EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PROSES PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT.BANK TABUNGAN NEGARA CABANG CIKARANG
Anisya Nadhilah, Hery Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study is to learn directly about the system of internal control PT. Bank Tabungan Negara Branch Cikarang the provision of mortage loan. The type of research is qualitative research. Data collection methods are field research and library research. The results obtained show that there are some weaknesses in the internal control of the company, there is no special philosophy, there is no part of the loan document and loan administration in kpr structure, there is no specialized in the monitoring unit. From the research, the conclusions in the internal controls the provision of mortage loan contained in the company's already good, but there are still some weakness. To the authors suggested that PT. Bank Tabungan Negara Branch Cikarang make philosophy in the process of provision of mortgage loans, there should be part of loan document and loan administration in kpr section and look for someone who is right and appropriate criteria to fill in the monitoring unit (AN) Keywords: Evaluation, Internal Control, Lending Process ABSTRAK Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui secara langsung mengenai sistem pengendalian internal PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang pada pemberian kredit pemilikan rumah Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data meliputi penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil yang dicapai menunjukan bahwa terdapat beberapa kelemahan pada pengendalian internal perusahaan, yaitu tidak ada filosofi khusus, tidak terdapat bagian loan document dan loan administration dalam struktur kpr, tidak terdapat unit khusus dalam pemantauan. Dari hasil penelitian, kesimpulan dalam pengendalian internal terhadap proses pemberian kredit pemilikan rumah yang terdapat di perusahaan sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa kelemahan. Untuk itu penulis menyarankan agar PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang membuat filosofi khusus dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah, seharusnya terdapat bagian loan document dan loan
administration dalam bagian kpr dan mencari seseorang yang tepat dan sesuai kriterian untuk mengisi unit khusus dalam pemantauan. (AN)
Kata Kunci: Evaluasi, Pengendalian Internal, Proses Pemberian Kredit
PENDAHULUAN Melihat perkembangan perekonomian saat ini, banyak masyarakat yang ingin hidup sejahtera, salah satunya memiliki rumah yang layak . Karena rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Perumahan adalah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat. Membebaskan kewajiban penyediaan perumahan hanya kepada pemerintah tidaklah nyata, karena kewajiban tersebut tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab pemerintah namun masyarakat yang dalam hal ini pengusaha atau pengembang (developer) dan perbankan. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan kerjasama sehingga dapat memperkecil kesenjangan pemerataan pembangunan, khususnya dalam bidang perumahan.Untuk membantu dan mendukung program ini Pemerintah memberikan jalan penyediaan dana pengkreditan melalui bank-bank pemerintah dengan persyaratan yang ringan. Maka dalam hal ini sudah banyak bank-bank swasta yang memberikan bantuan kredit kepada masyarakat dalam bentuk yang bermacam-macam Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Karena tidak setiap orang memiliki dana yang cukup untuk membeli rumah secara tunai, menggingat harga rumah dan tanah yang semakin tinggi harganya. Hal ini diperburuk terjadinya krisis moneter yang berkepanjangan yang berdampak dalam penurunan daya beli masyarakat, yang banyak dialami oleh masyarakat golongan ekonomi menengah dan bawah. Dimana salah satu jenis kredit yang ditawarkan bank adalah kredit pemilikan rumah . Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dimana tujuan pemberian KPR adalah membeli sebuah rumah dikarenakan pemohon kredit tidak mampu membelinya secara tunai. KPR adalah fasilitas untuk membeli rumah dengan kredit pada bank. KPR dianggap menguntungkan karena dapat membantu kita memiliki rumah sendiri, dengan cara mencicil. Dalam pemberian kredit oleh bank, maka perjanjian kredit dengan segala ketentuan-ketentuan didalamnya yang dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak . Bank Tabungan Negara (BTN) adalah salah satu bank pemerintah yang berperan dalam permberian fasilitas kredit pemilikan rumah. Bank Tabungan Negara telah menyelenggarakan KPR bagi rakyat yang perekonomiannya digolongan menengah dan bawah dengan prinsip cicilan yang ringan diwujudkan dalam perjanjian kreditnya, dimana hal ini bertujuan untuk memberi bantuan yang ingin memiliki rumah. Meskipun perjanjian kredit pada Bank Tabungan Negara tersebut untuk membantu kepemilikan rumah secara ringan, namun perlu juga ditinjau mengenai apakah prosedur-prosedur yang diberikan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan juga pemberian kredit harus dilaksanakan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan bank. Hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan resiko-resiko yang akan terjadi termasuk kemungkinan timbulnya kredit macet yang merupakan suatu rsiko yang biasa terjadi pada bank. Untuk mencapai keberhasilan visi dan misi yang dijalankan perbankan maka diperlukan pengendalian internal.Pengendalian internal adalah mekanisme pengawasan yang diterapkan manajemen secara berkesinambungan. Pengendalian internal merupakan saran untuk membantu bank dalam menjalankan kegiatannya secara efektif dan efisien dan juga untuk mencegah terjadinya kecurangan dan dibutuhkan untuk mengatur unit-unit pada perusahaan. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, terdapat penelitian yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini yaitu mengenai pengendalian internal yang dilakukan oleh Mufliha Pasi (2010) dalam penelitiannya yang berjudul sistem pengendalian intern PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Medan Pemuda pada pemberian fasilitas kredit pemilikan rumah kepada masyarakat, diperoleh kesimpulan bahwa PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Medan telah melaksanakan prosedur pemberian kredit pemilikan rumah dengan benar serta menerapkan prinsip kehati-hatian dari proses analisis sampai evaluasi yang cukup ketat. Penelitian kedua oleh Bagus Dwi Soeharto (2012) berjudul evaluasi sistem pengendalian internal terhadap proses pemberian kredit pada
PT.Artha Prima Finance diperoleh kesimpulan bahwa sudah dilakukan cukup baik diantaranya memiliki prosedur dan kebijakan tertulis tentang proses pemberian kredit, memiliki etika kerja dan memiliki informasi dan komunikasi yang memadai. Berdasarkan isi pokok yang telah dijabarkan diatas, ,maka penulis ingin melakukan penelitianf mengenai “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PROSES PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT.BANK TABUNGAN NEGARA CABANG CIKARANG” Perumusan Masalah Adapun yang menjadi masalah perumusan masalah sehubungan dengan judul tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1. Apakah sistem pengendalian internal terhadap pemberian kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah memadai? 2. Apa kelemahan-kelemahan pengendalian internal terhadap pemberian kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang? 3. Perbaikan-perbaikan apa yang dapat dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang? Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah memadai. 2. Untuk mengetahui apa kelemahan-kelemahan pengendalian internal yang terdapat terhadap pemberian kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara. 3. Untuk mengetahui perbaikan-perbaikan apa yang dapat dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang terhadap pemberian kredit pemilikan rumah.
METODE PENELITIAN Berdasarkan jenisnya penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif dan berdasarkan kedalaman risetnya penelitian ini kategorikan sebagai penelitian studi kasus karena penelitian ini hanya mengumpulkan data, kemudian membahas dan dianalisis serta diinterpretasikan berdasarkan landasan teori yang ada. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu : 1. Studi lapangan, dimana penelitian dilakukan dengan cara datang langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Teknik ini dilakukan dengan cara : a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung kegiatan di Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang b. Wawancara, yaitu dengan cara tanya-jawab secara langsung dengan responden penelitian (bagian loan analisis dan loan service). 2. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari teori-teori literatur, dan tulisan yang berhubungan dengan penelitian.
HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan objek penelitian, maka evaluasi pengendalian internal yang akan dibahas adalah evaluasi pengendalian internal terhadap proses pemberian kredit pemilikan rumah pada PT.Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang.
3.1 Evaluasi Pengendalian Internal Terhadap Proses Pemberian Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang. 1.
Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Pengendalian internal yang efektif terdapat pada perilaku manajemen. Manajemen puncak berperan dalam memberikan contoh kepada unit organisasi lainnya, dengan cara memperhatikan setiap tindakan , kebijakan
yang berlaku, dan prosedur yang ditetapkan karena perilaku manajemen memilki pengaruh terhadap organisasi secara keseluruhan. Komponen lingkungan pengendalian internal menurut COSO dapat diuraikan menjadi 6 subkomponen yaitu :
1) Integritas dan nilai etis Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah memiliki Integritas dan nilai etika perusahaan dalam pemberian kredit pemilikan rumah, hal itu dapat dilihat dari adanya budaya kerja Bank Tabungan Negara yang tertulis didalam buku pedoman perusahaan dalam prosedur pemberian kredit pemilikan rumah. Setiap proses pemberian kredit pemilikan rumah Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang, setiap karyawan dan pejabat yang bertanggung jawab dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah harus mengikuti budaya kerja Bank Tabungan Negara. 2) Komitmen terhadap kompetensi Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang mempunyai komitmen untuk menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan untuk selalu memberikan bantuan kepada masyarakat. Diantaranya adalah memberikan fasilitas kredit pemilikan rumah. Demi mencapai visi perusahaan yang diharapkan, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang dituntut memiliki komitmen saling mendukung antar sumber daya manusia yang dimiliki untuk mendukung perkembangan para karyawannya dengan melakukan pembenahan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang professional serta peningkatan kompetensi. Untuk pegawai yang terlibat didalam proses pemberian kredit pemilikan rumah , Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang melakukan pembinaan, pendidikan dan pelatihan melalui training, seminar , workshop dan pengetahuan khusus untuk lebih memahami bidang kredit pemilikan rumah secara lebih mendalam. Evaluasi dalam komitmen untuk kompetensi dalam Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah cukup baik, karena para pegawai melakukan pelatihan terlebih dahulu agar mendukung keberhasilan dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah. 3) Filosofi dan gaya operasi manajemen Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah tidak memiliki filosofi khusus, tetapi budaya kerja yang dijadikan pedoman yaitu Pelayanan Prima, Inovasi, Keteladanan, Profesional, Integritas dan Kerjasama (POLA PRIMA) .Yaitu setiap kredit yang dilakukan, semua dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dan selalu memberikan kredit sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. 4) Partisipasi jajaran direksi dan komite audit Dalam penetapan keputusan pemberian kredit pemilikan rumah pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang tidak mengikutsertakan dewan direksi dan komite audit dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah 5) Struktur organisasi Struktur organisasi dibuat oleh setiap perusahaan agar setiap lini kerja diperusahaan mengetahui secara jelas tentang hubungan kerja dan wewenangnya. Dalam struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang dalam Proses Pemberian Kredit Pemilikan Rumah Consumer Deputy Branch Manager merupakan elemen tertinggi dalam pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah Dibawahnya terdapat Mortage and Consumer Lending Unit Head mempunyai consumer loan service dan consumer loan anlyst. Penilaian evaluasi dalam struktur organisasi Bank Tabungan Negraa Cabang Cikarang sudah baik, karena mempunyai tanggung jawab yang berbeda-beda dan terpisah dari penyatuan fungsi .Dengan adanya pemisahan fungsi diharapkan dapat meminimalkan terjadinya kecurangan atau penyimpangan terkait proses pemberian kredit pemilikan rumah. 6) Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia Setiap karyawan yang terlibat dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang terlebih dahulu diberikan pelatihan dan pengarahan mengenai prosedur dan kebijakan yang berlaku di perusahaan agar para karyawan mengetahui aturan yang berlaku terkait pemberian kredit pemilikan rumah . Untuk pegawai yang terlibat di dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang terlebih dahulu melakukan requitment sumber daya manusia yang berpendidikan minimal S1 dari jurusan ekonomi, hukum, teknik, ilmu komputer dan psikologi yang diharapkan mampu melakukan analisa dan memberikan penilaian kredit yang baik.
Oleh karena itu Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang melakukan proses seleksi karyawan yang dilakukan di tempat test yang berbeda sesuai dengan pemberitahuan dari manajemen dengan melakukan tes psikologi, wawancara 1, tes toefl, test pengetahuan alam, tes kesehatan dan wawancara 2. Bagi yang telah lulus seleksi tesebut, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang memberikan pembinaan, pendidikan dan pelatihan melalui training, seminar, workshop pelatihan kerja dan pengetahuan khusus selama 2,5 bulan untuk lebih memahami bidang kredit pemilikan rumah secara lebih mendalam. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan bahwa Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang memberikan hak cuti bagi seluruh karyawan dalam bentuk tahunan dan besar. Para karyawan Bank Tabungan wajib menggunakan hak cuti tersebut. Adanya aturan tertulis tentang kewajiban para karyawannya untuk mengambil hak cuti yang diberikan oleh Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang. Dengan adanya menggunakan hak cuti, hal ini dapat meningkatkan kinerja karyawan. Serta pada saat karyawan tersebut mengambil hak cutinya, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap tanggung jawab pekerjaan yang diberikan oleh karyawan tersebut dan dapat dijadikan pemeriksaan apakah terjadi kecurangan atau penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan yang sedang mengambil hak cutinya. 2.
Penaksiran Risiko (Risk Assessment) Dalam melakukan penaksiran resiko Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang tidak melakukan sistem pengelolaan risiko , karena hanya ada di kantor pusat . Namun adanya penilaian risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya.Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang mempunyai bagian pengendalian risiko kredit yaitu Mortage and Consumer Lending Unit Head. Didalam kegiatan proses pemberian kredit pemilikan rumah perlu memerhatikan penilaian risiko seperti aktivitas perkreditan, kondisi keuangan debitur (kemampuan membayar) dan jaminan agunan debitur. Penilaian debitur merupakan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gagal bayar. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang menggunakan Credit Risk Rating yaitu alat untuk mengukur klasifikasi kualitas debitur yang dilihat dari sisi risiko kredit yang didasarkan pada analisis kulitatif dan kuantitatif. Dalam proses pemberian kredit ada memo penilaian kredit yaitu penilaian kualitatif dimana risiko yang tidak dapat diukur dan penilaian kuantitatif dimana risiko yang dapat diukur. Penilaian kualitatif dapat dilihat dari dicantumkannya analisis bisnis berupa aspek umum, aspek legalitas, aspek manajemen umum, aspek pasar dan pemasaran dan aspek produksi. Aspek umum merupakan aspek untuk menilai hubungan dengan bank seperti kualitas hubungan dengan bank, lamanya menjadi nasabah Dana/Kredit, kesesuaian penggunaan kredit serta sumber informasi mengenai Bank. Aspek legalitas yaitu untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi bank, sehingga kemungkinan timbulnya risiko yang merugikan bank dapat dihindari. Aspek manajemen umum digunakan untuk mengevaluasi diantara lain karakter, sasaran bisnis, latar belakang dan reputasi perusahaan. Aspek pasar dan pemasaran dilakukan untuk mengevaluasi suatu permintaan kredit dan perusahaan wajib meneliti faktor intern yang dapat mempengaruhi pemasaran hasil produksi perusahaan calon debitur serta faktor ekstern yang mempunyai pengaruh yang sama. Dan yang terakhir adalah aspek produksi untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses pembuatan produk atau proses penyediaan jasa yang ditawarkan perusahaan ke pasar. Sementara dalam penilaian kuntitatif dapat dilihat dari analisis keuangan berupa analisa laporan keuangan yaitu penilaian kelayakan permohonan berdasarkan kondisi keuangan Calon Debitur dengan metode analisa sebagai berikut : -
Analisis Pengakuan Penghasilan yaitu analisa untuk menetepkan pengakuan penghasilan calon debitur seperti membandingkan jumlah omset laporan laba dan rugi atau hasil verivikasi pada saat pelaksanaan kunjungan.
-
Analisis Trend yaitu analisis perbandingan kinerja dari waktu ke waktu atau penggunaan satu kurun waktu sebagai patokan.
-
Analisis Rasio Keungan yaitu analisis perbandingan pos-pos pada neraca atau laba rugi untuk melihat korelasi antara pos-pos tersebut. analisa agunan yang dilihat dari jaminan kredit yaitu hak dan kekuasaan atas barang jaminan atau aguna yang diserahkan oleh debitur kepada bank guna menjamin pelunasan utangnya apabila kredit yang diterima tidak dapat dilunasi sesuai waktunya.
3.
Aktivitas Pengendalian (Control Activity) 1) Otoritas yang jelas Pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang memiliki jenjang otoritas yang sangat jelas yaitu adanya Standar Operasional Prosedur yang dibuat oleh Kantor Pusat dan diberikan kepada Kantor Cabang. SOP tersebut berisikan wewenang terhadap tugas dan fungsinya pada setiap bagian pemberian kredit pemilikan rumah. Dari wawancara yang sudah dilakukan pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang bahwa pengotorisasian yang dilakukan sudah baik. 2) Pemisahan fungsi dan tanggung jawab Didalam proses pemberian kredit pemilikan rumah, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang mempunyai pemisahan fungsi yaitu fungsi penginputan data, fungsi analisis, fungsi persetujuan dan fungsi dokumen arsip. Pada fungsi penginputan data dilakukan oleh bagian Consumer loan service. Untuk fungsi analisis dilakukan oleh bagian Consumer Loan Analyst . Fungsi persetujuan dilakukan oleh bagian Mortage and Consumer Lending Unit Head dan fungsi dokumen arsip dilakukan oleh Loan Documents Staff. 3) Pengelolaan Informasi Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah mengikuti ketetapan sesuai dengan Bank Indonesia. Telah memiliki dokumentasi tertulis tentang kebijakan perusahaan, prosedur kegiatan perusahaan, sistem yang digunakan perusahaan dan standar akuntansi yang digunakan dalam proses audit yang tertulis didalam buku pedoman perusahaan 4) Pengendalian Fisik Pengendalian ini mencakup pengamanan fisik aset. Pengendalian fisik meliputi pengamanan yang memadai, seperti fasilitas yang diamankan , otoritas untuk akses keprogram komputer, dan arsip data.Dalam Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang, pengamanan fisik terhadap asset dan catatan yang berhubungan dengan pemberian kredit pemilikan rumah sudah dilakukan dengan baik. Dapat dilihat bahwa setiap surat-surat penting disimpan di brankas besi diruangan khusus, yang terbebas dari kerusakan dokumen tersebut.
4.
Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Keterbukaan informasi dan komunikasi dibutuhkan dalam pelaksanaan pengendalian internal yang baik. Penerapan sistem informasi pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang dikenal istilah ELOAN yaitu teknologi akses berbasis web dan SOP online yang mengatur semua ketentuan. ELOAN hanya digunakan oleh bagian internal Bank Tabungan Negara diseluruh Indonesia. ELOAN dirancang untuk melakukan proses kredit Bank Tabungan Negara. Untuk mengetahui informasi tentang calon debiturnya, Bank Tabungan Negara menggunakan Customer Information File yaitu File atau dokumen yang berbentuk hardcopy dan softcopy berisi data non-finansial nasabah yang terdiri dari nomor identifikasi unik 7 digit dan satu nomor hanya untuk satu nasabah. Fungsi dari CIF ini diantaranya menunjang kegiatan marketing dan maintenance nasabah, informasi tentang jumlah nasabah dan menunjang pengelolaan manajemen risiko.Sebagai sarana media informasi untuk mengetahui produk, jasa dan layanan perbankan yang dihasilkan dan menyebarkan informasi mengenai aktifitas dan kegiatan perusahaan untuk nasabah atau debitur, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang menerbitkan media koran cikarang express yaitu info tentang pembukaan kantor cabang, info pemenang hadiah serta info acara yang diselenggarakan oleh Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang, juga memiliki situs website yang mudah diakses melalui internet dan dapat diakses kapan saja oleh pihak yang berkepentingan.Dalam menciptakan komunikasi internal yang kondusif untuk meningkatkan kinerja perusahaan, Bank Tabungan Negara juga menciptakan komunikasi dua arah antara manajemen dan karyawan melalui media komunikasi, yaitu Corporate email dimana Bank Tabungan Negara memiliki jaringan intranet yang memadai sehingga dapat berkomunikasi secara lebih efektif. Salah satunya dengan
menggunakan corporate email sehingga antara unit kerja dan karyawan Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang dapat melakukan korespondensi surat menyurat secara lebih efisien berkat pengurangan kertas. Selain itu ada rapat operasional rutin diadakan satu bulan sekali yaitu rapat mengenai prospek cabang secara keseluruhan di semua unit termasuk bagian kredit pemilikan rumah. 5.
. Pemantauan (Monitoring) Pada proses pemberian kredit pemilikan rumah, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang melakukan pemantaun proses pemberian kredit pemilikan rumah yaitu Branch Manager setelah itu pemantauan proses sebelum dan sesudah pemberian kredit pemilikan rumah dilakukan oleh Mortage and Consumer Loan Unit. Namun sebelum persetujuan kedit, yaitu Loan Administration melakukan kunjungan ke lokasi usaha (on the spot) calon debitur tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya pemberian infromasi yang tidak sesuai doleh debitur dengan keadaan yang sebenarnya. Dan juga melakukan pemantauan kepada debitur yang sudah dicairkan kreditnya, pemantauan tersebut dilakukan oleh Deputy Branch Manager Operation dilakukanya pemantaun tersebut untuk mengetahui apakah pembayaran kredit berjalan lancar atau tidak, jika tidak lancar maka akan dilakukan penagihan dan dengan tujuan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya dengan baik dan terhindar dari risiko perkreditan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan data-data hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan mengenai pengendalian internal terhadap proses pemberian kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Negara Cabang Cikarang sudah dikatakan cukup baik tetapi masih ada kelemahan. Dan dapat disimpulkan bahwa : A. Dalam lingkungan pengendalian dapat dikatakan baik karena sebagai berikut: 1. Integritas dan nilai etika didalam Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah memiliki budaya kerja yang terdapat didalam buku pedoman perusahaan. 2. Komitmen terhadap kompetensi di Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang melakukan pembinaan, pendidikan dan pelatihan melalui training atau workshop. 3. Struktur organisasi Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang dalam proses pemberian kredit pemilikan rumah consumer deputy branch manager adalah elemen tertinggi dibawahnya terdapat mortage and consumer lending unit head, consumer loan service dan consumer loan analyst 4. Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia yang dilakukan oleh Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang adalah memberikan pelatihan dan pengarahan mengenai kebijakan dan prosedur yang berlaku diperusahaan. B. Dalam melakukan penaksiran resiko,Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah melaksanakan penaksiran resiko dengan baik. Hal ini dapat dilihat Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang mempunyai Credit risk rating untuk mengukur klasifikasi kualitas debitur yang dilihat dari sisi risiko kredit yang didasarkan pada analisis kualitatif dan kuantitatif. C. Dalam aktifitas pengendalian, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang dapat dikatakan sudah baik, hal ini dapat dilihat sebagai berikut : 1. Otoritas yang jelas yaitu adanya standar operasional prosedur yang dibuat oleh kantor pusat dan diberikan kekantor cabang yang berisikan wewenang terhadap tugas dan fungsinya pada setiap bagian pemberian kredit pemilikan rumah. 2. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab dalam Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang yaitu fungsi penginputan data oleh consumer loan service, fungsi analisi oleh consumer loan analyst, fungsi persetujuan oleh mortage and consumer lending unit head dan fungsi dokumen arsip oleh loan document staff. 3. Pengelolaan Informasi yang dimiliki Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang adalah dokumentasi tertulis tentang kebijakan perusahaan, prosedur kegiatan perusahaan serta buku pedoman perusahaan. 4. Pengendalian Fisik yang dilakukan Bank Negara Cabang Cikarang meliputi pengamanan yang memadai seperti fasilitas yang diamankan, otoritas untuk akses keprogram komputer dan arsip data.
tetapi masih terdapat kelemahan, yaitu: D. Untuk pengendalian internal tentang informasi dan komunikasi, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang sudah cukup baik,dapat dilihat sebagai berikut : 1. Eloan yaitu teknologi akses berbasis web dan SOP online yang mengatur semua ketentuan yang dilakukan oleh bagian internal dirancang untuk melakukan proses kredit. 2. Customer Information File yaitu File atau dokumen yang berbentuk hardcopy dan softcopy berisi data non-finansial nasabah yang terdiri dari nomor identifikasi unik 7 digit dan satu nomor hanya untuk nasabah. 3. Cikarang Express yaitu media koran mengenai info tentang pembukaan kantor cabang, info pemenang hadiah serta info acara yang diselenggarakan oleh kantor cabang. Kelemahan yang ada didalam proses pemberian kredit pemilkan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang adalah sebagai berikut : a. Dalam penerapan ada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang tidak menjalankan budaya kerja hanya menjadi pedoman, hal ini dapat menggangu jalanya pekerjaan karena budaya kerja dapat pula dikatakan sebagai motivasi yang diberikan dari kepala cabang. b. Tidak adanya pengendalian fisik terhadap dokumen KPR, hal ini dapat mengakibatkan kelemahan pada pengarsipan dokumen yang dilakukan pada bagian KPR. Hal ini dilakukan karena bagian KPR harus memiliki pendokumentasian dokumen sendiri agar menunjang pekerjaan karyawanya. c. Tidak adanya bagian loan administration pada bagian KPR, hal ini dapat mengakibatkan kelemahan pada pembayaran administrasi pada pencairan kredit karena seharusnya pada proses KPR harus memiliki loan administrasion untuk mempermudah siklus tersebut. d. Pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang kurangnya informasi untuk nasabah via media elektronik, hal ini mengakibatkan kekurangan informasi klien tentang situasi kredit yang dimilikinya. Karena selama ini klien hanya dapat mengecek keadaan kredit dengan cara menelepon atau kunjungan langsung pada bank. e. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang tidak memiliki rapat kerja secara berjenjang, hanya melakukan rapat 1 bulan sekali untuk mengevaluasi operasional bank. Hal ini mengakibatkan lemahnya kerja sama pada karyawan, karena jarangnya komunikasi antar karyawan. f. Di dalam kegiatan monitoring atau pemantauan, Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang tidak memiliki unit khusus yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pemantauan pada saat proses KPR.
Saran Saran yang dapat diberikan kepada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang untuk menanggulangi permasalahan atau kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian internal pada proses pemberian kredit pemilikan rumah adalah sebagai berikut : a. Seharusnya Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang harus menjalankan budaya kerja pada penerapan pekerjaanya karena filosofi sama halnya dengan motivasi yang diberikan untuk menunjang manajemen dengan lebih baik dan seharusnya yang membuat filosofi bekerja adalah kepala cabang karena kepala cabang bekewajiban memberikan motivasi pada karyawanya untuk dapat meningkatkan kerja karyawan. b. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang bagian KPR harus memiliki pengendalian fisik terhadap dokumen KPR dalam struktur organisasinya karena untuk dapat mendokumentasikan dengan arsip-arsip yang berhubungan pada kpr. Karena dengan adanya pengendalian fisik pengarsipan dapat lebih cepat dan tanggap dan dapat memudahkan apabila terjadi sesuatu masalah dengan dokumen. c. Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang bagian KPR harus memiliki bagian loan administration dalam struktur organisasinya karena untuk mempermudah siklus pembayaran administrasi pada pencairan kredit pemilikan rumah . d. Pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang harus memiliki sarana media elektronik untuk dapat memudahkan klien dalam hal pengecekan kondisi kredit KPR. Karena dengan ini dapat memberikan kemudahan pada klien dan sebenarnya media elektronik juga dapat menjadi media pemasaran pada kpr itu sendiri. Sebagai contoh media elektronik seperti web yang menjelaskan secara detail tentang KPR , fungsi dan manfaatnya. Disamping itu harus berfungsi unruk dapat klien mengecek kondisi kreditnya.
e.
f.
Pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang harus mempunyai jadwal khusus untuk rapat pada bank tersebut. karena dengan rapat kerja digunakan untuk mengevaluasi hasil kerja karyawan dan selain itu dengan rapat dapat meningkatkan komunikasi antar karyawan yang dimana komunikasi antar karyawan sangat penting dilakukan karena untuk meningkatkan kerja sama pada karyawan. Dalam kegiatan pemantauan rekomendasi yang dapat diberikan adalah pada Bank Tabungan Negara Cabang Cikarang harus memiliki unit khusus pemantauan (supervisor) yang dimana tugasnya hanya melakukan pengawasan pada bagian kpr, hal ini dilakukan untuk meminimalisasikan kemungkinan fraud yang akan timbul pada proses pemberian kredit tersebut. Disamping itu pengawasan juga harus dilakukan pada bagian atasan pada bawahan. Misalnya, seharusnya kepala cabang melakukan pengawasan secara langsung pada bagian kpr karena dengan melakukan pengawasan tersebut kepala cabang langsung dapat mengevaluasi kinerja karyawanya agar menjadi lebih baik.
REFERENSI Boyton, C. William, Johnson, N. Raymond (2006). Modern Auditing. Penerbit: L John Wiley & Sons, Inc. Firdaus, Rachmat (2009). Manajemen Pengkreditan Bank Umum. Penerbit: ALFABETA Herutomo, Agung (2010). Rahasia KPR yang Disembunyikan Para Banker. Penerbit: PT. Elex Media Komputindo Idroes, N. Ferry, Sugiarto (2006). Manajemen Resiko Perbankan. Penerbit: Graha Ilmu Kasmir. (2008).Manajemen Perbankan. Penerbit: Raja Grafindo Persada Mulyadi (2008). Sistem Akuntansi. Penerbit: Salembat Empat Raharjo, Handi (2010). Cara Pintar Memilih & Mengajukan Kredit. Penerbit: Pustaka Yustisia Suyatno, Thomas (2007). Dasar-dasar Pengkreditan. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama Prasetyono, Wirahadi (2013). Cara Mudah Mengurus Surat Tanah & Rumah. Penerbit: Flashbooks Taswan. (2010). Manajemen Perbankan. Penerbit: UPP STIM YKPN Taufik, Adi Imam (2011). Agar KPR Langsung Disetujui Bank. Penerbit : Media Pressindo Tunggal, Amin Widjaja (2013). Pokok-Pokok COSO-BASED AUDITING. Penerbit: Harvarindo Wijaya, Herman (2009). 77 Rahasia cepat untung bisnis property. Penerbit: Pustaka Ghratama Pedoman Objek Penelitian Perusahaan Bank Tabungan Negara . Diakses pada tanggal : 7 Oktober 2012. http://www.btn.co.id/ http://www.bi.go.id/biweb/utama/peraturan/lampiran-se-52203-dpnp.pdf
RIWAYAT PENULIS Anisya Nadhilah lahir di kota Jakarta pada 02 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2013.