Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Nama NPM Program Studi Pembimbing
: : : :
Aulia Kurniasari 51213499 DIII Manajemen Keuangan Dr. Ir. Riskayanto, SE, MM
LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat yang semakin beraneka ragam menempatkan posisi kredit sebagai produk jasa bank yang banyak diminati. Kebutuhan primer masyarakat yang harus terpenuhi setelah sandang dan pangan yaitu kebutuhan papan (Perumahan). Sehingga, pengembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi alternatif utama pembiayaan rumah. Hal yang dirasa sangat penting dalam pengelolaan organisasi yang bergerak dalam bidang usaha pemberian kredit adalah mengenai prosedur yang digunakan, terutama prosedur pengajuan kredit dan pengendalian internalnya. Berhubungan dengan pentingnya prosedur pengajuan kredit dan pengendalian internal atas kredit tersebut, penulis telah melakukan penelitian di salah satu bank pemerintah yang memberikan fasilitas pelayanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yaitu PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Dengan demikian, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi”.
PROFIL PERUSAHAAN •
Sejarah PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT. Bank Tabungan Negara atau disingkat bank BTN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Perbankan terbesar di Indonesia yang berdiri pada tahun 1897 yang dahulu bernama “Postpaar Bank”. Kemudian bank BTN telah beberapa kali melewati penggantian nama dari “Chokun Kyoku”, selanjutnya “Bank Tabungan Pos”, dan akhirnya pemerintah sepakat untuk menggantinya dengan nama “Bank Tabungan Negara”. Bank BTN resmi menjadi bank milik negara dengan memberikan pelayanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Sejak tahun 1974 bank BTN beroperasi pada KPR, kemudian di tahun 1989 bank BTN juga mulai beroperasi sebagai bank umum dan mulai menerbitkan obligasi.
METODE KEGIATAN Pelaksanaan kerja praktik pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. saya ditempatkan pada bagian Loan Admin atau bagian yang melaporkan perkembangan administrasi kredit. Kegiatan kerja praktik dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2015 sampai dengan 25 September 2015. Dalam kegiatan kerja praktik, karyawan bank memberikan pembelajaran sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur Kredit Pemilikan Rumah 2. Bagaimana proses pengajuan kredit dari nasabah 3. Diberitahu berapa persyaratan modal 4. Diberikan tugas untuk menginput data berupa LPA (Laporan Penilaian Akhir) 5. Dimohon untuk memberikan dokumen ke beberapa bagian di perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN •
Pengertian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk pembelian rumah dan bangunan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
•
Prinsip Pemberian Kredit Terdapat 3 prinsip dalam kredit yaitu prinsip 6C, 7P, dan 3R. Namun yang biasa dipakai dalam analisis pemberian kredit adalah prinsip 6C. Analisis 6C tersebut meliputi: 1. Character (Karakter) 2. Capacity (Kapasitas) 3. Capital (Modal) 4. Collateral (Jaminan) 5. Condition (Kondisi)
HASIL DAN PEMBAHASAN •
Produk KPR pada bank BTN 1. KPR BTN Bersubsidi 2. KPR BTN Non Subsidi (Platinum)
•
Ketentuan KPR pada bank BTN 1. Bentuk Kredit 2. Jangka Waktu 3. Suku Bunga 4. Denda/penalti 5. Biaya-biaya 6. Uang Muka 7. Angsuran 8. Plafon Kredit 9. Pelunasan Maju KPR 10. Asuransi
HASIL DAN PEMBAHASAN •
Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yakni keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
•
Komponen Pengendalian Internal 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian Risiko 3. Aktivitas Pengendalian 4. Informasi dan Komunikasi 5. Pemantauan
•
Prosedur Pengendalian Internal 1. Personel yang kompeten dan dapat dipercaya 2. Pemisahan tugas 3. Dokumen dan catatan memadai 4. Pengamanan fisik 5. Pengecekan Independen
HASIL DAN PEMBAHASAN •
.
Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT. Bank Tabungan Negara Dalam prosedur pengajuan Kredit Pemilikan Rumah, bank BTN memiliki beberapa proses tahapan sesuai ketentuan yang berlaku. Tahapan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Tahap Permohonan Kredit 2. Tahap Wawancara 3. Tahap Analisa Kredit 4. Tahap Keputusan Kredit 5. Tahap Pelaksanaan Kredit 6. Tahap Administrasi 7. Tahap Pengawasan dan Pembinaan Kredit 8. Tahap Penyelesaian Kredit
HASIL DAN PEMBAHASAN •
Pengendalian Internal terhadap pemberian kredit PT. Bank Tabungan Negara Dalam pengendalian internal terhadap pemberian kredit terlihat dari terpenuhinya komponen pengendalian internal yang meliputi: 1. Lingkungan Pengendalian Adanya struktur organisasi yang baik dan keterlibatan dewan direksi dan komite kredit 2. Penilaian Risiko Membuat persetujuan dengan kedua belah pihak antara bank dengan pihak debitur 3. Aktivitas Pengendalian Adanya pengendalian komputer dan pengendalian fisik 4. Informasi dan Komunikasi Sistem informasi yang dilakukan yaitu mencatat, menganalisis, dan melaporkan hasil dengan baik, dan komunikasi yang dijalankan dengan mengadakan rapat kerja antar pegawai 5. Pemantauan Dalam komponen pemantauan bank BTN masih kurang maksimal, masih perlu ditingkatkan lagi pegawai bank yang melakukan pemantauan terhadap pemberian kredit dan terhadap debitur
CONTOH PENGAJUAN KREDIT Rudi adalah seorang karyawan disebuah perusahaan di kota Bekasi. Rudi memiliki penghasilan sebesar Rp4.000.000 per bulan dan memiliki uang simpanan sebesar Rp25.000.000. Keinginannya untuk memiliki tempat tinggal sangat kuat, lalu ia merencanakan membeli rumah melalui KPR. Rudi mendapatkan rumah sesuai yang ia idamkan disalah satu perumahan daerah Bekasi dengan rumah tipe 30/60 m2 seharga Rp126.000.000. Pada akhirnya Rudi menggunakan modal awalnya untuk uang muka dan biaya lain. Suatu hari Rudi datang ke bank BTN untuk mengajukan permohonan Kredit Pemilikan Rumah. Rudi menemui bagian loan service, dan ia diminta untuk mengisi formulir dan diminta untuk membawa persyaratan yang diperlukan. Setelah formulir diisi, Rudi kembali menyerahkan formulir beserta persyaratan ke bagian loan service. Formulir dan persyaratan diperiksa oleh pihak bank, karena persyaratan lengkap maka Rudi akan mengikuti tahap selanjutnya yaitu proses wawancara. Setelah proses wawancara selesai dengan baik, selanjutnya akan diminta Identitas BI Checking atas nama Rudi pada bagian Accounting dan Laporan Penilaian Akhir pada bagian Loan Admin. Tahap berikutnya pihak bank akan melakukan analisa kredit terhadap permohonan yang diajukan oleh Rudi. Berhubungan dengan KPR yang diajukan oleh Rudi adalah KPR bersubsidi maka suku bunga yang berlaku yaitu bunga flat sebesar 5% dengan jangka waktu yang telah disepakati selama 12 tahun. Berikut simulasi perhitungan KPR yang diajukan oleh Rudi:
CONTOH PENGAJUAN KREDIT Penghasilan per bulan Rp.4.000.000, modal awal 50% untuk DP Rp12.500.000 dan sisa untuk biaya lain. Harga rumah yang ingin dibeli Rp126.000.000. Perhitungan plafon kredit yang diberikan yaitu 80% dari Harga Rumah. Berikutnya perhitungan besar angsuran per bulan Rudi maksimal 1/3 dari Gaji Bersih. Selanjutnya perhitungan angsuran yang harus dibayar oleh Rudi setiap bulan selama jangka waktu kredit: Pokok pinjaman= Jumlah pinjaman : Jangka Waktu Kredit(bulan) Bunga= (Nominal pinjaman x Bunga) / 12 Jumlah Pinjaman : Pokok pinjaman + Bunga Setelah didapatkan jumlah pinjaman atau angsuran yang harus dibayar sesuai dengan kelayakan Rudi, maka pihak analis merealisasi permohonan KPR dengan plafon kredit sebesar 80%. Rudi menunggu kabar terlebih dahulu dari pihak bank setelah diadakan Rapat Komite Kredit oleh pihak loan service. Beberapa hari kemudian Rudi dikonfirmasi oleh pihak bank bahwa permohonannya disetujui. Pada saat itu, bagian loan admin membuatkan Surat Penegasan Pemberian Kredit (SP3K). Seminggu kemudian Rudi datang kembali ke bank BTN untuk mengikuti tahapan selanjutnya. Setelah SP3K keluar, Rudi dimohon untuk menanda tangani Surat tersebut lalu Rudi diperkenankan untuk mengikuti acara akad kredit yang dihadiri oleh notaris dan developer. Selama berjalannya waktu proses pencairan dilakukan, Rudi melewati proses pengawasan dan pembinaan dari pihak bank BTN. Sampai pada saatnya proses pencairan selesai dan Rudi mendapatkan Sertifikat beserta IMB.
FLOWCHART Nasabah Mulai Diberikan formulir pengajuan kredit Formulir pengajuan kredit Menyerahkan formulir & syarat-syarat pada Loan Service
|
Loan Service 1
Memeriksa kelengkapan formulir & syaratsyarat
Melakukan analisis
Formulir & syarat-syarat disetujui
Layak / Tidak
Y Melakukan wawancara Memeriksa ID BI nasabah Laporan ID BI
1
Konfirmasi nasabah atas minimal kredit yang diberikan 2
T
Diberikan Surat Penolakan
FLOWCHART Loan Service Mengadakan Rapat Komite Kredit Konfirmasi nasabah kredit disetujui & penjadwalan akad kredit
|
Loan Admin 2 Pembuatan LPA LPA
Mengadakan Akad Kredit
Pembuatan SP3K SP3K
Proses pengawasan & pembinaan kredit LUNAS: Sertifikat & IMB
Selesai
Pengelolaan administrasi kredit
KESIMPULAN DAN SARAN •
Kesimpulan: Prosedur pengajuan kredit pemilikan rumah dan pengendalian internal di PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk. Kantor Cabang Bekasi sampai saat ini telah berjalan dengan baik walaupun masih adanya kekurangan dalam pengendalian internal di komponen pemantauan tetapi untuk kegiatan pengajuan kredit sudah berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
•
Saran: Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, penulis bermaksud untuk mengajukan saran kepada PT. Bank Tabungan Negara tentang pengajuan kredit pemilikan rumah dan pengendalian internal KPR, saran tersebut penulis tujukan kepada petugas bank yang menangani proses pemberian kredit agar lebih selektif dalam memberikan kredit pemilikan rumah supaya terhindarnya manipulasi data. Terkait dengan pengendalian internal pada bank BTN, perlu ditingkatkan pemantauan dalam pelaksanaan pemberian kredit untuk menghindari petugas bank yang bekerja sama dengan pihak debitur serta ditingkatkan pula pemantauan terhadap debitur agar terhindar dari hal-hal buruk yang dapat merugikan bank secara keseluruhan.
TERIMAKASIH