Implementasi Kebijakan Kelas… (Anggi Wulandini) 429
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KELAS CERDAS ISTIMEWA DI SMA N 1 WONOGIRI (THE IMPLEMENTATION OF PRIVILEGED INTELLIGENT CLASS POLICY AT WONOGIRI STATE 1 HIGH SCHOOL) Oleh: Anggi Wulandini, Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Studi Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan kebijakan kelas Cerdas Istimewa di SMA N 1 Wonogiri, dalam hal dasar perumusan kebijakan dan penerapan yang ada di SMA N 1 Wonogiri. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah, guru kelas CI, siswa kelas CI yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan teori Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian sebagai berikut: 1)Kebijakan kelas CI dirumuskan oleh Kepala Sekolah dibantu oleh tim guru. 2) Seleksi peserta didik melalui seleksi nilai Ujian Nasional dan seleksi tertulis mata pelajaran Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi. 3) Guru yang mengajar di kelas CI ditentukan oleh Kepala Sekolah. 4) Kurikulum dikembangkan oleh masingmasing guru mata pelajaran kelas CI. 5) Program/ kegiatan yang diberikan untuk kelas CI sama dengan kelas Reguler. 6) Fasilitas belajar antara siswa kelas CI dengan Reguler sama. Di sini terlihat bahwa kelas CI di SMA N 1 Wonogiri belum mengacu pada pedoman kelas CI sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 4, Permendiknas Nomor 34 tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa, Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa. Panduan Direktorat Pembina Pendidikan Luar Biasa (PLB), dan teori para ahli. Kata Kunci: implementasi kebijakan, kelas cerdas istimewa, dan SMA N 1 Wonogiri
Abstract This research aims to describe the application of the intelligent privileged class policy at Wonogiri State 1 High School, in terms of basic policy formulation an implementation at Wonogiri State 1 High School. This research was a descriptive qualitative research. The subjects of research were the principal or deputy head of school, teachers of CI class, and students of CI class which totaled 15 people. The data were collected through interviews, observations, and study documents. The data were analyzed by used the steps of Miles and Huberman
430 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 4 Vol. V Tahun 2016
namely data reduction, data display, and conclusion. The data validity test used techniques triagulation and resources triangulation. The result of the research concludes as follows: 1) CI class policy formulated by the principal and teachers. 2) The selection of student through a selection of National Examination and selection of written subject Mathematic, Chemistry, Physics, and Biology. 3) The teachers who teach the CI class is determinded by the principal. 4) The curriculum is developed by each teachers who teach CI class. 5) The programs or the activities are provided for the CI class equal to the Regular class. 6) Learning facilities are still the same between CI class with Regular class. Here we saw that CI class not comply with the guidelines as set out in Law of Education System Number 20 in 2003 article 5 paragraph 5, Regulation of the National Education Minister Number 34 in 2006 about Coaching Learners Achievements that have the Potential Intelligence and/ or Special Talents, Regulation of the National Education Minister Number 70 in 2009 about Inclusive Education for Learners who have the diorder and has Potential Intelligence and/ or Special Talents, Rules Directorate Builder Exceptional Education, and rules of expert in theory. Keywords: implemetation of policy, intelligent privileged class, and Wonogiri State 1 High School
diskriminasi
PENDAHULUAN Kualitas
pendidikan
dan
menyebabkan
terjadinya kastanisasi dalam bidang
merupakan aspek penting yang harus
pendidikan
ditingkatkan. Peningkatannya dapat
Penghapusan kebijakan RSBI ini
dengan menerapkan berbagai inovasi
kemudian
pendidikan.
inovasi
pemerintah dengan kebijakan lain
pendidikan ini dapat dibentuk dalam
yang dapat diterapkan oleh sekolah,
kebijakan
Kebijakan
misalnya dengan pengadaan kelas
yang belum lama ini diterapkan
Cerdas Istimewa (CI) ataupun kelas
adalah
unggulan.
Sekolah
Salah
satu
pendidikan.
penghapusan Bertaraf
Rintisan Internasional
Kelas
(Tribunnews,
digantikan
CI
ini
2013).
oleh
ada
untuk
belajar
yang
didik
yang
(RSBI). Mahfud MD selaku ketua
memberikan
ruang
Mahkamah Konstitusi pada saat itu,
sesuai
peserta
memutuskan untuk menghapus kelas
memiliki
RSBI
Keistimewaan yang dimaksud adalah
karena
membuka
potensi
bagi
keistimewaan.
Implementasi Kebijakan Kelas… (Anggi Wulandini) 431
istimewa dalam hal kecerdasan dan
kebijakan pendidikan berlaku dalam
bakat lainnya. Syarat utama peserta
praktik
didik dari kelas CI ini adalah
implementasi kebijakan pendidikan
memiliki IQ di atas 130 (secara
ini adalah pelaksana pendidikan,
akademik) dan keterampilan lainnya
mulai dari tingkat nasional hingga ke
(secara
Hasil
tingkat lokal (Ali Imron, 2012: 65-
penelitian dari Amril Muhammad,
67). Bedasarkan pengertian tersebut,
Sekretaris
maka dalam kebijakan kelas CI perlu
non
akademik).
Jenderal
Asosiasi
pendidikan.
implementasi
Aktor
Penyelengaraan, Pengembangan, dan
ada
Pendukung Pendidikan Khusus untuk
pendidikan dengan memperhatikan
Siswa Cerdas/ Berbakat Istimewa
pedoman
(Asosiasi CI/BI) yang dipublikasikan
kelas CI dari tingkat nasional sampai
(Kompas, 2009) menunjukkan bahwa
tingkat lokal.
ada 2,2% anak usia sekolah yang berkualifikasi cerdas istimewa. Kebijakan
pelaksanaan
satuan
kebijakan
Implementasi dari kelas CI ini diatur oleh Pemerintah menerbitkan
Cerdas
UU RI No 20/2003 tentang Sistem
Istimewa ini turut diterapkan oleh
Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 4,
SMA
yang
menjelaskan bahwa "Warga negara
telah
yang memiliki potensi kecerdasan
N
1
sebelumnya
kelas
dalam
dari
Wonogiri memang
melaksanakan kebijakan RSBI. SMA
dan
N 1 Wonogiri mulai membuka kelas
memperoleh
CI pada tahun ajaran 2014/2015. Di
Permendiknas Nomor 34 Tahun 2006
sini berarti dalam satuan pendidikan
kemudian diterbitkan yang berisi
melakukan implementasi kebijakan
tentang pembinaan peserta didik
pendidikan.
adalah
yang memiliki potensi kecerdasan
yang
dan/atau bakat istimewa, kemudian
menghasilkan tolok ukur/ penilaian
Permendiknas Nomor 70 tahun 2009
suatu kebijakan (Ali Imron, 2012:
tentang
64).
mengenai
peserta didik yang memiliki kelainan
implementasi kebijakan pendidikan
dan memiliki potensi kecerdasan
adalah upaya agar rumusan-rumusan
dan/
aktualisasi
Implementasi dari
kebijakan
Kemudian
bakat
istimewa
berhak
pendidikan
khusus".
pendidikan
atau
bakat
inklusi
bagi
istimewa.
432 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 4 Vol. V Tahun 2016
Pelaksanaan kelas CI ini diatur pula dalam
Direktorat
8. Pendidikan khusus bagi peserta
Pembina
didik kelas Cerdas Istimewa
Pendidikan Luar Biasa (PLB) serta
merupakan bagian dari sistem
teori ahli kelas CI.
pendidikan nasional.
Pihak Direktorat Pembinaan PLB
menyatakan
9. Sekolah yang menyelenggarakan
ciri-ciri
program kelas Cerdas Istimewa,
penyelenggaraan pendidikan khusus
diproyeksikan
sebagai
pusat
bagi peserta didik kelas Cerdas
keunggulan. (Ruwiyati, 2013: 3-
Istimewa, antara lain:
4)
1. Masukan (intake) yaitu peserta
Konsep mengenai siswa yang
didik, perlu diadakan seleksi
masuk dalam kategori kelas CI itu
secara benar dan tepat untuk
sendiri
memenuhi kriteria dan prosedur.
mempunyai
2. Guru yang mengajar di kelas Cerdas
Istimewa
diseleksi
dengan kriteria tertentu. 3. Sarana
dan
umum
yang
menunjang.
siswa
dimensi
pada
yang
kemampuan
taraf
kecerdasan
ditetapkan skor Intelligence Quotient (IQ)
prasarana
adalah
130 ke atas skala Wechsler,
dimensi kreativitas tinggi (ditetapkan skor Creativity Quotient (CQ), dalam
4. Lingkungan belajar yang baik.
nilai baku tinggi atau plus 1 standar
5. Diferensiasi kurikulum.
deviasi
6. Kegiatan belajar peserta didik
pengikatan diri terhadap tugas (
kelas Cerdas Istimewa dapat
ditetapkan skor Task Commitment
difungsikan
sarana
(TC) dalam kategori nilai baku baik)
penguatan menuju level berfikir
(Deden Saepul Hidayat, 2013: 12).
yang lebih tinggir.
Renzulli (Ruwiyati dkk, 2013: 2)
sebagai
7. Waktu belajar yang dibutuhkan/
di
atas
rerata),
dan
teorinya tentang the three rings
diberikan untuk peserta didik
conception
of
giftedness
kelas Cerdas Istimewa belajar di
menyimpulkan
bahwa
seseorang
sekolah lebih lama daripada
yang
peserta didik kelas Reguler.
istimewa/
memiliki
memiliki
perilaku
berbakat gabungan
cerdas istimewa
kemampuan
Implementasi Kebijakan Kelas… (Anggi Wulandini) 433
umum dan/atau khusus di atas rata-
masuk ke dalam isi dan rancangan
rata,
tinggi,
pembelajaran serta aktivitas belajar
yang
di kelas, hal ini untuk membantu
tinggi, serta mampu menerapkannya
peserta didik mendapatkan lebih
pada
banyak makna dan rangsangan otak
kreativitas
komitmen
yang
terhadap
berbagai
tugas
bidang
dalam
kehidupan masyarakat.
dalam
Berdasarkan konsep kriteria
proses
belajar,
memperbanyak
sekaligus
variasi
dan
peserta didik kelas CI tersebut, maka
kesenangan ketika belajar, sehingga
siswa
mampu
kelas
CI
membutuhkan
mengembangkan
dan
layanan yang berbeda dengan siswa
memperkuat kecerdasannya. (Deden
kelas Reguler. Guru untuk kelas CI
Saepul Hidayat, 2013: 10-17)
memiliki syarat yang disampaikan
Penerapan
kurikulum
bagi
oleh Eko Suprianto selaku tenaga
siswa kelas CI juga berbeda dengan
ahli bidang CIBI Direktorat PKLK
kurikulum siswa Reguler. Siswa
Dikmen
(2016:38)
kelas CI perlu adanya diferensiasi
mengambil teori dari Hill P. W dan
kurikulum. Davis dan Rimm dalam
Crevola C. A bahwa guru kelas
Deden Saepul Hidayat (2013:47-49)
Cerdas
menyebutkan
Kemendikbud
Istimewa
tambahan
harus
diberi
pengetahuan
baru
Cerdas
persetujuan
atas
diferensiasi
dijadikan
fokus
pendidikan,
yang
pencapaian
diferensiasi
yang dilakukan dalam kurikulum
mengenai standar yang merupakan tujuan
bahwa
Istimewa
terdiri
dari
proses,
dan
materi,
lingkungan belajar. Kemudian dapat
keterkaitan
dan
pemahaman
guru
menghilangkan materi, menambah
meningkatkan kualitas terkait dengan
materi baru, menambahkan bahan
semua aspek persekolahan. Sehingga
kerja, dan menuliskan bahan baru
guru dapat memberikan layanan
(Eko Supriyanto, 2012: 55).
kedalaman
pendidikan berupa aktivitas belajar yang
bertujuan
untuk
dilaksanakan
pula
dengan
Sebagai salah satu sekolah
memicu
yang menerapkan kebijakan kelas CI,
aktivitas kecerdasan majemuknya.
maka SMA N 1 Wonogiri perlu
Pengembangan kecerdasan ini harus
menerapkannya
sesuai
pedoman
434 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 4 Vol. V Tahun 2016
yang ada. Implementasi kebijakan
kebijakan
kelas
kelas CI di SMA N 1 Wonogiri
pelaksanaan kebijakan, mulai dari
menarik untuk dikaji dalam sebuah
seleksi peserta didik, pemilihan guru
penelitian dengan rumusan masalah:
yang mengajar di kelas CI, tugas
Bagaimana implementasi kebijakan
guru, serta program untuk siswa CI
kelas Cerdas Istimewa diterapkan di
itu
SMA N 1 Wonogiri?
selanjutnya
sendiri.
CI
Subjek adalah
dan
teknis
penelitian guru
yang
mengajar di kelas CI untuk mendapat METODE PENELITIAN
informasi mengenai kurikulum bagi
Jenis Penelitian
peserta
Penelitian yang dilakukan adalah
didik
kelas
CI,
proses
pembelajaran di kelas, karakteristik
penelitian
deskriptif
dengan
ataupun keistimewaan siswa, serta
pendekatan
kualitatif.
Peneliti
program untuk siswa kelas CI.
mempelajari kelompok
kelas CI
Subjek yang terakhir adalah siswa
memberikan
kelas CI itu sendiri, untuk mendapat
pandangan yang lengkap mengenai
informasi mengenai seleksi yang
subjek yang diteliti yaitu siswa kelas
dilalui siswa CI, karakteristik, cara
CI dilihat dari kebijakan yang telah
belajar
diterapkan oleh sekolah.
pembelajaran di kelas, dan program
sehingga
dapat
proses
untuk siswa kelas CI
Tempat Penelitian Tempat
sehari-hari,
penelitian/
setting
penelitian adalah di SMA N 1 Wonogiri.
Objek penelitian ini adalah implementasi kebijakan kelas CI di SMA N 1 Wonogiri, mulai dari proses pembukaan sampai teknis
Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian yang peneliti
pelaksanaannya. Teknik pengumpulan data
jadikan informan antara lain Kepala
Teknik pengumpulan data yang
Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah/ Tim
akan dilakukan dalam penelitian ini
Penyusun Kebijakan CI SMA N 1
adalah wawancara, observasi, dan
Wonogiri untuk mendapat informasi
analisis dokumen. Wawancara ini
mengenai
proses
perumusan
Implementasi Kebijakan Kelas... (Anggi Wulandini) 435
dilakukan kepada Kepala Sekolah,
penelitian untuk mendapatkan
guru, dan siswa CI SMA N 1
data.
Wonogiri. Observasi yang dilakukan dalam
penelitian
ini
bersifat
pasif.
Peneliti
masuk
partisipan
dalam pembelajaran di kelas CI, tetapi bukan mengajar di kelas,
2. Instrumen pendukung, meliputi pedoman wawancara, pedoman observasi,
dan
pedoman
dokumentasi Teknik Keabsahan Data
peneliti mengamati aktivitas belajar
Proses triangulasi dilakukan
yang dilakukan oleh siswa CI.
secara terus menerus selama proses
Analisis
yaitu
pengumpulan data dan analisis data,
terkait
sampai peneliti yakin tidak ada
menganalisis
dokumen, dokumen
kebijakan kelas Cerdas Istimewa.
perbedaan dan tidak ada lagi yang perlu
Teknik Analisis Data
di
informan
Analisis data yang dilakukan
252).
konfirmasikan (Burhan
Dalam
kepada
Bungin,2009: penelitian
ini
dalam penelitian ini adalah analisis
menggunakan triangulasi sumber dan
Miles dan Huberman melalui reduksi
triangulasi teknik.
data, penyajian data, dan penarikan
PEMBAHASAN
kesimpulan (Miles dan Huberman
Berdasarkan hasil penelitian
dalam Nusa Putra, 2011:204).
menggunakan metode wawancara,
Instrumen Penelitian
observasi, dan studi dokumen, maka
Dalam
penelitian
dilakukan,
peneliti
instrumen
sebagai
yang
membutuhkan alat
bantu
1. Instrumen utama, adalah peneliti itu sendiri, karena di sini peneliti secara
Hasil penelitian kemudian diolah kembali menggunkan teknik analisis data. Hasil analisis data ini berupa
pengumpulan data, yaitu:
terlibat
peneliti menemukan hasil penelitian.
langsung
memasuki lingkungan penelitian serta berinteraksi dengan subjek
pembahasan penelitian yang dibagi dalam beberapa aspek berikut ini: 1. Perumusan Kebijakan Kelas CI di SMA N 1 Wonogiri a. Latar Belakang Kelas CI SMA N 1 Wonogiri
436 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 4 Vol. V Tahun 2016
SMA N 1 Wonogiri dalam
kebijakan kelas Cerdas Istimewa
membuka kelas CI didasarkan
di SMA N 1 Wonogiri adalah
pada pemikiran Kepala Sekolah
kebijakan sekolah, tidak mengacu
yang
pada
menginginkan
pengganti RSBI
Akselerasi
dengan
kelas ataupun
tujuan
untuk
menggolongkan siswa berprestasi atau siswa pintar.
pedoman
Direktorat,
Permendiknas,
maupun
ahli
pendidikan anak Cerdas Istimewa. 2. Pedoman Perekrutan Peserta Didik Kelas CI di SMA N 1
b. Proses Sekolah Membuka Kelas CI
Wonogiri a. Seleksi Peserta Didik
Kelas
CI
dalam
Seleksi yang dilakukan oleh
proses
pembukaan di satuan pendidikan
SMA N 1 Wonogiri terhadap
perlu dilakukan verifikasi oleh
calon peserta didik baru pada
pihak pemerintah setempat, mulai
tahap tes akademik baik akademik
dari
yang telah dicapai (UN) maupun
Dinas
Pendidikan
Kabupaten,
Dinas
Provinsi,
kemudian
Kota/
Pendidikan
peminatan
(MIPA).
Tahapan
jika
seleksi dalam panduan kelas CI
memenuhi standar akan disetujui
dimulai dengan nominasi oleh
oleh Gubernur (Deden Saepul
orang tua, guru dan daftar isian
Hidayat,
siswa
2013:
56-57).
Akan
serta
seleksi
kinerja
tetapi di SMA N 1 Wonogiri
akademik yang sudah ada mulai
memilih melaksanakannya secara
dari nilai rapor, prestasi, dan nilai
mandiri,
UN.
dengan
perumusan
Seleksi
yang
bersifat
kebijakan dan teknis pelaksanaan
wawancara juga dilakukan oleh
kebijakan
pihak
tim ahli kepada calon peserta
sekolah. Kelas CI di SMA N 1
didik, kemudian tes psikologi, dan
Wonogiri
perumusannya
tes akademik wawancara. Calon
dilakukan oleh Kepala Sekolah
peserta didik yang memenuhi
serta tim guru untuk menentukan
kriteria akan masuk dalam kelas
teknis
CI.( Deden Saepul Hidayat, 2013:
dibuat
ini
oleh
pelaksanaan
kelas
CI.
62)
Implementasi Kebijakan Kelas… (Anggi Wulandini) 437
Seleksi siswa kelas CI di
minimal 130, kreativitas tinggi,
SMA N 1 Wonogiri ini memang
dan komitmen terhadap tugas
belum
pada taraf tinggi.
melaksanakan
berupa
prestasi,
seleksi kemudian
Karakteristik siswa kelas CI
wawancara, dan tes psikologi
SMA
seperti yang telah dijelaskan di
teridentifikasi adalah dalam hal
atas. Wawancara, dalam hal ini
rentan perhatian yang panjang,
wawancara
belum
minat beragam dan rasa penasaran
sekolah.
yang tinggi, serta belajar/ bekerja
Kemudian tes psikologi belum
sendiri. Rentan perhatian yang
dilaksanakan
sehingga
panjang dibuktikan dengan fokus
Intelligence Quotient (IQ), tes
siswa saat jam pelajaran di kelas
Creativity Quotient (CQ), dan
cukup
Task Commitment (TC)
dari
memperhatikan dan memberikan
belum
feed back kepada guru yang
oleh
dilakukan
siswa
ahli
oleh
kelas
CI
ini
diketahui.
N
1
Wonogiri
baik,
semua
yang
siswa
menjelaskan. Minat belajar dan
b. Karakeristik Siswa Kelas CI Karakteristik siswa kelas CI
rasa
penasaran
dibuktikan
yang
dengan
tinggi
banyaknya
secara umum idealnya adalah
pertanyaan setiap jam pelajaran.
sebagai
Belajar/ bekerja sendiri dibuktikan
membaca
berikut:
kemampuan
yang sangat tinggi,
dengan
semangat
sangat senang membaca, kaya
mengerjakan
perbendaharaan kata, simpanan
terhadap tugas tinggi, misalnya
informasi yang sangat banyak,
ketika ada tugas maka siswa akan
rentang perhatian yang panjang,
mengumpulkan tepat waktu dan
minat beragam, rasa penasaran
berdasarkan
yang tinggi, dan belajar/ bekerja
hasilnya cukup baik. Hanya saja
sendiri (Amril Muhammad, 2016).
untuk IQ minimal 130 belum
Kemudian Deden Saepul Hidayat
teridentifikasi
(2013: 13) menyatakan bahwa
belum melaksanakan tes psikologi
kriteria siswa kelas CI adalah IQ
tugas,
siswa komitmen
penilaian
karena
guru
sekolah
438 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 4 Vol. V Tahun 2016
3. Guru untuk Kelas CI SMA N 1
mengelolanya untuk memastikan
Wonogiri
bahwa
a. Seleksi Guru
dicapai.
Guru yang mengajar dikelas CI ini berdasarkan seleksi oleh Kepala
Sekolah.
Guru
standar
tinggi
dapat
b. Layanan Guru yang Mengajar di Kelas CI
yang
Secara
umum,
layanan
mengajar di kelas CI ini dianggap
yang harus diberikan untu siswa
mampu
kelas
menjadi
fasilitator,
CI
adalah
motivator, dan inovator bagi siswa
beragam
kelas
pembelajaran
CI
yang
memiliki
melakukan
kegiatan yang
dalam bertujuan
karakteristik atau potensi lebih
untuk
dibandingkan dengan siswa yang
kecerdasan majemuknya (Deden
lain. Karakteristik/ syarat guru
Saepul Hidayat, 2013: 10-13).
kelas CI disampaikan oleh Eko
Berdasarkan
Suprianto
temuan di atas, sebenarnya guru
selaku
tenaga
ahli
memicu
aktivitas
paparan
bidang CIBI Direktorat PKLK
telah
Dikmen Kemendikbud (2016:38)
layanan pendidikan bagi siswa
mengambil teori dari Hill P. W
kelas CI yang dilakukan dengan
dan Crevola C. A bahwa guru
memperhatikan
kelas
siswa yaitu sebagai berikut:
Cerdas
Istimewa
harus
diberi tambahan pengetahuan baru mengenai
standar
yang
merupakan persetujuan atas tujuan yang dijadikan fokus pencapaian pendidikan, kedalaman meningkatkan dengan
keterkaitan
dan
pemahaman
guru
kualitas semua
terkait aspek
persekolahan. Guru wajib menguji efektivitas perangkatnya mampu bekerja, mendesain ulang, dan
memberikan
hasil
perbedaan
karakteristik
a. Memberikan materi di awal hanya berupa rangsangan. b. Konsep selalu ditanamkan oleh guru agar siswa tidak mengalami kesalahan dalam pengembangan materi. c. Penugasan
yang
diberikan
guru kepada siswa adalah tugas
individu
kelompok.
ataupun
Implementasi Kebijakan Kelas… (Anggi Wulandini) 439
d. Siswa belajar di kelas siap
fleksibel.
Guru
kurang
dapat
dengan soal-soal latihan yang
menerapkan metode belajar yang
dicarinya secara mandiri.
bervariasi
e. Bertanya kepada guru tidak
karena
hambatan
tersebut. Setelah siswa kelas XII
harus secara langsung akan
melaksanakan
tetapi bisa dilakukan melalui
baru siswa kelas X CI menempati
email.
kelas yang sama dengan kelas
f. Siswa diberikan cara atau metode menyelesaikan soal secara
manual
Ujian
Nasional
Reguler. 4. Pengembangan kurikulum CI
(misalnya
Davis dan Rimm dalam
mata pelajaran Matematika
Deden Saepul Hidayat (2013:47-
menggunakan
49)
kemudian dengan soal
cara
rumus
asli)
menyebutkan
bahwa
dikembangkan
diferensiasi yang dilakukan dalam
penyelesaian
kurikulum Cerdas Istimewa terdiri
masalah
dari diferensiasi materi, proses,
atau
menggunakan
kemajuan
dan
lingkungan
belajar.
teknologi, misalnya dengan
Kurikulum dikembangkan secara
aplikasi
mandiri oleh guru yang mengajar
Geogebra
dalam
Matematika.
di kelas CI SMA N 1 Wonogiri, mengingat
c. Kendala Belajar di Kelas CI Kendala
justru
kurikulum
yang
muncul
dipakai adalah kurikulum 2013
karena fasilitas yang diberikan
maka draf kurikulum sudah ada
sekolah bagi kelas X CI belum
dari pemerintah pusat. Sekolah
optimal. Kelas CI menempati
sendiri juga tidak memberikan
ruang Laboratorium ketika siswa
peraturan
kelas XII belum melaksanakan
pengembangan kurikulum kelas
Ujian
CI.
Nasional.
Kendala
ini
disebabkan ruang kelas memiliki
secara
khusus
Pengembangan oleh
bagi
kurikulum
kursi tanpa sandaran dan meja
dilakukan
guru
yaitu
panjang untuk 4 siswa. Keadaan
menaikkan standar nilai yang
ini membuat kondisi kelas kurang
harus dicapai siswa, kemudian
440 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 4 Vol. V Tahun 2016
mengurangi materi yang telah
Pedoman
menjelaskan
dikuasai oleh siswa. Guru juga
bahwa fasilitas belajar seperti
memiliki
hal
lama waktu belajar dan ruang
kompetensi yang harus dicapai
kelas berbeda antara kelas CI
siswa walaupun dengan KKM
dengan kelas Reguler. Siswa kelas
yang sama.
CI belajar lebih lama. Penataan
otoritas
dalam
5. Program/ Kegiatan Pendukung
dan pengkondisian kelas tidak
Pelaksanaan Kebijakan Kelas
boleh monoton, statis, dan baku.
CI
Jadi, seharusnya penataan kelas
a. Mengerjakan Bersama
soal
lebih
fleksibel,
menyesuaikan
Perguruan
dengan pembelajaran dan jenis
(SBMPTN),
intelegensi yang akan dikeluarkan
selama beberapa hari di tahun
dan dikembangkan (Deden Saepul
ajaran baru khusus untuk siswa
Hidayat, 2013: 10-17). Fasilitas
CI.
kelas yang didapat oleh siswa
Tinggi
Masuk
Seleksi
Negeri
b. Pelatihan Menuju Olimpiade
SMA
N
1
Wonogiri
dalam
Sains Indonesia (MOSI) dan
kegiatan belajar di sekolah sama,
Lomba
Sains
baik lama waktu belajar dan
Nasional (OSN), pada tahun
fasilitas kelas. Siswa kelas CI
pertama
tidak
memiliki
diterapkan untuk semua siswa
dalam
hal
kelas CI dan beberapa siswa
dikarenakan biaya siswa kelas CI
kelas
lolos
dan kelas Reguler sama sehingga
seleksi dari sekolah. Tahun
jika ada perbedaan dikhawatirkan
kedua
akan ada kesenjangan antar siswa.
Olimpiade
adanya
Reguler
adanya
kelas
yang
kelas
CI
CI,
keistimewaan
fasilitas,
hal
pelatihan MOSI dan lomba
KESIMPULAN DAN SARAN
OSN
Kesimpulan
ini
diberikan
kepada
ini
siswa baik siswa kelas CI
Kebijakan kelas CI dirumuskan
ataupun siswa kelas Reguler
oleh Kepala Sekolah dibantu oleh
yang lolos seleksi sekolah.
tim guru. Seleksi peserta didik
6. Fasilitas Belajar Siswa Kelas CI
melalui seleksi nilai Ujian Nasional
Implementasi Kebijakan Kelas... (Anggi Wulandini) 441
dan seleksi tertulis mata pelajaran Matematika,
Kimia,
Fisika,
Amril Muhammad. Sekjen Asosiasi
dan
CI+BINasional.Pengembangan
Biologi. Guru yang mengajar di kelas
Pendidikan dan Tata Kelola
CI ditentukan oleh Kepala Sekolah.
Layanan
Kurikulum
Anak
dikembangkan
oleh
Pendidikan
CI+BI.
untuk
Diakses
dari
masing-masing guru mata pelajaran
www.google.com/pedomankel
kelas CI. Program/ kegiatan yang
asCI pada tanggal 18 Februari
diberikan untuk kelas CI sama
2016.
dengan
kelas
Reguler.
Fasilitas
belajar antara siswa kelas CI dengan
Deden Saepul Hidayat dan Wawan Gunawan.
siswa kelas Reguler masih sama.
Mengembangkan
Saran Mempertimbangkan
Istimewa&Berbakat CIBI. Jakarta:
Wonogiri, maka akan lebh baik kelas
ilmiah.
Kelas
dimaksudkan siswa
unggulan unggulan
untuk
berprestasi
PT
Luxima
Eko Suprianto. (2016). Tenaga Ahli Bidang
memfasilitasi tanpa
Istimewa
Metro Media.
karya ini
Pendidikan
bagi Peserta Didik Cerdas sumber
daya yang ada di SMA N 1
dibentuk
(2013).
CIBI
Direktorat
PKLK
terikat
Dikmen
peraturan pemerintah atau peraturan
Kemendikbud.
ahli mengenai tata pelaksaan kelas
Kompetensi Baru bagi Guru
unggulan. Jadi tidak seperti kelas
dalam
Cerdas
Pembelajaran yang Efektif.
Istimewa
pelaksanaannya
yang
perlu
dalam
(2012).
Pendidikan Proses,
Produk
Depannya. Aksara.
di
dari
https://publikasiilmiah.ums.ac .id pada 22 Juni 2016.
DAFTAR PUSTAKA Imron.
Mewujudkan
Diakses
mengikuti
beberapa aturan pemerintah dan ahli.
Ali
Tuntutan
Kebijakan Indonesia dan
Jakarta:
Masa Bumi
Eko
Supriyanto. Pengembangan
(2012). Kurikulum
Pendidikan Cerdas Istimewa Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
442 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 4 Vol. V Tahun 2016
Ekodjatmiko
Sukarso
Direktur
SLB.
(2008).
Pembina Departemen
Pendidikan
M
Syukri,
Aswandi.
(2013). “Manajemen Program Kelas Cerdas
Istimewa (CI)
Nasional Ditjen Manajemen
pada SD Muhammadiyah 2
Pendidikan
Pontianak”.
Dasar
Menengah
dan
Diakses
dari
Direktorat
www.google.com/jurnalilmiah
Pembinaan Sekolah Luar Biasa
kelasCI/download.portalgaruda
Kebijakan Pemerintah Tentang
.org pada
Pelayanan
Maret 2015 pukul
Pendidikan
Bagi Anak Cerdas Istimewa. Diakses dari www.google.com pada 19 Februari 2016.
Almanshur.
(2012).
Penelitian
Tim Redaksi Kompas. (2009). Sejuta Cerdas
Pendidikan
belum
dapat
Layak.
Kualitatif.
entertainment/read/2009/01/29/
Permendiknas Nomor 34 Tahun 2006
Peserta Didik
21.00
Diaksesdariwww.kompas.com/
Putra. (2011). Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks.
Pembinaan
2
Metode
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
tentang
tanggal
WIB.
Anak
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan
Nusa
Ruwiyati,
Prestasi
yang memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
08114111/s ejuta.anak.cerdas.belum# pada tanggal 31 Januari 2016 pukul 11.31 WIB. Tim Redaksi Tibunnews. (2013). Inilah
Penyebab
RSBI
di
Bubarkan MK. Diakses dari www.jogja.tribunnews.com/20 13/01/09/inilah-penyebab-rsbi-
Permendiknas Nomor 70 tahun 2009
dibubarkan-mk pada tanggal
tentang Pendidikan Inklusi bagi
2 Maret 2015 pukul 20.05
Peserta Didik yang Memiliki
WIB.
Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa.