Implementasi Kebijakan Ekstrakurikuler… (Abdullah Shifaq) 526
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EKSTRAKURIKULER FILATELI DI SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
KLUB
EXTRACURRICULAR POLICY IMPLEMENTATION OF PHILATELY CLUB IN STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 YOGYAKARTA Oleh: Abdullah Shifaq, Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Stu di Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan ekstrakurikuler Klub Filateli, hambatan-hambatan, faktor pendukung dan strategi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Setting Penelitian di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kajian dokumen. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi kebijakan ekstrakurikuler Klub Filateli: a) standar dan tujuan kebijakan memiliki dasar hukum yang kuat; b) sumber daya informasi sudah mencukupi; c) komunikasi berlangsung berjenjang; d) interorganisasi dan aktivitas pengukuhan terjalin baik; e) karakteristik agen pelaksana berkompetensi sesuai bidang; f) kondisi sosial, ekonomi dan politik, serta karakter pelaksana cukup baik; 2) Hambatan-hambatan: kemampuan anggota mengatur waktu, ketersediaan ruangan, minimnya informasi terbaru dari Divisi Filateli Kantor Pos Indonesia; 3) Faktor pendukung: dukungan pihak sekolah, dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, kerjasama dengan Kantor Pos Indonesia; 4) Strategi: memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengatur waktu sebaik-baiknya, mewajibkan pertemuan rutin, dan sekretaris bidang 5. Kata kunci: implementasi, kebijakan ekstrakurikuler, Klub Filateli, dan SMA Negeri 1 Yogyakarta Abstract This research was aimed to describe the extracurricular policy implementation of Philately Club, obstacles emerged, supporting factors and strategy. This research used a descriptive qualitative approach. This research was conducted in SMA Negeri 1 of Yogyakarta. Data gathering method used observation, interview and documentary discussion. Data validity used a source and technique triangulations. The research results showed that: 1) the implementation of Philately Club extracurricular policy: a) standards and objectives of policy had a strong legal principle; b) information resources had been sufficient; c) communication ran multileveled; d) inter-organization and activity of inauguration was well related; e) the characteristics of executive agents were competent in their field; f) social, economic and political conditions and also character of executives were sufficiently good; 2) the obstacles emerged: the ability of the members in managing time, room availability, lack of newest information source from philately division of Indonesian Post Office; 3) the supporting factors: school party support, Yogyakarta City Educational Office support, co-operation with Indonesian Post Office; 4) strategy: providing students an opportunity to manage time well, school party obliged to hold a routine meeting, and division secretary 5.
Keywords: implementation, extracurricular policy, Philately Club, and State Senior High School (SMA Negeri) 1 Yogyakarta.
527 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
itu dan bekerjasama dengan Kantor Pos
PENDAHULUAN Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak
wadah
dijalankan
atau
demi
Indonesia.
program yang
menunjang
proses
Menurut
guru
ekstrakurikuler
Klub
pembimbing Filateli,
adanya
pendidikan yang kemudian atas prakarsa
kebijakan ekstrakurikuler Klub Filateli di
sendiri dapat meningkatkan kemampuan,
SMA Negeri 1 Yogyakarta merupakan
keterampilan ke arah pengetahuan
bentuk perhatian
yang
pihak sekolah untuk
lebih maju. Wadah atau program tersebut
memfasilitasi para siswa yang memiliki
yang
hobi yang sama sehingga diharapkan dapat
kemudian
biasa
disebut
dengan
ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler
ialah
segala
bentuk
kegiatan yang
khazanah pengetahuan tentang filateli dan
pada
jam pelajaran
agar siswa dapat mengikuti perkembangan
sekolah untuk membantu pengembangan
dunia filateli. Meskipun pada awalnya Klub
peserta
Filateli mendapat
macam
dilakukan
selain
didik
sesuai dengan kebutuhan,
membantu
siswa
dalam
respon
yang
namun pada
kegiatan
khusus
jumlah peminat klub ini semakin menurun.
diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga
Ekstrakurikuler Klub Filateli merupakan
kependidikan yang memiliki kemampuan
salah satu kebijakan sekolah di SMA
pada
Negeri 1 Yogyakarta. Untuk mengetahui
secara
bidang
yang
terkait
dan
berkewenangan di sekolah. Ekstrakurikuler
Klub
Filateli
di
ekstrakurikuler Klub Filateli, maka menjadi penting
tahun 2008, dibentuk oleh OSIS SMA
pelaksanaannya.
1
Yogyakarta
2013/2014
lebih jauh mengenai pelaksanaan kebijakan
SMA Negeri 1 Yogyakarta berdiri pada
Negeri
ajaran
positif,
potensi, bakat, dan minat mereka melalui yang
tahun
memperkaya
karena
adanya
untuk
Arif
diteliti
Rohman
bagaimana
(2009 : 85)
respon positif dari beberapa siswa yang
menyatakan bahwa implementasi kebijakan
memiliki
filateli.
pendidikan merupakan proses yang tidak
yang
hanya menyangkut perilaku-perilaku badan
dimiliki oleh SMA Negeri 1 Yogyakarta
administratif yang bertanggungjawab untuk
merupakan
ekstrakurikuler
melaksanakan program dan menimbulkan
Klub Filateli tingkat SMA yang ada di
ketaatan kepada kelompok sasaran (target
Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat
groups),
minat
Ekstrakurikuler
tentang
Klub
satu-satunya
Filateli
melainkan
juga menyangkut
Implementasi Kebijakan Ekstrakurikuler… (Abdullah Shifaq) 528
faktor-faktor
politik, ekonomi,
setiap kebijakan memiliki karakteristik sifat
sosial yang langsung atau tidak langsung
yang berlainan. Selanjutnya Van Meter dan
berpengaruh
Van Horn menawarkan suatu pendekatan
berbagai
hukum,
terhadap
pihak
perilaku
yang
dari
terlibat dalam
yang
mencoba
untuk
menghubungkan
program. Yang semuanya itu menunjukkan
antara isu kebijakan dengan implementasi
secara spesifik dari proses implementasi
serta
yang
mempertautkan kebijakan dengan prestasi
sangat
berbeda dengan proses
formulasi kebijakan pendidikan.
suatu
model
konseptual
yang
kerja. (Arif Rohman, 2009 : 137).
George C. Edwards (Ino Sutisno,
Ekstrakurikuler
dapat
diartikan
2010: 131-132) mengungkapkan bahwa, ada
sebagai kegiatan pendidikan yang dilakukan
4
di luar jam pelajaran. Kegiatan tersebut
variabel
kritis
kebijakan
pendidikan
Keempat
variabel
agar
implementasi
menjadi
efektif.
dilakukan di dalam atau di luar lingkungan
tersebut
adalah
sekolah
dalam
rangka
memperluas
komunikasi (communication), sumber daya
pengetahuan, meningkatkan keterampilan.
(resources), disposisi atau sikap (attitudes)
Dengan kata lain ekstrakurikuler merupakan
serta
kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran
struktur
structure).
Van
menyampaikan
birokrasi Meter enam
(bureucratic dan Van Horn
variabel
yang
yang
ditujukan
untuk
perkembangan peserta didik sesuai dengan
membentuk kaitan antara kebijakan dan
kebutuhan, potensi, bakat,
kimerja
mereka
kebijakan.
Keenam
variabel
membantu
melalui
dan
minat
kegiatan yang secara
tersebut meliputi: 1) standar dan tujuan
khusus diselenggarakan oleh pendidik atau
kebijakan; 2) sumber daya; 3) komunikasi;
tenaga kependidikan yang berkemampuan
4) interorganisasi dan aktivitas pengukuhan;
atau berkewenangan
5) karakteristik agen pelaksana; 6) kondisi
Aqib dan Sujak, 2011: 68).
sosial, ekonomi dan politik, serta karakter
Ruang
disekolah.
lingkup
(Zainal
kegiatan
pelaksana. Teori yang dikembangkan oleh
ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan-
Van Meter dan Van Horn ini adalah teori
kegiatan yang dapat menunjang dan dapat
yang
berangkat
dari
perbedaan-perbedaan
argumen
bahwa
mendukung program intrakurikuler yaitu
dalam
proses
mengembangkan
pengetahuan
dan
implementasi akan sangat dipengaruhi sifat
kemampuan penalaran siswa, keterampilan
kebijakan yang akan dilaksanakan, sebab
melalui
hobi
dan
minatnya serta
529 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
pengembangan
sikap
yang
ada pada
Waktu dan Tempat Penelitian
program intrakurikuler. (B. Suryo Subroto, 2002: 272).
Tempat penelitian adalah di SMA Negeri 1 Yogyakarta, yang beralamat di
Wing Wahyu Winarno (2008: 1)
Jalan H.O.S Cokroaminoto 10. Peneliti
menyatakan bahwa filateli adalah hobi
memilih
mengumpulkan
atau
dikarenakan sekolah ini merupakan satu-
yang
satunya
mempelajari
dan
merawat
benda-benda
pos
terkait dengan pengiriman surat.
SMA
Negeri
sekolah
1
Yogyakarta
yang
memiliki
ekstrakurikuler Klub Filateli di tingkat
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana pelaksanaan
SMA. Penelitian berlangsung pada bulan Mei-Juli 2014.
kebijakan ekstrakurikuler Klub Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta?; 2) apa saja
Subjek Penelitian
faktor pendukung dan penghambat proses Implementasi Klub
Filateli
Yogyakarta?; sekolah
kebijakan di
pendukung
Negeri
bahwa
(2010:
subjek
88)
penelitian
merupakan benda, hal atau orang tempat,
bagaimana
strategi
data untuk variabel penelitian melekat,
memanfaatkan
faktor
dan yang dipermasalahkan. Yang menjadi
mengurangi
faktor
subjek
dan
SMA
menyatakan
Arikunto
1
3)
dalam
ekstrakurikuler
Suharsimi
dalam
penelitian
ini adalah :
penghambat untuk proses implementasi
Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah
kebijakan ekstrakurikuler Klub Filateli di
urusan
SMA Negeri 1 Yogyakarta?
ekstrakurikuler
kesiswaan, Klub
pembimbing Filateli,
pengurus
ekstrakurikuler Klub Filateli dan anggota METODE PENELITIAN
ekstrakurikuler
Jenis Penelitian
Negeri 1 Yogyakarta.
Pendekatan
yang
digunakan
Klub Filateli di SMA
dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,
Prosedur
karena penelitian ini menghasilkan
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap.
data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
Tahap
pra-lapangan
yaitu menyusun
dari orang-orang dan perilaku yang dapat
rancangan penelitian dan observasi di SMA
diamati. Data yang dikumpulkan berupa
Negeri 1 Yogyakarta. Peneliti mengamati
kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
keadaan dan kegiatan
sekolah,
serta
Implementasi Kebijakan Ekstrakurikuler… (Abdullah Shifaq) 530
melakukan wawancara. Setelah membuat
sarana dan prasarana; 4) data pendidik dan
rancangan penelitian
tenaga kependidikan;
peneliti
mengurus
5) data
peserta
ijin penelitian dari kampus, Dinas Perizinan
didik; 6) data pembimbing ekstrakurikuler
Kota Yogyakarta dan dari SMA Negeri 1
Klub
Yogyakarta.
ekstrakurikuler Klub
Tahap
pekerjaan
meliputi
Filateli;
7)
data
anggota
Filateli;
8)
surat
pengumpulan data di lapangan melalui
keputusan; 9) materi ekstrakurikuler Klub
observasi, wawancara dan kajian dokumen.
Filateli;
Tahap akhir adalah dengan menyajikan data
ekstrakurikuler Klub Filateli. Selain arsip-
yang diperoleh dan menganalisa data sesuai
arsip sekolah dokumen
dengan tujuan penelitian.
adalah foto-foto kegiatan ekstrakurikuler
11)
presensi
pertemuan
rutin
yang diperoleh
Klub Filateli. Data,
Instrumen
dan
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan 3
Miles and
Huberman
(Sugiyono,
teknik pengumpulan data, yaitu wawancara,
2008: 335) mengemukakan bahwa aktivitas
observasi dan kajian dokumen. Wawancara
dalam analisis data kualitatif dilakukan
dilakukan kepada Kepala Sekolah, wakil
secara interaktif dan berlangsung
kepala
terus
sekolah
urusan
pembimbing, pengurus
kesiswaan, dan
anggota
secara
menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh.
Aktifitas
dalam
Klub Filateli untuk memperoleh informasi
analisis data yaitu: reduksi data, penyajian
mengenai implementasi
data, dan penarikan kesimpulan.
kebijakan Klub
Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Observasi yang telah dilakukan adalah
HASIL
observasi terhadap keadaan umum SMA
PEMBAHASAN
Negeri 1 Yogyakarta, kelengkapan sarana
PENELITIAN
Implementasi
kebijakan
dan prasarana yang mendukung kebijakan
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler Klub Filateli dan Pertemuan
Negeri 1 Yogyakarta berjalan dengan cukup
rutin kebijakan ekstrakurikuler Klub Filateli.
baik. Enam komponen yang mendukung
Dokumen yang diperoleh
arsip-
keberhasilan suatu implementasi kebijakan
arsip sekolah yang meliputi: 1) data profil
yaitu: a) standar dan tujuan kebijakan,
sekolah; 2) visi dan misi sekolah; 3) data
kemunculan
adalah
Klub
DAN
Filateli
ekstrakurikuler
di
SMA
"Filatelis
531 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
Teladan" dilandasi oleh keinginan siswa
Yogyakarta adalah Kepala Sekolah, wakil
untuk memiliki wadah guna mengumpulkan
kepala sekolah urusan kesiswaan, koordinator
siswa yang memiliki minat dan hobi yang
ekstrakurikuler, pembimbing ekstra- kurikuler
sama
Klub Filateli, ketua ekstrakurikuler
dibidang
filateli
sekolah.
Kemudian
hukum
berupa
dalam
lingkup
memiliki
landasan
Peraturan
Pendidikan
dan
Menteri
Kebudayaan
(Permendikbud) No. 81A tahun 2013 dan Surat
Keputusan
dan anggota ekstrakurikuler Klub
Filateli. Sumber mencukupi.
daya
informasi
sudah
Informasi dapat diperoleh dari
buku dan katalog tentang filateli, jejaring sosial, komunitas filatelis jogja, informasi langsung
Sekolah
dari divisi filatelis Kantor Pos Indonesia dan
Negeri 1
Yogyakarta
informasi dari alumni ekstrakurikuler Klub
tentang
Pembimbing
Filateli. Semua fasilitas yang ada di sekolah
Kegiatan Ekstrakurikuler Tahun Pelajaran
bisa digunakan untuk menunjang kegiatan
2013/2014.
Menengah Atas Nomor
Kepala
Filateli,
Klub
421/1185
Indikator
ekstrakurikuler
Klub
penilaian
dalam
ekstrakurikuler Klub Filateli. Sarana prasarana
Filateli
adalah
penunjang
belum terpenuhi adalah
yang
kehadiran dan peran dalam kepengurusan
ruang khusus untuk ekstrakurikuler Klub
(proses) dan hasil-hasil yang telah tercapai
Filateli; c) komunikasi, komunikasi
sebagai bentuk dari
berlangsung
antar
Rincian indikator penilaian ekstrakurikuler
implementasi
kebijakan
Klub Filateli, yaitu kehadiran (presensi)
Klub
40%,
(dalam
Yogyakarta
keaktifan
keaktifan
40%,
peran
(produk).
Filateli
20%.
Tujuan
kebijakan
Komunikasi
ekstrakurikuler
Klub
Filateli
"Filatelis
ekstrakurikuler
menampung
sekaligus
ekstrakurikuler
adalah
organisasi
dalam
ekstrakurikuler
SMA
berlangsung
kepengurusan)
Teladan"
di
yang
Negeri
dengan
dilakukan
1
baik.
anggota
dengan
ketua
sebagai
pengurus
mengembangkan bakat, minat dan hobi yang
ekstrakurikuler, lalu kemudian oleh ketua
ada di siswa terutama mereka yang punya hobi
ekstrakurikuler
sama
Pembimbing
dibidang
filateli.
Kemudian
disampaikan ekstrakurikuler
kepada yang
juga
diperbolehkannya sekolah-sekolah di Provinsi
Wakil Kepala Sekolah, lalu Wakil Kepala
DIY untuk mengadakan ekstrakurikuler sebagai
Sekolah menyampaikannya kepada Kepala
ciri khas masing-masing sekolah; b) sumber daya, sumber daya manusia yang terlibat dalam implementasi kebijakan ekstra- kurikuler Klub Filateli "Filatelis Teladan" di SMA Negeri 1
Sekolah. Selain dengan cara berjenjang bisa juga dilakukan secara langsung pada saat hari
jadi
ekstrakurikuler
yang
turut
Implementasi Kebijakan Ekstrakurikuler… (Abdullah Shifaq) 532
mengundang wakil kepala sekolah dan
banyak memiliki kelompok filateli, kalo
kepala sekolah atau juga melalui rapat
SMA
besar.
kelompok
Apabila
berkaitan
dengan
sudah
jarang
filateli.
ada
yang
"Filatelis
punya
Teladan"
permasalahan yang lebih luas akan melalui
pernah melakukan aktivitas bersama dengan
OSIS dan juga Majelis Permusyawaratan
kelompok filateli dari SMA Negeri
Kelas.
akan
Yogyakarta dan SMA Negeri 7 Yogyakarta.
berjalan efektif apabila pelaksana kebijakan
Kantor Pos Indonesia sebagai induk dari
benar-benar
memahami
filateli
ekstrakurikuler
Klub Filateli. Kejelasan
Implementasi
kebijakan
kebijakan ekstrakurikuler konsistensi
dan
kebijakan
Klub Filateli,
pemerataan
dalam
berperan
penting
3
dalam
mengorganisir dan menyediakan informasi kepada ekstrakurikuler filateli, kelompok filateli
dan
komunitas
filateli;
e)
penyampaian informasi sangat diperlukan
karakteristik agen pelaksana, karakteristik
agar proses komunikasi terkait dengan
agen pelaksana kebijakan ekstrakurikuler
implementasi
Klub Filateli sangat baik, jika dilihat dari
kebijakan
ekstrakurikuler
Klub Filateli berjalan dengan baik; d)
kompetensi
interorganisasi dan aktivitas pengukuhan,
dengan
interorganisasi
Filateli. Selain itu, untuk menjadi anggota
dan aktivitas pengukuhan
dalam kebijakan ekstrakurikuler
bidang
yang
sesuai
ekstrakurikuler
Klub
ekstrakurikuler
Klub
Filateli
diperlukan
niat
tanpa
harus
dengan pihak luar terjalin dengan sangat
kompetensi
tertentu; f) kondisi
baik. Ketika ekstrakurikuler Klub Filateli
ekonomi
dan perwakilan sekolah lain berpartisipasi
pelaksana, kondisi sosial, ekonomi dan
dalam sebuah pameran, mereka berafiliasi
politik, serta karakter pelaksana dalam
dan bergabung. Tidak mengatasnamakan
implementasi
sekolah tetapi daerah. Individu juga ada,
Klub Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta
tetapi hanya filatelis yang sudah pakar.
berlangsung dengan baik, terbukti dari cara
Untuk tingkat pelajar dan remaja masih
mempromosikan
harus berkolaborasi. Bukan lagi tentang
ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1
ekstrakurikuler tetapi kelompok filateli,
Yogyakarta dalam acara “Ekspos” yang
karena tiap sekolah belum tentu memiliki
diadakan pada awal tahun ajaran baru.
ekstrakurikuler filateli. SD dan SMP lebih
Kerjasama dengan Kantor Pos Indonesia
adalah
Hubungan
"Filatelis
filateli
pembimbing
Teladan"
dan
politik,
kebijakan
atau
serta
hanya memiliki sosial, karakter
ekstrakurikuler
memperkenalkan
533 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
menjadi
nilai
positif
ekstrakurikuler
tersendiri untuk
“Filatelis
Teladan”.
waktu untuk selalu hadir dan mengikuti setiap
kegiatan ekstrakurikuler "Filatelis
Dukungan dari pihak Kantor Pos Indonesia
Teladan". Karena mereka mengikuti lebih
berpengaruh besar dalam keberlangsungan
dari satu ekstrakurikuler di SMA Negeri 1
kegiatan ekstrakurikuler "Filatelis Teladan".
Yogyakarta;
Dukungan
Keterbatasan ruangan yang dimiliki oleh
tersebut
berupa
bantuan
b)
ruangan.
informasi terkait filateli, kunjungan rutin ke
SMA
Kantor Pos Indonesia setiap satu semester,
ekstrakurikuler "Filatelis Teladan" tidak
dan bantuan buku katalog filateli. Meskipun
memiliki
pendanaan
menyelenggarakan
ekstrakurikuler
"Filatelis
Negeri
ketersediaan
1 Yogyakarta
ruang
membuat
khusus pertemuan
rutin;
minimnya
para
informasi terbaru dari pusat, divisi filatelis
ekstrakurikuler
"Filatelis
Kantor
mengadakan iuran rutin setiap pertemuan.
teknologi yang semakin maju membuat
Selain
masyarakat
Indonesia,
dengan
Kantor
ekstrakurikuler
Pos
"Filatelis
Indonesia.
dan
Teladan" tetap bersikap mandiri dengan
kerjasama
Pos
pengetahuan
c)
Teladan" sudah ditanggung oleh APBS, anggota
sumber
untuk
tidak
Perkembangan
tertarik
pada
dunia
filateli, bahkan perlahan-lahan membuat
Teladan" pernah juga bekerjasama dengan
masyarakat
sekolah lain dan dengan komunitas filatelis
minat
regional Yogyakarta. Kerjasama tersebut
berkurang dan mulai meninggalkannya.
dilakukan
dalam acara pameran filateli di
Yogyakarta. Hambatan
yang
pada
diawal
dunia
Faktor implementasi
sebelumnya filateli
pendukung kebijakan
memiliki semakin
dalam
ekstrakurikuler
adalah
Klub Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta
ekstrakurikuler "Filatelis Teladan" tidak
adalah sebagai berikut: a) dukungan pihak
memiliki ruangan khusus. Masih banyaknya
sekolah sejak kemunculan ekstrakurikuler
anggota ekstrakurikuler "Filatelis Teladan"
Klub Filateli, anggaran ekstrakurikuler,
yang belum mampu
guru pembimbing dan alumni, serta sarana
membagi waktu.
Setelah dilakukan perbaikan muncul lagi
prasarana.
Pihak
sekolah
mendukung
hambatan-hambatan baru sebagai berikut. a)
dengan membentuk ekstrakurikuler Klub
kemampuan para anggota dalam mengatur
Filateli sebagai wadah yang menyatukan
waktu. Anggota ekstrakurikuler "Filatelis
siswa
Teladan" banyak yang belum bisa mengatur
Keter- sediaan anggaran
yang memiliki minat pada filateli. untuk semua
Implementasi Kebijakan Ekstrakurikuler… (Abdullah Shifaq) 534
ekstrakurikuler
termasuk
ekstrakurikuler Menyediakan
Klub guru
berkompetensi
untuk Filateli.
pembimbing
dibidang
filateli
strategi
baru
sebagai
berikut:
a)
memberikan kesempatan
kepada siswa
yang
untuk
sebaik-baiknya
serta
menyesuaikan
mengatur
waktu
kalender akademik
yang
dukungan dari alumni ekstrakurikuler Klub
ada di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Pihak
Filateli. Semua sarana prasarana yang
sekolah berharap dengan adanya pemberian
terdapat di SMA Negeri 1 Yogyakarta dapat
kesempatan
leluasa
memperbaiki
digunakan
untuk
menunjang
tersebut,
siswa
dan
mampu
meningkatkan
kegiatan ekstrakurikuler Klub Filateli; b)
kemampuan dalam mengatur waktu untuk
dukungan dari Dinas
dapat
Pendidikan
Kota
mengikuti
kegiatan-kegiatan
Yogyakarta. Ekstrakurikuler Klub Filateli
ekstrakurikuler yang telah mereka pilih; b)
mendapat dukungan dalam pembentukan
pihak
hingga keterlaksanaannya;
c) kerjasama
pertemuan rutin. Ekstrakurikuler "Filatelis
dengan Kantor Pos Indonesia. Kantor Pos
Teladan" memiliki tiga program kegiatan.
Indonesia
filateli
Program rutin berupa pertemuan yang
senantiasa menyediakan informasi maupun
diadakan satu minggu sekali setiap hari
menyelenggarakan acara berkaitan dengan
Rabu. Kemudian setiap satu bulan sekali
filateli.
melakukan
selaku
Masih
induk
dari
banyaknya
sekolah
mewajibkan
adanya
kunjungan ke Kantor Pos
anggota
Indonesia. Program kegiatan yang ketiga
Teladan" yang
ialah kegiatan yang sifatnya insidental; c)
belum bisa mengatur waktu diatasi dengan
adanya sektretaris bidang (sekbid) 5 yang
memberikan
membawahi ekstrakurikuler Klub Filateli.
ekstrakurikuler "Filatelis
kompensasi
diperbolehkan
untuk tidak mengikuti kegiatan pertemuan
Selain
rutin ekstrakurikuler "Filatelis Teladan"
Sekretaris
hanya
yang
membawahi : SIGMA (jurnalistik), Teladan
dilakukan
adalah dengan berkoordinasi
Science Club (karya ilmiah), dan All Nation
bersama
ekstrakurikuler
Teenagers (klub multibahasa). Sekretaris
tiga
kali.
Strategi
awal
lain
dalam
ekstrakurikuler bidang
penyusunan jadwal kegiatan sehingga dapat
bidang
mencegah dan mengurangi
mengawasi,
terjadinya
(sekbid)
Klub
(sekbid)
5
Filateli, 5
memiliki
mengevaluasi
juga
tugas
dan mencari
perbenturan jadwal antar ekstrakurikuler.
solusi bersama pengurus ekstrakurikuler,
Setelah dilakukan perbaikan diterapkan
serta sebagai sebagai penghubung antara
535 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 5 Vol. V Tahun 2016
ekstrakurikuler
dengan Pengurus Harian
Dukungan dari Dinas Pendidikan Kota
(eksekutif) dan Majelis Permusyawaratan
Yogyakarta dan Kerjasama dengan Kantor
Kelas (legislatif)
Pos Indonesia; 4) strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam
SIMPULAN DAN SARAN
implementasi
Simpulan
Klub Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta
Berdasarkan
pembahasan
mengenai
implementasi
ekstrakurikuler
Klub
Filateli
kebijakan
ekstrakurikuler
penelitian
adalah: memberikan kesempatan kepada
kebijakan
siswa untuk mengatur waktu sebaik-baiknya
di SMA
menyesuaikan
kalender akademik
yang
Negeri 1 Yogyakarta dapat disimpulkan
ada di SMA Negeri 1 Yogyakarta, pihak
bahwa:
1)
ekstrakurikuler Negeri
1
Implementasi
kebijakan
sekolah mewajibkan
Klub
di SMA
rutin, dengan adanya sektretaris bidang
Hambatan-
(sekbid) 5 yang mengawasi ekstrakurikuler
Filateli
Yogyakarta;
hambatan
yang
implementasi
2)
muncul
kebijakan
dalam
kurangnya
Klub Filateli.
ekstrakurikuler
Klub Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta adalah:
adanya pertemuan
kemampuan
Saran
para
Berdasarkan
kajian penelitian
ini
anggota dalam mengatur waktu, minimnya
dapat diberikan beberapa
sumber pengetahuan dan informasi terbaru
berikut: 1) bagi pemerintah daerah ikut
dari pusat
berpartisipasi bersama instansi terkait dalam
(Divisi Filateli Kantor Pos
saran
Indonesia), kurangnya sarana dan prasarana
mensosialisasikan
yang mendukung yaitu belum tersedianya
berkontribusi
ruang khusus untuk ekstrakurikuler Klub
kegiatan atau acara filateli di Yogyakarta;
Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta; 3)
2) bagi sekolah perlu diperbanyak koleksi
faktor pendukung yang terdapat dalam
buku dan katalog tentang filateli, perlu
implementasi
disediakan
kebijakan
ekstrakurikuler
filateli
dalam
ruang
dan
sabagai
turut
penyelenggaraan
khusus
untuk
Klub Filateli di SMA Negeri 1 Yogyakarta
ekstrakurikuler Klub Filateli, sosialisasi
adalah:
dukungan pihak sekolah sejak
kepada murid baru lebih ditingkatkan; 3)
kemunculan ekstrakurikuler Klub Filateli,
bagi pengurus Ekstrakurikuler Klub Filateli
anggaran ekstrakurikuler, guru pembimbing
perlu
dan
menjalankan
alumni,
serta
sarana
prasarana.
ditingkatkan roda
kedisiplinan
dalam
kepengurusan,
perlu
Implementasi Kebijakan Ekstrakurikuler… (Abdullah Shifaq) 536
ditingkatkan
keterlibatan
ekstrakurikuler
Suryo Subroto B. (2002). Proses Belajar
Klub Filateli “Filatelis Teladan” dalam
Mengajar
kegiatan atau acara yang berkaitan dengan
Baru Beberapa Metode Pendukung,
filateli,
dan Beberapa Komponen Layanan
baik
Yogyakarta
yang
terdapat
maupun
di
di
kota
kota
lainnya,
administrasi hendaknya lebih diperhatikan
di Sekolah (Wawasan
Khusus). Jakarta: Rineka Cipta. Wing
Wahyu
Winarno.
(2008).
dalam hal penyimpanan dokumen-dokumen
Filateli: Hobi Mengoleksi Prangko
seperti foto-foto kegiatan, data-data anggota
dan
dan pengurus, laporan kegiatan, proposal,
Yogyakarta: Graha Ilmu
agar apabila suatu saat dibutuhkan mudah
Zainal
Aqib
Benda
dan
Pos
Sujak.
Lainnya.
(2011).
ditemukan dan agar dokumen-dokumen
Panduan dan Aplikasi Pendidikan
tersebut tidak hilang atau rusak.
Karakter. Bandung: YramaWidya.
DAFTAR PUSTAKA Arif Rohman. (2009). Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama. Ino
Sutisno
Rawita.
Kebijakan
(2010).
Pendidikan:
Implementasi
dan
Yogyakarta:
Kurnia
Teori, Monev. Kalam
Semesta. Sugiyono.
(2008).
Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan
R&D).
Bandung:
Alfabeta. Suharsimi
Arikunto.
Manajemen Rineka Cipta.
Penelitian.
(2010). Jakarta: