EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK CABANG KALIMALANG Anggun Pratiwi, Muhammad Yusuf Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, (021) 53696969, 53696999
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study is to determine and to evaluate internal control of akad mudharabah financing applied in PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Kalimalang Branch and identify weaknesses and strengths related to internal control of akad mudharabah financing in case of improving internal control for minimalization default and fraud ind financing. The research method used is qualitative descriptive method with object is akad mudharabah financing in PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Kalimalang Branch. From this study the result is process and procedure of akad mudharabah financing and internal control in PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk has work good and effective but still have a weakness in process of akad mudharabah financing in PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Kalimalang Branch. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi pengendalian internal atas pembiayaan akad mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yang telah diterapkan serta mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan pada pengendalian internal atas pembiayaan akad mudharabah dalam rangka meningkatkan pengendalian internal untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dan kegagalan pembiayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan objek penelitian prosedur pemberian pembiayaan akad mudharabah PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Dari penelitian yang dilakukan hasil yang dicapai bahwa adalah pelaksanaan prosedur pembiayaan akad mudharabah dan pengendalian internal pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang telah berjalan dengan baik dan efektif namun masih terdapat beberapa kelemahan dalam proses pembiayaan akad mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Kata Kunci : Perbankan Syariah, Pembiayaan, Mudharabah, Pengendalian Internal, Auditing
PENDAHULUAN Dewasa ini industri perbankan syariah merupakan salah satu pilar perekonomian modern. Peranan sektor perbankan syariah kini kian signifikan seiring dengan arus globalisasi dan liberalisasi perkembangan industri perbankan yang menjadi suatu unit bisnis yang mempunyai peran yang tidak kecil dalam kehidupan ekonomi maupun dalam pembangunan ekonomi terutama dibidang pendanaan. Praktik perbankan syariah dalam penyaluran dana kepada masyarakat salah satunya adalah pembiayaan akad mudharabah. Pembiayaan akad mudharabah merupakan pembiayaan yang berdasarkan asas kepercayan yaitu bank menyediakan 100% kebutuhan dana pembiayaan nasabah dan nasabah menyediakan pengelolaan usahanya. Dengan pemberian 100% dana yang dibutuhkan kepada nasabah dan berdasarkan asas kepercayaan, pembiayaan akad mudharabah memiliki risiko yang sangat tinggi baik dari sisi bank dan sisi nasabah. menurut Muhammad (2009) risiko pembiayaan akad mudharabah terikait dengan sisi nasabah yaitu nasabah tidak memberikan informasi yang sebenarnya kepada bank (assymatic information), karakter yang buruk nasabah dalam pengelolaan usaha (bad character’s of debitor), dan adanya penyimpangan atas pemberian pembiayaan yang tidak sesuai dengan perjanjian (side streaming). Selain itu menurut Abdurrohman (2012) risiko pembiayaan akad mudharabah dari sisi bank yaitu kurangnya analisa dari sisi bank dalam proses penilaian kelayakan nasabah dan monitoring kepada nasabah. Dalam hal pencapain tujuan pemberian pembiayaan akad mudharabah yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi menurut Arianto (2011). Oleh karena itu pencapaian tujuan tersebut dapat dicapai dengan adanya pengendalian internal yang efektif dan memadai. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, adapun terdapat penelitian yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini yaitu mengenai pengendalian internal yang dilakukan oleh dan Muhamad Raffi Faruqi Ruslan. Ruzanna Amanina (2012) dalam penelitiaannya yang berjudul Evaluasi Terhadap Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Mikro pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Majapahit Semarang, diperoleh kesimpulan bahwa sistem pengendalian internal pada proses pemberian kredit di Bank Mandiri Cabang Majapahit Semarang telah efektif dan masih terdapatnya kelemahan dalan kurangnya jumlah personel untuk posisi mikro kredit analisis dan masih adanya pelaksanaan kunjungan kepada nasabah yang tidak dilakukan bersama yang tidak sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan. Raffi Faruqi Ruslan (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap Proses Pemberian Kredit Pada PT. Bank DKI pada PT. Bank DKI diperoleh kesimpulan masih terdapatnya kelemahan dalam penilaian kredit, pengambilan hak cuti yang tidak diwajibkan, tidak adanya unit legal dalam memberikan opini dan solusi hukum pemberian kredit, tidak terdapatnya pemeriksaan mendadak proses pemberian kredit, dan tidak adanya unit khusus dalam melakukan pemantauan. Dari beberapa hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan perusahaan dalam melakukan proses pemberian kredit masih memiliki kelemahan dalam sistem pengendalian internal yang menimbulkan terjadinya penyimpangan dan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan. Oleh karena masih terdapatnya kelemahan-kelemahan dalam proses pemberian kredit penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik Evaluasi Pengendalian Internal Pembiayaan Akad Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Bedanya Penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dimana pembiayaan akad mudharabah merupakan bentuk pemberian kredit pada bank syariah dengan mekanisme menggunakan prinsip syariah. Dengan adanya pemberian pembiayaan akad mudharabah kepada nasabah mempunyai manfaat dan kontribusi positif kepada perkembangan ekonomi. Karena terdapat besarnya risiko pada pembiayaan akad mudharabah yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk itu perlu dilakukannya evaluasi pengendalian internal pembiayaan akad mudharabah pada prosedur pemberian pembiayan akad mudharabah.
METODE PENELITIAN Adapun metodologi penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. 2.
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu pemecahan masalah yang aktual dengan cara mengumpulkan data, menyusun, menganalisa, dan menginterpretasikannya. Metode Pengumpulan Data
a.
Studi Literatur yang dilakukan dengan membaca, mempelajari buku-buku, jurnal dan bahan referensi lainnya yang relevan dengan pengendalian internal, perbankan syariah, dan pembiayaan akad mudharabah seperti Auditing and Assurance Services An Integrated Approach, Business Sharia, Mudharabah Financing dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan mendapatkan data sebagai landasan teori Penelitian lapangan
b.
Studi Lapangan Penelitian lapangan dilakukan adalah dengan mengunjungi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Untuk memperoleh data tersebut maka dilakukan dengan cara: 1) Observasi dengan Pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan khususnya aktivitas yang terkait pembiayaan akad mudharabah. 2) Wawancara langsung dengan manajer pembiayaan dan karyawan perusahaan yang terlibat dalam proses pembiayaan akad mudharabah. 3) Kuesioner dengan mengajukan suati daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian internal atas pembiayaan akad mudharabah.
HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan objek penelitian, maka evaluasi pengendalian internal yang akan dibahas adalah evaluasi pengendalian internal pada pelaksanaan proses pemberian pembiayaan akad mudahrabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang, dan Evaluasi pengendalian internal atas proses pembiayaan akad mudharabah berdasarkan komponen COSO. a.
Evaluasi Pelaksanaan Proses Pemberian Pembiayaan Akad Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Sesuai dengan salah satu fungsi bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada unit deficit. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang menyalurkan dana kepada unit deficit berupa pembiayaan. Adapun jenis produk pembiayaan yang ditawarkan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk yang menggunakan akad mudharabah yaitu pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/PNS dan modal kerja. Jenis akad mudharabah yang digunakan dalam pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan/guru/PNS dan modal kerja yaitu mudharabah muthlaqah yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk memberikan dana pembiayaan kepada nasabah dengan kebebasan dalam hal penggunaan/pengelolaan dana tersebut. Jenis produk pembiayaan yang diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang yang menggunakan akad mudharabah didominasi oleh produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dan tidak terdapatnya pemberian pembiayaan modal kerja yang menggunakan pembiayaan akad mudharabah. Dalam praktik pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang telah sesuai menjalankan pemberian pembiayaan akad mudharabah dengan teori-teori yang ada yaitu pemberian pembiayaan 100% dari kebutuhan dana yang diperlukan nasabah. Adapun evaluasi pelaksanaan proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada koperasi karyawan sebagai berikut : 1. Tahap Aplikasi Pelaksanaan proses pemberian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada koperasi karyawan diawali tahap aplikasi yaitu account manager (AM) bertugas melakukan proses inisiasi yaitu mencari nasabah dengan cara memperoleh rekomendasi dari kolega, permohonan pembiayaan dari calon nasabah yang membutuhkan dana untuk keperluan unit usaha dan lainnya, atau dari sumber-sumber lainnya. Permohonan pembiayaan dari calon nasabah yang membutuhkan dana pembiayaan akad mudharabah atas produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan diawali dengan nasabah yaitu pengurus koperasi karyawan mengajukan surat permohonan pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan kepada bank dan surat kuasa pengajuan pembiayaan dari RAT (Rapat Anggota Tahunan). Surat permohonan pembiayaan yang diajukan nasabah berisi jenis fasilitas pembiayaan yang diajukan, nominal pembiayaan, jangka waktu pembiayaan, dan tujuan kegunaan dari pembiayaan akad mudharabah produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan serta daftar nominatif anggota dari
koperasi karyawan yang mengajukan permohonan pembiayaan dan dokumen persyaratan administrative lainnya. 2.
Tahap Evaluasi Permohonan pembiayaan calon nasabah diterima kepada account manager untuk dilakukan verifikasi dan keakuratan data maupun informasi nasabah serta kelengkapan dokumen-dokumen yang diberikan oleh calon nasabah sesuai dengan standar prosedur terkait kriteria nasabah/koperasi karyawan, badan usaha (instansi pemerintah/ perusahaan swasta yang menaungi kopkar), dan anggota koperasi. Dalam analisa pembiayaan informasi BI checking untuk proses pengambilan keputusan. Account manager meminta ke bagian Unit Support Pembiayaan (USP) untuk dilakukannya BI checking. Account manager melakukan analisa dengan menggunakan metode 5C berdasarkan hasil wawancara, kunjungan kepada nasabah dan hasil BI checking yang mana hasil analisa dituangkan dalam memorandum ususlan pembiayaan. Koordinasi dan pembagian tugas yang jelas dari account manager dan bagian unit support pembiayaan berjalan efektif menghasilkan laporan anlisis yang akurat dan mendalam mengenai informasi calon nasabah sehingga PT. Bank Mumalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang terhindar dari kesalahan kurangnya analisis dari pihak internal bank Memorandum usulan pembiayaan yang dihasilkan account manager di analisis oleh financial risk officer dalam analisis risiko pembiayaan. Dengan melibatkan financial risk officer dalam melakukan identifikasi risiko-risiko yang terkandung atas pembiayaan akad mudharabah yang akan diberikan kepada calon nasabah dinilai sudah efektif dalam meminimalisir dari risiko pembiayaan bermasalah yang akan datang nantinya. Kemudian memorandum usulan pembiayaan yang direkomendasikan financial risk officer diberikan kepada Komite Pembiayaan sebagai pemutus pembiayaan sesuai dengan limit yang dimiliki. Pembiayaan akad mudharabah kepada anggota koperasi karyawan yang disetujui dinyatakan dalam surat keputusan pembiayan. Dan surat penawaran yang dibuat account manager untuk diberikan kepada nasabah terkait jumlah anggsuran, nilai pembiayaan yang diberikan dan jaminan.
3.
Tahap Realisasi Nasabah yang menyetujui surat penawaran dan telah memenuhi jaminan. Dilakukan perikatan akad mudharabah dan jaminan secara notaries dalam bentuk perjanjian tertulis yang disaksikan oleh nasabah, bagian unit support pembiayaan dan unit legal. Setelah perikatan dilakukannya, unit support pembiayaan memberikan memo droping dan jadwal angsuran kepada bagian operasinal pembiayaan. Pencairan dana (dropping) pembiayaan dilakukan sesuai dengan jumlah nominal yang disetujui dalam perjanjian pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang melakukan pencairan dana yaitu dengan ditransfernya dana pembiayaan kedalam rekening nasabah yang ada pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yang dilakukan oleh bagian opersional pembiayaan.
4.
Tahap Pemantauan Setelah proses pencairan dana pembiayaan kepada nasabah/ anggota koperasi karyawan diberikan. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang wajib bertugas dalam melakukan monitoring atas pemberian yang telah diberikan pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. Secara periodik account manager bertanggung jawab atas pemantauan kepada nasabah salah satu bentuk dan upaya account manager dalam pemantauan kepada nasabah yaitu dengan selalu mengingatkan pembayaran kewajiban angsuran kepada bank dengan cara account manager menghubungi nasabah melalui telepon dan pengikut sertaan dalam rapat tahunan koperasi. Hal ini sudah efektif dilakukan dan telah benar dilakukannya pemantauan kepada nasabah dengan adanya bukti laporan kunjungan yang dihasilkan..
5.
Tahap Penutupan Pada akhir masa pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dengan akad mudharabah. Nasabah harus melunasi kewajiban yang telah diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang berserta bagi hasil yang harus dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Nasabah yang telah menyelesaikan kewajibannya, account manager membuat surat keterangan pelunasan yang disetujui oleh komite pembiayaan atau
pejabat yang memiliki kewenangan atas dasar laporan angsuran yang telah diselesaikan yang dihasilkan oleh sistem, account manager memberikan surat keterangan pelunasan kepada bagian unit support pembiayaan untuk dilakukannya pengeluaran atau pembukaan jaminan dan dibuatkan surat pembukaan jaminan untuk nasabah. b.
Evaluasi Pengendalian Internal Pembiayaan Akad Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang Berdasarkan Komponen COSO Adapun evaluasi pengendalian internal pembiayaan akad mudharabah atas produk pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dengan menggunakan pendekatan berdasarkan komponen COSO sebagai berikut : 1. Lingkungan pengendalian a. Integritas dan Nilai Etika Seluruh karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia cabang Tbk telah memiliki integritas dan nilai etika yang sudah cukup baik dalam hal ketepatan waktu dalam pelaksanaan proses wawancara pengambilan data. Sikap taat dan disiplin yang dihasilkan oleh karyawan pembiayaan akad mudharabah atas adanya aturan dan prosedur tertulis yang dimiliki oleh perusahaan. Konsisten dalam pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam proses pemberian pembiayaan akad mudharabah. Pemberian pembiayaan akad mudharabah yang terbebas dari conflict of interest. Pengenalan nasabah dilakukan dengan baik oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk tidak hanya pada tahap sebelum pemberian pembiayaan. Dan pemberian pembiayaan kepada nasabah yang mengedepankan prinsip dan hukum syariah. b.
Komitment Terhadap Kompetensi Bentuk komitment dan kompetensi yang dilakukan staf pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Cabang Kalimalang ditunjukan pada nilai NPF (non performing financing) rasio pembiayaan bermasalah pada periode juni 2013 sebesar 0.59 % dimana nilai tersebut masih berada dibawah standar NPF tahun 2012 sebesar 1.12% c.
Partisipasi Dewan Direksi dan Komite Audit Dewan direksi berpartisipasi dalam proses pemutusan permohonan pembiayaan calon nasabah sesuai batas (limit) kewenangan yang dimilikinya hal ini terlihat dari adanya prosedur pembiayaan cabang kalimalang yang melibatkan jajaran direksi dan pejabat tinggi lainnya. Komite audit berpartisipasi dalam hal tanggung jawab komunikasi dengan audit internal dan eksternal. Pemantauan yang dilakukan komite audit kantor pusat atas semua aktivitas yang dilakukan karyawan cabang kalimalang yaitu dengan adanya resident auditor yang terdapat pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang
d.
Filosofi dan Gaya operasi manajemen Gaya operasi manajemen PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang yang cenderung bertindak menghindari risiko atau menjalankan prinsip kehati-hatian. Pembiayaan akad mudharabah didominasi oleh pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan dan tidak terdapatnya pembiayaan akad mudharabah atas modal kerja. Yang aman pembiayaan akad mudharabah atas modal kerja memiliki risiko yang lebih tinggi dari koperasi karyawan.
e.
Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab Pembagian wewnang dan tugas pada struktur organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang secara umum sudah menggambarkan tugas dan fungsi yang jelas pada karyawan pembiayaan dalam menjalankannya aktivitasanya yaitu dengan adanya dokumen tertulis berupa job description untuk setiap masing-masing karyawan.
f.
Praktik dan Kebijakan Sumber Daya Manusia Penilaian evaluasi praktik dan kebijakan sumber daya manusia pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang sudah berjalan dengan baik dengan adanya pedoman umum pembiayaan sebagai petunjuk teknis dalam pelaksanaan pembiayaan. Pemberian Job Traning bagi setiap karyawan baru bagian pembiayaan. Pemberian reward
dan intensif juga dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang kepada karyawan yang berprestasi sebagai bentuk penghargaan dari perusahaan atas pencapaian target dan kinerja yang baik. Namun terdapatnya kelemahan tidak terdapatnya suatu kebijakan dari manajemen untuk penggunaan wajib atas hak cuti setiap karyawan. Dalam prakteknya pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang, setiap karyawan diberikan hak untuk cuti. Namun pelaksanaan pengambilan hak cuti karyawan berjalan sesuai keinginan karyawan itu sendiri untuk digunakan atau tidak. Sebaiknya manajemen PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang mengeluarkan aturan tertulis tentang kewajiban menggunakan hak cuti yang diberikan perusahaan kepada karyawan 2.
Penilaian Risiko Perusahaan menilai risiko adalah ancaman terhadap pencapaian tujuan. Pembiayaan akad mudharabah merupakan salah satu bentuk pembiayaan natural uncertainty contracts yaitu tingkat pendapatan yang diharapkan tidak tetap dan sangat bergantung pada kinerja usaha dari nasabah. hal ini yang menimbulkan besarnya risiko pembiayaan akad mudharabah. terkait risiko pembiayaan bermasalah PT. Bank Muamalat Indonesia cabang kalimalang memiliki prosedur penangangan pembiayaan bermasalah dengan adanya pembentukan penyisihan piutang tak tertagih (PPAP). Potensi kerugian yang diakibatkan oleh memburuknya tingkat kolektibilitas asset yang dapat membawa kebangkrutan bagi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang oleh karena itu PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang membentuk PPAP guna menutup resiko kemungingkinan kerugian. Risiko- risiko baik dari sisi nasabah dan bank telah diminimalisir oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dengan efektif dan efisien .
3.
Informasi dan Komunikasi Informasi dan komunikasi internal pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang merupakan elemen penting dalam pertukaran informasi atau proses penyampaian informasi kepada seluruh elemen internal perusahaan mulai dari top manajemen hingga seluruh karyawan. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang, sudah memiliki sistem informasi dan komunikasi yang baik dan efektif berupa program aplikasi bernama Oracle dan BI checking dari Bank Indonesia dalam mencari informasi tentang calon nasabah yang diotorisasi oleh staf IT. Namun terdapat kelemahan dimana staf IT hanya terdapat dikantor pusat ketika terdapat kendala permasalahan sistem informasi dan teknologi pihak cabang harus menghubungi kantor pusat. Hal ini membuat pekerjaan tidak berjalan dengan efisien karena dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam penanganan masalah sistem informasi dan komunikasi dalam bidang teknologi. Saran dari penulis PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk sebaiknya memiliki staf IT yang menetap disetiap cabang, agar penanganan masalah sistem informasi dan komunikasi dapat diatasi atau ditangani dengan cepat sehingga pekerjaan dan pemanfaatan waktu berjalan lebih efisien dan efektif. Selain itu dalam hal untuk meningkatan komunikasi yang efektif dan efisien PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang memiliki sistem pengelolaan sumber daya manusia yang baik untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja karyawan dengan adanya sistem berupa Muamalat Human Power ( MHP) yang telah dirancang pada aplikasi tersebut terdapatnya fungsi administrasi kepegawaian, online tranning, media sosialisasi terkait peraturan internal dan eksternal yang dapat dilakukan secara langsung dikomputer kerja karyawan masing-masing setiap karyawan. Selain informasi yang berkaitan dalam lingkup internal, PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang memberikan informasi mengenai perusahaan dan laporan hasil kinerjanya kepada publik melalui pemberian informasi laporan GCG, laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan tahunan dan triwulan, serta informasi pemegang saham dan juga informasi bulletin berupa siaran pers mengenai informasi operasional dan financial semua hal tersebut terlihat dari website official PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk.
4.
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian (Control Activities) merupakan pengendalian untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur berupa petunjuk, arahan
manajemen dilaksanakan dan dirancang untuk menanggulangi risiko yang bisa terjadi dalam aktivitas perusahaan. a.
Pengendalian Otorisasi Pada prakteknya pelaksanaan pemutusan pembiayaan oleh komite pembiayaan dan pejabat yang memiliki batasan (limit) sesuai dengan kewenangan berjalan sudah baik dan efektif. Hal ini terlihat dari adanya batas dan tanggung jawab tentang kewenangan dalam pemutusan pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang. Pelaksanaan perjanjian dilakukan dengan penandatanganan perjanjian pembiayaan oleh Unit Support Pembiayaan dan disaksikan oleh unit Legal, Account Manager, dan Nasabah. Penandatanganan perjanjian yang diotorisi oleh bagian Unit Support Pembiayaan dan disaksikan pihak-pihak yang berkepentingan dinilai sudah cukup jelas menggambarkan persetujuan para pihak yang dituangkan dalam perjanjian sesuai syariah dan hukum.
b.
Pengendalian Pemerosesan Informasi Staf operasional pembiayaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab atas laporan angsuran nasabah setiap bulan. Dimana staf operasional mempunyai prosheet keseluruhan pembiayaan atau laporan rekapitulasi atas pembiayaan yang terstruktur diambil dari sistem oracle. Setiap tanggal 20 staf operasional pembiayaan membuat laporan kewajiban nasabah lewat waktu atas nasabah koperasi karyawan yang belum bayar melakukan yang dibuat berdasarkan per account manager. Laporan angsuran nasabah setiap bulannya yang dihasilkan dari sistem oracle dinilai sudah cukup baik dalam penyajian keakuratan dan kelengkapan data nasabah karena laporan yang dihasilkan berdasarkan sistem tersebut tidak terdapat pencampuran pengelolaan langsung oleh staf yang bertugas atas laporan nasabah.
c.
Pengendalian Fisik Dalam pelaksanaan pemerosesan pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan. PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Kalimalang Tbk memiliki pengendalian fisik yang sudah berjalan dengan efektif dan baik yaitu dimana pada proses pencairan dana kepada nasabah yang dilakukan oleh bagian operasional pembiayaan bertugas melakukan pembukuan dari pembiayaan dengan melakukan penginputan kedalam sistem oracle sehingga akan mengelurakan nomor kartu nasabah. Copy-an dokumen jadwal angsuran yang dihasilkan oleh sistem oracle dan memo dropping disimpan oleh bagian operasional pembiayaan dan yang asli di arsip dalam file penyimpanan oleh bagian unit support pembiayaan. Penyimpanan/pengendalian fisik atas dokumen pembiayaan akad mudharabah atas pembiayaan kepada anggota koperasi karyawan pengarsipan dilakukan berdasarkan tanggal dan fasilitas untuk dokumen jadwal angsuran . pengendalian fisik atas dokumen pembiayaan disimpan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dalam tempat penyimpanan yang bebas dari kebakaran dan bencana alam. Penyimpanan asli dokumen pembiayaan diberikan akses yang terbatas. Pengaksesan hanya dimiliki oleh bagian unit support pembiayaan.
d.
Pemisahaan Tugas Pemerosesan informasi yang dihaslilkan pada laporan pembayaran angsuran pembiayan akad mudharabah oleh nasabah yang terbebas dari kesalahan dan kecurangan telah dirancang oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang yang ditunjukan, adanya pemisahan tugas IT Division dengan pengguna sistem informasi yaitu Financing Division. Otorisasi penyetujuan pemberian pembiayaan akad mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonsia, Tbk telah terpisah tugas dan wewenangnya dengan fungsi analisis pembiayaan. Dimana Komite Pembiayaan yang memiliki wewenang menyetujui pemberian pembiayaan sesuai dengan batasan (limit) nominal yang dimilki terpisah dari fungsi analisis pembiayaan yang dilakukan oleh account manager dan financing risk officer. Hasil analisis pembiayaan dari adanya pemisahan tugas yang menjadi pertimbangan pengambilan keputusan pembiayaan akad mudharabah dapat memberikan dasar yang memadai untuk mengevaluasi pekerjaan masing-masing karyawan. PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk masih memiliki kelemahan yaitu Bagian account manager yang memiliki tugas dan wewenang yang beragam atau berbeda-beda namun
pengerjaannya dilakukan oleh orang yang sama. Dalam praktek pelaksanaannya account manager mempunyai serangkaian tugas yang diotorisasi oleh account manager. Dimana pelaksanaan pemantauan nasabah dan pembuatan laporan atas hasil pemantauan nasabah yang dilakukan oleh Account Manager dapat menimbulkan peluang adanya tindakan kesalahan dan kecurangan dalam manipulasi hasil laporan pemantauan nasabah. Tindakan kesalahan dan kecurangan dalam manipulasi hasil laporan pemantauan keadaan nasabah dapat mendukung tugas account manager dalam pemerosesan permohonan nasabah yang berkaitan dengan penambahan, perpanjangan pembiayaan, dan pelaporan yang tidak sesuai dengan keadaan nasabah sebenarnya. Sebaiknya PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk melakukan pemisahaan fungsi dan tugas account manager dalam hal menghasilkan laporan hasil pemantauan yang terbebas dari peluang adanya kesalahan. 5.
Pemantauan Proses pemantauan dan pengevaluasian kinerja PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk. yang dilakukan oleh unit financing dan berkoordinasi dengan resident audit dalam mengkaji ulang kinerja semua operasional pembiayaan termasuk pembiayaan akad mudharabah yang telah berjalan, dengan pendeteksian atas dokumen transaksi dan sistem pencatatan kejanggalan pada nasabah dalam memenuhi kewajibannya, dan menindak lanjuti hasil temuan penyimpangan tersebut dengan melakukan audit khusus. Dalam kegiatan pemantauan atau monitoring mendadak kepada nasabah, PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang kalimalang sudah berjalan dengan efektif dimana telah dilakukannya kunjungan mendadak oleh account manager. Namun sebaiknya dalam menghasilkan laporan yang akurat atas segala bentuk tindakan dan usaha nasabah berjalan dengan sebenarnya. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang sebaiknya perlu melakukan pantauan mendadak kepada nasabah yang lebih sering.
SIMPULAN DAN SARAN Dari seluruh kegiatan evaluasi pengendalian internal dan pelaksanaan proses prosedur pembiayaan akad mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang dapat disimpulkan bahwa : 1.
Pelaksanaan proses prosedur pembiayaaan akad mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan peraturan syariah atau hukum postif serta prosedur yang telah ditetapkan.
2.
Pelaksanaan evaluasi pengendalian atas pembiayaan akad mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesai Tbk Cabang Kalimalang berdasarkan komponen yang dikeluarkan COSO sudah baik dan efektif. Namun masih terdapat kelemahan diantaranya tidak adanya kebijakan kewajiban penggunaan hak cuti dari management pada karyawannya karena kewajiaban penggunaan hak cuti ini dapat bermanfaat bagi perusahaan. Staf IT hanya berada dikantor pusat dan tidak terdapat pada kantor cabang membuat pekerjaan dan pemanfaatan waktu berjalan pada kantor cabang tidak efisien dan efektif. Tidak terdapatnya pemisahan fungsi tugas dan wewenangan pada account manager mengenai pemantauan nasabah, pembuatan laporan hasil pantauan nasabah, dan pemerosesan nasabah yang berkaitan dengan penambahan, perpanjangan pembiayaan. Hal ini harus dipisahkan fungsi dan tanggung jawabnya dengan personel yang berbeda.
Saran yang dapat diberikan penulis terkait dengan evaluasi pengendalian internal pembiayaan akad mudharabah yaitu : 1.
Bagi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Kalimalang harus lebih meningkatkan bentuk produk pembiayaan terkait akad mudharabah. Dikarenakan dengan adannya pemberian pembiayaan akad mudharabah kepada nasabah dapat memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Negara.
2.
Bagi Pemerintah dengan mayoritas masyarakat di Indonesia yang beragama muslim diharapkan pemerintah ikut berperan serta dalam mengedukasi tentang perbankan syariah
kepada masyarakat dimana perbankan syariah jauh lebih menguntungkan nasabah terkait dengan aktivitas perbankan yang terbebas dari unsur haram dalam aspek ekonomi dan serta dalam hal pelaksanaan praktik perbankan syariah yang sesuai dengan prinsip syariah dan hukum positif di Indonesia. Harus lebih ditingkatkan lagi terkait pengawasan operasional bank syariah dan unit usaha syariah lainnya agar pelaksanaan perbankan dan unit usaha syariah lainnya berjalan dalam prinsip-prinsip syariah. 3.
Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dapat membahas mengenai pembiayaan syariah lainnya yang masih banyak belum dibahas dan sangat menarik untuk dibahas seperti ijarah, wakalah dan lainnya.
REFERENSI Antonio, Muhammad Syafi’i. 2011. Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press. Arens, A.A and James K.L Alih bahasa oleh Jusuf.A.A. (2003). Auditing: Pendekatan Terpadu (edisi 8). Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Boynton, W.C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. Alih bahasa Paul A.Rajoe, Gina Gania dan Ichasan Setio Budi (2003). Moderen Auditing (edisi 7). Jakarta: Penerbit Erlangga. Halim, Abdul. 2008. Auditing: Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan (edisi 4). Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Hery. 2011. Auditing I: Dasar-dasar Pemeriksaan Akuntansi. Jakarta: Kencana. Isretno, Evita. 2011. Pembiayaan Mudharabah Dalam Sistem Perbankan Syariah. Jakarta: Cintya Press. Ismail. 2011. Perbankan Syariah, Kencana. Jakarta: Kencana. Muhammad. 2011. Audit & Pengawasan Syariah Pada Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. Sjahdeini, Sutan Remy. 2010. Perbankan Syariah. Jakarta: Jayakarta Agung Offset. Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suparmono, Gatot. 2009. Perbankan dan Masalah Kredit. Jakarta: Rineka Cipta Tuanakotta, Theodorus M. 2013. Audit Berbasis International Standards On Auditing. Jakarta: Salemba Empat Tunggal, Amin Widjaja. 2013. Pokok-pokok COSO-Based Auditing. Jakarta: Harvindo. Yusuf, Sofyan dan wiroso. 2010. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: LPEE Usakti. Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz. 2009. Manajemen operasional Bank Syariah, Cirebon: STAIN Press. Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
RIWAYAT PENULIS Anggun Pratiwi lahir di kota Jakarta pada 14 Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2013