EKONOMI TEKNIKPEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI Teknik Industri - UB
Prosedur Pengambilan keputusan pada Permasalahan-permasalahan teknik
1)
2)
3) 4) 5)
6) 7)
Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan dianalisis Mendefinisikan horizon perencanaan yang akan digunakan dasar dalam membandingkan alternatif Mengestimasikan aliran kas masing-masing alternatif Menentukan MARR yang akan digunakan Membandingkan alternatif-alternatif dengan ukuran atau teknik yang dipilih Melakukan analisis suplementer Memilih alternatif yang terbaik dari hasil analisis tersebut
1. Mendefinisikan Alternatif Investasi Menentukan alternatif investasi adalah fase yang sangat teknis. 3 jenis alternatif yang berkaitan dengan proses penentuan alternatif yaitu :
Alternatif-alternatif yang Independen Alternatif – alternatif „mutually exclusive‟ Alternatif-alternatif yang bersifat tergantung (contingen).
DO NOTHING (Tidak Mengerjakan sesuatu)
Alternatif ini, dianggap memiliki ongkos incremental nol. Artinya, tidak ada biaya yang dikeluarkan bila memilih untuk tidak mengerjakan sesuatu.
2. Menentukan Horizon Perencanaan 5
1. 2. 3.
Horizon perencanaan: bingkai waktu untuk membandingkan alternatif2 investasi Menunjukkan periode waktu yang memberikan estimasi aliran kas yang cukup akurat Situasi dalam penentuan horizon perencanaan: Alternatif2 investasi mempunyai umur teknis yang sama Alternatif2 investasi mempunyai umur teknis yang berbeda Alternatif2 investasi mempunyai umur teknis yang abadi
2. Menentukan Horizon Perencanaan
1.
Jika alternatif-2 memiliki umur teknis yang tidak sama, cara untuk menetapkan horizon perencanaan dengan menggunakan : Kelipatan persekutuaan terkecil (KPK)
4.
Ukuran deret seragam dari aliran kas setiap alternatif Umur alternatif yang lebih pendek dengan menganggap sisa nilai dari alternatif yang lebih panjang pada akhir periode perencanaan sebagai nilai sisa. Umur alternatif yang lebih panjang
5.
Periode yang umum dipakai (biasanya 5 -10 tahun)
2. 3.
7
Kelipatan persekutuaan terkecil (KPK)
Misal : alternatif A, B, dan C memiliki umur 2, 3, dan 4 tahun horizon perencanaan 12 tahun (Alternatif A berulang 6 kali, alternatif B berulang 4 kali, alternatif C berulang 3 kali dengan aliran kas yang identik) Tidak cocok bila inflasi terjadi begitu cepat/teknologi berkembang secara pesat dan bila KPK dari alternatif cukup besar
Ukuran deret seragam dari aliran kas setiap alternatif 8
Tidak perlu memilih horizon perencanaan yang sama u/semua alternatif bila alternatif2 memiliki umur tidak sama
Umur Alternatif Yang Lebih Pendek
9
Menganggap sisa nilai dari alternatif yang lebih panjang pada akhir periode perencanaan sebagai nilai sisa Misal : A umurnya 5 tahun dan B umurnya 7 tahun horizon perencanaan : 5 tahun dan sisa nilai B (2 tahun) dianggap sbg nilai sisa
Umur Alternatif Yang Lebih Panjang 10
A umurnya 5 tahun dan B umurnya 7 tahun horizon perencanaan : 7 tahun, alternatif A dianggap berulang dan sisa nilai A (3 tahun) dianggap nilai sisa
Periode Yang Umum Dipakai 11
Biasanya 5 sampai 10 tahun Misal: Alternatif A umurnya 7 tahun, alternatif B 11 tahun horizon perencanaan : 10 tahun, alternatif A berulang sekali dan kedua alternatif ditentukan nilai sisanya pada tahun ke-10.
TV Alternatif A 2
1
0
3
4
5
6
7
P
1
P
Umur teknis 7 tahun
2
3
4
Umur teknis 7 tahun TV
Alternatif B 0
1
P
2
3
4
Umur teknis 11 tahun
5
6
7
8
9
10 11
5
6
7
3. Mengestimasikan Aliran Kas
Dibuat dengan pertimbangan prediksi kondisi masa mendatang Memperhatikan kecenderungan data masa lalu
3. Mengestimasikan Aliran Kas Contoh : Suatu horizon perencanaan 5 tahun dipilih untuk mengevaluasi 3 alternatif investasi, yaitu A, B dan C. Anggaran yang tersedia hanya Rp.50 juta. Alternatif B tergantung (contingen) pada alternatif A, sedangkan A dan C bersifat mutually exclusive.
Tabel Estimasi Aliran Kas Akhir Tahun
Aliran kas Netto
A
B
C
0
-20 juta
-30 juta
-50 juta
1
-4 juta
4 juta
-5 juta
2
2 juta
6 juta
10 juta
3
8 juta
8 juta
25 juta
4
14 juta
10 juta
40 juta
5
25 juta
20 juta
10 juta
Tabel Memilih Alternatif Nominasi Alternatif yang layak
Proposal
Investasi
XA
XB
XC
0
0
0
0
0
1
0
0
1
50 juta
0
1
0
30 juta
0
1
1
80 juta
1
0
0
20 juta
1
0
1
70 juta
1
1
0
50 juta
1
1
1
100 juta
2
3
Tabel Estimasi Aliran Kas Untuk Keempat Alternatif Nominasi Akhir Tahun
Aliran Kas Netto A0
A1
A2
A3
0
0
-50 juta
-20 juta
-50 juta
1
0
-5 juta
-4 juta
0 juta
2
0
10 juta
2 juta
8 juta
3
0
25 juta
8 juta
16 juta
4
0
40 juta
14 juta
24 juta
5
0
10 juta
25 juta
45 juta
4. Menetapkan MARR 18
MARR (Minimum Attractive Rate of Return): nilai minimal dari tingkat pengembalian atau bunga yang bisa diterima oleh investor Tingkat bunga yang dipakai patokan dasar dalam mengevaluasi & membandingkan alternatif2 Investasi dengan bunga atau tingkat pengembalian (Rate of Return) < MARR tidak ekonomis tidak layak dikerjakan
5. Dasar-Dasar untuk Perbandingan Alternatif-Alternatif 19
Dasar untuk perbandingan adalah indeks yang berisi informasi khusus tentang serangkaian pemasukan dan pengeluaran yang menggambarkan sebuah kesempatan investasi Menyatakan alternatif ke dalam bentuk dasar umum Melihat dan memperbandingkan perbedaan yang sebenarnya dengan memperhatikan nilai waktu dari uang
Engineering Economy - Industrial Engineering
02/04/2013
Dasar-Dasar untuk Perbandingan Alternatif-Alternatif 20
1. 2. 3. 4.
5. 6.
Analisis Nilai Sekarang (Present Worth) Analisis Deret Seragam (Annual Worth) Analisis nilai mendatang (Future Worth) Analisis Tingkat Pengembalian (Rate of Return) Analisis manfaat/ongkos (B/C) Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)
Engineering Economy - Industrial Engineering
02/04/2013
1. Metode Nilai Sekarang (Present Worth) 21
Semua aliran kas dikonversikan menjadi nilai sekarang (P) dan dijumlahkan sehingga P mencerminkan nilai netto keseluruhan aliran kas yg terjadi selama horizon perencanaan
Engineering Economy - Industrial Engineering
02/04/2013
Nilai Sekarang Aliran Kas 22
atau dimana: P(i) : nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas pada tingkat bunga i% At : aliran kas pada akhir periode t i : MARR N : Horizon perencanaan (periode) Engineering Economy - Industrial Engineering
02/04/2013
Contoh 23
PT. ABC adalah perusahaan yang menyewakan gudang untuk melayani suatu kawasan industri di surabaya. Penghasilan yang diperoleh per tahun Rp 600 juta dengan biaya perawatan, operasional, asuransi & pajak per tahun sebesar Rp 150 juta. Nilai sisa ditetapkan Rp 100 juta pada akhir tahun ke-25. Ada sebuah perusahaan ingin membeli gedung ini dengan harga Rp 4.000 juta. Bila PT. ABC menggunakan MARR 10% untuk mengevaluasi penawaran tersebut apakah seharusnya gedung tersebut dijual?
Metode Nilai Sekarang untuk Proyek Abadi 24
Disebut juga Metode Capitalized Worth Contoh : proyek jalan raya, dam, terusan & proyek 2 untuk pelayanan umum lainnya Aliran kas dinyatakan dalam deret uniform per tahun dalam waktu tak terhingga lalu dikonversikan ke nilai P dengan tingkat bunga tertentu CW = A (P/A, i%, ~) dimana sehingga
A CW i
Metode Nilai Sekarang untuk Proyek Abadi 25
Bila deret seragam tak terhingga hanya terdiri dari ongkos2 nilai P dari aliran kas disebut “Capitalized Cost” Bila ada ongkos awal (P) terlibat (selain ongkos2 deret seragam (A) dalam waktu tak terhingga) Capitalized Cost (CC) dinyatakan: A CC P i
Metode Nilai Sekarang untuk Proyek Abadi - Contoh 26
Yayasan XYZ adalah penyantun lembaga pendidikan luar biasa yang didirikan untuk para yatim piatu. Yayasan XYZ merencanakan akan menghibahkan sebuah gedung perpustakaan termasuk biaya perawatan & perbaikannya untuk jangka waktu tak terhingga. Yayasan memutuskan untuk menaruh uang sumbangannya di bank yang memberikan bunga 12% per tahun. Biaya perawatan perpustakaan ini diperkirakan Rp 2 juta per tahun dan tiap 10 tahun harus di cat ulang dengan biaya Rp 15 juta tiap kali pengecatan. Bila uang yang ditabungkan (untuk gedung dan perawatan serta perbaikan) adalah sebanyak Rp 100 juta, berapakah biaya maksimum pembangunan gedung agar sisanya cukup untuk biaya perawatan & perbaikan selama-lamanya?
27
Solusi CC = 100 juta i = 12% A = Rp 2 juta + Rp 15 juta (A/F, 12%, 10) = Rp 2 juta + Rp 15 juta (0,0570) = Rp 2,855 juta Ditanya : ongkos pembangunan gedung (investasi awal = P) CC = P + A/i P = CC – A/i = Rp 100 juta - Rp 2,855 juta/0,12 = Rp 100 juta – Rp 23,792 juta = Rp 76,208 juta
2. Metode Deret Seragam 28
Semua aliran kas yang terjadi selama horizon perencanaan dikonversikan ke dalam deret seragam dengan tingkat bunga MARR
Ai pi A / P, i, n atau n A(i ) At ( P / F , i %, t ) ( A / P, i %, N ) t 0
29
Contoh : Kerjakan persoalan PT. ABC dengan metode deret seragam
3. Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 30
Capital Recovery Cost (CR) suatu investasi : deret seragam dari modal yang tertanam dalam suatu investasi selama umur dari investasi tersebut. U/mengetahui apakah suatu investasi memberikan pendapatan yang cukup untuk menutupi modal yang dikeluarkan selama umur investasi
Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 31
CR (i) = P(A/P, i%, N) – F(A/F, i%, N) dimana CR (i) = ongkos recovery pada MARR sebesar i% P = modal yang ditanamkan sebagai investasi awal F = estimasi nilai sisa pada tahun ke N i = MARR N = estimasi umur investasi atau horizon perencanaan yang ditetapkan
Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 32
Dengan mengingat bahwa:
(A/P, i%, N) = (A/F, i%, N) + i atau (A/F, i%, N) = (A/P, i%, N) – I Persamaan diatas disubstitusi dengan persamaan d slide sebelumnya
CR(i) = (P – F) (A/P, i%, N) + Fi atau CR(i) = (P – F) (A/F, i%, N) + Pi atau
CR(i) = [P – (P/F,Pi%, P N)F FN)] (A/P, i%, CR i P ( A / G , i %, N ) i N Atau N
Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 33
Contoh: Sebuah mikro chip dibeli dengan harga Rp 82 juta dengan nilai sisa Rp 5 juta pada akhir umurnya di tahun ke-7. Dengan tingkat bunga 15% hitunglah ongkos pengembalian modal (CR) dari mikron chip tersebut CR = Rp.82 juta (A/P,15%,7) – Rp.5juta (A/F,15%,7) = Rp.82 juta (0,2404) – Rp.5juta (0,0904) = 19,2608 juta atau CR = Rp.(82-5) juta (A/P,15%,7) +Rp.5 juta (0.15) = Rp.77 juta (0,2404) + Rp.5 juta (0.15) = 19,2608 juta
Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 34
Sebuah perusahaan rekanan PLN memenangkan tender untuk pengadaan sarana listrik di sebuah pulau yang baru dikembangkan untuk kawasan pariwisata. Ada 2 alternatif yang bisa ditempuh dalam melaksanakan proyek tersebut. Pertama adalah dengan memasang kabel bawah laut yang akan menelan biaya pembangunan dan pemasangan sebesar Rp 10 juta per km dengan biaya perawatan sebesar Rp 0,35 juta per km per tahun. Nilai sisanya diperkirakan Rp 1 juta per km pada akhir tahun ke-20. Alternatif kedua adalah memasang kabel diatas laut dengan biaya pemasangan dan pembangunan sebesar Rp 7 juta per km dengan biaya perawatan sebesar Rp 0,40 juta per km per tahun. Nilai sisanya diperkirakan Rp 1,2 juta per km pada akhir tahun ke-20. Jika perusahaan memilih alternatif pertama, panjang kabel yang harus dipasang adalah 10 km dan bila alternatif kedua, panjang kabelnya adalah 16 km. tentukan alternatif mana yang lebih efisien dengan menggunakan MARR = 10%.
Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 35
Solusi Alternatif pertama: Ongkos awal (P) = Rp 10 juta/km x 10 km = Rp 100 juta Nilai sisa (F) = Rp 1 juta/km x 10 km = Rp 10 juta CR = Rp 100 juta (A/P, 10%, 20) – Rp 10 juta (A/F, 10%, 20) = Rp 100 juta (0,11746) – Rp 10 juta (0,01746) = Rp 11,746 juta – Rp 0,1746 juta = Rp 11,5714 juta Ongkos perawatan per tahun = Rp0,35 juta/km x 10 km = Rp 3,5 juta Jadi nilai seragam (A) keseluruhan aliran kas adalah A1 = Rp 11,5714 juta + Rp 3,5 juta = Rp 15,0714 juta
Perhitungan Pembalikan Modal (Capital Recovery) 36
Alternatif kedua: Ongkos awal (P) = Rp 7 juta/km x 16 km = Rp 112 juta Nilai sisa (F) = Rp 1,2 juta/km x 16 km = Rp 19,2 juta CR = Rp 112 juta (A/P, 10%, 20) – Rp 19,2 juta (A/F, 10%, 20) = Rp 112 juta (0,11746) – Rp 19,2 juta (0,01746) = Rp 12,8203 juta Ongkos perawatan per tahun = Rp0,40 juta/km x 16 km = Rp 6,4 juta Jadi nilai seragam (A) keseluruhan aliran kas adalah A1 = Rp 12,8203 juta + Rp 6,4 juta = Rp 19,2203 juta Jadi yang dipilih adalah alternatif 1 krn ongkos per tahun lebih kecil sehingga lebih efisien
4. Metode Nilai Mendatang 37
Semua aliran kas dikonversikan ke suatu nilai pada satu titik di masa mendatang dengan tingkat bunga MARR
Metode Nilai Mendatang 38
1.
Cara mendapatkan nilai F (nilai mendatang): Dengan mengkonversikan langsung semua aliran kas ke nilai F
F i At ( F / P, i %, N ) N
t 0
dimana F(i) = nilai mendatang dari semua aliran kas selama N dengan MARR = i% At = aliran kas yang terjadi pd periode ke-t
Metode Nilai Mendatang 39
2.
3.
Dengan mengkonversikan lewat nilai sekarang (P) dari semua aliran kas selama N periode F(i) = P(i) (F/P, i%, N) Dengan mengkonversikan lewat nilai seragam (A) dari semua aliran kas selama N periode F(i) = A(i) (F/A, i%, N)
Metode Nilai Mendatang 40
Penggunaan nilai sekarang, nilai seragam atau nilai mendatang dalam membandingkan alternatif akan memberikan jawaban yang sama, selama MARR dan N sama sehingga berlaku:
A1 P F 1 1 A2 P2 F2 atau A1 A2 ( A / P, i %, N ) P1 P2
41
5. Metode Payback period
Engineering Economy - Industrial Engineering
02/04/2013
PENDAHULUAN •
Definisi : durasi atau angka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan (biaya investasi dan operasional).
Alternatif 1
Alternatif 2
• Metoda ini digunakan untuk pemilihan alternatif investasi, namun untuk investasi-investasi sejenis.
PENDAHULUAN •
Periode pengembalian berbeda dengan BEP Periode Pengembalian
BEP
Waktu di mana semua pengeluaran tertutupi oleh pendapatan . Satuannya : tahun, bulan, dst
Volume produksi per satuan waktu di mana pendapatan total = ongkos total. Satuannya : unit/bulan, unit/tahun, dst
PENDAHULUAN •
2 jenis periode pengembalian (payback period) :
NON DISCOUNTED PAY BACK PERIOD Definisi : Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan biaya investasi • Formulasi Umum : P NCFt 0 •
t 1
• Jika NCF per tahun seragam : P n( NCF ) 0
P n NCF • Bila masa pakai ekonomis alternatif > N‟ diterima • Bila masa pakai ekonomis alternatif < N‟ ditolak
CONTOH KASUS 1 Hitung periode pengembalian suatu alternatif investasi yang memiliki arus kas (cashflow) sebagai berikut : Tahun
Arus Kas (JutaRupiah)
0
-100
1
-550
2
450
3
500
4
500
SOLUSI KASUS 1 Penentuan periode pengembalian dilakukan dengan menghitung nilai kumulatif aliran kas. Tahun
Arus Kas (Juta)
Arus Kas Kumulatif (Juta)
0
-100
- 100
1
-550
- 650
2
450
- 200
3
500
300
4
500
800
n : antara 2 – 3 Interpolasi sehingga didapatkan n = 2,4
CONTOH KASUS 2 Dua buah alternatif (A dan B) memiliki karakteristik aliran kas sebagai berikut : Alternatif
Biaya Investasi
Penerimaan / tahun
Nilai Sisa
Umur Pakai
A
2.000
450
100
6 tahun
B
3.000
600
700
8 tahun
Alternatif terbaik berdasarkan kriteria periode pengembalian?
SOLUSI KASUS 2 Solusi NCF per tahun seragam, digunakan formula : N = P / NCF
• Periode pengembalian Alternatif A n = 2000 / 450 = 4,4 tahun
• Periode pengembalian Alternatif B n = 3000 / 600 = 5 tahun
SOLUSI KASUS 2 • Berdasarkan analisis payback period, alternatif terbaik adalah alternatif dengan periode pengembalian terpendek.
Alternatif yang dipilih adalah : Alternatif A
Kesimpulan ?
Periode penggantian tanpa bunga 51
Akhir Tahun ke-
A
B
C
0
-$1.000
-$1.000
-$700
1
500
200
-300
2
300
300
500
3
200
500
500
4
200
1.000
0
5
200
2.000
0
6
200
4.000
0
Harga Sekarang, i = 0 Periode Penggantian
PW(0)A = $600
PW(0)B = $7.000
PW(0)C = $0
3 tahun
3 tahun
3 tahun
Engineering Economy - Industrial Engineering
02/04/2013
NON DISCOUNTED PAY BACK PERIOD
•
Tidak mempertimbangkan konsep nilai waktu dari uang
• Mengabaikan semua konsekuensi ekonomi yang akan terjadi setelah periode pengembalian
DISCOUNTED PAYBACK PERIOD •
Tujuan :
Mengatasi kelemahan analisis periode pengembalian biasa pengabaian “nilai waktu dari uang”
• Kelemahan : Sama seperti Non-Discounted Pay Back Period, metoda ini mengabaikan semua konsekuensi ekonomi yang terjadi setelah periode pengembalian
DISCOUNTED PAYBACK PERIOD
• Formulasi Umum : t n
P NCFt ( P / F , i%, t ) 0 t 1
• NCF/tahun seragam :
P NCF ( P / A, i%.n) 0
CONTOH KASUS 3 Mesin pembungkus seharga Rp 20 juta, masa pakai 8 tahun ditawarkan kepada perusahaan. Mesin menyebabkan penambahan biaya pemeliharaan sebesar Rp 700 ribu / thn dan biaya bahan bakar Rp 200 ribu / thn.
Mesin diperkirakan menghasilkan 3 jenis penghematan : pengurangan produk yang rusak, pengurangan bahan baku untuk pembungkus, dan pengurangan tenaga kerja.
CONTOH KASUS 3 Penghematan dari pengurangan produk rusak diperkirakan sebesar Rp 3 juta / tahun, penghematan pengurangan bahan baku pembungkus sebesar Rp 1 juta / tahun, dan penghematan dari pengurangan tenaga kerja sebesar Rp 2,5 juta / tahun. Berapa lama periode pengembalian dari mesin tersebut jika digunakan suku bunga 10% per tahun ?
SOLUSI KASUS 3 Solusi : Payback Period (non discounted)
Ongkos investasi = 20 juta Penghematan bersih/tahun (juta) =(3+1+2,5)-(0,7+0,2)= 5,6 Payback Period = 20/5,6 = 3,6 tahun.
SOLUSI KASUS 3 Solusi : Discounted Payback Period Thn
Penghematan Bersih / Thn
PV (Penghematan Bersih)
NPV
0
-20
-20
1
5,6
5,6(P/F,10%,1) = 5,091
-14,909
2
5,6
5,6(P/F,10%,2) = 4,628
-10,281
3
5,6
5,6(P/F,10%,3) = 4,207
-6,074
4
5,6
5,6(P/F,10%,4) = 3,825
-2,249
5
5,6
5,6(P/F,10%,5) = 3,477
1,228
Discounted payback period (4,65 thn) > simple payback period (3,6 thn)
59
Selamat Belajar…
Engineering Economy - Industrial Engineering
02/04/2013