Implementasi Kurikulum Akselerasi…. (Rino Satya N.) 73
IMPLEMENTASI KURIKULUM AKSELERASI PADA PROGRAM KELAS CERDAS ISTIMEWA (CI) DI SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF THE PROGRAM CURRICULUM ACCELERATION SMART CLASS PRIVILEGE (CI) IN SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA Oleh: Rino Satra N., Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Perencanaan kurikulum akselerasi pada program kelas Cerdas Istimewa; 2) Implementasi kurikulum akselerasi pada program kelas Cerdas Istimewa; 3) Hambatan dalam mengimplementasikan kurikulum akselerasi pada program kelas Cerdas Istimewa. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Kepala Bidang Pendidikan Nasional Diknas Pendidikan Kota Yogyakarta, Kepala Sekolah, Guru CI dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Analis data menggunakan beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan Kurikulum Program Kelas Cerdas Istimewa meliputi penyusunan kurikulum yang dipusatkan pada materi yang esensial dan perencanaan seleksi siswa yang meliputi 3 tes, yaitu tes administrasi, psikotes, dan tes wawancara; 2) Implementasi Kurikulum Akselerasi Program Kelas Cerdas Istimewa dikategorikan efektif karena semua sudah sesuai dengan pedoman penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik cerdas istimewa, sedangkan pengawasan program akselerasi ini dilakukan oleh Diknas Kota Yogyakarta; 3) Hambatan dari pelaksanaan Kurikulum Akselerasi Program Kelas Cerdas Istimewa yang dihadapi oleh Diknas Kota Yogyakarta dan sekolah adalah pembiayaan kelas akselerasi relatif lebih mahal, sarana dan prasarana untuk kelas akselerasi tidak ada bedanya dengan kelas yang lain, dan membutuhkan tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya. Kata Kunci: Kurikulum Akselerasi, Program Kelas Cerdas Istimewa (CI)
Abstract This study aimed to describe: 1) Planning acceleration curriculum in the classroom program Intelligent Outstanding; 2) Implementation of the program curriculum acceleration Outstanding Smart class; 3) Barriers in implementing the accelerated curriculum in the classroom program Intelligent Specialties. Research is a qualitative descriptive study. The subject of this research is the Head of Education Department of Education National Education Yogyakarta, Principals, Teachers CI and parents. Data collection techniques using observation, interview and documentation. The validity of the data using triangulation techniques and resources. Analysts data using multiple stages of data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that: 1) Curriculum Planning Smart Classroom Program Outstanding include curriculum centered on the essential material planning and selection of students which includes three tests, namely the administration test, psychological test and interview; 2) Implementation of the Smart Classroom Curriculum Acceleration Program Outstanding categorized effective because all are in accordance with the guidelines for the provision of education for learners special smart, while the acceleration program oversight is conducted by the Department of Education of Yogyakarta; 3) The resistance of the implementation of the Curriculum Acceleration Program Class Smart Outstanding faced by the Ministry of Education of Yogyakarta and school is financing the accelerated classes are relatively more expensive, facilities and infrastructure for accelerated classes is no different than any other class, and requires educators who are competent in their field. Keywords: Accelerated Curriculum, Smart Special Class Program (CI)
74 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
pendidikan untuk anak yang memikiki
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hak dasar bagi
tingkat kecerdasan istimewa, telah menjadi
setiap manusia. Hal ini sesuai dengan
keniscayaan bagi penyelenggaraan layanan
pernyataan yang termuat dalam Deklarasi
pendidikan
Hak-hak Azasi Manusia yang menyatakan
2012:1).
bahwa “Setiap orang berhak mendapatkan
program kelas Cerdas Istimewa (CI) untuk
kesempatan
dengan
anak yang memiliki kecerdasan sama atau
kemampuan dirinya”. Dalam UUD 1945
lebih dari IQ dengan skor 130, masih
pasal 31 juga ditegaskan bahwa “setiap
dipahami sebagai penyediaan kelas yang
warga
mendapatkan
terpisah dengan kelas reguler. Namun, untuk
pendidikan”. Oleh karenanya, pendidikan
keutuhan layanan pendidikan bagi peserta
merupakan
didik
pendidikan
negara
hak
berhak
setiap
sesuai
individu
tanpa
untuk Selama
CI,
yang
mereka ini
(Supriyanto,
penyelenggaraan
menuntut
memandang latar belakang maupun kondisi
ketersediaan
yang ada pada mereka. Adapun pendidikan
pembelajaran yang diferensiasi masih belum
mempunyai peran yang amat menentukan,
tersedia dalam proses implementasinya.
tidak
dan
Padahal, sesuai dengan Undang-Undang No.
perwujudan diri individu tetapi juga bagi
20 tahun 2003 Pasal 5 ayat 1 menegaskan
pembangunan suatu bangsa dan negara.
bahwa siswa yang berkecerdasan istimewa
hanya
bagi
perkembangan
Undang-undang Republik Indonesia
kurikulum
maupun
adanya proses
mendapatkan layanan pendidikan khusus
Nomor 20 tahun 2003 Pasal 5 ayat 4 (empat)
sesuai
tentang
Nasional
keunggulannya. Namun senyatanya secara
menyebutkan bahwa setiap warga Negara
empirik di kelas CI, layanan yang diberikan
mempunyai
hak
untuk
disamakan dengan layanan kurikulum untuk
memperoleh
pendidikan
bermutu.
kelas reguler, dan yang membedakan hanya
Sejalan dengan pernyataan tersebut maka
pada system seleksi peserta didiknya saja
anak memiliki kecerdasan istimewa juga
(Supriyanto, 2012:2).
Sistem
Pendidikan
yang
sama yang
dengan
kebutuhan
dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan
Kurikulum untuk kelas CI perlu
sebagai warga masyarakat yang memiliki
dimunculkan secara khusus karena adanya
kesempatan yang sama untuk mendapatkan
dorongan agar kurikulum CI terhindar dari
pelayanan pendidikan.
efek yang menekankan domain kognitif saja
Adapun kebutuhan akan tersedianya
tanpa adanya keseimbangan untuk domain
kurikulum yang sesuai dengan pelayanan
spiritual dan emosional. Menurut Sternberg
Implementasi Kurikulum Akselerasi…. (Rino Satya N.) 75
(2005) dalam Supriyanto (2012:6) terlalu
Yogyakarta, siswa lulusan Sekolah Dasar
kuatnya penekanan domain kognitif tanpa
harus memiliki kemampuan akademis yang
diimbangi dengan aspek sintetik dan aspek
tinggi, dan lulus seleksi PPDB RTO, serta
praktikal agar peserta didik CI yang hebat
dinyatakan berkompeten dari hasil tes
dalam pengetahuan juga matang dalam
psikologi di SMP Negeri 2 Yogyakarta yang
emosional
sosial
dilaksanakan oleh Tim Psikologi Universitas
kurikulum
Gajah Mada Yogyakarta, karena seleksinya
dan
kebutuhan
bermasyarakat.
Adapun
akselerasi
diselenggarakan
yang
untuk
program CI di Indonesia, sebagai kurukulum diferensiasi untuk program kelas CI, yang mengadopsi
kurikulum
nasional,
yakni
berdasarkan prosedur dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Peserta didik CI di SMP Negeri 2 Yogyakarta adalah peserta didik
yang
kurikulum 2013 yang bersifat tematik
memiliki golongan kecerdasan yang disebut
integral. Secara teoritis, kurikulum yang
sangat Cerdas (Very Superior/ Gifted) IQ
diperuntukan bagi peserta didik CI yang
130-139, dan Genius IQ > 140. Adapun
mempunyai
implementasi Program kelas CI di SMP
karakter
kecerdasan
dan
kecepatan belajar seharusnya tidak sama
Negeri
dengan kurikulum yang diberikan kepada
kurikulum
peserta didik kelas reguler, sebab bobot dan
pendidikan ditempuh selama 2 tahun saja.
kedalaman tidak memenuhi karakternya
Adapun dalam implementasi kurikulumnya,
(Tomlinson,
terdapat hidden kurikulum untuk manajemen
2009
dalam
Supriyanto,
2012:7).
2
Yogyakarta, akselerasi
menggunakan dimana
proses
kontrol terhadap peserta didik CI dalam
Adapun SMP Negeri 2 Yogyakarta
pembentukan peserta didik yang sopan
sebagai implementator Program Kelas CI,
(domain emosional). Adapun untuk domain
dengan
akselerasi,
spiritual peserta didik CI, diadakan spiritual
merupakan sekolah yang difavoritkan oleh
forum, serta pembinaan dalam diri peserta
masyarakat Yogyakarta pada khususnya,
didik, dikutip dari hasil wawancara wakil
karena
kepala sekolah bagian humas (Rabu, 11
kurikulum
dalam
khusus
beberapa
tahun
terakhir
berhasil menduduki 3 SMP deretan teratas di Daerah perolehan
Istimewa nilai
Yogyakarta
rata-rata
Ujian
untuk
Maret 2015). Oleh
karenanya,
peneliti
ingin
Akhir
melakukan penelitian tentang implementasi
Nasional. Untuk dapat diterima menjadi
kurikulum akselerasi pada program kelas
peserta didik (siswa) CI di SMP Negeri 2
Cerdas Istimewa (CI) di SMP Negeri 2
76 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
Yogyakarta
untuk
mendeskripsikan
yang memiliki kurikukulum diferensiasi
kurikulum diferensiasi berupa kurikulum
untuk program kelas CI, yakni kurikulum
akselerasi
akselerasi.
yang
diselenggarakan
dalam
proses pembelajaran untuk peserta didik CI. Subyek Penelitian Subjek penelitian memiliki kedudukan
METODE PENELITIAN
yang sangat sentral dalam penelitian, karena
Jenis Penelitian Penelitian
menggunakan
pada subjek penelitian itulah data tentang
pendekatan kualitatif jenis deskriptif yang
variabel yang diteliti berada dan diamati
bertujuan memberikan penjelasan mendalam
oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2003:
mengenai
119). Adapun subjek yang akan menjadi
akselerasi
ini
akan
implementasi pada
Cerdas
narasumber dalam penelitian ini antara lain;
Istimewa (CI) di SMP Negeri 2 Yogyakarta.
(1) Kepala Seksi Manajemen Sekolah
Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan
Subbag DIKMEN Dinas Pendidikan Kota
untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi
Yogyakarta, untuk mencari data tentang
menggambarkan “apa adanya” tentang suatu
program kelas Cerdas Istimewa di SMP
variabel, gejala atau keadaan (Suharsimi
Negeri 2 Yogyakarta; (2) Kepala sekolah,
Arikunto, 2003: 310). Dengan pendekatan
untuk mencari data tentang implementasi
kualitatif deskriptif, peneliti
kurikulum akselerasi pada program kelas
mendeskripsikan,
program
kurikulum kelas
bermaksud dan
Cerdas Istimewa (CI); (3) Guru, untuk
implementasi
mencari informasi tentang implementasi
kurikulum akselerasi pada program kelas
kurikulum akselerasi pada program kelas
Cerdas Istimewa (CI) di SMP Negeri 2
Cerdas Istimewa (CI), dan juga proses,
Yogyakarta.
metode, hasil pembelajarannya; (4) Orang
menguraikan
menggambarkan
bagaimana
Tua Siswa. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 2 Yogyakarta, yang beralamant di Jalan
P.
Senopati
No.28-30,
Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada bulan Mei hingga Juni 2015. Alasan memilih SMP Negeri 2 Yogyakarta sebagai tempat penelitian karena merupakan sekolah
Prosedur Prosedur dalam penelitian ini diawali dengan tahap pra observasi, penyusunan proposal, pengambilan dan pengumpulan data, analisis data serta pembuatan laporan
Implementasi Kurikulum Akselerasi…. (Rino Satya N.) 77
akhir
atau
hasil
dari
penelitian
yang
kemudian disimpulkan.
catatan lapangan, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting
Data, Instrumen penelitian, dan Teknik
dan yang akan dipelajari, dan membuat
Pengumpulan Data
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
Dalam
penelitian
digunakan
diri sendiri maupun orang lain. Miles and
sumber data primer dan sekunder. Sumber
Huberman (1984), mengemukakan bahwa
data primer merupakan data yang diperoleh
aktivitas dalam analisis data kualitatif
dari hasil penelitian langsung, dalam hal ini
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
adalah hasil wawancara. Sedangkan sumber
secara
data sekunder berupa data atau dokumen
sehingga datanya sudah jenuh. Adapun
yang
metode yang digunakan adalah analisis
berkaitan
ini
dengan
implementasi
terus
menerus
kurikulum kelas akselerasi. Dalam penelitian
model
ini peneliti menggunakan tiga macam teknik
Analysis) sebagai berikut:
sampai
interaktif (Interactive
tuntas,
Model
pengumpulan data yakni teknik observasi,
1. Data Reduction (Reduksi data)
wawancara, dan dokumentasi. Instrumen
2. Data Display (Penyajian data)
yang digunakan adalah pedoman observasi,
3. Drawing
pedoman
wawancara,
dan
pedoman
Conclusion
of
/verification
(Kesimpulan)
dokumentasi. Sedangkan yang digunakan sebagai alat atau instrument dalam penelitian ini sesuai
dengan
fokus
penelitian
yaitu
peneliti sendiri yang telah dibantu dengan menggunakan wawancara,
pedoman
observasi,
dokumentasi.
Instrumen
tersebut
disusun
berdasarkan
fokus
penelitian
yakni, implementasi kurikulum
akselerasi pada program kelas Cerdas Istimewa
data,
merupakan
PEMBAHASAN Kebijakan Sekolah SMPN 2 Tentang Kurikulum Akselerasi Program Kelas Cerdas Istimewa 1. Merencanakan Kurikulum Akselerasi Program Kelas Cerdas Istimewa Perencanaan
menempati
urutan
pertama dalam fungsi manajemen, karena sebelum kegiatan dilaksanakan harus
(CI) di SMP Negeri 2 Yogyakarta. Analisis
HASIL PENELITIAN DAN
proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
disusun terlebih dahulu perencanaan yang matang.
Perencanaan
organisasi Perencanaan
untuk
mengarahkan
mencapai
tujuan.
mendefinisikan
dimana
78 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
organisasi maju berada di masa depan dan
Pembelajaran
bagaimana mencapainya. Perencanaan
manakala guru-guru sudah mendapatkan
seperti
kinerja
pendelegasian wewenang dari Kepala
organisasi di masa datang dan penetapan
Sekolah untuk mengajar. Guru selain
sebagai pedoman sumber daya yang
bertugas
diperlukan untuk mencapai tugas-tugas
melaksanakan layanan bimbingan dan
serta sasaran organisasi (L. Daft, 2002:
konseling terhadap seluruh siswa di kelas
8).
yang
penentuan
sasaran
2. Melaksanakan Kurikulum Akselerasi
Tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan apabila pembelajaran dikelola dengan baik, yaitu melakukan
efisiensi
dan
efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar,
sedangkan
dilaksanakan
mengajar,
menjadi
guru
tanggung
juga
jawabnya,
terlebih untuk siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa, mereka
Program Kelas Cerdas Istimewa
dengan
dapat
efektivitas
mempunyai karakter tertentu yang perlu mendapatkan pelayanan yang tepat. 3. Siap Dalam Menghadapi Hambatan Kurikulum Akselerasi Program Kelas Cerdas Istimewa Ada
beberapa
hambatan
yang
biasanya dihadapi oleh sekolah dalam
merupakan kemampuan untuk memilih
mengimplementasikan
tujuan yang tepat atau peralatan yang
akselerasi program kelas cerdas istimewa
tepat untuk pencapaian tujuan yang telah
yaitu masalah pada:
ditetapkan. Manajemen juga dapat dilihat
a. Hambatan kurikulum
dari segi efektivitas pemanfaatan sumber,
b. Hambatan
apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam pencapaian tujuan sudah mencapai tujuan yang ditetapkan dan
seleksi
kurikulum
peserta
program akselerasi c. Hambatan seleksi guru program kelas cerdas istimewa
apakah dalam pencapaian tujuan tidak
d. Hambatan sarana dan prasarana
terjadi pemborosan (Suryasubroto, 2004 :
e. Hambatan pembiayaan.
20). Untuk dapat mengetahui apakah pembelajaran
dapat
berjalan
dengan
efektif dan efisien tentulah diketahui dari pelaksanaan
pembelajarannya.
didik
Implementasi Kurikulum Akselerasi…. (Rino Satya N.) 79
SIMPULAN DAN SARAN
merupakan guru pilihan yang dipilih
Simpulan
langsung oleh kepala sekolah dengan
Berdasarkan pembahasan
hasil
penelitian
mengenai
dan
berdasarkan
kompetensi
kelulusan
implementasi
perguruan tinggi minimal S-1 yang
kurikulum akselerasi program kelas cerdas
berasal dari perguruan tinggi negeri atau
istimewa maka dapat ditarik kesimpulan
swasta yang terakreditasi “A”, memiliki
sebagai berikut :
kulaifikasi
1. Perencanaan
Kurikulum
Akselerasi
Dalam
menjalankan
kompetensi,
sertifikat pendidik, memiliki karakteristik umum
Program Kelas Cerdas Istimewa
akademik,
yang
dipersyaratkan
dengan
kurikulum
mengacu pada aspek kepribadian dan
akselerasi pada program kelas cerdas
kompetensi guru, memiliki pengetahuan
istimewa pihak sekolah harus memiliki
dan pemahaman tentang karakteristik dan
perencanaan
kebutuhan
yang
matang
mengimplementasikan
dalam
kurikulum
istimewa,
peserta
didik
menguasai
kecerdasan
substansi
mata
akselerasi pada program kelas cerdas
pelajaran yang akan diajarkan kepada
istimewa. Perencanaan ini bertujuan dari
siswa, dan mampu mengelola proses
kurikulum ekselerasi berhasil dengan
pembelajaran kepada siswa. Yang ke
baik. Untuk itu ada beberapa hal yang
empat
harus direncanakamn oleh sekolah yaitu
perencanaan sarana dan prasarana yang
yang pertama perlu adanya perencanaan
akan
kurikulum maksudnya disini yaitu model
pembelajaran
penyusunan
perlu
seperti ruang kelas akselerasi, ruang
dipusatkan pada isi pokok kurikulum
laboratorium yang memadai, memiliki
maksudnya materi yang diberikan hanya
LCD
materi kurikulum yang esensial saja.
pembelajaran kepada siswa. Yang kelima
Yang
adanya
yaitu sekolah harus memiliki perencanaan
perencanaan seleksi siswa yang meliputi
pembiayaan karena biaya pada program
3 tes, yaitu tes administrasi, psikotes dan
akselerasi ini berasal dari orang tua siswa,
tes wawancara. Yang ketiga yaitu perlu
pemerintah kabupaten/ kota, pemerintah
adanya perencanaan seleksi guru program
provinsi dan pemerintah pusat.
kedua
kurikulum
yaitu
ini
perlu
akselerasi, maksudnya bahwa guru-guru yang mengajar di program akselerasi ini
sekolah
harus
digunakan
dalam
seperti
Projector
memiliki
proses
adanya
untuk
sarana
melakukan
80 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 1 Vol. V Tahun (2016)
2. Implementasi Kurikulum Akselerasi
bidangnya, sekolah harus mempersiapkan
Program Kelas Cerdas Istimewa
di
yang memiliki kompetensi tinggi di
Implementasi kurikulum akselerasi
sarana dan prasarana untuk menunjang
SMPN
pembelajaran
2
Kota
Yogyakarta
di
kelas,
guru
harus
dikategorikan efektif karena semua sudah
mempersiapkan materi kurikulum yang
sesuai dengan pedoman penyelenggaraan
cocok agar siswa dapat menangkap
pendidikan bagi peserta didik cerdas
materi yang diajarkan oleh guru, dan
istimewa. Pengawasan program akselerasi
kendala pada pembiayaan yang di dapat
ini
dari orang tua siswa, pemerintah kota,
dilakukan
oleh
Diknas
Kota
Yogyakarta. Selain itu orang tua murid
pemerintah
juga memegang peranan penting dalam
pusat.
provinsi
dan
pemerintah
pengawasan program akselerasi, hal ini dilakukan
untuk
memperkecil
Saran
kemungkinan kesalahan yang terjadi pada
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
pelaksanaan
maka peneliti mempunyai saran, antara lain:
program
ini.
Hal
ini
dibuktikan bahwa siswa kelas akselerasi lebih cepat lulus, setelah mereka lulus
1. Bagi Sekolah a.
Diharapkan Sekolah SMPN 2 dapat
mereka dapat masuk di SMA unggulan
lebih
baik itu di dalam negeri ataupun di luar
akselerasi
negeri.
istimewa mengingat bahwa amanat
3. Hambatan
Kurikulum
yang
dihadapi
program
pendidikan
Akselerasi
kurikulum cerdas
nasional
kelas
adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Program Kelas Cerdas Istimewa Hambatan
meningkatkan
oleh
b.
Diharapkan SMPN 2 dapat lebih
Diknas Kota Yogyakarta dan sekolah
meningkatkan
kualitas
yang mengikuti kurikulum akselerasi
guru
akselerasi
dengan
program kelas cerdas istimewa adalah
memberikan
pelatihan
ataupun
yaitu pada saat kelas akselerasi memulai
seminar-seminar
program kelas cerdas kelas istimewa
berhubungannya
seperti sekolah harus mempersiapkan
ataupun metode pembelajaran yang
kelas akselerasi untuk siswa agar guru
dapat
dapat melakukan pembelajaran kepada
akselerasi.
siswa, sekolah harus mencari guru-guru
kelas
diterapkan
intelektual
yang dengan
kepada
sistem
siswa
Implementasi Kurikulum Akselerasi…. (Rino Satya N.) 81
c.
Diharapkan
Sekolah
SMPN
2
DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan sarana dan prasarana Eko
untuk mendukung pembelajaran. 2. Bagi Guru a.
Diharap Guru CI lebih meningkatkan kualitas metode pengajaran yang diterapakan kepada siswa akselerasi.
b.
kurikulum
dalam materi
yang
akan
Diharapkan Guru CI menggali lebih dalam
pengetahuan
yang
ada
hubungannya dengan mata pelajaran yang
diajarkan
kepada
siswa
akselerasi. d.
Diharapkan
Guru
L.Daft Richard 2002. Manajemen. Jakarta : Erlangga
membuat
diterapakan kepada siswa akselerasi. c.
Jhon M. Echols dan Hasan Shadily. 2005. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, Cet.XXVI 110
Diharapkan Guru CI meningkatkan kemampuan
Supriyanto. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas Istimewa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
CI
mengikuti
pelatiha-pelatihan ataupun seminarseminar yang berhubungan dengan metode ataupun cara pengajaran
Miles, M.B & Huberman, A.M. 2007. Qualitative Data Analysis (Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru). Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suryosubroto, B, 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
kepada siswa akselerasi. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 5 ayat 4 tentang Hak dan Kewajiban Warga Negera, Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.