Mengelola Perubahan
untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan 2014 Laporan Tahunan
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Mengelola Perubahan
untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan Tahun 2014 bagi Inalum merupakan tahun transformasi dari sebelumnya berbasis PMA menjadi BUMN. Tahun 2014 juga merupakan tahun dimana Insan Inalum kembali melihat dirinya untuk lebih bersiap dalam menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompetitif. Sebagai institusi yang bertransformasi dan berkembang, Inalum kembali meredefinisi VISI, MISI, NILAI nya, meningkatkan budaya audit, merubah struktur organisasi untuk lebih menjawab tantangan ke depan yang lebih kompleks dan hal-hal fundamental lainnya. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dilaksanakan melalui pengesahan dan penerapan Charter Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit, standar Etika, pedoman gratifikasi dan whistleblowing system. Kepedulian terhadap lingkungan sekitar diwujudkan dalam pengelolaan Bina Lingkungan dan CSR yang dilakukan secara mandiri dengan cakupan yang lebih luas. Dari sisi keuangan, dilakukan perubahan periode pelaporan Laporan Keuangan dari tahun fiskal (April sampai dengan Maret) menjadi tahun kalender (Januari sampai dengan Desember), sehingga untuk tahun 2014 kinerja keuangan Inalum hanya 9 bulan (April sampai dengan Desember), dan selanjutnya Januari sampai dengan Desember, mulai tahun 2015. Tahun 2014 ini juga merupakan tahun dimana Inalum merancang pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan dengan mempertahankan tingkat efisiensi dan melakukan optimalisasi maupun ekspansi, pabrik peleburan guna lebih dapat memenuhi kebutuhan Alumunium nasional, dan ekspansi dalam rangka integrasi bisnis ke hulu maupun ke hilir. Akhirnya dipenghujung tahun 2014, Inalum meluncurkan logo baru, seragam baru dan Mars Inalum yang baru, yang dilakukan guna lebih memberikan motivasi dan semangat bekerja Insan Inalum. Demikianlah Tahun 2014 yang merupakan tahun peletakan fondasi bagi Inalum sebagai Champion Industri Nasional Berbasis Aluminium yang senantiasa berkontribusi aktif bagi perekonomian Negara maupun Daerah.
Daftar Isi KILAS KINERJA 2014 8
Ringkasan Manajemen
14
Ikhtisar Operasional
15
Ikhtisar Keuangan
16
Peristiwa Penting 2014
LAPORAN MANAJEMEN 24
Laporan Dewan Komisaris
34
Profil Dewan Komisaris
40
Laporan Direksi
46
Profil Direksi
52
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN 88 Kebijakan Strategis 2014 90
Tinjauan Operasi
98
Aspek Pemasaran
102 Tinjauan Keuangan 102 Standar Penyajian Informasi 102 Analisa Laba Rugi 103 Posisi Keuangan 104 Arus Kas 105 Rasio-rasio Keuangan 106 Likuiditas 106 Tingkat Kolektabilitas Piutang Struktur Modal dan Kebijakan
56
Tentang Aluminium
107 Manajemen Atas Permodalan 107 Kebijakan dan Pembagian Dividen
70
Ruang Lingkup Usaha
107 Realisasi Investasi Barang Modal
72
Sejarah Singkat
74
Jejak Langkah
76
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
78
Logo Inalum
108 Pencapaian 110 Kebijakan dan Pembagian Dividen
79
Struktur Organisasi
110 Dampak Perubahan Harga
80
Komposisi Kepemilikan dan Modal Saham
110 Asing
81
Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
82
Penghargaan dan Sertifikasi
TENTANG INALUM
Kebijakan Manajemen Terkait
107 Struktur Modal
Perbandingan Proyeksi 2014 dan
Dampak Nilai Tukar Mata Uang
111
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ Modal Informasi dan Fakta Material yang
111 Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Informasi Transaksi dengan Pihak
111 Berelasi
Penyusunan dan Pengesahan
130 Pedoman Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
111
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
130 dan Penegakan dari Luar
111
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
132 Rapat Umum Pemegang Saham
112
Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
112 112 113 114
Pelaporan Mata Uang Perpajakan Depresiasi Pajak Pajak-pajak Daerah Tingkat Kesehatan Perusahaan Tinjauan Sumber Daya Manusia
115 dan Infrastruktur 115
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
115 Komposisi dan Jumlah Karyawan 118 Pengembangan Kompetensi Kesetaraan Kesempatan dan
120 Kesejahteraan Karyawan Hubungan Industrial dan
121 Kebebasan Berorganisasi 123 Prospek Dan Strategi 2015 TATA KELOLA PERUSAHAAN 128
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
128
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan Pedoman Dasar Penerapan Tata
129 Kelola Perusahaan yang Baik
Keterlibatan Unsur Pengawasan Struktur Tata Kelola
132 Perusahaan
133 Dewan Komisaris 136 Hubungan Kerja dengan Direksi Pelaksanaan Tugas Dewan
137 Komisaris
Pengawasan atas Aspek
138 Strategis
Program Pengenalan Komisaris
142 Baru 142 Laporan Penelaahan Tahun 2014 143 Rapat Dewan Komisaris 145 Remunerasi Program Peningkatan
145 Kompetensi 145 Direksi
Organ Pendukung Dewan
154 Komisaris dan Direksi 154 Sekretariat Dewan Komisaris 156 Komite Audit 184 Sekretaris Perusahaan 169 169 172 174 176 177 177
Audit Internal Piagam Audit Internal Fungsi dan Peran Audit Internal Kegiatan Selama 2014 Manajemen Risiko Profil Risiko Perusahaan Langkah Penanggulangan Risiko
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Daftar Isi 179 Laporan Kepatuhan 179 Etika Dan Norma Perilaku 180
Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)
181 Etika Usaha dan Etika Kerja 186 Sosialisasi dan Internalisasi 186 Penegakan dan Sanksi 187 Benturan Kepentingan 187 Pengendalian Gratifikasi
Tata Kelola
197 Keterbukaan Informasi Media Komunikasi Pemegang
197 Saham dan Pemangku Kepentingan
Transparansi Kondisi Keuangan
198 dan Non Keuangan yang Belum
Diungkap dalam Laporan Lainnya Rangkap Jabatan di Luar
199 Perusahaan
Kepemilikan Saham Anggota
200 Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pedoman Prosedur Pengadaan
188 Barang dan Jasa
Kebijakan Pengadaan Barang/
201
Improvement dan Pencapaian
201 Assessment GCG Perusahaan TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
188 Jasa 188 Pembelian Bahan Baku Utama 189 Departemen Pengadaan tahun 2014
190 Rencana Perbaikan Ke Depan 191
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
191 Sistem Pengendalian Internal 192
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan
193 Whistleblowing System 194 Sanksi Administratif
Fondasi Tanggung Jawab Sosial
204 Perusahaan
204 Pertumbuhan yang Berkelanjutan Komitmen Terhadap Pemangku
205 Kepentingan
205 Landasan Hukum Pengembangan Sosial Dan
206 Kemasyarakatan
194
Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan
208 Ketenagakerjaan,
194
Perkara Penting dan Permasalahan Hukum
211 Lingkungan Hidup
195 Pemenuhan Kewajiban Pajak 196 Ketidaksesuaian dengan PSAK 196
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham
Komitmen Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tanggung Jawab Terhadap Tanggung jawab terhadap
214 Konsumen/Produk/Layanan Peristiwa Penting Setelah
216 Berakhirnya Laporan Tahunan
2014 Hingga Pelaksanaan RUPS
219 Laporan Keuangan
Integritas untuk Ekspansi Bisnis
Integritas untuk Ekspansi Bisnis
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Ringkasan Manajemen Membangun Organisasi Berbasis Visi Potensi internal dan proyeksi eksternal telah memberikan indikasi akan pertumbuhan bisnis di masa depan. Dengan visi yang baru, Inalum mengupayakan sebuah organisasi perusahaan yang efisien, efektif, tumbuh berkembang dan akuntabel; yang akan menjadi modal kuat untuk dapat menjalankan ekspansi usaha dengan optimal. Tahun 2014 menjadi lembaran baru
kantong
industri
bagi PT Indonesia Asahan Aluminium
berskala
internasional.
(Persero). Setelah di akhir tahun 2013
Inalum menjadi satu-satunya produsen
Pemerintah
dan
Aluminium Ingot di Indonesia, dan menjadi
Nippon
Republik
Asahan
Indonesia
Aluminium
Co.
strategis
nasional
Betapa
tidak,
Ltd.
salah satu pelaku usaha penting dan
menandatangani perjanjian pemutusan
tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot
kontrak dan pengalihan 58,88% saham
dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh
Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd.
dunia, dengan grade product yang dapat
kepada Pemerintah Indonesia. Tahun
disandingkan pada tingkat pelaku usaha
2014 merupakan tahun awal Inalum
taraf dunia. Sudah sewajarnya negara
membangun korporasi sebagai Badan
melalui pemerintah memiliki kepentingan
Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tanggal
untuk mendorong industri strategis untuk
21 April 2014, melalui diterbitkannya
sebesar-besarnya kepentingan bangsa
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014,
dan negara.
PT Indonesia Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN bernama Perusahaan
Di samping kepentingan nasional, Inalum
Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan
sendiri
Aluminium; dengan nilai penyertaan modal
memiliki profil operasional dan keuangan
Negara Republik Indonesia sebesar 100%.
yang sangat baik. Infrastruktur produksi
merupakan
perusahaan
yang
seperti Pabrik Karbon untuk proses Langkah ini merupakan bentuk nyata
pembuatan elemen Anoda; Pabrik Reduksi
Pemerintah dalam upayanya membangun
untuk
memproduksi
Aluminium
Cair;
8 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ringkasan Manajemen
9 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Ringkasan Manajemen
dan Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir
untuk
memproduksi
Aluminium
Visi, Logo dan Identitas Baru Inalum
Batangan yang siap dipasarkan telah dimiliki Perusahaan dengan pengelolaan
Mengawali statusnya sebagai BUMN,
sesuai Standard Operational Procedure
Perusahaan merubah visi dan identitas yang
(SOP) dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan
dapat menjadi landasan bagi perjalanan ke
mandiri untuk memenuhi transportasi
depan. Visi “Menjadi Perusahaan Global
pengangkutan bahan baku dan bahan jadi
Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu
juga telah dimiliki Perusahaan; sementara
Ramah Lingkungan” telah direfleksikan
dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air
dalam
(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga
pemaknaan secara simbolik atas karakter
dimiliki Perusahaan mampu menyuplai
progresif Perusahaan sebagai pelopor dan
energi listrik dengan kapasitas terpasang
leader market industri berbasis Aluminium
mencapai 603 MW.
di Indonesia yang siap bersaing di kancah
logo
Inalum,
dimana
tersirat
10 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ringkasan Manajemen
global. Komposisi warna pada logo baru
Pitch menjadi prioritas utama Perusahaan
juga memberikan makna tentang sifat
untuk dapat mengolah dan memenuhi
sophisticated, yaitu Perusahaan sebagai
kebutuhan
industri
Perusahaan kemudian menyusun rencana
berteknologi
canggih,
ramah
bahan
bakunya
sendiri.
lingkungan, dan menjadi kebanggaan
besar
bangsa Indonesia.
Calcined Petroleum Coke dan Smelter
terkait
pengembangan
bisnis
Grade Alumina, dimana kedua proyek ini
Strategi dan Pencapaian 2014 Produksi Aluminium Ingot Perusahaan di sepanjang April hingga Desember 2014 mencapai 199.692 ton, meningkat 1,55% atau 3,054 ton dari RKAP 2014.
akan dioperasikan oleh entitas anak usaha kerjasama dengan BUMN lainnya yang
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
telah memiliki embrio di tahun 2014.
merupakan produsen Aluminium Ingot, produk Aluminium batangan yang menjadi
Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah
material bagi segala bentuk kebutuhan
besar
Aluminium. Di sektor hilir, Aluminium
turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan
merambah hingga ke sektor industri
mengingat
otomotif, penerbangan, konstruksi sipil
besar atas hilirisasi industri Aluminium,
dan pembangunan perumahan, hingga
khususnya bagi pemenuhan kebutuhan
industri makanan seperti kemasan untuk
pasar domestik dalam negeri. Beberapa
berbagai jenis produk. Aluminium telah
rencana
menjadi kelengkapan yang tak terpisahkan
tahapan-tahapan yang dapat menjadi
sejalan dengan perkembangan teknologi
pilar kuat bagi perambahan wilayah usaha
dan pemanfaatannya untuk kemajuan
baru ini. Pemanfaatan aset PT Asahan
peradaban manusia.
Aluminium Alloys, dan penjajakan dengan
pengembangan potensi
kemudian
bisnis
produk
keuntungan
disusun
yang
dengan
pelaku usaha di bidang otomotif menjadi Dengan kelengkapan infrastruktur serta
modal baru bagi Perusahaan untuk dapat
teknologi produksi yang dimilikinya, saat
memanfaatkan potensi yang ada.
ini Perusahaan mampu memproduksi Aluminium Ingot hingga 260 ribu ton
Untuk dapat menopang seluruh strategi
per tahun. Hasil produksi ini kemudian
dan
dipasarkan melalui ekspor ke berbagai
pemenuhan energi dan logistik menjadi
negara; serta pengupayaan pemenuhan
hal yang sangat mendasar. Perusahaan
kebutuhan domestik dalam negeri, dimana
telah merencanakan untuk menambah
pada tiga tahun terakhir, 2012 hingga
kapasitas sumber energi dan memperkuat
2014, distribusi produksi Perusahaan
sektor
diutamakan kepada pasar domestik.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan
perencanaan
logistik
tersebut,
dengan
faktor
membangun
pelabuhan baru. Dengan target ekspansi Strategi
ekspansi
juga
telah
mulai
usaha di seluruh aspek lini, pembangunan
disiapkan di sektor hulu. Hal ini dilakukan
PLTU dan pelabuhan baru akan mampu
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
menambah kapasitas daya energi untuk
bahan baku pabrik Peleburan Aluminium
peningkatan produksi; dan peningkatan
yang sebagian masih didatangkan dari
kemampuan distribusi bahan baku dan
impor. Bahan baku impor seperti Alumina,
hasil produksi.
Calcined Petroleum Coke dan Coal Tar
11 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Ringkasan Manajemen
Seluruh strategi dan perencanaan tersebut
di periode yang sama pada tahun 2013
berjalan beriringan dengan pencapaian
sebesar
107.001
kinerja
dengan
kebijakan
operasional
dan
usaha
yang
MT
sehubungan
Perusahaan
untuk
dibukukan Perusahaan di sepanjang tahun
mengutamakan
2014.
demi mendukung pertumbuhan industri
Dengan
kondisi
perekonomian
yang kurang menggembirakan, dimana
penjualan
domestik
Aluminium dalam negeri.
tren nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan
Demikian pula dengan kinerja keuangan.
yang signifikan, produksi Aluminium Ingot
Dengan
Perusahaan di sepanjang April hingga
penjualan,
Desember 2014 mencapai 199.692 ton,
neto di sepanjang April hingga Desember
justru meningkat 4,1% atau 7.871 ton dari
2014 meningkat 101%, dari USD64,0 juta
pencapaian di periode yang sama pada
untuk periode April 2013-Maret 2014 (12
tahun fiskal 2013 yang mencapai 191.821
bulan) pada tahun fiskal 2013 menjadi
ton.
USDD128,7 juta pada tahun 2014 untuk
Volume
penjualan
April
hingga
Desember 2014 sebesar 199.925 MT,
peningkatan revenue
produksi
atau
dan
pendapatan
periode April-Desember 2014 (9 bulan).
naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun fiskal 2013
Potensi Pertumbuhan
yang mencapai 190.363 MT. Proyeksi
pengembangan
bisnis
Dari volume penjualan tersebut, penjualan
Perusahaan dicanangkan akan tumbuh
ke pasar dalam negeri pada April hingga
secara optimal. Pada aspek produksi,
Desember
71,45%,
Perusahaan akan meningkatkan kapasitas
atau 59.563 MT dari pencapaian di
produksi Aluminium Ingot dari existing
periode yang sama pada tahun 2013
plant mencapai 300.000 ton per tahun.
sebesar 83.362 MT menjadi 142.925
Tahun 2020 akan menjadi target jangka
MT di tahun 2014. Sementara penjualan
panjang,
ekspor sebesar 57.000 MT, menurun
ditargetkan mencapai dua kali lipat dari
46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian
kapasitas saat ini, yang berarti mencapai
2014
meningkat
dimana
kapasitas
produksi
Perusahaan untuk terus berupaya meraih Visi yang dicanangkan sehingga keberadaan Inalum sebagai BUMN akan menjadi aset strategis bangsa yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
12 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ringkasan Manajemen
500.000 ton per tahun. Revenue atau
Dengan prospek profitabilitas dan tingkat
pendapatan Perusahaan juga ditargetkan
profitabilitas yang dapat dipertahan, akan
tumbuh
dari
membuat PT Indonesia Asahan Aluminium
pencapaian saat ini, sejalan dengan target
hingga
tiga
kali
(Persero) dapat menjadi lokomotif baru
peningkatan
bagi
kapasitas
lipat
produksi
dan
pengembangan
perekonomian
pengelolaan organisasi yang efektif, efisien
Indonesia
dan akuntabel.
pemegang saham dan seluruh pemangku
ke
depan.
Dukungan
kepentingan akan menjadi modal utama Target
dengan
bagi Perusahaan untuk terus berupaya
mempertimbangkan daya serap pasar
ini
disusun
meraih Visi yang dicanangkan sehingga
domestik atas produk Aluminium yang
keberadaan Inalum sebagai BUMN akan
terus bertumbuh. Potensi yang demikian
menjadi aset strategis bangsa yang
besar ini menjadi pemicu bagi Perusahaan
memiliki nilai ekonomis tinggi.
untuk dapat meningkatkan kemampuan produksi dan menjaga ekspektasi pasar agar tetap dapat bersaing di pasar. Khususnya
ketika
Indonesia
telah
memasuki fase Asean Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015.
13 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Ikhtisar Operasional
Pabrik Peleburan Aluminium Tahun Pembangunan Luas Area Produk Keluaran Kapasitas Produksi Pangsa Pasar
: 6 Juli 1979 : 200 ha di Kuala Tanjung : Aluminium ingot : 225.000 ton aluminium per tahun (kapasitas terpasang) : Ekspor ke Jepang (sebelum November 2013) dan dalam negeri
Pembangkit Listrik Tenaga Air Siguragura Tahun Pembangunan Sumber Daya Jumlah Turbin Terpasang Kapasitas Terpasang Tipe Keunggulan
: 7 April 1980 : Aliran sungai Asahan yang berasal dari Danau Toba : 4 Unit : 286 MW : Beton massa, tinggi 46 m dan panjang 173 m : Stasiun pembangkit listrik bawah tanah pertama di Indonesia
Pembangkit Listrik Tenaga Air Tangga Jumlah Turbin Terpasang Kapasitas Produksi Tipe Keunggulan
: 4 Unit : 317 MW : Beton masa busur, tinggi 82 m dan panjang 125 m : Bendungan busur pertama di Indonesia
14 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ikhtisar Keuangan (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)
2014*
2013
2012
2011
2010
Penjualan Bersih
480.459
521.111
511.828
579.677
577,650
Beban Pokok Penjualan
(306.945)
(418.247)
(474.224)
(486.284)
(421.026)
Laba Kotor
173.514
102.864
37.603
93.393
156.624
(12.918)
(30.379)
(37.182)
(29.147)
(28.401)
9.033
15.085
24.929
15.528
(4.386)
(449)
(1.984)
(2.197)
(3.320)
357
169.179
85.586
23.153
76.454
124.194
(40.495)
(21.544)
(5.690)
(18.543)
(32.270)
128.684
64.042
17.463
57.911
91.924
0
0
(8.871)
37.226
(14.065)
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas
128.684
64.042
8.592
95.137
77.859
EBITDA
189.128
112.558
93.183
146.450
196.211
2014*
2013
2012
2011
2010
Aset Lancar
718.779
663.562
594.242
591.831
467.124
Aset Tidak Lancar
371.364
384.047
409.477
463.587
524.510 991.634
Beban Operasional Penjualan (Beban) Lainnya Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing Laba Sebelum Pajak Pajak Laba Bersih Penjualan (Kerugian) Komprehensif Lain
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
(Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah Aset
1.090.143
1.047.609
1.003.718
1.055.419
Jumlah Liabilitas
106.540
59.380
28.055
35.271
66.622
Jumlah Ekuitas
983.603
988.229
962.529
1.020.148
925.012
1.090.143
1.047.609
1.003.718
1.055.419
991.634
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas * Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Rasio-rasio Keuangan
2014*
2013
2012
2011
2010
Rasio Profitabilitas Rasio Laba Bersih Terhadap Jumlah Aset, Roa
%
11,80
6,11
1,74
5,49
9,27
Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas, Roe
%
13,08
6,40
1,81
5,68
9,94
Rasio Laba Kotor
%
36,11
19,74
7,35
16,11
27,11
Rasio Laba Bersih
%
26,78
12,29
3,41
9,99
15,91
Marjin EBITDA
%
39,36
21,60
18,21
25,26
33,97
%
804,09
1.585,95
2.118
1.998,59
950,72
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
%
10,83
5,94
4,28
3,46
7,20
Rasio Liabilitas Terhadap Aset
%
9,77
5,66
4,10
3,34
6,72
Liabilitas/EBITDA
%
0,56
0,53
0,44
0,24
0,34
Rasio Likuiditas Rasio Lancar Rasio Solvabilitas
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
15 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Peristiwa Penting Tahun 2014 April
Peningkatan Arus Listrik di Gedung 1 Menjadi 205 kA
Peraturan Pemerintah Mengenai Status Perusahaan dan Pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan
Sebagai tindak lanjut untuk mengoptimalisasikan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan
kinerja pot operasi, pada tanggal 16 April 2014,
dan mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan Inalum,
arus listrik di Gedung-1 telah dinaikkan secara
21 April 2014. Tepat di tanggal ini pula, pemerintah melalui
bertahap mencapai 205 kA yang berdampak pada
Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan Peraturan
peningkatan kapasitas produksi.
Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT Indonesia Asahan Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium. Dengan disahkannya PP tersebut, Inalum telah mengalami perubahan status hukum menjadi BUMN.
Mei Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun 2014 Pada tanggal 2 Mei
2014, RUPS yang telah
diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014.
Penunjukan Inalum Sebagai Wajib Pungut Pajak Perubahan status BUMN dari Inalum berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2014
mewajibkan Inalum untuk melaksanakan Wajib Pungut (WAPU) PPN/PPnBM dan PPh Pasal 22 dan menyerahkan ke Kas Negara. Untuk dapat memulai WAPU, Seksi Akuntansi Inalum telah melaksanakan sosialisasi internal dan dengan rekanan Inalum. Pelaksanaan WAPU telah dimulai tanggal 13 Mei 2014.
16 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Peristiwa Penting Tahun 2014
Juni Audiensi ke Gubernur Sumatera Utara Pada tanggal 12 Juni 2014, Direksi Inalum melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diterima oleh Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujonugroho. Dalam kunjungan tersebut Direksi
menyampaikan
kembali
komitmennya
mengenai kewajiban Pembayaran Pajak Daerah Pengganti Annual Fee.
Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan dari Inalum telah
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Direksi Nomor SK005/Dir/2014 tanggal 6 Juni 2014, serta telah disosialisasikan ke seluruh departemen/ seksi pada 10 Juni 2014.
Juni Persetujuan Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013 Pada tanggal 18 Juni 2014, RUPS yang telah diselenggarakan di kantor Kementerian BUMN telah menyetujui Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013.
Penghargaan Bhakti Inalum untuk Pendidikan Program tanggung jawab sosial melalui Bhakti Inalum untuk pendidikan mendapatkan penghargaan Silver pada GKPM Awards 2014 Kategori MDGs Tujuan 2 atas Program Pendidikan Dasar 9 (Sembilan) Tahun di 28 Desa dari 5 Kecamatan Kabupaten Batu Bara yang diselenggarakan pada 21-24 Agustus 2014 di Jakarta.
17 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Peristiwa Penting Tahun 2014
Juni
Agustus
Piagam Audit Disetujui Direksi dan Dewan Komisaris Piagam Audit (Audit Charter) telah mendapatkan persetujuan
Direksi tertanggal 14 Mei 2014
dan Dewan Komisaris
tertanggal 17 Juni 2014.
Selanjutnya Departemen Auditor Internal dengan Departemen Legal dan Kepatuhan akan melakukan sosialisasi kepada semua auditee di kedua lokasi kerja Inalum; Pabrik Peleburan Aluminium dan Pembangkit Listrik dengan penjadwalan awal pada Agustus tahun 2014.
Nota Kesepahaman Inalum dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Inalum dan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara telah menandatangani Nota kesepahaman
September
(MOU)
tentang
Kerjasama
Pengembangan,
Penerapan dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja Perusahaan tertanggal 7 Agustus 2014 di Kuala Tanjung. Momen Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Inalum, Bapak Winardi dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Bapak Mulyana. Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan prioritas tujuh ruang lingkup asistensi oleh BPKP kepada Inalum, yaitu: reviu Sistem Pengendalian
Izin Pemanfaatan Air Permukaan Izin pemanfaatan air permukaan dari Sungai Tanjung dan Sungai Sipare-pare telah diterbitkan oleh BPPT (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Provinsi Sumut dan diserahkan ke Inalum pada tanggal 8 September 2014.
Internal, sosialisasi Sistem Pengendalian Internal, reviu dan penyempurnaan pedoman pengadaan barang
dan
jasa,
penyusunan
PKBL, pelatihan Sistem Pengendalian Internal, dan penyusunan Pedoman Fraud Control Plan.
18 Laporan Tahunan2014
pedoman
Manajemen Resiko, penyusunan Pedoman CSR/
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Peristiwa Penting Tahun 2014
Oktober Pengesahan Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan Pedoman Good Corporate Governance (GCG) dan Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct) telah ditandatangani oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 6 Oktober 2014. Agenda selanjutnya adalah sosialisasi dan internalisasi kepada seluruh bersamaan dengan sosialisasi SK Direksi
Nota Kesepahaman Dengan JAMDATUN dan KAJATISU
tentang Pengendalian Gratifikasi, mengingat
Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara
pelaksanaan
Gratifikasi
Inalum dengan JAMDATUN dan Kajati Sumatera
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Utara dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2014
Pedoman Etika Perusahaan.
di Hotel Gran Mahakam Jakarta. Acara yang dihadiri
Insan Inalum dan pihak yang berkepentingan,
Pengendalian
oleh pihak Kejagung, pihak Kajatisu dan pihak Inalum ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penanganan dan/atau penyelesaian masalah hukum dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang dihadapi oleh Inalum. Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) ini telah diadakan Workshop Penanganan Masalah Hukum dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara pada tanggal 15 Desember 2014 di Kuala Tanjung.
November Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.547/KMK.06/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan
Penerimaan Penghargaan Indonesia CSR Award 2014
(Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium.
Inalum menerima penghargaan Indonesian CSR Award (ICA) 2014, terdiri dari dua kategori Gold untuk Pemberdayaan Posyandu dan Beasiswa berbasis Desa, dan satu kategori Silver untuk Pembangunan Warung Nelayan, serta satu kategori Apresiasi untuk pengadaan air bersih/sumur bor dari Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, 28 November 2014 di Balai Kartini Jakarta. 19 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Peristiwa Penting Tahun 2014
November
Peringkat Juara Untuk Perpustakaan Inalum
Reakreditasi Laboratorium Penguji Oleh KAN
Perpustakaan Inalum berhasil menjadi juara I
Berdasarkan hasil rapat Dewan Komite Akreditasi
kategori Perpustakaan Khusus tingkat Kabupaten
Nasional (KAN), pada tanggal 26 November
Batu Bara dan Juara II tingkat Provinsi Sumatera
2014, KAN telah memutuskan untuk memberikan
Utara. Perpustakaan yang merupakan salah satu
REAKREDITASI kepada Inalum sebagai Laboratorium
media untuk pengembangan SDM Inalum, selain
Penguji dengan nomor akreditasi LP-489-IDN. Masa
menyediakan
berhubungan
akreditasi ini berlaku selama 4 (empat) tahun sejak
dengan peningkatan motivasi dan pengetahuan bagi
tanggal keputusan akreditasi (10 Desember 2014)
karyawan, tapi juga diperuntukkan bagi keluarga
ditetapkan.
karyawan
buku-buku
dan
masyarakat
yang
sekitar.
Program-
program kreatif dan inovatif terus dilakukan untuk peningkatan minat baca karyawan, diantaranya adalah perpustakaan keliling, perpustakaan online, menyediakan buku di tempat-tempat istirahat karyawan, memberikan penghargaan bagi pembaca dan pengunjung paling aktif, mengadakan lomba resensi, memindahkan gedung perpustakaan di tengah pemukiman karyawan dan lain sebagainya.
20 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Peristiwa Penting Tahun 2014
Desember
Peluncuran Logo, Mars dan Seragam Baru Inalum Bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun Inalum
yang
ke-39,
manajemen
meluncurkan
Logo, Mars dan Seragam Kerja Inalum yang baru, di JW Marriott Hotel Medan, 19 Desember 2014. Ini merupakan langkah perubahan yang dilakukan untuk
mendukung
Visi
baru
Inalum
menjadi
Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan.
21 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Laporan Manajemen
Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk meningkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pembekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) tentang BUMN.
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Komitmen Seluruh Pihak Dalam Pengelolaan Industri Strategis Kunci keberhasilan transformasi adalah komitmen untuk melanjutkan nilai-nilai positif yang telah ada, yang dikombinasikan dengan sentuhan nilai baru. Percepatan bukanlah hal yang tak mungkin dalam proses transformasi, khususnya ketika seluruh pihak terkait memainkan perannya dengan kesungguhan hati. Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang kami hormati,
Nippon Asahan Alumunium Co. Ltd. kepada
Pemerintah
Indonesia,
tahun
2014 merupakan tahun awal Inalum membangun korporasi sebagai Badan
Tahun 2014 menjadi lembaran baru bagi
Usaha Milik Negara (BUMN). Pada 21
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
April 2014, melalui Peraturan Pemerintah
Setelah di akhir tahun 2013 Pemerintah
No.
Republik Indonesia dan Nippon Asahan
Asahan Aluminium resmi menjadi BUMN
Aluminium
menandatangani
bernama Perusahaan Perseroan (Persero)
58,88%
PT Indonesia Asahan Aluminium, dengan
perjanjian
Co.
Ltd.
pengalihan
saham
26
Tahun
2014,
PT
Indonesia
24 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
nilai penyertaan modal Negara Republik
mencapai 603 MW. Selain menyuplai untuk
Indonesia sebesar 100%.
kebutuhan pabrik peleburan Aluminium Inalum, kedua PLTA ini bahkan mampu
Langkah ini merupakan bentuk nyata
memberikan
pemerintah dalam upayanya membangun
kebutuhan listrik bagi Perusahaan Listrik
kantong
Negara (PLN) di Sumatera Utara.
industri
strategis
nasional
kontribusi
penyediaan
berskala internasional. Inalum menjadi satu-satunya produsen Aluminium Ingot
Atas dasar pengalaman, kemampuan
di Indonesia, dan menjadi salah satu
yang
pelaku usaha Aluminium yang penting
peluang berkembang lebih lanjut ke
dan tertua di Asia Tenggara. Produk Ingot
depan, perusahaan mencanangkan Visi
dari Inalum telah terpasarkan ke seluruh
baru yaitu “Menjadi Perusahaan Global
dunia,
yang
Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu
dapat disandingkan pada tingkat pelaku
Ramah Lingkungan.” Di bawah dukungan
usaha taraf dunia. Pemerintah memiliki
penuh pemerintah sebagai pemegang
kepentingan untuk mendorong industri
saham, Inalum diarahkan untuk mampu
strategis untuk sebesar-besarnya demi
meningkatkan
kepentingan pengembangan kawasan,
industri
bangsa dan negara.
serangkaian
pengembangan
yang
menunjang
dengan
grade
product
Di samping kepentingan nasional, Inalum sendiri
merupakan
perusahaan
telah
dimiliki
serta
besarnya
kompetensinya
Aluminium, dapat
dan
dalam
melakukan usaha
peningkatan
kemampuannya.
yang
memiliki profil operasional dan keuangan yang sangat baik. Infrastruktur produksi seperti Pabrik Karbon untuk proses pembuatan elemen Anoda, Pabrik Reduksi
Aluminium sebagai Industri Strategis dan Gagasan Percepatan Pembangunan oleh Pemerintahan Baru
untuk memproduksi Aluminium cair, dan Pabrik Pencetakan sebagai proses akhir
Tahun
untuk memproduksi Aluminium batangan,
cukup
2014
menjadi
atau Aluminium Ingot, yang siap dipasarkan
perekonomian Indonesia. Bank Indonesia
telah dimiliki dengan pengelolaan sesuai
(BI)
Standard Operational Procedure (SOP)
perekonomian
dan Keselamatan Kerja. Pelabuhan mandiri
di angka 5,4% - 5,8%, sedikit di
untuk memenuhi transportasi penerimaan
bawah pencapaian tahun 2013 yang
bahan baku dan pengangkutan bahan jadi
sebesar 5,8%. Angka ini mencerminkan
juga telah dimiliki Perusahaan, sementara
perlambatan
dua sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air
dibandingkan
(PLTA) Siguragura dan Tangga yang juga
Indonesia
dimiliki Perusahaan mampu menyuplai
tingkat
energi listrik dengan kapasitas terpasang
kebijakan pemerintah untuk menahan
berat
tahun
bagi
memproyeksikan
pertumbuhan
Indonesia
yang yang
tahun
cukup
pada
2014
signifikan,
tahun
mampu
pertumbuhan
yang
pertumbuhan
2011
mencapai
6,5%.
Selain
25 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
inflasi yang secara otomatis menekan
menyelesaikan
angka
pertumbuhan
seluruh
tahapan
perekonomian,
transformasi dengan baik dan menyambut
faktor geliat perekonomian Eropa dan
potensi meningkatnya kebutuhan produk
Amerika Serikat pasca krisis 2008 dan
Aluminium di masa depan.
perlambatan perekonomian Tiongkok dan Rusia dianggap menjadi sebab penurunan
Pentingnya
komitmen
seluruh
pihak
neraca perdagangan dan nilai tukar mata
merupakan
modal
utama
bagi
uang Indonesia terhadap negara-negara
pengembangan
tersebut.
industri logam Aluminium yang memiliki
industri,
khususnya
memiliki peran strategis di berbagai Sebagian kalangan berpendapat, tahun
sektor industri. Keunggulan sifat logam
2014 sebagai tahun politik bagi pelaku
Aluminium yang ringan, kuat, konduktif
usaha untuk melihat dan menunggu
dan tahan korosi menjadi faktor utama
perkembangan yang terjadi. Pemilihan
terhadap
Umum (Pemilu) legislatif dan Pemilihan
logam ini. Penyerapan logam Aluminium
Presiden (Pilpres) yang sukses merupakan
dapat dilihat dari penggunaan di sektor
potret
dalam
industri
keberhasilan
mengelola
Indonesia
demokrasi
yang
meningkatnya
transportasi
penggunaan
sebesar
27%,
sehat.
konstruksi 27%, elektrikal 14%, kemasan
Pesta demokrasi yang berjalan lancar
dan produk foil 18%, machinery &
menempatkan
equipment 10%, consumer durable 5%,
Presiden
dan
Wakil
Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf
dan industri lainnya sebesar 6%.
Kalla untuk memimpin selama lima tahun ke depan. Atas terpilihnya beliau berdua,
Pasar dunia juga tumbuh begitu pesat,
Dewan Komisaris bersama manajemen
yang ditunjukkan dengan pertumbuhan
dan seluruh insan Inalum mengucapkan
produksi logam Aluminium dunia yang
selamat bekerja.
meningkat pesat, dari 31,9 juta ton di tahun 2005 menjadi 53 juta ton di tahun 2014,
Proses
transformasi
berstatus
Penyertaan
dari
perusahaan
Modal
atau meningkat sebesar 66% selama satu
Asing
dekade terakhir. Angka tersebut diprediksi
(PMA) menjadi BUMN membutuhkan
akan terus meningkat, dengan proyeksi
manajemen yang kuat, pengawasan yang
kebutuhan
menyeluruh, pengelolaan organisasi yang
dengan rata-rata 5,5% pada tahun-
sehat, dan komitmen dari pemegang
tahun ke depan. Adanya kemungkinan
saham untuk terus memberikan dorongan
penggunaan logam Aluminium yang lebih
bagi pertumbuhan usaha Inalum. Gagasan
dominan dibandingkan logam besi baja
pemerintahan baru melalui percepatan
pada sektor transportasi dan konstruksi
pertumbuhan ekonomi akan memberikan
akan turut mendorong potensi pasar di
angin segar bagi Inalum untuk dapat
masa depan.
Aluminium
dunia
tumbuh
26 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
Persaingan Pasar, Strategi dan Pencapaian 2014
membangun pabrik Alumina di Indonesia. Pemegang
saham
dan
manajemen
Waktu di tengah kondisi perekonomian
memahami kondisi tersebut. Dalam 30
tahun
menurun,
tahun beroperasinya Inalum, pasokan
2014
Perusahaan
yang
sedikit
pertumbuhan
Alumina diperoleh dari impor, khususnya
kinerja yang cukup menggembirakan.
mencatat
dari Australia. Proses bisnis kemudian
Arahan
mengalami ketergantungan pengelolaan
pemegang
saham
melalui
mekanisme Rapat Umum Pemegang
stok
Saham (RUPS) secara jelas menekankan
selain tentunya inefficiency cost yang
untuk lebih memenuhi kebutuhan pasar
ditimbulkan.
dalam negeri, khususnya terkait gagasan
menerjemahkan
percepatan pembangunan infrastruktur
dengan
dan kemaritiman. Hingga akhir tahun
kemungkinan ekspansi bisnis di sektor
2014, kebutuhan pasar Aluminium dalam
penunjang bisnis inti. Pada sektor hulu,
negeri diprediksi mencapai 850 ribu ton
Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC),
per tahun, dimana kapasitas produksi
Smelter
Perusahaan sebesar 260 ribu MT per
sumber pembangkit listrik baru telah mulai
tahun hanya mampu memenuhi lebih
diinisiasi dengan serangkaian feasibility
kurang 30%-nya. Tujuh puluh persen
study.
kebutuhan
dalam
besar akan ekspansi di sektor hulu ini,
negeri dipenuhi melalui impor dari negara
khususnya terkait aliansi bisnis dengan
lain, antara lain berasal dari Tiongkok,
BUMN lain yang dapat memberikan nilai
Australia, dan sebagainya.
tambah bagi perkembangan industri dan
pasar
Aluminium
Alumina
dengan
model
Manajemen
kemudian
optimalisasi
membuka
Grade
impor,
Alumina
Manajemen
bisnis
kemungkinan-
(SGA)
memiliki
dan
harapan
perekonomian nasional. Bauksit merupakan sumber bahan dasar
Meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton per tahun.
penghasil Alumina, yang kemudian akan
Di samping itu, hilirasi produk Aluminium
diproses untuk menjadi produk Aluminium
juga
Ingot, dimana Indonesia sendiri adalah
besar
salah satu penghasil Bauksit terbesar
Hilirisasi produk Aluminium dilakukan
yang
produksi
untuk meningkatkan nilai jual dengan
Bauksit dunia. Semenjak Undang-Undang
memproduksi Aluminium Alloy dan Billet
Minerba berlaku efektif pada tahun 2014,
untuk memenuhi pasar dalam negeri.
pelarangan ekspor Bauksit dari Indonesia
Seperti halnya di hulu, persiapan ekspansi
diperkirakan akan memberikan pengaruh
di hilir telah dijalankan dengan feasibility
terhadap meningkatnya harga Alumina di
study dan pemanfaatan potensi yang
dunia, hal mana diharapkan mendorong
telah ada.
minat
menyuplai
investor
19%
asing
dari
untuk
menjadi
bagian
pengembangan
dari
strategi
bisnis
Inalum.
segera
27 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Di samping ekspansi di hulu dan hilir,
Dengan pencapaian penjualan tersebut,
optimalisasi
Perusahaan
existing
sebagai
plant
mampu
membukukan
bisnis inti peleburan Aluminium menjadi
Penjualan Neto di sepanjang April hingga
bagian dari transformasi Perusahaan. Di
Desember 2014 sebesar USD459.983
sepanjang tahun 2014, manajemen telah
meningkat 28%, atau USD99.255ribu
mempersiapkan seluruh proses yang
pada periode yang sama pada tahun 2013
dibutuhkan, termasuk mempersiapkan
sebesar USD360.728ribu.
pembangunan pembangkit listrik baru
yang dibukukan sebesar USD128.684ribu,
sebagai penyuplai tambahan sumber
meningkat 239% atau USD90.746 dari
energi dan modernisasi existing plant
pencapaian di April hingga Desember
yang telah beroperasi selama 30 tahun.
2013 yang sebesar USD37.938ribu.
Diharapkan,
optimalisasi
ini
Laba Bersih
akan
meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu ton per tahun.
Tata Kelola Organisasi yang Baik dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan, Sebuah Budaya Baru
Volume penjualan produk Aluminium Ingot pada periode April hingga Desember
Selain proses bisnis, perubahan status
2014 tercatat mencapai 199.925 MT,
BUMN dari Inalum berpengaruh besar
naik 5% atau 9.562 MT dari pencapaian
terhadap model pengelolaan organisasi
di periode yang sama pada tahun fiskal
Perusahaan.
2013 mencapai 190.363 MT. Dari volume
Organisasi yang Baik (GCG), menjadi
penjualan tersebut, penjualan ke pasar
sebuah keharusan untuk dapat melakukan
domestik pada April hingga Desember
pengelolaan
2014 meningkat 71%, atau 59.563 MT dari
memiliki kepatuhan terhadap peraturan
pencapaian di periode yang sama pada
dan perundang-undangan yang berlaku
tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi
dan menciptakan pertumbuhan yang
142.925 MT di tahun 2014. Sementara
berkelanjutan.
Penerapan
organisasi
Tata
yang
Kelola
sehat,
penjualan ekspor menyumbang 57.000 MT, menurun 49% atau 55.001 MT
Manajemen menyadari, sejak berdirinya
dari pencapaian di periode yang sama
Perusahaan lebih dari 30 tahun yang lalu,
pada tahun 2013 sebesar 112.001 MT
GCG kini harus lebih dieksplorasi dan
sehubungan dengan arahan pemegang
diimplementasikan pada seluruh aspek
saham untuk mengutamakan penjualan
pengelolaan korporasi. Penerapan asas
domestik demi mendukung pertumbuhan
dan prinsip kepatuhan, budaya audit dan
industri Aluminium dalam negeri.
pengawasan melalui penguatan organ-
Perusahaan mampu membukukan Penjualan Neto di sepanjang April hingga Desember 2014 sebesar USD459.983 meningkat 28%, atau USD99.255ribu pada periode yang sama pada tahun 2013 sebesar USD360.728ribu.
28 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
organ GCG, peningkatan kompetensi
Titik awal dari seluruh proses transformasi
karyawan sebagai salah satu pemangku
adalah
kepentingan, pelaporan harta kekayaan
sebagaimana
penyelenggara
dilanjutkan dengan penentuan positioning
negara,
transparansi
perumusan
Visi
disebutkan
yang
baru
di
atas,
pengadaan dan gratifikasi, merupakan
Perusahaan
hal-hal
dipahami
global, integrasi menyeluruh dari hulu
terintegrasi
hingga ke hilir, dan aspek pembangunan
dan
baru
yang
dijalankan
harus
secara
untuk
tampil
di
tingkat
dalam aktivitas usaha, sehingga dapat
berkelanjutan
bertumbuh bersama masyarakat sekitar.
harmonisasi dengan lingkungan sekitar.
yang
menempatkan
Identitas organisasi kemudian dibentuk Tahun
2014
Perusahaan
menjadi untuk
tonggak
bagi
dan diturunkan hingga ke tingkat yang
menyusun
dan
paling
artifisial,
yaitu
seragam
dan
memberlakukan peraturan sesuai prinsip
mars. Perubahan ini diharapkan dapat
GCG
memberikan
pada
BUMN.
Pedoman
GCG
pencitraan
yang
baru
dan Etika Perusahaan, atau Code of
bagi Perusahaan, khususnya kepada
Conduct, telah ditandatangani oleh jajaran
karyawan sebagai salah satu pemangku
Dewan Komisaris dan Direksi. Sejalan
kepentingan.
dengan itu, piagam dan tata laksana kerja untuk Dewan Komisaris, Direksi,
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Komite Audit dan unit Audit Internal
sebagai
organ
atau Satuan Pengawasan Intern (SPI)
tertinggi
telah
juga telah disahkan dan diberlakukan
pencapaian
sebagai
pelaksanaan
arahan dan dukungan untuk mendorong
fungsi masing-masing organ. Demikian
pengembangan Perusahaan ke depan.
pula dengan Pedoman Pengendalian
Dewan
Gratifikasi, Pedoman Pengadaan Barang
Audit juga telah melaksanakan fungsi
dan Jasa, Pedoman Fraud Control Plan
pengawasan dan kemitraan strategis
dan Internal Control, serta pelaksanaan
bagi Direksi dan organ pendukung Direksi
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
untuk
Negara (LHKPN) juga telah menjadi
strategi bisnis yang efektif, efisien dan
bagian dari pemberlakuan definitif akan
tepat sasaran. Keseluruhan tata laksana
komitmen Perusahaan pada pelaksanaan
dan hubungan antar organ ini telah
pengelolaan
meletakkan pondasi bagi pelaksanaan
dan
pedoman
patuh
bagi
organisasi terhadap
yang peraturan
sehat dan
visi
pengambil dengan
Komisaris
dapat
keputusan
memfasilitasi
proses
memberikan
bersama
Komite
mengimplementasikan
asas-asas GCG dalam Perusahaan.
perundangan yang berlaku.
29 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Di sepanjang tahun buku 2014, Komite
setiap insan Inalum. Selain mendukung
Audit
fungsi
upaya pengembangan bisnis, building
pengawasan dan kemitraan bagi organ
telah
melaksanakan
capacity akan melahirkan potensi-potensi
pendukung Direksi seperti SPI. Review
insan Inalum yang memiliki dedikasi yang
atas informasi keuangan dan laporan
tinggi, yang diharapkan dapat menjadi
manajemen, Rencana Jangka Panjang
inspirasi dan role model dalam komunitas
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja
dimana
dan
berada.
Anggaran
Perusahaan
(RKAP),
masing-masing
insan
Inalum
melakukan review atas TOR penunjukan Kantor Akuntan Publik, serta penyusunan
Aspek people lainnya yang bertautan
piagam perangkat GCG dan sosialisasi
dengan
telah dilakukan oleh Komite Audit. Hasil
pemberdayaan
rekomendasi Komite Audit menunjukkan
lingkungan sekitar. Melalui implementasi
kinerja yang baik di seluruh aspek
Program Bina Lingkungan yang digagas
pengelolaan Perusahaan oleh Direksi,
Kementerian BUMN selaku pemegang
baik pada kinerja produksi, keuangan,
saham,
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
pemberdayaan masyarakat melalui Tim
maupun realisasi Capex atas rencana
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
investasi Perusahaan pada RKAP Tahun
yang
Buku 2014.
pengawasan pelaksanaan oleh Dewan
aspek
masyarakat
Perusahaan
dikelola
adalah
planet
oleh
dan
mendorong
Direksi
dengan
Komisaris. Dewan Komisaris mengakui, Komitmen
terhadap
pemangku
pelaksanaan
program
ini
terbilang
kepentingan juga menjadi bagian dari
belum optimal, sejalan dengan proses
visi
transformasi
yang
baru
Perusahaan.
berkelanjutan
Pertumbuhan
Perusahaan.
Ke
depan,
mempersyaratkan
program ini akan dikembangkan sesuai
harmonisasi antara people, profit dan
dengan karakteristik lingkungan sekitar,
planet. Aspek profit telah dirancang
baik lingkungan di lokasi Kuala Tanjung
sedemikian
maupun di Paritohan.
rupa
seperti
yang
telah
dijelaskan di atas, yang dapat memberikan sumbangsih
kepada
pertumbuhan
Dengan budaya yang baru ini, Dewan
ekonomi daerah dan nasional melalui
Komisaris
kegiatan operasional dan pengembangan
Perusahaan yang Baik dan pertumbuhan
usaha berkesinambungan. Pada aspek
yang berkelanjutan akan memberikan
peningkatan
kemampuan
berharap,
Tata
Kelola
kapasitas
pondasi bagi Perusahaan untuk dapat
karyawan, Perusahaan mengupayakan
terus tumbuh dan memberikan nilai
peningkatan kompetensi SDM yang dapat
tambah bagi pemegang saham dan
mendorong kapasitas dan kapabilitas dari
seluruh pemangku kepentingan.
30 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
Initial Public Offering (IPO) akan mendorong Perusahaan menjadi Go Public, yang akan berdampak positif pada pengelolaan Perusahaan yang modern, “higher profile”, dan memberikan manfaat komersial tersendiri melalui peningkatan citra Perusahaan.
Penambahan Anggota Dewan Komisaris
diharapkan
dapat
mengolah
sumber
daya alam Bauksit, direncanakan mampu memiliki kapasitas produksi bahan baku
Pada Tahun Buku 2014, Perusahaan
Alumina mencapai 2 kali 1 juta ton per
menambah anggota Dewan Komisaris,
tahun dan beroperasi di akhir tahun 2019.
dari yang sebelumnya berjumlah 4 (empat)
Demikian pula dengan Pembangkit Listrik
orang menjadi 5 (lima) orang. Dengan
Tenaga Uap (PLTU) yang akan beroperasi
demikian, susunan Dewan Komisaris
pada tahun 2020, direncanakan memiliki
menjadi: Komisaris Utama, Agus Tjahajana
kapasitas produksi listrik sekitar 1.000
W; Komisaris sekaligus Ketua Komite
MWe dan mampu memenuhi kebutuhan
Audit,
listrik
Emmy
Yuhassarie;
Komisaris,
untuk
pengembangan
pabrik
Ahmad Fuad Rahmany; Komisaris, Ferry
peleburan sekaligus memasok kebutuhan
SP Sinamo; dan Komisaris, Chairuman
kawasan industri yang akan dibangun di
Harahap yang baru bergabung pada
Kuala Tanjung dan Sei Mangkei.
bulan Oktober 2014. Optimalisasi
Potensi dan Proyeksi ke Depan
atas
kapasitas
produksi
peleburan Aluminium yang telah dijalankan Perusahaan
selama
ini
juga
akan
Dengan ditetapkannya seluruh strategi
dilakukan secara bertahap. Di tahun 2019,
dan inisiasi yang telah dilakukan di tahun
optimalisasi
2014,
potensi
kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton
besar untuk dapat berkembang dan
per tahun, kemudian meningkat menjadi
mewujudkan cita-citanya untuk menjadi
500 ribu ton pada tahun 2020, dan
pelaku
diharapkan akan mampu mencapai 1 juta
Perusahaan
usaha
di
memiliki
industri
Aluminium
bertaraf global. Pengembangan di sektor
menargetkan
peningkatan
ton pada tahun 2025.
hilir diharapkan dapat beroperasi di akhir tahun 2016, dengan tahap awal produksi
Seluruh proyeksi pengembangan bisnis
Billet mencapai 30 ribu ton per tahun dan
tersebut tentu tak lepas dari faktor
Aluminium Alloy mencapai 90 ribu ton per
pembiayaan. Walaupun kinerja keuangan
tahun.
Perusahaan saat ini terhitung cukup sehat, risiko likuiditas menjadi sebuah
Di sektor hulu, pengembangan Pabrik Calcined
Petroleum
direncanakan
Cokes
beroperasi
pada
variabel
yang
harus
diperhitungkan.
(CPC)
Pemegang saham bersama manajemen
tahun
dan seluruh pemangku kepentingan telah
2017, untuk mencapai kapasitas produksi
memperhitungkan
2 x 100 ribu ton per tahun. Sementara
pembiayaan,
Pabrik Smelter Grade Alumina (SGA)
kemungkinan melalui Initial Public Offering
berbagai
termasuk
skenario diantaranya
31 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
(IPO) yang diharapkan akan menambah
Atas nama seluruh jajaran PT Indonesia
modal kerja melalui pasar modal. Di
Asahan
samping
Komisaris
itu,
IPO
akan
mendorong
Aluminium
(Persero),
menyampaikan
Dewan ucapan
Perusahaan menjadi Go Public, yang
terima kasih atas arahan, dukungan
akan berdampak positif pada pengelolaan
dan
Perusahaan yang modern, “higher profile”,
dan
dan
pemegang
memberikan
tersendiri
manfaat
melalui
komersial
peningkatan
citra
Perusahaan.
kepercayaan
Pemerintah
Pusat
BUMN
selaku
Kementerian saham.
Dewan
Komisaris
juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan Lembaga Publik sebagai pemangku kepentingan
Dengan seluruh proyeksi pengembangan
yang memiliki komitmen bersama untuk
dan
mengembangkan Inalum sebagai pelaku
potensi
Perusahaan
pertumbuhan optimis
meningkatkan
untuk
kinerja
di
atas,
mampu
industri strategis di Indonesia.
keuangan
yang akan memberikan nilai tambah
Atas
kepada
pemegang
menciptakan
nilai
segala
pencapaian
yang
telah
saham,
sekaligus
dibukukan Perusahaan, Dewan Komisaris
ekonomi
langsung,
memberikan apresiasi setinggi-tinggihnya
baik bagi lingkungan sekitar maupun
kepada
bagi
menjaga stabilitas Perusahaan di masa
perkembangan
Indonesia.
industri
nasional
Direksi
transformasi
yang
peralihan
telah status
berhasil PMA
32 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
kepada BUMN. Direksi telah membuktikan
dan ucapan terima kasih atas dedikasi
pengambil-alihan Inalum oleh pemerintah
yang telah ditunjukkan. Semoga, seluruh
merupakan keputusan yang tepat, yang
proses transformasi akan berjalan sesuai
dibuktikan dengan langkah cepat Direksi
yang diharapkan, yang akan memberikan
dalam meningkatkan kinerja Perusahaan
pondasi bagi Perusahaan untuk terus
setelah menjadi BUMN.
tumbuh dan memberikan nilai tambah baik kepada pemegang saham maupun
Kepada karyawan insan Inalum, Dewan
kepada seluruh pemangku kepentingan.
Komisaris menghaturkan rasa bangga
Jakarta, 13 Maret 2015
Agus Tjahajana W. Komisaris Utama
33 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Profil Dewan Komisaris
34 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Dewan Komisaris
01.
Agus Tjahajana W.
02.
Emmy Yuhassarie
03.
Ferry SP Sinamo
04.
Chairuman Harahap
05.
Ahmad Fuad Rahmany
04.
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
03.
01.
02.
05.
35 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Profil Dewan Komisaris
Agus Tjahajana W. Komisaris Utama
Ir. Agus Tjahajana W., SE, M.Sc. (warga
Selain birokrat, beliau juga aktif di dunia
negara Indonesia, kelahiran Bandung,
usaha
18 Januari 1955) merupakan pemegang
Komisaris di beberapa Badan Usaha Milik
gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut
Negara. Jabatan Komisaris Utama pernah
Teknologi
Bandung
Sarjana
dipegangnya di PT Semen Gresik (Persero)
Ekonomi
dari
(1979),
Universitas
dan
berpengalaman
sebagai
Indonesia
Tbk. dan PT Rekayasa Industri (Persero),
(1988), dan M.Sc di bidang Industrial
jabatan Komisaris di PT Pupuk Kujang
System Engineering dari University of
(Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero)
Florida, Amerika Serikat (1991). Beliau
Tbk. Beliau merupakan salah satu tokoh
mendedikasikan karirnya sebagai birokrat,
yang terlibat dalam pengalihan kepemilikan
dengan
Perusahaan
bergabung
di
Kementerian
sebagai
BUMN,
dimana
Perindustrian pada tahun 1983. Pernah
ia ditugaskan sebagai Wakil Ketua Tim
memegang berbagai jabatan Eselon I di
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
Kementerian Perindustrian sejak tahun
27 Tahun 2010 tentang Tim Perundingan
1998, diantaranya Sekretaris Jenderal
Pengakhiran Master Agreement Proyek
(2005-2010), dan kini menjabat sebagai
Asahan. Agus Tjahajana diangkat menjadi
Direktur
Komisaris Utama Perusahaan pada 10
Jenderal
Internasional.
Kerjasama
Industri
Maret 2014.
36 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Dewan Komisaris
Emmy Yuhassarie Komisaris
Emmy Yuhassarie, SH, LLM (warga
Menteri Negara BUMN (2007-2011), dan
negara Indonesia, kelahiran Mojokerto, 25
Komite Etik Eksternal dari Otoritas Jasa
November 1950) bergelar Sarjana Hukum
Keuangan sejak 2013 hingga saat ini.
dari Universitas Airlangga dan gelar Master of Law dari UC Berkeley, Amerika
Di samping berkarir, Emmy aktif sebagai
Serikat. Beliau pernah menjabat sebagai
akademisi
konsultan untuk Asian Development Bank
Pusat Kajian Hukum, Dosen Fakultas
on Company Registration (2001), Ketua
Hukum
Tim Domestik untuk Assesment Report on
sekarang. Ia menjadi salah satu anggota
Observance of Standard of Code untuk
Dewan Komisaris PT Indonesia Asahan
Good Corporate Governance wilayah
Aluminium (Persero) sejak diangkat pada
Indonesia untuk Bank Dunia (2004), Staf
bulan Agustus 2007.
dengan
Universitas
menjabat Indonesia
Direktur hingga
Khusus Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi
(2005-2007),
Staf
Khusus
37 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Profil Dewan Komisaris
Ahmad Fuad Rahmany
Ferry SP Sinamo
Komisaris
Komisaris
DR. Ahmad Fuad Rahmany, SE, MA (warga negara
Ferry SP Sinamo, SH (warga negara Indonesia, kelahiran
Indonesia, kelahiran Singapura, 11 November 1954)
Biskang, 27 November 1969) memiliki pengalaman
merupakan sosok yang cukup melekat dalam industri
yang cukup panjang di dunia kewartawanan. Penerima
keuangan dan pasar modal Indonesia. Beliau menerima
gelar Sarjana Hukum dari Universitas Simalungun ini
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia
merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia
(tahun 1981), gelar Master of Arts in Economics dari
(PWI) sejak tahun 1989. Beliau pernah menerima
Duke University, Durham, North Carolina, Amerika
pendidikan Lemhannas RI angkatan V Tahun 2014
Serikat (1987) dan Doctor of Philosophy in Economics
dan memiliki pengalaman menjabat sebagai Kepala
dari Vanderblit University, Amerika Serikat (1997).
Biro Harian Surat Kabar Bersama Siantar - Simalungun Tahun 2004-2013 serta Ketua Pengawas Pemilihan
Sejak tahun 1981 Fuad bergabung dengan Departemen
Umum Kabupaten Simalungun Tahun 2003-2005.
Keuangan, dimana kemudian beliau menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Sejak tahun 2013, beliau menjabat sebagai Wakil
Keuangan (Bapepam-LK) di tahun 2006, sebelum
Pimpinan Umum Surat Kabar Harian Simantab dan
kemudian dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak
pada tahun 2010 menjabat sebagai sekretaris Dewan
Kementerian Keuangan pada awal tahun 2011.
Pengawas
PDAM
Kota
Pematangsiantar.
Ferry
diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 17 April Fuad Rahmany diangkat menjadi Komisaris pada
2014.
tanggal 10 Maret 2014
38 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Dewan Komisaris
Chairuman Harahap Komisaris
Dr. Chairuman Harahap, SH, MH (warga
Tindak
negara Indonesia, kelahiran Gunung Tua,
Kehakiman,
10 Oktober 1947), meraih gelar Sarjana
Sumatera Utara, Sekretaris Jaksa Agung
Hukum, Magister Hukum dan gelar Doktor
Muda Tindak Pidana Khusus, dan Deputi
Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran
III Menteri Koordinator Politik Hukum dan
Bandung.
Keamanan Bidang Hukum dan HAM.
Pernah berada lebih dari 30 tahun
di
Pidana
Selama
Korupsi
Kepala
menjadi
Kementerian
Kejaksaan
Anggota
Tinggi
Dewan
profesi yang berkaitan dengan hukum,
Perwakilan
yaitu sebagai jaksa, dengan jabatan antara
Indonesia untuk masa bakti 2009-2014,
lain, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis
pernah bertugas sebagai Wakil Ketua
Riau, Kepala Pusat Operasi Intelijen
Badan Kehormatan pada tahun 2009-
Kejaksaan Agung, Direktur Tindak Pidana
2010 dan Ketua Komisi II pada tahun
Ekonomi Pidana Khusus Kejaksaan Agung,
2010-2012 dan anggota Komisi VI /
Direktur Upaya Hukum dan Eksekusi
Perindustrian,
Tindak Pidana Khusus, Staf Ahli Jaksa
dan BUMN. Chairuman diangkat menjadi
Agung, Anggota Steering Committee RUU
Komisaris pada tanggal 13 Oktober 2014.
Pembentukan
Komisi
Rakyat
(DPR)
Perdagangan,
Republik
Koperasi
Pemberantasan
39 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Direksi
Membangun Organisasi Berbasis Visi “Visi Inalum 2025 ingin menjadi PERUSAHAAN GLOBAL TERKEMUKA BERBASIS ALUMINIUM TERPADU DAN RAMAH LINGKUNGAN.”
Para Pemangku Kepentingan yang saya hormati,
“Visi
Inalum
Perusahaan
2025
Ingin
Global
Menjadi
Terkemuka
Berbasis Aluminium Terpadu Dan Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan
Ramah Lingkungan.”
Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat-Nya, PT Indonesia Asahan
Untuk mewujudkan Visi tersebut, Inalum
Aluminium Badan
(Persero)
Usaha
Milik
(Inalum)
sebagai
melakukan
perubahan
Negara
(BUMN)
signifikan
dengan
internal
yang
memperkenalkan
sudah memasuki usia 1 (satu) tahun sejak
logo baru perusahaan yang disesuaikan
Pemerintah Republik Indonesia resmi
dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
menguasai 100% kepemilikan saham
dan mendesain ulang seragam karyawan.
Perusahaan. Setelah berubah statusnya
Inalum juga mengganti lagu Perusahaan
menjadi
Saham
yang dulunya menggambarkan Inalum
meminta Inalum supaya dapat tumbuh
BUMN,
Pemegang
sebagai Perusahaan Modal Asing (PMA)
dan berkembang serta masuk ke dalam
dengan mars baru yang menggambarkan
bisnis Aluminium yang terintegrasi dari
kondisi saat ini sebagai perusahaan
hulu ke hilir. Untuk itu, Inalum menetapkan
nasional. Seluruh perubahan tersebut
ulang Visi yang baru untuk mewujudkan
bukanlah bentuk eforia melainkan sebuah
keinginan Pemegang Saham tersebut
langkah
yaitu:
Inalum kepada masyarakat dan seluruh
memperkenalkan
jiwa
baru
40 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Direksi
pihak yang terkait dengan operasional
dibandingkan
Perusahaan.
pada tahun sebelumnya. Dari sisi harga,
dengan
107.001
ton
LME Cash Aluminium rata-rata bulanan Periode satu tahun memang bukan suatu
cenderung menguat di sepanjang tahun
periode yang cukup untuk melakukan
2014. Dimana LME Cash Aluminium pada
perubahan di semua aspek perusahaan
bulan April sebesar USD1.809,65 per
dengan hasil tanpa ada kekurangan.
ton, menuju USD2.030,23 per ton pada
Namun demikian perubahan dan kemajuan
bulan Agustus 2014 dan akhir tahun 2014
yang dilakukan dalam satu tahun sangat
ditutup dengan harga LME Cash sebesar
memberikan harapan khususnya dalam
USD1.913,24 per ton. Sedangkan untuk
rangka
nilai tukar Rupiah melemah dari Rp
perusahaan
pondasi akan
menancapkan
penting
nantinya
11.404 per dollar Amerika pada akhir
pengembangan
bulan Maret 2014 menjadi Rp 12.440 per
yang
mendukung
dollar Amerika pada akhir bulan Desember
Perusahaan ke depan.
2014. Sedangkan dari sisi biaya usaha
Kinerja Perusahaan Tahun 2014
yang terdiri dari harga pokok penjualan dan beban usaha pada tahun 2014 untuk
Dengan didukung oleh kondisi operasi
periode April-Desember 2014 (9 bulan)
yang aman dan terkendali dengan tinggi
adalah sebesar USD319.864 ribu atau
muka air Danau Toba pada level 904,36 m
71,33% dari periode April 2013-Maret
pada akhir Desember 2014 dan beroperasi
2014 (12 bulan) pada tahun fiskal 2013
rata-rata 501 tungku peleburan Aluminium
sebesar USD448.626 ribu.
(rata-rata 2014),
dari capaian
bulan
April-Desember
produksi
Aluminium
Dari kondisi diatas, kinerja Perusahaan
batangan pada tahun 2014 mengalami
pada
peningkatan menjadi sebesar 199.692 ton
dari tahun 2013. Peningkatan kinerja
atau naik sebesar 4,1% dari 191.821 ton
Perusahaan tahun 2014 untuk periode
pada periode yang sama pada tahun fiskal
April - Desember 2014 (9 bulan) ini ditandai
2013.
dengan perolehan laba bersih sebesar
pada
tahun
2014
lebih
baik
USD128,7 juta atau meningkat secara Sedangkan
untuk
penjualan,
pada
siginifikan sebesar 101% dari USD64,0
tahun 2014 mencapai 199.925 ton atau
juta untuk periode April 2013 - Maret 2014
meningkat sebesar 5% dari 190.363
(12 bulan) pada tahun fiskal 2013.
ton pada periode yang sama pada tahun fiskal 2013. Penjualan ke pasar
Aset
Domestik mencapai sebanyak 142.925
mencapai sebesar USD 1.090.143 ribu
ton atau mengalami kenaikan sebesar
mengalami kenaikan sebesar USD42.534
71,45% dibandingkan dengan 83.362
(104,06%) dari tahun fiskal 2013 sebesar
ton pada periode yang sama pada
USD1.047.609 ribu. Hal utama yang
tahun sebelumnya. Sedangkan ekspor
mempengaruhi
Aluminium mencapai sebanyak 57.000
peningkatan kas operasi dan persediaan.
perusahaan
pada
kenaikan
tahun
aset
2014
adalah
ton atau berkurang sebesar 46,73%
41 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Direksi
Pada tahun 2014, sesuai keputusan
program
Pemegang Saham dan persetujuan Dewan
upaya peningkatan fasilitas kerja dan
Komisaris, pada bulan Desember, Inalum
kesejahteraan
telah melakukan penyetoran
pelatihan,
serta
SDM.
melakukan
Dengan
adanya
tambahan
program pengembangan sumber daya
atas dividen tahun fiskal 2013 sebesar
manusia secara konsisten dan terpadu,
ekuivalen USD10 juta dan dividen interim
Perusahaan berharap dapat meningkatkan
untuk tahun buku 2014 sebesar USD90
pengetahuan, keterampilan dan sikap
juta kepada Pemerintah RI.
karyawan
secara
berkelanjutan
dan
berjenjang sehingga mampu mendorong pertumbuhan Perusahaan ke depan. Oleh
Program Bina Lingkungan (BL) dan Corporate Social Responsibility (CSR)
karena itu, biaya pengembangan SDM untuk tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 50% dari Rp2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi
Sebagai wujud kepedulian sosial, Inalum meningkatkan
pelaksanaan
Rp5,6 miliar pada tahun 2014.
program
Bina Lingkungan (BL) sejalan dengan
Jumlah karyawan Perusahaan, pada tahun
berubahnya status perusahaan menjadi
2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari
BUMN. Biaya BL yang telah disalurkan
tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.
kepada
April-
Kenaikan jumlah karyawan disebabkan
Desember 2014 sebanyak Rp9 miliar.
masyarakat
adanya rencana pengembangan bisnis ke
Sedangkan untuk CSR selama tahun
depan, dimana hingga 2025, Perusahaan
buku 2014 telah disalurkan sebesar Rp5
akan meningkatkan kapasitas produksi
miliar sehingga total biaya BL dan CSR
Aluminium Ingot menjadi 1 (satu) juta ton
yang telah disalurkan pada tahun 2014
dari kapasitas produksi saat ini sekitar
mencapai sebesar Rp14 miliar.
260.000 ton Aluminium Ingot per tahun.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Proyek Pengembangan
Dari sisi sumber daya manusia, Perusahaan
Sejalan
memahami akan pentingnya peran dan
untuk menjalankan industri Aluminium
kedudukan Sumber Daya Manusia (SDM)
terpadu
dalam
serta
menunjang
periode
keberhasilan
dan
dengan
misi
yang
Perusahaan
menguntungkan
pengembangan
usaha
yang
keberlanjutan bisnis jangka panjang serta
berkesinambungan,
meyakini bahwa kinerja dan produktifitas
untuk dapat melakukan integrasi vertikal
Perusahaan
perusahaan dipengaruhi oleh kompetensi
melalui
karyawan dan kondisi lingkungan kerja.
strategic partner yang bertujuan untuk
penanaman
modal
aktif
ataupun
menjamin stabilitas suplai bahan baku Untuk
dapat
membentuk
SDM
yang
memiliki
kompetensi
tinggi,
Perusahaan membuat dan menyusun
serta mendukung peningkatan kapasitas produksi
Aluminium,
yaitu
dengan
membangun pabrik Calcined Petroleum
42 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Direksi
Peningkatan kapasitas produksi smelter yang ada ditempuh melalui pemanfaatan dan optimalisasi teknologi peleburan dengan modernisasi operasional tungku dan sistim pengendalian operasi.
(CPC)
dan
pabrik
Smelter
tambahan sehingga diperlukan untuk
Grade Alumina (SGA). Kedua proyek
membangun PLTU serta tungku reduksi
ini akan dioperasikan oleh entitas anak
baru yang modern dilengkapi dengan
perusahaan bekerjasama dengan BUMN
fasilitas
dan perusahaan lain. Hal ini dilakukan
PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
memenuhi
bahan baku peleburan Aluminium yang
pabrik peleburan Aluminium yang baru
sebagian masih didatangkan dari impor.
tetapi juga akan dapat dimanfaatkan
Cokes
untuk
pendukung. pasokan
memasok
Pembangunan kebutuhan
listrik
ke
listrik
kawasan
Di sektor hilir, Perusahaan melihat celah
industri dan masyarakat Sumatera Utara
besar
melalui PT PLN (Persero). Strategi ini akan
pengembangan
bisnis
produk
turunan Aluminium. Strategi ini dilakukan
diwujudkan
mengingat potensi keuntungan yang besar
nota kesepahaman dengan PT Batubara
atas hilirisasi industri Aluminium, khususnya
Bukit
bagi
pasar
pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala
domestik dalam negeri. Beberapa rencana
Tanjung dan dilanjutkan dengan pendirian
disusun dengan tahapan yang dapat
anak perusahaan. Pembangunan PLTU
menjadi pilar kuat bagi pengembangan
dan ekspansi pelabuhan akan mampu
usaha
aset
menambah kapasitas daya energi untuk
dan
peningkatan produksi dan peningkatan
pelaku
kemampuan distribusi bahan baku dan
PT
pemenuhan
baru
Asahan
penjajakan
ini.
kebutuhan
Pemanfaatan
Aluminium
kerjasama
Alloys,
dengan
usaha lain di bidang otomotif menjadi
melalui
Asam
penandatanganan
(Persero)
Tbk.
untuk
hasil produksi.
strategi baru Perusahaan untuk dapat memanfaatkan
ada.
Peningkatan kapasitas produksi smelter
Perusahaan melakukan Pengembangan
yang ada ditempuh melalui pemanfaatan
Bisnis
dan
Produk
bertujuan
untuk
potensi
yang
Turunan
Aluminium
meningkatkan
optimalisasi
teknologi
peleburan
nilai
dengan modernisasi operasional tungku
tambah, dimana direncanakan sebesar ±
dan sistim pengendalian operasi. Di
75% dari Aluminium Ingot yang dihasilkan
samping
akan diolah menjadi produk turunan yaitu
produksi juga dilakukan dengan rencana
billet, alloy, otopart dan kabel.
pembangunan
itu,
peningkatan pabrik
kapasitas peleburan
Aluminium baru yang saat ini masih dalam Terkait dengan peningkatan kapasitas
tahap persiapan untuk pembuatan studi
produksi
kelayakan.
Aluminium
dari
saat
ini
sebesar 260.000 ton per tahun menjadi 300.000 ton per tahun pada 2019 yang
Dalam rangka penerapan Good Corporate
kemudian ditingkatkan sampai 500.000
Governance (GCG), Perusahaan telah
ton per tahun pada 2020, Perusahaan
menyusun perangkat GCG yaitu Pedoman
akan
GCG dan Pedoman Etika Perusahaan
membutuhkan
energi
listrik
43 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Direksi
yang ditandatangani oleh Direksi dan
Kerjasama juga telah dilakukan dengan
Dewan Komisaris pada tanggal 6 Oktober
dengan Jaksa Agung Muda Perdata
2014 di Jakarta dan SK Direksi tentang
dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan
Pengendalian
Sistem
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)
Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
terkait penanganan masalah hukum dalam
Gratifikasi
tersebut,
bidang perdata dan tata usaha Negara
Perusahaan juga telah membuat Piagam
dimana untuk memberikan pemahaman
(Charter)
kepada Perusahaan, workshop mengenai
System).
Selain
dan
pedoman
Dewan
Komisaris,
Komite
Audit, Direksi dan Satuan Pengawasan
Penanganan
Intern (SPI). Sebagai tindaklanjut dari
bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
penandatangan
Perusahaan
juga telah dilakukan di Kuala Tanjung pada
telah melakukan program sosialisasi pada
15 Desember 2014 dengan narasumber
tanggal 6 Februari 2015 untuk seluruh
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan
staf pimpinan di Kuala Tanjung dan pada
Tata Usaha Negara.
tersebut,
Masalah
Hukum
dalam
tanggal 20 Februari 2015 untuk seluruh staf pimpinan di Paritohan. Program
Perusahaan
sosialisasi ini juga akan diselenggarakan
tahap akhir menyusun Rencana Jangka
untuk seluruh karyawan di seluruh wilayah
Panjang (RJP) untuk periode 2015-2019
kerja perusahaan yang dijadwalkan pada
merujuk
bulan Maret 2015.
Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-
saat
kepada
ini
sedang
Keputusan
dalam
Menteri
102/M-BUMN/2002 tentang Penyusunan Untuk dapat menerapkan GCG yang
Rencana Jangka Panjang Badan Usaha
berkualitas, Perusahaan telah melakukan
Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari
kerjasama dan menandatangani nota
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003
kesepahaman dengan berbagai pihak
tentang Badan Usaha Milik Negara.
yang
memiliki
fungsi
kewenangan
pengawasan
dan
terhadap penegakan
RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan
hukum berupa penandatanganan nota
rumusan
kesepahaman dengan BPKP Perwakilan
terencana
Provinsi
Sumatera
usaha/kegiatan
upaya
membangun
berupa
dan mengembangkan bisnis inti (core
Kerjasama Pengembangan, Penerapan
business) dalam bidang industri Aluminium
dan Penguatan Tata Kelola dan Kinerja
terpadu untuk mencapai Visi Inalum
Perusahaan yang akan ditindaklanjuti
2025.
dengan asistensi BPKP terhadap Sistem
inti
Pengendalian
dapat
Internal
Utara
orientasi dalam
Perusahaan,
Melalui
tersebut,
pengembangan Perusahaan
meningkatkan
bisnis
diharapkan
kinerja
usaha
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa,
serta mewujudkan visi untuk menjadi
Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman
Perusahaan Global Terkemuka Berbasis
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan
(PKBL) dan Pedoman Fraud Control Plan.
pada 2025. Untuk mencapai target-target tersebut, Perusahaan telah menetapkan strategi sebagai berikut:
Untuk dapat menerapkan GCG yang berkualitas, Perusahaan telah melakukan kerjasama dan menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak yang memiliki kewenangan terhadap fungsi pengawasan dan penegakan hukum.
44 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Direksi
1. Mengoptimalkan dan mengefisienkan
Akhir
kata,
Direksi
menyampaikan
penggunaan sumber daya dan aset
terima kasih kepada seluruh pemangku
yang dimiliki dalam setiap rangkaian
kepentingan,
bisnis.
pelanggan, masyarakat sekitar wilayah
2. Melakukan
penanaman
pemegang
saham,
modal/
operasional perusahaan, kontraktor dan
kemitraan strategis untuk diversifikasi
rekanan, serta pemerintah atas seluruh
dan pengembangan bisnis terkait
dukungan yang telah diberikan kepada
produk turunan Aluminium.
Inalum sehingga dapat mencapai kinerja
3. Melakukan
pembangunan
pabrik
yang baik pada tahun 2014. Kami juga
peleburan dan pembangkit listrik baru
secara khusus berterima kasih kepada
serta perluasan dermaga dan sarana
seluruh karyawan yang telah memberikan
penunjang lainnya.
dedikasi dan kesetiaan yang luar biasa
4. Melakukan
penanaman
kemitraan
modal/
kepada Perusahaan, sehingga berhasil
strategis
untuk
mengatasi berbagai hambatan yang ada.
bisnis
Calcined
pengembangan
Kami yakin dengan semangat pantang
Petroleum Cokes. 5. Melakukan
penanaman
modal/
menyerah dan pola fikir positif serta
strategis
kemitraan
untuk
karakter yang kuat, Inalum akan mampu
pengembangan bisnis Smelter Grade
menghadapi tantangan di masa yang akan
Alumina.
datang. PT Indonesia Asahan Aluminium
6. Melakukan
penanaman
modal/
(Persero) akan terus berkembang dan
strategis
untuk
berkarya, membawa manfaat yang tidak
bisnis
Kawasan
hanya dirasakan oleh pihak-pihak yang
Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei
terkait didalamnya namun juga dirasakan
Mangkei.
oleh seluruh bangsa Indonesia.
kemitraan pengembangan
7. Melakukan kajian bisnis strategis dalam
rangka
pemanfaatan
optimalisasi
sumber
daya
Perusahaan.
Kuala Tanjung, 13 Maret 2015
Winardi Direktur Utama
45 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Profil Direksi
46 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Direksi
01.
Winardi
02.
Harmon Yunaz
03.
Sahala Hasoloan Sijabat
04.
Carry Mumbunan
05.
Oggy Achmad Kosasih
Direktur Utama
Direktur Pengembangan & Bisnis
Direktur Operasi
Direktur Umum dan SDM
Direktur Keuangan
05.
04.
03.
02.
01.
47 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Profil Direksi
Winardi Direktur Utama
Winardi
Indonesia,
PT Antam (Persero) Tbk; Direktur Operasi
kelahiran Boyolali, 22 Oktober 1964)
PT Antam (Persero) Tbk; Komisaris Utama
memiliki pengalaman yang panjang dalam
PT Feni Haltim; serta Komisaris Utama PT
industri manufaktur dan eksplorasi sumber
Cibaliung Sumber Daya, anak perusahaan
daya alam. Pemegang gelar Sarjana
PT Antam (Persero) Tbk. Tahun 2007,
Teknik Tambang Metalurgi dari Institut
beliau memperoleh Satya Lencana Wira
Teknologi Bandung (1988) melengkapi
Karya dari Presiden Republik Indonesia.
aspek
(warga
negara
pendidikannya
dengan
meraih
gelar Magister Manajemen di bidang
Winardi
Manajemen Internasional dari Sekolah
pada awal tahun 2014, dimana beliau
Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta (1999).
dipercaya
bergabung memegang
di
Perusahaan
posisi
rangkap
Direktur Pengembangan dan Direktur Beberapa
posisi
penting
pernah
Keuangan Perusahaan. Sejak 7 April
dijabatnya, diantaranya Vice President Unit
2014,
Bisnis Pengelolaan dan Pemurnian Logam
kepemimpinan nahkoda di tangannya.
Perusahaan
mempercayakan
Mulia, PT Antam (Persero) Tbk; Senior Vice President Unit Bisnis Pertambangan Emas
48 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Direksi
Sahala Hasoloan Sijabat Direktur Operasi
Sahala Hasoloan Sijabat dengan nickname S S Sijabat (warga negara Indonesia dan anak desa kelahiran Sipanganbolon, Parapat, 4 November 1955) termasuk sebagai SDM organik Perusahaan yang mampu menunjukkan kompetensinya. Lulusan Sarjana Teknik Kimia dari IKIP Negeri Medan ini bergabung dengan Perusahaan sejak 24 Maret 1980 dan telah mendapat penugasan di berbagai sektor, mulai dari Produksi, Umum, Humas hingga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Beliau telah masuk dalam jajaran Direksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009, yang saat itu dipercayakan untuk mengembangkan bisnis Perusahaan melalui penghunjukannya sebagai Direktur Bisnis. Melalui RUPS 9 Desember Sijabat dihunjuk sebagai Direktur Utama Perusahaan hingga kemudian di April 2014 dipercaya untuk menjabat Direktur Operasi hingga sekarang.
Harmon Yunaz Direktur Pengembangan & Bisnis
Harmon Yunaz (warga negara Indonesia, kelahiran Pekanbaru, 30 Mei 1957) merupakan produk asli Perusahaan. Beliau bergabung di Perusahaan sejak 15 November 1977 dan meniti karir dari bawah hingga mendapat penugasan di berbagai bagian. Harmon pernah menjabat sebagai Senior Manager Departemen Reduksi dan Casting (20052008); Deputi General Manager Divisi Produksi (2008-2009), dan Direktur Produksi sejak Keputusan RUPS 2009 tanggal 12 Agustus 2009. Sejak 7 April 2014, beliau kemudian dipercaya untuk mengembangkan bisnis Perusahaan agar dapat terus tumbuh dan mencapai visi yang dicita-citakan.
49 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Profil Direksi
Oggy Achmad Kosasih Direktur Keuangan
Oggy Achmad Kosasih (warga negara
Beberapa
Indonesia,
dipercayakan
kelahiran
Bandung,
10
jabatan
yang
pernah
kepadanya
antara
Juli 1966) berpengalaman selama 24
lain adalah Team Leader Investment
tahun dalam lingkup keuangan yang
PT Bahana Artha Ventura, Direktur PT
meliputi
Sarana Lampung Ventura dan terakhir
perbankan,
modal
ventura,
internal auditor, financial advisory dan
sebagai
securities. Beliau menerima gelar Sarjana
Banking PT Bahana Securities, sebelum
Ekonomi
ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT
Manajemen
Krisnadwipayana
dari
(1989)
Universitas dan
gelar
Magister Manajemen di bidang Investment Banking
dari
Institut
Vice
President
Investment
Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dalam RUPS pada tanggal 7 April 2014.
Pengembangan
Manajemen Indonesia yang berafiliasi dengan Securities Institute of Australia (2003).
50 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Profil Direksi
Carry Mumbunan Direktur Umum dan SDM
Carry Mumbunan (warga negara Indonesia,
senior bidang SDM dan Umum sebagai
kelahiran Manado, 9 Desember 1967)
Vice
menerima gelar Sarjana Sosial Ekonomi
and CSR Unit Bisnis Pertambangan
Peternakan dari Universitas Sam Ratulangi,
Emas Pongkor, Vice president Human
Magister Manajemen pendalaman bidang
Resources Management di kantor Pusat
Strategi dari Institut Pertanian Bogor, dan
PT Antam (Persero) Tbk , dan Senior Vice
mengikuti program Doktor Manajemen
President Shanghai Representative tahun
Bisnis IPB. Ia juga mendapatkan sejumlah
2013 sebelum bergabung dengan PT
training peningkatan kompetensi bidang
Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
SDM antara lain program pengembangan
Sejak Keputusan RUPS 2014 Perusahaan
kepemimpinan dari SBM-ITB, Manajemen
tanggal 7 April 2014, Carry dipercaya
SDM
untuk mengelola strategi SDM Perusahaan
Allen Management System, dan
President
Employee Engagement Teneo- Barcelona,
dengan
dan pernah menduduki beberapa jabatan
Umum dan SDM.
Human
memegang
Resources
jabatan
Direktur
51 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Atas Laporan Tahunan 2014
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Kuala Tanjung, 13 Maret 2015
Agus Tjahajana W. Komisaris Utama
Emmy Yuhassarie
Ahmad Fuad Rahmany
Komisaris
Komisaris
Ferry SP Sinamo
Chairuman Harahap
Komisaris
Komisaris
52 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Surat Pernyataan Anggota Direksi Atas Laporan Tahunan 2014
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Kuala Tanjung, 13 Maret 2015
Winardi Direktur Utama
Sahala Hasoloan Sijabat
Harmon Yunaz
Direktur Operasi
Direktur Pengembangan & Bisnis
Oggy Achmad Kosasih
Carry Mumbunan
Direktur Keuangan
Direktur Umum dan SDM
53 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Tentang Inalum
Aluminium memiliki kira-kira 1/3 berat dibanding baja, ringan namun cukup kuat untuk berbagai macam kegunaan, merupakan konduktor yang baik untuk panas dan listrik, tahan terhadap korosi dan tidak beracun sehingga Aluminium Untuk mempercepat proses transformasi dari PMA menjadi cocok untuk berbagai BUMN dan memenuhi keinginan pemegang saham untuk menindustri. Pasar utama ingkatkan kapasitas produksi Aluminium Ingot, maka Direksi Aluminium meliputi berbagai dengan arahan dari Dewan Komisaris telah melakukan pempasar industri dan konsumen bekalan para Pejabat PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) akhir komersial seperti tentang BUMN yang diberikan oleh Instruktur Pejabat Senior di transportasi, konstruksi/ Kementerian BUMN. bangunan dan kemasan.
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tentang Aluminium Aluminium adalah logam yang memiliki
pasar lain. Perubahan pada industri
masa depan yang cerah karena kuat,
yang menggunakan Aluminium dalam
ringan dan dapat didaur ulang berulang
produknya dapat memiliki dampak yang
kali. Walaupun Aluminium jauh lebih
signifikan terhadap industri Aluminium
mahal, dengan berbagai keunggulan yang
itu sendiri. Selain itu, sifatnya sebagai
dimiliki terutama saat dipadu dengan
barang tahan lama pada produk akhir,
logam lain, Aluminium merupakan material
harganya cenderung berfluktuasi yang
yang kompetitif dibandingkan dengan baja
merupakan
dalam banyak kegunaan, juga dengan
kondisi makroekonomi secara umum.
dampak
dari
perubahan
material lain seperti pelat timah, plastik dan kaca dalam industri kemasan, serta dengan tembaga di dalam kabel, kawat
Proses Produksi Aluminium: Dari Hulu Ke Hilir
dan heat transfer. Secara
umum
untuk
menghasilkan
Kunci dari produksi Aluminium adalah
Aluminium, hasil tambang bijih Bauksit
tersedianya sumber daya listrik yang
dimurnikan
murah.
komponen
dielektrolisis menjadi logam Aluminium,
penting dalam proses produksi Aluminium
kemudian dicetak atau dicampur dengan
karena untuk memproduksi satu ton
bahan lain untuk menghasilkan logam
Aluminium membutuhkan 13.000 - 14.000
alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda.
kWh daya listrik.
Dua
Listrik
merupakan
ton
menjadi
Bauksit
Alumina,
dibutuhkan
lalu
untuk
menghasilkan satu ton Alumina, dan Aluminium diperdagangkan sebagai salah
selanjutnya dua ton Alumina dibutuhkan
satu komoditi utama logam non-ferrous
untuk menghasilkan satu ton logam
(bukan besi) dunia.
Aluminium.
Harga patokan
Aluminium dunia tercatat di London Metal Exchange (LME) yang berlokasi di
•
Pertambangan Bauksit
London, Inggris. LME adalah pusat dunia
Aluminium adalah logam yang paling
untuk perdagangan logam industri dan
berlimpah di dalam kerak bumi, dan
manajemen risiko. Lebih dari 80% bisnis
merupakan unsur ketiga terbanyak
non-ferrous global dilakukan di LME, dan
setelah oksigen dan silikon (sekitar
harga komoditi logam yang ditentukannya
8% dari permukaan padat bumi).
digunakan sebagai patokan global. LME
Karena sifatnya yang sangat reaktif,
memberikan harga Aluminium dalam USD
Aluminium tidak ditemukan sebagai
per 1 ton.
logam bebas tetapi berikatan dengan lebih dari 270 mineral yang berbeda
Harga di LME ditentukan tidak hanya
(Bassam Z. Shakhashiri, 2007).
berdasarkan pasokan dan permintaan tetapi juga ekspektasi dan sentimen
Sumber utama Aluminium adalah
pada
Harga
hasil tambang bijih Bauksit yang
tersebut
terpengaruh
oleh
berbagai
banyak ditemukan di daerah tropis
kekuatan
eksternal
serta
kondisi
sektor
keuangan.
dan sub tropis.
56 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tentang Aluminium
Nilai Tambah Proses Produksi Aluminium Dari Bauksit Sampai Pencetakan
4 ton Bauksit
2 ton Alumina (SGA)
1 ton Aluminium
Proses Produksi Aluminium Secara Umum
•
dari Bauksit Sampai Pencetakan
Proses Pemurnian Alumina Metode
yang
ekonomis
memproduksi
Alumina
untuk adalah
Proses Bayer. Proses ini ditemukan oleh Karl Joseph Bayer, ahli kimia berkebangsaan Austria, pada tahun 1888. Proses utama dalam pemurnian Alumina adalah sebagai berikut: 1. Penyerapan
–
kandungan
Pelarutan
Alumina
dalam
Bauksit. Bauksit digiling sampai halus kemudian larutan
dicampur
daur
ulang
dengan kaustik
soda dan uap di dalam bejana penyerap
(digester)
beroperasi tekanan
pada tinggi.
yang
suhu
dan
Kandungan
Alumina dalam Bauksit akan larut dan larutannya kemudian didinginkan didalam rangkaian tangki pemisah (flash tanks). 2. Penjernihan Pengolahan
(Klarifikasi) unsur
–
pengotor
yang tidak larut. Unsur pengotor, sebagai sisasisa yang tidak larut, dapat
57 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tentang Aluminium
diolah sebagai lumpur halus
tungku reduksi. Kemudian arus listrik
di tangki pengental. Setelah
searah yang sangat tinggi dialirkan
beberapa
pencucian
melalui larutan elektrolit tadi pada
untuk memulihkan kaustik soda,
tegangan rendah dan selanjutnya
residunya dipompa ke wadah
mengalir dari anoda karbon ke katoda
penampung. Selanjutnya larutan
karbon. Tungku reduksi Aluminium
Alumina dalam kaustik soda
adalah suatu kotak baja yang terdiri
dijernihkan dengan penyaringan
atas batu insulasi dan karbon sebagai
(filtrasi).
bahan
tahap
3. Pengendapan (Precipitation) –
penyusun
pada
dinding
samping dan dasar. Di atas dinding
Pembentukan kristal Alumina.
dasar, diletakkan katoda karbon yang
Tahapan
meliputi
dirangkai dengan batang pengumpul
pemulihan kristal Alumina dari
yang terbuat dari baja ringan (mild
larutan kaustik. Dalam tangki
steel)
terbuka, larutan diaduk secara
penghantar listrik. Secara sederhana
mekanis dan ditaburi dengan
reaksinya adalah sebagai berikut:
selanjutnya
yang
berfungsi
sebagai
Alumina yang telah diendapkan sebelumnya untuk mendukung perkembangan kristal. 4. Kalsinasi – Pengeringan Alumina
2Al2O3 (solution) + 3C (s) → 4 Al (liq) + 3 CO2(g)
pada suhu tinggi. Bahan yang terendap (disebut
Pabrik untuk membuat Aluminium primer
hidrat) dicuci dan dikalsinasi
banyak dibangun di tempat yang memiliki
pada suhu lebih dari 1000 C.
ketersediaan energi berlimpah, seperti
Dari proses ini terbentuk tepung
pembangkit listrik tenaga air.
o
Alumina kering berwarna putih (anhydrous
Aluminium
oxide),
Fasilitas Produksi Inalum
yang kemudian didinginkan dan dibawa ke tempat penyimpanan.
A. Pabrik Karbon Pabrik Karbon adalah pabrik yang
•
Proses Elektrolisis Aluminium
berfungsi memproduksi Anoda yang
Pada
peleburan
diperlukan dalam proses elektrolisa
Aluminium modern saat ini metoda
peleburan Aluminium. Pabrik Karbon
yang digunakan Proses Hall-Heroult
terbagi atas tiga pabrik dengan
yang ditemukan secara terpisah oleh
proses bertahap, yaitu: Green Plant
Charles Martin Hall di Amerika Serikat
atau Pabrik Anoda Mentah, Baking
dan Paul L.T. Heroult di Perancis
Plant atau Pabrik Pemanggangan
pada tahun 1886.
Anoda, dan Rodding Plant atau
seluruh
pabrik
Pabrik Penangkaian Anoda. Pada proses ini, Alumina dilarutkan
1. Green Plant atau Pabrik Anoda
ke dalam larutan elektrolit yaitu kriolit
Mentah
(sodium Aluminium fluoride, Na3AlF6)
Green Plant merupakan pabrik
pada suhu 960OC di dalam suatu
pembuatan blok anoda mentah/
58 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tentang Aluminium
GB (Green Anode Block). Green Anode Block terbuat dari material yaitu kokas, CTP (Coal Tar Pitch) dan material daur-ulang (recycled materials) butt (puntung anoda) dan GS (Green Scrap). Material-material tersebut dicampur dalam mesin adonan yang disebut Kneader untuk menjadi produk yang disebut pasta. Selanjutnya pasta masuk ke dalam mesin pencetak anoda yang disebut Shaking Machine dengan keluaran Green Anode Block atau Balok Anoda Mentah.
Gambar 1.1 Balok Anoda Mentah/Green Anode Block Anoda Mentah/Green Anode Block akan dikirim ke Baking Plant untuk diproses. 2. Baking Plant atau Pabrik Pemanggangan Anoda Baking Plant merupakan pabrik pemanggangan anoda. Anoda Mentah/GB dipanggang di dalam tungku pemanggangan yang disebut ABF (Anode Baking Furnace) selama ± 18 hari dengan produk keluaran berupa Anoda Panggang/ BB (Baked Anode Block). Pemanggangan Anoda bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kekuatannya, baik secara fisika maupun secara kimia yang nantinya akan digunakan pada tungku reduksi. Baking Plant secara umum mempunyai beberapa gedung yang berfungsi menunjang kegiatan produksi utama Perusahaan. Beberapa gedung yang tedapat di Baking Plant diantaranya adalah GB (Green Anode Block) storage yard, anode block storage house, boiler room, pump unit room dan anode baking building. Gedung-gedung ini merupakan bagian utama yang mempunyai fungsi spesifik dalam proses produksi Anoda Panggang/BB. GB storage yard merupakan lapangan penyimpanan GB yang menunggu proses baking. Di lapangan ini, GB hasil produksi green plant diletakkan. GB yang diletakkan di lapangan merupakan GB yang masih lama menunggu proses pemanggangan dan umumnya digunakan sebagai stok GB. Anode block storage house merupakan gudang penyimpanan blok anoda, baik anoda yang dipersiapkan untuk dipanggang (requested GB) maupun Anoda Panggang (BB). Boiler room merupakan ruangan dimana boiler berada. Boiler
59 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tentang Aluminium
adalah untuk
alat
yang
digunakan
menghasilkan
uap/
jumlah total 106 section (biasa disebut furnace).
steam, yang digunakan untuk memanaskan tar di ESP/detarer. Terdapat dua buah boiler sejenis di ruangan ini yang digunakan secara bergantian. Pump unit room merupakan ruangan pompa yang digunakan sebagai pompa suplai bahan bakar solar ke gedung Baking. Sementara Building
Anode
Baking
merupakan
gedung
pemanggangan anoda. Terdapat dua
gedung
pemanggangan
anoda yakni gedung A dan gedung B. Pada tiap gedung (A dan B) terbagi menjadi dua,
Gambar 1.2 Tungku Pemanggangan di gedung Baking Plant
yakni gedung A1 dan A2 (untuk gedung A) dan gedung B1
Tiap ABF mempunyai 5 pit/sagger, dimana
dan B2 (untuk gedung B). Tiap
pada tiap pit dapat diisi oleh 18 blok anoda
gedung
mempunyai
untuk ABF di gedung A1,A2,B2 dan dan
jumlah rantai bakar (fire), tungku
15 blok untuk ABF di gedung B1. Pada
dan jumlah anoda tiap tungku
dinding pit tersebut, terdapat lubang-
sebagai berikut:
lubang (sagger hole) yang berfungsi
tersebut
sebagai tempat masuknya flue gas untuk bersirkulasi ke tungku berikutnya. Aliran
Gedung
Σ tungku
Σ Fire
Σ anoda/ tungku
Fire progression
A1
30
2
90
30-36 jam
A2
30
2
90
30-36 jam
B1
30
1 (2)
75
36-70 jam
akan terdapat transfer bend (smoke hood)
B2
16
1
90
34-40 jam
yang akan mengalirkan udara panas dari
flue gas dari tungku sebelumnya akan masuk dari lubang
fire shaft kemudian
menyebarkan aliran udara panas ini ke bagian atas tungku. Pada tungku pertama
tungku sebelumnya ke galeri (tunnel to Anode Baking Furnace (ABF)
smoke hood) kemudian menyalurkannya
Anode baking furnace adalah
ke ringmain.
tungku yang digunakan dalam proses pemanggangan anoda. Jenis tungku yang digunakan adalah closed type furnace yang dibuat oleh Riedhammer dengan
60 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tentang Aluminium
Gambar 1.3 Tampak atas tungku pemanggangan
Setelah Anoda dipanggang ± 18 hari proses selanjutnya adalah Anoda dikirim ke Rodding Plant (Pabrik Penangkaian) untuk diberi tangkai. Gas dari proses pemanggangan yang mengandung debu, gas HF, SOx, dan lainnya dialirkan ke proses pembersihan gas sehingga tidak melewati nilai ambang batas yang diijinkan pemerintah. Pengukuran emisi gas buang dilakukan secara berkala. Proses pemasukan dan pengeluaran blok anoda menggunakan 5 unit Anode Baking Crane (ABC), 3 unit di gedung A dan 2 unit di gedung B. ABC juga berfungsi sebagai alat angkat untuk memindahkan tutup tungku dan proses packing kokas di dalam tungku. 3. Rodding Plant atau Pabrik Penangkaian Anoda Rodding plant merupakan pabrik penangkaian Anoda, dimana anoda diberi sebuah tangkai yang kemudian menjadi sebuah produk yang disebut Anoda Tangkai/AA (Anode Assembly). Untuk mencegah oksidasi di Tungku Peleburan, Anoda Tangkai/AA kemudian disemprot dengan Aluminium cair sesuai kebutuhan. Kemudian, Anoda Tangkai/AA ini dikirim ke Pabrik Reduksi untuk selanjutnya digunakan. B. Pabrik Reduksi Pabrik Reduksi beroperasi untuk memproduksi Aluminium cair. Proses produksi Aluminium yang digunakan saat ini ditemukan secara bersamaan oleh Charles Hall di USA dan Paul Heroult di Prancis pada tahun 1886. Prosesnya adalah elektrolisa larutan Alumina (Al2O3) di dalam lelehan Kriolit (Na3AlF6) pada temperatur 980oC, sehingga menghasilkan Aluminium cair. Pot atau tungku reduksi berbentuk kotak baja persegi yang dindingnya berlapiskan batu isolasi atau batu tahan api (Brick) dan
61 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tentang Aluminium
pasta yang disebut Castable. Di dasar pot terdapat katoda karbon yang dihubungkan dengan collector bar, yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Di bawah katoda dilapisi brick. Perusahaan memiliki 510 unit pot reduksi yang terbagi menjadi 3 gedung, di masing-masing gedung terdapat 170 pot. Arus listrik yang digunakan sebesar 190 KA- 208 KA, dengan tegangan rata-rata di setiap pot 4,3 Volt. 1. Operasi Pot Reduksi Alur Proses Reduksi dan Fasilitas Pendukungnya SMELTING PLANT : 200 ha
ALF3
Alumina Trestle : Berth :
Coke
Coal Tar Pitch
Al. Ingot
2.5 km Lenght 1. Inalum A : 25,000 DWT B : 16,000 DWT 2. Transffered to Government C : 3,000 DWT
CARBON PLANT
CASTING PLANT
R e d u c t i o n P l a n t : A l 2O 3 + C Parameter Current Intensity
PLN KUALA TANJUNG
Al + CO2 Unit
Design
Actual
kA
175
188-200
Number of Cell
Pot
510
510
Production Capacity
TPY
225,000
250,000
Current Efficiency
%
87
92.30
DC Consumption
kWH/T - AI
14,500
13,960
SUBSTATION
UTILITY
MAINTENANCE
Asahan River
PLN PORSEA
2
RGD
POWER PLANT 150 Km
a Tob
e: Lak
km 00 1.1
Diagram Sebuah Pot Reduksi
62 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tentang Aluminium
Bahan baku yang digunakan dalam proses peleburan Aluminium ini adalah Alumina yang diperoleh dari Bauksit (Al2O3.xH2O) melalui proses Bayer. Bahan baku diimpor dari Australia. Rumus Kimia Proses Elektrolisa
:
2Al2O3 + 3C → 4Al + 3CO2
2. Operasi Normal Operasi normal adalah keadaan dimana pot sudah berada dalam keadaan stabil dan dapat dioperasikan untuk proses elektrolisa. Selama pot dalam keadaan normal, pekerjaan utama yang biasa dilakukan antara lain: i. Penggantian anoda (anode changing) dan penaikan busbar anoda Di setiap unit pot terdapat 18 buah anoda yang masa pakainya rata-rata 28 hari. Supaya tegangan tetap stabil dan proses elektrolisa berjalan dengan baik, penggantian anoda dilakukan secara berkala dan teratur. Setiap hari biasanya dilakukan penggantian satu anoda untuk tiap pot. Penggantian anoda ini dilakukan dengan menggunakan Anode Changing Crane (ACC). Busbar anoda adalah Aluminium penghantar listrik, untuk menjepit tangkai anoda. Busbar ini dapat naik turun menggerakkan seluruh anoda, karena anoda terkonsumsi oleh proses elektrolisa maka busbar akan turun. Secara berkala busbar akan dinaikkan ke posisi semula. Pekerjaan penggantian anoda dan penaikkan busbar dilakukan dengan bantuan Anode Changing Crane (ACC).
63 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tentang Aluminium
ii. Pengambilan Aluminium cair
dilakukan
melalui
hopper
(Metal Tapping)
Alumina di bagian tengah pot.
Setiap hari Aluminium cair
Pekerjaan ini dikontrol secara
di-tapping atau diambil atau
kontinyu oleh komputer dan
dihisap dengan cara vakum
dilakukan secara berkala.
dengan
menggunakan
v. Pengontrolan Voltase dan
vacuum ladle. Pengambilan
penanggulangan Noise
Aluminium
Agar
setiap
cair
32
Banyaknya yang pot
dilakukan
jam
sekali.
metal
cair
dari
setiap
diambil berkisar
antara
1,5
temperatur
tetap
terjaga, maka volume pot sebanding
dengan
energi
input perlu dikontrol terus menerus
dan
gangguan
ton. Aluminium cair yang
(noise) voltage dihilangkan
diambil
secepatnya.
dari
pot
dibawa
langsung ke casting shop dengan menggunakan Metal Transport Car (MTC). yang
adiktif
merupakan
(reacted
komputer. Anode
dimaksud
AlF3,
adalah
ini
vi. Penghentian Anode Effect
iii. Pemasukan material Material
Pekerjaan
dilakukan dengan bantuan
merupakan
Effect
peristiwa
naiknya secara
voltage
pot
tiba-tiba,
Alumina)
karena konsentrasi Alumina
untuk
mengimbangi
dalam bath terlalu rendah
penguapan
gas
fluorida
(≤ 1%). Voltage naik dari
dan menjaga kondisi bath
4,3 volt menjadi 30-50 volt,
agar tetap stabil. Bath cair
yang dapat mengakibatkan
perlu
kebocoran
dimasukkan
atau
pot.
Anode
dikeluarkan dari dalam pot
Effect
bila tidak sesuai dengan
dengan cara memasukkan
standar tinggi bath, antara
Alumina
20-24
Pemasukan
sambil
menarik
turunkan
pengeluarannya
anoda,
sehingga
gas-gas
cm.
dan dilakukan
secara
menggunakan
manual
bath
car
setiap harinya. iv. Pemecahan
dan kerak
dilakukan blade,
pemasukan
dalam
bath
dibawah anoda dapat keluar. Pekerjaan ini dibantu dengan vii. Pengukuran
parameter-
parameter
Pemecahan teeth
ke
dihentikan
komputer. kerak
pemasukan Alumina tengah
dapat
dengan
sedangkan Alumina
ke
dalam bath sebanyak 4 kg
Pada
operasi
paremeter-perameter
normal, yang
perlu diukur adalah : • Pengukuran tinggi bath dan tinggi metal.
64 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tentang Aluminium
• Pengukuran keasaman.
manual dilakukan, sehingga
• Pengukuran
memberatkan operator. Pot
kemurnian
metal.
biasanya
• Pengukuran tegangan
distribusi pot,
untuk
dilakukan perbaikan, sehingga
tinggi
akan
lumpur dan jumlah metal. • Pengukuran
dimatikan dapat
kembali
temperatur
digunakan
jika
kerusakannya
telah diperbaiki.
bath. C. Pabrik Penuangan 3. Cut Out Pot Pabrik
Penuangan,
atau
Casting
Cut out pot dilakukan bila terjadi
Shop adalah pabrik yang berfungsi
kondisi sudah memburuk dan
mencetak Aluminium cair menjadi
tidak
Aluminium
memungkinkan
untuk
batangan
(Ingot).
operasi lagi. Tanda-tanda pot
Aluminium cair yang dikirim dari
mulai memburuk diantaranya:
pabrik reduksi ke pabrik pencetakan
• Kadar Fe dan Si di dalam
dibawa dengan Metal Transport Car
metal cair meningkat dan tidak
ke pabrik penuangan.
bisa diturunkan lagi. Hal ini biasanya terjadi apabila blok
Di pabrik Penuangan, temperatur
katoda retak atau berlubang,
Aluminium cair tetap dijaga dan
sehingga baja kolektor yang
ditaburi flux untuk memurnikannya.
terletak di bawah blok katoda
Dross yang terbentuk di permukaan
dapat
Aluminium
tererosi
dan
larut
cair
diambil,
lalu
dalam metal cair, hal ini akan
didinginkan di tempat pendinginan
mengakibatkan
dross.
kandungan
naik.
Fe
kenaikan
Sedangkan terjadi
Terdapat 10 unit dapur di pabrik
apabila dinding pot samping
kadar
pencetakan, yang terdiri dari 1 unit
tererosi, sehingga silika yang
dapur pelebur (Melting Furnace) dan
terkandung dalam isolasi akan
9 unit dapur penampung (Holding
larut dan menaikkan kadar Si
Furnace)
dalam metal cair.
kapasitas 30 ton Aluminium cair.
Si
• Operasi pot yang sulit. Bila gangguan sulit
(noise)
ini
suhu
laddle dan isinya ditimbang pada 40
diturunkan.
mengakibatkan timbul
ton scale.
Hal
Anode
Aluminium yang sudah murni diatur
sulit
temperaturnya, kemudian dituangkan
dihentikan. Keadaan seperti
ke casting machine melalui suatu
ini membuat banyak operasi
pengalir, dimana Aluminium ini akan
Effect
yang
Sebelum dituang ke dalam Holding Furnace, Metal Transport Car beserta
dikendalikan, sulit
masing-masing
voltage
dan tegangan sering naik dan
dengan
65 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tentang Aluminium
membeku membentuk Aluminium batangan (ingot). Ingot yang keluar dari casting machine masuk ke conveyor pendingin, lalu dipindahkan ke conveyor penumpuk dengan mengggunakan servo arm. Setelah tumpukan ingot ditimbang, selanjutnya dipindahkan ke lapangan pendingin dengan menggunakan Forklift, sedangkan ingot yang sudah dingin dilakukan proses bundling, kemudian disimpan ke lapangan penyimpanan ingot. Perusahaan memiliki 7 unit casting machine untuk pencetakan ingot 50 pon (22,7 Kg) dengan kapasitas 12 ton/jam untuk masing-masing unit casting. Aluminium yang sudah dicetak, akan disusun (bundle) sebanyak 44 batang Aluminium dengan proporsi 1 bundle ± 1 ton. Selanjutnya Aluminium akan didinginkan secara alami dan disusun di tempat penyimpanan Aluminium. GRADE/CLASS
Inalum
CHEMICAL COMPOSITION (%) Elements Analyzed
Controlled Element
Si
Fe
Cu
Each of Ti and Mn
JIS H2102:2009
Total Sum Of Element Analyzed and Controlled Element
Al
COLOURING (Based on Inalum)
S1-A
-
0.04 Max
0.04 Max
0.01 Max
0.01 Max
0.08 Max
99.92 MIn
Sky Blue
S1-B
-
0.04 Max
0.06 Max
0.01 Max
0.01 Max
0.10 Max
99.90 Min
Sky Blue
S1
Special Class 1
0.05 Max
0.07 Max
0.01 Max
0.01 Max
0.10 Max
99.90 Min
Sky Blue
S2
Special Class 2
0.08 Max
0.12 Max
0.01 Max
0.01 Max
0.15 Max
99.85 Min
Green
G1
Class 1
0.15 Max
0.20 Max
0.01 Max
0.02 Max
0.30 Max
99.70 Min
-
G2
Class 2
0.25 Max
0.40 Max
0.02 Max
0.02 Max
0.50 Max
99.50 Min
-
G3
Class 3
0.50 Max
0.80 Max
0.02 Max
0.03 Max
1.00 Max
99.00 Min
-
•
Pengolahan Aluminium Aluminium primer dapat dicampur dengan bahan lain untuk menghasilkan logam alloy dengan jenis dan sifat yang berbeda. Komposisi utama dalam Aluminium alloy adalah besi, silikon, tembaga dan magnesium. Ada beberapa cara pengolahan Aluminium primer menjadi produk-produk yang dapat dimanfaatkan, umumnya adalah: 1. Pencetakan (casting), menjadi bentuk yang beragam hingga tak terbatas. 2. Penipisan (rolling), menjadi bentuk piringan (plate), lembaran (sheets) atau lapisan wafer yang sangat tipis. Proses rolling mengubah karakteristik logam menjadi lebih liat. 3. Ekstrusi (extrusion) dalam berbagai bentuk.
66 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tentang Aluminium
Produk yang terbuat dari
menghemat bahan bakar dan juga ramah
Aluminium
didaur
lingkungan selama masa pakai kendaraan
ulang berkali-kali. Energi yang
dapat
tersebut. Kabel transmisi yang lebih ringan
dibutuhkan untuk mendaur
membutuhkan struktur pendukung yang
ulang Aluminium dan emisi
lebih sedikit dan ringan juga.
gas rumah kaca yang timbul hanya
5%
dari
produksi
Aluminium primer.
Produk
Aluminium
juga
digunakan
secara luas untuk proteksi, kemasan, dan penyajian makanan dan minuman.
Kegunaan dan Aplikasi Aluminium
Aluminium
dapat
dibentuk
menjadi
lembaran yang sangat tipis dengan sifat Karena sifat dan karakteristiknya seperti:
yang ringan, kuat dan kualitas insulasi
ringan, kuat, mudah dibentuk, tahan
yang
korosi, mempunyai konduktivitas listrik
makanan, kosmetik, produk farmasi dan
tinggi, menahan panas dan dingin dan
melindunginya dari ultraviolet, bau dan
lain-lain, Aluminium memiliki kegunaan
bakteri. Kemasan Aluminium aman, tahan
dan aplikasi meliputi area konstruksi,
rusak, higienis, mudah dibuka dan dapat
transportasi, alat-alat listrik dan bahan
didaur ulang. Aluminium meneruskan kalor
untuk kemasan.
konduksi dan memantulkan kalor radiasi.
baik
dalam
mempertahankan
Sekitar separuh dari alat-alat masak yang Aluminium murni bersifat cukup lunak
ada di pasaran terbuat dari Aluminium.
namun
mencampurkannya
Alat-alat masak dari Aluminium hanya
dengan sejumlah kecil logam lain, alloy
dengan
membutuhkan seperempat dari energi
yang dihasilkan dapat memiliki kekuatan
yang dibutuhkan untuk memanaskan
seperti baja dengan massa yang hanya
baja atau besi tuang. Aluminium hanya
setengahnya.
Aluminium
kehilangan panas sekitar 7 % dari yang
1/25 kali baja bertahanan tinggi, massa
diterimanya dan memanfaatkan 93%-nya
Aluminium setara dengan 1/3 dari massa
untuk memasak.
tembaga
Laju
korosi
sedangkan
konduktivitas
listrik Aluminium dua kali lebih tinggi dari tembaga.
Sifat-sifat
tersebut
Prospek Bisnis Aluminium
sangat
menguntungkan untuk aplikasi Aluminium
Aluminium merupakan komoditas yang
dalam
bangunan
penting di masa depan. Sebagai bahan
sebagai pengganti kayu, otomotif dan
pengganti terhadap baja, tembaga dan
transmisi listrik.
kayu, kebutuhan akan Aluminium akan
bidang
konstruksi
meningkat dari waktu ke waktu, sementara Semua jenis produk Aluminium dapat
efisiensi dalam memproduksinya akan
digunakan pada konstruksi dan renovasi
meningkat
bangunan, seperti rangka, siku, jendela,
Tentunya peningkatan kebutuhan ini akan
kaca atap, pintu, layar, penadah hujan,
sebanding
kanopi, dan lain-lain. Mesin otomotif yang
baku, terutama Alumina.
secara dengan
berkesinambungan. kebutuhan
bahan
ringan memberi manfaat dalam upaya
67 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tentang Aluminium
Neraca Aluminium Primer Dunia Kilo Ton 18.000 16.000 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0
Q3.2012 Q4.2012 Q1.2013 Q2.2013 Q3.2013 Q4.2013 Q1.2014 Q2.2014
Produksi
Konsumsi
Kapasitas
Neraca Pasar (sumber: UC Rusal, 2014) Long term Smelter Capacity Requirement 85 75 65 55 45 35 25 2000
2005
Project Capacity
2010
2015
2020
2025
Additional Invesment Required
2030
Required Capacity
Proyeksi Kebutuhan (sumber: CRU Group, 2006) Dari grafik di atas terlihat kebutuhan Aluminium dunia saat ini sekitar 12,5 juta ton per kuartal atau 50 juta ton per tahun. Kebutuhan Aluminium dunia akan meningkat dan akan mencapai sekitar 70 juta ton per tahun pada tahun 2025. Diharapkan suplai dapat mengikuti kebutuhan pasar tersebut.
68 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tentang Aluminium
Sementara grafik menjelaskan kebutuhan Aluminium dalam negeri saat ini sekitar 800 ribu ton per tahun, kebutuhan ini masih belum terpenuhi dengan kapasitas produksi Perusahaan saat ini yang sekitar 260 ribu ton per tahun atau hanya mencukupi 31% dari kebutuhan tersebut. Terlihat bahwa pertumbuhan Aluminium dalam negeri dalam 5 (lima) tahun terakhir mencapai 24% per tahun. Dengan demikian, maka peluang untuk industri Aluminium dalam negeri masih akan sangat terbuka. Hal ini mendorong Inalum untuk meningkatkan kapasitas dan melakukan diversifikasi produk dan ekspansi usaha dalam industri Aluminium dalam negeri. Grafik Forecast Supply-Demand Aluminium Domestik (2014 - 2025) 2.500
Kap. Produksi Inalum
Permintaan Domestik 2002
2.000
1780
1.500
1.000
804
859
923
997
1082
200
200
2014
2015
1181
1296
1432
1591
Gap
1000 750
500
0
2265
267
255
218
2016
2017
2018
500
500
500
500
2020
2021
2022
2023
316
2019
2024
2025
Sumber: Roadmap Industri Berbasis Mineral Logam (Kementerian Perindustrian - 2014) diolah.
69 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Ruang Lingkup Usaha Sesuai
dengan
Perusahaan,
Anggaran
PT
Dasar
Indonesia
Asahan
2. Menjual tenaga listrik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
Aluminium (Persero) selanjutnya disebut
undangan.
sebagai “Perusahaan” adalah perusahaan
3. Melaksanakan
yang melakukan usaha di bidang industri
di bidang
Aluminium
mencapai
pemasaran dan penjualan produk
maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan
sejenis yang dihasilkan oleh pihak lain
dapat
terpadu.
Untuk
melaksanakan
kegiatan
usaha
utama sebagai berikut:
usaha
baik di dalam maupun luar negeri. 4. Menyewakan atau mengkerjasamakan
1. Membangun dan menyelenggarakan usaha di
kegiatan
perdagangan meliputi
bidang produksi dan
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Perusahaan.
pengolahan Alumina, Pabrik Kalsinasi Kokas termasuk produk turunannya,
Sebagai unit usaha utama, Perusahaan
Pabrik Peleburan Aluminium termasuk
memiliki
produk turunannya.
sekaligus kantor pusat, Pembangkit Listrik
2. Membangun dan mengoperasikan
pabrik peleburan Aluminium
Tenaga Air (PLTA) sebagai pendukung
pembangkit listrik untuk menunjang
aktivitas
kegiatan usaha tersebut di atas.
perwakilan serta kantor penghubung di
3. Melaksanakan kegiatan pemasaran,
operasional,
dan
kantor
dua kota besar, Jakarta dan Medan.
penjualan dan distribusi hasil produksi sesuai
dengan
kegiatan
usaha
tersebut di atas dan produk sejenis lainnya. 4. Membangun dan mengoperasikan sarana
dan
prasarana
untuk
menunjang kegiatan usaha utama. Selain kegiatan usaha utama di atas,
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) selanjutnya disebut sebagai
“Perusahaan” adalah
Perusahaan dapat melakukan kegiatan
perusahaan yang melakukan
usaha lain dalam rangka optimalisasi
usaha di bidang industri
pemanfaatan sumber daya Perusahaan
Aluminium terpadu.
untuk: 1. Melaksanakan kegiatan usaha di bidang jasa, meliputi jasa konsultasi, rancang
bangun/desain
dan
rekayasa/engineering pada kegiatan usaha tersebut di atas.
70 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Ruang Lingkup Usaha
71 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Sejarah Singkat
Usaha untuk mendayagunakan Sungai Asahan, sungai yang mengalir dari Danau Toba, dan bermuara ke Selat Malaka sudah dilakukan berulang-ulang sejak era pendudukan Hindia Belanda. Studi kelayakan paling awal dilakukan tahun 1919 oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan pada tahun 1939 Maat-schappij Tot Exploitatie Va de Waterkracht in de Asahan Rivier (MEWA) berencana merintis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura. Pada tahun 1962, rencana pemanfaatan air Danau Toba untuk keperluan pembangkit listrik kembali berjalan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Rusia untuk mengadakan studi kelayakan pembangunan Proyek Asahan. Namun, hal ini kembali gagal akibat kondisi sosial politik ekonomi tahun 1965 yang tidak menguntungkan. Hingga tahun 1968, Nippon Koei perusahaan konsultan asal Jepang menyerahkan laporan kelayakan sementara tentang Proyek Aluminium Asahan yang kemudian disusul dengan laporan mengenai Power Development Project. Pada tahun 1970 dilakukan penandatanganan perjanjian antara Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dengan Nippon Koei untuk engineering service mengenai perencanaan dan penyelidikan secara rinci Proyek PLTA No. 2 dari pengembangan pembangunan Asahan. Tahun 1972 laporan ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, yang menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan Aluminium sebagai pengguna utama dari listrik yang dihasilkannya. Setelah melalui perundingan yang panjang dan tersedianya bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk Proyek Asahan, pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, Pemerintah Republik Indonesia dan 12 penanam modal asal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan. Kedua belas Penanam Modal Jepang tersebut adalah: Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C. Itoh & Co., Ltd., Nisso Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., dan Mitsui & Co., Ltd. Ke-12 penanam modal ini, bersama Pemerintah Jepang pada tanggal 25 November 1975 membentuk sebuah perusahaan penanam modal dengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. (NAA) yang berkedudukan di Tokyo. Pada 6 Januari 1976, NAA bersama Pemerintah Indonesia mendirikan sebuah perusahaan patungan di Jakarta, dengan nama PT Indonesia Asahan Aluminium (“Inalum”). Ini merupakan bagian dari Perjanjian Induk, dimana Inalum akan menjadi perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan. Saat Inalum didirikan, NAA menguasai 90% kepemilikan saham, sementara
Pemerintah Indonesia hanya memiliki 10% saham.
72 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Sejarah Singkat
September 1979, kepemilikan saham
Pernyataan Pengalihan Saham No. 86 oleh
berubah, dimana NAA memiliki 75% dan
Notaris Aryanti Artisari, SH., M.Kn, Nippon
Pemerintah
25%.
Asahan Aluminium Co., Ltd. mengalihkan
Kepemilikan saham kemudian kembali
investasinya atas 541.946 lembar saham
berubah di Juni 1987, menjadi 58,87%
Perusahaan kepada Pemerintah Republik
milik NAA dan 41,13% dimiliki Pemerintah
Indonesia
Indonesia, dan mengalami perubahan
Pemerintah Republik Indonesia membayar
kembali pada 10 Februari 1998 menjadi
kepada
41,12% untuk NAA dan 58,88% untuk
Co.,Ltd. sebesar USD556.700.000 untuk
Pemerintah Indonesia.
pengalihan
Indonesia
memiliki
Nippon
adanya
Negara Republik Indonesia dengan jumlah kepemilikan 100% atas 920.476 lembar saham Perusahaan yang diterbitkan.
(pemegang
saham)
Asahan
saham
Aluminium
tersebut.
pengalihan
dan
Dengan
tersebut,
maka
Untuk melaksanakan Perjanjian Induk,
pemegang tunggal saham Perusahaan
Pemerintah
Indonesia
adalah
mengeluarkan
SK
Presiden
kemudian No.
5
Republik
Indonesia
dengan jumlah kepemilikan 100% atas
Tahun 1976 sebagai landasan hukum
920.476
terbentuknya
Otorita
Negara lembar
saham
Perusahaan
Pengembangan
yang diterbitkan. Perubahan Anggaran
Proyek Asahan yang kemudian berganti
Dasar yang berisi tentang perubahan
nama menjadi Otorita Asahan. Otorita
pemegang saham ini sudah mendapatkan
ini
yang
persetujuan dari Menteri Hukum dan
lancarnya
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
menjadi
wakil
bertanggung
pemerintah
jawab
pembangunan
atas
dan
pengembangan
dalam
Surat
Keputusan
No.
AHU-
Proyek Asahan. Inalum tercatat sebagai
AH.01.1056092 tanggal 24 Desember
pelopor dan perusahaan pertama di
2013. Pada tanggal 21 April 2014, status
Indonesia yang bergerak di bidang industri
Perusahaan resmi berubah menjadi Badan
peleburan Aluminium dengan investasi
Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan
sebesar 411 miliar Yen.
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014 tentang Penetapan PT Indonesia Asahan
Perjanjian Induk tersebut berakhir 30
Aluminium sebagai Perusahaan Perseroan
tahun sejak produksi komersial atau
(Persero).
pada tanggal 31 Oktober 2013. Pada tanggal 9 Desember 2013, dilaksanakan penandatanganan “Agreement in relation to the expiry of the Master Agreement in respect of and the transfer of share in PT Indonesia Asahan Aluminium” sebagai
pengakhiran Perjanjian Induk
dan penyerahan saham Perusahaan yang dimiliki Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd. kepada Pemerintah Republik Indonesia
Inalum tercatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak di bidang industri peleburan Aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.
(pemegang saham). Pada tanggal 19 Desember
2013,
berdasarkan
Akta
73 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Jejak Langkah
19191939
1968
19701972
1975
Studi kelayakan
Laporan kelayakan
Rekomendasi hasil
Penandatanganan
optimalisasi Sungai
sementara Proyek
laporan kelayakan
Perjanjian Induk antara
Asahan oleh Pemerintah
Aluminium Asahan dan
pembangunan
Pemerintah Republik
Hindia Belanda.
laporan mengenai Power
Pembangkit Listrik
Indonesia dan 12 penanam
Development Project oleh
Tenaga Air (PLTA)
modal asal Jepang.
Nippon Koei.
dan pabrik peleburan
Studi kelayakan Sungai Asahan kembali
Asahan, hasil kerjasama
Pemerintah Jepang dan
dilakukan Perusahaaan
Departemen Pekerjaan
ke-12 penanam modal
asal Belanda, Maat-
Umum dan Tenaga Listrik
Proyek Asahan mendirikan
schappij Tot Exploitatie
dan Nippon Koei.
perusahaan penanam
Va de Waterkracht in de
modal, Nippon Asahan
Asahan Rivier (MEWA).
Aluminium Co., Ltd.
74 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
74
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Jejak Langkah
1976
2013
2014
6 Januari, Pemerintah
Kesepakatan pemutusan
21 April, Presiden Republik Indonesia melalui
Republik Indonesia
kontrak antara Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014
dan Nippon Asahan
Republik Indonesia dan
telah menetapkan status Perusahaan menjadi
Aluminium Co., Ltd.
Nippon Asahan Aluminium
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia
menandatangani
Co., Ltd. yang menandai
Asahan Aluminium terhitung sejak tanggal 19
perjanjian perusahaan
PT Indonesia Asahan
Desember 2013.
patungan PT Indonesia
Aluminium (Persero)
Asahan Aluminium.
sebagai Badan Usaha
21 April, Menteri Negara BUMN selaku
Milik Negara Republik
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Indonesia.
Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan
Pemerintah Indonesia mendirikan Otorita
Aluminium telah menandatangani dan
Asahan.
mengesahkan Anggaran Dasar Perusahaan melalui Surat Keputusan No. S-267/MBU/2014 tentang Perubahan Anggaran Dasar PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 30 Mei, Dewan Komisaris menyetujui usulan mengenai Redefinisi Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang diajukan oleh Direksi Inalum pada saat Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. 19 Desember, peluncuran logo dan mars Inalum yang baru sebagai bagian dari transformasi perubahan status Inalum menjadi BUMN. 75 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
75
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan
Keputusan Direksi No: SK-005/DIR/2014 tertanggal
telah dilakukan dengan melibatkan unsur staf pimpinan
6 Juni 2014 tentang Penetapan Visi, Misi dan Nilai
Perusahaan.
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
Selanjutnya,
setelah
mendapatkan
persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 30 Mei 2014, yang selajutnya disahkan melalui Surat
Visi
“Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”
Misi »» Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi Pemangku Kepentingan.
»» Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang tepat sasaran.
»» Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.
»» Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.
76 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Nilai-Nilai Perusahaan Perusahaan memiliki Nilai-nilai Perusahaan yang disebut PROSPEKTIF, dengan penjabaran sebagai berikut:
Profesional Kami bekerja secara profesional dengan menerapkan praktik bisnis terbaik. Pengembangan Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan. Kerjasama Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi. Tanggung jawab Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik. Integritas Kami menjalankan bisnis dengan integritas. Faedah Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan.
77 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Logo Inalum Sesuai dengan perkembangan, logo Inalum juga mengalami perubahan yang diluncurkan pada tanggal 19 Desember 2014 dengan penjelasan sebagai berikut:
78 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Organisasi Administrasi Eddy Kristanto
Direktur Umum & Sumber Daya Manusia Carry Mumbunan
Umum & CSR Wijayanto Djoko L Administrasi SDM & Welfare Nugraha M. Toyib Pengembangan SDM Moh. Rozak H. Treasury Robinsong Girsang
Direktur Keuangan Oggy Achmad Kosasih
Budgeting & Accounting Afrizal Noorbey Logistik Untung Baritno
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Komisaris Penunjang Komisaris: Komite Audit
DEWAN KOMISARIS
Proyek Pengembangan Dante Sinaga
Direktur Pengembangan & Bisnis Harmon Yunaz
Perencanaan Strategis Ismadi YS Jenal Marketing & Sales Salman Farisi Reduksi & Penuangan Aji Rustanto
DIREKSI
Karbon Kusnandar D. Sartono
DIREKTUR UTAMA
Winardi
Direktur Operasi Sahala Hasoloan Sijabat
Pemeliharaan Dwi Yantho Soetimin Engineering Ivan Ermisyam Operasi PLTA & Distribusi Muhammad Aris Tahir Pemeliharaan PLTA Benny Iskandar
Wakil Manajemen* Sahala Hasoloan Sijabat
Pengawasan Internal Rainaldy Harahap Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan Legal & Kepatuhan Satyawarman Tarigan Pengadaan Suryadi Munir
Struktur Organisasi per 31 Desember *) Jabatan Wakil Manajemen secara ex-officio dirangkap oleh Direktur Operasi
Auditor Internal Yohanes Sigit Subandriawan
79 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Komposisi Kepemilikan dan modal Saham Daftar Pemegang Saham dan Kepemilikan Saham
100% Pemerintah Republik Indonesia Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar saham)
920.476 Persentase Kepemilikan (%)
100 Jumlah (USD)
920.476.000
Jumlah Saham, Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar saham)
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah (USD)
Pemerintah Republik Indonesia
920.476
100
920.476.000
Jumlah
920.476
100
920.476.000
Pemegang Saham
Pada
tanggal
19
Desember
2013
Nippon Asahan Aluminium, Co. Ltd.,
berdasarkan akta notaris No. 86 oleh
sebesar
USD556.700.000
Aryanti Artisari, SH., MKn, disebutkan
pengalihan
saham
bahwa
Aluminium
demikian, pemegang saham Perusahaan
Co., Ltd. mengalihkan 541.946 lembar
tunggal adalah Negara Republik Indonesia
sahamnya kepada Pemerintah Indonesia
dengan
(pemegang
sebesar 920.476 lembar seperti yang
Nippon
Asahan
saham),
dan
Pemerintah
Republik Indonesia membayar kepada
jumlah
tersebut.
kepemilikan
untuk Dengan
saham
tersebut dalam tabel di atas.
80 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kronologis Pencatatan Saham dan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Perusahaan
melakukan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
perdagangan saham melalui Initial Public
belum
Badan Usaha Milik Negara. Oleh sebab
Offering (IPO) atau Penawaran Umum
itu, kronologis pencatatan saham dan
Perdana. Seluruh kepemilikan lembar
efek lainnya, serta pelaporan realisasi
saham Perusahaan di bawah Negara
penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Republik Indonesia dan dikelola oleh
tidak dilaporkan dalam tahun buku 2014.
81 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Penghargaan dan Sertifikasi
1992
Penghargaan Sahwali Awards tentang Environmentally Friendly Businessman dari Indonesian Environmental Management and Information Center (IEMIC).
1998
1998
2002
2004
Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. AU98/1054 untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dari SGS International No. ID03/0239 untuk Pabrik Peleburan.
Sertifikat ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan No. GB02/55087 dari SGS International.
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
82 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Penghargaan dan Sertifikasi
2005
2005
2005
2007
2008
2009
Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
Sertifikat International Ship & Port Facility Security (ISPS) Code No. 02/0151-DN dari Pemerintah RI.
Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
83 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Penghargaan dan Sertifikasi
2010
2011
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
2012
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2011
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2013
Peringkat BIRU dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
2013
Certificate of Emission Reduction (CER) pertama di dunia dalam jajaran perusahaan peleburan aluminium dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dalam upaya mengurangi emisi gas perfluorocarbon (PFC) atau emisi gas rumah kaca sebesar 71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.
84 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Penghargaan dan Sertifikasi
2014
Peringkat GOLD untuk Program CSR bidang Pendidikan dan Budaya (Program Beasiswa Sarjana dan SMA berbasis Desa) dan Kesehatan (Pemberdayaan Posyandu), SILVER di bidang penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan (Program Warung Nelayan : Usaha Ekonomi Alternatif), serta peringkat APRESIASI di bidang Investasi Sosial untuk infrastruktur (Program Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir) oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD), Kementerian Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI dan BSN (Badan Standarisasi Nasional)
2014
Penghargaan GKPM Awards: CSR Best Practice for MDGs dari Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan CFCD atas bentuk wujud nyata kontribusi dan komitmen Perusahaan di bidang pendidikan dasar.
2014
Pelapor Devisa Hasil Ekspor (DHE) eksportir ke-3 terbaik untuk tahun buku 2014 dari Bank Indonesia.
2014
Predikat Bendera Emas (Gold Flag) penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.
85 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Sejalan dengan misi Perusahaan untuk menjalankan industri Aluminium terpadu yang menguntungkan. Perusahaan merencanakan pengembangan usaha melalui peningkatan kapasitas peleburan aluminium dan melakukan integrasi bisnis
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Kebijakan Strategis 2014
Kebijakan Strategis 2014
ditingkatkan menjadi 500 ribu ton per tahun pada 2020 akan dibutuhkan energi
Integrasi bisnis ini secara vertikal baik ke
listrik yang saat ini direncanakan berasal
arah
membangun
dari PLTU sebagai sumber energi listrik
pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)
bagi tungku reduksi baru dengan teknologi
dan
yang
upstream pabrik
(dengan
Smelter
Grade
Alumina
lebih
modern.
Pembangunan
(SGA)) maupun ke arah downstream
PLTU dimaksudkan tidak hanya untuk
(Pengembangan Bisnis Produk Turunan
memenuhi suplai kebutuhan listrik pabrik
Aluminium berupa billet, alloy, otopart
peleburan Aluminium yang baru tetapi
dan
dalam
juga dapat dimanfaatkan untuk Kawasan
bentuk penanaman modal sendiri, anak
Industri Terpadu Kuala Tanjung dan Sei
Perusahaan maupun strategic partnership
Mangkei maupun Sumatera Utara.
kabel),
yang
dilakukan
yang bertujuan untuk menjamin stabilitas suplai bahan baku serta mendukung
Sebagai
peningkatan
pengembangan
kapasitas
produksi
Aluminium.
konsekuensi
Perusahaan,
dari
yang diperlukan
program dijalankan perluasan
lahan, khususnya untuk proyek PLTU, Terkait dengan peningkatan kapasitas
CPC dan Produk Turunan. Perusahaan
produksi Aluminium dari saat ini sebesar
juga merencanakan untuk melakukan
260 ribu ton per tahun menjadi 300 ribu
reklamasi wilayah pesisir di sisi Utara
ton per tahun pada 2019, yang kemudian
Pabrik Peleburan saat ini.
88 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kebijakan Strategis 2014
No.
Nama Proyek
Progress di Tahun 2014
1.
Pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC)
2.
Pabrik Bisnis Smelter Grade Alumina (SGA)
3.
PLTU dan Pelabuhan
4.
Ekspansi Pabrik Peleburan Aluminium
5.
Produk Turunan Aluminium
6.
Persiapan Lahan
7.
Pendirian Anak Perusahaan
1. Izin prinsip pendirian Anak Perusahaan disetujui oleh RUPS pada 2 Mei 2014. 2. NDA (Non-Disclosure Agreement) dengan calon mitra bisnis (PT Pertamina) terkait join preFeasibility Study (pre-FS) pembangunan pabrik CPC telah ditandatangani pada 6 November 2014. Sementara, proses join pre-FS dilaksanakan pada 21 Oktober 2014 s/d 15 Desember 2014. 3. Feasibility study oleh konsultan telah dilakukan sejak November 2014 dan ditargetkan selesai pada Maret 2015. 1. NDA dengan calon mitra bisnis, PT Antam Tbk (SGA-Mempawah) dan PT Alakasa Industrindo Tbk (Gesit Group), dilakukan sejak 19 September 2014 s/d 19 Desember 2014. 2. Penilaian (evaluasi) terhadap calon mitra bisnis di atas melalui akses data room, hasil Feasibility Study serta site visit telah dilaksanakan sejak 19 November 2014 s/d 19 Desember 2014 bersama dengan Konsultan Perusahaan. Rekomendasi terkait alternatif kemitraan serta tindak lanjut yang harus dilakukan telah disampaikan di dalam Laporan Evaluasi. 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi, presentasi dan studi banding telah dilakukan selama kurun Maret 2014 hingga Oktober 2014. 2. Penandatanganan MoU dengan PT Bukit Asam Tbk untuk kerjasama PLTU Kuala Tanjung melalui Join Feasibility Study telah dilakukan pada 14 Oktober 2014. 3. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap negosiasi. 1. Pencarian calon konsultan melalui diskusi dan presentasi telah dilakukan sejak Maret 2014 hingga Oktober 2014. 2. Penetapan Konsultan untuk melakukan Feasibility Study pada Desember 2014 masih dalam tahap finalisasi hasil evaluasi. 1. Penandatanganan NDA dengan calon mitra pabrik kabel telah dilaksanakan pada Oktober 2014, sementara rapat pendahuluan untuk mendiskusikan langkah selanjutnya telah dilaksanakan pada 13 November 2014. 2. Diskusi dengan Kementerian BUMN terkait hilirisasi industri Aluminium Perusahaan telah dilaksanakan pada 15 Desember 2014, dimana Kementerian BUMN secara prinsip menerima apa yang disampaikan Perusahaan dan meminta Perusahaan untuk melakukan hilirisasi melalui antara lain: Pembentukan Joint Venture Company (Perusahaan Patungan) dengan investor yang memberikan nilai tambah produk paling tinggi, Pembangunan pabrik semi produk secara mandiri, serta Pemanfaatan aset PT Asahan Aluminium Alloys. 3. Diskusi dengan PT Astra terkait bahan baku berupa produk alloy dari Perusahaan telah dilaksanakan pada Desember 2014. 1. Pembentukan Tim Persiapan Lahan melalui SK Direktur pada 14 Agustus 2014 dan Kick-off Meeting dilaksanakan pada 25 Agustus 2014. 2. Izin reklamasi lahan dari Pemerintah Daerah setempat diterima pada 19 September 2014. 3. Proses pengadaan konsultan untuk melakukan FS, AMDAL, Detail Enginering Design (DED) dan pengawasan proyek sedang dilakukan pada Desember 2014. Pada 2014, program ini difokuskan pada Tahap Persiapan untuk mendapatkan rekomendasi tertulis dari Dewan Komisaris untuk kemudian mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN. Terdapat 5 (lima) anak perusahaan yang akan dibentuk, yaitu CPC Plant, SGA Plant, PLTU, Pabrik Produk Turunan Aluminium dan Pengelolaan Limbah.
89 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Operasi Produksi Aluminium Proses Produksi Peleburan Aluminium merupakan aktivitas usaha utama Perusahaan. Tahapan proses peleburan dan produksi Aluminium dari Perusahaan dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Diagram Proses Peleburan dan Produksi Aluminium
Proses produksi dimulai dari penerimaan
Kokas yang ada di dalam silo kemudian
bahan baku yaitu Alumina, Kokas (CPC)
dicampur dengan butt atau puntung anoda
dan Coal Tar Pitch (CTP) melalui pelabuhan
dan dipanaskan terlebih dahulu. Material-
sendiri, yang dibongkar dan dimasukkan
material tersebut dicampur dengan pitch
ke dalam silo masing-masing melalui belt
sebagai perekatnya. Kemudian, material
conveyor. Alumina di dalam silo kemudian
tersebut dicetak dalam shaking machine
dialirkan ke Dry Scrubber System untuk
menjadi blok karbon mentah. Blok inilah
direaksikan dengan gas HF dari tungku
yang kemudian dipanggang di Baking
reduksi.
tersebut
Furnace. Anoda yang sudah dipanggang
kemudian dibawa ke Hopper Pot dengan
kemudian dibawa ke pabrik penangkaian
dan
untuk diberikan tangkai, yang disebut
Anode
Reacted Changing
Alumina Crane
(ACC)
dimasukkkan ke dalam tungku reduksi.
Anode
Assembly.
Selanjutnya
Anode
90 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Menteri BUMN, Rini M Soemarno dalam kunjungannya ke Inalum sebagai kunjungan pertama ke BUMN di luar Pulau Jawa
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Operasi
Assembly dibawa ke Pabrik Reduksi
Furnace.
dengan
kendaraan
khusus,
Setelah
mendapat
proses
Anode
lanjutan, Aluminium cair ini dicetak di
Transport Car (ATC) untuk digunakan
Casting Machine menjadi Ingot dengan
sebagai elektroda dalam proses elektrolisa.
beratnya 22,7 kg per batang. Inilah produk
Setelah anoda tersebut dipakai selama
akhir Perusahaan, Aluminium batangan
kurang lebih 28 hari di dalam pot, puntung
(ingot) yang di bundling dan siap untuk
Anoda tersebut diganti dengan yang baru.
dipasarkan.
Puntung
tersebut
kemudian
dipecah
di pabrik penangkaian untuk dipakai
Bahan baku yang disediakan didapat
lagi. Di dalam tungku reduksi, Alumina
melalui pembelian secara impor maupun
akan
Aluminium
lokal. Penyediaan bahan baku dilakukan
cair dengan jumlah produksi setiap pot
setiap tahun yang dihitung berdasarkan
1,8 sampai 2 ton Aluminium/32 jam.
kebutuhan operasi yang telah ditetapkan.
Aluminium cair tersebut dibawa ke pabrik
Sumber penyediaan bahan baku utama
Penuangan dengan Metal Transport Car
Perusahaan adalah sebagai berikut:
dielektrolisa
menjadi
(MTC) dan dituangkan ke dalam Holding Bahan Baku
Sumber Penyedia Bahan Baku Impor
Alumina Calcined Petroleum Cokes (CPC) - High Sulfur - Low Sulfur Coal Tar Pitch (CTP)
: Australia : Kuwait, Jepang, India : Argentina : India, Tiongkok Bahan Baku Lokal
Aluminium Fluoride (ALF3). Calcined Petroleum Cokes (CPC) - High Sulfur - Low Sulfur
: Surabaya : Surabaya : Surabaya
Produktifitas Produksi Produksi
Aluminium
dari
sama pada tahun fiskal 2013 yang perusahaan
mencapai 191.821 ton.
mengalami pertumbuhan yang signifikan. Selama sembilan bulan terakhir, periode
Tabel di bawah menunjukkan kinerja
tahun
operasi
produksi
buku
April-Desember
2014,
pabrik
peleburan
Aluminium
mencapai
antara tahun 2010 hingga 2014 yang
199.692 ton, meningkat 4,1 % atau 7.871
cukup memuaskan dengan pencapaian
ton dari pencapaian di periode yang
sebagai berikut:
Aluminium
ingot
91 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Operasi
ITEM
UNIT
2014*
2013
2012
2011
2010
TOTAL/ RATA-RATA
1.
JUMLAH TUNGKU REDUKSI (pot)
Startup(MC Base)
Pot
50
70
76
117
84
397
Cut-out
Pot
67
70
69
104
105
415
Operasi Tungku Akhir Bulan
Pot
486
503
503
496
483
486
Pot.Hari
138.488
181.443
182.375
177.375
181.928
861.609
Tungku. Hari
2.
PRODUKSI ALUMINIUM
Produksi Aluminium Ingot
Ton
199.692
256.602
254.150
246.086
253.803
1.210.333
3.
BASIS DATA
Arus
kA
197,9
193,14
190,16
190,55
190,024
192,354
Current Efficiency (CE)
%
91,68
91,81
91,86
91,31
91,55
91,64
Produksi Aluminium
Ton/Pot
1,4
1,4
1,4
1,4
1,4
1,4
Tegangan Pot
V
4,364
4,373
4,359
4,372
4,347
4,363
DC Power
kWH/T-Al
14.193
14.201
14.150
14.279
14.162
14.197
DC Power Gross
kWH/T-Al
14.194
14.205
14.151
14.279
14.174
14.201
AC Power Nett
kWH/T-Al
14.652
14.658
14.591
14.701
14.628
14.646
AC Power Gross
kWH/T-Al
14.653
14.662
14.592
14.701
14.640
14.650
4.
KEMURNIAN METAL
Al
%
99,78
99,81
99,81
99,8
99,78
99,8
Fe
%
0,176
0,148
0,141
0,158
0,174
0,16
Si
%
0,041
0,041
0,046
0,043
0,044
0,043
5.
UNIT KONSUMSI
Alumina
kg/T-Al
1.904
1.900
1.900
1.900
1.900
1.901
Aluminium Fluoride
kg/T-Al
18,2
18,7
19,3
18,8
14,5
17,9
Soda Ash
Ton
12,9
0,6
0,6
1
0,6
15,8
Petroleum Cokes
Ton
9,19
22,95
0,9
55,02
88,1
LPG
Ton
141,33
149,02
236,18
368,42
99,18
994,1
Siklus Penggantian Anoda
hari
26,9
27,17
27,15
25,82
26,09
26,63
92 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Operasi
ITEM
UNIT
2014*
2013
2012
2011
2010
TOTAL/ RATA-RATA
Early AC Ratio
%
2,23
3,06
1,69
4,55
6,52
3,6
Anode (Gross)
kg/T-Al
611
611
613
616
612
612,6
Anode (Nett)
kg/T-Al
443
444
445
446
444
444,3
6.
BATH BEKU
Product
Cut-Out
Ton
201
210
207
429
432
1.479
Normal
Ton
9.507
9.260
10.237
9.070
7.423
45.497
Total
Ton
9.708
9.651
10.444
9.499
7.855
47.157
Using
Start-Up
Ton
1.035
1.633
1.725
3.611
2.783
10.787
Abnormal
Ton
5.295
4.015
2.579
4.164
3.982
20.035
To S-52
Ton
2.435
1.854
2.703
1.000
2.012
10.004
Total
Ton
8.764
7.964
7.550
23.302
21.467
69.047
Penjualan
Ton
2.260
2.000
-
500
1.500
1.252
Balance
Ton
2.698
3.636
2.444
1.970
1.844
2.518
*Periode April – Desember 2014 Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir (periode Tahun Fiskal 2010-2013 & Tahun Buku 2014) adalah sebagai berikut: Unit : Ton Tahun
No
Bahan Baku
1
Alumina
2
Calcined Petroleum Cokes
- High Sulfur
2014*
2013
2012
2011
2010
430.078
445.420
471.240
441.389
514.930
57.110
66.301
55.725
40.840
69.081
- Low Sulfur
33.655
57.907
36.514
60.879
35.691
3
Coal Tar Pitch
19.422
22.045
23.528
21.400
28.241
4
Aluminium Floride
3.500
4.449
4.300
4.500
4.000
*Periode April – Desember 2014
Pemeliharaan Tercapainya target produksi, didukung oleh peralatan dan fasillitas yang memadai. Perusahaan memiliki kebijakan ketat terhadap pemeliharaan terhadap peralatan dan
93 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Operasi
fasilitas pendukung guna menunjang proses produksi. Upaya-upaya pemeliharaan terhadap peralatan dan fasilitas pendukung dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel Kinerja Pemeliharaan 2014 No
Item
Apr.
Mei
Jun.
Jul.
%
98
96
92
97
97
93
95
95
Frekuensi peralatan kali bermasalah
8
10
10
11
8
5
10
11
1
2
Availability
Total/ Rata2
2013
2012
2011
2010
95
95
95
94
92
91
12
85
189
778
1.047
1.482
Agu. Sep. Okt. Nop. Des.
Catatan: - Available hours (%) = (24 Jam - Down Time)/24 Jam
Pembangkit Listrik Tenaga Air (Plta)
1000
D.T.H 3.674 KM2
D.T.H 3.450 KM2 0 KM
900
14.5 KM
EL 905,00
14.5 KM
800
D.T.H 3.370 KM2 8.8 KM
23.3 KM
4.9 KM
EL 735,40
700
D.T.H 3.820 KM2 28.2 KM
1.8 KM
Tangki Peredam
Bendungan 2 Jalur Pipa Tekan
600
30.0 KM
Tangki Peredam
500 Bendungan
400
2 Jalur Pipa Tekan
300 200 100
DanauToba
Bendungan Pengatur
Stasiun Tenaga Siguragura
Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi listrik dalam proses produksi, Perusahaan mengoperasikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan total kapasitas terpasang mencapai 603 MW. Energi listrik yang diproduksi baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA Tangga berkapasitas terpakai sebesar 553 MW. Energi listrik ini digunakan untuk kebutuhan pabrik dan fasilitas pendukungnya.
94 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Stasiun Tenaga Tangga
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Operasi
Selama tahun 2014, Perusahaan juga mendistribusikan listrik kepada jaringan kelistrikan Sumatera Utara sesuai dengan permohonan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam membantu mengatasi masalah kelistrikan di Sumatera Utara.
Danau Toba Sebagai Daerah Tangkapan Air Bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba merupakan kondisi operasional yang terus dipantau untuk menjaga ketinggiannya sesuai dengan Protokol Tinggi Muka Air Danau Toba, yaitu pada level 902,4 m sampai dengan 905,0 m di atas permukaan laut Sepanjang tahun 2014 kondisi TMA Danau Toba sangat baik untuk memenuhi target produksi Perusahaan. Pada awal April 2014, TMA Danau Toba berada pada 904,354 m dan akhir Desember 2014 berada pada 904,360 m. TMA tertinggi terjadi pada 5 Juni 2014 (904,619 m) dan terendah pada 18 Oktober 2014 (903,766 m). Kondisi yang baik tersebut didukung oleh besarnya rata-rata jumlah debit air yang masuk ke Danau Toba adalah 125,4 m3/s, sementara debit air total yang keluar dari Bendungan Pengatur dan Asahan-1 untuk kebutuhan produksi Perusahaan adalah sebesar 125,16 m3/s.
95 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Operasi
Tren Tinggi Muka Air sebagai Pilar Sumber Energi
Tinggi Muka Air Danau Toba 905.500 905.000
Meter
904.500 904.000 903.500 903.000 902.500 902.000
2013
2012
2014 (April-Desember) akhir bulan
Tahun
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
901.500
Sedangkan pembangkitan dan distribusi energi listrik adalah seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini : (Unit MWH) Konsumsi
Perumahan
15.309
1.019
43.857
336.720
15.831
1.038
39.918
326.050
15.068
1.088
14.599
377.421
336.184
16.253
1.091
23.893
388.250
333.619
16.235
977
37.419
12.071
377.439
321.831
15.693
936
38.980
-
12.405
391.783
332.700
16.988
982
41.114
-
11.319
385.317
324.644
15.958
936
43.780
Bulan
Pembangkit
Apr 2014
398.190
1.341
692
11.637
384.520
324.335
Mei
406.862
1.382
411
11.563
393.506
Juni
367.483
1.350
515
8.813
356.805
Juli
389.241
1.379
329
10.113
Agustus
401.194
1.372
-
11.572
September
390.827
1.317
-
Oktober
405.556
1.368
November
397.971
1.335
Desember Total
IPP
Konsusi
Supplai Dari/Ke PLN**)
Daya Hilang Terima Dalam Pabrik Transmisi Peleburan Peleburan
Supplai ke PLN*)
Lainnya
414.166
1.376
-
12.075
400.716
329.260
16.169
988
54.300
3.571.490
12.218
1.947
101.568
3.455.757
2.965.342
143.501
9.054
337.860
*)PLN Balige **)PLN Medan
96 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Operasi
Tabel Pembangkitan Energi dan Produksi Tahun (April - Maret)
Tinggi Air Danau Toba (m)
Arus Line (kA)
Pot Operasi (PIO) (Pot)
Produksi Ingot (Ribu Ton)
Penjualan Ingot (Ribu Ton)
2000
904,053
181
453
205.002
196.514
2001
903,662
183
331
192.331
172.696
2002
904,677
181
379
163.225
196.514
2003
905,019
180
499
206.952
210.623
2004
904,867
183
503
246.935
240.140
2005
903,791
187
500
252.329
247.915
2006
903,732
189
470
247.842
246.213
2007
904,581
190
475
241.451
247.811
2008
905,100
189
504
245.526
249.133
2009
904,412
190
504
255.994
254.740
2010
903,924
190
483
253.803
254.007
2011
904,087
191
496
246.086
247.947
2012
904,993
190
503
254.150
250.954
2013
904,355
193,14
503
256.602
260.561
2014 (Apr-Des)
904,360
197,90
486
199.692
199.925
* Sebelum 2014, tahun fiskal dimulai bulan April hingga Maret tahun berikutnya.
Kapasitas PLTA dan Utilisasi Energi Dari kapasitas terpasang sebesar 603 MW baik oleh PLTA Siguragura maupun PLTA Tangga, energi listrik yang diproduksi oleh PLTA memiliki kapasitas optimum sebesar 570 MW. Kapasitas terpasang pabrik peleburan Aluminium saat ini membutuhkan daya sebesar 433 MW. PLTA Siguragura mampu memberikan kapasitas optimum 286 MW, sementara PLTA Tangga memberikan 316,8 MW. Kedua PLTA ini dapat beroperasi dengan baik dalam memenuhi kebutuhan energi listrik Perusahaan. Pada tahun 2014 Perusahaan berhasil mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik peleburan Aluminium. Prestasi ini diraih melalui optimalisasi semua sumber daya yang ada, termasuk dengan meningkatkan arus listrik kapasitas rancangan pot reduksi dari 175 kA menjadi 198 kA.
97 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Aspek Pemasaran Perusahaan menggunakan strategi menerapkan kontrak jangka panjang yang berlaku tahunan untuk mengikat para Pembeli potensial demi tercapainya target penjualan. Untuk pembeli yang jumlah pembeliannya kurang signifikan dan cenderung fluktuatif, kontrak dilakukan melalui spot contract. Dari sisi bauran pemasaran, strategi yang dipergunakan sebagai berikut: Produk
:
terdapat dua grade, yaitu 99,7% dan 99,9%.
Harga
:
mengacu pada formula harga yang berlaku secara internasional, London Metal Exchange (LME).
:
dilakukan dengan berbagai program seperti kunjungan ke Pembeli untuk berdiskusi dan sharing informasi, kunjungan Pembeli ke pabrik peleburan Perusahaan untuk lebih memahami proses produksi, proses pencetakan/penimbangan hingga quality assurance. Di samping itu, dukungan kepada Pembeli diberikan dengan berpartisipasi atas kegiatan yang dilakukan Pembeli.
:
memanfaatkan keunggulan geografis untuk mendapatkan keunggulan waktu pengiriman dan penempatan stok di gudang di Jakarta dan Surabaya. Selain itu sebagai pelayanan kepada Pembeli, pengiriman dilakukan hingga ke gudang Pembeli.
Promosi
Pengiriman
Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014
Sejauh ini, Perusahaan memperkirakan
tentang Penjualan Produk Utama dan
mampu menyuplai 30% dari kebutuhan
Produk Sampingan PT Indonesia Asahan
produk Aluminium dalam negeri yang
Aluminium
diperkirakan
(Persero),
penjualan
harus
sebesar
800.000
MT.
memprioritaskan kebutuhan perusahaan
Pemenuhan kebutuhan produk Aluminium
pengolahan di dalam negeri. Sedangkan
dalam negeri dilakukan melalui impor
ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu
luar negeri. Hal ini menjadi potensi besar
untuk menjaga brand “INAL” di luar
bagi Perusahaan untuk dapat menggarap
negeri dengan mempertimbangkan target
pasar produk Aluminium dalam negeri
penjualan, situasi pasar, perkembangan
yang
industri Aluminium dalam negeri, tingkat
cukup tinggi.
memiliki
proyeksi
pertumbuhan
keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan.
Konsumsi Produk Aluminium Dalam Negeri Inalum 30%
Total Estimasi 800.000 MT
IMPOR 70%
98 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Aspek Pemasaran
Evaluasi Kinerja Pemasaran Tahun 2014 April - Desember 2014 No 1.
Kenaikan (Penurunan) (MT)
RKAP (MT)
Realisasi (MT)
196.638 176.974 19.664 11.800 USD1.783,33 USD205,53 -----
199.923 142.923 57.000 11.139 USD1.918,71 USD397,17 11 9
3.285 (34.051) 37.336 661 USD135,38 USD191,64 11 9
101.7 80,8 289,9 105,9 107,6 193,2 100,0 100,0
(6.000)
0
Uraian
2. 3. 4. 5. 6.
Total Penjualan Aluminium - Domestik - Eksport Stok Akhir Tahun 2014 Harga LME Aluminium Premium Aluminium Ingot Pembeli Baru Domestik Pembeli Baru Eksport
7.
Penjualan Aluminium Anoda
6.000
0
8.
Buyer Gathering & Buyer Visit
3 kali
3 kali
Pencapaian (%)
0
Keterangan
Menunggu longitudinal slot machine
100,0
Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut. Selain itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan. Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Di sepanjang tahun 2014, Perusahaan tidak menerima klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.
Penjualan dan Pendapatan Pada tahun buku 2014, volume penjualan Aluminium Ingot meningkat 5,02% atau sebesar 9.562 MT, menjadi sebesar 199.925 MT, dari pencapaian di periode yang sama pada tahun buku 2013 yang mencapai 190.363 MT. Sedangkan untuk tahun fiskal 2013 (selama 12 bulan) total penjualan mencapai 260.561 MT. Dari volume penjualan pada periode tahun buku 2014 tersebut, penjualan domestik meningkat 71,45% atau 59.563 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 83.362 MT menjadi sebesar 142.925 MT di tahun 2014. Di samping peningkatan penjualan domestik dari para pembeli yang sudah terdaftar, peningkatan penjualan ini juga disebabkan oleh penambahan 9 pembeli domestik baru. Adapun penjualan ekspor sebesar 57.000 MT, turun
99 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Aspek Pemasaran
46,73% atau 50.001 MT dari pencapaian di periode yang sama pada tahun 2013 sebesar 107.001 MT, sehubungan dengan kebijakan Perusahaan mengutamakan penjualan di domestik untuk mendukung industri Aluminium dalam negeri. Penjualan ekspor dilakukan melalui mekanisme tender internasional. Pada umumnya negara tujuan ekspor adalah Jepang, Korea, Turki, Thailand, Italia dan Tiongkok.
Penjualan Aluminium Ingot Volume Penjualan (MT) Domestik Ekspor Jumlah
2014*
2013
2012
2011
2010
142.925 57.000 199.925
130.559 130.002 260.561
101.451 149.503 250.954
99.343 148.604 247.947
102.001 152.006 254.007
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Dalam melakukan aktivitas penjualan, acuan harga yang digunakan adalah harga Cash Settlement yang diterbitkan oleh London Metal Exchange (LME) sebagai bursa yang memperdagangkan produk Aluminium. LME Cash Settlement untuk tahun buku 2014 rata- rata sebesar USD1.918,52 per MT, lebih tinggi USD146,00 dari tahun buku 2013, yang rata-rata sebesar USD1.772,52 per MT. Tabel di bawah ini menunjukkan alokasi dari penjualan Aluminium Ingot dan harga di tahun buku 2014. Jumlah Penjualan (Ribu MT) Bulan
Domestik
Eksport
Total
Referensi (USD/MT) Harga Penjualan
LME Cash
April
16.387
-
16.387
2.163,93
1.809,65
Mei
18.783
-
18.783
2.106,10
1.749,10
Juni
19.392
11.000
30.392
2.188,62
1.834,40
Juli
13.653
-
13.653
2.319,87
1.945,41
Agustus
15.316
6.000
21.316
2.398,58
2.030,23
September
14.416
11.000
25.416
2.384,43
1.992,48
Oktober
14.637
15.000
29.637
2.334,99
1.938,20
November
15.148
7.000
22.148
2.452,61
2.053,93
Desember
15.193
7.000
22.193
2.321,53
1.913,24
Pertumbuhan penjualan Aluminium Ingot selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada
100 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Aspek Pemasaran
tabel di bawah ini:
Pendapatan dari Penjualan (USD ribu)
2014*
2013
2012
2011
2010
459.983
497.792
508.823
579.677
577.650
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Pada tahun 2014, penjualan Aluminium Ingot memberikan kontribusi sebesar USD459.983 ribu yang merupakan kontribusi paling utama dari keseluruhan Penjualan bersih Perusahaan sebesar USD480.459 ribu. Pendapatan dari penjualan produk peleburan Aluminium tahun 2014 lebih besar 27,52 % atau USD99.255 ribu dari pencapaian periode yang sama di tahun fiskal 2013. Penjualan produksi Aluminium Ingot berkontribusi sebesar 95,74% dari total Penjualan bersih Perusahaan. Penjualan listrik yang saat ini dijalankan Perusahaan merupakan kelanjutan penjualan listrik secara swap yang sudah berlangsung selama ini dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Kontribusi penjualan energi listrik yang dipasok PLTA Siguragura dan Tangga kepada PLN dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kontribusi Penjualan Listrik Terhadap Total Pendapatan Neto Perbandingan Periode 2009 - 2014 Item
Unit
Tahun 2014*
2013
Penjualan Listrik
Ribu USD
20.475
23.320
2012 3.005
2011 -
2010 -
Total Penjualan
Ribu USD
480.459
521.111
511.828
579.677
577.650
Persentase Kontribusi
%
4,3
4,5
0,6
-
-
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Per 31 Desember 2014, segmen usaha lainnya dari penjualan listrik memberikan kontribusi sebesar USD20.475 ribu, atau 4,3% dari total Penjualan Neto Perusahaan yang sebesar USD480.459 ribu.
101 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan Setelah secara resmi berubah status dari Perusahaan Modal Asing (PMA) menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN pada tanggal 19 Desember 2013, PT Indonesia Asahan Aluminium mengajukan perubahan tahun buku periode akuntansi yaitu dari Tahun Fiskal menjadi Tahun Kalender yang dimulai 1 Januari 2015. Perubahan periode pembukuan telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-00002/ THBK/WPJ.19/KP.0203/2014 tanggal 26 September 2014. Berdasarkan persetujuan tersebut Perusahaan menyiapkan Laporan Keuangan selama 9 (sembilan) bulan terhitung mulai 1 April 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.
Standar Penyajian Informasi Informasi yang disampaikan dalam pembahasan ini mengacu kepada Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Maret 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) dan memperoleh opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tahun 2013 untuk mencerminkan interpretasi yang lebih tepat atas Standar Akuntansi Keuangan yang terkait dengan kewajiban perpajakan sehubungan dengan berakhirnya Penjanjian Induk dan cadangan remediasi tanah.
Analisa Laba Rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu , kecuali dinyatakan lain)
2014*
2013 (Disajikan kembali)
Penjualan Beban Laba rugi komprehensif
480.459 351.775 128.684
521.111 457.069 64.042
Kenaikan (Penurunan) (40.652) (105.294) 64.642
Pencapaian (%) 92,20 76,96 200,94
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Penjualan Penjualan tahun 2014 turun 7,8% atau sebesar USD40.652 ribu dibandingkan tahun 2013 mengingat Penjualan tahun 2014 dicatat untuk 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk 12 bulan. Penjualan tahun 2014 tersebut terdiri dari Penjualan Aluminium Ingot sebesar USD459.983 ribu dan penjualan listrik sebesar USD20.475 ribu sedangkan Penjualan tahun 2013 terdiri dari penjualan Aluminium Ingot sebesar USD497.792 ribu dan penjualan listrik USD23.320 ribu.
102 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Keuangan
Laba tahun 2014 naik 100,94%
Beban-beban Beban tahun 2014 turun 23,04% atau sebesar USD105.294 ribu dibandingkan tahun 2013 karena periode beban tahun 2014 hanya 9 bulan sedangkan tahun 2013 untuk
atau sebesar
12 bulan. Beban tahun 2014 tersebut terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar
USD64.642 ribu
USD306.945 ribu dan beban lainnya sebesar USD44.830 ribu, sedangkan beban tahun
dibandingkan tahun
2013 terdiri dari Beban Pokok Penjualan sebesar USD418.247 ribu, dan beban lainnya
2013.
sebesar USD38.822 ribu.
Laba Komprehensif Laba tahun 2014 naik 100,94% atau sebesar USD64.642 ribu dibandingkan tahun 2013 disebabkan oleh harga jual Aluminium Ingot di tahun 2014 lebih tinggi (yaitu sebesar USD 2.300,78/MT) dari harga jual Aluminium Ingot tahun 2013 sebesar USD 1.910,46/MT, disamping beban Perusahaan turun cukup signifikan pada tahun 2014 karena Perusahaan tidak lagi berkewajiban untuk membayar dana lingkungan sebesar USD13.224 ribu, penggantian biaya Otorita Asahan (OA) sebesar USD1.797 ribu dan penggantian biaya Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD1.073 ribu.
Posisi Keuangan Aset (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)
2014*
Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
718.779 371.364 1.090.143
2013 (Disajikan kembali)
Kenaikan (Penurunan)
663.562 384.047 1.047.609
55.217 (12.683) 42.534
Pencapaian (%) 108,32 96,70 104,06
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Aset lancar naik 8,32% atau sebesar USD55.217 ribu dibandingkan tahun 2013 terutama disebabkan oleh meningkatnya saldo kas tahun 2014 sebesar USD 492.457, yang lebih tinggi USD 60.661 dari saldo kas tahun 2013 sebesar USD 431.796. Selain itu saldo Piutang Usaha turun sebesar USD17.276 ribu, Persediaan bersih naik sebesar USD23.501 ribu dan Aset Lancar lainnya turun sebesar USD11,669 ribu. Aset Tidak Lancar turun 3,3% atau USD12.683 ribu dibandingkan dengan tahun 2013. Penurunan ini disebabkan terutama oleh turunnya Aset Tetap dan Aset Pajak Tangguhan masing-masing sebesar USD6.468 ribu dan USD5.906 ribu.
103 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan
Liabilitas dan Ekuitas (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
2013 (Disajikan kembali)
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian (%)
106.540 983.603
59.380 988.229
47.160 (4.626)
179,42 99,53
1.090.143
1.047.609
42.534
104,06
2014*
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Jumlah liabilitas naik 79,42% atau USD47.160 ribu disebabkan oleh Utang Usaha naik sebesar USD15.840 ribu yang berasal dari pembelian Bahan Baku dan material lainnya di bulan Desember 2014, Utang Pajak naik sebesar USD25.692 ribu karena naiknya Laba Sebelum Pajak di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, dan lainnya USD5,628 ribu. Jumlah Ekuitas turun 0,47% atau USD4.626 ribu dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD 133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114,04 miliar dan dividen tahun 2013 sebesar Rp394.542.333 ribu.
Arus Kas (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan
2014*
2013 (Disajikan kembali)
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian (%)
57.451
261.558
(204.107)
21,96
(13.480)
(8.374)
(5.106)
160,97
(133.310)
(24.053)
(109.257)
554,23
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan) Kas Bersih dari aktivitas operasi turun 78,04% atau sebesar USD204.107 ribu dibandingkan tahun 2013 karena penempatan deposito berjangka 6 bulan sebesar USD150 juta, pembelian persediaan sebesar USD23.704 ribu, pembayaran kekurangan Annual Fee ke pemerintah Indonesia sebesar USD5.067 ribu, pajak penghasilan sebesar USD5.885 ribu, pembayaran hutang pajak USD8.341 ribu, pembayaran pajak daerah sebesar USD2.672 ribu dan pembayaran lainnya sebesar USD8.438 ribu. Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 60,97% atau sebesar USD5.106 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pengeluaran kas untuk pembelian Aset Tetap.
104 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Keuangan
Pengeluaran Kas Bersih untuk aktivitas pendanaan naik 454,23% atau sebesar USD109.257 ribu dibandingkan tahun 2013 karena adanya pembayaran dividen kepada Pemegang Saham sebesar USD133,31 juta terdiri dari dividen interim tahun 2014 sebesar USD90 juta, tambahan dividen tahun 2013 sebesar Rp114.040.000 ribu.
Rasio-rasio Keuangan Rasio-rasio Keuangan
2014*
2013
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian
Rasio Profitabilitas Rasio laba bersih terhadap jumlah aset, ROA
%
11,80
6,11
5,69
193,13
Rasio laba bersih terhadap ekuitas, ROE
%
13,08
6,48
6,60
201,85
Rasio laba kotor
%
36,11
19,74
16,37
182,93
Rasio laba bersih
%
26,78
12,29
14,49
217,90
Marjin EBITDA
%
39,36
21,60
17,76
182,22
(781,86)
50,70
Rasio Likuiditas Rasio lancar
%
804,09
1.585,95
Rasio Solvabilitas Rasio liabilitas terhadap ekuitas
%
Rasio liabilitas terhadap % aset Liabilitas/EBITDA (kali)
10,83
6,01
4,82
180,20
9,77
5,67
4,10
172,31
0,56
0,53
0,03
105,66
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Profitabilitas Profitabilitas Perusahaan menunjukkan peningkatan yang lebih baik pada tahun 2014, masing-masing ditunjukkan oleh meningkatnya rasio-rasio: ROA, ROE, Rasio Laba Kotor, Rasio Laba Bersih, maupun Marjin EBITDA. ROA tahun 2014 naik 93,13% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu. ROE tahun 2014 naik 101,85% dari tahun 2013 karena laba bersih tahun 2014 naik sebesar USD64.642 ribu dan jumlah ekuitas tahun 2014 turun sebesar USD4.625 ribu. Rasio Laba kotor 2014 naik sebesar 82,93% dari tahun 2013 karena laba kotor tahun 2014 naik dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan karena harga rata-rata jual Aluminium Ingot tahun 2014 naik sebesar USD390,32 per ton dibandingkan tahun 2013.
105 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan
Rasio Laba bersih 2014 naik sebesar
Solvabilitas
117,90% dari tahun 2013 karena harga
Solvabilitas Perusahaan pada tahun 2014
jual rata-rata Aluminium Ingot tahun
sangat solvable karena struktur keuangan
2014 naik sebesar USD390,32 per ton
Perusahaan sepenuhnya berasal dari
dibandingkan tahun 2013, Pendapatan
Ekuitas (Debt Free)
bunga
• Rasio
tahun
2014
naik
sebesar
Liabilitas
terhadap
ekuitas
USD5.368 ribu disebabkan peningkatan
2014 naik sebesar 80,20% dari tahun
suku bunga deposito berjangka dengan
2013 karena liabilitas tahun 2014 naik
yang pernah mencapai 3,55% pertahun
sebesar USD47.160 ribu sedangkan
untuk dolar Amerika Serikat sedangkan
ekuitas tahun 2014 turun sebesar
tahun
USD4.625 ribu.
2013
tingkat
suku
bunga
berkisar 2,25% - 2,50%. Pada tahun
• Rasio liabilitas terhadap aset 2014
2014, biaya operasional turun sebesar
naik sebesar 72,31% dari tahun
USD17.461
berakhirnya
2013 karena liabilitas tahun 2014 naik
kewajiban pembayaran dana lingkungan
sebesar USD47.160 ribu dan aset naik
ribu
sebagaimana
karena
diatur
dalam
sebesar USD42.536 ribu.
Perjanjian
• Liabilitas/EBITDA 2014 naik sebesar
Induk.
5,66% karena liabilitas 2014 naik Marjin EBITDA 2014 naik sebesar 82,22%
sebesar USD47.160 ribu dibandingkan
dari tahun 2013, karena naiknya harga
tahun 2013. Naiknya liabilitas 2014
jual rata-rata Aluminium Ingot sebesar
karena utang usaha naik sebesar
USD390,32 per ton dibandingkan tahun
USD15.840 ribu, Utang Pajak naik
2013.
sebesar USD25.693 ribu akibat dari kenaikan Laba sebelum pajak tahun
Likuiditas
2014 dibandingkan tahun 2013, dan
Pada akhir tahun 2014 Perusahaan memiliki
likuiditas
dengan
nilai
kas
yang
cukup
kuat
dan
setara
kas
USD342.457 ribu atau rasio kas sebesar 383,10%
yang
berarti
lainnya sebesar USD5,627 ribu.
Tingkat Usaha
Kolektabilitas
Piutang
Perusahaan
mempunyai kas dan setara kas lebih
Tingkat Kolektabilitas Piutang Usaha
besar dari jumlah kewajiban lancar. Rasio
Tingkat kolektabilitas Piutang Usaha pada
lancar tahun 2014 turun 49,30% dari
tahun 2014 meningkat dari 52 hari pada
tahun 2013 karena utang lancar tahun
tahun 2013 menjadi 33 hari pada tahun
2014 naik sebesar USD55.218 ribu. Hal
2014. Peningkatan kolektibilitas piutang
ini
ini
menunjukkan
bahwa
kemampuan
menunjukkan
bahwa
manajemen
perusahaan membayar seluruh utang
Perusahaan dapat tetap efektif dalam
jangka pendeknya adalah sangat baik.
mengelola
tagihan
ke
pelanggan.
Sebagai upaya mitigasi risiko piutang
106 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Keuangan
tidak tertagih, Perusahaan menerapkan
Letter of Credit (L/C) dalam penjualan
sistem pembayaran dimuka, Surat Kredit
produk utama berupa Aluminium Ingot.
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Permodalan Struktur Modal Perusahaan Pada akhir tahun 2014 struktur modal perusahaan adalah sebagai berikut: (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain)
2014*
Modal Saham
920.476
920.476
0
0
17.662
10.800
6.862
163,54
45.465
56.952
(11.487)
79,83
983.603
988.229
(4.626)
99,53
Saldo Laba dicadangkan Saldo Laba belum dicadangkan Jumlah Modal
2013 (Disajikan Kembali)
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian (%)
* Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
Modal
saham
mengalami
Perusahaan
perubahan.
tidak
Sedangkan
Kebijakan Manajemen Struktur Modal
Terkait
saldo laba dicadangkan tahun 2014 naik
63,54%
atau
USD6.862
ribu
Perusahaan
mempertahankan
struktur
dibandingkan tahun 2013 karena adanya
modal yang ada saat ini, mengingat
tambahan pencadangan saldo laba yang
rencana
diputuskan RUPS tahun 2013. Saldo
membutuhkan tambahan modal besar
Laba belum dicadangkan tahun 2014
akan dilaksanakan mulai tahun 2015
turun 20,17% atau USD11.487 ribu karena
sampai dengan 2019 sesuai dengan
adanya pembayaran Dividen 2013 dan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
Dividen interim 2014 dengan total sebesar
(RJPP).
pengembangan
usaha
yang
USD133.310 ribu dengan laba bersih tahun berjalan 2014 sebesar USD128.684 ribu.
Realisasi Investasi Barang Modal Investasi Barang Modal Investasi barang modal yang bersifat rutin pada tahun 2014 difokuskan pada perawatan atau peremajaan aset perusahaan yang sudah terjadwal di 2 lokasi kerja Perusahaan yaitu di Pabrik Peleburan di Kuala Tanjung dan Pabrik Pembangkit Listrik di Paritohan.
Lokasi
Jumlah (USD)
Pabrik Peleburan
9.789.334
Pabrik Pembangkit Listrik
3.690.481
Total
13.479.815
107 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan
Perbandingan Proyeksi 2014 dan Pencapaian Pejualan, Beban-beban serta Laba Rugi (Angka-angka disajikan dalam USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) Penjualan bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban operasional Pendapatan (beban) lainnya Keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing Laba sebelum pajak Pajak Laba bersih Penjualan (kerugian) komprehensif lain Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas EBITDA
RKAP 2014
Realisasi 2014
416.568 (315.269) 101.299 (16.738) 4.789
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian (%)
480.459 (306.945) 173.514 (12.918) 9.033
63.891 (8.324) 72.215 (3.820) 4.244
115,34 97,36 171,29 77,18 188,62
(449)
(449)
n.a.
0 89.349 (22.337) 67.012
169.179 ( 40.495) 128.684
79.830 18.158 61.672
189,35 181,29 192,03
0
0
0
n.a.
67.012
128.684
61.672
192,03
108.845
189.128
80.283
173,76
Penjualan mencapai USD480.459 ribu
turun 22,82% sebesar USD3.820 ribu
atau naik 15,34% sebesar USD63.891
dari RKAP sebesar USD16.738 ribu yang
ribu dari RKAP sebesar USD 416.568
utamanya
ribu, yang disebabkan oleh kenaikan
beban penjualan. Pendapatan (beban)
harga
kuantitas
lainnya sebesar USD9.033 ribu naik
penjualan dibandingkan dengan RKAP.
sebesar 88,62% atau sebesar USD4.244
Sedangkan
ribu
jual
dan
kenaikan
Beban
Pokok
Penjualan
dari
disebabkan
RKAP
oleh
sebesar
turunnya
USD4.789
mencapai USD306.945 ribu atau turun
ribu terutama disebabkan RKAP 2014
2,64%
dari
mencatat beban remediasi tanah sebesar
RKAP sebesar USD315.269 ribu, yang
USD4 juta sedangkan pada tahun 2014
utamanya disebabkan karena Perusahaan
dilakukan
melakukan usaha optimalisasi dan efisiensi
Keuangan atas beban remediasi tersebut
untuk meningkatkan produksi ingot melalui
ke tahun Laporan Keuangan 2013 dan
percepatan instalasi sistem pengumpanan
2012 Laba Bersih tahun 2014 mencapai
Alumina, penyesuaian peningkatan arus
USD128.684 ribu atau naik 92,03%
dengan
sebesar USD61.672 ribu dari RKAP
sebesar
USD8.324
optimalisasi
Anoda,
ribu
Katoda,
dan proses kendali. Beban Operasional
penyajian
kembali
Laporan
sebesar USD67.012 ribu.
tercatat sebesar USD12.918 ribu atau
108 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Keuangan
Posisi Keuangan (Angka-angka disajikan dalam Ribu Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
RKAP 2014
Aset Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Realisasi
total
aset
Realisasi 2014
Kenaikan (Penurunan)
Pencapaian (%)
628.732 426.515 1.055.247
718.779 371.364 1.090.143
90.047 (55.151) 34.896
114,32 87,07 103,31
17.499 5.151 22.650 1.032.596 1.055.247
89.391 17.149 106.540 983.603 1.090.143
71.892 11.998 83.890 (48.993) 34.896
510,83 332,93 470,38 95,26 103,31
sebesar
Realisasi Liabilitas Jangka Pendek sebesar
USD1.090.143 ribu atau naik 3,31% dari
2014
USD89.391 ribu atau naik 410,83%
RKAP sebesar USD1.055.247 ribu.
terutama
disebabkan
oleh
kenaikan
Utang Usaha dari RKAP USD11.589 ribu Hal yang mempengaruhi kenaikan aset
menjadi USD34.976 ribu, Utang Pajak
terutama disebabkan oleh peningkatan
naik dari RKAP USD4.335 ribu menjadi
kas operasi dari RKAP USD 439.007
USD34.440 ribu. Untuk Ekuitas turun
menjadi USD 492.457 dan peningkatan
dari RKAP USD1.032.596 ribu menjadi
persediaan
USD983.603 ribu yang disebabkan oleh
dari
RKAP
USD138.290
menjadi USD156.888.
pembayaran Dividen pada tahun buku 2014 dari RKAP USD34.308 menjadi USD 133.310.
Struktur Modal (Angka-angka disajikan dalam Kenaikan RKAP 2014 Realisasi 2014 USD Ribu, kecuali dinyatakan lain) (Penurunan) Ekuitas
1.032.596
983.603
(48.993)
Pencapaian (%) 95,26
Modal Perusahaan tahun 2014 adalah 100% modal Pemerintah Indonesia.
109 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan
Kebijakan dan Pembagian Dividen Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-729/MK.06/2014 tanggal 30 Oktober 2014 kepada Kementerian BUMN dan Surat Menteri BUMN No. S-816/MBU/12/2014 tanggal 23 Desember 2014 perihal Setoran Dividen Perusahaan, Menteri BUMN selaku RUPS mengusulkan pembayaran Dividen interim oleh Perusahaan ke Kas Negara sebesar USD90 juta, pembayaran Dividen tambahan sebesar Rp114.040.000 ribu dari saldo laba dicadangkan tahun fiskal 2013, dan saldo yang belum dicadangkan Perusahaan sebesar Rp195.665.439 ribu. Berikut adalah tabel pembagian dan pembayaran Dividen tahun 2010 hingga 2014: Tahun Buku
Tanggal Pengumuman
Tanggal Pembayaran
2010 2011 2012
3 Agustus 2012 3 Agustus 2012 1 Agustus 2013 18 Juni 2014 23 Desember 2014
31 Agustus 2012 31 Agustus 2012 30 Agustus 2013 14 Juli 2014 29 Desember 2014
23 Desember 2014
29 Desember 2014
2013 2014*
Dividen Kas yang Dibagikan
Dividen per Earning Share (USD) per Share
USD
394.542.333.500 114.040.000.000
9.300.529 56.910.812 24.052.704 34.162.467 9.147.349
10,10 61,83 26,13
99,87 62,91 26,67
10% 98% 98%
47,05
69,57
68%
90.000.000
97,78
97,78
70%
* merupakan Dividen Interim tahun 2014 yang ditetapkan oleh RUPS
Dampak Perubahan Harga Perusahaan dipengaruhi oleh volatilitas harga komoditas yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kebijakan pemerintah, permintaan pasar dan pasokan dan lingkungan ekonomi global. Salah satu cara mengatasi volatilitas harga diperlukan kebijakan lindung nilai. Perusahaan belum menerapkan kebijakan lindung nilai pada tahun 2014. Adapun dampak perubahan harga terhadap nilai penjualan selama kurun waktu 2 tahun seperti tertera dalam tabel berikut. Item
2014*
Jumlah (USD) 459.983.337 Kuantitas (MT) 199.925 Harga Jual (USD/MT) 2.300,78 * Periode April – Desember 2014 (9 bulan)
2013 497.791.806 260.561 1.910,46
Dampak nilai tukar mata uang asing Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrument keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang. Risiko dari fluktuasi nilai mata uang timbul terutama dari piutang atas penjualan dan liabilitas dari pembelian dalam mata uang selain USD. Adapun dampak nilai mata uang selain dolar AS terhadap kinerja keuangan menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian akibat perbedaan nilai tukar sebesar USD449 ribu pada tahun 2014 dan sebesar USD1.984 ribu pada tahun 2013.
110 Laporan Tahunan2014
Dividen Payout
IDR
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Keuangan
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ Modal
Informasi Transaksi Pihak Berelasi
Perusahaan
Pada tahun buku 2014, Perusahaan tidak
berencana
melakukan
ekspansi bisnis untuk melakukan langkah
pembahasan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
dengan
memiliki transaksi dengan pihak berelasi.
strategis integrasi vertikal hulu ke hilir yang akan menghubungkan mata rantai industri Aluminium yang terputus, dengan membentuk
perusahaan
patungan
maupun membentuk aliansi strategis.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
a. Sektor hulu industri Aluminium berupa pendirian pabrik pemurnian Bauksit
Perusahaan
menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi
material yang mengandung benturan
Kokas (Calcined Petroleum Cokes).
kepentingan dan/atau transaksi dengan
b. Sedangkan dari sektor hilir, molten
pihak afiliasi di sepanjang tahun buku
(Aluminium cair) tidak hanya menjadi
tidak
memiliki
transaksi
2014.
Ingot seperti selama ini, tetapi lebih luas akan menjadi produk turunan Aluminium lainnya.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tanggal 31 Maret 2014 dan tahun
Pada tanggal 12 Februari 2015, Pemerintah
yang berakhir pada tanggal tersebut untuk
Provinsi Sumatera Utara mengirim surat
mencerminkan interpretasi yang lebih
kepada Perusahaan yang menyatakan
tepat atas Standar Akuntansi Keuangan
bahwa keberatan Perusahaan terhadap
yang terkait dengan kewajiban perpajakan
SKPD
Perusahaan
sehubungan berakhirnya Perjanjian Induk
tanggal 24 Desember 2014 masih belum
di
dalam
antara Pemerintah Republik Indonesia
dapat
dengan Nippon Asahan Aluminium dan
disetujui.
surat
Perusahaan
sedang
mengevaluasi langkah-langkah lanjutan
cadangan remediasi tanah.
yang akan diambil dan terus melakukan
111 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Signifikan Terhadap Perusahaan
yang
Berpengaruh
Setelah berakhirnya Perjanjian Induk pada 31 Oktober 2013, maka Perusahaan wajib memenuhi seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana Perseroan Terbatas Badan Usaha Milik Negara lainnya. Beberapa peraturan yang wajib dipenuhi Perusahaan adalah : 1. Pelaporan Mata Uang Perpajakan 2. Depresiasi Pajak 3. Pajak-pajak Daerah
Pelaporan Mata Uang Perpajakan Manajemen Perusahaan memutuskan melanjutkan penggunaan Dolar AS sebagai mata uang perpajakan untuk Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”) tahunan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan telah mengajukan permohonan izin untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan 2014 kepada Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.03/2015 tanggal 6 Januari 2015. Pada tanggal 2 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar untuk menggunakan mata uang Dolar AS untuk pelaporan SPT tahunan 2015.
Depresiasi Pajak Setelah berakhirnya Penjanjian Induk pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan harus mengikuti peraturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku umum, termasuk penerapan metode depresiasi terhadap aset tetap perusahaan sesuai dengan Undang-undang nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan undangundang nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Selanjutnya, ketentuan lebih lanjut mengenai penyusutan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/ PMK.03/2009 tentang jenis-jenis harta yang termasuk kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk keperluan penyusutan, yaitu sebagai berikut:
112 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Keuangan
Masa Manfaat (Tahun)
Contoh
Bukan Bangunan Kelompok 1
4
Sepeda motor, sepeda, mebel (meja, kursi, lemari), mesinmesin kantor (komputer, mesin tik, dll), alat-alat komunikasi
Kelompok 2
8
Kelompok 3
16
Kelompok 4
20
Bangunan Permanen Tidak Permanen
20 10
Keterangan
Mobil, Bus, mesin-mesin pertanian (traktor, mesin bajak), kendaraan konstruksi (truck, dump truck, buldozer), kapal dengan berat < 100 DWT, pesawat telegraf Pesawat, mesin-mesin pertambangan, kapal dengan berat 100 DWT – 1000 DWT, perahu layar, perangkat radio navigasi, pesawat terbang, helikopter Lokomotif, Kapal diatas 100 DWT, dok terapung
Pajak-pajak Daerah Sebagai pengganti pembayaran Annual Fee, Perusahaan membayar pajak-pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Daerah setempat, antara lain: 1. Peraturan Daerah Sumatera Utara No.1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara 2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No.24 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perhitungan Nilai Perolehan Air, Harga Air Baku dan Harga Dasar Air untuk Penetapan Pajak Air Permukaan di Provinsi Sumatera Utara 3. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.2 tahun 2010 tentang Pajak Daerah 4. Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara No.1 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan 5. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah 6. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No.1 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Adapun pajak-pajak daerah yang terkait dengan Perusahaan sesuai dengan peraturan diatas adalah sebagai berikut: 1. Pajak Air Permukaan (PAP) 2. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 3. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) 4. Retribusi Izin Gangguan (IG)
113 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tingkat Kesehatan Perusahaan Indikator ASPEK KEUANGAN Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Imbalan investasi (ROI) Rasio kas Rasio Lancar Perputaran piutang Perputaran persediaan Perputaran total aset Rasio ekuitas terhadap total aset Jumlah Aspek Keuangan ASPEK OPERASIONAL Volume produksi aluminium Volume penjualan aluminium Keselamatan Kerja Proper Jumlah Aspek Operasional ASPEK ADMINISTRASI Laporan Perhitungan Tahunan Rancangan RKAP Laporan Periodik Kinerja PKBL Jumlah Aspek Administrasi TOTAL KATEGORI
Bobot
RKAP-P Tahun 2014 Nilai
Skor
Realisasi 2014 Nilai
20 15 5 5 5 5 5 10 70
6,50% 33,10% 2.508,7% 3.592,9% 26,2 hari 95,6 hari 129,10% 97,90%
8,5 15 5 5 5 4 5 6,5 54
15,3% 17,5% 551% 804,1% 32,9 90,1 45,5% 89,8%
5 5 3 2 15
196.638 Ton 196.638 Ton Bendera Emas Peringkat Biru
5 5 3 1,6 14,6
199.692 Ton 199.925 Ton Bendera Emas Peringkat Biru
5 5 3 2 15
5 5 5
2 bulan 2 bulan 0 hari
<2 bulan <2 bulan <30 hari
5 0 3,3
15 100
5 5 5 15 83,6
SEHAT (AA)
20 13,5 5 5 5 4 2,5 7 62
8,3 85,3 SEHAT (AA)
114 Laporan Tahunan2014
Skor
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi Perusahaan
memahami
pentingnya
pemenuhan fasilitas kerja diharapkan
peran Sumber Daya Manusia (SDM)
perusahaan dapat meningkatkan kualitas
dalam
dan
tenaga kerja dan mampu memenuhi
keberlanjutan bisnis jangka panjang. SDM
kebutuhan operasi dan pertumbuhan
yang memiliki kompetensi memadai akan
perusahaan.
mendorong peningkatan produktivitas dan
Perusahaan
berimbas pada kinerja secara keseluruhan.
pengetahuan, keterampilan dan sikap
Perusahaan juga meyakini bahwa kinerja
karyawan secara berkala dan berjenjang
SDM dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
akan mampu mendorong pertumbuhan
kerja yang akan membentuk kenyamanan
Perusahaan hingga di masa yang akan
bekerja dan hubungan kerja di antara
datang.
menunjang
keberhasilan
berharap
peningkatan
insan Inalum.
Komposisi dan Jumlah Karyawan Dalam upaya mencapai maksud tersebut, telah disusun program pelatihan hard skill
Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun
untuk peningkatan kemampuan teknis
2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari
karyawan,
mengasah
tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.
kemampuan soft skill terkait kerjasama
Kenaikan jumlah karyawan ini merupakan
tim, pengambilan keputusan, strategic
upaya
planning,
dan
pelatihan
mempertahankan
kebutuhan
coaching
tenaga operasi yang banyak memasuki
and mentoring, serta melakukan upaya
masa pensiun dan penyediaan tenaga
pembenahan dan pemenuhan fasilitas
kerja sesuai rencana pengembangan
kerja secara berkesinambungan.
bisnis ke depan melakukan peningkatan
leadership
skills,
kapasitas produksi menjadi 1.000.000 ton Sebagai bagian dari penerapan Good
Aluminium Ingot per tahun.
Corporate Governance, juga dilakukan
Jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2014 adalah 1.954 orang, naik 5,96% dari tahun 2013 yang berjumlah 1.844 orang.
sosialisasi, pelatihan dan penerapan Kode
Perusahaan juga melaksanakan pemetaan
Etik dan Budaya Perusahaan sebagai
talent (talent mapping) pada level pimpinan
acuan bagi setiap insan Perusahaan untuk
untuk memetakan talent masing-masing
dapat bersinergi, serta menjunjung tinggi
pimpinan Sub-Seksi dan Seksi. Program
norma-norma yang berlaku di Perusahaan
ini
sesuai dengan tata kelola perusahaan
karyawan. Selain itu, untuk meningkatkan
yang baik.
produktivitas perusahaan dan mencapai
bertujuan
untuk
pengembangan
sasaran strategis perusahaan, jumlah Dengan adanya program pengembangan
karyawan usia produktif pada tahun 2014
kualitas sumber daya manusia secara
meningkat sebanyak 21% dibandingkan
konsisten
dengan tahun 2013.
dan
terpadu
dan
upaya
115 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Usia 2014 (orang) <=30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun Jumlah
2014
401 402 364 677 1.844
2013
31,5%
36,7%
27,7% 21,5%
<-30th
2013 (orang)
616 420 376 542 1.954
31-30th
21,7%
19,2%
41-50th
>-50th
<-30th
21,8%
31-30th
19,7%
41-50th
>-50th
Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Jabatan/Level Organisasi 2014 (orang) Manajerial Supervisor Pelaksana Jumlah
138 402 1.414 1.954
2013 (orang) 135 364 1.345 1.844
Manajerial
7% Pelaksana
72%
Supervisor
21%
Manajerial
7% Pelaksana
73%
Supervisor
20%
116 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan 2014 (orang)
2013 (orang)
17 140 208 1.589 1.954
15 103 181 1.545 1.844
S2 S1 Diploma-3 Sampai dengan SLTA sederajat Jumlah
S2
17
S1
140
Diploma-3
208
Sampai dengan SLTA sederajat
1.589
Jumlah
1.954 orang
1% 7% 11 % 81 %
S2
15
S1
103
Diploma-3
181
Sampai dengan SLTA sederajat
1.545
Jumlah
1.844
1% 5% 10 % 84 %
orang
2014
2013
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Karyawan tetap Karyawan kontrak Jumlah
2014 (orang)
2013 (orang)
1.942 12 1.954
1.838 6 1.844
99.4 %
99.7 %
0.6 %
0.3 %
2014
2013
Karyawan kontrak
12
Karyawan tetap
1.942
1.954 orang
Karyawan kontrak Karyawan tetap
6 1.844 1.838
orang
117 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Walaupun Inalum berbasis pada industri, namun Inalum tidak membedakan karyawannya dalam bidang gender, terutama untuk jenjang pendidikan Diploma-3 dan S1. Walaupun dari jumlah keseluruhan jumlah karyawati meningkat 7% pada tahun buku 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, namun jumlah karyawati yang direkrut dari level Diploma-3 dan S1 meningkat 82% pada tahun buku 2014, yaitu 3 (tiga) orang pada tahun 2013 menjadi 17 orang pada tahun 2014. Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin 2014 (orang) Laki-laki Perempuan Jumlah
2013
2014
2013 (orang)
1.893 61 1.954
1.787
97.0 %
57
3.0 %
1.893
96.9 %
61
3.1 %
1.787 57 1.844
1.844
Karyawan
1.954
Karyawan
Pengembangan Kompetensi Perusahaan memiliki program pengembangan kompetensi yang terencana, sistematis dan disesuaikan dengan sasaran strategis Perusahaan. Usaha ini dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan karyawan dan non-karyawan yang mendukung operasional Perusahaan. Dengan demikian, kesenjangan kompetensi antara yang dibutuhkan Perusahaan dengan kondisi kompetensi aktual para pemegang jabatan dapat tertutupi secara efektif dan efisien. Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis perusahaan, wawasan dan daya saing karyawan, saat ini ada 23 orang karyawan sedang menjalani program S2 dengan bantuan biaya dari perusahaan untuk beberapa bidang ilmu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
118 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Selama tahun buku 2014, Perusahaan
jenjang S2 di Taiwan bidang Electrical
mengalokasikan
(enam)
Engineering. Program ini akan terus
mandays pelatihan per tahun untuk
rata-rata
6
berlanjut dengan jumlah karyawan yang
semua level karyawan dengan pelatihan
lebih banyak lagi pada tahun-tahun yang
pengembangan manajemen mencapai
akan datang.
63%. Total biaya pengembangan SDM untuk Untuk
meningkatkan
kemampuan
tahun 2014 mengalami peningkatan yang
bidang
signifikan, yaitu sebesar 100% yaitu dari
ketenagalistrikan, perusahaan juga telah
Rp 2,8 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp
memberangkatkan
5,6 milyar pada tahun 2014.
perusahaan
untuk
dalam
melanjutkan
seorang
karyawan
pendidikannya
ke
A. Pendidikan Dan Pelatihan 1.
Pendidikan S2 Luar Negeri yang diikuti oleh 1 (satu) orang karyawan.
2.
Sertifikasi Keahlian, diantaranya adalah: Ahli Las, Ahli K3 Umum, Ahli Kepelabuhanan, Ahli K3 Listrik, Teknisi Listrik, dan Operator Alat Angkat-Angkut.
3.
In-House Training, diantaranya adalah: Risk Management, Project Management, Effective Leadership Skills, Leadership Development Program, Outbound for Manager, HR for Non-HR Manager, Behavior Based Safety, Distribusi Sistem Tenaga, Effective Supervisory Skills, Achievement Motivation Training, Strategic Planning for Executive, dan Management Development Program.
4.
Intra Training, diantaranya adalah: Training untuk tenaga pelaksana, Risk Management, K3, SMK3, Total Quality Management, Pemadam Kebakaran, dan 5S Implementation.
5.
Off-Company Training, diantaranya adalah: Problem Solving and Decision Making, Coaching and Mentoring, Corporate University, Manpower & Workload Analysis, Investigasi Kecelakaan Kerja, Transformasi Budaya Korporasi Melalui GCG, Teknik dan Metode Penyusunan HPS, Modernisasi Sistem Pengadaan Nasional, Professional Director Program, Interpretasi Kebijakan Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan Anak Perusahaan, Feasibility Study, Asset Management BUMN, dan Prosedur Impor.
6.
Overseas Training, yaitu: International Aluminium Conference, dan Petcoke and TMS Conference.
7.
On the Job Training yang dilakukan di unit-unit kerja.
B. Magang Kerja
puluh) orang dari seluruh Indonesia. Para
Dalam rangka memperoleh calon tenaga
calon tenaga kerja ini akan mengikuti
kerja yang berkualitas, Perusahaan mulai
proses
tahun
karyawan tetap.
2014
telah
menyelenggarakan
seleksi
lanjut
untuk
menjadi
program magang kerja kepada 70 (tujuh
119 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
C. Assessment Center dan Talent Mapping Untuk memetakan potensi dan kompetensi karyawan, Perusahaan pada tahun 2014 telah melakukan assessment center kepada 1 (satu) level dan 2 (dua) level di bawah direksi serta program Talent Mapping kepada 2 (dua) level dan 3 (tiga) level di bawah direksi.
Kesetaraan Kesempatan dan Kesejahteraan Karyawan Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan berkompetisi memberikan hasil nyata. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat turnover karyawan, terutama untuk karyawan yang mengundurkan diri. Angka turnover karyawan pada tahun buku 2014 mengalami peningkatan sebesar 17% dari tahun 2013.
Jumlah Turnover Karyawan (orang) Alasan Turnover
2014
2013
155 10 4 4 1 1 175
126 9 7 7 2 2 153
Pensiun Mengundurkan Diri Habis Kontrak Meninggal Dunia Pensiun Dini PHK Jumlah
88,6% 82,0%
Pensiun
5,7% 6,0%
2,3% 4,7%
2,3% 4,7%
0,6% 1,3%
0,6% 1,3%
Mengundurkan Diri
Habis Kontrak
Meninggal Dunia
Pensiun Dini
PHK
2014
2013
Selama tahun 2014 telah dilakukan rotasi dan promosi untuk 538 Karyawan yang dianggap layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan Perusahaan. Perusahaan sadar bahwa Perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan semua pihak yang berkepentingan, termasuk karyawannya. Untuk itu, kesejahteraan karyawan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan. Mulai dari berdirinya Perusahaan hingga periode pelaporan ini, karyawan dan Perusahaan belum pernah berselisih soal kesejahteraan karyawan.
120 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Untuk meningkatkan dan memberikan
PLTA, dan Kantor Jakarta. Serikat Pekerja
kesempatan yang sama bagi setiap
Perusahaan berada dibawah naungan
karyawan
PUK SP LEM SPSI.
dalam
melakukan
kegiatan
ekstrakurikuler perusahaan yang dapat menambah
kenyamanan
bekerja,
Selama tahun 2014, dilakukan 4 kali
Perusahaan menolak segala bentuk isu
pertemuan formal antara manajemen dan
SARA dan gender.
serikat pekerja terkait dengan kenaikan gaji, insentif kinerja dan perubahan umur
Hubungan Industrial Kebebasan Berorganisasi
dan
pensiun Karyawan. Perusahaan
Perusahaan
menciptakan
juga
mengakomodasi
hubungan
benchmark oleh para pengurus serikat
yang baik antara karyawan, perusahaan
untuk melihat beberapa praktek hubungan
dan pemerintah. Hubungan baik yang
industrial di BUMN, industri sejenis dan
saling menguntungkan ini berakibat positif
juga di sekitar Sumatera Utara untuk
terhadap suasana kerja di Perusahaan
peningkatan wawasan dan referensi.
dan lingkungannya.
Teknologi Informasi Selain
itu,
Serikat
Pekerja
sangat
dalam menciptakan suasana kerja yang
Pengembangan Jaringan
nyaman dan meningkatkan motivasi kerja
Sebagai
anggotanya. Perusahaan memiliki 3 (tiga)
perkembangan teknologi jaringan dan
Pimpinan Unit Kerja (PUK) yang tersebar
kebutuhan Perusahaan yang tinggi untuk
di Pabrik Peleburan Kuala Tanjung, Kantor
mendukung mobilitas pekerjaan, Seksi
berperan
sebagai
mitra
perusahaan
respon
Infrastruktur atas
pesatnya
121 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Teknologi
Informasi
upgrade
serta
jaringan
komputer
telah
menambah
melakukan
akses yang lebih cepat telah dilakukan
kapasitas
pengembangan jaringan WAN dengan
sehingga
dapat
peningkatan bandwidth internet dari
terintegrasi satu sama lain disetiap lokasi
kapasitas 8.7 Mbps menjadi 16.9
kerja. Tujuan dari pengembangan ini
Mbps. Peningkatan yang dilakukan
untuk mempermudah akses setiap sistem
ini
aplikasi, informasi dan komunikasi yang
pengembangan
berujung pada peningkatan efektifitas dan
conference yang sebelumnya hanya
efisiensi perusahaan.
lokasi Pabrik Peleburan, PLTA, Kantor
nantinya
akan
mendukung
prasarana
video
Jakarta yang bisa menggunakannya 1. Jaringan LAN (Local Area Network) Dalam
rangka
infrastruktur
IT,
melakukan
maka nantinya Kantor Medan juga
pengembangan Perusahaan
telah
jaringan
LAN
ugrade
dengan penggantian semua network switch
dengan
sistem
backbone
network menggunakan manageable switch
dengan
speed
1
Gbps.
akan bisa terkoneksi.
Pengembangan Website Perusahaan dan Portal KBUMN Transformasi
berikutnya
Perusahaan
akan melakukan pembaharuan website dengan
baru
design
yang
sinergi
Untuk koneksi antara IPP dengan
dengan Logo Perusahaan yang baru.
ISP menggunakan kabel Fiber Optik
Selain perubahan design juga dilakukan
dengan jarak 120 km sedangkan
penambahan item informasi yang lebih
untuk koneksi antara ISP dengan
variatif
Perumahan Tanjung Gading dan antar
bisa disajikan lebih menyeluruh. Media
gedung di ISP mengunakan kabel
informasi lain adalah Portal KBUMN, situs
Fiber. Pengembangan yang dilakukan
ini merupakan sarana bagi Perusahaan
ini telah bisa mendukung penggunaan
di bawah naungan Kementrian BUMN
sistem telepon digital (IP-Telephone)
untuk mempublikasikan informasi mereka.
dimana sebagai media transmisinya
Upaya
menggunakan
komputer.
Perusahaan telah menetapkan kebijakan
Disamping itu untuk mempermudah
mengenai penunjukan Admin Portal yang
akses jaringan telah dipasang wifi
bertanggungjawab atas isi sajian data yang
di masing-masing lokasi kerja bagi
ditampilkan. Salah satu publikasi penting
kebutuhan
yang telah dilakukan dalam penggunaan
jaringan
manajemen
dalam
adalah Perusahaan
merealisasikan
Perusahaan
hal
tersebut,
publikasi
lelang
permintaan
penawaran dari bagian pengadaan.
2. Jaringan WAN (Wide Area Network) LAN
kemajuan
website Perusahaan dan Portal KBUMN
mengakses internet dan email.
Jaringan
agar
saling
Telkom dan terhubung dengan pihak
Pengembangan Layanan ICT (Information and Communication Technologies)
lain melalui jaringan Internet. Dalam
Di bidang IT, Perusahaan telah melakukan
rangka mendukung komunikasi dan
sejumlah
terhubung
menjadi
menggunakan
link
jaringan jaringan
WAN PT
pengembangan
guna
122 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
mempercepat dan mempermudah proses
Perusahaan, implementasi IT Governance
pekerjaan sepanjang tahun 2014 ini yang
akan mulai berjalan di tahun 2015
tujuannya
ini.
untuk
menganti
pekerjaan
Serangkaian
kebijakan,
proses,
manual ke sistem online, di antaranya
aktivitas dan prosedur ini diharapkan
adalah sebagai berikut:
dapat
mendukung
pengoperasian
TI
Perusahaan agar sejalan dengan strategi 1. Pengembangan Business Trip Online
bisnis Management yang integratif dan komprehensif.
System. 2. Pengembangan CA report based on
Prospek Dan Strategi 2015
LME request at ASCS System. 3. Simplification of Monthly Operation
Perusahaan telah menyusun rancangan
Report at WPS System. 4. Pengembangan Invoice Registration
Rencana Jangka Panjang (RJP) untuk periode
System. 5. Pengembangan Sistem Modul Rumah
2015-2019
merujuk
kepada
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-102/M-BUMN/2002
Sakit milik Perusahaan.
tentang Penyusunan Rencana Jangka
Pengembangan ERP Resource Planning) Dalam
rangka
(Enterprise
Panjang Badan Usaha Milik Negara, sekaligus tindak lanjut dari Undang-
mempercepat
proses
pelaporan khususnya laporan keuangan
Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
dan mempermudah dalam mendapatkan informasi
Perusahaan
yang
nantinya
RJP Perusahaan 2015-2019 merupakan
bisa menjadi data dalam pengambilan
rumusan
keputusan
sistem
terencana dalam upaya membangun dan
ERP
manajemen,
maka
berjalan
sekarang
yang
orientasi
usaha/kegiatan
perlu
mengembangkan bisnis inti (core business)
dilakukan penggantian dari sistem yang
dalam bidang industri Aluminium terpadu.
terpisah-pisah
yang
Melalui bisnis inti tersebut, Perusahaan
terintergrasi secara keseluruhan. Studi
menjadi
diharapkan dapat meningkatkan kinerja
untuk
usaha
penerapan
sistem
sistem
ERP
yang
serta
mewujudkan
visi
untuk
baru telah dilakukan di tahun 2014
menjadi Perusahaan Global Terkemuka
dengan mengunjungi Principles ERP dan
Berbasis
perusahaan yang telah menggunakannya
Lingkungan pada 2025.
Aluminium
Terpadu
Ramah
seperti SAP, Oracle, Ms. Dynamic AX, Epicor dan Agresso. Sebagai tindak lanjut
Prospek 2015
hasil yang didapatkan dari studi tadi akan
Perusahaan
menjadi panduan untuk implementasi ERP
tujuan yang sejalan dengan visi dan
yang rencananya akan dilakukan di tahun
misinya. Tujuan tersebut adalah untuk
2015.
meningkatkan kapasitas produksi dan pendapatan
IT Governance
bisnis
Sebagai upaya efisiensi dan efektivitas
kinerja
telah
usaha,
strategis,
menetapkan
mengembangkan
serta
meningkatkan
pengelolaan
lingkungan.
123 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
Perusahaan
berencana
melakukan
ekspansi bisnis dengan total nilai sekitar
Tahap Feasibility Study dan Tahap Persiapan EPC.
USD 4,4 miliar termasuk di dalamnya sekitar USD 532 juta dalam bentuk
4. Pembangunan
Ekspansi
Pabrik
Ekuitas Perusahaan, untuk melakukan
Peleburan Aluminium
langkah strategis integrasi vertikal hulu
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
ke hilir yang akan menghubungkan mata
Tahap Feasibility Study dan Tahap
rantai industri Aluminium yang terputus,
Persiapan EPC.
dengan membentuk anak perusahaan, membentuk
aliansi
strategis
maupun
5. Pengembangan Bisnis Produk Turunan
dengan menerbitkan obligasi.
Aluminium
a. Sektor hulu industri Aluminium berupa
Pada 2015, proyek ini difokuskan
pendirian pabrik pemurnian Bauksit
pada percepatan proses produksi
menjadi Alumina, serta Pabrik Kalsinasi
melalui pemanfaatan aset PT Asahan
Kokas (Calcined Petroleum Cokes).
Aluminium Alloys (AAA) serta Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan JV
b. Sedangkan dari sektor hilir, molten
Agreement
untuk
pembangunan
(Aluminium cair) tidak hanya menjadi
pabrik penghasil Otoparts dan Wire
Ingot seperti selama ini, tetapi lebih
Rod cable.
luas akan menjadi produk turunan Aluminium lainnya.
6. Persiapan Lahan Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
Strategi Pengembangan Bisnis 2015
Tahap Feasibility Study dan Tahap
1. Pengembangan
EPC, persiapan relokasi bangunan
Bisnis
Calcined
Petroleum Cokes (CPC)
yang ada di lokasi rencana proyek, dan
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
inventarisasi lahan.
Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan JV Agreement serta Tahap EPC.
7. Pendirian Anak Perusahaan Pada 2015, program ini difokuskan
2. Pengembangan Bisnis Smelter Grade
pada Tahap Persetujuan dan Tahap JV
Alumina (SGA)
Agreement dengan mitra bisnis untuk
Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
proyek pembangunan PLTU, pabrik
Tahap Pendirian Anak Perusahaan dan
CPC,
pabrik
JV Agreement serta Tahap Feasibility
(SGA),
akuisisi
Study.
Turunan, Kawasan Industri Terpadu Sei
pemurnian PT.
AAA,
Alumina Produk
Mangkei, serta Pengelolaan Limbah. 3. Pembangunan PLTU dan Pelabuhan Pada 2015, proyek ini difokuskan pada
124 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tinjauan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
125 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Tata Kelola Perusahaan
Aspek kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku menjadi fondasi yang penting bagi pelaku usaha untuk menjalankan aktivitas usaha berdasarkan normanorma yang berlaku.
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Sebagai Bentuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan
usaha untuk dapat bersinergi dengan kepentingan di luar dirinya. Pengupayaan aktivitas
operasional
berbasis
ramah
lingkungan, pengusahaan aktivitas bisnis yang berpegang pada prinsip kewajaran,
Kecurangan, baik yang dilakukan pelaku
serta pengelolaan organisasi yang sehat
usaha maupun kecurangan di tingkat
dan aman akan berdampak positif, baik
internal,
terhadap pelaku usaha sendiri maupun
merupakan
preseden
yang
buruk bagi perilaku dunia usaha pada
kepada kepentingan di luar dirinya.
umumnya. Preseden ini akan berakibat negatif terhadap citra dunia usaha, yang
Di luar itu, kewajiban penerapan GCG
kemudian berimbas langsung terhadap
bukan sekedar menempatkan kepatuhan
stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang
terhadap
peraturan
dicita-citakan bersama.
undangan
yang
dan
Secara keseluruhan,
penerapan
GCG
merupakan tindakan nyata dari komitmen pelaku usaha untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan
perundang-
berlaku.
Secara
keseluruhan, penerapan GCG merupakan Pentingnya
penerapan
Perusahaan
yang
Baik,
Tata atau
Kelola
tindakan nyata dari komitmen pelaku
Good
usaha untuk mewujudkan pertumbuhan
Corporate Governance (GCG) menjadi
yang berkelanjutan. Dengan menerapkan
sebuah
asas-asas
tolak
ukur
komitmen
dunia
GCG
dan
kepatuhan,
128 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
pertumbuhan perusahaan akan berjalan
Umum
seimbang dengan pemangku kepentingan
Indonesia. Asas-asas tersebut adalah:
Good
Corporate
Governance
dan pemegang saham, yang kemudian akan memberikan kontribusi besar bagi
1. Transparansi (Transparency)
perjalanan Perusahaan di masa-masa
Keterbukaan informasi material dan
yang akan datang.
relevan mengenai kinerja dan kondisi Perusahaan secara jelas, memadai,
Pedoman Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
akurat serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan
Sejalan
dengan
perubahan
status
Perusahaan dari PMA menjadi BUMN terhitung
sejak
Perusahaan menyesuaikan
19
Desember
asas
kerahasiaan
sesuai
peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2013,
berkewajiban seluruh
informasi
untuk
peraturan
2. Akuntabilitas (Accountability)
dan
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
kebijakan internalnya, baik yang belum
pertanggungjawaban setiap jajaran
maupun yang telah diberlakukan agar
Perusahaan
tunduk dan mengacu pada peraturan
Perusahaan sehingga pengelolaannya
perundang-undangan
dapat terlaksana dengan efisien.
yang
berlaku,
dalam
pengelolaan
khususnya yang terkait dengan penerapan GCG.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility) Kepatuhan dan kesesuaian terhadap
Berdasarkan Peraturan Menteri Badan
peraturan perundang-undangan yang
Usaha
berlaku dalam menjalankan setiap
Milik
Negara
Nomor
Per-01/
MBU/2011 sebagaimana telah diubah
kegiatan bisnisnya.
berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik
Negara
Nomor
Per-09/
4. Kemandirian (Independency)
MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola
Pengelolaan
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
professional
tanpa
Governance) di lingkungan BUMN bahwa
kepentingan
(conflict
Perusahaan BUMN wajib menerapkan
dan pengaruh/tekanan dari pihak
Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal
GCG secara konsisten dan berkelanjutan.
manapun dalam menjalankan aktifitas
6 Oktober 2014
Perusahaan
secara benturan
of
interest)
bisnis Perusahaan. Guna
mencapai
keberhasilan
dalam
jangka panjang, penerapan GCG perlu
5. Kewajaran (Fairness)
dilandasi dengan integritas dan komitmen
Memperhatikan kepentingan pemangku
yang tinggi. Dalam penerapannya, setiap
kepentingan secara berimbang sesuai
aktifitas dan perilaku bisnis Perusahaan
dengan hak dan kewajibannya. Dalam
harus berlandaskan pada prinsip-prinsip
hal lain, Perusahaan melaksanakan
GCG yang selanjutnya disingkat TARIF,
prinsip
sesuai dengan asas-asas prinsip dasar
memberikan kesempatan yang sama
GCG yang tertuang dalam Pedoman
dalam
kesetaraan rekrutmen
dengan
karyawan
dan
129 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
pengembangan karir secara profesional
keputusan dan pelaksanaan tindak
tanpa membedakan suku, agama, ras,
lanjutnya
golongan, gender, dan kondisi fisik.
Perusahaan dengan didasarkan pada
dilakukan
oleh
Organ
nilai bisnis yang sehat, itikad baik,
Penyusunan dan Pengesahan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
azas-azas
saling
berdasarkan
rangka
penerapan
kepatutan
nilai-nilai
moral dan sosial serta kepatuhan terhadap
Dalam
menguntungkan
GCG,
peraturan
Perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
perundang-
undangan yang berlaku.
Perusahaan telah menyusun beberapa perangkat GCG, diantaranya Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang
ditandatangani
oleh
Keterlibatan Unsur Pengawasan dan Penegakan dari Luar
Dewan
Komisaris dan Direksi tertanggal 6 Oktober
Untuk dapat menerapkan GCG yang
2014 di Jakarta. Selain kedua pedoman
berkualitas,
tersebut, Perusahaan melalui manajemen
manajemen telah melakukan kerjasama
melakukan penyusunan Piagam (Charter)
dan menandatangani nota kesepahaman
Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi
dengan berbagai pihak yang memiliki
dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) serta
kewenangan
pengesahan
pengawasan dan penegakan hukum.
kebijakan-kebijakan
dan
prosedur yang mendukung penerapan
Perusahaan
GCG di Perusahaan.
nota
Perusahaan
terhadap telah Provinsi
fungsi
menandatangani
kesepahaman
Perwakilan
melalui
dengan
BPKP
Sumatera
Utara,
Dalam penerapannya, Pedoman GCG
Perusahaan menandatangani Kerjasama
bertujuan untuk,
Pengembangan, Penguatan
1. Memaksimalkan melalui GCG
Kelola
dan
dan Kinerja
Perusahaan
Perusahaan yang akan ditindaklanjuti
prinsip-prinsip
dengan asistensi BPKP terhadap Sistem
nilai
penerapan antara
Tata
Penerapan
lain
Transparansi
Pengendalian
Internal
Perusahaan,
Akuntabilitas
pedoman pengadaan barang dan jasa,
(Accountability), Pertanggungjawaban
pedoman manajemen risiko, pedoman
(Responsibility),
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(Transparency),
Independensi
(Independency), (Fairness)
dan
sehingga
Kewajaran
(PKBL) dan pedoman fraud control plan.
Perusahaan
memiliki kemampuan daya saing
Di samping itu, Perusahaan juga telah
yang lebih baik,
menandatangani
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan
nota
kesepahaman
dengan unit Jaksa Agung Muda Perdata
dan
dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dan
efektif, serta memberdayakan fungsi
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)
dan
terkait penanganan masalah hukum dalam
secara
profesional, meningkatkan
efisien
kemandirian
bidang perdata dan tata usaha negara.
Perusahaan, dan 3. Mendorong
agar
pengambilan
Perusahaan juga mengadakan workshop
130 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Fondasi dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan
mengenai Penanganan Masalah Hukum
Dengan
dalam bidang Perdata dan Tata Usaha
berwenang, Perusahaan akan mampu
Negara
menjalankan
di
Kuala
Tanjung
pada
15
keterlibatan pola
pihak-pihak
organisasi
yang
Desember 2014 yang dihadiri oleh Jaksa
sehat
Agung Muda Bidang Perdata dan Tata
penyimpangan, korupsi serta memiliki
Usaha Negara, Wakil Kepala Kejaksaan
kemampuan
Tinggi
permasalahan-permasalahan hukum yang
Sumatera
Utara,
dan
Kejaksaan Negeri Limapuluh.
Kepala
dan
jauh
dari
praktik-praktik
dalam
menangani
dapat timbul di kemudian hari.
131 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan Struktur tata kelola Perusahaan terdiri dari
kewenangannya dan berlandaskan prinsip
tiga unsur, yaitu Rapat Umum Pemegang
independensi yang dalam pelaksanaannya
Saham (RUPS) sebagai organ tertinggi
semata-mata
pengambilan keputusan, Dewan Komisaris
Perusahaan. Untuk membantu kelancaran
sebagai pengawas dan pemberi nasihat,
tugas, Dewan Komisaris memiliki Komite
dan Direksi sebagai pengelola Perusahaan.
Audit sebagai Organ Pendukung yang
Setiap Organ Perusahaan menjalankan
berfungsi membantu Dewan Komisaris
fungsi
dalam menjalankan tugasnya.
dan
tanggung
jawab
sesuai
untuk
kepentingan
Bagan Kebijakan Manajemen Perusahaan dalam GCG
Rapat Umum Pemegang Saham
Laporan Tahunan yang diadakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku
Sebagai
Perusahaan,
berakhir, dan/atau mengesahkan Rencana
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
organ
tertinggi
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
memegang
tidak
yang diadakan paling lambat 30 (tiga
diberikan kepada Dewan Komisaris dan
kewenangan
yang
puluh) hari setelah tahun anggaran RKAP
Direksi yang dibatasi peraturan perundang-
bersangkutan berjalan. Sementara RUPS
undangan dan Anggaran Dasar termasuk
Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu
meminta
kepada
berdasarkan kebutuhan. RUPS Luar Biasa
Direksi atas pengelolaan Perusahaan,
pertanggungjawaban
dapat diselenggarakan atas permintaan
mengubah
tertulis Pemegang Saham atau Dewan
Anggaran
Dasar
serta
mengangkat dan memberhentikan Direksi.
Komisaris.
Bentuk dan Fungsi RUPS Perusahaan
RUPS wajib diadakan di tempat kedudukan
Bentuk RUPS Perusahaan terdiri dari RUPS
melakukan kegiatan usahanya.
Perusahaan atau di tempat Perusahaan
Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan dilakukan untuk mengesahkan
132 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau Board of Commissioners (BOC) Charter yang telah disahkan pada 30 Mei 2014.
RUPS Tahunan 2013
Piagam ini disusun berdasarkan prinsip-
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
prinsip hukum korporasi, perundang-
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
undangan
yang
Tahun
Anggaran
Dasar,
2013
mengenai
Persetujuan
berlaku,
ketentuan
ketentuan-ketentuan
Laporan Tahunan Tahun Fiskal 2013
dari Rapat Umum Pemegang Saham
dilaksanakan pada 18 Juni 2014 di Kantor
dan
Kementerian BUMN.
Governance
prinsip-prinsip
Good
yaitu
Corporate
transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi
RUPS Tahunan 2014 RUPS
Tahunan
diselenggarakan mengesahkan
dan fairness.
pertama,
pada Rencana
2
yang
Mei
2014
Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris yang
Kerja
dan
dimiliki Perusahaan berisi dasar-dasar
Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk
hukum yang digunakan; keanggotaan,
RKAP Program Bina Lingkungan, Indikator
masa jabatan, ketentuan tentang rangkap
Aspek Operasional Perusahaan Tahun
jabatan,
2014, Indikator-Indikator Kinerja Kunci
Komisaris yang lowong, pemberhentian
(Key Performance Indicator) yang tertuang
oleh RUPS, pengunduran diri anggota,
dalam Kontrak Manajeman Tahun 2014,
program pengenalan anggota Dewan
dan beberapa keputusan lainnya.
Komisaris yang baru; tugas, wewenang,
pengisian
anggota
Dewan
kewajiban, kebijakan pembagian tugas
Dewan Komisaris
antar anggota, kebijakan pengambilan keputusan Dewan Komisaris, tata tertib
Sesuai
dengan
ketentuan
Undang-
rapat
dan
mekanisme
pengambilan
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
keputusan, organ pendukung termasuk
Perseroan Terbatas dan Undang-Undang
Sekretariat Dewan Komisaris dan Komite
No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Audit,
Milik Negara, Dewan Komisaris melakukan
pembelajaran Dewan Komisaris.
serta
program
pelatihan
dan
pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya,
Kriteria Dewan Komisaris
baik mengenai Perseroan maupun usaha
Sesuai
Perseroan, dan memberi nasihat kepada
Perusahaan Pasal 14 ayat 4 (empat)
Direksi, untuk kepentingan Perseroan
sampai dengan 8 (delapan), anggota
dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Dewan
Perseroan.
perseorangan yang cakap melakukan
dengan
Komisaris
Anggaran
adalah
Dasar
orang
perbuatan hukum, kecuali dalam waktu
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya
Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan
pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota
Komisaris diatur dalam Piagam Tata
Direksi atau anggota Dewan Komisaris
Laksana Kerja Dewan Komisaris, atau
atau anggota Dewan Pengawas yang
Board of Commissioners (BOC) Charter
dinyatakan bersalah yang menyebabkan
yang telah disahkan pada 30 Mei 2014.
suatu Perseroan atau Perum dinyatakan
133 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
pailit, serta dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
sepengetahuan
Direksi
untuk
menghadiri rapat Dewan Komisaris, 6. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris
Dewan
Komisaris,
jika
dianggap perlu,
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
terhadap
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini,
kebijakan
8. Membentuk Komite-komite lain selain
pengurusan, jalannya pengurusan pada
Komite Audit, jika dianggap perlu
umumnya baik mengenai Perusahaan
dengan memperhatikan kemampuan
maupun
usaha
yang
Direksi
serta
memberikan
dilakukan
oleh
perusahaan,
nasihat
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal
kepada Direksi termasuk pengawasan
tertentu dan dalam jangka waktu
terhadap pelaksanaan Rencana Jangka
tertentu atas beban Perusahaan, jika
Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan
dianggap perlu, 10. Melakukan
tindakan
pengurusan
Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat
Perusahaan dalam keadaan tertentu
Umum Pemegang Saham, serta peraturan
untuk jangka waktu tertentu sesuai
perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan
Perusahaan
dan
sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar ini, 11. Menghadiri
rapat
Direksi
dan
dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
memberikan pandangan-pandangan
Dalam
terhadap hal-hal yang dibicarakan,
melaksanakan
tugas,
Dewan
Komisaris berwenang untuk: 1. Melihat serta
12. Melaksanakan
buku-buku,
surat-surat,
dokumen-dokumen
memeriksa
kas
verifikasi
dan
untuk
lainnya, keperluan
lain-lain
surat
berharga dan memeriksa kekayaan
kewenangan
pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan
dengan
peraturan
perundang-undangan,
anggaran
dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Perusahaan, 2. Memasuki
pekarangan,
gedung,
dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan, 3. Meminta
Dewan Komisaris berkewajiban : 1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
penjelasan
dari
Direksi
dan/atau pejabat lainnya mengenai
melaksanakan
pengurusan
Perusahaan, 2. Meneliti
dan
menelaah
serta
segala persoalan yang menyangkut
menandatangani Rencana Jangka
pengelolaan Perusahaan,
Panjang Perusahaan dan Rencana
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan
yang
telah
dan
akan
dijalankan oleh Direksi,
Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini,
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat
3. Memberikan pendapat dan saran
lainnya di bawah Direksi dengan
kepada Rapat Umum Pemegang
134 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Saham mengenai Rencana Jangka
dan dimasukkan dalam RKAP,
Panjang Perusahaan dan Rencana
9. Membentuk Komite Audit,
Kerja dan Anggaran Perusahaan,
10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada
4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat
Rapat Umum Pemegang Saham, 11. Membuat
dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap
risalah
rapat
Dewan
Komisaris dan menyimpan salinannya, 12. Melaporkan
kepada
Perusahaan
masalah yang dianggap penting bagi
mengenai kepemilikan sahamnya dan/
kepengurusan Perusahaan,
atau keluarganya pada Perusahaan
5. Melaporkan dengan segera kepada
tersebut dan Perusahaan lain,
Rapat Umum Pemegang Saham
13. Memberikan laporan tentang tugas
apabila terjadi gejala menurunnnya
pengawasan yang telah dilakukan
kinerja Perusahaan,
selama tahun buku yang baru lampau
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala
kepada Rapat Umum Pemegang
dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan
Saham, 14. Melaksanakan
tahunan,
kewajiban
lainnya
dalam rangka tugas pengawasan
7. Memberikan penjelasan, pendapat
dan pemberian nasihat, sepanjang
dan saran kepada Rapat Umum
tidak bertentangan dengan peraturan
Pemegang Saham mengenai Laporan
perundang-undangan,
Tahunan, apabila diminta,
dasar, dan/atau keputusan Rapat
8. Menyusun program kerja tahunan
anggaran
Umum Pemegang Saham.
Susunan dan Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris Per 31 Desember 2014, susunan dan komposisi Dewan Komisaris Perusahaan sebagai berikut: Jabatan
Nama
Komisaris Utama
Agus Tjahajana W.
Komisaris
Emmy Yuhassarie
Komisaris
Dasar Pengangkatan
Awal Menjabat
SK-45/MBU/2014 RUPS 9 Desember 2013 dan SK-45/MBU/2014
10 Maret 2014
Ahmad Fuad Rahmany
SK-45/MBU/2014
10 Maret 2014
Komisaris
Ferry SP Sinamo
SK-80/MBU/2014
17 April 2014
Komisaris
Chairuman Harahap
SK-206/MBU/10/2014
13 Oktober 2014
9 Desember 2013
Pembagian Tugas Antar Dewan Komisaris Pembagian lingkup tugas antar Dewan Komisaris Perusahaan seperti di bawah ini, Agus Tjahajana W. (Komisaris Utama) Tugas Komisaris Utama Agus Tjahajana W. mengkoordinir tugas-tugas Komisaris. Selain itu, Komisaris Utama Agus Tjahajana W. Bertanggung jawab menangani bidang teknologi, operasi dan pengembangan industri aluminium; serta mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan sistem teknologi informasi. Emmy Yuhassarie (Komisaris) Komisaris Emmy Yuhassarie bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait kegiatan audit, sistem pengendalian internal, dan good corporate governance.
135 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Ahmad Fuad Rahmany (Komisaris) Komisaris Ahmad Fuad Rahmany memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan arahan terkait kebijakan keuangan dan pemasaran/marketing. Ferry SP Sinamo (Komisaris) Komisaris Ferry SP Sinamo bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen resiko, umum dan SDM, hubungan dengan pemangku kepentingan lokal, serta kebijakan mutu dan pelayanan Chairuman Harahap (Komisaris) Komisaris Chairuman Harahap bertugas mengawasi dan memberikan arahan terkait aspek manajemen, legal & compliance dan hubungan dengan pemangku kepentingan nasional
Program Pengenalan Perusahaan
Pada
tahun
Harahap
buku
diangkat
2014,
Chairuman
menjadi
anggota
Dewan Komisaris per tanggal 12 Okotober Kepada
Komisaris
2014. Program pengenalan Perusahaan
yang diangkat untuk pertama kalinya
anggota
terhadap anggota Dewan Komisaris yang
wajib
baru dilakukan sebagai berikut:
diberikan
Dewan program
pengenalan
mengenai Perusahaan. Tanggung jawab
1. Presentasi mengenai profil dan kinerja
untuk mengadakan program pengenalan
Perusahaan, profil dan kinerja Direksi
tersebut
Sekretaris
dan Dewan Komisaris serta Tata
berada
Perusahaan.
pada
pengenalan
kelola Perusahaan yang Baik yang
prinsip-prinsip
dilakukan pada 17 Oktober 2014.
GCG oleh BUMN, gambaran mengenai
Presentasi dibawakan oleh Sekretaris
BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,
Perusahaan dan Sekretaris Dewan
meliputi:
Program
pelaksanaan
dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha
Komisaris. 2. Rapat Gabungan Dewan Komisaris
jangka pendek dan jangka panjang, posisi
dan
kompetitif, risiko dan masalah-masalah
Perkenalan Anggota Komisaris baru,
strategis lainnya, keterangan berkaitan
yang diadakan pada 17 Oktober
dengan kewenangan yang didelegasikan,
2014.
Direksi
dengan
agenda
audit internal dan eksternal, sistem dan
3. Kunjungan ke Perusahaan, yang
kebijakan pengendalian internal, termasuk
diadakan pada tanggal 17 dan 18
Komite Audit; keterangan mengenai tugas
Desember 2014, yaitu ke Kantor
dan tanggung jawab serta hal-hal yang
Pusat
tidak diperbolehkan.
Tanjung.
Program pengenalan BUMN dapat berupa
dan
Smelter
Plant
Kuala
Hubungan Kerja dengan Direksi
presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan lain dan pengkajian dokumen
Pola hubungan kerja Dewan Komisaris
atau program lainnya yang dianggap
dengan Direksi diatur dalam Anggaran
sesuai dengan BUMN dimana program
Dasar
tersebut dilaksanakan.
Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris
dan
Board
Manual
Dewan
bertugas untuk melakukan pengawasan
136 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
dan pemberian saran kepada Direksi atas jalannya
Perusahaan,
yang
dilakukan
dalam rapat maupun dilakukan tanpa
f.
Hal-hal
lain
diperkirakan
yang
penting
akan
dan
mempengaruhi
kinerja Perusahaan ke depan.
tatap muka secara langsung, antara lain
Secara
melalui surat menyurat, laporan, dan lain-
pengawasan kinerja manajemen, Dewan
lain.
Komisaris
internal,
dalam
menugaskan
pelaksanaan Komite
Audit
untuk melakukan telah atas laporan Selain itu, Dewan Komisaris bertugas
kinerja
untuk
Komite Audit untuk membahas bersama
memberikan
persetujuan
atau
yang
kemudian
mengundang
rekomendasi atas beberapa hal yang diatur
berdasarkan
dalam Anggaran Dasar, sebagaimana
disampaikan oleh Komite Audit. Komite
Pasal 11 ayat (11) dan nomor (10).
Audit
hasil
pada
penelaahan
prinsipnya
yang
melakukan
evaluasi atas kinerja berkala, melakukan
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
analisis, serta menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dan penjelasan dari Direksi. Berdasarkan
Pelaksanaan
tugas
pengawasan
dan
hasil diskusi, Dewan Komisaris kemudian
pemberian nasehat diwujudkan dalam
menyampaikan tanggapan dan pertanyaan
bentuk kegiatan rapat Dewan Komisaris
tertulis kepada Direksi.
dan berbagai kegiatan lain, mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan yang baik
Dalam rapat Direksi dan Dewan Komisaris
(Good Corporate Governance).
dilakukan
pembahasan
atas
kinerja
berkala bulanan, berdasarkan laporan
Pengawasan atas Kinerja dan Perkembangan Berkala Perusahaan
kinerja bulanan serta surat tanggapan dan
Dalam rapat, Dewan Komisaris membahas
Direksi memaparkan presentasi kinerja
jalannya Perusahaan yang dikelola oleh
bulanan,
Direksi beserta seluruh jajarannya, baik
mendapatkan
secara internal Dewan Komisaris, dengan
Komisaris, sebagai contoh komunikasi-
mengundang
komunikasi yang telah dilakukan oleh
Komite
Audit
maupun
pertanyaan tertulis dari Dewan Komisaris.
dengan mengundang Direksi. Dewan
Direksi
Komisaris
mengevaluasi
beserta
hal-hal
perhatian
dengan
yang dari
pemerintahan
perlu Dewan
daerah
pencapaian
guna mensosialisasikan perubahan Inalum
kinerja setiap bulan dengan berpedoman
menjadi BUMN, updating perkembangan
kepada Rencana Kerja dan Anggaran
status pengalihan hak pengelolaan atas
Perusahaan (RKAP) Tahun 2014, yaitu dari
tanah Inalum, Draft Pedoman Tata Kelola
aspek :
Perusahaan yang Baik (Code of Corporate
a. Kinerja Operasi,
Governance),
b. Kinerja Keuangan,
Perusahaan (Code of Conduct), termasuk
c. Kinerja Aspek Umum dan SDM,
hal-hal
d. Kinerja Aspek Investasi dan Capex,
perhatian untuk segera diselesaikan.
lain
pedoman yang
penting
Kode
Etik
mendapat
e. Aspek compliance dan administrasi sesuai GCG,
137 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Dalam
rapat
Dewan
menyampaikan
Komisaris
pertanyaan-pertanyaan,
ketersediaan SDM,
keterbatasan
cash,
pengembangan
teknologi
saran dan masukan kepada Direksi. Direksi
smelter
menjawab langsung pertanyaan tersebut
meningkatkan
dan
dari fasilitas yang telah ada, kapasitas
menyajikan
Terhadap
data
hal-hal
pendukungnya.
yang
memerlukan
persetujuan Komisaris, setelah dilakukan
saat
ini
dalam
kapasitas
rangka produksi
penyerapan produk oleh pasar, dan lain-lain.
pembahasan dalam rapat, ditindaklanjuti
b. Pelaksanaan rekruitmen karyawan
dengan adanya surat persetujuan dari
baru dan pendayagunaan karyawan
Dewan Komisaris.
yang telah pensiun untuk tetap membantu Perusahaan.
Pengawasan atas Aspek Strategis
Dewan
Komisaris
pentingnya
menyampaikan
transfer
keahlian
dari
karyawan lama kepada karyawan Pada tahun 2014, terdapat berbagai
yang
agenda khusus tentang tindakan Direksi
kompetensi karyawan Perusahaan
yang dalam pelaksanaannya memerlukan
yang cukup langka di Indonesia.
persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS.
Perlu dibentuk talent managemet
Terhadap hal ini, Dewan Komisaris telah
untuk
melakukan pembahasan, baik secara
Manajemen di masa yang akan
internal,
datang.
mengundang
komite
audit,
maupun membahas bersama dengan
baru
direkrut,
mengingat
mempersiapkan
c. Perkembangan
regenerasi
penanganan
Direksi. Beberapa topik tersebut adalah
Limbah B3 terdahulu dan sistem
sebagai berikut:
pengelolaan limbah ke depan.
a. Rencana pengembangan Inalum ke
Pengelolaan
depan Terkait
limbah
B3
harus
dikoordinasikan dengan Kementerian dengan
hal
tersebut,
Lingkungan Hidup untuk mencari
Dewan Komisaris telah melakukan
metode yang paling tepat dan tidak
pembahasan
melanggar ketentuan yang berlaku.
dengan
Direksi
mengenai rencana pengembangan Perusahaan lain
ke
pembangunan
Pembangkit
Listrik
depan,
d. Kebijakan
Pemerintah
terkait
antara
penanganan krisis listrik Sumatera
Pabrik
CPC,
utara dan peran Perusahaan dalam
Tenaga
Uap
memberikan bantuan pasokan listrik
(PLTU), pembangunan Pabrik SGA,
dari PLTA.
ekspansi
kapasitas
Sesuai Good Corporate Governance
Smelter existing, dan ekspansi ke
(GCG), Dewan Komisaris bertugas
hilir. Pembahasan dilakukan untuk
untuk
mematangkan langkah Inalum dalam
terhadap
rangka meraih target jangka panjang,
perusahaan
dengan sumber daya yang dimiliki
signifikan
saat ini, meliputi antara lain pemilihan
perusahaan.
teknologi,
peningkatan
penyediaan
melakukan perubahan yang terhadap
pengawasan lingkungan berdampak kinerja
teknologi,
138 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Pengalihan
listrik
PLTA Perusahaan kepada PT PLN
dari PLTA Perusahaan kepada PT
penggunaan
(Persero). Kompensasi yang diterima
PLN
oleh Perusahaan harus memadai
(Persero)
akan
berdampak
pada tingkat operasi dari Smelter,
untuk
mengingat penggunaan listrik dari
misalnya untuk upaya ekspansi ke
PLTA yang sudah optimal.
bisnis hilir (alloy, dll).
investasi
pengembangan,
e. Pembagian Laba bersih Perusahaan Pada prinsipnya, Dewan Komisaris
untuk tahun fiskal 2013 sebesar
mendukung
kebijakan
USD68.616.058.
sepanjang
tidak
kepentingan
Perusahaan
tersebut merugikan
Berdasarkan pembahasan bersama
untuk
dengan Direksi, Dewan Komisaris
tumbuh dan berekspansi ke depan.
telah menyampaikan rekomendasi
Dewan Komisaris telah mendiskusikan
dan usulan kepada Menteri BUMN
langkah Perusahaan yang terbaik,
selaku RUPS melalui melalui surat
bersama dengan Direksi. Dewan
No. KOM-12/S/2014 tanggal 11 Juni
Komisaris mendampingi Direksi pada
2014.
saat menerima kunjungan Menteri
f.
Penetapan Kantor Akuntan Publik
BUMN di Kuala Tanjung, Sumatera
(KAP)
Utara,
Keuangan Perusahaan Tahun Buku
terkait
dengan
kebijakan
Pemerintah mengenai pasokan listrik
KAP
Auditor
Laporan
2014.
139 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Dalam RUPS Tahunan Tahun Fiskal
h. Pembagian Dividen Interim atas
2013, Dewan Komisaris mengusulkan
Laba
agar KAP ditetapkan secara terpisah,
Buku 2014.
antara lain mengingat pelaksanaan
Merujuk pada surat Menteri BUMN
pengadaan jasa audit KAP masih
dalam
membutuhkan
MBU/12/2014 tanggal 23 Desember
Selanjutnya,
tambahan Dewan
waktu.
Komisaris
bersih
2014
Perusahaan
surat dan
Nomor
surat
Tahun
:
S-816/
Direksi
Nomor
meminta kepada Direksi (melalui surat
139/L-Dirut/XII/2014
Nomor KOM-21/S/2014 tanggal 18
Desember 2014, maka pada tanggal
juli 2014) agar melakukan pengadaan
26 Desember 2014, dalam rangka
jasa KAP sesuai ketentuan yang
mendukung
berlaku, serta menyampaikan Term
negara,
Of Reference (TOR) yang digunakan
mengusulkan
dalam pengadaan Jasa KAP tersebut.
agar melakukan penyetoran Dividen
Setelah
Interim tahun 2014 sebesar USD 90
Direksi
menyampaikan
hasil pengadaan jasa KAP, Dewan
tanggal
ketahanan
Menteri
24
anggaran
BUMN
kepada
telah
Perusahaan
Juta.
Komisaris melalui surat nomor KOM44/S/2014 tanggal 27 Oktober 2014
Dewan Komisaris memberikan respon
menyampaikan Usulan KAP terpilih
cepat
dengan
menyelenggarakan
kepada Menteri BUMN, yaitu KAP
rapat
internal
untuk
Purwantono, Suherman & Surja, yang
dan mengambil keputusan. Dewan
berafiliasi dengan Ernst & Young,
Komisaris
untuk dapat ditetapkan oleh RUPS.
peran
g. Penetapan Logo baru Perusahaan Dalam
penyusunan
desain-desain
menyadari
Inalum
ketahanan
membahas
dalam
APBN.
ketentuan
pentingnya mendukung
Merujuk
Anggaran
pada Dasar
dari logo baru, Dewan Komisaris
Perusahaan
telah
Tim
Dewan Komisaris menyetujui usulan
Penyusun Logo Inalum mengenai
pembagian dividen interim tersebut
aspirasi
akan
dan menyampaikan surat persetujuan
digambarkan dari logo baru. Dalam
tertulis kepada Direksi melalui surat
rapat Direksi dan Dewan Komisaris,
Nomor : KOM-64/S/2014 tanggal 26
telah dibahas mengenal alternatif
Desember 2014.
logo
diwawancarai nilai-nilai
yang
oleh yang
tersedia.
pasal
ayat
11,
Selanjutnya,
Direksi meminta rekomendasi tertulis
Memperhatikan
dari
pengembangan
Dewan
26
Komisaris
mengenai
berbagai
rencana
perusahaan
logo baru tersebut, dan Dewan
ke
Komisaris melalui surat Nomor KOM-
pembangunan pabrik CPC, rencana
39/S/2014 tanggal 23 Oktober 2014
pembangunan
telah
rekomendasi
perusahaan ke sektor hilir, dan lain-
terhadap 2 (dua) alternatif logo baru
lain, maka Dewan Komisaris juga
Inalum.
meminta kepada Direksi untuk segera
telah
memberikan Selanjutnya mendapatkan
usulan
logo
persetujuan
depan,
menetapkan
seperti PLTU,
proyeksi
kerjasama ekspansi
kebutuhan
dari Menteri BUMN selaku RUPS
capital expenditure dan operational
Perusahaan.
expenditure
untuk
jangka
waktu
140 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
i.
5 (lima) tahun ke depan, sehingga
Dewan Komisaris menyusun Board
kebutuhan kas dapat dipersiapkan
of Commissioners (BOC) Manual
dengan baik.
sebagai pedoman kerja Anggota
Penelaahan Sistem
terhadap Risiko
dan
Dewan Komisaris dan organ Dewan Komisaris,
dilanjutkan
dengan
Sistem Pengendalian Internal.
pembahasan Board Manual bersama
Meskipun unit Manajemen Risiko
Direksi. Selanjutnya, akan dilanjutkan
baru dibentuk pada 1 April 2014,
dengan sosialisasi kepada keseluruh
maka Dewan Komisaris mendorong
jajaran
agar
karyawan terhadap GCG Manual,
Direksi
Manajemen
j.
Khusus
Manajemen
memiliki Risiko
Kebijakan perusahaan.
manajemen
Pedoman
Etika
hingga
Perusahaan
level dan
Sebagaimana unit Manajemen Risiko,
Sistem
unit Pengendalian Internal juga masih
(Whistleblowing
fokus pada penyusunan prosedur-
aspek pelaksanaan teknis, dilakukan
prosedur dan SOP. Ke depannya,
pembahasan atas beberapa Standard
fungsi SPI harus diperkuat, baik dari
Operation & Procedure (SOP) seperti
sisi jumlah, kompetensi, maupun
SOP Pengendalian Gratifikasi, SOP
posisinya dalam Perusahaan.
Pengadaan Barang dan Jasa, dan
Peningkatan Teknologi Informasi.
lain-lain.
Pengaduan
Pelanggaran
System).
Pada
Dalam rapat yang khusus membahas hal tersebut, meskipun perusahaan
Terkait dengan sistem pengadaan
belum menggunakan sistem informasi
barang dan jasa, Dewan Komisaris
yang sepenuhnya terintegrasi, Dewan
menyarankan
Komisaris mendorong dibentuknya
SOP tersebut. Komite Audit telah
sistem
yang
memberikan masukan terkait SOP
meningkatkan
tersebut, antara lain terkait rekam
teknologi
terintegrasi, derajat
informasi
guna
kekinian
serta
akurasi
jejak setiap vendor, terkait proses
informasi /data yang diperlukan bagi
pengambilan
pengambilan keputusan
menentukan
yang mau
penyempurnaan
keputusan nominasi
dalam
pemenang
tidak mau akan berpengaruh pada
tender,
kinerja Perusahaan.
perlakuan terhadap seluruh vendor.
k. Penyempurnaan infrastruktur Good Corporate Governance Sebagai maka
sebuah Dewan
dan
asas
kesetaraan
Fungsi Satuan Pengendalian Internal agar dilibatkan dalam perbaikan-
BUMN
baru,
perbaikan sistem pengadaan barang
Komisaris
fokus
dan jasa.
pada infrastruktur yang diperlukan perusahaan
sebagai
pengelolaan
yang
mengacu
kepada
fondasi perusahaan
praktik
Secara bertahap baik Manual maupun SOP tersebut
akan disosialisasi
tata
hingga level paling bawah agar
kelola perusahaan yang baik (Good
terjadi suatu proses memiliki melalui
Corporate Governance).
internalisasi maupun peresapan nilai nilai yang sama di seluruh peringkat manajemen.
141 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Program Pengenalan Komisaris Baru
3. Kunjungan ke Pabrik, yang diadakan pada tanggal 15-18 November 2014 dan 17-18 Desember 2014 yaitu ke
Berkaitan dengan pengangkatan Bapak
Kantor Pusat dan Smelter Plant Kuala
Chairuman Harahap sebagai Komisaris
Tanjung.
baru Inalum pada tanggal 13 Oktober 2014,
telah
diadakan
serangkaian
Laporan Penelaahan Tahun 2014
program pengenalan Komisaris baru, Dalam rangka mendukung pelaksanaan
sebagai berikut ; 1. Presentasi
mengenai
Profil
dan
tugas
pengawasan
dan
pemberian
Kinerja Perusahaan, Profil dan Kinerja
nasehat Dewan Komisaris, telah disusun
Direksi dan Dewan Komisaris serta
penelaahan-penelaahan yang dilakukan
Tata kelola perusahaan yang baik
oleh Komite Audit Perusahaan, sebagai
ada hari Jumat, 17 Oktober 2014.
berikut :
Presentasi dibawakan oleh Sekretaris
1. Penelaahan terhadap laporan kinerja
Perusahaan dan Sekretaris Dewan Komisaris. 2. Rapat Dewan Komisaris – Direksi dengan agenda Perkenalan Anggota Komisaris baru, yang diadakan pada tanggal 17 Oktober 2014.
bulanan dilakukan oleh Komite Audit, 2. Penelahaan
terhadap
Laporan
Keuangan (Audited) Tahun fiskal 2013 oleh Komite Audit, 3. Penelaahan terhadap RKAP tahun 2015 oleh Komite Audit.
142 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
Segala
keputusan
Komisaris
mengikat apabila dihadiri atau diwakili
diambil dalam rapat Dewan Komisaris.
oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah
Keputusan dapat pula diambil di luar
anggota Dewan Komisaris. Dalam mata
rapat
Dewan
Dewan
sepanjang
acara lain-lain, rapat Dewan Komisaris
seluruh anggota Dewan Komisaris setuju
Komisaris
tidak berhak mengambil keputusan kecuali
tentang cara dan materi yang diputuskan.
semua anggota Dewan Komisaris atau
Rapat Dewan Komisaris dianggap sah
wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui
apabila diadakan di tempat kedudukan
penambahan mata acara rapat.Seorang
Perusahaan atau di tempat
di
anggota Dewan Komisaris dapat diwakili
dalam wilayah Republik Indonesia. Rapat
dalam rapat hanya oleh anggota Dewan
Dewan Komisaris dapat diselenggarakan
Komisaris
melalui
tertulis.
media
lain
telekonferensi,
video
lainnya
berdasarkan
kuasa
konferensi, atau sarana elektronik lainnya yang
peserta
Semua keputusan dalam rapat Dewan
Rapat Dewan Komisaris saling melihat
memungkinkan
Komisaris diambil dengan musyawarah
dan mendengar secara langsung serta
untuk
berpartisipasi
musyawarah
Komisaris
semua
dalam
mengadakan
rapat.
Dewan
rapat
mufakat. tidak
Apabila
melalui
tercapai
mufakat,
paling
maka keputusan rapat Dewan Komisaris
sedikit setiap bulan sekali, dan dalam
diambil dengan suara terbanyak biasa.
rapat tersebut Dewan Komisaris dapat
Apabila jumlah suara yang setuju dan
mengundang Direksi.
tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan
Panggilan
Rapat
Dewan
rapat
adalah
yang
sama
Komisaris
dengan pendapat pimpinan rapat, dengan
disampaikan secara tertulis oleh Komisaris
tetap memperhatikan ketentuan mengenai
Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris
pertanggungjawaban, kecuali mengenai
yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan
diri orang, pengambilan keputusan rapat
disampaikan dalam jangka waktu paling
dilakukan
lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan
tertutup.
atau dalam waktu yang lebih singkat jika
Selama tahun 2014 telah diadakan rapat
dalam keadaan mendesak, dengan tidak
Dewan Komisaris beserta Organ Dewan
memperhitungkan tanggal panggilan dan
Komisaris, sebagai berikut :
tanggal rapat. Panggilan rapat ini harus
1. Rapat Internal Dewan Komisaris 7
mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. Panggilan rapat tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat.
dengan
pemilihan
secara
(tujuh) kali, 2. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit 6 (enam) kali, 3. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 13 (tiga belas) kali, 4. Rapat
Internal
Komite
Audit
9
(sembilan) kali.
143 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Agus Tjahajana W.
Nama
26
24
92,3
Emmy Yuhassarie
26
23
88,5
Ahmad Fuad Rahmany
26
23
88,5
Ferry SP Sinamo
26
25
96,2
Chairuman Harahap
11
11
100,0
*Ketidakhadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan Key Performance Indicator (KPI) yang telah disahkan dalam RUPS RKAP Tahun 2014. Penilaian dilakukan sendiri oleh Dewan Komisaris (self-review) dan dilaporkan kepada Menteri BUMN selaku pemegang saham setiap triwulan. Capaian terhadap KPI Tahun 2014 Dewan Komisaris tergambar pada tabel di bawah ini: Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris Tahun Buku 2014 Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2014
Bobot (%)
Realisasi
Skor
1
Frekuensi
26
10
9
12
13,3
Frekuensi
1
5
1
2
5
Frekuensi
2
10
2
4
10
Pelatihan/Pembelajaran Anggota 2 Dewan Komisaris Kunjungan Anggota Dewan 3 Komisaris ke Lapangan II. Dewan Komisaris dengan Direksi
Stretch
I. Internal Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris
Base
4
Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RJPP
Hari
1
15
60
45
15
5
Jangka Waktu Pemberian Tanggapan dan Rekomendasi atas Rancangan RKAP
Hari
14
15
30
20
15
6
Jangka Waktu Pemberian Keputusan Atas Permintaan Persetujuan dari Direksi
Hari
14
20
14
15
20
Frekuensi
2
10
1
2
20
Frekuensi
1
10
1
1
10
Frekuensi
1
5
1
1
5
III. Dewan Komisaris dengan RUPS Kehadiran Dewan Komisaris 7 dalam RUPS/LB Pembuatan Laporan Tahunan 8 Tugas Pengawasan Dewan Komisaris 9
Pengusulan Penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada RUPS
REALISASI
100
144 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
113.3
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi
independensi, dan kewajaran). Tujuan Piagam ini adalah:
Berdasarkan BUMN
Peraturan
No.
Menteri
PER-07/MBU/2010
1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung
yang
jawab Direksi maupun hubungan
diperbaharui dengan PER-04/MBU/2014
kerja di antara Direksi dan Dewan
tentang pedoman penetapan penghasilan
Komisaris.
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
2. Mempermudah
Pengawas
BUMN,
maka
organ
di
bawah
penetapan
Direksi dan organ di bawah Dewan
remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan
Komisaris untuk memahami tugas
oleh RUPS. Penghasilan Dewan Komisaris
dan tanggung jawab masing-masing
terdiri dari honorarium, tunjangan (THR,
maupun hubungan antara organ-
transportasi, asuransi purna jabatan),
organ tersebut.
fasilitas (kesehatan dan bantuan hukum)
Piagam Direksi Perusahaan berisi antara
dan tantiem/insentif kinerja.
lain: dasar hukum, prinsip dasar dan tata laksana mekanisme/hubungan kerja
Program Peningkatan Kompetensi
dengan
Dewan
Komisaris,
jabatan anggota Direksi,
ketentuan tugas dan
wewenang Direksi, termasuk wewenang Di sepanjang tahun buku 2014, terdapat
Direksi dan Direktur Utama yang harus
2 (dua) anggota yang berkesempatan
mendapatkan persetujuan dari Dewan
mendapatkan
peningkatan
Komisaris dan/atau RUPS, kewajiban,
kompetensi berupa seminar, workshop,
ketentuan penyusunan dan penyampaian
dan agenda peningkatan kompetensi
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
lainnya. Komisaris Ferry SP Sinamo dan
dan
Komisaris Chairuman Harahap mengikuti
Perusahaan,
“Workshop
program
Interpretasi
Rencana
Kerja
dan
Manajemen
Anggaran
Risiko
dan
Kebijakan
Sistem
Pengendalian
Penyusunan RKAP dan KPI BUMN dan
Direksi
dan
Anak Perusahaan” yang diselenggarakan
Organ pendukung Satuan Pengawasan
oleh Kementerian BUMN.
Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan,
Internal,
pengambilan
Rapat
keputusan,
hubungan dengan anak usaha, program
Direksi
pengenalan Perusahaan, dan ketentuanketentuan lain yang mengatur Direksi
Pedoman Kerja Direksi
dalam menjalankan fungsinya.
Perusahaan memiliki Piagam Direksi atau Board of Director Charter yang telah
Kriteria dan Independensi Direksi
disahkan pada 2014 dan disusun agar
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan Pasal
tugas dan kewenangan serta mekanisme
10 dan Piagam Direksi, yang dapat diangkat
kerja
dengan
sebagai anggota Direksi adalah orang
efisien, efektif dan konsisten serta tetap
perseorangan yang cakap melakukan
memperhatikan
Direksi
Corporate
dapat
berjalan
Good
perbuatan hukum, kecuali dalam waktu
(transparansi,
5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya
responsibilitas,
pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota
prinsip-prinsip
Governance
akuntabilitas,
145 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Direksi atau anggota Dewan Komisaris
dan sesuai dengan maksud dan tujuan
atau anggota Dewan Pengawas yang
Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
di dalam maupun di luar Pengadilan tentang
Perusahaan atau Perum dinyatakan pailit,
segala hal dan segala kejadian dengan
atau dihukum karena melakukan tindak
pembatasan-pembatasa
pidana yang merugikan keuangan negara
diatur
dan/atau yang berkaitan dengan sektor
undangan,
Anggaran
keuangan.
Keputusan
Rapat
dalam
sebagaimana
peraturan
perundang-
Dasar
Umum
dan/atau Pemegang
Saham. Independensi
Direksi
Perusahaan
mengatur larangan anggota Direksi dan
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi
antara anggota Direksi dengan anggota
wajib
Dewan
perhatian dan pengabdiannya secara
Komisaris
tentang
hubungan
mencurahkan
tenaga,
pikiran,
keluarga sampai dengan derajat ketiga
penuh
baik menurut garis lurus maupun garis
pencapaian tujuan Perusahaan. Dalam
kesamping, termasuk hubungan yang
melaksanakan
timbul karena perkawinan. Independensi
Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar
jabatan
Perusahaan dan peraturan perundang-
Direksi
Perusahaan
juga
pada
tugas,
kewajiban
tugasnya,
dan
anggota
diwujudkan dengan ketentuan pelarangan
undangan
rangkap jabatan anggota Direksi pada
prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,
BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah
transfaransi, kemandirian, akuntabilitas,
(BUMD), Badan Usaha Milik Swasta,
pertanggungjawaban
menjadi
Komisaris/
Setiap anggota Direksi wajib dengan
Dewan Pengawas pada BUMN, dan
itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjabat baik secara struktural dan
menjalankan tugas untuk kepentingan dan
fungsional lainnya pada instansi/lembaga
usaha Perusahaan dengan mengindahkan
pemerintah
perundang-undangan yang berlaku.
anggota
Dewan
pusat
dan/atau
daerah.
serta
wajib
melaksanakan
serta
kewajaran.
Anggota Direksi juga dilarang menjabat jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan
Setiap
dalam
anggota
Direksi
bertanggung
peraturan-perundang-undangan,
jawab penuh secara pribadi apabila
pengurus partai politik dan/atau calon/
yang bersangkutan bersalah atau lalai
anggota legislatif dan/atau calon Kepala
menjalankan tugasnya untuk kepentingan
Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan atau
dan usaha Perusahaan, kecuali apabila
jabatan lain yang dapat menimbulkan
anggota Direksi yang bersangkutan dapat
benturan kepentingan.
membuktikan bahwa: 1. Kerugian
Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan Kewajiban Direksi
bertugas
menjalankan
segala
tersebut
bukan
karena
kesalahan atau kelalaiannya, 2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
tindakan yang berkaitan dengan pengurusan
kepentingan
Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan
maksud dan tujuan Perusahaan,
dan
sesuai
dengan
146 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
3. Tidak
mempunyai
benturan
kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung
pengurusan
atas
yang
mengambil
Sekretaris Perusahaan,
tindakan
7. Melakukan
mengakibatkan
perbuatan
lainnya
mengenai
pengurusan
maupun
pemilikan
kerugian, dan 4. Telah
6. Mengangkat dan memberhentikan
tindakan
untuk
segala
kekayaan
tindakan
Perusahaan,
dan
mengikat
mencegah timbul atau berlanjutnya
Perusahaan dengan pihak lain dan/
kerugian tersebut.
atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam
Direksi berwenang untuk:
dan
1. Menetapkan kebijakan kepengurusan
segala hal dan segala kejadian,
Perusahaan, 2. Mengatur
luar
dengan
penyerahan
Direksi
di
kepada
kekuasaan
seorang
atau
pengadilan
tentang
pembatasan-pembatasan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan,
Anggaran
beberapa orang anggota Direksi untuk
Dasar dan/atau Keputusan Rapat
mengambil keputusan atas nama
Umum Pemegang Saham.
Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan, 3. Mengatur
penyerahan
Direksi
kepada
Perusahaan juga mengatur wewenang/
kekuasaan
seorang
atau
perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan,
baik
persetujuan
tertulis
beberapa orang pekerja Perusahaan
maupun tidak tertulis dari Dewan Komisaris
baik sendiri-sendiri maupun bersama-
seperti menetapkan struktur organisasi
sama atau kepada orang lain, untuk
sampai dengan 1 (satu) tingkat di bawah
mewakili Perusahaan di dalam dan di
Direksi, kewenangan Direktur Utama untuk
luar pengadilan,
mengangkat dan memberhentikan Kepala
4. Mengatur tentang
ketentuan-ketentuan kepegawaian
Perusahaan
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan, serta ketentuan-
termasuk penetapan gaji, pensiunan
ketentuan
atau jaminan hari tua dan penghasilan
mengatur wewenang/perbuatan Direksi
lain
bagi
pekerja
lainnya.
Perusahaan
juga
Perusahaan
yang harus mendapat tanggapan tertulis
berdasarkan peraturan perundang-
dan tanggapan dari RUPS berdasarkan
undangan
penetapan RUPS.
yang
berlaku,
dengan
ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan
Kewajiban Direksi Perusahaan adalah
lain bagi pekerja yang melampaui
sebagai berikut:
kewajiban yang ditetapkan peraturan
1. Mengusahakan
perundang-undangan,
dan
menjamin
harus
terlaksananya usaha dan kegiatan
mendapat persetujuan terlebih dahulu
Perusahaan sesuai dengan maksud
dari RUPS.
dan tujuan serta kegiatan usahanya,
5. Mengangkat dan memberhentikan pekerja
Perusahaan
berdasarkan
2. Menyiapkan Rencana
pada Jangka
waktunya Panjang
peraturan kepegawaian Perusahaan
Perusahaan
dan peraturan perundang-undangan
Kerja dan Anggaran Perusahaan
yang berlaku,
(RKAP)
dan
(RJPP),
Rencana
perubahannya
serta
147 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
menyampaikannya kepada Dewan
Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan
Komisaris dan Pemegang Saham
dokumen
untuk
sebagaimana dimaksud pada huruf c
mendapatkan
pengesahan
RUPS,
keuangan
Perusahaan
butir 4) dan 5) ayat ini, dan dokumen
3. Memberikan
penjelasan
kepada
RUPS mengenai RJPP dan RKAP, 4. Membuat Daftar Pemegang Saham.
Perusahaan lainnya, 12. Menyimpan di tempat kedudukan Perusahaan:
Daftar
Pemegang
Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum
Saham,
Daftar
Khusus,
Risalah
Pemegang Saham dan Risalah Rapat
RUPS,
Risalah
Rapat
Dewan
Direksi,
Komisaris
Risalah
Rapat
5. Membuat Laporan Tahunan sebagai
Direksi,
dan Laporan
Tahunan
dan
wujud
pertanggungiawaban
dokumen
pengurusan
Perusahaan,
serta
serta dokumen Perusahaan lainnya
Perusahaan
sebagaimana dimaksud pada butir
dokumen
keuangan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan, 6. Menyusun
keuangan
Perusahaan
11) di atas, 13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Laporan
berdasarkan
Standar
Keuangan
dan
Akuntansi
pengendalian
berdasarkan
prinsip-prinsip
intern,
terutama
Keuangan dan menyerahkan kepada
fungsi
Akuntan Publik untuk diaudit,
penyimpanan dan pengawasan,
7. Menyampaikan
Laporan
Tahunan
pengurusan,
pencatatan,
14. Memberikan laporan berkala menurut
termasuk Laporan Keuangan kepada
cara
RUPS untuk disetujui dan disahkan,
ketentuan yang berlaku, serta laporan
serta
lainnya setiap kali diminta oleh Dewan
laporan
mengenai
hak-hak
Perusahaan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusan buku piutang, 8. Memberikan
penjelasan
dan
Komisaris
waktu
dan/atau
RUPS mengenai Laporan Tahunan, 9. Menyampaikan Neraca dan Laporan
P
dengan
emegang
Saham, 15. Menyiapkan
kepada
sesuai
Perusahaan
susunan
organisasi
lengkap
dengan
perincian dan tugasnya, 16. Memberikan
penjelasan
tentang
Laba Rugi yang telah disahkan
segala hal yang ditanyakan atau yang
oleh RUPS kepada Menteri yang
diminta anggota Dewan Komisaris
membidangi
dan para Pemegang Saham,
Hukum
dan
HAM
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 10. Menyampaikan laporan perubahan
17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan, 18. Menjalankan
kewajiban-kewajiban
susunan Pemegang Saham, Direksi
lainnya sesuai dengan ketentuan yang
dan Dewan Komisaris kepada Menteri
diatur dalam Anggaran Dasar dan
yang membidangi Hukum dan HAM,
yang ditetapkan oleh Rapat Umum
11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah
Pemegang
Saham
berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Rapat Dewan Komisaris dan Risalah
148 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan Tugas Pengurusan Perusahaan Oleh Direksi
dan
Sesuai dengan Tugas, Tanggung Jawab,
Susunan dan Komposisi Direksi
Wewenang dan Kewajiban yang diemban
Sesuai
Direksi
Perusahaan
tugas
Perusahaan, pengurusan
pelaksanaan
Perusahaan
oleh
Hubungan
dengan
Pemangku
Kepentingan.
dengan dan
Anggaran
Dasar
Piagam
Direksi,
Perusahaan diurus dan dipimpin oleh
Direksi mencakup hal-hal diantaranya:
Direksi
Penyusunan dan Penyampaion Rencana
dengan kebutuhan Perusahaan. Dalam hal
yang
jumlahnya
disesuaikan
Jangka
(RJPP),
Direksi terdiri atas lebih dari 1 (satu) orang
Penyusunan dan Penyampaian Rencana
Direksi, seorang diantaranya diangkat
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
sebagai
Penyusunan dan Penyampaian Laporan
persyaratan, nominasi dan pengangkatan
Berkala, Penyelenggaraan Rapat Umum
anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS
Pemegang Saham (RUPS), Pengelolaan
sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
Dokumen
peraturan
Risiko,
Panjang
Perusahaan
Perusahaan,
Sistem
Manajemen
Pengendalian
Intern,
Direktur
Utama.
Susunan,
perundang-undangan
yang
berlaku.
Per 31 Desember 2014, susunan dan keanggotaan Direksi sebagai berikut, Jabatan
Nama
Dasar Pengangkatan
Awal Menjabat
Direktur Utama
Winardi
SK-68/MBU/2014
7 April 2014
Direktur
Sahala Hasoloan Sijabat
SK-68/MBU/2014
7 April 2014
Direktur
Harmon Yunaz
RUPS 9 Desember 2013
9 Desember 2013
Direktur
Oggy Achmad Kosasih
SK-68/MBU/2014
7 April 2014
Direktur
Carry Mumbunan
SK-68/MBU/2014
7 April 2014
Pembagian Lingkup Tugas Antar Direksi
berkonsultasi dengan Dewan Komisaris.
Berdasarkan
Pemegang
004/DIR/2014 tentang Pembagian Tugas
Saham No. SK-68/MBU/2014 tentang
Anggota Direksi PT Indonesia Asahan
untuk
dan
Aluminium (Persero) yang telah disahkan
mengangkat anggota Direksi Perusahaan,
dan ditandatangani Direktur Utama pada
antara lain diputuskan bahwa pembagian
8 Mei 2014 menguraikan pembagian
tugas dan wewenang setiap anggota
tugas antara Direksi Perusahaan sebagai
Direksi ditetapkan oleh Direksi setelah
berikut:
Keputusan
mengalihkan
penugasan
Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan
Kemudian, Keputusan Direksi No. SK-
Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Pengembangan & Bisnis Direktur Keuangan Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
149 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Program Pengenalan Perusahaan
oleh anggota Direksi, anggota Dewan
Kepada anggota Direksi yang diangkat
Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan
untuk pertama kalinya wajib diberikan
Sekretaris Dewan Komisaris.
program
pengenalan
Perusahaan.
Tanggung
mengadakan tersebut
mengenai jawab
program
berada
Perusahaan.
pada
Kehadiran Direksi Dalam Rapat Dewan
pengenalan
Komisaris dimungkinkan apabila Direksi
Sekretaris
atau salah satu anggota Direksi diundang
pengenalan
oleh Dewan Komisaris untuk menjelaskan,
prinsip-prinsip
memberikan masukan atau melakukan
GCG oleh BUMN, gambaran mengenai
diskusi. Demikian pula sebaliknya, Direksi
BUMN berkaitan dengan tujuan, sifat,
dapat mengundang Dewan Komisaris
dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan
atau salah satu anggota Dewan Komisaris
dan operasi, strategi, rencana usaha
untuk menjelaskan, memberikan masukan
jangka pendek dan jangka panjang,
atau melakukan diskusi terhadap suatu
posisi kompetitif, risiko dan masalah-
permasalahan sebagai bahan bagi Direksi
masalah strategis lainnya, keterangan
untuk menjalankan fungsinya.
meliputi:
Program
untuk
pelaksanaan
berkaitan
dengan
kewenangan
yang
didelegasikan, audit internal dan eksternal,
Pertemuan
sistem
pengendalian
anggota Dewan Komisaris dan anggota
internal, keterangan mengenai tugas dan
Direksi di luar forum rapat-rapat formal.
tanggung jawab serta hal-hal yang tidak
Pertemuan ini dapat dihadiri pula anggota-
diperbolehkan.
anggota dari organ lainnya, atau anggota
dan
kebijakan
informal
dilakukan
oleh
kedua organ secara Iengkap termasuk Program pengenalan BUMN dapat berupa
anggota
presentasi, pertemuan, kunjungan ke
membicarakan atau mendiskusikan suatu
perusahaan lain dan pengkajian dokumen
permasalahan dalam suasana informal.
atau program lainnya yang dianggap
Sesuai sifatnya, pertemuan bukan untuk
sesuai dengan BUMN dimana program
menghasilkan
tersebut dilaksanakan.
untuk menyelaraskan pendapat melalui
organ
keputusan,
pengungkapan
Hubungan Kerja Dengan Dewan Komisaris Dalam
membangun
hubungan
pendukung,
untuk
melainkan
pandangan
secara
informal, serta mengupayakan kesamaan pandangar dan pemahaman yang tidak kerja
antara Direksi dengan Dewan Komisaris
mempunyai
kekuatan
mengikat
bagi
seluruh pihak.
Perusahaan, pertemuan dilakukan melalui format formal dan informal. Pertemuan
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan
formal dilakukan melalui rapat gabungan
Direksi juga muncul pada beberapa
yang digelar minimal satu kali setiap bulan.
kegiatan
Rapat gabungan tersebut hanya dihadiri
Perusahaan, yaitu:
dan
aspek
pengelolaan
150 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
1. Penyelenggaraan Direksi
dan
RUPS,
dimana
Dewan
melaksanakan
Komisaris
komunikasi
1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
sejak
tahap persiapan, pelaksanaan hingga
Rapat Direksi adalah sah dan berhak
tindak lanjut terhadap RUPS.
mengambil keputusan yang mengikat
2. Penyampaian
Laporan
Keuangan
apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 jumlah
Bulanan Perusahaan oleh Direksi
anggota
kepada Dewan Komisaris.
sah. Untuk memberikan suara dalam
3. Penyampaian Laporan Manajemen
Direksi
atau
wakilnya
yang
pengambilan keputusan, seorang anggota
Perusahaan
Triwulanan,
Laporan
Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya
Manajemen
Perusahaan
Tahunan
oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan
dan
Laporan
kepada
kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk
dengan
keperluan itu. Seorang anggota Direksi
pengesahan penandatanganan oleh
hanya dapat mewakili seorang anggota
Direksi/Direktur Utama dan Dewan
Direksi lainnya. Semua keputusan dalam
Komisaris/Komisaris Utama.
Rapat Direksi diambil dengan musyawarah
pemegang
4. Laporan
Tahunan saham,
Restrukturisasi
dan
untuk mufakat. Dalam hal keputusan
Revitalisasi BUMN yang disampaikan
tidak dapat diambil dengan musyawarah
Direksi kepada Dewan Komisaris,
mufakat, maka keputusan diambil dengan
Menteri
suara terbanyak.
BUMN
dan
Menteri
Keuangan. Risalah Rapat Direksi harus dibuat untuk
Rapat Direksi
setiap
Rapat Direksi harus diadakan secara
segala sesuatu yang dibicarakan dan
berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam
diputuskan dalam Rapat, termasuk tetapi
setiap bulan, dan dalam rapat tersebut
tidak terbatas pada pendapat-pendapat
Direksi
yang berkembang dalam rapat, baik
dapat
mengundang
Dewan
Rapat
Direksi
yang
memuat
Komisaris. Penyelenggaraan Rapat Direksi
pendapat
dapat dilakukan setiap waktu apabila
yang tidak mendukung atau pendapat
dipandang perlu oleh seorang atau lebih
berbeda (dissenting opinion), serta alasan
anggota Direksi, atas permintaan tertulis
ketidakhadiran anggota Direksi, apablia
dari seorang atau lebih anggota Dewan
ada.
Komisaris, atau atas permintaan tertulis
menerima salinan risalah Rapat Direksi,
dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang
baik yang bersangkutan hadir maupun
saham yang bersama-sama mewakili
tidak hadir dalam Rapat Direksi tersebut.
yang
Setiap
mendukung
anggota
Direksi
maupun
berhak
151 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Pada tahun buku 2014, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 43 kali. Di bawah ini adalah rekapitulasi kehadiran masing-masing anggota Direksi. Rekapitulasi Kehadiran Rapat Nama
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Winardi
43
100%
Sahala Hasoloan Sijabat
37
86%
36
84%
Oggy Achmad Kosasih
42
97%
Carry Mumbunan
41
95%
Harmon Yunaz
43
* Ketidakhadiran Direksi dalam rapat disebabkan cuti atau perjalanan dinas.
Evaluasi Kinerja Direksi Key Performance Indikator (KPI) Direksi No A
B
C
D
E
Indikator Kinerja Kunci
Satuan
KEPEMIMPINAN, TATA KELOLA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEMASYARAKATAN 1. Investasi modal rutin (Reguler) a. Progres program % b. Penyerapan capex % 2. Investasi modal pengembangan a. Progres program % b. Penyerapan capex % 3. GCG a. Implementasi % b. Penyusunan standar etika % c. Penilaian GCG % 4. Pengisian portal % 5. Proper Peringkat FOKUS PELANGGAN 1. Tingkat kepuasan pelanggan % 2. Klaim pelanggan Jumlah klaim 3. Delivery time % FOKUS TENAGA KERJA 1. Keselamatan kerja Bendera 2. Labor turn over ratio % 3. Pelatihan kepemimpinan (GM dan M) Jam/org EFEKTIVITAS PRODUK DAN PROSES 1. Volume produksi aluminium Ton 2. Tingkat produktivitas Ton/org 3. Current efficiency % KEUANGAN DAN PASAR 1. Laba bersih Juta AS$ 2. Penjualan aluminium Ton 3. EBITDA Juta AS$ TOTAL
Bobot (%)
RKAP Tahun 2014
RKAP-P Tahun 2014
17
Skor 14.89
2 2
100 97
100 97
95% 117.1%
1.9 2.0
2 2
100 75
100 75
96.7% 1.6%
1.9 0.04
2 2 0 2 3 22 8 6 8 17 10 4 3 20 8 6 6 24 8 8 8 100
100 100 0 100 Biru
100 100 0 100 Biru
100% 100% 0 100% Biru
95 1 97
95 1 97
95.8% 0 97.2%
Emas 0.5 8
Emas 0.5 8
Emas 0.31% 15
196,638 100 92
196,638 100 92
199,692 102.2 91.68
67 196,638 97
67 196,638 109
129 199,925 189
2 2 0 2 3 22 8 6 8 17 10 4 3 19.98 8 6 5.98 24 8 8 8 97.9
152 Laporan Tahunan2014
Realisasi Tahun 2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
No A
Indikator
Bobot
RKAP-P Tahun 2014
Realisasi 2014
Nilai
Skor
Nilai
Skor
6,50%
8.5
15,3%
20 13,5
2
ASPEK KEUANGAN Imbalan kepada pemegang saham (ROE) Imbalan investasi (ROI)
15
33.10%
15
17,5%
3
Rasio kas
5
2.508,70%
5
551%
5
4
Rasio Lancar
5
3.592,90%
5
804,1%
5
5
Perputaran piutang
5
26,2 hari
5
32,9
5
6
Perputaran persediaan
5
95,6 hari
4
90,1
4
7
5
129,10%
5
45,5%
2,5
8
Perputaran total aset Rasio modal sendiri terhadap total aktiva Jumlah Aspek Keuangan
10
97,90%
6,5
89,8%
7
B
ASPEK OPERASIONAL
1
20
70
54
62
1
Volume produksi (Ingot & Diversifikasi)
5
196,638 Ton
5
199,692
5
2
Volume penjualan (Ingot & Diversifikasi)
5
196,638 Ton
5
199,925
5
3
Keselamatan Kerja
3
Bendera Emas
3
Bendera Emas
3
Proper
2
Peringkat Biru
1,6
Peringkat Biru
Jumlah Aspek Operasional
15
4
14,6
2 15
C
ASPEK ADMINISTRASI
1
Laporan Perhitungan Tahunan
5
2 bulan
5
< 2 bulan
2
Rancangan RKAP
5
2 bulan
5
< 2 bulan
-
3
Laporan Periodik
5
0 hari
5
< 30 hari
3,3
5
Jumlah Aspek Administrasi
15
15
8,3
TOTAL
100
83,6
85,3
KATEGORI
SEHAT (AA)
SEHAT (AA)
Program Peningkatan Kompetensi Direksi
Kegiatan
Direksi
Kegiatan
Winardi
Menghadiri Metal Bulletin Aluminium Conference di Abu Dhabi (22-24 September 2014)
S.S. Sijabat
Mengunjungi Pabrik CPC dan CTP di Tiongkok (5-9 November 2014) Diskusi teknik teknologi pengolahan bauksit menjadi alumina di Puslitbang Kementerian ESDM (27 Juni 2014)
Harmon Yunaz
Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014) Mengunjungi produsen Aluminium di Rusia dan Tiongkok (23-30 November 2014)
Oggy A. Kosasih
Diskusi tentang pabrik pemurnian Alumina (SGA Plant) dengan PT Antam (Persero) Tbk (24 Juli 2014) Berpartisipasi dalam International Aluminium Institute di London (19-21 Oktober 2014)
153 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
Peran organ Sekretariat Dewan Komisaris tercantum
dalam
Piagam
Dewan
Komisaris. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, organ Dewan Komisaris dan Direksi
Persyaratan
dibantu oleh beberapa organ pendukung.
Sekretaris
Sekretariat Dewan Komisaris membantu
memenuhi persyaratan memahami sistem
Dewan Komisaris dalam berhubungan
pengelolaan, pengawasan dan pembinaan
dengan pihak lain, sementara Komite
BUMN, memiliki integritas yang baik,
Audit memperkuat fungsi pengawasan
memahami fungsi kesekretariatan, dan
Dewan Komisaris secara obyektif. Direksi
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi
Perusahaan
dan berkoordinasi dengan baik.
dibantu
oleh
Sekretaris
Dewan
Komisaris
harus
Perusahaan sebagai penghubung, atau liaison officer, dan Satuan Pengawasan
Tugas dan Wewenang
Intern (SPI) berperan sebagai auditor
Sekretariat Dewan Komisaris bertugas
internal Perusahaan. Fungsi dan tugas
melakukan kegiatan untuk membantu
Sekretariat Dewan Komisaris, Komite
Dewan Komisaris dalam melaksanakan
Audit dan Sekretaris Perusahaan akan
tugasnya berupa:
diulas pada bagian ini, sementara fungsi
1. Mempersiapkan
SPI akan dibahas tersendiri dalam bagian
bahan rapat (
Audit Internal.
Komisaris, 2. Membuat
Sekretariat Dewan Komisaris
rapat,
termasuk ) Dewan
risalah
rapat
Dewan
Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan,
Sekretariat Dewan Komisaris berperan
3. Mengadministrasikan
dokumen
sebagai penghubung, atau liaison officer
Dewan Komisaris, baik surat masuk,
Dewan
surat keluar, risalah rapat maupun
Komisaris
saat
berhubungan
dengan pihak lain. Di samping itu, kegiatan Dewan Komisaris seluruhnya didokumentasikan oleh Sekretariat Dewan Komisaris.
dokumen lainnya, 4. Menyusun rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris, 5. Menyusun
rancangan
Laporan-
laporan Dewan Komisaris, Sekretaris
Dewan
dari
Perusahaan.
luar
Komisaris Masa
berasal jabatan
6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris,
Sekretaris dan staf Sekretariat Dewan Komisaris
ditetapkan
Komisaris
maksimum
dan
dapat
diangkat
oleh 3
Dewan
Selain
melaksanakan
tugas
(tiga)
tahun
Sekretaris
Dewan
kembali
untuk
pimpinan
Sekretariat
Komisaris
tersebut, selaku
melaksanakan
paling lama (dua) tahun, dengan tidak
tugas lain, yaitu memastikan bahwa
mengurangi hak Dewan Komisaris untuk
Dewan Komisaris mematuhi peraturan
memberhentikanya sewaktu-waktu.
perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip
GCG,
memberikan
154 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktuwaktu apabila diminta, mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris, dan sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris dengan pihak lain. Dalam rangka tertib adminstrasi dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Sekretariat Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatannya tersimpan dengan baik di Perusahaan. Wewenang Sekretariat Dewan Komisaris Komisaris: 1. Berdasarkan surat penugasan tertulis dari Dewan Komisaris, Sekretariat Dewan Komisaris dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya milik Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya, 2. Sekretariat Dewan Komisaris wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan di atas kepada Dewan Komisaris.
Pengangkatan Pejabat Sekretaris Dewan Komisaris Untuk kelancaran tugasnya, Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretariat Dewan Komisaris yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris dan dibantu oleh staf Sekretariat Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan No. PC-03/03/2014 tanggal 3 Maret 2014, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Edi Eko Cahyono.
Edi Eko Cahyono Sekretaris Dewan Komisaris
Edi Eko Cahyono (warga negara Indonesia, kelahiran Pati, 28 Mei 1982), menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) (2003), memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (2008) dan Master of Accountancy Universitas Gadjah Mada (2014). Setelah lulus dari STAN dan ditugaskan di Kementerian BUMN, ia telah mengenyam berbagai pengalaman terkait BUMN hingga memimpin riset di Kementerian BUMN (2014) yang dijabatnya sampai saat ini. Pengalamannya pada fungsi ke-Sekretariatan Dewan Komisaris cukup banyak, diantaranya: liaison officer Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) (2003-2004); Sekretaris Dewan Komisaris untuk PT BATAN Teknologi (Persero) (2009-2013) dan PT LEN Industri (Persero) (2013-2014). Sejak 3 Maret 2014, ia dipercaya untuk memegang peran Sekretaris Dewan Komisaris Perusahaan.
155 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Komite Audit
Kriteria dan Independensi Komite Audit
Sesuai dengan amanat dari Pasal 70
Guna
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
melaksanakan tugasnya Komite Audit
tentang
dapat
Badan
Usaha
Milik
Negara
memastikan bekerja
bahwa
secara
dalam
transparan,
(BUMN), maka dalam rangka membantu
akuntabel,
Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya
independen dan berdaya guna serta
profesional,
mewujudkan pengawasan yang efektif,
dapat
Dewan Komisaris membentuk Komite
dengan peraturan perundang-undangan
Audit Perusahaan.
yang berlaku, maka ditetapkan kriteria
dipertanggungjawabkan
objektif, sesuai
dan independensi Komite Audit, dimana
Pedoman Kerja Komite Audit
anggota Komite Audit bukan berasal dari
Dalam pelaksanaan tugasnya, Perusahaan
Kantor Akuntan Publik yang memberikan
telah menyusun dan mensahkan Piagam
jasa audit dan/atau non audit pada
Komite Audit melalui Surat Keputusan
Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir,
Dewan Komisaris No. PC-07/05/2014
anggota Komite Audit bukan orang yang
tentang
PT
mempunyai wewenang dan tanggung
Indonesia Asahan Aluminium (Persero).
jawab untuk merencanakan, memimpin,
Piagam ini bertujuan memastikan bahwa
atau mengendalikan kegiatan Perusahaan
dalam menjalankan tugas dan tanggung
dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir
jawabnya, Komite Audit memiliki standar
sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris,
acuan kerja dan dapat bekerja secara
anggota Komite Audit tidak memiliki
transparan,
profesional,
hubungan usaha baik langsung maupun
objektif, independen dan berdaya guna
tidak langsung yang berkaitan dengan
serta
dipertanggungjawabkan
kegiatan usaha Perusahaan, dan anggota
sesuai dengan peraturan perundang-
Komite Audit tidak boleh mempunyai
undangan yang berlaku.
hubungan keluarga sedarah dan semenda
Piagam
Komite
akuntabel,
dapat
Audit
sampai derajat ketiga baik secara menurut Komite Audit diangkat dan dibentuk oleh
garis lurus maupun garis ke samping
Dewan Komisaris yang bekerja secara
dengan anggota Dewan Komisaris dan/
kolektif, independen, obyektif, profesional
atau anggota Direksi.
dan transparan untuk membantu dan dalam menjalankan fungsi pengawasan
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
atas
keuangan,
Dalam menjalankan tugas dan tanggung
pelaksanaan audit, pengendalian intern
jawabnya, maka ruang lingkup tugas dan
dan implementasi GCG yang dijalankan
wewenang serta tanggungjawab Komite
oleh Direksi dalam mengelola Perusahaan
Audit adalah sebagai berikut:
dan mampu mengoptimalkan mekanisme
1. Tugas Komite Audit
memperkuat fungsi Dewan Komisaris proses
pelaporan
checks and balances yang pada akhirnya
a. Terkait dengan Pengawasan atas
ditujukan untuk memberikan perlindungan
Laporan Keuangan
yang optimal kepada pemegang saham
•
dan pemangku kepentingan lainnya.
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
156 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
perusahaan seperti
•
laporan keuangan
penyempurnaan sistem
(bulanan, triwulan),
pengendalian manajemen dan
proyeksi, dan informasi keuangan lainnya,
pelaksanaannya, •
atas Internal Audit Charter
mengenai Perusahaan,
untuk meyakinkan bahwa
Rencana Jangka Panjang
tidak terdapat pembatasan
Perusahaan (RJPP),
pembatasan oleh Manajemen
Rencana Kerja dan
yang menghalangi SPI dalam
Anggaran Perusahaan
menjalankan fungsinya secara
(RKAP), Laporan
optimal sesuai standar audit
Manajemen dan informasi
yang berlaku, •
Melakukan pembahasan dengan Manajemen
•
Melakukan evaluasi atas
mengenai hal-hal yang
efektivitas pelaksanaan fungsi
berhubungan dengan
SPI, termasuk pelaporan dan
penyusunan laporan
komunikasi kepada Komite Audit,
Melakukan diskusi dengan
•
Melakukan evaluasi atas tindak
SPI untuk membahas
lanjut yang diperlukan atas
temuan dan isu-isu internal
rekomendasi yang disampaikan
control dalam proses penyusunan pelaporan
•
Melakukan penelaahan rencana kerja tahunan SPI,
keuangan, •
Melakukan penelaahan
penelaahan atas informasi
lainnya, •
Melakukan penelaahan atas
SPI. c. Terkait dengan Pengawasan atas
keuangan maupun hasil
Kinerja Auditor Eksternal
review SPI terhadap laporan
•
Menelaah dan memberikan
keuangan perusahaan,
pendapat atas independensi,
Melakukan evaluasi apakah
kompetensi dan integritas
rekomendasi perbaikan
Akuntan Publik yang ditunjuk
yang disampaikan oleh SPI maupun Kantor Akuntan
(Auditor Eksternal), •
Memberikan rekomendasi
Publik (KAP) telah ditindak-
kepada Dewan Komisaris untuk
lanjuti oleh Manajemen ,
penetapan KAP yang akan
b. Terkait dengan Pengawasan atas Efektivitas
Sistem
ditunjuk dalam RUPS untuk
Pengendalian
melakukan pemeriksaan atas
Intern (Internal Audit)
Laporan Keuangan Perusahaan
•
dan Laporan Keuangan PKBL,
Melakukan penelaahan efektifitas sistem pengendalian
•
Melakukan penelaahan atas
intern dan pelaksanaan tugas
pengadaan KAP dilakukan
SPI,
oleh Panitia Pengadaan yang
157 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
didasarkan atas TOR (term of
•
•
Melaporkan secara berkala atas
reference) yang ditetapkan oleh
hasil pemantauan Pelaksanaan
Dewan Komisaris.
Managemen Risiko dan
Melakukan penelaahan atas
memberi masukan atas hal-hal
temuan-temuan KAP signifikan
yang perlu menjadi perhatian
yang disampaikan kepada
Dewan Komisaris.
Komite Audit dan melakukan diskusi dengan KAP untuk
•
•
e. Terkait dengan Pelaksanaan Tata
membahas temuan-temuan
Kelola (GCG) dan Pengaduan Pihak
tersebut,
Ketiga (whistleblowing system)
Memberikan pendapat
•
Melakukan pemantauan/
independen dalam hal terjadi
evaluasi dan cross check atas
perbedaan pendapat antara
pengaduan pihak ketiga dan
Manajemen dan Akuntan atas
meneruskan kepada pihak
jasa yang diberikannya, dan
yang berkepentingan dan
Melakukan penelaahan bahwa
melakukan klarifikasi atas
Manajemen melakukan tindak
pengaduan tersebut,
lanjut yang diperlukan atas
•
rekomendasi yang disampaikan
pengaduan yang berkaitan
KAP.
dengan perusahaan, •
d. Terkait
Memantau tindak lanjut
dengan
Pelaksanaan
Memantau laporan mengenai penyimpangan standar
Managemen Risiko
akuntansi, kelemahan
•
Melakukan penelaahan dan
pengendalian internal, fraud
memberikan pendapat atas
serta perilaku manajemen
kebijakan resiko manajemen
yang tidak terpuji yang
yang dibuat Manajemen/Direksi,
dapat mengganggu operasi
•
Melakukan penelaahan dan memberikan pendapat atas
•
perusahaan, •
Dalam menangani pengaduan
laporan hasil pemeriksaan yang
yang disampaikan pihak
dikeluarkan unit audit internal
ketiga, dengan persetujuan
dan KAP, khususnya temuan
dan atau melalui Dewan
temuan yang berkaitan dengan
Komisaris, Komite Audit (apabila
risiko signifikan yang mungkin
diperlukan) dapat meminta
terjadi,
dilakukan audit investigasi
Melakukan penelaahan semua
dengan bekerjasama dengan
informasi yang diterima yang
manajemen, audit internal atau
berkaitan dengan potensi risiko
tenaga ahli dari luar perusahaan
dan apabila diperlukan meminta
yang independen menyangkut
bantuan unit audit internal untuk
hal-hal yang sangat khusus dan
melakukan investigasi atas
teknis,
informasi tersebut,
158 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
•
Melaporkan secara berkala
•
Melakukan penelaahan dan klarifikasi
atas hasil pemantauannya dan
terhadap pengaduan yang khusus
member masukan atas hal-hal
berkaitan dengan proses akuntansi
yang perlu menjadi perhatian
dan pelaporan keuangan Perusahaan,
Dewan Komisaris.
dan pengaduan yang bersifat umum dari pihak ketiga yang disampaikan
f.
Terkait dengan Efektifitas Pelaksanaan Program
Kemitraan
dan
Bina
kepada Dewan Komisaris, •
Melakukan
penelaahan
dan
Lingkungan Melakukan Pengawasan/
memberikan saran kepada Dewan
Oversight atas
Komisaris terkait dengan adanya
pengelolaan
pelaksanaan dan
manajemen Program
potensi
Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL), agar mengacu pada peraturan yang
benturan
kepentingan
Perusahaan, •
berlaku.
Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian
Dewan
Komisaris serta tugas-tugas Dewan g. Terkait dengan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan Yang Berlaku
Komisaris Lainnya, •
Melakukan review terhadap Piagam
Melakukan review/ penelaahan bahwa
Komite Audit sesuai kebutuhan dan
kepatuhan
terhadap
mengusulkan perubahannya kepada
perundang-undangan
Dewan Komisaris untuk mendapat
perusahaan
peraturan
Badan Usaha Milik Negara dan dan
persetujuan.
peraturan perundangan yang terkait dengan operasi perusahaan dan
Wewenang Komite Audit adalah,
manajemen telah melaksanakan tata
a. Mengakses catatan atau informasi
kelola perusahaan yang baik (GCG).
secara penuh dan tidak terbatas terhadap
personil,
dana,
aset
Komite Audit melaksanakan tugas-tugas
sumber daya Perusahaan lainnya
khusus, berdasarkan penugasan Dewan
yang berkaitan dengan pelaksanaan
Komisaris, yang tidak terbatas pada :
tugasnya,
•
Melaksanakan pengawasan
tugas-tugas lain
sesuai
dengan
permintaan Dewan Komisaris, •
Melalui
Dewan
meminta SPI
Komisaris
Direksi
b. Apabila diperlukan, untuk masalah tertentu dengan persetujuan tertulis Dewan Komisaris, Komite Audit dapat
dapat
meminta
bantuan
atau
meminta
menugaskan
masukan, penjelasan dan pendapat
untuk melakukan pemeriksaan
profesional dari tenaga ahli dan atau
khusus/tujuan
tertentu/audit
investigasi apabila terdapat dugaan terjadinya
kecurangan
maupun
konsultan untuk membantu Komite Audit atas biaya Perusahaan. c. Mengikuti
proses
penentuan/
penyimpangan terhadap hukum dan
penetapan
auditor
peraturan yang berlaku,
menetapkan
kompensasi
eksternal, auditor
159 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
eksternal, mengusulkan calon auditor
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya,
eksternal
oleh
Komite
Audit
Dewan Komisaris, dan mengusulkan
untuk
kepada
Dewan
memberhentikan auditor eksternal
pertanggungjawaban
Komite
Audit
yang akan ditunjuk dalam RUPS,
disampaikan
laporan
tertulis
d. Dengan
sepengetahuan
bertanggungjawab Komisaris.
dalam
Bentuk
Dewan
berbentuk hasil penelaahan atas laporan
dapat
keuangan bulanan dari Laporan Triwulanan
meminta kehadiran Direksi, pejabat,
pelaksanaan tugas Komite Audit, Laporan
karyawan, maupun akuntan publik/
Tahunan
Auditor Eksternal dalam rapat Komite
Audit, dan Laporan setiap pelaksanaan
Audit,
tugas
baik tugas rutin maupun tugas-
tugas
khusus Komite Audit. Laporan
Komisaris,
e. Melalui
f.
ditetapkan
Komite
Dewan
Audit
Komisaris
dapat
pelaksanaan
tugas
Komite
meminta pihak eksternal maupun
untuk setiap pelaksanaan tugas meliputi
internal
temuan atau fakta di lapangan, analisis,
untuk
melakukan
pemeriksaan khusus/audit investigatif
kesimpulan
jika diperlukan,
harus ditandatangani oleh Ketua Komite
Melakukan kewenangan lain yang
Audit dan anggota Komite Audit.
dan
rekomendasi
serta
diberikan oleh Dewan Komisaris.
Susunan dan Pembagian Tugas Antar Komite Audit Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. PC-05/04/2014 tentang Pembentukan Komite Audit Dan Penetapan Keanggotaan Komite Audit PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), susunan dan komposisi keanggotaan Komite Audit Perusahaan sebagai berikut: Jabatan
Nama
Ketua (Komisaris)
Emmy Yuhassarie
Anggota
Hary Noegroho Soelistianto
Anggota
Togu Sihombing
* Profil Ketua Komite Audit, Emmy Yuhassarie dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris.
160 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Hary Noegroho Soelistianto Anggota Komite Audit
Hary Noegroho Soelistianto (warga negara Indonesia, kelahiran Cilacap, 14 November 1968) menyandang gelar Magister bidang Manajemen dari Magister Manajemen Institut Pertanian Bogor (MM IPB). Sebelum menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perusahaan, beliau memiliki pengalaman karir sebagai konsultan manajemen dan Good Corporate Governance sejak tahun 2001 hingga 2007. Kurun waktu 2007 hingga 2011 menjabat sebagai Asisten Staf Khusus Menteri BUMN. Beliau juga berpengalaman menjadi anggota Komite Audit pada PT Berau Coal Energi Tbk periode September 2010 hingga Juli 2014. Sejak November 2012 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Kebijakan Risiko untuk PT Tugu Pratama Indonesia dengan sebelumnya menjadi anggota Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi sejak Desember 2011 hingga November 2012. Beliau bergabung ke Perusahaan sebagai anggota Komite Audit Perusahaan pada 22 April 2014.
Togu Sihombing Anggota Komite Audit
Togu Sihombing (warga negara Indonesia, kelahiran Pematang Siantar, 17 Juni 1979) merupakan lulusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang. Penyandang Magister Akuntansi spesialisasi Pengawas Keuangan Negara beasiswa dari Kementerian Keuangan (STAR-SDP) ini memiliki pengalaman bekerja di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Jakarta (20022006); kemudian menjadi Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian (2006-2010). Pada tahun 2010-2013, beliau menjabat sebagai Kepala Seksi Program Direktorat Industri Material Dasar Logam Kementerian Perindustrian. Dan sejak Agustus 2013 hingga saat ini, beliau aktif sebagai Kepala Sub Bidang Kebijakan Kewilayahan Industri pada Kementerian Perindustrian. Beliau bergabung sebagai anggota Komite Audit Perusahaan sejak 22 April 2014.
161 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kerja dengan Audit Internal
Rapat Komite Audit
Fungsi Audit Internal yang dijalankan
diselenggarakan
unit Satuan Pengawasan Intern (SPI)
sekali dalam 1 (satu) bulan. Rapat Komite
merupakan mitra kerja utama bagi Komite
Audit
Audit.
Sehingga,
dalam
Pelaksanaan
Rapat
dianggap
Komite
Audit
sekurang-kurangnya sah
apabila
dihadiri
menjalankan
paling kurang 2/3 dari jumlah anggota.
tugasnya terkait dengan pengawasan atas
Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit
efektivitas Sistem Pengendalian Intern,
atau anggota yang ditunjuk, apabila
SPI akan melakukan koordinasi dengan
Ketua Komite Audit berhalangan hadir.
Komite Audit atas persetujuan dari Dewan
Rapat Komite Audit
Komisaris. Adapun Koordinasi dengan SPI
dalam risalah rapat yang ditanda tangani
dimaksud sebagaimana tercantum dalam
oleh seluruh anggota yang hadir serta
tugas terkait pengawasan atas efektifitas
didokumentasikan dengan baik.
harus dituangkan
Sistem Pengendalian Intern (Audit Internal) sebagaimana tercantum di atas. Rekapitulasi kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat dapat dilihat sebagai berikut: Rekapitulasi Kehadiran Rapat Komite Audit Nama
Jumlah Rapat (*
Emmy Yuhassarie Hary Noegroho Soelistianto Togu Sihombing
11 11 11
Jumlah Kehadiran 11 11 11
% Kehadiran 100 % 100 % 100 %
*) termasuk dengan rapat khusus yang membahas topik dan tema tertentu.
Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2014
(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran
Sejak dibentuk 22 April 2014, Komite
dan informasi lainnya. Selain itu, Komite
Audit telah bekerja secara efektif dengan
Audit juga membantu dalam penunjukan
melakukan rapat internal Komite Audit,
KAP, membantu penyusunan Piagam
bersama-sama dengan Dewan Komisaris
dan Pedoman CGC, Audit Internal dan
maupun
Whistleblower,
dengan
Direksi,
dimana
Perusahaan (RKAP), Laporan Manajemen
termasuk
melakukan
pelaksanaan Rapat Internal dilakukan
sosialisasi GCG kepada jajaran manajemen
minimal 1 (satu) kali dalam sebulan guna
di Kuala Tanjung dan Paritohan.
melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang
akan
Perusahaan, seperti laporan (bulanan,
triwulan),
dikeluarkan
Hasil Penelahaan Komite Audit atas
keuangan
Kinerja Perusahaan tahun buku 2014,
proyeksi,
dan
periode bulan April – Desember 2014
informasi keuangan lainnya, penelaahan
sebagai berikut:
atas informasi mengenai Perusahaan,
1. Terkait dengan Produksi yang terdiri
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
dari variabel Produksi Aluminium
162 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Ingot, operasi tungku reduksi, Line
usaha, yang memerlukan SDM yang
Current, Current Efficiency selama
kuat dan handal sesuai bidangnya
periode bulan April – Desember
masing-masing, seperti untuk CPC
2014
serta SGA.
bergerak
secara
fluktuatif,
namun cenderung meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa dari sisi
4. Terkait Realisasi Capex, atas rencana
target, kinerja produksi secara umum
investasi Perusahaan pada RKAP
dalam periode tersebut telah tercapai
2014 dimana realisasi capaian hanya
dan berjalan dengan baik serta sesuai
sebesar 6,6%, dimana hal ini dapat
dengan RKAP Tahun 2014.
menimbulkan penafsiran dan memicu munculnya kebutuhan penggunaan
2. Terkait
yang
lain oleh Pemegang Saham. Sehingga
terdiri dari Laba dan saldo kas,
dengan
Keuangan
guna mempercepat realisasi dari
penjualan dan persediaan selama
pelaksanaan
periode bulan April – Desember
Perusahaan perlu menyusun langkah-
2014
menunjukkan prestasi yang
langkah yang lebih rinci, jelas, dan
belum
konsisten
telah
cepat termasuk menugaskan personil
memenuhi sebagaimana ditargetkan
khusus menangani persoalan/kendala
dalam RKAP Tahun 2014, khususnya
yang menjadi lambatnya penyerapan
untuk kinerja penjualan domestik
investasi dan atau membentuk tim/
dan persediaan diketahui bahwa
task force yang khusus menangani,
dari laporan kinerja di bawah target
dengan pengukuran target kinerja
RKAPnya, sehingga perlu dilakukan
yang jelas terhadap capaiannya.
walaupun
tersebut,
Capex
strategi marketing baru agar target penjualan domestik dapat tercapai dan
Kebijakan Remunerasi
komitmen serta dedikasi Perusahaan
Sesuai
seyogyanya
Negara BUMN Nomor PER-12/MBU/2012
memprioritaskan
Ketentuan
Peraturan
Menteri
penjualan produknya bagi Industri
tentang
Organ
Pendukung
Dewan
dalam negeri.
Komisaris/Dewan
Pengawas
BUMN,
dinyatakan bahwa penghasilan anggota 3. Terkait dengan karyawan, yaitu dalam
Komite ditetapkan oleh Dewan Komisaris
hal pengembangan dan regenerasi
dengan
SDM baik dari sisi kuantitas maupun
Perusahaan, yaitu maksimal sebesar 20%
memperhatikan
kemampuan
kualitas perlu mendapatkan perhatian
(dua puluh persen) dari gaji Direktur Utama
terkait dengan revitalisasi karyawan
Perusahaan.
existing, sistem pengembangan karir, termasuk sistem insentif dengan basis
Selain honorarium yang telah ditetapkan,
reward and punishment, termasuk
maka untuk menunjang kegiatan Komite
untuk penambahan kebutuhan SDM
Audit diperlukan anggaran yang memadai
dalam
rencana
berupa pembiayaan yang berhubungan
pengembangan investasi serta anak
dengan pelaksanaan kegiatan Komite
mengoperasikan
163 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Audit yang dibebankan kepada Anggaran
administrasi. Sekretaris Perusahaan juga
Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang
bertugas memelihara, dan bila diperlukan
berlaku.
keadministrasian
membentuk citra dan identitas Perusahaan
diselenggarakan melalui Sekretaris Dewan
yang akan menunjang peningkatan nilai
Komisaris dan merupakan bagian dari
Perusahaan serta melaksanakan fungsi-
anggaran Dewan Komisaris.
fungsi protokoler, termasuk menyiapkan
Pengaturan
dan
Program Peningkatan Kompetensi
mengelola
agenda
kegiatan
utama
Sekretaris
Perusahaan.
Pada tahun buku 2014, anggota Komite Audit Togu Sihombing mengikuti Seminar
Selain
Penyusunan RKAP 31 Oktober 2014 di
Perusahaan
Bandung. Komite Audit berencana untuk
serta menyimpan dokumen perusahaan,
terus meningkatkan kompetensi dengan
termasuk
mengupayakan kesertaan anggota Komite
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus
Audit
dan risalah rapat Direksi, rapat Direksi dan
dalam
pelatihan,
seminar
dan
agenda lainnya.
itu,
tugas adalah
menatausahakan
tetapi tidak terbatas pada
Komisaris, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
Sekretaris Perusahaan Pedoman Kerja Keberadaan
Perusahaan
Keberadaan fungsi Sekretaris Perusahaan
merupakan bagian dari fungsi akuntabilitas
Sekretaris
diatur dalam Peraturan Menteri BUMN
manajerial Direksi. Sekretaris Perusahaan
No. PER-01/2011, dimana Direksi wajib
berfungsi
menyelenggarakan
sebagai
penghubung,
atau
fungsi
liaison officer, dengan lembaga-lembaga
Perusahaan.
regulator, masyarakat luas, dan pemangku
fungsinya, garis-garis besar pelaksanaan
kepentingan
lainnya
serta
Dalam
Sekretaris menjalankan
mengelola
tugas Sekretaris Perusahaan tertuang
informasi yang terkait dengan aktivitas
dalam Piagam Direksi Perusahaan yang
Perusahaan.
telah disahkan pada tahun 2014.
Sekretaris
Perusahaan
memiliki fungsi dan tanggung jawab dalam merencanakan, menyusun kebijakan, dan
Tugas-Tugas
mengendalikan komunikasi Perusahaan
Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain:
dengan memastikan ketersediaan dan
1. Membantu
kelancaran komunikasi antara Perusahaan
dalam
dan
Direktur menentukan
Utama kebijakan
serta
yang berkaitan dengan Informasi
pengelolaan media yang dapat menunjang
Teknologi, Manajemen Resiko dan
kelancaran
pemangku
kepentingan,
pemutakhiran
Hubungan Kemasyarakatan dengan
informasi tentang peraturan dan regulasi
memberikan analisa, studi, opini dan
yang
rekomendasi.
komunikasi,
harus
dipatuhi
Perusahaan
dalam menjalankan fungsi bisnis dan
164 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
2. Mengatur kegiatan bisnis Direktur Utama
dan
bertanggung
jawab
8. Membuat, mengamandemen dan/ atau
merevisi
dan
membatalkan
dalam hal bantuan strategi ataupun
Peraturan
Perusahaan
dukungan operasional kepada Direksi,
kebijakan
Perusahaan
namun secara organisasi melaporkan
berhubungan
implementasi dari kebijakan tersebut
Teknologi, Manajemen Resiko, dan
kepada Direktur Utama.
Hubungan Kemasyarakatan.
3. Berkerjasama dengan Departemen
9. Melakukan
dengan
kegiatan
terkait yang Informasi
administrasi
terkait untuk menentukan kebijakan
kesekretariatan untuk Direktur Utama
keterbukaan (disclosure policy).
dan Direksi.
4. Membina dan menjalin hubungan
10. Mengelola
informasi
secara
dengan instansi luar, seperti instansi
profesional agar dapat menyediakan
pemerintah, BUMN, swasta, media
informasi yang tepat waktu, akurat
massa dan masyarakat dalam rangka
dan objektif kepada stakeholders
mengumpulkan dan mempublikasikan
termasuk
informasi.
tahunan Perusahaan.
5. Memberikan opini dalam membuat, mengamandemen Peraturan mendapat
dan
merevisi
Perusahaan persetujuan
yang Direktur
Utama.
evaluasi
kegiatan
laporan
11. Memelihara citra dan melindungi kepentingan terbentuknya
perusahaan
melalui
komunikasi
dan
hubungan yang baik dengan segenap stakeholders.
6. Menentukan kebijakan, pengembangan dan
administrasi
terhadap
operasional
di
12. Merencanakan
pengembangan
seluruh
sumber daya manusia pada unit kerja
bawah
di bawah Sekretaris Perusahaan.
Sekretaris Perusahaan. 13. Administrasi terkait dengan RUPS, 7. Melakukan pengawasan, koordinasi
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi,
dan pengontrolan terhadap seluruh
Rapat Direksi, Rapat Manajemen
kegiatan
Eksekutif dan lain-lain.
operasional
di
bawah
Sekretaris Perusahaan.
165 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Fungsi Sekretaris Perusahaan membawahi tiga fungsi, yaitu Hubungan Masyarakat, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi. Struktur organisasi dan jalur komunikasi Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Struktur Organisasi dan Fungsi Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bersama Sekretaris Dewan Komisaris menjadi penghubung administratif antara organ Dewan Komisaris dan Direksi. Direktur Utama berwenang mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan melalui mekanisme internal setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Sejak 1 April 2014, Perusahaan melalui Direktur Utama telah menetapkan Ricky Gunawan sebagai Sekretaris Perusahaan melalui surat pengangkatan Nomor HRD-438/A/2014.
Ricky Gunawan Sekretaris Perusahaan Ricky Gunawan (kelahiran Medan, 27 November 1973) memulai karir di PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sejak tahun 1998 sebagai staf Planning and Administration Pabrik Peleburan. Pernah menjabat sebagai Junior Manager bagian Keuangan Kantor Perwakilan Jakarta—saat itu Kantor Pusat—dan Manajer Budgeting and Planning Pabrik Peleburan pada 2010 sampai 2013. Beliau menjabat Senior Manager di Departemen Perencanaan dan Keuangan selama setahun sebelum kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Perusahaan.
166 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Program Kerja Sekretaris Perusahaan
7. Mengikuti benchmarking di beberapa Perusahaan untuk mengembangkan
Sekretaris Perusahaan memiliki program
strategi
kerja yang terkoordinasi dengan seksi-
mampu
seksi yang menjadi bagian Departemen
Perusahaan.
kesekretariatan mengikuti
yang
perkembangan
Sekretaris Perusahaan: Seksi Hubungan Masyarakat Pabrik Peleburan dan PLTA,
Pelaksanaan Kinerja Tahun 2014
Seksi Teknologi Informasi, dan Seksi
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris
Manajemen Resiko. Program kerja ini
Perusahaan bertanggung jawab langsung
disusun sebagai landasan pelaksanaan
kepada Direktur Utama, sementara dalam
kegiatan kesekretariatan Perusahaan yang
penyelenggaraan
kredibel. Sekretaris Perusahaan memiliki
Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan
beberapa program kerja sebagai berikut:
melaksanakan
1. Memberikan
data-data
Sekretaris Dewan Komisaris seperti yang
yang dibutuhkan dalam Rapat Direksi,
tergambarkan dalam bagan struktur organ
2. Menyusun
dukungan rencana
kegiatan
kerja,
lembaga-lembaga
pencapaian
dan
tindakan
melaksanakan
dengan
di atas. Sebagai penghubung Perusahaan dengan
strategi
dengan
koordinasi
kesekretariatan selama satu tahun 3. Menyusun
komunikasi
pemangku
kepentingan regulasi,
dan
Sekretaris
Perusahaan dan seluruh seksi yang mendukungnya
bertanggung
jawab
monitoring bulanan atas pencapaian
untuk memastikan berjalannya aspek
Key Performance Indicator (KPI),
keterbukaan informasi sebagai salah satu
4. Memberikan
pelaksanaan
reviu,
implementasi GCG dalam Perusahaan.
penilaian, serta penanganan resiko yang disampaikan dalam Laporan
Dalam rangka membuka jalur komunikasi
Pelaksanaan Manajemen Resiko per
yang lebih transparan dengan pihak
triwulan/akhir tahun,
eksternal, Perusahaan mengkoordinasi
5. Berkoordinasi dengan pihak-pihak
pertemuan-pertemuan dengan pemangku
terkait dalam memperbaharui data-
kepentingan
dan
pihak-pihak
data operasi dan data-data E-Board
lainnya,
Perusahaan,
berpartisipasi dalam pameran-pameran
mendistribusikan
rilis
terkait berita,
6. Melakukan counter terhadap isu-isu
dan secara kontinyu melaporkan kinerja
yang dapat merugikan Perusahaan
aktual Perusahaan kepada instansi-instansi
dan memelihara citra Perusahaan
regulator. Secara internal, Perusahaan
melalui program kehumasan yang
menjangkau seluruh karyawan melalui
baik, dan,
media in-house journal bulanan.
167 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Sepanjang tahun buku 2014, Perusahaan
Sekretaris Perusahaan telah membentuk
telah menyelenggarakan RUPS Tahunan,
Satuan Kerja Risk Management (SKRM)
melaporkan
di seluruh unit kerja Perusahaan, dan juga
kinerja
operasional
dan
keuangan Perusahaan secara berkala
mengimplementasikan
kepada Badan Pusat Statistik (BPS) dan
yang dapat diakses oleh seluruh pihak
Bank Indonesia (BI). Laporan Tahunan
internal Perusahaan.
sistem
E-Board
dan Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dirilis dan dapat diperoleh
Program Peningkatan Kompetensi
di kantor pusat Perusahaan.
Sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi, Sekretaris Perusahaan telah
Di samping itu, seiring dengan perubahan status
Perusahaan
menjadi
bergabung dalam Forum Humas BUMN.
BUMN,
168 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Audit Internal Pedoman GCG dan Pedoman Etika Perusahaan yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi tertanggal
Audit Internal merupakan salah satu fungsi
ditetapkan oleh Direksi tanggal 14 Mei
yang mengalami reposisi fundamental pada
2014 dan disetujui oleh Dewan Komisaris
masa perubahan setahun belakangan ini.
tanggal 17 Juni 2014. Dalam Piagam
Perubahan strategis terjadi pada aspek
Audit Internal Perusahaan dibahas hal-
keorganisasian
dimana
hal yang dapat menunjang kinerja fungsi
posisi Departemen Audit Internal secara
Audit Internal, diantaranya: maksud dan
6 Oktober
langsung berada di bawah Direktur Utama,
tujuan Piagam Audit Internal, struktur dan
dari sebelumnya di bawah Corporate
kedudukan Auditor Internal, persyaratan
Secretary. Selain itu, keberadaan Audit
dan kewajiban Auditor Internal, tugas
Internal, sesuai dengan mandat profesi
dan tanggung jawab Auditor Internal,
yang
internasional
kewenangan, kode etik dan hubungan
maupun amanat Peraturan Menteri BUMN
dengan pihak lain, serta tindak lanjut atas
No.
hasil audit.
2014
berlaku
Perusahaan,
secara
PER-01/MBU/2011
Tahun
2011,
diperkuat dengan diterbitkannya Piagam bulan Juni 2014.
Struktur dan Kedudukan Audit Internal
Pada tahun 2014, meskipun Audit Internal
Audit Internal Perusahaan merupakan
secara usia masih sangat infant, namun
salah satu organ Direktur Utama dalam
memiliki impian dan semangat yang
melaksanakan fungsi pengawasan atas
sangat besar untuk segera mematangkan
pelaksanaan tujuan perusahaan. Struktur
diri agar mampu berkontribusi secara
Audit Internal diatur dalam:
maksimal
1. SK Direksi Nomor SK-001/DIR/2014
Audit Internal (Internal Audit Charter) pada
kepada
pencapaian
tujuan
tanggal 1 April 2014 tentang Struktur
Perusahaan.
Organisasi PT. Indonesia Asahan
Piagam Audit Internal
Aluminium (Persero), sebagaimana diubah terakhir dengan
Piagam
Audit
digunakan dapat
Internal
Auditor
Perusahaan
Internal
melaksanakan
untuk
SK Direksi
no : SK-018/DIR/2014 tanggal 1 Juli 2014,
kewenangan,
2. Piagam Audit Internal yang ditetapkan
tugas dan tanggung jawabnya secara
oleh Direksi tanggal 14 Mei 2014
kompeten,
dan disetujui oleh Dewan Komisaris
independen
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. Piagam ini telah
tanggal 17 Juni 2014.
169 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Audit Internal
Struktur Audit Internal Perusahaan KOMISARIS Komite Audit
DIREKUR UTAMA
AUDITOR INTERNAL
SEKSI AUDIT OPERASIONAL
TIM AUDIT - A
Secara
struktural,
TIM MONITORING & PENGEMBANGAN
TIM AUDIT - B
Internal
Audit Internal dipimpin oleh seorang
Perusahaan berada langsung di bawah
Deputi General Manager (DGM) yang
Direktur Utama, yang hanya bertanggung
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
jawab langsung kepada Direktur Utama.
Utama setelah mendapat persetujuan
Namun, dalam pelaksanaan tugasnya
Dewan
Audit Internal memiliki garis komunikasi
struktur Audit Internal berada langsung
dengan
alat
di bawah Direktur Utama, namun secara
kelengkapan Dewan Komisaris. Salah
profesi dalam pelaksanaan tugasnya Audit
satu bentuk komunikasi dengan Komite
Internal bebas dari intervensi terhadap
Audit adalah koordinasi dalam pelaporan,
kepentingan
pembahasan temuan hasil audit yang
tertentu atas kesimpulan hasil audit untuk
dianggap
kepentingan Perusahaan.
Komite
Audit
Audit
penting
oleh
selaku
Direksi
dan/
Komisaris.
individu
Walaupun
atau
secara
kelompok
atau Dewan Komisaris, atau penilaian atas dampak dari kelemahan sistem pengendalian
intern
yang
ditemukan
Dewan Komisaris.
170 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Audit Internal
Departemen Audit Internal dipimpin oleh Yohanes Sigit Subandriawan, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan No. SK-003/DIRUT/2014 tanggal 1 September 2014.
Yohanes Sigit Subandriawan Kepala Departemen Audit Internal Yohanes
Sigit
Subandriawan
(warga
negara
Indonesia, kelahiran Yogyakarta, 13 Oktober 1964) memiliki pengalaman di bidang audit selama hampir 30 tahun di BPKP. Pengalaman profesionalnya dimulai sebagai auditor junior dengan bidang audit industri dan konstruksi dari 1986 hingga 1996. Pada periode tersebut ia mengikuti berbagai diklat, termasuk training The Value for Money Audit (VFM) dan Computer Aided Audit Techniques di South Australia. Tahun 1996 sampai 2002, ia bertugas sebagai ketua tim audit di deputi yang membidangi investigasi. Selain berbagai diklat teknis fungsional, salah satu training yang diikutinya pada periode tersebut adalah diklat Penyidikan, kerjasama Kejaksaan Agung dan Pusdiklatwas BPKP. Ia juga menjadi salah satu anggota satgas yang bertugas mengembangkan fungsi evaluasi untuk program dan kebijakan. Fungsi ini digunakan untuk bidang dengan lingkup makro, strategis, dan dengan fokus kepada penilaian efektivitas atau keberhasilan dari kebijakan dan program. Berbagai diklat metodologi evaluasi berbasis riset telah diikutinya, termasuk training Policy Evaluation di Graduate School Of Public and International Affairs (GSPIA), University of Pittsburgh, Pennsylvania, USA, di bawah bimbingan Prof. William Dunn. Latar belakang pendidikannya berfokus pada audit dan pajak. Ia merupakan alumnus STAN dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dengan pendidikan terakhir Pasca Sarjana konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Perpajakan FISIP UI. Ia juga menyandang Certified Government Auditing Professional (CGAP), sertifikasi internasional dari The Institute of Internal Audit (IIA), Florida, USA. Hingga saat ini ia masih tercatat sebagai anggota aktif IIA dengan nomor 1762833. Perannya di Perusahaan telah dimulai sebelum ia resmi bergabung pada Agustus 2014. Ia merupakan pengendali teknis tim audit Nilai Buku Aset Inalum, serta anggota tim pendukung untuk Tim Perunding Pengakhiran Proyek Asahan, Kementerian Perindustrian, dalam rangka pengambilalihan Inalum sejak 2011. Posisi terakhirnya sebelum bergabung ke Perusahaan adalah sebagai Quality Assurance pada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (TOPN), bidang PNBP Pertambangan, Menko Perekonomian-BPKP.
171 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Audit Internal
Ketersediaan
tenaga
Departemen Desember
Audit 2014
auditor
Internal adalah
pada
per
31
sembilan personil dengan profil SDM sebagai berikut
sebanyak Auditor 3
Junior Manager 2
Jumlah SDM Auditor Internal, 2014
Deputi GM 1
Administrasi & Monitoring 3
Manager 0
S2 2 S1 3
SDM Auditor Internal menurut Pendidikan, 2014
D3 1
SLTA 3
Fungsi dan Peran Audit Internal
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Audit Internal mengambil peran sebagai
Audit Internal memiliki fungsi pengawasan
organ pemberi jasa assurance dan jasa
guna
konsultasi
memastikan
bahwa:
pengendalian
manajemen
risiko,
serta;
(ii)
kelola
perusahaan
Corporate
(i)
sistem berbasis
implementasi yang
tata
baik
(Good
Governance/GCG)
pada
yang
bersifat
independen
dan obyektif, dengan tujuan untuk: (i) memperbaiki operasional usaha, dan; (ii)
meningkatkan
Pendekatan
yang
nilai
perusahaan.
digunakan
untuk
proses operasional dan kegiatan bisnis
mencapai tujuan tersebut adalah melalui
Perusahaan telah sesuai dengan tujuan
peningkatan
Perusahaan dan peraturan perundangan
risiko, pengendalian internal, dan proses
dan/atau ketentuan Perusahaan yang
tata
berlaku.
yang dilakukan secara sistematis dan
kelola
efektivitas perusahaan
manajemen yang
baik,
metodologis.
172 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Audit Internal
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
7. Memantau pelaksanaan tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi hasil
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal adalah:
pemeriksaan. 8. Membantu dan merupakan mitra
1. Melakukan
pemeriksaan
guna
pemeriksa eksternal (KAP, BPK/BPKP,
mendorong terciptanya kepatuhan
KPK) dalam bidang pemeriksaan dan
anggota organisasi dan manajemen
pengawasan
kepada peraturan perusahaan dan
Direktur Utama
dengan
persetujuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan
2. Melakukan
pemeriksaan
dan
penilaian atas efisiensi dan efektifitas
wewenang
data
dan
manajemen
serta
melakukan
perusahaan,
sumber
dan kegiatan lainnya.
Internal
1. Memiliki akses atas seluruh informasi,
di bidang keuangan, operasional dan daya manusia, teknologi informasi,
Audit
meliputi : dokumen
Perusahaan,
peninjauan
fisik
atas seluruh aset perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.
3. Memastikan
Sistem
Pengendalian
Manajemen
(SPM)
Perusahaan
Risiko sebagai salah satu dasar
berfungsi efektif termasuk melakukan
untuk menyusun Program Kerja Audit
kegiatan
yang
dapat
mencegah
terjadinya penyimpangan. 4. Melakukan
evaluasi,
analisis
2. mendapatkan
dan
Manajemen
Tahunan (PKAT). 3. Melakukan
penilaian atas efektifitas pelaksanaan
hasil
komunikasi
secara
langsung dengan Direksi. 4. Dengan
sepengetahuan
Direksi
manajemen risiko, kepatuhan dan
dan Komisaris, dapat melakukan
proses tata kelola perusahaan yang
komunikasi langsung dengan Komite
baik (GCG), sesuai dengan peraturan
Audit.
perundang-undangan dan kebijakan
5. Melakukan
perusahaan.
koordinasi
kegiatan
Audit Internal dengan kegiatan Audit
5. Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang ada
Eksternal. 6. Dalam
hal
pelaksanaan
audit
indikasi terjadinya penyalahgunaan
atau tugas lain yang memerlukan
wewenang,
keahlian
penyelewengan,
penggelapan, dan
kecurangan
(fraud). 6. Memberikan rekomendasi perbaikan dan/atau pencegahan yang diperlukan
dapat
khusus,
Audit
menggunakan
Internal
tenaga
ahli
dari luar Audit Internal baik dari dalam Perusahaan maupun dari luar perusahaan.
dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan manajemen objek audit.
173 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Audit Internal
Komposisi Utama Internal Auditor 2014
Kegiatan Selama 2014 Tahun 2014 kegiatan Audit Internal masih menitikberatkan pada audit, sedangkan kegiatan konsultansi masih relatif terbatas karena bersifat Non-PKAT atau berbasis permintaan. Di tahun
Konsultansi 17%
Monitoring 42%
Audit 41%
2015 kedua kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara berimbang sesuai dengan Kebijakan Pengawasan
Tahun
2015.
Selain
kegiatan
dalam rangka pelaksanaan fungsi assurance dan consulting tersebut, juga dilakukan kegiatan
Realisasi Penugasan terhadap PKAT Tahun 2014
monitoring terhadap tindak lanjut atas laporan hasil audit oleh auditee. Gambaran profil kegiatan tahun 2014 adalah sebagai berikut: Adapun secara pencapaian kinerja yang diukur dengan realisasi penugasan audit dan monitoring
Monitoring 105%
Audit 105%
terhadap PKAT serta (ii) realisasi penggunaan hari pemeriksa (HP) terhadap rencana menurut PKAT 2014 pada umumnya memenuhi dengan yang
Realisasi Hari Pemeriksa (HP) terhadap PKAT Tahun 2014
diharapkan, dengan gambaran sebagai berikut:
Hasil Kegiatan Audit Temuan hasil audit dikelompokkan dalam empat jenis, yakni: 1. Kelemahan sistem pengendalian intern, 2. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku,
Monitoring 100%
Audit 93,2%
3. Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis, dan efektif, 4. Kelemahan administrasi. Pengelompokan tersebut menggunakan acuan pengelompokan temuan yang digunakan oleh pemeriksaan BPK. Profil temuan hasil audit digambarkan sebagai berikut:
Profil Temuan Auditor Internal Tahun 2014 Belum memenuhi unsur efisien, ekonomis dan efektif 23%
Ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang berlaku 9%
174 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Kelemahan administrasi 18%
Kelemahan sistem pengendali intern 50%
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Audit Eksternal Pada tahun 2014 Audit Internal telah
Hasil
menjalin kemitraan dengan BPKP, dalam
Pengendalian
hal ini Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
oleh
Utara. Kemitraan tersebut dilakukan dalam
telah
rangka menginisiasi penerapan GCG,
tingkat penerapan SPI pada Perusahaan
memperkuat Sistem Pengendalian Intern,
serta
dan mengembangkan pengelolaan risiko
Improvement (AoI) yang perlu dilakukan
di Perusahaan sesuai amanat Peraturan
pembenahan
Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011
tersebut
Tahun 2011. Beberapa kegiatan yang
model
telah dilakukan antara lain:
Sponsoring Organizations of the Treadway
1. Penandatanganan
riviu
atas
penerapan
Intern
Perwakilan
yang
BPKP
memberikan informasi
potret
Sumut
mengenai Area
Perusahaan.
menggunakan COSO
dilakukan
Prov.
mengenai
oleh
Sistem
(The
of Riviu
pendekatan
Committee
of
Nota
Commission), dan sementara dilakukan
Kesepahaman antara BPKP dengan
pada level entitas perusahaan. Pada tahun
Perusahaan
2015 Audit Internal merencanakan untuk
tentang
pengembangan,
kerjasama
penerapan
dan
penguatan tata kelola dan kinerja
melakukan riviu SPI pada level unit-unit organisasi dan/atau level kegiatan.
Perusahaan. 2. Workshop mengenai “Arti Penting
Dalam tahun 2015 terdapat tujuh kegiatan
Satuan Pengawas Intern (SPI) bagi
yang akan dilakukan oleh BPKP sebagai
BUMN” dengan peserta seluruh GM/
rencana aksi dari MOU antara BPKP
DGM dan Manajer.
dengan Perusahaan tersebut.
3. Riviu
dan
pemetaan
Sistem
Pengendalian Intern. 4. Pemaparan hasil evaluasi penerapan SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut. 5. Sosialisasi hasil evaluasi penerapan SPI oleh tim BPKP Prov. Sumut kepada jajaran JM s.d GM/DGM Perusahaan.
175 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Manajemen Risiko Pengelolaan
Manajemen
merupakan
hal
penting
diubah berdasarkan Peraturan Menteri
untuk
Negara BUMN No. Per-09/MBU/2012
dilaksanakan secara menyeluruh di entitas
tentang Tata Kelola Perusahaan Yang
Perusahaan agar mampu meminimalkan
Baik (Good Corporate Governance) di
potensi kerugian dan mengoptimalkan
lingkungan BUMN.
profitabilitas,
yang
Risiko
meningkatkan
Perusahaan
dan
nilai
kepercayaan
para
Berdasarkan
kebijakan
tersebut,
tata
Pemangku Kepentingan (Stakeholders),
kelola Manajemen Risiko dilakukan dengan
mendorong laju penerapan tata kelola
menggunakan prinsip, kerangka kerja, dan
Perusahaan yang baik, serta menjadikan
proses pengelolaan yang mengacu pada
budaya sadar risiko sebagai bagian dari
ISO 31000 Risk Management - Principles
budaya Perusahaan.
& Guidelines untuk industri non keuangan. Pada saat ini belum semua aspek langkah
Penerapan Manajemen Risiko secara
tata kelola Manajemen Risiko dapat
berkesinambungan dan terintegrasi telah
dijalankan, upaya dan kerja keras lebih
ditetapkan sebagai salah satu kebijakan
lanjut perlu ditingkatkan. Gambar berikut
operasional Perusahaan yang merujuk
menunjukkan
pada Peraturan Menteri Negara BUMN
sedang dan akan dilakukan.
kegiatan
yang
sudah,
No. Per-01/MBU/2011 sebagaimana telah
Gambaran Umum Sistem Manajemen Risiko
Membangun
»» »» »» »»
Inisiasi
»» Organisasi SRM »» Studi Banding »» Pra-sosialisasi
April–Mei ‘14
Pelatihan SKRM Jobdesk/Juklak Identifikasi
Jun–Agst ‘14
Standarisasi
»» »» »» »»
SK Direksi Frame Work PM dan Wi Sosialisasi all
Sep–Des ‘14
Integrasi
Kelola
»» Profil Risiko »» Mitigation Plan »» Reviu, Report
»» »» »» »»
Risk base audit Mitigasi Sistem IT Evalusai berkelanjutan
Jan~ ‘14
Jun~ ‘14
Keterangan warna : (a) sudah, (b) sedang, (c) belum * Pengembangan sistem IT oleh Seksi SIT
Kebijakan
dan
Manajemen
strategi Risiko
tata
kelola
Perusahaan
yang memuat mandat dan komitmen pemangku
tugas,
serta
siklus
ditetapkan oleh Direksi dalam bentuk
implementasi PDCA (perencanaan
Prosedur Penerapan Manajemen Risiko
kerangka
Perusahaan, meliputi:
manajemen risiko, langkah monitoring
1. Prinsip
pengelolaan
kerja,
penerapan
Manajemen
dan review, serta perbaikan kerangka
2. Kerangka kerja Manajemen Risiko
3. Proses Manajemen Risiko meliputi
Risiko
kerja secara berkesinambungan)
176 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Manajemen Risiko
komunikasi dan konsultasi internal eksternal,
menentukan
1. Risiko Strategis
konteks
Meliputi risiko persaingan bisnis, risiko
strategi, asesmen risiko, perlakuan
kerugian kerjasama strategis, risiko
risiko, monitoring dan reviu.
kegagalan marketing, serta risiko
4. Mekanisme
dokumentasi
dan
pelaporan.
yang timbul dari adanya kebijakan/ regulasi.
5. Integrasi risk base audit. 6. Penyiapan kompetensi SDM.
2. Risiko Operasional Meliputi risiko kegagalan operasional
Fungsi pengeloaan Manajemen Risiko
pabrik,
Perusahaan
peralatan (pasokan dan teknologi),
dilaksanakan
oleh
Seksi
risiko
kehandalan
Risk Management di bawah Departemen
risiko
Corporate Secretary yang bertanggung
ketidakpatuhan pada prosedur dan
jawab langsung kepada Direktur Utama.
peraturan, risiko pemogokan kerja dan
Dengan menerapkan prinsip keterbukaan,
SDM, risiko kegagalan penanganan
akuntabilitas,
kesalahan
proses,
risiko
pertanggungjawaban,
lingkungan, risiko perubahan situasi
kemandirian, serta efektivitas dibentuk
sosial politik dan keamanan, risiko
Satuan Kerja Risk Management (SKRM)
persaingan pemasaran, serta risiko
pada seluruh Seksi dan Departemen yang
akibat bencana alam.
bertindak sebagai pelaksana manajemen risiko/risk
tingkat
owner
Seksi
dan
Departemen.
3. Risiko Keuangan Meliputi risiko transaksi mata uang asing,
Pelaksanaan asesmen risiko bersifat self assessment, masing
dilakukan
SKRM,
oleh
selanjutnya
dana
risiko
tidak
untuk
tersedianya
operasional,
risiko
masing-
perubahan nilai suku bunga, risiko
dilakukan
tidak tertagihnya piutang dan risiko
verifikasi dan kompilasi oleh Seksi Risk
dari adanya regulasi keuangan dari
Management sehingga dapat diperoleh
Pemerintah.
gambaran kondisi risiko sebenarnya dan menyeluruh. Hasil dari proses manajemen
Langkah Penanggulangan Risiko
risiko didokumentasikan dalam laporan Profil Risiko Perusahaan dan disampaikan
Opsi untuk langkah penanggulangan risiko
secara berkala kepada Direksi dan Dewan
secra umum meliputi:
Komisaris untuk digunakan sebagai salah
1. Menghindari risiko (risk avoidance),
satu dasar dalam pengambilan keputusan.
berarti
tidak
meneruskan
Profil Risiko Perusahaan
melaksanakan kegiatan
atau yang
menimbulkan risiko tersebut. 2. Mengurangi risiko (risk reduction), yaitu
Faktor risiko yang ada dalam proses kerja
perlakuan risiko untuk mengurangi
dan bisnis Perusahaan secara garis besar
kemungkinan
antara lain meliputi:
mengurangi
terjadinya paparan
atau
dampaknya,
177 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Manajemen Risiko
atau mengurangi keduanya. 3. Transfer risiko (risk sharing), yaitu suatu tindakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko melalui antara lain : asuransi, outsourcing, subcontracting, hedging, transaksi nilai mata uang asing, dan tindakan lainnya. tidak
pembuatan
penyelesaian kebijakan,
prosedur
manual, dan petunjuk kerja. 2. Menyiapkan
program
sosialisasi
kepada seluruh karyawan. 3. Koordinasi dengan SIT untuk aplikasi software dan tampilan website. 4. Melanjutkan program pembekalan
4. Menerima risiko (risk acceptance), yaitu
1. Mempercepat
melakukan
perlakuan
apapun terhadap risiko tersebut.
ERM kepada MS. 5. Membuat
usulan
6. Membuat
Tindak Lanjut
usulan
pendampingan Manajemen
Beberapa langkah tindak lanjut yang
pembentukan
Komite Pemantau Risiko. asistensi
dan
penerapan Risiko
dari
luar
Perusahaan.
dilakukan Perusahaan adalah:
178 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Kepatuhan Etika Dan Norma Perilaku Visi, Misi dan Nilai Perusahaan sebagai Falsafah Dasar Visi dan misi menjadi ideologi sebuah entitas. Untuk mencapai tujuan yang jelas, Perusahaan telah melakukan redefinisi terhadap Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor SK-005/Dir/2014 pada 6 Juni 2014, dan disosialisasikan ke seluruh Departemen/Seksi pada 10 Juni 2014. Pada saat yang sama, terkait dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan periode 2015-2019, juga telah ditetapkan Kebijakan, Sasaran dan Strategi Perusahaan. Visi 2025
Menjadi perusahaan global terkemuka berbasis Aluminium terpadu ramah lingkungan. 1. 2.
Misi
3. 4.
Menjalankan operasi peleburan Aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang tepat sasaran. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri Aluminium.
Nilai-nilai Perusahaan dirangkum dalam kata “ProsPeKTIF”, yaitu: 1. Profesional Professional: Kami bekerja secara professional dengan menerapkan praktek bisnis terbaik We work professionally by implementing the best business practice
Nilai
2.
Pengembangan Development: Kami tumbuh menjadi besar melalui pengembangan berkesinambungan We grow up through sustainable development
3.
Kerjasama Cooperation: Kami tangguh melampaui harapan melalui kerjasama yang sinergi We are stronger than expectation through synergistic cooperation
4.
Tanggung Jawab Responsibility: Kami bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terbaik We have responsibility to give the best contribution
5.
Integritas Integrity: Kami menjalankan bisnis dengan integritas We run our business with integrity
6.
Faedah Profitable: Kami berusaha menjalankan bisnis yang menguntungkan untuk kesejahteraan We are making effort to run profitable business for prosperity
179 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Kepatuhan
Di samping itu, Perusahaan menciptakan
berkelanjutan.
“Ikrar Karyawan dan Pedoman Supervisor”
nilai korporasi juga menjadi salah satu
sebagai derivasi dari visi, misi dan nilai
tolak
Perusahaan. 5 (Lima) Ikrar Karyawan
dalam menjalankan proses bisnis dan
adalah:
pengembangan korporasi ke arah yang lebih
1. Patuh pada Undang-Undang Negara
baik. Nilai-nilai yang telah dimiliki tersebut
dan Peraturan Perusahaan. 2. Berlaku
jujur
dan
Pengembangan
ukur
keberhasilan
nilai-
Perusahaan
harus mampu ditumbuhkembangkan dan
setia
pada
Perusahaan.
dimanifestasikan agar menjadi budaya Perusahaan (corporate culture).
3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
Penyusunan Pedoman Etika Perusahaan
4. Memupuk rasa kebersamaan, saling pengertian dan kerja sama yang harmonis.
bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasikan
standar
etika
usaha dan etika kerja selaras dengan
5. Meningkatkan pengembangan diri untuk keberhasilan.
Visi dan Misi Perusahaan. 2. Menjadi acuan perilaku bagi Insan
Sementara 5 (Lima) Pedoman Supervisor
Inalum dalam melaksanakan tugas
adalah:
dan tanggung jawab masing-masing
1. Memahami
bawahan
sepenuhnya
melalui
dengan pendekatan
sehari-hari.
dan berinteraksi dengan Pemangku Kepentingan (Stakeholders). 3. Menjelaskan standar etika usaha
2. Membina setiap pribadi bawahan
dan etika kerja agar Insan Inalum
dengan memberikan teladan yang
dapat
menilai
baik.
yang
diinginkan
3. Meningkatkan
keserasian
dan
memberikan
rasa kebersamaan anggota dalam
menemui
kelompok kerja.
bertindak.
4. Menjadikan
kebijaksanaan
bentuk dan
kegiatan membantu
pertimbangan keragu-raguan
jika dalam
atasan
sebagai kebijaksanaan sendiri dan
Pedoman Etika Perusahaan menjabarkan
menanamkan
standar etika usaha dan standar etika
pengertian
pada
kerja serta pelaksanaan pedoman yaitu :
bawahan. 5. Menguasai mengutarakan
situasi
kerja
pendapat
dan kepada
atasan pada waktu yang tepat.
1. Standar pemasok, kerja,
Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct)
Etika
Perusahaan
Usaha
dengan
kreditur/investor,
pesaing,
antara
pelanggan,
Pemerintah
mitra dan
lembaga publik, masyarakat dan media. 2. Standar Etika Kerja meliputi sesama
Pedoman Etika Perusahaan merupakan
Insan Inalum, mengenai informasi
standar perilaku bagi insan Inalum dalam
Perusahaan,
menerapkan nilai-nilai Perusahaan secara
Keamanan
aset dan
Perusahaan, Keselamatan,
180 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Kepatuhan
Kesehatan
Lindungan
ini, Perusahaan menerapkan sistem
Lingkungan (K3LL), laporan keuangan,
rekrutmen yang adil dan transparan,
benturan
promosi
of
Kerja
dan
kepentingan dan
interest)
wewenang,
(conflict
penyalahgunaan
pemberian
dan
dan
pengembangan
karir secara wajar sesuai dengan kompetensi masing-masing karyawan
penerimaan (gratifikasi) dan kegiatan
serta
politik.
melaksanakan
kebutuhan
Perusahaan,
Perjanjian
Kerja
3. Pelaksanaan meliputi sosialisasi dan
Bersama (PKB) secara konsisten,
internalisasi, pelaporan pelanggaran
dan menempatkan Serikat Pekerja
(whistleblowing system) dan sanksi
yang
atas pelanggaran.
sebagai mitra Perusahaan dengan
diakui
oleh
Perusahaan
mengikutsertakan dalam pengambilan Perusahaan
telah
mengesahkan
keputusan yang mengacu pada PKB.
Code of Conduct bersamaan dengan ditandatangani Lembar Pemberlakuan dan
2. Etika Usaha Perusahaan dengan
Maklumat Komitmen Dewan Komisaris
Pelanggan
dan Direksi pada 1 Oktober 2014.
Perusahaan
mengutamakan
kepuasan pelanggan dengan cara
Etika Usaha dan Etika Kerja
memberikan hasil produksi terbaik sesuai dengan standar mutu yang
Etika Usaha adalah sistem nilai atau
telah ditetapkan, mengedepankan
norma yang dianut oleh Perusahaan
standar layanan yang profesional
sebagai acuan bagi Insan Inalum dalam
demi
memuaskan
berhubungan dengan lingkungannya, baik
tanpa
melakukan
internal maupun eksternal. Standar Etika
memperhatikan
Usaha terbagi ke dalam beberapa aspek,
pelanggan dan secara terus menerus
yaitu:
memantau,
1. Etika Usaha Perusahaan dengan
menyempurnakan
pelanggan diskriminasi, kebutuhan
mengevaluasi produk
serta dan
layanan bila tidak sesuai dengan
Karyawan memperlakukan
keinginan pelanggan, memperhatikan
karyawan secara setara (fair) tanpa
aspek keselamatan dan inovasi pada
membedakan
Perusahaan
dan
setiap tahap proses pengembangan,
ras. Perusahaan menyadari bahwa
produksi dan distribusi, serta saling
karyawan mempunyai peranan dan
menghormati kepentingan masing-
kedudukan
masing pihak melalui persyaratan
sebagai
agama,
yang
aset
suku
sangat
penting
Perusahaan.
Oleh
kontrak yang jelas dan adil.
karena itu setiap karyawan dituntut untuk dapat berperan aktif dalam
3. Etika Usaha Perusahaan dengan
memberikan kontribusi terbaik guna
Pemasok
mencapai
Perusahaan
Sasaran
Perusahaan.
Dalam melaksanakan etika usaha
kompetisi
menciptakan yang
adil
(fair)
iklim dan
181 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Kepatuhan
transparan dalam pengadaan barang
(fairness), dan memberikan informasi
dan jasa dengan cara mengikuti
secara terbuka tentang penggunaan
seluruh peraturan pengadaan barang
dana
dan jasa yang ditetapkan Perusahaan;
kepercayaan kreditur/investor.
memberikan pemasok
kesempatan
usaha
pengusaha
kecil,
lokal
meningkatkan
bagi
terutama
dalam
pengembangan
untuk
rangka
5. Etika Usaha Perusahaan dengan Mitra Kerja
masyarakat
Perusahaan meningkatkan iklim saling
sekitar, menetapkan pemasok yang
percaya, menghargai dan memupuk
memenuhi
berdasarkan
kebersamaan dengan mitra kerja
kemampuan, kesesuaian persyaratan
kualifikasi
sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis
dan prestasi, melakukan hubungan
yang berlaku dengan cara membuat
kerja hanya dengan pemasok yang
perjanjian
mematuhi
dan
peraturan
perundang-
kerja
saling
yang
berimbang
menguntungkan,
undangan dan ketentuan Perusahaan,
mengutamakan
melaksanakan pembayaran kepada
optimal sesuai standar yang berlaku
pemasok dengan tepat waktu dan
dan
tepat jumlah, menjatuhkan sanksi
komunikasi secara intensif dengan
yang
pemasok
mitra kerja untuk mencari solusi yang
pelanggaran,
terbaik dalam rangka peningkatan
tegas
yang
terhadap
melakukan
dan memelihara komunikasi yang baik
dengan
pemasok
menindaklanjuti
terbaik,
pencapaian serta
hasil
membangun
kinerja.
termasuk
keluhan
dan
keberatan.
6. Etika Usaha Perusahaan dengan Pesaing Perusahaan menempatkan pesaing
4. Etika Usaha Perusahaan dengan Kreditur/Investor Perusahaan
sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan cara menjaga
menerima
pinjaman/
hubungan baik dan menghormati
penanaman modal hanya ditujukan
keberadaan
untuk
kepentingan
bisnis
pesaing
dengan
dan
melakukan persaingan yang sehat
peningkatan nilai tambah Perusahaan
dengan mengedepankan keunggulan
dengan cara menyediakan informasi
produk dan layanan yang bermutu,
yang aktual dan prospektif bagi
menghindari hubungan bisnis dan
calon
memilih
kerjasama yang menjurus tidak wajar,
kreditur/investor berdasarkan aspek
kreditur/investor,
memberikan keuntungan bagi pihak-
kredibilitas dan bonafiditas yang dapat
pihak tertentu serta mengorbankan
dipertanggungjawabkan,
kepentingan
pinjaman/penanaman
menerima
modal
yang
menjadikan
diikat melalui perjanjian yang sah
sebagai
dengan
guna
klausul
perjanjian
yang
mengedepankan prinsip kewajaran
pelanggan, perusahaan
pembanding meningkatkan
dan pesaing
(benchmark) kinerja
Perusahaan.
182 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Kepatuhan
7. Etika Usaha Perusahaan dengan
mengarah
kepada
diskriminasi
Pemerintah dan Lembaga Publik
masyarakat
Perusahaan
agama, ras dan antar golongan.
mematuhi
berkomitmen peraturan
untuk
suku,
perundang-
undangan yang berlaku dalam rangka
9. Etika Usaha Perusahaan dengan
melakukan hubungan dan kerjasama
Media
atau
Perusahaan
usaha
berdasarkan
dengan
Pemerintah
membina
hubungan
atau lembaga publik. Perusahaan
baik dengan media dalam rangka
harus melakukan upaya yang terbaik
membangun
untuk tetap mengindahkan prinsip-
cara
prinsip usaha yang sehat dengan
sehat dan bersih dengan media,
mengacu pada GCG dengan cara
mengedepankan
melakukan
berlandaskan
kerjasama
Pemerintah sesuai
dan
prinsip
dengan
lembaga
publik
kesetaraan
dan
saling
citra
menjaga
positif
dengan
hubungan
yang
hubungan keterbukaan
menghormati,
dan
memberikan
informasi
yang
keterbukaan, melakukan hubungan
berimbang
kepada
dengan Pemerintah dan lembaga
menerima
publik sesuai prinsip kepatutan dan
kritik-kritik
kewajaran, melaksanakan ketentuan-
disampaikan melalui media dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam
tetap memperhatikan kepentingan
peraturan perundang-undangan, dan
Perusahaan.
dan
relevan
dan
media,
serta
menindaklanjuti
membangun
yang
mengharuskan mitra bisnis memiliki perizinan yang dipersyaratkan dalam
Sementara Etika Kerja adalah sistem nilai
peraturan perundang-undangan.
atau norma yang digunakan oleh Insan Inalum dalam pelaksanaan kerja sehari-
8. Etika Usaha Perusahaan dengan Masyarakat
hari. Standar Etika Kerja Perusahaan mengatur hal-hal sebagaimana berikut:
Perusahaan melaksanakan program PKBL
untuk
memberdayakan
potensi
masyarakat
sekitar
dan
1. Sesama Insan Inalum Dalam menjalankan tugasnya, Insan Inalum
harus
menjunjung
tinggi
meningkatkan kualitas hidup dengan
etika dalam menjalin hubungan kerja
cara
kepada
sehingga dapat menciptakan iklim
masyarakat tentang program PKBL
mensosialisasikan
kerja yang kondusif dan mampu
serta
meningkatkan produktifitas.
kebijakan-kebijakan
relevan,
melaksanakan
yang program
PKBL sesuai dengan kemampuan
Insan
Perusahaan
guna,
kerja dan hubungan antar sesama
melarang Insan Inalum memberikan
dengan berlandaskan pada nilai-
janji-janji
di
nilai Perusahaan dan ikrar karyawan
tidak
dengan cara patuh pada peraturan
melakukan tindakan-tindakan yang
perundang-undangan dan peraturan
luar
secara
kepada
tepat
masyarakat
kewenangannya,
dan
Inalum
memelihara
etika
183 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Kepatuhan
Perusahaan,
bekerja
secara
kebersamaan
dalam
kelompok
profesional dan memiliki integritas
kerja
yang tinggi guna menghasilkan kinerja
melalui program pengembangan diri,
yang optimal, bertanggung jawab dan
memperlakukan
disiplin dalam tugas guna mencapai
setara
hasil
agama,
terbaik,
saling
menghargai,
dan
keberhasilan
(fair)
bawahan
bawahan
tanpa
suku
secara
membedakan
dan
ras,
dan
terbuka menerima kritik dan saran
menggunakan bahasa yang sopan
serta
dan
menyelesaikan
masalah
tidak
mengandung
unsur
dengan musyawarah mufakat, saling
pelecehan terhadap agama, suku,
membantu, memotivasi dan bekerja
ras, adat istiadat, gender dan hal-
sama dalam menyelesaikan tugas,
hal lain yang bertentangan dengan
mengkomunikasikan setiap ide baru
kesopanan dan kesusilaan.
dan saling mentransfer pengetahuan dan kemampuan, mengambil inisiatif
Sementara etika bawahan terhadap
dan mengembangkan kompetensi,
atasan
baik secara mandiri maupun melalui
menghormati atasan dengan menjaga
program Perusahaan, memiliki sikap
kesopanan
terbuka
menghargai
tindakan, menyelesaikan tugas yang
(dissenting
diberikan dengan penuh tanggung
dan
perbedaan
saling
pendapat
di
agar
dalam
bawahan
ucapan
dan
merumuskan
jawab,
dan
tidak
yang kurang tepat secara santun
melakukan tindakan atau ucapan
demi memperoleh perbaikan yang
yang mengandung unsur pelecehan
konstruktif, mengutarakan pendapat
terhadap agama, suku, ras, adat
kepada atasan pada waktu yang
istiadat, gender dan hal-hal lain yang
tepat, dan menggunakan bahasa
bertentangan dengan kesopanan dan
yang sopan dan tidak mengandung
kesusilaan.
unsur pelecehan terhadap agama,
opinion) suatu
dalam
diberikan
keputusan,
mendiskusikan
kebijakan
suku, ras, adat istiadat, gender Etika kerja atasan terhadap bawahan
dan hal-hal lain yang bertentangan
dan
dengan kesopanan dan kesusilaan.
sebaliknya
untuk yang
dimaksudkan
menciptakan harmonis
hubungan
dan
mendorong
keberhasilan
dalam
pekerjaan.
Etika
terhadap
atasan
2. Informasi Perusahaan
bawahan
Insan Inalum harus memanfaatkan
dirumuskan agar atasan memahami
dan menjaga informasi Perusahaan
bawahan
melalui
pendekatan
dalam rangka meningkatkan nilai
sehari-hari
dan
melakukan
tambah Perusahaan dan pengambilan
pembinaan
dengan
memberikan
keputusan dengan cara menerapkan
menghargai
teladan
yang
baik,
sistem
keamanan
ide-ide dan perbedaan pendapat
teknologi
dengan
dari bawahan, meningkatkan rasa
tidak
informasi
sebaik-baiknya,
menyebarluaskan
informasi
184 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Kepatuhan
di
luar
kewenangannya,
tidak
keuangan yang akurat, relevan dan
menyebarluaskan informasi kepada
tepat waktu sesuai dengan standar
pihak yang tidak berkepentingan,
akuntansi keuangan dan ketentuan
dan menyerahkan kembali semua
lain yang berlaku secara umum di
informasi yang berhubungan dengan
Indonesia, mencatat setiap transaksi
pekerjaannya pada saat berhenti
secara akurat di dalam pembukuan
bekerja.
Perusahaan,
mencegah
terjadinya
kecurangan (fraud) dalam laporan 3. Aset Perusahaan
keuangan,
dan
tidak
membuat
Insan Inalum mengoptimalkan aset
laporan keuangan ganda untuk tujuan
Perusahaan dengan cara mengelola
apapun.
aset Perusahaan secara maksimal untuk memberi nilai tambah bagi Perusahaan,
tidak
6. Benturan
Kepentingan
dan
menggunakan
Penyalahgunaan Wewenang Insan
aset Perusahaan di luar ketentuan
Inalum menghindari adanya benturan
Perusahaan,
kepentingan
dan
mengamankan
(conflict
of
interest)
aset Perusahaan dari kerusakan dan
maupun potensi adanya benturan
kehilangan.
kepentingan dan
4. Keamanan Kesehatan
dan Kerja
Keselamatan, dan
Lindungan
(conflict
penyalahgunaan
of
interest)
wewenang
dengan cara mematuhi peraturan dan prosedur yang berlaku, tidak
Lingkungan (K3LL)
memiliki
Insan Inalum menjadikan keamanan
usaha yang menjadi mitra bisnis
dan
Perusahaan atas nama sendiri atau
K3LL
sebagai
bagian
dari
saham
pada
badan
budaya kerja untuk menciptakan
nominee
suasana kerja yang tertib, aman,
orang lain) atau atas nama keluarga
handal, nyaman dan berwawasan
(sampai dengan derajat ketiga, baik
lingkungan dengan cara menerapkan
menurut garis lurus maupun garis ke
sistem
samping, termasuk hubungan yang
keamanan
dan
K3LL
di
(menggunakan
nama
lingkungan kerja secara konsisten,
timbul
tanggap terhadap keadaan darurat
merangkap jabatan dan pekerjaan
sebagaimana yang ditetapkan oleh
di perusahaan lain yang menjadi
Perusahaan, serta memiliki kesadaran
mitra bisnis Perusahaan, dan tidak
terhadap
menerima manfaat dalam bentuk
kelestarian
lingkungan
Perusahaan dan sekitarnya.
karena
perkawinan),
tidak
apapun dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan.
5. Laporan Keuangan Insan Inalum yang terkait dengan pengelolaan
keuangan
7. Pemberian dan Penerimaan Gratifikasi
wajib
Insan Inalum dilarang untuk menerima
melaksanakan akuntabilitas keuangan
atau memberikan gratifikasi yang
dengan cara menyajikan laporan
berhubungan
dengan
jabatannya
185 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Laporan Kepatuhan
dan berlawanan dengan kewajiban
guna menumbuhkan pemahaman dan
atau tugasnya sesuai pasal 12 B
kesadaran bagi seluruh Insan Inalum,
ayat (1) Undang-Undang Nomor 20
Perusahaan telah menyusun program
Tahun 2001 tentang Perubahan atas
sosialisasi dan internalisasi berkelanjutan
Undang-Undang Nomor 31 tahun
dalam bentuk pelatihan atau workshop
1999 tentang Pemberantasan Tindak
di mana sosialisasi perdana diagendakan
Pidana Korupsi. Apabila gratifikasi
pada awal tahun 2015 yang dihadiri oleh
terlanjur diterimakan melalui pihak
Dewan Komisaris dan Direksi.
lain
tanpa
sepengetahuan
Insan
Inalum, maka penerimaan gratifikasi
Selain itu, setiap Insan Inalum menerima
tersebut harus dilaporkan kepada
satu
Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)
Perusahaan dan menandatangani formulir
Perusahaan
pernyataan bahwa yang bersangkutan
mengenai
di hal
mana ini
ketentuan
diatur
secara
telah Etika
8. Kegiatan Politik
buku
menerima,
bersedia
terpisah.
Insan
salinan
untuk
Inalum
bersikap
netral
memahami mematuhi
Perusahaan
didokumentasikan
Pedoman
yang oleh
Etika
dan
Pedoman selanjutnya Departemen
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
terhadap semua partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perusahaan
untuk
Penegakan dan Sanksi
kepentingan
golongan/partai politik tertentu, tidak
Sebagai upaya penegakan dan kepatuhan
menjadi pengurus partai politik dan/
terhadap standar etika yang berlaku,
atau calon/anggota legislatif, serta
Perusahaan telah menetapkan sanksi atas
tidak
memperlihatkan,
setiap pelanggaran yang terjadi dengan
mengedarkan
merujuk pada Perjanjian Kerja Bersama
membawa,
memasang
serta
simbol, gambar dan ornamen partai
(PKB)
dan/atau
ketentuan
lain
yang
politik di lingkungan Perusahaan.
berlaku. Pengungkapan terhadap segala sikap, tindakan atau perbuatan yang
Sosialisasi dan Internalisasi
melanggar Pedoman Etika Perusahaan dan/atau
PKB
dapat
dilakukan
Dalam rangka penyebarluasan informasi
berdasarkan penyampaian laporan dari
mengenai
seluruh pihak.
penerapan
standar
etika
186 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Benturan Kepentingan Seperti yang telah tercantum dalam Pedoman GCG, Code of Conduct (CoC), Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris, Board Manual Direksi dan pedoman lainnya, Perusahaan mewajibkan insan Inalum untuk menghindari benturan kepentingan, baik dengan sesama insan Inalum maupun dengan pihak luar. Perusahaan juga mewajibkan manajemen dan seluruh karyawan untuk tidak merangkap jabatan dan pekerjaan di perusahaan lain yang menjadi mitra bisnis Perusahaan, serta tidak menerima manfaat dalam bentuk apapun dari calon maupun mitra bisnis Perusahaan.
Pengendalian Gratifikasi Berdasarkan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik gratifikasi menjadi isu penting dalam Perusahaan karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict of interest) dan menghilangkan budaya korporasi yang bersih dan bebas KKN. Sebagai cerminan implementasi GCG, Perusahaan telah menyusun kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi dalam bentuk Surat Keputusan Direksi yang didalamnya mengatur mengenai larangan penerimaan dan pemberian Gratifikasi serta mekanisme pelaporan atas penerimaan Gratifikasi. Dalam pelaksanaan pengendalian gratifikasi, Direksi membentuk Tim yang selanjutnya disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) Inalum sebagai perpanjangan tangan KPK dengan komposisi perwakilan dari Departemen Sumber Daya Manusia dan Departemen Legal & Kepatuhan.
187 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Salah satu upaya untuk mendukung
pengadaan yang tepat, sumber yang
kelancaran
tepat, pengadaan barang/jasa berkualitas,
dalam
operasional
menghadapi
perusahaan
tantangan
bisnis
kesesuaian waktu pengiriman serta harga
global dan mendukung perkembangan
yang wajar. Sistem tersebut diatur secara
bisnis Perusahaan ke depan adalah
jelas dalam aturan pelaksanaan tentang
sistem pengadaan. Sistem pengadaan
pengadaan dengan prinsip (GCG) yang
yang efektif dan efisien memberikan nilai
dituangkan dalam SK Direksi No. SK-002/
tambah bagi Perusahaan. Hal tersebut
DIR/2014 tentang Pengadaan Barang/
dapat berjalan dengan baik jika aturan
Jasa.
pengadaan cukup jelas serta didukung
Tujuan Pengadaan:
oleh kompetensi sumber daya manusia
1. Mendukung kelancaran operasional
yang dimiliki dengan menerapkan prinsip GCG dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
perusahaan 2. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengadaan 3. Peningkatan kepuasan pelanggan
Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa
4. Pembinaan pemasok
Departemen
Key Performance Indicator Pengadaan:
5. Mendukung
penggunaan
produk
dalam negeri terus
meningkatkan
pengadaan menjadi
Pengadaan sistem
barang/jasa
bagian
berupaya
“profit
kualitas sehingga
center”
bagi
1. Ketepatan Waktu Pengiriman 2. Waktu Proses Pengadaan (Lead Time Process)
operasional perusahaan. Profit center tersebut diperoleh dari pemilihan metode
Pembelian Bahan Baku Utama Pembelian Bahan Baku Utama selama tahun 2014 sebagai berikut: Komoditi Alumina Petroleum Coke - HS
Jumlah (MT) 430.078
Supplier Glencore AG, Alakasa Company, BHP Billiton, Vitol S.A & Karinya Trading
57.110 Yosomulyo Jajag, Rain CII & Alakasa Company
Petroleum Coke – LS
33.655
Coal Tar Pitch
19.422
Aluminium Fluoride
3.500
Himadri, Sarlom Sakti & Well United Resources Petrokimia Gresik
188 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
Rincian volume penyediaan bahan baku utama Perusahaan untuk 5 tahun terakhir (periode 2010-2014) adalah sebagai berikut (jumlah dalam MT): No 1 2
3 4
Bahan Baku Alumina Calcined Petroleum Coke - High Sulfur - Low Sulfur Coal Tar Pitch Aluminium Fluoride
2014
2013
2012
2011
430.078
445.420
471.240
441.389
514.930
57.110 33.655 19.422 3.500
66.301 57.907 22.045 4.449
55.725 36.514 23.528 4.000
40.840 60.879 21.400 4.500
69.081 35.691 28.241 4.000
Improvement dan Pencapaian Departemen Pengadaan tahun 2014
3. Meningkatkan
Pengadaan
dalam Bahan
Baku
proses
Pengadaan
melalui program multi sumber (Produk Lokal) Program
1. Improvement
2010
multi
sumber
(Produk
Proses
Lokal) dilakukan untuk menghindari
Utama,
ketergantungan
terhadap
suatu
Material Pot Rekonstruksi, dan Bahan
produk dan upaya penghematan
Pendukung
biaya pengadaan. Dari program ini
a. Penghematan dalam pengadaan
diperoleh penghematan sebesar USD
CPC dan CTP tahun anggaran
66.871 pada tahun anggaran 2014.
2015 sebesar hampir Rp145 miliar
dari
pengadaan
4. Improvement
dalam
Pengadaan
sebelumnya (termasuk Rp12,3
Impor dengan Skema Free Trade
miliar dari negosiasi harga)
Agreement (FTA)
b. Penghematan dalam pengadaan
Penerapan
FTA
telah
diterapkan
Alumina jangka panjang tahun
dalam 2 (dua) proses importasi yaitu
anggaran 2015 - 2016 sebesar
importasi Raw Material jenis CTP ex
hampir Rp 35 miliar dari negosiasi
Tiongkok dan diperoleh penghematan
harga
biaya
c. Penghematan dalam pengadaan Material Pot Rekonstruksi tahun anggaran 2015
pengadaan
bentuk
pembebasan bea masuk sebesar Rp 2.695.901.000,- atau USD 33/MT
sebesar lebih
dari Rp 9 miliar dari negosiasi harga
5. Improvement dokumen Pelelangan Terbatas yang bersifat Internasional Improvement
2. Improvement
dalam
dalam
proses
membuat
dilakukan
dokumen
dengan
lelang
non
Pengadaan Spare Parts dan Jasa
teknikal (komersial, financial, pajak,
Dilakukan proses negosiasi pada
legal, dll) untuk mendukung project
proses pengadaan
pengembangan.
189 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Pedoman Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
Rencana Perbaikan Ke Depan
b. Menghindari
1. Perbaikan Sistem Pengadaan
c. Memudahkan proses pengadaan
multitafsir
dalam
proses pengadaan a. Membuat aturan khusus tentang
untuk lebih efektif dan efisien
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dalam SK Direksi ”Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)” dan
menerapkan
dalam
pengadaan.
2. Perbaikan Proses Pengadaan a. Dilakukan
simplifikasi
proses
pengesahan RFP (Request For Procurement) dalam pengadaan
b. Membuat pasal khusus ”Tatacara pelelangan dan pra-kualifikasi” dalam SK Direksi Pengadaan barang/Jasa.
barang/jasa rutin, RFP dapat dikirimkan
dari
Requester ke Pengadaan. b. Dilakukan
c. Membuat pasal khusus ”Metode
langsung simplifikasi
pengesahan
RFA
proses (Request
Pengadaan Swakelola” dalam
for
SK Direksi Pengadaan barang/
dibutuhkan
Jasa.
project pengembangan saja.
d. Penerapan
kontrak
Approval),
RFA
dalam
hanya
pekerjaan
payung
untuk barang-barang rutin dan
Manfaat
dari
perbaikan
proses
keagenan melalui sistem ”Vendor
pengadaan tersebut antara lain:
Resources”.
a. Mempersingkat
proses
pengesahan RFP Manfaat
dari
perbaikan
sistem
pengadaan tersebut antara lain : a. Memperjelas
b. Waktu pengadaan lebih efektif dan efisien
aturan-aturan
pengadaan
190 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Sebagai komitmen dalam melaksanakan penyelenggaraan korporasi yang bersih, Perusahaan telah menerbitkan kebijakan terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Perusahaan. Khusus untuk LHKPN, pejabat Perusahaan yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi wajib mengisi formulir LHKPN dan menyerahkannya kepada KPK melalui Perusahaan. Kepatuhan atas pelaporan ini merupakan satu rangkaian dalam komitmen menjalankan praktik bisnis yang sehat. Rekapitulasi LHKPN yang telah dilakukan Perusahaan pada tahun buku 2014 sebagai berikut: Jabatan
Jumlah
Dewan Komisaris Direksi Pejabat 1 (satu) Tingkat di Bawah Direksi
5 5 21
Telah Menyampaikan LHKPN 5 100% 5 100% 21 100%
Belum Menyampaikan LHKPN -
Sistem Pengendalian Internal Berdasarkan
Pasal
12B
Undang-
yang didalamnya mengatur mengenai
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
larangan
Perubahan atas Undang-Undang Nomor
Gratifikasi serta mekanisme pelaporan
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
atas
Tindak Pidana Korupsi bahwa setiap
pelaksanaan
gratifikasi
kepada
pegawai
penerimaan
penerimaan
dan
pemberian
Gratifikasi.
pengendalian
Dalam
gratifikasi,
negeri
Direksi membentuk Tim yang selanjutnya
atau penyelenggara negara dianggap
disebut Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)
pemberian suap, apabila berhubungan
Perusahaan sebagai perpanjangan tangan
dengan jabatannya dan yang berlawanan
KPK dengan komposisi perwakilan dari
dengan kewajiban atau tugasnya. Praktik
Departemen Sumber Daya Manusia dan
gratifikasi menjadi isu penting dalam
Departemen Legal & Kepatuhan.
Perusahaan karena dapat menyebabkan munculnya benturan kepentingan (conflict
Peraturan Menteri BUMN Nomor 1 tahun
of interest) dan menghilangkan budaya
2011 tentang Penerapan Tata Kelola
korporasi yang bersih dan bebas KKN.
Perusahaan yang baik (GCG), pada pasal 26 ayat 1 menyebutkan Direksi harus
Sebagai cerminan implementasi GCG,
menetapkan suatu sistem pengendalian
Perusahaan telah menyusun kebijakan
intern yang efektif untuk mengamankan
tentang
Gratifikasi
investasi dan aset perusahaan. Sistem
dalam bentuk Surat Keputusan Direksi
pengendalian intern (SPI) sebagaimana
Pengendalian
191 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Sistem Pengendalian Internal
dimaksud pada pasal 26 ayat 1 di atas,
Pada tahun 2014 Audit Internal telah
antara lain mencakup hal-hal sebagai
meminta bantuan BPKP untuk melakukan
berikut:
evaluasi/riviu secara independen atas
• Lingkungan pengendalian intern dalam
penerapan SPI di Perusahaan pada
perusahaan
level
• Pengkajian
terhadap
pengelolaan
risiko usaha (risk assessment)
entitas/perusahaan.
evaluasi/riviu
oleh
Pelaksanaan
BPKP
tersebut
sekaligus dijadikan sarana pembelajaran
• Aktivitas pengendalian
bagi auditor di Departemen Audit Internal.
• Sistem informasi dan komunikasi
Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi/
• Monitoring
riviu oleh BPKP tersebut Audit Internal dalam tahun 2015 merencanakan akan
Komponen SPI di atas telah mengadopsi
melakukan evaluasi/riviu penerapan SPI
kerangka
untuk level unit kerja (departemen/seksi)
kerja
pengendalian
intern
terintegrasi model COSO (The Committee of
Sponsoring
Organizations
of
Treadway Commission) Internal Control – Integrated Framework. Meskipun
selama
Perusahaan
berstatus
tidak
secara
dan/atau level kegiatan.
the
PMA eksplisit
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Perusahaan Evaluasi atas efektivitas SPI dilakukan oleh
BPKP
dengan
menggunakan
SPI
kerangka kerja SPI berdasarkan model
berbasis COSO, namun secara substantif
COSO. Dalam evaluasi tersebut, BPKP
aspek-aspek dari ke-5 komponen SPI
melakukan penilaian terhadap 28 aspek
pada dasarnya telah dipraktikkan. Bentuk
dan 87 parameter.
mendeklarasikan
implementasi
konkrit dari penerapan SPI tersebut terlihat dari cukup lengkapnya struktur Hasil evaluasi yang dilakukan oleh BPKP
pengendalian berupa : 1. Peraturan perusahaan hingga standar prosedur
operasi
untuk
setiap
Perwakilan
Sumatera
Utara,
departemen, seksi, hingga unit-unit
Internal
kerja terkecil,
No.LAP-1093/PW.02/4/2014
2. Sertifikasi standar kualitas operasi untuk
manajemen,
produk,
sesuai
Laporan Hasil Riviu Sistem Pengendalian
4
Perusahaan
Desember
2014,
Tahun
2014 tanggal
menyimpulkan
bahwa secara keseluruhan penerapan
keselamatan kerja, dan pengelolaan
SPI
lingkungan oleh institusi independen
Namun demikian, evaluasi terhadap tiap
baik nasional maupun internasional,
komponen
3. Budaya kerja disiplin dan tertib ciri
di
adanya
Perusahaan SPI
telah
memadai.
menyimpulkan
kelemahan
dalam
masih
komponen
Penilaian Risiko. Selain itu, meskipun ke-4
khas manajemen Jepang
komponen SPI lainnya telah memadai, Dengan beralihnya status Perusahaan
namun
menjadi BUMN maka Direksi bersama
areas of improvement (AOI) yang perlu
Dewan
mendapat perhatian manajemen untuk
Komisaris
telah
melakukan
penataan dan transformasi SPI, sebagai
BPKP
menyajikan
sejumlah
dilakukan perbaikan.
salah satu pilar penyangga GCG, sesuai dengan Permen BUMN No.1/2011.
192 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Whistleblowing System Dalam rangka menciptakan iklim kerja
mengungkap berbagai pelanggaran
yang bersih dan menghapus praktik
terhadap ketentuan yang berlaku di
bisnis
Perusahaan,
yang
melanggar
hukum
dan
peraturan, Perusahaan perlu membuka
3. Menjaga
diri guna mendapat informasi dan laporan
citra
dan
nama
baik
Perusahaan.
dari berbagai pihak mengenai indikasi pelanggaran yang terjadi di Perusahaan.
Penanganan Pelaporan adalah sebagai
Untuk itu, Perusahaan telah membangun
berikut:
sistem
adanya
1. Tim Whistleblowing menerima setiap
pelanggaran tersebut dengan membuat
laporan pengaduan yang selanjutnya
kebijakan mengenai Sistem Pelaporan
akan dilakukan analisis dan evaluasi.
guna
Pelanggaran
mendeteksi
(Whistleblowing
System)
dan membentuk Tim Evaluasi Pelaporan
2. Dalam hal terlapor adalah anggota
Pelanggaran yang selanjutnya disebut
Tim
Tim Whistleblowing yang bertugas untuk
dapat
mengevaluasi dan memberi rekomendasi
untuk selanjutnya diteruskan kepada
tindak lanjut atas pelaporan pelanggaran
anggota tim lain.
yang diterima.
3. Tim
Whistleblowing, ditujukan
pengaduan
kepada
Whistleblowing
Direksi
memberikan
usulan tindak lanjut atas laporan Melalui media whistleblowing ini, pelapor
pengaduan yang telah diterima sesuai
dapat
menyampaikan
dengan kewenangannya. Selanjutnya
praktik
pelanggaran
segala
di
Tim Whistleblowing bertugas untuk
Perusahaan, baik dengan mencantumkan
memantau tindak lanjut penyelesaian
maupun tidak mencantumkan identitas
pelaporan
dan disertai alat bukti. Pelaporan atas
pemantauannya kepada Direksi.
pelanggaran
yang
bentuk
dapat
terjadi
dilakukan atau
melaporkan
hasil
secara
tertulis melalui e-mail dengan alamat
[email protected],
dan
surat
Guna memberi rasa aman dan nyaman bagi
pelapor
dari
segala
bentuk
yang ditujukan kepada Tim Whistleblowing
ancaman, intimidasi atau tindakan tidak
Perusahaan, dengan alamat: Kantor Pusat
menyenangkan dari pihak manapun selama
Perusahaan, P.O.BOX 1 Kuala Tanjung,
pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang
Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu
dilaporkan,
Bara, Provinsi Sumatera Utara.
perlindungan dan menjamin kerahasiaan
Perusahaan
memberikan
identitas pelapor dan data pelaporan Sistem
Pelaporan
Pelanggaran
pelanggaran.
Selanjutnya,
Perusahaan
(Whistleblowing System) ini bertujuan:
dapat memberikan penghargaan kepada
1. Sebagai acuan dalam penanganan
pelapor atas pelanggaran yang dapat
pelaporan
pelanggaran
agar
setiap pelaporan yang dikirimkan terjaga
kerahasiaannya
pelanggaran
yang
dibuktikan serta menyelamatkan aset dan keuangan Perusahaan.
serta
dilaporkan
Selama tahun buku 2014, Perusahaan
dapat dipertanggungjawabkan dan
tidak menerima pelaporan pelanggaran
ditindaklanjuti,
dan tidak memiliki penyimpangan internal
2. Sebagai salah satu upaya untuk
yang dilakukan oleh insan Inalum.
193 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Sanksi Administratif Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan sanksi administratif dari otoritas berwenang, baik yang bersifat operasional, administrasi maupun keusahaan.
Laporan atas Aktivitas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, Perusahaan tidak mendapatkan laporan atas aktivitas Perusahaan yang dapat mencemari lingkungan.
Perkara Penting dan Permasalahan Hukum Per 31 Desember 2014, kasus hukum yang masih berjalan di pengadilan maupun yang sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut: Jumlah
Permasalahan Hukum
Perdata
Pidana
-
-
1 1
-
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijde)) Dalam proses penyelesaian Total
Pada tahun buku 2014, Perusahaan menghadapi
permasalahan
hukum
mengembalikan uang sebesar Rp
22.483.552.000,00
(dua
mengenai Pengadaan Industrial Diesel Oil.
puluh dua milyar empat ratus
Berikut kronologisnya:
delapan puluh tiga juta lima ratus lima puluh dua ribu rupiah)
1. Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) memberikan putusan atas gugatan PT
Perusahaan
Petrobas
berkaitan
dan
dengan
PT
kepada Pemohon (Perusahaan). b. Mewajibkan Termohon II (PT
kepada
Cosmic
Cosmic
melaksanakan
Indonesia) putusan
untuk ini
pengadaan
selambat-lambatnya 45 (empat
Industrial Diesel Oil (IDO), pada
puluh lima) hari sejak putusan
tanggal 4 Juli 2013, yang amar putusannya antara lain berbunyi: a. Mewajibkan
Termohon
diucapkan. c. Memerintahkan kepada Termohon
II
I (PT Petrobas) dan Termohon
(PT Cosmic Indonesia) untuk
II (PT Cosmic Indonesia) secara
194 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Perkara Penting dan Permasalahan Hukum
tanggung
renteng
untuk
3. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
(seperdua)
Pusat telah menerbitkan Penetapan
biaya
No. 68/2014.Eks jo. No. 488/XI/ARB-
pemeriksaan dan biaya arbiter,
BANI/2012 tanggal 9 September
yaitu sebesar Rp 301.854.000,00
2014,
(tiga ratus satu juta delapan ratus
memerintahkan
lima puluh empat ribu rupiah)
peneguran/aanmaning terhadap Para
mengembalikan biaya
½
administrasi
kepada Pemohon (Perusahaan).
yang
pada
pokoknya
agar
dilakukan
Termohon Eksekusi.
2. Perusahaan mengajukan permohonan
4. Oleh karena PT Cosmic dan PT
Peneguran/Aanmaning pada tanggal
Petrobas telah di-aanmaning dan
13 Agustus 2014 di Pengadilan Negeri
tidak
Jakarta Pusat, yang pada pokoknya
sampai dengan jangka waktu yang
memohon kepada Pengadilan Negeri
telah ditentukan, maka Perusahaan
Jakarta Pusat untuk memberikan
telah mendaftarkan permohonan Sita
teguran/aanmaning
Eksekusi di PN Jakarta Pusat pada
PT
Petrobas
dan
terhadap PT
Cosmic
Indonesia (Para Termohon Eksekusi)
melaksanakan
kewajibannya
tanggal 3 November 2014. 5. Saat
ini
Perusahaan
sedang
dikarenakan PT Petrobas dan PT
mengusahakan dikeluarkannya
Cosmic tidak menjalankan isi putusan
penetapan sita eksekusi dari Ketua
BANI
PN Jakarta Pusat sesegera mungkin.
sebagaimana
disebutkan
diatas.
Pemenuhan Kewajiban Pajak Seiring dengan diterbitkannya Peraturan
Sejak
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2014 yang
Perusahaan
menjadi
landasan
Perusahaan
dari
tahun
2002
hingga
ditetapkan
saat
sebagai
ini, WP
perubahan
status
Patuh oleh Direktorat Jenderal Pajak
Penanaman
Modal
Kementerian
Keuangan
Republik
Asing menjadi Badan Usaha Milik Negara
Indonesia. Manfaat yang diperoleh oleh
(BUMN), maka sesuai dengan peraturan
Perusahaan dari penetapan predikat ini
dan ketentuan perpajakan yang berlaku,
adalah Perusahaan mampu memperoleh
Perusahaan mulai menerapkan sistem
pengembalian
Wajib Pungut (WAPU) dalam mekanisme
atas kelebihan pembayaran pajak tanpa
pembayaran
dan
pelaporan
pendahuluan
(restitusi)
PPN/
dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu
PPnBM. Dengan menerapkan WAPU
dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan untuk
maka Perusahaan menjadi perpanjangan
Pajak Penghasilan Badan dan 1 (satu)
tangan dari Pemerintah yang diberikan
bulan untuk Pajak Pertambahan Nilai.
wewenang untuk menghimpun dana pajak
Pengembalian Pendahuluan ini memiliki
PPN/PPnBM yang akan digunakan dalam
kontribusi
membiayai roda pembangunan bangsa
pelaksanaan
Indonesia.
Perusahaan.
yang
cukup
besar
managemen
arus
dalam kas
195 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Pemenuhan Kewajiban Pajak
Di
samping
itu,
Perusahaan
juga
telah melakukan kewajibannya dalam
penghargaan
“Pelapor
pembayaran atas Pajak Penghasilan (PPh)
Ekspor (DHE)” eksportir ke-3 terbaik untuk
Badan, dimana dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun buku 2014 dari Bank Indonesia. Hal
tahun terakhir Perusahaan melakukan
ini menunjukkan komitmen Perusahaan
pembayaran
untuk selalu mematuhi peraturan dan
atas
Perusahaan
Pajak
juga
Penghasilan
(PPh) Badan yang terutang sebesar Rp.
mendapatkan Devisa
Hasil
perundang-undangan yang berlaku.
430.281.586.880,-. Historikal 5 (lima) tahun
pembayaran
PPh
Badan
dari
Perusahaan tertera di bawah ini: Pajak Penghasilan Badan Tahun 2010 – 2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014* Jumlah
PPh 29 (Rp) 310.583.915.750 171.029.818.500 104.186.307.750 187.172.133.250 430.281.586.880 1.203.253.762.130
*Periode April – Desember 2014
Ketidaksesuaian dengan PSAK Selama tahun buku 2014, periode April – Desember 2014, tidak terdapat ketidaksesuaian dalam audit KAP.
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan serta Opsi Saham Perusahaan belum memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP) dan/ atau karyawan (ESOP). Terkait opsi saham, Perusahaan belum melakukan Penawaran Saham Umum Perdana pada bursa saham.
196 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Keterbukaan Informasi Sesuai asas utama transparansi dalam penerapan GCG keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi pelaku usaha
Media Komunikasi Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
dalam mengelola organisasi secara sehat. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan
Perusahaan mengupayakan penyampaian
GCG,
dan
komunikasi kepada Kementerian BUMN
keterbukaan informasi akan mengirimkan
selaku pemegang saham berjalan secara
pesan atas data dan informasi yang
proporsional
akurat atas progres aktivitas operasional
Pedoman
dan proses bisnis Perusahaan, yang
Perusahaan mengategorikan pemangku
kemudian akan berimbas pada profil dan
kepentingan sebagai Pemerintah dan
citra Perusahaan di pemegang saham dan
Lembaga Publik, karyawan sebagai insan
pemangku kepentingan.
Inalum, pelanggan, pemasok, mitra kerja,
tata
kelola
transparansi
dan
Code
sistematis. of
Conduct
Sesuai (CoC),
pesaing, media, dan masyarakat umum. Sebagai bagian dari keluarga besar BUMN,
Di bawah ini tabel yang menggambarkan
Perusahaan telah bergabung di Forum
lini media komunikasi yang digunakan
Humas BUMN dan sekaligus menghadiri
Perusahaan untuk menyampaikan data
RAT ke VII FH BUMN tanggal 23 - 24 Mei
dan informasi terkait aktivitas operasional,
2014 yang lalu di Batam. Forum tersebut
proses bisnis dan capaian-capaian kinerja
dibentuk sebagai media silaturahmi bagi
yang telah diraih.
seluruh Perusahaan BUMN dalam rangka berbagi informasi serta meningkatkan hubungan dan sinerji yang lebih baik.
Sasaran
Media Komunikasi
Pemegang Saham Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN
RUPS, Rapat Kementerian dengan BUMN, Laporan Berkala, Laporan Tahunan, Laporan CSR/PKBL
Fungsi Media
Informasi tentang kondisi aktual Perusahaan.
Pemangku Kepentingan Pertemuan dan rapat koordinasi dengan Lembaga Eksekutif Daerah (Gubernur, Bupati), Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Mendiskusikan isu-isu yang terkait dengan Perusahaan, hubungan Pemerintah dan Lembaga Legislatif Dewan dengan pemangku kepentingan, asistensi penegakan hukum dan GCG Lembaga Publik Perwakilan Rakyat (DPR) dan Perusahaan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), koordinasi dengan Lembaga Otoritas hukum setempat (Jamdatun dan Kajatisu) dan BPKP.
197 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Keterbukaan Informasi
Sasaran
Media Komunikasi
Insan Inalum
Serikat Pekerja, Media Internal Warta Inalum
Pelanggan
Buyer's Visit, Corporate Event
Pemasok
Corporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN
Mitra Kerja
Corporate Event, Website Perusahaan, Portal di Kementerian BUMN
Pesaing
Benchmark
Media
Media Gathering, Press Tour
Laporan Tahunan, Laporan CSR, Website Perusahaan, Portal di Masyarakat/Umum Kementerian BUMN, Rilis Berita, Corporate Event, Resosialisasi Perusahaan
Situs
elektronik
www.inalum.co.id
digunakan Perusahaan sebagai media penyampaian yang dapat meraih sasaran paling luas. Situs elektronik www.inalum.
Fungsi Media Serikat Pekerja yang diakui oleh Perusahaan berfungsi sebagai media komunikasi antara Perusahaan dan Karyawan sekaligus mitra Perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Media Warta Inalum digunakan sebagai media informasi kegiatan-kegiatan Perusahaan, informasi karyawan, dan dilengkapi artikel-artikel yang bersifat motivasi. Pelanggan diundang untuk mengunjungi lokasi kerja Perusahaan untuk melihat secara langsung proses reduksi Aluminium. Selain itu, pelanggan diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, Turnamen Golf, dan acara-acara Perusahaan yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi pemasok dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, pemasok diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Informasi mengenai pembukaan kesempatan menjadi mitra kerja dipublikasikan melalui situs Perusahaan dan Portal yang ada di Kementerian BUMN. Selain itu, mitra kerja diundang dalam acara-acara Perusahaan seperti resepsi hari jadi Perusahaan, turnamen golf, dan acara-acara yang berhubungan dengan hari besar keagamaan. Perusahaan menjadikan pesaing sebagai media pembanding (benchmarking) kinerja Perusahaan yang dapat dipergunakan untuk membangun kinerja yang lebih efektif dan efisien. Perusahaan mengadakan temu ramah dengan media sebanyak 2 (dua) kali setahun untuk menjalin hubungan yang hangat dengan media sekaligus mengklarifikasi isu-isu yang berkaitan dengan Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga mengundang insan media dalam acara Press Tour tahunan dalam rangka memperkenalkan wilayah operasi dan jalur produksi Perusahaan. Perusahaan merilis informasi aktual tentang keadaan Perusahaan melalui situs resmi Perusahaan, portal di situs Kementerian BUMN, Laporan Tahunan dan Laporan CSR yang dapat diperoleh di Kantor Pusat, serta rilis-rilis berita. Masyarakat juga kerap diundang dalam eventevent Perusahaan. Perusahaan juga melaksanakan agenda resosialisasi Perusahaan sebanyak 1 (satu) kali setahun untuk memperkenalkan lini operasional dan wilayah kerja Perusahaan kepada pemangku kepentingan yang ada di sekitar Perusahaan.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya
co.id merupakan situs elektronik resmi milik Perusahaan dengan menyediakan
Informasi keuangan dan non keuangan dari
konten seputar informasi Perusahaan,
Perusahaan telah disusun dan dilaporkan
baik dari profil dan kontak Perusahaan,
secara transparan kepada pemegang
aktivitas
antar
saham,
dan
lembaga
lain
agenda acara, serta program Corporate
Informasi
dilaporkan
organisasi,
pemangku Social
hubungan
kepentingan,
Responsibility
Perusahaan.
berita
yang
dilakukan
pemangku
kepentingan
yang
dan
dipersyaratkan. sesuai
target
waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai
198 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Keterbukaan Informasi
dengan tata cara, jenis dan cakupan
•
Laporan Manajemen Triwulanan dan
sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Tahunan. •
Laporon
Perusahaan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa: Laporan Keuangan Bulanan.
•
Laporan Keuangan Tahunan.
dan
Revitalisasi BUMN. •
•
Restrukturisasi
Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Rangkap Jabatan di Luar Perusahaan Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perusahaan periode tahun 2014 sebagai berikut:
Nama Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan
Kepengurusan pada Perusahaan Lain Sebagai Anggota Dewan Sebagai Anggota Direksi Komisaris Ya Tdk Ya Tdk x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki kepengurusan pada perusahaan lain di luar Perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
199 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih Perusahaan Inalum BUMN Lain Swasta Nilai Persen Nilai Persen Nilai Persen Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
x x x x x
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih, baik saham dari Perusahaan, saham BUMN lainnya maupun saham dari perusahaan swasta yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan aktivitas Perusahaan.
200 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Dewan Komisaris Ya Dewan Komisaris Agus Tjahajana W. Emmy Yuhassarie Ahmad Fuad Rahmany Ferry SP Sinamo Chairuman Harahap Direksi Winardi Sahala Hasoloan Sijabat Harmon Yunaz Oggy Achmad Kosasih Carry Mumbunan
Tdk
Hubungan Keluarga Dengan Pemegang Direksi Saham Pengendali Ya Tdk Ya Tdk
Hubungan Keuangan Dengan Dewan Komisaris Ya
Tdk
Direksi Ya
Tdk
Pemegang Saham Pengendali Ya
Tdk
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dan hubungan keuangan, baik antar Dewan Komisaris, antar Direksi, Dewan Komisaris dengan Direksi, maupun Dewan Komisaris dan Direksi dengan Pemegang Saham Pengendali. Nominasi dan kriteria pemilihan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah melalui fit and proper test yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan menimbulkan benturan kepentingan di kemudian hari.
Assessment GCG Perusahaan Selaku Perusahaan BUMN baru yang telah menyiapkan perangkat GCG dan melaksanakan sosialisasi terhadap seluruh karyawan Perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG pada Tahun Anggaran 2015 dalam bentuk penilaian (assessment) dengan menggunakan indikator/parameter sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012. Perusahaan akan mengadakan penilaian (assessment) di akhir 2015 yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan GGC di Perusahaan dengan melibatkan asesor eksternal. Sebagai penilaian perdana, Perusahaan diharapkan dapat mencapai target skoring 70 sebagaimana ditetapkan dalam KPI Direksi tahun 2015.
201 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Mengelola Perubahan untuk Membangun Fondasi Pertumbuhan Berkelanjutan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi perhatian banyak pihak.
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pertumbuhan yang Berkelanjutan
dimensi keberlanjutan berjangka panjang akan tercipta, dimana hubungan antara
Dewasa ini, CSR selalu dikaitkan dengan
pelaku usaha, pemangku kepentingan dan
program
pemegang saham akan berjalan searah
bantuan
berbasis
filantropi,
dimana pelaku usaha memberikan sedikit
menuju visi yang dicita-citakan.
dari keuntungannya untuk berbagi dengan masyarakat sekitar. Secara mendasar,
Secara
konsep ini diubah oleh Perusahaan,
berkelanjutan
dimana komitmen atas tanggung jawab
kondisi dimana Perusahaan memiliki kinerja
sosial
yang positif. Aspek kinerja positif akan
Perusahaan
ditujukan
demi
pertumbuhan yang berkelanjutan.
khusus, dapat
pertumbuhan dicapai
dengan
memberikan dampak yang nyata terhadap nilai
perolehan
ekonomi
langsung,
Program CSR yang dilakukan Perusahaan
khususnya bagi pemangku kepentingan
menitikberatkan pada hubungan yang
dan pemegang saham. Selain itu, dividen
saling
dengan
dan pajak pemasukan kepada negara
pemangku kepentingan. Pada tingkatan
tumbuh-kembang
menjadi salah satu nilai tambah yang
tertentu,
menjadi dasar pandangan pertumbuhan
pertumbuhan
mempersyaratkan kontribusi
berkelanjutan
komitmen
Perusahaan
untuk
dan
berkelanjutan,
dimana
Perusahaan
dapat
diyakini memiliki profil ekonomi yang dapat
berbagi kemajuan dengan pemangku
mendorong terciptanya perubahan nyata
kepentingan, khususnya yang memiliki
bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar
ekses langsung terhadap operasional
lokasi operasional usaha.
usaha. Dengan berbagi kemajuan tersebut,
204 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Fondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan
sebagai
pemegang
saham
utama,
Perusahaan akan selalu berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan bersama
Dalam
melaksanakan
operasional
dan
kegiatan
usaha,
pemangku
kepentingan,
dimana
ini
Perusahaan
menjadi konsep dasar dari pertumbuhan
menyadari pentingnya hubungan dengan
yang berkelanjutan seperti yang dicita-
pemangku kepentingan. Hubungan ini
citakan oleh seluruh pihak.
terbangun dengan pola pertumbuhan yang berkelanjutan, dimana pertumbuhan
Landasan Hukum
Perusahaan akan berdampak signifikan dengan
peningkatan
kapasitas
dari
Penerapan program CSR dari Perusahaan mengacu
pemangku kepentingan.
pada
Undang-Undang
No.
19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha karyawan
Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang
sebagai insan Inalum, konsumen dan
mengemukakan bahwa salah satu maksud
pengguna
Perusahaan
mendefinisikan
ingot
dan tujuan pendirian BUMN adalah turut
masyarakat
aktif memberikan bimbingan dan bantuan
dan lingkungan sekitar lokasi operasi
kepada pengusaha golongan ekonomi
usaha sebagai pemangku kepentingan
lemah, koperasi, dan masyarakat. Di
yang memiliki ekses langsung terhadap
samping itu, bab V Undang-Undang
kegiatan
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
dari
produk
Aluminium
Perusahaan,
serta
usaha
Perusahaan.
yang
Dengan
dilakukan
insan
Inalum,
Terbatas
menyebutkan
kewajiban
Perusahaan menerapkan kesejahteraan
setiap perusahaan untuk melaksanakan
dan
tanggung jawab sosial dan lingkungan.
kesetaraan
kesempatan,
serta
mewajibkan pemahaman akan Kesehatan
Pemerintah melalui Kementerian Badan
dan Keselamatan Kerja (K3). Terhadap
Usaha Milik Negara (BUMN) kemudian
konsumen,
berkomitmen
menurunkan pasal 2 UU No. 19 Tahun
untuk selalu memberikan produk dengan
2003 tersebut ke dalam Peraturan Menteri
kualitas terbaik melalui pemastian mutu. Di
Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007
samping itu, Perusahaan memberikan jalur
tanggal 27 April 2007 tentang pelaksanaan
keluhan yang dapat ditempuh konsumen
program pembinaan dan bimbingan yang
jika diperlukan.
telah dinyatakan dalam wujud PKBL.
Perusahaan
Sebagai entitas BUMN, maka Perusahaan Kepada masyarakat dan lingkungan di
berkewajiban untuk menyalurkan dana
sekitar lokasi operasi usaha, Perusahaan
dari pemerintah dan menyelenggarakan
mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
melalui Program Kemitraan dan Bina
(PKBL)
Lingkungan
kecil
program
(PKBL) yang
serta
dapat
programmendorong
perlindungan serta pelestarian lingkungan
yang dari
merupakan keseluruhan
sebagian komitmen
Perusahaan terhadap pertumbuhan yang keberlanjutan.
hidup. Bersama-sama dengan Pemerintah
205 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan
Program-program CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara.
Program CSR di bidang pengembangan
mendukung pembangunan di sekitar lokasi
sosial kemasyarakatan menjadi komitmen
operasional
manajemen
Perusahaan
Dengan
demikian,
masa
simbiosis mutualisme antara Perusahaan
berperan
dan masyarakat akan tercipta dengan
serta aktif meningkatkan pembangunan
harapan dapat memberikan pembangunan
ekonomi
yang berkelanjutan bagi seluruh pihak.
konstruksi
dalam regional
sejak
usaha.
rangka dan
nasional
yang
berkelanjutan. Upaya ini dianggap penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan
Komitmen CSR Perusahaan dalam bidang
masyarakat
sekitar
guna
mendukung
pengembangan
operasional
Perusahaan,
difokuskan pada pembinaan masyarakat
masyarakat itu sendiri dan generasi yang
sekitar agar dapat mandiri dan tidak memiliki
akan datang. Perusahaan sadar dan yakin
ketergantungan baik dengan Perusahaan
bahwa dengan keberadaannya di tengah-
maupun pihak-pihak lain. Di samping itu,
tengah masyarakat, program CSR akan
program CSR ini mendorong terciptanya
membuat
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
kelangsungan
Perusahaan
dapat
diterima
sosial
kemasyarakatan
dengan baik sehinggan masyarakat dapat
206 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan
Sejak resmi berpayung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), program CSR Perusahaan diselaraskan melalui perwujudan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dari Kementerian BUMN, sesuai Kepmen No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. PKBL bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha dari BUMN. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perusahaan secara serius melaksanakan program PKBL tersebut, dimana program-program CSR Perusahaan telah diakui baik oleh masyarakat sekitar maupun oleh negara. Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan CSR Awards 2014 di Jakarta pada bulan November 2014 yang lalu. Program-program PKBL yang dilaksanakan Perusahaan pada tahun 2014 diantaranya adalah: Bidang
Jenis Kegiatan
Pendidikan
Penyaluran beasiswa kepada siswa/mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu di sekitar perusahaan dan Danau Toba, pembangunan Westafel dan perbaikan kamar mandi di sekolah, bantuan mobiler, perbaikan sekolah, pemberian hadiah bagi juara kelas, program Praktek Kerja Lapangan bagi siswa dan mahasiswa, bantuan komputer, printer dan proyektor, bantuan peralatan Drum Band, dan pembangunan taman bacaan.
Agama
Bantuan lembu menjelang hari raya keagamaan, perbaikan Mesjid dan Gereja, dan bantuan Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Paskah.
Sosial Budaya
Bantuan untuk korban gunung Sinabung, sponsor utama Pekan Budaya Melayu, bantuan sembako bagi warga kurang mampu, sponsorship Festival Danau Toba 2014.
Olah Raga
Turnamen Volley, Sepakbola, Inalum Cup, SUMMER (Suasana Memeriahkan Hari Kemerdekaan) Cup.
Pemberdayaan Masyarakat
Pelatihan dan bantuan bibit ikan tawar, pembangunan tangkahan ikan, pelatihan pembuatan papan bunga, pelatihan dan bantuan ternak bebek, Program Desa Wisata, pembangunan pompa air dan kincir air, pembangunan sumur bor, dan bantuan kepada pengrajin tenun tradisional dan pengrajin ukir Kabupaten Samosir.
Kesehatan
Bantuan peralatan kesehatan bagi Posyandu sekitar Perusahaan, Pengobatan gratis bagi warga kurang mampu, donor darah.
Lainnya
Press Gathering, dan jalan santai bersama KNPI.
Fasilitas
Pembangunan jembatan, pemasangan listrik di daerah terpencil, perbaikan jalan, Toba Go Green.
Dalam melaksanakan program-program di atas, Perusahaan telah menyalurkan dana CSR dan Bina Lingkungan tahun 2014 mencapai Rp14 miliar. Angka ini meningkat 411% dari tahun 2013, dimana penyaluran dana CSR yang dilakukan Perusahaan pada tahun 2013 mencapai Rp3,4 miliar.
207 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perusahaan memperlakukan semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon pemimpin.
Kebijakan
perpanjangan tangan Perusahaan untuk mengimpelementasikan K3.
Karyawan sebagai insan Inalum menjadi salah satu fokus komitmen Perusahaan,
Tanggung Jawab K3
dimana komitmen ini dilaksanakan melalui program-program kerja yang berhubungan
Setiap
dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan
mengangkat
keselamatan kerja. Program-progam ini
bertanggung jawab untuk memastikan
kemudian dikelola oleh Seksi Keselamatan
bahwa karyawan dapat bekerja dengan
Kerja dan Lingkungan (SSE) dan Seksi
selamat, tanpa kecelakaan. Perusahaan
Kesehatan Kerja (SOH) yang dimiliki
tidak mentolerir segala bentuk pelanggaran
Perusahaan.
atas keselamatan kerja.
Kebijakan
perusahaan
untuk
Dalam
unit
kerja
dari
Safety
Perusahaan
Promotor
impelementasi
yang
Keselamatan
menumbuhkan kesadaran K3 kepada
Kerja, Perusahaan telah menargetkan
seluruh insan Inalum yang berjumlah 1.954
Zero Accident. Keberhasilan Perusahaan
karyawan ditunjukkan dengan adanya
dalam menjaga kecelakaan nihil selama
Management
Representatives
(Wakil
19.106.891
jam
telah
mendapatkan
Manajemen) dalam struktur organisasi dan
apresiasi sendiri dari Pemerintah pada
membentuk Panitia Pembina Keselamatan
tanggal 26 Mei 2014 yang lalu.
dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai
208 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Dalam bidang Kesehatan Kerja, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) telah mewajibkan seluruh seluruh insan Inalum untuk melakukan medical check-up dua kali dalam setahun. Kegiatan ini dilakukan sendiri oleh Rumah Sakit milik Perusahaan.
Praktik Ketenagakerjaan Perusahaan menyadari bahwa dirinya tidak akan dapat berjalan tanpa dukungan lingkungan, termasuk di dalamnya adalah masyarakat sekitar. Selain upaya untuk memberdayakan masyarakat sekitar agar tidak terlalu bergantung pada Perusahaan dan pihak lain, Manajemen Perusahaan menginisiasi kebijakan untuk lebih memprioritaskan putra daerah, yaitu orang-orang yang berasal dari daerah sekitar Perusahaan, lintasan jaringan transmisi, dan jalur lintas kendaraan bus karyawan dengan tidak mengenyampingkan kualitas SDM-nya. Program magang kerja dan Praktek Kerja Lapangan bagi para siswa dan mahasiswa yang berada di sekitar Perusahaan merupakan salah satu upaya Perusahaan untuk meningkatkan daya saing putra daerah saat melamar pekerjaan di Perusahaan. Hal yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa Perusahaan memperlakukan semua gender untuk bersaing pada posisi-posisi tertentu, bahkan untuk posisi calon pemimpin. Dengan menerapkan aspek non-diskriminasi, Perusahaan dapat menyatakan dirinya bebas dari kepentingan diskriminatif, walaupun bidang usaha yang digeluti adalah industri.
Tingkat Kecelakaan Kerja Selama tahun 2014, tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan cukup kecil, dan cenderung meningkat 45% dari tahun 2013 sebanyak 30 kasus menjadi 55 kasus di tahun 2014. Peningkatan tingkat kecelakaan kerja ini paling banyak disebabkan oleh tindakan yang tidak aman. No 1. 2. 3.
Penyebab Kecelakaan Tindakan tidak aman Kerusakan alat Kondisi tidak aman Jumlah
2014
2013
27 25 3 55
17 11 2 30
Program Kegiatan Yang Dilakukan Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan tentang K3, beberapa kegiatan telah dilakukan selama tahun pelaporan 2014, diantaranya adalah sebagai berikut: •
Melaksanakan Lomba Pemadam Kebakaran setiap tahunnya.
209 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
209 Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
•
Mengangkat seluruh level manajerial sebagai anggota P2K3 dengan tugas utama memastikan seluruh insan Inalum dan kontraktor yang bekerja di lingkungan Perusahaan sadar akan pentingnya K3.
•
Melakukan patroli K3 secara rutin.
•
Melakukan seminar K3
•
Menjadikan pelatihan K3 sebagai pelatihan mandatory bagi insan Inalum dan kontraktor.
•
Memberikan program punish and reward bagi unit kerja yang melaksanakan program K3.
•
Menyosialisasikan K3 melalui media majalah bulanan Perusahaan.
•
Membuat portal K3 yang dapat diakses oleh seluruh insan Inalum.
•
Membuat pelaporan Nearmiss secara online.
•
Melakukan Safety Briefing bagi siapa saja yang akan memasuki wilayah kerja, baik kepada tamu perusahaan, supplier dan lain sebagainya.
•
Mewajibkan kontraktor untuk membekali karyawannya dengan pemahaman K3.
•
Menyertifikasi operator alat sesuai dengan perundangan yang berlaku.
•
Membuat video K3 Perusahaan dalam mewujudkan Perusahaan berbudaya K3.
Alokasi Keuangan Atas Pelaksanaan Kegiatan Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Perusahaan pada tahun 2014 telah menganggarkan dana sebesar sebesar Rp299 juta, mencakup kegiatan pengelolaan K3, kampanye dan seminar K3, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan K3.
Sertifikasi dan Penghargaan Bidang K3 Sertifikasi dan penghargaan yang telah diperoleh Perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam bidang Ketenagakerjaan dan K3 adalah sebagai berikut: 1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada tahun 2005, 2008, 2011 dan 2014 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 2. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) Atas prestasi Perusahaan dalam melaksanakan program K3 sehingga mencapai 19.106.891 jam kerja orang tanpa kecelakaan, Perusahaan berhasil memperoleh penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk program Pola Gerakan Nasional Membudayakan K3 yang diterima pada tanggal 26 Mei 2014.
210 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
Kebijakan lingkungan hidup yang diambil Perusahaan di tahun 2014 mencakup pelaksanaan usaha yang menjamin mutu produk yang berwawasan lingkungan serta mengutamakan keselamatan serta kesehatan kerja.
Kebijakan
lingkungan hidup. Selain itu, prestasi pengurangan penggunaan konsumsi air
Komitmen
untuk
Danau Toba sebanyak 2% juga merupakan
bertanggungjawab terhadap lingkungan
prestasi sendiri bagi Perusahaan dalam
hidup dilaksanakan melalui program-
upaya pelestarian lingkungan.
program
Perusahaan
kerja
yang
dikelola
secara
profesional oleh unit kerja tersendiri, yaitu Seksi Keselamatan Kerja dan Lingkungan (SSE).
Di
tahun
2014,
Tanggung Hidup
Jawab
Lingkungan
Perusahaan dan
Kebijakan lingkungan dan penghematan
komitmennya dalam lingkup lingkungan
energi telah ditetapkan dalam Lingkungan
hidup secara khusus, yaitu “Menjadi
Perusahaan, yang kemudian dinamakan
Perusahaan Global Terkemuka Berbasis
Kebijakan Sistem Manajemen Pengelolaan
Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan”,
Lingkungan dan Energi. Berdasarkan
dimana visi ini menunjukkan komitmen
komitmen
tinggi Manajemen Perusahaan terhadap
kebijakan tersebut, Perusahaan berfokus
meredefinisikan
visi,
kebijakan
yang
tertuang
dalam
211 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
dalam pengelolaan energi dan sistem
baku yang didesain dengan menggunakan
manajemen lingkungan di tahun 2014.
konsep R3, Reduction, Recovery, dan
Berbagai program terkait pengelolaan
Recycling. Semua bahan dari dari bahan
energi dan lingkungan telah dan sedang
baku hingga produk akhir dapat didaur
dalam
ulang (recycled).
tahap
persiapan.
Selain
ISO
14001 yang telah diperoleh Perusahaan, guna mengimpelementasikan kepedulian
Pengolahan Limbah
Perusahaan tentang energi, Perusahaan di
tahun
2014
telah
membentuk
Dalam hal pengolahan limbah, Perusahaan
Energi
tentang
telah membangun instalasi Waste Water
50001,
Sistem
Treatment Plant untuk pengolahan air
Manajemen Energi. Diharapkan pada
limbah, Gas Cleaning untuk pembersihan
tahun 2015, ISO 50001 ini akan dapat
gas buang ke udara dan Incinerator
diperoleh Perusahaan.
untuk pengolahan limbah rumah sakit.
dan
membekali
Implementasi
Tim
ISO
Bahkan, pada tahun 2014, telah dilakukan Di samping itu, kebijakan lingkungan
pengkajian untuk mendaur ulang sampah
hidup yang diambil Perusahaan di tahun
dan diharapkan dapat diimplementasikan
2014 mencakup pelaksanaan usaha yang
pada tahun 2015 ini. Sedangkan untuk
menjamin mutu produk yang berwawasan
limbah-limbah tertentu seperti limbah
lingkungan
serta
rumah sakit dan lainnya, Perusahaan
keselamatan
serta
mengutamakan kesehatan
kerja.
bekerjasama
dengan
pihak
terkait
Terhadap perubahan iklim, Perusahaan
untuk mengelola limbah tersebut sesuai
menetapkan
ramah
dengan peraturan yang berlaku. Usaha ini
lingkungan. Salah satunya adalah program
memberikan dampak yang positif untuk
komputerisasi yang mampu mengurangi
menjaga
pemakaian
mentaati baku mutu lingkungan yang
kebijakan
kertas,
yang
mematikan
lampu
dalam ruangan bila tidak digunakan, Program
Mekanisme
kualitas
lingkungan
dengan
ditetapkan oleh Pemerintah.
Perusahaan juga telah
Pembangunan
Bersih (Clean Development MechanismCDM), yang merupakan upaya Perusahaan
Program Dilakukan
Kegiatan
Yang
mendapatkan delapan kali peringkat BIRU
untuk mengurangi emisi Gas Rumah
dalam Program Penilaian
Kaca. Program-program ini merupakan
Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan
contoh-contoh
Manajemen
tentang lingkungan, beberapa kegiatan
Peringkat Kinerja
dalam upaya kepedulian dalam bidang
telah dilakukan selama tahun pelaporan
Perusahaan (PROPER)
lingkungan.
2014, diantaranya adalah sebagai berikut:
yaitu pada tahun 2004,
kebijakan
•
Penggunaan Material Sejak
awal
berdirinya,
Membentuk persiapan
Perusahaan
•
Tim
Energi
implementasi
untuk Sistem
2005, 2007, 2009, 2010,
Manajemen Energi ISO 50001.
2011, 2012, 2013 dari
Membangun
Kementerian Lingkungan
sangat memperhatikan lingkungan. Hal
yang
ini diwujudkan dengan pemakaian bahan
lingkungan
fasilitas
pengelolaan
berhubungan seperti
Gas
dengan
Hidup RI.
Cleaning
212 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup
System,
dan
Incinerator,
Waste
1. ISO
Water Treatment Plant. • •
Implementasi
lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
Sistem
Manajemen
Environmental
Management
System (EMS)
Lingkungan ISO 14001.
Dalam rangka turut melestarikan
Berpartisipasi aktif dalam program
lingkungan,
Perusahaan
telah
Sertifikat
ISO
Go Green.
mendapatkan
•
Implementasi Amdal atau UKL-UPL.
14001 tentang Sistem Manajemen
•
Melakukan pemantauan rutin pada
Lingkungan No. GB02/55087 sejak
tanah, daun tanaman, udara ambient
April 2002 dari SGS International.
dan air di sekitar Perusahaan secara rutin. •
•
2. PROPER
Menyosialisasikan
pentingnya
Konservasi
Lingkungan
pelaksanaan
Seminar
Perusahaan juga telah mendapatkan
melalui
delapan kali peringkat BIRU dalam
Lingkungan
Program Penilaian Peringkat Kinerja
kepada karyawan dan Pemangku
Perusahaan (PROPER) yaitu pada
Kepentingan lainnya.
tahun 2004, 2005, 2007, 2009, 2010,
Ikut serta dalam Program Penilaian
2011, 2012, 2013 dari Kementerian
Peringkat
Kinerja
Perusahaan
Lingkungan Hidup RI.
(PROPER)
dari
Kementerian 3. Sahwali Awards
Lingkungan Hidup RI.
Perusahaan juga menerima Sahwali
Alokasi Keuangan Pelaksanaan Kegiatan
Atas
tentang
Awards
Environmentally
Friendly Businessman pada tanggal 13 November 1992 dari Indonesian
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan
Environmental
terhadap perlindungan dan pelestarian
Information Center (IEMIC).
Management
and
lingkungan, Perusahaan pada tahun 2014 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,61
miliar,
mencakup
kegiatan
4. CER
(Certificate
of
Emission
Reduction)
konservasi lingkungan, pengelolaan dan
Perusahaan
pemantauan
penyusunan
Certificate of Emission Reduction
kampanye
(CER) yang pertama di dunia dalam
lingkungan,
dokumen
lingkungan,
lingkungan,
pengelolaan
limbah
B3,
pengelolaan dan pelestarian lingkungan.
jajaran
berhasil
perusahaan
memperoleh
peleburan
Aluminium dunia dari United Nations Framework Convention on Climate
Sertifikasi dan Penghargaan Bidang Lingkungan Hidup
Change (UNFCCC) pada tanggal 19 Maret 2013 dalam upaya mengurangi emisi
gas
perfluorocarbon
(PFC)
Sertifikasi dan penghargaan yang telah
atau emisi gas rumah kaca sebesar
diperoleh Perusahaan sebagai bentuk
71.342 ton CO2 ekuivalen per tahun.
tanggung jawab sosial dalam bidang
213 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan
214 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung jawab terhadap Konsumen/Produk/Layanan
Sesuai SK Direksi No. SK-028/DIR/2014 tentang Penjualan Produk Utama dan Produk Sampingan PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero), penjualan harus memprioritaskan kebutuhan perusahaan pengolahan di dalam negeri. Sedangkan ekspor dilakukan dalam jumlah tertentu untuk menjaga brand “INAL” di luar negeri dengan mempertimbangkan target penjualan, situasi pasar, perkembangan industri aluminium dalam negeri, tingkat keuntungan dan kelanjutan perusahaan serta dapat dipertanggung jawabkan. Terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dijual, Material Safety Data Sheet disediakan untuk setiap kategori produk yang dijual. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan setiap periode 6 (enam) bulan dengan metode survey kepada seluruh pembeli untuk mengukur sejauh mana kepuasan Pembeli terhadap kualitas produk, kecepatan dan ketepatan pengiriman dan pelayanan yang diberikan. Dalam hal terdapat ketidakpuasan, Seksi Penjualan akan memberikan tanggapan tertulis atas ketidakpuasan yang diterima tersebut. Selain dari itu, saluran komunikasi untuk menyampaikan klaim keluhan dapat dilakukan melalui sarana telepon, email atau facsimile yang ditujukan kepada Seksi Penjualan. Tindaklanjut atas keluhan akan segera dilakukan Seksi Penjualan dan Seksi terkait (Bagian Logistik/Casting/Quality Assurance) segera setelah dokumentasi lengkap mencakup jenis keluhan, waktu terjadinya dan dokumen pendukungnya. Namun demikian, untuk tahun 2014 ini tidak ada klaim yang diajukan oleh Pembeli atas produk yang dijual.
215 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
Peristiwa Penting Setelah Berakhirnya Laporan Tahunan 2014 Hingga Pelaksanaan RUPS A. Perkara Pengadaan IDO oleh PT
Pada tanggal 22 Januari 2015,
Petrobas
RUPS yang telah diselenggarakan
Pada tanggal 2 Januari 2015, Ketua
di kantor Kementerian BUMN telah
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
mengesahkan Rencana Kerja dan
telah menerbitkan Penetapan Sita
Anggaran Perusahaan Tahun 2015.
Eksekusi
No.:
68/2014.Eks
jo.
D. Pelaksanaan
Groundbreaking
No.: 488/XI/ARB-BANI/2012, yang
Kawasan
menerangkan agar dilaksanakan Sita
Tanjung- Sei Mangkei oleh Presiden
Eksekusi terhadap :
RI
i.
Seluruh asset PT Petrobas yang
Pada tanggal 27 Januari 2015,
berada di :
Groundbreaking
-- Wilayah hukum Pengadilan Negeri
Jakarta
(untuk
segala
perlengkapan
Kawasan
Kuala
Industri
Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei telah dilakukan oleh Presiden RI,
peralatan,
Bapak H. Jokowi. Untuk Inalum,
dan
bergerak
didalamnya di Jalan Kebon
groundbreaking berlokasi di pabrik Diversifikasi Produk Aluminium. E. Sosialisasi GCG (Good Corporate
Sirih dan Jalan Proklamasi),
Governance)
dan di
Pada bulan Februari-Maret 2015,
-- Wilayah hukum Pengadilan
ii.
Terpadu
Pusat
kantor
benda-benda
Industri
sebagai salah satu upaya internalisasi
Negeri Jakarta Utara (untuk
dalam
tangki penyimpanan dan road
diterbitkannya
tangker di Pelabuhan Tanjung
Pedoman Etika Perusahaan serta
Priok).
SK Direksi tentang Pengendalian
Seluruh
asset
PT
Cosmic
penerapan
GCG
setelah
Pedoman
GCG,
Gratifikasi dan Sistem Pelaporan
Indonesia yang berada di wilayah
Pelanggaran
hukum
System), Perusahaan mengadakan
Presiden RI, Joko Widodo
Batam (untuk segala peralatan,
program
bersalaman dengan Direktur
perlengkapan kantor dan benda-
karyawan Perusahaan.
benda
perdana
Pengadilan
bergerak
Negeri
didalamnya
(Whistleblowing
sosialisasi
bagi
seluruh
Sosialisasi
diselenggarakan
dengan
di Komplek Srijaya Abadi, dan
melibatkan narasumber dari Komite
depot BBM dengan 9 tangki di
Audit PT Indonesia Asahan Aluminium
Jalan Kerapu).
(Persero)
B. Nota Kesepahaman Kawasan Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei Mangkei Pada Nota
tanggal
9
Januari
Kesepahaman
2015,
Kawasan
dan
sebagai
pemateri
berasal dari Tim Sosialisasi GCG Perusahaan. F. Perubahan Struktur Organisasi Pada Bulan Februari 2015, Surat
Industri Terpadu Kuala Tanjung-Sei
Keputusan
Mangkei telah ditandatangani oleh
perubahan Struktur Organisasi per
Pelindo-1 , Inalum, PTP-N3 di Kantor
Februari 2015 telah disahkan oleh
Kementerian BUMN, Jakarta.
Direksi.
C. Pengesahan
Rencana
Kerja
dan
G. Penggunaan
Direksi
Mata
mengenai
Uang
Dollar
Anggaran Perusahaan (RUPS) Tahun
Amerika Serikat dalam Pembukuan
2015
Inalum Tahun 2014
216 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Utama Inalum, Bapak Winardi pada saat tiba di Inalum.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
H. Pada tanggal 10 Maret 2015, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dengan surat keputusan Nomor: KEP-468/WPJ.19/2015 menyetujui permohonan Inalum untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat mulai tahun 2014.
217 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)
Laporan Tahunan2014
Kilas Kinerja 2014
Laporan Manajemen
Tentang Inalum
Analisa Dan Pembahasan Manajemen
2014 Laporan Tahunan
Kantor Pusat - Pabrik Peleburan Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka 21257 P.O. Box 1/Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara - Sumatera Utara Tel. : (62-622) 31311 Fax. : (62-622) 31001 E-mail :
[email protected]
Kantor PLTA Paritohan Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir 22384 Sumatera Utara Tel. : (62-622) 31331 Fax. : (62-622) 31332
Kantor Jakarta Gedung Summitmas I, lantai 15 Jl. Jenderal Sudirman Kav.61-62 P.O. Box 6917 / JKTST Jakarta 12069 - INDONESIA Tel. : (62-21) 252 0185 Fax. : (62-21) 252 4278
Kantor Penghubung Medan Jl. R.A. Kartini 21 Medan 20152 P.O. Box 1200 Sumatera Utara Tel. : (62-61) 455 6946 Fax. : (62-61) 453 7885
298 Laporan Tahunan2014
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)