Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 12- 25
14 Pages
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHAP PELAKSANAAN PROYEK IRIGASI (Studi Kasus di Provinsi Aceh) 1)
Nizamuddin1, Masimin2, Ibnu Abbas Madjid2 Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: Implementation of irrigation projects have challenges and risks are very heavy and complex, and make construction companies should be able to maintain the performance so that problems encountered can be bypassed by either. The subject matter and purpose of the study was the risk factors that have a frequency of occurrence and the impact it had in the implementation phase of irrigation projects that affect the performance of the project. To achieve this aim, the study was formulated to investigate each of these risk factors based on the frequency of occurrence based on the analysis of frequency index; investigate any risk factors based impact analysis based on severity index; then determine important risk factors in the implementation of irrigation projects based on the analysis of importance index, and investigate ways of handling and control of each risk factor in the implementation of irrigation projects, as well as risk management in the form of proposed corrective actions to minimize the frequency and impact of the risk factors to get a good performance in the implementation of irrigation projects. The data obtained from responses to questionnaires were collected from respondents perceived contractor and owner as much as 30 respondents 23 respondents. Data obtained from respondents' answers were processed statistically by using the software Microsoft Excel and SPSS (Statistical Product and Service Solution) and the results are displayed in tabular form. Analysis was conducted consisting of reliability analysis, frequency index, severity index, importance index analysis, and Spearman Rank correlation. The results of the analysis of data processing reliability Cronbach Alpha coefficients showed gains greater than 0.6 that explained that the questionnaire used in this study is feasible. Spearman Rank correlation coefficients obtained from the analysis describes the significant relationship between the frequency and impact on each answer from the contractor and the owner. The conclusion of this study was identified important risk factors in the implementation of irrigation projects by importance index analysis and identified methods of handling and control of any risk factors in the implementation of irrigation projects in the Aceh Province. Keywords : Risk factors, irrigation, methods of handling Abstrak: Pelaksanaan proyek Irigasi memiliki tantangan dan risiko yang sangat berat dan kompleks, dan membuat perusahaan konstruksi harus dapat mempertahankan kinerja sehingga masalah yang dihadapi dapat dilewati dengan baik. Pokok permasalahan dan maksud penelitian ini adalah faktor-faktor risiko yang mempunyai frekuensi kemunculan dan dampak yang terjadi dalam tahap pelaksanaan proyek irigasi yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan proyek. Untuk mencapai maksud tersebut, penelitian ini dirumuskan untuk menginvestigasi setiap faktor-faktor risiko berdasarkan frekuensi kemunculan berdasarkan analisa frequency index; menginvestigasi setiap faktor-faktor risiko berdasarkan dampak berdasarkan analisa severity index; kemudian menentukan faktor-faktor risiko penting dalam pelaksanaan proyek irigasi berdasarkan analisa importance index; dan Menginvestigasi cara penanganan dan pengendalian dari setiap faktor risiko dalam pelaksanaan proyek irigasi; serta mengusulkan manajemen risiko berupa tindakan koreksi untuk meminimalisir frekuensi dan dampak terjadinya faktorβfaktor risiko untuk mendapatkan kinerja yang baik dalam pelaksanaan proyek irigasi. Data yang didapat berasal dari jawaban kuesioner yang dikumpulkan dari responden yang berdasarkan persepsi kontraktor sebanyak 30 responden dan owner sebanyak 23 responden. Data yang didapat dari jawaban responden tersebut diolah dengan cara statistik menggunakan software Microsoft Excel dan SPSS (Statistical Product and Service Solution) dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel. Analisa yang dilakukan terdiri dari analisa reabilitas, frequency index, severity index, analisis importance index, dan korelasi Rank
Volume 2, No. 1, Februari 2013
- 12
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Spearman. Hasil pengolahan data dengan analisis reabilitas menunjukkan perolehan koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 yang menjelaskan bahwa kuesioner yang digunakan pada penelitian ini layak digunakan. Koefisien korelasi Rank Spearman yang didapat dari analisis menjelaskan tentang hubungan signifikan antara frekuensi dan dampak pada masing-masing jawaban dari pihak kontraktor dan owner. Kesimpulan dari penelitian ini adalah teridentifikasi faktor-faktor risiko penting dalam pelaksanaan proyek irigasi berdasarkan analisa importance index dan teridentifikasi metode penanganan dan pengendalian terhadap setiap faktor-faktor risiko dalam pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh. Kata Kunci : Faktor-faktor risiko, irigasi, metode penanganan
proyek yang memenuhi baku mutu, tepat
PENDAHULUAN
Pembangunan
jaringan
Irigasi
di
Provinsi Aceh merupakan salah satu proyek
pemerintah
yang
bertujuan
waktu dan anggaran yang sesuai. Faktor-faktor risiko pada pelaksanaan proyek
konstruksi
dapat
timbul
dari
meningkatkan swasembada beras dan juga
berbagai sumber, serta bervariasi baik
berakibat langsung meningkatkan standar
dalam
hidup masyarakat. Kebutuhan beras yang
dampak
sangat besar yang menjadi makanan pokok
Dalam pelaksanaan proyek infrastruktur
masyarakat
menyebabkan
yang memenuhi dengan spesifikasi teknis
perhatian pemerintah yang sangat besar
dalam kontrak, penyedia jasa konstruksi
untuk terus menjaga dan menciptakan
dan Pengguna Jasa pada umumnya akan
sumber baru Daerah Irigasi.
menghadapi sejumlah faktor-faktor risiko
Indonesia,
ketergantungan
beras
Sehingga
impor
dapat
dikurangi secara kontinyu.
frekuensi terhadap
terjadinya
maupun
kesuksesan
proyek.
yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan dan kinerja proyek.
Pelaksanaan proyek Irigasi memiliki
Penelitian ini dilakukan dengan ruang
tantangan dan risiko sangat berat dan
lingkup dan batasan sebagai berikut:
kompleks,
perusahaan
1. Penelitian ini dilakukan hanya pada
konstruksi harus dapat mempertahankan
tahapan identifikasi dan klasifikasi
kinerja sehingga masalah yang dihadapi
risiko.
dan
membuat
dapat dilewati dengan baik. Maka peranan
2. Objek penelitian adalah pelaksanaan
manajemen risiko menjadi sangat penting
proyek Irigasi di Provinsi Aceh, di
dalam mendukung proyek infrastruktur.
bawah manajemen Dinas Pengairan
Manajemen risiko penting untuk menjamin
Provinsi Aceh dan Balai Wilayah
terlaksananya
Sungai Sumatera I Aceh.
konstruksi
pembangunan
kompleks.
3. Proyek yang distudi adalah proyek
Penggunaan manajemen risiko bertujuan
yang telah selesai dilaksanakan dan
antara lain untuk mendapatkan hasil
yang sedang dilaksanakan.
13 -
yang
sangat
industri
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 4. Batasan tahun pelaksanaan proyek Irigasi adalah tahun 2008 sampai
dimana :
dengan tahun 2012.
r
= reliabilitas instrument
k
= banyaknya butir pertanyaan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
ππ2
= varians butir
Skala Ordinal
π12
= varians total
Riduwan (2003), menjelaskan skala ordinal sebagai skala yang didasarkan pada
Rumus untuk varians butir dan varians
ranking, yang diurutkan dari jenjang yang
total :
lebih
tinggi
sampai
terendah
atau
Ο12 =
sebaliknya, namun antara urutan (ranking)
Ο2b =
yang satu dengan yang lainnya tidak
Xt 2 n Jki n
β
β
Xt 2 n2
Jks n2
β¦β¦β¦β¦β¦ (2) β¦β¦β¦β¦β¦ (3)
mempunyai jarak yang sama, skala ordinal banyak dipergunakan dalam penelitian
dimana :
sosial dan pendidikan terutama berkaitan
Ο12
= varians total
dengan pengukuran kepentingan, persepsi,
Ο2b
= varians butir
motivasi serta sikap.
Xt 2 =kuadrat
jumlah
total
jawaban
responden Uji Reliabilitas
Xt = jumlah total jawaban responden
Menurut Arikunto (2002), analisis reliabilitas
menunjuk
pada
suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
Jki
= jumlah kuadrat seluruh butir
Jks
= jumlah kuadrat subjek
n
= jumlah responden
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Analisis reliabilitas
Analisis Frequency Index (FI)
yang umum digunakan adalah analisa Cronbach
Alpha
(C-alpha).
Perhitungan analisa frequency index
Adapun
(FI) menggunakan rumus pada persamaan
pengujian dengan menggunakan koefisien
sebagai berikut (Berstein dan Bernstein,
C-alpha harus lebih besar atau sama
1999 dikutip dari Long, dkk, 2008) :
dengan 0.6 yaitu nilai yang dianggap lebih dapat menguji layak tidaknya kuesioner yang
digunakan.
Rumus-rumus
yang
digunakan adalah sebagai berikut:
r=
π (πβ1)
1β
ππ2 π12
Frequency index (FI) =
5 i=1 a i n i
5N
β¦β¦ (4)
Di mana : i
= indeks kategori respon (1,2,3,4 dan 5)
ai
= bobot yang dihubungkan dengan nilai respon ke-i (1,2,3,4,5 secara
β¦β¦β¦β¦β¦β¦. (1)
berurutan) ni
= frekuensi dari respon ke-i sebagai Volume 2, No.1 Februari 2013
- 14
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala persentase dari total responden
Importance Index (II) = FI x SI
untuk setiap factor N
= total jumlah responden
Analisis Severity Index (SI)
dimana : FI
=
Frequency Index
SI
=
Severity Index
Perhitungan analisa severity index (SI) menggunakan rumus pada persamaan
Korelasi Rank Spearman Korelasi Spearman (Spearmanβs Rank
sebagai berikut (Berstein dan Bernstein, 1999 dikutip dari Long, dkk, 2008) : Severity index (SI) =
5 i=1 a i n i
5N
Correlation) merupakan suatu pengukuran hubungan dari pihak yang berbeda atau
β¦β¦β¦. (5)
faktor-faktor yang diukur dalam skala
dimana :
ordinal dan menentukan kekuatan dan arah
i
dari suatu hubungan antar faktornya.
= indeks kategori respon (1,2,3,4 dan 5)
ai
Keterkaitan antara peringkat dari pihak-
= bobot yang dihubungkan dengan
pihak tersebut dibuktikan dengan sebuah
nilai respon ke-i (1,2,3,4,5 secara
uji hipotesa dengan tingkat signifikan 95%. Menurut
berurutan) ni
N
= frekuensi dari respon ke-i sebagai
koefisien
korelasi
persentase dari total responden
sebagai berikut:
untuk setiap factor
rs
=1β
Sheskin
6
(2004),
Spearman
rumus adalah
d2 / N(N2 β 1) β¦. (6)
= total jumlah responden dimana:
Analisis Importance Index (II)
rs
d
Spearman
= Perbedaan antara peringkat dari tiap variabel pada tiap penyebab
dari frequency index (FI) dan severity index (SI). Perhitungan ini digunakan
korelasi
antara 2 kelompok
Perhitungan analisis importance index (II) dapat dilakukan setelah diperoleh nilai
= Koefisien
N
= Jumlah dari peringkat yang sama
untuk menunjukkan importance index atau indeks kepentingan dari perkalian antara
METODE PENELITIAN
frekuensi dan dampak pada faktor risiko
Penelitian Kepustakaan
yang mempengaruhi kinerja pada proyek
Pada tahap penelitian ini dilakukan
Irigasi di Provinsi Aceh. Rumus yang
kegiatan mempelajari hasil-hasil penelitian
digunakan adalah sebagai berikut (Berstein
yang berkaitan dengan tujuan penelitian
dan Bernstein, 1999 dikutip dari Long, dkk,
yang sudah pernah dilaksanakan oleh para
2008):
peneliti di berbagai lokasi dan proyek di berbagai
15 -
Volume 2, No. 1, Februari 2013
negara.
Hasil
penelitiannya
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dibaca melalui publikasi dijurnal ilmiah,
analisis ini, setiap faktor-faktor yang
prosiding seminar dan konferensi dan pada
mempengaruhi
buku-buku
berdasarkan
referensi
Termasuk
yang
penelitian
yang
relevan.
mempelajari
yang
tidak
hasil
dipublikasikan
mempunyai jumlah
persentase
responden
yang
menjawab pertanyaan dengan jawaban yang
sama.
Nilai
frekuensi
dari
seperti laporan penelitian dan tesis master
perhitungan analisis ini akan digunakan
serta disertasi doktor.
pada perhitungan frequency index (FI) dan severity index (SI).
Penelitian Lapangan Pada tahap penelitian lapangan ini dilakukan dengan berbagai tahap yaitu:
Analisis frequency index (FI) Analisis
frequency
index
(FI)
Merancang kuesioner, Menentukan target
dilakukan
responden, Mendistribusikan kuesioner,
frekuensi kejadian dari faktor risiko, yang
Mengolah data, Menganalisa frekuensi
nantinya nilai frequency index (FI) ini akan
terjadi faktor risiko, Menganalisa dampak
digunakan
terjadi faktor risiko, Menganalisa korelasi
importance index (II) untuk mendapatkan
rank
faktor-faktor risiko yang mempengaruhi
spearman,
penanganan
Menganalisa risiko,
metode
Melakukan
untuk
untuk
mengukur
perhitungan
tingkat
analisis
tahap pelaksanaan proyek.
pembahasan Analisis severity index (SI) Analisis reliabilitas Penelitian
uji
untuk mengukur tingkat dampak kejadian
reliabilitas dengan alat bantu program
dari faktor risiko yang nantinya nilai
software Statistical Package for social
severity index (SI) ini akan digunakan
sciences
Windows).
untuk perhitungan analisis importance
Analisis reliabilitas yang umum digunakan
index (II) untuk mendapatkan faktor-faktor
adalah analisa Cronbach Alpha (C-alpha).
risiko
Adapun pengujian dengan menggunakan
pelaksanaan
koefisien C-alpha harus lebih besar atau
Provinsi
sama dengan 0,6 yaitu nilai yang dianggap
tersebut akan diketahui faktor risiko yang
dapat menguji layak tidaknya kuesioner
memiliki dampak pengaruh yang fatal pada
digunakan.
pelaksanaan proyek.
Analisis frekuensi
Analisis importance index (II)
(SPSS
ini
Analisis severity index (SI) dilakukan
18.0
melakukan
for
yang
mempengaruhi pada
Aceh.
proyek
tahap
Irigasi
Berdasarkan
di
analisis
Analisis statistik frekuensi secara
Perhitungan analisis importance index
umum menunjukkan persentase bagi setiap
(II) dapat dilakukan setelah diperoleh nilai
pertanyaan pada penelitian ini. Melalui
dari frequency index (FI) dan severity Volume 2, No.1 Februari 2013
- 16
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala index
(SI).
Perhitungan
akhir
dari
importance index (II) dilakukan untuk mendapat
nilai
dalam jawaban kuesioner didesain untuk
perhitungan antara jawaban responden
mencari jawaban paling sesuai dengan
kontraktor
kasus yang terjadi pada pekerjaan tersebut.
owner.
dari
Beberapa alternatif yang terangkum
hasil
dan
tengah
irigasi di Provinsi Aceh.
Hasil
dari
perhitungan analisis importance index (II)
Jawaban
yang
merupakan
pilihan
ini
kemudian dilakukan perangkingan
terbanyak berdasarkan persepsi kontraktor.
untuk mendapatkan faktor risiko yang
Jawaban ini akan dijadikan acuan alternatif
paling berpengaruh pelaksanaan proyek.
penanganan faktor risiko dari masingmasing faktor risiko yang telah diranking sebagai faktor risiko paling berpengaruh
Korelasi Rank Spearman Koefisien korelasi
Rank Spearman
pada tahap pelaksanaan proyek irigasi di
adalah sebuah ukuran korelasi yang dalam
Provinsi Aceh. Dari jawaban ini akan
kasus ini antara 2 (dua) pihak responden
diketahui metode apa yang dipilih oleh
dan variabel-variabel yang diukur dalam
masing-masing responden yang merupakan
skala ordinal. Dalam rangka menentukan
opini dalam hal penanganan faktor-faktor
adanya korelasi yang signifikan antara
risiko tersebut.
faktor-faktor risiko berdasarkan frekuensi yang terjadi serta dampak faktor-faktor risiko yang mempengaruhi pelaksanaan
HASIL PEMBAHASAN
Hasil pengolahan data dari penelitian
proyek Irigasi antara perspektif owner dan
lapangan
berdasarkan
kuesioner
yang
kontraktor.
didapat dari responden akan dipaparkan dalam bab ini dan akan dikategorikan dalam dua bagian, yaitu kontraktor dan
Metode penanganan risiko Metode penanganan risiko merupakan
owner. Pada bagian ini akan diuraikan
alternatif tindakan pencegahan/penanganan
tahapan hasil analisa frekuensi, analisa
terhadap
dampak dan cara pengendalian risiko.
faktor-faktor
risiko
yang
mempengaruhi tahap pelaksanaan proyek
17 -
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden No.
Kontraktor
Kelompok
Owner
Jlh
Persentase
Jlh
Persentase
0 - 2 Tahun
0
0.00 %
-
-
3 - 4 Tahun
3
10.00 %
-
-
5 - 7 Tahun
12
40.00 %
-
-
Lebih dari 7 Tahun
15
50.00 %
-
-
0 - 2 Tahun
1
3.33 %
0
0.00 %
3 - 4 Tahun
0
0.00 %
3
13.04 %
5 - 7 Tahun
11
36.67 %
6
26.09 %
Lebih dari 7 Tahun
18
60.00 %
14
60.87 %
SMA/Sederajat
12
40.00 %
1
4.35 %
Diploma
2
6.67 %
0
0.00 %
S1
16
53.33 %
17
73.91 %
S2/S3
0
0.00 %
5
21.74 %
Kurang dari 1 Tahun
0
0.00 %
1
4.35 %
1 - 5 Tahun
10
33.33 %
7
30.43 %
6 - 10 Tahun
13
43.33 %
6
26.09 %
11 - 15 Tahun
5
16.67 %
7
30.43 %
16 - 20 Tahun
2
6.67 %
1
4.35 %
Lebih dari 20 Tahun
0
0.00 %
1
4.35 %
1 s/d 3
4
13.33 %
1
4.35 %
4 s/d 6
13
43.33 %
5
21.74 %
7 s/d 10
4
13.33 %
4
17.39 %
Lebih dari 10
9
30.00 %
13
56.52 %
1 - 3 Milyar
17
56.67 %
10
43.48 %
3 - 5 Milyar
8
26.67 %
7
30.43 %
6.67 %
0
0.00 %
3
10.00 %
6
26.09 %
< 6 Bulan
1
3.33 %
4
17.39 %
6 - 12 Bulan
29
96.67 %
17
73.91 %
12 - 18 Bulan
0
0.00 %
1
4.35 %
Pengalaman Perusahaan
1.
Pengalaman Responden
2.
Pendidikan Responden
3.
Lama Terlibat Proyek
4.
Jumlah Proyek
5.
Rata-Rata Nilai Kontrak/Tahun
6.
5 - 7 Milyar Lebih dari Rp. 7 Milyar
2
Estimasi Durasi Proyek 7.
Volume 2, No.1 Februari 2013
- 18
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Lebih dari 18 Bulan
0
0.00 %
1
4.35 %
Waktu Aktual Penyelesaian Proyek
8.
< 6 Bulan
3
10.00 %
7
30.43 %
6 - 12 Bulan
27
90.00 %
15
65.22 %
12 - 18 Bulan
0
0.00 %
0
0.00 %
Lebih dari 18 Bulan
0
0.00 %
1
4.35 %
Analisis frekuensi
Analisis reabilitas Berdasarkan Tabel 2. dapat dilihat
Untuk mendapatkan nilai rata-rata
untuk
tingkat risiko yang paling berpengaruh
faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada
dalam pelaksanaan proyek irigasi provinsi
tahap
Aceh, nilai untuk masing-masing faktor
bahwa koefisien Cronbach Alpha
pelaksanaan
proyek
irigasi
di
diperoleh melalui pengambilan nilai tengah
Provinsi Aceh. Tabel 2. Koefisien Cronbach Alpha No. 1. 2.
19 -
Skala Pengukuran Responden Frekuensi terjadinya risiko Dampak terjadinya risiko
Koef. Cronbach Alpha Kontraktor
Owner
0,915
0,958
0,953
0,986
Volume 2, No. 1, Februari 2013
dari hasil perhitungan dari importance index berdasarkan jawaban kuesioner dari pihak kontraktor dan owner.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Analisis Korelasi Rank Spearman Tabel 3. Nilai rank Spearman berdasarkan frekuensi kemunculan berdasarkan persepsi kontraktor (1/2) Kategori
Material
Peralatan
Teknik
Proses Konstruksi
No
Desain Konstruksi
Kontrak
FI
Rank
19
Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ)
0.64
20
Kekurangan material
0.41
21
Terlambat dalam pengiriman material
0.51
22
Kualitas material di bawah standar
0.41
23
Kerusakan bahan selama penyimpanan
0.35
24
Kerusakan bahan selama transportasi
0.35
25
Rendahnya produktivitas dan efisiensi
0.41
26
Sering out of order atau rusak
0.39
27
Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah
0.45
28
Tidak tersedianya suku cadang
0.53
29
Diperlukan teknik yang baru
0.46
30
Sulit untuk mencapai kriteria kualitas
0.43
31
Jalan Akses
0.55
32
Jam kerja terbatas
0.47
33
Peraturan lokal
0.60
34
Kemacetan lalu lintas
0.33
35
Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan
0.39
36
Masalah koordinasi
0.45
37
0.49 0.46
14
39
Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Kecelakaan parah terjadi
2 25 10 25 40 40 25 34 18 8 14 22 6 13 3 44 34 20 12
0.33
40
Teror / ancaman
0.69
41
Spesifikasi teknis kurang lengkap
0.39
42
Kesalahan dalam menggambar
0.41
43
Butuh metode konstruksi baru
0.40
44
Butuh bahan-bahan baru dan peralatan
0.37
45
Kemungkinan perubahan
0.57
46
Ketentuan tidak masuk akal
0.32
47
Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti
0.34
48
Kondisi kerja berbeda dari kontrak
0.37
49
Salah tafsiran
0.36
43 1 31 25 29 37 5 45 42 38 39
38 Keamanan
Faktor Risiko
Volume 2, No.1 Februari 2013
Rank Spearman
0.438
- 20
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 4. Nilai rank Spearman berdasarkan dampak risiko berdasarkan persepsi kontraktor Kategori
Fisik
Pekerja
Kontraktor
Material
Peralatan
Teknik
Proses Konstruksi
No
Desain Konstruksi
Kontrak
21 -
SI
Rank
1
Longsor dan penurunan
0.72
17
2
Kebakaran
0.41
48
3
Petir
0.41
48
4
Hujan lebat
0.63
32
5
Banjir
0.77
11
6
Penyelidikan Lapangan Tidak memadai
0.69
22
7
Kurangnya tenaga ahli
0.75
15
8
Pemogokan
0.82
8
9
Rendahnya produktivitas
0.55
41
10
Pengerjaan yang buruk
0.58
37
11
Tidak dapat memahami gambar
0.67
24
12
Masalah komunikasi
0.64
28
13
Ketidakmampuan dan kurangnya tanggung jawab
0.60
34
14
Kurangnya dana untuk melanjutkan kerja (kepailitan)
0.93
3
15
Kurangnya keterampilan teknis yang diperlukan
0.71
20
16
Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
0.74
16
17
Tidak memiliki kemanpuan manejerial
0.59
36
18
Kontraktor meninggalkan proyek
0.94
1
19
Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ)
0.72
17
20
Kekurangan material
0.77
11
21
Terlambat dalam pengiriman material
0.69
21
22
Kualitas material di bawah standar
0.84
7
23
Kerusakan bahan selama penyimpanan
0.66
26
24
Kerusakan bahan selama transportasi
0.65
27
25
Rendahnya produktivitas dan efisiensi
0.67
25
26
Sering out of order atau rusak
0.69
22
27
Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah
0.72
17
28
Tidak tersedianya suku cadang
0.87
5
29
Diperlukan teknik yang baru
0.45
46
30
Sulit untuk mencapai kriteria kualitas
0.56
39
31
Jalan Akses
0.85
6
32
Jam kerja terbatas
0.60
34
33
Peraturan lokal
0.63
31
34
Kemacetan lalu lintas
0.41
47
35
Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan
0.94
1
36
Masalah koordinasi
0.61
33
37
0.81
9
0.64
28
39
Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Kecelakaan parah terjadi
0.64
28
40
Teror / ancaman
0.89
4
41
Spesifikasi teknis kurang lengkap
0.76
13
42
Kesalahan dalam menggambar
0.76
13
43
Butuh metode konstruksi baru
0.52
44
44
Butuh bahan-bahan baru dan peralatan
0.52
44
45
Kemungkinan perubahan
0.58
37
46
Ketentuan tidak masuk akal
0.79
10
47
Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti
0.55
40
48
Kondisi kerja berbeda dari kontrak
0.55
41
49
Salah tafsiran
0.53
43
38 Keamanan
Faktor Risiko
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Rank Spearman
0.438
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 5. Nilai rank Spearman berdasarkan frekuensi kemunculan berdasarkan persepsi owner Kategori
Fisik
Pekerja
Kontraktor
Material
Peralatan
Teknik
Proses Konstruksi
No
Desain Konstruksi
Kontrak
FI
Rank
1
Longsor dan penurunan
0.48
11
2
Kebakaran
0.23
49
3
Petir
0.37
37
4
Hujan lebat
0.63
1
5
Banjir
0.50
5
6
Penyelidikan Lapangan Tidak memadai
0.50
5
7
Kurangnya tenaga ahli
0.56
2
8
Pemogokan
0.35
40 14
9
Rendahnya produktivitas
0.47
10
Pengerjaan yang buruk
0.50
7
11
Tidak dapat memahami gambar
0.45
17
12
Masalah komunikasi
0.45
17
13
Ketidakmampuan dan kurangnya tanggung jawab
0.48
11
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kurangnya dana untuk melanjutkan kerja (kepailitan) Kurangnya keterampilan teknis yang diperlukan Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Tidak memiliki kemanpuan manejerial Kontraktor meninggalkan proyek Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ) Kekurangan material Terlambat dalam pengiriman material Kualitas materiall di bawah standar Kerusakan bahan selama penyimpanan Kerusakan bahan selama transportasi Rendahnya produktivitas dan efisiensi Sering out of order atau rusak Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah Tidak tersedianya suku cadang Diperlukan teknik yang baru Sulit untuk mencapai kriteria kualitas Jalan Akses Jam kerja terbatas Peraturan lokal Kemacetan lalu lintas Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan Masalah koordinasi Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Kecelakaan parah terjadi Teror / ancaman Spesifikasi teknis kurang lengkap Kesalahan dalam menggambar Butuh metode konstruksi baru Butuh bahan-bahan baru dan peralatan Kemungkinan perubahan Ketentuan tidak masuk akal Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti Kondisi kerja berbeda dari kontrak Salah tafsiran
0.40 0.47 0.38 0.49 0.26 0.43 0.44 0.50 0.45 0.38 0.34 0.45 0.44 0.38 0.40 0.40 0.41 0.46 0.38 0.48 0.30 0.34 0.45 0.49
28 14 32 9 47 25 22 7 17 32 43 17 22 32 28 28 27 16 32 11 46 43 17 9
0.42
26
0.32 0.51 0.36 0.37 0.39 0.36 0.52 0.26 0.35 0.44 0.35
45 4 38 36 31 38 3 47 40 22 40
38 Keamanan
Faktor Risiko
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Rank Spearman
Volume 2, No.1 Februari 2013
0.731
- 22
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 6. Nilai rank Spearman berdasarkan dampak risiko berdasarkan persepsi owner (1/2) Kategori
Fisik
Pekerja
Kontraktor
Material
Peralatan
Teknik
Proses Konstruksi
No
Desain Konstruksi
Kontrak
SI
Rank
1
Longsor dan penurunan
0.50
34
2
Kebakaran
0.29
48
3
Petir
0.29
48
4
Hujan lebat
0.50
29
5
Banjir
0.58
7
6
Penyelidikan Lapangan Tidak memadai
0.52
21
7
Kurangnya tenaga ahli
0.57
14
8
Pemogokan
0.52
21
9
Rendahnya produktivitas
0.50
34
10
Pengerjaan yang buruk
0.58
7
11
Tidak dapat memahami gambar
0.52
21
12
Masalah komunikasi
0.48
40
13
Ketidakmampuan dan kurangnya tanggung jawab
0.57
14
14
Kurangnya dana untuk melanjutkan kerja (kepailitan)
0.62
3
15
Kurangnya keterampilan teknis yang diperlukan
0.55
18
16
Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
0.57
14
17
Tidak memiliki kemanpuan manejerial
0.52
21
18
Kontraktor meninggalkan proyek
0.59
5
19
Bahan lebih mahal dari Bill of Quanttity (BQ)
0.55
18
20
Kekurangan material
0.58
7
21
Terlambat dalam pengiriman material
0.53
20
22
Kualitas materiall di bawah standar
0.58
7
23
Kerusakan bahan selama penyimpanan
0.48
40
24
Kerusakan bahan selama transportasi
0.46
42
25
Rendahnya produktivitas dan efisiensi
0.50
34
26
Sering out of order atau rusak
0.50
34
27
Peralatan tidak tepat menyebabkan masalah
0.50
29
28
Tidak tersedianya suku cadang
0.52
21
29
Diperlukan teknik yang baru
0.43
44
30
Sulit untuk mencapai kriteria kualitas
0.51
26
31
Jalan Akses
0.62
3
32
Jam kerja terbatas
0.50
34
33
Peraturan lokal
0.50
29
34
Kemacetan lalu lintas
0.36
47
35
Kegagalan untuk membangun seperti yang direncanakan
0.58
7
36
Masalah koordinasi
0.50
29
37
0.64
2
39
Terlambat Proses Pembebasan Tanah Birokrasi rumit dalam pelayanan publik sehingga menghabiskan terlalu banyak waktu Kecelakaan parah terjadi
40
Teror / ancaman
0.68
1
41
Spesifikasi teknis kurang lengkap
0.57
14
42
Kesalahan dalam menggambar
0.58
7
43
Butuh metode konstruksi baru
0.43
44
44
Butuh bahan-bahan baru dan peralatan
0.40
46
45
Kemungkinan perubahan
0.46
42
46
Ketentuan tidak masuk akal
0.51
26
47
Ambigu klausa yang memiliki beberapa arti
0.49
39
48
Kondisi kerja berbeda dari kontrak
0.57
13
49
Salah tafsiran
0.50
29
38 Keamanan
Faktor Risiko
0.59
5
0.51
26
Rank Spearman
0.731
Berdasarkan Tabel 3 sampai 6, dapat
dibawah 0,05. Dengan demikian hipotesis
dilihat bahwa nilai koefisien korelasi yang
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
didapat dari masing-masing pihak antar
(H1) diterima. Oleh karena itu dapat
kelompok terletak antara +1 dan -1. Dari
disimpulkan bahwa ada hubungan yang
tabel tersebut juga terlihat bahwa angka
signifikan dari jawaban yang berasal dari
probabilitas dari masing-masing pihak
kuesioner
antar kelompok menghasilkan angka
faktor-faktor
23 -
Volume 2, No. 1, Februari 2013
untuk
frekuensi
risiko
yang
terjadinya paling
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berpengaruh proyek
pada
irigasi
ditimbulkan
tahap
dengan
oleh
pelaksanaan
dampak
faktor-faktor
yang risiko
acuan
dan
bahan
evaluasi
untuk
dilanjutkan oleh peneliti lain dalam rangka memperdalam penelitian dan
tersebut antara 2 kelompok responden, yaitu kontraktor dan owner.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
hasil
penelitian
berupa
perhitungan analisa data yang diperoleh dari jawaban kuesioner oleh responden yang berasal dari pihak kontraktor dan
pihak owner adalah sebagai berikut. 1. Teridentifikasinya faktor-faktor risiko berdasarkan
frekuensi
kemunculan
dalam pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh berdasarkan analisa frequency index. 2. Teridentifikasinya faktor-faktor risiko berdasarkan mempengaruhi proyek
dampak dalam
irigasi
yang
pelaksanaan
Provinsi
Aceh
berdasarkan analisa severity index. 3. Teridentifikasi
faktor-faktor
risiko
penting dalam pelaksanaan proyek irigasi berdasarkan analisa importance index. 4. Teridentifikasi dan
metode
pengendalian
penanganan
terhadap
setiap
faktor-faktor risiko dalam pelaksanaan proyek irigasi di Provinsi Aceh.
Anonim, 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djohanputro, B., 2008. Manajemen Risiko Korporat. Jakarta Cooper, D & Chapman, C., 1993. Risk Analysis For Large Project. First Edition. John Wiley & Sons Ltd. Norwich. Hansen, VE, Israelsen, OW & Stringham, GE 1986. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: P.T. Erlangga. Kerzner, H., 2001. Project Management. Seventh Edition. John Wiley & Sons. New York: Inc. Kerzner, H., 2005. Project Management β A System Approach to Planning. Scheduling. and Controlling. New York: John Wiley & Sons. Long, 2008. Delay and Cost Overruns in Vietnam Large Construction Project : A Comparison with Other Selected Countries. Korean Society of Civil Engineers Journal of Civil Engineering. Vol. 12. Hal: 367 β 377. Mahamid, I., 2011. Engineering, Construction and Architectural Management Emerald Article: Risk matrix for factors affecting time delay in road construction projects: owners' perspective. Engineering, Construction and Architectural Management. Vol. 18. Iss: 6. Hal: 609617. Partawijoto, A., 1984. Kapita Selekta Teknik Tanah dan Air. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor: Fateta IPB. Pasandaran, E., 1991. Irigasi di Indonesia, Strategi dan Pengembangan. Jakarta: LP3ES. Riduwan, 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Ritchie, B. and Marshall, D., 1993. Business Risk Management. First Edition. Chapman & London.
Saran Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Volume 2, No.1 Februari 2013
- 24
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Shen, L.Y., 1997. Project Risk Management in Hongkong, International Journal of Project Management. Vol. 15, No. 2. Hal: 101-105. Sheskin, D.J., 2004. Handbook Parametric and Nonparametric Statistical Procedure. 3rd ed., Chapman And Hall/Crc Press. Sostrodarsono, S. dan Takeda, 1985. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradya Paramita.
25 -
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Suharti, A., 2009. Project Risk Factors : Case Study Of Ministry Of Education Projects. Malaysia: Thesis Universiti Teknologi Malaysia. Umar, H., 1996, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.