Weekly Indo Perspective All Eyes Are on Final Results
10.07.2014
Potrait of the week All Eyes Are on Final Results “Choosing a leader is part of the responsibility, and he/she who is elected must carry out the mandate.” Joko Widodo, President Candidate
Perspective of the Week Thursday, July 10th, 2014
Tabel 1.0 Hasil Quick Count Pilpres 2014 Dari rata-rata hasil quick count, Jokowi-JK (51.2%) unggul dari Prabowo-Hatta (48.8%) Prabowo-Hatta Jokowi-JK
CSIS 48.1% 51.9%
Indikator Politik 47.1% 53.0%
IRC 51.1% 48.9%
JSI 50.1% 49.9%
Prabowo-Hatta Jokowi-JK
LSN 50.6% 49.4%
LSI 46.7% 53.3%
Litbang Kompas 47.7% 52.3%
Pol Tracking 46.6% 53.4%
Prabowo-Hatta Jokowi-JK
Populi Center 49.1% 51.0%
Puskaptis 52.1% 48.0%
RRI 47.3% 52.7%
SMRC 47.1% 52.9%
All Eyes Are on Final Results Berdasarkan hasil quick count Pilpres 2014 dari berbagai lembaga survei, 8 dari 12 lembaga mencatatkan Jokowi-JK unggul dengan rata-rata perolehan suara 51.2% dibandingkan dengan Prabowo-Hatta 48.8% (lihat Tabel 1.0). Hasil final akan diumumkan KPU pada tanggal 22 Juli. Jika Jokowi-JK keluar sebagai pemenang, pasar saham Indonesia dapat mengalami skenario yang sama seperti ketika Narendra Modi memenangkan Pemilu di India tahun ini. Pasar saham India mengalami kenaikan yang signifikan terutama sektor infrastruktur dan semen yang masing-masing mencapai level P/E 28x dan 23x (lihat Grafik 2.2). Sementara itu, status perkembangan industri infrastruktur Indonesia masih belum sebaik India, tercermin dari beberapa hal seperti: kondisi infrastruktur yang belum berkembang dan kerangka hukum yang belum mendukung sektor swasta (lihat Grafik 2.1). Indonesia memiliki potensi untuk mengalami peningkatan valuasi karena masih berada di tahap awal dalam perkembangan sektor infrastruktur.
Sumber: Various sources, PT. CPAM
Our View Membandingkan apa yang terjadi di India dan melihat P/E saham-saham Indonesia sektor infrastruktur dan semen yang berkisar pada angka 15-16x (lihat Tabel 2.3), kami berpendapat masih terdapat potensi upside. Pembangunan infrastruktur juga merupakan salah satu sektor kunci bagi Jokowi-JK untuk mewujudkan visi dan misi mereka (lihat Tabel 3.0). Hal ini akan memberikan dampak positif kepada reksa dana yang memiliki porsi saham terkait dengan sektor infrastruktur seperti CIMB-P Balanced Strategic Plus dan CIMB-P Indo Domestic Equity Fund.
Facts of the Week
18%
17%
RD CIMB-P Balanced Strategic Plus memiliki return YTD 18.04% vs IHSG 14.78%. RD CIMB-P Indo Domestic Equity Fund memiliki return YTD 17.28% vs IHSG 14.78%.
Sumber: Bloomberg, PT. CPAM per 7 Juli 2014 -1
Grafik 2.1 Tahap-Tahap Evolusi Sektor Infrastruktur Dari segi perkembangan industri infrastruktur, Indonesia masih berada pada evolusi tahap awal di mana perwakilan untuk sektor tersebut di pasar saham masih cukup terbatas. Filipina
India
Indonesia
Cina
Korea Thailand
TAHAP 1 • Infrastruktur belum berkembang • Kerangka hukum belum mendukung sektor swasta
TAHAP 2 • Kerangka hukum yang mulai mendukung sektor swasta • Peningkatan jumlah IPO dalam sektor infrastruktur
Malaysia Singapura
TAHAP 3 • Sektor swasta secara aktif terlibat dalam kegiatan infrastruktur • Kontraktor lokal mencari peluang di luar negeri
TAHAP 4 • Semua bidang infrastruktur berkembang dengan baik • Order book kontraktor didominasi oleh kontrak pembangunan di luar negeri
Grafik 2.2 Historical P/E Sektor Infra. dan Semen
Tabel 2.3 Rincian Valuasi Sektor Infra. dan Semen
Setelah Modi terpilih di India, saham-saham sektor infrastruktur dan semen rallied. Indonesia dapat mengalami kejadian yang sama.
Mengikuti skenario yang terjadi di India, saham-saham ini dapat rally mencapai P/E 23x, atau potensi upside sebesar sekitar 40%.
P/E (x)
Nama Perusahaan
Sumber: Credit Suisse, PT. CPAM
Wijaya Karya Adhi Karya Pembangunan Perumahan Waskita Karya Total Bangun Indonesia Construction Avg. Semen Gresik Indocement Holcim Indonesia Indonesia Cement Avg.
Mkt Cap ($mn) 1,205 456 750 552 232 7,536 7,178 1,709
P/E (x) 2014E 19.9 12.9 16.9 15.2 15.2 16.0 14.2 15.4 18.6 16.1
2015E 16.3 10.1 13.7 11.8 12.5 12.9 12.5 13.6 16.3 14.1
Tabel 3.0 Visi & Misi untuk Pasangan Jokowi-JK Kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan pasangan Jokowi-JK akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia dan beberapa sektor industri tertentu Beberapa Visi & Misi Jokowi-JK
Dampak Positif Terhadap Ekonomi / Sektor
Subsidi BBM • Pengurangan subsidi BBM • Transformasi ke transportasi berbasis gas.
Defisit APBN akan berkurang dan dan anggaran subsidi dapat dialokasikan untuk sektorlainnya seperti pengembangan infrastruktur dan ekonomi.
Tingkat peneterasi listrik • Menghilangkan subsidi tarif listrik • Meningkatkan rasio elektrifikasi 100%
Sektor energi (contoh: batubara dan gas) akan berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan listrik oleh rakyat.
Sektor keuangan • Pengetatan kebijakan finansial • Mencegah konglomerasi dengan sektor riil
Industri perbankan secara garis besar akan menjadi lebih sehat.
Pembangunan infrastruktur • Membentuk bank pembangunan/infrastruktur • Meningkatkan anggaran infrastruktur
Sektor infrastruktur dan pendukungnya (contoh: industri dasar, semen dan properti) akan diuntungkan.
Industri manufaktur • Pengolahan SDA, tidak diekspor dalam bentuk raw • Pembangunan koridor industri di luar pulau Jawa
Perkembangan di sektor bidang minerba dan aneka industri, atau manufaktur, akan lebih terdorong.
Karakter dan potensi wisata • Target membawa jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta pada 2019.
Kebijakan akan bermanfaat untuk industri retail dan sektor konsumsi. Arus masuk mata uang asing juga akan memperkuat cadangan devisa negara.
Sumber: Bahana Securities, PT. CPAM
Important Notice This presentation has been prepared by CIMB Group exclusively for the benefit and internal use of the recipient in order to indicate, on a preliminary basis, the feasibility of possible transactions. Terms contained in this presentation are intended for discussion purposes only and are subject to a definitive agreement. All information contained in this presentation belongs to CIMB Group and may not be copied, distributed or otherwise disseminated in whole or in part without the written consent of CIMB Group. This presentation has been prepared on the basis of information that is believed to be correct at the time the presentation was prepared, but that may not have been independently verified. CIMB Group makes no express or implied warranty as to the accuracy or completeness of any such information. Neither CIMB Group nor any of its their directors, employees or representatives are to have any liability (including liability to any person by reason of negligence or negligent misstatement) from any statement, opinion, information or matter (express or implied) arising out of, contained in or derived from or any omission from the presentation, except liability under statute that cannot be excluded.
PT. CIMB-Principal Asset Management Wisma GKBI Suite 2201A, 22th Floor JI. Jend Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia Telephone (62 21) 5790 1581 Facsimile (62 21) 5790 1582