EKONOMI TEKNIK MODEL ANALISA IS-LM
Disusun Oleh:
Nimas Lestari Ayu Putri (15412327) 3IB01A Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma 2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah dengan judul “Ekonomi Teknik (Model Analisa IS-LM)” dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan tentang semua yang ada dalam ekonomi teknik melalui makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan kami semata. Namun, karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Depok, januari 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................4 A. Latar Belakang ...........................................................................................................4 B. Rumusa Masalah ........................................................................................................4 C. Tujuan makalah ..........................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5 A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS ...................................................................................5 B. Pasar Uang Dan Kurva LM........................................................................................9 C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM ...........................................................................16 D. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijaksanaan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM ..20 BAB III CONTOH KASUS...................................................................................................25 BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................................26 BAB V PENUTUP ................................................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................29
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mepelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas.
Macam Ilmu Ekonomi a. Ekonomi diskriptif (descriptive economics) yaitu mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah. b. Teori ekonomi (economic theory/economic analysis) - ekonomi mikro - ekonomi makro (analisis ekonomi agregatif, agreagate economic analysis, macro economics) c. Ekonomi Yang Diterapkan (applied economics) yaitu menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan diskripsi faktor-faktor yang dikumpulkan ekonomi diskriptif.
B. Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari IS dan LM? Bagaimanakah antara keseimbangan IS dan LM? Berilah gambaran tentang IS dan LM ?
C. Tujuan Ekonomi Makro Ekonomi makro yaitu merupakan bagian dari pada ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan.
4
BAB II PEMBAHASAN A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS Permintaan Investasi (Investment Demand): Tingkat pembelian capital baru yang direncanakan. Determinan investasi: a) The interest rate Other things remaining the same, higher the interest rate, the smaller is the planned of investment. b) The rate of return on capital The rate of return on capital is the net income received from using the equipment (price of equipment). Jika rate of return on capital > interest rate, maka project is undertaken Jenis struktur perekonomian: a) Perekonomian tertutup sederhana Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), dan national income (Y). b) Perekonomian tertutup dengan kebijkan fiscal Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), national income (Y), taxes (Tx), government expenditure (G), dan government transfer/transfer payment (T). Transfer payment: payments of benefit and subsidies by the government. c) Perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiscal Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), national income (Y), export (X) dan impor (Z) d) Perekonomian terbuka dengan kebijkan fiskal
5
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), national income (Y), export (X), impor (Z), taxes (Tx), government expenditure (G), government transfer/transfer payment (T). A. Pengeluaran Investasi dalam Model IS-LM Bagaimana memperlakukan variabel-variabel kegiatan ekonomi agregat tersebut?. Dalam analisis pasar komoditi saja, maka investasi diperlakukan sebagai variable exogen (variabel yang nilainya tidak ditentukan oleh tingkat bunga). Namun dalam model analisis IS-LM, maka Investasi = f (r) Kurva permintaan investasi agregatif (I) = 80 – 4r
B. Saving dan Consumption Function Consumption function: C = C0 +cY C0 = Nilai konsumsi pada saat Y =0 c=
= marginal prospensity to consume
Saving function: S = S0 +sY S0 = Nilai saving onsumsi pada saat Y =0, dimana S0 = -C0
6
s=
= marginal prospensity to save
Contoh. Consumption function dalam suatu perekonomian. C = 40 + 0,6Y S = -40 + 0,4Y
C. Menurunkan Kurva IS Dalam perekonomian tertutup sederhana, variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), dan national income (Y). Syarat ekuilibrium pasar komoditi untuk perekonomian tertutup tanpa kebijakan fiscal: S = I atau Y = C + I Function: C = C0 + cY, dimana 0 < c = I = I0 + er, dimana e =
<1
<0
Y=C+I Y = C0 + cY + I0 + er Y – cY = C0 + I0 + er, maka Y =
7
Contoh. C = 40 + 0,6Y I = -4r + 80 Fungsi IS dapat ditemukan dengan menggunakan cara: a. Rumus Y=C+I Y = (40 + 0,6Y) + (-4r + 80) Y = 0,6Y – 4r + 120 Y=
=
=
Y = 300 – 10r
b. Grafik C = 40 + 0,6Y S= -40 + 0,4 Y I = -4r + 80
8
B. Pasar Uang Dan Kurva LM Pasar uang dalam hal ini mencakup: a) Penawaran uang: jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (uang kartal + giral) b) Permintaan uang: kebutuhan uang tunai (J. M. Keynes) untuk motif: Transaction motive: Precautionary motive Speculative motive 1. Permintaan uang untuk transaksi. Jumlah dan waktu terjadinya penerimaan pendapatan rumah tangga dan perusahaan sama dengan pengeluaran, maka mereka tidak memerlukan uang tunai untuk transaksi. Kenyataan: a) Jumlah penerimaan pengeluaran. Rumah tangga menerima gaji Rp 30.000, tapi dibelanjakan Rp 20.000. b) Waktu terjadinya penerimaan pengeluaran. Karyawan menerima gaji per bulan, tapi pengeluaran untuk makanan setiap hari. Perusahaan menerima pendapatan setiap hari, tapi membeli bahan baku setiap bulan sekali. 9
Apa yang menentukan besar kecilnya uang tunai untuk transaksi?. a) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 7.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.000. b) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 9.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.285. 9.00 0 7.00 0 4.50 0 M
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
Gambar 1. Pola saldo Kas
Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan kebutuhan uang tunai untuk transaksi. Hubungan antara permintaan uang tunai untuk transaksi dengan pendapatan digambarkan sbb:
Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT)
LT
Pendapatan
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Tunai untuk Transaksi Individu Penjumlah kurva permintaan uang tunai untuk transaksi seluruh individu disebut dengan permintaan uang agregat untuk transaksi. 10
Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT)
LT
Pendapatan
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat untuk Transaksi 2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga. Permintaan uang untuk disimpan.dengan motif untuk berjaga-jaga sebagai akibat dari ketidakpastian. Permintaan uang untuk berjaga-jaga ini ditentukan oleh nilai transaksi yang akan dilakukan. Semakin besar nilai transaksi, maka semakin besar permintaan uang untuk berjaga-jaga. Permintaan uang untuk transaksi sama dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga, sehingga kedua motif ini menjadi satu variabel permintaan (L1).
L1 LT LJ
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat L1 L1 = LT + LJ
11
L1 = 0,4 Y L1 = k1 Y, dimana k1 = 3. Permintaan uang untuk spekulasi. Spekullasi dalam hal ini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga terutama obligasi. Spekulan membeli banyak obligasi pada saat harga murah (dana banyak dalam bentuk surat berharga dan uang tunai sedikit) dan menjual pada saat harga tinggi (dana dalam bentuk uang tunai). Jika harga obligasi menurun, maka jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk motif spekulasi berkurang dan pada saat harga obligasi meningkat, maka kuantitas uang yang diminta oleh masyarakat untuk motif spekulasi meningkat. Apa hubungannya antara harga surat obligasi dengan tingkat bunga? Semakin tinggi tingkat bunga, semakin murah harga obligasi dan sebaliknya. Pada saat tingkat bunga tinggi, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif sedikit, tapi pada saat tingkat bunga rendah, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif meningkat.
r
a b
L2 A
L2
B
4. Penawaran uang Asumsi: a) Penawaran uang: jumlah uang kartal dan giral yang beredar di masyarakat. b) Pemerintah dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter. Ada 2 cara: 12
Quantitative credit control yang mencakup: (a) Redicount policy: kebijakan diskonto bank sentral; (b) Open market operation: kebijakan berkenaan dengan obligasi dipasar terbuka; dan (c) Manipulasi legal reserve ratio: kebijakan bank sentral dalam menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban bank giral. Qualitative credit control yakni selective credit control: salah satu pengawasan kredit dengan moral situation (bank sentral secara informal mempengaruhi kebijakan bank-bank umum dalam hal kredit). c) Perkonomian dengan system pengawasan devisa (masyarakat tidak bebas mempunyai dan menggunakan valas), maka pemerintah dapat mencetak uang, sehingga menambah jumlah uag yang beredar d) Jumlah uang yang beredar dipengaruhi oleh BOP. Surplus BOP akan menambah jumlah uag beredar dan sebaliknya e) Tidak ada perubahan harga, sehingga pemerintah mempengaruhi jumlah uang beredar secara nominal yang sama dengan jumlah uang riil. 5. Penawaran uang Kurva atau fungsi LM adalah kurva atau fungsi yang menunjukkan hubungan tingkat pendapatan nasional dengan berbagai tingkat bunga yang memenuhi syarat ekuilibriumnya pasar uang. Syarat ekuilibrium pasar uang, jika permintaan uang = penawaran uang. Jumlah uang beredar (M) M= Permintaan uang total (L), permintaan uang untuk transaksi (LT), permintaan uang untuk berjaga (Lj), dan permintaan uang untuk spekulasi (L2) L1 = LT + LJ L = L1 + L2 L1 = L1 (Y) dan L2 = L2 (r) L = L1 + L2 L = L1 (Y) + L2 (r), maka L = L (Y,r) Syarat ekuilibrium, M = L M = L1 (Y) + L2 (r) 13
M = L (Y,r) Jika diketahui Jumlah uang beredar
M=
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
L1 = k1Y
Permintaan uang untuk spekulasi
L2 = k2 r +
Maka M = L1 (Y) + L2 (r) = L1 (Y) + L2 (r) = k1Y + k2 r + Y=
Contoh. Jumlah uang yang beredar
= 200 trilyun
LT = 0,25Y LJ = 0,15Y L2 = 160 – 4r L1 = LT + LJ
r
L1 = 0,25Y + 0,15Y L1 = 0,4Y L = L1 + L2 L = 0,4Y + 160 – 4r
Y
M = L1 (Y) + L2 (r) 200 = 0,4Y + 160 – 4r
14
0,4Y – 4r = 40 0,4Y = 40 – 4r Y = 100 – 40r atau Y=
Y= Y = 100 + 10rMenurunkan kurva LM
15
C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM
PASAR I
S I=I
S
Y
I
2
PASAR UANG
r
I
M
L
I
L
Y
0
L
L M,
L
M L M
Y M
A. Pasar Komoditi. a) Fungsi Saving: S=S (Y) b) Garis bantu ekulibrium pasar komoditi, I=I c) Fungsi Permintaan Investasi, I= I(r) d) Fungsi IS, Y= Y(r) 16
B. Pasar Uang. a) Fungsi Permintaan uang untuk spekulasi: L2 = L2 (r) b) Garis penawaran uang MM. OM=jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian c) Fungsi Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1 =L1(Y) d) Fungsi LM, Y= Y(r)
2. Keseimbangan Umum dan Semu. Kurva IS merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat ekulibrium pada pasar komoditi. Kurva LM merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat ekulibrium pada pasar uang. a) Keseimbangan (ekuilibrium) umum aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y) dalam kondisi ekulibrium di pasar komoditi dan pasar uang terjadi pada titik potong kurva IS dan LM. b) Keseimbangan (ekuilibrium) semu aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y) dalam kondisi ekulibrium hanya di pasar komoditi atau pasar uang saja. Keseimbangan semu di pasar komiditi dijelaskan dalam gambar berikut ini.
17
Titik A menunjukkan keseimbangan pada pasar komoditi dan terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc. Titik A pada kurva IS merupakan keseimbangan semu dalam pasar komoditi dan tidak bertahan lama. Pada titik A di pasar uang, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc: a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar L2C atau sebesar MF. b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1C atau sebesar OG. c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OG + FM, sehingga ada kelebihan penawaran uang sebesar GF d) Kelebihan penawaran uang ini menyebabkan penurunan r, shg I naik dan dipasar komoditi terjadi perubahan yang menuju kekeseimbangan umum. e) Keseimbangan semu di pasar uang dijelaskan dalam gambar berikut ini.
18
Titik A pada kurva LM merupakan keseimbangan semu dalam pasar uang dan tidak bertahan lama. Pada titik A di pasar komoditi, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan: a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar OL2C b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga OL1C c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OL1C + OL2C , sehingga penawaran uang sama dengan permintaan uang. Pasar uang dalam kondisi ekuilibrium. d) Pada tingkat bunga Or, keinginan investasi masyarakat sebesar OIc atau setinggi OF, sementara tingkat saving hanya sebesar OSc. e) Nilai investasi lebih besar dari saving. (OF > OSc). f) Besar I menyebabkan Y naik,. Y naik menyebabkan L1 naik. Jika L2 tidak berubah, maka terjadi kelebihan permintaan uang. Ini berarti pasar uang terjadi disekuilibrium dan menyebabkan peningkatan tingkat suku bunga, sehingga menuju pada keseimbangan umum yang baru. 3. Nilai Variabel Endogen dalam Keseimbangan Umum Jika diketahui: C = 40 + 0,6Y I = 80 – 4r IS = Y = 300 -10r = 200 LT = 0,25Y LJ = 0,15Y L2 = 160 – 4r
LM= Y = 100 +10r
KESEIMBANGAN IS = LM 300 -10r = 100 +10r 200 = 20r, maka r = 10%
SOAL: C = 80 + 0,3Y I = 160 – 2r = 500 LT = 0,20Y LJ = 0,20Y L2 = 320 – 5r a) Tentukan r pada tingkat keseimbangan umum. b) Pada tingkat r tersebut, tentukan tingkat konsumsi, saving, investasi, prmintaan uang untuk transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. 19
C. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijakan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM Kondisi yang tidak diinginkan oleh pemerintah antara lain: a) Tingkat inflasi yang tinggi b) Pengangguran c) BOP yang difisit Kebijakan ekonomi makro
Kondisi Perekonomian
Kondisi ekonomi makro sesuai dengan target
Kebijakan pemerintah: a) Kebijakan fiscal semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui pajak (Tx), transfer pemerintah (T), dan pemngeluaran pemerintah (G) b) Kebijakan moneter: semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui penambahan/pengurangan M (penawaran uang). Variabel target: variabel yang nilainya diharapkan berubah sesuai dengan yang diinginkan melalui pelaksanaan kebijakan. Variabel target = pendapatan nasional (Y) dan kesempatan kerja Policy instrument/ instrument variable (instrumen kebijakan): alat untuk mencapai tujuan dalam suatu kebijakan. Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter mempengaruhi target variabel dalam bentuk; a) Kebijakan ekspansi: kebijakan ekonomi makro untuk meningkatkan kegiatan ekonomi Kondisi: banyak pengangguran dan kapasitas produksi nasional belum penuh b) Kebijakan kontraksi: kebijakan ekonomi makro untuk mengurangi kegiatan ekonomi Kondisi: overemployment (permintaan agregat > kapasitas produksi nasional), inflasi tinggi, BOP yang difisit.
A. Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter; menambah atau mengurangi M
20
Saat ini Y = Yo dengan M = OM, dan perekonomian full employment (Yf), berarti terdapat pengangguran Untuk menghilangkan pengangguan, maka Yo harus naik menjadi Yf dengan melakukan kebijakan ekspansi (LM ke LMf) dengan cara meggeser penawaran uang dari MM ke MfMf, sehingga penambahan M sebanyak MMf.
B. Kebijakan Fiskal. Target variabel Y dan kesempatan kerja. Variabel instrumen = G, Tx, dan T. Asumsi; hanya menggunakan salah satu variabel saja.
21
Untuk menggeser kurva IS ke ISf melalui penjumlahan I + G + c(T-Tx)=OB agar Y meningkat menjadi Yf Dengan demikian untuk meningkatkan Y menjadi Yf, maka perlu meningkatkan: a) Hanya pengeluaran pemerintah (G) b) Hanya transfer pemerintah (T) c) Hanya pajak (Tx) C. Bentuk Kurva L2 dan Keefektifan Kebijakan Fiskal dan Moneter. Kebijakan fiskal dan menenter murni dapat mempengaruhi tingkat Y dan kesempata kerja. Kebijakan fiscal murni: tidak disertai dengan penambahan M dan kebijakan moneter murni: tidak disertai dengan perubahan G, Tx dan T. Bentuk kurva LM dihubungan dengan kurva L2 yang mencakup 3 bagian: a) Daerah klasik (classical range) 22
Daerah CR sejajar dengan r mulai dari titik C keatas. Daerah ini menghasilkan kesimpulankesimpulan teoritik dari pemikir ekonomi b) Daerah jerat likuiditas (Liquidity trap range) Daerah LTR sejajar dengan sumbu Y. Pada tingkat r yang rendah, maka harga obligasi tinggi, shg orang meramalkan terjadi penurunan harga obligasi dan M yang ada tidak untuk membeli obligasi, tapi untuk disimpan atau ditabung. c) Daerah tengah (Intermediate range) Daerah ini memiliki r kurva LM lebih besar dari 0 dan lebih kecil daripada tak terhingga.
1) Kebijakan fiscal. a) Daerah LTR kebijakan fiscal yang paling efektif dengan menggeser kurva IS kekanan, maka Y akan meningkat. b) Daerah IR, kebijakan fiscal dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif daerah LTR c) Daerah CR tidak efektif untuk kebijakan fiscal untuk meningkatkan Y
r LM
IS
Y 23
2) Kebijakan moneter a) Daerah LTR kebijakan moneter tidak efektif dengan menggeser kurva LM kekanan, untuk meningkatkan Y. Kebijakan moneter yang tidak efektif ini biasa disebut dengan “Money does’nt matter” b) Daerah IR, kebijakan moneter dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif daerah CR c) Daerah CR paling efektif untuk kebijakan moneter untuk meningkatkan Y
r LM
IS
Y
24
BAB III CONTOH KASUS BentuklahpersamaandangambargambarkankurvaISuntuk C = 500 + 0,O8 Y danI + 2000 – 5000 i. C = 500 + 0,08 Y
I = S ꜜ 2000 – 5000 i = − 500 + 0,20 Y
ꜜ S = −500 + 0,20 Y
2500 – 5000 i = 0,20 Y
I = 2000 – 5000 I
Y = 12.500 – 25.000 i
Bentuklah persamaan dan gambarkan kurva LM jika permintaan akan uang ditunjukkan oleh L = 10.000 + 0,4 Y – 20.000 i dan jumlah uang yang ditawarkan ( beredar ) sebesar 9.000. L = M ꜜ 10.000 + 0,4 Y − 20.000 i = 9.000 0,4 Y = − 1. 000 + 20.000 i Y = − 2.500 + 50.000 i Keseimbanganserempak di pasar barang dan pasar uang ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva IS dankurva LM. Pada posisi ini tercipta tingkat bunga keseimbangan dan pendapatan keseimbangan. Untuk IS dalamkasus di atas, keseimbangan serempak tercipta pada tingkat bunga 20% dan pendapatan nasiaonal sebersar 7.500. IS = LM 12.500 – 25.000 i = − 2.500 + 50.000 i 15.000 = 75.000 i i = 0,20 Dengan memasukkan i = 0,20 kedalam persamaan IS atau LM diperoleh Y = 7.500. Membentuk Kurva IS dengan pendekatan 2 Diagram Kurva IS pendekatan 2 Diagram 25
BAB IV KESIMPULAN Permintaan Total (Aggregate Demand) lebih ditekannya unsur kepentingannya menurut Keynes dalam rangka menggerakkan perekonomian. Dalam konteks model yang sederhana, Permintaan Total (Aggregate Demand) di asumsikan terdiri dari tiga komponen, yaitu: Pengeluaran oleh konsumen ( C), Pengeluaran untuk investasi ( I ), Pengeluaran oleh pemerintah ( G ). Selanjutnya John Maynard Keynes berpendapat bahwa kegiatan konsumsi pada pokoknya dideterminasi (ditetapkan) oleh pendapatan. Ketika pendapatan bertambah maka konsumsi akan ikut bertambah. Sedangkan Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit. Atau Menurut JM Keynes atau model Keynesian Penawaran Total dapat dianggap sebagai hal yang menunjukkan berbagai macam tingkat out put yang tersedia dan diproduksi oleh sector usaha. Sector dunia usaha tidak dapat mengantisipasi tingkat pengeluaran (yang diinginkan ) konsumen, investor dan pemerintah seperti yang diperlihatkan dalam permintaan total. Jika dunia usaha memperkirakan bahwa permintaan total lebih besar daripada kenyataannya, maka produksi jumlah barang dan jasa akan lebih banyak meskipun tidak terjual sepenuhnya. Persediaan-persediaan tanpa sengaja berkurang dan dunia usaha mulai mmeperluas produksi yang selanjutnya menyebabkan bertambahnya NNP. Maka jelas kiranya bahwa hanya terdapat sebuah titik saja dimana jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli orangorang persis sama dengan jumlah yang yang diproduksi. Hal tersebut terjadi pada titik perpotongan antara garis-garis permintaan total dan penawaran total (titik E = Equilibrium). NNP keseimbangan (Equilibrium NNP) dapat mengalami perubahan apabila terjadi pergeseran posisi pada garis permintaan total. Suku bunga merupakan sebuah factor penting yang mendeterminasi (menetapkan) tingkat (laju) investasi. Apabila suku bunga meningkat, maka dapat diperkirakan tingkat investasi akan menurun dan hal ini kurang menguntungkan untuk melakukan investasi. Di samping itu, apabila kredit makin sulit diperoleh, situasi selanjutnya biasanya diikuti oleh meningkatnya suku bunga, 26
maka investasi cenderung berkurang. Hal sebaliknya berlaku, jika suku bunga menurun atau kredit lebih mudah diperoleh. Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”. Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri. Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang dinyatakan dengan Kurva LM. Kurva LM menggambarkan
hubungan di antara tingkat
pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas. Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0% per tahun.
27
BAB V PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah makalah dengan judul “Ekonomi Teknik (Model Analisa IS-LM)” telah selesai kami susun dan kami buat. Kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari para pembaca sebagai upaya penyempurnaan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
Depok, Januari 2015
Wassalam
28
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Makro :Analisa IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif, Edisi Ketiga (Liberty, Yogyakarta,1997) x + 244 halaman; http://makalahpaijo.blogspot.com/2013/04/ekonomi-makro_12.html http://zahranmirzan.blogspot.com/2013/01/makalah-ekonomi-kurva-is-dan-kurva-lm.html
29