Prosedur Persetujuan, Pencairan Dana, Dan Pengelolaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BTN Cabang Bekasi Kranji NAMA NPM JURUSAN PEMBIMBING
: Muhamad Arfan : 44212773 : Akuntansi Komputer : Dr. Sudaryono, SE., MM,
Pendahuluan Latar Belakang lj • Pemahaman mengenai maksud dari Kredit Pemilikan Rumah. • Pemahaman mengenai bagaimana cara pihak bank memberikan atau menyetujui permohonan KPR serta pengelolaan kredit nasabahnya. • Alasan dari aktifnya sistem KPR sampai saat ini.
Tujuan • Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dan syarat persetujuan atas permohonan KPR, dalam perusahaan Bank Tabungan Negara cabang Bekasi. • Mengetahui mekanisme pencairan KPR yang telah disetujui oleh pihak bank. • Mengetahui bagaimana kebijakan bank dalam mengelola pinjaman kredit nasabah dan mengatasi permasalahan dalam pembayaran kredit nasabah yang terhambat.
Kegiatan Kerja Praktik • Mempelajari berkas yang berkatian dengan pendataan kredit nasabah • Mempelajari susunan rak arsip dan kode arsip • Penginputan berita acara dan data nasabah ke buku dan komputer • Cara menghitung angsuran dan denda dari nasabah
Pembahasan Prosedur Persetujuan Permohonan KPR Dalam tahap ini ada beberapa prosedur yang dilakukan oleh pihak bank, yaitu: •Penerimaan berkas permohonan KPR •Penilaian agunan •Wawancara •Rakomdit •Observasi usaha •Akad kredit
Pembahasan Prosedur Pencairan Dana KPR • Verifikasi surat pencairan dana rangkap 5 dan daftar rincian dana realisasi • Pemeriksaan jumlah kredit yang akan diperiksa beserta penggunaan nomor kreditnya • Input pencairan dana pada aplikasi • Pengarsipan data pencairan dana
Pembahasan Prosedur Pengelolaan Kredit Nasabah Pihak bank membebankan denda kepada nasabah yang terlambat membayar kreditnya sebanyak 2,5% dari angsuran per bulan dan terakumulasi setiap harinya. Langkah yang dilakukan pihak bank dalam mengelola kredit nasabahnya: • Pemberitahuan jatuh tempo kredit • Pelaksanaan konfirmasi jatuh tempo kredit • Pengiriman surat penyelesaian tunggakan/hutang • Restrukturisasi kredit
Pembahasan Tabel Data Nasabah Yang Menunggak No
Jumlah Angsuran Kode Nasabah Pinjaman Per Bulan (ribuan) (ribuan)
Angsuran Ke-1 + Biaya Lain (ribuan)
KeterTotal lambatan Denda Pelunasan Pelunasan (ribuan) (ribuan) (hari)
1
016/03/02257
16.500
364
1.102
50
455
44.873
2
016/03/01244
17.000
375
1.135
108
1.013
45.610
3
016/03/03100
17.500
386
1.200
91
878
48.012
4
016/03/01490
18.000
398
1.159
60
597
49.118
5
016/03/00901
18.000
398
1.233
51
507
49.102
Semua rumah di data bertipe 21/60.00, mulai kredit pada tahun 2003 dengan jangka waktu pembayaran 10 tahun (120 bulan). Suku bunga per tahun 16.50% dengan menggunakan perhitungan flat. Data dibulatkan ke ribuan.
Pembahasan Cara Menghitung Angsuran Nasabah Yang Mengalami Keterlambatan Pembayaran Kredit • •
•
• •
Angsuran per bulan didapat dari: Total pinjaman / total bulan pinjaman, hasilnya ditambahkan dengan total pinjaman * 16.50% / 12 Contoh pada data nomor 7 & 8 dengan pinjaman 18.500.000: 16.500.000/120 = 137.500 16.500.000*16.50%/12 = 226.875 137.500 + 226.875 = 364.375 (dibulatkan jadi 364.000) Angsuran ke-1 didapat dari pembayaran angsuran bulan pertama dan biayabiaya lain seperti biaya notaris dan provisi bank Denda didapat dari angsuran per bulan * 2.5% * total hari keterlambatan Total pelunasan didapat dari angsuran per bulan * 119 + angsuran pertama + denda
Penutup Kesimpulan • Pada prosedur persetujuan permohonan KPR, pihak bank melakukan beberapa tahapan, yaitu: Penerimaan berkas permohonan KPR, penilaian agunan, wawancara, rakomdit, observasi usaha, dan akad kredit. • Pada prosedur pencairan KPR, pihak bank btn melakukan: Verifikasi surat pencairan dana rangkap 5 dan daftar rincian dana realisasi, pemeriksaan jumlah kredit yang akan diperiksa beserta penggunaan nomor kreditnya, input pencairan dana pada aplikasi, Pengarsipan data pencairan dana • Untuk prosedur pengelolaan kredit nasabah, pihak bank memberikan denda terhadap nasabah yang terlambat membayar kreditnya. Pihak bank juga memberikan pilihan bantuan bagi para nasabah yang kesulitan melunasi kreditnya.
Penutup SARAN • Pihak bank harus lebih terbuka dan memperkenalkan soal perhitungan dalam KPR karena saat ini masyarakat banyak yang mulai meragukan KPR karena cara perhitungannya sangat merugikan bagi mereka. • Kinerja dari staf kurang efektif karena kurangnya sarana teknologi di lokasi bekerja dan pencatatan lebih sering secara tertulis, sementara software yang ada jarang dipakai.