PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)
Oleh: Annis Nur Uzma 3107.100.091
Dosen pembimbing: Ir. Putu artama W,MT,Ph.D Cahyono bintang N, ST, MT
Latar belakang • Para kontraktor sering menemui proyek yang memiliki beberapa unit pekerjaan yang sama, seperti salah satunya pekerjaan jalan raya. Proyek multi unit ini ditandai dengan aktivitas-aktivitas yang berulang, yang dalam banyak kasus muncul dari perincian aktivitas-aktivitas umum kedalam aktivitas-aktivitas khusus. Sebagai contoh aktivitas perataan tanah mungkin dipecah kedalam aktivitas perataan tanah setiap 100 m-nya dan seterusnya dimana setiap perataan tanah merupakan satu unit pekerjaan
permasalahan – Berapa total waktu pekerjaan dengan menggunakan metode RSM? – Berapa total biaya pekerjaan dengan menggunakan metode RSM?
tujuan • Mengetahui waktu total pekerjaan dengan penerapan RSM. • Mengetahui biaya total pekerjaan dengan penerapan RSM.
Batasan masalah • Objek yang diamati adalah Proyek Jalan Tubaan-Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur. • Jenis pekerjaan yang ditinjau hanya unit pekerjaan yang bersifat repetitive saja, yaitu Struktur bangan jalan. • Sumber daya dalam hal ini sumber daya manusia dan Alat berat yang bekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya saja, tidak ada sumber daya manusia dan Alat berat serba guna yang mampu mengerjakan beberapa jenis pekerjaan yang berbeda. • Jenis repetitive yang digunakan adalah repetitive jenis kegiatan seri. • Tugas Akhir ini tidak merencanakan ulang struktur, dan desain dari proyek. • Produksi yang menentukan adalah alat-alat utama yang digunakan untuk tiap-tiap aktivitas.
ALAT BERAT • Alat Gali Excavator : digunakan untuk menggali saluran disekitar badan jalan. • Truck atau dump truck : digunakan untuk mengangkut material. • Buldozer : digunakan untuk mengupas lapisan Permukaan, membuka jalan baru, menyebarkan material. • Motor Grader : digunakan untuk membentuk permukaan tanah. • Alat Pemadatan (pneumatic roller, Vibrating compactor): digunakan untuk pemadatan tanah. • Loader : digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck atau dump truck. • Asphalt mixing plant: berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal. • Asphalt finisher: berfungsi untuk menghamparkan, meratakan dan memadatkan campuran aspal. • DLL
RSM (Repetitive scheduling method) • metodologi penjadwalan yang menyederhanakan berbagai multiunit kegiatan yang berulang. • RSM juga memeperkenalkan rangkaian pengontrol kegiatan sebagai pengendalian untuk menentukan durasi proyek.
Controlling Sequence • Dalam RSM, rangkaian aktivitas yang menentukan durasi minimum proyek. • “Rangkaian” ini tetap mempertahankan hubungan antar aktivitasnya, ketersediaan sumber daya, dan kendala kontinuitas sumber daya. Melalui titik kontrol (control point) yang membuat “rangkaian” berpindah dari garis produksi yang satu ke garis produksi yang lainnya.
DIAGRAM ALIR .
Latar belakang Rumusan masalah Studi Literatur Pengumpulan data
Langkah-langkah Penelitian Perbandingan Total Biaya dan Waktu Kesimpulan dan Saran
Penjadwalan Eksisting
Data umum Proyek yang digunakan pada Tugas Akhr ini mempunyai data-data umum sebagai berikut: • Nama Proyek : Pembangunan Jalan TubaanTalisayan/
• Pemilik
Dumaring.
: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Kalimantan Timur. • Lokasi Proyek : Kabupaten Berau • Kontraktor Pelaksana : PT. RADEN PANDJI SOEPARTO. • Konsultan Pengawas : CV. RAFON ABADI.
Identifikasi kebutuhan tenaga kerja per aktivitas Beberapa aktivitas yang bersifat repetitif, pada Pembangunan Jalan TubaanTalisayan/ Dumaring ini terdapat 9 aktivitas utama (bersifat repetitif) yang dipilih dari seluruh jadwal, aktivitas-aktivitas tersebut adalah : 1. Galian Tanah Biasa. 2. Pekerjaan Galian untuk selokan drainase & Saluran Air. 3. Urugan Tanah Biasa. 4. Urugan Tanah biasa untuk bahu jalan. 5. Pasangan batu dengan mortar. 6. Lapis Pondasi Agregat kelas B. 7. Lapis Pondasi Agregat kelas A. 8. Lapis Resap Pengikat. 9. Laston lapis pondasi.
Hubungan antar aktivitas Menentukan hubungan logis antar aktivitas diatas, tujuan dari menentukan hubungan antar aktivitas ini adalah untuk mengetahui urutan pekerjaan dari tiap aktivitas yang bersifat repetitif. Penentuan hubungan antar aktivitas ini dilakukan dengan persetujuan dari pelaksanaan dilapangan.
Hubungan antar aktivitas No.
Aktivitas
Kode
1
Pekerjaan Galian utk selokan drainase & Sal. Air Pasangan batu dengan mortar Galian Tanah Biasa
A
Durasi (hari) 4
B
44
A
SS + 1D
C
4
A
FS
Galian Tanah untuk box culvert Pemancangan tiang pancang ulin uk. 10 x 10 – 400cm Beton Struktur K- 125
D
4
C
FS
E
22
D
FS
F
1
E
FS
G
23
F
FS + 1D
8
Baja Tulangan Box Culvert Bekisting Box Culvert
H
4
G
FF
9
Beton Struktur K- 250
I
10
H
FS
10
Urugan Tanah Biasa
J
4
I
FS + 1D
11
Lapis pondasi agregat klas B Lapis pondasi agregat klas A Urugan Tanah biasa untuk bahu jalan Lapis Resap Pengikat Laston lapis pondasi
K
167
J
FS
L
129
K
FS
M
93
L
FS
N O
11 8
M N
FS SS + 1D
2 3 4 5
6 7
12 13 14 15
Predecessor Hubungan Logis -
Daftar biaya tetap (fixed cost) No.
Komponen
Satuan Volume
A. Peralatan
Ls
1
Harga Satuan Jumlah Biaya (Rp) (Rp) 86.872.200,00
86.872.200,00 86.872.200,00
Sub Total B. Fasilitas Kontraktor M2
100
50.000
5.000.000
2
200
50.000
10.000.000
2
100
50.000
5.000.000
2
M Set Set Set
70 1 1 2
50.000 10.000.000,00 10.000.000,00 5.000.000,00
3.500.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 53.500.000
1 Base Camp Unit 2 Perabotan dan Layanan Set 3 Kendaraan Operasional Roda 4/Sewa Unit 4 Kendaraan Operasional Roda 2/Beli Unit Sub Total F. DEMOBILISASI Ls Sub Total
1 1 1 1
8.000.000,00 7.500.000,00 55.000.000,00 25.000.000,00
1
26.061.660,00
8.000.000 7.500.000 55.000.000 25.000.000 95.500.000 26.061.660 26.061.660
1 Base Camp 2 Kantor
M
3 Bengkel, Gudang, Barak
M
4 Bangunan Laboratorium 5 Peralatan Laboratorium 6 Perabotan dan Layanan 7 Alat Komunikasi Sub Total C. Fasilitas Direksi
TOTAL BIAYA
Rp261.933.860,00
Daftar biaya setiap bulan (variable cost)
No.
Komponen
Harga Satuan (Rp) 1,00 23.000.000 1,00 33.000.000 1,00 50.000.000
Satuan Volume
1 Telephones 2 Water 3 Listrik
Ls Ls Ls TOTAL BIAYA
Jumlah Biaya (Rp) 23.000.000 33.000.000 50.000.000 Rp106.000.000
Consequence 1 Pada consequence pertama ini dilakukan pergeseran pada aktivitas yang terdapat waktu jeda (Lag Time), seperti pekerjaan Lapis pondasi agregat klas A, Urugan tanah biasa untuk bahu jalan, Lapis Resap pengikat, dan Laston Lapis pondasi tanpa mengubah hubungan antar aktivitasnya.
Consequence 2 Pada consequence ini dilakukan penambahan pekerja/ alat sesuai dengan kebutuhan, kebutuhan pekerja/ alat dapat dilihat dari perbandingan jumlah pekerja pada kondisi eksisting dengan kebutuhan pekerja pada saat consequence ke-2 ini.
Consequence 3 Consequence ke- 3 ini dilakukan penambahan jam kerja sesuai dengan kebutuhan, kebutuhan jam kerja dapat dilihat dari perbandingan jam kerja yang ada dilapangan dengan kebutuhan jam kerja.
Daftar perbandingan biaya dan waktu pada penjadwalan eksisting dengan beberapa Consequence Jadwal RSM (282 hari) (lag time) Upah Pekerja/ Alat Rp 594.852.589,84 Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00 Operasional Variable Cost Rp 106.000.000,00 Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 TOTAL BIAYA Rp 5.086.839.313,84 Consequence ke- 1 (282 hari) Upah Pekerja/ Alat Rp 245.343.058,32 Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00 Operasional Variable Cost Rp 106.000.000,00 Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 TOTAL BIAYA Rp 4.737.329.782,32
Consequence ke- 2 (162 hari) Upah Pekerja/ Alat Rp 938.640.149,14 Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00 Operasional Variable Cost Rp 60.893.617,02 Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 TOTAL BIAYA Rp 5.385.520.490,16
Consequence ke- 3 (162 hari) Upah Pekerja/ Alat Rp 223.278.886,81 Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00 Operasional Variable Cost Rp 60.893.617,02 Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 TOTAL BIAYA Rp 4.670.159.227,83
kesimpulan Metode RSM dapat diaplikasikan dengan perhitungan waktu dan biaya akhir sebagai berikut : • Diagram RSM eksisting: Waktu = 282 hari. Total Biaya = Rp 5.086.839.313,84,•
Diagram RSM Consequence ke- 1(menghilangkan lag time): Waktu = 282 hari. Total Biaya = Rp 4.737.329.782,32,-
•
Diagram RSM Consequence ke- 2 (menambah jumlah Alat sesuai dengan kebutuhan): Waktu = 162 hari. Total Biaya = Rp 5.385.520.490,16,-
•
Diagram RSM Consequence ke- 3 (menambah jam kerja sesuai dengan kebutuhan): Waktu = 162 hari. Total Biaya = Rp 4.670.159.227,83,Dari beberapa consequence diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, jika proyek tersebut ingin dilakukan penghematan dalam biaya dan waktu maka yang dipilih adalah consequence ke-3, dengan penghematan waktu sebesar 120 hari dengan menambah jam kerja, dengan biaya sebesar Rp. 4.670.159.227,83,-.
•
saran • Perlu studi baru dan observasi mengenai kemungkinan alternatif-alternatif pelaksanaan yang lain.
TERIMA KASIH