Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
DISUSUN OLEH :
Nama
: Siska Nanda Devi Pratiwi
NIM
: 11.12.6103
Kelompok
:J
Dosen pembimbing : Junaidi , M.hum
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRAK Pancasila dimasa reformasi dan masa setelah reformasi sebenarnya sama saja karena silasila dalam pancasila tidak pernah berubah ataupun dirubah .Hanya saja eksistensi pancasila saat ini kurang terlihat , pancasila ditetapkan sebagai dasar negara , ideologi Negara , sumber hukum , dll sekarang ini kurang dihargai , pemerintahan Indonesia ataupun warga negara Indonesia pun tidak lagi mengamalkan apa yg ada didalam butir-butir pancasila , banyak penyimpangan yang seharusnya tidak terjadi seperti korupsi , terorisme , agama dibuat mainan , kriminalitas , dll
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “ Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi “ dapat terselesaikan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik dari teman-teman yang selalu mensuport ataupun Dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca khususnya mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………………………………………………i KATAPENGANTAR………………………………….…………………………………………………………….ii DAFTAR ISI…………………………………………………………....……………………………………………iii BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang………………..…………………………………………………………………………..1 Tujuan ……………………………..……………………….………............................................2 Rumusan Permasalahan………………………………………………………………………………3 Pendekatan…………………………………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN A. Pembahasan umum…………………………......…………………………………………………….5 B. Pendekatan yuridis dan historis…………………………………………………………………..6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………7 B. Kritik dan Saran………………………………………………………………...………………………...8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………..9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraaan kearah sumber nilai yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia , yang selama ini diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang , baik pada masa orde lama maupun orde baru . Proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas dan merupakan arah , tujuan , serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Menurut Hamengkubuwono X , gerakan reformasi harus tetap diletakkan dalam kerangka perspektif pancasila sebagai landasan cita-cita dan ideologi sebab tanpa adanya suatu dasar nilai yang jelas maka suatu reformasi akan mengarah pada suatu disintregasi,anarkisme,brutalisme pada akhirnya menuju pada kehancuran bangsa dan Negara Indonesia . Maka reformasi dalam perspektif pancasila pada hakikatnya harus berdasarkan pada nilai-nilai pancasila. Pancasila sebagai sumber nilai memiliki sifat yang reformatif artinya memiliki aspek pelaksanaan yang senantiasa mampu menyesuaikan dengan dinamika aspirasi masyarakat . Dalam mengntisipasi perkembangan jaman yaitu dengan jalan menata kembali kebijakankebijakan yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat. Pasca reformasi , pancasila sangat menjadi dasar dalam penataan kembali hal-hal yang sempat kacau akibat orde lama . Misal pancasila sebagai paradigma reformasi hukum ,sumber nilai perubahan hukum ,dasar yuridis reformasi hukum ,paradigma reformasi politik dan paradigma reformasi ekonomi. Dalam kehidupan modern ini pancasila tetap menjadi pertimbangan dalam penataan Negara Indonesia , dalam semua aspek akan mempertimbangkan pada nilai-nilai ketuhanan yang maha esa , kemanusiaan yang adil dan beradab , persatuan Indonesia , berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
B. Tujuan Tujuan pembahasan ini agar kita semua memahami bagaimana pancasila itu sangat berperan dalam Negara republik indonesia ini , dalam konteks modern ataupun global pasca reformasi . Dijaman pasca reformasi ini kita sangat bisa melihat hal-hal yang perlu di tata kembali , misal seperti sistem hukum , ekonomi , pendidikan , sarana prasarana , dll dan disinilah pancasila mulai berperan dalam penataan yang bertugas sebagai dasar penataan aspek-aspek tersebut di atas . Hal itulah yang membuat penulis akan membahas lebih detailnya lagi masalah eksistensi pancasila dalam konteks modern dan global pasca reformasi .
C. Rumusan Masalah Dalam makalah yang berjudul Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi terdapat beberapa rumusan masalah , yaitu : 1. Keberadaan pancasila setelah reformasi ? 2. Bagaimana pancasila seharusnya ?
D. Pendekatan Masalah Dalam pancasila terdapat tiga pendekatan yaitu Historis , Sosiologis dan Yuridis . Disini yang akan di jelasakan lebih detail oleh penulis adalah pendekatan secara Yuridis .
BAB II PEMBAHASAN A. Pembahasan Umum Moderenisasi adalah perubahan keadaan dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Reformasi adalah menata kembali keadaan yang tidak baik menjadi keadaan yang lebih baik. Di Indonesia sendiri , kata Reformasi umumnya mengarah kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto atau era setelah Orde Baru . Kendati demikian, kata Reformasi sendiri pertama-tama muncul dari gerakan pembaruan di kalangan Gereja Kristen di Eropa Barat pada abad ke-16, yang dipimpin oleh Martin Luther, Ulrich Zwingli, Yohanes Calvin, dll.
B. Pendekatan Yuridis dan historis Meskipun nama “Pancasila” tidak secara eksplisit disebutkan dalam UUD 1945 sebagai dasar negara, tetapi pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 itu secara jelas disebutkan bahwa dasar negara Indonesia adalah keseluruhan nilai yang dikandung Pancasila. Dengan demikian tepatlah pernyataan Darji Darmodihardjo (1984) bahwa secara yuridiskonstitusional, “Pancasila adalah Dasar Negara yang dipergunakan sebagai dasar mengaturmenyelenggarakan pemerintahan negara.Mengingat bahwa Pancasila adalah Dasar Negara, maka mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai sifat imperatif/ memaksa, artinya setiap warga negara Indonesia harus tunduk-taat kepadanya. Siapa saja yang
melanggar Pancasila sebagai Dasar Negara, ia harus ditindak menurut hukum, yakni hukum yang berlaku di Negara Indonesia.” Pernyataan tersebut sesuai dengan posisi Pancasila sebagai sumber tertinggi tertib hukum atau sumber dari segala sumber hukum. Dengan demikian, segala hukum di Indonesia harus bersumber pada Pancasila, sehingga dalam konteks sebagai negara yang berdasarkan hukum (Rechtsstaat), Negara dan Pemerintah Indonesia „tunduk‟ kepada Pancasila sebagai „kekuasaan‟ tertinggi. Dalam kedudukan tersebut, Pancasila juga menjadi pedoman untuk menafsirkan UUD 1945 dan atau penjabarannya melalui peraturan-peraturan operasional lain di bawahnya, termasuk
kebijaksanaan-kebijaksanaan
dan
tindakan-tindakan
pemerintah
di
bidang
pembangunan, dengan peran serta aktif seluruh warga negara. Oleh karena itu dapatlah dimengerti bahwa seluruh undang-undang, peraturan-peraturan operasional dan atau hukum lain yang mengikutinya bukan hanya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, sebagaimana dimaksudkan oleh Kirdi Dipoyudo (1979:107): “tetapi sejauh mungkin juga selaras dengan Pancasila dan dijiwai olehnya” sedemikian rupa sehingga seluruh hukum itu merupakan jaminan terhadap penjabaran, pelaksanaan, penerapan Pancasila. Pada jaman pasca reformasi ini , hukum di indonesia mulai mengalami peningkatan dalam artian hukum-hukum di Indonesia sudah mengikuti modernisasi , namun jika di tinjau dari pendekatan historis bahwa pancasila adalah sebagai sumber tertinggi tertib hukum atau sumber dari segala sumber hukum sekarang ini sudah mulai pudar atau mulai di tinggalkan pernyataan tersebut , pancasila hanya di anggap sebagai pelengkap dan kedudukannya pun seperti tidak ber arti lagi . walaupun begitu pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang sudah di tetapkan , yang akan terus di gunakan dan menjadi dasar dalam pembentukan suatu keputusan atau ketetapan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Eksistensi pancasila dalam konteks modern dan global pasca reformasi mulai memudar namun pancasila tetaplah dasar Negara Indonesia yang akan terus di pergunakan .
B. Saran Pemerintah Indonesia harus lebih tegas dalam masalah ketetapan hukum , dan kedudukan pancasila lebih di kukuhkan lagi supaya keadilan di Negara Indonesia ini lebih merata demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Demikianlah makalah ini disusun dengan sebenar-benarnya, tapi penulis yakin penyusuna makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Terima kasih.
BAB IV REFERENSI
www.google.com Pendidikan Kewarganegaraan XII