Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 1
MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN PADA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Artikel Jurnal
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Tutut Nita Saputri NIM. 08101244027
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA AGUSTUS 2015
2 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 3
MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN PADA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA FACILITIES MANAGEMENT LEARNING IN CLASS ACCELERATION PROGRAM IN SMA STATE 8 YOGYAKARTA Oleh: Tutut Nita Saputri jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen sarana pembelajaran pada program kelas akselerasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen sarana pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 8 Yogyakarta, yaitu perencanaan dilakukan melalui rapat dan analisis kebutuhan; pengadaan dengan membeli, hibah dan sumbangan; inventarisasi pada saat barang datang dengan cara mencatat di dalam buku induk barang; penyimpanan dilakukan di gudang; pemeliharaan setiap hari dan secara berkala; penghapusan cara membuat laporan barang apa yang akan dihapus. Hambatan yang ditemukan dalam manajemen sarana pembelajaran pada program kelas akselerasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta adalah kurangnya tenaga yang mengurusi sarana pembelajaran, kurangnya kesadaran pengguna dalam memanfaatkan sarana pembelajaran, pembelian barang yang tidak ada nota pembelian menyebabkan inventarisasi menjadi terhambat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah pengawasan yang ketat, pengecekan kembali nota pembelian pada saat pengadaan, dan penambahan personil sebagai pengurus sarana pembelajaran. Kata Kunci: manajemen, sarana dan prasarana, program kelas akselerasi. Abstract This study aimed to describe management means learning to program accelerated classes in SMA 8 Yogyakarta.These results indicate that management means learning is done in SMAN 8 Yogyakarta, the planning is done through meetings and a needs analysis; procurement by purchasing, grants and donations; inventory when the goods arrive by recording in the ledger of goods; Storage is done in the warehouse; maintenance daily and regular basis; elimination of how to create a report what items will be deleted. Barriers were found in the management of learning tools in class acceleration program in SMA 8 Yogyakarta is the lack of personnel in charge of learning tools, the lack of user awareness in the use of learning facilities, the purchase of goods that no purchase orders caused inventories to be blocked. Efforts are being made to overcome these obstacles is a strict monitoring, checking back purchase orders at the time of acquisition, and the addition of personnel as the board means of learning.
4 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
Keywords: management, infrastructure, program accelerated classes.
sumber daya yang penting dalam
PENDAHULUAN Proses
pembelajaran
menunjang proses pembelajaran di
merupakan inti dari proses pendidikan
sekolah, untuk itu perlu dilakukan
formal dengan guru sebagai pemeran
peningkatan
utama. Guru yang kompeten dan
dan pengelolaannya, agar tujuan yang
profesional akan lebih mampu dalam
diharapkan dapat tercapai. Fasilitas
menyampaikan
pendidikan
materi
pelajaran,
dalam
pendayagunaan
merupakan
salah
satu
sehingga hasil belajar siswa berada
faktor
pada tingkat yang optimal. Guru
pendidikan.
merupakan faktor yang penting dalam
ketersediaan fasilitas pendidikan di
meningkatkan kualitas pembelajaran.
sekolah sangat berpengaruh terhadap
Namun bukan
keefektifan
berarti keberadaan
penentu
keberhasilan
Kelengkapan
dan
dan
kelancaran
unsur-unsur lain tidak begitu penting
pembelajaran di dalam kelas. Dalam
bagi peningkatan mutu pendidikan di
hal
sekolah. Guru memerlukan adanya
menyatakan
layanan profesional di bidang sarana
sederhana, manajemen perlengkapan
dan
sekolah dapat didefinisikan sebagai
prasarana
dalam
menerapkan
kemampuannya secara maksimal. Keberhasilan
program
ini
Bafadal
(2004,
bahwa:
proses
kerjasama
semua
perlengkapan
p.2), “Secara
pendayagunaan pendidikan
proses
secara efektif dan efisien.” Peran
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
kepala sekolah dan wakil bidang
banyak faktor, salah satu diantaranya
sarana dan prasarana sangatlah penting
adalah
dalam usaha pengelolaan sarana dan
pendidikan
melalui
tersedianya
sarana
dan
prasarana pendidikan yang memadai
prasarana.
disertai pemanfaatan dan pengelolaan
pengelola dalam mengelola sarana dan
secara optimal. Sarana dan prasarana
prasarana harus memperhatikan aspek
pendidikan
perencanaan, pengadaan, inventarisai,
merupakan
salah
satu
Kepala
sekolah
dan
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 5
penyimpanan,
penggunaan,
Sesuai dengan GBHN Tahun 1988, berbunyi
pemeliharaan, dan penghapusan. Menurut UU Nomor 20 Tahun
“
Anak
didik
berbakat
istimewa perlu mendapat perhatian
2003 pasal 5 ayat 4 tentang Sistem
khusus
Pendidikan
mengembangkan kemampuan sesuai
Nasional
menegaskan
agar
mereka
dapat
bahwa: “Warga Negara yang memiliki
dengan
potensi kecerdasan dan bakat istimewa
pribadinya.
berhak
pembelajaran di kelas akselerasi juga
memperoleh
khusus”. Perhatian
pendidikan
pertumbuhan
Untuk
menunjang
kepada
di perlukan sarana dan prasarana
peserta didik yang berpotensi cerdas
pendidikan yang cukup memadai dari
dan
kelas reguler.
bakat
khusus
tingkat
istimewa
diberikan
pemerintah dalam salah satu program
Berdasarkan studi pendahuluan
akselerasi atau percepatan. Akselerasi
ketersediaan prasarana pendidikan di
adalah
SMA
suatu
proses
(acceleration)
percepatan
pembelajaran
yang
N
8
laboratorium
Yogyakarta Biologi,
yaitu
laboratorium
dilakukan oleh peserta didik yang
Kimia,
memiliki
laboratorium komputer, laboratorium
kemampuan
luar
biasa
laboratorium
Fisika,
(unggul) dalam rangka mencapai target
multimedia,
kurikulum
laboratorium IPA, ruang audio visual,
Nasional
mempertahankan
mutu
dengan pendidikan
sehingga mencapai hasil yang optimal. Tujuan dari penyelenggaraan program
akselerasi
laboratorium
kesenian,
perpustakaan.
IPS,
dan
Ketersediaan
sarana
yang menunjang kelas akselerasi yaitu
lain
seperti kursi, meja, buku, papan tulis,
memenuhi hak asasi peserta didik yang
komputer, alat-alat tulis dan alat
sesuai dengan kebutuhan pendidikan
peraga.
bagi
mempunyai
dirinya
sendiri,
antara
laboratorium
memenuhi
Disamping upaya
itu
sekolah
sendiri
dalam
kebutuhan peserta didik yang memiliki
pengaturan sarana dan prasarana, yaitu
karakteristik
pengadaan
spesifik
dari
segi
perkembangan kognitif dan afektif.
sarana
dan
prasarana
pendidikan dengan bantuan wali murid
6 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
yang
mampu,
pemeliharaan
tabrakan.Untuk laboratorium komputer
danpengawasan sarana dan prasarana
masih ada beberapa unit komputer
pendidikan dipegang oleh wakil kepala
yang
sekolah bagian saranadan prasarana,
menyeluruh.Kemudian
dan
proses
dibantu
oleh
para
guru,
pemeliharaan
media
pembelajaran/alatperaga
tanggung
jawab guru bidang studi.
jaringan
internetnya
pembelajaran
belum
mengenai menggunakan
media LCD, respon siswa sangat bagus.
Tetapi
ketertarikan
siswa
terhadap gambar dan tampilan lebih
Berdasarkan hasil wawancara
banyak dari pada materi.
dengan salah satu guru mengatakan
Lebih
lanjut
dari
hasil
bahwa pengelolaan sarana prasarana di
wawancara terungkap bahwa dalam
SMA N 8 Yogyakarta ini secara umum
proses
sudah cukup memadai. Begitupun
kurangnya guru memberikan masukan
perpustakaan,
referensi
mengenai buku-buku yang dibutuhkan.
sudah mencukupi setiap siswa dalam
Dan pengaturan jadwal peminjaman
satu
adanya
yang cukup lama yaitu sekitar 2
penambahan buku-buku fiksi. Untuk
sampai dengan 3 minggu, sehingga
laboratorium alat-alat dan media sudah
menyebabkan benturan peminjaman
lengkap,namun untuk penataaan alat
yang menyebabkan siswa lain tidak
atau media yang tersedia masih kurang
bisa meminjam dikarenakan buku-
sehingga siswa belum terlalu banyak
buku yang ada belum dikembalikan
mengenal
oleh siswa lain yang meminjam. Pihak
kelas.
Tetapi
perlu
alat-alat
laboratorium laboratorium berfungsi,
buku-buku
yang
ada
di
tersebut.Keadaan tersebut
media-media
kurang
sekolah
juga
adanya
perawatan
bahwasanya
mengatakan sarana
belum dan
ada
prasarana sekolah yang terencana dan
letaknya tidak beraturan.Kurangnya
terprogram dengan baik, keadaan ini
pengelolaan
manajemen
dapat dikarenakan keterbatasan pada
jadwal
sumber daya manusia yang ada di
yang
sekolah tersebut secara kuantitas dan
sistem
yang
perencanaan,
laboratorium,
seperti
penggunaan
laboratorium
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 7
kualitas. Kurangnya pengetahuan dari
prasarana. Sehubungan dengan ini,
pengguna menyebabkan sarana yang
peneliti
ada digunakan tidak
penelitian
sebagaimana
mestinya
sehingga
kerusakan.
Kurangnya
terhadap
sarana
pendidikan
mengalami perawatan
dan
yang
ada
untuk
mengenai
melakukan manajemen
sarana prasarana pada program kelas akselerasi di SMA N 8 Yogyakarta.
prasarana
sudah
tertarik
Penelitian ini dibatasi hanya pada manajemen sarana pembelajaran
menyebabkan sarana pendidikan di
di
sekolah banyak yang rusak, sehingga
Yogyakarta
pada saat akan digunakan tidak dapat
perencanaan,
pengadaan,
berfungsi
mestinya.
inventarisasi,
penyimpanan,
Kurangnya kesadaran siswa untuk
penggunaan,
merawat
penghapusan. Penelitian ini secara
sebagaimana
sarana
dan
prasarana
kelas
akselerasi
SMA
yang
N
8
meliputi
pemeliharaan,
yang sudah ada di sekolah. Tempat
teoretis
penyimpanan
dalam
kontribusi terhadap pengelolaan sarana
perawatan, sehingga ada penumpukkan
dan prasarana oleh kepala sekolah
sarana
tingkat
yang
dan
kurang
prasarana
yang
bermanfaat
dan
Sekolah
memberikan
Menengah
Atas.
menyebabkan kerusakan atau tidak
Manfaat lain, penelitian ini diharapkan
terpakai di tempat penyimpanan.
dapat digunakan sebagai informasi
Berdasarkan
uraian
diatas,
dalam implementasi dan perbaikan
maka dapat dinyatakan bahwa masih
dalam
adanya sarana penunjang yang kurang
pembelajaran pada program
memadai
akselerasi
dan
pengelolaan
sarana
prasarana yang kurang optimal. Dalam pengelolaannya, perawatan
pemeliharaan
yang
sering
atau
menjadi
manajemen
sarana kelas
di
SMA
Negeri
Manfaat
yang
lain
8
Yogyakarta.
penelitian
ini
diharapkan
dari dapat
kendala utama. Mengingat belum ada
dijadikan sebagai masukan dan dasar
tenaga
khusus
pertimbangan bagi kepala sekolah
sarana
dalam merencanakan, melaksanakan,
professional
menangani
yang
manajemen
8 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
dan mengevaluasi kegiatan manajemen
merupakan salah satu SMA di kota
sarana pembelajaran di sekolah. Selain
Yogyakarta yang memiliki program
itu, diharapkan dapat memberikan
kelas akselerasi.
masukan kepada pengelola sebagai bahan
evaluasi
masukan
dan
kepada
memperbaiki
memberikan
pengelola
manajemen
pembelajaran pada program
Subjek Penelitian Subjek
untuk sarana kelas
penelitian
merupakan
orang-orang yang dianggap mampu dan
memberikan informasi yang
selengkap-lengkapnya dan berkaitan
akselerasi.
dengan bidang yang diteliti, sehingga data
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
bermaksud
yaitu
penelitian
untuk
yang
menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
berbagai
diperoleh
kebenarannya.
Jenis Penelitian
deskriptif,
yang
cara
melibatkan
berbagai metode yang ada (Moloeng, 2012, p.5). Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMA N 8 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Sidobali Nomor 1, Muja Muju, 55165, Yogyakarta. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan JanuariMei 2015. Dipilihnya lokasi penelitian ini karena SMA N 8 Yogyakarta
Pihak-pihak
diakui yang
menjadi informan penelitian di SMA N 8 Yogyakarta ini adalah kepala sekolah, waka sarana prasarana, ketua program kelas akselerasi, pengurus sarana prasaran, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara,
dan
dokumentasi. Observasi
atau
pengamatan
adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan (Burhan, 2007, p.115).
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 9
Metode observasi digunakan penulis
sekolah,
untuk
perencanaan
memperoleh
keadaan
lingkungan
data
tentang
SMA
N
8
dokumen
dan
penyimpanan
penghapusan
dan
pemeliharaan sarana pembelajaran di
sarana
proses
pembelajaran,
dokumen proses inventarisasi sarana
Yogyakarta, suasana kelas akselerasi, barang,
pada
prasarana
dan
sarana
dokumen pembelajaran
kelas akselerasi SMA N 8 Yogyakarta.
kelas akeslerasi. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai (Burhan, 2007,
p.108).
Peneliti
melakukan
wawancara dengan kepala sekolah, waka sarana prasarana, ketua program kelas akselerasi, guru, dan petugas kebersihan
dengan
tujuan
untuk
memperoleh data tentang manajemen sarana
pembelajaran
akselerasi
di
SMA
program Negeri
8
Yogyakarta.
Teknik Analisis Data Teknik digunakan
analisis
dalam
data
penelitian
yang ini
mengadopsi dari Miles & Huberman (1994, p.10) yaitu teknik analisis data dilakukan
secara
interkatif
dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Kegiatan analisis data pada penelitian
ini
pengumpulan
yaitu data,
dimulai reduksi
dari data,
display data, dan kesimpulan atau verifikasi HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
Metode dokumentasi digunakan
Hasil
untuk mencermati dokumen yang bisa
manajemen
membantu
yang
program kelas akselerasi SMA N 8
diperoleh melalui metode wawancara
Yogyakarta terdiri dari perencanaan,
dan
pengadaan,
menguatkan
observasi.Metode
data
dokumentasi
digunakan untuk mencermati dokumen
penyimpanan,
kondisi
penghapusan
sarana
pembelajaran
di
penelitian
DAN
sarana
mengenai pembelajaran
inventarisasi, pemeliharaan, sarana
prasarana,
10 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
hambatan
yang
ditemukan
dalam
Hasil penelitian di SMA Negeri
manajemen sarana prasarana program
8 Yogyakarta menunjukkan bahwa
kelas akselerasi, dan upaya yang
proses perencanaan sarana prasarana
dilakukan untuk mengatasi hambatan
yaitu melakukan rapat perencanaan
yang ditemukan.
terlebih dahulu sebelum melakukan pengadaan
Perencanaan
dasar rencana yang memiliki arti rancangan atau kerangka dari suatu yang akan dilakukan pada masa depan. Perencanaan sarana dan prasarana merupakan
proses
perancangan
upaya
pembelian,
penyewaan,
pembelian,
penukaran,
daur
ulang,
rekondisi/rehabilitasi,
distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan
dan
prasarana
pendidikan. Rapat perencanaan selalu
Perencanaan berasaldari kata
pendidikan
sarana
sekolah.
Proses
ini
hendaknya melibatkan unsusr-unsur penting di sekolah, seperti kepala
dilakukan setiap awal ajaran baru sebagai
langkah dalam
penentuan
program yang akan dilakukan selama setahun
ke
depan.
Tujuan
dari
diadakannya perencanaan sarana dan prasarana adalah untuk menghindari terjadinya
kesalahan
yang
tidak
diinginkan dan untuk meningkatkan efektifitas
dan
efisiensi
pelaksanaannya.Rapat
dalam sendiri
melibatkan panitia-panitia yang sudah di bentuk sebelumnya, selain panitia tersebut guru juga diikutsertakan di dalamnya.
sekolah dan wakilnya, dewan guru, kepala tata usaha, dan bendahara serta
Pengadaan
komite sekolah. Perencanaan yang matang
dapat
Hasil penelitian menunjukkan
meminimalisir
bahwa pengadaan sarana pembelajaran
kemungkinan terjadi kesalahan dan
SMA N 8 Yogyakarta di adakan pada
meningkatkan efektifitas dan efesiensi
bulan Mei pada awal tahun pelajaran
pengadaan
baru. Pendataan terhadap kebutuhan
sarana
dan
prasarana
(Barnawi & Arifin, 2012, p.51-52).
sarana
dan
prasarana
dilakukan
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 11
sebelum
diadakannya
rapat
dengan mengevaluasi dari tahun-tahun
telah
sebelumnya dan memilih barang mana
menghasilkan
yang masih layak digunakan atau
daftar tentang sarana pembelajaran
sudah rusak. Pihak sekolah juga
yang
memperhitungkan
perencanaan.Pendataan dilaksanakan
akan
akan
yang
dilakukan
pengadaan.
skala
prioritas
Pendataan menampung semua aspirasi
terhadap sarana pembelajaran yang
dari semua pihak warga sekolah
akan diadakan untuk disesuaiakan
tentang kondisi sarana pembelajaran
dengan
yang dimilki sekolah.Dari pengamatan
meminimalisir
dapat diketahui bahwa pentingnya
kurang bermanfaat. Dari hasil diatas
partisipasi
dapat
warga
memberikan
sekolah
dalam
masukan.Dengan
kemampuan
sekolah
pengeluran
diketahui
bahwa
dan yang
kebutuhan
sarana pembelajaran yang telah di data
demikian sekolah dapat mencatat data,
selanjutnya
mengidentfikasi dan mengalokasikan
menentukkan skala prioritas kebutuhan
sumber-sumber yang ada.
sarana dan prasarana yang paling
Pihak sekolah selalu berusaha untuk
menentukan suatu
tindakan
dianalisa
untuk
dibutuhkan untuk disesuaikan dengan anggaran yang dimilki sekolah.
bersama melalui rapat, dengan selalu
Dalam pelaksanaan pengadaan
diadakan rapat dalam menganalisa
di
sarana
dan
dilakukan oleh panitia, panitia tersebut
menentukkan skala prioritas terhadap
adalah orang yang berkompeten dan
kebutuhan. SMA N 8 Yogyakarta juga
paham terhadap sarana pembelajaran
melakukan
dan
yang diadakan.Misalnya pengadaan
penentuan skala prioritas terhadap
sarana dan prasarana barang elektronik
sarana
akan
komputer, maka guru TI atau guru
diadakan untuk penyesuain dengan
pelajaran komputer diikut sertakan
anggaran yang ada.
dalam kepanitiaan.Dan juga kegiatan
pembelajaran
dan
kegiatan
prasarana
sekolah
analisa
yang
SMA
N
8
Yogyakarta
juga
SMA N 8 Yogyakarta dalam
ini melibatkan sebagian guru yang ahli
menentukkan skala prioritas yaitu
sesuai dengan bidangnya.Keterbatasan
12 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
tenaga pendidik sehingga seorang guru
kota Yogyakarta, selain itu sekolah
atau pegawai merangkap daam panitia
juga mendapat iuran berupa dana dari
pengadaan.
tetap
paguyuban orang tua siswa kelas
pengadaan
akselerasi apabila sekolah tidak dapat
dilakukan oleh orang yang benar-benar
mengadakan sarana prasarana yang
berkompeten dengan bidangnya.
dibutuhkan oleh kelas tersebut secara
Namun
mengusahakan
sekolah
proses
Berdasarkan hasil wawancara
urgent.
yang telah dilakukan pengadaan sarana pembelajaran di SMA N 8 Yogyakarta sebagian pembelian
besar
dilakukan
melalui
anggaran
dari
melalui hibah atau pemberian. pengadaan
sarana
pembelajaran program kelas akselerasi di SMA N 8 Yogyakarta sudah sesuai dengan pendapat Bafadal (2014 :40) bahwa ada beberapa macam cara pengadaan perlengkapan sekolah yaitu dengan cara membeli, hadiah atau sumbangan, meminjam perelengkapan dengan pihak tertentu, dimana SMA N 8 Yogyakarta juga mengadakan sarana pembelajaran
dari
cara
membeli
kepada rekanan atau toko langganan, hibah atau sumbangan dari masyarakat atau paguyuban orang tua siswa kelas akselerasi,
serta
Menurut Ary H. Gunawan
dengan
pemerintah pusat, dan sebagian juga
Kegiatan
Inventarisasi
meminjam
perlengkapan dari Dinas Pendidikan
(1996,
p.115)
inventaris
mengatakan
berasal
bahwa
dari
kata
“inventaris” (Latin: inventarium) yang berarti daftar barang-barang, bahan, dan sebagainya. Proses inventarisasi di SMA N 8 Yogyakarta terdokumentasi dengan baik, yaitu ada pencatatan barang yang masuk atau dimiliki di dalam
buku
inventaris.
Hal
ini
bertujuan untuk mengetahui barang apa saja yang dimiliki oleh sekolah, baik
barang
yang
berasal
dari
pembelian, hibah, maupun dari Dinas Pendidikan
setempat.
inventarisasi
dilakukan
Kegiatan pada
saat
barang sudah sampai dan pada saat akan mengadakan barang yang baru. Inventarisasi
juga
dilakukan
pengawasan, pengawasan dilakukan
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 13
setiap
tahun
dengan
proses ini terkadang ada kendalanya ,
mengadakan tinjauan dengan melihat
yaitu tim atau panitia belanja tidak
spesifikasi barang secara lengkap,
meyerahkan nota pembelian secara
seperti yang diungkapkan oleh kepala
lengkap.
sekolah
ajaran
dalam
mencatatkan
baru
wawancara.Cara
barang
yang
sudah
Penyimpanan Menurut Barnawi dan Arifin
diterima atau dimiliki ke dalam buku inventaris
dengan
memberi
kode
inventaris. Tujuan proses inventarisasi yaitu untuk mempermudah proses pencarian
dan
perlengkapan
yang
pengecekan dimiliki
oleh
Berdasarkan hasil penelitian, pada proses inventarisasi di SMA N 8 Yogyakarta
hanya
memiliki
inventarisasi
yang
buku
memuat
sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, tidak terpisah antara sarana dan
prasarana
sehingga
kurang
terstruktur dan kesulitan apabila ingin melihat sarana atau prasarana yang akan di cek, untuk proses inventarisasi yaitu bila pengadaan dengan cara pembelian pertama menyerahkan nota pembelian
kemudian
masuk
ke
penerimaan barang dan dibuatkan berita acara dan kemudian baru di catat dalam
p.73)
kegaiatan
buku
inventarisasi.
Dalam
penyimpanan
menyimpan
adalah
sarana
dan
prasarana pendidikan di suatu tempat agar
kualitas
penyimpanan barang,
sekolah.
induk
(2012,
terjamin.Kegiatan meliputi,
menyimpan
menerima
barang,
dan
mengeluarkan atau mendistribusikan barang.Dalam kegiatan ini diperlukan gudang
sebagai
tempat
untuk
menyimpan barang-barang yang perlu disimpan
d
perlu
dialam
satu
tempat.Untuk mempersiapkan gudang perlu diperhatikan beberapa faktor pendukungnya, seperti denah gudang, sarana
pendukung
keamanan.
gudang,
Penyimpanan
dan sarana
pembelajaran yang ada di SMA N 8 Yogyakarta disimpan di dalam gudang yang berfungsi
untuk
menyimpan
kebutuhan ATK, barang elektronik disimpan di dalam lemari yang ada di kantor TU, alat praktek atau peraga
14 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
disimpan di laboratorium masing-
dilakukan gudang ini sudah memenuhi
masing
standar yang ada.Pada kenyataanya
sesuai
mata
pelajaran.
Keamanan penyimpanan barang di
sekolah
SMA
pengelompokkan
N
8
Yogyakarta
hanya
ini
sudah
melakukan
dan
pemisahan
menggunakan kunci yang mempunyai
terhadap sarana dan prasarana yang
kunci duplikat yang dipegang oleh
ada, sehingga barang yang di simpan
pengurus sarana prasarana dan guru
tidak tercampur dengan barang lainnya
mata pelajaran
dan
Menurut Ary H. Gunawan (1996,
p.115)
penyimpanan barang,
bahwa meliputi
menyimpan
mengeluarkan/
kegiatan menerima
barang
dan
mendistribusikan
memudahkan
dalam
pencarian.Yang menjadi kendala yaitu penataan
barang
yang menumpuk
karena di SMA N 8 Yogyakarta petugas pengurus hanya ada satu orang saja.
barang. Jadi penyimpanan sarana dan prasarana di SMA N 8 Yogyakarta
Pemeliharaan Dalam
yaitu proses menerima, menyimpan, dan
mendistribusikan
mengeluarkan
atau
perlengkapan
alat
pelajaran. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu kegiatan meletakkan dan menyimpan alat di tempat yang aman dari berbagai kerusakan. Penyimpanan yang baik akan
membantu
dalam
alat. Untuk masalah penyimpanan barang yang dimiliki SMA N 8 Yogyakarta sudah memiliki 2 gedung penyimpanan.Dalam pengamatan yang
pemeliharaan
barang di SMA N 8 Yogyakarta diserahkan kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab
pada
masing-
masing sarana. Proses ini menyangkut pendistribuan,
penggunaan
dan
peminjaman sarana dan prasarana oleh warga sekolah yang membutuhkannya. SMA
pencarian
secara cepat serta menjaga keawetan
proses
N
8
Yogyakarta
melakukan pemeliharaan sehari-hari dan
pemeliharaan
Pemeliharaan
sehari-hari
berkala. misalnya
berupa menyapu, mengepel lantai, dan membersihkan
pintu.Sedangkan
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 15
pemeliharaan berkala misalnya berupa
Pada penelitian ini ditemukan
pengontrolan genting dan pengecatan
bahwa SMA N 8 Yogyakarta dalam
tembok. Pemeliharaan sehari-hari dan
melakukan
berkala sudah dilakukan oleh SMA N
langsung hapus, melainkan membuat
8 Yogyakarta, hal ini dibuktikan
laporan
dengan kegiatan mengepel, menyapu
perlakukan
lantai, membersihkan halaman yang
mengalami kekeliruan atau salah.Dan
dilakukan oleh petugas kebersihan
lebih
dengan didukung oleh warga sekolah
penghapusan
ini
lainnya,
pengawasan
oleh
sedangkan
pemeliharaan
penghapusan
terdahulu
tidak
agar
nantinya
penghapusan
lanjut
dalam
tidak
pelaksanaan
telah
dilakukan
seluruh
warga
berkala yang dilakukan SMA N 8
sekolah agar pelaksanaanya sesuai
Yogyakarta seperti pengecekan barang
dengan
elektronik seperti laptop dan LCD.
ada.Pengawasan merupakan salah satu fungsi
Penghapusan Sarana
hendaknya
yang
dilakukan
pembuangan atau penghapusan dari daftar
inventarisasi
sekolah
hal
ini
yang
dimiliki
dilakukan
agar
mencegah dan membatasi kerugian yang
lebih
pngeluaran perlengkapan mencegah
manajemen
dilaksanakan pembelajaran
sudah tidak layak dipakai atau sudah rusak
peraturan
besar dana
sebagai untuk
yang terjadinya
akibat
perbaikan
rusak
serta
pemborosan
biaya pengamanan perlengkapan yang sudah tidak berguna lagi.
yang
oleh
organisasi.Berkaitan
yang
harus
pimpinan
dengan
sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam pemeliharaan
atau
pemberdayaan.
Pengawasan (control) terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu personel sekolah
untuk
menjaga
atau
memelihara, dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran penelitian
ini
di
sekolah.
sependapat
Hasil dengan
16 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
Bafadal
(2014,
menyatakan
p.61-62), apabila
yang semua
seharusnya langsung, tetapi dengan keterbatasan
tenaga
terkadang
perlengkapan tersebut tetap dibiarkan
pengecekan barang tidak langsung
atau
biaya
dilaksanakan. Dan juga karena dana
pemeliharaan dan kegunaannya secara
yang terbatas jadi sekolah dalam
teknis
melakukan
disimpan,
dan
antara
ekonomis
tidak
seimbang.Oleh Karena itu, terhadap semua
barang
atau
barang
di
sesuaikan dengan anggaran yang ada.
perlengkapan
tersebut perlu dilakukan penghapusan.
pengadaan
Kurangnya
kesadaran
pengguna dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah dimiliki oleh
Hambatan Sarana
dalam
Manajemen
Pembelajaran
pada
Program Kelas Akselerasi di SMA 8 Negeri Yogyakarta
diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen
pembelajaran akselerasi Yogyakarta
sarana
pada program
di
SMA
kelas
Negeri
mengalami
beberapa
antaranya yaitu kurangnya tenaga yang mengurusi sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 8 Yogyakarta, sehingga dalam invetarisasi barang sering terjadi penumpukkan.Dan juga dalam pengadaan barang kadang ada kendala,
pengecekkan
seenaknya
semisal barang
dalam masuk
memakai yang
ada
sarana di
dan
sekolah,
misalnya mereka hanya menggunakan saja
tetapi
tidak
ikut
dalam
pemeliharaan , walaupun itu hanya sebgaian siswa saja.
8
kendala. Kendala-kendala tersebut di
sedikit
banyak anak-anak atau siswa yang
prasarana
Berdasarkan hasil penelitian,
kegiatan
SMA Negeri 8 Yogyakarta. Masih
Kendala ini juga ditambah dengan hambatan yang berasal dari para warga sekolah, diantaranya pada peminjaman sarana contoh laptop.Para peminjam dalam mengembalikan tidak tepat
waktu
yang
menyebabkan
menjadi kendala bagi para petugas inventarisasi. Kendala-kendala
yang
lain
adalah mengenai catatan pembelian barang, pembelian barang yang tidak
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 17
ada nota pembelian menyebabkan
Yogyakarta.Adanya
inventarisasi
yang
menjadi
terhambat.
baik
pemeliharaan
diharapkan
Melihat kendala-kendala yang ada
meminimalisir
bahwa kendala yang terjadi tidak
sarana dan prasarana pendidikan.
begitu berarti, kendala yang ada hanya
kerusakan
dapat
Dalam
peminjaman
terhadap
sarana
bersifat teknis belaka dan menurut
pembelajaran di sekolah baik oleh
pengurus
guru
dalam
perencanaan
atau
siswa
ini
memiliki
penuh
dalam
pengadaan sarana prasarana dianggap
tanggungjawab
kendala tersebut tidak ada.
pemeliharaanya.Peminjaman seharusnya
Upaya untuk Mengatasi Kendala yang di Hadapi dalam Manajemen Sarana Pembelajaran pada Kelas Akselerasi
SMA
Negeri
8
Yogyakarta
dalam
manajemen
sarana
pembelajaran di SMA N 8 Yogyakarta menyangkut kurangnya tenaga, di harapkan sekolah mempunyai tenaga khusus
pengelolaan
sarana
dan
prasarana yang sesuai bidangnya dari satu dimaksudkan agar pelaksanaan dalam
kegiatan
tersebut
berjalan
dengan lancar, tidak ada hambatan. Dalam pemeliharaan juga diharapkan semua warga sekolah ikut merawata atau memelihara sarana dan prasarana yang
ada
waktu
dalam
mengembalikannya
sesuai
dengan
prosedurnya, apabila lebih dari hari yang sudah ditentukkan harusnya ada sanski atau denda agar di kemudian hari bisa mengembalikan tepat waktu.
Untuk mengatasi kendala yang ada
tepat
di
SMA
N
8
Dalam
proses
inventarisasi,
sebelum melakukan proses pencatatan di buku inventaris biasanya tim yang sudah ditugaskan yaitu tim belanja menyerah nota-nota pembelian ke petugas invetarisasi untuk di tindak lanjuti, tetapi kendala d sini sering tim yang bersangkutan tidak menyerahkan nota pembelain secara lengkap, ini otomatis menjadi kendala tersendiri dalam proses inventarisasi nantinya. Harusnya kepala sekolah tegas dalam tindakan ini, untuk tim yang sudah
18 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
ditugaskan
diberi
kritikan
agar
kejadian ini jangan sering terjadi.
pendidikan
pada
program
kelas
akselerasi SMA 8 Negeri Yogyakarta dilakukan dengan cara pembelian yang
SIMPULAN DAN SARAN
anggarannya berasal dari RAPBS dan
Simpulan
iuran paguyuban orang tua siswa,
Berdasarkan hasil penelitian
hibah, sumbangan, dan mutasi dari
yang dilakukan dapat disimpulkan
Dinas Pendidikan kota Yogyakarta.
bahwa
sarana
Inventarisasi sarana prasarana pada
pembelajaran program kelas akselerasi
program kelas akselerasi SMA N 8
SMA N 8 Yogyakarta terdiri dari
Yogyakarta
perencanaan
pembelajaran
barang datang baik itu yang berasal
program kelas akselerasi SMA N 8
dari pembelian, hibah, sumbangan,
Yogyakarta diawali dengan analisis
atau mutasi dari Dinas Pendidikan kota
kebutuhan dari angket yang diberikan
Yogyakarta. SMA N 8 Yogyakarta
kepada
hanya memiliki satu buku induk
manajemen
sarana
guru mata pelajaran
karyawan,
yang
dan
nantinya
inventarisasi
dilakukan
pada
saat
yang memuat sarana
dimusyawarahkan untuk pengadaan
prasarana kelas akselerasi maupun
sarana pembelajaran yang disesuaikan
kelas
dengan
reguler,
dan
laboratorium.
prioritas
pemenuhan
Inventarisasi juga dilakukan pada saat
sarana
pembelajaran.
akan melakukan pengadaan barang.
Musyawarah dilakukan oleh kepala
Penyimpanan sarana prasarana pada
sekolah, semua wakil kepala sekolah,
program kelas akselerasi SMA N 8
dan beberapa guru. Anggaran untuk
Yogyakarta disimpan di dalam gudang
pengadaan
khusus.
kebutuhan
sarana
pembelajaran
Gudang
khusus
tersebut
dimasukkan ke dalam RAPBS, selain
berfungsi untuk menyimpan kebutuhan
itu
pembelajaran
ATK, barang elektronik disimpan di
program kelas akselerasi didapat dari
kantor TU, dan alat peraga disimpan di
iuran paguyuban orang tua siswa.
laboratorium
Pengadaan
pelajaran.
anggaran
sarana
sarana
dan
prasarana
masing-masing Pengamanan
mata tempat
Manajemen Sarana Pembelajaran (Tutut Nita Saputri) 19
penyimpanan dengan menggunakan
Pelaksanaan penghapusan pada
kunci yang dipegang oleh pengurus
kelas akselerasi di SMA Negeri 8
sarana prasarana dan masing-masing
Yogyakarta tidak langsung hapus,
guru
Prosedur
melainkan membuat laporan terdahulu
form
agar perlakukan penghapusan tidak
memudahkan
mengalami kekeliruan atau salah, dan
mata
pelajaran.
peminjaman
menggunakan
peminjaman
agar
mengetahui informasi barang apa yang
lebih
dipinjam dan siapa yang meminjam.
penghapusan
ini
Pemeliharaan sarana dan prasarana
pengawasan
oleh
pendidikan
sekolah agar pelaksanaanya sesuai
akselerasi
pada di
program
SMA
8
kelas Negeri
yang
bertanggung
jawab
dalam
pelaksanaan
telah
dilakukan
seluruh
warga
dengan peraturan yang ada..
Yogyakarta dilaksanakan oleh pihakpihak
lanjut
Kendala yang ada pada sarana pembelajaran
pendidikan
dalam
terhadap sarana dan prasarana serta
program kelas akselerasi di SMA
proaktif dari semua warga sekolah.
Negeri 8 Yogyakarta yang terjadi tidak
Dalam peminjaman barang semua
begitu berarti, kendala yang ada hanya
warga sekolah terlebih menghubungi
bersifat teknis belaka dan menurut
petugas dan mengisi buku daftar
pengurus dalam perencaan pengadaan
peminjaman. Pemeliharaan sarana dan
sarana prasarana dianggap kendala
prasarana dilaksanakan setiap hari dan
tersebut tidak ada.
secara berkala. Pemeliharaan meliputi
Upaya yang dilakukan untuk
pengecekan dan pembersihan sarana
mengatasi
dan prasarana sedangkan pemeliharaan
melakukan pengawasan yang ketat,
secara berkala meliputi pengawasan,
pengecekan kembali nota pembelian
pemeliharaan
bersifat
pada saat pengadaan barang, dan
pencegahan serta perbaikan sarana dan
penambahan personil untuk pengurus
prasarana.
sarana prasarana.
secara
yang
Pemeliharaan
teratur
agar
dilakukan
selalu
dalam
keadaan siap pakai ketika dibutuhkan.
Saran
hambatan
antara
lain
20 Jurnal Hanata Widya Edisi Oktober Tahun 2015
Dari kesimpulan di atas maka
Barnawi
&
M.
Arifin,
dapat diberikan saran antara lain
Manajemen
kepala
Prasarana
sekolah
melakukan
hendaknya
pengawasan
selalu terhadap
proses manajemen sarana prasarana
2012,
Sarana
dan
Sekolah,
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Burhan
Bungin,
2007,
Penelitian
pada program kelas akselerasi yang
Kualitatif:
ada di sekolah. Proses manajemen
Ekonomi, Kebijakan Public,
sarana pembelajaran program kelas
dan Ilmu Social Lainnya,
akselerasi di SMA N 8 Yogyakarta
Jakarta : Kencana.
hendaknya
dipisah
dengan
kelas
Moloeng, Lexy J., 2012, Metodologi
regular agar dapat terkoordinasi dan
Penelitian
terkontrol
Bandung:
dengan
hendaknya
baik.Sekolah
menyediakan
buku
inventaris terpisah antara sarana dan prasarana agar dapat memudahkan dalam pencarian. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia, 2008,
Manajemen
Pendidikan,
Yogyakarta:
Aditya MediaBekerjasama Dengan
Fakultas
Pendidikan
Ilmu
Universitas
Negeri Yogyakarta. Bafadal, Ibrahim ¸2004, Manajemen Perlengkapan Teori
dan
Sekolah
:
Aplikasinya,
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Komunikasi,
Rosdakarya.
Kualitatif PT.
,
Remaja