Indo Premier Investment Management Weekly Update
Jakarta, 29 Januari 2015
Resume Pasar Global Volatilitas dipasar global meningkat Pergerakan bursa global seminggu terakhir cenderung semakin volatil yang disebabkan prospek pertumbuhan global yang diprediksi melambat oleh IMF menjadi 3.5% dari prediksi sebelumnya 3.8% pada tahun 2015 dan harga minyak dunia yang masih bergerak di kisaran US$ 43-46 / barel
Sentimen positif dari US dan Eropa Hasil rapat FOMC tadi malam memutuskan Fed Fund Rate tetap di level 0.25%, hal ini dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi disana tetap tumbuh, mengingat tingkat inflasi disana masih rendah di level 0.8%, jauh dari target The Fed di level 2%. Pekan lalu Bank Central Eropa memutuskan untuk menggelontorkan dana sebesar EUR 1 Triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang akan di mulai Maret 2015 sampai dengan September 2016 dengan pembelian sebesar EUR 60 miliar perbulan. | Page 2
Resume Pasar Global Swiss Franc & dicabutnya pagu nilai tukar terhadap Euro Bank Sentral Swiss secara tidak terduga memutuskan untuk mencabut pagu nilai tukar Swiss Franc terhadap Euro yang sudah diberlakukan sejak 2011. Hal ini menyebabkan penguatan nilai tukar Swiss Franc terhadap Euro hingga lebih dari 30%. Keputusan ini mengejutkan pasar dunia dan menyebabkan United Bank of Switzerland memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Swiss di tahun ini dari 1.8% menjadi 0.5%.
Pemilu Yunani Kemenangan Partai Syriza (oposisi) yang memiliki agenda untuk merenegosiasikan persyaratan dana talangan bagi Yunani, menjadi katalis positif yang mendominasi perdagangan saham. Namun mereka kemungkinan besar tidak akan keluar dari zona euro seperti yang sudah di prediksikan sebelumnya. | Page 3
Resume Pasar Global Stimulus China Pemerintahan china memberikan stimulus moneter dengan menawarkan repo jangka pendek kurang dari seminggu sebesar CNY 50 billion (USD 8 Billion) kepada bank komersial disana, untuk mengantisipasi permintaan likuiditas yang lebih tinggi menjelang tahun baru china bulan depan.
Revisi Inflasi Jepang Merilis revisi terhadap perkiraan inflasi untuk tahun fiskal berikutnya (yang akan dimulai pada bulan April) menjadi 1,0%, lebih rendah dari sebelumnya 1,7%. BOJ telah menargetkan inflasi 2,0%, namun mereka tidak yakin kemungkinan akan lebih lama dari yang diharapkan untuk mencapai level tersebut | Page 4
Pasar saham indonesia Pergerakan IHSG Pergerakan IHSG seminggu terakhir cenderung volatil, ini disebabkan karena aksi profit taking para investor, setelah penguatan yang terjadi 3 hari berturut turut dari minggu sebelumnya. Selama sepekan (19-23 Januari 2015) kemarin Asing masih membukukan net buy sebesar Rp 537 Miliar
| Page 5
Penurunan Harga Minyak Dunia akibat supply yang meningkat
• Harga minyak telah mengalami penurunan cukup dalam pada tahun kuartal IV 2014, WTI di level US$48/Barrel, Brent di level US51/barrel. Penurunan harga minyak ini akibat supply minyak yang terus meningkat.
Tahun depan Rupiah dan BOP diekspektasikan membaik Current Account Berpotensi Membaik
Kenaikan Inflasi Bersifat Sementara
Sumber: Bloomberg, IPIM estimate
• Data Current Account November Defisit - US$425.7 Juta • Secara kumulatif Januari-November 2014, neraca perdagangan masih defisit -US$2.07 miliar • Neraca Pembayaran akan membaik seiring dengan pencabutan subsidi BBM, dan ekpektasi berkurangnya biaya impor migas sejalan dengan menurunnya harga minyak dunia.
| Page 7
GDP Indonesia diekspektasikan akan membaik pada Tahun 2015 PDB Berpotensi Membaik Seiring Dengan Membaiknya Ekonomi Global
Sumber: Badan Pusat Statistik
• PDB 3Q 2014 5.01% YOY (Konsensus : 5.10%), perlambatan GDP growth disebabkan penurunan konsumsi rumah tangga yang pada 3Q 2014 tercatat tumbuh 5,44% yoy lebih rendah dari kuartal sebelumnya di 5,59%. • Data trade balance November 2014 defisit - $425.7 juta vs $23.3 juta disumbang oleh defisit sektor migas sebesar $1.36B dan surplus sektor non migas sebesar $940.4 juta • Pada tahun 2015 kami ekspektasikan tingkat PDB Indonesia akan kembali tumbuh ke level 5.5% hingga akhir tahun, seirinng dengan program pencabutan subsidi BBM, dimana dana subsidi tersebut akan dialokasikan pada sektor-sektor produktif. | Page 8
Yield Curve AS Relatif Flat Yield Curve AS yang Flattening
Yield Spread antara 10-tahun UST dengan TIPS
Sumber: Bloomberg
• Walaupun guidance dari Chair The Fed telah mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga pada pertengahan 2015, namun market partisipan mengekspektasikan suku bunga di AS masih akan dijaga tetap rendah. Hal ini terlihat dari yield curve yang menjadi lebih flat dibandingkan akhir tahun 2013. • Hal ini juga dikonfirmasi dari spread UST dan TIPS yang terlihat cenderung menurun.
| Page 9
Yield USD Gov Bonds & UST berkorelasi positif Yield Curve USD Gov Bonds relatif flat
Spread Indo USD Gov Bonds 10Y dan UST 10Y
Sumber: Bloomberg
• Grafik diatas menunjukkan yield spread antara USD Gov Bonds 10 tahun & UST 10 tahun, hal ini menunjukan ekspektasi resiko investasi di Indonesia masih relatif baik. • Terlihat yield UST dan USD Gov Bonds cenderung flat. Hal ini didorong oleh ekspektasi dari market akan suku bunga AS yang akan dijaga tetap rendah.
| Page 10
Kepemilikan Asing di SBN diekspektasikan akan meningkat Kepemilikan Asing di SBN
Kepemilikan Asing di Obligasi Korporasi
Sumber: Depkeu & KSEI
Kepemilikan asing pada obligasi pemerintah tercatat melonjak menjadi Rp 495.89 triliun pada 27 Januari 2015 dari Rp 471,92 triliun pada 16 Januari lalu. Sementara kepemilikan Asing di Obligasi korporasi hingga 30 Desember 2014 tercatat sebesar Rp 23.79T. | Page 11
Pasar Obligasi indonesia Lelang Obligasi banyak peminat Minat yang tinggi atas lelang obligasi negara pada 19 Januari menarik perhatian banyak investor. Imbal hasil dalam lelang terlihat sangat agresif, lonjakan permintaan mencapai Rp 54,78 triliun, ini merupakan permintaan tertinggi sepanjang sejarah. Pemerintah merevisi naik penyerapan dari target awal Rp 12 triliun menjadi Rp17,37 triliun. Rata-rata imbal hasil yang dimenangkan pada lelang tersebut adalah 6,44% untuk SPN, 7,48% untuk FR70, dan 7,93% untuk FR68 yang berada pada level yang jauh lebih rendah dari perkiraan pasar. Harga-harga obligasi melonjak naik pasca pengumuman hasil lelang dan terus berlanjut hingga penutupan akhir pekan. FR 70 (10 tahun) berada pada level 7,1% sementara FR68 (20 tahun) berada pada level 7,5%.
| Page 12
Target Indeks 2015 Target IHSG 2014: Bottom Up Approach
Target IHSG 2015: Bottom Up Approach
JCI target (Equity Bond Approach)
JCI target (Equity Bond Approach)
total coverage
total coverage
72.3%
Januari 2014 Scenario
4,294.00 Upside
TP
73.9%
Desember 2014
PE (x)
Scenario
5,226.95
Upside
TP
PE (x)
bearish case
-1.49%
4,230.05
13.56
bearish case
-9.03%
4,754.99
13.56
base case
23.81%
5,316.30
16.70
base case
15.39%
6,031.41
17.20
bullish case
37.33%
5,896.88
18.90
bullish case
26.80%
6,627.54
18.90
Sumber: Bloomberg, IPIM
• Pada tahun 2014 IHSG tutup di 5226 hanya berbeda kurang dari 100 poin dari target indeks IPIM 2014 di 5316.30 • IHSG berpotensi mencapai 6,031.41 pada akhir 2015 (base case). • Potensi tersebut didukung oleh kontribusi konsumsi, dan pengeluaran pemerintah yang tinggi pada struktur PDB Indonesia sehingga lebih tahan terhadap krisis global. | Page 13
Kesimpulan
Kesimpulan •
Perekonomian global, terutama Eropa dan China melambat tapi dalam tahap ekspansi dan perlu stimulus moneter lanjutan agar terciptanya pertumbuhan ekonomi dikawasan tersebut, hanya ekonomi kawasan US yang perlahan mulai membaik. PDB Indonesia diekspektasikan akan melambat pada semester I 2015, namun akan kembali tumbuh pada semester 2 2015.
•
Untuk tahun 2015 kami memprediksi bahwa sektor Infrastruktur, Banking dan Konsumsi akan mengalami kinerja yang cukup baik. Karena kebijakan pemerintah mengurangi Subsidi BBM yang kemudian dialokasikan pada sektor-sektor produktif seperti infrastruktur( irigasi, pelabuhan, jalan), kesehatan dan pendidikan. Dengan semakin banyaknya pengembangan sektor infrastruktur, maka kedepannya pembiayaan pun akan semakin meningkat sehingga sektor finansial terutama Bank akan melanjutkan kesinambungan dalam menghasilkan Net Interest Margin yang lebih stabil.
•
Penurunan Harga Minyak Dunia diekspektasikan akan menyebabkan penurunan harga komoditas raw material seperti kedelai, gandum. Penurunan ini akan menguntungkan untuk sektor konsumsi ke depannya.
•
Saham masih menjadi investasi yang menarik pada tahun 2015.Produk yang patut untuk menjadi pilihan investasi tahun 2015 antara lain Reksadana Premier Makro Plus, XIIF, XISI, RLQ45, XIIT dan XIIC | Page 15
- THANK YOU -
PT Indo Premier Investment Management Wisma GKBI Lt.7 Suite 719 Jl. Jenderal Sudirman No.28 Jakarta 10210 Telp: +6221-5793.1260 Fax: +6221-5793.1222
DISCLAIMER This document has been prepared based on the information and data received from the Company. The information and data presented in this document has not been independently verified. No representation, warranty, express or implied, is made as to, and no reliance should be placed on, the fairness, accuracy, completeness or correctness of the information and opinions in this presentation. None of the Company or any of its agents or advisers, or any of their respective affiliates, advisers or representatives, undertake to update or revise any statement, whether as a result of new information, future events or otherwise and none of them shall have any liability (in negligence or otherwise for any loss howsoever arising from any use of this presentation or its contents. This document is strictly confidential to the recipient, may not be reproduced, retransmitted or further distributed to any other person or entity, in any form, in whole or in part for any purpose. The information contained in this presentation is for informational purposes only and does not constitute an offer or invitation to sell or the solicitation of an offer to make investment in the Company. This document should not, nor should anything contained in it, for the basis, or be relied upon in any connection with any such contract of commitment whatsoever, and does not constitute a recommendation regarding investment in the Company. This document is intended only for the recipient of the document and may not be retransmitted or distributed by them to any other persons. This document should not be treated as advice relating to legal, taxation, financial, accounting or investment matters. By reading this document you (i) acknowledge that you will be solely responsible for your own assessment of the market and the market position of the Company and of the risks and merits of any investment in the Company, and that you will conduct your own analysis and be solely responsible for forming your own view of the potential future performance of Company’s business and (ii) agree to be bound by the foregoing terms and to keep this presentation and the information contained herein confidential.