DUKUNGAN POLITIK ANGGARAN DAN ASPIRASI MASYARAKAT UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN 2013 PADA RAPAT KONSULTASI REGIONAL (KONREG) WILAYAH TIMUR BIDANG PEKERJAAN UMUM TAHUN 2012
oleh:
Dra. Yasti S. Mokoagow Ketua Komisi V DPR RI KUPANG, 14 MARET 2012 1
ISI PAPARAN A. Pendahuluan;
Fungsi DPR RI Penjaringan Aspirasi DPR RI Penjaringan Aspirasi Eksekutif Sinergi Penjaringan Aspirasi
B. Politik Anggaran;
C. Isu Infrastruktur;
RPJMN dan MP3EI Direktif Presiden
D. Penutup.
A. PENDAHULUAN
3
A. PENDAHULUAN
FUNGSI DPR RI: FUNGSI LEGISLASI FUNGSI PENGAWASAN FUNGSI ANGGARAN/ BUDGETING
4
A. PENDAHULUAN FUNGSI ANGGARAN/ BUDGETING 1. UUD 1945 Pasal 23 Ayat (2) dan (3) (2) RUU APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama DPR (3) Apabila DPR tidak menyetujui RUU APBN yang diusulkan Presiden, maka Pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu.
2. UU 27/2009 Tentang MD3 Pasal 70 Ayat (2) Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap RUU APBN yang diajukan oleh Presiden 5
MEKANISME PENJARINGAN ASPIRASI DI EKSEKUTIF MusrenbangDa hingga MusrenbangNas
Konreg Barat dan Timur sektor ke-PU-an PRESIDEN NOTA KEUANGAN 6
MEKANISME PENJARINGAN ASPIRASI DI LEGISLATIF
ANGGOTA DPR RI (REPRESENTASI RAKYAT) Kunjungan Kerja Perorangan Kunjungan Kerja Komisi Kunjungan Kerja Spesifik Penyampaian Melalui Rumah Aspirasi Penyampaian Aspirasi Rakyat ke DPR RI 7
SINERGI PENJARINGAN ASPIRASI MASYARAKAT PENJARINGAN ASPIRASI EKSEKUTIF
PENJARINGAN ASPIRASI LEGISLATIF
PROGRAM/ KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
(Manfaat Sebesar-besarnya utk Kesejahteraan Rakyat)
8
B. POLITIK ANGGARAN
9
POSTUR INFRASTRUKTUR DALAM APBN & GAP ANGGARAN PU DALAM RPJM 2010-2014
KEBUTUHAN KEMENPU
RP. 268,80 T
RP. 402,35 T
KESENJANGAN ANGGARAN(BACKLOG) RP. 133,55 T (33,19%), 10
DATA PEMBIAYAAN KE-PU-AN MENURUT RPJM, RENSTRA DAN APBN 2010
RPJM RENSTRA PU MODERAT 2B APBN/ APBN-P SELISIH ANGGARAN SERAPAN ANGGARAN SELISIH SERAPAN
2011
2012
2013
2014
268,804 T 39,685
50,453
58,254
33,886
56,938
62,563 (73,801)
(-5,799)
6,485
4,309 (15,547)
32,86 (97,03%)
51,279 (90,23%)
1,026
5,659
59,655
60,778
Catatan:268,804 – 33,886 – 56,938 – 62,563 = 115,417 + 1,026 + 5,659 = 122,102 11 (2013 dan 2014 )
APBN/RAPBN-P 2012 UU NO. 22 TAHUN 2011 APBN 2012 RP 62,563 TRILYUN
NOTA KEUANGAN RAPBN-P 2012 RP 73,801 TRILYUN 12
KESIAPAN PENYERAPAN
??
POLITIK ANGGARAN MP3EI APBN +SWASTA
RPJM (2010-2014)
RP ?
RENSTRA PU
?
DIREKTIF PRESIDEN RP ?
RP. 268,8 T
PU
? SiLPA + SAL 13
ALTERNATIF SUMBER DANA TAMBAHAN DARI UTANG BARU
14
Rasio Belanja Infrastruktur Terhadap PDB WB: Kenaikan belanja infrastruktur
Tingkatkan 0,5%
= 1% dari pertumbuhan PDB
Pertumbuhan Ekonomi 2012 = 6,5 %
ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi 7%
?
Peningkatan belanja Infrstruktur 1% dari PDB
15
C. ISU INFRASTRUKTUR
16
RPJM DAN MP3EI RPJM
PRO GROWTH
PRO POOR
RENSTRA
PRO JOB
PRO ENVIRONMENT
RKP
MP3EI
APBN
SWASTA
MP3EI MP3EI intinya mencakup tiga strategi utama. Pertama, pengembangan potensi daerah melalui enam koridor ekonomi (KE): Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Kepulauan Maluku. Kedua, memperkuat konektivitas nasional melalui sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merevitalisasi kinerja sektor riil dengan menyelesaikan masalah peraturan nasional dan infrastruktur utama nasional. Ketiga, mengembangkan center of excellence di setiap KE dengan pengembangan SDM dan iptek untuk peningkatan daya saing 18
MP3EI • MP3EI tidak dimaksudkan untuk mengganti dokumen perencanaan pembangunan yang ada (RPJPN & RPJMN) MP3EI dokumen komplementer untuk menjawab tantangan dan dinamika pembangunan Indonesia. • Tantangan utama implementasi MP3EI
Kawasan Barat Indonesia (KBI)
PEMERATAAN
Kawasan Timur Indonesia (KTI)
19
KORIDOR EKONOMI SULAWESI “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian,Perkebunan, Perikanan serta Pertambangan Nikel Nasional”
KORIDOR EKONOMI SULAWESI KORIDOR EKONOMI SUMATERA
Komoditas Utama •Tanaman Pangan (Padi dan Jagung)Meningkatkan produktivitas menjamin ketahanan pangan nasional •Perkebunan (Kakao)Beralih ke produk dengan nilai tambah tinggi •PerikananMengurangi tangkapan perikanan laut, dan membangun produksi akuakultur •Pertambangan NikelMeningkatkan ekspor nikel setengah jadi
Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan •Makassar Pelabuhan Makassar •Mamuju Pelabuhan BelangBelang •Manado-BitungPelabuhan Bitung •Kendari
Infrastruktur PU •Jalan Tol Manado-Bitung •Jalan Kendari – Asera, dan Siwa-Pare-Pare-Barru-Maros-Makassar, Akses Pelabuhan Belang-Belang, dan Akses Bandara Gorontalo •SPAM Kota Bitung 40 l/s, SPAM Kota Makassar dan Indutsri Makassar 1.000 l/s, •Jembatan Kendari
KORIDOR EKONOMI BALI-NUSA TENGGARA “Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional”
Sumber: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia
KORIDOR EKONOMI BALI-NUSA TENGGARA Komoditas Utama •PariwisataMeningkatkan jumlah kunjungan turis maupun pengeluaran pariwisata. Memanfaatkan Bali sebagai gerbang untuk mempromosikan kunjungan ke daerah tujuan wisata lain •Pertanian dan PeternakanMeningkatkan produktivitas lahan dan mengembangkan kegiatan produksi sampai dengan hilir Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan •Metropolitan SarbagitakuPelabuhan Tj.Benoa, Gilimanuk, dan Padang Bai •Lombok Pelabuhan Lembar •Kupang Pelabuhan Tenau •Labuan Bajo Pelabuhan Labuan Bajo
Infrastruktur PU •Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah RaiBenoa •Jalan Gilimanuk-NegaraPekutatan (Bali), EndeDetusoko-Mboras-Riung (NTT), Bolok-Kupang-Oesapa (P.Timor), Dompu-Raba-Lb.Bajo (NTB), dan Jalan Lingkar Lombok •Bendungan Titab (Buleleng) dan Pandanduri (Lombok) •IPA Petanu 300 l/s dan IPA Kabupaten Kupang 100 l/s •Intake dan jaringan transmisi air baku lembah SempageSekotong 200 l/s (Lombok)
KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEPULAUAN MALUKU
SOFIFI
SORONG
AMBON
KORIDOR EKONOMI PAPUA-KEPULAUAN MALUKU Komoditas Utama •Pertambangan (Tembaga dan Emas) Mendorong eksplorasi lokasi tambang baru melalui dukungan infrastruktur. Mendorong forward integration melalui kegiatan produksi hilir •Pertanian dan Perkebunan Meningkatkan produksi melalui MIFEE dan menghasilkan produk bernilai tambah tinggi Pusat Kegiatan Ekonomi dan Pelabuhan •Merauke Pelabuhan Merauke dan Pelabuhan Khusus MIFEE (Wanam) •JayapuraPelabuhan Jayapura •MorotaiPelabuhan Morotai •SorongPelabuhan Sorong •Timika Pelabuhan Pomako
Infrastruktur PU •Jalan Merauke-Muting, MeraukeOkaba (Mifee), Manokwari-Bintuni, Manokwari-Kebar, Daruba-DaeoDaruba-Wayabula, Daeo-Bere-Bere, Timika-Nabire, Habema-Yaguru, dan Fak-fak-Bomberay •Pengembangan Instalasi Air Bersih Morotai 13 l/s •Intake dan jaringan transmisi air baku Teluk Umar Nabire 150 l/s •SPAM Pemekaran Kota Timika 200 l/s •IPA Reservoir Kabupaten Mimika
DIREKTIF PRESIDEN 1. 2.
EKONOMI HARUS TUMBUH LEBIH TINGGI PENGANGGURAN HARUS MENURUN DGN MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA YG LEBIH BANYAK 3. KEMISKINAN HARUS MAKIN MENURUN 4. PENDAPATAN PERKAPITA HARUS MENINGKAT 5. STABILITAS EKONOMI TERJAGA 6. PEMBIAYAAN (FINANCING) DALAM NEGERI MAKIN KUAT & MENINGKAT 7. KETAHANAN PANGAN & AIR MENINGKAT 8. KETAHANAN ENERGI MENINGKAT 9. DAYA SAING EKONOMI NASIONAL MENGUAT DAN MENINGKAT 10. KITA PERKUAT “GREENECONOMY” (EKONOMI RAMAH LINGKUNGAN)
D. PENUTUP
27
Hal Yang Perlu Diperhatikan
Sinkronisasi/ Koordinasi Fokus Tepat sasaran Berkualitas Efektif dan Efisien
28
Terima Kasih
29
