Indo Premier Investment Management Weekly Update
Jakarta, 12 Maret 2015
MACRO EKONOMI
Ekonomi Global : Diperkirakan masih akan melambat tapi tetap berekspansi Gross Domestic Product (GDP) Global
Purchasing Managers Index (PMI)
14
60
12 10
55
6
50
4
45
2 0
40
-2
35
-4 Mar-09 Jun-09 Sep-09 Dec-09 Mar-10 Jun-10 Sep-10 Dec-10 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Dec-11 Mar-12 Jun-12 Sep-12 Dec-12 Mar-13 Jun-13 Sep-13 Dec-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Dec-14
-6
US
China
EU
30
US PMI
EU PMI
China PMI
Threshold
Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 Jul-12 Oct-12 Jan-13 Apr-13 Jul-13 Oct-13 Jan-14 Apr-14 Jul-14 Oct-14 Jan-15
GDP Growth YoY (%)
8
World
Sumber: Bloomberg
• PMI China & EU masih menurun tapi > 50, sementara PMI US >>50 • Jadi ke depan ekonomi China & EU akan melambat tapi masih berekspansi. Di sisi lain, ekonomi US masih akan bertumbuh pesat. • Akibatnya diperkirakan ekonomi Global masih akan melambat tapi tetap berekspansi | Page 1
Pasar Minyak Mentah Dunia : Harga belum akan rebound dalam waktu dekat Proyeksi Supply-Demand Minyak Mentah dan Harga Option WTI 95.00
70
94.50
60 50
93.50 93.00
40
92.50
30
92.00
20
USD/barrel
Million barrel/day
94.00
91.50 10
91.00 90.50
0 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16
Demand (LHS)
Supply (LHS)
Option WTI (RHS)
Source : Bloomberg , U.S Energy Information Administration
• Penurunan harga minyak mentah dunia di 2014 krn over supply • Di 2015,supply masih akan lebih besar dari demand. • Di sisi lain,harga Option WTI untuk saat ini menyentuh harga tertinggi di level USD59/barrel • Jadi diprediksikan harga minyak belum akan rebound dalam waktu dekat, dan akan stabil di bawah USD60/barrel di 2015 | Page 2
Ekonomi US : FFR diperkirakan belum akan naik pada April 2015 Inflasi U.S US CPI
Fed Fund Rate
Tingkat Pengangguran U.S Threshold
Klaim Pengangguran (LHS)
Angka Pengangguran (RHS)
Treshold
6
5
700
12
4
600
10
-0.1%
6
Jan-15
Aug-14
Mar-14
Oct-13
May-13
Dec-12
Jul-12
Feb-12
Sep-11
0 Apr-11
0 Nov-10
2 Jun-10
Mar-07 Jul-07 Nov-07 Mar-08 Jul-08 Nov-08 Mar-09 Jul-09 Nov-09 Mar-10 Jul-10 Nov-10 Mar-11 Jul-11 Nov-11 Mar-12 Jul-12 Nov-12 Mar-13 Jul-13 Nov-13 Mar-14 Jul-14 Nov-14
100 Jan-10
-3
4
200
0
-2
8
300
1
-1
5.5%
400
Aug-09
2
500
Mar-09
3
Source : Bloomberg
• Ekonomi US bertumbuh pesat, namun blm mencapai tingkat kapasitas penuh. Di sisi lain, harga BBM yang rendah berdampak baik bagi ekonomi US, terutama pada pertumbuhan konsumsi domestik. • Diperkirakan pengangguran akan stabil di level 5%-6%, tapi inflasi akan sulit mencapai 2% dlm waktu dekat. Jadi kemungkinan The Fed masih akan melanjutkan kebijakkan akomodatifnya, dan blm akan menaikkan FFR pada April 2015, Mungkin The Fed baru akan mulai menaikkannya di 3Q2015. | Page 3
Ekonomi Indonesia : CAD dan IDR diekspektasi akan membaik ditahun 2015 Current Account dan USD/IDR USD million
BoP
20000
Current Account
Capital Account
USD/IDR (RHS)
14000
15000
13000
10000
12000
5000
11000
0
10000
-5000
9000
-10000
8000
-15000
7000
I
II
III
2013
IV
I
II
III
2014
IV
IF
IIF
IIIF
IVF
2015
• Tahun 2014, bauran kebijakan BI (uang ketat dan melemahkan IDR) blm bisa mengontrol CAD ke tingkat yg diharapkan (2.8% vs 2.5% target). Efek ini mungkin akan terefleksi di 2015. • Di sisi lain, APBN-P 2015 lebih solid. Dari sisi revenue, ketergantungan pada natural resource berkurang, tapi ketergantungan pada pajak meningkat. Dari sisi expenditure, penurunan harga minyak mentah dunia serta pencabutan subsidi BBM akan berdampak positif terhadap CAD dan kemudian IDR • Diperkirakan CAD di level 1.9% dan USDIDR di level 12.000 pada YE2015 | Page 4
Ekonomi Indonesia : Inflasi dan BI rate berpotensi turun di tahun 2015 Inflasi dan BI rate FY2015F Inflasi YoY
BI rate
10.00% 9.00%
7.25%
8.00% 7.00%
7.00%
6.00% 5.00% 4.00%
4.25%
3.00% 2.00% 1.00% 0.00% Jan-09
Jan-10
Jan-11
Jan-12
Jan-13
Jan-14
Jan-15
Sumber: Bloomberg, IPIM estimate
• Di 2014, inflasi Indonesia 8.38% YoY. Tertolong turunnya harga BBM, di Feb2015, angka inflasi -0.36% MoM. Tampaknya efek inflasi akibat pencabutan subsidi BBM akan hilang lebih cepat, sehingga BI pun memotong BI rate 25 bps ke 7.5% di Feb2015. • Diperkirakan inflasi FY2015 di 4.25%. Akibatnya, dgn CAD yg membaik dan inflasi yg rendah akan membuka peluang BI rate turun ke 7% di 4Q2015 | Page 5
Ekonomi Indonesia : GDP Indonesia akan bertumbuh lebih cepat GDP Indonesia, Government Spending, Investment dan Consumer Spending 1,000,000
7 6
800,000
5 600,000
4
400,000
3 2
IDR billion
200,000
1
0
0 I
II
III
IV
I
II
2013
Private Consumption Import of goods and sevices
III 2014
Government Consumption GDP
IV
I
II
III
IV
2015F
Gross fixed capital formation Export of goods and sevices GDP YOY (RHS) Sumber: Badan Pusat Statistik,IPIM
• Di 2014 ekonomi Indonesia tumbuh 5.02% (vs 5.58% FY2013), melambat. • Dari 2015 ke depan, tema utama pertumbuhan ekonomi Indonesia adlh pembangunan infrastruktur. Akan terjadi pertumbuhan G dan I yng tinggi di satu sisi, • dan C akan tumbuh tinggi juga krn rendahnya inflasi (krn BBM murah) di sisi lain. • GDP Indonesia akan bertumbuh lebih cepat di 5.5% FY2015F | Page 6
FIXED INCOME
RoI : Persepsi risiko tidak memburuk dan yield masih tampak menarik
Yield Curve RoI relatif flat YTM (%)
5.0 4.5
7
Spread Indo USD Gov Bonds 10Y & UST10Y
Average
4.0
6
3.5
5
3.0
4
2.5
3
2.0
2
31-Mar-14
30-Jun-14
1
31-Dec-14
11-Mar-15
30-Sep-14
0 0
2
4
6
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Term to Maturity (years)
1.5 1.0 Jan-10 Mar-10 May-10 Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 Nov-11 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Mar-15
8
Spread RoI10Y dan UST 10Y
Sumber: Bloomberg
• RoI masih melanjutkan rally, dan yield curve nya terus melandai • Persepsi risiko pada Indonesia tidak memburuk, meskipun CAD dan pelemahan USDIDR masih menjadi kekhawatiran investor asing. Ini terlihat dari spread RoI 10Y vs UST 10Y yg masih dibawah rata-rata. • Ke depan yield RoI masih tampak menarik bagi investor asing. | Page 7
SUN : Rally berlanjut,durasi panjang akan memberikan kinerja terbaik
Yield Curve SUN
Spread SUN 2Y dan SUN 10Y
YTM (%)
Average
10
2.5
9
2
8
1.5
7
Spread SUN 2Y dan 10Y
1
6
2-Mar-15
2-Jan-15
2-Nov-14
2-Sep-14
2-Jul-14
2-May-14
2-Mar-14
2-Jan-14
2-Nov-13
2-Sep-13
2-Jul-13
2-Mar-13
2-May-13
8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
2-Jan-13
6
2-Nov-12
4
2-Sep-12
2
2-Jul-12
0
2-May-12
0
Term to Maturity (years)
3
0.5
2-Mar-12
4
30-Jun-14 31-Dec-14
2-Jan-12
31-Mar-14 30-Sep-14 11-Mar-15
5
Sumber: Bloomberg
• SUN masih melanjutkan rally, dan yield curve nya terus melandai • Investor berekspektasi bahwa inflasi akan rendah di 2015 terlihat dari spread SUN 10Y vs SUN 2Y di bawah rata-rata bahkan cenderung terus menurun, • Ke depan, tampaknya rally akan terus berlanjut. SUN berdurasi panjang akan memberikan kinerja terbaik
| Page 8
Kepemilikan Asing : Jumlah akan terus meningkat di SBN maupun Korporasi Kepemilikan Asing di SBN Foreign Owership (Rp tn)
Kepemilikan Asing di Obligasi Korporasi
% Foreign Ownership (RHS)
1,400.00
45.00
Foreign Ownership (RP tn)
% Foreign Ownership (RHS)
30
12
25
10
30.00
20
8
800.00
25.00
15
6
600.00
20.00
10
4
10.00
5
2
5.00
0
0 Feb-15
Dec-14
Oct-14
Aug-14
Jun-14
Mar-14
Jan-14
0.00
Nov-13
0.00
Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 Feb-15 Feb-15 Feb-15 Feb-15 Feb-15 Feb-15 Feb-15 Mar-15 Mar-15 Mar-15
200.00
Sep-13
400.00
Jul-13
15.00
May-13
1,000.00
Mar-13
35.00
Jan-13
40.00
1,200.00
Sumber: Depkeu & KSEI
• Kepemilikan asing di SBN menurun menjadi IDR 503.87 triliun (39.53%) pada 9 Mar 2015 vs IDR 509.32 triliun ( 40.16%) di 2 Mar 2015 lalu. • Sementara kepemilikan Asing di Obligasi korporasi pada 27 Feb 2015 sebesar IDR 23.82T. • Ke depan jumlah kepemilikan asing, baik di SBN maupun korporasi, akan terus meningkat seiring dengan membaiknya kondisi makroekonomi Indonesia. | Page 9
EQUITY
Bursa Global : Valuasi Indonesia masih menarik walau bukan yg paling murah Kinerja Bursa Saham Global 2015 (YTD)
Valuasi Bursa Saham Global 2015F Country
17.28%
Germany
14.97%
France 7.78%
Philippine
7.29%
Japan
4.75%
India China
3.89%
3.50%
Indonesia Korea
3.36% 2.37%
UK Thailand
2.03%
Hongkong
1.07%
Malaysia
0.86%
Singapura United States -1.79%
-5.00%
• •
0.35%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
PHILIPINE JAPAN INDIA AUSSIE INDONESIA US MALAYSIA FRANCE UK THAILAND GERMANY SINGAPORE CHINA HONG KONG KOREA
P/E Estimate FY15
PEG
19.61 19.32 18.94 18.47 18.24 16.82 16.12 16.03 16.01 15.04 14.41 13.97 12.53 11.65 11.02
1.48 2.68 1.52 6.60 0.82 4.01 3.78 0.59 0.87 0.91 1.00 0.84 8.82 1.71
Sumber: Bloomberg,IPIM
Kinerja Bursa Global di 2015 (YTD), tertinggi ditempati Germany (17.28%), dan terendah ditempati US (-1.79%). Sementara Indonesia di no. 7 (3.5%). Di 18.24 X PE 2015F dan 0.82 X PEG, valuasi Indonesia masih menarik walaupun bukan yang paling murah. | Page 10
Sektor BEI : Infra, interest rate sensitive & cons, akan menjadi thema 2015 Kinerja Sektor BEI 2015 (YTD) TRAD
Sector
PE Estimate FY15
PEG
JAKCONS
27.63
1.75
JAKTRAD
20.14
1.04
JCI
18.24
0.82
JAKINFR
17.26
1.48
JAKBIND
16.02
1.95
JAKPROP
14.83
0.90
JAKMIND
14.4
1.35
JAKFIN
12.08
0.72
JAKAGRI
11.74
1.21
JAKMINE
11.68
0.50
11.31%
FIN
8.66%
CONS
5.01%
MIND
4.05%
JCI
3.71%
PROP
2.68%
AGRI
0.04%
INFR
-3.21%
MINE BIND
Valuasi Sektor BEI 2015F
-5.77% -6.75%
-10.00%
-5.00%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
Sumber: Bloomberg,IPIM
• •
Kinerja Sektor BEI di 2015 (YTD), tertinggi ditempati Trade (11.31%), dan terendah ditempati Basic Industry (-6.75%). Sementara JCI di no.5 (3.71%) Dari sisi valuasi, meskipun sektor Infra, Interest Rate Sensitive (Property, Financial, Auto) dan Consumer tidak murah, tetapi thema pembangunan infrastruktur Indonesia akan memberikan sentiment positif untuk menggerakan sektor tersebut. Dan jika terbukti earning meningkat, valuasinya akan jadi tampak murah. | Page 11
Infrastruktur :APBN 2015 memacu pertumbuhan sektor infra lebih tinggi
Anggaran Infrastruktur yang telah disetujui di APBN 2015 APBN 2015 yg disetujui RAPBN 2015 APBN 2014 % YoY (Rp tn) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan 105 71.8 67.1 56.5% Kementrian Perhubungan 52.5 35 27.3 92.3% Kementrian ESDM 5.9 5.9 9.3 -36.6% Dana Alokasi Khusus (DAK) 29.7 14.5 12.4 139.5% Investasi Pemerintah untuk Infrastruktur 5.1 5.1 3 70.0% Lainnya 63.3 57 55.8 13.4% Penertaan modal Negara 28.8 2 3 860.0% Total Budget Infrastruktur 290.3 191.3 177.9 63.2% Infra % dari GDP 2.60% 1.70% 1.70% Source : 2015 APBNP
• Alokasi anggaran untuk Infrastruktur pada APBN 2015 meningkat 63.2% menjadi Rp 291 T dibandingkan anggaran infra pada APBN 2014. • Kementrian Pekerjaan Umum mendapatkan tambahan anggaran sebesar 56.5% dan Kementrian Perhubungan mendapat tambahan sebesar 92.3% • Pertumbuhan sektor infrastruktur akan semakin tinggi dengan disetujuinya APBN 2015 | Page 12
Sektor Infra(Transportasi) : pertumbuhan earning diprediksi lebih tinggi FY15 Income dan Traffic Volume sektor Transportasi 12,000.00
15,000.00
Indikator
Korelasi EPS JSMR thd Indikator Utama
10,000.00 8,000.00
10,000.00
6,000.00 4,000.00
5,000.00
2,000.00 0.00
0.00 2009
2010
2011
Revenue
• •
2013
2014
Toll Operator
Construction Revenue
Other Services
Land Rent
Toll Road Operating Service
Traffic Volume (RHS)
•
2012
Traffic Volume Toll Operator Land Rent Construction Revenue BI rate GDP
0.44 0.5 0.45 0.31 -0.37 0.43 Sumber : Bloomberg
Toll Operator penyumbang penerimaan terbesar untuk sektor transportasi, dengan kontribusi rata-rata sebesar 60%. Diprediksi penerimaan dari Tol akan semakin besar pada tahun 2015 di atas level 20%, dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya 14%. Ekspektasi pertumbuhan EPS diprediksi akan lebih besar dari pencapaian tahun lalu di atas level 36%.
| Page 13
Banking –Overweight : Pertumbuhan earning sektor perbankan diprediksi meningkat Korelasi EPS Perbankan terhadap Indikator Ekonomi Indikator Total Pinjaman Total Deposito BI rate FASBI GDP
Korelasi Earning per Share terhadap Indikator Utama BBRI BMRI BBNI 0.97 1.00 0.98 0.98 0.99 0.98 0.53 0.60 0.66 -0.15 -0.06 0.01 0.08 -0.02 -0.01
Net Interest Income Perbankan
BBCA 0.99 0.99 0.33 -0.34 0.40
Sumber : Bloomberg
•
•
•
Net Interest Income rata-rata perbankan tahun 2014 di level 17-20%, dan seiring dengan disetujuinya penambahan anggaran infrastruktur, maka diharapkan Net Interest Income Perbankan akan meningkat 23-27% tahun ini. Tingkat pinjaman sektor perbankan diprediksi akan meningkat pada tahun ini di level 25-30%, dibandingkan tahun lalu di 18-22%. Terdapat korelasi yang kuat antara indikator total pinjaman terhadap pertumbuhan earning sektor perbankan rata-rata sebesar 0.98. Diekspektasikan pertumbuhan EPS sektor perbankan akan mencapai 18-25% pada tahun ini. | Page 14
Telco Sector : Penetrasi Internet dan data 4G akan menjadi penopang earning Penerimaan sektor telekomunikasi
Internet Penetration
Sumber : Bloomberg
•
•
TLKM akan diuntungkan dengan pertumbuhan servis data, berupa pengembangan jaringan 3G menjadi 4G. Tingkat pertumbuhan servis data rata-rata tumbuh sebesar 15%. Diekspektasikan tingkat pertumbuhannya tahun 2015 mencapai 20-25%. Korelasi antara indikator data internet terhadap pertumbuhan EPS sektor ini cukup besar di 0.88. Pertumbuhan servis data dan internet diharapkan akan semakin tinggi kedepannya mengingat penetrasi Internet di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara Asia lainnya. Di prediksi pertumbuhan earning pada sektor ini FY15 di level 15-20%. | Page 15
Konsumer : Benefit dari perbaikan kondisi makro ekonomi dan rendahnya harga komoditas Harga WTI dan Komoditas Agricultural Commodity Index (RHS)
WTI (LHS)
120
120
100
100
80
80
60
60
40
40 Agricultural Commodity Index = Corn,Soybean,Wheat,Sugar
20
Baseline = 100
20 3-Feb-15
3-Jan-15
3-Dec-14
3-Nov-14
3-Oct-14
3-Sep-14
3-Aug-14
3-Jul-14
3-Jun-14
3-May-14
3-Apr-14
3-Mar-14
3-Feb-14
3-Jan-14
3-Dec-13
3-Nov-13
3-Oct-13
3-Sep-13
3-Aug-13
3-Jul-13
3-Jun-13
3-May-13
3-Apr-13
3-Mar-13
3-Feb-13
0 3-Jan-13
0
Sumber: Bloomberg,IPIM
• Penurunan harga minyak mentah dunia (WTI) berkorelasi positif dengan harga
komoditas dunia. • Dengan asumsi makro ekonomi FY15F,sektor Konsumer diproyeksi akn mendapat keuntungan (Sales dan Earning naik) dari turunnnya komponen cost diantaranya USDIDR (12.000),Oil (USD 60/barrel) dan komoditas. Dari sisi demand, akn adanya peningkatan domestic demand akibat penurunan BI rate (7%) dan Inflasi (4.25%). | Page 16
Konsumer : GPM Improve, berpotensi terjadinya earning surprise. Korelasi Gross Profit Margin (GPM) trhdp masing-masing faktor. Gross Margin Correlation
USD/IDR
Inflasi
BI Rate
WTI
AC Index
Food and Beverages
-0.89
-0.57
-0.83
-0.58
-0.56
Tobacco
-0.16
0.06
-0.03
0.20
0.09
Pharamaceuticals
-0.21
0.43
-0.01
-
-
Cosmetic and Houshold
-0.68
-0.62
-0.40
-
-
Automotive
-0.61
0.30
-0.71
-0.24
-
Retails and Appreal
-0.28
-0.55
-0.18
-
-
Media
-0.03
-0.53
-0.08
Sumber: Bloomberg,IPIM
Consumer Staples
Consumer Discretionary
•
USDIDR,Inflasi dan BI rate berkorelasi negatif terhadap GPM mayoritas sub sektor Konsumer. Namun dgn asumsi makro FY15F, diproyeksi GPM akan membaik di 2015
•
Penurunan harga minyak dan Komoditas akn berdampak positif trhdp GPM terutama sub-sektor F&B.
•
Jadi, dgn asumsi makro FY15F diproyeksi GPM akan naik dan berpotensi terjadi Earning surprise pada sektor Konsumer, dgn rata-rata pertumbuhan Earning sebesar 25%. | Page 17
Sektor konstruksi : disahkanya budget infrastruktur memberikan dampak positif APBN yang telah disetujui
Kontrak Order 2015
Sumber: Bloomberg,IPIM
• •
•
APBN 2015 sebesar Rp290.3T yang telah disahkan membuat proyek infrastruktur semakin jelas untuk direalisasikan dan emiten konstruksi akan terkena dampak positif suntikan modal negara semakin memperkuat emiten konstruksi yang mendapat cukup biaya untuk menjalankan proyek infrastruktur Ditambah kontrak baru maupun carry over tahun lalu yang naik signifikan memberikan outlook positif terhadap kinerja keuangan emiten beberapa periode kedepan | Page 17
Sektor Semen : Diuntungkan dari Penuruan harga minyak dunia Energi merupakan komponen biaya terbesar pada Sektor Semen 40
% total biaya
35 30 25 20 15 10 5 0
Sumber: Bloomberg,IPIM
•
Penurunan harga minyak mentah dunia (WTI) berdampak positif terhadap sektor semen dikarenakan hampir 35% komponen biaya adalah minyak
•
Dengan asumsi harga minyak dunia akan tetap rendah dibawah US$60/barrel, sektor Semen diproyeksi akan mendapat keuntungan dari margin yang meningkat akibat turunya cost | Page 17
Target Indeks 2015
Target IHSG 2015 : Bottom Up Approach JCI target (Equity Bond Approach) total coverage
73.9%
Desember 2014 Scenario
5,226.95 Upside
TP
PE (x)
bearish case
-2.60%
5,091.01
14.55
base case
22.16%
6,385.33
18.24
bullish case
31.60%
6,878.61
19.65 Sumber: Bloomberg, IPIM
•
IHSG berpotensi mencapai 6,385.53 pada akhir 2015 (base case).
•
Potensi tersebut didukung oleh kontribusi konsumsi, dan pengeluaran pemerintah yang tinggi pada struktur PDB Indonesia sehingga lebih tahan terhadap krisis global.
| Page 21
Kesimpulan
Kesimpulan
•
• • • • •
• •
Perekonomian global, terutama Eropa dan China melambat tapi dalam tahap ekspansi, disisi lain ekonomi kawasan US masih akan tumbuh cepat. Harga minyak mentah dunia belum akan rebound dalam waktu dekat, dan akan stabil dibawah USD60/ barrel FY2015. Penurunan harga minyak mentah dunia dan pencabutan subsidi BBM berdampak positif terhadap CAD dan IDR, disisi lain inflasi dan BI rate berpotensi turun di 2015. GDP Indonesia diprediksi akan bertumbuh cepat di 5,5% FY2015F. Valuasi pasar saham Indonesia masih menarik walau bukan yang paling murah dengan level 18,24 X PE dan 0.82 PEG 2015F. Thema pembangunan infrastruktur Indonesia akan memberikan sentiment positif untuk sektor Infra, Interest Rate Sensitive (Property, Financial, Auto) dan Consumer, walaupun dari sisi valuasi tidak murah. Dan jika terbukti earning meningkat, valuasinya akan jadi tampak murah. Target indeks IHSG diprediksi di level 6,385.33 FY2015F untuk level base case. Saham masih menjadi investasi yang menarik pada tahun 2015. Produk investasi yang akan berkinerja baik di 2015 antara lain Reksadana Premier Makro Plus, XIIF, XISI, R-LQ45X, XIIT dan XIIC.
- THANK YOU -
PT Indo Premier Investment Management Wisma GKBI Lt.7 Suite 719 Jl. Jenderal Sudirman No.28 Jakarta 10210 Telp: +6221-5793.1260 Fax: +6221-5793.1222
DISCLAIMER This document has been prepared based on the information and data received from the Company. The information and data presented in this document has not been independently verified. No representation, warranty, express or implied, is made as to, and no reliance should be placed on, the fairness, accuracy, completeness or correctness of the information and opinions in this presentation. None of the Company or any of its agents or advisers, or any of their respective affiliates, advisers or representatives, undertake to update or revise any statement, whether as a result of new information, future events or otherwise and none of them shall have any liability (in negligence or otherwise for any loss howsoever arising from any use of this presentation or its contents. This document is strictly confidential to the recipient, may not be reproduced, retransmitted or further distributed to any other person or entity, in any form, in whole or in part for any purpose. The information contained in this presentation is for informational purposes only and does not constitute an offer or invitation to sell or the solicitation of an offer to make investment in the Company. This document should not, nor should anything contained in it, for the basis, or be relied upon in any connection with any such contract of commitment whatsoever, and does not constitute a recommendation regarding investment in the Company. This document is intended only for the recipient of the document and may not be retransmitted or distributed by them to any other persons. This document should not be treated as advice relating to legal, taxation, financial, accounting or investment matters. By reading this document you (i) acknowledge that you will be solely responsible for your own assessment of the market and the market position of the Company and of the risks and merits of any investment in the Company, and that you will conduct your own analysis and be solely responsible for forming your own view of the potential future performance of Company’s business and (ii) agree to be bound by the foregoing terms and to keep this presentation and the information contained herein confidential.