EVALUASI PROGRAM AKSELERASI DI SMP NEGERI 3 TANGERANG SELATAN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Muhammad Miftah Fudin NIM: 1110018200021
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
ABSTRAK MUHAMMAD MIFTAH FUDIN (1110018200021), Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Skripsi Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat efektivitas program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dalam hal layanan pendidikan untuk peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa agar tidak mengalami underachievement. Pengukuran tingkat efektivitas tersebut merujuk pada data perkembangan program akselerasi, seperti data perkembangan peserta didik, tenaga pengajar, kurikulum yang digunakan, proses pembelajaran, sistem evaluasi, bimbingan konseling, dan hasil belajar yang telah dicapai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan wawancara, studi dokumen, dan observasi. Data dianalisis melalui tahapan reduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sudah berjalan dengan cukup efektif karena telah dapat memberikan bentuk layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki bakat dan minat intelektual yang tinggi. Adapun keunggulan dari pelaksanaan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan terletak pada proses pembelajaran yang mampu menghadirkan iklim akademis yang menantang sekaligus menyenangkan, selain itu penerapan bentuk evaluasi authentic assessment mampu menggambarkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran program akselerasi secara utuh. Kata Kunci: layanan pendidikan, program akselerasi, efektivitas program.
ii
ABSTRACT MUHAMMAD MIFTAH FUDIN (1110018200021), The Evaluation of Acceleration Program at SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. The Undergraduate Thesis of Management Education Program, Faculty of Education and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017. This research was conducted with the aim to measure the effectiveness level of acceleration program in SMP Negeri 3 Tangerang Selatan in terms of educational services for students who have the potential of intelligence and special talent in order not to “underachievement”. Measurement of effectiveness level refers to the data of the development of accelerated programs, such as developmental data of learners, teachers, curriculum used, learning process, evaluation system, counseling guidance, and learning outcomes that have been achieved. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. Data obtained by interview, document study, and observation. Data were analyzed by data reduction, data display, and verification. The results of this study indicate that the acceleration program in SMP Negeri 3 Tangerang Selatan has been running quite effectively because it has been able to provide a form of educational services in accordance with the needs of learners who have high intellectual talents and interests. The excellence of the implementation of the accelerated program in SMP Negeri 3 Tangerang Selatan lies in the learning process that is able to present a challenging academic climate as well as fun, in addition the application of evaluation form authentic assessment able to describe the level of success of the learning process acceleration program intact.
Keywords: education service, acceleration program, program effectivenes
iii
KATA PENGANTAR Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar. Yang memberikan nikmat, hidayah dan cinta kepada hambaNya, dan menerangi manusia dari kegelapan dengan cahaya ilmu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad yang selalu dimuliakan oleh Yang Maha Mulia, yang telah mendidik umatnya dengan akhlak mulia. Penulisan skripsi ini tidak akan pernah bisa selesai tanpa izin Allah SWT serta iringan doa bapak dan ibu yang selalu mendorong dan memberi dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi. Skripsi ini penulis persembahkan kepada keluarga penulis yang tidak henti mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis. Atas selesainya penulisan skripsi ini penulis sampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Prof. Dr. Husni Rahim dan Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd. selaku dosen pembimbing penulisan skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing penulis. 4. Drs. Fathi Ismail selaku Dosen Penasihat Akademik. 5. Kepala Sekolah, Koordinator program akselerasi, guru-guru, dan siswasiswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini. 6. Orang tua penulis tercinta bapak Warsum dan ibu Syarifah, mohon maaf apabila terlalu lama ananda dalam memenuhi harapan bapak dan ibu, semoga ini menjadi pintu bagi ananda untuk dapat terus berbakti kepada bapak dan ibu. Ananda mohon ikhlas dan ridhonya untuk senantiasa mendoakan ananda agar selalu berada dalam jalan kebaikan.
iv
7. Wak Udin dan pak Marsudi yang tidak bosan-bosannya bertanya bagaimana perkembangan penulisan skripsi ini. 8. Sahabat perjuangan Manajemen Pendidikan kelas A tahun 2010-2011, Yusuf Amrullah, Faiz Biamrillah, Sholahuddin Misbah, Ibnu Hikam, Rizky Fahrizal, Irfan Ardian, Nurul Hidayati, Rizky Nurmeida, Silvia Khairunnisa, Evita Mawirianti, Jeani Kartika, Ainurrahmah, dan masih banyak lagi yang tidak bisa penulis tuliskan satu per satu. 9. Teman seperjuangan akhir wisuda bareng, Leska Kamalatul Isy, Fariz Hadi, Sri Purwanti, Dwi Stianingsih, Nurul Fitriah, Aulia Islamika, Eka, dan Prabowo Try Hartono. 10. Sahabat “The BloosFail” AL, Teg, Zan, dan Yes.
Meskipun penulis sadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, namun tidak mengurangi harapan penulis, agar kiranya karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini dapat memberikan kemanfaatan bagi berbagai pihak, baik dari kalangan civitas akademik maupun masyarakat luas yang peduli terhadap kemajuan pendidikan Indonesia. Aamiin.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1 B. Fokus Evaluasi .....................................................................................5 C. Ruang Lingkup Evaluasi ......................................................................5 D. Perumusan Masalah .............................................................................5 E. Tujuan Evaluasi ...................................................................................6 F. Manfaat Evaluasi .................................................................................6 BAB II KAJIAN TEORI A. Evaluasi Program .................................................................................8 1. Pengertian Evaluasi Program .........................................................8 2. Model Evaluasi Program ................................................................9 3. Model Sistem Analisis ...................................................................13 B. Program Akselerasi ..............................................................................13 1. Pengertian Program Akselerasi ......................................................13 2. Landasan Program Akselerasi ........................................................14 3. Tujuan Program Akselerasi ............................................................18 4. Karakteristik Peserta Didik Program Akselerasi ............................20 5. Bentuk Program Akselerasi ............................................................21 6. Waktu Tempuh Belajar Program Akselerasi ..................................23 7. Implementasi Program Akselerasi .................................................23
vi
C. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................29 D. Kriteria Evaluasi ...................................................................................31 BAB III METODOLOGI EVALUASI A. Tempat dan Waktu Evaluasi ................................................................33 B. Metode dan Model Evaluasi .................................................................33 C. Jenis dan Sumber Data .........................................................................34 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................35 E. Instrumen Evaluasi ...............................................................................36 F. Teknik Analisis Data ............................................................................38 BAB IV HASIL EVALUASI A. Gambaran Umum SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ..........................40 1. Sejarah SMP Negeri 3 Tangerang Selatan .....................................40 2. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ...........................40 3. Identitas SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ...................................41 B. Pembahasan ..........................................................................................41 1. Peserta Didik Program Akselerasi .................................................42 2. Tenaga Pengajar Program Akselerasi
44
3. Kurikulum Program Akseleras
47
4. Pembelajaran Program Akselerasi
51
5. Evaluasi Belajar Program Akselerasi
53
6. Bimbingan dan Konseling Program Akselerasi
56
7. Hasil Belajar Program Akselerasi
58
8. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Program Akselerasi
59
BAB V PENUTUP A. Simpulan ..............................................................................................62 B. Rekomendasi ........................................................................................64 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................65 LAMPIRAN ............................................................................................................67
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sejarah Kebijakan Pemerintahan terkait Program Akselerasi ...... 16 Tabel 2.2 Kriteria Evaluasi Program Akselerasi ........................................... 32 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ................................................. 36 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Mengajar Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ........................... 37 Tabel 4.1 Perbandingan Standar dengan Hasil Penerimaan Peserta Didik Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ............. 43 Tabel 4.2 Data Jumlah Peserta Didik Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ...................................................................... 44 Tabel 4.3 Kompetensi Tenaga Pengajar Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan .......................................................... 45 Tabel 4.4 Implementasi Kurikulum Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ......................................................................... 48 Tabel 4.5 Pelaksanaan Pembelajaran Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ......................................................................... 51 Tabel 4.6 Keterlaksanaan Penggunaan Alat Penilaian Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ........................... 53 Tabel 4.7 Implementasi Layanan Bimbingan Konseling di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ......................................................................... 57 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan .......................................................... 58 Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Program Akselerasi ......................... 60
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Contoh alat peraga dan loker peserta didik program akselerasi . 50 Gambar 4.2 Suasana pembelajaran di kelas program Akselerasi .................. 52 Gambar 4.3 Contoh hasil prakarya dalam penilaian portofolio ..................... 54 Gambar 4.4 Salah satu bentuk apresiasi yang diberikan sekolah terhadap prestasi peserta didik program akselerasi ................................... 55
ix
DAFTAR LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Efektifitas Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ...................................................................... 67 2 Pedoman Observasi Aktifitas Mengajar Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ...................................................................... 69 3 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Tangerang Selatan .......................... 71 4 Data Peserta Didik SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014-2015 .................................................................................................. 73 5 Data Tenaga Pengajar Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ....................................................................................................... 74 6 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ...................................................................... 75 7 Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ..................................................................................... 81 8 Hasil Wawancara Guru Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ....................................................................................................... 89 9 Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ..................................................................................... 102 10 Hasil Penerimaan Calon Peserta Didik Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan .................................................................................. 105 11 Hasil Ujian Nasional Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ....................................................................................................... 110 12 Lembar Uji Referensi ................................................................................ 116 13 Surat Bimbingan Skripsi ........................................................................... 125 14 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................................. 126 15 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................................... 127 16 Informasi Penerimaan Siswa Baru Program CI-BI (Akselerasi)............... 128 17 Lembar Penilaian Portofolio ..................................................................... 130 15 Kalender Akademik Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan ....................................................................................................... 131
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik meliputi potensi afektif, kognitif, dan psikomotorik. Hal ini sejalan dengan Undang-undang nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. 1 Berdasarkan Undang-undang di atas, dapat diketahui bahwa tujuan dari pendidikan ialah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Ada banyak aspek potensi peserta didik yang telah dan masih terus dikembangkan oleh pemerintah melalui jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai pada jenjang pendidikan tinggi. Salah satu potensi peserta didik yang dikembangkan pemerintah yaitu potensi keberbakatan yang dimiliki sebagian peserta didik yang ada di Indonesia. Anak berbakat menurut Putra adalah “Anak yang mempunyai kemampuan yang unggul dari anak rata-rata/normal, baik dalam kemampuan intelektual maupun nonintelektual”. 2 Peserta didik dengan tipe seperti ini biasanya sangat mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan guru di kelas, semangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, namun cenderung mudah bosan karena membutuhkan pola pembelajaran yang tingkat kesulitannya lebih tinggi sehingga kemampuannya dapat lebih berkembang.
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2000, diakses tanggal 20 Juni 2017 pukul 23.45 WIB, h.2. 2 Sitiatava Rizema Putra, Panduan Pendidikan berbasis Bakat Siswa: Optimalisasi Minat dan Bakat Anak, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h. 25.
1
2
Terdapat kekhawatiran apabila peserta didik yang memiliki potensi keberbakatan ini tidak menerima bentuk layanan pendidikan yang sesuai dengan tingkat kemampuannya akan mengalami underachievement atau ketidaksesuaian antara kemampuan yang dimiliki dengan prestasi yang diraih. Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan Yaumil Achir pada tahun 1990, dari data hasil penelitian, “ditemukan bahwa dari 199 anak berbakat yang terjaring, 77 siswa (38,7%) tergolong underachievement.” 3 Oleh karena itu, untuk melayani kebutuhan pendidikan anak berbakat perlu diusahakan pendidikan yang berdiferensiasi. Pendidikan yang berdiferensiasi merupakan bentuk layanan pendidikan yang menyesuaikan pola pembelajarannya dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Melalui serangkaian diskusi dan penelitian bertahun-tahun tentang pola pendidikan untuk peserta didik berbakat, maka pada tahun 2000 pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional resmi mencanangkan Program Percepatan Belajar menjadi Program Pendidikan Nasional pada Rakernas Depdiknas. 4 Program percepatan belajar atau yang biasa dikenal sebagai program akselerasi merupakan suatu program percepatan belajar yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa agar dapat menyelesaikan studinya dalam waktu yang lebih singkat. Adapun salah satu tujuan penyelenggaraan program ini menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah “Memberikan kesempatan kepada peserta didik cerdas dan/ atau istimewa untuk mengikuti program pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimilikinya”. 5 Penyelenggaraan program akselerasi dapat memfasilitasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk belajar sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki sehingga dapat mengembangkan kecerdasan dan bakat yang dimiliki peserta didik secara maksimal. Untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam program akselerasi dibutuhkan 3
Ibid., h. 274. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 32. 5 Ibid., h. 10. 4
3
bentuk kegiatan pembelajaran dan penilaian yang dapat meningkatkan pola berpikir tingkat tinggi peserta didik. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa dijelaskan bahwa, penetapan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik cerdas istimewa lebih banyak menggunakan pola pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) maupun kegiatan pembelajaran yang mengutamakan produk atau proyek sebagai hasil pembelajaran. 6 Melalui bentuk kegiatan pembelajaran seperti ini akan mendorong peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi dan kritis. Sedangkan bentuk penilaian yang digunakan untuk melihat perkembangan belajar peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran sebelumnya adalah bentuk penilaian otentik (Authentic Assessment). 7 Bentuk penilaian ini berfokus pada proses pembelajaran yang merujuk pada data yang diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan peserta didik pada saat melakukan proses pembelajaran. Sehingga penilaian hasil belajar peserta didik dalam program akselerasi dapat mengambarkan secara utuh dan menyeluruh kemampuaan peserta didik setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dalam program ini. Berdasarkan pada konsep pembelajaran dan penilaian yang diterapkan dalam program ini menunjukan bahwa pentingnya penyelenggaraan program akselerasi untuk meningkatkan potensi yang dimiliki peserta didik cerdas istimewa. Adalah SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sebagai salah satu sekolah yang memperhatikan pentingnya layanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1976 dan terus mengalami perkembangan dan peningkatan dalam hal pelayanan pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama. Adapun bentuk layanan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah ini meliputi program kelas reguler, program kelas akselerasi, dan program kelas bilingual. Penyelenggaraan bentuk program layanan pendidikan ini didasarkan pada salah
6 7
Ibid., h. 55. Ibid., h. 56.
4
satu visi dan misi sekolah yaitu terunggul dalam prestasi dan mewujudkan peningkatan kualitas mutu lulusan. Penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 3 dimulai pada tahun 2004 dan telah memiliki 8 angkatan lulusan. Sebagaimana sebuah penelitian terhadap suatu program pendidikan untuk melihat tingkat keberhasilan program tersebut dalam mempertahankan dan membuat perencanaan strategis bagi kegiatan di masa depan dapat dilaksanakan setelah program itu berada pada waktu di atas lima tahun. 8 Setelah lebih dari 10 tahun program ini berjalan, terdapat beberapa fenomena dan permasalahan yang penulis
jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
penelitian tentang efektivitas program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Diantaranya adalah sedikitnya jumlah peserta didik yang diterima dalam program akselerasi sehingga program ini tidak lagi dapat memfasilitasi sebagian peserta didik berbakat yang mengalami underachievement. Hal ini tidak sejalan dengan tujuan awal diselenggarakannya program percepatan belajar yaitu sebagai sarana layanan pendidikan bagi peserta didik berbakat agar tidak mengalami underachievement. Fenomena ini diperparah dengan adanya penurunan hasil belajar beberapa peserta didik program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan selama beberapa tahun terakhir. Peserta didik program akselerasi yang mengalami penurunan hasil belajar harus dipindahkan dari kelas akselerasi ke kelas reguler setelah diberikan perhatian khusus berupa bimbingan untuk meningkatkan kembali hasil belajarnya namun tetap tidak mengalami peningkatan hasil belajar. Berdasarkan pada hal-hal tersebut di atas penulis melakukan penelitian skripsi dengan judul: “Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”.
8
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 7, h. 82.
5
B. Fokus Evaluasi Pemberian layanan percepatan belajar merupakan upaya pengembangan potensi keberbakatan yang dimiliki peserta didik agar tidak mengalami underachievement atau ketidaksesuaian antara prestasi yang diraih dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan yang ada terkait dengan program percepatan belajar di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, sebagai berikut: 1. Rekrutmen peserta didik program akselerasi belum berjalan sesuai dengan pedoman penyelenggaraan program akselerasi. 2. Masih terdapat tenaga pengajar yang belum memenuhi standar kompetensi sebagai pengajar program akselerasi. 3. Kurikulum berdiferensiasi belum diterapkan secara tepat pada program akselerasi. 4. Pembelajaran rumpun ilmu pengetahuan alam (MIPA) belum menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. 5. Hasil belajar peserta didik program akselerasi belum mencapai kriteria nilai yang telah ditentukan. C. Ruang Lingkup Evaluasi Mengingat permasalahan yang terdapat dalam fokus evaluasi cukup banyak dan kompleks, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini menjadi: Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dengan menggunakan model sistem yang fokus pada input, process, dan output. Sedangkan outcome dan impact tidak dilakukan karena berdimensi luas. D. Perumusan Masalah Untuk menilai pelaksanaan suatu program, peneliti menggunakan ukuran berdasarkan teori sistem yang mencerminkan keseluruhan siklus input-prosesoutput pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Berdasarkan siklus tersebut, maka dapat dirumuskan sejumlah masalah yang akan diteliti, diantaranya:
6
1. Bagaimanakah evaluasi input (masukan) program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan? 2. Bagaimanakah evaluasi process (proses) program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan? 3. Bagaimanakah evaluasi output (keluaran) program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan? E. Tujuan Evaluasi Tujuan evaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah: 1. Untuk mengetahui efektivitas input (masukan) program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. 2. Untuk menjelaskan efektivitas process (proses) program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. 3. Untuk mengetahui efektivitas output (keluaran) program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. F. Manfaat Evaluasi Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian skripsi terkait dengan evaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan yang khususnya membahas tentang pendidikan untuk peserta didik dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa. b. Dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi penelitian dalam dunia pendidikan yang memiliki beragam cara mendidik peserta didik dengan keunikannya masing-masing. 2. Manfaat Praktis a. Diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif penyelesaian masalah yang terjadi pada program akselerasi yang menangani peserta didik dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
7
b. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi sekolah penyelenggara program akselerasi, khususnya untuk SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. c. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi pembuat kebijakan sekolah yang menyelenggarakan program percepatan belajar.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Evaluasi Program 1. Pengertian Evaluasi Program Menurut Arikunto dan Jabar, “Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.” 1 Sedangkan Wirawan menyebutkan bahwa, “Evaluasi sebagai riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dengan membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi.” 2 Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan aktivitas mengumpulkan informasi dari objek yang dievaluasi kemudian dianalisis untuk membuat suatu keputusan terkait dengan objek yang dievaluasi. Lebih lanjut Wirawan berpendapat bahwa, “Program adalah kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk melaksanakan kebijakan dan dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas.” 3 Adapun menurut Arikunto dan Jabar, “Program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah sistem, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan.” 4 Berdasarkan pada dua penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa program adalah rangkaian kegiatan yang dibuat untuk melaksanakan kebijakan dan dilakukan secara berkesinambungan. Merujuk pada pengertian evaluasi dan program di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa evaluasi program adalah aktivitas mengumpulkan
1
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 4, h. 2. 2 Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet. 2, h. 7. 3 Ibid., h. 17. 4 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, op. cit., h. 4.
8
9
informasi untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan dan menghasilkan suatu keputusan untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto dan Jabar yang mengatakan bahwa, “Evaluasi Program adalah upaya untuk mengetahui efektivitas komponen program dalam mendukung pencapaian tujuan program.” 5
2. Model Evaluasi Program Evaluasi program dapat dijadikan sebagai barometer untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program pendidikan yang terdapat di sekolah. Kaufman dan Thomas membedakan model evaluasi menjadi delapan, yaitu: 6 a. Goal Oriented Evaluation Model Konsep model evaluasi berorientasi pada tujuan ini dikemukakan oleh Tyler. Model evaluasi ini secara umum mengukur tingkat ketercapaian tujuan suatu program. Informasi yang dikumpulkan terkait program digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus sebagai salah satu langkah dalam pengambilan suatu keputusan. Model evaluasi berorientasi pada tujuan dilakukan dengan proses sebagai berikut: 7 1) Mengidentifikasi tujuan. 2) Merumuskan tujuan menjadi indikator-indikator. 3) Mengembangkan metode dan instrument untuk menjaring data. 4) Memastikan program telah berakhir dalam mencapai tujuan. 5) Menjaring dan menganalisis data/informasi mengenai indikator-indikator program. 6) Kesimpulan. 7) Mengambil keputusan mengenai program. b. Goal Free Evaluation Model Model evaluasi bebas tujuan dikemukakan oleh Michael Scriven. Model ini beranggapan bahwa seorang evaluator tidak perlu mengetahui tujuan suatu 5
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, op. cit., h. 17. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, op. cit., h. 40-41. 7 Wirawan, op. cit., h. 81-82. 6
10
program sebelum melakukan evaluasi agar evaluator dapat mengetahui pengaruh yang sesungguhnya dari penyelenggaraan program. Seorang evaluator yang telah mengetahui tujuan program sebelum melakukan evaluasi akan terfokus pada tujuan tersebut dan tidak memerhatikan pengaruh program di luar tujuan tersebut. c. Formatif Summatif Evaluation Model Model ini menunjukan adanya tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada waktu program masih berjalan (formatif) dan ketika program sudah selesai atau berakhir (sumatif). Evaluasi formatif dilakukan saat program masih dekat dengan permulaan kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh program yang dirancang dapat berlangsung, sekaligus mengidentifikasi hambatan sehingga dapat diambil keputusan dini untuk memperbaiki dan mndukung kelancaran pencapaian tujuan program. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah program berakhir sehingga dapat mengukur ketercapaian program. d. Countenance Evaluation Model Model ini dikembangkan oleh Stake. Model ini menekankan pada adanya pelaksanaan dua hal pokok, yaitu deskripsi dan pertimbangan. Model ini juga membedakan adanya tiga tahapan dalam evaluasi program, yaitu antesedan yang diartikan sebagai konteks, transaksi yang diartikan sebagai proses, dan outcomes yang diartikan sebagai hasil. Menurut Stake, ketika evaluator sedang mempertimbangkan suatu program, mau tidak mau harus melakukan dua pertimbangan, yaitu: 8 1) Membandingkan kondisi hasil evaluasi program tertentu dengan yang terjadi di program lain, dengan objek sasaran yang sama. 2) Membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yang diperuntukan bagi program yang bersangkutan, didasarkan pada tujuan yang akan dicapai. 8
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, op. cit., h. 44.
11
e. Responsive Evaluation Model Model evaluasi responsif lebih berorientasi secara langsung pada aktivitas program daripada tujuan program. Selain itu, model ini juga merespons persyaratan kebutuhan informasi dari audiens dan perspektif nilainilai yang berbeda dari orang-orang yang dilayani untuk dilaporkan sebagai kesuksesan dan kegagalan program. Proses pelaksanaan model evaluasi responsif meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 9 1) Evaluator mengidentifikasi jenis dan jumlah setiap pemangku kepentingan (respondent). 2) Melakukan dengar pendapat dengan pemangku kepentingan. 3) Menyusun proposal evaluasi. 4) Melaksanakan evaluasi. 5) Membahas hasil evaluasi dengan pemangku kepentingan. 6) Pemanfaatan hasil evaluasi. f. CSE-UCLA Evaluation Model CSE-UCLA merupakan singkatan dari Center for Study of EvaluationUniversity of California in Los Angeles. Model ini memiliki empat tahapan dalam pelaksanaan proses evaluasi, diantaranya: 10 1) Needs Assessment. 2) Program Planning. 3) Formative Evaluation. 4) Summative Evaluation. g. CIPP Evaluation Model Model evaluasi ini dikembangkan oleh Stufflebeam. CIPP merupakan singkatan dari Context evaluation, Input evaluation, Process evaluation, dan Product evaluation. Model evaluasi CIPP memandang program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem. Lebih lanjut, Stufflebeam mengembangkan 10 check list sebagai panduan bagi evaluator klien dan pemangku 9
Wirawan, op. cit., h. 90-92. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, op. cit., h. 44-45.
10
12
kepentingan lainnya dalam melaksanakan model evaluasi CIPP sebagai berikut: 11 1) Kesepakatan kontrak. 2) Evaluasi konteks. 3) Evaluasi masukan. 4) Evaluasi proses. 5) Evaluasi pengaruh. 6) Evaluasi efektivitas. 7) Evaluasi keberlanjutan. 8) Evaluasi transfortabilitas. 9) Evaluasi meta. 10) Evaluasi laporan final. h. Discrepancy Model Model evaluasi ketimpangan dikembangkan oleh Malcom M. Provus. Model ini mengukur ketimpangan antara standar kinerja dengan kinerja yang terjadi. Menurut model evaluasi ini, terdapat enam langkah dalam pelaksanaan model evaluasi ini, yaitu: 12 1) Mengembangkan suatu desain dan standar-standar yang menspesifikasi karakteristik-karakteristik implementasi ideal dari objek evaluasi. 2) Merencanakan evaluasi menggunakan model evaluasi diskrepansi. 3) Menjaring kinerja objek evaluasi yang meliputi pelaksanaan program. 4) Mengidentifikasi ketimpangan-ketimpangan antara standar-standar dengan pelaksanaan dengan hasil pelaksanaan objek evaluasi yang sesungguhnya dan menentukan rasio ketimpangan. 5) Menentukan penyebab ketimpangan antara standar dengan kinerja objek evaluasi. 6) Menghilangkan ketimpangan dengan membuat perubahan-perubahan terhadap implementasi objek evaluasi.
11 12
Wirawan, op. cit., h. 94-102. Ibid., h. 106.
13
3. Model Sistem Analisis Model evaluasi sistem analisis dikemukakan oleh seorang biolog Jerman bernama Karl Ludwig von Bertalanffy. Bertalanffy beranggapan bahwa “Teori sistem merupakan science of wholeness atau sains mengenai keseluruhan.”13 Asumsi ini menjelaskan bahwa untuk memahami sesuatu harus memahami keseluruhan dari sesuatu tersebut. Sebagai sebuah sistem, program dapat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, seperti man, money, material, method, dan technology. Begitupun sebaliknya, program dapat memengaruhi lingkungan eksternalnya dalam bentuk keluaran (output), pengaruh (outcomes), dan akibat (impacts). Dalam manajemen, sistem digambarkan dalam model linier proses produksi yang terdiri dari: Masukan (input), Proses (process), Keluaran (output), Akibat (outcome), dan Pengaruh (impact). Dari model linier tersebut setiap segmen perlu dievaluasi untuk menentukan nilai dan manfaat keseluruhan sistem. Namun, pada tahapan ini, peneliti membatasi evaluasi sistem ke dalam tiga tahapan, yakni masukan, proses, dan keluaran.
B. Program Akselerasi 1. Pengertian Program Akselerasi Istilah Akselerasi berasal dari bahasa Inggris yakni “Acceleration” yang berarti percepatan atau perlajuan. 14 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akselerasi bermakna proses mempercepat, peningkatan kecepatan atau percepatan, dan laju perubahan kecepatan. 15 Secara singkat penulis simpulkan bahwa pengertian akselerasi adalah cara untuk mempercepat suatu proses. Menurut
Putra,
“Akselerasi
adalah
program
layanan
belajar
yang
diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kemampuan tinggi (anak berbakat)
13
Ibid., h. 107. Jhon M. Echols, dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia: An English-Indonesian Dictionary, (Jakarta: Gramedia, 2005), h. 5. 15 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., h. 22. 14
14
supaya dapat menyelesaikan studinya sesuai kecepatan dan kemampuannya”. 16 Selanjutnya, Ahmadi mendefinisikan bahwa, “Kelas akselerasi adalah kelas yang diperuntukkan bagi siswa yang belajarnya dipercepat sesuai dengan tingkat pemahaman materi sehingga ia dapat menempuh waktu studinya lebih cepat dari waktu yang ditentukan pada kelas biasa.” 17 Adapun pengertian program percepatan belajar (acceleration) menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa adalah suatu bentuk program pemberian layanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/ atau bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat. 18 Dari beberapa pengertian tentang akselerasi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa program akselerasi adalah suatu program percepatan belajar yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa agar dapat menyelesaikan studinya dalam waktu yang lebih singkat. 2. Landasan Program Akselerasi a. Landasan Filosofis Penyelenggaraan program percepatan belajar atau akselerasi bagi peserta didik berpotensi kecerdasan di atas rata-rata dan berbakat akademik memiliki beberapa landasan filosofis, di antaranya: 19 1) Hakikat Manusia Manusia merupakan makhuk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dianugrahi akal-pikiran dan berbagai potensi serta kemampuan yang semestinya dikembangkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Peserta didik program akselerasi merupakan manusia yang 16
Sitiatava Rizema Putra, Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa: Optimalisasi Minat dan Bakat Anak, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), h. 195. 17 Iif Khoiru Ahmadi, Hendro Ari Setyono, dan Sofan Amri, Pembelajaran Akselerasi: Analisis Teori dan Praktik serta Pengaruhnya terhadap Mekanisme Pembelajaran dalam Kelas Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 3. 18 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 33. 19 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, op. cit., h. 24.
15
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang membutuhkan layanan pendidikan untuk mengembangkan potensi tersebut agar menjadi aktual dalam kehidupan, sehingga berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat, dan bangsanya, serta menjadi bekal untuk menghambakan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Hakikat Pembangunan Nasional Peserta didik program akselerasi merupakan cikal-bakal penerus perjuangan bangsa, salah satunya untuk meneruskan estafet perjuangan pembangunan nasional. Sebagai generasi yang akan diberikan amanah pembangunan nasional, peserta didik program akselerasi haruslah diberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga akan menghasilkan generasi yang terampil dan kompeten yang mampu melakukan percepatan pembangunan nasional. 3) Tujuan Pendidikan Salah satu dari tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan keseimbangan antara pemerataan kesempatan dan keadilan dalam pelayanan pendidikan. Menurut teori Multiple Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner, menyatakan bahwa manusia memiliki bentuk dan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. 20 Oleh karena itu, diadakan program akselerasi untuk mencapai keadilan dalam pelayanan pendidikan bagi peserta didik akselerasi yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. 4) Usaha Pencapaian Tujuan Pendidikan Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, perlu adanya azas-azas yang mengatur pelaksanaan proses pendidikan, yaitu: a) Azas keseimbangan antara kreativitas dan disiplin. b) Azas keseimbangan antara persaingan (kompetisi) dan kerjasama (kooperatif). c) Azas keseimbangan antara pengembangan kemampuan berpikir holistik dengan kemampuan berpikir atomistik. 20
Agnes Tri Harjaningrum, et al., Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan, (Jakarta: Prenada, 2007), h. 16.
16
d) Azas keseimbangan antara berpikir induktif dan deduktif. e) Azas keseimbangan antara tuntutan dan prakarsa. 21 Berdasarkan pada lima azas keseimbangan itu, pelaksanaan program akselerasi dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. b. Landasan Pedagogis Ide penyelenggaraan kelas dengan pengajaran diferensiasi (akselerasi) bertujuan mengakomodasi perbedaan cara belajar peserta didik cerdas istimewa dan sebagai salah satu cara untuk memperbaiki penyelenggaraan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. 22 Secara pedagogis Jean Piaget menyatakan bahwa intelektual (kognitif) dan afektif selalu berjalan berdampingan seperti layaknya sebuah koin. 23 Peserta didik program akselerasi yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, jelas sangat membutuhkan bentuk layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Oleh karena itulah, alasan yang mendasari diselenggarakannya program akselerasi. c. Landasan Historis Terselenggaranya program akselerasi bukanlah hasil sebuah keputusan singkat yang dibuat pemerintah. Melainkan sebuah rangkaian panjang dari banyak kejadian dan keputusan-keputusan yang dibuat pemerintah mulai dari tahun 1974 hingga tahun 2000 saat program akselerasi resmi dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nasional, berikut adalah uraian sejarah terbentuknya program akselerasi yang terangkum dalam tabel 2.1. 24 Tabel 2.1 Sejarah Kebijakan Pemerintah terkait Program Akselerasi TAHUN 1974
21
BENTUK KEBIJAKAN/PROGRAM Pemberian beasiswa bagi peserta didik SD, SMP, SMA, dan SMK yang berbakat dan berprestasi tinggi tetapi lemah kemampuan ekonomi keluarganya.
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, op. cit., h. 27-30. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran MIPA Siswa Cerdas Istimewa, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 5-6. 23 Agnes Tri Harjaningrum, et al., op. cit., h. 12. 24 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, op. cit., h. 30-32. 22
17
TAHUN 1982
1984
1989
1993
1994
BENTUK KEBIJAKAN/PROGRAM Balitbang Dikbud membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Pendidikan Anak Berbakat (KKPPAB). Balitbang Dikbud menyelenggarakan perintisan pelayanan pendidikan anak berbakat dari tingkat SD, SMP, SMA di satu daerah perkotaan (Jakarta) dan satu daerah pedesaan (Kabupaten Cianjur). Ditetapkannya UU no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 8 ayat 2, dan pasal 24 point 1 dan 5 tentang layanan pendidikan khusus. Depdikbud menerbitkan kebijakan tentang Sistem Penyelenggaraan Sekolah Unggul (School of Excellence) dan membukanya di seluruh provinsi Indonesia. Depdikbud mengeluarkan dokumen tentang ”Pengembangan Sekolah Plus” yang menjadi naskah induk tentang “Sistem Penyelenggaraan Sekolah Menengah Umum Unggul.
1998/1999 Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah mengarahkan dua sekolah swasta di DKI Jakarta dan satu sekolah swasta di Jawa Barat untuk melakukan ujicoba program akselerasi. 2000 Program percepatan belajar dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nasional pada Rakernas Depdiknas menjadi Program Pendidikan Nasional. Ditjen Dikdasmen menyampaikan Surat Keputusan (SK) Mendiknas tentang Penetapan Sekolah Penyelenggara Program Percepatan Belajar. 2001/2002 Diputuskan penetapan kebijakan diseminasi program percepatan belajar pada beberapa sekolah di beberapa provinsi di Indonesia. 2003 Ditetapkannya UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat (4), dan pasal 32 ayat (1) yang berisi penyelenggaraan pendidikan khusus.
18
TAHUN 2006
BENTUK KEBIJAKAN/PROGRAM Diterbitkannya Permendiknas no. 34/2006, dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) pasal 115 sampai pasal 118 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Khusus.
d. Landasan Yuridis Program akselerasi atau percepatan belajar merupakan salah satu usaha pemerintah dalam mewujudkan keadilan layanan pendidikan di Indonesia. Keseriusan pemerintah dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa ini terlihat dari banyaknya kebijakan yang telah dibuat, di antaranya: 1) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: a) Pasal 3, Pasal 5 ayat 4, Pasal 32 ayat 1. 2) UU no. 23/2002 tentang Perlindungan Anak pasal 52, “anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus. 3) PP No. 72/1991, tentang Pendidikan Luar Biasa. 4) Keputusan Mendiknas No. 053/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah. 25 3. Tujuan Program Akselerasi Program akselerasi diselenggarakan untuk peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa agar dapat menyelesaikan studinya dalam waktu yang lebih singkat. Menurut Ahmadi, ada dua tujuan yang mendasari dikembangkannya program percepatan belajar atau akselerasi, di antaranya: a. Tujuan Umum 1) Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektifnya.
25
Ibid., h. 4-6.
19
2) Memenuhi hak asasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya. 3) Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik. 4) Memenuhi kebutuhan aktualisasi diri peserta didik. 5) Menimbang peran serta peserta didik sebagai aset masyarakat dan kebutuhan masyarakat untuk pengisian peran. 6) Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin masa depan. b. Tujuan Khusus 1) Memberi penghargaan untuk dapat menyelesaikan program pendidikan secara lebih cepat sesuai dengan potensinya. 2) Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses pembelajaran peserta didik. 3) Mencegah rasa bosan terhadap iklim kelas yang kurang mendukung berkembangnya potensi keunggulan peserta didik secara optimal. 4) Memacu mutu siswa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosionalnya secara seimbang. 26 Hal ini sejalan dengan lima tujuan yang mendasari diselenggarakannya program akselerasi bagi peserta didik cerdas dan berbakat istimewa, yaitu: a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik cerdas istimewa untuk mengikuti program pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimilikinya. b. Memenuhi hak asasi peserta didik cerdas istimewa sesuai kebutuhan pendidikan bagi dirinya. c. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses pembelajaran bagi peserta didik cerdas istimewa. d. Membentuk manusia berkualitas yang memiliki kecerdasan spiritual, emosional, sosial, dan intelektual serta memiliki ketahanan dan kebugaran fisik. e. Membentuk manusia berkualitas yang kompeten dalam pengetahuan dan seni, berkeahlian dan berketerampilan, menjadi anggota masyarakat yang 26
Iif Khoiru Ahmadi, op. cit., h. 221.
20
bertanggung jawab, serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan lebih lanjut dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 27 Dari beberapa pendapat di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari diselenggarakannya program akselerasi adalah untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat mengikuti proses pembelajaran yang sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimilikinya sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas. 4. Karakteristik Peserta Program Akselerasi Program akselerasi merupakan program pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Peserta didik dalam program ini adalah anak-anak yang berprestasi tinggi dalam bidang intelektual dan membutuhkan layanan pendidikan yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Dalam buku Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa yang ditulis oleh Sitiatava Rizema Putra menjelaskan bahwa karakteristik peserta didik yang mengikuti program akselerasi terbagi menjadi dua, yakni karakteristik umum dan karakteristik khusus. 28 a. Karakteristik Umum 1) Belajar dengan mudah dan cepat. 2) Mempunyai daya ingat yang baik. 3) Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan. 4) Cermat atau teliti dalam mengamati. 5) Mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah dengan sangat cepat. 6) Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan masalah. 7) Mempunyai pendapat dan pandangan yang sangat kuat terhadap suatu hal. 8) Mempunyai rasa humor. 9) Mempunyai daya imajinasi yang hidup dan orisinil. 10) Mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatan. 11) Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar. 27
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, op. cit., h. 10. Sitiatava, op. cit., h. 198-201.
28
21
12) Menunjukan kepemimpinan yang tinggi. b. Karakteristik Khusus Sementara karakteristik khusus yang dimiliki peserta akselerasi bergantung pada masing-masing mata pelajaran, di antaranya: 1. Karakteristik khusus peserta akselerasi bidang matematika a) Mampu memahami logika konsep-konsep numeric dan spasial yang menggunakan simbol-simbol seperti angka dan huruf, dan berpikir dengan simbol matematika. b) Mampu menggeneralisasi dengan cepat berbagai relasi dan soal-soal matematika. c) Mampu belajar secara efisien dengan menemukan cara-cara singkat untuk menyelesaikan persoalan matematis. d) Mempunyai daya ingat yang kuat tentang konsep-konsep dasar dan informasi lain mengenai matematika. e) Mampu menghargai kesederhanaan dan kekayaan dalam pemecahan soal-soal matematika (karakteristik pembeda utama antara orang-orang yang menjadi pakar matematika). 2. Karakteristik khusus peserta akselerasi bidang sains a) Mempunyai minat terhadap sains sejak usia dini. b) Mempunyai imajinasi yang kuat mengenai sains. c) Sudi melakukan kegiatan sains yang sulit dalam periode panjang. d) Kemampuan luar biasa untuk menyampaikan ide-ide sains secara verbal. e) Dorongan yang kuat untuk menghafal istilah objek-objek sains. f) Kreatif dalam melakukan kegiatan sains, termasuk menulis hasil kerja tersebut. 5. Bentuk Program Akselerasi Program akselerasi merupakan program percepatan belajar yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Menurut
22
Sutratinah ada delapan cara atau bentuk dalam penyelenggaraan percepatan belajar, di antaranya: a. Masuk sekolah sebelum waktu atau usianya. b. Naik kelas sebelum waktunya. c. Merangkap kelas dan memperpadat pelajaran. d. Loncat kelas. e. Menyelesaikan bahan pelajaran dalam waktu singkat, sesuai dengan kemampuannya. f. Mengikuti berbagai tingkat sesuai dengan kecakapannya. g. Menghilangkan bagian bahan pelajaran yang dianggap kurang penting dan yang sangat mudah. h. Menggunakan sistem maju berkelanjutan (continous progress) dan sistem kredit. 29 Selanjutnya, secara umum penyelenggaraan program percepatan belajar (akselerasi) di bagi menjadi tiga bentuk, yaitu: a. Kelas Khusus adalah sekelompok peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dalam satuan pendidikan reguler yang mendapat mata pelajaran khusus dalam rumpun matematika dan ilmu pengetahuan alam. b. Kelas Inklusif adalah kelas yang memberikan layanan kepada peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa dalam satuan program reguler yang mendapat mata pelajaran diluar rumpun matematika dan ilmu pengetahuan alam. c. Satuan Pendidikan Khusus adalah lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang semua peserta didik memiliki potensi kecerdasan istimewa dan bakat istimewa. 30
29
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet. 3, h. 108-109. 30 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, op. cit., h. 41.
23
6. Waktu Tempuh Belajar Program Akselerasi Waktu tempuh belajar yang digunakan peserta didik untuk menyelesaikan program akselerasi pada setiap tingkatannya berbeda-beda. Pada tingkat dasar atau SD, peserta didik dapat menyelesaikan program akselerasi selama 5 tahun. Sedangkan pada tingkat menengah yaitu SMP dan SMA, peserta didik dapat menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun pada setiap satuan pendidikannya. 31 7. Implementasi Program Akselerasi a. Indentifikasi Peserta Program Akselerasi Peserta didik program akselerasi adalah peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (akademik) untuk diberikan layanan percepatan belajar yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah untuk mengetahui dan kemudian menyeleksi calon peserta didik yang akan mengikuti program percepatan belajar sehingga program ini dapat berjalan efektif seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Ada beberapa tahapan dalam proses indentifikasi peserta didik yang akan mengikuti program percepatan belajar ini, di antaranya: 1) Informasi Data Objektif Informasi ini berisikan data-data berupa skor akademis dan hasil pemeriksaan psikologis, meliputi: a) Hasil Ujian Nasional dari sekolah sebelumnya dengan nilai rata-rata 8,0, sedangkan untuk SD tidak dipersyaratkan. b) Tes kemampuan akademis dengan nilai rata-rata 8,0. c) Rapor dengan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran sebesar 8,0. d) Hasil pemeriksaan psikologi dengan ketentuan kemampuan intelektual umum berada pada kategori genius (IQ > 140) atau berada pada kategori cerdas (IQ > 125) (Skala Weschler) yang ditunjang dengan kreativitas dan keterikatan terhadap tugas dalam kategori di atas rata-rata.
31
Iif Khoiru Ahmadi, Hendro Ari Setyono, dan Sofan Amri, op. cit., h. 222.
24
2) Informasi Data Subjektif Informasi ini berisikan data-data berupa nominasi yang diperoleh dari diri sendiri (self nomination), teman sebaya (peer nomination), orang tua (parent nomination), dan guru (teacher nomination) sebagai hasil dari pengamatan berupa sejumlah ciri-ciri keberbakatan. 3) Kesehatan Fisik Keterangan kesehatan fisik calon peserta program akselerasi yang ditunjukan dengan surat keterangan sehat dari dokter. 4) Kesediaan Peserta Didik dan Persetujuan Orang Tua Pernyataan tertulis dari pihak sekolah untuk peserta didik calon peserta program akselerasi dan persetujuan orang tua yang berisi tentang hak dan kewajiban serta hal-hal yang dianggap perlu dipatuhi untuk menjadi peserta program percepatan belajar. 32 b. Kurikulum Program Akselerasi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” 33 Sedangkan menurut Putra, “Kurikulum program percepatan belajar adalah kurikulum nasional dan muatan lokal yang dimodifikasi dengan penekanan pada materi esensial.” 34 Secara umum, kurikulum pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa adalah kurikulum yang dikembangkan secara berdiferensiasi dan mencangkup beberapa dimensi berikut ini: 35 1) Dimensi Umum Bagian kurikulum inti yang memberikan pengetahuan, keterampilan dasar, pemahaman nilai, dan sikap yang yang diberikan pula kepada peserta didik lain dalam jenjang pendidikan tersebut. 32
Sitiatava, op. cit., h. 214-215. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2000, diakses tanggal 20 Juni 2017 pukul 23.45 WIB, h.3. 34 Sitiatava, op. cit., h. 216. 35 Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, op. cit., h. 48-49. 33
25
2) Dimensi Diferensiasi Bagian kurikulum yang berkaitan erat dengan ciri khas pengembangan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa pada bidang studi tertentu untuk dikuasai secara luas dan mendalam. Secara prinsip, penerapan materi kurikulum bagi peserta didik program akselerasi haruslah memenuhi rasa keingintahuan peserta didik, isi kurikulum memiliki tingkat kesulitan dua level di atas rata-rata, materi terfokus pada penerapan pengetahuan nyata, dan materi harus lebih unggul dari materi regular. 36 3) Dimensi Media Pembelajaran Dimensi
kurikulum
yang
menuntut
adanya
penggunaan
media
pembelajaran seperti belajar melalui audio, televisi, internet, CD-ROM, Pusat Belajar dan Riset Guru (Teacher Research and Resource Center), wawancara pakar, dan sebagainya. 4) Dimensi Suasana Belajar Pengalaman belajar yang dijabarkan dari lingkungan keluarga dan sekolah harus mampu menciptakan iklim akademis yang menyenangkan dan menantang, dan sesuai dengan prinsip tut wuri handayani. 5) Dimensi Co-kurikuler Bagian dimensi kurikulum yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman di luar sekolah. c. Pembelajaran Program Akselerasi Program percepatan belajar bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa pada satuan pendidikan dasar menggunakan sistem paket yang mewajibkan peserta didik mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan sturuktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Sedangkan, pada satuan pendidikan menengah menggunakan sistem kredit semester yang membebaskan peserta didik untuk menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan. 36
Ibid., h. 25.
26
Selanjutnya, untuk mata pelajaran matematika dan rumpun ilmu pengetahuan alam (MIPA) harus menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran MIPA dilakukan dalam kelas khusus, sedangkan mata pelajaran lainnya diselenggarakan di kelas reguler. 37 Selain itu, kegiatan pembelajaran pada program akselerasi menggunakan pola pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang mampu mendorong peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi dan kritis. d. Sistem Penilaian Program Akselerasi Bentuk penilaian yang digunakan dalam program akselerasi adalah penilaian otentik (Authentic Assessment) berupa kumpulan data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik untuk memastikan proses pembelajaran berjalan dengan benar. Penilaian otentik menekankan pada proses pembelajaran, data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran, bukan pada saat siswa mengerjakan suatu tes. Adapun alat penilaian yang digunakan adalah: 38 1) Hasil karya (product): berupa karya seni, laporan, gambar, bagan, tulisan, dan benda. 2) Penugasan (project): yaitu bagaimana peserta didik bekerja dalam kelompok maupun individual untuk menyelesaikan sebuah proyek. 3) Unjuk kerja (performance): yaitu penampilan diri dalam kelompok atau individual, dalam bentuk kedisiplinan, kerjasama, kepemimpinan, inisiatif, dan penampilan di depan umum. 4) Tes tertulis (paper and pencil test): yaitu penilaian yang didasarkan pada hasil ulangan harian, semester, atau akhir program. 5) Kumpulan hasil karya peserta didik (portofolio): yaitu kumpulan karya peserta didik yang berupa laporan, gambar, peta, benda-benda, karya tulis, isian, tabel-tabel, dan sebagainya.
37 38
Ibid., h. 54. Ibid., h. 56.
27
e. Guru Program Akselerasi Peserta program akselerasi merupakan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan di atas rata-rata yang membutuhkan pembinaan dan pelatihan dari seorang guru yang memahami potensi yang dimiliki peserta didik dan mampu memberikan bentuk pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik tersebut. Secara umum, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru terdiri dari: kompetensi pedagogik, profesional, personal, dan sosial. Secara lebih spesifik, beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru yang mengajar pada program akselerasi, di antaranya: 39 1) Lulusan perguruan tinggi minimal S-1 yang sesuai dengan bidang ilmu yang diajarkan. 2) Memiliki sertifikat pendidik. 3) Memiliki karakteristik kepribadian dan kompetensi guru. 4) Memahami karakteristik dan kebutuhan peserta didik program akselerasi. 5) Menguasai subtansi mata pelajaran yang diampu. 6) Mampu mengelola proses pembelajaran. 7) Mampu mengembangkan materi, metode, produk dan lingkungan belajar. 8) Memahami psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan. 9) Mampu mengembangkan kreativitas peserta didik. 10) Mampu berbahasa Inggris aktif dalam kegiatan pembelajaran. 11) Dapat menggunakan perangkat komputer dan teknologi informasi. 12) Memiliki pengalaman mengajar > 3 (tiga) tahun dengan prestasi baik. 13) Mampu berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait penyelenggaraan pendidikan. f. Sarana dan Prasarana Program Akselerasi Sarana dan prasarana merupakan salah satu penunjang dalam proses pembelajaran yang sedikit-banyaknya membantu peserta didik meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya. Sekolah tempat di selenggarakannya program 39
Ibid., h. 81-82.
28
akselerasi harus mampu memenuhi sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik, berikut: 40 a) Prasarana belajar meliputi: ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, dan lain-lain. b) Sarana belajar meliputi: sumber belajar, media pembelajaran, sarana TIK, alat praktik dan alat peraga. g. Bimbingan dan Konseling Program Akselerasi Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan yang sangat penting dalam membimbing, mengarahkan, mendukung, dan membantu proses bersosialisasi peserta didik dengan lingkungan di sekitarnya. Peserta didik program akselerasi merupakan peserta didik sebagaimana umumnya yang masih membutuhkan bimbingan dan arahan. Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik program akselerasi yang apabila tidak diarahkan dengan benar maka akan berdampak sebaliknya yakni merugikan diri dan orang lain, di antaranya: 41 1) Kemampuan berpikir kritis dapat mengarahkan ke arah sikap meragukan. 2) Kemampuan kreatif dan minat dalam hal-hal yang baru, bisa menyebabkan ketidaksukaan atau lekas bosan terhadap tugas-tugas rutin. 3) Perilaku ulet dan terarah pada tujuan memunculkan sikap memaksa. 4) Kepekaan yang tinggi menyebabkan mudah tersinggung. 5) Semangat dan inisiatifnya yang tinggi mengakibatkan sikap kurang sabar dan kurang tenggang rasa. 6) Membutuhkan dukungan lebih dalam pengembangan minat. 7) Sikap mandiri dalam belajar dan bekerja menimbulkan konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri. 8) Sikap acuh tak acuh dan malas timbul karena pengajaran yang kurang mengundang tantangan baginya.
40 41
Ibid., h. 82-83. Ibid., h. 22-23.
29
Berdasarkan beberapa point di atas tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki peserta didik pada program akselerasi yang apabila tidak dibimbing, diarahkan, dan didukung dengan baik akan mengakibatkan masalah-masalah bagi diri dan orang lain. Hal ini membuktikan bahwa peserta didik pada program akselerasi masih membutuhkan bimbingan dan konseling agar segala kelebihan yang dimilikinya dapat berdampak baik bagi diri dan orang lain. Adapun bidang layanan konseling yang bisa diberikan kepada peserta didik program akselerasi adalah sebagai berikut: 42 1) Bimbingan Akademis Bimbingan akademis diperlukan agar siswa dapat mencapai prestasi optimal dalam belajar sesuai bakat dan kemampuannya. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan, seperti memotivasi berdisiplin dalam belajar. 2) Bimbingan Kepribadian Bimbingan mengembangkan
kepribadian konsep
diri
diarahkan yang
agar
sehat,
peserta memahami
didik dirinya
dapat dan
lingkungannya dengan baik, serta mampu mewujudkan dirinya dalam hubungan yang serasi dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, alam, masyarakat, dan Tuhan Yang Maha Esa. 3) Bimbingan Karier Bimbingan karier diperlukan agar siswa dapat membuat pilihan yang tepat dalam merencanakan kariernya, seperti melakukan pemanggilan peserta didik atau orang tua peserta didik yang berkaitan dengan permasalahan pribadi, sosial, dan karier yang dihadapi oleh peserta didik.
C. Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji efektivitas program percepatan belajar sebagai layanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Hasil penelitian ini dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang bersumber dari beberapa jurnal pendidikan, skripsi, dan tesis terkait dengan topik penelitian. Berikut merupakan beberapa hasil penelitian 42
Sitiatava, op. cit., h. 231-232.
30
yang membahas tentang program percepatan belajar secara kronologis berdasarkan urutan waktu. Penelitian pertama oleh T. Rusman Nurhakim tahun 2008, berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa layanan pendidikan khusus kepada peserta didik berbakat akademik dan kecerdasan luar biasa dibutuhkan oleh masyarakat dengan beberapa peningkatan layanan agar dapat berlangsung secara optimal dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik yang memang “unggul” dan merupakan aset harapan masa depan bangsa. 43 Selanjutnya, Arini Estiastuti tahun 2008 melakukan penelitian untuk mengetahui ketiga aspek manajemen dalam pelaksanaan program akselerasi yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan beberapa aspek yang masih perlu diperhatikan. Pada aspek perencanaan yaitu kurikulum belum sepenuhnya mengacu pada kurikulum berdeferensiasi, pada aspek proses pembelajaran cukup baik namun belum dikembangkan secara maksimal ke tingkat berpikir kritis, pada aspek evaluasi yaitu supervisi sudah berjalan namun belum maksimal dalam menindaklanjuti keluhan-keluhan orang tua murid program akselerasi. 44 Penelitian selanjutnya oleh Idris HM Noor tahun 2009 berusaha menemukan kesenjangan (gap) antara kebijakan terhadap teori, pelaksanaan terhadap kebijakan, dan pelaksanaan program akselerasi terhadap teori. Berdasarkan ketiga konsep tersebut peneliti menemukan bahwa konsep keberbakatan belum didefinisikan berdasarkan teori dan belum mewadahi bidang-bidang kemampuan yang dimiliki oleh anak berbakat; sekolah belum melaksanakan semua konsep kebijakan keberbakatan dan masih banyak sekolah yang belum melaksanakan kebutuhan pendidikan anak berbakat; konsep keberbakatan dalam pedoman
43
T. Rusman Nurhakim, Program Akselerasi bagi Siswa Berbakat Akademik, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaa, No. 073, 2008, h. 927-941. 44 Arini Estiastuti, “Manajemen Pembelajaran Program Akselerasi (Studi Kasus di SD Negeri Sompok Semarang)”, Tesis pada Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2008, h. vii.
31
berdasarkan pada kriteria kemampuan di atas rata-rata, kreativitas, dan komitmen terhadap tugas tetapi skor penentunya tidak sama dengan teori. 45 Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh Munawir Yusuf tahun 2010 mengukur tingkat efektivitas program akselerasi dari beberapa aspek. Pada aspek manajemen penyelenggaraan program akselerasi, SMU Surakarta masuk dalam kategori baik. Dari aspek rekruitmen, dalam proses rekruitmen angkatan pertama terdapat beberapa aspek yang belum memenuhi standar ideal. Pada aspek motivasi berprestasi peserta didik akselerasi berada pada proporsi seimbang antara yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan yang sedang. Kemudian pada aspek dampak kepribadian peserta didik mengalami peningkatan dalam hal kepercayaan dan konsep diri. Dan terakhir, dari aspek respon guru yang mengajar di kelas akselerasi memiliki sikap yang lebih positif terhadap program akselerasi dibandingkan dengan guru-guru yang mengajar di kelas reguler. 46 Dan terakhir, Nani Mayadianti tahun 2011 mengevaluasi program kelas akselerasi yang telah diselenggarakan selama 7 tahun. Penelitian ini meliputi 4 dimensi, yaitu dimensi Konteks, Masukan, Proses, dan Produk. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program akselerasi di SMP Negeri 3 telah dikelola dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa cerdas dan berbakat istimewa. Dan menyarankan untuk lebih selektif lagi dalam proses seleksi dan penerimaan calon siswa kelas akselerasi agar sesuai dengan standar kualifikasi yang telah ditentukan. 47
D. Kriteria Evaluasi Evaluasi program dengan model sistem merupakan konsep yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat keefektifan suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh organisasi. Suatu program dapat dikatakan efektif apabila program tersebut telah atau sedang berjalan sesuai dengan ketentuan yang 45
Idris HM Noor, Pelaksanaan Program Akselerasi di SD, SMP, dan SMA, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15, 2009, h. 64-79. 46 Munawir Yusuf, Studi Efektivitas Program Akselerasi di SMU Surakarta, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, 2010, h. 1-12. 47 Nani Mayadianti, “Evaluasi Program Kelas Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011, h. iii.
32
mendasari pelaksanaan program tersebut. Dalam hal ini, program akselerasi atau percepatan belajar dapat dikatakan efektif apabila memenuhi beberapa kriteria evaluasi sesuai dengan tabel 2.2. Tabel 2.2 Kriteria Evaluasi Program Akselerasi Tahap
Fokus
Kriteria
Peserta Didik
Telah diseleksi sesuai dengan ketentuan
Tenaga Pengajar
Memenuhi kompetensi sesuai yang
Masukan
dipersyaratkan Kurikulum
Menerapkan kurikulum berdiferensiasi sesuai karakteristik peserta didik
Kegiatan Pembelajaran
Menghadirkan suasana belajar yang menantang sekaligus menyenangkan
Proses
Penilaian
Mampu mengambarkan secara utuh perkembangan kemampuan peserta didik
Bimbingan dan Konseling
Mampu mengarahkan kepribadian peserta didik ke arah yang lebih baik
Keluaran Hasil Ujian Nasional
Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum yang telah ditetapkan
BAB III METODOLOGI EVALUASI A. Tempat dan Waktu Evaluasi Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 1, Cempaka Putih, Tangerang, Banten 15412. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada 24 Februari 2015 sampai 12 Juni 2017 M. B. Metode dan Model Evaluasi Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menganalisis dan menilai penerapan konsep layanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dalam praktik proses pembelajaran di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Penelitian evaluatif ini bermaksud mengumpulkan data tentang implementasi program percepatan belajar atau akselerasi untuk menemukan titik kelemahan dan kelebihan program tersebut sehingga sekolah sebagai pihak pengambil kebijakan dapat memperbaiki unsur-unsur yang kurang dalam pelaksanaan program tersebut. Seperti yang dinyatakan Suharsimi Arikunto dalam buku Evaluasi Program Pendidikan bahwa “Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.” 1 Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sukmadinata, “Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.” 2 Selain metode dan pendekatan ini, peneliti menggunakan model evaluasi sistem analisis yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi terkait input, process, dan output untuk kemudian peneliti 1
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2006), cet. 2, h. 60.
33
34
lakukan penilaian guna mengevaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. C. Jenis dan Sumber Data Dalam
penelitian
yang
menggunakan
pendekatan
kualitatif,
untuk
mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas, diperlukan data-data yang lengkap berupa data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Menurut Arikunto, “Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti.” 3 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yaitu kepala sekolah, koordinator program akselerasi, guruguru yang mengajar pada program akselerasi, dan peserta didik program akselerasi. 2. Data Sekunder Menurut Arikunto, “Data Sekunder adalah data yang di-peroleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer.” 4 Sumber data sekunder yang hendak diperoleh peneliti berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran peserta didik pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Data sekunder tersebut berupa program tahunan atau program semesteran program akselerasi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru program akselerasi, data nilai mata pelajaran peserta didik program akselerasi, data nilai Ujian Nasional (UN) kelas IX tahun ajaran 2012-2013, 3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 14, h. 22. 4 Ibid.
35
data prestasi nonakademik peserta didik program akselerasi, dan data laporan penelusuran terhadap peserta didik lulusan program akselerasi. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, dibutuhkan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Kedua data tersebut memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda sehinga dibutuhkan beberapa teknik dalam upaya mengumpulkan data, di antaranya: 1. Wawancara Menurut
Esterberg,
dikutip
oleh
Sugiyono,
menyatakan
bahwa
“Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya-jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.” 5 Teknik pengumpulan data berupa wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data-data primer yang bersumber dari kepala sekolah, koordinator program akselerasi, guru-guru program akselerasi, dan peserta didik program akselerasi. Adapun data-data yang hendak diperoleh melalui teknik wawancara ini berhubungan dengan proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran peserta didik pada program akselerasi. 2. Studi Dokumen Teknik studi dokumen digunakan untuk mengumpulkan data-data sekunder yang berasal dari dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa “Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.” 6 Adapun data yang hendak diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data tersebut berkaitan dengan proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran peserta didik program akselerasi berupa program tahunan 5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B, (Bandung: Alfabet, 2013), h. 231. 6 Suharsimi, op. cit., h. 274.
36
atau
program
semesteran
program
akselerasi,
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) guru program akselerasi, data nilai mata pelajaran peserta didik program akselerasi, data nilai Ujian Nasional (UN) kelas IX tahun ajaran 2012-2013, data prestasi non-akademik peserta didik program akselerasi, dan data laporan penelusuran terhadap peserta didik lulusan program akselerasi. 3. Observasi Teknik pengumpulan data yang terakhir ialah teknik observasi yang digunakan untuk menyesuaikan data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan data-data hasil dari studi dokumen untuk disesuaikan dengan realita atau keadaan sesungguhnya di lapangan. Menurut Gunawan, “Istilah observasi observasi diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut.” 7 Pelaksanaan teknik observasi ini dilakukan untuk menyesuaikan data-data yang telah diperoleh sebelumnya dengan penerapannya dalam kegiatan seharihari seperti data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disesuaikan dengan pengalaman belajar yang terjadi di kelas. E. Instrumen Evaluasi 1. Kisi-Kisi Wawancara Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan No.
Indikator Menunjukkan latar belakang penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangsel Menjabarkan profil program akselerasi ke dalam visi, misi, program kerja jangka pendek dan jangka panjang serta struktur kepengurusan program akselerasi
1.
2.
7
Nomor
Jumlah
Butir
Soal
1
1
2, 3, 4
3
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,2013), Cet. 1, h. 143.
37
No.
Indikator
3.
Melakukan proses penerimaan peserta didik secara sistematis dengan pertimbangan yang tepat Menetapkan guru pengajar program akselerasi yang dapat memberikan bentuk pembelajaran yang sesuai dengan potensi dan bakat peserta didik program akselerasi Menerapkan kurikulum yang sesuai dengan potensi dan bakat peserta didik program akselerasi Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan potensi dan bakat peserta didik program akselerasi Menerapkan bentuk evaluasi hasil belajar yang mampu memberikan gambaran perkembangan peserta didik program akselerasi secara tepat Memperhatikan perkembangan kepribadian peserta didik selama mengikuti program akselerasi Melakukan pencatatan persebaran peserta didik program akselerasi pada Sekolah Menengah atas Jumlah
4.
5.
6.
7.
8. 9.
Nomor
Jumlah
Butir
Soal
5, 6
2
7, 8
2
9, 10
2
11, 12, 13,
5
14, 15 16, 17, 18
3
19, 20, 21,
4
22 23, 24
2 24
2. Kisi-Kisi Observasi Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Mengajar Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan No.
Indikator
Nomor Butir
Jumlah Soal
1.
Sebelum Pembelajaran
1, 2
2
2.
Mengawali Pembelajaran
3, 4
2
3.
Kegiatan Inti Pembelajaran 5, 6, 7, 8
4
9, 10, 11, 12, 13, 14
6
15, 16
2
a. Penjelasan Materi Pelajaran b. Penerapan Strategi Pembelajaran c. Pemanfaatan Sumber Belajar
38
No.
Indikator
3.
d. Penilaian Pembelajaran
4.
Menutup Pembelajaran
Nomor Butir
Jumlah Soal
17, 18
2
19,20,21
3
Jumlah
21
F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai penelitian. Menurut S. Nasution dalam Sugiyono, menjelaskan bahwa penentuan responden dianggap telah memadai apabila telah sampai kepada taraf redundancy (data jenuh). 8 Setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian sudah lengkap dan dianggap sudah valid karena telah dilakukan pemeriksaan keabsahan data. Tahap selanjutnya ialah menganalisis data tersebut untuk kemudian dijadikan data laporan hasil penelitian. Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Memahami Penelitian Kualitatif, cara menganalisis data dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif terbagi kedalam tiga urutan, meliputi: 1. Reduksi Data Selama penelitian berlangsung, terdapat banyak data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan akan terus bertambah hingga data yang dikumpulkan telah berada pada posisi redundancy (data jenuh). Untuk mengolah dan menganalisi data hasil penelitian, peneliti perlu melakukan tahap awal yaitu mereduksi data. Menurut Sugiyono, “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya.” 9 Lebih lanjut, Haris Herdiansyah menyimpulkan bahwa, “Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan
8 9
Ibid, h. 55. Ibid, h. 92.
39
dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis”. 10 Dari pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa proses analisis data dapat dilakukan selama proses penelitian berlangsung. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data atau mengklasifikasikan data-data hasil penelitian kedalam beberapa kategori untuk kemudian dipilih bagianbagian yang penting secara sistematis, kemudian dijabarkan dalam bentuk tulisan sehingga dapat dilakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh. 2. Display Data Setelah data yang terkumpul melalui proses reduksi dan menghasilkan banyak rangkaian kategori dan kalasifikasi data, tahap selanjutnya adalah menyajikan data dalam bentuk gambar, bagan atau tabel agar memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan dari data-data yang telah terkumpul dan dikategorikan. Emzir menyebutkan display atau penyajian data sebagai model data yang berarti suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. 11 3. Verifikasi dan Pengambilan Kesimpulan Setelah semua data terkumpul dari hasil wawancara, studi dokumen, dan observasi. Kemudian telah dilakukan proses reduksi data dan pemilihan datadata untuk disajikan secara sistematis. Tahap selanjutnya ialah tahap pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pada fenomena permasalahan yang diteliti dari data yang diperoleh peneliti selama dilapangan. Sejalan dengan hal ini, Haris Herdiansyah menjelaskan bahwa proses mengambil kesimpulan atau verifikasi data merupakan sebuah proses penarikan kesimpulan yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan sebelumnya dalam penelitian dan dapat mengungkapkan “apa” serta “bagaimana” hasil temuan penelitian tersebut. 12
10
Haris Herdiansyah, op.cit., h. 165. Emzir, op. cit., h. 131. 12 Haris Herdiansyah, op. cit., h. 179. 11
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 3 Tangerang Selatan 1. Sejarah Sekolah SMP Negeri 3 Tangerang Selatan berdiri sejak tahun 1976. Sekolah ini merupakan sekolah yang terus berkembang dan selalu melakukan peningkatan dalam hal layanan pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama. Pada awalnya, sekolah ini hanya menyelenggarakan pendidikan untuk program reguler saja. Namun setelah berjalan selama lebih dari 20 tahun, sekolah ini memutuskan untuk menyelenggarakan program akselerasi. Tepat pada tahun 2004 program akselerasi resmi menjadi bagian dari layanan pendidikan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Adapun tujuan diselenggarakannya program akselerasi di sekolah ini adalah untuk memfasilitasi peserta didik yang memiliki kelebihan dalam bidang akademik agar dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat sekitar lingkungan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dan telah berhasil meluluskan 10 angkatan belajar sampai tahun 2015. 2. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Visi : “Terunggul dalam Prestasi, Teladan dalam bersikap dan bertindak, serta Konsisten dalam menjalankan ajaran agama.” Misi : a. Mewujudkan peningkatan kualitas atau mutu lulusan. b. Mewujudkan peningkatan jumlah lulusan yang masuk SMA atau SMK Negeri. c. Membina sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta tanah air. d. Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang layak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keilkhlasan. e. Meningkatkan status sekolah menjadi sekolah unggulan.
40
41
3. Identitas SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Nama Sekolah
: SMP Negeri 3 Tangerang Selatan
No. Statistik Sekolah
: 201.280310.002
NPSN
: 20603132
Alamat Sekolah
: Jl. Ir. H. Juanda (samping UIN Jakarta) Ciputat 15412 Kabupaten Tangerang
Telepon / Fax
: (021) 7401312
Status Sekolah
: Negeri
Status Pembinaan
: SSN
Luas Lahan/Tanah
: 4.811 m2
Status Kepemilikan
: Hak Milik
Nilai Akreditasi Sekolah
: 97,05
B. Pembahasan Data hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu melalui proses wawancara, studi dokumen dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, meliputi koordinator program akselerasi, tenaga pendidik program akselerasi, guru bimbingan konseling, dan peserta didik program akselerasi. Adapun studi dokumen dilakukan untuk memperoleh data-data yang tidak dapat diperoleh selama proses wawancara berlangsung. Dokumen-dokumen tersebut berupa data hasil rekrutmen peserta didik program akselerasi, data tenaga pengajar program akselerasi dan data hasil Ujian Nasional peserta didik program akselerasi. Sedangkan observasi peneliti lakukan untuk menyesuaikan antara hasil wawancara dengan pelaksanaan pembelajaran program akselerasi di kelas. Ketiga teknik pengumpulan data tersebut peneliti gunakan agar dapat memperoleh datadata yang akurat terkait dengan Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
42
Penelitian ini peneliti lakukan bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, adapun indikator untuk mengukur tingkat efektivitas program tersebut peneliti menggunakan indikator input, process, dan output terkait pelaksanaan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. 1 Berikut ini data hasil penelitian untuk mengukur Efektivitas Program Akselerasi di SMP N 3 Tangerang Selatan: 1. Peserta Didik Program Akselerasi Peserta didik program akselerasi adalah peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karena itu, peserta didik program akselerasi membutuhkan bentuk pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang tinggi, menantang, dan juga waktu belajar yang cepat sehingga dalam proses penerimaan
peserta
didik
baru
program
akselerasi
haruslah
dilakukan
penyeleksian yang ketat agar peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada program akselerasi mampu mengikuti program pembelajaran akselerasi dengan baik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Nani Mayadianti tentang Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan pada tahun 2011 menunjukan bahwa proses seleksi dan penerimaan calon peserta didik baru program akselerasi masih belum sesuai dengan standar kualifikasi peserta didik cerdas istimewa. 2 Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian lanjutan untuk melihat perkembangan dari hasil penelitian tersebut. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan data penerimaan peserta didik program askselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang telah berhasil peneliti kumpulkan berdasarkan informasi penerimaan siswa baru program CI-BI (akselerasi) 3 dan data hasil penerimaan peserta didik baru program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. 4
1
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. 7, h.84-85. 2 Nani Mayadianti, “Evaluasi Program Kelas Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011, h. iii. 3 Informasi Penerimaan Siswa Baru Program CI-BI (Akselerasi) SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, lampiran 13, h. 128. 4 Hasil Penerimaan Calon Peserta Didik Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, lampiran 10, h. 105.
43
Tabel 4.1. Perbandingan Standar dengan Hasil Penerimaan Peserta Didik Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Indikator
Nilai UN
Rapor TPA
Tes Psikologis
Standar Pedoman
8,00
8,00
8,00
125
Standar Sekolah Tahun 2013
7,00
7,50
7,50
125
Standar Sekolah Tahun 2017
8,00
8,00
8,00
130
Realitas Tahun 2013
8,76
8,47
7,00
117
Realitas Tahun 2015
-
8,79
7,76
123
Realitas Tahun 2017
-
8,38
7,98
116
Berdasarkan data di atas diketahui terdapat perbedaan antara kriteria yang ditetapkan pemerintah dengan kriteria yang ditentukan sekolah pada tahun 2013 dan 2017. Pada tahun 2013 standar yang ditentukan sekolah berada di bawah standar yang ditentukan pemerintah pada aspek nilai ujian nasional, rapor, dan Tes Potensi Akademik. Namun, pada kenyataannya data hasil penerimaan peserta didik program akselerasi menunjukan nilai di atas standar yang ditetapkan pemerintah pada aspek nilai ujian nasional dan rapor, tetapi pada aspek tes potensi akademik dan hasil tes psikologis menunjukan nilai di bawah standar pemerintah. Sedangkan pada tahun 2017 standar yang ditentukan sekolah dalam seleksi penerimaan calon peserta didik baru sudah sama dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Akan tetapi, hal ini tidak diikuti dengan pencapaian standar nilai tes potensi akademik dan psikologi. Nilai rapor pada tahun 2017 ini menunjukan nilai di atas standar pemerintah, sayangnya data yang peneliti peroleh dari pihak sekolah tidak berisikan hasil nilai ujian nasional sehingga peneliti tidak dapat menarik kesimpulan pada aspek ini. Selain itu, data rombongan belajar peserta didik program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menunjukan angka yang berbeda dengan ketentuan tentang batas maksimal jumlah peserta didik dalam satu ruang belajar,
44
yakni sebanyak 20-25 peserta didik. 5 Berikut peneliti sajikan data tersebut dalam tabel 4.2. Tabel 4.2. Data Jumlah Peserta Didik Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan 6 Tahun Pelajaran 2014/2015
2016/2017
Data Kelas
Jumlah Peserta Didik
Kelas VII Aksel
26
Kelas VIII Aksel
24
Kelas VII Aksel
29
Kelas VIII Aksel
27
Data di atas menunjukan bahwa jumlah peserta didik dalam tiap kelas tidak sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam informasi penerimaan siswa baru program akselerasi. Hal ini dapat berdampak pada tidak efektifnya proses pembelajaran karena jumlah siswa tidak sesuai dengan kemampuan tenaga pengajar sehingga hasil belajar peserta didik program akselerasi tidak maksimal. Berdasarkan kedua data di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa proses seleksi calon peserta didik baru dan jumlah peserta didik program akselerasi kurang efektif karena tidak dapat mencapai standar yang telah ditetapkan dan tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. 2. Tenaga Pengajar Program Akselerasi Tenaga pengajar atau guru program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan secara umum sama dengan guru yang mengajar pada program reguler yaitu sama-sama memiliki kompetensi pedagogik, profesional, personal dan sosial. Namun, secara lebih spesifik koordinator program akselerasi, Eni Subekti, M.Pd. mengatakan bahwa “Guru yang akan mengajar di program akselerasi harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik dan kebutuhan
5
Informasi Penerimaan Siswa Baru Program CI-BI (Akselerasi) SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, lampiran 13 h. 128. 6 Tabel Data Peserta Didik SMP Negeri 3 Tangerang Selatan,lampiran 4, h. 73.
45
peserta didik akselerasi yang berbeda dengan peserta didik lainnya, selain itu guru tersebut juga harus sudah memiliki pengalaman mengajar > 5 tahun.” 7 Berdasarkan penyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga pengajar pada program akselerasi haruslah memiliki kompetensi tambahan yang dimaksudkan agar dapat mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik program akselerasi. Berikut adalah tabel yang menunjukan kompetensi yang dimiliki tenaga pengajar program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan yang peneliti susun berdasarkan tabel data pengajar, 8 hasil wawancara koordinator program akselerasi 9 dan hasil observasi aktivitas mengajar program akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. 10 Tabel 4.3. Kompetensi Tenaga Pengajar Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Kompetensi Tenaga Pengajar pada Program Akselerasi
No.
Ketercapaian Sudah
Belum
1.
Lulusan perguruan tinggi minimal S-1 sesuai dengan bidang ilmu yang diajarkan
√
2.
Memiliki sertifikat pendidik
√
3.
Memiliki karakteristik kepribadian dan kompetensi guru
√
4.
Memahami karakteristik peserta didik program akselerasi
√
5.
Menguasai subtansi mata pelajaran yang diampu
√
6.
Mampu mengelola proses pembelajaran
√
7.
Mampu mengembangkan materi pembelajaran
√
8.
Memahami psikologi pendidikan
√
7
Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102. 8 Tabel Data Pengajar Program Akselerasi Tahun Pelajaran 2016-2017, lampiran 4, h. 73. 9 Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102. 10 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, lampiran 6, h. 75.
46
Kompetensi Tenaga Pengajar pada Program Akselerasi
No.
Ketercapaian
9.
Mampu mengembangkan kreativitas peserta didik
10.
Mampu berbahasa Inggris aktif
11.
Mampu menggunakan perangkat computer
√
12.
Memiliki pengalaman mengajar > 3 tahun
√
13.
Mampu berkomunikasi dengan tenaga pendidik lain
√
√ √
Tabel kompetensi tenaga pengajar program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menunjukan bahwa hampir semua kriteria yang harus dimiliki oleh tenaga pengajar program akselerasi sudah tercapai dan hanya menyisakan tiga poin, yaitu 2 dari 22 tenaga pengajar ada yang tidak lulus perguruan tinggi minimal S1 dan tidak memiliki Akta 4, selain itu 6 dari 22 tenaga pengajar berasal dari program studi atau jurusan yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, apalagi mata pelajaran itu merupakan mata pelajaran pokok seperti bahasa Inggri, bahasa Indonesia, dan matematika. 11 Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Idris yang mengatakan bahwa sebagian besar tenaga pengajar program akselerasi telah memenuhi persyaratan lama mengajar, namun masih ada yang memiliki ijazah Sarjana Muda (D3) dan D2, juga masih ada tenaga pengajar yang mengajar bidang studi yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. 12 Selain itu, belum semua tenaga pengajar program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan memiliki kemampuan berbahasa Inggris secara aktif. Lebih lanjut Idris mengatakan bahwa ada pelatihan yang pelu diberikan kepada tenaga pengajar program akselerasi, seperti cara stimulasi dan tantangan sesuai kebuthan anak, penguasaan teknologi, dan kemampuan untuk menyiapkan 11
74.
12
Tabel Data Pengajar Program Akselerasi Tahun Pelajaran 2016-2017, lampiran 5, h.
Idris HM Noor, Pelaksanaan Program Akselerasi di SD, SMP, dan SMA, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15, 2009, h. 74.
47
materi pelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik program akselerasi. 13 Oleh karena itu pihak sekolah juga memberikan berbagai macam pelatihan agar tanaga pengajar program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan dapat mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik program akselerasi, diantaranya: a. Pelatihan cara mengajar khusus peserta didik akselerasi. b. Pelatihan membuat silabus dan alat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik program akselerasi. c. Workshop yang mendatangkan ahli dalam program akselerasi. d. Mengirim beberapa guru yang mengajar pada program akselerasi untuk mengikuti pelatihan yang diadakan Diknas. 14 e. Pelatihan menggunakan Teknologi Informasi atau TI. 15 Dari kedua data di atas tentang kompetensi yang dimiliki tenaga pengajar program akselerasi dan pelatihan-pelatihan yang diberikan sekolah kepada tenaga pengajar program akselerasi dapat disimpulkan bahwa tenaga pengajar program akselerasi sudah cukup efektif tetapi ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti kompetensi yang mengharuskan tenaga pengajar memiliki ijazah S1 dan memiliki latar belakang yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. 3. Kurikulum Program Akselerasi Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan program akselerasi memiliki peran penting dalam menyukseskan proses pembelajaran akselerasi untuk mengembangkan potensi kecerdasan yang dimiliki peserta didik program akselerasi. Menurut Idris, kurikulum harus memiliki prinsip dan unsur-unsur pokok yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik program akselerasi agar dapat menstimulasi dan mengembangkan potensinya secara optimal. 16 Terdapat lima dimensi kurikulum dalam buku Pedoman Penyelenggaraan pendidikan untuk
13
Idris HM Noor, op. cit., h. 73. Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102. 15 Hasil Wawancara Guru, Sholeh Fathoni, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 95. 16 Idris HM Noor, op. cit., h. 73. 14
48
Peserta Didik Cerdas Istimewa, berikut adalah implementasi kurikulum program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Tabel 4.4. Implementasi Kurikulum Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Dimensi
Ketercapaian
Indikator Pencapaian
Kurikulum
Sudah
Dimensi
Menggunakan kurikulum dasar sesuai
Umum
dengan jenjang pendidikannya
Dimensi Diferensiasi
Belum
√
Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik secara luas dan
√
mendalam
Dimesi
Menggunakan
media
pembelajaran
Media
yang menunjang proses pengembangan
√
Pembelajaran kemampuan peserta didik Dimensi
Mampu menciptakan iklim akademis
Suasana
yang menyenangkan dan menantang
Belajar
selama proses pembelajaran Memberikan
Dimensi Co-Kurikuler
peserta
didik
pengetahuan,
kesempatan untuk
√
kepada menambah
wawasan,
dan
√
pengalaman dari luar kelas bahkan luar sekolah
Berdasarkan tabel implementasi kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sudah efektif. Hal ini terlihat dari data yang menunjukan bahwa semua dimensi kurikulum sudah dapat dicapai atau diterapkan dalam pelaksanaan program akselerasi.
49
Menurut Rusman, “Kurikulum akselerasi adalah kurikulum nasional dan lokal yang dimodifikasi dengan penekanan pada materi esensial.” 17 Dalam hal ini, program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP untuk tahun pelajaran 2013/2014. Sedangkan, tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan kurikulum 2013. 18 Sedangkan penekanan pada materi esensial berada pada dimensi kurikulum berdiferensiasi yang pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan terletak pada segi penyampaian dan alokasi waktu belajar. 19 Materi yang disampaikan lebih padat berfokus pada materi inti dan materi yang dianggap sulit oleh peserta didik. Selain itu, bagian kurikulum yang berdiferensiasi terletak pada tingkat kesulitan soal yang berbeda dengan kelas pada program reguler. Sedangkan alokasi waktu belajar yang lebih cepat, dimungkinkan mempersingkat waktu belajar yang seharusnya selesai dalam tiga tahun menjadi hanya dua tahun masa belajar. Dimensi pengembangan
media pembelajaran
diadakan
kemampuan
didik
peserta
untuk
program
menunjang proses akselerasi.
Media
pembelajaran yang digunakan pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan melibatkan penggunaan buku, papan tulis, alat peraga, sambungan internet, laptop, infokus, televisi, OHP, pengeras suara. 20 Media tersebut digunakan selama proses penyampaian materi pelajaran dan presentasi kelompok belajar peserta didik program akselerasi sehingga diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang telah disampaikan tanaga pengajar maupun rekan peserta didik lainnya.
17
T. Rusman Nulhakim, Program Akselerasi bagi Siswa Berbakat Akademik, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaa, No. 073, 2008, h. 931. 18 Hasil Wawancara Guru, Anwaruddin, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 92. 19 Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102. 20 Hasil Wawancara Guru, Indah Puji Rahayu, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 98.
50
Gambar 4.1 Contoh alat peraga dan loker peserta didik program akselerasi
Dimensi suasana belajar menjadi suatu keharusan agar terciptanya iklim akademis yang menyenangkan dan menantang selama proses pembelajaran sehingga peserta didik program akselerasi tidak merasa bosan karena menemukan materi pelajaran yang mampu mereka kerjakan dengan mudah. Suasana menyenangkan sekaligus menantang telah dan akan terus diciptakan tenaga pengajar progam akselerasi selama proses pembelajaran berlangsung. Kedua suasana belajar tersebut dihadirkan melalui proses tanya-jawab, presentasi kelompok, dan observasi langsung ke lapangan mencari informasi terkait materi yang sedang dipelajari. 21 Keseluruhan proses tersebut sengaja dilakukan agar peserta didik program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Dimensi Co-kurikuler memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dari luar kelas bahkan luar sekolah. Program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menerapkan dimensi co-kurikuler melalui pembelajaran di luar kelas atau sekolah yang dilakukan dengan wisata ke Sukabumi untuk mengenalkan peserta didik pada lingkungan masyarakat melalui serangkaian kegiatan seperti bertani dan memanen. 22 Adapula kunjungan ke tempat-tempat bersejarah untuk mempelajari
21
Hasil Wawancara Guru, Sholeh Fathoni, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 95. 22 Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102.
51
sejarah masa lampau. 23 Tujuan pembelajaran luar kelas maupun sekolah ini adalah untuk menyelaraskan pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik di kelas selama ini. Dapat dikatakan berdasarkan penerapan lima dimensi kurikulum di atas bahwa penerapan kurikulum program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sudah sangat efektif karena dapat memfasilitasi pengembangan potensi kecerdasan peserta didik program akselerasi. 4. Pembelajaran Program Akselerasi Menurut Arini proses pembelajaran atau penyelenggaraan program akselerasi sangat penting karena dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik program akselerasi untuk dapat mengembangkan kecerdasan dan bakat yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya. 24 Pada tahapan ini, peserta didik akselerasi yang sudah memiliki potensi kecerdasan mengikuti sistem dan pola pembelajaran yang sesuai dengan kemampuannya. Berikut adalah tabel pelaksanaan pembelajaran program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Tabel 4.5. Pelaksanaan Pembelajaran Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Indikator
Pedoman Akselerasi
Pelaksanaan di Sekolah
Sistem Pembelajaran
SKS
Sistem Paket
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
PBL
PBL
Bahasa Pengantar MIPA Pola Pembelajaran
Pada tabel di atas dapat terlihat perbedaan 2 dari 3 pelaksanaan pembelajaran program akselerasi jika dibandingkan dengan pedoman yang telah ditetapkan dinas pendidikan. Sistem pembelajaran yang diterapkan pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan menggunakan sitem paket yang 23
Hasil Wawancara Guru, Sholeh Fathoni, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 95. 24 Arini Estiastuti, “Manajemen Pembelajaran Program Akselerasi (Studi Kasus di SD Negeri Sompok Semarang)”, Tesis pada Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2008, h. vii.
52
menurut buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa merupakan sistem yang seharusnya diterapkan pada satuan pendidikan dasar. 25 Selanjutnya untuk mata pelajaran Matematika dan rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) tidak menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. 26 Padahal seharusnya menurut pedoman penyelenggaraan harus menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris. Namun, kegiatan pembelajaran pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sudah sesuai dengan pedoman penyelenggaraan, yakni menggunakan pola pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang dilakukan menggunakan metode active learning dan PAKEM. 27 Adapun penerapannya melalui kegiatan presentasi kelompok dan tanya-jawab antarpeserta didik dan peserta didik dengan tenaga pengajar.
Gambar 4.2. Suasana pembelajaran di kelas program akselerasi
Dapat disimpulkan dari data di atas bahwa proses pembelajaran pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan cukup efektif karena sudah mampu menerapkan pola pembelajaran berbasis masalah namun perlu memperhatikan segi sistem pembelajaran dan penerapan bahasa pengantar bahasa 25
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 53. 26 Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102. 27 Hasil Wawancara Guru, Anwaruddin, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 92.
53
Inggris untuk mata pelajaran MIPA agar sesuai dengan pedoman penyelenggaraan program akselerasi. 5. Evaluasi Hasil Belajar Program Akselerasi Hasil belajar peserta didik program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan tergambar dalam bentuk evaluasi atau penilaian otentik (Authentic Assessment). 28 Bentuk penilaian ini meliputi 3 aspek penilaian, yaitu penilaian kognitif diperoleh melalui penugasan dan ujian tertulis. Sedangkan, penilaian psikomotorik didapat lewat pratikum dan pembuatan suatu prakarya. Adapun, penilaian afektif dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran, diskusi dengan sesama guru, dan berdasarkan penilaian peserta didik lain. 29 Adapun pelaksanaan proses evaluasi tersebut di atas tidak terlepas dari penggunaan alat penilaian evaluasi yang terdiri dari lima aspek alat penilaian, meliputi pembuatan suatu karya, penugasan, unjuk kerja, tes tertulis, dan kumpulan hasil karya peserta didik program akselerasi dalam bentuk penilaian portofolio. Semua alat penilaian tersebutlah yang mampu menggambarkan hasil belajar peserta didik selama ini dan biasa disebut dengan penilaian otentik (Authentic Assessment). Berikut adalah data keterlaksanaan penggunaan alat penilaian evaluasi program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Tabel 4.6. Keterlaksanaan Penggunaan Alat Penilaian Evaluasi Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Keterlaksanaan Alat Penilaian Sudah Belum Hasil Karya (Product)
√
Penugasan (Project)
√
Unjuk Kerja (Performance)
√
Tes Tertulis (Paper and Pencil Test)
√
Kumpulan Hasil Karya Peserta Didik (Portofolio)
√
28
Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102. 29 Lembar Portopolio, lampiran 14, h. 130.
54
Dari data di atas dapat terlihat bahwa pelaksanaan evaluasi program akselerasi sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari keterlaksanaan penggunaan lima alat penilaian evaluasi tersebut. Alat penilaian hasil karya merangkum nilai-nilai dari product atau hasil karya yang telah peserta didik buat seperti pembuatan cerpen, karya lukis, membuat vas bunga, dan minuman saat pelajaran tata boga. 30
Gambar 4.3. Contoh hasil prakarya dalam penilaian portofolio
Bentuk penilaian melalui penugasan pun banyak macamnya, seperti kegiatan praktikum dan observasi lapangan. 31 Unjuk kerja yang dilakukan peserta didik akselerasi adalah presentasi materi kelompok. 32 Tes tertulis meliputi serangkaian tes seperti ulangan harian, ulangan tengah semester atau UTS, ulangan kenaikan kelas atau UKK, ulangan akhir sekolah atau UAS, dan ulangan nasional atau UN. 33 30
Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi, Harfa Tossa Dewi, (Selasa, 24 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 7, h. 81. 31 Hasil Wawancara Guru, Sholeh Fathoni, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 95. 32 Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi, Tarisa Farrelia, (Senin, 2 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 7, h. 85. 33 Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi, Ghasyiya Kaifa S. S., (Senin, 2 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 7, h. 83.
55
Semua alat penilaian tersebut di atas terangkum dalam bentuk portofolio atau kumpulan hasil karya peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 34 Di antara kelima alat penilaian tersebut, alat penilaian berupa tes tertulislah yang mendapat porsi perhatian paling besar tanaga pengajar. Hal ini terlihat dari tindak lanjut hasil evaluasi yang sering dilakukan. Adapun tindak lanjut hasil evaluasi tersebut memiliki 2 perlakuan. Perlakuan pertama adalah memberikan apresiasi apabila hasil evaluasi peserta didik baik. Dan yang kedua ialah remedial dan eliminasi atau pemimdahan ke kelas regular jika nilai KKM peserta didik tidak mencapai 7,5 35 karena KKM untuk kelas regular hanya mencapai nilai 6,8.
Gambar 4.4. Salah satu bentuk apresiasi yang diberikan sekolah terhadap prestasi peserta didik program akselerasi
Secara proses penerapan konsep evaluasi authentic assessment di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sangat efektif, namun terdapat kekurangan pada standar Kriteria Ketuntasan Minimum yang hanya 7,50 dari yang seharusnya adalah nilai 8,00.
34
Hasil Wawancara Guru, Indah Puji Rahayu, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3Tangsel), lampiran 8, h. 98. 35 Hasil Wawancara Guru, Anwaruddin, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 92.
56
6. Bimbingan dan Konseling Program Akselerasi Peserta didik akselerasi sama halnya dengan peserta didik regular pada umumnya, bahkan mereka lebih terlihat masih kekanak-kanakan dalam hal sifat karena jika dilihat dari umur, mereka lebih muda satu tahun pada jenjang pendidikannya. Namun, perihal tanggung jawab serta kemampuan belajarnya lebih dari peserta didik pada umumnya. 36 Ada beberapa masalah yang dihadapi peserta didik pada program akselerasi di SMP N 3 Tangerang Selatan, di antaranya ialah kurang bisa mengikuti ritme belajar yang terlalu cepat sehingga ada yang merasa ketinggalan pelajaran 37 dan harus mengejar ketertinggalannya dengan belajar sendiri atau bersama teman, juga ada yang belajar tambahan di tempat bimbingan belajar. 38 Oleh karena itu, ada sebagian peserta didik akselerasi yang merasa kelelahan 39 dan berimbas pada pilihan mereka untuk tidak melanjutkan program akselerasi pada jenjang pendidikan setelahnya. 40 Oleh karena itu, layanan bimbingan konseling sangatlah dibutuhkan oleh peserta didik program akselerasi agar dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman yang mengatakan bahwa bimbingan dan konseling dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara intelektual, mental dan kepribadian. 41 Berikut adalah tabel implementasi layanan bimbingan konseling di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan.
36
Hasil Wawancara Guru Bimbingan Konseling, Ngesti Wulandari, (Kamis, 5 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 100. 37 Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi, Harfa Tossa Dewi, (Selasa, 24 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 7, h. 81. 38 Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi, Bima Antakusuma, (Senin, 2 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 7, h. 87. 39 Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi, Tarisa Farrelia, (Senin, 2 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 7, h. 85. 40 Hasil Wawancara Peserta Didik Program Akselerasi, Ghasyiya Kaifa S. S., (Senin, 2 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 7, h. 83. 41 Rusman, op. cit, h. 932.
57
Tabel 4.7. Implementasi Layanan Bimbingan Konseling Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Indikator
Jenis Bimbingan Konseling Bimbingan Akademis
Pedoman Program Akselerasi
Bimbingan Kepribadian Bimbingan Karier Layanan Klasikal
Pelaksanaan BK di Sekolah
Layanan Konsultasi Layanan Perseorangan Layanan Referal
Ada perbedaan jenis layanan bimbingan konseling jika melihat tabel di atas. Namun, secara pelaksanaannya jenis bimbingan yang diberikan SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sangat sesuai dengan pedoman penyelenggaraan program akselerasi. Berikut adalah penjelasan dari keempat layanan tersebut: Layanan klasikal berupa pemberian materi Bimbingan Konseling dan sharing sekolah-sekolah lanjutan setelah peserta didik akselerasi menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama. Layanan ini dapat mewakili bimbingan kepribadian dan bimbingan karier seperti yang ditetapkan dinas pendidikan. Layanan konsultasi atau ngobrol biasa ini kebanyakan peserta didik program akselerasi gunakan untuk curhat terkait masalah pembelajaran di kelas atau curhat masalah pribadi remaja seusia mereka. Sama halnya dengan layanan klasikal, layanan ini juga dapat mewakili bimbingan kepribadian yang ditetapkan dinas pendidikan. Layanan perseorangan berfokus pada peserta didik yang memiliki masalah yang serius dan butuh penyelesaian sesegera mungkin. Layanan ini sama seperti bimbingan kepribadian yang ditetapkan dinas pendidikan. Layanan referal atau alih tangan adalah layanan yang bekerjasama dengan guru bidang studi atau wali kelas untuk mengatasi permasalahan peserta didik yang beraneka ragam. Pada layanan ini, guru bimbingan konseling hanya
58
bertindak sebagai perantara atau jembatan penghubung, yang menghubungkan peserta didik dengan guru-guru lainnya. 42 Layanan ini serupa dengan pedoman bimbingan akademis. Berdasarkan penjabaran data di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa layanan bimbingan konseling pada program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan berjalan efektif, sesuai dengan kebutuhan peserta didik akselerasi. 7. Hasil Belajar Program Akselerasi Mengukur hasil belajar dapat menggunakan banyak data, diantaranya adalah data hasil tugas peserta didik, data hasil ulangan harian, data hasil ulangan semester, data hasil ulangan kenaikan kelas, data hasil ujian nasional, dan data persebaran peserta didik ke sekolah lanjutan. Namun, disebabkan oleh keterbatasan peneliti, peneliti hanya dapat menggunakan data hasil ujian nasional dan data persebaran peserta didik ke sekolah lanjutan. Berikut adalah tabel rakapitulasi hasil ujian nasional peserta didik program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Ujian Nasional Peserta Didik Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan 43 Tahun Ajaran
Jumlah Peserta Didik
Nilai Rata-rata Ujian Nasional
2009-2010
16
8,47
2010-2011
19
8,50
2011-2012
24
8,84
2014-2015
23
7,74
2015-2016
25
7,17
2016-2017
27
7,53
Berdasarkan data hasil ujian nasional peserta didik program akselerasi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar program akselerasi di SMP Negeri 3 42
Hasil Wawancara Guru Bimbingan Konseling, Ngesti Wulandari, (Kamis, 5 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 100. 43 Hasil Ujian Nasional Program Akselerasi, lampiran 11, h. 110.
59
Tangerang Selatan kurang efektif, walaupun nilai rata-rata secara keseluruhan pada tiga tahun pertama didapati nilai peserta didik program akselerasi berada pada posisi di atas KKM. Namun, pada tiga tahun terakhir rerata nilai ujian nasional mengalami penurunan drastis di bawah KKM. Sedangkan, untuk data persebaran peserta didik program akselerasi, peneliti hanya mendapatkan data dari hasil wawancara guru dan koordinator program akselerasi. Hal ini disebabkan pihak sekolah tidak memiliki data tertulis terkait persebaran peserta didik akselerasi. Adapun data yang berhasil peneliti dapatkan menyebutkan bahwa sebagian besar peserta didik program akselerasi melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas yaitu SMA dan sangat jarang peserta didik program akselerasi melanjutkan ke jenjang SMK. Adapun SMA tersebut kebanyakan SMA Negeri unggulan 44 dan ada juga yang melanjutkan ke sekolah swasta bonafide seperti Kharisma Bangsa. 45 Hanya beberapa peserta didik yang melanjutkan pada program yang sama, yaitu akselerasi. Sedangkan, sebagian besar peserta didik melanjutkan pada program regular dan kelas favorit. 46 Dari kedua data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan kurang efektif, melihat dari data hasil ujian nasional tiga tahun pertama berada pada rerata nilai di atas angka delapan, tetapi pada tiga tahun terakhit berada di bawah angka delapan dan data persebaran peserta didik yang menunjukan sekolah tujuan peserta didik akselerasi selanjutnya adalah sekolah-sekolah dengan akreditasi A. Namun, hanya sebagian kecil yang melanjutkan pada program yang sama. 8. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Program Akselerasi Untuk mempermudah memahami hasil penelitian ini, peneliti membuat tabel 4.7 tentang rekapitulasi hasil evaluasi program akselerasi yang menjelaskan secara singkat dan jelas tentang ketiga aspek sistem yang telah dievaluasi. 44
Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102. 45 Hasil Wawancara Guru, Sholeh Fathoni, (Kamis 26 Februari 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 8, h. 95. 46 Hasil Wawancara Koordinator Program Akselerasi, Eni Subekti, (Selasa 3 Maret 2015 di SMP N 3 Tangsel), lampiran 9, h. 102.
60
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Judgement Tahapan Fokus Kriteria Realitas Rd Sd Tg Peserta Didik Telah diseleksi sesuai dengan ketentuan
Tenaga Pengajar Masukan
Kurikulum
Memenuhi kompetensi sesuai yang dipersyaratkan
Menerapkan kurikulum berdiferensiasi sesuai karakteristik peserta didik
Menghadirkan suasana belajar Pembelajaran yang menantang sekaligus menyenangkan Kegiatan
Proses
Penilaian
Mampu mengambarkan secara utuh perkembangan kemampuan peserta didik
Rerata hasil nilai peserta didik yang di terima pada program akselerasi tidak sesuai dengan ketentuan Terdapat beberapa tenaga pengajar yang belum memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan Bagian kurikulum berdiferensiasi terletak pada alokasi waktu yang lebih cepat dan tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi Penggunaan sistem pembelajaran dan bahasa pengantar untuk pelajaran rumpun MIPA sebagian sesuai dengan pedoman penyelenggaraan Sudah mampu mengambarkan secara utuh perkembangan kemampuan peserta didik melalui bentuk penilaian authentic assessment
√
√
√
√
√
61
Tahapan Proses
Fokus Bimbingan dan Konseling
Keluaran
Hasil Ujian Nasional
Kriteria Mampu mengarahkan kepribadian peserta didik ke arah yang lebih baik Memenuhi standar nilai yang telah ditetapkan sebesar 8,00
Realitas Sudah mampu mengarahkan kepribadian peserta didik ke arah yang lebih baik Rerata hasil nilai ujian nasional pada 3 tahun terakhir berada di bawah standar nilai yang telah ditetapkan
Judgement Rd Sd Tg
√
√
Berdasarkan tebel 4.7 tentang rekapitulasi hasil evaluasi program akselerasi di atas, pada tahapan masukan (input) bagian peserta didik menunjukan proses seleksi masuk program akselerasi belum berjalan sesuai ketentuan karena rerata hasil nilai peserta didik yang diterima tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, pada bagian tenaga pengajar terdapat beberapa tenaga pengajar yang belum memenuhi standar kompetensi yang telah dipersyaratkan sebagai tenaga pengajar program akselerasi. Sedangkan pada bagian kurikulum, penerapan kurikulum berdiferensiasi terletak pada bagian alokasi waktu yang lebih cepat dan tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi. Pada tahapan proses (process) bagian kegiatan pembelajaran sudah mampu menghadirkan suasana belajar yang menantang sekaligus menyenangkan bagi peserta didik program akselerasi, namun penggunaan sistem pembelajaran dan bahasa pengantar untuk pelajaran rumpun MIPA tidak sesuai dengan pedoman penyelenggaraan program akselerasi. Pada bagian penilaian sudah mampu menggambarkan secara utuh perkembangan kemampuan peserta didik program akselerasi. Bagian bimbingan dan konseling sudah mampu mengarahkan kepribadian peserta didik ke arah yang lebih baik. Terakhir pada tahapan keluaran bagian hasil ujian nasional menunjukan hasil rerata nilai ujian nasional peserta didik program akselerasi berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum yang telah ditetapkan sebesar 8,00.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait evaluasi program akselerasi menggunakan model sistem analisis, dengan menilai ketiga aspek sistem penyelenggaraan program akselerasi, yakni input, process, dan output didapati simpulan sebagai berikut: 1. Tahapan evaluasi input (masukan), pada aspek peserta didik menunjukkan bahwa proses seleksi penerimaan peserta didik baru program akselerasi masih belum sesuai dengan standar nilai yang telah ditentukan, seperti pada hasil rerata nilai tes potensi akademik calon peserta didik baru yang diterima pada program akselerasi berada pada skor di bawah 8,00 dan pada hasil tes psikologi menunjukan skor di bawah angka 125 atau kategori cerdas. Selanjutnya, pada aspek tenaga pengajar juga terdapat beberapa tenaga pengajar yang belum memenuhi kompetensi yang telah dipersyaratkan. Terdapat beberapa tenaga pengajar yang tidak berpendidikan strata 1, tidak memiliki sertifikat mengajar, dan tidak aktif dalam berbahasa inggris. Namun, pada aspek kurikulum sudah mampu menerapkan dimensi kurikulum yang berdiferensiasi dalam hal alokasi waktu belajar yang lebih cepat dan tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tahapan input program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sudah berjalan cukup efektif. 2. Tahapan evaluasi process (proses) menilai beberapa aspek proses program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, seperti kegiatan pembelajaran program akselerasi, penilaian peserta didik program akselerasi, dan bimbingan konseling program akselerasi. Pada aspek kegiatan pembelajaran program akselerasi, tenaga pengajar program akselerasi sudah mampu menghadirkan suasana belajar yang menantang sekaligus menyenangkan bagi peserta didik program akselerasi. Namun, tidak menggunakan sistem SKS dan tidak menggunakan bahasa pengantar, bahasa Inggris pada mata pelajaran
62
63
rumpun MIPA. Kemudian pada aspek penilaian peserta didik program akselerasi, tenaga pengajar sudah mampu menggambarkan secara utuh perkembangan kemampuan peserta didik program akselerasi dengan menggunakan bentuk penilaian otentik. Selanjutnya pada aspek bimbingan dan konseling, program akselerasi sudah mampu mengarahkan kepribadian peserta didik kearah yang lebih baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tahapan proses penyelenggaraan program akselerasi sudah berjalan cukup efektif dan cenderung mengarah ke sangat efektif. 3. Tahapan evaluasi output (keluaran) program akselerasi menunjukkan bahwa rerata hasil ujian nasional peserta didik program akselerasi pada tiga tahun terakhir berada di bawah angka 8,00 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahapan output penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan kurang efektif. Berdasarkan pada hasil penilaian ketiga aspek sistem penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan sudah berjalan dengan cukup efektif. B. Rekomendasi 1. Rekomendasi dari peneliti kepada pihak penyelenggara program akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan untuk tahapan input (masukan) hendaknya lebih memperhatikan lagi dalam proses penetapan peserta didik baru yang diterima pada program akselerasi, agar sesuai dengan standar nilai yang telah ditentukan pihak sekolah. Kemudian, hendaknya tenaga pengajar yang mengajar pada program akselerasi dapat memenuhi seluruh kompetensi yang telah dipersyaratkan untuk mengajar pada program akselerasi. 2. Pada tahap process (proses) penyelenggaraan program akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, peneliti merekomendasikan kepada pihak penyelenggara
program
akselerasi
hendaknya
menerapkan
sistem
pembelajaran yang sesuai untuk program akselerasi pada jenjang pendidikan menengah, yaitu menggunakan sistem kredit semester atau SKS. Selain itu,
64
peneliti juga merekomendasikan hendaknya pada mata pelajaran rumpun MIPA digunakan bahasa pengantar, bahasa Inggris. 3. Terakhir, pada tahapan output (keluaran) program akselerasi SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Peneliti merekomendasikan kepada pihak pemerintah selaku pembuat kebijikan terkait program akselerasi hendaknya lebih tegas lagi dalam menentukan standar Kriteria Ketuntasan Minimum dari 7,50 menjadi 8,00 yang akan berdampak pada peningkatan kualitas lulusan program akselerasi.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru. Hendro Ari Setyono dan Sofan Amri. Pembelajaran Akselerasi: Analisis Teori dan Praktik serta Pengaruhnya terhadap Mekanisme Pembelajaran dalam Kelas Akselerasi. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2014. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran MIPA Siswa Cerdas Istimewa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009a. -----. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan untuk Peserta Didik Cerdas Istimewa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009b. Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia: An EnglishIndonesian Dictionary. Jakarta: Gramedia, 2005. Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers, 2011. Estiastuti, Arini. “Manajemen Pembelajaran Program Akselerasi (Studi Kasus di SD Negeri Sompok Semarang)”. Tesis pada Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang: 2008. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Harjaningrum, Agnes Tri. at al., Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada, 2007. Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012. 65
66
Mayadianti, Nani. “Evaluasi Program Kelas Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan”. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2011. Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Nulhakim, T. Rusman. Program Akselerasi bagi Siswa Berbakat Akademik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 14, 2008. Noor, Idris HM. Pelaksanaan Program Akselerasi di SD, SMP, dan SMA. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 15, 2009. Putra, Sitiatava Rizema. Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa: Optimalisasi Minat dan Bakat Anak. Jogjakarta: Diva Press, 2013. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung: Alfabeta, 2012. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 2012. Tirtonegoro, Sutratinah. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2000. Wirawan. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali Pers. 2012. Yusuf, Munawir. Studi Efektivitas Program Akselerasi di SMU Surakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 16. 2010.
67
Lampiran 1
Daftar Pertanyaan Wawancara Efektivitas Program Akselerasi SMP Negeri 3 Tangsel
1. Apa latar belakang SMP Negeri 3 menyelenggarakan program akselerasi? 2. Apa visi dan misi program akselerasi SMP Negeri 3? 3. Apa program jangka pendek dan jangka panjang program akselerasi? 4. Bagaimana struktur kepengurusan program akselerasi SMP Negeri 3? 5. Apa yang menjadi pertimbangan dalam proses penerimaan peserta didik program akselerasi? 6. Bagaimana mengukur psikologis calon peserta didik program akselerasi? 7. Apa saja kriteria yang sekolah tentukan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi? 8. Pelatihan apa saja yang diberikan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi? 9. Kurikulum apa yang diterapkan dalam program akselerasi? 10. Bagaimana kurikulum tersebut memfasilitasi potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki peserta didik program akselerasi? 11. Bagaimana pola pembelajaran dalam program akselerasi? 12. Media apa yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran pada program akselerasi? 13. Strategi apa yang guru-guru biasa gunakan saat proses pembelajaran? 14. Kendala apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran? 15. Bentuk pembelajaran seperti apa yang sekolah terapkan pada program akselerasi selain bentuk pembelajaran di kelas? 16. Bagaimana cara sekolah mengevaluasi hasil belajar peserta didik program akselerasi? 17. Aspek apa saja yang menjadi sasaran evaluasi dalam program akselerasi? 18. Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
68
19. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling untuk peserta didik program akselerasi? 20. Masalah apa saja yang dihadapi peserta didik program akselerasi? 21. Bagaimana penanganan yang diberikan untuk menghadapi masalah tersebut? 22. Bagaimana perkembangan kepribadian peserta didik program akselerasi? 23. Ke sekolah mana saja peserta didik program akselerasi melanjutkan pendidikannya? 24. Adakah yang melanjutkan pendidikannya pada program yang sama?
69
Lampiran 2 Pedoman Observasi Aktivitas Mengajar 1 Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : ........................................................................................... Kelas : ........................................................................................... Nama Guru : ........................................................................................... No. Aspek Pengamatan 1 2 3 Keterangan 1. Sebelum Pembelajaran a. Menyapa dan bertanya keadaan siswa b. Menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran 2.
Mengawali Pembelajaran a. Mengajukan pertanyaan terkait materi pelajaran sebelumnya b. Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dipelajari
3.
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran a. Memberikan penjelasan materi pelajaran b. Mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang relevan dan realitas kehidupan c. Menjalin komunikasi yang baik selama proses pembelajaran d. Mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir kritis B. Penerapan Strategi Pembelajaran a. Menerapkan pola pembelajaran berbasis masalah b. Menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang c. Melibatkan siswa dalam setiap aktivitas pembelajaran d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya e. Memberikan respon terhadap
70
pertanyaan dan jawaban siswa f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 2 a. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan b. Menghasilkan pesan yang menarik dari penggunaan media pembelajaran D. Penilaian Pembelajaran a. Memberikan penugasan yang mampu mengambarkan perkembangan siswa secara nyata b. Melakukan penilaian yang mengikutsertakan siswa 4.
Menutup Pembelajaran a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran b. Menyempurnakan kesimpulan siswa c. Memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif selama pembelajaran
Poin Penilaian Deskriptif Efektif Belum Efektif Tidak Ada
Grade 3 2 1
Implikasi Sudah baik, perlu dikuatkan dan dikembangkan Cukup memadai namun perlu perbaikan Butuh perhatian yang lebih
Banten, ......................... Guru Mata Pelajaran
Pengamat
Muhammad Miftah Fudin 1
Diadaptasi dari Lembar Observasi Aktivitas Mengajar dalam Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
71
Lampiran 3 Tabel Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Tangerang Selatan No.
Jenis Ruang
Jumlah
Kondisi
I.
Prasarana Belajar
1.
Ruang Kepala Sekolah
1 ruang
Baik
2.
Ruang Wakil Kepala Sekolah
1 ruang
Baik
3.
Ruang Guru
1 ruang
Baik
4.
Ruang Tata Usaha
1 ruang
Baik
5.
Ruang Komite Sekolah
1 ruang
Baik
6.
Ruang Kelas
31 ruang
Baik
7.
Ruang Perpustakaan
1 ruang
Baik
8.
Ruang Lab. Bahasa
1 ruang
Baik
9.
Ruang Lab. IPA
1 ruang
Baik
10.
Ruang Lab. Komputer
2 ruang
Baik
11.
Ruang Kesenian
1 ruang
Baik
12.
Ruang Serbaguna/Aula
1 ruang
Baik
13.
Ruang Multi Media
1 ruang
Baik
14.
Ruang BP / BK
1 ruang
Baik
15.
Ruang OSIS / Paskibra
1 ruang
Baik
16.
Ruang PMR / Pramuka
1 ruang
Baik
17.
Ruang Ibadah / Masjid
1 ruang
Baik
18.
Ruang UKS
1 ruang
Baik
19.
Ruang Koperasi
1 ruang
Baik
20.
Ruang Kantin
1 ruang
Baik
21.
Pos Jaga / Satpam
1 ruang
Baik
22.
Ruang Gudang
1 ruang
Baik
23.
Ruang WC Kepsek
1 ruang
Baik
24.
Ruang WC Guru
1 ruang
Baik
25.
Ruang WC Siswa
21 ruang
Baik
72
II.
Sarana Belajar
1.
Buku Paket
2.
1.260 exemplar
Baik
Buku Bacaan
252 exemplar
Baik
3.
Buku Referensi
84 exemplar
Baik
4.
Alat / Bahan Praktikum
471 aneka
Cukup Baik
5.
PC
44 unit
Cukup Baik
6.
Laptop
2 unit
Baik
7.
Infocus
5 unit
Baik
8.
TV
3 unit
Baik
9.
OHP
2 unit
Baik
10.
Lapangan Olah Raga : a. Lapangan Futsal
1 lapangan
Baik
b. Lapangan Basket
1 lapangan
Baik
c. Lapangan Volley
1 lapangan
Baik
d. Lapangan Badminton
1 lapangan
Baik
e. Meja Pingpong
2 unit
Baik
11.
Lapangan Upacara
1 lapangan
Baik
12.
Tempat Parkir
1 tempat
Baik
13.
Kendaraan Operasional
1 unit mini bus
Baik
73
Lampiran 4 Tabel Data Peserta Didik SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014-2015 Jumlah Siswa Jumlah No.
Data Kelas
Rombel
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Kelas VII
9
166
248
414
2.
Kelas VIII
9
184
225
409
3.
Kelas IX
9
190
212
402
4.
Kelas VII Billingual
1
16
25
41
5.
Kelas VIII Billingual
1
18
24
42
6.
Kelas IX Billingual
1
15
23
38
7.
Kelas VII Aksel
1
6
20
26
8.
Kelas VIII Aksel
1
9
15
24
JUMLAH
31
604
792
1396
Tabel Data Peserta Didik SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2016-2017 Jumlah Siswa Jumlah No.
Data Kelas
Rombel
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Kelas VII
9
165
197
362
2.
Kelas VIII
9
190
187
377
3.
Kelas IX
9
155
246
401
4.
Kelas VII Billingual
1
17
23
40
5.
Kelas VIII Billingual
1
21
21
42
6.
Kelas IX Billingual
1
17
27
44
7.
Kelas VII Aksel
1
11
18
29
8.
Kelas VIII Aksel
1
9
18
27
JUMLAH
31
585
737
1322
Lampiran 5 No.
Nama Tenaga Pendidik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
H. Maryono, S.E.,M.M.Pd Hj. Eni Subekti, M.Pd Hj. Siti Budaya, S.Pd Iskandar, SE Hj. Neni Supriati, M.Pd Kamaludin, S.Pd Drs. Junaidi Elly Fajriyah, S.Pd Nurzaidah, S.Pd Drs. Anwaruddin Dra. Lilis Susilawati Indah Puji Rahayu, S.Pd Drs. Nofiardi Hj. N. Ery Suery, S.Pd Netty Lutfiah Drs. Sholeh Fathoni Takhriyah Agustina, M.Pd Dadang Yohana, Amd.Pd Eti Kusmiati, S.Pd Dra. Ngesti Wulandari Widihadi, S.Pd Herlina Yulyanti, S.Pd Rendra Al Mubarok, S.E.I
Tabel Data Tenaga Pengajar Program Akselerasi Tahun Pelajaran 2016-2017 Jabatan
Diklat Fungsional
Kepala Sekolah Koordinator Sekretaris Bendahara Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
BP Bahasa Ingris Matematika Staf TU PKn Penjaskes Penjaskes Bahasa Indonesia Prakarya Pendidikan Agama IPA IPA Seni Budaya Tata Boga Matematika IPS Bahasa Indonesia PKn IPS Budi Pekerti Budi Pekerti Bahasa Inggris Pendidikan Agama / TIK
Tingkat S2 S2 S1/A4 S2 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4 DII/A2 S1/A4 S2 D3/A3 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4 S1/A4
Pendidikan Akhir Jurusan Manajemen Pendidikan IPS MTK IPS Olah Raga Olah Raga PLS PKN PAI Biologi Ekonomi Seni Rupa PKN MTK Sejarah Bahasa Indonesia PKN Geografi BP/BK BP/BK Bahasa Inggris Pendidikan Agama
74
75
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar 1 Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas : IX Aksel Nama Guru : Bapak Anwar No. Aspek Pengamatan 1 1. Sebelum Pembelajaran a. Menyapa dan bertanya keadaan siswa b. Menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran 2.
3.
Mengawali Pembelajaran a. Mengajukan pertanyaan terkait materi pelajaran sebelumnya b. Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran a. Memberikan penjelasan materi pelajaran b. Mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang relevan dan realitas kehidupan c. Menjalin komunikasi yang baik selama proses pembelajaran d. Mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir kritis B. Penerapan Strategi Pembelajaran a. Menerapkan pola pembelajaran berbasis masalah b. Menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang c. Melibatkan siswa dalam setiap aktivitas pembelajaran d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya e. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa
2
3
Keterangan
76
f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 2 a. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan b. Menghasilkan pesan yang menarik dari penggunaan media pembelajaran D. Penilaian Pembelajaran a. Memberikan penugasan yang mampu mengambarkan perkembangan siswa secara nyata b. Melakukan penilaian yang mengikutsertakan siswa 4.
Menutup Pembelajaran a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran b. Menyempurnakan kesimpulan siswa c. Memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif selama pembelajaran
Poin Penilaian Deskriptif Efektif Belum Efektif Tidak Ada
Grade 3 2 1
Implikasi Sudah baik, perlu dikuatkan dan dikembangkan Cukup memadai namun perlu perbaikan Butuh perhatian yang lebih
Banten, 6 Maret 2015 Pengamat
Muhammad Miftah Fudin
1
Diadaptasi dari Lembar Observasi Aktivitas Mengajar dalam Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
77
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar 3 Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : VIII Aksel Nama Guru : Bapak Sholeh Fathoni No. Aspek Pengamatan 1 1. Sebelum Pembelajaran a. Menyapa dan bertanya keadaan siswa
2
b. Menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran 2.
3.
Mengawali Pembelajaran a. Mengajukan pertanyaan terkait materi pelajaran sebelumnya b. Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dipelajari
Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran a. Memberikan penjelasan materi pelajaran b. Mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang relevan dan realitas kehidupan c. Menjalin komunikasi yang baik selama proses pembelajaran d. Mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir kritis B. Penerapan Strategi Pembelajaran a. Menerapkan pola pembelajaran berbasis masalah b. Menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang c. Melibatkan siswa dalam setiap aktivitas pembelajaran d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya e. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa f. Melaksanakan pembelajaran sesuai
3
Keterangan
78
dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 4 a. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan b. Menghasilkan pesan yang menarik dari penggunaan media pembelajaran D. Penilaian Pembelajaran a. Memberikan penugasan yang mampu mengambarkan perkembangan siswa secara nyata b. Melakukan penilaian yang mengikutsertakan siswa 4.
Menutup Pembelajaran a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran b. Menyempurnakan kesimpulan siswa c. Memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif selama pembelajaran
Poin Penilaian Deskriptif Efektif Belum Efektif Tidak Ada
Grade 3 2 1
Implikasi Sudah baik, perlu dikuatkan dan dikembangkan Cukup memadai namun perlu perbaikan Butuh perhatian yang lebih
Banten, 9 Maret 2015 Pengamat
Muhammad Miftah Fudin
1
Diadaptasi dari Lembar Observasi Aktivitas Mengajar dalam Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
79
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar 5 Program Akselerasi di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : VIII Aksel Nama Guru : Ibu Indah Puji Rahayu No. Aspek Pengamatan 1 1. Sebelum Pembelajaran a. Menyapa dan bertanya keadaan siswa b. Menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran 2.
3.
Mengawali Pembelajaran a. Mengajukan pertanyaan terkait materi pelajaran sebelumnya b. Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pelajaran a. Memberikan penjelasan materi pelajaran b. Mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang relevan dan realitas kehidupan c. Menjalin komunikasi yang baik selama proses pembelajaran d. Mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir kritis B. Penerapan Strategi Pembelajaran a. Menerapkan pola pembelajaran berbasis masalah b. Menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang c. Melibatkan siswa dalam setiap aktivitas pembelajaran d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya e. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa f. Melaksanakan pembelajaran sesuai
2
3
Keterangan
80
dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan Sumber Belajar 6 a. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan b. Menghasilkan pesan yang menarik dari penggunaan media pembelajaran D. Penilaian Pembelajaran a. Memberikan penugasan yang mampu mengambarkan perkembangan siswa secara nyata b. Melakukan penilaian yang mengikutsertakan siswa 4.
Menutup Pembelajaran a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran b. Menyempurnakan kesimpulan siswa c. Memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif selama pembelajaran
Poin Penilaian Deskriptif Efektif Belum Efektif Tidak Ada
Grade 3 2 1
Implikasi Sudah baik, perlu dikuatkan dan dikembangkan Cukup memadai namun perlu perbaikan Butuh perhatian yang lebih
Banten, 17 Maret 2015 Pengamat
Muhammad Miftah Fudin
1
Diadaptasi dari Lembar Observasi Aktivitas Mengajar dalam Buku Panduan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
81
Lampiran 7
Hasil Wawancara
Tema
: Pelaksanaan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Harfa Tossa Dewi (Peserta Didik Kelas 8 Program Akselerasi)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Selasa, 24 Februari 2015 Waktu
: 11.55 – 12.20
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Apa alasan kamu memilih program akselerasi?
R
: Alasan saya memilih program akselerasi adalah karena saya ingin belajar lebih cepat sehingga saya sudah mengetahui lebih dulu sebelum temanteman yang lain.
P
: Bagaimana guru-guru yang mengajar di program akselerasi?
R
: Tegas, selalu mengajak untuk belajar dan memberikan tugas setiap hari, terkadang sebanyak 1 BAB.
P
: Bagaimana pembelajaran dalam program akselerasi?
R
: Menyenangkan, cepat, guru dalam menyampaikan pelajaran singkat namun tetap dimengerti, pulang sekolah sore hari jam 16.30 / 17.00.
P
: Media apa yang biasa guru-guru gunakan dalam proses pembelajaran?
R
: Projector, infocus, leptop, papan tulis, dan alat peraga.
P
: Pernah ngak belajar di luar kelas?
R
: Pernah kak, pas belajar agama: Praktik sholat di mushola. Pas belajar IPA: Praktik di lapangan tentang kertas lakmus. Di perpustakaan pas Belajar Bahasa Indonesia membuat cerpen.
P
: Evaluasi apa saja yang bapak/ibu guru lakukan untuk mengukur hasil belajar kamu dan teman-teman program akselerasi?
R
: Bunda (Koordinator akselerasi) kadang ke kelas kak nanya-nanya gimana
82
belajarnya. Mengerjakan soal pernah sebanyak 2 BAB kak. Melukis, membuat vas dan menanam tanaman saat belajar prakarya. Menyanyi saat belajar Bahasa Inggris. Membuat minuman segar pas pelajaran Tata Boga. Sama hafalan Yasin kak satu-satu. P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Remedial kak, diberi kesempatan 1X untuk mengulang dan pernah juga ada pemanggilan orangtua kalau nilainya bermasalah. Terakhir Eliminasi.
P
: Bagaimana layanan bimbingan dan konseling yang kamu rasakan pada program akselerasi?
R
: Enak dan baik kak gurunya, friendly lah kak.
P
: Masalah apa yang kamu hadapi dalam program akselerasi?
R
: Masalahnya karena kita belajar di kelas Aksel jadi belajarnya terlalu singkat kak, cepat banget dan hampir semua anak remed kak untuk pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Ngak bebas kak, karena ada CCTV di depan kelas. Terus pas ulangan, kalau ketahuan menyontek langsung dikasih nilai nol kak. Terakhir, kita takut banget kak keeliminasi dan selalu deg-degan pas mau kenaikan kelas.
P
: Ke sekolah mana kamu ingin melanjutkan pendidikan?
R
: Ke SMA 3 program Aksel lagi kak biar cepet.
P
: Adakah kakak kelas kamu yang melanjutkan pendidikannya ke program akselerasi di SMA?
R
: Ada kak tapi hanya satu atau dua orang saja dari sekitar 20-30 siswa.
Pewawancara
Muhammad Miftah Fudin
83
Hasil Wawancara
Tema
: Pelaksanaan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Ghasyiya Kaifa S. S. (Peserta Didik Kelas 9 Program Akselerasi)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Senin, 2 Maret 2015 Waktu
: 11.50 – 12.05
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Apa alasan kamu memilih program akselerasi?
R
: Aku ingin cepat-cepat selesai SMP dan SMA kak.
P
: Bagaimana guru-guru yang mengajar di program akselerasi?
R
: Asyik, baik, enak dan nyaman deh kak dalam mengajar.
P
: Bagaimana pembelajaran dalam program akselerasi?
R
: Seperti biasa kak tapi lebih cepat aja belajarnya.
P
: Media apa yang biasa guru-guru gunakan dalam proses pembelajaran?
R
: Leptop, projector dan sesekali menggunakan internet jadi menarik kak.
P
: Pernah ngak belajar di luar kelas?
R
: Pernah kak, di masjid dan aula. Beda tempat doank kak tapi belajarnya mah sama aja.
P
: Evaluasi apa saja yang bapak/ibu guru lakukan untuk mengukur hasil belajar kamu dan teman-teman program akselerasi?
R
: Latihan, ulangan harian, UTS dan UAS. Yang non-tes ngak ada kak.
P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Ada dua point kak, kalau nilainya bagus diteruskan tapi klo nilainya jelek harus remedial kak. Atau diberikan tugas tambahan sebelum masuk kelas.
P
: Bagaimana layanan bimbingan dan konseling yang kamu rasakan pada program akselerasi?
R
: Asyik dan seru kak karena kita di kenalkan dengan sekolah-sekolah SMA buat nantinya kak.
84
P
: Masalah apa yang kamu hadapi dalam program akselerasi?
R
: Ketinggalan pelajaran kak karena terlalu cepat dan kalau ngak masuk sehari terpaksa harus belajar sendiri atau bertanya ke teman dan gurunya langsung.
P
: Ke sekolah mana kamu ingin melanjutkan pendidikan?
R
: Ke SMA Jakarta atau Tangsel kak tapi ngak mau masuk aksel lagi.
P
: Adakah kakak kelas kamu yang melanjutkan pendidikannya ke program akselerasi di SMA?
R
: Ada kak 2 orang dari 25 siswa.
Pewawancara
Muhammad Miftah Fudin
85
Hasil Wawancara
Tema
: Pelaksanaan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Tarisa Farrelia (Peserta Didik Kelas 9 Program Akselerasi)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Senin, 2 Maret 2015 Waktu
: 12.05 – 12.20
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Apa alasan kamu memilih program akselerasi?
R
: Biar cepet selesai sekolahnya kak.
P
: Bagaimana guru-guru yang mengajar di program akselerasi?
R
: Enak dan asyik kak. Biasanya pas belajar PKN, IPS dan agama kita seru kak tanya-tanyanya.
P
: Bagaimana pembelajaran dalam program akselerasi?
R
: Cape banget kak tapi aku tetep semangat karena aku dah niat. Susah ngejar nilainya kak, karena klo di aksel nilainya murni dan ngak ada tambah-tambahan apalagi katrol. Guru-guru biasa mengeluarkan pertanyaan yang memancing kita untuk berpikir kak. Biasanya kita latihan dulu, baru sesudah itu masuk materi. Dan selalu terus menerus belajar ngak ada berhentinya kak.
P
: Media apa yang biasa guru-guru gunakan dalam proses pembelajaran?
R
: Projector dan leptop.
P
: Pernah ngak belajar di luar kelas?
R
: Pernah kak, di masjid dan aula. Beda tempat doank kak tapi belajarnya mah sama aja.
P
: Evaluasi apa saja yang bapak/ibu guru lakukan untuk mengukur hasil belajar kamu dan teman-teman program akselerasi?
R
: Praktik dan presentasi materi kak.
86
P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Kalau untuk masalah sikap yang buruk biasanya guru akan memberikan nasihat kak.
P
: Bagaimana layanan bimbingan dan konseling yang kamu rasakan pada program akselerasi?
R
: Aku ngak pernah ke BK kak, biasanya kalau ada masalah dipendam sendiri.
P
: Masalah apa yang kamu hadapi dalam program akselerasi?
R
: Kadang, suka males belajar kak karena dah capek duluan. Kompetisi atau persaingan di kelas besar kak.
P
: Ke sekolah mana kamu ingin melanjutkan pendidikan?
R
: Ke MH Tamrin karena aku ingin kuliah di luar negeri kak.
P
: Adakah kakak kelas kamu yang melanjutkan pendidikannya ke program akselerasi di SMA?
R
: Ada kak 2 orang dari 25 siswa.
Pewawancara
Muhammad Miftah Fudin
87
Hasil Wawancara
Tema
: Pelaksanaan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Bima Antakusuma (Peserta Didik Kelas 9 Program Akselerasi)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Senin, 2 Maret 2015 Waktu
: 12.20 – 12.35
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Apa alasan kamu memilih program akselerasi?
R
: Coba-coba kak, karena waktu itu ada temen yang nyaranin saya buat masuk aksel jadi ya saya coba aja dan akhirnya keterima.
P
: Bagaimana guru-guru yang mengajar di program akselerasi?
R
: Baik-baik aja kak kaya biasanya.
P
: Bagaimana pembelajaran dalam program akselerasi?
R
: Cepat banget kak, satu hari itu bisa habis belajar 1 BAB atau kalau belum selesai materinya dilanjut hari berikutnya atau d bahas saat les kak. Sistemnya 1 BAB selesai langsung ulangan.
P
: Media apa yang biasa guru-guru gunakan dalam proses pembelajaran?
R
: Pointer, mikroskp, dan paling sering menggunakan buku dan papan tulis.
P
: Pernah ngak belajar di luar kelas?
R
: Pernah kak, waktu itu belajar Bahasa Inggris di masjid. Kita belajar Bahasa Inggris dengan cara bernyanyi dan membaca teks.
P
: Evaluasi apa saja yang bapak/ibu guru lakukan untuk mengukur hasil belajar kamu dan teman-teman program akselerasi?
R
: Latihan setiap selesai 1 BAB.
P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Tergantung tingkat pemahaman anak-anak sama pelajarannya kak: kalau kita udah ngerti biasanya langsung lanjut ke BAB berikutnya. Atau apabila ada yang kurang mengerti akan diadakan pendalaman materi.
88
P
: Bagaimana layanan bimbingan dan konseling yang kamu rasakan pada program akselerasi?
R
: Cukup membantu kak, kadang kita dikasih soal-soal buat latihan.
P
: Masalah apa yang kamu hadapi dalam program akselerasi?
R
: Masalahnya kalau ngak masuk sehari aja pasti ketinggalan kak dan biasanya saya nanya ke temen, belajar sendiri atau ikut bimbel kak.
P
: Ke sekolah mana kamu ingin melanjutkan pendidikan?
R
: SMAKBO Bogor atau SMA 5 Depok tapi ngak mau ambil aksel lagi kak.
P
: Adakah kakak kelas kamu yang melanjutkan pendidikannya ke program akselerasi di SMA?
R
: Ada kak 2 orang dari 25 siswa.
Pewawancara
Muhammad Miftah Fudin
89
Lampiran 8
Hasil Wawancara
Tema
: Penyelenggaraan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Widihadi, S.Pd. (Guru Bimbingan Konseling Program Akselerasi)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Kamis, 26 Februari 2015 Waktu
: 09.30 – 09.55
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Sudah berapa lama bapak/ibu guru mengajar pada program akselerasi?
R
: Sudah 4 tahun saya mengajar di kelas akselerasi dan 5 tahun sebelumnya saya mengajar kelas reguler.
P
: Menurut bapak/ibu guru, seperti apa sih peserta didik akselerasi?
R
: Anak akselerasi adalah anak pilihan berdasarkan proses seleksi yang mampu belajar cepat dan memiliki standar nilai 7,5.
P
: Pelatihan apa saja yang sekolah berikan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi?
R
: Sekolah mengadakan Workshop Pelatihan tentang Program Akselerasi dengan mendatangkan seorang ahli. Adapun pelatihan yang DIKNAS berikan terkait dengan Pembinaan Materi Ajar Akselerasi. Biasanya dalam setahun ada 2 sampai 3 kali pelatihan semisal.
P
: Kurikulum apa yang diterapkan dalam program akselerasi?
R
: Untuk kurikulum yang digunakan kelas 9 masih menerapkan KTSP sedangkan kurikulum yang digunakan kelas 8 sudah memakai K-13. Adapun kurikulum yang diterapkan pada kelas akselerasi sama dengan yang diterapkan pada kelas reguler, hanya saja berbeda pada model pengajaran dan jam pelajarannya.
90
P
: Bagaimana bapak/ibu guru menjabarkan kurikulum tersebut agar dapat memfasilitasi potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki peserta didik program akselerasi?
R
: Dengan mengadakan belajar kelompok agar setiap siswa aktif dalam proses belajar.
P
: Apa sih yang membedakan program akselerasi dengan program reguler?
R
: Berbeda pada jumlah jam belajar, proses seleksinya, dan satu semester kelas akselerasi berlangsung hanya selama 4 bulan jadi selama satu tahun terdapat 3 semester.
P
: Media apa yang bapak/ibu guru gunakan dalam proses pembelajaran pada program akselerasi?
R
: Saya biasa menggunakan infocus dan leptop.
P
: Strategi apa yang bapak/ibu guru gunakan saat proses pembelajaran?
R
: Memberikan motivasi sesuai materi yang diajarkan.
P
: Kendala apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran?
R
: Tidak ada kendala mas karena siswa akselerasi sudah aktif bertanya.
P
: Bentuk pembelajaran seperti apa yang bapak/ibu guru terapkan pada program akselerasi selain bentuk pembelajaran di kelas?
R
: Bentuk pembelajaran di luar kelas seperti wisata ke Sukabumi sekaligus mengenalkan lingkungan masyarakat kepada siswa melalui rangkaian kegiatan misal memanen dan bertani.
P
: Bagaimana cara bapak/ibu guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik program akselerasi?
R
: Melalui pengamatan sikap dan perilaku anak, cara berpikir anak ketika menyampaikan pendapatnya tentang suatu hal.
P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Melakukan penilaian dan apabila nilai tidak mencapai standar yaitu 7,5 tiap akhir tahun ajaran maka siswa akan di eliminasi atau dipindahkan ke kelas reguler.
91
P
: Ke sekolah mana saja peserta didik program akselerasi melanjutkan pendidikannya?
R
: Sebagian besar melanjutkan ke jenjang SMA, untuk yang melanjutkan ke SMK sangat jarang. Biasanya melanjutkan ke SMA 1, 2, dan 3 Tangsel. Ada yang masuk ke kelas favorit, aksel dan ada juga yang reguler.
Pewawancara
Muhammad Miftah Fudin
92
Hasil Wawancara
Tema
: Penyelenggaraan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Drs. Anwaruddin (Guru Pendidikan Agama Islam)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Kamis, 26 Februari 2015 Waktu
: 10.15 – 10.40
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Sudah berapa lama bapak/ibu guru mengajar pada program akselerasi?
R
: Saya sudah mengajar di kalas Akslerasi selama 10 angkatan, sejak awal program akselerasi berjalan dan 10 angkatan sebelum mengajar Aksel.
P
: Menurut bapak/ibu guru, seperti apa sih peserta didik akselerasi?
R
: Anak akselerasi itu merupakan anak-anak pilihan hasil seleksi yang ratarata cerdas atau menurut pedoman pemerintah CI-BI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa).
P
: Pelatihan apa saja yang sekolah berikan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi?
R
: Banyak pelatihan, diantaranya mengirim guru yang berloyalitas dan Berdedikasi tinggi untuk mengikuti Workshop tentang program aksel.
P
: Kurikulum apa yang diterapkan dalam program akselerasi?
R
: Kurikulum yang digunakan adalah KTSP namun untuk tahun ajaran baru menggunakan kurikulum 2013 mengikuti ketentuan pemerintah.
P
: Bagaimana bapak/ibu guru menjabarkan kurikulum tersebut agar dapat memfasilitasi potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki peserta didik program akselerasi?
R
: Penjabaran kurikulum dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas.Saya sebagai seorang guru yang mengajar di kelas Akselerasi harus memiliki banyak persiapan dan alternatif dalam metode pembelajaran karena minat belajar siswa yang tinggi sehingga ketika guru baru masuk
93
kelas sudah dicecar dengan berbagai pertanyaan dari peserta didik. Adapun proses belajarnya, guru hanya sedikit memberikan stimulus karena siswa sudah membaca sebelumnya sehingga terjalin komunikasi tanya-jawab atau diskusi selama pelajaran. P
: Apa sih yang membedakan program akselerasi dengan program reguler?
R
: Yang pertama jelas beda adalah waktu belajar. Peserta Akselerasi belajar selama 2 tahun dengan 1 semester selama 4 bulan. Dan yang terakhir, berbeda dalam segi pertanyaan yang diajukan. Kebanyakan peserta didik akselerasi mengajukan pertanyaan yang “nyeleneh” maksudnya pertanyaan yang tidak diduga-duga sehingga seperti yang saya sampaikan sebelumnya guru yang mengajar di kelas aksel harus memiliki banyak persiapan.
P
: Media apa yang bapak/ibu guru gunakan dalam proses pembelajaran pada program akselerasi?
R
: Media yang saya gunakan meliputi projector dan sambungan internet untuk belajar.
P
: Strategi apa yang bapak/ibu guru gunakan saat proses pembelajaran?
R
: Saya menerapkan strategi PAKEM, pembelajaran yang menyenangkan dan responship terhadap pertanyaan-pertanyaan peserta didik.
P
: Kendala apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran?
R
: Kendalanya yaitu persebaran kecerdasan yang tidak merata, maksudnya ada peserta didik yang pandai di satu bidang namun di bidang yang lain dia kurang sehingga guru harus sabar-sabar untuk menyeimbangkannya.
P
: Bentuk pembelajaran seperti apa yang bapak/ibu guru terapkan pada program akselerasi selain bentuk pembelajaran di kelas?
R
: Bentuk pembelajaran mandiri atau student center, dimana siswa saya ajak aktif mencari bahan belajar melalui media internet.
P
: Bagaimana cara bapak/ibu guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik program akselerasi?
R
: Saya rasa bentuk evaluasinya sama secara umum, hanya saja ketika ada jawaban peserta didik yang salah, mereka langsung bertanya mengapa
94
jawaban saya salah Pak. P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Nilai kurang dari KKM akan di Eliminasi. Besar KKM yaitu 7,5 namun Nilai 7,5 itu murni hasil jerih payah peserta didik tanpa adanya dongkrak nilai seperti kelas reguler. Tapi sebelum Eliminasi tetap ada remedial.
P
: Ke sekolah mana saja peserta didik program akselerasi melanjutkan pendidikannya?
R
: Rata-rata melanjutkan ke kelas akselerasi lagi atau SMA unggulan seperti SMA 2.
95
Hasil Wawancara
Tema
: Penyelenggaraan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Drs. Sholeh Fathoni (Guru Ilmu Pengetahuan Sosial)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Kamis, 26 Februari 2015 Waktu
: 11.45 – 12.20
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Sudah berapa lama bapak/ibu guru mengajar pada program akselerasi?
R
: Semenjak kelas akselerasi terbentuk saya sudah mengajar, berarti sudah 11 angkatan dengan sebelumnya saya sudah mengajar selama 12 tahun.
P
: Menurut bapak/ibu guru, seperti apa sih peserta didik akselerasi?
R
: Secara garis besar peserta didik akselerasi baik-baik dan merujuk pada aturan, anak akselerasi haruslah memiliki kecerdasan yang istimewa, IQ dan SQ serta Task Komitmen yang tinggi.
P
: Pelatihan apa saja yang sekolah berikan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi?
R
: Pelatihan mengajar, pelatihan menggunakan Teknologi Informasi atau TI dan pelatihan membuat silabus dan alat pembelajaran yang sesuai dengan karakter belajar peserta didik akselerasi.
P
: Kurikulum apa yang diterapkan dalam program akselerasi?
R
: kurikulum K-13 namun berbeda dalam tekanan belajar atau dalam proses pembelajaran, materi sedikit diubah.
P
: Bagaimana bapak/ibu guru menjabarkan kurikulum tersebut agar dapat memfasilitasi potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki peserta didik program akselerasi?
R
: Dengan cara mempercepat proses belajar. Saya menerapkan metode diskusi, pemberian tugas dan kemudian presentasi. Apabila peserta didik sudah menguasai materi yang dibahas maka akan langsung beralih pada
96
materi selanjutnya. P
: Apa sih yang membedakan program akselerasi dengan program reguler?
R
: Ada 4 aspek yang membedakan keduanya yaitu tingkat kecerdasan, psikologi peserta didik, waktu belajar, dan proses pembelajarannya.
P
: Media apa yang bapak/ibu guru gunakan dalam proses pembelajaran pada program akselerasi?
R
: Semua yang ada di ruangan seperti buku, papan tulis, infocus dan lingkungan sekitar sekolah.
P
: Strategi apa yang bapak/ibu guru gunakan saat proses pembelajaran?
R
: Membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dengan memberikan tugas perseorangan dan kelompok.
P
: Kendala apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran?
R
: Ada sebagian anak yang tidak sungguh-sungguh dalam belajar, ada juga yang shock belajarnya sangat cepat karena sebagian masuk aksel mengikuti kemauan orangtuanya dan bukan berdasarkan atas keinginan sendiri.
P
: Bentuk pembelajaran seperti apa yang bapak/ibu guru terapkan pada program akselerasi selain bentuk pembelajaran di kelas?
R
: Bentuk pembelajaran seperti mencari tanah dan tanaman ke luar sekolah sehingga secara langsung peserta didik diajarkan untuk mengenal dan mencintai lingkungannya. Selain itu juga peserta didik diajak untuk studi wisata belajar sejarah langsung di tempat yang bersejarah itu.
P
: Bagaimana cara bapak/ibu guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik program akselerasi?
R
: Dengan serangkaian tes yang terpadu dan terencana seperti tes objektif, tes subjektif, pengamatan, penilaian sikap oleh guru dan sesama siswa.
P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Ada 2 point, pertama jika nilainya baik maka akan diberikan apresiasi dan kedua, jika penilaiannya buruk maka akan diberikan kesempatan remedial.
97
P
: Ke sekolah mana saja peserta didik program akselerasi melanjutkan pendidikannya?
R
: Ada yang melanjutkan ke SMA 1, SMA 2 dan SMA Kharisma Bangsa.
98
Hasil Wawancara
Tema
: Penyelenggaraan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Indah Puji Rahayu, S.Pd. (Guru Ilmu Pengetahuan Alam)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Selasa, 03 Maret 2015 Waktu
: 10.00 – 10.35
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Sudah berapa lama bapak/ibu guru mengajar pada program akselerasi?
R
: Saya sudah mengajar di kelas aksel selama 8 tahun nak dari 29 tahun saya mengajar di sekolah ini.
P
: Menurut bapak/ibu guru, seperti apa sih peserta didik akselerasi?
R
: Mereka mempunyai kepintaran di atas rata-rata, lebih mudah saat mengajarkannya, dan lebih santun juga.
P
: Pelatihan apa saja yang sekolah berikan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi?
R
: Pelatihan dari DikNas tentang program Ci-Bi, pelatihan dari sekolah membahas tentang pembuatan program belajar.
P
: Kurikulum apa yang diterapkan dalam program akselerasi?
R
: Kurikulum 13 yang dipakai dalam program akselerasi saat ini nak.
P
: Bagaimana bapak/ibu guru menjabarkan kurikulum tersebut agar dapat memfasilitasi potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki peserta didik program akselerasi?
R
: Secara konsep kurikulum tersebut sudah cukup memfasilitasi siswa aksel agar mereka dapat lebih berkembang karena dengan K-13 ini siswa aksel dilatih untuk kreatif dan aktif melalui penugasan kelompok dan makalah atau karya tulis yang nantinya akan saya rangkum dalam portofolio sebagai data kemampuan diri mereka.
99
P
: Media apa yang bapak/ibu guru gunakan dalam proses pembelajaran pada program akselerasi?
R
: Ibu biasa menggunakan CD interaktif, menggunakan VCD player dan televisi. Terkadang juga menggunakan projector dan leptop untuk presentasi dan diskusi.
P
: Kendala apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran?
R
: Terjadi penurunan kualitas anak, siswa aksel sekarang dan dulu berbeda. Sekarang kurang aktif dan makin pasif. Selain itu, masih ada siswa yang belum mampu mengikuti kecepatan belajar program aksel walau IQ mereka saat berdasarkan test tergolong bagus.
P
: Bentuk pembelajaran seperti apa yang bapak/ibu guru terapkan pada program akselerasi selain bentuk pembelajaran di kelas?
R
: Tes, penugasan, praktik, ulangan harian, UTS, dan UAS.
P
: Bagaimana cara bapak/ibu guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik program akselerasi?
R
: Setidaknya ada 3 aspek yang ibu nilai. Diantaranya, aspek pengetahuan melalui penugasan dan ulangan. Aspek keterampilan melalui praktikum. Dan aspek sikap melalui pengamatan yang ibu lakukan, diskusi dengan guru lain atau berdasarkan penilaian dari teman sekelas.
P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Siswa akan kami eliminasi apabila pada ujian akhir tidak memenuhi kriteria nilai yang telah ditentukan setelah sebelumnya diberi kesempatan untuk remedial.
P
: Ke sekolah mana saja peserta didik program akselerasi melanjutkan pendidikannya?
R
: Kebanyakan dari mereka melanjutkan ke SMA Jakarta atau Tangsel.
100
Hasil Wawancara
Tema
: Pelaksanaan Bimbingan Konseling Program Akselerasi
Responden
: Dra. Ngesti Wulandari (Guru Bimbingan Konseling Program Akselerasi)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Kamis, 5 Maret 2015 Waktu
: 10.30 – 10.55
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Sudah berapa lama Ibu menjadi guru BK/BP?
R
: Saya sudah menjadi guru BK selama 7 tahun dan untuk anak aksel baru 2
P
tahun.
: Menurut Ibu, seperti apa sih peserta didik yang mengikuti program akselerasi?
R
: Mereka masih terlihat kekanak-kanakan jika dibandingkan dengan teman kelas 9, namun memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar atau baik, dan prestasi yang lebih.
P
: Masalah apa saja yang dihadapi peserta didik program akselerasi?
R
: Sebagian dari mereka ada yang suka datang dan mengeluhkan tentang masalah belajar yang cepat, tugas yang banyak sehingga menjadi beban bagi mereka namun tetap mereka kerjakan dan selesaikan. Selain itu, sosialisasi mereka lebih cenderung kepada sesama aksel walau kepada teman-teman di kelas reguler tetap berhubungan namun intensitasnya lebih sedikit.
P
: Bagaimana penanganan yang diberikan untuk menghadapi masalah tersebut?
R
: Kebanyakan dari mereka hanya butuh nasihat dan penguatan saja. Saya biasa memberikan nasihat melalui penjelasan tentang konsekuensi atas pilihan mereka belajar di aksel. Dan penguatan dengan memberikan motivasi dan kepercayaan.
101
P
: Layanan apa saja yang Ibu berikan untuk peserta didik program akselerasi?
R
: Ada banyak layanan yang saya berikan. Pertama layanan klasikal atau pemberian materi Bimbingan dan Konseling, layanan peminatan sekolah lanjutan. Kebanyakan dari mereka memilih untuk melanjutkan ke SMA umum pada program reguler karena merasa cape belajar di kelas aksel. kedua, saya memberikan layanan konsultasi atau ngobrol biasa dan anak lebih banyak curhat. Ketiga, layanan perseorangan bagi siswa yang memiliki masalah serius hingga masalah terselesaikan. Dan terakhir yang keempat yaitu layanan referal atau alih tangan meliputi kerjasama dengan guru bidang studi atau wali kelas dan saya bertindak sebagai jembatan penghubung yang menghubungkan siswa dengan guru-guru lainnya.
102
Lampiran 9
Hasil Wawancara Tema
: Penyelenggaraan Pembelajaran Program Akselerasi
Responden
: Hj. Eni Subekti, M.Pd. (Koordinator Program Akselerasi)
Pewawancara : M. Miftah Fudin Hari, tanggal : Selasa, 3 Maret 2015 Waktu
: 09.30 – 09.55
Tempat
: SMP Negeri 3 Tanggerang Selatan
P
: Apa latar belakang SMP N 3 menyelenggarakan program akselerasi?
R
: Untuk mewadahi anak-anak yang memiliki kelebihan dalam segi kecerdasan intelektual dibandingkan anak-anak yang lain. Namun, prestasi yang dimilikinya tidak sesuai dengan kelebihannya dikarenakan kurangnya latihan. Hal ini disambut baik masyarakat ketika itu.
P
: Bagaimana prosedur rekrutmen peserta didik yang akan mengikuti program akselerasi?
R
: Setidaknya peserta didik harus mengikuti 4 tahap seleksi penerimaan peserta didik baru meliputi seleksi berkas, tes potensi akademik, tes skolastik atau psikotest, dan yang terakhir mengikuti tes wawancara.
P
: Apa yang menjadi pertimbangan dalam proses penerimaan peserta didik program akselerasi?
R
: Yang menjadi pertimbangan kami yaitu beberapa aspek akademik seperti nilai rata-rata ujian akhir SD > 7,00, rata-rata nilai rapor kelas VI > 7,50, hasil tes potensi akademik > 7,50, dan hasil tes psikologi mencapai > 125
P
: Apa saja kriteria yang sekolah tentukan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi?
R
: Secara umum guru yang akan mengajar di program akselerasi harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik dan kebutuhan peserta didik akselerasi yang berbeda dengan peserta didik
103
lainnya, selain itu guru tersebut juga harus sudah memiliki pengalaman mengajar > 5 tahun. Adapun krieria lainnya sama dengan guru yang lain. P
: Pelatihan apa saja yang diberikan untuk guru-guru yang mengajar pada program akselerasi?
R
: Banyak pelatihan yang kami berikan kepada guru-guru yang mengajar pada program akselerasi seperti pelatihan cara mengajar khusus peserta didik akselerasi, pelatihan membuat silabus dan alat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, mengadakan workshop yang mendatangkan ahli dalam program akselerasi, dan mengirim beberapa guru yang mengajar pada program akselerasi untuk mengikuti pelatihan yang diadakan Diknas.
P
: Kurikulum apa yang diterapkan dalam program akselerasi?
R
: Kurikulum untuk program akselerasi sama dengan kurikulum yang gunakan pada program regular yaitu kurikulum 2013, hanya saja berbeda dalam segi penyampaian dan alokasi waktunya. Untuk kelas akselerasi materi yang disampaikan lebih padat, hanya pada materi inti dan materi yang dianggap sedikit sulit oleh peserta didik.
P
: Apakah sistem dan bentuk pembelajaran yang sekolah terapkan pada Program akselerasi?
R
: Sistem pembelajaran yang diterapkan pada program akselerasi adalah sistem paket yang mana peserta didik diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan. Adapun bentuk pembelajaran yang diterapkan adalah active learning yang memacu peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran.
P
: Apakah pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika dan rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris?
R
: Untuk pembelajaran MIPA tidak menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggis, hanya saja bahasa Inggris digunakan secara aktif dalam pelajaran Bahasa Inggris.
P
: Bagaimana cara sekolah mengevaluasi hasil belajar peserta didik
104
program akselerasi? R
: Dengan menerapkan penilaian Authentic Assesment yang mencangkup penilaian keseluruhan kemampuan peserta didik secara lebih detail.
P
: Aspek apa saja yang menjadi sasaran evaluasi dalam program akselerasi?
R
: Afektif, kognitif, dan psikomotorik sama dengan sasaran evaluasi pada umumnya. Namun pada program akselerasi penilaian ketiga aspek tersebut.
P
: Bentuk pembelajaran seperti apa yang bapak/ibu guru terapkan pada program akselerasi selain bentuk pembelajaran di kelas?
R
: Bentuk pembelajaran di luar kelas seperti wisata ke Sukabumi sekaligus mengenalkan lingkungan masyarakat kepada siswa melalui rangkaian kegiatan misal memanen dan bertani.
P
: Bagaimana cara bapak/ibu guru mengevaluasi hasil belajar peserta didik program akselerasi?
R
: Melalui pengamatan sikap dan perilaku anak, cara berpikir anak ketika menyampaikan pendapatnya tentang suatu hal.
P
: Bagaimana tindak lanjut dari hasil evaluasi?
R
: Melakukan penilaian dan apabila nilai tidak mencapai standar yaitu 7,5 tiap akhir tahun ajaran maka siswa akan di eliminasi atau dipindahkan ke kelas reguler.
P
: Ke sekolah mana saja peserta didik program akselerasi melanjutkan pendidikannya?
R
: Sebagian besar melanjutkan ke jenjang SMA, untuk yang melanjutkan ke SMK sangat jarang. Biasanya melanjutkan ke SMA 1, 2, dan 3 Tangsel. Ada yang masuk ke kelas favorit, aksel dan ada juga yang reguler.
Lampiran 10 Hasil Penerimaan Calon Peserta Didik Akselerasi SMP N 3 Tanggerang Selatan Tahun Ajaran 2013-2014 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NO PESERTA 067 017 044 032 001 065 041 037 049 081 071 012 007 002 059 078 038 058 019 068 052 064 011 039 030 020
NAMA FERRIYALE MUHAMMAD RANAZIZAH AURORA SEPRYZAN AQSHAL FARDIAN RAMADHAN BIMA ANTAKUSUMA ALIFIA FAMITA NUGROHO ILHAM KHAWARIZMY PAMBUDI YOLLA MUTIARA HARDIN TARISA FARRELIA FEBRIANA MOHAMMAD NAUFAL AZMI AZIS ANDARI RITA AGUSTIN AGHISNA AFDILATALAIL NUR DINA AMALIA RIZQI RESTU PUTRA RAMADHAN NOOR AZIZAH SAHLAN KALYANA CANDRA WARDANI WARSITO TRANGKO PUTRA NEGARA SYAFA RISYA AZAHRA BULAN ZHERINA SOLVER GHASYIYA KAIFA SYAQIMA SYAHIR THARISHA PUTRI PRAMESTI PRIHANDONO GHINA HANA IMTINAN FARRAH NURKHALIZA ANDI SOEHARTANTO PUTRA MAUDRI ADZHANI NOER KHARISMA SUKMADARU RICHARD CHRISTOFER
NILAI RAPORT KLS V/1 KLS V/2 KLS VI/1 84,31 87,42 88,28 90,55 90,55 92,64 84,56 87,11 91,78 82,67 84,08 85,58 85,50 88,80 88,30 89,80 89,40 87,20 83,70 86,20 84,90 91,80 90,20 88,00 85,90 87,80 82,36 80,60 80,63 80,91 80,31 80,55 80,82 80,25 80,33 80,00 92,27 89,66 89,54 88,08 88,01 89,50 84,33 85,58 87,50 85,90 88,72 82,27 91,00 92,00 89,00 81,07 83,90 83,53 76,33 81,00 86,08 80,20 80,10 80,40 83,27 85,00 88,64 80,50 82,20 80,63 70,60 75,90 78,90 74,46 77,37 83,23 91,36 90,14 80,94 78,70 82,80 85,50
TES-1 TES NEM 72,00 27,40 80,00 26,70 86,00 26,80 78,00 26,00 74,00 23,70 70,00 26,00 60,00 27,40 60,00 27,50 62,00 26,15 74,00 27,30 80,00 26,50 76,00 27,80 76,00 28,10 72,00 26,60 70,00 25,91 66,00 26,00 66,00 24,50 62,00 25,30 60,00 24,00 64,00 27,35 62,00 28,10 72,00 24,75 76,00 24,70 62,00 26,90 64,00 26,20 72,00 25,35
JML 359 380 376 356 360 362 342 358 344 343 348 344 376 364 353 349 363 336 327 332 347 340 326 324 353 344
IQ 142 125 111 128 125 131 118 131 111 113 112 121 109 118 121 119 115 110 115 119 107 109 108 104 102 107
TES-2 CQ 110 107 97 90 96 88 97 72 95 92 83 100 60 80 74 69 85 86 77 71 40 50 80 80 20 20
TC 154 146 168 155 146 138 162 142 149 150 155 131 146 125 136 146 120 150 160 157 166 152 133 136 150 138
JML 406 378 376 373 367 357 377 345 355 355 350 352 315 323 331 334 320 346 352 347 313 311 321 320 272 265
NILAI RATA-RATA 382,71 379,22 376,13 364,67 363,65 359,70 359,60 351,25 349,61 349,22 349,09 348,19 345,29 343,60 342,16 341,45 341,25 340,90 339,71 339,53 330,01 325,54 323,55 321,98 312,32 304,68
KETERANGAN Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima
105
DAFTAR NILAI TES POTENSI AKADEMIK PRORAM PERCEPATAN SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 NO
NO PESERTA
1
38
2
NAMA
NILAI RAPORT
TES-1
KELAS V/1
KELAS V/2
KELAS VI/1
TPA
Keisha Rana Putri
91.4
91.4
93.3
12
Syafira Alya Hanifa
88.9
91.6
3
37
M. Javier Putra T
88.4
4
21
Paraditha Mutia Dewi
5
26
6
TES 2 NEM
TC
JUMLAH NILAI
NILAI RATA-RATA
IQ
CQ
80
113
120 178
767
109.58
94.2
88
142
123 127
755
107.82
90.5
92.0
78
120
115 168
752
107.41
89.4
91.0
93.1
82
141
115 131
742
106.06
Biancavai Irama Fidyzahwa
91.4
90.2
91.7
82
142
116 128
741
105.89
31
M. Mikail Dhafi Al-Muallim
92.5
92.5
93.2
82
147
104 130
741
105.88
7
36
Amanda Khairiyah Nasution
92.0
92.9
91.6
72
131
125 134
739
105.51
8
13
Dewita Oktavia Nuur Marwan
91.7
91.6
93.6
78
125
120 130
730
104.28
9
15
Fauzan Ahmad Fahrezi
90.5
92.0
92.8
78
119
117 133
722
103.18
10
5
Arifa Ainaya Azlyani
89.9
91.5
87.5
82
120
117 134
722
103.13
11
32
Aredhita Putri Marshana
80.1
83.2
86.6
74
146
119 131
720
102.84
12
8
Fakhrunisa
86.6
89.0
90.2
90
125
103 127
711
101.54
106
NO
NO PESERTA
13
1
14
NAMA
NILAI RAPORT
TES-1
KELAS V/1
KELAS V/2
KELAS VI/1
TPA
Nurul Aulia Ningtyas
87.7
87.2
89.0
30
Randy Maulana
83.6
85.0
15
3
Salsha Maylunna ratu Sedyo Putri
83.0
16
7
Muhammad Nabil Fakhri
17
19
18
TES 2 NEM
TC
JUMLAH NILAI
NILAI RATA-RATA
IQ
CQ
84
107
117 135
707
100.99
87.2
72
132
116 129
705
100.69
83.0
88.6
74
121
120 130
700
99.94
86.5
88.4
88.9
86
120
98
131
699
99.81
Nadhira Nurul Muhafi
84.4
85.0
85.9
74
113
122 132
696
99.46
29
Adam Muhammad Fadli
87.5
87.5
88.9
68
114
118 130
694
99.13
19
6
Abdul Mun'im
85.0
85.5
87.3
80
113
112 130
693
98.97
20
34
Imtihan Shafa Raniah
82.6
85.4
80.2
74
107
126 133
688
98.31
21
2
Wahyu Adiyanto Nugroho
86.4
84.1
87.0
74
120
109 127
688
98.21
22
11
Della Dearista Axelia
85.0
84.0
86.0
76
115
111 130
687
98.14
23
20
Muria Rahma
84.5
84.8
84.4
80
128
93
131
686
97.96
24
17
Hana Dhia Khoirunnisa Rachman
81.9
84.5
89.1
66
118
113 133
685
97.92
25
28
Mohammad Nur Rayhan Al-Faiq
85.0
86.0
88.0
80
117
98
131
685
97.86
26
35
M. Akhsan Rizky Hidayat
84.0
86.0
87.0
76
114
105 132
684
97.71
27
18
Isna Fitria
84.5
87.7
91.4
66
121
103 130
684
97.64
107
DAFTAR NILAI TES POTENSI AKADEMIK PRORAM PERCEPATAN SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NILAI RATA-RATA RAPORT SD NO.
NO. Peserta
NAMA
2 94.3
1 94.4
2 94.5
Kelas VI 1 93.8
Kelas IV
Kelas V
NILAI RATARATA UJIAN SEKOLAH
TPA
IQ
CQ
TC
Jumlah Akhir
94.10
82
138
111
138
563.10
1
37
Almira Kaffilardi
1 93.5
2
23
Natania Setyawati
94.2
94.8
94.8
96
95
94.96
88
118
102
137
539.96
3
2
Tasyafa Faradilla Azarine
89.89
90
90
94
94
91.59
76
125
105
140
537.59
4
10
Rezvanda Bagas Saputra
92
93.1
92,6
99
92.8
94.23
88
112
103
135
532.23
5
9
Kevin Ghalian Dhiaurrahman
80.4
80.2
75.2
80
81
79.36
70
136
105
140
530.36
6
27
Adinda Putri Avrora
86
89
90
90
89
88.80
76
121
106
138
529.80
7
16
Richie Hadinata
89.6
89.6
90.1
90
90
89.86
88
112
101
138
528.86
8
14
Salsabila Jauza Nirbita
94.6
96.33
95.81
94.93
96.37
95.61
82
112
100
139
528.61
9
7
88.6
88.1
85.8
88.1
87.3
87.58
86
125
98
132
528.58
10
26
Benraihan Nasrullah Angel Miracle Marcellina Siahaya
84.5
88
86.2
86.9
86
86.32
110
100
138
11
6
Rr. Naila Diah Permata
82.9
84.4
90.5
92.1
90.6
88.10
78
113
105
138
522.10
12
31
Irham Haikal Madjid Faizal
93
93
93
92
89
92.00
78
116
100
136
522.00
13
25
Rizky Candraditya
86.6
88.7
85.5
96.5
95
90.46
80
113
100
138
521.46
14
11
Farishta Enggar Pramedya
91.71
94.21
90.81
92.57
90.86
92.03
80
109
100
138
519.03
90
524.32
108
NILAI RATA-RATA RAPORT SD NO.
NO. Peserta
NILAI RATARATA UJIAN SEKOLAH
TPA
IQ
CQ
TC
Jumlah Akhir
1
2
1
2
Kelas VI 1
89
85
82
84
82
84.40
84
111
100
138
517.40
NAMA
Kelas IV
Kelas V
15
35
Shakila Auriel Riadi
16
30
Khalila Wardah Arianto
81.3
81.15
81.61
80.38
81.07
81.10
84
113
101
138
517.10
17
24
Vincentius Setyawan Widyahadi
86.1
88.09
90
89.6
87
88.16
74
115
100
136
513.16
18
15
87.9
84.2
82.4
86.2
88.7
85.88
76
113
98
140
512.88
19
32
Bimo Ruwandana Anneru Muhamad Syahreza Trihatmanto
87.2
85.5
85.1
83.5
91.1
86.48
94
97
96
138
511.48
20
17
Bagus Rafli Cahya Putra
90.57
90.57
87.82
89.43
88.29
89.34
72
110
102
138
511.34
21
12
Razaka Qalby Ari Wibowo
81,73
86.66
86
89.83
84.66
86.79
76
111
98
139
510.79
22
22
87.2
85.8
88.8
85.9
87.04
80
100
100
139
506.04
23
4
Marsaa Shabrina Naura Mustika Kusumawardhani
87.5 82
82
80
83
84
82.20
78
104
100
138
502.20
24
18
Ais Khairiyanti Al-Haqqul Aman
82.42
83.91
82
86.5
85.8
84.13
88
97
95
137
501.13
25
34
Fathia Salma
84.16
84.87
83.94
86.87
86.06
85.18
74
109
98
134
500.18
26
36
Syafira Juliaintani Chaniago
81
80
80
84
82
81.40
72
105
101
139
498.40
27
5
Serly Berliana
80.4
81.4
80.4
80.2
82.1
80.90
70
105
103
138
496.90
28
41
Revilia Elsa
82
84
84
85
84
83.80
76
100
98
138
495.80
29
3
Aura Zhafira
91,5
84
77,76
92,91
93,5
84.00
76
104
96
135
495.00
109
110
Lampiran 11
Hasil Ujian Nasional Program Akselerasi SMP N 3 Tanggerang Selatan Tahun Ajaran 2009-2010
04-043-310-3
AINI PUTRI WULANDARI
08097340
04-043-311-2
FITRI DWI FEBRIANTI
08097342
04-043-312-9
GEBY DILA MONICA
08097343
04-043-313-8
KRISYANTI YULIA
08097344
04-043-314-7
MARETA PUSPITA SIWI
08097345
04-043-315-6
MEGA SARTIKA DEWI
08097347
04-043-316-5
PUTI ANDINI
08097348
04-043-317-4
RADEN AYU MEISKA LIANTY
08097350
04-043-318-3
RIZKI OKHTA ARDIANTO
08097352
04-043-319-2
WIDYA ANGGRAENI
08097354
04-043-320-9
BRAMANTIYO TRIATMOJO
08097355
04-043-321-8
FAJAR SIDIQ BUDIYANTO
08097356
04-043-322-7
FIRMAN BAYU RAMADHANI
08097357
04-043-323-6
JORDI SADEWA PRATAMA
08097358
04-043-324-5
MUHAMMAD RANAFIF APRYZAN
08097360
04-043-325-4
MUHAMMAD RIDHO SAPUTRA
Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Nilai Terendah
1
Rata2
08097339
Jumlah
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ujian
IPA
Induk
Matema
Urut
B. Ingg.
N A M A
B. Indo.
NILAI UN
NOMOR
9,00 7,20 8,60 9,00 9,40 8,00 8,60 7,80 8,40 8,40 6,60 7,80 7,80 7,20 8,00 7,40
8,80 9,00 9,00 9,40 9,60 8,40 9,00 8,60 9,40 9,00 7,80 8,20 9,20 7,80 9,20 9,00
8,75 9,50 8,25 9,00 9,75 9,25 9,75 8,25 9,75 9,00 8,75 8,50 8,75 7,75 9,00 8,50
9,00 7,50 8,50 7,75 9,00 8,25 7,50 8,50 8,50 8,00 8,25 7,75 8,00 6,75 7,75 7,75
35,55
8,89
33,20
8,30
34,35
8,59
35,15
8,79
37,75
9,44
33,90
8,48
34,85
8,71
33,15
8,29
36,05
9,01
34,40
8,60
31,40
7,85
32,25
8,06
33,75
8,44
29,50
7,38
33,95
8,49
32,65
8,16
9,40
9,60
9,75
9,00
37,75
9,44
8,08
8,84
8,91
8,05
33,87
8,47
6,60
7,80
7,75
6,75
29,50
7,38
KET.
111
Hasil Ujian Nasional Program Akselerasi SMP N 3 Tanggerang Selatan Tahun Ajaran 2010-2011
04-043-341-4
ADE SYARIFA FATHIAWATI
2
09107 401
04-043-342-3
ANNISA FITRI ISLAMIY
3
09107 402
04-043-343-2
ARDYANDINI
4
09107 403
04-043-344-9
DIAH PRADITYA RAHMASARI
5
09107 404
04-043-345-8
DIVYA ANJANI
6
09107 405
04-043-346-7
INGGITA NADIAH ARIFIRA ISMADANTI PUTRI RIZKY
7
09107 406
04-043-347-6
8
09107 407
04-043-348-5
PUTRI CITRA PRATAMA
9
09107 409
04-043-349-4
RANIA DWI CAHYANI
10
09107 410
04-043-350-3
SEKAR AJI AYU WARDHANI
11
09107 411
04-043-351-2
STELLA ARZSA SARAHNAZ
12
09107 412
04-043-352-9
TRI ROSMA YANTI
13
09107 413
04-043-353-8
YASHA APRILLA
14
09107 415
04-043-354-7
ANRICO GIDEON ALFANO
15
09107 416
04-043-355-6
ARDIAN DIRGANTARA
16
09107 418
04-043-356-5
CHAIRUL ANWAR HIDAYAT
17
09107 419
04-043-357-4
DENNY MARCELLINO EKA PUTRA
18
09107 420
04-043-358-3
MOHAMMAD AGUNG ANUGRAH
19
09107 421
04-043-359-2
MUHAMMAD KEMAL RADYASTOMO
Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Nilai Terendah
9,00 9,20 8,25 8,20 9,40 8,00 8,20 9,60 8,75 7,00 9,80 9,25 7,80 9,80 9,75 7,20 8,40 8,00 8,00 9,20 7,75 8,00 8,80 8,50 7,60 9,80 8,50 8,60 9,60 10,00 7,60 9,60 9,25 8,40 9,40 8,75 8,40 10,00 8,50 7,80 9,40 8,75 8,60 9,80 9,25 7,80 9,00 8,25 8,40 9,60 8,50 8,20 9,80 8,50 7,40 9,60 8,75
Jumlah
Ujian
09107 400
NILAI
IPA
Induk
1
Mate.
Urut
B. Ingg.
N A M A
B. Indo.
NILAI UN
NOMOR
8,00 7,25 7,75 7,75 7,50 7,75 8,00 6,50 7,50 8,00 8,00 8,00 8,00 8,00 8,25 7,75 8,25 7,50 8,50
34,45 32,85 34,30 33,80 34,85 31,35 32,95 31,80 33,40 36,20 34,45 34,55 34,90 33,95 35,90 32,80 34,75 34,00 34,25
RATA2 KET.
(C) 8,61 8,21 8,58 8,45 8,71 7,84 8,24 7,95 8,35 9,05 8,61 8,64 8,73 8,49 8,98 8,20 8,69 8,50 8,56
8,60
10,00
10,00
8,50
36,20
9,05
7,94
9,48
8,76
7,82
34,01
8,50
7,00
8,40
7,75
6,50
31,35
7,84
112
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
10117401 10117402 10117403 10117404 10117405 10117406 10117407 10117408 10117409 10117410 10117411 10117412 10117413 10117414 10117415 10117416 10117417 10117418 10117419 10117420 10117421 10117422 10117423 10117424
04-043-390-3 04-043-391-2 04-043-392-9 04-043-393-8 04-043-394-7 04-043-395-6 04-043-396-5 04-043-397-4 04-043-398-3 04-043-399-2 04-043-400-9 04-043-401-8 04-043-402-7 04-043-403-6 04-043-404-5 04-043-405-4 04-043-406-3 04-043-407-2 04-043-408-9 04-043-409-8 04-043-410-7 04-043-411-6 04-043-412-5 04-043-413-4
ADERANI RAHMATIANA AMALIA NURAZIZAH ANNISA FITRIANA ESHA MINATI FEBRI FITRIANTI MAHARANI CITRA PRAPHESTI MARDIAH KHAIRUNNISA NABILA RACHELYCA FEBRIANTO PUTRI NARISWARI FIDARA NUR AMELIA KHODIJAH RAUDHAH NUR PRATIWI RIZKY RAHMAWATI SEVTIANA RATIH PURNAMASARI SHELLA KURNIA RIZKI SUSI KHURNIASIH YUMNA KARIMAH ARIEF DARMAWAN RABBANI DANNY YOGA ALFARIZKI MUHAMMAD IVAN ACHLAQULLAH RAFIANO OKA RAHADIANTO RIVALDO CORNELIUS RYAN CHRISTIAN YOGA PRATAMA YUDHA TRIAJI SAPUTRA
Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Nilai Terendah
9,80 8,20 9,00 9,40 9,80 9,40 9,60 9,80 9,60 9,40 9,20 9,60 9,00 9,20 9,20 9,20 9,60 9,00 9,60 9,40 9,60 8,40 9,20 9,80
9,20 10,00 9,75 6,80 8,00 9,25 7,20 9,25 9,00 7,80 9,50 8,25 8,40 9,75 9,50 7,60 9,25 8,50 7,20 9,25 9,50 8,20 8,75 9,00 9,20 9,75 9,50 8,20 9,50 8,75 6,60 9,75 9,00 8,00 9,00 7,75 6,80 7,25 8,50 8,00 10,00 8,50 7,80 9,50 8,75 8,60 9,75 9,00 8,40 8,00 9,25 7,40 9,25 7,50 8,40 8,50 7,50 9,40 9,50 8,75 8,00 9,75 10,00 7,80 9,25 7,50 8,40 8,00 9,25 7,60 9,75 8,75
Rata2
Ujian
IPA
Induk
B. Ingg.
Urut
B. Indo.
N A M A
Matema
NILAI UN
NOMOR
Jumlah
Hasil Ujian Nasional Program Akselerasi SMP N 3 Tanggerang Selatan Tahun Ajaran 2011-2012
38,75 32,25 34,45 34,95 37,45 34,75 35,55 35,75 38,05 35,85 34,55 34,35 31,55 35,70 35,25 36,55 35,25 33,15 34,00 37,05 37,35 32,95 34,85 35,90
9,69 8,06 8,61 8,74 9,36 8,69 8,89 8,94 9,51 8,96 8,64 8,59 7,89 8,93 8,81 9,14 8,81 8,29 8,50 9,26 9,34 8,24 8,71 8,98
9,80
9,40
10,00
10,00
38,75
9,69
9,35
7,88
9,19
8,93
35,35
8,84
8,20
6,60
7,25
7,75
31,55
7,89
KET.