ECONOMIC REVIEWS
Insurance Outlook: Navigating Financial Market Volatility
Muhammad Edhie Purnawan, PhD FEB UGM
[email protected]
Pertumbuhan PDB atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha, 2012 -‐ 2015 y-‐o-‐y Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Melambat pada Kuartal II-‐2015 Sektor Primer
10
Sektor Industri
Sektor Jasa
PDB
9 8 7 6
%
4.72
5
4.67
4 3 2 1 0
2013:Q1
2013:Q2 2013:Q3 2013:Q4 2014:Q1
2014:Q2 2014:Q3 2014:Q4 2015:Q1
2015:Q2
Catatan: Sektor Primer: (1) Pertanian Kehutanan dan Perikanan; (2) Pertambangan dan Penggalian; Sektor Industri: (1) Industri Pengolahan Sektor Jasa: (1) Pengadaan Listrik dan Gas; (2) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; (3) Konstruksi; (4) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; (5)Transportasi dan Pergudangan; (6)Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; (7) Informasi dan Komunikasi; (8) Jasa Keuangan dan Asuransi; (9) Real Estat; (10) Jasa Perusahaan; (11) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; (12) Jasa Pendidikan; (13) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; (14) Jasa Lainnya. Sumber: BPS dan CEIC
Indeks Penjualan Eceran Riil, Agustus 2011-‐ Agustus 2015 Indeks Penjualan Eceran Riil meningkat pada Agustus 2015
Pejualan Mobil, Motor, dan Semen, 2012 Q1-‐2015 Q2 Indeks Tendensi Bisnis meningkat pada Kuartal II-‐2015
Indeks Penjualan Eceran Riil %
pts 200
185.400
Indeks Tendensi Bisnis
110 108
180 160 140 120 100
106 104 102 100 98 96 94
80 60
Sumber: BPS dan CEIC
105,46
92 90
96,30
Perbandingan Asumsi Makro dalam APBNP 2013, 2014, 2015 dan RAPBN 2016 Penyesuaian asumsi makro setelah disahkannya RAPBN 2016 Indikator
APBNP 2013
2014
RAPBN 2015
2016
Pertumbuhan Ekonomi (% yoy)
6,3
5,5
5,7
5,5
InFlasi (% yoy)
7,2
5,3
5,0
4,7
Tingkat Bunga SPN 3 bulan rata-‐rata (%)
5,0
6,0
6,2
5,5
Nilai Tukar (RP/USD) Harga Minyak Mentah Indonesia (USD/ barrel)
9.600
11.600
12.500
13.400
108,0
105,0
60
60
LiftingMinyak (Ribu barel per hari)
840.0
818,0
825
830
1.240,0
1.224,0
1.221
1.155
LiftingGas Bumi (Ribu barel per hari)
Sumber: Kementerian Keuangan
PASAR FINANSIAL
Suku Bunga BI Rate, Deposito, dan LPS, September 2010 – September 2015 Suku bunga deposito menurun, BI Rate dan suku bungan penjaminan LPS tetap Suku Bunga Penjaminan LPS
Deposito Berjangka 1 Bulan
BI Rate
10 9 8
7.750
7
7.500
6 %
5 4 3 2
Sumber: Bank Indonesia, OJK, dan CEIC (2015)
9/2015
3/2015
9/2014
3/2014
9/2013
3/2013
9/2012
3/2012
9/2011
3/2011
0
9/2010
1
Suku Bunga PUAB Denominasi Rupiah, September 2010 – September 2015 Suku bunga PUAB O/N melonjak, likuiditas perbankan mengetat 1 Day
7 Day
1 Month
10 9 8 7 6 %
5 4 3 2
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2015)
9/2015
3/2015
9/2014
3/2014
9/2013
3/2013
9/2012
3/2012
9/2011
3/2011
0
9/2010
1
Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika, September 2010 – September 2015 Depresiasi rupiah terhadap dolar AS masih berlanjut IDR/USD
Persen Depresiasi/Apresiasi, m-‐t-‐m (RHS)
16,000
14,657.000
14,000 12,000
8 6
4.49 4
IDR/USD
10,000 2 %
8,000 0 6,000 4,000
-‐2
2,000
-‐4
0
-‐6
Catatan: * = mulai Mei 2013, data kurs menggunakan JISDOR Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2015)
Real Effective Exchange Rate, Agustus 2010 – Agustus 2015 Masih mengalami depresiasi, rupiah mengalami undervalued
Apresiasi
Depresiasi
Catatan: Indeks REER 2004=100; kenaikan nilai indeks berarti apresiasi Sumber: Bank for International Settlements dan CEIC (2015, diolah)
Cadangan Devisa, Agustus 2010 – Agustus 2015 Stabilisasi nilai rupiah, cadangan devisa pada Agustus 2015 tercatat USD 105,35 miliar InternaUonal Reserve (LHS)
persen perubahan m-‐t-‐m (RHS)
140
10 8
120
6
Miliar USD
100
105.35 4 2
80
0 60
-‐2 -‐2.05
40
-‐4 -‐6
20
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2015)
8/2015
2/2015
8/2014
2/2014
8/2013
2/2013
8/2012
2/2012
8/2011
2/2011
8/2010
0
-‐8 -‐10
%
Pergerakan IHSG, September 2010 – September 2015 Terseret arus depresiasi, IHSG melorot ke level 4.223,9
pts
IHSG (LHS)
Persen Perubahan m-‐t-‐m (RHS)
Threshold Kerawanan (RHS)
6,000
15
5,000
10
4,000
5 4223.908
3,000
0
2,000
-‐5 -‐6.34
Sumber: BEI dan CEIC (2015)
9/2015
3/2015
9/2014
3/2014
9/2013
3/2013
9/2012
3/2012
-‐15
9/2011
0
3/2011
-‐10
9/2010
1,000
%
Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, September 2010 – September 2015 Pasar saham dan obligasi anjlok, NAB dan harga satuan agregat reksadana menurun Nilai AkUva Bersih Total (LHS)
Harga Satuan (RHS)
300,000
2,400
250,000
2,000
1,600
150,000
1,353 1,200
Sumber: Bapepam-‐OJK (2015)
9/2015
3/2015
9/2014
3/2014
9/2013
3/2013
0
9/2012
400
3/2012
50,000
9/2011
800
3/2011
100,000
0
IDR
200,000
9/2010
Miliar IDR
237,620.710
PERBANKAN
Pertumbuhan kredit Perbankan Jui 2013 – Juli 2015 y-‐o-‐y Pertumbuhan kredit melambat 25
Total Kredit (RHS)
4200
Pertumbuhan Kredit (LHS)
3600 20
15
2400
9.69 10
1800 1200
5 600 0 Q3-‐2013
Q4-‐2013
Q1-‐2014
Sumber: Bank Indonesia (2015)
Q2-‐2014
Q3-‐2014
Q4-‐2014
Q1-‐2015
Q2-‐2015
0 Q3-‐2015
IDR Triliun
Persen (%)
3000
Perkembangan pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK), Januari 2013 – Juli 2015 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2015 mengalami peningkatan 30.00
Total DPK
Pertumbuhan GIRO
Pertumbuhan Tabungan
Pertumbuhan Deposito
26.75
25.00
Persen (%)
20.00 15.92 15.00
10.00
14.31
5.00
3.65
0.00 2013 Sumber: Statistik Perbankan Indonesia OJK (2015)
2014
2015
Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) per kelompok bank April 2014 -‐ Maret 2015 Perkembangan CAR meningkat pada Juli 2015
50
Bank persero
BUSN Devisa
BUSN Non Devisa
Bank Campuran
Bank Asing
Bank Umum
BPD
45 40
Persen (%)
35 30 25
19.53
19.57
20.98
20.28
20.78
20 15 10 5 0 Q3-‐2014
Sumber: OJK dan CEIC (2015)
Q4-‐2014
Q1-‐2015
Q2-‐2015
Q3-‐2015
INFLASI
Tingkat Indlasi berdasar Komponen InWlasi menurun menjadi 6,83 persen y-‐o-‐y pada September 2015 Inflasi Umum
Inflasi InU
Harga Diatur Pemerintah
Harga Bergejolak
20 18 16
% (y-‐o-‐y)
14 11.26
12 10
8.52
8 6.83
6
5.07
4
Sumber: BPS dan CEIC (2015)
9/2015
3/2015
9/2014
3/2014
9/2013
3/2013
9/2012
3/2012
9/2011
3/2011
0
9/2010
2
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI)
Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal II-‐2012 -‐ Kuartal II-‐2015 (USD Miliar) Neraca Pembayaran Indonesia tidak lagi surplus 20
Neraca Transaksi Berjalan
Selisih Perhitungan
Neraca Transaksi Modal dan Finansial
Neraca Pembayaran
15
USD Miliar
10
5
6.31
0
1.30
2.48
-‐4.10
-‐2.93
-‐5 -‐4.48 -‐10
-‐15 2012:Q2
2012:Q4
2013:Q2
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2015)
2013:Q4
2014:Q2
2014:Q4
2015:Q2
Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II-‐2012 -‐ Kuartal II-‐2015 (USD Miliar) DeWisit Neraca Transaksi Berjalan meningkat Barang
Jasa-‐Jasa
Pendapatan Primer
Pendapatan Sekunder
Neraca Transaksi Berjalan
8 6 1.42
4
1.42
USD Miliar
2
3.06
4.12
0 -‐1.86 -‐2 -‐4.10
-‐4
-‐2.65
-‐4.48
-‐6 -‐6.72
-‐8
-‐7.37
-‐10 -‐12 2012:Q2
2012:Q4
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2015)
2013:Q2
2013:Q4
2014:Q2
2014:Q4
2015:Q2
Neraca Perdagangan Barang Kuartal II-‐2012 -‐ Kuartal II-‐2015 (USD Miliar) Surplus Neraca Perdagangan Barang terus meningkat Neraca Non Migas
Neraca Migas
Neraca Barang Lainnya
Neraca Perdagangan Barang
8 0.32 6 0.37 USD Miliar
4
4.12
3.06 2
0
3.95
5.92
-‐1.26
-‐2.12
-‐2
-‐4 2012:Q2
2012:Q4
2013:Q2
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2015)
2013:Q4
2014:Q2
2014:Q4
2015:Q2
Neraca Transaksi Modal dan Finansial Kuartal II-‐2012 -‐ Kuartal II-‐2015 (USD Miliar) Surplus Neraca Transaksi Modal dan Finansial kembali turun Investasi Langsung Investasi Lainnya Neraca Transaksi Modal dan Finansial
20
Investasi Portofolio Derivatif Finansial
15
10
8.80 5.77 6.31
5 USD Miliar
3.63 2.31
0
-‐4.88
2.48
-‐6.94
-‐5
-‐10 2012:Q2
2012:Q4
2013:Q2
Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2015)
2013:Q4
2014:Q2
2014:Q4
2015:Q2
PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL DAN PASAR KOMODITAS
Pertumbuhan Ekonomi Global Kuartal I-‐2014 – Kuartal II-‐2015 (% Year on Year) Mayoritas perekonomian negara ASEAN tetap melambat 2014
Kawasan
Kuartal Kuartal Kuartal I II III
2015
Kuartal IV
Kuartal I
Kuartal II
Negara Maju Amerika Serikat
Arah Perubahan
1,73
2,59
2,91
2,47
2,88
2,72
Uni Eropa 1,44 1,28 Jepang 2,11 -‐0,47 Asean 5 + Tiongkok dan India
1,30 -‐1,36
1,47 -‐0,83
1,68 -‐0,84
1,87 0,86
↓ ↑ ↑
Tiongkok India
7,30 6,73
7,40 6,66
7,20 8,44
7,20 6,55
7,00 7,51
7,00 7,04
-‐ ↓
Malaysia
6,26
6,49
5,59
5,68
5,65
4,95
↓
Singapura
4,60
2,30
2,80
2,10
2,80
1,80
↓
Thailand
-‐0.39
0,88
1,05
1,98
3,11
2,81
↓
Filipina
5,84
6,43
5,57
6,68
5,20
5,31
↑
Indonesia
5,14
5,03
4,92
5,01
4,72
4,67
↓
Catatan: Kawasan Uni Eropa mencakup 28 negara yaitu Belanda, Belgia, Italia, Jerman, Luksemburg, Perancis, Britania Raya, Denmark, Irlandia, Yunani, Portugal, Spanyol, Austria, Finlandia, Swedia, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Malta, Polandia, Siprus, Slovenia, Slowakia, Bulgaria, Rumania, Kroasia. Sumber: CEIC Generate (2015)
Perkembangan Indeks Harga Komoditas, Agustus 2013-‐2015 Penurunan terjadi di semua indeks komoditas (metal, pertanian, dan minyak mentah) Commodity Price Indices
Metal Commodity Price Indices
Agricultural Raw Commodi_es Indices
Crude Oil Commodity Indices
250
200
150
100
50
0
Sumber: International Monetary Fund, 2015
Minyak Mentah dan Batubara, Oktober 2010 – 2015 Harga minyak mentah kembali turun, harga batubara terus menurun
Sumber: World Bank, 2015
Perkembangan Harga Tembaga, Timah, dan Nikel serta Besi, Oktober 2010 – 2015 Harga tembaga dan nikel menurun, timah dan besi mentah menggeliat naik
Sumber: World Bank, 2015
Perkembangan Jagung, Beras, dan Gandum, Oktober 2010 – 2015 Cuaca bagus, panen jagung dan gandum melimpah, beras dunia masih oversupply
Sumber: World Bank, 2015
Perkembangan Harga Minyak Kelapa Sawit, Kedelai, dan Gula, Oktober 2010 – 2015 Panen melimpah, harga gula dan kedelai turun
Sumber: World Bank, 2015
GAMA LEADING ECONOMIC INDICATOR (GAMA LEI)
GAMA Leading Economic Indicator GAMA LEI memprediksikan kecenderungan penurunan siklus perekonomian Indonesia yang masih berlanjut Siklus PDB (LHS)
GAMA LEI (LHS)
Growth YoY (RHS)
104
9
103
8 7
102
6
101
5 % 100 4 99
3
98
2 1
96
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
97
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014 2015
INSURANCE
Demographic Devidend is still the strong factor § Demographic devidend for the next 15 years facilitates insurance market with a very prospective future. § The national insurance industry is no shortage of potential target market of various segments. § Additional 37.5 millions of population in Indonesia makes the market of insurance industry in Indonesia potential.
Risk and Expected Payoffs The people perceive the risk, based on: s2 = q1 (x1- E[x])2 + q2 (x2- E[x])2 +…+qn(xn- E[x])2*
The sum of the probabilities that different outcomes will occur multiplied by the squared deviations from the mean of the random variable. *A High variances (standard deviations) are associated with higher degrees of risk.
Survey and expectation The demand for insurance in Indonesia which is potential to incraese in 2016: health Insurance, vehicle (car) insurance and educational insurance.
Terima Kasih