EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI
TUGAS AKHIR PANCASILA NAMA : ALDI YAN FIRMANSYAH JURUSAN : S1 SISTEM INFORMASI NIM : 11.12.6210 KELOMPOK : J DOSEN : JUNAIDI, M. HUM
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah dan karuniaNya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan sehingga dalam menyelesaikan makalah dalam keadaan aman dan lancar. Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan dan mengkaji materi Pendidikan Pancasila dari berbagai referensi. Kami gunakan metodepengumpulan data ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman sebagaimana mestinya. Amin...
BAB 1
1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam konteks ini mengenai eksistensi Pancasila di era pasca reformasi yang berhubungan dengan keadaan dunia pada saat ini yang kaitannya dalam era modernisasi dan globalisasi sangat berpengaruh terhadap perubahan makna pancasila itu sendiri, perubahan itu terjadi seiring dengan perkembangan zaman dan tekhnologi yang merubah gaya berpikir manusia dalam menanggapi aspek-aspek nilai yang terkandung dalam Pancasila. Era reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan abad 1998, yaitu pada saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil Presiden BJ Habibie. Pengunduran diri ini ialah dampak dari ketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pemimpin Soeharto pada saat itu yang juga disusul dengan krisis financial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah. Ketidakpuasan masyarakat ini dituangkan melalui demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai organisasi aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia. Akibat dari terjadinya peristiwa itu masyarakat Indonesia tidak lagi menyadari adanya hukum dasar Yaitu Pancasila yang bisa memersatukan kembali kerusakan yang ada pada saat itu. Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat Indonesia kembali lagi mewujudkan persatuannya akan tetapi pengaruh zaman dan perkembangan zaman itu sendiri juga ada masalah sendiri yang mempengaruhi cara berpikir manusia dan perilaku yang bertentangan dengan norma norma yang ada.
2. RUMUSAN MASALAH Dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut : perumusan tentang keberadaan Pancasila saat ini, pancasila dalam konteks modern, pancasila dalam konteks global, istilah reformasi dan pasca reformasi, solusi mengembalikan nilai-nilai pancasila serta istilah-istilah modernisasi, globalisasi, dan reformasi. Maka dalam makalah in akan dijelaskan tentang keberadaan pancasila dalam konteks modern dan global pasca reformasi serta penjelasan-penjelasan yang berkaitan.
3. PENDEKATAN I. Sejarah Bagi bangsa indonesia tidak ada keraguan sedikitpun mengenai kebenaran dan ketepatan pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri karena itu dalam makalah ini mencoba mulai dari masa kejayaan bahwa Indonesia merdeka yang kemidian mengalami penderitaan akibat ulah kolonialisme sehingga timbul perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme tersebut kemudian bangsa Indonesia berhasil meproklamasikan kemerdekaan dan berhasil juga menjawab tanatangan tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu dengan pembangunnan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila mempunyai perananpenting. 1. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum kedatangan bangsa–bangsa belanda bangsa Indonesia telah mengali sejarahnya yang panjang dengan berbagai liku–likunya. Demikian pula bahwa Portugis mendapat perlawanan rakyat Indonesia. Diantara bangsa – bangsa barat tersebut bangsa Belandalah yang akhirnya dapat memegang peranan sebagai penjajah yang benar–benar menghancurkan rakyat Indonesia. Mengingat keadaan yang demikian perjuangan bahwa Indonesia melawan penjajahan belandadanjepang 2. Perjuangansebelumtahun1900 Pada umumnya kita telah mengetahui bahwa bangsa Indonesia telah di tindas dan di cekam oleh penjajah belanda selama tiga setengah abad. Hitungan sejak tahun 1596 yaitu pada waktu orang– orang belanda yang di pimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Indonesia. Orang – orang belanda bermula berdagang dan di terima baik oleh bangsa Indonesia ternyata dengan segala daya dan upaya yang penuh kelicikanberusaha menjajah bangsa Indonesia1
3. Perjuangan Setelah tahun 1900
1
Blogger, dunia pustaka dan informasi oleh Budi Muhammad N.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa untuk mengusir penjajah tidak cukup hanya dengan cara mengadu kekuatan fisik saja akan tetapi perlu adanya cara yang lebih teratur dan terkordinasi serta terpadu. Betapapun ketatnya penjajah engekang bangsa ndonesia untuk menjadi bodoh, namun terbuka juga jalan bagi sekelompok kecil rang ndonesia untuk endapatkan pendidikan. Sampai akhirnya pada tahun 1940an kekuasaan belanda mulai tergeserkan oleh jepang yang mengiming-imingi bangsa Indonesia kemerdekaan padahal itu tidak lebih dari sebuah rencana licik untuk menjajah bangsa Indonesia. 4. Perjuangan bangsa Indonesia setelah kemerdekaan Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia pun tidak mudah untuk mempertahankan pancasila sebagai suatu ideologi bangsa yang merdeka. Mulai dari usaha belanda yang ingin kembali menduduki wilayah Indonesia, sampai dengan pemberontakan-pemberontakan dari pihak-pihak yng ingin mengganti pancasila sebagai ideologi bangsa.2
2
Blogger, dunia pustaka dan informasi oleh Budi Muhammad N.
BAB 2 1. PEMBAHASAN A. Istilah Modernisasi 1. Pengertian Modernisasi Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern3. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
2. Ciri Manusia Modern Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut: 1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan. 2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis. 3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu. 4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian. 5) Percaya diri. 6) Perhitungan. 7) Menghargai harkat hidup manusia lain. 8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi. 9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat4.
3 4
Blogger, Anak Ciremai Blogger, Anak Ciremai
3
Syarat-Syarat Modernisasi Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi. Menurut Sarjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut : 1) Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas. 2) Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi. 3) Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik). 4) Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media massa. 5) Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri. 6) Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.5
4. Sikap Mental Manusia Modern Selain syarat-syarat di atas, agar modernisasi berjalan lancar perlu dukungan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses modernisasi.. karena itu, sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko.
B. Istilah Globalisasi 1.
Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Cochrane dan Pain berpendapat bahwa sebuah globalisasi, yakni munculnya sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Sedangkan Cohen dan Kennedy berpendapat bahawa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia, yang meliputi hal-hal berikut. 1) Perubahan dalam konsep ruang dan waktu 2) Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda. 5
Buku PPKN, syarat-syarat Modernisasi oleh Sarjono Sukanto
3) Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa. 4) Meningkatnya masalah bersama, misalnya: a. Ekonomi b. Lingkungan c. Permasalahan lazim lainnya termasuk kesehatan dunia Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah “dunia yang terus berubah tanpa terkendali” yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai “zaman transformasi sosial”. Setiap beberapa
6
ratus tahun dalam sejarah manusia, transformasi hebat terjadi. Dalam beberapa dekade saja, masyarakat telah berubah kembali baik dalam pandangan mengenai dunia, nilai-nilai dasar, struktur politik dan sosial, maupun seni. Lima puluh tahun kemudian, muncullah sebuah dunia baru. Rosabeth Moss Kanter menganalogikan globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global. Dunia menjadi sebuah pusat perbelanjaan global dalam gagasan dan produksinya tersedia di setiap tempat pada saat yang sama. Meskipun demikian, sebagai mahasiswa, kita perlu hati-hati dalam menggunakan istilah globalisasi sebagaimana diindikasikan oleh Wiseman: “Globalisasi adalah kata yang paling rumit yang ada di akhir abad ke-20 karena kata ini memiliki beragam arti dan dapat dipakai dalam berbagai hal”.7
6 7
Blogger , Anak Ciremai Blogger, Anak Ciremai
C. Istilah Reformasi Arus globalisasi dan reformasi melanda di negeri kita Indonesia, berbagai ideology dalam masyarakat yang menjelma dalam gerakan sosial bermunculan untuk menunjukan Eksistensinya dalam pentas Nasional. Semua gerakan sosial menjajakan ideologinya dengan janji perbaikan dan kesejahteraan. Hal ini bias dipahami sebagai sebuah fenomena kebebasan dari ketertindasan dan represi oleh rezim otoriter yang menghebohkan selama 32 tahun. Maupun dipahami dalam kerangka kebebasan untuk memaknai ddemokrasi pasca reformasi dengan keadilan, kesejahteraan, partisipasi politik dan penguatan civil society. Pluralitas ideology dan kepentingan ditengah arus globalisasi dan reformasi ini membawa kita pada sebuah pertanyaan penting,, masih pentingkah Pancasila ? Bangsa Indonesia merasakan delapan tahun berselang ini, terutama pada awal reformasi, disana-sini alam penggal – penggal waktu tertentu munul semacam isorientasi, penolakan, konflik, pesimisme, aptisme, demoralisasi, kekosongan, kemarahan dan bahkan kebencian. “kita alami nersam-sama dan sebagian sudah kita lewati, sebagian masih kita rasakan sisanya, sebagian masih mencekam dalam kehidupan kita dewasa bersama kita ini. Orang lantas sering berbicara lantang, kita mesti membangun iNdonesia baru karena itu dalam konteks itu muncul sejumlah kecenderungan. Secara sosiologis kita mengetahui kerawanan dalam mas transisi, nilai dan tatanan lama telah ditinggalkan, sementara nilai dan tatanan bau belu terwujud perjuangan dan pemikiran setiap warga Negara Inonesia. Eksistensi Pancasila diera reformasi mestinya menjai dasar, acuan ataua paradigma baru. Pancasila adalah dasar Negara yang sesuai dengan pokok-pokok pikiran yang trerkandung dalam UUD 1945. Tetapi sekarang bangsa ini sering mengenyampingkan Pnacasila. Padahal Reformasi yang benar justru melaksanakan atau mengamalkan Pancasila untuk kehuiidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Dengan jiwa Pancasila seharusnya gerakan reformasi harus mampu menggalang peresatuan demi pembenahan krisis multidimensional dewasa ini. Tidak satu golongan pun bias memnangkan reformasi tanpa persatuan dan kesatuan dengan golongangolongna lainnya. Pengalaman kegagalan dan kemacetan gerakan reformasi selama ini telah membuktikanhalitu. Dengan perastuan setapak demi setapak gerakan reformasi akan diharapkan membawa Indonesia menjadi demokratik, kuat sentosa, aman tentram an adil makmur. Harap ddicamkan, “Persatuanlah yang membawa kita kearah kebesaran dan kemerdekaan..”dan agar persatuan bida tercapai, “Kita harus bias menerima, tetapi kita juga harus bias member. Inilah rahasianya persatuan” demikianlah 2 kalimat persatuan “Bung karno yang diamanatkan kepada kita bangsa Indonesia yang lalu.
D. Bagaimana Pancasila Seharusnya (Solusi) Sadar bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar Negara Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti menjadikan Pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan Pancasila sebagai dasar negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila.
Pembudayaan nilai-nilai Pancasila di kalangan warga negara muda saat ini dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Pendidikan yang tepat adalah pendidikan tentang Pancasila yang dapat dilakukan oleh Pendidikan Kewarganegaraan. Namun demikian, karena muatan materi Pancasila dalam PKn belum mencakup keseluruhan kompetensi tentang Pancasila sebagai dasar dan idologi bangsa, maka sepantasnya menurut hemat penulis, Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran/mata kuliah yang khusus membahas Pancasila dibelajarkan lewat mata pelajaran/mata kuliah khusus Pendidikan Pancasila.
Dijadikan sebagai Pandangan Hidup Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya. Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan berkembang secara dinamis dan menghasilkan sebuah pandangan hidup bangsa. Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam sikap hidup sehari-hari. Setiap bangsa di mana pun pasti selalu mempunyai pedoman sikap hidup yang dijadikan acuan di dalam hidup bermasyarakat. Demikian juga dengan bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, sikap hdup yang diyakini kebenarannya tersebut bernama Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila di samping merupakan cita-cita moral bagi bangsa Indonesia, juga sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah hasil kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang pada waktu itu diwakili oleh PPKI. Oleh karena Pancasila merupakan kesepakatan bersama seluruh masyarakat Indonesia maka Pancasila sudah seharusnya dihormati dan dijunjung tinggi.
BAB 3 I. A.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah menguraikan dan memberikan penjelasan-penjelasan di atas yang berkaitan dengan pancasila dan keberadaannya pada masa ini maka disimpulkan : Bahwa unsure-unsur dan aspek-aspek yang terkandung didalam arti Pancasila sangatlah luas, yang berkaitan dengan keberadaan Pancasila itu sendiri. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Beberapa dampak dari morednisasi dan globalisasi di Indonesia: 1. Urbanisasi 2. Kesenjangan Sosial Ekonomi 3. Pencemaran Lingkungan Alam 4. Kriminalitas 5. Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa
B. Saran-saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan baik dari bentuk maupun isinya. Dukungan dan partisipasinya sangat diharapkan dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA -
Blogger , Anak Ciremai
-
Hengky, Wila. 1982. Pengantar Sosiologi, Surabaya. Usaha Nasional Shadily, Hasan. 1963. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta, PT. Pembangunan Susanto, Phil Astrid S. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sisoal. Jakarta. Putra A. Bardin
-
Buku PPKN, syarat-syarat Modernisasi oleh Sarjono Sukanto.
-
Blogger, dunia pustaka dan informasi oleh Budi Muhammad N. Blogger, Sang Petualang.
ABSTRAK Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsurunsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia. Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan
berbagai
aktivitas
sehari-hari.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia melibatkan Negara-negara lain. Dalam banyak proyek pengembangan ilmu pengetahuan seperti penelitian-penelitian, beasiswa, dan institusi pendidikan, Negara-negara lain banyak terlibat baik dari segi pembiayaan maupun segi pengadaan fasilitas. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha
mendapatkan
ciri-ciri
atau
karakteristik
yang
dimiliki
masyarakat
modern.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.