Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
8 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 36- 43
ANALISIS FAKTOR- FAKTOR RISIKO TAHAP PENAWARAN TERHADAP KINERJA PROYEK (STUDI KASUS PEKERJAAN KONSTRUKSI RAWA DI PROVINSI ACEH) Roni Saputra1, Eldina Fatimah2 nurisra2 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: Construction business shows increasing competition for auctioned jobs. In bidding stage, evaluation of the impact and frequency of the risk often received less attention from contractors. The objective of this research was to find out risk factors affecting the bidding process that can influence the performance of construction project. Object of the research were contractors who carried out swamp construction project in Aceh province funded with state budget of 2010 and 2011 by public tender procurement system. Data collected in this research were primary data in the form of questionnaires filled out by contractors and secondary data obtained from Center of Sumatra River Region I (Balai Wilayah Sungai Sumatra I). Data processing was conducted by validity test, reliability analysis, mean analysis, frequency index (FI) analysis, severity index analysis (SI), and important index analysis (II). Based on important index calculation, the most 10 influencing risk factors were obtained due to high frequency of occurrence and high level of the impact. Based on factors beyond the control of the contactor they were: 1) Condition and environment of the project do not work as expected at the time of the preparation of bidding, 2)Weather changes on project site, 3) Lack of transportation to the project site, 4) the number of bidders, 5) the availability of work in relation to economic and political conditions. Based on factors under the control of contractors they were: 1) procurement implemented was e-procurement, 2) financing of projects that are not well planned, 3) the need for job, 4) work experience with similar projects, 5) current workload (the project being handled). By analyzing aforementioned risk factors, the contractors can avoid cost overrun of the fees that have been calculated at the time of bidding, by adding overhead cost in addition to taxes and benefits on the total costs of bidding. Keywords: risk factors, bidding, project performance, swamp Abstrak: Bisnis konstruksi menunjukkan persaingan yang semakin ketat untuk memperoleh pekerjaan yang dilelang. Pada tahap penawaran, sering sekali evalusi dampak dan frekuensi risiko kurang mendapat perhatian dari kontraktor. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada proses penawaran yang dapat mempengaruhi kinerja proyek konstruksi. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi rawa di Provinsi Aceh yang bersumber dana APBN pada Tahun 2010 dan 2011 dengan sistem pengadaan secara pelelangan umum. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuisioner yang diisi oleh kontraktor dan data sekunder yang diperoleh dari Balai Wilayah Sungai Sumatera-I. Pengolahan data dilakukan dengan uji validitas, analisis reliabilitas, analisis mean, analisis Frequency Index (FI), analisis Severity Index (SI) dan analisis Importance Index (II). Berdasarkan hasil perhitungan II didapat 10 (sepuluh) faktor-faktor risiko yang paling berpengaruh karena memiliki frekuensi kejadian sangat sering dan dampak tingkat pengaruh sangat tinggi. Berdasarkan faktor diluar kendali kontraktor yaitu : 1) Kondisi dan lingkungan pekerjaan tidak sesuai dengan perkiraan pada saat penyusunan penawaran, 2) Perubahan cuaca pada lokasi proyek, 3) Sulitnya transportasi ke lokasi proyek, 4) Jumlah peserta tender, 5) Ketersediaan pekerjaan sehubungan dengan kondisi perekonomian dan politik. Berdasarkan faktor dibawah kendali kontraktor yaitu : 1) Pengadaan yang dilaksanakan secara E-Procurement, 2) Pendanaan kegiatan proyek yang tidak terencana dengan baik, 3) Kebutuhan akan pekerjaan, 4) Pengalaman proyek dengan pekerjaan sejenis, 5) Beban kerja saat ini (proyek yang sedang ditangani). Dengan menganalisis faktor risiko tersebut di atas kontraktor dapat terhindar dari beban biaya tambahan (cost overrun) dari biaya yang telah dihitung pada saat penawaran, dengan cara menambah biaya tak terduga (overhead) selain pajak dan keuntungan pada total biaya penawaran. Kata Kunci : faktor risiko, penawaran, kinerja proyek, rawa
Volume 1, No. 2, November 2012
- 36
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Proses pelelangan sampai dengan selesainya
METODE PENELITIAN
pekerjaan konstruksi dapat terjadi hal yang tidak
Metode pengumpulan data, pengolahan data,
terduga terkait dengan faktor-faktor risiko, sehingga
pengujian data dan analisis data sebagaimana
kontraktor harus dapat mempertahankan kinerja
dirumuskan pada bagan alir metode penelitian
yang baik agar dapat bersaing dengan kontraktor
Gambar 1.
lain untuk memperoleh pekerjaan konstruksi.
Mulai
Berdasarkan pendapat dan pengalaman, kontraktor
Identifikasi dan Perumusan Masalah
memperkirakan risiko tersebut, namun tidak Studi Literatur
dilakukan evaluasi frekuensi dan dampak risiko Pengumpulan Data
secara sistematis terhadap kinerja proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bersifat
diskriptif
analitis
yaitu
Data Primer : Data Kuisioner
Data Sekunder : Data nama proyek , nilai proyek , nama kontraktor
mengumpulkan data proyek-proyek konstruksi rawa yang telah dilaksanakan. Data yang digunakan
Tidak
dalam penelitian ini adalah data primer dan data
Uji Reliabilitas dan Validitas
sekunder. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada
Ya
Analisa Mean
risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor diluar
Analisis Frequency Index (FI) Analisis Severity Index (SI) Analisis Importance Index (II)
kendali kontraktor dan faktor-faktor dibawah kendali
kontraktor,
sedangkan
risiko
Pengolahan Data
yang
Hasil dan Pembahasan
disebabkan oleh tindakan kelalaian, atau kesalahan Selesai
kontraktor
(Non-Excusable
Delay)
tidak Gambar 1 Bagan alir Penelitian
diperhitungkan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi rawa di Provinsi Aceh yang bersumber dana APBN pada Tahun Anggaran 2010 dan 2011 dengan sistem pengadaan secara pelelangan umum. Hasil dari penelitian dapat memberikan informasi kepada kontraktor dalam menganalisis faktor-faktor risiko pada tahap penawaran yang paling berpengaruh yang perlu diperhatikan karena memiliki frekuensi kejadian sangat sering dan dampak tingkat pengaruh sangat tinggi.
Sumber dan Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer diperoleh dari lembaran kuisioner yang disebarkan kepada responden seperti manajer proyek atau top manajemen dan data sekunder diperoleh dari Balai Wilayah Sungai Sumatera-I Provinsi Aceh. Kuisioner bersifat tertutup, yaitu responden memilih salah satu pertanyaan yang telah disediakan bersifat multiplechoice dengan skala yang digunakan adalah skala likert. Adapun jawaban responden diukur berdasarkan skala likert dengan menggunakan skor 1 (satu) sampai 5 (lima). Volume 1, No. 2, November 2012
- 37
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Penyebaran dan pengumpulan kuisioner dilakukan
realisasi pekerjaaan yang telah dilaksanakan
dalam waktu 2 (dua) minggu, yaitu mulai tanggal
dengan rencana pekerjaan pada kontrak yang telah
15 Agustus s/d 31 Agustus 2012.
disepakati oleh pemilik proyek dan kontraktor (Kuncoro, A 1999)
Pengolahan Data Setelah seluruh kuisioner yang telah diisi oleh responden
terkumpul,
kemudian
kuesioner
dikuantitatifkan sehingga menghasilkan keluaran
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kinerja Proyek Identifikasi
faktor-faktor
risiko
yang
berupa angka yang selanjutnya dilakukan uji
mempengaruhi pengambilan keputusan pada tahap
validitas, analisis reliabilitas, analisis mean, analisis
penawaran
frequency index, analisis severity index dan analisis
konstruksi, selanjutnya dibuat suatu model analisis
importance index, dengan menggunakan alat bantu
sumber risiko dalam proses penawaran terhadap
seperangkat komputer dengan software SPSS
kinerja proyek (Elbab A, 2001:42) dapat dijelaskan
(Statistical Product dan Service Solution) dan
seperti Gambar 2.
dan
mempengaruhi
pelaksanaan
Microsoft Excel. Environment
Risk and Decision
Consequences
TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan Proyek Konstruksi Rawa Proyek konstruksi rawa adalah mereklamasi daerah rawa dengan suatu sistem jaringan drainase dan tata guna air yang bertujuan antara lain untuk
Pra-Kontrak Faktor Internal (controllable factors) Faktor Eksternal (uncontrollable factors)
pengembangan wilayah dan meningkatkan hasil produksi pertanian terutama pangan (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1991, Tentang
Input
Proses penawaran dan analisis risiko
Process
Proses pelaksanaan konstruksi
Kinerja proyek
Output
Gambar 2 Model Analisis Sumber Risiko Tahap Penawaran (Elbab, A 2001)
Rawa No. 27). Analisis Statistik Pengertian Risiko
Uji validitas
Risiko pada pekerjaan konstruksi adalah suatu
Arikunto, S (2010:211) mendefinisikan bahwa
kondisi yang mungkin terjadi karena ketidakpastian
suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
kejadian yang akan menimbulkan konsekuensi fisik
mengukur dan mengungkap data dari variable yang
dan finansial yang menyebabkan tidak tercapainya
diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas
sasaran kinerja proyek yaitu : kinerja biaya, kinerja
dihitung dengan menggunakan rumus teknik
waktu dan kinerja mutu (Gray, dan Larson, 2000).
correlation product moment dimana nilai Corrected item total correlation harus lebih besar dari r table (r
Kinerja Proyek
hitung > r table).
Kinerja proyek adalah membandingkan antara Volume 1, No.2, November 2012
- 38
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1999 dikutip dari Long, dkk, 2008 : 369) sebagai
Analisis reliabilitas Reliabilitas menunjukan suatu pengertian
berikut :
bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya dan
5
diandalkan,
dengan
menggunakan
analisis
a n
i. i
SI =
i 1
5N
Cornbach Alpha, Suatu kuisioner dianggap andal apabila koefisien
Alpha lebih besar atau sama
dimana : i
dengan 0,6 (Arikunto S, 2010:221).
……………….…….……(2)
= Indeks kategori respon(1,2,3,4dan 5).
ai = Bobot yang dihubungkan dengan nilai respon ke-i (1,2,3,4,5 secara berurutan).
Analisis Frequency Index (FI) Analisis Frequency Index (FI) menghasilkan
ni = Frekuensi
dari
respon ke-i
sebagai
indeks frekuensi terjadinya dari faktor-faktor risiko
persentase dari total responden untuk
yang mempengaruhi kinerja kontraktor pada proyek
setiap faktor.
konstruksi rawa di Provinsi Aceh.
Untuk
N = Total jumlah responden.
menghitung Analisis Frequency Index digunakan rumus pada persamaan (Berstein dan Bernstein, 1999 dikutip dari Long, dkk, 2008 : 369) sebagai
Analisis Importance Index (II) Analisis Importance Index (II) menunjukan
berikut :
faktor risiko yang paling mempengaruhi kinerja
5
kontraktor pada proyek konstruksi rawa di Provinsi
ai . ni i 1
FI =
5N
…………………….……(1)
Aceh. Untuk menghitung Analisis Importance Index digunakan rumus pada persamaan (Berstein
dimana :
dan Bernstein, 1999 dikutip dari Long, dkk, 2008 :
i
369) sebagai berikut
= Indeks kategori respon(1,2,3,4dan 5).
ai = Bobot yang dihubungkan dengan nilai respon ke-i (1,2,3,4,5 secara berurutan). ni = Frekuensi
dari
respon ke-i
sebagai
persentase dari total responden untuk
II = FIxSI ............................................(3) dimana : FI = Frequency Index. SI = Severity Index.
setiap faktor. N = Total jumlah responden.
HASIL PEMBAHASAN
Uji Validitas Analisis Severity Index (SI)
Berdasarkan hasil Statistical Product and
Analisis Severity Index (SI) menghasilkan
Service Solution (SPSS) dapat dilihat bahwa
indeks dampak tingkat pengaruh dari faktor-faktor
untuk item pernyataan variabel faktor diluar
risiko yang mempengaruhi kinerja kontraktor pada
kendali
proyek konstruksi rawa di Provinsi Aceh. Untuk
memperoleh nilai
menghitung Analisis Severity Index digunakan
0,537 – 0,972 > r table = 0,344, yang dapat
rumus pada persamaan (Berstein dan Bernstein,
disimpulkan bahwa untuk item pernyataan
39 -
Volume 1, No. 2, November 2012
kontraktor
(uncontrolable
factors)
r hitung berkisar antara
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala faktor diluar kendali kontraktor seluruhnya
5
dinyatakan
6
valid. Untuk item pernyataan
variabel faktor dibawah kendali kontraktor (controlable factors) memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0.568 – 0.883 > r table = 0,344,
Ketersediaan pekerjaan sehubungan dengan kondisi perekonomian & politik. Perubahan kebijakan pemerintah (pajak, peraturan dan ekonomi). Inflasi. Perubahan nilai tukar mata uang. Pemogokan tenaga kerja. Terjadinya kerusakan/pengrusakan akibat kelalaian atau perbuatan pihak ketiga.
7 8 9 10
0,722 0,663 0,540 0,535 0,512 0,465
dengan demikian seluruh item pernyataan variabel faktor dibawah kendali kontraktor Tabel 2 Hasil perhitungan Importance Index (II) dari faktor-faktor risiko tahap penawaran dibawah kendali kontraktor.
dinyatakan valid.
Pe ring kat
Uji Reliabilitas Berdasarkan
analisis reliabilitas
dapat
1
diketahui bahwa alpha untuk masing-masing 2
variabel yaitu variabel faktor diluar kendali
3
kontraktor (uncontrolable factors) diperoleh
4
nilai alpha sebesar 0,950, alpha > 0,60 yang
5
berarti variabel tersebut dinyatakan handal dan
6
variabel faktor dibawah kendali kontraktor
7
(controlable factors) diperoleh nilai alpha
8
sebesar 0,971, alpha > 0,60 dengan demikian 9
variabel faktor tersebut dinyatakan handal. 10 11
Analisis Importance Index (II)
12
Hasil perhitungan Importance Index (II) dari faktor-faktor risiko tahap penawaran diluar kendali kontraktor dan faktor dibawah kendali kontraktor terhadap kinerja proyek berdasarkan frekuensi
kejadian
dan
dampak
tingkat
pengaruh dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.
13 14 15 16
Faktor Risiko Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan secara elektronik at (E-Procurement) Pendanaan kegiatan proyek yang tidak terencana dengan baik. Kebutuhan akan pekerjaan Pengalaman proyek dengan pekerjaan sejenis Beban kerja saat ini (proyek yang sedang ditangani) Jenis dan jumlah peralatan yang diperlukan atau yang tersedia Kesesuaian pemilihan metode konstruksi Jenis dan jumlah tenaga pengawas/pelaksana yang diperlukan atau yang tersedia Jangka waktu proses pelaksanaan proyek Ketersediaan dana dan kondisi financial Jenis dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan atau yang tersedia Keterlibatan owner dalam proyek Tingkat kesulitan proyek yang dinyatakan dengan penggunaan teknologi/inovasi teknologi. Reputasi dan profesionalisme pihak-pihak yang terkait Jangka waktu proses penawaran yang diberikan Beban general overhead kantor pusat.
II
0,795 0,788 0,784 0,780 0,736 0,713 0,681 0,674 0,674 0,653 0,620 0,562 0,516 0,490 0,464 0,396
Pembahasan Sepuluh faktor-faktor risiko pada tahap
Tabel 1 Hasil perhitungan Importance Index (II) dari faktor-faktor risiko tahap penawaran diluar kendali kontraktor. Pe ring kat 1 2 3 4
Faktor Risiko Kondisi dan lingkungan pekerjaan tidak sesuai dengan perkiraan pada saat penyusunan penawaran. Perubahan cuaca pada lokasi proyek. Sulitnya transportasi ke lokasi proyek. Jumlah pesaing/peserta tender.
II
0,863 0,758 0,744 0,744
penawaran yang paling berpengaruh terhadap kinerja proyek yang perlu diperhatikan, karena memiliki frekuensi kejadian sangat sering dan dampak tingkat pengaruh sangat tinggi adalah sebagai berikut :
Volume 1, No.2, November 2012
- 40
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sulitnya transportasi ke lokasi proyek. Pada umumnya pekerjaan konstruksi rawa
Kondisi dan lingkungan pekerjaan tidak sesuai
dengan
perkiraan
pada
saat
transportasi ke lokasi pekerjaan masih dalam
penyusunan penawaran. Pada
saat
kontraktor
berada pada daerah terpencil yang sarana
penyusunan
mengasumsikan
penawaran kondisi
kondisi sulit dan belum memadai, bahkan ada
dan
yang harus ditempuh melalui jalur sungai, hal
lingkungan pekerjaan rawa dalam katagori
ini dapat menyebabkan minimnya ketersedian
kondisi medan ringan, sedangkan kenyataan
material dan menambah biaya mobilitas dari
yang ada sebagian besar daerah rawa pada
bahan material tersebut. Pada tahap penyusunan
kondisi katagori medan berat yang akan
penawaran kontraktor harus mencari informai
mempengaruhi dalam perhitungan harga satuan
terkait ketersedian material dan menambahkan
alat berat dan waktu pelaksanaan pekerjaan, hal
biaya mobilitas dalam biaya bahan material.
disebabkan kontraktor tidak memahami kondisi dan
lingkungan
daerah
rawa.
Untuk
Jumlah pesaing/peserta tender.
menghindari hal tersebut di atas kontraktor
Akibat
terlalu
banyak
peserta
yang
harus mengikuti atau meminta panitia lelang
mengikuti pelelangan pada paket pekerjaan
melakukan peninjauan lapangan (aanwijzing
konstruksi
lapangan) pada saat proses lelang.
persaingan antar peserta, untuk memenangkan persaingan
rawa,
dapat
kontraktor
meningkatkan
memberikan
harga
penawaran yang terlalu rendah yaitu < 60% dari
Perubahan cuaca pada lokasi proyek. Pekerjaan konstruksi rawa di Provinsi
harga
Owner
Estimate terhadap
(OE)
yang
kinerja
akan
Aceh dominan berada pada daerah pantai barat
berpengaruh
proyek.
(Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh
Sebaiknya kontraktor menawarkan harga yang
Selatan dan Singkil), daerah ini memiliki
wajar berdasarkan perhitungan harga yang
tingkat perubahan cuaca yang cukup tinggi,
profesional.
perubahan cuaca seperti angin kencang dan curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan
Ketersediaan pekerjaan sehubungan dengan
penambahan biaya dan keterlambatan pekerjaan
kondisi perekonomian dan politik.
yang mempengaruhi kinerja proyek. Dalam menyusun
harus
akibat kondisi perekonomian dan politik, dapat
pelaksanaan
menyebabkan persaingan yang tidak sehat pada
pekerjaan akibat adanya perubahan cuaca pada
saat penawaran. Dokumen penawaran yang
saat
dan
diajukan tidak memperhitungkan risiko, hanya
membandingkan jangka waktu pelaksanaan
semata-mata untuk memenangkan persaingan.
yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
Hal ini nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan
menghitung
penawaran waktu
pelaksanaan
kontraktor
Sedikitnya jumlah paket yang dilelangkan
efektif
pekerjaan
akan 41 -
Volume 1, No. 2, November 2012
mempengaruhi
kinerja
proyek.
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Seharusnya kontraktor mempelajari dokumen lelang
dan
menyusun
penawaran
Pengalaman proyek dengan pekerjaan sejenis
yang
responsible.
Pada dokumen lelang untuk kualifikasi usaha kecil, pengalaman perusahaan hanya disyaratkan memiliki pengalaman pada bidang
Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan
sipil, sehingga perusahaan yang belum pernah
secara E-Procurement.
mengerjakan
Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan
(pekerjaan
pekerjaan sejenis)
konstruksi
dapat
mengikuti
rawa dan
dengan menggunakan teknologi informasi dan
memenangkan pelelangan. Dengan mengikuti
transaksi
(E-Procurement)
pelelangan sesuai pekerjaan sejenis, kontraktor
informasi
dapat memprediksi faktor-faktor risiko sesuai
elektronik
menyebabkan
terbatasnya
komunikasi,
sebaiknya
dan
kontraktor
mempersiapkan sumber daya manusia dan peralatan
dalam
mengikuti
yang
dilaksanakan
barang/jasa
jenis
pekerjaan
pada
saat
penyusunan
penawaran.
pengadaan secara
E-
Procurement.
Beban kerja saat ini (proyek yang sedang ditangani) Pada saat akan mengikuti suatu pelelangan
Pendanaan
kegiatan
proyek
yang
tidak
saat ini (proyek yang sedang ditangani), karena
terencana dengan baik. Pada saat penawaran kontraktor tidak merencanakan
menangani
paket
pada
saat
bersamaan ditentukan sebagai berikut : SKP =
satuan
(1,2 N) – jumlah paket yang sedang ditangani,
pekerjaan yang ditawarkan lebih rendah dari
dimana : SKP= Sisa Kemampuan Paket, N =
harga pasar pada lokasi pekerjaan. Sebaiknya
Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat
kontraktor melakukan survey harga pasar
ditangani pada saat bersamaan selama kurun
sebelum menghitung harga penawaran.
waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Kebutuhan akan pekerjaan
SIMPULAN DAN SARAN
secara
mehitungkan
kemanpuan
harga
penawaran
dan
kontraktor harus memperhitungkan beban kerja
akurat,
harga
Akibat dari kebutuhan akan pekerjaan
Simpulan
seringkali kontraktor tidak menganalisi faktor-
Faktor-faktor risiko diluar kendali kontraktor
faktor risiko pada tahap penawaran suatu
(uncontrolable factors) dan dibawah kendali
pekerjaan, sehingga memberikan penawaran
kontraktor
terlalu rendah yaitu < 60% dari harga Owner
penawaran secara simultan berpengaruh terhadap
Estimate (OE) yang berpotensi mendapat
kinerja proyek.
kerugian.
(controlable
factors)
pada
tahap
Analisis faktor-faktor risiko pada tahap penawaran sangat penting bagi kontraktor untuk menghindari beban biaya tambahan (cost overrun) Volume 1, No.2, November 2012
- 42
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dari biaya yang telah dihitung pada saat penawaran dengan cara menambah biaya tak terduga
DAFTAR PUSTAKA
(overhead) selain pajak dan keuntungan pada total
Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ebab, A., 2001. Analisis Resiko pada Tahap Penawaran Proyek-proyek Konstruksi di Jabotabek. Tesis Magister Teknik. Universitas Indonesia: Jakarta. Gray, C.F., dan Larson, E.W., 2000. Project Management. First edition. Irwin McGrawHill. Boston. Kuncoro, A., 1999. Pengaruh Kualitas Dokumen Penawaran Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi Jalan Bina Marga. Tugas Akhir Teknik Sipil Universitas Indonesia: Jakarta.
biaya penawaran.
Saran Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan pada Pengguna Jasa (Owners) dan Penyedia Jasa (kontraktor) sehingga faktor-faktor risiko yang berakibat kegagalan menyelesaikan proyek sesuai biaya, mutu dan waktu berdasarkan kontrak, dapat dihindari dari sejak tahap penawaran. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghitung persentase besarnya biaya overhead terhadap faktor-faktor risiko pada tahap penawaran, sehingga diperoleh harga penawaran yang wajar berdasarkan perhitungan harga yang professional.
43 -
Volume 1, No. 2, November 2012
Long, dkk., 2008. Delay and Cost Overruns in Vietnam Large Construction Project : A Comparison with Other Selected Countries. Korean Society of Civil Engineering Journal of Civil Engineering,.Vol 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1991,.Tentang Rawa No. 27: Jakarta.