FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL PUBLIC RELATIONS PT DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH (TRANS|7) DALAM MENSOSIALISASIKAN TV& MENJADI TRANS|7
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Nama
:
HARDIANSYAH ANHAR
NIM
:
04201 - 041
Jurusan :
Public Relation
JAKARTA 2008
5
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT
ABSTRAKSI HARDIANSYAH ANHAR (04201-041) Strategi Komunikasi Internal Public Relations PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7) Dalam Mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7 xii + 64 Hala man ; 27 La mpiran Komunikasi internal merujuk pada pertukaran informasi dan gagasan didalam organisasi. Komunikasi diantara suatu organisasi atau perusahaan penting dilakukan, agar organisasi dapat melakukan fungsinya secara efektif. Adanya proses perubahan didalam sebuah perusahaan, tentunya harus diinformasikan dan disosialisasikan kepada seluruh lapisan karyawan. Dalam rangka menyosialisasikan perubahan yang terjadi, TRANS|7 menginfo rmasikan kebijakan perubahan tersebut dengan menggunakan stategi komunikasi melalui event-event yang dilaksanakan agar kebijakan ini diketahui oleh seluruh karyawan. Event tersebut adalah program re- lounch dan special event dengan tema Trans Bi6 Sho Konsep penelitian mengacu pada konsep strategi yang dikemukakan oleh Cutlip dan Center dalam buku Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi yang menjelaskan empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses humas dalam menyusun strategi yakni :Penemuan Fakta, Perencanaan dan Program,Aksi dan Komunikasi,dan Evaluasi. Peneliti menggunakan metode studi kasus dengan tipe penelitian deskrip tif dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memperoleh informasi dengan melakukan wawancara mendalam dengan beberapa nara sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7 a TRANS corp COMPANY) melalui humasnya dalam hal ini dapat dikatakan sebagai komunikator dalam menyampaikan informasi tersebut. Sedangkan media ya ng digunakan adalah event-event yang dilaksanakan bertepatan pada hari jadi TRANS|7, yang pertama adalah program re- lounch diadakan pada 15 Desember 2006 ini menandai bergabungnya PT Duta Visual Tivi Tujuh dengan TRANSCORP COMPANY sekaligus sebagai tanggal lahirnya TRANS|7. Sedangkan pada tanggal 15 Desember 2007 TRANS|7 dan TRANS TV yang juga milik PT TRANSCORP mengadakan special event dengan tema Trans Bi6 Show. Sebuah event dapat dikatakan sebagai media penyampai pesan, TRANS|7 mengunakan event dalam menyampaikan perubahan nama perusahaannya kepada karyawannya, karena notabenenya sebuah event dihadiri oleh seluruh lapisan karyawan, setelah menghadiri acara tersebut diharapkan karyawan dapat menerima kebijakan perusahaan dengan baik.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG AKHIR …………………………….
i
ABSTRAKSI ………………………………………………………………….
ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………......
iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….........
vi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ………………………………………
1
1.2
Perumusan Masalah …………………………………………..
6
1.3
Tujuan Penelitian ……………………………………………..
6
1.4
Manfaat Penelitian …………………………………………....
7
1.4.1
Manfaat Akademis …………………………………....
7
1.4.2
Manfaat Praktis ……………………………………….
7
Tinjauan Pustaka 2.1
Pengertian Komunikasi ………………………………………...... 8
2.2 Pengertian Public Relations……………………………………
14
2.3. Kegiatan Public Relations .………………………………….
14
2.4. Fungsi Public Relations ………………………………………
19
2.5. KhalayakPublicRelations ………………………………………… 20 2.6. Strategi Komunikasi PublicRelations ……………………………. 22 2.6.1. Pengertian Strategi Komunikasi……………………………. 22 2.6.2. Tujuan Strategi Komunikasi……………………………….. 23 2.6.3. Perencanaan Strategi dan Managemen strategi……………. 24
2.7. Strategi Public Relations…………………………………………….. 27 2.8. Sosialisasi……………………………………………………………. 30 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Tipe Penelitian ……………………………………………………… 31 3.2. Metologi Penelitian …………………………………………………
31
3.3. Key Informan ………………………………………………………
32
3.4. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….
32
3.4.1. Data Primer……………………………………………….
32
3.4.1. Data Sekunder…………………………………………....
33
3.5. Devinisi Konsep …………………………………………………...
33
3.6. Fokus Penelitian……………………………………………………
34
3.7. Teknik Analisa Data ………………………………………………
36
BAB IV Hasil Penelitian ……………………………………………………....
39
4.1. Profil Perusahaan ………………………………………………….
39
4.1.1 Sejarah Singkat TRANS|7.................................................
39
4.1.2. Struktur Organisasi ..........................................................
44
4.1.3. Program TRANS|7 ..........................................................
44
4.1.4. Visi, Misi TRANS|7 ........................................................
46
4.2. Hasil Penelitian ...............................................................................
46
4.2.1 Strategi PR TRANS|7 ......................................................
47
4.2.2 Identifikasi Masalah ........................................................
48
4.2.3 Membuat Rencana Dan Program .......................................
51
4.2.4 Bertindak Dan Berkomunikasi ..........................................
55
4.2.5 Evaluasi .............................................................................
59
BAB V Kesimpulan Dan Saran .........................................................................
63
5.1 Kesimpulan ....................................................................................
63
5.2 Saran..............................................................................................
64
5.2.1 Saran Akademis .............................................................
64
5.2.2 Saran Praktis...................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Jika kita perhatikan pada saat ini komunikasi merupakan suatu hal yang berkembang dengan sangat pesat. Bayangkan kini manusia dapat berinteraksi dengan manusia lain, hanya dengan menggunakan kemajuan teknologi dibidang ilmu komunikasi. Seiring dengan berkembangnya Indonesia pada saat ini, bidang komunikasi pun ikut mengambil peran serta di dalamnya. Hal ini dapat di tandai dengan banyaknya media massa yang bermunculan di Indonesia, bayangkan berapa banyak stasiun-stasiun televisi yang ada pada saat ini, yang tentunya menggunakan prinsip-prinsip dasar dari komunikasi. Industri di bidang media pertelevisian semakin maju dan menguntungkan pada saat ini, hal ini dapat dilihat dengan adanya kepemilikan beberapa media sejenis oleh satu induk perusahaan. Memang secara harfiah dapat dikatakan adanya perkembangan teknologi adalah untuk membantu mempermudah segala kebutuhan manusia dan menambah pengetahuan manusia itu sendiri, begitupun yang terjadi pada industri teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang mendasar serta memegang peranan penting dalam melakukan kegiatan dalam organisasi khususnya dan kegiatan kehidupan manusia pada umumnya. Dengan berkomunikasi maka manusia dapat saling berinteraksi. Di dalam interaksi tersebut dapat terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan serta pengalaman antara komunikator dan komunikan. Sehingga dengan
kata lain manusia tidak dapat menghindar dari kegiatan komunikasi dimana saja dan kapan saja ia berada. Jadi, dalam pengertian secara umum atau luas, komunikasi menunjuk adanya sebuah pengirim, sebuah saluran, sebuah hubungan antara pengirim dan penerima, sebauh efek, sebuah konteks dimana komunikasi berlangsung dan sebuah rangkaian suatu yang dapat disebut “pesan”. Akan tetapi tidak selalu ada suatu maksud dalam komunikasi, atau tujuan untuk berkomunikasi atau menerima komunikasi1 . Karena banyak waktu manusia melakukan komunikasi maka dalam berkomunikasi manusia harus memiliki strategi, hal ini dikarnakan adanya suatu tujuan yang ingin dicapai dalam setiap komunikasi yang dilakukan. Strategi dalam berkomunikasi dapat dikatakan stategi komunikasi, dimana kita memikirkan komunikasi seperti apa yang ingin kita lakukan ataupun menggunakan media seperti apa yang kita gunakan ini tentunya dapat kita sesuaikan dengan tujuan apa yang ingin dicapai dalam komunikasi tersebut. Dalam sebuah oraganisasi atau perusahaan komunikasi juga dapat dikatakan sebagai kunci kesuksesan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang baik, akan sangat memperhatikan komunikasi yang tumbuh dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu komunikasi menjadi hal yang sangatlah penting bagi perusahaan, keharmonisan komunikasi dapat dijadikan tolak ukur kesuksessan bagi suatu perusahaan. Untuk mencapai titik keharmonisan strategi komunikasi yang digunakan sesuai
dengan
perusahaan
atau
organisasi
tersebut.
Biasanya
tugas-tugas
berkomunikasi perusahaan kepada publik atau khalayaknya dilakukan oleh seorang
1
Dennis McQuail dan Sven windahl, Model-model komunikasi, Jakarta, Di cetak ulang oleh PT. Grasindo, 1996, hal 4-5.
humas atau Public Relations ( PR ). Karena itu praktisi PR diharapkan nantinya mampu menjaga reputasi dari perusahaan tentunya dengan menggunakan strategi komunikasi yang jitu. PR ibarat penyambung lidah dari suatu perusahaan atau organisasi, jadi praktisi PR harus mampu bertanggung jawab atas apa yang telah dibicarakan dan dilakukanya. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi dalam berkomunikasi. Ini bukan perkara mudah karena komunikasi walaupun sering dilakukan oleh manusia tetap saja suatu hal yang sulit. Sulit karena dalam komunikasi, seorang komunikator menghadapi komunikan yang luas dan beraneka ragam. Sedangkan didalam sebuah perusahaan kegiatan berkomunikasi dengan publiknya biasanya dilakukan oleh PR dalam hal ini PR menghadapi publik yang sangat banyak, luas dan berbeda-beda untuk itu PR membutuhkan strategi. Untuk membina hubungan baik dengan publik tersebut diperlukan strategi yang baik. Strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. 2 Strategi bukanlah sebuah peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan program komunikasi
(communications
planning)
dengan
manajemen
komunikasi
(communications management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Ahmad S. Adnanputra, mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah fungsi dasar dari 2
Anwar arifin, Strategi Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas, Amiro, Bandung, hal.10
proses manajemen. Strategi Public Relations adalah : Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka rencana Public Relations. 3 Begitu banyak stategi komunikasi yang dilakukan sebuah perusahaan melalui PRnya. PT Trans Corp misalnya perusahaan ini bergerak dalam sebuah industri media, perusahaan ini baru beberapa tahun berdiri namun dapat dikatakan sukses dalam bidangnya. Hal ini ditandai dengan kepemilikan atas media sejenis, dalam hal ini TV7 yang kini menjadi TRANS|7. Perkembangan berikutnya, Trans Corp, perusahaan induk stasiun Trans TV, milik pengusaha Chairul Tanjung akhirnya memutuskan untuk menaruh sahamnya sebesar 49 persen di stasiun TV7. Sebanyak 51 persen saham dikuasai TV7. Nota kesepakatan strategic partnership antara Trans TV dan TV7 dilakukan di Gedung Bank Mega (bagian dari Grup Para), di Jl. Kapt. Tendean, Jakarta, Jumat, 4 Agustus 2006. Penandatanganan dilakukan Chairman Trans Corp, Chairul Tanjung dan Presiden Dir ektur Kelompok Kompas Gramedia (KKG) Jakob Oetama. 4 Dikatakan Chairul, harapan dari kerjasama antara dua media televisi ini menjadi momentum yang baik untuk melakukan sinergi dalam membangun kemajuan bangsa, khususnya melalui media televisi. "Strategi yang diharapkan dari kerjasama ini menjadikan TV7 ke arah yang lebih baik," ujarnya. 5 Dari perubahan tersebut banyak hal yang perlu dikomunikasikan kepada khalayak, khalayak yang dimaksud adalah karyawan, menggunakan strategi
3
Rosadi Ruslan, Manajemen Humas Dan Manajemen Komunikasi, (PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1995), hal.109 4 www.transcorp.co.id 5 www.kompascybermedia.com
komunikasi yang tepat agar sesuai dengan maksud dan tujuan dari perusahaan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui strategi komunikasi internal yang dilakukan
PT.
DUTA
VISUAL
NUSANTARA
TIVI
TUJUH
dalam
mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS7. Hal yang paling menarik menurut peneliti adalah perubahan nama perusahaan sekaligus logo perusahaan dilakukan atas dasar pemikiran atau inisiatif dari perusahaan tersebut melalui kesepakatan internal sebuah perusahaan. Namun demikian hal ini tidak dilakukan oleh pihak TV7 (PT.Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh), dikarenakan sebagian saham PT.Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh sudah dimiliki oleh TRANS TV yang notabennya memiliki perusahaan sejenis maka TV7 kini berubah nama menjadi TRANS|7. Untuk itu PR dalam hal ini bertugas untuk mensosialisasikan perubahan yang terjadi agar publik internal dalam hal ini karyawan mengetahui perubahan tersebut. Mengingat TV7 dan TRANSCORP merupakan dua raksasa media melakukan merger kemudian menjadi satu dalam industri media yang sama. Ini merupakan hal yang menarik menurut kacamata penulis.
1.2 Perumusan Masalah Adanya perubahan didalam sebuah perusahaan haru Berdasarkan penjelasan latar belakang maka perumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : ”Bagaimana Strategi Komunikasi Internal Public Relations PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dalam mensosialisasikan TV7 Menjadi TRANS|7?”
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi internal Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7.
1.4 Signifikasi penelitian a. Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menerapkan secara nyata ilmu komunikasi, dalam konsep
strategi
komunikasi
internal
yang
berkaitan
dengan
proses
pensosialisasian perubahan nama ataupun logo suatu perusahaan. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi yang sistematis untuk PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh sebagai objek penelitian atau institusi lain yang sejenis dari sudut pandang PR dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi telah menjadi sedemikian umumnya sehingga digunakan oleh siapa saja. Kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia, sering kali tanpa berpikir, sebenarnya merupakan kegiatan yang pokok dalam kegiatan masyarakat, sebab melalui komunikasi orang dapat mempengaruhi dan mengubah sikap orang lain, membentuk konsensus, mengambil keputusan. Komunikasi memungkinkan suatu ide terbesar dapat dihayati, dianut maupun ditolak orang. Istilah komunikasi menurut Schramm dan Roberts, berasal dari perkataan lain, communicate yang berarti berpartisipasi, memberitahu atau menjadi milik bersama. Dalam arti menjadi milik bersama perkataan communicate masih digunakan hingga kini dalam istilah Inggris common yang berarti milik bersama. Fungsi komunikasi secara umum untuk memberikan penerangan, pendidikan, hiburan, dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang, artinya dengan komunikasi manusia dapat saling menerima, menyampaikan pikiran, gagasan, informasi pada seseorang atau sekelompok orang. 1 Komunikasi sebagai suatu proses, mengenal pembagian proses tersebut yakni proses primer dan sekunder. Menurut Rogers, proses primer dalam komunikasi adalah proses komunikasi langsung tanpa penggunaan perantara yang dapat melipat gandakan jumlah penerima pesan. Sedangkan proses komunikasi sekunder adalah
1
Willbur Schram & Donald F Robert (ed), The Nature of Communications Beetween Humans. The Process and Effect of Mass Communications, (Chicago : University of Illinois Press, 1997), hal. 7
komunikasi dengan peralatan teknologi sehingga memungkinkan komunikator untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan dan melampui hambatan waktu dan geografis. 2 Seorang humas menggunakan media komunikasi sebagai proses sekunder dan proses primer di waktu tertentu. Kegiatan komunikasi sebagai sarana penunjang perkembangan perusahaan di dalam prosesnya tidak saja dimaksudkan sebagai sarana penyampaian pesan tetapi juga merupakan suatu proses sosial. Proses penyampaian pesan dari komunikator pada komunikannya dan kemudian mendapat efek sebagai suatu wujud dari suatu komunikasi yang harus dilalui. Seperti yang dikatakan Rogers bahwa kegiatan komunikasi akan berjalan efektif apabila memenuhi kelima unsur komunikasi S-M-C-R-E seperti yang dikemukakan oleh Everett M. Rogers dalam buku Communications of Innovations, yang dikenal dengan nama S-M-C-R-E yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Source (sumber) dapat merupakan perorangan atau individu (seseorang yang berbicara, menulis, menggambar, melamun, membuat gerak-gerik) atau kelompok masyarakat yang berupa organisasi lembaga. Sumber adalah pihak yang pertama kali melancarkan pesan. 2. Message (pesan) adalah stimulus yang disampaikan oleh sumber kepada penerima melalui saluran. 3. Channel (saluran) merupakan tempat berlakunya atau mengalirnya pesan dari sumber kepada penerima. Saluran ini yang memungkinkan bagi sumber untuk 2
Astrid Susanto, Komunikasi dan Media (Prisma, Jakarta : LP3S, No.3 Th III, Juni 1974), hal. 4
menjangkau khalayak lebih banyak. Sedangkan rapat internal sebagai media dalam komunikasi antar personal. 4. Receiver (penerima) adalah pihak yang menerima pesan dan juga yang memberikan respon. 5. Effect (akibat) komunikasi merupakan akibat dari hasil penyampaian pesan. Menurut Rogers ada tiga akibat komunikasi yaitu akibat dalam kognitif, afektif, dan konatif. 3 Menurut Rogers, kelima unsur dalam proses komunikasi di atas mutlak adanya untuk dapat menghasilkan komunikasi yang efektif. Sama hal dengan Rogers, Schramm juga mengungkapkan bahwa tujuan komunikasi adalah mencapai kesamaan antar sumber dan sasaran. 4 Antara keduanya ada kesamaan kepentingan komunikasi efektif paling sedikit harus memenuhi unsur sumber, media, saluran, dan penerima. Jadi antara sumber dan penerima ada pertautan minat. Proses komunikasi tersebut, tentunya digunakan oleh humas dalam rangka menyampaikan informasi dari perusahaan. Menurut Harsono Suwardi dalam Rachmadi, menyatakan bahwa Public Relations atau Humas secara umum diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi dan badan usaha melalui para petugas Public Relations Officers (PRO) untuk merumuskan organisasi atau struktur dan komunikasi guna menciptakan saling pengertian yang lebih baik antara lembaga itu dengan khalayak orang yang harus selalu dihubunginya. Hal ini menjelaskan bahwa humas merupakan jembatan komunikasi antara manajemen dan
3
Everett M Rogers & Floid Shoemaker, Communications of Innovations, 2nd Editions (The Free Press, Collier, MacMillan, New York, 1971), hal. 8 9 Ibid, hal. 8
karyawan untuk itu humas perlu menciptakan komunikasi yang efektif agar tidak terjadi ketimpangan dan kesalahan informasi yang menyebabkan kesalahpahaman antara karyawan dan manajemen. Menurut Marston yang dikutip dalam Effendy dalam buku Human Relations dan Public Relations, Humas juga diartikan sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan tata cara sebuah organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan program kegiatan dan komunikasi untuk meraih pengertian umum dan publik. 5 Dalam hal ini humas harus dapat menilai sikap karyawan terhadap kebijakan perubahan yang dipilih oleh manajemen dengan ketepatan informasi yang disampaikan ketepatan waktu dan ketepatan sasaran khalayak. Suatu kebijakan dalam organisasi dapat mengakibatkan dampak pada bagian yang lainnya. Dalam hal ini seorang praktisi humas harus mengumpulkan fakta yang sebanyak-banyaknya, terutama yang menyangkut opini dan sikap karyawan terhadap kebijakan yang diputuskan oleh perusahaan. 2.2 Pengertian Public Relations Public Relations dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah Hubungan Masyarakat atau disingkat dengan “Humas”, merupakan salah satu bagian dari tiga bagian besar ilmu komunikasi yaitu jurnalistik, hubungan masyarakat dan periklanan. Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun
5
Onong Uchjana Effendy Human Relations dan Public Relations, (CV Mandar Maju, Bandung, 1993) hal. 117
keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan- tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian, definisi ini mempunyai pengertian bahwa kegiatan Public Relations adalah suatu kegiatan di dalam bidang komunikasi, baik itu komunikasi internal seperti hubungan karyawan di dalam suatu organisasi maupun komunikasi eksternal yaitu hubungan antar organisasi dengan masyarakat. Komunikasi ini terencana untuk mencapai tujuan spesifik, tujuan ini biasanya adalah penanggulangan masalah- masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, seperti perubahan sikap negatif menjadi positif yang berlandaskan pada saling pengertian. Sedangkan definisi Public Relations menurut Cutlip dan Center adalah “Fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik”. 6 Pengertian dari definisi ini menerangkan bahwa kegiatan Public Relations diberbagai organisasi adalah menunjang manajemen untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien serta membina hubungan antar manusia di dalam serta di luar organisasi untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut Public Relations adalah penyelenggara kegiatan komunikasi antara suatu lembaga dengan publiknya yaitu menciptakan dan memelihara saling pengertian karena publik juga akan mempengaruhi sukses tidaknya sebuah lembaga tersebut.
6
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations dalam Management, (Mandar Maju, Bandung, 1989), hal. 116.
Menurut Edward L. Bernays dalam bukunya Public Relations mengatakan: “Public Relations has tree meanings, (1) information given to the public, (2) persuasion directed to the public to modify attitudes and actions of an institution, (3) efforts to intergrate attitudes and action of an institution”. 7
Menurut artinya Public Relations mempunyai tiga arti yaitu, (1) penerangan kepada masyarakat, (2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat, (3) usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat. Setelah mengutip beberapa pengertian Public Relations Bertrand R. Canfield menggunakan fungsi dan tugas Public Relations yaitu “it should serve the public’s interest, maintain good communication and stress good morals and manners”. 8 Menurut pendapat Canfield yang pertama mengenai fungsi Public Relations adalah “sebagai pengabdian kepada kepentingan umum”. Pengertian mengabdi kepada kepentingan umum adalah suatu perilaku yang positif dan berminat untuk membantu orang lain atau masyarakat dalam memperoleh manfaat bersama. Selanjut nya ia harus “memelihara komunikasi yang baik” dan terakhir adalah “menitik beratkan moral dan perilaku yang baik”. Berdasarkan beberapa definisi Public Relations tersebut Public Relations atau hubungan masyarakat merupakan suatu usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis baik itu kedalam membina hubungan antara atasan beserta stafnya dengan para karyawan, mengusahakan agar para karyawan bekerja dengan senang dan
7
F. Rachmadi, op.cit , hal. 19. Rosady Ruslan, Praktek dan Solusi dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, (Ghalia Indonesia, Jakarta,1995), hal. 42. 8
merasa puas, meneliti perasaan, kesulitan dan keinginan para karyawan. Tugasnya keluar memb ina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan public ekstern, memperkenalkan produksi, menjaga image perusahaan meningkatkan jumlah langganan dan sebagainya, karena itu Public Relations dapat dianggap sebagai alat atau media untuk menciptakan hubunga n dengan siapa saja yang dapat membawa keuntungan dan kemajuan bagi organisasi atau perusahaan.
2.3 Kegiatan Public Relations Pada garis besarnya seperti yang dikemukakan Effendi, kegiatan Public Relations dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu hubungan kedalam (internal relations) dan hubungan keluar (eksternal relations). Untuk itu mutlak diperlukan kegiatan komunikasi. 9 Sesuatu dimaksud dengan internal relations adalah semua kegiatan Public Relations yang ditujukan kepada Publik Internal, yang terdiri dari orang-orang terkait secara langsung diperusahaan, yaitu : karyawan, keluarga karyawan, pemegang saham, eksekutif puncak. Sementara itu kegiatan Public Relations yang lain yaitu Eksternal Relations menurut Oemi Adburachman dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan kepada Publik Eksternal yakni masyarakat di luar perusahaan yang memerlukan informasi
9
Onong Uchjana Effendy, Humas Suatu Studi Komunikologis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992) hal.18
atau penerangan melalui aktifitas Publisitas yang dilaksanakan oleh pihak Public Relationsnya
10
Tujuan sentral Humas yang hendak dicapai secara stategis tidak hanya berfungsi menunjukan arah, melainkan menunjukan “bagaimana” tentang operasional konsep dan kegiatan komunikasinya. Humas dalam merencanakan sesuatu harus terlebih dahulu menentukan tujuan (obyektif) yang hendak diraih yaitu, pada posisi tertentu atau dimensi yang ingin hendak dicapai sesuai dengan perencanaan (statement of organization destination), yang telah diperhitungkannya dengan baik oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu organisasi atau perusahaan yaitu, evaluasi “apa” dan “bagaimana” yang dipergunakan dalam perencanaan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, dan program kerja (action plan) merupakan suatu evaluasi yang harus dijabarkan dalam langkah- langkah yang sudah direncanakan semula. 11 Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Brown, proses Public Relations sepenuhnya mengacu kepada konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Proses itu sendiri digambarkan dalam sebuah bagan sebagai berikut :
10 11
Oemi Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung :PT. Citra Aditya Bakti, 1995) hal. 38 Rhenald Kasali, Op. Cit, Hal. 44
Gambar 2.1 Proses Humas
Sumber : Diadaptasi dari Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Brown, Effective Public Relations, 6 th . ED. (Englewood Cliffs, NJ,:Prentice,1985),Hal.269
1. Mendefinisikan Masalah (Fact Finding ) Tahap ini merupakan tahapan penelitian yang berkaitan dengan opini, persepsi dan respon dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
suatu
perusahaan.
Kemudian
Humas
akan
menetapkan suatu fakta dan informasi kepentingan perusahaan sebelum melakukan tindakan. 2. Membuat rencana dan Program (Planning for Program) Pada tahap ini Humas akan menyusun berbagai rencana teknis atau program kerja perusahaan, berdasarkan fakta dan informasi yang didapat. 3. Bertindak dan Berkomunikasi (Action and Communications) Tahap ini adalah menjelaskan informasi atau mengkomunikasikan mengenai langkah- langkah yang akan dilakukan, untuk dapat mempengaruhi bagi
pihak-pihak yang dianggap penting dan berpontensi dalam upaya memberikan dukungan sepenuhnya. 4. Mengevaluasi Program Tahap ini Humas mengadakan evaluasi terhadap hasil- hasil dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta keefektivitasan dari proses komunikasi yang dilakukan. Evaluasi itu dapat dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi ini menjadi acuan kegiatan Humas berikutnya. 12 Dalam pelaksanaan kegiatannya, Humas akan menggunakan konsep-konsep tersebut untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti membuat rencana, melakukan persiapan-persiapan, melakukan aksi dan komunikasi dan diakhiri dengan tindakan-tindakan pengendalian melalui proses evaluasi. Dengan proses tersebut diharapkan tujuan semula organisasi atau perusahaan dapat tercapai dan melihat berhasil atau tidaknya kegiatan yang sudah diselenggarakan.
2.4 Fungsi Public Relations Fungsi
Public
Relations
adalah
menciptakan
pemahaman
yang
menguntungkan, yang disebut dengan image atau citra, reputasi seseorang atau lembaga atau organisasi swasta maupun pemerintahan. Dapat dikatakan fungsi Public Relations merupakan jembatan antara organisasi publiknya, baik eksternal maupun internal. Public Relations harus mampu mengadakan analisa intern organisasi, memahami filosofi dan arah kebijakan organisasi serta mamp u menganalisa kondisi publik organisasi itu pula.
12
Rhenald Kasali, Ibid, hal. 33
Seperti yang dikemukakan F. Rachmadi sebagai berikut : Public Relations mempunyai fungsi timbal balik, keluar dan kedalam. Keluar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaganya. Kedalam, ia harus mengenali, mengidentifikasi hal- hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif (kurang menguntungkan) dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan. 13 Seorang Public Relations diharapkan kemampuannya untuk mencapai saling pengertian, menghargai dan saling mempercayai, Penyampaian pesan (komunikator) dengan pihak penerima pesan (komunikan). Bila tercapai keadaan saling mengerti dan mempercayai maka akan ada umpan balik (feed back) yang positif dari komunikan. Hal tersebut selaras dengan tugas dan kewajiban utama dari seorang Public Relations, seperti yang dikemukakan oleh Frank Jefkins : Yang berkewajiban untuk menyediakan informasi kepada khalayak, informasi tersebut berupa kebijakan organisasi, kegiatan, produk, jasa dan personalia sekomprehensif mungkin agar khalayak mendapatkan pengetahuan yang optimal. 14 Seperti yang telah dikemukakan diatas hubungan kerjasama kedua belah pihak dapat dibina dengan baik jika adanya kegiatan penyampaian informasi kepada publik. Hal penting untuk diperhatikan adalah cara penyampaian semua pesan tersebut haruslah komunikatif, akrab dan tidak kaku. Informasi atau keterangan yang telah disusun dengan benar dan disertai dengan ide- ide cemerlang yang dapat menunjukkan kualitas kegiatan perusahaan. 13 14
F. Rachmadi, op. cit, hal. 22. Frank Jefkins, op. cit, hal. 28
2.5 Khalayak Public Relations Seorang Public Relations harus mampu menciptakan hubungan baik dengan publik atau khalayak internal maupun eksternal perusahaan. Menurut definisi yang dirumuskan oleh IPR (Institute of Public Relations) yang dikutip oleh Frank Jefkins dalam bukunya “Public Relations”, istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yaitu public. 15 Hal ini dikarenakan, kegiatan-kegia tan Public Relations tidak diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas- luasnya (masyarakat umum). Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan Public Relations tersebut khusus diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbeda-beda, dan masing- masing dengan cara yang berlainan pula. Khalayak Public Relations yang utama diidentifikasikan ada delapan (The 8 basic publics of Public Relations), yaitu: a. Community (Masyarakat umum) b. Potential employees (Calon pegawai) c. Employees (Pegawai) d. Suppliers (Pemasok) e. Money market (Investor atau pemegang saham) f. Distributor (distributor) g. Consumers (konsumen) h. Opinion leaders (pemimpin pendapat umum) 16
15 16
F. Rachmadi, op.cit, hal. 18 LCCI Examinations Board, How to Pass Public Relations, (third level,1st ed,1999), hal.140
Berbicara tentang sasaran atau khalayak yang menjadi target dari perusahaan, khalayak tersebut dibagai mejadi dua yakni khalayak internal dan khalayak eksternal. 1.
Publik Internal Publik Internal sebagai sasaran humas terdiri atas orang-orang yang punya kegiatan didalam organisasi dan secara fungsional mempunyai tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Dalam organisasi, publik internal meliputi publik karyawan dan publik pemegang saham. Fungsi humas itu sendiri di dalam perusahaan berkisar pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan organisasi dengan para karyawan. Begitu pula dengan pemegang saham, hubungan dengan para pemegang saham harus selalu dibina dalam rangka menumbuhkan kepercayaan mereka kepada perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan tentunya dengan beberapa kegiatan, yakni memberikan kesan yang baik, mengirimkan terbitan berkala organisasi serta menyampaikan laporan tahunan.
2.6 Strategi Komunikasi PR 2.6.1
Pengertian Strategi Komunikasi Cutlip, Center dan Broom mendefinisikan strategi sebagai berikut : “Penentuan tujuan dan sasaran dasar jangka panjang suatu perusahaan, pengambilan rangkaian tindakan, dan pengalokasian sumber daya yang perlu untuk melaksanakan. 28
28
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, Effective Public Relations, Edisi Kedelapan, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2005, hal. 292.
Strategi pada hakekatnya adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak.29 Dalam pelaksanaan kegiatan komunikasi diperlukan suatu strategi yang tepat untuk mencapai tujuan komunikasi. Definisi dari strategi komunikasi itu sendiri menurut Effendy adalah : “Strategi komunikasi adalah keseluruhan keputusan kondisional yang akan dijalankan guna mencapai tujuan komunikasi”.30 Sedangkan Arifin memperkuat definisi strategi komunikasi sebagai berikut : “Strategi komunikasi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan komunikasi manajemen (communication management) untuk mencapai tujuan, dimana pendekatannya dilakukan tergantung pada situasi dan kondisi”.31 Strategi komunikasi secara makro (planned multy media strategy) maupun secara mikro (single communications medium strategy) mempunyai fungsi ganda yaitu : a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal. b. Menjembatani kesenjangan (cultural gap) akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh pengaruhnya bagi masyarakat.
29
Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, (Armico, Bandung, 1984), hal. 59 Onong U. Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, Bandung, Alumni, 1981, hal. 59. 31 Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, Bandung. CV. Armico, 1984, hal. 84. 30
2.6.2
Tujuan Strategi Komunikasi Cutlip, menyatakan bahwa tujuan dari strategi komunikasi, yaitu : 1. Memberikan informasi kepada khalayak internal maupun eksternal untuk melakukan tindakan yang diinginkan. 2. Mempengaruhi khalayak untuk mendukung dan menerima tindakan tersebut. 3. Menginstruksikan khalayak untuk mengubah keinginan menjadi tindakan berdasarkan kemampuannya.32 Untuk mencapai suatu tujuan strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi. 33
2.6.3
Perencanaan Strategi (Planning) dan Manajemen Strategi (Strategy Management Perencanaan strategi merupakan bagian penting di dalam usaha memperoleh public opinion yang menguntungkan. Perencanaan ini merupakan bidang yang
kurang penting, karena menghubungkan kegiatan komunikasi
dengan kepentingan organisasi atau perusahaannya. Serta harus mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai masalah sosial politik, ekonomi dengan masalah manajemen atau marketing apabila perusahaannya bergerak di bidang penjualan barang atau jasa.
32 33
Cutlip, hal. 265. Onong Uchjana Effendy, Op.cit, hal. 32
Sedangkan komunikasi sebagai suatu definisi lengkap dapat dikatakan sebagai suatu perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.34 Dengan demikian strategi komunikasi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi (communications planned) dan manajemen komunikasi (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung oleh teori, karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Banyak teori komunikasi yang sudah dikemukakan oleh para ahli, tetapi untuk strategi komunikasi yang memadai baiknya untuk dijadikan pendukung strategi komunikasi ialah apa yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell. Untuk mantapnya suatu strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut yaitu :35
Gambar 2.2 Teori Lasswell
34
Siapa
Mengatakan apa
Komunikator
Isi pernyataan
Dengan saluran yang mana Medium
Kepada siapa Komunikan
Dengan efek Bagaimana Efek
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984), hal. 32 35 Ibid, hal. 32
1. Who ? ( siapakah komunikatornya?) 2. Says what ?( pesan apa yang dinyatakannya?) 3. In which channel? ( media apa yang digunakannya?) 4. To whom? ( siapa komunikannya?) 5. With what effect? ( efek apa yang diharapkan?) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting, karena pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa berjenis-jenis, yakni: a. Menyebarkan informasi b. Melakukan persuasi c. Melaksanakan instruksi36 Dalam proses penerapan strategi komunikasi menurut Lasswell dan bagaimana cara kita berkomunikasi (how to communicate), kita bisa mengambil salah satu dari dua tatanan dibawah ini : a. Komunikasi tatap muka (face to face communication) b. Komunikasi bermedia (mediated communication)37
2.7 Strategi Humas Kata strategi selalu diartikan atau disejajarkan dengan kata cara strategi kemudia n berarti cara untuk menyelesaikan sesuatu. Dalam konteks ini padanan kata cara untuk strategi tidaklah melulu salah karena memang strategi adalah cara.38 36
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993), hal. 302 37 Ibid, hal. 302
Hal yang membedakan antara strategi dan cara dalam arti harafiah adalah bahwa strategi mempunyai arti yang luas dan kompleks. Kata cara dapat dipergunakan dalam banyak kondisi tetapi strategi adalah cara untuk menyelesaikan sesuatu secara jangka panjang. Ini kemudian berarti bahwa strategi adalah kegiatan dalam dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ada atau aksi dalam organisasi untuk mencapai performance terbaiknya.39 Dalam arti umum kata strategi selalu berarti mengurusi sesuatu secara besar, luas, panjang dan menyeluruh. Dalam organisasi atau perusahaan misalnya, strategic planning adalah perencanaan organisasi untuk menuju suatu titik yang dikenal dengan nama visi, misi dan objektif. Secara spesifik ketiga kata itu visi, misi dan objektif adalah suatu tujuan jangka panjang. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan mana jemen (management) untuk mencapai suatu tujuan akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan program komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi
komunikasi
ini
harus
mampu
menunjukkan
bagaimana
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. 40
38
John P. Simandjuntak, dkk, Public Relations, (Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003), hal. 78 Jargon Management. http:/www.IndiaInfoline.com/bisc/iimstra.html. 40 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek , (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990), hal. 32. 39
Adapun langkah- langkah yang harus dilakukan humas, yaitu : 1.
Merumuskan apa tujuan yang harus dicapai oleh humas ketika mengirim pesanpesan.
2.
Mengolah data yang diperolehnya tentang berbagai faktor sosial, politik, ekonomi yang sekiranya diperlukan.
3.
Merumuskan bagaimana pesan itu disebarkan.
4.
Menentukan teknik komunikasinya.
5.
Memeriksa kesempurnaan informasi yang diperolehnya.
6.
Membandingkan pengalaman-pengalaman pihak lain dengan organisasi atau perusahaannya guna memperoleh langkah terbaik.
7.
Mengadakan analisa atas informasi yang diperoleh serta merumuskannya dengan program kerja, yaitu sesuai dengan situasi ataupun tempat. 41 Tindakan strategi menghasilkan dari mengetahui bagaimana kebijakan
organisasi, prosedur, tindakan dan output lain berkontribusi, kepada masalahmasalah humas sebagai dinilai keluar melewati kesepahaman dari masalah ini sangat mendasar untuk merancang strategi tindakan. Strategi tindakan mengkonsentrasikan atas penyesuaian dan adaptasi di dalam organisasi. Kesempatan untuk menerapkan beberapa perubahan bagaimanapun mensyaratkan bahwa baik manajemen puncak dan praktisi mendefinisikan humas sebagai suatu yang lebih penting dibandingkan publisitas dan mengkomunikasikan secara persuasive (halus).
41
F. Rachmadi, op. cit, hal. 112.
Khusus tentang perencanaan strategi public relations, maka ada beberapa acuan
yang
dapat
dikembangkan.
Ada
beberapa
pertanyaan
yang
perlu
dipertimbangkan : 1.
Penentuan siapa yang akan dilayani dan mengapa organisasi penting untuk menentukan mengapa target audien ini begitu penting untuk dilayani.
2.
Apa kata penelitian. Ini penting untuk menentukan dan menampilkan hasil penelitian tentang apa komentar audien tentang organisasi.
3.
Tentukan sasaran public relations
4.
Membuat perencanaan tentang aksi apakah yang akan dilakukan. 42
2.8 Sosialisasi Sosialisasi merupakan salah satu fungsi komunikasi yang berperan penting dalam pola tingkah laku seseorang di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. 43 Jadi dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi juga merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses tersebut seorang
42 43
ibid, hal. 112. Charlotte Buchler, Pschology For Contempory Living, A Delta Book, Dell Publication Co, Inc York, 1986 hal 152
New
individu dari masa anak-anak hingga masa dewasa belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan individu-individu di sekelilingnya.44
44
M. Munandar Soelaeman MS, Ilmu Sosial Dasar teori & Konsep Ilmu Sosial, ed Revisi, hal 108-109
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif yang menurut Mohammad Nasir adalah suatu metode yang digunakan dalam penelitian status kelompok manusia, suatu sistem pemikiran, suatu kondisi, atau suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan metode ini adalah membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, suatu deskriptif, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang dimiliki. 45 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi humas dalam mensosialisasikan peredaran uang baru ini akan menggunakan metode studi kasus. Menurut Robert K. Yin, studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu- ilmu sosial. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa
yang
akan
diselidiki,
dan
bilamana
fokus
penelitiannya terletak pada fenomena- fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.46
45 46
Moh. Nasir, Metode penelitian, ( Ghalia Indonesia, 1998 ), hal. 63 Robert K. Yin, Studi Kasus, Desain dan Metode, ( PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ), hal 1
3.2 Key Informan Adalah orang atau tokoh dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang memiliki jabatan penting yang dapat memberikan informasi kunci. Dalam hal ini key informan yang penulis pilih adalah Public Relations Manager TRANS|7 Sdri. Suci Mulyani Putri dan Staff. Public relations dari TRANS|7 Sdra. Iyus Sulistyo yang dapat memberikan informasi yang penulis but uhkan. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dasarnya merupakan proses penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang menjelaskan suatu permasalahan yang hendak diteliti. Data pada karya ilmiah terbagi menjadi 2 bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data utama yang digunakan sebagai bahan acuan pada suatu penelitian. Data primer lebih banyak bersumber dari proses tanya jawab antara pengamat dengan nara sumber wawancara merupakan percapatan yang diarahkan masalah tertentu. Ini merupakan proses atau wawancara pada suatu tanya jawab dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.47 1. Data Primer Penulis melakukan teknik pengumpulan data primer yang digunakan penulis indepth interview (wawancara mendalam) secara langsung dengan nara sumber dan wawancara berstruktur, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada Public Relations TRANS|7, wawancara berstruktur yaitu, dimana pertanyaan-pertanyaan dipersiapkan dalam daftar pertanyaan terlebih dahulu. Kelebihan dari wawancara berstruktur ini adalah wawancara dapat
47
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung, Alumni, 1980, hal. 139.
dilakukan dengan sistematis dan mendalam, sehingga dapat mengetahui hal- hal lebih rinci dengan mengacu pada pedoman wawancara yang telah dipersiapkan. 2. Data Sekunder Untuk melengkapi data primer maka pencarian data juga dilakukan dengan studi kepustakaan, yaitu studi yang dilakukan untuk mencari dan menghimpun datadata tentang yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mengadakan pengumpulan, pencarian dan penelaahan data-data yang terkait dengan penelitian terhadap buku-buku, majalah- majalah, literatur- literatur dan referensi tertulis lain yang memperkuat kerangka konsep. Penulis melakukan studi pustaka untuk mencari literatur konsep yang sesuai dengan objek penelitian, seperti melalui buku teks, jurnal, koran, situs internet dan lain- lain.
3.4 Definisi Konsep Dalam penelitian ini konsep yang akan didefinisikan adalah : Strategi adalah pendekatan keseluruhan untuk semua program atau kampanye. Strategi Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan perusahaan. Pernyataan strategi komunikasi ini menggambarkan dengan rinci tindakan yang dilakukan oleh praktisi humas. Sosialisasi adalah merupakan salah satu fungsi komunikasi yang berperan penting dalam pola tingkah laku seseorang di tengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat di ramalkan
3.5 Fokus Penelitian Penulis membahas bagaimana Strategi Komunikasi internal humas dalam mensosialisasikan Perubahan nama dan logo kepada karyawan (TV7 menjadi TRANS7). Dalam penelitian ini penulis terfokus pada strategi komunikasi yang diterapkan oleh Public Re lations TRANS|7 Konsep penelitian yang dijabarkan adalah langkah-langkah terencana dalam rangka menyampaikan hasil dari evaluasi pada kegiatan publisitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dapat dilihat dari : 1. Mendefinisikan Masalah (Fact Finding) Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan pemantauan pengetahuan, opini, sikap dan perilaku mereka yang peduli dan terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah itu memberikan landasan bagi semua langkah proses pemecahan masalah lainnya dengan menentukan “apa yang sedang terjadi saat ini?” Objek penelitian ini adalah TRANS|7, mengumpulkan informasi yang faktual dengan cara melihat sejauhmana tingkat pengetahuan karyawan TRANS|7 terhadap perusahaan. Setelah itu baru dibuat strategi untuk mensosialisasikan informasi tentang perubahan nama atau logo. Hal tersebut dilakukan untuk
memperoleh hasil yang optimal dalam penyampaian informasi perubahan nama atau logo dari TV7 Menjadi TRANS7. 2. Membuat Rencana dan Program (Planning for Program) Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang public program, tujuan, tindakan, serta strategi, taktik dan tujuan komunikasi. Untuk itu penemuan dari langkah pertama ini harus dijadikan faktor kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua dari proses ini menjawab “berdasarkan situasi yang kita pelajari, apa yang sebaiknya kita ubah, lakukan, katakan ? 3. Bertindak dan Berkomunikasi (Action and Communications) Langkah ketiga mencakup pelaksanaan program tindakan dan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap publik demi mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “siapa yang harus melakukan dan mengatakannya, serta kapan, dimana dan bagaimana?”
4. Mengevaluasi Program Langkah terakhir dari proses ini mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan dan hasil program. Saat program sedang dilaksanakan dibuat penyesuaian berdasarkan evaluasi umpan balik mengenai apakah program berjalan atau tidak. Program diteruskan atau dihentikan setelah mempelajari “bagaimana kita sekarang atau dulu?” Oleh karena itu, peneliti ingin memfokuskan penelitian ini kepada strategi komunikasi melalui strategi pesan (message) yang disampaikan Humas
3.6 Teknik Analisa Data Semua data yang diperoleh akan dianalisa secara kualitatif dan bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh penulis, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan yang dialami, dirasakan dan dipikirkan oleh partisipan atau sumber data. Untuk mendapatkan hasil seperti di atas maka penulis melakukan pendekatan triangulasi yaitu mencocokan antara tiga jenis data yang menjadi data primer maupun sekunder. Teknik mengadakan pemeriksaan keabsahan data dengan jalan mengeceknya kepada subjek lainnya atau dengan laporan/dokumen yang direlevan atau mengadakan triangulasi. Hal demikian harus diperhatikans ekali oleh peneliti pada saat menganalisis menunjang tidaknya data itu pada hipotesis kerja.48 Dalam penelitian kualitatif, triangulasi merujuk pada pengumpulan informasi atau data sebanyak mungkin dari berbagai sumber seperti manusia, latar belakang dan kejadian melalui berbagai hal. Triangulasi ini menguntungkan penulis dalam 2 hal yaitu : 1. Mengurangi resiko terbatasnya kesimpulan pada metode dan sumber data tertentu. 2. Meningkatkan validitas kesimpulan sehingga lebih menambah pada data yang lebih luas.49 Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektivitas hasil dari proses yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik proses triangulasi 48
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, hal. 287. 49 A. Chaedar Anwasilah, Pokoknya Kualitatif, PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta, 2002, hal. 176.
dilakukan terus menerus sepanjang proses pengumpulan data dan analisa data, sampai penulis yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan. Teknik triangulasi lebih mengutamakan efektivitas hasil dari proses yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik proses triangulasi dilakukan terus menerus sepanjang proses pengumpulan data dan analisa data, sampai penulis yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan dan tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan. Dalam melakukan pendekatan triangulasi, penulis memperoleh data melalui tiga narasumber pembanding, yaitu : 1. Karyawan TRANS|7 yang Menjadi sasaran sosialisasi. Hal ini untuk mengetahui apakah program-program komunikasi yang dilakukan TRANS|7 untuk menyosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7 sesuai dengan kenyataan atau tidak, serta untuk mengetahui hal-hal yang telah dilakukan oleh Div. Public Relations TRANS|7. Dengan terkumpulnya data yang telah diperoleh dan wawancara mendalam dengan narasumber, penulis mendeskripsikan dan menjabarkan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jawaban yang diberikan oleh Divisi Public Relations akan menjadi faktor utama pada akhir penelitian, dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah penyesuaian data keseluruhan penelitian, hasil penelitian, dengan pendapat atau penilaian pakar yang kridibilitas di bidangnya. Maksudnya, penulis melakukan penyesuaian teori Scott M. Cutlip dengan penerapan strategi komunikasi humas TRANS|7.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan analisa data. Data yang diperoleh berupa data-data tertulis dari perusahaan serta dari hasil wawancara secara mendalam dengan Public Relations Manager dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh yakni saudari Suci Mulyani Putri pada 19 sampai dengan 21 Maret 2007 di kantor PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7 a TRANS corp COMPANY) Gedung Menara Bank Mega Lantai 20 Jln Kapten P Tendean Kav 12-14 A Jakarta. Secara berurutan pada pada bab ini akan diuraikan mengenai sejarah singkat dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, hasil penelitian yang berisi mengenai strategi komunikasi Public Relations PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7 a TRANS corp COMPANY) dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7 dan analisa data.
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1
Sejarah Singkat PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7 a TRANS corp COMPANY) Memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November 2001 melalui
saluran 49 UHF, TV7 mengudara selama 5 jam seharinya dan hanya menjangkau wilayah Jabotabek. Sejak 25 November 2002, secara bertahap TV7 menambah jangkauan siarannya menjadi 6 stasiun relay yang menjangkau lebih 65 kota,
39
seiring dengan pertambahan jam siarnya menjadi 10 jam dan saat ini siaran TV7 telah menjumpai penonton selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Beberapa kegiatan yang sudah diselenggarakan secara sinergis oleh TV7 dengan unit usaha lain dalam KKG antara lain “The Dream Band” yaitu ajang pembentukan grup band yang merupakan kerja sama dengan majalah Hai. “Otomotif Night Race” merupakan hasil kerjasama dengan tabloid Otomotif, sedangkan “Moka (Model Kawanku)” merupakan pemilihan model remaja pertama di Indonesia yang diselenggarakan atas kerjasama dengan majalah Kawanku, serial Teenlit terkenal seperti “Fairish” dan “My Friends My Dreams” yang merupakan hasil kerjasama dengan Gramedia sementara untuk target pemirsa anak-anak, TV7 menayangkan “Kisah Negeri Dongeng” dan “Bona & Rong Rong” hasil kerjasama dengan majalah Bobo. Sedangkan untuk kegiatan off air diantaranya : Nonton Bareng Liga Inggris/ Moto GP, Nonton Bareng di Sinema 21, Kumpul Bareng JPers (Jejak Petualang) dan TV7 Goes to School. Namun TV7 tidak menutup kesempatan untuk bekerjasama dengan pihak luar seperti saat diadakannya ajang pencarian bakat Pencipta Lagu sekaligus Penyanyi dalam “Cilapop” yang bekerjasama dengan SONY BMG. Tradisi jurnalistik yang profesional dan kredibel dari harian Kompas, juga memacu TV7 untuk menyajikan tayangan berita dan current affair yang bisa mencerahkan serta terpercaya, yang menjadi dasar berkembangnya kesetiaan penonton terhadap TV7. Selain itu TV7 juga mulai memproduksi sejumlah program in house diantaranya, variety show Waw! Semua Bisaa dan Malam
40
Bebaz, tentu saja ini tak terlepas dari keinginan TV7 untuk lebih memuaskan penonton melalui tayangan yang beragam44 . Dengan Misi "mencerahkan kehidupan pemirsa melalui tayangan hiburan berkualitas dan informasi terpercaya yang disukai sasaran khalayak maupun pengiklan" serta guna meraih Visi "menjadi saluran televisi yang terkemuka, yang senatiasa memberi inspirasi, peduli kepada kemanusiaan, serta memberi manfaat yang layak bagi stakeholders" maka manajemen TV7 terus melakukan peningkatan secara strategis. Dan kini TV7 sudah mengudara di 18 kota / daerah di Indonesia, antara lain : 1. JAKARTA (49UHF) 2. BANDUNG (44 UHF) 3. SEMARANG (41 UHF) 4. YOGYAKARTA / SOLO (46 UHF) 5. SURABAYA (56 UHF) 6. MADIUN (40 UHF) 7. KEDIRI (45 UHF) 8. MALANG (60 UHF) 9. DENPASAR (45 UHF) 10. MEDAN (41 UHF) 11. PALEMBANG (22 UHF) 12. LAMPUNG (22 UHF) 13. PEKANBARU (30 UHF)
44
www.tv7.co.id
41
14. MAKASSAR (41 UHF) 15. MENADO (32 UHF) 16. PONTIANAK (31 UHF) 17. SAMARINDA (49 UHF) 18. BANJARMASIN (22 UHF) dengan potensial penonton sebanyak 100,004,561 dan akan menambah sejumlah stasiun transmisi hingga 2006, antara lain: 19. JAYAPURA 20. TEGAL 21. BANYUMAS 22. CIREBON 23. KUPANG 24. PADANG Dari sisi program acara, dengan tetap mengacu pada tekad manajemen TV7 yakni menjadi stasiun TV yang santun dan aman bagi keluarga, penambahan program-program untuk kaum perempuan (female) menjadi prioritas khususnya pada jam tayang utama, disamping mempertahankan keunggulan tayangan program anak-anak yang berkualitas dan olahraga bagi kaum pria. Sejak tahun 2004, TV7 mulai membidik pemirsa dewasa (female) dan anak-anak (kids) dengan target audience family (usia 5-49 tahun), dengan memperbanyak tayangan-tayangan di segmen tersebut sehingga TV7 dapat dikenal sebagai stasiun televisi yang menyajikan program hiburan untuk semua kalangan, semua
42
tingkatan umur dan status sosial ekonomi (ABC) dengan fokus terhadap acara yang santun dan aman ditonton seluruh keluarga. Sehingga dengan tema “Semakin Beragam Semakin Menarik” tahun 2005 ini menjadi tahapan penting bagi TV7 untuk dapat memenuhi harapan pemirsa akan tontonan yang berkualitas sekaligus sebagai media TV pilihan utama bagi para pengiklan. Seiring dengan perkembangan industri pertelevisian di Indonesia, KKG melakukan kesepakatan strategic partnership dengan Trans Corpora. Te rhitung sejak penandatanganan kerjasama pada 4 November 2006, TV7 berganti nama menjadi Trans|7 di bawah naungan PT. Trans Corpora. Setelah re-launch pada 15 Desember 2006, kini Trans|7 telah menyiapkan program-program yang cerdas, tajam, menghibur, dan membumi. 45 TRANS|7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS|7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi. TRANS|7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan ijin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re- launch pada tanggal
45
www.Trans |7 - Profil.htm
43
15 Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya TRANS|7. Dibawah naungan PT TRANS CORPORA yang merupakan bagian dari manajemen PARA GROUP, TRANS|7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in- house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.
4.1.2. Struktur Organisasi Untuk mendukung kegiatan operasinya, TRANS|7 memiliki sedikitnya 1.248 karyawan yang dipimpin oleh Dewan Komisaris dan dibantu Dewan Direktur, yaitu :
DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris
DEWAN DIREKTUR Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Keuangan dan Sumber Daya
Chairul Tanjung 1. Agung Adiprasetyo 2. Ishadi SK 3. Asih Winanti Wishnutama Atiek Nur Wahyuni Ch. Suswati Handayani
4.1.3. Program TRANS|7
Pada akhir semester kedua 2006 sampai dengan semester awal tahun 2007, TRANS|7 memiliki target 60% sampai dengan 80 % untuk in house production. Dan sisanya 40% sampai dengan 20 % adalah program local dan international acquisition. Prosentase program luar negeri berjumlah 43% dan program produksi
44
local berjumlah 57%. TRANS|7 mengedepankan program Informasi dan hiburan meliputi berita sebesar 29%, Olahraga 5% dan program yang di produksi oleh TRANS|7 sebesar 17%. Dan sisanya sebesar 49% adalah program Internasional dan production house lokal.
TRANS|7 berkomitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsanya, dengan menyajikan program Informasi seperti Redaksi Pagi, Redaksi Siang, Redaksi Sore dan Redaksi Malam. Dikemas secara apik dan dinamis, update dan informatif. TRANS|7 juga menghadirkan program berita lainnya seperti Selamat Pagi, TKP, Kupas Tuntas, Lacak, Fenomena yang memberikan wawasan bagi pemirsa. Tidak kalah Informatif, program Informasi untuk wanita seperti Asal Usul, Kajian Silaturahim, Wanita dalam Berita, Infotainment Pagi, Infotainment Siang, Infotainment weekend dan Cipika-Cipiki semakin lengkap menambah cakrawala diruang keluarga. Tidak hanya menyajikan program Informasi saja, program hiburan seperti Plesetan Misteri,Wisata Belanja, Kisah selebriti, Rumpi dan yang paling dinantikan yaitu program Empat Mata bersama Tukul Arwana.
Program Sport TRANS|7 yang selalu dinanti oleh para pecinta olahraga. Moto GP 2007, merupakan ajang balap motor yang menarik untuk diikuti. TRANS|7 juga menyajikan tayangan olahraga setiap hari dilayar pemirsa seperti program Sport 7 serta up date olahraga dunia di One Stop Football, Highlight Moto GP, Highlight Otomotif, serta plesetan dan tips dunia olahraga yang menarik dikemas dalam program Sportawa. Dunia anak tidak pernah lepas dari program TRANS|7. Hadir bersama Si Bolang dan Laptop Si Unyil, TRANS|7
45
memberikan pengetahuan dan hiburan untuk anak-anak. Program Si Bolang merupakan program dokumenter petualangan yang menghadirkan anak-anak diseluruh penjuru Indonesia. Lain halnya denga n program Laptop Si Unyil, program ini memberikan ilmu pengetahuan umum yang mendasar bagi si kecil. Dilengkapi dengan sajian film- film berkualitas, Theater7, Theater Malam dan Theater fajar hadir setiap hari mengisi layar kaca anda. Maka jangan pernah lewatkan sajian kami, dikemas secara cerdas, tajam, menghibur dan membumi hanya di TRANS|7
4.1.2
4.1.4 Visi, Misi, PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7 a TRANS corp COMPANY) Dengan Misi "mencerahkan kehidupan pemirsa melalui tayangan hiburan
berkualitas dan informasi terpercaya yang disukai sasaran khalayak maupun pengiklan" serta guna meraih Visi "menjadi saluran televisi yang terkemuka, yang senatiasa memberi inspirasi, peduli kepada kemanusiaan, serta memberi manfaat yang layak bagi stakeholders" maka ma najemen TV7 terus melakukan peningkatan secara strategis.
4.2 Hasil Penelitian Pada bagian ini berisikan tentang uraian hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisi studi kasus (case study). Hasil penelitian diperoleh dari hasil wawancara secara mendalam dengan Public Relations Manager dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh yakni saudari Suci Mulyani Putri pada 19 sampai dengar 21 Maret 2007.
46
Pemilihan nara sumber tersebut berdasarkan keperluan penelitian dan dianggap orang-orang terpenting yang berkaitan langsung dengan Strategi Komunikasi Public Relations PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7 yang merupakan objek penelitian yang hendak dilakukan, serta memiliki kompetensi dalam memberikan informasi yang benar-benar akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi Public Relations TRANS|7 dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7 4.2.1
Strategi Komunikasi Public Relations PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7 a TRANS corp COMPANY) Strategi komunikasi yang dilakukan oleh PR tahap awal adalah proses re-
launch untuk menjelaskan makna dari perubahan nama tersebut beserta makna dari logo TRANS|7 kepada khalayak internal maupun eksternal, serta sebagai salah
satu
upaya
Public
Relations
dalam
mensosialisasikan
dan
mengkomunikasikan nama baru perusahaan kepada karyawannya. Dengan dilakukannya re- launch pada tanggal 15 Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya TRANS|7. Dibawah naungan PT TRANS CORPORA yang merupakan bagian dari manajemen PARA GROUP, TRANS|7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in- house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif Seperti yang telah dikemukakan oleh Public Relations Manager TRANS|7 yakni Saudari Suci Mulyani Putri, untuk mengetahui strategi komunikasi Public Relations PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7 a TRANS corp
47
COMPANY) dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7, maka wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif sesuai dengan metode penelitian studi kasus dan diuraikan secara deskriptif, sebagai berikut : 1. Identifikasi Masalah (Fact Finding) A. Permasalahan
Pada awalnya bernama TV7 namun dalam perjalanannya menjadi TRANS|7. TRANS|7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS|7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi. TRANS|7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan ijin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re- launch pada tanggal 15 Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya TRANS|7
Dibawah naungan PT TRANS CORPORA yang merupakan bagian dari manajemen PARA GROUP, TRANS|7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in- house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif
48
Seperti yang dikatakan Chairul tanjung selaku Komisaris utama dari TRANS|7: “harapan dari kerjasama antara dua media televisi ini menjadi momentum yang baik untuk melakukan sinergi dalam membangun kemajuan bangsa, khususnya melalui media televisi. Strategi yang diharapkan dari kerjasama ini menjadikan TV7 ke arah yang lebih baik,” 46 Logo TRANS|7 membentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan ketegasan, karakter yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat diantara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa TRANS|7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.
Menurut riset yang dilakukan oleh Departemen Public Relations, TRANS|7 dimata pemirsa adalah stasiun yang cerdas, berwawasan dan lebih berjiwa muda. Namun pada kenyataannya TRANS|7 juga memiliki khala yak sasaran keluarga dimana semua pemirsa mulia dari anak-anak hingga orang dewasa bisa menikmati suguhan tayangan TRANS|7 yang ada.
Penampilan nama Baru TRANS|7 berserta logo yang disosialisasikan dalam setiap tampilan untuk menginformasikan kepada pemirsa. Logo memang hanya sebuah bentuk ilustrasi perusahaan yang terkesan sederhana, namun dibalik itu semua logo memiliki peran penting dalam sebagai sebuah perusahaan, selain mewakili produk yang di hasilkan serta untuk dapat memperoleh citra masyarakat.
46
www kompascybermedia.com
49
Terkait dengan sosialisasi kepada publik internal dalam hal ini karyawan menurut Public Relations Manager dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh yakni saudari Suci Mulyani Putri sebagai berikut : “Sejauh ini kami berusaha untuk dapat memberikan informasi seluasluasnya pada publik internal tidak hanya kepada level top managemen namun informasi ini juga harus sampai kepada karyawan , alasannya karna karyawan merupakan salah satu publik internal yang harus diperhatikan”.47
Menurut saudari Suci Mulyani Putri, dalam mengumpulkan data, atau informasi yang berkaitan dengan opini, persepsi karyawan mengenai TRANS|7 itu sendiri, lebih memfokuskan kepada data-data mengenai makna dari pergantian nama ataupun logo TRANS|7. Hal tersebut dilakukan untuk memberi pengertian kepada karyawan terhadap perubahan yang terjadi di perusahaan. PR TRANS|7 memberikan pemahaman melalui event-event yang diselenggarakan tepat pada hari jadi
TRANS|7. PR TRANS|7 menjelaskan kepada karyawannya tentang
pemahaman dari makna logo TRANS|7 yaitu birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat diantara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa TRANS|7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya.
“Kemudian kami berfikir untuk membuat suatu strategi komunikasi dalam mensosialisasikan nama TRANS|7. Untuk mengetahui bagaimana caranya suatu informasi mengenai nama baru TRANS|7 dapat dikenal masyarakat internal maupun eksternal ". 48 47
Public Relations Manager dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh Suci Mulyani Putri
48
www
[email protected]
50
B. Tujuan Kegiatan Tujuan dari adanya perubahan logo TRANS|7
Menurut Wisnutama
sebagai salah satu Dewan Direktur dari TRANS|7 adalah untuk membangun image dan corporate identity yang positif di mata publiknya baik publik eksternal dan khususnya public internal yakni karyawan. “Dibawah naungan PT TRANS CORPORA yang merupakan bagian dari manajemen PARA GROUP, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif”49 2. Membuat Rencana dan Program (Planning for Program) Pada tahap awal perencanaan yang dilakukan oleh PR TRANS|7 adalah menggunakan tipe Pure Publicity, dengan mengadakan re- luonch. Pure Publicity adalah pemanfaatan ruang untuk publikasi dalam kegiatan atau acara sosialisasi yang memiliki nilai berita atau sejenisnya. Dan juga mengadakan special event dalam rangka ulang tahun perusahaan yang ke enam yang bertema Trans Bi6 Show. Menurut Saudara Iyus sulistyo sebagai Staf Public Relations dari TRANS|7 yang menangani acara tersebut. “selain re-luonch, Pada tahun berikutnya tepatnya 15 desember 2007 PR TRANS|7 melakukan special event berkenaan dengan hari jadi perusahaan yang ke enam yang bertema Trans Bi6 Show dan yang menjadi prioritas adalah para karyawan dari TRANS|7, TRANS|7 memeperkenalkan segenap jajaran karyawannya mulai dari Top Management sampai karyawan seperti, para kameramen, tim editor, tim kreatif dan tim produksi dari beberapa acara ada di TRANS|7”.
49
www.trns7.co.id
51
Dan sebagai proses evaluasi dari kedua event yang dilaksanakan PR TRANS|7 adalah monitoring, monitoring yang dilakukan PR TRANS|7 adalah dengan menganalisa berita-berita yang ada di kalangan karyawan apakah berita tersebut cenderung positif, negative, atau netral saja.
Hal-hal tersebut disesuaikan dengan beberapa faktor yaitu :
A. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran yang dituju dari kedua kegiatan ini adalah publik internal dan publik eksternal perusahaan terutama adalah pemirsa setia TRANS|7. Publik internal dari perusahaan antara lain pemegang saham, pemimpin perusahaan, para karyawan dan keluarga karyawan. Publik eksternal dari perusahaan antara lain pemirsa setia TRANS|7, para pers, komunitas televisi, komunitas di sekitar perusahaan, dan seluruh pihak-pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Perusahaan melaui PR nya menjadi komunikator, dalam hal ini menjadi pihak yang
menyampaikan pesan kepada segenap khalayak yang dituju oleh
perusahaan. Sedangkan pesan yang disampaikan oleh PR dalam hal ini adalah adanya perubahan didalam perusahaan yaitu berubahnya TV7 menjadi TRANS|7. Lalu media yang di pilih unutk menyampaikan pesan kepada khalayak adalah special event yang diselenggarakan untuk memperingati hari jadi perusahaan.
52
B. Pemilihan Pesan Pesan yang ingin disampaikan dalam program kegiatan yang dilakukan adalah adanya perubahan logo dari stasiun televisi TV7 menjadi
TRANS|7.
Perubahan yang ada adalah untuk membangun image dan corporate indentity yang positif di mata publik – publiknya baik publik internal maupun publik eksternal perusahaan. Pemilihan logo TRANS|7. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya pada posisi terhormat diantara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan mudah diingat, diharapkan membawa TRANS|7 ke tengah masyarakat Indonesia dan pemirsa setianya. Dan juga TRANS|7 menyiapkan program-program yang cerdas, tejam, menghibur,dan membumi.
Dalam membuat rencana dan program (strategi) untuk mensosialisasikan logo TRANS|7 kepada karyawan Menurut saudari Suci Mulyani Putri acara relaunch yang dihadiri oleh seluruh jajaran TRANS|7 serta menandai bahwa TRANS|7 memiliki target 60% sampai dengan 80 % untuk in house production. Dan sisanya 40% sampai dengan 20 % adalah program local dan international acquisition. Prosentase program luar negeri berjumlah 43% dan program produksi local berjumlah 57%. TRANS7 mengedepankan program Informasi dan hiburan meliputi berita sebesar 29%, Olahraga 5% dan program yang di produksi oleh TRANS7 sebesar 17%. Dan sisanya sebesar 49% adalah program Internasional
53
dan production house lokal. Dengan banyaknya in house production, maka karyawan TRANS|7 diharapkan lebih kreatif dan inovatif. 49
Jadi pentingnya membuat strategi komunikasi dalam mensosialisasikan logo baru ini adalah untuk memberikan suatu pesan informasi baru yang sangat penting untuk diketahui oleh seluruh lapisan karyawan mengenai logo TRANS|7. Dengan demikian tujuannya adalah agar karyawan mengetahui akan pesan yang disampaikan oleh perusahaan mengenai logo TRANS|7. Dalam membuat rencana dan program (strategi) terlebih dahulu ditetapkan khalayak yang akan dituju. Berdasarkan hasil wawancara dengan Public Relations Manager dan staf Public Relations PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, Saudari Suci Mulyani, dalam program re- louch khalayak yang dituju dalam melakukan strategi komunikasi sosialisasi logo baru ini yakni : “Khalayak sasaran yang dituju dari kegiatan ini adalah publik internal dan publik eksternal perusahaan terutama adalah pemirsa setia TRANS|7. Publik internal dari perusahaan antara lain pemegang saham, pemimpin perusahaan, para karyawan dan keluarga karyawan. Publik eksternal dari perusahaan antara lain pemirsa setia TRANS|7, para pers, komunitas televisi, komunitas di sekitar perusahaan”.50 Sedangkan untuk special event yang bertema Trans BIG Show, dalam rangka hari jadi TRANS|7 dan TRANS TV yang ke enam ini khalayak yang dituju adalah karyawan, karena pada saat yang bersamaan TRANS|7 memperkenalkan karyawannya kepada segenap pemirsanya, ini bisa disebut strategi untuk memberi rasa nyaman kepada karyawan untuk lebih berprestasi, menurut Saudara Iyus
49 50
Suci Mulyani Putri Public Relations Manager dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh ibid
54
Sulistyo sebagai salah Staf Public Relations dari TRANS|7 yang menangani acara tersebut mengatakan : “ setelah enam tahun mengudara karyawan ternyata bisa menunjukan sederet prestasi diantaranya dengan menunjukan ratting yang cukup mengejutkan pada beberapa acara di TRANS|7 Empat Matta contohnya, oleh sebab itu kami memperkenalkan karyawan-karyawan terbaik kami kepada pemirsa setia TRANS|7 acara ini di beri tema Trans Bi6 show.” 51 Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 15 desember tepat pada hari jadi TRANS|7. Yang pertama adalah program re-lounch yang diadakan pada 15 desember 2006, sedangkan special event yang bertema Trans Bi6 Show diadakan pada tanggal 15 desember 2007.
3. Pelaksanaan ( Bertindak dan berkomunikasi )
Untuk komunikasi palaksanaan beberapa sosialisasi dilakukan oleh PR TRANS|7 diantaranya :
1. Re-launch TRANS|7
Dengan dilakukannya re- launch pada tanggal 15 Desember 2006 tanggal ini di tetapkan sebagai hari lahirnya TRANS|7. Acara ini dihari oleh staf serta jajaran karyawan dari TRANS|7, serta dimeriahkan oleh beberapa artis-artis ternama. Dengan demikian TRANS|7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in- house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.
51
Iyus Sulistyo Staf Public Relations dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
55
2. Special Event ( Trans Bi6 Show)
Enam tahun mengudara ternyata TRANS TV dan TRANS|7 bisa menandingi stasiun-stasiun televisi yang ada di nusantara. Special event ini difokuskan kepada karyawan-karyawan TRANS|7 dengan tema Trans Bi6 show, agar karyawan dapat merasakan nyaman dengan semua pekerjaannya, tujuannya adalah untuk menambah loyalitas karyawan itu sendiri kepada perusahaan dalam hal ini karyawan TRANS|7 khususnya.
Acara yang dilaksanakan tepat pada hari jadi TRANS|7 yakni 15 Desember 2007, dengan tema Trans Bi6 show. Acara yang dimeriahkan oleh program-program unggulan TRANS|7 beserta segenap karyawan yang terlibat dalam acara TRANS|7 seperti, Redaksi Pagi, Redaksi Siang, Redaksi Sore dan Redaksi Malam. Dikemas secara apik dan dinamis, update dan informatif. TRANS7 juga menghadirkan program berita lainnya seperti Selamat Pagi, TKP, Kupas Tuntas, Lacak, Fenomena yang memberikan wawasan bagi pemirsa. Tidak kalah Informatif, program Informasi untuk wanita seperti Asal Usul, Kajian Silaturahim, Wanita dalam Berita, Infotainment Pagi, Infotainment Siang, Infotainment weekend dan Cipika-Cipiki semakin lengkap menambah cakrawala diruang keluarga. Tidak hanya menyajikan program Informasi saja, programing hiburan seperti Plesetan Misteri,Wisata Belanja, Kisah selebriti, Rumpi dan yang paling dinantikan yaitu program Empat Mata bersama Tukul Arwana. Dalam hal ini masing- masing pembawa acara memperkenalkan orang-orang atau karyawankaryawan dari TRANS|7 yang terlibat dalam produksi dari acara tersebut seperti;
56
para kameramen, tim kreatif, tim produksi, kepada segenap pemirsa setia TRANS|7 secara langsung.
“Merayakan ulang tahun TRANS7 dan TRANS TV yang ke-6 jatuh pada tanggal 15 Desember 2007 mengusung tema TRANS Bi6 Show. Sesuai namanya untuk perayaan tahun ini akan sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.”52 Acara yang disia rkan secara langsung mulai pukul 19.00 – 23.00 WIB di Plenary Hall Jakarta Convention Center ini didesain dengan setting panggung yang lebih luas dan mewah didukung tata lampu dan audio berkapasitas tinggi serta penggunaan teknologi baru yang canggih yang belum pernah digunakan sebelumnya seperti plasma frame, hydrolic dan hologram. Dengan mengangkat konsep dynamic set, perayaan HUT tahun ini akan terasa berbeda karena set akan dibuat sedemikian rupa sehingga akan nampak dinamis dan bergerak dengan begitu penonton dan pemirsa di rumah tidak akan bosan.
Pemirsa akan terpuaskan dengan menyaksikan acara ini karena dengan dipandu oleh Indy Barends dan Ferdy Hasan, HUT kali ini juga didukung oleh aksi kocak Komeng, Adul, Olga Syahputra, Okky Lukman dan Indra Bekti. Tidak ketinggalan penyanyi Indonesia kelas atas seperti Agnes Monica, Bunga Citra Lestari, She dan Dewi Persik akan menggoyang panggung pertunjukan TRANS Bi6 Show. Dan tentu saja perayaan tidak akan sempurna tanpa penampilan group band seperti Peterpan, Slank, Nidji, Ungu, Letto, Samson dan Matta yang akan membawakan hits-hits terbarunya. Acara akan semakin berwarna dengan hadirnya
52
Iyus Sulis tyo Staf Public Relations dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
57
parodi Bioskop TRANS TV yang akan dibawakan oleh bintang-bintang Extravaganza.
Artis-artis yang terlibat dalam kegiatan ini adalah artis-artis yang biasa muncul dilayar kaca TRANS TV dan TRANS|7. hal ini yang menjadikan pemilihan artis tersebut agar pemirsa terbiasa melihat artis tersebut dilayar kaca karena artis-artis tersebut dapat dikatakan artis yang mewakili perusahaan dalam hal ini TRANS TV dan TRANS|7. Tidak ketinggalan dan belum pernah ditampilkan sebelumnya, kemunculan 4 Kyai Khos yang akan memanjatkan doa untuk kesejahteraan bangsa dan tanah air serta keberhasilan TRANS7 dan TRANS TV selama 6 tahun berkarya juga di masa yang akan datang. Mereka adalah KH. Abdul Adzim Abdullah Suhaimi, KH. A. Humaidi Dakhlan, KH. Soleh Qosim dan KH. Abdul Chamid Baidhowi.
”Sebagai puncak kemeriahan malam perayaan TRANS Bi6 Show adalah pengundian kuis HUT TRANS7 dan TRANS TV yang berhadiah 2 mobil Nissan Grand Livina.”53 Kemudian Saudara Iyus Sulistyo menjelaskan dalam melakukan tindakan dan komunikasi ada hal- hal yang harus diperhatikan dalam mengkomunikasikan pesan mengenai arti pentingnya mensosialisasikan logo baru seperti yang dikatakannya sebagai berikut :
“Pesan yang disampaikan melalui kedua event yang telah dilaksanakan tujuannya adalah merubah logo Trans7 menjadi lebih semakin mantap dan matang sesuai dengan sasaran khalayak yakni karyawan , karena melihat
53
Suci Mulyani Putri Public Relations Manager dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
58
persaingan televisi yang semakin kompleks dewasa ini maka Trans7 mengusung program-program yang cerdas, tajam,menghibur,dan membumi.”54 4. Mengevaluasi Program Setelah melakukan penemuan fakta, membuat rencana dan program (strategi), kemudian melakukan aksi dan komunikasi, maka langkah terakhir adalah mengevaluasi program dan monitoring. Monitoring public relations adalah dengan menganalisa isi berita yang ada dikalangan karyawan, apakah berita tersebut cenderung positif, negatif atau netral saja. Evaluasi dilakukan pada saat paska acara, acara utama dan setelah program tersebut selesai. Evaluasi yang dilakukan secara sistematis dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan program yang telah dilakukan. Saudari Suci Mulyani Putri selaku Public Relations Manager PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS|7) menuturkan mengenai hasil dari strategi komunikasi yang telah dibuat, yaitu : “Selama ini kami juga sedang melakukan evaluasi dan belum dapat menyimpulkan hasilnya mengenai berhasil atau tidak untuk dimengerti dan di pahami oleh karyawan, akan tetapi jika melihat semangat dan antusias para karyawan merayakan ulang tahun perusahaan dengan tema Trans Bi6 Sow, besar kemungkanan bahwa pesan yang disampaikan perusahaan dapat dimengerti oleh karyawan”55 Pada akhirnya kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan humas TRANS|7 memperoleh hasil sementara yakni dapat tercapainya tujuan dari kegiatan tersebut. Keberhasilan yang dengan adanya kegiatan sosialisasi melalui event seperti yang dikatakan oleh Saudara Iyus Sulistyo, bahwa karyawan dapat me mahami 54
55
Iyus Sulistyo Staf Public Relations dari PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
[email protected]
59
perubahan nama perusahaan dengan event-event yang melibatkan segenap karyawannya, hal ini bertujuan menambah loyalitas dari karyawan itu sendiri. “Sedangkan untuk hambatan dan kendala dalam pelaksanaan strategi kegiatan sosialisasi tersebut sebenarnya tidak ada kendala yang cukup berarti, hanya ada beberapa ganjalan kecil yang terjadi di lapangan pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut”.56 Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat beberapa rincian dan program yang dilaksanakan dalam menunjang kegiatan sosialisasi dalam pengenalan logo TRANS|7. Pada tahap evaluasi ini didapatkan hasil bahwa pada sosialisasi yang dilakukan oleh Humas TRANS|7 lebih memfokuskan pada strategi untuk menarik perhatian segenap karyawannya. Selain itu dapat dilihat pula bahwa hasil strategi sosialisasi yang dilakukan Humas TRANS|7 cukup baik dan sukses, karena banyaknya karyawan yang merespon positif serta antusias untuk mendukung kegiatan tersebut. Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk mencari hubungan antara teori atau konsep yang ada dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan adanya analisa data ini, penulis akan menguraikan analisis hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara berstruktur dan data-data yang lain sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai strategi komunikasi Divisi Publik Relations TRANS|7 dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7.
56
www.iyus
[email protected]
60
Dalam mensosialisasikan TV7 menjadi TRANS|7. Public Relations TRANS|7, diperlukan strategi komunikasi yang efektif. Suatu teori ya ng disusun melalui empat langkah proses kerja PR bertujuan untuk membantu tugas PR dalam upaya pemecahan masalah yang dalam hal ini adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada karyawan mengenai sosialisasi nama TRANS|7. Divisi Public Relations TRANS|7 menerapkan empat langkah proses kerja PR berdasarkan teori Scott M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom atau disebut “Fourstep Problem –Solving Process”. Langkah pertama yaitu mendefinisikan masalah (analisis situasi) merupakan langkah awal yang dilakukan Divisi Public Relations TRANS|7 dalam proses kerja tersebut. Mendefinisikan masalah (analisis situasi) adalah mencari informasi apa yang terjadi saat ini. Langkah Divisi Public Relations TRANS|7 dalam menganalisis sesuai dengan teori Public Relations yang ada. Langkah kedua yaitu membuat rencana dan program (strategi) yaitu membuat keputusan mengenai publik program, tujuan, tindakan, dan strategi, taktik dan tujuan komunikasi. Rencana
dan
program
(strategi)
untuk
mensosialisasikan logo baru disusun oleh Public Relations TRANS|7. dalam membuat perencanaan menekankan bahwa pesan (message) harus sampai kepada khalayak yang dituju. Dalam menyusun rencana dan program (strategi), khalayak yang dituju adalah karyawan dalam hal ini karyawan TV7 yang kini menjadi karyawan TRANS|7. Langkah ketiga
yaitu bertindak dan berkomunikasi (penerapan).
Berdasarkan hasil penelitian, divisi Public Relations TRANS|7 melakukan
61
berbagai cara untuk mensosialisasikan nama TRANS|7.kepada karyawannya, dalam langkah ini divisi Public Relations TRANS|7 melakukan event-event yang melibatkan segenap karyawannya yaitu dengan program re-launch dan special event yang bertema Trans Bi6 Show. Langkah keempat yaitu mengevaluasi program, yakni langkah terakhir yang dilakukan dalam proses kerja / kegiatan Publik Relations. Berdasarkan hasil wawancara, baik dengan key informan maupun para narasumber pembanding, hasil dari strategi komunikasi yang dilakukan oleh divisi Public Relations TRANS|7 telah berjalan dengan baik hal ini dibuktikan dengan semangat serta antusias para karyawan. Hal ini dapat di daptasikan dengan teori Scott M.cutlip, allen H.Center, dan Glen M.Brown. Dengan demikian dapat dikatakan pesan sampai kepada publik sasaran dengan baik, dalam hal ini PR telah menyampaikan suatu informasi kepada karyawan yang berhubungan dengan kondisi perusahaan dengan baik..
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian mengenai Strategi Komunikasi TRANS|7
dalam
Menyosialisasikan
TV7
menjadi
TRANS|7.
Dengan
menggunakan teknik wawancara mendalam dengan nara sumber, maka dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan. Bahwa karyawan adalah aset dari setiap perusahaan yang mana harus dijaga kenyamanannya demi terciptanya hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan. Hal ini harus di perhatikan oleh setiap divisi PR disetiap perusahaan. Tentunya bukan hal yang mudah dilakukan oleh sebuah divisi Public Relations. Upaya untuk menyosialisasikan dan mengedukasi karyawan mengenai pentingnya melakukan sosialisasi TV7 menjadi TRANS|7 tidak terlepas dari kerjasama dengan berbagai pihak. Divisi Humas TRANS|7 menjadikan eventevent yang telah dilakukan yaitu re-louch dan Trans Bi6 show, sebagai perantara untuk berkomunikasi dengan karyawan mengenai sosialisasi tersebut. Dengan strategi komunikasi seperti ini, melalui hasil evaluasi terlihat bahwa pesan dan tujuan dari strategi komunikasi yang dilakukan oleh Divisi Humas TRANS|7 sampai kepada karyawan dengan baik dan dapat diterima oleh karyawan.
62
64
5.2. Saran Setelah penulis melakukan penelitian dan melihat strategi komunikasi Divisi humas TRANS|7, penulis memberikan saran sebagai berikut: 5.2.1 Saran Akademis Penulis mengharapkan untuk penelitian lanjutan, peneliti lainnya dapat menggunakan pendekatan penelitian yang berbeda untuk melihat perbandingan pembuatan dan pelaksanaan strategi komunikasi sehingga hasilnya dapat saling melengkapi dan diharapkan adanya temuan baru. 5.2.2 Saran Praktis Dengan adanya sosialisasi makna dan visi misi TRANS|7, divisi Humas TRANS|7 membuat suatu strategi komunikasi yang baik dengan cara mengadakan event-event tertentu untuk menyampaikan pesan-pesan perusahaan sehingga pesan dapat sampai kepada khalayak sasaran yakni karyawan, dan mengadakan evaluasi agar dapat diketahui kekurangan apa saja dalam perencanaan program yang telah dilakukan. Menjadi sangat penting dilakukan oleh perusahaan melalui PR nya, jika suatu permasalahan yang terjadi didalam perusahaan dan harus disosialisasikan kepada karyawan. Karena karyawan adalah public terdekat dari sebuah perusahaan yang harus diperhatikan.
RIWAYAT PENULIS Hardiansyah Anhar JL. Kalibaru Timur Dalam NO.201 03/06 Bungur Senen- Jakarta Pusat 0856 92000 494 021 91 97 46 44
>>Personal Data Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Status Agama Hobi
: Jakarta, 25 September 1983 : Laki-laki : Mahasiswa : Islam : Olah raga, musik, nonton
>>Pendidikan 1989-1995 SD Islam MERANTI Jakarta Pusat 1995–1998 SMP ISLAM MERANTI Jakarta Pusat 1995-2001 SMU KARTINI Jakarta Pusat 2001 Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana >>Pengalaman 2002 Reporter Orange Media Universitas Mercu Buana 2003 Pemimpin Umum Orange Media Universitas Mercu Buana Anggota Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta Raya 2005-2006 Pemimpin Umum Redaksi Orange Media Universitas Mercu Buana 2006 Event Organizer bagian Pra Produksi Promosi Additc Productions Pemimpin Redaksi Orange Media Universitas Mercu Buana 2007 Menekuni bidang Printing Media Lini Bawah 2008 Anggota Badan Koordinasi Nasional (BAKORNAS) LAPMI (Lembaga Pers Mahasiswa Islam)