FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PAJAK DALAM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH (Studi Kasus KPP Pratama Bogor)
NAMA NPM PEMBIMBING JURUSAN FAKULTAS
: Dwi Indah Nurvitriani : 22211241 : Dr. Emmy Indriyani : Akuntansi : Ekonomi
NEXT
PERAN KEPATUHAN PAJAK DALAM PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPH (Studi Kasus KPP Pratama Bogor) Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
BAB 2 LANDASAN TEORI
Kerangka Teori
BAB 3 METODE PENELITIAN
Objek Penelitian Data / Variabel
BAB 4 PEMBAHASAN
Profil Responden Uji Normalitas Uji F
BAB 5 PENUTUP
Kesimpulan
Uji T Koefisien Determinasi
Latar Belakang • • • •
Kepatuhan Pajak Upaya Meningkatkan Kepatuhan Pajak Kriteria Sebagai Wajib Pajak Hal yang Berperan Dalam Kepatuhan Pajak - Kesadaran Wajib Pajak - Proses Pengisian SPT - Pelayanan - Fasilitas - Sanksi Pajak
Rumusan Masalah 1. Apakah kesadaran wajib pajak, proses pengisian SPT, pelayanan, fasilitas dan sanksi pajak memiliki peran penting dalam kepatuhan pajak penyampaian SPT PPh Tahunan ? 2. Hal yang manakah yang memiliki peran paling dominan dalam kepatuhan pajak penyampaian SPT PPh Tahunan ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor-faktor berperan dalam kepatuhan penyampaian SPT PPh Tahunan 2. Untuk mengetahui faktor mana yang dominan dalam kepatuhan penyampaian SPT PPh Tahunan
yang pajak paling pajak
Landasan Teori • Pengertian Pengertian pajak secara ekonomis, pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah. Secara yuridis pajak adalah iuran yang dipaksakan. • Lima hal pokok dalam perpajakan 1. Pendaftaran sebagai wajib pajak 2. Penghitungan pajak 3. Pemotongan atau pemungutan pajak 4. Pembayaran pajak 5. Pelaporan pajak
Landasan Teori • Fungsi pajak 1. Fungsi pendapatan 2. Fungsi stabilitas 3. Fungsi pemerataan
• Sistem pemungutan pajak 1. Self assessment system 2. Official assessment system 3. Witholding system
Landasan Teori • Pengertian wajib pajak Dalam pasal 1 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak serta kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pajak
Landasan Teori • Pelayanan perpajakan 1. Tempat pelayanan terpadu 2. Pelayanan konsultasi (helpdesk) 3. Petugas konseling khusus 4. Dropbox 5. Pojok pajak dan mobil pajak 6. e-registration 7. e-NPWP 8. e-Payment 9. e-SPT 10. e-Filling 11. Kring pajak 500200
Landasan Teori • Kepatuhan pajak Didefinisikan sebagai salah satu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakan. • Wajib pajak patuh wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakan dibawah pengawasan Direktorat Jendral Pajak. • Sanksi dibidang perpajakan 1. Sanksi administrasi 2. Sanksi pidana
Landasan Teori • Surat Pemberitahuan (SPT) Surat pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta serta kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Metode Penelitian
• Objek penelitian objek pajak yang dipilih adalah wajib pajak orang pribadi yang bertempat tinggal di Bogor dengan
berbagai profesi, seperti guru, pegawai negeri maupun pegawai swasta, wirausaha, ataupun profesi yang lainnya.
Metode Penelitian • -
Data/variabel Data : Data Kepatuhan Pajak Jenis Data : Data Primer berupa Kuesioner Variabel : X : Kesadaran wajib pajak, Proses Pengisian SPT, Pelayanan, Fasilitas, Sanksi Pajak Y : Kepatuhan Pajak
Profil Responden Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan terakhir
Lamanya menjadi wajib pajak
Pendapatan
Pekerjaan
keterangan 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.
Laki-laki Perempuan 20 – 30 tahun 30 – 45 tahun 45 – 55 tahun > 55 tahun Tidak Tamat SD SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 1 – 5 tahun 6 – 10 tahun 11 – 15 tahun > 15 tahun < 5.000.000 5.000.000 – 10.000.000 10.000.000 – 20.000.000 > 20.000.000 Wirausaha Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Guru Pengusaha Lainnya
Jumlah 28 32 20 30 10 5 10 40 5 18 26 8 8 50 10 10 15 20 15
Presentase 46,7 % 53,3 % 33,3 % 50 % 16,7 % 8,3 % 16,7 % 66,7 % 8,3 % 30% 43,4 % 13,3 % 13,3 % 83,3 % 16,7 % 16,7 % 25 % 33,3 % 25 %
Asumsi Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic .073
df
Sig. 60
.200*
Shapiro-Wilk Statistic .986
df
Sig. 60
.735
Unstandardized Predicted Value *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Analisis shapoiro wilk digunakan jika subjek atau kasus kurang dari 50, karena dianggap lebih akurat ketika jumlah data yang dimiliki kurang dari 50. Pada penelitian kali ini memiliki data lebih dari 50 maka yang digunakan adalah analisis kolmogorov smirnov sebagai penguji kesesuaian distribusi data yang bersifat normal.
Asumsi Homogenitas/Heteroskedastisitas ANOVA Sum of Squares
kesadaran_wajib_pajak_X1
5
48.747
Within Groups
215.000
54
3.981
Total
458.733
59
24.800
5
4.960
Within Groups
462.800
54
8.570
Total
487.600
59
4.600
5
.920
Within Groups
303.000
54
5.611
Total
307.600
59
31.150
5
6.230
Within Groups
368.500
54
6.824
Total
399.650
59
7.950
5
1.590
Within Groups
55.700
54
1.031
Total
63.650
59
1.883
5
.377
Within Groups
256.300
54
4.746
Total
258.183
59
Between Groups fasilitas_x4
Between Groups sanksi_pajak_X5
Between Groups kepatuhan_pajak_Y
F
243.733
Between Groups pelayanan_X3
Mean Square
Between Groups
Between Groups proses_pengisian_SPT_X2
df
Sig. 12.243
.000
.579
.716
.164
.975
.913
.480
1.541
.193
.079
.995
menunjukkan bahwa ho ditolak pada 4 variabel, artinya proses pengisian SPT, pelayanan, fasilitas, dan sanksi pajak yang artinya keempat variabel tersebut bersifat homogeny, sedangkan untuk kesadaran wajib pajak Ho diterima, artinya variabel tersebut tidak homogen.
Asumsi Tidak Terjadi Multikolinier Uji tidak terjadi multikolinier
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients B (Constant) kesadaran_wajib
Std. Error .424
4.253
.155
.074
.106
Beta
Tolerance
VIF
.100
.921
.206
2.093
.041
.852
1.173
.078
.146
1.355
.181
.712
1.404
.299
.096
.326
3.117
.003
.755
1.325
.317
.079
.395
4.034
.000
.863
1.158
.119
.186
.059
.638
.526
.972
1.028
_pajak_X1
proses_pengisian 1
_SPT_X2
pelayanan_X3 fasilitas_x4 sanksi_pajak_X5 a. Dependent Variable: kepatuhan_pajak_Y
nilai tolerance semua variabel independen lebih besar dari 0,10, dan nilai VIF semua variabel independen lebih kecil dari 10,00, berarti semua variabel yang diuji memenuhi asumsi bebas multikolinier, artinya tidak terjadi saling berhubungan/korelasi variabel bebas (X).
Asumsi Tidak Terjadi Autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
.744a
1
Adjusted R Square
.553
Std. Error of the Estimate
.512
Durbin-Watson
1.462
2.088
a. Predictors: (Constant), sanksi_pajak_X5, kesadaran_wajib_pajak_X1, fasilitas_x4, pelayanan_X3, proses_pengisian_SPT_X2
b. Dependent Variable: kepatuhan_pajak_Y
0 1,7671 A+
1,865 NI
2,00
2,088 2,2329 NoA
NI
4,00 A-
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai DW hitung 2,088, maka nilai tersebut terletak diantara nilai 2,00 sampai dengan 4,00 yang berarti tidak terjadi autokorelasi.
Uji F Uji F
ANOVAa Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
142.807
5
28.561
Residual
115.376
54
2.137
Total
258.183
59
F
Sig.
13.368
.000b
a. Dependent Variable: kepatuhan_pajak_Y b. Predictors: (Constant), sanksi_pajak_X5, kesadaran_wajib_pajak_X1, fasilitas_x4, pelayanan_X3, proses_pengisian_SPT_X2
Analisis Ho : Kesadaran wajib pajak, proses pengisian SPT, pelayanan, fasilitas, dan sanksi pajak tidak memiliki peran terhadap kepatuhan pajak dalam penyampaian SPT Tahunan PPhnya Ha : Kesadaran wajib pajak, proses pengisian SPT, pelayanan, fasilitas, dan sanksi pajak memiliki peran terhadap kepatuhan pajak dalam penyampaian SPT Tahunan PPhnya
Uji t Uji t
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error .424
4.253
.155
.074
.106
Beta
Tolerance
VIF
.100
.921
.206
2.093
.041
.852
1.173
.078
.146
1.355
.181
.712
1.404
.299
.096
.326
3.117
.003
.755
1.325
.317
.079
.395
4.034
.000
.863
1.158
.119
.186
.059
.638
.526
.972
1.028
kesadaran_wajib _pajak_X1
proses_pengisian 1
_SPT_X2
pelayanan_X3 fasilitas_x4
sanksi_pajak_X5 a. Dependent Variable: kepatuhan_pajak_Y
Pembahasan Model Summaryb Model
1
R
R Square
.744a
Adjusted R Square
.553
.512
Std. Error of the Estimate 1.462
Durbin-Watson
2.088
a. Predictors: (Constant), sanksi_pajak_X5, kesadaran_wajib_pajak_X1, fasilitas_x4, pelayanan_X3, proses_pengisian_SPT_X2 b. Dependent Variable: kepatuhan_pajak_Y
Koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,553 menunjukkan bahwa kemampuan variabel kesadaran wajib pajak, proses pengisian SPT, pelayanan, fasilitas, dan sanksi pajak memengaruhi kepatuhan pajak sebesar 55,3%, dimana masih terdapat 44,7% variabel lain yang memengaruhi kepatuhan pajak.
Kesimpulan •
Dari penelitian yang dilakukan mengenai kepatuhan pajak, diketahui bahwa kesadaran wajib pajak, proses pengisian SPT, pelayanan, fasilitas, dan sanksi pajak ternyata hanya kesadaran wajib pajak, pelayanan, dan fasilitas yang memiliki peran penting dalam hal kepatuhan pajak berupa penyampaian SPT PPh Tahunan yang dilakukan oleh wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bogor. Bagaimana tidak, dengan selalu melapor SPT tepat waktu sesuai dengan nominal yang tertera di SPT tanpa adanya pengaruh orang lain, berarti wajib pajak sadar bahwa dengan kepatuhan yang dilakukannya wajib pajak ikut serta dalam pembangunan Negara, serta sosialisasi dan penyuluhan yang diberikan sesuai dengan masalah yang dihadapi wajib pajak, dan tersedianya fasilitas seperti ketersediaan formulir, juga petugas yang ramah dalam membantu mendampingi wajib pajak melakukan kewajibannya membuat wajib pajak tidak enggan untuk melapor, membayar dan mempertanggungjawabkan jumlah pajak secara lengkap dan benar.
Kesimpulan
• Dari kesadaran wajib pajak, proses pengisian SPT, pelayanan, fasilitas, dan sanksi pajak, ada salah satu yang menjadi hal paling dominan pada kepatuhan pajak penyampaian SPT Tahunan PPh, yaitu fasilitas. Pada persamaan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, nilai 0,317 pada variabel fasilitas dapat terlihat bahwa variabel fasilitas memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lainnya, yang berarti bila ada satu saja wajib pajak yang diberikan fasilitas sesuai dengan kebutuhannya, maka dapat lebih meningkatkan nilai kepatuhan pajak dibandingkan dengan variabel yang lainnya.