155 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik asetaldehida ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang menguntungkan atau tidak. Komponen terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga alat - alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi analisa ekonomi. Analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan/estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas. Selain itu, analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan. Untuk itu, pada perancangan pabrik asetaldehida ini kelayakan investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa yaitu (Donald, 1989) : 1. Profitability 2. Percent Profit on Sales (% POS) 3. Percent Return 0n Investment (% ROI) 4. Pay Out Time (POT) 5. Break Even Point (BEP) 6. Shut Down Point (SDP) 7. Discounted Cash Flow (DCF)commit to user BAB VI Analisa Ekonomi 140
141 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk meninjau faktor - faktor di atas perlu dilakukan penafsiran terhadap beberapa faktor yaitu : 1. Penafsiran modal industri (Total Capital Investment) Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran - pengeluaran yang diperlukan untuk fasilitas - fasilitas produktif dan untuk menjalankannya. Capital Investment meliputi : a. Fixed Capital Investment (Modal tetap) b. Working Capital (Modal kerja) 2. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), yang terdiri dari : a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs) Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk. Direct Manufacturing Cost Indirect Manufacturing Cost Fixed Manufacturing Cost b. Biaya pengeluaran Umum (General Expense) 3. Total Pendapatan penjualan produk 6.1
Penaksiran Harga Peralatan Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang
sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metode atau cara untuk memperkirakan harga suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan indeks harga pada Tabel 6.1. commit todata user BAB VI Analisa Ekonomi
142 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat Tahun 2004-2013 No
Tahun
Indeks
1
2004
444,20
2
2005
468,20
3
2006
499,60
4
2007
525,40
5
2010
550,80
6
2011
585,70
7
2012
584,60
8
2013
607,30
(Chemical Engineering Plant Cost Index, 2015) Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut: Y = 17,0085 X - 33628,4207 Dengan dimasukkan nilai X adalah tahun 2017 saat pabrik direncanakan berdiri, maka didapat indeks harga alat yaitu 677,72. Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2015). Sedangkan harga alat pada tahun-tahun sebelumnya dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa yang akan datang digunakan persamaan:
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
143 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sehingga diketahui indeks harga tahun 2015 adalah 643,71 sedangkan 2017 adalah 677,72. Dengan : Ey
= Harga pembelian pada tahun y
Ex
= Harga pembelian pada tahun x
Ny
= Indeks harga pada tahun y
Nx
= Indeks harga pada tahun x 650
600
y = 17,0085x - 33.628,4207 R² = 0,9669
550
500
450
400 2002
2004
2006
2008 Tahun
2010
2012
2014
Gambar 6.1 Grafik Linierisasi Indeks Harga
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
144 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.2
Dasar Perhitungan Kapasitas produksi
: 30.000 ton/tahun
Satu tahun operasi
: 330 hari
Pabrik didirikan
: 2017
Harga bahan baku Etanol
: US $1.03/ kg (PT Indoacidatama,2015)
Harga katalis Copper-Chromite : US $60.66/kg
6.3
Harga produk Asetaldehida
: US $2,30 /kg
Harga Dowtherm A
: US $3.34/kg
Penentuan Total Capital Investment (TCI) Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi 1. Pengoperasian pabrik dimulai tahun 2017. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu. 2. Kapasitas produksi adalah 30.000 ton/tahun 3. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun 4. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik 5. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan. 6. Umur alat - alat pabrik diperkirakan 10 tahun. 7. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah 0% dari FCI. 8. Upah buruh asing US $ 31,23 per manhour commit to user BAB VI Analisa Ekonomi
145 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9. Upah buruh lokal Rp. 162.500,- per manhour 10. Satu manhour asing = 2 manhour Indonesia 11. Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi 12. Kurs rupiah yang dipakai 1 US$ = Rp. 13.122,00 (www.bi.go.id)
6.4
Hasil Perhitungan
6.4.1 Fixed Capital Invesment (FCI) Tabel 6.2 Fixed Capital Investment No
Jenis
1
Harga pembelian alat proses
2
Instalasi alat-alat
3
Pemipaan
4
Instrumentasi
5
Isolasi
6
Listrik
7
Bangunan
8
Tanah
9
US $
Total Rp.
2.918.607
38.297.955.739
1.070.950
14.053.009.034
2.285.993
29.996.796.489
841.072
11.036.553.234
203.217
2.666.614.102
407.520
5.347.471.003
875.582
11.489.386.722
1.085.963
14.250.000.000
1.727.831
22.672.604.330
11.416.735
149.810.390.653
2.283.347
29.962.078.131
13.700.081
179.772.468.783
1.370.008
17.977.246.878
Utilitas
Physical Plant Cost 10
Engineering &construction
Direct Plant Cost 11
Contraction’s fee
12
Contingency
commit to user
3.425.020
44.943.117.196
BAB VI Analisa Ekonomi
146 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Fixed Capital Investment (FCI) 18.495.110
242.692.832.857
6.4.2 Working Capital Investment (WCI) Tabel 6.3 Working Capital Investment No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis
Total (US$)
Total (Rp)
1.575.679
20.676.058.929
193.205
2.535.230.636
1.932.046
25.352.306.358
5.750.000
75.451.500.000
3.864.092
50.704.612.716
13.315.021
174.719.708.638
Persediaan Bahan baku Persediaan Bahan dalam proses Persediaan produk Extended credit Available Cash
Working Capital Investment (WCI)
6.4.3 Total Capital Investment (TCI) TCI
= FCI + WCI = Rp 417.412.541.495,00
6.4.4 Direct Manufacturing Cost (DMC) Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost No.
Jenis
1.
Harga Bahan Baku
2.
Total (US$)
Total (Rp)
35.428.217
464.889.064.317
Gaji Pegawai
449.931
5.904.000.000
3.
Supervisi
201.189
2.640.000.000
4.
Maintenance
1.109.707
14.561.569.971
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
147 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No.
Jenis
Total (US$)
Total (Rp)
5.
Plant Supplies
166.456
2.184.235.496
6.
Royalty & Patent
690.000
9.054.180.000
7.
Utilitas
2.136.767
28.038.662.861
40.182.267
527.271.712.644
Direct Manufacturing Cost
6.4.5 Indirect Manufacturing Cost (IMC) Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost No. 1. 2. 3. 4.
Jenis
Total (US$)
Total (Rp)
Payroll Overhead 67.490
885.600.000
67.490
885.600.000
382.442
5.018.400.000
3.450.000
45.270.900.000
3.967.421
52.060.500.000
Laboratorium Plant Overhead Packaging & Shipping
Indirect Manufacturing Cost
6.4.6 Fixed Manufacturing Cost (FMC) Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost No. 1. 2. 3.
Jenis
Total (US$)
Total (Rp)
Depresiasi 1.849.511
24.269.283.286
184.951
2.426.928.329
184.951
2.426.928.329
2.219.413
29.123.139.943
Property Tax Asuransi
Fixed Manufacturing Cost commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
148 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.4.7 Total Manufacturing Cost (TMC) TMC
= DMC + IMC + FMC = US$ 46.369.102 = Rp 608.455.352.587,00
6.4.8 General Expense (GE) Tabel 6.7 General Expense No.
Jenis
1.
Administrasi
2.
Total (US$)
Total (Rp)
458.086
6.011.000.000
Sales expense
9.660.000
126.758.520.000
3.
Research
2.070.000
27.162.540.000
4.
Finance
1.461.004
19.171.298.969
13.649.090
179.103.358.969
General Expense (GE)
6.4.9 Total Production Cost (TPC) TPC
= TMC + GE = US$ 60.018.192 = Rp 787.558.711.557
6.4.10 Perhitungan Keuntungan Produksi (profit) Penjualan (Sa) Jumlah produk Asetaldehida Harga jual
= 30.000.000 kg/tahun = US$ 2,30 /kg
Harga jual pertahun (Sa)commit to user = US$ 69.000.000 BAB VI Analisa Ekonomi
149 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
= Rp. 905.418.000,00 Keuntungan Sebelum Pajak : Profit
= harga jual – production cost = Rp. 905.418.000,00– Rp 787.558.711.557,00 = Rp 117.859.288.443,00
Keuntungan Setelah Pajak Dengan nilai pajak perseroan atas laba perusahaan sebesar Pajak
= 30% dari keuntungan
(Anon, 2014)
Profit
= Profit sebelum pajak – nilai pajak = Rp 117.859.288.443,00 – Rp 35.357.786.553,00 = Rp 82.501.501.910,00
6.5
Analisa Kelayakan
6.5.1 % Profit on Sales (POS) POS adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk itu sendiri. Besarnya POS pabrik Asetaldehida ini adalah : POS = POS sebelum pajak
= 13,02%
POS sesudah pajak
= 9,11%
6.5.2 Percent Return On Investment (% ROI) Yaitu rasio keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi. commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
150 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ROI membandingkan laba rata-rata terhadap Fixed Capital Investment, (Aries Newton, 1954). Prb
Pr ofit before taxes x 100 % Fixed Capital Investment
Pra
Pr ofit after taxes x 100 % Fixed Capital Investment
dengan : P rb
= Return on Investment sebelum pajak.
P ra
= Return on Investment sesudah pajak.
Untuk industri dengan resiko tinggi, ROI sebelum pajak minimum = 44%, (Aries & Newton, Tabel 54, hal 193, 1954) ROI sebelum pajak = 48,56 % ROI sesudah pajak = 33,99 %
6.5.3 Pay Out Time (POT) Yaitu jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh.
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
151 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk industri kimia dengan resiko rendah max acceptable POT sebelum pajak = 2 tahun, (Aries Newton, 1954). POT sebelum pajak = 1,71 tahun POT sesudah pajak = 2,27 tahun
6.5.4 Break Even Point (BEP) Yaitu
titik impas, besarnya
kapasitas produksi dapat menutupi biaya
keseluruhan, dimana pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian, (Aries Newton, 1954).
ra = Annual Production Rate Fa = Annual fixed expense at max production Ra = Annual regulated expense at max production Sa = Annual sales value at max production Va = Annual variable expense at max production Dimana : 1. Fixed Manufacturing Cost (Fa) Depreciation
=Rp
24.269.283.286,00
Property taxes
=Rp
2.426.928.329,00
Insurance
=Rp
2.426.928.329,00
Total
= Rp
29.123.139.943,00
= Rp
464.889.064.317,00
2. Variable Cost (Va) Raw material
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
152 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Packaging + transport
= Rp
45.270.900.000,00
Utilitas
= Rp
28.038.662.861,00
Royalti
= Rp
9.054.180.000,00
Total
= Rp
547.252.807.177,00
Labor
= Rp
5.904.000.000,00
Payroll overhead
= Rp
835.200.000,00
Supervisi
= Rp
2.640.000.000,00
Laboratorium
= Rp
835.200.000,00
General expense
= Rp
178.744.735.981,00
Maintenance
= Rp
14.561.569.971,00
Plant supplies
= Rp
2.184.235.496,00
Plant overhead
= Rp
5.018.400.000,00
Total
= Rp
211.182.764.436,00
= Rp
905.418.000.000,00
3. Regulated Cost (Ra)
4. Penjualan (Sa)
= 43,97 %
6.5.4 Shutdown Point (SDP) Yaitu suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed cost yang menyebabkan pabrik harus tutup ( Aries& Newton, 1955). commit to user BAB VI Analisa Ekonomi
153 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
SDP = 30,12 %
6.5.5 Discounted Cash Flow (DCF) Discounted Cash Flow adalah interest rate yang diperoleh ketika seluruh modal yang ada digunakan semuanya untuk proses produksi. DCF dari suatu pabrik dinilai menguntungkan jika melebihi satu setengah kali bunga pinjaman bank. DCF(i) dapat dihitung dengan metode Present Value Analysis.
Dengan trial solution diperoleh nilai i = %. (Peters &Timmerhause, 2003) dimana : FC
=Rp 242.692.832.857,00
WC
=Rp 174.719.708.638,00
SV = salvage value = nilai barang rongsokan =Rp 0 Diperkirakan umur pabrik (n)
= 10 tahun
Finance
= Rp 19.171.298.969,00
C = laba setelah pajak +depresiasi + finance = Rp. 125.942.084.165,38 Dilakukan trial and error diperoleh nilai i = 0,3181 = 31,81 %
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
154 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 6.8 Analisis kelayakan No
Keterangan
1
Profit on Sales (%POS)
2
3
Perhitungan
a. POS sebelum pajak
13,02%
b. POS setelah pajak
9,11%
Batasan
Percent Return On Investment (%ROI) c. ROI sebelum pajak
48,56%
d. ROI setelah pajak
33,99%
min 44% (resiko tinggi) sebelum pajak
Pay Out Time (POT) a. POT sebelum pajak
1,71 tahun
b. POT setelah pajak
2,27 tahun
4
Break Even Point (BEP)
43,97%
5
Shut Down Point (SDP)
30,12%
6
Discounted Cash Flow (DCF)
31,81 %
max 2 tahun sebelum pajak
40%-60%
10% (Suku bunga kredit Bank Mandiri)
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Harga (Rp)
commit to user
156 155 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan gambar : Fa : Fixed Expense Ra : Regulated Expense Sa : Sales Va : Variable Expense
6.6 Pembahasan Dari hasil analisa ekonomi diperoleh nilai BEP berada pada batas minimum yang diijinkan. Dari perhitungan yang dilakukan, nilai BEP dipengaruhi oleh harga jual produk yang besar dari harga bahan baku, sehingga jika selisihnya makin besar maka nilai BEP juga akan semakin rendah. Sebaliknya nilai ROI akan semakin tinggi seiring penurunan nilai BEP. Jika dilihat dari nilai POT maka pabrik telah sesuai dengan batas toleransi yaitu kurang dari 2 tahun untuk resiko tinggi.
6.7 Kesimpulan Analisa yang dilakukan untuk mendapatkan beberapa parameter kelayakan ekonomi. antara lain : 1. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 48,56 % 2. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,71 tahun 3. Break Event Point (BEP) sebesar 43,97 % 4. Shut Down Point (SDP) 30,12 % 5. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 31,81% commit to user BAB VI Analisa Ekonomi
132 digilib.uns.ac.id 157
perpustakaan.uns.ac.id
Dari parameter yang dianalisa didapatkan nilai yang memenuhi batasan untuk setiap parameternya. sehingga pabrik Asetaldehida ini dapat dinyatakan layak
didirikan
secara
ekonomi
untuk
pabrik
beresiko
tinggi
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi
155 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
BAB VI Analisa Ekonomi