UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 PAMULANG TANGERANG
Oleh BUSRO NIM: 104018200608
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M
i
UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 PAMULANG TANGERANG “Skripsi” Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)
Oleh BUSRO NIM: 104018200608
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 Januari 2008 Busro
iii
UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 PAMULANG TANGERANG
“Skripsi” Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)
Oleh BUSRO NIM: 104018200608
Di Bawah Bimbingan:
Drs. Syauki, M.Pd NIP: 150 246 289
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M iv
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul: “Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselrasi di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah dinyatakan Lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal, 09 Januari 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) pada Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan. Jakarta, 09 Januari 2008 Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia ( Ketua Jurusan KI )
Tanggal
Tanda Tangan
Dra. Yefnelti Z, M.Pd NIP. :150 209 382
................
.........................
...............
.........................
...............
.........................
...............
.........................
Ketua Program Studi MP Drs. Syauki, M.Pd NIP. :150 246 289 Penguji I Drs. Nurochim, MM NIP. : 050 o46 643 Penguji II Drs. Muarif Syam, M.Pd NIP. : 150 268 586
Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA NIP. :150 231 356
49
50
“ABSTRAK” Skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Program Kelas Akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang”, ditulis oleh Busro : 104018200608 di bawah bimbingan Drs. Syauki, M.Pd. Skripsi ini mendeskripsikan mengenai upaya peningkatan mutu pendidikan melalui penyelenggaraan program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang. Penelitian difokuskan untuk membahas bagaimana mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dilakukan meliputi: 1) Apa yang menjadi latar belakang Penyelenggaraan program kelas akselerasi; 2) Apa sumber daya pendidikan yang menjadi faktor pendukung program kelas akselerasi; 3) Bagaimana proses masukan (input) seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi dilakukan; 4) Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar program kelas akselerasi dilaksanakan; 5) Bagaimana proses keluaran (output) siswa program kelas akselerasi dilakukan dan bagaimana hasilnya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memakai metode penelitian deskriptif. Sedangkan untuk mengungkapkan datanya, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan Library Research. Data-data yang sudah diperoleh tersebut diolah dengan menggunakan analisis isi (Content Analisis). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa latar belakang diselenggarakannya program kelas akselerasi dikarenakan terdapat siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa/siswa luar biasa mengalami kesulitan belajar seperti kejenuhan, kebosanan, mengganggu teman sebangku, tidak meningkat hasil belajarnya (prestasi belajar rendah), hal tersebut terjadi karena mereka harus menunggu siswa lain yang potensinya di bawah rata-rata/siswa biasa di setiap proses pembelajaran. Sumber daya pendidikan pendukung program akselerasi cukup memadai, ditunjang dengan kelas AC, guru profesional, kurikulum, strategi dan media belajar yang relevan, manajemen dan biaya yang cukup. Proses masukan (input) seleksi penerimaan siswa baru dilakukan dengan ketat dan selektif beda dengan seleksi siswa biasa menghasilkan kelompok belajar siswa yang istimewa. Proses kegiatan belajar mengajar dirancang dan dilaksanakan berdasarkan percepatan belajar siswa yang lebih singkat selama 2 tahun. Sedangkan proses keluaran (output) lulusan siswa program kelas akselerasi sama dengan siswa reguler/ siswa biasa, di tahu pertama penyelenggaraan hasilnya cukup baik dan di tahun kedu hasilnya meningkat lebih baik, mereka semua lulus dari ujian akhir sekolah (UAS), ujian nasional (UN) dengan baik, dan siswa yang melanjutkan pendidikannya diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta yang berkualitas baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan demikian penulis berpendapat bahwa program kelas akselerasi harus dipertahankan.
51
KATA PENGANTAR Segala puji dan puja serta syukur bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan ni’matnya kepada seluruh makhluk di muka bumi terlebih kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatnya yang gigih menegakan Agama Islam di muka bumi ini, dan semoga safaatnya Allah berikan kepada kita, umat Islam yang setia dalam menjalankannya sampai akhir zaman nanti. Penulisan skripsi ini, berbagai suka dan duka menyertai dan menemani penulis, namun hal itu dijadikan sebagai pengalaman hidup yang tak ternilai dengan uang. Tetapi penulis merasa bangga, karena inilah yang dapat penulis berikan sebagai salah satu karya terbaik dalam bidan pendidikan yang mudahmudahan bermanfaat semua pihak. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai bantuan moril maupun materil. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta, Ayah Bapak H. Surdin, dan Ibu. Runayah, serta Kakak Kosasih, Adik Rukiyah, dan Amirudin, yang memberikan bantuan moril dan materil serta kasih sayang dan motivasi hidup. Kemudian khusus kepada Bapak Drs. Syauki, M.Pd, sebagaia pembimbing skripsi, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dama membimbingan dan mengarahkan dalam penulisan skripsi. Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Ibu. Dra. Yefnelty Z, M.Pd. Ketua Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan 3. Bapak. Drs. Syauki, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan 4. Bapak. Drs. Muarif Syam, M.Pd. Sekretaris Jurusan Kependidikan Islam. 5. Bapak. Drs. Dedi Rafidi. Kepala SMA Negeri 1 Pamulang yang bemberikan izin penelitian. 6. Bapak. Suhermin, S.Pd. Wakil Kepala SMA Negeri 1 Pamulang sebagai Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan.
52
7. Dra. Aan Sri Analiah. Sekertaris Bidang Penegembangan Pendidikan SMA Negeri 1 Pamulang. 8. Ibu. Dra. Eny Suryani. Wakil Kepala SMA Negeri 1 Pamulang Urusan Kurikulum. 9. Ibu. Dra. Harsining. Guru Bahasa Inggris Program Kelas Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang 10. Bapak. Drs. Ayadih. Kepala Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang. 11. Dewan Guru, Staff Tata Usaha, Dewan Komite dan Karyawan dan Siswa SMA Negeri 1 Pamulang yang turut serta dukungan dalam penelitian. 12. Mahasiswa Angkatan 2003/2004 Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 13. Teman seperjuangan dan senasib, Syamsuddin Nur, Ma’mun, Endang Sutrisna, teman pengajian, yang selalu memberikan motivasi dalam penelitian. 14. Kepada BRI, BI, Bank Muamalat, dan Yayasan Beasiswa Indonesia yang telah memberikan beasiswa selama 3 tahun kepada penulis selama kuliah. Penulis menyadari sepenuhnya, penelitian ini jauh dari sempurna karena kapasitas intelektual yang dimiliki sanagat terbatas. Namun penulis merasa bahagia dan bangga dengan terselesaikannya skripsi ini. Untuk menambah kesempurnaan skripsi ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak. Atas bantuan yang diberikan mudah-mudahan bernilai ibadah mendapat balasan pahala dari Allah SWT., Amin.
Jakarta, 09 Januari 2008 Penulis
53
DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................
8
C. Pembatasan Masalah ...........................................................................
8
D. Perumusan Masalah ............................................................................
9
E. Kegunaan Penelitian ...........................................................................
9
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Kajian Teori ........................................................................................
11
1. ............................................................................................... M utu Pendidikan ...............................................................................
11
a. .......................................................................................... P engertian Mutu Pendidikan .....................................................
11
b. .......................................................................................... S trategi Peningkatan Mutu Pendidikan .....................................
13
c. .......................................................................................... A lat dan Teknik Peningkatan Mutu Pendidikan ........................
17
2. ............................................................................................... P rogram Akselerasi .........................................................................
20
a. .......................................................................................... P engertian Program Akselerasi .................................................
20
b. .......................................................................................... B entuk Program Akselerasi .......................................................
27
54
c. .......................................................................................... J angka Waktu Tempuh Program Akselerasi ............................
29
d. .......................................................................................... S tandar Kualifikasi Siswa Program Akselerasi .........................
29
e. .......................................................................................... T ujuan Program Akselerasi .......................................................
30
f............................................................................................ A spek Filosofis Program Akselelerasi .......................................
31
g. .......................................................................................... A spek Psikologis Program Akselerasi .......................................
33
h. .......................................................................................... A spek Empiris Program Akselelerasi ........................................
34
i............................................................................................ A spek Yuridis Program Akselerasi ............................................
36
j............................................................................................ M ekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi............
37
B. Kerangka Konseptual ..........................................................................
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ................................................................................
49
B. Jenis Penelitian ....................................................................................
49
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................
50
D. Metode Penelitian ...............................................................................
50
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................
50
F. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................
51
G. Teknik Analisis Data ...........................................................................
54
BABA IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Profil SMA Negeri 1 Pamulang ..........................................................
55
1. ............................................................................................... S ejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Pamulang ....................
55
2. ............................................................................................... V isi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Pamulang .............................
56
55
3. ............................................................................................... D ata Keadaan Guru, Tata Usaha, Komite dan Siswa SMA Negeri 1 Pamulang ....................................................................................
56
4. ............................................................................................... D ata Keadaan Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang ......................
60
5. ............................................................................................... D ata Keadaan Komite SMA Negeri 1 Pamulang ............................
61
6. ............................................................................................... D ata Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Pamulang ...............................
62
7. ............................................................................................... S truktur Organisasi SMA Negeri 1 Pamulang ................................
63
8. ............................................................................................... K eadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Pamulang ...............
66
9. ............................................................................................... K egiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Pamulang.........................
67
10............................................................................................... P restasi SMA Negeri 1 Pamulang ...................................................
68
B. Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang ..............................................................................
71
1. ............................................................................................... L atar Belakang Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi ..........
71
2. ............................................................................................... S umber Daya Pendidikan Program Kelas Akselerasi .....................
74
3. ............................................................................................... P roses Seleksi Penerimaan Siswa Baru Program Kelas Akselerasi ......................................................................................
77
4. ............................................................................................... P roses Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Program Kelas Akselerasi ......................................................................................
80
5. ............................................................................................... O utput Siswa Lulusan Program Kelas Akselerasi ...........................
85
56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................................
93
B. Saran-saran ..........................................................................................
95
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
98
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1 Kisi-kisis Instrumen Wawancara Mengenai Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi ............................................. 52 2. Tabel 4.1 Data Keadaan Guru SMA Negeri 1 Pamulang ......................... 57 3. Tabel 4.2 Data Keadaan Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang ................ 60 4. Tabel 4.3 Data Keadaan Komite SMA Negeri 1 Pamulang ..................... 61 5. Tabel 4.4 Data Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Pamulang ........................ 62 6. Tabel 4.6 Data Keadaan Sarana Prasarana SMA Negeri 1 Pamulang ...... 66 7. Tabel 4.7 Data Keadaan Prestasi SMA Negeri 1 Pamulang ..................... 69 8. Tabel 4.8 Data Nilai Mata Ujian Nasional (UN) Siswa Program Kelas Akselerasi Tahun 2005-2006 ..................................................................... 86 9. Tabel 4.9 Data Nilai Mata Ujian Nasional (UN) Siswa Program Kelas Akselerasi Tahun 2006-2007 ..................................................................... 87 10. Tabel 4.10 Data Keadaan Siswa Program Kelas Akselerasi yang Diterima di Perguruan Tinggi Tahun 2005-2006....................................... 89 11. Tabel 4.11 Data Keadaan Siswa Program Kelas Akselerasi yang Diterima di Perguruan Tinggi Tahun 2006-2007...................................... 90
58
DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi ..... 39 2. Gambar 2.2 Faktor Pendukung Sumber Daya Pendidikan Program Kelas Akselerasi .................................................................................................. 40 3. Gambar 4 Bagan Struktur SMA Negeri 1 Pamulang ................................ 65
59
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran: 1. Pedoman Wawancara SMA Negeri 1 Pamulang 2. Hasil Wawancara SMA Negeri 1 Pamulang 3. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007. 4. Data Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007. 5. Data Siswa SMA negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007. 6. Susunan Struktur SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007. 7. Data Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007. 8. Data Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007. 9. Data Dokumentasi Prestasi Siswa SMA Negeri 1 Pamulang Tahun 2004-2007 10. Data Hasil Nilai Ujian Nasional (UN) Siswa Program Kelas Akselerasi Tahun 2005-2007. 11. Data Lulusan Siswa Program Kelas Akselerasi yang Melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi Tahun 2005-2007 12. Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tentang Penyelenggaraan Program Akselerasi Untuk SMA Negeri 1 Pamulang Tahun 2006 13. Surat Keputusan (SK) Kepala SMA Negeri 1 Pamulang Tentang Pembagian Tugas Guru Dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar Tahun Pelajaran 20072008 14. Surat Keputusan (SK) Kepala SMA Negeri 1Pamulang Tentang Pembentukan Komite Sekolah Tahun Pelajaran 2007-2009 15. Surat Pengajuan Judul Skripsi 16. Surat Permohonan Izin Penelitian 17. Surat Riset Wawancara 18. Surat Keterangan Penelitian dari SMA Negeri 1 Pamulang 19. Daftar Riwayat Hidup Penulis
60
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengalaman bangsa-bangsa maju menunjukkan bahwa keberhasilan suatu pembangunan amat ditentukan oleh mutu sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa-bangsa tersebut. “Jepang, meski miskin akan sumber daya alam tetapi tercatat sebagai negara termaju di dunia di bidang ekonomi, dikarenakan mutu sumber daya manusia yang dimilikinya”.1 Selain Jepang, jika kita melihat negara maju lainnya seperti Jerman dan Swedia, selain maju dalam bidang ekonomi dua negara tersebut juga maju dalam bidang ilmu pengetahuan
dan
“Pemerintahannya
teknologi. berperan
Keberhasilan
utama
dalam
tersebut
dikarenakan
menyelenggarakan
persekolahan, dimulai dari jenjang pendidikan
sistem
tingkat dasar sampai
pendidikan tinggi, dalam segala persoalan pendidikan, seperti mutu guru, kualitas, dan kuantitas, tidak mungkin dapat diatasi dan terjawab memuaskan selama masalah pendidikan tidak diatasi”.2 Kita pun telah menyadari bahwa mutu sumber daya manusia merupakan modal utama dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Meski kita memiliki sumber daya alam yang kaya, apabila tidak diimbangi oleh sumber daya manusia yang memadai, apalah artinya. Untuk itu dengan bercermin kepada negara-negara yang maju, modal yang paling utama yang harus disiapkan adalah pendidikan. Melalui pendidikan terletak harapan yang besar dalam membentuk mutu manusia Indonesia di masa mendatang, dengan persaingan global yang semakin kompetitif. 1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sekolah Berprestasi: Studi Kasus di SMA 2 Petra Surabaya, (Jakarta: Balitbang Depdikbud, 1995), hlm.1. 2 Sayidiman Suryohadiprojo, Kepemimpinan Mutu Pendidikan, artikel diakses, 21 Juli 2007 dari htt://Kompas.Com/Kompas-cetak/0307/21/opini/442908.htm
61
Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang terintegrasi dengan peningkatan mutu pendidikan maka pemerintah dan masyarakat terus berupaya mewujudkan peningkatan mutu melalui berbagai usaha antara lain; “Melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum, perbaikan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga
kependidikan
lainnya”.3
Dalam
arti
yang
sederhana
untuk
meningkatkan sumber daya manusia Indonesia kita harus meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan pendidikan sesuai potensi, kebutuhan dan harapan masyarakat. Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan kita selama ini adalah dikarenakan penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke masa lebih banyak bersifat klasikal massal, yaitu: Berorientasi kepada kuantitas untuk dapat melayani sebanyakbanyaknya jumlah siswa, kelemahan yang tampak dari penyelenggaraan pendidikan seperti ini adalah tidak terakomodasinya kebutuhan individual siswa di luar kelompok siswa normal, padahal sebagaimana kita ketahui hakikat pendidikan adalah untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi kecerdasan dan bakatnya secara optimal.4 Hal itu terjadi karena sistem pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada pemerataan pendidikan, dalam arti pemerintah kita memberikan pendidikan kepada seluruh warga Indonesia baik yang berada di daerah pedesaan, perkotaan, miskin kaya, siswa cerdas atau biasa tidak dibedabedakan maka terjadilah pendidikan yang bersifat klasikal masal, namun demikian kita tidak sepenuhnya menyalahkan pemerintah karena pada dasarnya pendidikan itu merupakan tanggung jawab bersama, akan tetapi kita perlu berusaha semaksimal mungkin mengembangkan sistem pendidikan kita
3
Departemen Pendidikan Nasional, Isu-Isu Pendidikan di Indonesia: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua, (Jakarta: Balitbang Diknas, 2004), hlm. 26. 4 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA: Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa, (Jakarta: Balitbang Diknas, 2003), hlm. 1.
62
yang tadinya bersifat klasikal massal menuju pada kelas-kelas khusus atau adanya pengelompokkan belajar. Jika mengacu pada sistem pendidikan di atas, maka siswa yang berada di luar kelompok normal dalam arti siswa istimewa, yaitu siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa di atas rata-rata siswa biasa (kecerdasan di bawah rata-rata) tidak terakomodasinya kebutuhan dan kurangnya perhatian terhadap pengembangan dan peningkatan potensi yang mereka miliki, sehingga menimbulkan masalah dalam dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis berpendapat bahwa dalam upaya peningkatan mutu pendidikan perlu diselenggarakan pelayanan program pendidikan yang menampung kebutuhan siswa istimewa untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Untuk menciptakan program pelayanan pendidikan khusus bagi anak istimewa dan berbakat, terlebih dahulu perlu diciptakan sekolah unggulan dengan berbagai ragam program pendidikan yang mengakomodasi berbagai keragaman potensi siswa. Sekolah unggulan adalah “Sekolah yang efektif (mampu mencapai tujuan) dan efisien (menggunakan sumber daya dengan hemat) untuk mencapai
tujuan
dengan
menjanjikan
lulusan
yang
terbaik,
dalam
keunggulannya secara kompetitif dan komparatif”.5 Sekolah unggulan pada hakekatnya adalah “Sekolah yang membekali proses belajar mengajar yang bermutu kepada siswa dengan kurikulum yang bermutu pula.”6 Departemen Pendidikan Nasional, menjelaskan dimensi-dimensi sekolah unggulan sebagai berikut: 1. Masukan (input, intake) berupa siswa yang diseleksi secara ketat dengan mengunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Sarana dan prasarana yang menunjang guna memenuhi kebutuhan belajar siswa seta dapat menyalurkan minat dan bakat, baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. 5
Syaripudin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan: Strategi dan Aplikasi, , (Jakarta: Grasindo, 2000), hlm. 95. 6 Departemen Pendidikan Nasional, Isu-Iisu Pendidikan di Indonesia: Enam Isu Pendidikan Triwulan Ketiga, (Jakarta: Balitbang Diknas, 2004), hlm. 102.
63
3. Lingkungan belajar yang kondusif untuk terwujud dan berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata, baik lingkungan dalam arti fisik maupun sosial-psikologi. 4. Guru dan tenaga kependidikan yang menanganinya harus guru/tenaga kependidikan yang terpilih mutunya, baik dari segi penguasaan mata pelajaran, penguasaan metode mengajar, maupun komitmen dalam menjalankan tugas. 5. Kurikulum yang diperkaya. 6. Rentang waktu belajar di sekolah lebih panjang/lebih lama dibandingkan dengan sekolah lain. 7. Proses belajar mengajar yang berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan(accountable) kepada siswa, lembaga dan masyarakat. 8. Nilai lebih (plus) dari sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan di luar kurikulum nasional melalui pengembangan materi kurikulum, program pengayaan dan perluasan serta percepatan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingan dan penyuluhan/konseling yang berkualitas, pembinaan kreativitas, dan disiplin, sistem asrama dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. 9. Pembinaan kemampuan kepemimpinannya (leadership) yang menyatu dalam keseluruhan sistem pembinaan siswa dan melalui praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari, bukan sebagai materi pelajaran. 10. Sekolah unggulan merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. 11. Sekolah unggul diproyeksikan untuk menjadi pusat keunggulan (agent of excellence) bagi sekolah di sekitarnya.7 Dengan demikian siswa yang diperkenankan belajar pada program unggulan harus memiliki kriteria tertentu seperti prestasi belajar siswa yang superior berupa angka rapor, nilai ujian nasional (UN), dan hasil tes prestasi akademik lainnya, skor psiko-tes yang meliputi intelegensi dan kreativitas, tes fisik dengan baik. Selain itu harus diberikan insentif tambahan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya baik berupa uang maupun fasilitas lainnya. Kurikulum yang digunakan harus berpegang pada kurikulum nasional yang standar dan sekolah perlu melakukan improvisasi kurikulum secara masksimal sesuia dengan tuntutan belajar siswa yang memiliki kecepatan dan motivasi belajar tinggi dibandingkan siswa seusianya. Selain kurikulum dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran perlu disediakan berbagai sarana dan prasarana penunjang belajar seperti perpustakaan, labolatorium IPA, Bahasa,
7
Depdiknas, Isu-Isu Pendidikan: Enam Isu Pendidikan Triwulan Ketiga..., hlm. 103-104.
64
komputer, kebutuhan olahraga, kebutuhan kesenian berbagai peralatan praktek dan lain sebagainya, termasuk asrama apabila dibutuhkan, dengan tujuan mengoptimalkan potensi dan menyalurkan minat dan bakat siswa. Salah satu program yang dikembangkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan adalah dibukanya program kelas akselerasi (percepatan belajar). Program akselerasi diberikan kepada siswa berpotensi dan bakat istimewa, program ini diberikan kepada siswa istimewa dan berbakat, untuk itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori tentang anak berbakat. Definisi dari Office of
Education, sebagaimana dikutip Rahmi
Nurrahmah, bahwa anak berbakat adalah: Mereka yang diidentifikasikan oleh orang-orang professional, di mana anak tersebut karena kemampuannya yang sangat menonjol dapat memberikan prestasi yang tinggi, anak-anak ini membutuhkan program diferensiasi atau pelayanan di luar jangkauan sekolah biasa, agar dapat mewujudkan sumbangannya terhadap diri sendiri maupun masyarakat.8 Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional, mendefinisikan peserta didik yang berpotensi dan bakat istimewa dalam program percepatan belajar adalah: “Mereka yang oleh psikolog dan/atau guru diidentifikasikan sebagai peserta didik yang telah mencapai prestasi yang memuaskan, dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada taraf cerdas, kreativitas yang memadai, dan keterikatan terhadap tugas yang tergolong baik”.9 Di Indonesia akhir-akhir ini, prestasi siswa Indonesia mulai diakui di dunia internasional, sering kali berjaya di ajang olympiade internasional baik olympiade fisika, matematika, biologi, dan sains, serta bidang lainnya, sudah tentu siswa tersebut adalah mereka yang berpotensi dan bakat istimewa, tetapi ironisnya selama ini siswa jenius kurang mendapatkan wadah yang tepat, dalam belajar dikelas, mereka masih bergabung dengan siswa biasa, sudah 8
Rahmi Nurrahmah, Metodologi Pembelajaran Pada Program Akselerasi di SLTP Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2005), hlm. 3-4. 9 Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA: Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa..., hlm. 14.
65
pasti perhatian dan tantangan yang diterima sangat kurang atau bahkan tidak meningkat. Menurut pakar pendidikan Arief Rahman, yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Pengembangan Anak Berbakat Indonesia, sebagaimana dikutip Rahmi Nurrahmah, menerangkan bahwa: Anak genius perlu sebuah wadah untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuannya, bila tidak, anak-anak super sama saja dengan anak biasa. anak-anak super ini biasa diibaratkan dengan mutiara, mutiara jika ditempatkan di manapun tetap lah mutiara. namun akan lebih elok jika ia digabungkan dalam suatu wadah yang berisi mutiara-mutiara lainnya, kemilaunya tentu akan kentara.10 Dengan keadaan tersebut, Pemerintah berkewajiban mengoptimalkan potensi anak bangsa, demi kemajuan bangsa Indonesia. Keseriusan pemerintah terhadap siswa berpotensi dan bakat istimewa tertera pada Undang-undang No 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa: Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus” (pasal 5 ayat 4). Begitu pula dalam pasal 12 ayat 1 dinyatakan bahwa; ”Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak; (b) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; (f) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.11 Hal ini disambut baik oleh para praktisi pendidikan dengan membuka program akselerasi (percepatan belajar) disekolahnya seperti Sekolah al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Labe School Rawaangun sekolah binaan UNJ, SMP Negeri 2 Ciputat, SMA Negeri 1 Pamulang dan lin sebagainya. Hal ini dilakukan agar siswa berpotensi tinggi dan bakat istimewa tidak tersiasiakan yang merupakan aset bangsa. Untuk itu SMA Negeri 1 Pamulang yang dipilih pemerintah pusat dari seratus sekolah unggulan di Indonesia mewakili 10
Nurrahmah, Metodologi Pembelajaran Pada Program Akselerasi di SLTP Islam AlAzhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan..., hlm. 5-6. 11 Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA: Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 11-12.
66
Kota Tangerang, karena SMA Negeri 1 Pamulang dianggap sudah memenuhi syarat dan kiriteria terbukti dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana pembelajaran, guru dengan pendidikan rata-rata S1 dan karyawan yang kompetitif, terdapat siswa yang berpotensi tinggi dan berbakat yang dibuktikan dengan berbagai prestasi SMA Negeri 1 Pamulang berupa prestasi intrakurikuler maupun ekstarkurikuler baik tingkat sekolah, kabupaten dan nasional. Sumber daya lainnya yaitu manajemen sekolah yang baik dan trasparan, dan biaya yang cukup serta dukungan masyarakat yang tiggi. SMA Negeri 1 Pamulang sudah menyelenggarakan program akselerasi di mulai tahun 2005, program ini diberikan khusus bagi siswa yang berpotensi tinggi dan bakat istimewa dengan tujuan mengoptimalkan potensi siswa, siswa yang diperkenankan belajar pada program tersebut harus memenuhi syarat dan kriteria tertentu, mereka harus mengikuti serangkaian tes seleksi penerimaan dengan ketat dan selektif.12 Dengan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana mekanisme penyelenggaraan program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang dilaksanakan, karena penulis menganggap program tersebut masih baru, untuk itu penulis tertantang untuk mengadakan penelitian. Alasan inilah yang menjadi landasan penulis dalam pengambilan judul skripsi yaitu: “UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 PAMULANG TANGERANG”
B. Identifikasi Masalah Penyelenggaraan program kelas akselerasi dapat diidentifikasi dari berbagai faktor seperti, sumber daya program, input siswa, proses seleksi penerimaan siswa baru, proses kegiatan belajar mengajar meliputi penerapan 12
Suhermin, Wakil Kepala SMA Negeri 1 Pamulang Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang, 6 Oktober 2007.
67
kurikulum, pemberdayaan guru, metode dan media belajar, manajemen sekolah, dana dan faktor lainnya yang turut mendukung terhadap penyelenggaraan program akselerasi. Untuk itu, dalam penelitian ini maslah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana persiapan dan kesiapan yang dilakukan sekolah dalam penyelenggaraan program akselerasi. 2. Langkah dan strategi apa yang dilakukan sekolah dalam implementasi penyelenggaraan program akselerasi. 3.
Bagaimana mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang.?
4. Faktor
apa
saja
yang
mendukung
dan
menghambat
proses
penyelenggaraan program akselerasi.
C. Pembatasan Masalah Dari hasil identifikasi masalah di atas, untuk memperjelas dan mempermudah pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah penelitian yaitu “Mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang”. Mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dimaksud meliputi : 1. Latar belakang penyelenggaraan program kelas akselerasi, terdiri dari masalah kesulitan belajar, tujuan dan landasan yuridis. 2. Sumber daya pendidikan pendukung program kelas akselerasi 3. Proses seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi. 4. Proses kegiatan belajar mengajar siswa program kelas akselerasi. 5. Proses output lulusan siswa program kelas akselerasi.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam skripsi ini adalah :
68
1. Apa yang menjadi latar belakang diselenggarakannya program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang ? 2. Sumber daya pendidikan seperti apa yang mendukung diselenggarakannya program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang ? 3. Bagaimana proses seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi dilakukan ? 4. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar siswa program kelas akselerasi dilaksanakan ? 5. Bagaimana proses output siswa program kelas akselerasi dilaksanakan dan seperti apa hasilnya ?
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini sebagai informasi baru yang berguna untuk meningkatkan mutu profesionalisme dalam mengelola penyelenggaraan program pendidikan dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang manajemen pendidikan. 2. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini dapat memberi ide atau gagasan dalam upaya melakukan inovasi pengembangan program pendidikan dan sebagai bahan rujukan (mekanisme) penyelenggaraan program kelas akselerasi serta sebagai langkah evaluasi dalam mengukur berhasil atau tidaknya program kelas akselerasi untuk mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya di SMA Negeri I Pamulang Tangerang umumnya lembaga pendidikan di Indonesia. 3. Bagi masyarakat, yaitu sebagai acuan bahan rujukan (modul) jika ingin menyelenggarakan program kelas akselerasi (program percepatan belajar), dan dapat dijadikan program studi khusus sebagai langkah dunia pendidikan untuk memperhatikan masyarakat kita yang memiliki potensi
69
tinggi sehingga dapat menikmati hasil dari pendidikan yang bermutu sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa dan kebutuhan semua pihak.
70
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Kajian Teori 1. Mutu Pendidikan 1. Pengertian Mutu Pendidikan Secara umum mutu adalah “Gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat.”13 B. Suryo Subroto, mendefinisikan bahwa mutu adalah “Makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil kerja/upaya) baik berupa barang maupun jasa”.14 Sedangkan Armai Arief, menyatakan bahwa mutu adalah “Usaha yang dilakukan oleh seseorang, lembaga (intansi) atau organisasi dalam upaya menyempurnakan suatu produk, agar produk itu bernilai fungsional dan efisien”.15 Jadi jelas bahwa mutu merupakan orientasi utama dari suatu produk, seberapa besar nilai suatu produk memenuhi kriteria, standar atau rujukan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Jika dipandang dalam konteks pendidikan bahwa mutu merupakan
tersedianya
sumberdaya
pendidikan
sebagai
input,
efektifnya manajemen sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dan output yang dihasilkan bermutu memenuhi standar kulipikasi serta dapat dipertanggungjawabkan. Pengertian sederhananya input, proses dan output pendidikan harus baik. Di bawah ini akan dijelaskan tentang ketiga faktor tersebut: 1) Input Pendidikan 13
Departemen Pendidikan Nasional, Inventarisasi dan Kajian Inovasi Pendidikan (Jakarta: Balitbang Diknas, 2004), hlm. 5. 14 B. Suryo Subroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), Cet. 1, hlm. 210 15 Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRSD PRESS, 2005), Cet. 1, hlm 22.
71
Input pendidikan yaitu “Segala sesuatu yang harus tersedia untuk berlangsungnya proses pendidikan atau pembelajaran dimaksud proses
kegiatan
belajar
mengajar”.16
Suharsimi
Arikunto
mendefinisikan input pendidikan adalah “Calon siswa yang baru akan memasuki sekolah atau lembaga pendidikan”.17 Jadi input pendidikan adalah kumpulan sumberdaya pendidikan meliputi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan karyawan, siswa, masyarakat, sarana prasarana kurikulum, metode, media, biaya, manajemen, lingkungan, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, visi misi, tujuan dan sasaransasaran yang ingin dicapai sekolah atau lembaga pendidikan. 2) Proses Pendidikan Yang dimaksud dengan proses pendidikan adalah “Kegiatan berusaha mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang berpengaruh. Proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan pengelolaan lembaga, pengelolaan program, proses belajar mengajar, serta proses monitoring dan evaluasi”.18 Dimaksud di sini adalah proses kegiatan belajar mengajar yang menghasilkan lulusan berupa siswa atau peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan berupa prestasi belajar dan keterampilan hidup. 3) Output Pendidikan Output pendidikan adalah “Hasil kinerja lembaga pendidikan (sekolah) berupa prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses belajar mengajar baik kemampuan akademik maupun non akademik yang dimiliki
siswa”.19
Suharsimi
Arikunto,
mendefinisikan
output
pendidikan adalah “Siswa lulusan sekolah”.20 Lebih lanjut Armai Arief mengklasifikasikan output pendidikan meliputi kemampuan akademik 16
Arief, Reformulasi Pendidikan Islam…, hlm. 23. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Cet. IV Edisi Revisi, hlm. 4. 18 Arief, Reformulasi Pendidikan Islam..., hlm. 23. 19 Arief, Reformulasi Pendidikan Islam..., hlm. 24. 20 Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan..., hlm. 4 -5. 17
72
dan kemampuan non akademik. Kemampuan akademik berupa nilai hasil belajar yang diukur secara kuantitatif seperti nilai ulangan umum, UAS, UAN, karya ilmiah, dan lain-lain. Sedangkan kemampuan non akademik yaitu berupa keterampilan hidup (life skill).21 Departemen Pendidikan Nasional, menyebutkan prestasi non akademik meliputi “Keimanan dan ketakwaan kepada Than Yang Maha Esa, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian, keterampilan, kejujuran, dan kegiatankegiatan ekstrakurikuler lainnya”.22 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa mutu pendidikan adalah kegiatan pendidikan yang memenuhi standar kualifikasi baik standar input pendidikan, proses kegiatan belajar mengajar maupun proses output pendidikan yang terbentuk dalam kemampuan siswa baik kemampuan akademik berupa prestasi hasil belajar siswa dan kemampuan non akademik berupa keterampilan hidup siswa yang berhubungan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang terbentuk dalam prilaku kepribadian siswa. 2. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Strategi peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang sangat
penting dilakukan agar rencana pencapaian tujuan sebuah
program pendidikan berjalan dengan baik, terarah, terencana dan tepat sasaran. Dalam hal ini Lewis dan Smith, menyebutkan strategi dalam konteks organisasi adalah “Kerangka kerja yang menentukan pilihan, dasar, dan arah suatu organisasi dengan esensi menentukan suatu yang benar untuk dilakukan”.23 Dimaksud dari definisi di atas bahwa kita harus mencari dan menerapkan strategi yang tepat terhadap
21
Arief, Reformulasi Pendidikan Islam..., hlm. 24-25. Departemen Pendidikan Nasional, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah , (Jakarta: Balitbang, 2001), hlm. 26. 23 Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi, (Jakarta : PT. Grsindo, 2002), hlm. 31. 22
73
permasalahan
yang
dihadapi
dalam
hal
ini
masalah-masalah
pendidikan. Strategi peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Armai Arief, mengatakan terdapat dua strategi dan tiga faktor dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yaitu: 1. Peningkatan
mutu
pendidikan
yang
berorientasi
terhadap
kemampuan prestasi akademis untuk memberi dasar minimal yang harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntunan zaman dan kebutuhan masyarakat. 2. Peningkatan mutu yang berorientasi terhadap kemampuan prestasi non akademis, khususnya keterampilan hidup (life skill).24 Sedangkan faktor peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan cara yaitu: 1) Membentuk sistem pendidikan yang mantap 2) Kompetensi profesionalisme guru 3) Anggaran pendidikan yang memadai.25 Selain strategi di atas mutu pendidikan juga dapat ditingkatkan melalui berbagai cara yaitu: 1) Meningkatkan ukuran prestasi akademik melalui ujian nasional atau ujian daerah yang menyangkut kompetensi dan pengetahuan, memperbaiki tes bakat (Scholars tic Aptitude Tes), stratifikasi kompetensi dan profile portfolio (portfolio profile) 2) Membentuk kelompok sebaya untuk meningkatkan gairah pembelajaran melalui belajar secara kooperatif (cooperative learning) 3) Menciptakan kesempatan baru di sekolah dengan mengubah jam sekolah menjadi pusat belajar sepanjang hari dan tetap membuka sekolah pada jam-jam libur 4) Meningkatkan pemahaman dan penghargaan belajar melalui penguasaan materi (mastery learning), dan penghargaan atas pencapaian prestasi akademik. 5) Membantu siswa memperoleh pekerjaan dengan menawarkan kursus-kursus yang berkaitan dengan keterampilan memperoleh pekerjaan, bertindak sebagai sumber kontak informasi tenaga kerja, 24 25
Arief, Reformulasi Pendidikan Islm..., h. 24-25. Arief, Reformulasi Pendidikan Islm..., hlm. 30-35.
74
membimbing siswa menilai pekerjaan-pekerjaan, membimbing siswa membuat daftar riwayat hidupnya dan mengembangkan portfolio pencarian pekerjaan.26 Dengan demikian upaya dalam peningkatan mutu pendidikan salah satunya data dilakuakan dengan membentuk sistem pendidikan yang mantap yang memberikan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa yang disesuaikan dengan potensi bakat dan minat yang dimiliki siswa, terlebih didasarkan pada tuntutan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan budaya sosial masyarakat. Selain itu dengan dibentuknya sistem pendidikan yang mantap, maka akan disediakannya berbagai kebutuhan sumber daya pendidikan dimulai guru profesional, dana yang cukup, manajemen yang baik dan lain sebagainya. Strategi yang lain dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan menerapkan Total Quality Management (TQM), TQM dalam pendidikan merupakan filosofis perbaikan mutu secara terus menerus di mana lembaga pendidikan menyediakan seperangkat sarana atau alat untuk memenuhi bahkan melampaui kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan saat ini dan di masa mendatang.27 TQM juga bertujuan memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pelanggan seefesien mungkin”.28 Lebih jelas Sallis, berpendapat bahwa (Total Quality Management) atau manajemen mutu terpadu berarti menjamin mutu dan standar dalam pendidikan, memberikan suatu filosofis sebagai suatu
perangkat
mengutamakan
alat minat
untuk dan
meningkatkan
kebutuhan
kualitas
pelanggan”.29
dengan Jelasnya
manajemen mutu terpadu menyediakan sumber daya pendidikan dalam 26
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah Teori Model dan Aplikasi, (Jakarta: PT Grasindo, 2003), Cet. II, hlm. 78-79. 27 Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah Teori Model dan Aplikasi..., hlm. 79. 28 Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi...,hlm. 23. 29 Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi..., hlm. 24.
75
rangka menciptakan mutu secara menyeluruh baik unsur input, proses maupun output dalam pendidikan secara terus menerus. Selain penerapan (TQM), peningkatan mutu pendidikan dapat pula dilakukan dengan penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang kini menggejala di seluruh pelosok dunia, terlebih di Indonesia. Manajemen berbasis sekolah merupakan manajemen yang tahu akan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di sekolah. Melalui MBS sekolah memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan yang terkait
langsung
dengan
kebutuhan
sekolah.30
Karena
esensi
manajemen berbasis sekolah adalah “Terletak pada otonomi dan pengambilan keputusan partisipasi untuk pencapaian sasaran mutu pendidikan/sekolah”.31 Dengan diterapkannya manajemen berbasis sekolah, lembaga pendidikan memiliki kewenangan lebih besar dalam pengelolaan lembaganya, pengambilan keputusan secara partisipatif dengan mengikutsertakan
peran
masyarakat
sebesar-besarnya
sehingga
terbentuk lembaga pendidikan yang harmonis antara dukungan orang tua, masyarakat dan pemerintah secara berkesinambungan sesuai harapan bersama. Dari berbagai strategi di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagi strategi, tergantung masalah apa yang dihadapi dan seberapa besar kekuatan dan kemampuan organisasi lembaga pendidikan dalam menyelesaikan masalahnya. Dengan mengacu pada strategi di atas misalnya manajemen berbasis sekolah lembaga pendidikan dapat menciptakan pelayanan program pendidikan sesuai kebutuhan siswa. Dalam hal ini penyelenggaraan program akselerasi (percepatan belajar) dapat 30
Departemen Pendidikan Nasional, Isu-Isu Pendidikan di Indonesia: Lima isu Pendidikan Triwulan Kedua, (Jakarta: Balitbang Diknas, 2004), hlm. 29. 31 Depdiknas, Isu-Isu Pendidikan di Indonesia: Lima isu Pendidikan Triwulan Kedua..., hlm. 33.
76
dilaksanakan dengan baik dengan mengacu pada (MBS) memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa sehingga potensi mereka dapat dioptimalkan dengan baik dimaksud meningkatkan prestasi belajar mereka yang merupakan bagian dari kebutuhan sekolah, berguna bagi dirinya, masyarakat dan negara. 3. Alat dan Teknik Peningkatan Mutu Pendidikan Para pendidik seharusnya mempelajari bagaimana memilih dan menggunakan alat pendidikan agar dapat mencapai keberhasilan dalam melakukan perbaikan mutu siswa lulusan pendidikan di setiap lembaga pendidikan. Guru, tenaga kependidikan, dan pihak terkait seperti masyarakat dan pemerintah harus mampu menyiapkan berbagai alat dan teknik dalam dunia pendidikan dengan tepat sesuai dengan materi yang diajarkan atau sesuai dengan masalah yang dihadapi mengarah pada terpenuhinya kebutuhan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Alat diperlukan dalam mendukung proses belajar mengajar. Sedangkan teknik merupakan kemampuan atau keahlian dalam menggunakan atau mengoprasikan alat pembelajaran dalam mengenali dan menyelesaikan permasalahan secara kreatif, efektif dan efisien. Memperoleh alat yang benar dan tepat merupakan langkah awal dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Menurut Franklin P. Schargel, menyatakan “Dengan menggunakan alat dan teknik perbaikan mutu akan dapat diketahui problem yang dihadapi dan akar penyebabnya sehingga dapat pula menolong penggunaannya untuk mengajukan solusi yang diinginkan”.32 Dalam hal perbaikan peningkatan mutu pendidikan ada beberapa alat yang dapat digunakan antara lain yaitu: 1. Gugah Pikiran (Brain Storming) 2. Jaringan Kerja Kemiripan (Affinity Network) 3. Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram or Ishikawa) 32
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi ..., hlm. 76.
77
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Analisis Keadaan Lapangan (Force-Field Analysis) Pendiagraman (Process Charting) Diagram Arus (flowcharts) Analisis Pareto (Pareto Analysis) Pengukuran Kinerja (Benchmarking) Pemetaan Arah Karier (Career Pat-Mapping).33 Lebih jelas alat-alat di atas akan dijelaskan di bawah ini:
Gugah Pikiran (Brain Storming), merupakan suatu alat yang digunakan dalam manajemen mutu terpadu untuk memancing dan menghimpun sejumlah gagasan tentang isu dan masalah tertentu. Jaringan Kerja Kemiripan (Affinity Network), teknik ini digunakan untuk mengelompokkan sejumlah gagasan, pendapat atau bahan-bahan kajian menurut kemiripan dan keserupaannya. Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram or Ishikawa), Teknik ini menggambarkan atau memetakan hubungan antara factor-faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap suatu masalah atau hasil yang diinginkan. Analisis Keadaan Lapangan (Force-Field Analysis), suatu alat untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan dua jenis kekuatan, yaitu kekuatan yang mendorong dan menghambat bagi terwujudnya suatu perubahan yang diinginkan. Pendiagraman (Process Charting), teknik ini digunakan untuk mengetahui komponen-komponen yang terlibat dalam suatu proses, terutama untuk mengetahui siapa yang menjadi pelanggan dalam proses tersebut. Diagram Arus (flowcharts), Suatu teknik yang digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah suatu proses kerja yang berurutan. Teknik ini digunakan apabila dipandang perlu memahami dan memperbaiki suatu proses kerja ataupun terciptanya pemahaman yang sama tentang bagaimana suatu pekerjaan harus dilaksanakan. 33
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi..., hlm. 77-80.
78
Analisis Pareto (Pareto Analysis), suatu alat berbentuk grafik yang memperlihatkan distribusi dan frekuensi kejadian dari masalah yang diteliti. Alat ini digunakan apabila kita ingin mencari solusi dari suatu masalah yang paling mendesak dan sedang dihadapi tim atau lembaga. Pengukuran Kinerja (Benchmarking), alat ini digunakan untuk membandingkan kinerja lembaga kita sendiri dengan kinerja lembaga lain dalam rangka mengetahui kinerja yang baku. Alat ini digunakan untuk mewujudkan keunggulan kompetitif. Pemetaan Arah Karier (Career Pat-Mapping), alat ini digunakan untuk mengidentifikasi tahapan-tahapan penting ataupun kendalakendala yang cukup potensial dalam perjalanan karir seseorang pelajar atau mahasiswa. Perlu diperhatikan bahwa penggunaan alat dan teknik di atas harus disesuaikan dengan masalah-masalah atau objek yang dihadapi yang akan diselesaikan. Selain alat dan teknik di atas, peningkatan mutu pendidikan dapat pula dilakukan dengan langkah-langkah yang diarahkan pada perbaikan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang didukung oleh tenaga kependidikan yang kompeten dan profesional, sarana dan prasarana yang memenuhi standar, serta iklim dan suasana lingkungan sekolah yang kondusif. Upaya dalam peningkatan mutu pendidikan tersebut dilakukan melalui langkah sebagai berikut: 1) Pembenahan kurikulum pendidikan yang dapat memberikan kemampuan dan keterampilan dasar minimal, menerapkan konsep belajar tuntas, membangkitkan sikap kreatif, inovatif, demokratis dan mandiri bagi para siswa. 2) Peningkatan kualifikasi, kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan melalui lembaga dilkat. 3) Penetapan standar kelengkapan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. 4) Pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah
79
5) Penciptaan iklim dan suasana kompetitif, kooperatif, dan kondusif.34 Jika mengacu pada alat dan teknik di atas dan menghubungkan dengan program akselerasi, maka kita menggunakan alat dan teknik “gugah pikiran” mengoptimalkan potensi siswa istimewa dengan baik yang merupakan aset bangsa dengan membuka program akselerasi. Alat dan teknik peningkatan mutu jika tersedia secara memadai dan tepat dalam penggunaannya maka pencapaian keberhasilan mutu akan tercapai. Mutu dimaksud adalah tersedianya seluruh sumber daya pendidikan, baiknya manajemen sekolah dan bermutu lulusan yang dihasilkan, yang tidak terlepas dari proses infut, proses pembelajaran dan proses output yang menghasilkan siswa berprestasi.
2. Program Akselerasi a. Pengertian Program Akselerasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia program ialah “Rancangan rencana kegiatan mengenai asas-asas, serta usaha-usaha yang akan dijalankan”.35 Pengertian tersebut sudah terlihat adanya unsur-unsur pengelolaan atau manajemen dalam suatu program yang merupakan serangkaian kegiatan dalam bentuk program yang dilaksanakan secara bertahap dengan menyusun terlebih dahulu suatu rancangan rencana, asas-asas dan usaha-usaha untuk dimplementasikan di lapangan. Akselerasi diambil dari kata bahasa Inggris yaitu “Accelerated” bila
diterjemahkan
kedalam
bahasa
Indonesia
berarti
yang
dipercepat”.36 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
34
Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, (Jakarta: Paramadina & PT. Legoso Wacana Ilmu, 2001), Cet. I, hlm. 74-75. 35 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. II, Edisi Ke-3, hlm. 897. 36 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996s), Cet. XXII, hlm. 5.
80
Akselerasi diartikan “Proses mempercepat”.37 Akselerasi dapat dilakukan jika adanya suatu objek, dalam hal ini objeknya adalah belajar, yaitu menjadi percepatan belajar Accelerated Learning. “Accelerated Learning” adalah “Cara belajar yang alamiah. Akarnya telah
tertanam
semenjak
zaman
kuno”.38
Ini
berarti
model
pembelajaran akselerasi dilakukan secara alamiah sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan anak, dan pembelajaran akselerasi learning sudah dilakukan sejak zaman dahulu sebagai suatu gerakan modern yang mendobrak metodologi pembelajaran dan pelatihan yang dikemas dalam sebuah program pendidikan. Ketika kata ini digunakan dalam dunia kependidikan maka dikenal dengan istilah program akselerasi. Program ini sendiri ditujukan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan di atas ratarata. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, program akselerasi diartikan “Seperangkat kegiatan kependidikan yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh anak didik dalam waktu yang lebih singkat dari biasanya”.39 Program ini berisikan seperangkat kegiatan kependidikan yang telah dirancang khusus untuk peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan tinggi dibandingkan dengan
siswa
lainnya,
sehingga
proses
pembelajaran
dapat
diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat. Depdiknas mendefinisikan bahwa program akselerasi adalah “Program
layanan
belajar
diperuntukan
bagi
siswa
yang
diidentifikasikan memiliki ciri-ciri keberbakatan intelektual dan program ini dirancang khusus untuk dapat menyelesaikan program belajar lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan”.40
37
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, hlm. 22. Dave Meier, The Accelerated Learning Hand Book: Panduan Kreatif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, (Bandung : Kaifa, 2003), Cet. III, hlm. 49. 39 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., hlm. 897. 40 Depdiknas, Isu-Isu Pendidikan: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua…,hlm. 87. 38
81
Jadi jelas bahwa program pembelajaran akselerasi berisikan seperangkat kegiatan pelayanan pendidikan yang dirancang khusus dan diperuntukan bagi siswa yang memiliki keberbakatan istimewa dengan kecerdasan dan kemampuan serta bakat dan minat luar biasa dibandingkan dengan siswa lain (siswa biasa), sehingga kegiatan belajar mengajar dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat dan singkat. Karena program ini diberikan kepada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi, dan bakat istimewa, maka pihak sekolah (guru/tenaga kependidikan) harus mengetahui, mengamati dan menseleksi ciri dari siswa tersebut, hal ini dilakukan agar penyelenggaraan program akselerasi diberikan tepat sasaran kepada siswa yang benar-benar memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa. Menurut Renzulli, Reis, dan Smith, menjelaskan bahwa “Keberbakatan menunjukan pada adanya keterkaitan antara tiga kelompok ciri (cluster) yaitu kemampuan umum, kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) di atas rata-rata”.41 Dengan menggunakan konsep keberbakatan dari Renzulli, Reis dan Smith, di atas dengan disesuaikan dengan kondisi yang ingin dikembangkan oleh pihak sekolah maka definisi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa dalam program akselerasi adalah: Mereka yang oleh psikolog dan/atau guru diidentifikasi sebagai peserta didik yang telah mencapai prestasi memuaskan, dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada taraf cerdas, kreativitas yang memadai, dan keterikatan terhadap tugas yang tergolong baik”.42 41
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA: Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa, (Jakarta: Balibang Diknas, 2003), hlm. 14. 42 Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belaja SD, SMP, dan SMA: Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 14.
82
Sedangkan U.S Office of Education, sebagaimana dikutip Utami Munandar, mendefinisikan bahwa siswa istimewa dan berbakat adalah: Mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul, anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa, agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun untuk pengembangan diri sendiri. Kemampuan-kemampuan tersebut baik secara potensial maupun yang telah nyata, meliputi kemampuan intelektual umum, kemampuan akademik khusus, kemampuan berfikir kreatif-produktif, kemampuan memimpin, kemampuan dalam salah satu bidang seni, dan kemampuan psikomotor (seperti olah raga).43 Untuk mendapatkan peserta didik yang tergolong berbakat seperti yang disebutkan dalam definisi di atas, Departemen Pendidikan Nasional, menyebutkan 14 ciri-ciri keberbakatan yang telah memiliki korelasi yang signifikan dengan kemampuan umum, kreativitas dan tanggung jawab terhadap tugas yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Lancar berbahasa (mampu mengutarakan pemikirannya). Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam berpikir logis dan kritis. Mau belajar/bekerja secara mandiri. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya. 7) Cermat atau teliti dalam mengamati. 8) Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan masalah. 9) Mempunyai minat luas. 10) Mempunyai daya imajinasi yang tinggi. 11) Belajar dengan mudah dan cepat. 12) Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat. 13) Mampu berkonsentrasi.
43
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak berbakat, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), Cet. II, hlm. 23.
83
14) Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar.44 Selain Depdiknas, Balitbanmg Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sebagaimana dikutif Rahmi Nurrahmah, secara rinci mengidentifikasi ciri-ciri siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa yaitu: 1) Memiliki cirri-ciri belajar, antara lain; mudah menangkap pelajaran, mempunyai ingatan yang baik, perbendaharaan kata yang luas, penalaran tajam, berfikir kritis, logis, sering membaca buku bermutu, dan mempunyai rasa ingin tahu yang bersifat intelektual. 2) Memiliki cirri-ciri tanggung jawab terhadap tugas, antara lain; tekun terhadap tugas, ulet menghadapi kesulitan, mampu bekerja sendiri, tanpa bantuan orang lain, ingin berprestasi sebaik mungkin, senang dan rajin belajar, penuh semangat, dan bosan dengan tugas-tugas yang rutin. 3) Memiliki kreativitas, antara lain; bersifat ingin tahu, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usulan-usulan terhadap suatu masalah, mampu menyatakan pendapat secara spontan tanpa malu-malu, tidak mudah terpengaruh pendapat orang lain, dan mampu mengajukan gagasan pendapat yang berbeda dengan orang lain. 4) Memiliki cirri-ciri kepribadian, antara lain; disenangi oleh teman sekolah, dipilih menjadi pimpinan, dapat bekerja sama, dapat mempengaruhi teman-teman, banyak mempunyai inisiatif, dan percaya pada diri sendiri.45 Siswa berpotensi tingi dan berbakat istimewa merupakan aset pembangunan nasional yang luar biasa, untuk itu diperlukan kesadaran akan pentingnya pembinaan dan pengembangan siswa yang memiliki kemampuan, kecerdasan tinggi, dan bakat istimewa secara optimal melalui pelayanan pendidikan program akselerasi. Karena pada dasarnya tujuan program akselerasi diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki potensi akademik dan bakat istimewa yang merupakan bagian dari kebutuhan sekolah. Sebaliknya jika siswa 44
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA: Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa..., hlm. 15. 45 Rahmi Nurahmah, Metodologi Pembelajaran Pada Program Akselerasi di SLTP Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2005), hlm. 14-15.
84
tersebut mendapatkan pelayanan pendidikan yang tidak sesuai dengan potensi tingkat kecerdasan, kemampuan, dan bakat serta minat yang dimilikinya, maka mereka tidak dapat mengoptimalkan potensinya dengan baik, atau bahkan mereka bias menjadi anak yang bermasalah (mengalami kesulitan belajar) lebih dari itu mereka dapat menggangu teman-teman dalam kegiatan belajar mengajar. Persoalan yang perlu dipecahkan dalam kaitannya dengan upaya peningkatan mutu pendidikan bagi siswa berpotensi tinggi dan bakat istimewa adalah perlunya diciptakan sekolah unggulan, yang didalamnya terdapat berbagai program pelayanan pendidikian sesuai dengan potensi kecerdasan, bakat, minat serta kebutuhan siswa, sehigga potensi merka dapat dipotimalkan dengan baik. Syaripudin, mendefinisikan sekolah unggulan adalah “Sekolah yang efektif (mampu mencapai tujuan) dan efisien (menggunakan sumberdaya
dengan
hemat)
untuk
mencapai
tujuan
dengan
menjanjikan lulusan yang terbaik, dalam keunggulannya secara kompetitif dan komparatif”.46 Lebih jelas, Departemen Pendidikan nasional mendefinisikan bahwa sekolah unggulan pada hakikatnya adalah “Sekolah yang membekali proses belajar mengajar yang bermutu kepada siswa dengan kurikulum yang bermutu pula”.47 Lebih lanjut Depdiknas, menyebutkan dimensi-dimensi sekolah unggulan yaitu: 2. Masukan (input, intake) berupa siswa yang diseleksi secara ketat dengan mengunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan. 3. Sarana dan prasarana yang menunjang guna memenuhi kebutuhan belajar siswa seta dapat menyalurkan minat dan bakat, baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. 4. Lingkungan belajar yang kondusif untuk terwujud dan berkembangnya potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata, baik lingkungan dalam arti fisik maupun sosial-psikologi. 46
Syaripudin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi..., hlm. 95. 47 Departemen Pendidikan Nasional, Isu-isu Pendidikan di Indonesia: Enam Isu Pendidikan Triwulan Ketiga, (Jakarta: Balitbang Diknas, 2004), hlm. 102.
85
5. Guru dan tenaga kependidikan yang menanganinya harus guru/tenaga kependidikan yang terpilih mutunya, baik dari segi penguasaan mata pelajaran, penguasaan metode mengajar, maupun komitmen dalam menjalankan tugas. 6. Kurikulum yang diperkaya. 7. Rentang waktu belajar di sekolah lebih panjang/lebih lama dibandingkan dengan sekolah lain. 8. Proses belajar mengajar yang berkualitas dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan(accountable) kepada siswa, lembaga dan masyarakat. 9. Nilai lebih (plus) dari sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan di luar kurikulum nasional melalui pengembangan materi kurikulum, program pengayaan dan perluasan serta percepatan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingan dan penyuluhan/konseling yang berkualitas, pembinaan kreativitas, dan disiplin, sistem asrama dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. 10. Pembinaan kemampuan kepemimpinannya (leadership) yang menyatu dalam keseluruhan sistem pembinaan siswa dan melalui praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari, bukan sebagai materi pelajaran. 11. Sekolah unggulan merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. 12. Sekolah unggul diproyeksikan untuk menjadi pusat keunggulan (agent of excellence) bagi sekolah di sekitarnya.48 Dengan demikian siswa yang diperkenankan belajar pada program unggulan harus memiliki kriteria tertentu seperti prestasi belajar siswa yang superior berupa angka laport, nilai ujian nasional (UN), dan hasil tes prestasi akademik lainnya, skor psiko-tes yang meliputi intelegensi dan kreativitas, tes fisik dengan baik (keterangan sehat dari dokter). Selain itu perlu diberikan pula insentif tambahan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya baik berupa uang maupun fasilitas lainnya. Kurikulum yang digunakan harus berpegang pada kurikulum nasional yang standar dan sekolah perlu mengimprovisasi kurikulum secara maksimal sesuai dengan tuntutan kecepatan dan motivasi belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan siswa seusianya. Selain itu sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana
48
104.
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan: Enam Isu Pendidikan Triwulan Ketiga..., hlm. 103-
86
penunjang seperti perpustakaan, labolatorium IPA, Bahasa, komputer, kebutuhan olagraga, kebutuhan kesenian berbagai peralatan praktek dan lain sebagainya. Dengan mengacu pada sekolah unggulan yang dijelaskan di atas. Salah satu bentuk program yang dapat menampung siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa adalah program percepatan belajar (program akselerasi), dimana program tersebut hanya diberikan kepada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa.
Hal
ini
dilakukan
tidak
lain
dalam
rangkaka
mengoptimalkan potensi siswa, meningkatkan hasil prestasi belajar, baik prestasi akademik berupa nilai hasil belajar, maupun prestasi non akademik berupa keterampilan hidup. b. Bentuk Program Akselerasi Berbagai literatur menyebutkan bahwa program pendidikan yang banyak diselenggarakan bagi anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa adalah:49 1) Program Pengayaan (Enrichment), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan menyediakan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasan/pendalaman. Program ini cocok untuk siswa yang bertipe (enriched learner). 2) Program Percepatan (Acceleration), yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat di banding teman-temannya. Program ini cocok bagi siswa yang bertipe (accelerated learner).
49
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 27.
87
Sedangkan variasi bentuk program akselerasi dapat dibedakan sebagai berikut:50 a) Kelas Reguler Di mana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa tetap berada dengan siswa-siswa lainnya di kelas regular (model Inklusif); bentuk penyelenggaraan pada kelas regular dapat dilakukan dengan model sebagai berikut: (1) Kelas reguler kelompok (cluster) Siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama siswa lain (normal) di kelas regular dalam kelompok khusus. (2) Kelas reguler (pull out) Siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama siswa lain di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas regular ke ruang sumber (ruang khusus) untuk belajar mandiri, belajar kelompok dan/atau belajar dengan guru pembimbing khusus. b) Kelas Khusus Di mana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar dalam kelas khusus. c) Sekolah Khusus Di mana semua siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
c. Waktu Tempuh Belajar Program Akselerasi Waktu
yang
digunakan
untuk
menyelesaikan
program
akselerasi bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa lebih cepat dibandingkan dengan siswa regular yaitu: 50
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 27.
88
Pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD), dari 6 (enam) tahun dapat dipercepat menjadi 5 (lima) tahun. Sedangkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) masing-masing dari 3 (tiga) tahun dapat dipercepat menjadi 2 (dua) tahun.51 d. Standar Kualifikasi Siswa Program Akselerasi Standar kualifikasi yang diharapkan dapat dihasilkan melalui program akselerasi adalah peserta didik yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: 1) Kualifikasi perilaku kognitif meliputi; daya tangkap cepat, mudah dan cepat memecahkan masalah, dan kritis. 2) Kualifikasi prilaku kreatif meliputi; rasa ingin tahu, imajinatif, tertantang, berani ambil resiko. 3) Kualifikasi perilaku keterikatan terhadap tugas meliputi: tekun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, keteguhan, dan daya juang. 4) Kualifikasi perilaku kecerdasan emosi meliputi; pemahaman diri sendiri, pemahaman diri orang lain, pengendalian diri, penyesuaian diri, harkat diri, dan berbudi pekerti. 5) Kualifikasi prilaku kecerdasan spiritual meliputi; pemahaman apa yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain. 52 Dari penjelasan di atas, jelas program akselerasi diberikan pada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa sesuai kualifikasi yang dimiliki siswa dengan memberikan kesempatan belajar
dalam
kelas
khusus/program
khusus
untuk
dapat
menyelesaikan program regular dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan teman-temannya. Arti sederhananya adalah tidak semua siswa dapat belajar pada program akselerasi.
e. Tujuan Program Akselerasi 51
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 30. 52 Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 30-31.
89
Departemen Pendidikan Nasional, menetapkan dua tujuan yang mendasari
diselenggarakannya
program
akselerasi
bagi
siswa
berpotensi tinggi dan berbakat istimewa, sebagaimana yang disebutkan dalam buku pedoman penyelenggaraan akselerasi yaitu: 1) Tujuan Umum : a) Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektifnya. b) Memenuhi hak asasi peserta didik sesuai dengan kebutuhan pendidikan bagi dirinya sendiri. c) Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik d) Memenuhi kebutuhan aktualisasi peserta didik. e) Menimbang peran peserta didik sebagai aset masyarakat dan kebutuhan masyarakat untuk pengisian peran. f) Menyiapkan peserta didik sebagai pimpinan masa depan. 2) Tujuan Khusus a) Memberi penghargaan untuk dapat menyelesaikan program pendidikan secara lebih cepat sesuai dengan potensinya b) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran peserta didik. c) Mencegah rasa bosan terhadap iklim kelas yang kurang mendukung berkembangnya potensi keunggulan peserta didik secara optimal. d) Memacu mutu siswa untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional secara berimbang.53 Selain tujuan di atas Dave Meier, menjelaskan tujuan belajar program akselerasi adalah ”Menggugah sepenuhnya kemampuan belajar para pelajar membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi
mereka,
dan
memberikan
sumbangan
sepenuhnya
pada
kebahagiaan, kecerdasan, keberhasilan mereka sebagai manusia”.54 Dari beberapa tujuan di atas, penulis berpendapat bahwa tujuan diselenggarakannya program akselerasi adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan dalam rangka memenuhi kebutuhan siswa yang 53
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 5-6. 54 Meier, The Accelerated Learning Hand Book: Panduan Kreatif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan…, hlm. 37.
90
berpotensi tinggi dan berbakat istimewa, sehingga siswa tersebut dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya secara maksimal yang mengarah pada pencapaian peningkatan mutu pendidikan, dalam arti peningkatan prestasi belajar siswa baik prestasi akademik maupun non akademik.
f. Aspek Filosofis Program Akselerasi Penyelenggaraan pendidikan program akselerasi bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan, kemampuan tinggi, dan bakat istimewa didasari filosofis oleh berbagai faktor yaitu: 1) Hakikat Manusia 2) Hakikat Pembangunan Nasional 3) Tujuan Pendidikan 4) Usaha Pencapaian Tujuan Pendidikan55 Penjelasan masing-masing filosofis di atas akan dijelaskan sebagai berikut: Hakikat Manusia, manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa telah dilengkapi dengan berbagai potensi dan kemampuan yang merupakan anugrah yang semestinya dimanfaatkan dan dikembangkan, jangan sampai disia-siakan. Dalam hal ini peserta didik yang potensi kecerdasan dan bakat istimewa juga mempunyai kebutuhan akan keberadaan
(eksistensinya),
mereka
membutuhkan
pelayanan
pendidikan khusus yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Usaha untuk mewujudkan anugrah potensi tersebut secara penuh merupakan konsekuensi dari amanah Tuhan Yang Maha Kuasa. Hakikat Pembangunan Nasional, dalam pembangunan nasional, manusia merupakan sentral, yaitu sebagai subyek pembangunan. Untuk dapat memainkan perannya sebagai subyek, maka manusia 55
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 20-24.
91
Indonesia dikembangkan untuk menjadi manusia yang utuh, yang berkembang segenap dimensi potensinya secara wajar, sebagaimana mestinya. Pelayanan pendidikan yang kurang memperhatikan potensi anak, bukan saja akan merugikan anak itu sendiri, melainkan akan membawa kerugian yang lebih besar bagi perkembangan pendidikan dan percepatan pembangunan di Indonesia. Tujuan Pendidikan, pendidikan nasional berusaha menciptakan keseimbangan
antara
pemerataan
kesempatan
dan
keadilan.
Pemerataan kesempatan berarti membuka kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik dari semua lapisan masyarakat untuk mendapat pendidikan tanpa dihambat perbedaan jenis kelamin, suku bangsa, dan agama. Akan tetapi, memberikan kesempatan yang sama pada akhirnya akan dibatasi oleh kondisi objektif peserta didik, yaitu kepastian untuk dikembangkan. Untuk mencapai keunggulan dalam pendidikan, maka diperlukan intensi yaitu memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi objektif peserta didik, perlakuan yang didasarkan pada minat, bakat, dan kemampuan serta kecerdasan peserta didik, kalau tidak demikian maka yang ada adalah pendidikan ketidakadilan. Usaha Pencapaian Tujuan Pendidikan, dalam upaya pengembangan kemampuan peserta didik, pendidikan berpegang kepada asas keseimbangan dan keselarasan, yaitu keseimbangan antara kreativitas dan disiplin, keseimbangan antara persaingan (kompetisi) dan kerja sama (kooperatif), keseimbangan antara pengembangan kemampuan berpikir
holistik
dengan
kemampuan
berpikir
atomistik,
dan
keseimbangan antara tuntunan dan prakarsa. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa program akselerasi didasarkan pada pendidikan keadilan, yaitu memberikan pelayanan pengalaman belajar sesuai dengan potensi kecerdasan, kemampuan, dan bakat minat yang dimiliki setiap manusia sebagai anugrah Tuhan untuk dimanfaatkan sebaik mungkin agar potensi tersebut berguna bagi
92
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pembangunan nasional dalam memajukan pendidikan.
g. Aspek Psikologis Program Akselerasi Secara psikologis anak berbakat diidentikan dengan istilah anak yang memiliki kecerdasan, kemampuan dan bakat istimewa. Berkenaan dengan hal itu, maka teori-teori program percepatan ini mengacu pada teori tentang anak berbakat. Anak berbakat memiliki potensi kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual, sedangkan bakat tidak hanya terbatas pada kemampuan intelektual, namun berhubungan juga dengan beberapa jenis seperti kecerdasan linguistik, kecerdasan musikal, spasial, kecerdasan logikalmatematikal, kecerdasan kinestik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, teri ini dikenal teori (Multiple Intelligences). (Gardner, 1983).56 Pengertian potensi kecerdasan dan bakat istimewa dalam program akselerasi ini dibatasi hanya pada kemampuan intelektual umum saja. Dalam skripsi ini dijelaskan dua pendekatan/acuan yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual umum siswa yang berbakat yaitu: 1) Pendekatan Unidimensional Dalam pendekatan ini kriteria yang digunakan hanya semata-mata skor IQ saja. Secara operasional batasan kemampuan intelektual umum yang digunakan adalah mereka yang mempunyai skor IQ 140 (skala Wechsler). (Lewis Terman, 1922). 2) Pendekatan Multidimensional Sedangkan dalam pendekatan ini kriteria yang digunakan lebih dari satu. Dalam hal ini, batasan yang digunakan adalah mereka yang memiliki dimensi kemampuan umum pada taraf cerdas (ditetapkan 56
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 12-13.
93
skor IQ 125 ke atas skala wechsler), dimensi kreativitas cukup (ditetapkan skor CQ dalam nilai baku cukup), dan pengikatan diri terhadap tugas baik (ditetapkan skor TC dalam kategori nilai baku baik), (Renzulli, Reis, dan Smith, 1978).57 Jadi secara psikologi siswa yang memiliki kemampuan, kecerdasan dan bakat istimewa (anak berbakat) tingkat kemampuan intelektual umumnya adalah mereka yang memiliki IQ 140 dengan kategori (genius), dan mereka yang memiliki IQ 125 dengan kategori cerdas dengan ditunjang oleh kreativitas dan keterkaitan terhadap tugas dalam kategori di atas rata-rata.
h. Aspek Empiris Program Akselerasi Melihat ciri-ciri yang dijelaskan di atas, terkesan seakan-akan siswa yang memiliki potensi kemampuan, kecerdasan, dan bakat istimewa hanya memiliki sifat dan prilaku yang selalu positif saja. Sebetulnya tidak demikian, sebagaimana anak pada umumnya, mereka membutuhkan pengertian, perhatian, penghargaan, dan perwujudan diri. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi mereka akan menderita kecemasan, keragu-raguan, dan mungkin akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah kesulitan belajar misalnya: 1) Kemampuan berpikir kritis mengarah ke arah sikap meragukan (skeptis) baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. 2) Kemampuan kreatif dan minat untuk melakukan hal-hal yang baru bisa menyebabkan mereka tidak menyukai atau lekas bosan terhadap tugas-tugas rutin. 3) Prilaku yang ulet dan terarah pada tujuan, dapat menjurus ke keinginan untuk memaksakan atau mempertahankan pendapatnya. 4) Kepekaan yang tinggi dapat membuat mereka menjadi mudah tersinggung atau peka terhadap kritik. 5) Semangat, kesiagaan mental dan inisiatifnya yang tinggi dapat membuat kurang sabar dan kurang tenggang rasa jika tidak ada kegiatan atau jika kurang tampak kemajuan dalam kegiatan yang sedang berlangsung. 57
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 13.
94
6) Dengan kemampuan dan minatnya yang beraneka ragam, mereka membutuhkan keluwesan serta dukungan untuk dapat menjajaki dan mengembangkan minatnya. 7) Keinginan mereka untuk mandiri dalam belajar dan bekerja, serta kebutuhan akan kebebasan, dapat menimbulkan konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri atau tunduk terhadap tekanan dari orang tua, sekolah, atau teman-temannya, bahkan mereka merasa ditolak atau kurang dimengerti oleh lingkungannya. 8) Sikap acuh tak acuh dan malas, dapat timbul karena pengajaran yang diberikan di sekolah kurang mengundang tantangan baginya.58 9) Berdasarkan penelitian Herry (1993) mereka juga suka mengganggu tema-teman sekitarnya, mengadakan aktivitas sekehendaknya, berbuat usil misalnya mencubit atau melempar benda-benda kecil/kapur ke teman-teman kelasnya.59 Masalah-masalah di atas dapat terjadi karena mereka belum mendapat pelayanan pendidikan yang memadai. Untuk menghindari sifat, prilaku, dan masalah tersebut, kita hendaknya berusaha memberikan kepuasan rohaniyah dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan memberikan pelayanan pendidikan yang disesuaikan dengan bakat minat, potensi kemampuan, dan kecerdasan siswa. Dalam hal ini melalui program akselerasi (percepatan belajar) agar mereka dapat mengoptimalkan potensinya dengan baik berguna bagi dirinya, investasi bagi masyarakat dan bangsa.
i. Aspek Yuridis Program Akselerasi Kesungguhan
pemerintah
untuk
memberikan
pelayanan
pendidikan bagi anak yang memiliki potensi kecerdasan, kemampuan dan bakat istimewa secara tegas telah dinyatakan sebagai berikut: 1) Pernyataan Presiden Republik Indonesia ketika menerima anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN), 19 Januari 58
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 16-18. 59 Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 18.
95
1991 menyatakan bahwa: “Agar lebih memperhatikan pelayanan pendidikan terhadap anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa”.60 2) Udang-undang Nomor 20 Tahu 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 4, dan Pasal 12 Ayat 1 Poin b dan f menegaskan bahwa: Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Sedangkan pasal 12 ayat 1, bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: (b) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; (f) Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.61 3) Surat izin penyelenggaraan program akselrasi pada tingkat SMA melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0489/U/1992 Pasal 16 ayat 1 menyatakan: “Siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dapat menyelesaikan belajar lebih awal dari waktu yang ditetapkan dengan ketentuan telah mengikuti pendidikan di (SMU) sekurang-kurangnya dua tahun”.62 Dengan mengacu pada aspek yuridis di atas, penyelenggaraan program akselerasi telah legal dan syah untuk dilaksanakan demi teroptimalkannya potensi siswa dalam peningkatan mutu pendidikan karena mereka merupakan aset bangsa. j. Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi
60
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 9. 61 Departemen Pendidikan Nasional, Sistem Pendidikan Nasional No.20, Tahun 2003, (Jakarta: Sinar Grafika Offset 2007), Cet. IV, hlm. 6-9. 62 Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA..., hlm. 11.
96
Mekanisme penyelenggaraan program akselerasi melalui beberapa tahap sebagai berikut: 1) Tahapan Persiapan Penyelenggara Program Akselerasi Dalam tahapan penyelenggaraan program akselerasi perlu dilakukan berbagai persiapan, diantaranya yaitu: a) Mengadakan konsultasi dan komunikasi intensif dengan sekolah-sekolah yang sudah menyelenggarakan lebih dulu program akselerasi, untuk mendapatkan berbagai informasi dan masukan. b) Membentuk tim kecil program akselerasi di sekolah penyelenggara terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru senior yang memiliki kepedulian dan perhatian untuk memberikan layanan bagi anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. c) Memberikan pembekalan dan wawasan tentang program percepatan belajar dengan mengundang nara sumber atau sekolah yang sudah menyelenggarakan program akselerasi, yang dihadiri oleh semua unsur tenaga kependidikan di sekolah yang akan terlibat dalam penyelenggaraan program akselerasi. d) Melakukan seleksi terhadap guru-guru yang akan mengajar pada program akselerasi untuk mengetahui kompetensi guru. e) menyusun program kerja f) Mengurus perijinan penyelenggaraan program akselerasi.63 Setelah tahapan persiapan sudah terealisasikan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh sekolah/madrasah adalah sebagai berikut: a) Sekolah mengajukan usulan permohonan izin tertulis dengan kelengkapan data dan informasi tentang sekolah diantaranya memiliki sarana-prasarana, manajemen, dan sumber daya pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. b) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota meneliti usulan sekolah yang telah memenuhi criteria penyelenggaraan program akselerasi (percepatan belajar), selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memberikan rekomendasi untuk mendapatkan surat keputusan (SK) dari Kepala Dinas Provinsi. c) Dinas Pendidikan Provinsi melalui Tim Pengendalian Program mengevaluasi usulan yang sudah memenuhi kriteria, kemudian 63
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 32-33.
97
Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Tim Pengendalian Program bersama-sama mengadakan observasi ke sekolah. d) Dinas Pendidikan Provinsi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) penetapan sekolah penyelenggara program akselerasi. e) Selanjutnya Diana Pendidikan Provinsi mengirim statistic sekolah penyelenggara program akselerasi yang berada di wilayahnya kepada Direktur Jenderal Dikdasmen c.q. Direktur Pendidikan Luar Biasa. f) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bersama Pejabat Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolahsekolah dalam upaya pengendalian mutu sekolah.64 Gambar mekanisme permohonan penyelenggaraan program akselerasi dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.65
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah e
f
Dinas Pendidikan Propinsi
b Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota c
a
d
Sekolah (SD, SMP, SMA) Gambar 2.1 Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi 2) Tahapan Pelaksanaan Penyelenggaraan Program Akselerasi 64 65
Depdiknas, Isu-isu Pendidikan: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua…, hlm. 90. Depdiknas, Isu-isu Pendidikan: Lima Isu Pendidikan Triwulan Kedua…, hlm. 91.
98
a) Tahapan
ini,
merupakan
tahapan
implementasi
penyelenggaraan program akselerasi, di mana segala sumber daya pendidikan sudah tersedia. Adapun sumber daya pendidikan dalam program akselerasi meliputi segala sumber daya baik yang berasal dari internal sekolah maupun eksternal sekolah yang mendukung terhadap penyelenggaraan program akselerasi. Bila pendidikan bagi siswa berpotensi tingi dan berbakat istimewa (luar biasa), dikembangkan untuk mencapai keungghulan lulusan pendidikan, maka untuk mencapai keunggulan tersebut. (Herry, 1999), sebagaimana dikutip oleh Dwi Nuraeni, setidaknya terdapat “Delapan faktor penunjang yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan, meliputi; (1) masukan (input intake), (2) kurikulum, (3) tenaga kependidikan, (4) Sarana prasarana, (5) dana, (6) manajemen, (7) Lingkungan, (8) proses belajar mengajar”.66 Faktor faktor tersebut dapat dijelaskan pada diagram di bawah ini:
Kurikulum
Sarana dan Prasarana
Dana
Guru
Proses Belajar Mengajar
Input Siswa
Lingkungan Kondusif
Manajemen
Sistem Evaluasi
Output Lulusan
Bimbingan Konseling
Gambar 2.2 66
Dwi Nuraini, Perbedaan Kecerdasan Emosi Siswa Berbakat Akademik di Kelas Akselerasi dan di Kelas Reguler, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, 1426/2005 M), hlm. 13-18.
99
Faktor Pendukung Sumber Daya Pendidikan Pertama, masukan (input, intake) siswa diseleksi secara ketat dengan
menggunakan
kriteria
dan
prosedur
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. Kriteria yang digunakan adalah: (a) prestasi belajar, dengan indikator angka laport, Nilai Ebtanas Murni (NEM), dan/atau hasil tes prestasi akademik, (b) kesehatan jasmani bila diperlukan. Depdiknas, dalam buku pedoman program akselerasi, menyebutkan syarat dan kriteria siswa pada program akselerasi yaitu: a) Informasi Data Objektif, yaitu berupa skor akademis dan skor hasil pemeriksaan psikologis meliputi: (1) Nilai Ujian Nasional dengan rata-rata 8,0 ke atas baik untuk SMP, SMA, sedangkan untuk SD tidak dipersyaratkan. (2) Tes kemampuan akademis dengan nilai sekurangkurangnya 8,0. (3) Rapor, dengan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran tidak kurang dari 8,0. (4) Psikologis, yang diperoleh dari hasil pemeriksaan meliputi tes intelegensi umum, tes kreativitas, dan inventori keterikatan pada tugas dengan skor (IQ ≥140) kategori jenius dan skor IQ ≥ 125) kategori cerdas. b) Informasi Data Subjektif, yaitu nominasi yang diperoleh dari diri sendiri, teman sebaya, dan guru sebagai hasil dari pengamatan dari sejumlah ciri-ciri keberbakatan. c) Kesehatan Fisik, yaitu keterangan kesehatan jasmani dan rohani yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat dari dokter. d) Kesediaan Siswa dan Persetujuan Orang Tua, yaitu pernyataan tertulis dari pihak sekolah untuk siswa dan orang tuanya, tentang hak dan kewajiban serta hal-hal yang dianggap perlu dipatuhi untuk menjadi peserta program akselerasi.67 Dari penjelasan di atas, jelas bahwa penerimaan siswa program kelas akselerasi dilakukan seleksi secara ketat, melalui berbagai tahapan dan kriteria serta syarat-syarat tertentu. Hal ini dilakukan agar program penyelenggaran program kelas akselerasi tepat sasaran pada siswa yang 67
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 37-38.
100
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa sehingga dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional yang standa, namun dilakukan inprovisasi alokasi waktu sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan serta motivasi belajar. Depdiknas menetapkan kurikulum program akselerasi adalah kurikulum
nasional
dan
muatan
lokal
yang
dimodifikasi
dan
berdiferensiasi dengan penekanan pada materi esensial (penting) dan dikembangkan melalui sistem pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, etika dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, dan sistemik, linear dan konveregen, untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa mendatang dengan cara: a) Modifikasi alokasi waktu, yang disesuaikan dengan kecepatan belajar. b) Modifikasi isi/materi, dipilih yang esensial c) Modifikasi proses pembelajaran, yang menekankan pengembangan proses berpikir tingkat tinggi (analisis, sintesis, evaluasi, dan pemecahan masalah). d) Modifikasi sarana-prasarana, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa senang menemukan sendiri pengetahuan baru. e) Memodifikasi lingkungan belajar, yang memungkinkan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat memenuhi kehausan akan pengetahuan f) Memodifikasi pengelolaan kelas, yang memungkinkan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat bekerja di kelas secara mandiri, berpasangan maupun berkelompok.68 g) Struktur program (jumlah jam setiap mata pelajaran) lebih dipercepat daripada kelas reguler dengan mengurangi pembahasan materi-materi yang tidak esensial (tidak penting) dengan memperhatikan keselarasan dan keseimbangan antar dimensi tujuan pembelajaran, pengembangan kreativitas dan disiplin, pengembangan persaingan dan kerja sama, pengembangan kemampuan holistik dan kemampuan berfikir 68
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 47-48.
101
elaborasi, dimensi pelatihan berpikir induktif dan dedukatif, serta pengembangan iptek dan imtak secara terpadu.69 h) Komponen kurikulum, terdiri dari tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian dan media serta evaluasi, harus tetap menjadi perhatian pihak sekolah jika menginginkan mutu lulusan yang baik70 Ketiga,
tenaga
kependidikan/guru,
karena
siswanya
memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, maka tenaga kependidikan/guru
yang
menanganinya
terdiri
atas
tenaga
kependidikan yang unggul, baik dari segi penguasaan materi pelajaran, penguasaan metode, dan media pembelajaran, maupun komitmen dalam melaksanakan tugas. Berkaitan dengan ini, Depdiknas, menyebutkan beberapa kriteria guru program akselerasi yaitu: a) Memiliki tingkat kependidikan yang dipersyaratkan sesuai dengan jenjang sekolah yang diajarkan, sekurang-kurangnya Sarjana (S1) untuk SD, SMP, dan SMA. b) Mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. c) Memiliki pengalaman mengajar di kelas reguler sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun dengan prestasi yang baik. d) Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (anak berbakat). e) Memiliki karakteristik umum yang dipersyaratkan antara lain: (1) Adil dan tidak memihak. (2) Sikap kooperatif demokratis. (3) Fleksibilitas. (4) Rasa humor. (5) Menggunakan penghargaan dan pujian. (6) Minat yang luas. (7) Memahami perhatian terhadap masalah anak. (8) Penampilan dan sikap menarik. f) Memenuhi sebagian besar persyaratan sebagai berikut: (1) Memiliki pengetahuan tentang sifat dan kebutuhan anak berbakat
69
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 42-43 70 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1997), hlm. 102.
102
(2) Memiliki keterampilan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (3) Memiliki pengetahuan tentang kebutuhan aktif dan kognitif anak berbakat (4) Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pemecahan masalah secara kreatif (5) Memiliki kemampuan untuk mengembangkan bahan ajar untuk anak berbakat (6) Memiliki kemampuan untuk menggunakan strategi mengajar perorangan (7) Memiliki kemampuan untuk menunjukan teknik mengajar yang sesuai (8) Memiliki kemampuan untuk membimbing dan memberi konseling kepada anak berbakat dan orang tuanya (9) Memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian.71 Keempat, sarana dan prasarana yang menunjang diperlukan untuk dapat mendukung kegiatan belajar mengajar dalam program akselerasi disesuaikan dengan kemampuan kecerdasan siswa, sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar, serta menyalurkan potensi kemampuan, kecerdasanya, termasuk bakat dan minatnya baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler. Depdiknas menyebutkan saran dan prasarana yang harus tersedia dalam program belajar akselerasi meliputi sarana belajar : a) Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Bimbingan Konseling, Ruang Tata Usaha, dan Ruangan OSIS. b) Ruangan Kelas, dengan formasi tempat duduk yang mudah di pindah-pindah sesuai dengan keperluan. c) Ruang Lab IPA, Lab IPS, Lab Bahasa, Lab Kertakes, Lab komputer, dan Ruangan Perpustakaan. d) Kantin Sekolah, Koperasi Sekolah, Musolla/tempat ibadah dan Poliklinik. e) Aula Pertemuan f) Lapangan Olah Raga g) Kamar Mandi/WC. Prasarana belajar meliputi: a) Sumber belajar seperti: buku paket, buku pelengkap, buku referensi, buku bacaan, majalah, koran, modul, lembar kerja, kaset Video, VCD, CDROM, dan sebagainya. 71
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 48-50.
103
b) Media pembelajaran seperti radio, cassette recorder, TV, OHP, Wireless, Slid Projector, LD/LCD/VCD/DVD Player, Komputer, dan sebagainya. c) Adanya sarana Information Technology (IT): Jaringan internet, dan lain-lain.72 Kelima, adalah dana.
Untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam program kelas akselerasi perlu adanya dukungan dana yang cukup atau memadai, termasuk perlunya disediakan intensif tambahan bagi tenaga kependidikan yang terlibat dalam penyelenggaraan program kelas akselerasi baik itu berupa uang maupun fasilitas lainnya. Keenam,
manajemen,
berhubungan
dengan
strategi
dan
implementasi seluruh sumberdaya yang ada dalam sistem sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu bentuk manajemen pada sekolah dengan diselenggarakannya program akselerasi, harus memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi, realitas dan berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan jauh kedepan. Dengan demikian penyelenggaraan program akselerasi didasari oleh komitmen, ketekunan, pemahaman yang sama/satu visi dan misi dan terjalin kebersamaan semua pihak yang ikut terlibat dalam program tersebut. Untuk itu penulis berpendapat manajemen yang sesuai dengan program akselerasi adalah manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS). Karena manajemen tersebut mengetahui kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di sekolah. Ketujuh, lingkungan belajar yang kondusif dibutuhkan untuk mendukung terciptanya proses belajar mengajar dengan baik. Hal ini dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi keunggulan menjadi keunggulan yang nyata. Lingkungan tersebut berupa
72
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 50-51.
104
lingkungan dalam arti fisik maupun sosial di sekolah di masyarakat dan di rumah. Maka dari itu keluarga, sekolah, masyarakat dan semua pihak harus menciptakan lingkungan yang kondusif supaya proses belajar mengajar program akselerasi berjalan dengan baik sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai harapan semua pihak. Kedelapan, proses belajar mengajar yang bermutu hasilnya selalu dapat dipertanggungjawabkan kepada siswa, orang tua, dan lembaga maupun masyarakat. Kesembilan, yang dimaksud dengan output pendidikan adalah “Siswa lulusan sekolah yang dihasilkan dari proses kegiatan belajar mengajar”.73 Output program kelas akselerasi merupakan siswa lulusan yang prestasi tinggi dibandingkan dengan siswa biasa/ program reguler baik dari segi kemampuan akademis, psikologis, prilaku sosial, seni, olah raga, dan mereka di senangi oleh banyak siswa. Sedangkan Depdiknas, menyebutkan selain kesembilan faktor di atas terdapat faktor-faktor lain yaitu: 1) Proses Evaluasi Belajar Evaluasi dilakukan bertujuan untuk mengukur pencapaian belajar dimaksud tingkat daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan. Adapun bentuk evaluasi yang dilakukan dalam program akselerasi meliputi: a) Ulangan Harian Dalam satu semester setiap guru minimal memberikan ulangan harian sebanyak 3 kali. Bentuk soal yang disarankan adalah soal uraian. b) Ulangan Umum Ulangan umum diberikan lebih cepat dibandingkan siswa reguler, sesuai dengan kalender pendidikan program akselerasi. Soal ulangan dibuat oleh guru mata pelajaran
73
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. IV. Edisi revisis, hlm. 4-5.
105
yang bersangkutan dengan menyusun kisi-kisi serta materi yang esensial. c) Ujian Nasional (UN) Ujian Nasional akan diikuti oleh siswa pada tahu kelima untuk SD, dan tahun kedua untuk SMP, SMA, bersamaan dengan pelaksanaan Ujian Nasional siswa reguler. d) Pembagian Buku Laport Pembagian laporan hasil belajar siswa program akselerasi diberikan sesuai dengan kalender pendidikan program akselerasi yang telah ditentukan secara khusus. e) Evaluasi terhadap penyelenggaraan program akselerasi dilakukan oleh Ditjen Dikdasmen sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun dalam bentuk supervisi atau monitoring dan evaluasi.74 2) Bimbingan dan Konseling Bimbingan konseling program akselerasi dilakukan dengan tujuan: Untuk membantu individu mengenali dan memahami diri dan mengarahkan dirinya dengan tepat terhadap lingkungan serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya yang berhubungan dengan teman sebaya, keluarga, dan sekolah, terlebih membimbing karirnya yang perlu mendapatkan pelayanan yang tepat.75 Dari apa yang telah dikemukakan di atas, program kelas akselerasi merupakan satuan pelayanan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan, kecerdasan tinggi, dan bakat istimewa dibandingkan dengan siswa biasa, sehingga mereka dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Program kelas akselerasi memberikan kesempatan belajar kepada mereka dalam menyelesaikan pendidikan dengan jangka waktu yang lebih singkat dan cepat. Dengan diselenggarakannya program kelas akselerasi, berarti kita sudah menjalankan prinsip keadilan dalam pendidikan
74
Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 51-53. 75 Depdiknas, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA : Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa…, hlm. 53-54.
106
yaitu memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi manusia sebagai anugrah Tuhan.
B. Kerangka Konseptual Mutu pendidikan adalah perpaduan karakteristik antara masukan tersedianya input, baiknya proses kegiatan belajar mengajar dan output yang berkualitas sesuai harapan dan kebutuhan, memenuhi standar kualifikasi. Mutu tersebut tercermin dan terbentuk dalam prilaku siswa berupa prestasi belajar siswa baik prestasi akademik maupun non akademik. Siswa istimewa dan berbakat adalah siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dan berbakat istimewa (luar biasa) dibandingkan dengan siswa biasa, yang oleh psikolog dan guru diidentifikasi sebagai peserta didik yang telah mencapai prestasi memuaskan, dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada taraf cerdas, kreativitas yang memadai, dan keterikatan terhadap tugas yang tergolong baik Program kelas akselerasi adalah program layanan pendidikan yang disusun dan dirancang khusus diperuntukkan bagi siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa sehingga mereka dapat menyelesaikan program reguler lebih cepat dibandingkan siswa biasa dari waktu yang telah ditetapkan sesuai taraf kecepatan dan motivasi belajarnya. Supaya siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa tersebut tidak tersia-siakan yang merupakan sebagai aset bangsa dalam bidang pendidikan atau sebaliknya menjadi masalah dalam pendidikan dimaksud tidak meningkat mutunya bahkan mengalami masalah belajar, maka salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan adalah dengan diselenggarakannya layanan pendidikan program kelas akselerasi yang khusus memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi dan bakat yang dimiliki didasarkan pada kemampuan percepatan belajar, sehingga prestasi mereka dapat ditingkatkan secara maksimal. Prestasi dimaksud adalah kemampuan siswa baik akademik maupun non akademik yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat bangsa sekarang dan masa yang akan datang.
107
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui realita sebenarnya mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Apakah penyelenggaraan program tersebut
berjalan dengan baik atau sebaliknya,
meliputi: latar belakang penyelenggaraan, mengetahui faktor sumber daya pendidikan pendukung program, mengetahui proses seleksi penerimaan siswa baru, mengetahui proses kegiatan belajar mengajar, dan mengetahui proses output hasil lulusan siswa program kelas akselerasi.
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang diteliti dibandingkan dengan teori yang ada. Objek yang diteliti yaitu mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Pamulang. Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kualitatif, yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diambil langsung dari lokasi penelitian yaitu SMA Negri I Pamulang, yang terdiri dari: 1. Profil SMA Negeri 1 Pamulang 2. Hasil wawancara mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas Akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang Sedangkan data sekunder yang diambil berupa data atau keteranganketerangan hasil dari berbagai macam literature yang berkaitan dengan judul skripsi.
108
C. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam usaha untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian yaitu di SMA Negeri I Pamulang kelurahan Benda Baru Jl. Benda Timur IX Komplek Pamulang Permai Tangerang. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September sampai bulan Oktober 2007 M.
D. Metode Penelitian Untuk
memperoleh
data,
fakta,
dan
informasi
yang
akan
mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan informasi dan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Interview Interview yaitu pengambilan data dan informasi dengan ber dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai dengan menggunakan pedoman wawancara yang sudah dibuat terlebih dahulu. Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah ketua bidang pengembangan pendidikan urusan kurikulum, sekretaris program kelas akselerasi, guru bahasa Inggris program kelas akselerasi dan tenaga kependidikan lainnya yang menangani dan terkait dalam penyelenggaraan program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang. 2. Dokumentasi
109
Dokumentasi yaitu kegiatan penyelidikan yang dilakukan melalui dokumen-dokumen tertulis yaitu data profil sekolah untuk memperoleh informasi dan data mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang.
F. Instrumen Pengumpulan Data Adapun instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pedoman Wawancara, yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu “Mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan”, meliputi: a. Latar belakang penyelenggaraan program kelas akselerasi. b. Faktor sumber daya pendidikan pendukung program kelas akselerasi c. Prose seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi. d. Proses kegiatan belajar mengajar siswa program kelas akselerasi. e. Proses output lulusan siswa program kelas akselerasi. 2. Dokumentasi, yaitu data profil sekolah meliputi sejarah, visi dan misi sekolah, data guru, data tata usaha, data badan komite, data siswa, data nilai ujian nasional (UN) dan data lulusan siswa program akselerasi dan lain sebagainya untuk memperoleh informasi dan data mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Pamulang Tangerang.
110 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi Variabel Mekanisme penyelenggaraan
Dimensi ¾ Latar belakang
program kelas akselerasi dalam
penyelenggaraan program
upaya peningkatan mutu
kelas akselerasi
pendidikan
Butir Soal Mengetahui masalah kesulitan belajar 1, 2, 3, Indikator
Jumlah 3
siswa Mengetahui tujuan penyelenggaraan program akselerasi Mengetahui landasan yuridis penyelenggaraan program akselerasi
¾ Faktor sumber daya
Mengetahui faktor-faktor pendukung
4, 5, 6,
pendidikan pendukung
penyelenggaraan program akselerasi
7, 8, 9,
program kelas akselerasi
meliputi sarana dan prasarana, biaya, manajemen, kepemimpinan, lingkungan dan dukungan orang tua, masyarakat dan pemerintah terhadap program akselerasi
6
111 ¾ Proses seleksi penerimaan
Mengetahui bagaimana proses seleksi
10, 11,
siswa baru program kelas
penerimaan siswa baru dan
12, 13,
akselerasi
pengelompokkan pembelajaran siswa
14,
5
program kelas akselerasi, meliputi syarat dan kriteria siswa, seleksi tes masuk dan sistem pengelompokkan kelas. ¾ Proses kegiatan belajar
Mengetahui bagaimana proses
15, 16,
mengajar siswa program kelas
kegiatan belajar mengajar program
17, 18,
akselerasi
akselerasi, meliputi jangka waktu
19, 20,
tempuh pendidikan, kurikulum, guru,
21,
7
metode, media, sistem evaluasi dan pembinaan konseling. ¾ Proses input lulusan siswa program kelas akselerasi
Mengetahui bagaimana proses output lulusan siswa program kelas akselerasi dan keuntungan yang diperoleh dari program tersebut.
22, 23, 24, 25.
4
G. Teknik Analisis Data Data yang sudah diperoleh kemudian diklasifikasikan, diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu suatu proses pemecahan masalah yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan data yang diperoleh pada saat sekarang yang kemudian hasilnya diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan. Masalah yang dianalisis dari data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi di SMA Negeri I Pamulang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan meliputi; (1) Latar belakang penyelenggaraan program kelas akselerasi, terdiri dari masalah kesulitan belajar, tujuan dan landasan yuridis, (2) Faktor sumber daya pendidikan pendukung program kelas akselerasi, (3) Prose seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi, (4) Proses kegiatan belajar mengajar program kelas akselerasi, (5) Proses output lulusan siswa program kelas akselerasi.
55
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMA Negeri 1 Pamulang 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Pamulang Pada tahun 1987 wilayah Pamulang masih termasuk bagian wilayah kecamatan Ciputat. Pada saat itu pula sedang dibangun pemukiman penduduk berskala luas yaitu Perumahan Pamulang Permai II. Pertambahan kepadatan penduduk Kecamatan Ciputat khususnya di sekitar wilayah Pamulang menuntut bertambahnya pula sarana pendidikan khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA). Atas bantuan berbagai pihak dan rekomendasi dari pemerintah kabupaten Tangerang, dikeluarkanlah Surat Persetujuan Penggunaan Tanah Fasilitas Sosial No. 593.3/1515-UM/1988 tertanggal 2 Juli 1988. Dari keputusan pemerintah tersebut, akhirnya pihak pengembang Perumahan Pamulang Permai II menyetujui sebagian tanahnya untuk dibangun sebuah sekolah ditas tanah seluas 4870 meter persegi. Pada tanggal tanggal 17 Oktober 1991 berdirilah sekolah bernama SMA Negeri 2 Ciputat dengan kepala sekolah Ibu Hj.Siti Aisyah, BA dengan Wakil Kepala Sekolah Bapak Drs. A.Rifaie' Sirath. Pada saat itu sekolah terdiri dari 12 kelas yaitu 4 kelas untuk kelas I, 4 kelas untuk kelas II dan 4 kelas untuk kelas III. Pada tahun 1991-1992 terjadi pemekaran wilayah dimana wilayah Pamulang telah menjadi kecamatan tersendiri yaitu kecamatan Pamulang dan sekolah SMA Negeri 2 Ciputat pun berubah menjadi SMA Negeri 1 Pamulang
dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0216/O/1992 tertanggal 5 Mei 1992. Namun (SK) ini ditandatangani baru pada bulan Juni 1992 dan dijadikan landasan berdirinya SMA Negeri 1 Pamulang yaitu bulan Juni 1992.
57
SMA Negeri 1 Pamulang sekarang sudah menjadi sekolah unggulan, yang memiliki berbagai program pelayanan pendidikan yang disesuaikana dengan potensi bakat, serta minat siswa seperti; program percepatan belajar (akselerasi). SMA Negeri 1 Pamulang dipilih oleh pemerintah pusat dari 100 sekolah di Indonesia sebagai sekolah pengembangan pendidikan. Pada saat ini Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang dijabat oleh Drs. Dedi Rafidi. SMA Negeri 1 Pamulang beralamat: di Jln.Benda Timur XI Komplek Perumahan Pamulang Permai II Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten 14516 Tlp.021-74633772.
Website:n1pam.come dan mail:
[email protected]. 76 2. Visi, Misis dan Tujuan SMA Negeri 1 Pamulang a. Visi sekolah adalah: Menjadi sekolah terunggul berwawasan nasional dan bersaing secara internasional. b. Misi sekolah adalah: Mewujudkan masyarakat sekolah yang unggul, memiliki wawasan kebangsaan, mampu bersaing secara global dan mewujudkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. c. Tujuan sekolah adalah: Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berwawasan nasional dan mampu bersaing secara global.77 3. Data Keadaan Guru SMA Negeri 1 Pamulang Data keadaan guru SMA Negeri 1 Pamulang rata-rata sudah memenuhi standar kompetensi, semua guru bidang studi mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan. Pembagian tugas guru di SMA Negeri 1 Pamulang ditentukan berdasarkan ketetapan keputusan Kepala Sekolah Nomor: 300/421.3/015/SMA.PML tentang pembagiann tugas guru dalam kegiatan proses belajar mengajar
dan berdasarkan keputusan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Banten Nomor: 423.5/21376 77
Sumber Data: Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007. Sumber Data: Visis misi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007.
58
DISPENDA/2006, tanggal 01Juni 2006 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2007-2008. Jumlah guru di SMA Negeri 1 Pamuang sebanayak 68 orang, terdiri dari 21 laki-laki dan 47 permpuan. Data dan keadaan guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini:78 Tabel 4.1 Data Keadan Guru SMA Negei 1 Pamulang No
Nama Guru
Pendidikan dan Jurusan Terakhir
Bidang Studi
1
Drs. Dedi Rafidi
2
Dra. Kamron Henilawati S.1. Bhs. Indonesia
Pend. Bhs. Indonesia
3
Dra. Mardiati
S.1. Matematika
Pend. Matematika
4
Lia Ribawati
S.1. Bhs. Inggris
Pend. Bhs. Inggris
5
S.1. BP/BK
7
Dra. Sri haryatmi Dra. Hj. Laela Rochayati Dra. Hj. Hartati
S.1. PPKN
8
Dra. Emma Rochminarti
S.1. Ekonomi Akuntansi
Pend. BP/BK Pend. Ekonomi Akuntansi Pend. PPKN Pend. Ekonomi Akuntansi
9
S.1. Bhs. Indonesia
Pend. Bhs. Indonesia
10
Dra. Ni Made Alit Astarini Suhermin, S.Pd
S.1. Fisika
Pend. Fisika
11
Dra. Yuniati
S.1. Matematika
Pend. Matematika
12
Juriah, S.Pd
S.1. Biologi
Pend. Biologi
13
Dra. Harsining
S.1. Bhs. Inggris
Pend. Bhs. Inggris
14
Nurjanah, S.Pd
S.1. Sosiologi
Pend. Sosiologi
15
Dra. Hj. Suarti
S.1. Sejarah
Pend. Sejarah
16
Dra. Hj. Efi Rosita
S.1. BP/BK
Pend. BP/BK
17
Dra. Eny Suryani, M.Pd
S.2. Matematika
Pend. Matematika
18
Dra. Aan Sri Analiah
S.1. Sejarah
Pend. Sejarah
19
Aisyah, S.Pd
S.1. Matematika
Pend. Matematika
20
Wiwin Purwi Indayati,
S.2. Kimia
Pend. Kimia
6
78
S.1. Sejarah
S.1. Ekonomi Akuntansi
Pend. Sejarah
Sumber Data: Surat Keputusan (SK) Kepala SMA Negeri 1 Pamulang Tentang Pembagian Tugas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Tahun Pelajaran 2007/2008.
59
S.1. Fisika
Pend. Fisika
22
M.Pd Hj. Sri Herminingsih, S.Pd Iis Nurhayati, S.Pd
S.1. Biologi
Pend. Biologi
23
Tati Eryati, S.Pd
S.1. Bhs. Inggris
Pend. Inggris
24
Lina Nurlina, S.Pd
S.1. Matematika
Pend. Matematika
25
Drs. Eka Adifirsa Putra
S. 1. Matematika
Pend. Matematika
26
Ratih, S.Pd
S.1. Fisiska
Pend. Fisika
27
Dra. Unayah
S.1. Sosiologi
Pend. Sosiologi
28
Siti Mahmudah, S.Pd
S.1. Matematika
Pend. Matematika
29
Junaedi, S.Ag
S.1. Agama
Pend. Agama
30
Dra. Dyah Katiyuawti
S.1. PPKN
Pend. PPKN
31
Wahyu kumalawat, S.Pd
S.1. PPKN
Pend. PPKN
32
Dra. Ellia Doniati
S.1. Sejarah
Pend. Sejarah
23
Dra. Sri Mulyati
S.1. Bhs. Indonesia
Pend. Bhs. Indonesia
34
Susi Rosita, S.Pd
S.1. Bhs. Indonesia
Pend. Bhs. Indonesia
35
Dra. Siti Umayah
S.1. Bhs. Inggris
Pend. Bhs. Inggris
36
Sri Wahyuni, S.Pd
S.1. Bhs. Inggris
Pend. Bhs. Inggris
37
S.1. Biologi
Pend. Biologi
S.1. Kimia
Pend. Kimia
39
Rani Anggraini, S.Pd Dra. Wara Gawatiningsih Nellyta Basrie, S.Pd
S.1. Biologi
Pend. Biologi
40
Drs. Zulkarnaen
S.1. Kimia
41
Erni Sunarsih, S.Pd
S.1. Ekonomi Akuntansi
Pend. Kimia Pend. Ekononi Akuntansi
42
S.1. Penjas
Pend. Penjas
43
Drs. Bamabang Setiabudi Drs. Muhyidin
S.1. Agama
44
Syafrizal, S.Sos
S.1. Ekonomi Akuntansi
45
Tri Wuriyantini, S.Pd
S.1. Ekonomi Akuntansi
46
Ir. Shanthy
S.1. Biologi
Pend. Agama Pend. Ekonomi Akuntansi Pend. Ekonomi Akuntansi Pend. Biologi
47
Siti Dra.Nursyamsiah
S.1. Sejarah
Pend. Sejarah
21
38
60
48
Dra. Rusmaenelli
S.1. Seni
Pend. Seni
49
Tarsiah, S.Ag
S.1. Agama
Pend. Agama
50
S.1. Bhs. Jerman
Pend. Jerman
S.1. Agama
Pend. Agama
52
Amin Paris Pane, S.Pd Abdul Aziz Muslim, S.Ag Drs. Digi Susandi
S.1. penjas
Pend. Penjas
53
Nimrah, S.Pd
S.1. Bhs. Inggris
Pend. Inggris
54
Dedi Suryaman
S.1. Biologi
55
Drs. Sandy Utama, S.T.I
S.1 Teknik Informatika
56
Uswatun Hasanah, S.T.I
S.1. Teknik Informatika
57
Budi Sudarsono
D.3. Teknik Informatika
58
Beni Tresnadi
D. 3. Teknik Informatika
59
Ainul Wardah, M.Pd
S.2. Kesenian
Pend. Biologi Pend. Teknik Informatika Pend. Teknik Informatika Pend. Teknik Informatika Pend. Teknik Informatika Pend. Kesenian
60
S.1. Kesenian
Pend. Kesenian
S.1 Bhs. Jepang
Pend. Jepang
62
Siti Amaliza, S.Pd Nawang Priyandani, S.Pd Haposan, S.Ag
S.1. Agama
Pend. Agama
63
Ahmad Hasanudin, S.Pd
S.1. Bhs. Ingris
Pend. Bhs. Inggris
64
Ahmad Syukron, S.Pd
S.1. Fisika
Pend. Fisika
65
Arie Budiningsih, S.Pd
S.1. kimia
Pend. Kimia
66
Emin Salimin, S.Ag
S.1. Agama
Pend. Sosiologi
67
Drs. Sularno
S.1. Penjas
Pend. Penjas
68
Maulana Panuju, S.Pd
S.1. Bhs. Inggris
Pend. Bhs. Inggris
51
61
4. Data Keadaan Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang
61
Jumlah Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang sebanyak 18 orang, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Data Pegawai Tata Usaha dapat dilihat pada tabel dibawah ini:79 Tabel 4.2 Data Keadaan Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang No 1
Nama Karyawan Drs. Ayadih
Pendidikan/jurusan Terakhir S.1. Pendidikan Agama Islam
Bidang Pekerjaan Kepala Tata Usaha
2
Reza Asfihani, S.Sos
S.1. Pendidikan Ilmu Sosial
Bid. Kesiswaan
3
Syamlani
SMA. Program IPA
Bid. Kepegawaian
4
Misna Mirwahati, S.Pd
S.1. Pendidikan Agama Islam
Bid. Kesiswaan
5
Rodiyah
MAN. Program IPS
Bid. Perpustakaan
6
Suyati
SMA. Program IPS
Bid. Arsip
7
Dinar Purbasari
SMK. Jurusan perkantoran
Bid. Sekretaris
8
Maryanah
SMK. Jurusan Sekretaris
Bid. Sekretaris
9
Hayu Citra Herdana
SMA Program IPS
Bid. Inventaris
10
Andy Chandra
SMA. Program IPS
Satpam
11
Puthut Joko Pamungkas
SMA. TN
Satpam
12
Liliyana
SMEA
Bid. Koprasi
13
Didiet Yanuardi
SMA
Pesuruh
14
Namin Enju
SMP
Pesuruh
15
Erdi bahrudin
SMP
Pesuruh
16
Wahir Winata
SMP
Pesuruh
17
Mulyati
SD
Pesuruh
18
Sulaini
SD
Pesuruh
5. Data Keadaan Komite SMA Negeri 1 Pamulang 79
2007.
Sumber Data: Data Keadaan Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran
62
Pembentukan komite sekolah di SMA Negeri 1 Pamulang dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional secara umum dan tujuan pendidikan sekolah khususnya. Melalui upaya peningkatan mutu pemerataan, efisiensi penyelenggaraan pendidikan yang berwawasan wiata mandala, teknologi dan penguasaan bahasa global, perlu adanya dukungan dan peran serta masyarakat yang lebih optimal yang selalu bersinergi antara sekolah dengan masyarakat. Untuk lebih jelasnya di bawah ini dijelaskan badan komite sekolah:80 Tabel 4.3 Data Keadaan Komite Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang No
Nama
Tugas
1
H. Wahyu Wibisana
Ketua
2
Dra. Aan Sri Analiah
Sekretaris
3
Muhidin Saputra, SH. MH
Bendahara
4
Drs. Aim Nababan, MM
Bid. Pendidikan dan SDM
5
Drs. Haryono Fajar, SA
Bid. Pendidikan dan SDM
6
Suhermin, S.Pd
Bid. Kurikulum
7
Drs. Ari Sugeng Budianta, MEng.
Bid. IPTEK
8
H. Harjana, SE
Bid. Uasaha dan Koperasi
9
H. Adi Sucipto, SE
Bid. Usaha dan Koperasi
10
Dra. Hasining
Bid. Bangdik
11
Sandy
Bid. Bangdik
12
Drs. Eddy Ihwanto, MSi
Bid. Humas
13
Drs. Eka Adifirsa Putra
Bid. Humas
14
Ir. Emirsyah Lubis, MM
Bid. Pembanguan Sarana Prasarana
15
Kusnandar
Bid. Pembangunan Sarana Prasarana
80
Sumber Data: Surat Keputusan (SK) Kepala SMA Negeri 1 Pamulang Tentang Pembentukan Komite Sekolah Tahun Pelajaran 2007/2009.
63
16
Eko
Bid. Kesiswaan
17
Walid
Bid. Kesiswaan
18
Detty Sugiarti
Bapinroh
19
Junaedi, S.Ag
Bapinroh
6. Data Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Pamulang Siswa SMA Negeri 1 Pamulang dikelompokan menjadi 2 kelas program , yaitu program kelas akselrasi dan program kelas reguler. Kelas reguler terdiri dari program Teknologi Informatiak (TI), Sertifikasi Internasional (SI), dan program Kelas Biasa. Jumlah siswa SMA Negeri 1 Pamulang dari kelas 1 amapai kelas 3 sebanyak 945 orang, terdiri dari 478 orang laki-laki dan 467 orang perempuan. Lebih jelasnya data keadaan siawa SMA Negeri 1 Pamulang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:81
Tabel 4.4 Data Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Pamulang Kelas
Program Inovasi Kelas Akselerasi. Kelas Teknologi Informatika
Kelas Sertifikasi Internasional X Kelas Biasa
Kelompok / Jurusan A
L
P
Jumlah
14
9
23
A
20
10
30
B
18
10
28
A
13
13
26
A
18
22
40
B
18
22
40
C
22
19
41
D
21
24
45
E
20
19
39
164
148
312
7
15
22
Jumlah XI
Kelas Akselerasi. 81
IPA. 1
Sumber Data: Data Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007.
64
Kelas Teknologi Informatika
IPA. 2
17
18
35
IPA. 3
16
10
26
IPA. 4
7
27
34
IPA. 5
25
22
47
IPA. 6
23
24
47
IPS. 1
29
15
44
IPS. 2
24
18
42
IPS. 3
24
14
38
172
163
335
IPA. 1
9
16
25
IPA. 2
10
16
26
IPA. 3
22
12
34
IPA. 4
19
28
47
IPS. 1
22
20
42
IPS. 2
20
20
40
IPS. 3
19
23
42
IPS. 4
21
21
42
Jumlah
142
156
298
Jumlah Total
478
467
945
Kelas Sertifikasi Internasional
Kelas Biasa
Jumlah Kelas Teknologi Informatika Kelas Sertifikasi Internasional XII Kelas Biasa
7. Struktur SMA Negeri 1 Pamulang Di bawah ini dijelaskan susunan dan bagan struktur organisasi SMA Negeri 1 Pamulang :82 Susunan Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007/2008 Kepala Sekolah
: Drs. Dedi Rafidi
Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan
: Suhermin, S.Pd
Sekretaris
: Dra. Aan Sri Analiyah
Wakasek Bendahara
: Dra.Sri Haryatmi
82
Sumber Data: Susunan Struktur SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007.
65
Wakasek Urusan Kurikulum
: Dra. Enny Suryani, M.Pd Dra. Wiwin Purwi Indayati, M.Pd
Wakasek Urusan Kesiswaan
: Emin Salimin, S.Pd
Wakasek Urusan Hubungan Masyarakat
: Drs. Eka Adi Firsa Putra
Kepala Urusan Tata Usaha
: Drs. Ayadih
Koordinator ICT
: Sandy Utama, S. Kom.
Koordinator Karya Ilmiah
: Ir. Santy Chaerani
Koordinator Bimbingan Penyuluhan
: Dra. Hj. Efi Rosita
Koordinator Labolatorium IPA
: Dra. Sri Herminingsih
Koordinator Labolatorium Bahasa
: Dra. Lia Ribawati
Koordinator Olympiade
: Ratih, S.Pd
Koordinator Pembina OSIS
: Sularno, S.Pd
Pengelola Radio Sekolah
: Iis Nurhayati, S.Pd
Pembina Perpustakaan
: Dra. Emma Rochminarti
Pembina Rohis
: Muhyidin, S.Ag
Pembina Paskibra
: Lina Nurlina, S.Pd
Pembina PMR
: Susi Rosita, S.Pd
Pembina Nepala
: Maulana Panuju, S.Pd
Pembina Olah Raga
:Drs. Digi Sugandi
Pembina Koprasi Siswa
: Tri Wuryantini, S.Pd
Pembina English Club
: Siti Umaya, S.Pd
Pembina Seni dan Budaya
: Dra. Rusmanely
Pembina Usaha Sablon
: Dedy Suryaman
66
Lebih jelasnya struktur SMA Negeri 1 Pamulang dapat dilihat pada bagan di bawah ini :83
KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
KAUR TATA USAHA
KOOR. ICT
PENGEMB ANGAN KARYA ILMIAH
PEMBINA PERPUSTAKAAN
WAKASEK URUSAN KESISWAAN
WAKASEK URUSAN KURIKULUM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
KOOR. BP/BK
KOOR. LAB.IPA
KOOR. LAB. BAHASA
WALI KELAS 26 KELAS
KOOR. OLYMPIA DE
1. 2. 3. 4. 5. 6.
WAKASEK URUSAN HUMAS
PENGELOLA RADIO SEKOLAH
KOOR./ PEMBINA OSIS
PEMBINA ROHIS PASKIBRAKA PMR NEPALA OLAH RAGA KOPERASI SISWA
PEMBINA 1. ENGLISH CLUB 2. SENI & BUDAYA 3. SABLON
Gambar 4 Bagan Struktur SMA Negeri 1 Pamulang
83
Sumber Data: Struktur Bagan SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007.
8. Data Keadaan Sarana Prasarana SMA Negeri 1 Pamulang Data keadaan sarana dan prasarana pendidikan di SMA Negeri 1 Pamulang cukup memadai. Sarana ini sangat menunjang kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar. Data keadaan sarana dan prasarana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :84 Tabel 4.6 Data Keadaan Sarana Prasarana SMA Negeri 1 Pamulang
No
Sarana dan Prasarana
Jumlah
Kondisi
1
Ruangan kepala sekolah
1
Baik
2
Ruang wakasek kepala sekolah
2
Baik
3
Ruang Tata Usaha
1
Baik
4
Ruang Guru
1
Baik
5
Ruang kelas
28
Baik
6
Ruang Perpustakaan
1
Baik
7
Ruang Laboratorium Bahasa
1
Baik
8
Ruang Laboratorium Biologi
1
Baik
9
Ruang laboratorium Fisika
1
Baik
10
Ruang Laboratorium Kimia
1
Baik
11
Ruangan OSIS
1
Baik
12
Ruang PMR
1
Baik
13
Ruang Seni
1
Baik
14
Ruang Bimbingan Konseling
1
Baik
15
Ruang Komputer
1
Baik
16
Ruang Aula Serba Guna
1
Baik
17
Ruang Bangdik
1
Baik
18
Ruang Gudang
1
Baik
19
Ruang Dapur
1
Baik
84
Sumber Data: Data Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007.
93
94
20
Ruang Sablon Unit Usaha
1
Baik
21
Ruang Koprasi
1
Baik
12
Musolla
1
Baik
23
Rumah Penjaga Sekolah
2
Baik
24
Pos Satpam
1
Baik
25
Lapangan Olah Raga
1
Baik
26
Lapangan Motor
1
Baik
27
Lapangan Parkir Mobil
1
Baik
28
WC Kepala Sekolah
1
Baik
29
WC Wakil Kepala Sekolah
2
Baik
30
WC Guru
2
Baik
31
WC Siswa
8
Baik
32
Kantin Sekolah
1
Baik
32
Studio Radio Sekolah
1
Baik
9. Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Pamulang SMA Negeri 1 Pamulang memiliki berbagai macam organisasi kegiatan ekstrakurikuler
yang
diadakan
dalam
rangka
menyalurkan
dan
mengembangkan potensi bakat, minat dan kreativitas siswa. Kegiatankegiatan ekstrakurululer tersebut kedudukannya berada di bawah organisasi intra sekolah (OSIS) sebagai berikut:85 a. Paskibra b. PMR c. Olah Raga : 1) Sepak Bola 2) Bola Basket 3) Bulu tangkis 4) Bridge 5) Taek Wondo 85
2007.
Sumber Data: Data Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran
95
d. Kesenian: 1) Paduan Suara 2) Tari Saman 3) Dance 4) Chil Leaders 5) Drama 6) Bandd e. Rohis 1) Tim Nasyid 2) Keputrian f. Karya Ilmiah Remaja (KIR) 1) Tim Olimpyade Bidang Studi 2) Mading g. Nepala Pencinta Alam h. Unit Usaha Siswa: 1) Sablon 2) Pameran Pendidikan (Bazar Siswa) 10. Prestasi SMA Negeri 1 Pamulang SMA Negeri 1 Pamulang selalu berpartisipasi aktif melibatkan siswanya dalam mengikuti berbagai kegiatan perlombaan yang diadakan antar sekolah, kecamatan, kabupaten dan nasional baik kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. Dengan mengikuti kegiatan tersebut banyak sekali prestasi yang diraih sekolah ini. Hal itu menandakan bahwa SMA Negeri 1 Pamulang merupakan sekolah unggulan khususnya di wilayah Tangerang. Data prestasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:86
86
Sumber Data: Data Dokumentasi Prestasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun 2004/2007.
96
Tabel 4.7 Data Prestasi SMA Negeri 1 Pamulang No
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lomba Quiz Contest se Botabek Pengisian Acara Pembukaan Euro Cup Lomba Bulu Tangkis tingkat Kabupaten Lomba Ricci Cup se-Jabotabek Lomba POPDA Tingkat Kabupaten Lomba Nepala Cup se-Jabotabek Lomba Tae Kwon Do Tingkat Jabotabek Lomba Bridge se-Banten Lomba Speech Contest se-Jabotabek Lomba Bridgese Banten dan Bogor Lomba Festival Band Tingkat Kabupaten Lomba Festival Band se-Jabotabek Lomba Pemilihan Nong dan Kang tingkat Kabupaten Lomba The Best Drummer Lomba Pemilihan Kang Nong provinsi Banten Lomba Englis News reading STIBA Speech Contest Lomba Writing Contes Provinsi Banten Lomba Writing Contest tingkat nasional Lomba Lari 800 Meter Tingkat Kabupaten Lomba Lari 800 m Tingkat Provinsi Lomba Lari Estafet 4x100 m Tingkat Provinsi Lomba Bulu Tangkis Tunggal Putri Tingkat Provinsi Lomba Bulu Tangkis Ganda Putri Tingkat Provinsi Kang dan Nong Tingkat Kabupaten Lomba LBB Tingkat Kabupaten Lomba Kejuaran Bridge Tingkat Banten dan Bogor Lomba Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Astronomi tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Komputer Tingkat Kabupaten Olimpiade Komputer Tingkat Provinsi Lomba Siswa Teladan Tingkat Kabupaten
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Prestasi Kejuaraan III I III II II II II dan III II I I I I
Tahun 2004 2004 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2006 2006 2006
II
2006
X Harapan II II I II dan harapan I VIII besar II II II
2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2206
I
2006
1
2006
Runer Up Harapan II
2006 2006
II
2006
Harapan II
2006
Umum ke I
2006
Harapan I
2006
II dan III
2006
III I
2006 2006
97
34 35 36 37 38 39 40 41 42
Lomba Siswa Teladan Tingkat Provinsi Lomba Kang dan Nong Tingkat Kabupaten Lomba Mengarang Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten Lomba mengarang Bahasa Inggris Tingkat Provinsi Lomba Mengarang Bahasa Asing Kabupaten Tangerang Lomba Grafiti di SMK Ricci Kabupaten Tangerang Lomba Writing Contest Provinsi Banten Lomba Writing Contest Tingkat Nasional Lomba Tata Upacara Bendera Kabupaten Tangerang
43
Lomba Baris Berbaris di SMAN 2 Ciputat Wilayah 4 Kabupaten Tangerang
44
Lomba Kreasi Baris Berbaris di Kecamatan Ciputat Wilayah 4 tangerang
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Lomba Festival Band di Universitas Trisakti se Jabptabek Lomba Lari 100 m Pertama Open se Jabotabek Lomba Cerdas Cermat se Jabotabek Lomba Kompetisi Basket di SMA Charitas Jabotabek Lomba Olimpiade Computer Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Matematika Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Komputer Tingkat Provinsi Banten Lomba Astronomis Tingkat Provinsi Banten Lomba Debat Bahsa Inggris Tingkat Provinsi Banten Lomba Olimpiade Komputer dan Astronomi Tingkat Nasional
I Peserta Paporit
2006 2006
II
2006
Harapan I
2006
II dan Harapan I
2006
II
2006
I II
2006 2006
Harapan I
2006
Hrapan I, dan II Formasi terbaik, I Dalton Terbaik Umum, I, Formasi dan Variasi Terbaik
2006 2006
II
2007
III I
2007 2007
III
2007
I dan II
2007
II, VIII, dan X
2007
VII
2007
VIII
2007
III
2007
II Best Speekaer dan Runner Up Peserta Utusan Tangerang
2007 2007 2007
98
B. Mekanisme Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang Mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang dilakukan melalui beberapa tahapan dan proses, meliputi tahap persiapan, perencanaan dan pelaksanaan. Dalam tahapan persiapan SMA Negeri 1 Pamulang menyiapkan berbagai sumber daya program yang mendukung terhadap terselenggaranya program kelas akselerasi meliputi kesiapan guru memenuhi syarat rata-rata pendidikannya lulusan S1, sarana dan prasarana belajar yang standar, data manajemen sekolaha dan lain sebagainya. Langkah selanjutnya sekolah membuat rencana program kelas akselerasi disusun dengan baik dalam bentuk proposal yang memuat profil sekolah dan diajukan kepada pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat dengan tujuan mendapatkan izin penyelenggaraan program kelas akselerasi dengan maksud melakukan pengembangan inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khusus bagi siswa berpotensi kecerdasan tinggi dan berbakat “ siswa istimewa”. Setelah rencana pengajuan izin penyelenggaraan program kelas akselerasi disetujui, tahapan kedua yang dilakukan adalah mengimplementasikan rencana program. Mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Latar Belakang Penyelenggaraan Program Kelas Akselerasi a. Masalah Kesulitan Belajar Penyelenggaraan program kelas akselerasi diselenggarakan di SMA Negeri 1 Pamulang dilakukan karena terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Yang mana siswa tersebut adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa yang memiliki kemampuan kecepatan belajar dalam menerima dan menguasai materi pelajaran dibandingkan dengan siswa biasa yang lambat dalam menerima pelajaran. Kesulitan belajar dimaksud adalah tidak meningkatnya potensi mereka secara maksimal, sehingga dalam proses pembelajaran mereka
99
mengalami kejenuhan, kebosanan bahkan mengganggu teman sebangkunya. Itu terjadi karena mereka harus menunggu siswa yang lain (siswa biasa) yang lambat dalam menerima pelajaran Masalah tersebut mengakibatkan rendahnya mutu prestasi belajar mereka baik prestasi akademik maupun non akademik, padahal mereka adalah siswa
istimewa
yang
merupakan
aset
bangsa
yang
harus
dikembangkan. Kesulitan belajar terjadi disebabkan karena proses belajar mengajar di kelas tidak seimbang, kegiatan belajar mengajar di kelas disatukan antara siswa bias dengan siswa istimewa, yang mana siswa istimewa lebih cepat menyerap atau menerima pelajaran dibandingkan dengan siswa biasa. akibatnya perkembangan otak mereka terhambat dan tidak berkembang.87 Untuk mengatasi masalah tersebut, maka SMA Negeri 1 Pamulang menyelenggarakan program kelas akselerasi (percepatan belajar). Program ini khusus diberikan kepada siswa yang berpotensi tinggi dan berbakat istimewa (siswa luar biasa). b. Tujuan Program Kelas Akselerasi Program ini khusus diberikan kepada siswa yang berpotensi tinggi dan berbakat istimewa (siswa luar biasa). Adapun tujuan diselenggarakannya program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang adalah: 1) Mengoptimalkan atau memberdayakan potensi siswa sesuai dengan tingkat kecerdasan dan bakat yang dimilikinya. 2) Memberikan pelayanan pendidikan khusus dan kesempatan belajar kepada siswa yang memiliki kemampuan berpotensi tinggi dan bakat istimewa dibandingkan dengan siswa regular biasa untuk menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang lebih singkat yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun.
87
Suhermin, Wakil Kepala Sekolah: Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang, 6 Oktober 2007.
100
3) Memotivasi siswa kelas regular (siswa biasa) untuk selalu bersaing meningkatkan prestasi belajar. 4) Dalam rangka pengembangan inovasi pendidikan (kurikulum) dan perubahan paradigma pendidikan. 5) Untuk meningkatkan nilai jual pasar bidang pendidikan (produk pendidikan) 6) Mencetak dan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul sebagai asset bangsa. 7) Dalam
rangka
meningkatkan
mutu/kualitas
pendidikan
di
Indonesia. c. Landasan Yuridis Program Kelas Akselerasi landasan yuridis penyelenggaraan program kelas akselerasi di SAM Negeri 1 Pamulang yaitu berlandaskan pada: 1) Udang-undang Nomor 20 Tahu 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 4, dan Pasal 12 Ayat 1 Poin b dan f, menegaskan bahwa: Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus, dan pasal 12 ayat 1, menyatakan, setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: (b) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; (f) Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.88 2) Surat izin penyelenggaraan program akselerasi pada tingkat SMA melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0489/U/1992 Pasal 16 ayat 1 menyatakan: “Siswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dapat menyelesaikan belajar lebih awal dari waktu yang ditetapkan dengan ketentuan
88
Departemen Pendidikan Nasional, Sistem Pendidikan Nasional No.20, Tahun 2003, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), Cet. IV, hlm. 6-9.
101
telah mengikuti pendidikan di (SUM) sekurang-kurangnya dua tahun”.89 3) Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor:
800/256-Dispend/2006
tentang
penetapan
sekolah
penyelenggaraan program akselerasi tingkat SMA untuk SMA Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Banten Menimbang: a) Bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh layanan pendidikan khusus. b) Bahwa program akselerasi adalah salah satu model pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. c) Bahwa untuk penyelenggaraan program akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Jl. Benda Timur XI Pamulang Permai Tangerang- Banten telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai sekolah penyelenggaraan program akselerasi.90 Dengan ditetapkannya landasan yuridis tersebut SMA Negeri 1 Pamulang lebih semangat dalam melaksanakan program kelas akselerasi. 2. Faktor Sumber Daya Pendidikan Pendukung Program Kelas Akselerasi Sumber daya dimaksud adalah unsur-unsur yang membantu terhadap kelancaran penyelenggaraan program kelas akselerasi meliputi: a. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar program akselerasi pada umumnya sama dengan program kelas regular (kelas biasa) seperti laboratorium bahasa, biologi, fisika, kimia, computer, perpustakaan, olah raga, seni, tetapi ada sarana prasarana khusus yang diberikan pada program kelas akselerasi 89
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA…, hlm. 11. 90 Sumber Data: Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten tentang : Penetapan Sekolah Penyelenggaraan Program Akselerasi Tingkat SMA untuk SMA Negeri 1 Pamulang, Arsip Program Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2006.
102
seperti: Ruangan kelas bersih, nyaman dan dilengkapi dengan AC, Media belajar menggunakan media sarana Papan tulis, Information and Communication Technology (ICT), VCD, TV, Infocus, Over Head Projector (OHP), Komputer, Akses Internet, Modul , Buku dan lain sebagainya b. Pembiayaan Dalam penyelenggaraan program akselerasi pembiayaan kegiatan belajar mengajar berbeda dengan program kelas regular. Pembiayaan program kelas akselerasi lebih besar dari kelas regular yaitu sebesar Rp. 375.000,- untuk kelas akselerasi dan Rp. 150.000,- untuk kelas reguler. Biaya dimaksud adalah biaya operasional sekolah (Dana SPP), sedangkan biaya pendaftaran sama dengan kelas regular. Pembiayaan dibedakan dimaksud untuk: a) Sarana penunjang belajar mengajar seperti biaya AC, Internet, ICT. b) Peningkatan gizi siswa. c) Tambahan honor insentif guru d) Biaya seleksi dan psikotes siswa baru, dan lain-lain. Selain biaya yang dikenakan pada siswa, sekolah juga menyediakan dana beasiswa bagi anak yang perekonomian lemah tetapi berkemampuan tinggi (anak berprestasi). c. Manajemen Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang dalam mengelola sekolahnya menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS). Karena manajemen berbasis sekolah mengetahui apa kelebihan dan kekurangan sekolah. Menurut Enny Suryani, bahwa manajemen berbasis sekolah didasarkan pada menjadi kebutuhan sekolah secara umum dan kebutuhan siswa secara khusus, sekolah mengetahui permasalahan yang terjadi dan sekolah mengetahui bagaimana mengatasi masalah tersebut.91 Penerapan 91
Enny Suryani, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang, 27 September 2007.
103
manajemen berbasis sekolah (MBS) di SAM Negeri 1 Pamulang dilakukan dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya mutu sekolah. d. Kepemimpinan Sekolah Gaya
kepemimpinan
kepala
sekolah
yang
dipakai
adalah
kepemimpinan demokratis yang melahirkan partisipatif, dimaksud segala kebijakan yang berkaitan dengan sekolah dibentuk dan dipengaruhi oleh stake holders sekolah, dimulai dari kepala sekolah, dewan guru, staff, siswa, dewan komite, masyarakat, pemerintah dan lain sebagainya, sehingga keputusan yang diambil dan dilaksanakan dilaksanakan dan ditanggung bersama. e. Lingkungan Sekolah Lingkungan belajar mengajar yang diberikan sekolah kepada siswa kelas akselerasi pada dasarnya sama, tetapi ada sedikit perbedaan dengan kelas regular, persamaan tersebut yaitu sekolah menciptakan suasana belajar yang tertib, disiplin bersih, nyaman, dan aman serta penerapan tata tertib sekolah. Selain itu sekolah juga menyediakan berbagai fasilitas kebutuhan siswa seperti laboratorium, fisika, biologi, kimia, computer, bahasa, perpustakaan dan lain sebagainya, sehingga semua siswa merasa senang belajar di sekolah. Sedangkan perbedaannya
siswa
kelas
akselerasi
diberikan
kelas
AC,
menggunakan ICT, kelas internet sebagai pusat informasi dan menggunakan metode belajar yang berpusat pada siswa (siswa sebagai sentral belajar) bukan lagi guru sebagai senter, guru hanya sebagai mediator, facilitator. f. Dukungan Orang tua, Masyarakat dan Pemerintah Penyelenggaraan program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang didukung oleh berbagai pihak seperti orang tua, masyarakat dan pemerintah baik moril maupun materil. Adapun bentuk dukungan tersebut yaitu:
104
1) Dukungan Orangtua: a) Mendukung terhadap penyelenggaraan program akselerasi b) Menghargai potensi anak dan memberikan kesempatan untuk memilih pendidikan sesuai dengan bakat minat mereka. c) Memberikan pendidikan terhadap anaknya sesuai dengan kecerdasan , kemampuan dan kebutuhan siswa d) Memberi semangat dan dorongan (motivasi) siswa yang belajar dalam program akselerasi e) Memberikan dukungan financial (biaya pendidikan). f) Koordinasi dan hubungan baik dengan sekolah (guru) dalam mengawasi perkembangan siswa. 2) Dukungan Masyarakat: a) Dukungan masyarakat berupa partisipasi dalam menciptakan lingkungan suasana belajar mengajar mendukung dalam kemajuan pendidikan. b) Turut serta menyediakan kebutuhan sekolah dengan menjual berbagai kebutuhan siswa 3) Dukungan Pemerintah: a) Memberikan izin kepada sekolah untuk menyelenggarakan program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang. b) Menyediakan sarana prasarana pendidikan c) Membiayai penyelenggaraan pendidikan d) Mengevaluasi penyelenggaraan program akselerasi setiap tahun e) Mengadakan media pembelajaran. f) Mengadakan kunjungan sekolah, seminar, lokal karya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar g) Mengadakan pelatihan dalam meningkatkan strategi metode dan penggunaan media belajar seperti pendidikan computer dan internet h) Menandakan Diklat karyawan sekolah
105
i) Membuat kebijakan terhadap program akselerasi sehingga program tersebut menjadi kelas yang diakui dan legal. 3. Proses Seleksi Penerimaan Siswa Baru Program Kelas Akselerasi a. Syarat dan Kriteria Siswa Siswa yang diperkenankan belajar pada program kelas akselerasi adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan kemampuan tinggi serta bakat dan minat istimewa dengan syarat dan kriteria yang sudah ditentukan sekolah. Syarat dan kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1) Memiliki intelligence question (IQ) minimal 130 skala Wechsler ke atas 2) Nilai pelajaran matematika minimal 7,5 ke atas 3) Kemampuan minat siswa yang tinggi 4) Adanya izin dan dukungan baik moril maupun materil dari orang tua serta keinginan sendiri bukan paksaan orang lain. 5) Mengikuti tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian kemampuan akademik bidang studi IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan nilai minimal 7,5 ke atas. 6) Nilai hasil prestasi belajar siswa (nilai raport) dengan system ranking 10 besar. 7) Nilai ujian nasional (UN) untuk 3 bidang studi
yaitu
matematika, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris minimal 7,5 ke atas. Hal ini dilakukan supaya siswa yang belajar pada program akselerasi benar-benar siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dan bakat istimewa, sehingga penyelenggaraan program akselerasi tepat pada sasaran.92
92
Harsining, Guru Bahasa Inggris Program Kelas Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang , Wawancara, Pamulang, 2 Oktober 2007.
106
b. Bentuk Tes Seleksi Penerimaan Bentuk tes seleksi penerimaan siswa program kelas akselerasi sama dengan siswa program kelas regular (siswa biasa). Semua calon siswa baru yang mendatar di SMA Negeri 1 Pamulang mengikuti tes ujian masuk melalui tes seleksi akademik penerimaan siswa baru (PSB) dan hasilnya dikelompokkan berdasarkan hasil tes siswa. Langkah selanjutnya sekolah mengadakan tes peminatan program. Dalam tes peminatan, siswa yang mengikuti tes adalah siswa yang mendapatkan nilai tes seleksi akademik minimal 7,5 setiap bidang studi. Hal ini juga dilakukan dalam rangka penjaringan peminatan program belajar siswa. Bentuk tes seleksi siswa program kelas akselerasi sebagai berikut: 1) Tes seleksi akademik penerimaan siswa baru (PSB). 2) Pretest 3 bidang studi yaitu matematika, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. 3) Tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian dan pengayaan pengetahuan bidang studi ketika di SLTP dan persiapan belajar di SMA untuk mengukur penguasaan siswa meliputi bidang studi IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang dilakukan seteleh siswa selesai mengikuti tes seleksi akademik penerimaan 4) Toefl test bahasa Inggris dengan kulifikasi standar 350. 5) Psikotest meliputi test 1Q, test minat, dan test bakat. 6) Wawancara siswa untuk mengetahui kesiapan siswa 7) Wawancara orang tua untuk mengetahui berapa besar kesiapan dan dukungan baik moral maupun financial. c. Pelaksanaan Tes Seleksi Penerimaan Pelaksanaan tes seleksi penerimaan siswa baru berbarengan dengan tes penerimaan siswa kelas regular. Hanya saja setelah tes seleksi penerimaan siswa baru, dan tes seleksi peminatan, siswa yang
107
terjaring dalam tes peminatan program kelas akselerasi diharuskan mengikuti serangkaian tes seleksi khusus untuk kelas akselerasi. Tes seleksi penerimaan siswa baru pada program akselerasi dilaksanakan setiap tahun sekali sama seperti program reguler kelas biasa. d. Pengelompokkan Kelas Dalam kegiatan belajar mengajar siswa program kelas akselerasi dikelompokkan dalam satu rombongan belajar khusus program IPA dan dibentuk dalam kelas khusus terpisah dengan kelas regular dengan jumlah siswa minimal 15 orang dan maksimal 25 orang. Kelas akselerasi adalah kelas yang terdiri dari siswa-siswa cerdas dan berbakat istimewa/siswa-siswa pilihan.
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar Siswa Program Kelas Akselerasi Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar siswa program kelas akselerasi berbeda dengan kegiatan belajar mengajar pada kelas regular. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: a. Waktu Tempuh Pendidikan. Lama pendidikan atau jangka waktu yang ditempuh oleh siswa program akselerasi lebih cepat dan singkat daripada program regular, hanya memerlukan waktu 2 tahun, terdiri dari 6 semester dan setiap semester terdiri dari 4 bulan, siswa akselerasi lulus dari program akselerasi di tahun kedua ketika siswa program kelas reguler berada di kelas 2.s Sedangkan kelas reguler memerlukan waktu 3 tahun, terdiri dari 6 semester, setiap semesternya terdiri dari 6 bulan. Percepatan tersebut didasarkan pada kemampuan kecepatan belajar siswa. b. Kurikulum Kurikulum program kelas akselerasi yang digunakan sama dengan kurikulum kelas reguler yang mengacu pada kurikulum nasional,
108
yaitu menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan mulai tahun 2006 mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang mengembangkan potensi kognitif, afektif dan psikomotorik disesuaikan dengan kompetensi siswa yang tinggi dengan pengembangan kurikulum lokal sesuai kondisi siswa sekolah dan daerah. Kurikulum yang dipergunakan yang dipakai pada program kelas akselerasi pada dasarnya sama dengan kurikulum kelas regular. Perbedaannya adalah: 1) Pengelolaan dan penyusunan struktur program pengajaran dirancang dengan alokasi waktu yang lebih cepat dan singkat, yaitu dari 3 tahun menjadi 2 tahun. 2) Penyusunan dan penyampaian materi dibuat khusus. Dalam penyusunan materi pelajaran dikelompokan materi-materi yang dianggap esensial dan kurang esensial sesuai dengan tingkat kesulitan dan obyektivitasnya. Materi esensial yaitu materi yang diujikan dalam ujian akhir sekolah dan ujian nasional. Penyampaian materi esensial dengan tingkat kesulitan tinggi diberikan porsi alokasi waktu yang lebih banyak karena memerlukan pembahasan dan pemahaman yang lebih dalam dan sepenuhnya diberikan dalam bentuk tatap muka di kelas. Karena semakin banyak waktu belajar diberikan semakin banyak pula materi yang diperoleg maka seakin cepat dan singkat jangka tempuh belajar. Sedangkan untuk materi dengan tingkat kesulitan dan kompleksitas yang rendah diberikan porsi alokasi waktu belajar lebih sedikit atau bahkan dihilangkan karena siswa dianggap sudah paham atau dapat belajar secara mandiri di luar jam belajar di sekolah. Evaluasi untuk materi ini diberikan dalam bentuk quis dalam bentuk tugas mandiri siswa. 3) Alokasi waktu belajar untuk setiap mata pelajaran pada program akselerasi lebih banyak dibandingkan dengan kelas
109
reguler, khususnya untuk mata pelajaran yang dianggap lebih esenial, sebagai contoh misalnya pelajaran bahasa Inggris yang di kelas reguler diberikan 4 jam satu minggu dibagi dalam dua kali pertemuan, sedangkan di kelas akselerasi diberikan sebanyak 6 jam satu minggu dibagi dalam 3 kali pertemuan tatap muka, ini dimaksudkan untuk pemadatan materi pelajaran dalam mengimbangi kemampuan daya tanggap siswa yang cepat terhadap materi pelajaran sehingga siswa tidak bosan, jenuh dan merasa tertantang dalam belajar. c. Pemberdayaan Guru Guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi adalah guru yang memiliki syarat dan criteria tertentu yaitu sebagai berikut: 1) Semangat penghayatan dan pengalaman keagamaan yang tinggi 2) Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya dengan jenjang pendidikan sarjana (S1) atau yang setara dalam bidang kependidikan yang relevan. 3) Mempunyai pengalaman mengajar di atas 5 tahun 4) Dapat menyusun dan melaksanakan program dari 6 bulan menjadi 4 bulan dengan percepatan belajar (akselerasi) 5) Hanya guru yang berkompetensi tinggi di bidangnya yang diberi tugas mengajar di kelas akselerasi. 6) Guru khusus yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki persyaratan untuk mengajar di program inovasi pendidikan. 7) Memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi 8) Memiliki kemampuan akademik yang tinggi 9) Memiliki kemampuan mengajar professional 10) Menyertakan surat kesediaan mengajar pada program kelas akselerasi 11) Pemberdayaan guru internal sekolah sebagai pengembangan karir
110
d. Strategi dan Metode Pembelajaran Strategi kegiatan belajar mengajar pada program kelas akselerasi disusun dan dirancang dalam silabus pembelajaran yang disesuaikan dengan kecepatan belajar siswa. Adapun metode belajar mengajar yang digunakan pada program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang menggunakan metode bervariasi tergantung pada materi yang diajarkan antara lain: 1) Metode ceramah 2) Metode kuis dan gim 3) Metode sistem modul dan LKS 4) Metode kelompok belajar 5) Metode diskusi dan presentasi 6) Metode dialog interaktif 7) Metode eksperimen 8) Metode penugasan makalah 9) Metode penggunaan e-mail 10) Metode belajar menggunakan ICT based e. Media Pembelajaran Adapun media yang digunakan pada program kelas akselerasi, yaitu sebagai berikut: 1) White Bord/Papan tulis 2) Power point / LCD 3) OHP 4) Infocus 5) Televisi, DVD/VCD 6) Tape recorder (pembelajaran toefl) 7) Buku/modul materi 8) Lab bahasa, biologi, fisika, kimia, sarana dan prasarana olah raga, mushola, perpustakaan, dan computer sistem internet dengan akses 24 jam.
111
f. Evaluasi Pembelajaran Pada program kelas akselerasi, evaluasi dilakukan dengan sistem penilaian kelas untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menerima dan menguasai materi pelajaran serta mengukur keberhasilan
penyelenggaraan
program
akselerasi.
Evaluasi
dilakukan dalam rangka mengukur 3 aspek Taksonomi Bloom yaitu: 1) Kemampuan kognitif 2) Kemampuan afektif 3) Kemampuan psikomotorik Evaluasi kognitif meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS), dan ujian akhir sekolah, (UAS) serta ujian nasional (UN) untuk standar kelulusan. Evaluasi afektif meliputi penilaian sikap prilaku siswa di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang berhubungan dengan kepribadian siswa dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan pendidikan. Sedangkan evaluasi psikomotorik meliputi ujian praktikum belajar dan kegiatan aktivitas siswa di sekolah baik yang berhubungan dengan kegiatan kurikuler maupun ekstarkurikuler. g. Bimbingan Konseling Bimbingan kounseling yang diberikan sekolah pada siswa program kelas akselerasi sama dengan bimbingan yang diberikan kepada siswa program regular, hanya saja pada siswa program kelas akselerasi diberikan lebih intensif, baik secara klasikal maupun individual mengingat usia mereka rata-rata masih muda dan perlu diberikan motivasi belajar yang tinggi. Bimbingan konseling dilakukan bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa terutama masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar, Adapun bimbingan yang diberikan sekolah berupa:
112
1) Bimbingan psikologi 2) Bimbingan prestasi belajar 3) Bimbingan karir siswa 4) Bimbingan masalah pribadi, keluarga, baik itu social maupun ekonomi, dan lain-lain.
5. Output Siswa Lulusan Program Kelas Akselerasi a. Proses Output Proses output dimaksud adalah serangkaian kegiatan ujian akhir yang harus diikuti oleh setiap siswa baik itu siswa program reguler maupun siswa program akselerasi. Dalam proses output tersebut selain hasil prestasi belajar (nilai laport) yang dijadikan standar kelulusan siswa juga harus mengikuti serangkaian ujian yaitu: 1) Ujian Akhir Sekolah (UAS) Semua siswa baik program kelas akselerasi maupun kelas reguler harus mengikuti ujian tersebut. Bentuk materi soal dan pelaksanaannya ditentukan oleh sekolah dan pemerintah daerah setempat dalam bentuk soal tertulis dan praktek. 2) Ujian Nasional (UN) Ujian nasional juga diberikan kepada semua siswa baik siswa program kelas akselerasi maupun kelas reguler. Dalam ujian nasional berbeda dengan ujian akhir sekolah, karena bentuk materi soal dan pelaksanaannya ditentukan oleh pemerintah pusat dalam bentuk soal tertulis. Jika siswa tidak lulus baik dalam ujian akhir sekolah dan ujian nasional, maka siswa tersebut dipindahkan ke kelas III kelas reguler. Namun selama program akselerasi diselenggarakan sampai sekarang belum ada siswa yang tidak lulus baik dalam ujian akhir sekolah maupun ujian nasional, mereka semua lulus dengan baik.
113
Output dilaksanakan baik itu ujian akhir sekolah maupun ujian nasional dilakukan dalam rangka mengevaluasi tingkat kemampuan daya serap siswa dalam menerima dan menguasai materi pelajaran serta mengevaluasi keberhasilan program kelas akselerasi, sehingga kita dapat mengukur apakah program tersebut layak dikembangkan atau sebaliknya. b. Hasil Ujian Hasil ujian yang diperoleh siswa program kelas akselerasi di tahu pertama cukup baik, walaupun masih terdapat satu mata pelajaran yang beberapa siswa mendapatkan nilai matematik di bawah standar minimal untuk siswa program kelas akselerasi yaitu 7,5. Akan tetapi smereka semua lulus karena standar kelulusan ujian nasional tahun 2005 adalah 4. Lebih jelasnya perolehan nilai ujian nasional (UN) tahun 2005/2006 siswa program kelas akselarsi dapat dilihat pada table di bawah ini:93 Tabel 4.8 Data Nilai Hasil Ujian Nasional (UN) Siswa program Kelas Akselerasi Tahun 2005/2006 Nilai Mata Ujian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Siswa Qurratu Ayunin Septiana Gita Ardini Solehatunisa Salfian Adi Saputra Selviana T. Soma Wira Perdana Atmajaya Mahatma H. Aria Aji Pryanto Catur Sukma S. Dodi Andrega S. Danie Hayamada CH. 93
Bahasa Indonesia 9.00 7.80 9.00 7.40 7.60 8.00 8.20 7.40 8.00 8.40 8.00
Bahasa Inggris 9.00 8.40 7.80 9.00 9.20 8.80 8.20 8.20 7.80 4.33 8.60
Jumlah Matematika Nilai 6.00 5.67 7.00 6.67 6.00 6.67 5.33 4.33 5.33 4.33 6.67
24.00 21.87 23.80 23.07 22.80 23.47 21.73 19.93 21.13 17.06 23.27
Sumber Data: Data Nilai Mata Ujian Nasional (UN) Siswa Program Kelas Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun 2005-2006.
114
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Ellysabeth Media J.C. Firman Setiawan Isna Dayuwati Kristianto Suro N. Kristina Kek Riske A. Muzalifah Nouval Raafi Aldy Octaviana Anggraeni Prima Maulina Pipit Puspita
8.60 8.60 8.60 8.00 8.00 8.80 8.20 8.40 8.20 9.00 7.80
9.40 8.80 8.20 8.20 8.60 8.80 9.20 9.00 9.00 8.80 8.20
7.00 7.00 5.00 5.00 8.00 7.33 6.67 7.00 5.33 6.33 7.00
25.00 24.40 21.80 21.20 24.60 24.93 24.07 24.40 22.53 24.13 23.00
Selanjutnya hasil ujian yang diperoleh siswa program kelas akselerasi di kedua hasilnya lebih baik dari tahun kedua dengan peringkat kategori baik. Semua siswa lulus dengan nilai baik baik. Artinya program akselerasi mengalami peningkatan yang harus dipertahankan dan terus menerus dikembangkan. Lebih jelasnya perolehan nilai hasil ujian nasional (UN) tahun 2006/2007 siswa program kelas akselarsi dapat dilihat pada table di bawah ini:94 Tabel 4.9 Data Nilai Hasil Ujian Nasional (UN) Siswa Kelas Akselerasi Tahun 2006/2007 Nilai Mata Ujian No
Nama Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Arif Elian Pratama Bayu Sustyaningrum Chaerul Chatta S. Diyan Ayuning P. Istiqomah Junis Fadillah M. Shallahudin S. Naufal Rasyad Noventri Puspita W. 94
Bahasa Indonesia 8.00 6.80 8.80 8.60 8.60 8.40 8.80 8.20 9.00
Bahasa Inggris 8.40 4.20 7.40 7.60 6.60 7.20 9.60 7.40 7.80
Jumlah Matematika Nilai 6.00 10.00 6.33 8.00 8.67 7.33 9.00 6.67 9.00
22.40 21.00 22.53 24.20 23.87 22.93 27.40 22.27 25.80
Sumber Data: Data Nilai Mata Ujian Nasional (UN) Siswa Program Kelas Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun 2006-2007.
115
10 11 12 13
R. Angga P. Pramudya Rika Apriyanti Rizki Gunawan Stantia Sari
8.40
6.60
9.00
24.00
8.80 8.40 9.20
8.80 8.40 9.00
8.67 8.67 8.67
26.27 25.47 26.87
c. Keuntungan Program Kelas Akselerasi Program akselerasi memiliki banyak keuntungan, baik keuntungan bagi siswa, sekolah maupun masyarakat atau pemerintah sebagai pengguna atau pemakai program akselerasi yaitu: 1) Keuntungan bagi siswa: a) Siswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari kelas regular yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. b) Dapat menghemat biaya pendidikan karena waktu yang lebih singkat dibandingkan kelas regular. c) Memberikan penghargaan dan motivasi kepada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa untuk terus berkembang sehingga eksistensi mereka diakui. d) Potensi kecerdasan dan bakat siswa dapat diberdayakan dengan optimal sesuai dengan tingkat perkembangan percepatan belajar. e) Siswa dapat mengembangkan diri secara maksimal sesuai potensi mereka f) Mendapatkan
pelayanan
pendidikan
sesuai
dengan
kebutuhan. g) Semua siswa yang melanjutkan pendidikan diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta yang berkualitas, baik melalui seleksi masuk PMDK, SPMB, maupun Ujian Lokal. Data keadaan siswa yang diterima di perguruan tinggi baik di perguruan tinggi negeri maupun suwasta didalam negeri maupun
116
di luar negeri tahun pelajaran 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:95 Tabel 4.10 Data Siswa Lulusan Kelas Akselerasi yang Diterima di Perguruan Tinggi Tahun 2005/2006 No 1
Nama Siswa Atmajaya Mahatma H
Seleksi Masuk Pertanian SPMB
Perguruan Tinggi Fakultas
Manajemen Sumber daya Perairan UNPAD Bandung 2
Aria Aji Prianto
Fakultas
Ekonomi Ujian Lokal
Akuntansi UPN Jakarta 3
Catur Sukam Setiawan
Sistem Informatika STMIK Ujian Lokal Jakarta
4
Dannie Hayam Mada. Ch
Universitas Utara Malaysia Program Kuala Lumpur
Beasiswa UUM Malaysia
5
Dodi Andrega Susanto
Tekno. Fisika Nuklir STTN PMDK Jogyakarta
6
Ellyzabeth Media Joanne
Hubungan
Internasional Ujian Lokal
UPN Jakarta 7
Firman Sweptiawan
Akademik
Perawatan Ujian Lokal
Fatmawati Jakarta 8
Isna Dayuwati
Teknik
Informatika
UPN Ujian Lokal
Jakarta 9
Keke Rizke Amalia
Teknik Sipil ITI Jakarta
Ujian Lokal
10
Kristiana
Fakultas Ilmu Komunikasi Ujian Lokal UPN Jakarta
95
Sumber Data: Data Hasil Penelususran Lulusan Siswa Program Kelas Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun 2005/2007.
117
11
Kristianto Sura
Teknik Mesin UNPAM
12
Muzalifah
Fakultas
Sains
Ujian Lokal dan SPMB
Teknologi UIN Jakarta 13
Nouval Raafi Aldi
Sistem Informasi UIN Jakarta SPMB
14
Octaviana Anggraeni
Sistem Informasi UIN Jakarta SPMB
15
Prima Maulina
Sistem
Informasi
Guna Ujian Lokal
Dharma Jakarta 16
Qurratu Ayinin
Akuntansi
Internasional SPMB
UIN Jakarta 17
Safian Adi Saputro
Fakultas Kedokteran UPN Ujian Lokal Jakarta
18
Selviana Timorason
Sistem Informasi Univ. Budi Ujian Lokal Luhur
19
Septivani Gita Ardini
Farmasi ISTN Jakarta
Ujian Lokal
20
Solehatunisa
Informatika LP3 I Jakarta
Ujian Lokal
21
Soma Wira Perdana
Teknok Fisika Nuklir STTN PMDK Jogyakarta
22
Pipit Puspita
Institut Pertanian Bogor
PMDK
Tabel 4.11 Data Siswa Lulusan Kelas Akselerasi yang diterima di Perguruan Tinggi Tahun 2006/2007 No 1
Nama Arief Eline Pratama
Seleksi
Perguruan Tinggi
Masuk
Fakultas Kesehatan
SPMB
Masyarakat PNJ-UI 2
Istiqomah
Teknik Kimia UIN Jakarta
3
Chaerul Chatta Salam
Matematika
Murni
SPMB
UIN SPMB
Jakarta 4
Junis Fadillah
Farmasi PNJ-UI
SPMB
118
5
M. Solahudin Sadikin
Teknik Informasi UIN Program SPMB Beasiswa Mombuso Jepang
6
Nauval Rasyad
Sistem
Informasi
STMIK Ujian Lokal
Jakarta 7
Noventri Puspita. W
Fisika UNPAD
SPMB
8
R. Angga P. Pramudya
Teknik Electro ITI Jakarta
Ujian Lokal
9
Rika Aprianti
Fisika UIN
SPMB
10
Rizki Gunawan
Bahasa Inggris UIN Jakarta
Ujian Lokal
11
Santia Sari
Matematika Murni UIN Jakarta
SPMB
12
Bayu Sutianingrum
-
Belum bisa dihubungi
13
Diyan Ayuning
-
Belum bisa dihubungi
2) Keuntungan bagi sekolah: a) Dapat melaksanakan undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003. b) Menjadi kebanggaan tersendiri dapat melayani masyarakat (siswa) yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa sehingga mereka merasa nyaman belajar sesuai dengan karakter dan tabiatnya. c) Mendorong atau memotivasi sekolah untuk melakukan inovasi
pendidikan
terutama
inovasi
kurikulum
pembelajaran dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya sekolah. d) Sekolah mendapatkan kepercayaan masyarakat dalam pelayanan pendidikan. e) Mendapatkan nilai plus karena sekolah dijadikan rujukan bagi sekolah lain dalam peningkatan mutu dan perubahan paradigma pendidikan.
119
f) Program kelas akselerasi merupakan langkah upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan. g) Siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa adalah sebagai asset sumber daya manusia masa depan bangsa Indonesia. 3) Keuntungan bagi masyarakat: a) Mendapatkan
peluang
kesempatan
dan
pelayanan
pendidikan untuk memberikan pendidikan sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kebutuhan anaknya. b) Menikmati
hasil program akselerasi berupa pendidikan
yang bermutu atau berkualitas. 96 d. Kerugian atau kelemahan Program Kelas Akselerasi Program akselerasi memiliki beberapa kelemahan atau kerugian terutama bagi siswa yaitu: 1) Siswa akselerasi kurang matang secara sosial, fisik dan juga emosional untuk berada dalam tingkat kelas yang tinggi meskipun memiliki kualifika sisecara akademis. 2) Siswa akselerasi akan kehilangan aktivitas dalam masa-masa hubungan sosial yang penting pada usianya. 3) Siswa akselerasi mungkin saja merasa prestasi dengan adanya tekanan dan tuntutan materi pelajaran sehingga msasa kanakkanak dan masa remaja akan terisolasi atau bersifat agresif terhadap orang lain. 4) Siswa akselerasi mungkin saja menjadi anti sosial karena tidak mampu memiliki hubungan
sebagaimana layaknya orang
dewasa lainnya. 5) Program tersebut cenderung dipandang mahal akan biaya pendidikan
96
Aan Sri Analiah, Sekertaris Bidang Pengembangan Pendidikan Program Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang, 27 September 2007.
120
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan dan penelitian yang diperoleh di lapangan, mengenai mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. SMA Negeri 1 Pamulang sudah melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan dengan baik, hal itu terbukti dengan melakukan inovasi pendidikan melalui penyelenggaraan program kelas akselerasi (percepatan belajar), dengan landasan dasar Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Nomor 20, bahwa program kelas akselerasi khusus diberikan kepada siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa. Program tersebut sangat efektif dalam mengatasi masalah kesulitan belajar, yaitu siswa yang berpotensi tinggi dan bakat istimewa (luar biasa) dapat mengembangkan potensi belajar secara maksimal dalam kelas khusus, dimaksud mereka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa baik akademik maupun non akademik yang hasilnya jauh lebih baik daripada siswa lulusan kelas reguler (siswa biasa). 2. Penyelenggaraan Program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang sudah berjalan dengan baik, terbukti program tersebut didukung oleh sumber daya pendidikan cukup memadai sebagai faktor pendukung program akselerasi. Sumber daya tersebut seperti, saran prasarana, kurikulum yang kompetitif dan relevan, guru yang profesional, biaya yang sesuai, manajemen yang epektif, kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis partisipatif, lingkungan yang kondusif serta dukungan masyarakat yang tinggi sehingga proses kegiatan belajar mengajar berjalan secara kondusif.
121
3. Proses seleksi masuk penerimaan siswa baru program akselerasi dilakukan dengan ketat, hal ini terbukti dengan diselenggarakan proses seleksi tes masuk, baik tes akademik, tes matrikulasi, tes toefl, tes penjaringan peminatan program, psikotes bakat minat, serta tes wawancara siswa dan orang tua yang dilakukan secara ketat dan selektif. Siswa yang diperkenankan belajar pada program akselerasi adalah siswa yang memiliki kemampuan percepatan belajar tinggi di atas rata-rata (siswa biasa) dengan skor IQ di atas 130 skala Wechsler. Siswa program akselerasi dibentuk dalam kelas khusus, yang dipisahkan daripada kelas reguler yang merupakan jurusan IPA. Hal ini dilakukan agar program akselerasi diselenggarakan tepat sasaran, khusus bagi siswa yang benarbenar memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa. 4. Proses kegiatan belajar mengajar siswa program kelas akselerasi dirancang dan dilaksanakan khusus, disesuaikan dengan kecepatan belajar siswa, dengan jangka waktu tempuh 2 tahun lebih singkat dan cepat dibandingkan dengan kelas reguler yang menempuh waktu selama 3 tahun. Kegiatan pembelajaran didukung sumber daya program yang memadai yang saling bersinergi antara siswa yang berkualitas, strategi pembelajaran bervariasi, kurikulum yang relevan, guru yang profesional, metode, media dan strategi pembelajaran yang sesuai, serta
lingkungan
yang kondusif. Pembelajaran program kelas akselerasi menekankan pada pembelajaran berpusat pada siswa (centre student) dengan belajar tuntas, penggunaan media teknologi informasi sistem internet dengan akses 24 jam mempermudah dan mengarahkan siswa untuk meningkatkan perestasinya secara kompetitif. 5. Output lulusan siswa program kelas akselerasi lulusnya lebih cepat dan lebih awal dari program kelas reguler, mereka lulus pada tahun kedua ketika program reguler berada di kelas 2 dengan hasil kelulusan baik. Hal itu terbukti dari hasil perolehan nilai ujian nasional (UN) tahun pertama hasilnya cukup baik dan di tahu kedua lebih baik atau mendapatkan peringkat baik. Selain itu siswa yang melanjutkan pendidikannya di terima
122
di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang berkualitas baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan meningkatnya prestasi belajar tersebut, maka disimpulkan bahwa penyelenggaraan program kelak akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang berhasil.
B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran atau rekomendasi sebagai berikut: 1. SMA Negeri 1 Pamulang dalam menyelenggarakan program kelas akselrasi hendaknya terus menerus berupaya mempertahankan apa yang menjadi kekuatan program dan memperbaiki serta meningkatkan apay yang
menjadi
masalah
program
akselrasi
dengan
mengevaluasi
mekanisme penyelenggaraan program kelas akselerasi dimulai dengan mengevaluasi dasar hukum tujuan dan masalah penyelenggaraan program, mengevaluasi kekurangan faktor sumber daya pendidikan yang menjadi pendukung terlaksananya program, mengevaluasi mekanisme atau sistem penerimaan seleksi masuk siswa baru khususnya siswa program kelas akselrasi untuk lebih ketat dan slektif sehingga hasilnya mendapatkan calon siswa yang berkualitas, mengevaluasi kegiatan proses belajar mengajar (KMB) yang merupakan penentuan akan hasil yang diinginkan, sekolah harus mensinergikan antara input bermutu tinggi dan dengan proses yang kompetitif supaya hasilnya sesuai harapan, mengevaluasi proses output siswa lulusan program kelas akselerasi agar dapat lebih meningkatkan kualitas keunggulan lulusan baik akademik maupun non akademik sehingga menjadi motivasi positif’ bagi program kelas regular, dan sekolah lain sehingga tercipta sekolah menengah yang kompetitif dan berkualitas tinggi. Selain itu sekolah harus menjalin hubungan dengan departemen terkait seperti departemen tenaga kerja, perguruan tinggi lembaga pendidikan dan lain sebagainya sehingga lulusan program kelas akselerasi jelas tujuan yang akan dicapai, berguna bagi semua pihak.
123
2. Untuk mewujudkan terlaksananya program kelas akselerasi dengan baik, maka sekolah dituntut harus terus menerus meningkatkan kualitas sumber daya program pendidikan meliputi sumber daya manusia yaitu siswa, guru kepala sekolah tata usaha, karyawan sekolah, dukungan orangtua dan masyarakat serta pemerintah harus dikelola dengan baik. Selain harus pula ditingkatkan pula faktor pendidikan lainnya meliputi kurikulum belajar, strategi dan media belajar, sarana dan prasarana, biaya serta manajemen sekolah
dan
lain
sebagainya
yang
turut
mendukung
terhadap
penyelenggaran program akselrasi, sehingga program ini berjalan dengan baik tanpa hambatan yang dapat melahir siswa sesuai dengan kebutuhan, keinginan atau harapan bersama. 3. Kepala
sekolah
diharapkan
lebih
semangat
dan
serius
dalam
meningkatkan dedikasi kepemimpinannya dalam melaksanakan tugas dan perannya, menciptakan inovasi program pendidikan, mengadakan pendidikan dan pelatihan profesionalisme guru dan karyawan sekolah, loyalitas dalam bekerja, melakukan perubahan paradigma baru pendidikan sebagai penggerak dalam meraih mutu. 4. Ketua bidang pengembangan pendidikan (Bangdik) dan Wakasek urusan kurikulum diharapkan terus menerus berupaya melakukan inovasi kurikulum pembelajaran, berdasar pada kurikulum nasional dipadukan dengan muatan lokal yang kompetitif skala nasional dan internasional serta relevansi sesuai tuntutan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa. 5. Guru hendaknya lebih meningkatkan profesionalisme pembelajaran, harus menguasai strategi dan media belajar, menguasai media belajar, memahai karakter, bakat dan minat siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga dapat mudah memberikan bimbingan konseling terhadap mereka serta menjalin hubungan baik dengan orangtua dan masyarakat, menjadi guru disekolah dan di masyarakat serta ikhlas dalam mengajar. Pada dasarnya guru harus lebih peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan jangan sampai gagap teknologi.
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
DAFTAR PUSTAKA Analiah, Aan Sri, Sekretaris Bidang Pengembangan Pendidikan SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang 27 September 2007. Arief, Armai, Reformulasi Pendidikan Islam Jakarta: CRSD PRESS, Cet. I, 2005 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sekolah Berprestasi: Studi Kasus di SMA 2 Petra Surabaya Jakarta: Puslit Balitbang Depdikbud,1995. Departemen Pendidikan Nasional, Inventarisasi dan Kajian Inovasi pendidikan Jakarta: Balitbang Diknas, 2004. ______________, Isu-Isu Pendidikan di Indonesia: Lima isu Pendidikan Triwulan Kedua, Jakarta: Balitbang Diknas, 2004. ______________, Isu-Isu Pendidikan: Enam Isu Pendidikan Triwulan Ketiga, Jakarta: Balitbang Diknas, 2004. ______________, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Edisi ketiga, Cet. II, 2002. ______________, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar SD, SMP, dan SMA: Satu Model Pelayanan Pendidikan Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan Bakat Istimewa, Jakarta: Balibang Diknas, 2003. ______________, Sistem Pendidikan Nasional No. 20, Tahun 2003, Jakarta: Sinar Grafika Offset, Cet. IV, 2006. ______________, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta: Balitbang Diknas, Edisi Ketiga, 2001. Echols, John M dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, Cet. XXII, 1996. Harsining, Guru Program Akselrasi SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang, 6 Oktober 2007. Meier, Dave, The Accelerated Learning Hand Book: Panduan Kreatif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, Bandung : Kaifa, Cet. III, 2003.
124
Munandar, Utami, Pengembangan Kreativitas Anak berbakat, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. II, 2004. Nurahmah, Rahmi, Metodologi Pembelajaran Pada Program Akselerasi di SLTP Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Jakarta: Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2005 Nuraini, Dewi, Perbedaan Kecerdasan Emosi Siswa Berbakat Akademik di Kelas Akselerasi dan di Kelas Reguler, Jakarta: Perpustakaan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, 1426/2005. Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah Teori Model dan Aplikasi, Jakarta: PT Grasindo, Cet. II, 2003 Sidi, Indra Djati, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Jakarta: Paramadina dan PT. Legoso Wacana Ilmu, Cet. I, 2001. Subroto, B. Suryo, Manajemen Pendidikan di Sekolah Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. I, 2004. Suhermin, Ketua Bidang Pengembanagan Pendidikan SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang, 12 September dan 6 Oktober 2007. Sukmadinata, Nana Syaudih, Pengembangan Kurikulum, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1997 Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten tentang : Penetapan Sekolah Penyelenggaraan Program Akselerasi Tingkat SMA untuk SMA Negeri 1 Pamulang, Arsip Program Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun 2006. Suryani, Enny, Wkasek Kurikulum Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang, Wawancara, Pamulang 27 September 2007. Suryohadiprojo, Sayidiman, Kepemimpinan Mutu Pendidikan, artikel diakses, 21 Juli2007 dari htt://Kompas.Com/Kompas-cetak/0307/21/opini/442908.htm. Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan Konsep, Strategi, dan Aplikasi, Jakarta : PT. Grsindo, 2002.
Pedoman dan Hasil Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA SMA NEGERI 1 PAMULANG
Identitas Responden Nama
:
Jabatan
:
Jenjang Pendidikan
:
Tempat/Tgl Wawancara
:
Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi SMANegeri 1 Pamulang 1. Apa yang yang menjadi latarbelakang (masalah) diselenggarakannya program kelas akselerasi dan mengapa SMA Negeri 1 Pamulang terpilih ? 2. Apa tujuan yang hedak didapat dari diselnggarakannya program kelas akselerasi ? 3. Apa yang menjadi landasan diselnggarakannya program kelas akselerasi ? 4. Sarana dan prasarana apa yang diberikan pada program kelas akselrasi ? 5. Bgaiamana sistem pembiayayan dilakukan pada program kelas akselrasi ? 6. Manajemen seperti apa yang diterapkan di SMAN 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselerasi? 7. Gaya kepemimpinan apa yang bapak terapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselrasi ? 8. Lingkungan seperti apa yang diciptakan sekolah pada program
kelas
akselerasi ? 9. Dukungan apa yang diberikan orang tua, masyarakat dan pemerintah terhadap peneyelenggaraan program kelas akselerasi ? 10. Bagaimana proses seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi dilakukan ?
11. Syarat dan kriteria apa saja yang harus dimiliki siswa yang diperkenankan masuk pada program kelas akselerasi ? 12. Berapa skor hasil tes (IQ) siswa baru yang diterima pada program kelas akselrasi ? 13. Bentuk tes seperti apa yang diberikan pada siswa baru program kelas akselerasi ? 14. Bagaimana sistem pengelompokan belajar siswa program kelas akselerasi dilakukan ? 15. Bagaimana sistem proses pembelajaran dilakukan dan berapa lama waktu pendidikan yang ditempuh pada program kelas akselerasi ? 16. Apakah sama atau berbeda penyususnan dan penyampaian kurikulum program akselerasi dengan program kelas reguler ? 17. Syarat dan kriteria apa yang harus dimiliki guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi ? 18. Dalam proses pembelajaran program kelas akselerasi apakah metode belajar diterapkan sesuai dengan materi yang diajarkan ? 19. Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada program kelas akselerasi ? 20. Bagaimana sistem evaluasi dilakukan pada program kelas akselrasi dalam mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa ? 21. Bagaimana pembinaan bimbingan konseling diberikan pada siswa program kelas akselerasi ? 22. Bagaimana proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan dan bagaimana pula hasil hasil yang didapat siswa pada program kelas akaselerasi ? 23. Bagaimana proses ujian akhir nasional (UN) program kelas akselrasi dilaksanakan, apakah hasilnya memuaskan ? 24. Apakah semua siswa program kelas akselerasi lulus akhir ujian sekolah (UAS) dan ujian nasional (UN) dengan hasil memuaskan ? 25. Apa keuntungan yang didapat siswa, sekolah dan masyarakat dan apa kerugian dari penyelenggaraan program kelas akselrasi ?
HASIL WAWANCARA SMA NEGERI 1 PAMULANG Identitas Responden Nama
: Suhermin, S. Pd
Jabatan
: Wakasek Ketua Bidang Pengembanagan Pendidikan
Pendidikan Terakhir
: S.1
Tempat/Tgl Wawancara
: 6 Oktober 2007
Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi SMANegeri 1 Pamulang 1. Apa yang menjadi latarbelakang (masalah) diselenggarakannya program kelas akselerasi dan mengapa SMA Negeri 1 Pamulang yang dipilih oleh pemerintah pusat ? Jawab: Program kelas akselrasi di selenggarakan di SMA Negri 1 Pamulang dikarenakan terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, dimaksud tidak meningkat dan berkembangnya potensi siswa dengan baik secara maksimal, belajar membosankan, mengalamai kejenuhan bahkan siswa tersebut menggangu teman sebangku kalasnya. Di mana siswa yang mengalami kesulitan belajar itu adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa (siswa luar biasa), mereka memiliki kemampuan kecepatan belajar dibandingkan dengan siswa kelas regular (siswa biasa). Kesulitan belajar terjadi disebabkan kegiatan belajar mengajar di kelas disatukan antara siswa bias dengan siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dan bakat istimewa. Selanjutnya permasalahan tersebut kami ajukan kepada pemerintah kabupaten, propinsi dan pusat sekaligus memohon ijin penyelenggaran program akselerasi dengan disertai profil sekolah. Untuk itu SMA Negeri 1 Pamulang yang dipilih pemerintah pusat dari seratus sekolah unggulan di Indonesia mewakili Kota Tangerang. Karena SMA Negeri 1 Pamulang dianggap sudah memenuhi syarat dan kiriteria terbukti dengan tersedianya berbagai sarana dan prasarana pembelajaran, guru dengan pendidikan rata-rata S1 dan karyawan yang kompetitif, terdapat siswa yang berpotensi tinggi dan berbakat yang dibuktikan dengan berbagai prestasi SMA Negeri 1 Pamulang berupa prestasi intrakurikuler maupun ekstarkurikuler baik
tingkat sekolah, kabupaten dan nasional. Sumber daya lainnya yaitu manajemen sekolah yang baik dan trasparan, dan biaya yang cukup serta dukungan masyarakat yang tiggi. SMA Negeri 1 Pamulang sudah menyelenggarakan program akselerasi di mulai tahun 2005, program ini diberikan khusus bagi siswa yang berpotensi tinggi dan bakat istimewa dengan tujuan mengoptimalkan potensi siswa sebagai aset daerah dan bangsa. Siswa yang diperkenankan belajar pada program tersebut harus memenuhi syarat dan kriteria tertentu, mereka harus mengikuti serangkaian tes seleksi penerimaan dengan ketat dan selektif. 2. Apa tujuan yang akan didapat dari diselnggarakannya program kelas akselerasi ? Jawab: Adapun tujuan yang akan didapat dari diselenggarakannya program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang adalah sebagai berikut: a. Mengoptimalkan atau memberdayakan potensi siswa sesuai dengan tingkat kecerdasan dan bakat yang dimilikinya. b. Memberikan pelayanan pendidikan khusus dan kesempatan belajar kepada siswa yang memiliki kemampuan berpotensi tinggi dan bakat istimewa dibandingkan dengan siswa regular biasa untuk menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang lebih singkat yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. 3. Apa yang menjadi landasan diselnggarakannya program akselerasi ? Jawab: Adapun yang menjadi landasan yuridis penyelenggaraan program kelas akselrasi di SMA Negeri 1 Pamulang yaitu berlandaskan pada: Udangundang Nomor 20 Tahu 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat 4, yang menegaskan bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Pasal 12 Ayat 1, menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: (b) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; (f) Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
4. Bagaimana proses seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi dilakukan ? Jawab: Proses seleksi penerimaan siswa baru dilakukan dengan ketat. Pelaksanaannya bersamaan dengan tes penerimaan siswa kelas regular, semua calon siswa baru mengikuti tes seleksi penerimaan siswa baru, (PSB), mengukur kemampuan akademik, setelah itu sekolah mengadakan tes peminatan program yaitu program akselerasi. 5. Syarat dan kriteria apa saja yang harus dimiliki siswa yang diperkenankan masuk pada program kelas akselerasi ? Jawab: Syarat dan criteria yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh seriap siswa yang diperkrnanakan belajar pada prograk kelas akselrasi adalah siswa yang memilki potensi kecerdasan dan kemampuan tinggi serta bakat dan minat istimewa “siswa luar biasa. 6. Berapa skor hasil tes (IQ) siswa baru yang diterima pada program akselrasi ? Jawab: Adapun siswa yang diretima masuk pada program kelas akselrasi adalah sekor minimal 130 ke atas. 7. Bentuk tes seperti apa yang diberikan pada siswa baru program kelas akselerasi ? Jawab: Bentuk tes seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselrasi pda dasarnya sama dengan siswa kelas regular (siswa biasa) tetapi ada sdikit perbedaan. Semua calon siswa baru yang mendaftar di SMA Negeri 1 Pamulang baik siswa kelas reguker maupun kelas akselrasi mengikuti tes ujian masuk seleksi penerimaan. Tes tersebut berupa tes kemampuan akdemik dan tes wawancara siswa maupun orang tua siswa. 8. Bagaimana sistem pengelompokan belajar siswa program kelas akselerasi dilakukan? Jawab: Pengelompokan siswa program kelas akselrasi dikelompokan ke dalam satu rombongan belajar khusus, yang merupakan jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) dan dibentuk dalam satu kelas terpisah dengan kelas regular. setiap kelasnya berjumlah minimal 15 orang dan maksimal 25 orang, taerdiri dari siswa-siswa cerdas dan berbakat istimewa.
9. Srana dan prasarana apa yang diberikan pada program akselrasi ? Jawab: Sarana dan prasarana yang diberikan sekolah terutama yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar program akselerasi pada umumnya sama dengan program kelas regular (kelas biasa), seperti laboratorium bahasa, biologi, fisika, kimia, computer, perpustakaan, sarana olah raga, sarana seni dan kain sebagainya. 10. Bgaiamana sistem pembiayayan dilakukan pada program kelas akselrasi ? Jawab: Sistem pembiayaan penyelenggaraan program akselerasi berbeda dengan program kelas regular. Pembiayaan program kelas akselerasi lebih besar dari kelas regular, yaitu biaya program kelas akselerasi sebesar Rp. 375.000,- per bulan sedangkan biaya kelas reguler sebesar Rp. 150.000,- per bulan. Biaya dimaksud adalah biaya operasional sekolah (Dana SPP). Sedangkan biaya pendaftaran sama dengan kelas regular. Pembiayaan dibedakan dimaksud untuk: a. Pembiayaan sarana penunjang belajar mengajar seperti biaya AC, Internet, ICT. b. Peningkatan gizi siswa. c. Tambahan honor insentif guru 11. Manajemen seperti apa yang diterapkan di SMAN 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselerasi? Jawab: Manajemen sekolah yang diterapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam mengelola sekolahnya yaitu menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS), yang mengetahui apa kelemahan atau kekurangan dan kelebihan sekolah. 12. Gaya kepemimpinan apa yang bapak terapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselrasi ? Jawab: Gaya kepemiminan kepala sekolah yang dipakai adalah kepemiminan demokrasi yang melahirkan kepemimpinan partisipatif.
13. Lingkungan seperti apa yang diciptakan sekolah pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lingkungan belajar mengajar yang diberikan sekolah kepada siswa program kelas akselarasi pada dasarnya sama tetapi ada sedikit perbedaan dengan kelas regular, persamaan tersebut yaitu sekolah menciptakan suasana belajar yang tertib, disiplin bersih, indah, nyaman, dan aman. Sekolah juga menyediakan berbagai fasilitas kebutuhan siswa seperti laboratorium, fisika, biologi, kimia, bahasa, computer, pojoknet sistem 24 jam, perpustakaan dan lain sebagainya, sehingga semua siswa merasa senang belajar di sekolah. Sedangkan perbedaannya lingkungan yang diberikan kepada siswa program kelas akselerasi selain fasilitas di atas kelas dilengkapi AC. 14. Dukungan apa yang diberikan orang tua, masyarakat dan pemerintah terhadap peneyelenggaraan program kelas akselerasi ? Jawab: Bentuk dukungan yang diberikan orang tua terhadap siswa program kelas akselerasi berupa moril dan materil sebagai berikut: a. Menghargai potensi anak dan memberikan kesempatan untuk memilih pendidikan sesuai dengan bakat minat mereka. b. Memberikan dukungan financial (biaya pendidikan). Sedangkan dukungan masyarakat berupa partisipasi dalam menciptakan lingkungan
suasana
belajar
mengajar
mendukung
dalam
kemajuan
pendidikan. Adapun dukungan yang diberikan pemerintah adalah sebagai berikut: a. Memberikan izin kepada sekolah untuk menyelenggarakan program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang. b. Menyediakan sarana prasarana pendidikan c. Membiayai penyelenggaraan pendidikan 15. Bagaimana sistem pembelajaran dilakukan dan berapa lama waktu pendidikan yang ditempuh pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lama pendidikan atau jangka waktu yang ditempuh oleh siswa program akselerasi lebih cepat daripada program regular, hanya membutuhkan waktu 2 tahun.
16. Apakah sama atau berbeda kurikulum yang digunakan dan penyususnan serta penyampaian kurikulum program kelas akselerasi dengan program kelas reguler ? Jawab: Kurikulum yang dipakai pada program kelas akselrasi sama dengan kurikulum yang diberikan pada kelas regular, yaitu kurikilum nasional dan kurikulun lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sedangkan penyusunan dan penyampaian berbeda dengan program akselrasi sebagai berikut: b. Pengelolaan dan penyusunan struktur program pengajaran dengan alokasi waktu yang lebih cepat dan singkat, yaitu dari 3 tahun dibuat menjadi 2 tahun. c. Penyusunan dan penyampaian materi dibuat khusus. Dalam penyusunan materi pelajaran dipilih materi-materi yang esensial dan non esensial. Materi esensial. Penyampaian materi esensial diberikan dalam bentuk tatap muka di kelas, sedangkan materi non esensial disampaikan dalam bentuk tugas mandiri siswa. 17. Syarat dan kriteria apa yang harus dimiliki guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi ? Jawab: Guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi adalah guru yang memiliki syarat dan criteria tertentu yaitu sebagai berikut: a. Semangat penghayatan dan pengalaman keagamaan yang tinggi b. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya dengan jenjang pendidikan sarjana (S1) atau yang setara dalam bidang kependidikan yang relevan. c. Mempunyai pengalaman mengajar di atas 5 tahun 18. Dalam proses pembelajaran program kelas akselerasi apakah metode belajar diterapkan sesuai dengan materi yang diajarkan ? Jawab: Ya, metode yang diajarkan pada program akslrasi selalu disesuaikan dengan materi pelajaran, hal ini dilakukan agar penyampaian materi sesuai dengan silabus pembelajaran yang mempengaruhi pada tingkat kecepatan siswa dalam meneriama dan memahami materi pelajaran.
19. Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada program kelas akselerasi ? Jawab: Adapun media yang digunakan pada program kelas akselerasi adalah sebagai berikut: a. OHF b. Televisi, DVD/VCD c. Buku/modul materi dan LKS d.
Lab bahasa, biologi, fisika, kimia dan computer system internet dan perpustakaan.
20. Bagaimana sistem evaluasi dilakukan pada program kelas akselerasi dalam mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa ? Jawab: Evaluasi pembelajaran pada program kelas akselerasi dilakukan dengan sistem penilaian kelas. Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menerima, memahami, menguasai materi pelajaran di dalam mengukur keberhasilan sebuah program. Aspek-aspek yang dievaluasi 3 aspek Taksenomi Bloom yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Evaluasi tersebut diantaranya ulangan harian, UTS, UAS dan UN. 21. Bagaimana pembinaan bimbingan konseling diberikan pada siswa program kelas akselerasi ? Jawab: Bimbingan konseling yang diberikan sekolah pada siswa program kelas akselrasi sama dengan bimbingan yang diberikan kepada siswa program regular. Bimbingan disampiakan setiap seminggu sekali 1 jam pelajaran secara berkelanjutan. 22. Bagaimana proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan dan bagaimana pula hasil hasil yang didapat siswa pada program kelas akaselerasi ? Jawab: Proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan setiap satu tahun sekali bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional (UN) hanya saja bentuk soal dan pelaksanaan ujian akhir sekolah dibuat dan ditentukan oleh oleh sekolah.
23. Bagaimana proses ujian akhir nasional (UN) program kelas akselrasi dilaksanakan, apakah hasilnya memuaskan ? Jawab: Ujian nasional (UN) dilaksanakan setiap satu tahun seklai. Bentuk soal dan pelaksanaanya ditentukan oleh pemerintah pusat, soal dibuat dalam bentuk ujian tertulis. Hasil yang diraih siswa program kelas akselerasi di tahun pertama cukup baik dan di tahun kedua mengalami peningkatan dengan peringkat baik. 24. Apakah semua siswa program akselerasi lulus akhir ujian sekolah (UAS) dan ujian nasional (UN) dengan hasil memuaskan ? Jawab: Ya, semua siswa program kelas akselerasi lulus dengan baik, hasilnya baik, mereka lulus seratus persen. 25. Apa keuntungan yang didapat siswa, sekolah dan masyarakat dan apa kerugian dari penyelenggaraan program akselrasi ? Jawab: Keuntungan yang didapatkan dari penyelenggaraan program kelass akselrasi sangat bayak. Keuntungan tersebut adalah: a. Keuntungan bagi siswa 1) Siswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari kelas regular yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. 2) Dapat menghemat atau biaya pendidikan karena waktunya lebih singkat dibandingkan kelas regular. b. Keuntungan bagi sekolah adalah: 1) Dapat melaksanakan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. 2) Menjadi kebanggaan tersendiri dapat melayani masyarakat (siswa) yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa sehingga mereka merasa nyaman belajar sesuai dengan karakter dan tabiatnya. c. Keuntungan bagi masyarakat yaitu: mendapatkan peluang kesempatan dan pelayanan pendidikan untuk memberikan pendidikan sesuai dengan potensi, bakat, minat kebutuhan anaknya.
dan
Sedangkan kelemahan dari penyelenggaraan program kelas akselerasi yaitu: 6) Siswa akselerasi kurang matang secara sosial, fisik dan juga emosional untuk berada dalam tingkat kelas yang tinggi meskipun memiliki kualifikasi secara akademis. 7) Siswa akselerasi akan kehilangan aktivitas dalam masa-masa hubungan sosial yang penting pada usianya. 8) Siswa akselerasi mungkin saja merasa prestasi dengan adanya tekanan dan tuntutan materi pelajaran sehingga masa kanak-kanak dan masa remaja akan terisolasi atau bersifat agresif terhadap orang lain. 9) Siswa akselerasi mungkin saja menjadi anti sosial karena tidak mampu memiliki hubungan sebagaimana layaknya orang dewasa lainnya. 10) Program tersebut cenderung dipandang mahal mengenai biaya pendidikan.
Interview
Intervieweer
Busro NIM. 104018299608
Suhermin, S.Pd. NIP. 131 875 137
HASIL WAWANCARA SMA NEGERI 1 PAMULANG Identitas Responden Nama
: Dra. Eny Suryani, M.Pd
Jabatan
: Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
Pendidikan Terakhir
: S. 2
Tempat/Tgl Wawancara
: 27 September 2007
Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi SMANegeri 1 Pamulang 1. Apa yang menjadi latarbelakang (masalah) diselenggarakannya program kelas akselerasi dan mengapa SMA Negeri 1 Pamulang yang dipilih oleh pemerintah pusat ? Jawab:
Kesulitan
belajar
yang
dialami
siswa
melatar
belakangi
diselengarakannya program akselrasi dimana tidak meingkatnya prestasi belajar siswa baik prestasi akdemik maupun non akademik. Siswa merasa jenih, bosan, hingg males belajar. Kesulitan tersebut sebagian besar dirasakan oleh siswa yang cerdas yaitu mereka yang memiliki kemampuan tinggi dan bakat istimewa dibandingkan siswa lainnya. Penyebab lain adalah ketidak seimbangan dalam pengelompokan belajar diman siswa yang cerdasa disatukan dengan siswa biasa yang lambat dalam menerima pelajaran, sehingga mereka yanng cerdasa menunggu siswa biasa dalam menerima materi
pelajaran
yang
berakibat
potensi
kecerdasan
mereka
tidak
diberdayakan secara maksimal.maka terjadi proses terjadi disebabkan kegiatan belajar mengajar di kelas Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diselnggarakanalah program akselrasi. 2. Apa tujuan yang akan didapat dari diselnggarakannya program kelas akselerasi ? Jawab: Tujuan dari penyelenggaran program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang adalah sebagai berikut: a. Dalam rangka pengembangan inovasi pendidikan (kurikulum) dan perubahan paradigma pendidikan. b. Untuk meningkatkan nilai jual pasar bidang pendidikan (produk pendidikan)
c. Mencetak dan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul sebagai asset bangsa terlebih meningkatkan mutu/kualitas pendidikan Indonesia. 3. Apa yang menjadi landasan diselnggarakannya program akselerasi ? Jawab: Landasan yuridis penyelenggaraan program kelas akselrasi di SMA Negeri 1 Pamulang yaitu berlandaskan pada: a. Udang-undang Nomor 20 Tahu 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat 4, yang menegaskan bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. b. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor: 800/256-Dispend/2006 tentang penetapan sekolah penyelenggaraan program akselerasi tingkat SAM untuk SAM Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Banten Menimbang: d) Bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh layanan pendidikan khusus. e) Bahwa program akselerasi adalah salah satu model pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. f) Bahwa untuk penyelenggaraan program akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Jl. Benda Timur XI Pamulang Permai Tangerang- Banten telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai sekolah penyelenggaraan program akselerasi. 4. Bagaimana proses seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi dilakukan ? Jawab: Seleksi masuk penerimaan siswa baru dilakukan dengan ketat. Pelaksanaannya bersamaan dengan tes penerimaan siswa kelas regular, semua calon siswa baru mengikuti tes seleksi penerimaan siswa baru, (PSB), mengukur kemampuan akademik, Tes peminatan, pritest 3 bidang studi yaitu matematika, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian dana pengayaan pengetahuan bidang studi di SLTP untuk mengukur penguasaan siswa meliputi bidang matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Toefl test bahasa Inggris untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris, psikotest meliputi test 1Q, test minat, dan test bakat,
wawancara siswa dan orang tua untuk mengetahui kesiapan mengikuti program kelas akselerasi. 5. Syarat dan kriteria apa saja yang harus dimiliki siswa yang diperkenankan masuk pada program kelas akselerasi ? Jawab: Syarat dan criteria yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh seriap siswa yang diperkrnanakan belajar pada prograk kelas akselrasi: a. Memiliki intelligence question (IQ) minimal 130 skala wechsler ke atas b. Nilai pelajaran matematika minimal 7,5 ke atas c. Kemampuan minat siswa dalam belajar yang tinggi d. Adanya izin dan dukungan baik moril maupun materil dari orang tua serta keinginan sendiri bukan paksaan orang lain. 6. Berapa skor hasil tes (IQ) siswa baru yang diterima pada program akselrasi ? Jawab: Siswa yang diretima masuk pada program kelas akselrasi adalah memiliki sekor 130, 140, 150, minimal 130 ke atas. 7. Bentuk tes seperti apa yang diberikan pada siswa baru program kelas akselerasi ? Jawab: Bentuk tes seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselrasi pda dasarnya sama dengan siswa kelas regular (siswa biasa). Tes terdiri dari tes akdemik, pri test 3 bidang studi yaitu mtematika, bahasa inggris dan bahsa indonesia. Tetapi pada program akselrasi selai tes tersebut diadakan tes peminatan program, tes IQ dan wawancara orang tua mengenai kesiapan finan sial. Adapun bentuk tes seleksi siswa program kelas akselerasi sebagai berikut: a. Pritest 3 bidang studi yaitu matematika, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia b. Toefl test bahasa Inggris c. Psikotest meliputi test 1Q, test minat, dan test bakat. d. Wawancara siswa dan orang tua untuk mengetahui seberapa besar kesiapan dan dukungan yang diberikan baik moral maupun financial 8. Bagaimana sistem pengelompokan belajar siswa program kelas akselerasi dilakukan?
Jawab: Pengelompokan siswa program kelas akselrasi dikelompokan ke dalam satu rombongan belajar khusus, yang merupakan jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) dan dibentuk dalam satu kelas terpisah dengan kelas regular, setiap kelasnya berjumlah minimal 15 orang dan maksimal 25 orang, taerdiri dari siswa-siswa cerdas dan berbakat istimewa. 9. Srana dan prasarana apa yang diberikan pada program akselrasi ? Jawab: Sarana dan prasarana yang diberikan sekolah terutama yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar program akselerasi pada umumnya sama dengan program kelas regular (kelas biasa), seperti laboratorium bahasa, biologi, fisika, kimia, computer sistem internet 24 jam, perpustakaan, sarana olah raga, sarana seni dan kain sebagainya. Sedangkan kelas akselerasi dilengkapi dengan AC. 10. Bgaiamana sistem pembiayayan dilakukan pada program kelas akselrasi ? Jawab: Sistem pembiayaan penyelenggaraan program akselerasi berbeda dengan program kelas regular. Pembiayaan program kelas akselerasi lebih besar dari kelas regular, yaitu biaya program kelas akselerasi sebesar Rp. 375.000,- per bulan sedangkan biaya kelas reguler sebesar Rp. 150.000,- per bulan. Biaya dimaksud adalah biaya operasional sekolah (Dana SPP). Sedangkan biaya pendaftaran sama dengan kelas regular. Pembiayaan dibedakan dimaksud untuk: a. Pembiayaan sarana penunjang belajar mengajar seperti biaya AC, Internet, b. Tambahan honor insentif guru c. Biaya seleksi dan psikotes siswa baru, dan biaya lain-lain. Selain biaya yang dibebankan kepada siswa, sekolah juga menyediakan dana beasiswa yang diberikan kepada anak yang perekonomian lemah tetapi berkemampuan tinggi. 11. Manajemen seperti apa yang diterapkan di SMAN 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselerasi? Jawab: SMA Negeri 1 Pamulang dalam mengelola sekolahnya yaitu menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS), yang mengetahui apa
kelemahan atau kekurangan dan kelebihan sekolah. Manajemen berbasis sekolah didasarkan pada apa yang menjadi kebutuhan sekolah secara umum dan kebutuhan siswa secara khusus. Sekolah mengetahui permasalahan yang terjadi di sekolah dan mengetahui bagaimana mengatasi masalah tersebut. Penerapan manajemen berbasis sekolah dilakukan dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan dimaksud peningkatan prestasi siswa 12. Gaya kepemimpinan apa yang bapak terapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselrasi ? Jawab: Kepala sekolah menggunakan kepemiminan partisipatif. Dimaksud segala kebijakan yang berkaitan dengan sekolah terutama yang bekaitan dengan kegiatan belajar mengajar diambil berdasarkan partisipatif (stake holders) sekolah. 13. Lingkungan seperti apa yang diciptakan sekolah pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lingkungan belajar mengajar yang diberikan sekolah kepada siswa program kelas akselarasi pada dasarnya sama, yaitu sekolah menciptakan suasana belajar yang tertib, disiplin bersih, indah, nyaman, dan aman. Sekolah juga menyediakan berbagai fasilitas kebutuhan siswa seperti laboratorium, fisika, biologi, kimia, bahasa, computer, pojoknet sistem 24 jam, perpustakaan dan lain sebagainya, sehingga semua siswa merasa senang belajar di sekolah. 14. Dukungan apa yang diberikan orang tua, masyarakat dan pemerintah terhadap peneyelenggaraan program kelas akselerasi ? Jawab: Bentuk dukungan yang diberikan orang tua terhadap siswa program kelas akselerasi berupa moril dan materil sebagai berikut: a. Memberikan pendidikan terhadap anaknya sesuai dengan kecerdasan , kemampuan dan kebutuhan siswa. b. Memberi semangat dan dorongan (motivasi) siswa yang belajar dalam program akselerasi. c. Memberikan dukungan financial (biaya pendidikan).
Sedangkan dukungan masyarakat berupa partisipasi dalam menciptakan lingkungan
suasana
belajar
mengajar
mendukung
dalam
kemajuan
pendidikan. Kemudian dukungan yang diberikan pemerintah adalah sebagai berikut: a. Memberikan izin kepada sekolah untuk menyelenggarakan program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang. b. Membiayai penyelenggaraan pendidikan c. mengevaluasi penyelenggaraan program akselerasi setiap tahun d. Mengadakan kunjungan sekolah, seminar, loka karya yang berhubungan denah kegiatan belajar mengajar e. Mengadakan pelatihan dalam meningkatkan strategi metode dan penggunaan media belajar seperti pendidikan computer dan internet. 15. Bagaimana sistem pembelajaran dilakukan dan berapa lama waktu pendidikan yang ditempuh pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lama pendidikan atau jangka waktu yang ditempuh oleh siswa program akselerasi lebih cepat daripada program regular. Di mana kelas regular (kelas biasa) dalam menyelesaikan pendidikannya selama 3 tahun yang dibagi kedalam 6 semester dan setiap semesternya terdiri dari 6 bulan. Sedangkan pada program kelas akselerasi jangka tempuh waktu pendidikan dipercepat menjadi 2 tahun, yang dibagi kedalam 6 semester setiap semseternya terdiri dari 4 bulan. 16. Apakah sama atau berbeda kurikulum yang digunakan dan penyususnan serta penyampaian kurikulum program kelas akselerasi dengan program kelas reguler ? Jawab: Kurikulum yang dipakai pada program kelas akselrasi sama dengan kurikulum yang diberikan pada kelas regular, yaitu kurikilum nasional dan kurikulun lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sedangkan penyusunan dan penyampaian berbeda denganprogram akselrasi sebagai berikut: a. Penyusunan dan penyampaian materi dibuat khusus. Dalam penyusunan materi pelajaran dipilih materi-materi yang esensial dan non esensial.
Materi esensial. Penyampaian materi esensial diberikan dalam bentuk tatap muka di kelas, sedangkan materi non esensial disampaikan dalam bentuk tugas mandiri siswa. b. Pengelolaan dan penyusunan struktur program pengajaran dengan alokasi waktu yang lebih cepat dan singkat, yaitu dari 3 tahun dibuat menjadi 2 tahun d. Alokasi waktu belajar pada program akselerasi lebih banyak dibandingkan dengan kelas regular, dengan perbandingan 3 kali pertemuan tatap muka kelas regular dan 1 kali tatap muka kelas akselerasi, dimaksud guna pemadatan materi pelajaran dalam mengimbangi kemampuan daya tanggap siswa yang cepat dalam menerima materi pelajaran, sehingga siswa tidak bosan, tidak jenuh dana merasa tertantang dalam belajar. 17. Syarat dan kriteria apa yang harus dimiliki guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi ? Jawab: Guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi adalah guru yang memiliki syarat dan criteria tertentu yaitu sebagai berikut: a. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya dengan jenjang pendidikan sarjana (S1) atau yang setara dalam bidang kependidikan yang relevan. 2) Dapat menyusun dan melaksanakan program dari 6 bulan menjadi 4 bualn dengan percepatan belajar (akselerasi). 3) Hanya guru yang berkompetensi tinggi di bidangnya yang diberi tugas mengajar di kelas akselerasi. 18. Dalam proses pembelajaran program kelas akselerasi apakah metode belajar diterapkan sesuai dengan materi yang diajarkan ? Jawab: Ya, metode yang diajarkan pada program akslrasi selalu disesuaikan dengan materi pelajaran, hal ini dilakukan agar penyampaian materi sesuai dengan silabus pemnelajaran. Metode yang digunakan dalam pembelajaran peogeam akseleasi berpusat pada siswa, bukan pad guru, guru, guru hanya sebagai mediator dan pasilitator saja. Metode belajar mengajar yang digunakan di antranya:
a. Metode ceramah b. Metode tanya jawab c. Metode kuis d. Metode kerja kelompok e. Metode pemecahan masalah f. Metode modul dan LKS g. Metode penugasan makalah h. Metode presentasi menggunakan ICT based 19. Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada program kelas akselerasi ? Jawab: Adapun media yang digunakan pada program kelas akselerasi adalah sebagai berikut: e. White board f. Laptop dan Infocus g. OHF h. Televisi, DVD/VCD i.
Tape recorder (pembelajaran toefl)
j.
Buku/modul materi dan LKS
20. Bagaimana sistem evaluasi dilakukan pada program kelas akselerasi dalam mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa ? Jawab: Pada program kelas akselerasi dilakukan evaluasi pembelajaran sistem penilaian kelas. Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menerima, memahami, menguasai materi pelajaran selain itu evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan program. Evaluasi dibuat berupa ulangan harian, ulangan kuis ulangan tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS),dan ujian akhir sekolah, serta ujian nasional (UN) untuk kelulusan siswa. Hal ini dilakukan dalam rangka mengukur prestasi siswa baik yang bersipat kognitif, apektif maupun psikomotorik. 21. Bagaimana pembinaan bimbingan konseling diberikan pada siswa program kelas akselerasi ?
Jawab: Bimbingan konseling yang diberikan sekolah pada siswa program kelas akselrasi sama dengan bimbingan yang diberikan kepada siswa program regular, haya saja pada siswa program kelas akselrasi diberikan secara intensif oleh guru BK maupun guru kelas, baik secara klasikal maupun individual yang disampaikan setiap 1 minggu 1 jam pelajaran secara berkelanjutan mengingat usia mereka rata-rata masi muda dan perlu diberikan motivasi hidup. Adapun bimbingan yang diberikan sekolah berupa: a. Bimbingan prestasi belajar. b. Bimbingan masalah pribadi, keluarga, baik itu sosial maupun ekonomi 22. Bagaimana proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan dan bagaimana pula hasil hasil yang didapat siswa pada program kelas akaselerasi ? Jawab: Proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan setiap satu tahun sekali bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional (UN) hanya saja bentuk soal dan pelaksanaan ujian akhir sekolah dibuat dan ditentukan oleh oleh sekolah, sedangkan uian nasional dibuat danditentukan oleh pemerintah pusat. Bentuk dan pelaksanaan ujian siswa program kelas akselerasi sama dengan kelas reguler. Soal ujian akhir sekolah dibuat dua macam yaitu soal tertulis dan soal praktek. Hasil yang didapat siswa program kelas akselerasi cukup baik, mereka semua lulus dengan nilai baik. 23. Bagaimana proses ujian akhir nasional (UN) program kelas akselrasi dilaksanakan, apakah hasilnya memuaskan ? Jawab: Ujian nasional (UN) dilaksanakan setiap satu tahun seklai. Bentuk soal dan pelaksanaanya ditentukan oleh pemerintah pusat, soal dibuat dalam bentuk ujian tertulis. Ujian nsional diikuti oleh semua siswa, baik program kelas akselrasi maupun kelas reguler. Hasil yang diperoleh siswa program kelas akselerasi cukup baik 24. Apakah semua siswa program akselerasi lulus akhir ujian sekolah (UAS) dan ujian nasional (UN) dengan hasil memuaskan ? Jawab: Ya, semua siswa program kelas akselerasi lulus dengan baik, mereka lulus seratus persen.
25. Apa keuntungan yang didapat siswa, sekolah dan masyarakat dan pa kerugian dari penyelenggaraan program akselrasi ? Jawab: Keuntungan yang didapatkan dari penyelenggaraan program kelass akselrasi sangat bayak, baik itu keuntungan bagi siswa, sekolah maupun masyarakat atau pemerintah. Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut: Keuntungan bagi siswa: a. Siswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari kelas regular yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. b. Dapat menghemat waktu dan biaya pendidikan c. Memberikan penghargaan dan motivasi kepada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa untuk terus berkembang sehingga eksistensi mereka diakui. Keuntungan bagi sekolah adalah: a. Dapat melaksanakan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. b. Mendorong atau memotivasi sekolah untuk melakukan inovasi pendidikan terutama inovasi kurikulum pembelajaran dalam mengembangkan dan meningkatkan sumberdaya sekolah. c. Mendapatkan nilai plus karena sekolah dijadikan rujukan bagi sekolah lain dalam peningkatan mutu dan perubahan paradigma pendidikan. Keuntungan bagi masyarakat: a. Dapat menghemat biaya pendidikan karena waktu yang lebih cepat. b. Menikmati hasil program akselerasi berupa pendidikan yang bermutu atau berkualitas.
Interview
Intervieweer
Busro NIM. 104018299608
Eny Suryani, M.Pd. NIP. 132 047 456
HASIL WAWANCARA SMA NEGERI 1 PAMULANG Identitas Responden Nama
: Dra. Harsining
Jabatan
: Gur Bahsa Inggris Program Kelas Akselrasi
Jenjang Pendidikan
: S.1
Tempat/Tgl Wawancara
: 6 Oktober 2007
Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi SMANegeri 1 Pamulang 1. Apa yang menjadi latarbelakang (masalah) diselenggarakannya program kelas akselerasi dan mengapa SMA Negeri 1 Pamulang yang dipilih oleh pemerintah pusat ? Jawab: Latar belakang program kelas akselrasi di selenggarakan di SMA Negri 1 Pamulang karena terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, dimaksud tidak meningkat dan berkembangnya potensi siswa dengan baik secara maksimal, yang mana mereka adalah siswa istimewa yang memiliki potensi tinggi dan kakat istimewa. Mereka mengalami kejenuhan kebosanan dan suka menganggu teman belajarnya.Kesulitas dimaksud menurunya prestasi belajar. Hal itu terjadi disebabkan pengelompokan belajar distuka antara siwa cerdas dengan siswa biasa yang keduanya memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam menerima dan menguasai materi pelajaran yang berakibat potensi siswa istimewa tidak berkembang Untuk itu program akselrasi diselenggarakan. 2. Apa tujuan yang akan didapat dari diselnggarakannya program kelas akselerasi ? Jawab: Adapun tujuan yang akan didapat dari diselenggarakannya program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang adalah sebagai berikut: a. Mengoptimalkan atau memberdayakan potensi siswa sesuai dengan tingkat kecerdasan dan bakat yang dimilikinya. b. Memberikan pelayanan pendidikan khusus dan kesempatan belajar kepada siswa yang memiliki kemampuan berpotensi tinggi dan bakat istimewa dibandingkan dengan siswa regular biasa untuk menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang lebih singkat yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun.
c. Memotivasi siswa kelas regular (siswa biasa) untuk selalu bersaing meningkatkan prestasi belajar. d. Dalam rangka pengembangan inovasi pendidikan (kurikulum) dan perubahan paradigma pendidikan. e. Untuk meningkatkan nilai jual pasar bidang pendidikan (produk pendidikan). f. Mencetak dan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul sebagai asset bangsa terlebih meningkatkan mutu/kualitas pendidikan Indonesia. 3. Apa yang menjadi landasan diselnggarakannya program akselerasi ? Jawab: Adapun yang menjadi landasan yuridis penyelenggaraan program kelas akselrasi di SMA Negeri 1 Pamulang yaitu berlandaskan pada: a. Udang-undang Nomor 20 Tahu 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 ayat 4, yang menegaskan bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Pasal 12 Ayat 1, menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: (b) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya; (f) Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. b. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor: 800/256-Dispend/2006 tentang penetapan sekolah penyelenggaraan program akselerasi tingkat SAM untuk SAM Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Banten Menimbang: 1) Bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh layanan pendidikan khusus. 2) Bahwa program akselerasi adalah salah satu model pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. 3) Bahwa untuk penyelenggaraan program akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Jl. Benda Timur XI Pamulang Permai Tangerang- Banten telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai sekolah penyelenggaraan program akselerasi.
4. Bagaimana proses seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi dilakukan ? Jawab: Proses seleksi penerimaan siswa baru dilakukan dengan ketat. Pelaksanaannya bersamaan dengan tes penerimaan siswa kelas regular, semua calon siswa baru mengikuti tes seleksi penerimaan siswa baru, (PSB), mengukur kemampuan akademik, setelah itu sekolah mengadakan tes peminatan program, Pritest 3 bidang studi yaitu matematika, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian dana pengayaan pengetahuan bidang studi di SLTP untuk mengukur penguasaan siswa meliputi bidang IPA, IPS, Bahasa. Toefl test bahasa Inggris untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris, psikotest meliputi test 1Q, test minat, dan test bakat, wawancara siswa dan orang tua untuk mengetahui kesiapan mengikuti program kelas akselerasi. 5. Syarat dan kriteria apa saja yang harus dimiliki siswa yang diperkenankan masuk pada program kelas akselerasi ? Jawab: Kriteria dan syarat yang harus dilengkapi setiap siswa yang diperkrnanakan belajar pada prograk kelas akselrasi adalah siswa yang memilki potensi kecerdasan dan kemampuan tinggi serta bakat dan minat istimewa.Bebrapa syarat dan keriteria sebagai berikut: a. Memiliki intelligence question (IQ) minimal 130 skala wechsler ke atas. b. Nilai pelajaran matematika minimal 7,5 ke atas. c. Kemampuan minat siswa dalam belajar yang tinggi. d. Adanya izin dan dukungan baik moril maupun materil dari orang tua serta keinginan sendiri bukan paksaan orang lain. e. Mengikuti tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian kemampuan akademik bidang studi IPA, IPS dan Bahasa dengan nilai minimal 7,5 ke atas. f. Nilai hasil prestasi belajar siswa (nilai rapport) dengan system ranking 10 besar. g. Nilai ujian nasional (UN) untuk 3 bidang studi yaitu matematika, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris minimal 7,5 ke atas.
Hal ini dilakukan supaya siswa yang belajar pada program akselerasi benarbenar siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dan bakat istimewa dibandingkan siswa biasa sehingga penyelenggaraan program akselerasi tepat pada sasaran. 6. Berapa skor hasil tes (IQ) siswa baru yang diterima pada program akselrasi ? Jawab: Adapun siswa yang diretima masuk pada program kelas akselrasi adalah sekor minimal 130 ke atas. 7. Bentuk tes seperti apa yang diberikan pada siswa baru program kelas akselerasi ? Jawab: Bentuk tes seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselrasi sebagai berikut: a. Tes seleksi akademik penerimaan siswa baru (PSB). b. Pritest 3 bidang studi yaitu matematika, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. c. Tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian dana pengayaan pengetahuan semua bidang studi di SLTP untuk mengukur penguasaan siswa. d. Toefl test bahasa Inggris dengan nilai 350. e. Psikotest meliputi test 1Q, test minat, dan test bakat. f. Wawancara siswa untuk mengetahui kesiapan siswa g. Wawancara orang tua untuk mengetahui seberapa besar kesiapan dan dukungan yang diberikan baik moral maupun financial 8. Bagaimana sistem pengelompokan belajar siswa program kelas akselerasi dilakukan? Jawab: Pengelompokan siswa program kelas akselrasi dikelompokan ke dalam satu rombongan belajar khusus, yang merupakan jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) dan dibentuk dalam satu kelas terpisah dengan kelas regular, setiap kelasnya berjumlah minimal 15 orang dan maksimal 25 orang, taerdiri dari siswa-siswa cerdas dan berbakat istimewa. 9. Srana dan prasarana apa yang diberikan pada program akselrasi ? Jawab: Sarana dan prasarana yang diberikan pada program kelas akselerasi pada umumnya sama dengan program kelas regular (kelas biasa), seperti
laboratorium bahasa, biologi, fisika, kimia, computer sistem internet 24 jam, perpustakaan, sarana olah raga, sarana seni dan kain sebagainya. Tetapi ada sarana prasarana khusus yang berbeda dengan kelas reguler yang hanya diberikan pada program kelas akselerasi adalah selain ruangan kelas yang bersih, nyaman dan indah juga dilengkapi AC serta diberikan gizi tambahan untuk meningkatkan perkembangan otak. 10. Bgaiamana sistem pembiayayan dilakukan pada program kelas akselrasi ? Jawab: Sistem pembiayaan penyelenggaraan program akselerasi berbeda dengan program kelas regular. Pembiayaan program kelas akselerasi lebih besar dari kelas regular, yaitu biaya program kelas akselerasi sebesar Rp. 375.000,- per bulan sedangkan biaya kelas reguler sebesar Rp. 150.000,- per bulan. Biaya dimaksud adalah biaya operasional sekolah (Dana SPP). Sedangkan biaya pendaftaran sama dengan kelas regular. Pembiayaan dibedakan dimaksud untuk: a. Pembiayaan sarana penunjang belajar mengajar seperti biaya AC, Internet, ICT. b. Peningkatan gizi siswa. c. Tambahan honor insentif guru. d. Biaya seleksi dan psikotes siswa baru, dan biaya lain-lain. Selain biaya yang dibebankan kepada siswa, sekolah juga menyediakan dana beasiswa yang diberikan kepada anak yang perekonomian lemah tetapi berkemampuan tinggi. 11. Manajemen seperti apa yang diterapkan di SMAN 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselerasi? Jawab: Manajemen sekolah yang diterapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam mengelola sekolahnya yaitu menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS). Karena MBS mengetahui apa kekuatan kelemahan sekolah. Manajemen berbasis sekolah juga mengetahui apa yang menjadi kebutuhan sekolah secara umum dan kebutuhan siswa secara khusus dan mengetahui
permasalahan yang terjadi , sehingga sekolah cepat tanggap dalam mengatasi masalahnya. 12. Gaya kepemimpinan apa yang bapak terapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselrasi ? Jawab: Gaya kepemiminan kepala sekolah yang dipakai adalah kepemiminan demokrasi yang melahirkan kepemimpinan partisipatif. Dimaksud dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan sekolah terutama yang bekaitan dengan kegiatan belajar mengajar diputuskan melalui partisipatif (stake holders) sekolah, dimulai dari kepala sekolah, dewan guru, staf, siswa, dewan komite, massyarakat, pemerintah daerah dan pusat serta pihak lain sebagai pengguna dimaksud perguruan tinggi dan perusahaan, sehingga keputusan yang diambil dan dilaksanakan dan ditanggung bersama. 13. Lingkungan seperti apa yang diciptakan sekolah pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lingkungan belajar mengajar yang diberikan sekolah kepada siswa program kelas akselarasi pada dasarnya sama tetapi ada sedikit perbedaan dengan kelas regular, persamaan tersebut yaitu sekolah menciptakan suasana belajar yang tertib, disiplin bersih, kndah, nyaman, dan aman. Sekolah juga menyediakan berbagai fasilitas kebutuhan siswa seperti laboratorium, fisika, biologi, kimia, bahasa, computer, pojoknet akses 24 jam, perpustakaan dan lain sebagainya, sehingga semua siswa merasa senang belajar di sekolah. Selain itu sekolah juga membuat dan menerapkan tata tertib sekolah dengan ketat dan penuh kesadaran sehingga sekolah tersebut dirasakan sebagai milik bersama. 14. Dukungan apa yang diberikan orang tua, masyarakat dan pemerintah terhadap peneyelenggaraan program kelas akselerasi ? Jawab: Bentuk dukungan yang diberikan orang tua terhadap siswa program kelas akselerasi berupa moril dan materil sebagai berikut: a. Mendukung terhadap penyelenggaraan program akselerasi.
b. Menghargai potensi anak dan memberikan kesempatan untuk memilih pendidikan sesuai dengan bakat minat mereka. c. Memberikan pendidikan terhadap anaknya sesuai dengan kecerdasan , kemampuan dan kebutuhan siswa d. Memberi semangat dan dorongan (motivasi) siswa yang belajar dalam program akselerasi e. Memberikan dukungan financial (biaya pendidikan). f. Koordinasi dan hubungan baik dengan sekolah (guru) dalam mengawasi perkembangan siswa. Sedangkan dukungan masyarakat berupa partisipasi dalam menciptakan lingkungan
suasana
belajar
mengajar
mendukung
dalam
kemajuan
pendidikan. Adapun dukungan yang diberikan pemerintah adalah sebagai berikut: a. Memberikan izin kepada sekolah untuk menyelenggarakan program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang. b. Menyediakan sarana prasarana pendidikan c. Membiayai penyelenggaraan pendidikan d. mengevaluasi penyelenggaraan program akselerasi setiap tahun e. Mengadakan media pembelajaran. f. Mengadakan kunjungan sekolah, seminar, loka karya yang berhubungan denah kegiatan belajar mengajar g. Mengadakan pelatihan dalam meningkatkan strategi metode dan penggunaan media belajar seperti pendidikan computer dan internet h. Mengadakan diklat karyawan sekolah i. Membuat kebijakan terhadap program akselerasi sehingga program tersebut menjadi kelas yang diakui dan legal. 15. Bagaimana sistem pembelajaran dilakukan dan berapa lama waktu pendidikan yang ditempuh pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lama pendidikan atau jangka waktu yang ditempuh oleh siswa program akselerasi lebih cepat daripada program regular. Di mana kelas regular (kelas biasa) dalam menyelesaikan pendidikannya selama 3 tahun
yang dibagi kedalam 6 semester dan setiap semesternya terdiri dari 6 bulan. Sedangkan pada program kelas akselerasi jangka tempuh waktu pendidikan dipercepat menjadi 2 tahun, yang dibagi kedalam 6 semester setiap semseternya terdiri dari 4 bulan, sehingga siswa yang belajar pada program akselerasi dapat menyelesaikan pendidikannya lebih cepat dan singkat dibandingkan dengan program regular. 16. Apakah sama atau berbeda kurikulum yang digunakan dan penyususnan serta penyampaian kurikulum program kelas akselerasi dengan program kelas reguler ? Jawab: Kurikulum yang dipakai pada program kelas akselrasi sama dengan kurikulum yang diberikan pada kelas regular, yaitu kurikilum nasional dan kurikulun lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Sedangkan penyusunan dan penyampaian berbeda denganprogram akselrasi sebagai berikut: a. Pengelolaan dan penyusunan struktur program pengajaran dengan alokasi waktu yang lebih cepat dan singkat, yaitu dari 3 tahun dibuat menjadi 2 tahun. b. Penyusunan dan penyampaian materi dibuat khusus. Dalam penyusunan materi pelajaran dipilih materi-materi yang esensial dan non esensial. Materi esensial. Penyampaian materi esensial diberikan dalam bentuk tatap muka di kelas, sedangkan materi non esensial disampaikan dalam bentuk tugas mandiri siswa. c. Alokasi waktu belajar pada program akselerasi lebih banyak dibandingkan dengan kelas regular, dengan perbandingan 3 kali pertemuan tatap muka kelas regular dan 1 kali tatap muka kelas akselerasi, dimaksud guna pemadatan materi pelajaran dalam mengimbangi kemampuan daya tanggap siswa yang cepat dalam menerima materi pelajaran, sehingga siswa tidak bosan, tidak jenuh dana merasa tertantang dalam belajar. 17. Syarat dan kriteria apa yang harus dimiliki guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi ?
Jawab: Guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi adalah guru yang memiliki syarat dan criteria tertentu yaitu sebagai berikut: a. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya dengan jenjang pendidikan sarjana (S1) atau yang setara dalam bidang kependidikan yang relevan. b. Mempunyai pengalaman mengajar di atas 5 tahun c. Dapat menyusun dan melaksanakan program dari 6 bulan menjadi 4 bualn dengan percepatan belajar (akselerasi) d. Hanya guru yang berkompetensi tinggi di bidangnya yang diberi tugas mengajar di kelas akselerasi. e. Guru khusus yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki persyaratan untuk mengajar di program inovasi pendidikan. f. Memiliki kemampuan akademik yang tinggi g. Memiliki kemampuan mengajar professional h. Menyertakan surat kesediaan mengajar pada program kelas akselerasi i.
Pemberdayaan guru internal sebagai pengembangan karir
18. Dalam proses pembelajaran program kelas akselerasi apakah metode belajar diterapkan sesuai dengan materi yang diajarkan ? Jawab: Ya, metode yang diajarkan pada program akslrasi selalu disesuaikan dengan materi pelajaran, hal ini dilakukan agar penyampaian materi sesuai dengan silabus pemnelajaran yang mempengaruhi pada tingkat kecepatan siswa dalam meneriama dan memahami materi pelajaran. Metode belajar mengajar yang digunakan pada program kelas akselrasi adalah menggunakan metode bervariasi tergantung pada guru yang mengajar sebagai berikut: a. Metode ceramah b. Metode tanya jawab c. Metode kuis d. Metode resitasi e. Metode kerja kelompok f. Metode pemecahan masalah g. Penemuan konsep
h. Metode pemberian proyek i. Metode eksperimen j. Metode penggunaan imele k. Metode presentasi menggunakan ICT based 19. Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada program kelas akselerasi ? Jawab: Adapun media yang digunakan pada program kelas akselerasi adalah sebagai berikut: a. White board b. OHF c. Televisi, DVD/VCD d. Tape recorder (pembelajaran toefl) e. Buku/modul materi dan LKS f. Lab bahasa, biologi, fisika, kimia dan computer system internet dan perpustakaan. 20. Bagaimana sistem evaluasi dilakukan pada program kelas akselerasi dalam mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa ? Jawab: Evaluasi pembelajaran program kelas akselerasi dilakukan dengan sistem penilaian kelas. Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menerima, memahami, menguasai materi pelajaran serta mengukur keberhasilan program. Aspek-aspek yang dievaluasi 3 aspek Taxonomy Bloom yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Evaluasi kognitif berupa ulangan harian, ulangan kuis ulangan tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS),dan ujian akhir sekolah, serta ujian nasional (UN) untuk kelulusan siswa. Evaluasi afektif berupa penilaian sikap prilaku siswa di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang berhubungan dengan kepribadian siswa dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sedangkan evaluasi psikomotorik meliputi ujian praktikum belajar dan kegiatan aktivitas siswa di sekolah baik yang berhubungan dengan kegiatan kurikuler maupun ekstarkuriluler.
21. Bagaimana pembinaan bimbingan konseling diberikan pada siswa program kelas akselerasi ? Jawab: Bimbingan konseling siswa program kelas akselrasi sama dengan bimbingan yang diberikan kepada siswa program regular, haya saja pada siswa program kelas akselrasi diberikan secara intensif oleh guru BK maupun guru kelas, baik secara klasikal maupun individual yang disampaikan setiap 1 minggu 1 jam pelajaran secara berkelanjutan mengingat usia mereka rata-rata masi muda dan perlu diberikan motivasi hidup. Bimbingan konseling dilakukan bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswas terutama masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar. Adapun bimbingan yang diberikan sekolah berupa: a. Bimbingan psikologi b. Bimbingan prestasi belajar c. Bimbingan karir siswa d. Bimbingan masalah pribadi, keluarga, baik itu sosial maupun ekonomi 22. Bagaimana proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan dan bagaimana pula hasil hasil yang didapat siswa pada program kelas akaselerasi ? Jawab: Proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan setiap satu tahun sekali bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional (UN) hanya saja bentuk soal dan pelaksanaan ujian akhir sekolah dibuat dan ditentukan oleh oleh sekolah, sedangkan uian nasional dibuat danditentukan oleh pemerintah pusat. Bentuk dan pelaksanaan ujian siswa program kelas akselerasi sama dengan kelas reguler. Soal ujian akhir sekolah dibuat dua macam yaitu soal tertulis dan soal praktek. Hasil yang didapat siswa program kelas akselerasi cukup baik mereka semua lulus dengan nilai lebih baik. 23. Bagaimana proses ujian akhir nasional (UN) program kelas akselrasi dilaksanakan, apakah hasilnya memuaskan ? Jawab: Ujian nasional (UN) dilaksanakan setiap satu tahun seklai. Bentuk soal dan pelaksanaanya ditentukan oleh pemerintah pusat, soal dibuat dalam bentuk ujian tertulis. Ujian nsional diikuti oleh semua siswa, baik program
kelas akselrasi maupun kelas reguler. Hasil yang diraih siswa program kelas akselerasi di tahun pertama cukup baik, di tahuk ke dua lebih baik mengalami peningkatan dari tahun pertama dengan peingkat baik. 24. Apakah semua siswa program akselerasi lulus akhir ujian sekolah (UAS) dan ujian nasional (UN) dengan hasil memuaskan ? Jawab: Yah, semua siswa program kelas akselerasi lulus ujian UAS dengan nilai baik. 25. Apa keuntungan yang didapat siswa, sekolah dan masyarakat dan apa kerugian dari penyelenggaraan program akselrasi ? Jawab: Keuntungan yang didapatkan dari penyelenggaraan program kelass akselrasi sangat bayak, baik itu keuntungan bagi siswa, sekolah maupun masyarakat atau pemerintah. Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut: a. Keuntungan bagi siswa: 1) Siswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari kelas regular yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. 2) Dapat menghemat atau biaya pendidikan karena waktunya lebih singkat dibandingkan kelas regular. 3) Memberikan penghargaan dan motivasi kepada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa untuk terus berkembang sehingga eksistensi mereka diakui. 4) Potensi kecerdasan dan bakat siswa dapat diberdayakan dengan optimal sesuai dengan tingkat perkembangan percepatan belajar. 5) Siswa dapat mengembangkan diri secara maksimal. 6) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. b. Keuntungan bagi sekolah adalah: 1) Sekolah dapat melaksanakan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. 2) Menjadi kebanggaan tersendiri dapat melayani masyarakat (siswa) yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa sehingga mereka merasa nyaman belajar sesuai dengan karakter dan tabiatnya.
3) Dapat mendorong atau memotivasi sekolah untuk melakukan inovasi pendidikan
terutama
inovasi
kurikulum
pembelajaran
dalam
mengembangkan dan meningkatkan sumberdaya sekolah. 4) Sekolah mendapatkan kepercayaan masyarakat dalam pelayanan pendidikan. 5) Sekolah mendapatkan nilai plus karena sekolah dijadikan rujukan bagi sekolah lain dalam peningkatan mutu dan perubahan paradigma pendidikan. 6) Program
kelas
akselerasi
merupakan
langkah
upaya
dalam
meningkatkan mutu pendidikan. 7) Siswa berpotensi tinggi dan berbakat istimewa adalah sebagai asset sumber daya manusia masa depan bangsa Indonesia. c. Keuntungan bagi masyarakat: 1) Masyarakat
mendapatkan
peluang
kesempatan
dan
pelayanan
pendidikan untuk memberikan pendidikan sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kebutuhan anaknya. 2) Masyarakat dapat menghemat biaya pendidikan karena waktu yang lebih cepat. 3) Masyarakat dapat menikmati
hasil program akselerasi berupa
pendidikan yang bermutu atau berkualitas.
Interview
Intervieweer
Busro NIM. 104018299608
Dra. Harsining NIP. 131 673 115
HASIL WAWANCARA SMA NEGERI 1 PAMULANG Identitas Responden Nama
: Dra. Aan Sri Analiah
Jabatan
: Sekertaris Bidang Penegmbanagan Pendidikan
Pendidikan Terakhir
: S.1
Tempat/Tgl Wawancara
: 27 September 2007
Mekanisme Penyelenggaraan Program Akselerasi SMANegeri 1 Pamulang 1. Apa yang menjadi latarbelakang (masalah) diselenggarakannya program kelas akselerasi ? dan mengapa SMA Negeri 1 Pamulang yang dipilih oleh pemerintah pusat ? Jawab: Latar belakang diselenggarakannyan program kelas akselrasi di selenggarakan di SMA Negri 1 Pamulang dikarenakan ditemukannya siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, yaitu
siswa yang memiliki
kecerdasan tinggi dan bakat istimewa. Kesulitan dimaksud kejenuhan kebosanan dan malas dalam belajar yang berakibat menurun dan rendahnya prestasi belajar. Hal itu terjadi akibat kegiatan pembelajaran di kelas disatukan antar siswa cerdas dan berbakat (cepat dalam menerima dan menguasai pelajaran) dengan siswa biasa (lambat dalam menerima pelajaran) sehingga terjadi kenjangan dalam pembelajaran yang beakibat tidak berkembangnya potensi siswa secara maksima. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka SMA Negeri 1 Pamukang menyelenggarakan program kelas percepatan belajar (akselrasi) yang khusus diberikan kepada siswa yang berpotensi tinggi dan berbakat istimewa, sehingga siswa istimewa yang merupakan aset bangsa dapat diberdayakan dengan baik untuk kemjuan bangsa sekarang dan masa mendatang. 2. Apa tujuan yang akan didapat dari diselnggarakannya program kelas akselerasi ? Jawab: Tujuan yang didapat dari diselenggarakannya program kelas akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang adalah sebagai berikut: a. Mengoptimalkan atau memberdayakan potensi siswa sesuai dengan tingkat kecerdasan dan bakat yang dimilikinya.
b. Memberikan pelayanan pendidikan khusus dan kesempatan belajar kepada siswa yang memiliki kemampuan berpotensi tinggi dan bakat istimewa dibandingkan dengan siswa regular biasa untuk menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang lebih singkat yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. c. Memotivasi siswa kelas regular (siswa biasa) untuk selalu bersaing meningkatkan prestasi belajar. d. Dalam rangka pengembangan inovasi pendidikan (kurikulum) dan perubahan paradigma pendidikan. e. Untuk meningkatkan nilai jual pasar bidang pendidikan (produk pendidikan) f. Mencetak dan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul sebagai asset bangsa terlebih meningkatkan mutu/kualitas pendidikan Indonesia. 3. Apa yang menjadi landasan diselnggarakannya program akselerasi ? Jawab: Adapun yang menjadi landasan yuridis penyelenggaraan program kelas akselrasi di SMA Negeri 1 Pamulang yaitu berlandaskan pada: a. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor: 800/256-Dispend/2006 tentang penetapan sekolah penyelenggaraan program akselerasi tingkat SAM untuk SAM Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Banten Menimbang: 1) 1). Bahwa warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh layanan pendidikan khusus. 2) Bahwa program akselerasi adalah salah satu model pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. 3) Bahwa untuk penyelenggaraan program akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Kabupaten Tangerang Jl. Benda Timur XI Pamulang Permai Tangerang- Banten telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai sekolah penyelenggaraan program akselerasi. 4. Bagaimana proses seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselerasi dilakukan ? Jawab: Proses seleksi penerimaan siswa baru pada program akselerasi dilakukan dengan ketat dan selektif Tes yang diadakan diantaranya tes akademik, tes peminatan program, tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian dana
pengayaan pengetahuan bidang studi di SLTP ,toefl test bahasa Inggris, psikotest meliputi test 1Q, test minat, dan test bakat, wawancara siswa dan orang tua untuk mengetahui kesiapan mengikuti program kelas akselerasi. 5. Syarat dan kriteria apa saja yang harus dimiliki siswa yang diperkenankan masuk pada program kelas akselerasi ? Jawab: Syarat dan kriteria yang ditentukan sekolah selai kecerdasa yang tinggi ada juga sayarat dan keriteri yaitu: a. Memiliki intelligence question (IQ) minimal 130 skala Wechsler ke atas b. Nilai pelajaran matematika minimal 7,5 ke atas c. Adanya izin dan dukungan baik moril maupun materil dari orang tua serta keinginan sendiri bukan paksaan orang lain. d. Mengikuti tes matrikulasi yaitu tes penyesuaian kemampuan akademik bidang studi IPA, IPS dan Bahasa dengan nilai minimal 7,5 ke atas. e. Nilai hasil prestasi belajar siswa (nilai rapport) dengan system ranking 10 besar. Hal ini dilakukan supaya siswa yang belajar pada program akselerasi benarbenar siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dan bakat istimewa dibandingkan siswa biasa sehingga penyelenggaraan program akselerasi tepat pada sasaran. 6. Berapa skor hasil tes (IQ) siswa baru yang diterima pada program akselrasi ? Jawab: Adapun siswa yang diretima masuk pada program kelas akselrasi adalah sekor minimal 130 ke atas. 7. Bentuk tes seperti apa yang diberikan pada siswa baru program kelas akselerasi ? Jawab: Bentuk tes seleksi penerimaan siswa baru program kelas akselrasi mengikuti tes ujian masuk seleksi penerimaan yaitu tes akdemik, tes peminatan program, tes akdemik tes matrikulasi, tes IQ, tes Toefl test bahasa Inggris dan tes wawancara siswa maupun orang tua siswa. Langkah berikutnya sekolah mengadakan tes
8. Bagaimana sistem pengelompokan belajar siswa program kelas akselerasi dilakukan? Jawab: Pengelompokan siswa program kelas akselrasi dikelompokan ke dalam satu rombongan belajar khusus, yang merupakan jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) dan dibentuk dalam satu kelas terpisah dengan kelas regular, setiap kelasnya berjumlah minimal 15 orang dan maksimal 25 orang, taerdiri dari siswa-siswa cerdas dan berbakat istimewa. 9. Sarana dan prasarana apa yang diberikan pada program akselrasi ? Jawab: Sarana dan prasarana yang diberikan sekolah terutama yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar program akselerasi pada umumnya sama dengan program kelas regular (kelas biasa), seperti laboratorium bahasa, biologi, fisika, kimia, computer sistem internet dengan akses 24 jam, perpustakaan, sarana olah raga, sarana seni serta dilengkapi dengan AC dan tambahan gizi untuk perkembangan otak. 10. Bgaiamana sistem pembiayayan dilakukan pada program kelas akselrasi ? Jawab: Biaya program akselerasi berbeda dengan program kelas regular. Pembiayaan program kelas akselerasi lebih besar dari kelas regular, yaitu biaya program kelas akselerasi sebesar Rp. 375.000,- per bulan sedangkan biaya kelas reguler sebesar Rp. 150.000,- per bulan. Biaya dimaksud adalah biaya operasional sekolah (Dana SPP). Pembiayaan dibedakan dimaksud untuk: a. Pembiayaan sarana penunjang belajar mengajar seperti biaya AC, Internet, ICT. b. Tambahan honor insentif guru c. Biaya seleksi dan psikotes siswa baru, dan biaya lain-lain. 11. Manajemen seperti apa yang diterapkan di SMAN 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselerasi? Jawab: Manajemen sekolah yang diterapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam mengelola sekolahnya yaitu menerapkan manajemen berbasis sekolah
(MBS), yang mengetahui apa kelemahan atau kekurangan dan kelebihan sekolah serta bagaimana cara mengatasinya. 12. Gaya kepemimpinan apa yang bapak terapkan di SMA Negeri 1 Pamulang dalam peningkatan mutu pendidikan berhubungan dengan penyelenggaraan program kelas akselrasi ? Jawab: Gaya kepemiminan kepala sekolah yang dipakai adalah kepemiminan demokrasi yang melahirkan kepemimpinan partisipatif. Dimaksud segala kebijakan yang berkaitan dengan sekolah terutama yang bekaitan dengan kegiatan belajar mengajar diambil berdasarkan partisipatif (stake holders) sekolah. 13. Lingkungan seperti apa yang diciptakan sekolah pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lingkungan belajar mengajar yang diberikan pada program kelas akselarasi sama yaitu sekolah menciptakan suasana belajar yang tertib, disiplin bersih, kndah, nyaman, dan aman dan penerapan disiplin yang ketat dengan penuh kesadaran. Selain itu sekolah juga menyediakan berbagai fasilitas kebutuhan siswa seperti laboratorium, fisika, biologi, kimia, bahasa, computer, perpustakaan pojoknet dengan akses 24 jam. 14. Dukungan apa yang diberikan orang tua, masyarakat dan pemerintah terhadap peneyelenggaraan program kelas akselerasi ? Jawab: Dukungan yang diberikan orang tua terhadap siswa program kelas akselerasi yaitu: a. Menghargai potensi anak dan memberikan kesempatan untuk memilih pendidikan sesuai dengan bakat minat mereka. b. Memberi semangat dan dorongan (motivasi) siswa yang belajar dalam program akselerasi c. Memberikan dukungan financial (biaya pendidikan). d. Koordinasi dan hubungan baik dengan sekolah (guru) dalam mengawasi perkembangan siswa.
Sedangkan dukungan masyarakat berupa partisipasi dalam menciptakan lingkungan
suasana
belajar
mengajar
mendukung
dalam
kemajuan
pendidikan. Adapun dukungan yang diberikan pemerintah adalah sebagai berikut: a. Memberikan izin kepada sekolah untuk menyelenggarakan program akselerasi di SMA Negeri 1 Pamulang. b. Membiayai penyelenggaraan pendidikan c. mengevaluasi penyelenggaraan program akselerasi setiap tahun d. Mengadakan kunjungan sekolah, seminar, loka karya yang berhubungan denah kegiatan belajar mengajar e. Mengadakan pelatihan dalam meningkatkan strategi metode dan penggunaan media belajar seperti pendidikan computer dan internet f. Membuat kebijakan terhadap program akselerasi sehingga program tersebut menjadi kelas yang diakui dan legal. 15. Bagaimana sistem pembelajaran dilakukan dan berapa lama waktu pendidikan yang ditempuh pada program kelas akselerasi ? Jawab: Lama pendidikan atau jangka waktu yang ditempuh oleh siswa program akselerasi lebih cepat daripada program regular, yaitu selama 2 tahun, yang dibagi kedalam 6 semester setiap semseternya terdiri dari 4 bulan 16. Apakah sama atau berbeda kurikulum yang digunakan dan penyususnan serta penyampaian kurikulum program kelas akselerasi dengan program kelas reguler ? Jawab: Kurikulum yang dipakai pada program kelas akselrasi sama dengan kurikulum yang diberikan pada kelas regular, yaitu kurikilum nasional dan kurikulun lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Adapun kurikulumnya adalah kurikulum berbasis sekolah dan kurikulu tingkat satuan pendidikan (KTSP). Penyusunan dan penyampaian berbeda denganprogram akselrasi sebagai berikut: a. Pengelolaan dan penyusunan struktur program pengajaran dengan alokasi waktu yang lebih cepat dan singkat, yaitu dari 3 tahun dibuat menjadi 2 tahun.
b. Penyusunan dan penyampaian materi dibuat khusus. Dalam penyusunan materi pelajaran dipilih materi-materi yang esensial dan non esensial. Materi esensial. Penyampaian materi esensial diberikan dalam bentuk tatap muka di kelas, sedangkan materi non esensial disampaikan dalam bentuk tugas mandiri siswa. c. Alokasi waktu belajar pada program akselerasi lebih banyak dibandingkan dengan kelas regular, dengan perbandingan 3 kali pertemuan tatap muka kelas regular dan 1 kali tatap muka kelas akselerasi, dimaksud guna pemadatan materi pelajaran dalam mengimbangi kemampuan daya tanggap siswa yang cepat dalam menerima materi pelajaran, sehingga siswa tidak bosan, tidak jenuh dana merasa tertantang dalam belajar. 17. Syarat dan kriteria apa yang harus dimiliki guru yang diberdayakan pada program kelas akselerasi ? Jawab: Pemerdayaan guru pada program kelas akselerasi yanga selektif yaitu: a. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya dengan jenjang pendidikan sarjana (S1) atau yang setara dalam bidang kependidikan yang relevan. b. Dapat menyusun dan melaksanakan program dari 6 bulan menjadi 4 bualn dengan percepatan belajar (akselerasi) c. Hanya guru yang berkompetensi tinggi di bidangnya yang diberi tugas mengajar di kelas akselerasi. d. Guru khusus yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki persyaratan untuk mengajar di program inovasi pendidikan. e. Menyertakan surat kesediaan mengajar pada program kelas akselerasi 18. Dalam proses pembelajaran program kelas akselerasi apakah metode belajar diterapkan sesuai dengan materi yang diajarkan ? Jawab: Ya, metode yang diajarkan pada program akslrasi selalu disesuaikan dengan materi pelajaran, hal ini dilakukan agar penyampaian materi sesuai dengan silabus pemnelajaran yang mempengaruhi pada tingkat kecepatan siswa dalam meneriama dan memahami materi pelajaran. Metode yang digunakan meliputi:
a. Metode ceramah b. Metode tanya jawab c. Metode kuis d. Metode kerja kelompok e. Metode pemecahan masalah f. Metode modul dan LKS g. Metode penugasan makalah h. Metode presentasi menggunakan ICT based 19. Media apa saja yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada program kelas akselerasi ? Jawab: Adapun media yang digunakan pada program kelas akselerasi adalah sebagai berikut: a. White board b. OHF c. Televisi, DVD/VCD d. Tape recorder (pembelajaran toefl) e. Buku/modul materi dan LKS f.
Lab bahasa, biologi, fisika, kimia dan computer system internet dan perpustakaan.
20. Bagaimana sistem evaluasi dilakukan pada program kelas akselerasi dalam mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa ? Jawab: Evaluasi pembelajaran pada program kelas akselerasi dilakukan dengan sistem penilaian kelas. Aspek-aspek yang dievaluasi yaitu kemapuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Evaluasi kognitif berupa ulangan harian, ulangan kuis ulangan tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS),dan ujian akhir sekolah, serta ujian nasional (UN) untuk kelulusan siswa. Evaluasi afektif berupa penilaian sikap prilaku siswa di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang berhubungan dengan kepribadian siswa dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sedangkan evaluasi psikomotorik meliputi ujian praktikum belajar dan kegiatan aktivitas
siswa di sekolah baik yang berhubungan dengan kegiatan kurikuler maupun ekstarkuriluler. 21. Bagaimana pembinaan bimbingan konseling diberikan pada siswa program kelas akselerasi ? Jawab: Bimbingan konseling yang diberikan sekolah pada siswa program kelas akselrasi sama dengan bimbingan yang diberikan kepada siswa program regular, haya saja pada siswa program kelas akselrasi diberikan secara intensif oleh guru BK maupun guru kelas, baik secara klasikal maupun individual yang disampaikan setiap 1 minggu 1 jam pelajaran secara berkelanjutan Adapun bimbingan yang diberikan sekolah berupa: a. Bimbingan psikologi b. Bimbingan prestasi belajar c. Bimbingan karir siswa d. Bimbingan masalah pribadi, keluarga, baik itu sosial maupun ekonomi 22. Bagaimana proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan dan bagaimana pula hasil hasil yang didapat siswa pada program kelas akaselerasi ? Jawab: Proses ujian akhir sekolah (UAS) dilaksanakan setiap satu tahun sekali bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional (UN) hanya saja bentuk soal dan pelaksanaan ujian akhir sekolah dibuat dan ditentukan oleh oleh sekolah, sedangkan uian nasional dibuat danditentukan oleh pemerintah pusat. Bentuk dan pelaksanaan ujian siswa program kelas akselerasi sama dengan kelas reguler. Soal ujian akhir sekolah dibuat dua macam yaitu soal tertulis dan soal praktek. Hasil yang didapat siswa program kelas akselerasi cukup baik semua siswa lulus dengan nilai baik. 23. Bagaimana proses ujian akhir nasional (UN) program kelas akselrasi dilaksanakan, apakah hasilnya memuaskan ? Jawab: Ujian nasional (UN) dilaksanakan setiap satu tahun seklai. Bentuk soal dan pelaksanaanya ditentukan oleh pemerintah pusat, soal dibuat dalam bentuk ujian tertulis. Ujian nsional diikuti oleh semua siswa, baik program kelas akselrasi maupun kelas reguler. Hasil yang diraih siswa program kelas
akselerasi di tahun pertama cukup baik dan di tahun kedua lebih baik dengan hasil katagori baik. 24. Apakah semua siswa program akselerasi lulus akhir ujian sekolah (UAS) dan ujian nasional (UN) dengan hasil memuaskan ? Jawab: Ya, semua siswa program kelas akselerasi lulus dengan baik, mereka lulus seratus persen. 25. Apa keuntungan yang didapat siswa, sekolah dan masyarakat dan apa kerugian dari penyelenggaraan program akselrasi ? Jawab: Program kelass akselrasi memiliki bayak, di antaranya: a. Keuntungan bagi siswa: 2) Siswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari kelas regular yang seharusnya 3 tahun menjadi 2 tahun. 3) Dapat menghemat atau biaya pendidikan karena waktunya lebih singkat dibandingkan kelas regular. 4) Memberikan penghargaan dan motivasi kepada siswa yang memiliki potensi kecerdasan tinggi dan bakat istimewa untuk terus berkembang 5) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. b. Keuntungan bagi sekolah adalah. 1) Dapat melaksanakan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. 2) Mendorong atau memotivasi sekolah untuk melakukan inovasi pendidikan
terutama
inovasi
kurikulum
pembelajaran
dalam
mengembangkan dan meningkatkan sumber daya sekolah. 3) Mendapatkan nilai plus karena sekolah dijadikan rujukan bagi sekolah lain dalam peningkatan mutu dan perubahan paradigma pendidikan. 4) Program
kelas
akselerasi
merupakan
meningkatkan mutu pendidikan.
langkah
upaya
dalam
c. Keuntungan bagi masyarakat: 1) Mendapatkan peluang kesempatan dan pelayanan pendidikan untuk memberikan pendidikan sesuai dengan potensi, bakat, minat
dan
kebutuhan anaknya. 2) Dapat menghemat biaya pendidikan karena waktu yang lebih cepat.
. Interview
Intervieweer
Busro NIM. 104018299608
Dra. Aan Sri Analiah NIP. 132 122 039
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi Nama Tempat Tgl lahir
Jenis Kelamin Agama Status Alamat
: Busro : Lebak 16 Maret 1982 Kp. Sanding RT 04/02. Desa Sindang Sari. Kecamatan Sajira. Kabupaten Lebak Rangkasbitung Provinsi Banten. : Laki-laki : Islam : Belum Nikah : Masjid raya Al-Iftitah RT. 01/19. Perumahan Pondik Benda Indah. Kelurahan Benda Baru. Kecamatan Pamulang. Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
II. Riwayat Pendidikan SDN Sindang Sari I Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak Rangkasbitung Provinsi Banten Tahun 1994. Madrasa Tsanawiyah Alingga Kecamatan sajira Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 1997. Madrasah Aliyah Negri Kabupaten Lebak Rangkasbitung Provinsi Banten Tahun 2003. Sarjana (S.1) Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakatra Tahun 2008. III. Pengalaman Organisasi Anggota Pramuka MTs Alingga Kecamatan Sajira Tahun 19921994. Anggota Pramauka MAN Rangkasbitung Tahun 2000-2002. Ketua kelas IPA 1 MAN Rangkasbitung Tahun 2002-2003. Ketua Gerakan Disiplin Nasoanal MAN Rangkasbitung Tahun 2001-2003. Ketua II (RISMAN) Rohani Islam MAN Rangkasbitung Tahun 2002-2003. Anggota (PII) Pelajar Islam Indonesia Tahun 2002-2003. Anggota (PMII), (HMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2003-2005. Ketua Mahasiswa Semester 1-2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2003-2004. Wakil Ketua Bidang Kegamaan (RIAS) Remaja Islam Masjid AlIstikomah, Kampung Utan Ciputat Jakarta Tahun 2004-2005. Ketua (IKRAMAIDA) Ikatan Remaja Masjid Raya AL-Iftitah Perumahan Pondok Benda Indah Pamulang Tangerang Tahun 20072008.
Sejarah, Visis, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007 Pada tahun 1987 wilayah Pamulang masih termasuk bagian wilayah kecamatan Ciputat. Pada saat itu pula sedang dibangun pemukiman penduduk berskala luas yaitu Perumahan Pamulang Permai II. Pertambahan kepadatan penduduk Kecamatan Ciputat khususnya di sekitar wilayah Pamulang menuntut bertambahnya pula sarana pendidikan khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA). Atas bantuan berbagai pihak dan rekomendasi dari pemerintah kabupaten Tangerang, dikeluarkanlah Surat Persetujuan Penggunaan Tanah Fasilitas Sosial No. 593.3/1515-UM/1988 tertanggal 2 Juli 1988. Dari keputusan pemerintah tersebut, akhirnya pihak pengembang Perumahan Pamulang Permai II menyetujui sebagian tanahnya untuk dibangun sebuah sekolah ditas tanah seluas 4870 meter persegi. Pada tanggal tanggal 17 Oktober 1991 berdirilah sekolah bernama SMA Negeri 2 Ciputat dengan kepala sekolah Ibu Hj.Siti Aisyah, BA dengan Wakil Kepala Sekolah Bapak Drs. A.Rifaie' Sirath. Pada saat itu sekolah terdiri dari 12 kelas yaitu 4 kelas untuk kelas I, 4 kelas untuk kelas II dan 4 kelas untuk kelas III. Pada tahun 1991-1992 terjadi pemekaran wilayah dimana wilayah Pamulang telah menjadi kecamatan tersendiri yaitu kecamatan Pamulang dan sekolah SMA Negeri 2 Ciputat pun berubah menjadi SMA Negeri 1 Pamulang
dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0216/O/1992 tertanggal 5 Mei 1992. Namun (SK) ini ditandatangani baru pada bulan Juni 1992 dan dijadikan landasan berdirinya SMA Negeri 1 Pamulang yaitu bulan Juni 1992. SMA Negeri 1 Pamulang sekarang sudah menjadi sekolah unggulan, yang memiliki berbagai program pelayanan pendidikan yang disesuaikana dengan potensi bakat, serta minat siswa seperti; program percepatan belajar (akselerasi). SMA Negeri 1 Pamulang dipilih oleh pemerintah
pusat dari 100 sekolah di Indonesia sebagai sekolah pengembangan pendidikan. Pada saat ini Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang dijabat oleh Drs. Dedi Rafidi. SMA Negeri 1 Pamulang beralamat: di Jln.Benda Timur XI Komplek Perumahan Pamulang Permai II Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten 14516 Tlp.021-74633772.
Website:n1pam.come dan mail:
[email protected]. Sedangkan visis, misis serta tujuan SMA Negeri 1 Pamulang yaitu: a. Visi sekolah adalah: Menjadi sekolah terunggul berwawasan nasional dan bersaing secara internasional. b. Misi sekolah adalah: Mewujudkan masyarakat sekolah yang unggul, memiliki wawasan kebangsaan, mampu bersaing secara global dan mewujudkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. c. Tujuan sekolah adalah: Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berwawasan nasional dan mampu bersaing secara global.
Pamulang,
Januari 2008
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP.131 260 909
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Data Tata Usaha SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007 No 1
Nama Karyawan Drs. Ayadih
Pendidikan/jurusan Terakhir S.1. Pendidikan Agama Islam
Bidang Pekerjaan Kepala Tata Usaha
2
Reza Asfihani, S.Sos
S.1. Pendidikan Ilmu Sosial
Bid. Kesiswaan
3
Syamlani
SMA. Program IPA
Bid. Kepegawaian
4
Misna Mirwahati, S.Pd
S.1. Pendidikan Agama Islam
Bid. Kesiswaan
5
Rodiyah
MAN. Program IPS
Bid. Perpustakaan
6
Suyati
SMA. Program IPS
Bid. Arsip
7
Dinar Purbasari
SMK. Jurusan perkantoran
Bid. Sekretaris
8
Maryanah
SMK. Jurusan Sekretaris
Bid. Sekretaris
9
Hayu Citra Herdana
SMA Program IPS
Bid. Inventaris
10
Andy Chandra
SMA. Program IPS
Satpam
11
Puthut Joko Pamungkas
SMA. TN
Satpam
12
Liliyana
SMEA
Bid. Koprasi
13
Didiet Yanuardi
SMA
Pesuruh
14
Namin Enju
SMP
Pesuruh
15
Erdi bahrudin
SMP
Pesuruh
16
Wahir Winata
SMP
Pesuruh
17
Mulyati
SD
Pesuruh
18
Sulaini
SD
Pesuruh Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90
174
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Data Siswa SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007 Kelas
Kelompok /
Program Inovasi
Jurusan
P
Jumlah
Kelas Akselerasi.
A
14
9
23
Kelas Teknologi Informatika
A
20
10
30
B
18
10
28
A
13
13
26
A
18
22
40
B
18
22
40
C
22
19
41
D
21
24
45
E
20
19
39
164
148
312
Kelas Sertifikasi Internasional X Kelas Biasa
Jumlah Kelas Akselerasi.
IPA. 1
7
15
22
Kelas Teknologi Informatika
IPA. 2
17
18
35
IPA. 3
16
10
26
IPA. 4
7
27
34
IPA. 5
25
22
47
IPA. 6
23
24
47
IPS. 1
29
15
44
IPS. 2
24
18
42
IPS. 3
24
14
38
172
163
335
IPA. 1
9
16
25
IPA. 2
10
16
26
Kelas Sertifikasi Internasional
IPA. 3
22
12
34
Kelas Biasa
IPA. 4
19
28
47
IPS. 1
22
20
42
Kelas Sertifikasi Internasional XI Kelas Biasa
Jumlah XII
L
Kelas Teknologi Informatika
175
IPS. 2
20
20
40
IPS. 3
19
23
42
IPS. 4
21
21
42
Jumlah
142
156
298
Jumlah Total
478
467
945
Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Susunan Struktur SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007 KEPALA SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
KAUR TATA USAHA
KOOR. ICT
PENGEMB ANGAN KARYA ILMIAH
WAKASEK URUSAN KESISWAAN
WAKASEK URUSAN KURIKULUM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
KOOR. BP/BK
KOOR. LAB.IPA
PEMBINA PERPUSTAKAAN
KOOR. LAB. BAHASA
KOOR. OLYMPIA DE
1. 2. 3. 4. 5. 6.
WALI KELAS 26 KELAS
WAKASEK URUSAN HUMAS
PENGELOLA RADIO SEKOLAH
KOOR./ PEMBINA OSIS
PEMBINA ROHIS PASKIBRAKA PMR NEPALA OLAH RAGA KOPERASI SISWA
PEMBINA 1. ENGLISH CLUB 2. SENI & BUDAYA 3. SABLON
Keterangan: Kepala Sekolah
: Drs. Dedi Rafidi
Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan
: Suhermin, S.Pd
Sekretaris
: Dra. Aan Sri Analiyah
Wakasek Bendahara
: Dra.Sri Haryatmi
Wakasek Urusan Kurikulum
: Dra. Enny Suryani, M.Pd Dra. Wiwin Purwi Indayati, M.Pd
Wakasek Urusan Kesiswaan
: Emin Salimin, S.Pd
178
Wakasek Urusan Hubungan Masyarakat
: Drs. Eka Adi Firsa Putra
Kepala Urusan Tata Usaha
: Drs. Ayadih
Koordinator ICT
: Sandy Utama, S. Kom.
Koordinator Karya Ilmiah
: Ir. Santy Chaerani
Koordinator Bimbingan Penyuluhan
: Dra. Hj. Efi Rosita
Koordinator Labolatorium IPA
: Dra. Sri Herminingsih
Koordinator Labolatorium Bahasa
: Dra. Lia Ribawati
Koordinator Olympiade
: Ratih, S.Pd
Koordinator Pembina OSIS
: Sularno, S.Pd
Pengelola Radio Sekolah
: Iis Nurhayati, S.Pd
Pembina Perpustakaan
: Dra. Emma Rochminarti
Pembina Rohis
: Muhyidin, S.Ag
Pembina Paskibra
: Lina Nurlina, S.Pd
Pembina PMR
: Susi Rosita, S.Pd
Pembina Nepala
: Maulana Panuju, S.Pd
Pembina Olah Raga
:Drs. Digi Sugandi
Pembina Koprasi Siswa
: Tri Wuryantini, S.Pd
Pembina English Club
: Siti Umaya, S.Pd
Pembina Seni dan Budaya
: Dra. Rusmanely
Pembina Usaha Sablon
: Dedy Suryaman
Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Data Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007 No
Sarana dan Prasarana
Jumlah
Kondisi
1
Ruangan kepala sekolah
1
Baik
2
Ruang wakasek kepala sekolah
2
Baik
3
Ruang Tata Usaha
1
Baik
4
Ruang Guru
1
Baik
5
Ruang kelas
28
Baik
6
Ruang Perpustakaan
1
Baik
7
Ruang Laboratorium Bahasa
1
Baik
8
Ruang Laboratorium Biologi
1
Baik
9
Ruang laboratorium Fisika
1
Baik
10
Ruang Laboratorium Kimia
1
Baik
11
Ruangan OSIS
1
Baik
12
Ruang PMR
1
Baik
13
Ruang Seni
1
Baik
14
Ruang Bimbingan Konseling
1
Baik
15
Ruang Komputer
1
Baik
16
Ruang Aula Serba Guna
1
Baik
17
Ruang Bangdik
1
Baik
18
Ruang Gudang
1
Baik
19
Ruang Dapur
1
Baik
20
Ruang Sablon Unit Usaha
1
Baik
21
Ruang Koprasi
1
Baik
12
Musolla
1
Baik
23
Rumah Penjaga Sekolah
2
Baik
24
Pos Satpam
1
Baik
25
Lapangan Olah Raga
1
Baik
26
Lapangan Motor
1
Baik
180
27
Lapangan Parkir Mobil
1
Baik
28
WC Kepala Sekolah
1
Baik
29
WC Wakil Kepala Sekolah
2
Baik
30
WC Guru
2
Baik
31
WC Siswa
8
Baik
32
Kantin Sekolah
1
Baik
32
Studio Radio Sekolah
1
Baik
Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Data Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2007 1. Paskibra
5. Rohis
2. PMR
2) Tim Nasyid
3. Olah Raga :
3) Keputrian
6) Sepak Bola
6. Karya Ilmiah Remaja (KIR)
7) Bola Basket
3) Tim Olimpyade Bidang
8) Bulu tangkis
Studi
9) Bridge
4) Mading
10) Taek Wondo
7. Nepala Pencinta Alam
4. Kesenian:
8. Unit Usaha Siswa:
7) Paduan Suara
3) Sablon
8) Tari Saman
4) Pameran Pendidikan (Bazar
9) Dance
Siswa)
10) Chil Leaders 11) Drama 12) Bandd
Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90
182
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Data Prestasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2005/2007 No
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Lomba Quiz Contest se Botabek Pengisian Acara Pembukaan Euro Cup Lomba Bulu Tangkis tingkat Kabupaten Lomba Ricci Cup se-Jabotabek Lomba POPDA Tingkat Kabupaten Lomba Nepala Cup se-Jabotabek Lomba Tae Kwon Do Tingkat Jabotabek Lomba Bridge se-Banten Lomba Speech Contest se-Jabotabek Lomba Bridgese Banten dan Bogor Lomba Festival Band Tingkat Kabupaten Lomba Festival Band se-Jabotabek Lomba Pemilihan Nong dan Kang tingkat Kabupaten Lomba The Best Drummer Lomba Pemilihan Kang Nong provinsi Banten Lomba Englis News reading STIBA Speech Contest Lomba Writing Contes Provinsi Banten Lomba Writing Contest tingkat nasional Lomba Lari 800 Meter Tingkat Kabupaten Lomba Lari 800 m Tingkat Provinsi Lomba Lari Estafet 4x100 m Tingkat Provinsi Lomba Bulu Tangkis Tunggal Putri Tingkat Provinsi Lomba Bulu Tangkis Ganda Putri Tingkat Provinsi Kang dan Nong Tingkat Kabupaten Lomba LBB Tingkat Kabupaten Lomba Kejuaran Bridge Tingkat Banten dan Bogor Lomba Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Astronomi tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Komputer Tingkat Kabupaten Olimpiade Komputer Tingkat Provinsi Lomba Siswa Teladan Tingkat Kabupaten Lomba Siswa Teladan Tingkat Provinsi Lomba Kang dan Nong Tingkat Kabupaten Lomba Mengarang Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten Lomba mengarang Bahasa Inggris Tingkat Provinsi
36 37
183
Prestasi Kejuaraan III I III II II II II dan III II I I I I II X Harapan II II I II dan harapan I VIII besar II II II I 1 Runer Up Harapan II II Harapan II Umum ke I Harapan I II dan III III I I Peserta Paporit
Tahun 2004 2004 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2206 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006 2006
II
2006
Harapan I
2006
38 39 40 41 42
Lomba Mengarang Bahasa Asing Kabupaten Tangerang Lomba Grafiti di SMK Ricci Kabupaten Tangerang Lomba Writing Contest Provinsi Banten Lomba Writing Contest Tingkat Nasional Lomba Tata Upacara Bendera Kabupaten Tangerang
43
Lomba Baris Berbaris di SMAN 2 Ciputat Wilayah 4 Kabupaten Tangerang
44
Lomba Kreasi Baris Berbaris di Kecamatan Ciputat Wilayah 4 tangerang
45
Lomba Festival Band di Universitas Trisakti se Jabptabek Lomba Lari 10 Kg Pertama Open se Jabotabek Lomba Cerdas Cermat se Jabotabek Lomba Kompetisi Basket di SMA Chraitas Jabotabek Lomba Olimpiade Computer Tingkat Kabupaten
II dan Harapan I II I II Harapan I Hrapan I, dan II Formasi terbaik, I Dalton Terbaik Umum, I, Formasi dan Variasi Terbaik
2006 2006 2006 2006 2006 2006
2006
II
2007
III I III I dan II
2007 2007 2007 2007
Lomba Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten
II, VIII, dan X
2007
VII VIII
2007 2007
III
2007
54
Lomba Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Matematika Tingkat Kabupaten Lomba Olimpiade Komputer Tingkat Provinsi Banten Lomba Astronomis Tingkat Provinsi Banten
2007
55
Lomba Debat Bahsa Inggris Tingkat Provinsi Banten
56
Lomba Olimpiade Komputer dan Astronomi Tingkat Nasional
II Best Speekaer dan Runner Up Peserta Utusan Tangerang
46 47 48 49 50 51 52 53
Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90
2007 2007
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Data Nilai Ujian Nasional (UN) Siswa Program Kelas Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2005/2006 Nilai Mata Ujian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa Qurratu Ayunin Septiana Gita Ardini Solehatunisa Salfian Adi Saputra Selviana T. Soma Wira Perdana Atmajaya Mahatma H. Aria Aji Pryanto Catur Sukma S. Dodi Andrega S. Danie Hayamada CH. Ellysabeth Media J.C. Firman Setiawan Isna Dayuwati Kristianto Suro N. Kristina Kek Riske A. Muzalifah Nouval Raafi Aldy Octaviana Anggraeni Prima Maulina Pipit Puspita
Bahasa Indonesia 9.00 7.80 9.00 7.40 7.60 8.00 8.20 7.40 8.00 8.40 8.00 8.60 8.60 8.60 8.00 8.00 8.80 8.20 8.40 8.20 9.00 7.80
185
Bahasa Inggris 9.00 8.40 7.80 9.00 9.20 8.80 8.20 8.20 7.80 4.33 8.60 9.40 8.80 8.20 8.20 8.60 8.80 9.20 9.00 9.00 8.80 8.20
Jumlah Matematika Nilai 6.00 5.67 7.00 6.67 6.00 6.67 5.33 4.33 5.33 4.33 6.67 7.00 7.00 5.00 5.00 8.00 7.33 6.67 7.00 5.33 6.33 7.00
24.00 21.87 23.80 23.07 22.80 23.47 21.73 19.93 21.13 17.06 23.27 25.00 24.40 21.80 21.20 24.60 24.93 24.07 24.40 22.53 24.13 23.00
Data Nilai Ujian Nasional (UN) Siswa Kelas Akselerasi SMA Negeri 1 Pamulang Tahun Pelajaran 2006/2007 Nilai Mata Ujian No
Nama Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Arif Elian Pratama Bayu Sustyaningrum Chaerul Chatta S. Diyan Ayuning P. Istiqomah Junis Fadillah M. Shallahudin S. Naufal Rasyad Noventri Puspita W. R. Angga P. Pramudya Rika Apriyanti Rizki Gunawan Stantia Sari
11 12 13
Bahasa Indonesia 8.00 6.80 8.80 8.60 8.60 8.40 8.80 8.20 9.00 8.40
Bahasa Inggris 8.40 4.20 7.40 7.60 6.60 7.20 9.60 7.40 7.80 6.60
8.80 8.40 9.20
8.80 8.40 9.00
Jumlah Matematika Nilai 6.00 10.00 6.33 8.00 8.67 7.33 9.00 6.67 9.00 9.00
22.40 21.00 22.53 24.20 23.87 22.93 27.40 22.27 25.80 24.00
8.67 8.67 8.67
26.27 25.47 26.87
Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PAMULANG Jl. Benda Timur XI Komp. Pamulang Permai 2.15416 Telp. (021) 74633772 Pamulang Tangerang
Data Lulusan Siswa Program Kelas Akselerasi yang Melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi Tahun Pelajaran 2005/2006 No 1
Nama Siswa Atmajaya Mahatma H
Seleksi Masuk Pertanian SPMB
Perguruan Tinggi Fakultas
Manajemen Sumber daya Perairan UNPAD Bandung 2
Aria Aji Prianto
Fakultas
Ekonomi Ujian Lokal
Akuntansi UPN Jakarta 3
Catur Sukam Setiawan
Sistem Informatika STMIK Ujian Lokal Jakarta
4
Dannie Hayam Mada. Ch
Universitas Utara Malaysia Program Kuala Lumpur
Beasiswa UUM Malaysia
5
Dodi Andrega Susanto
Tekno. Fisika Nuklir STTN PMDK Jogyakarta
6
Ellyzabeth Media Joanne
Hubungan
Internasional Ujian Lokal
UPN Jakarta 7
Firman Sweptiawan
Akademik
Perawatan Ujian Lokal
Fatmawati Jakarta 8
Isna Dayuwati
Teknik
Informatika
UPN Ujian Lokal
Jakarta 9
Keke Rizke Amalia
Teknik Sipil ITI Jakarta
Ujian Lokal
10
Kristiana
Fakultas Ilmu Komunikasi Ujian Lokal UPN Jakarta
11
Kristianto Sura
Teknik Mesin UNPAM
12
Muzalifah
Fakultas
Sains
Ujian Lokal dan SPMB
Teknologi UIN Jakarta 13
Nouval Raafi Aldi
Sistem Informasi UIN Jakarta SPMB
187
14
Octaviana Anggraeni
Sistem Informasi UIN Jakarta SPMB
15
Prima Maulina
Sistem
Informasi
Guna Ujian Lokal
Dharma Jakarta 16
Qurratu Ayinin
Akuntansi
Internasional SPMB
UIN Jakarta 17
Safian Adi Saputro
Fakultas Kedokteran UPN Ujian Lokal Jakarta
18
Selviana Timorason
Sistem Informasi Univ. Budi Ujian Lokal Luhur
19
Septivani Gita Ardini
Farmasi ISTN Jakarta
Ujian Lokal
20
Solehatunisa
Informatika LP3 I Jakarta
Ujian Lokal
21
Soma Wira Perdana
Teknok Fisika Nuklir STTN PMDK Jogyakarta
22
Pipit Puspita
Institut Pertanian Bogor
PMDK
Data Lulusan Siswa Program Kelas Akselerasi yang Melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi Tahun Pelajaran 2006/2007 No 1
Nama Arief Eline Pratama
Perguruan Tinggi Fakultas
Seleksi Masuk
Kesehatan SPMB
Masyarakat PNJ-UI 2
Istiqomah
Teknik Kimia UIN Jakarta
SPMB
3
Chaerul Chatta Salam
Matematika Murni UIN SPMB Jakarta
4
Junis Fadillah
Farmasi PNJ-UI
5
M. Solahudin Sadikin
Teknik
SPMB
Informasi
Program
UIN SPMB
Beasiswa
Mombuso Jepang 6
Nauval Rasyad
Sistem Informasi STMIK Ujian Lokal
Jakarta 7
Noventri Puspita. W
Fisika UNPAD
SPMB
8
R. Angga P. Pramudya
Teknik Electro ITI Jakarta
Ujian Lokal
9
Rika Aprianti
Fisika UIN
SPMB
10
Rizki Gunawan
Bahasa Inggris UIN Jakarta
Ujian Lokal
11
Santia Sari
Matematika Murni UIN SPMB Jakarta
12
Bayu Sutianingrum
-
Belum bisa dihubungi
13
Diyan Ayuning
-
Belum bisa dihubungi
Pamulang, Januari 2008 Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pamulang
Drs. Dedi Rafidi NIP. 131 260 90