TINJAUAN PUSTAKA
Buah Jeruk
Buah jeruk termasuk dalam genus citrus yang mempunyai beberapa species, diantaranya Citrus Sinensis (jeruk manis), Citrus Nobilis (Jeruk tangerine), Citrus Maxima ( jeruk besar), Citrus Medica (jeruk lemon) (Sarwono 1991).
Menurut taksonominya jeruk lemon termasuk dalam : Divisio
: Spermatophita
Anak divisio : Angiospermae Kelas
: Dicothyledonae
Anak Kelas
: Dialypetales
Bangsa
: Rutales
Suku
: Rutacea
Marga
: Citrus
Jenis
: Citrus limonum lime filius Burman
(DEPKES RI 1983). Menurut Hume (1957), Varietas jeruk lemon (Citrus Limon (1inn)Burm.f.) adalah :
1. Eureka Bentuk membujur, dengan ukuran sedang (27'8x 2 inchi), warna kuning lemon puncak berputing, puting kecil dan kasar, tumbuh baik di California.
6 2. Everbearing
Bentuk bulat, ukuran sedang (391'6 x 2 inchi), warna kuning, puncak bemjung dengan panjang sekitar 518 inci. 3. Genoa Bentuk membujur, memiliki dua ujung ukuran sedang (33'%
2 inchi),
warna kuning lemon terang, puncak berputing, puting kecil dan ujungnya tajarn.
4. Lisbon Bentuk membujur, ukuran sedang (31i4x 2Ii4 inchi), warna kuning lemon, puncak berputing, kulit halus, seragam dalam ukuran, kematangan terpelihara dengan baik.
5. Meyer Bentuk lonjong sampai bulat, ukuran sedang sampai besar (2"8 25/8
-
31i4 x
- 3 inchi), wama kuning lemon terang, puncak membengkok dan
berkulit halus. 6. Panderosa Bentuknya berleher dan membujur, ukuran besar (43'8x 4lI4 inchi), warna kuning, puncak rata dengan sedikit indikasi puting, dan pangkal berleher.
7. Otohite Bentuk hampir bulat, ukuran (2"' x 2"' inchi), warna agak kuning, puncak sedikit berujung dan sedikit kasar.
7
8. Rough Bentuk bermacam-macam dengan ukuran sedang sampai besar (27116
2511h
inchi), warna kuning lemon. 9. Sicily Bentuk membujur, ukuran sedang (2'I2x 3'14 inchi), warna kuning terang bercahaya, ujung berputing, puting pendek dan kasar, kulit tipis dan halus, manis, sel-sel minyak biasanya berada di permukaan. 10. Sweet Bentuk rata, ukuran sangat kecil (2 x 2'18 inchi), warna berbintik-bintik kuning keabu-abuan, daging buah lemon gelap, kasar berpasir, jus manis dengan sedikit flavor lemon. 11. Vilafranca Bentuk bulat membujur, ukuran sedang sampai besar (3 x 2'/16 inchi), warna kuning lemon cerah, puncak berujung tumpul dan kasar, umurnnya ditanam di florida. Struktur buah jeruk lemon menurut Kefford (1959), terdiri dari 10 % flavedo (lapisan kulit bagian luar) dan 12% - 13 % albedo sebagai sumber pektin, 40 % jus,
35 - 40 % pulp, 1 - 2 % biji. Selain itu (Guenther 1990) menyatakan bahwa kantung minyak bentuknya oval diameternya 0,4 mm - 0,6 mrn menempel pada lapisan dalam flavedo. Menurut Albigo dan Carter (1977), bagian-bagian utama dari jeruk lemon tersusun dari kulit yang tersusun dari lapisan epidemis, flavedo, kelenjar minyak, dan ikatan pembuluh. Segmen-segmen yang tersusun atas dinding segmcn, rongga cairan
dan biji. Core atau bagian tengah terdidri atas pembuluh dan pektin. Albedo merupakan jaringan yang berhubungan dengan core di tengah-tengah buah, berfungsi untuk mensuplay air dan nutrisi dari pohon pertumbuhan dan perkembangan buah. Bagian albedo warnanya putih karena tidak mengandung klorofil, bagian ini banyak mengandung selulosa, hemiselulosa, lignin, senyawa pektat, hester periodes, serta senyawa-senyawa limonen yang menyebabkan rasa pahit pada sari buah jeruk. Bagian - bagian lengkapnya dapat di lihat pada gambar berikut : core
Garnbar 1. Struktur penampang buah jeruk (Nagy, et.al., 1977)
Ohmic Heating
Ohmic heating pada prinsipnya bekej a berdasarkan hukum Ohm, yaitu bila beda tegangan antara dua titik penghantar sebesar satu volt, mengalir arus satu amper pada
9 penghantar yang mempunyai tahanan sebesar satu ohm
konstan, dengan rumus
dinyatakan :
V= R.I
......................................... (1.1)
Dan besarnya daya listrik yang menyebabkan panas pada tahanan R dari rangkaian diatas dapat dinyatakan :
Dalam pemahaman panas yang tejadi pada tahanan, perlu mengetahui konsep perpindahan (aliran) arus listrik pada tahanan tersebut. Menurut Edminister (1985) aliran listrik pada suatu bahan penghantar digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Aliran Arus Listrik
Pada gambar (a), ion positif bergerak ke kiri melewati bidang B dengan laju sebesar satu coulomb per detik, maka akan menyebabkan arus sebesar satu ampere. Sedangkan pada gambar (b), elektron bergerak ke kanan dengan kecepatan satu
10
coulomb per detik juga akan menyebabkan arus listrik sebesar satu ampere bergerak ke kiri. Semua bahan
pertanian yang mempunyai
sifat elektro-kimia
&an
mengandung muatan listrik negatif (elektron) dan muatan listrik positip (proton) yang tersusun secara seimbang, bila diberikan beda potensial listrik maka arus listrik akan mengalir melalui bahan tersebut. Untuk mengetahui sifat-sifat elektron maupun proton pada bahan pertanian, dapat dilihat dari kandungan unsur-unsur kimia dari bahan pertanian tersebut. Pada limbah kulit lemon terdapat kandungan minyak atsiri (Guenther 1949), dan menurut Ketaren (1985), bahwa pada minyak atsiri itu mengandung unsur-unsur kimia Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (0), Nitrogen (N) dan Sulfur (S). Selain itu Wenworth dan Becker (1973), menjelaskan bawa kandungan elektron dan proton pada unsur kimia dapat dilihat berdasarkan nomor atom. Jumlah nomor atom untuk unsur-unsur Karbon = 1, Hidrogen = 6, Nitrogen = 7, Oksigen = 8. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa limbah lemon mempunyai kadar air yang cukup tinggi yaitu 85,7 %. Senyawa air ini secara kimia terdiri dari unsur hidrogen (H) dan oksigen (0). Berdasarkan sifat-sifat elektro-kimia, jelas bahwa kulit lemon mempunyai sifat sebagai konduktor. Dalam keperluan penelitian pemanasan dengan cara ohmic, status bahan kulit lemon dapat ditetapkan sebagai elemen pemanas. Proses pemanasan dapat dilakukan dengan cara menetapkan besarnya beda potensial antara kedua ujung (titik) dari bahan kulit lemon, sehingga arus listrik &an mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
11 Proses pemanasan ohmic dilakukan dengan memasang elektroda pada sebuah wadah yang bukan konduktor, pada wadah itu dimasukan limbah kulit lemon yang diletakan diantara elektroda, dan setiap ujung elektroda itu disambungkan dengan sumber listrik arus bolak-balik dengan potensial listrik yang berbeda. Sedangkan kapasitas (volume) pemanasan limbah kulit lemon ditetapkan berdasarkan data lapangan dari PT. Karunia Abadi Sejahtera, dimana setiap harinya limbah kulit lemon mencapai satu ton. Dengan dasar data lapangan tersebut dapat ditentukan besarnya volume pemanasan. Proses pemanasan cara ohmic ini dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Miao dan Horribe (1990), yaitu pada sebuah bak berukuran panjang 56 mm x lebar
58 mm x tinggi 45 mm dimasukan cairan telur sebanyak 100 g, pada kedua ujung bak ditempatkan dua buah elektroda yang dihubungkan dengan sumber listrik arus bolakbalik dengan tegangan variabel dari 1,s V sampai dengan 7,2 V, fi-ekwensi 60 Hz, pemanasan ini berlangsung sampai mencapai suhu 90' C. Pada proses ohmic ini dapat dilihat karakteristik dari bahan yang dipanaskan.
Konduktivitas Listrik Kulit Lemon Menurut Palanapian dan Sastri (1991), Konduktivitas listrik bahan makanan pada proses ohmic heating dihitung berdasarkan arus dan tegangan, besarnya konduktivitas listrik dirumuskan :
Contoh percobaan menentukan konduktivitas listrik bahan makanan, dilakukan oleh De Alwis dan Fryer (1991) percobaan dilakukan pada partikel cairan dari makanan (food particle liquid) dengan ukuranl2 cm x 16 cm, tegangan sumber konstan 200 V, didapat konduktivitas listrik bahan 2,56 mS1cm atau 0,0256 Slm. Dalam Sistem Satuan Internasional, konduktivitas listrik dapat dihitung dengan m u s:
(Darmawan Djonoputro 1979)
Volume Ohmic Heating
Volume ruang prototipe pemanas ohmic ditetapkan menurut perhitungan dengan berdasarkan data limbah lemon setiap hari dari PT. Karunia Abadi Sejahtera. Jumlah jeruk lemon yang diperas setiap hari di perusahaan tersebut adalah 1,5 ton, menghasilkan jus 390 liter, pada kerapatan 0,82 kg/L berat jus sama dengan 320 kg. Jenis lemon yang dikirim ke perusahaan terdiri dari kelas A, B, C dan D dengan diameter masing-masing > 5 cm, 4 - 5 cm, 3,5 - 4 cm dan < 3,5 cm. Jumlah jeruk lemon yang termasuk kelas D sebanyak 15 % atau setara dengan 225 kg tidak diproses dan dikembalikan kepada perusahaan pengirim. Jadi total limbah setiap hari di PT. Karunia Abadi Sejahtera adalah 1500 kg - (320 kg + 225 kg) = 955 kg atau hampir mencapai 1 ton limbah setiap hari.
13 Berdasarkan hasil percobaan, limbah kulit lemon yang di ambil dari perusahaan tersebut mempunyai kerapatan (bulk density) sebesar 0,72 g/cm3. Jadi untuk berat 1 ton kulit lemon, volumenya adalah kira-kira 1,4 m3. Dari data dan hasil perhitungan, maka ukuran prototipe ruang pemanas ohmic dapat ditentukan sebagai berikut : Panjang
=
23,2 cm, Lebar
=
10 cm, Tinggi
=
30
cm. Ukuran tersebut diperoleh berdasarkan skala ukuran 1 : 6.
Daya Autotrafo
Autotrafo adalah mesin listrik yang dapat mengubah sumber tegangan listrik AC menjadi tegangan variabel dari 0 - 220 V AC.
Daya autotrafo untuk keperluan ohmic heating dihitung berdasarkan beban berupa kulit lemon sebagai elemen pemanas. Nilai tahanan listrik diperhitungkan berdasarkan luas permukaan dan panjang lintasan arus listrik yang melewati tahanan kulit lemon tersebut, sehingga besarnya tahanan listrik akan berbanding lurus dengan panjang penghantar, semakin panjang penghantar tahanan semakin besar, begitu pula sebaliknya semakin pendek penghantar nilai tahanannya akan semakin kecil, sedangkan nilai tahanan akan berbanding terbalik dengan luas permukaan lintasan arus listrik. Agar nilai tahanan bahan menjadi lebih kecil maka pada ruang pemanas dengan luas permukaan sumber listrik 23,2 cm x 10 cm sepanjang 30 cm dibagi menjadi lima bagian (30 cm : 5
=
6 cm) dengan tiap bagian dibatasi oleh elektroda.
Pada jarak 6 cm masing-masing bagian mempunyai bahan, berat dan volume limbah
14
kulit lemon relatif sama, sehingga akan mempunyai tahanan sama pula. Setiap dua elektroda diberikan tegangan yang sama besar dan cara penyambungan dengan sumber listrik dipasang secara paralel, sehingga tegangan pada masing-masing bagian sama dan arus listriknya akan terbagi melalui tit& cabang tahanan. Tujuan penyambungan tahanan listrik kulit lemon ini untuk memudahkan aliran listrik yang melintas pada tahanan tersebut, sehingga proses pemanasan akan lebih cepat dan produksi minyak mudah diperoleh. Rangkaian sistem pada pemanas ohmic sesuai dengan hukum Kirchoff I, bahwa arus yang terbagi melalui cabang paralel akan sama dengan total arus yang melewati cabang itu. Model ekuivalen rangkaian tahanan limbah lemon dari sistem tersebut dapat ditunjukan seperti gambar berikut :
Gambar 3. Rangkaian resistansi paralel dari kulit lemon
Perhitungan nilai tahanan total untuk rangkaian paralel adalah :
15 -
--
Pada sistem pemanas ohmic diberikan tegangan sebesar V (volt) akan
mengalir arus listrik sebesar I (amper) dan nilai tahanan total bahan limbah lemon Rt (ohm) ditentukan dengan cara menghitung dari besaran V dan I. Nilai tegangan dan arus secara eksplisit dapat dibaca pada masing-masing meter ukur yang terpasang pada sistem.
Dari data pengukuran tegangan dan arus yang digunakan pada sistem
maka kernampuan autotrafo dapat dihitung dengan persamaan :
Untuk menghindari kerusakan pada autotrafo harus diperhitungkan faktor keamanan dari alat, untuk kepentingan pemanasan cara ohmic faktor keamanan diambil sebesar 60 % hingga 70 %.
Hubungan matematika dari rangkaian autotrafo adalah Faktor transformasi :
Nilai Arus dan tegangan pada sisi primer dan sekunder :
5= a , v2
dan -1 2= a 1,
......................................... (1.8)
Hubungan Sistem Pemanas Ohmic Sistem pemanas ohmic terdiri dari komponen utama yakni : Autotrafo, Pemanas ohmic, Thermal recorder, Kondensor, Florentine, Bak penampungan air dan gelas ukur penampung air hasil dari proses dekantasi yang telah dipisahkan dari minyak. Tegangan listrik dari sumber keluarannya diatur oleh autotrafo secara manual dari yang harga tegangan tertinggi, dengan patokan aliran arus tidak melebihi
5 amper. S e l m a proses pemanasan suhu dicatat oleh thermal recorder dan hasil pemanasan
berupa air dan minyak dialirkan melalui kondensor lalu minyak ini
dipisahkan dari airnya dengan cara dekantasi dengan menggunakan florentine. Hubungan skematis sistem pemanas ohmic ditunjukan pada Gambar 4.
AUTOTRAFO
THERMAL RECORDER
U -S
OHMIC HEATING
1
SUPLAY AIR
UAP AIRDAN
I
CONDENSOR
BAK AIR I
FLORENTINE
GELAS UKUR
Gambar 4. Hubungan Skematis sistem Ohmic Heating
Ekstrak Minyak Lemon Penelitian ekstrak kulit jeruk telah dilakukan oleh Nugroho (19951, yaitu pada Jeruk siam pontianak, dimana ekstrak kulit jeruk dilakukan dengan metoda pengepresan dingin, destilasi uap air, destilasi uap dan destilasi ampas pres. Menururt Aprianto dan Nugroho (1996), rendemen minyak kulit jeruk terhadap berat buah dideskripsikan sebagai berikut : pres dingin 0,65 %, destilasi uap 0,72%, destilasi uap
I8
air 0,80%, destilasi ampas hasil 0,10%. Selain itu Guenther (1949) menjelaskan bahwa dari 1 ton limbah lemon bila dilakukan pengepresan akan menghasilkan sekitar 6-7 pound minyak lemon. Menurut Ketaren (1985), ekstraksi minyak atsiri dari turnbuh-tumbuhan dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu : (1). Penyulingan dengan uap air, (2). ekstraksi dengan menggunakan pelarut, (3). pengepresan, (4). ekstraksi menggunakan lemak. Secara umum ekstraksi minyak atsiri dikelompokan sebagai berikut :
1. Destilasi atau penyulingan Mekanisme pemisahan minyak atsiri secara alami oleh tumbuhan sampai s a t ini belum diperoleh inforrnasi. Tetapi di industri minyak atsiri cara pemisahan minyak di kenal dengan 3 macam metode penyulingan, yaitu : (a). Penyulingan dengan air. Pada penyulingan ini, bahan yang akan disuling mengalami kontak langsung dengan air mendidih. B&an tersebut mengapung di atas air atau terendam secara sempurna tergantung dari berat jenis dan jurnlah bahan. Ciri khas dari metode ini adalah kontak langsung antara bahan dengan air mendidih seperti bubuk buah bandom, bunga mawar dan orange blossoms. (b). Penyulingan dengan uap air. Penyulingan pada metode ini, bahan olah diletakan diatas rak-rak atau saringan berlubang, ketel suling yang berisi air dengan permukaan tidak jauh dari saringan. Air pada ketel tersebut dipanaskan hingga mencapai uap jenuh yang basah dengan tekanan rendah. Ciri khas metode ini, adalah uap selalu dalam
19
keadaan basah, jenuh dan tidak terlalu panas dan bahan yang disuling hanya berhubungan dengan uap dan tidak dengan air panas. (c). Penyulingan dengan uap. Pada prinsipnya metode ini tidak ada perbedaan dengan metode diatas, hanya pada metode ini air tidak diisikan pada ketel uap. Uap yang digunakan adalah uap jenuh dengan panas yang dihasilkan tidak melebihi pada tekanan 1 atmosfir.
2. Pengepresan dingin Untuk melepaskan minyak atsiri dari kulit jemk dilakukan dengan cara cold press yaitu kantung minyak dipecah dengan cara pengepresan atau pemarutan, agar permukaan kulit tetap basah pada kulit harus ditambahkan air. Selama ekstraksi ini dilakukan harm tetap dikontrol, agar kehilangan minyak ke atmosfir dapat diminimalkan (Albrigo dan Carter 1977).
3. Ekstrak lain Metode ekstrak lain menggunakan karbonhidroksida cair (metode superkritikal), dan tanpa menggunakan panas sehingga dapat mengekstrak beberapa komponen yang tidak volatil.
4. Ekstrak dengan metoda ohmic heating Ekstraksi dengan metoda penyulingan, terjadi proses pindah panas dari sumber panas ke wadah, air dan lapisan kulit jeruk. Pada proses pindah panas ini akan
20
terjadi kerugian panas pada masing-masing tahapan. Untuk kepentingan penelitian ini, dicoba proses pemanasan dengan cara ohmic, dimana kulit jeruk langsung diberi sumber listrik dan akibat adanya resistansi pada kulit jeruk, maka proses panas akan langsung terjadi pada kulit jeruk tersebut. Pada penerapan metoda ohmic heating, kulit lemon sebagai elemen listrik yang mempunyai tahanan (R), dialiri arus listrik sebesar I (A), pada beda tegangan V (V). Aliran listrik pada kulit lemon akan menyebabkan panas sebesar I ~ R(watt), panas berbanding lurus dengan kuadrat arus listrik, semakin besar arus listrik panas yang terjadi semakin besar. Pada proses pemanasan kulit lemon dengan waktu (t), akan terjadi perubahan fase padat atau cair menjadi fase uap. Uap hasil pemanasan dengan ohmic dilewatkan melalui pipa saluran kemudian dilewatkan pada pendingin (kondensor) selanjutnya uap cair tersebut dipisahkan dari minyaknya dengan menggunakan alat dekantasi yaitu florentine, sehingga minyak akan berada pada perrnukaan cairan uap.
Minyak Lemon Menurut Ketaren (1985), Minyak atsiri pada umumnya mengandung persenyawaan kimia, yang tersusun dari unsur-unsur : Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen dan Sulfur. Persenyawaan kimia dari unsur-unsur itu dibagi menjadi dua golongan, yaitu : Hydrocarbon (Terpen) dan Oxsigenated Hydrocarbon (terpen-0).
a. Golongan Hydrocarbon Persenyawaan ini terbentuk dari unsur Hidrogen dan Karbon, Jenis Hydrocarbon dalam alam dan minyak atsiri terdiri dari monoterpen, sesquiterpen, deterpen, politerpen, parafin, olefin dan hirokarbon aromatik. b. Oxigenated Hydrocarbon Persenyawaan kimia ini terbentuk dari unsur-unsur Karbon, Hidrogen dan Oksigen. Senyawa kimia yang tennasuk golongan ini adalah alkohol, aldehida, keton, oksida, ester dan eter. Kedua golongan tersebut yang menyebabkan bau wangi ciri khas dari minyak atsiri. Minyak atsiri pada jeruk lemon terdapat pada kantong-kantong minyak pada flavedo, yaitu lapisan luar yang benvarna hijau atau kuning jika masak (Kefford 1959). Selain itu Guenther (1949) menjelaskan bahwa dinding sel jeruk lemon tidak mudah pecah, oleh karena itu agar minyak mudah diperoleh maka tindakan awal yang perlu dilakukan adalah dengan merusak jaringan dengan cara memecah atau merajang secara hati-hati untuk mencegah kehilanagan minyak. Buah jeruk lemon yang baru dipetik sebaiknya diamankan (diistirahatkan) dulu beberapa hari, agar minyak yang terdapat dalam kulitnya yang pahit memperoleh waktu untuk berubah menjadi minyak yang harum baunya (Sarwono 1991).
Sifat Fisiko-kimia Minyak Lemon
Wolford et. al. (1971) menyatakan bahwa pengetahuan tentang sifat fisiko kimia minyak lemon sangat penting untuk menentukan keseragaman kualitas minyak lemon . Guenther (1949) menambahkan membantu
dalam
bahwa, sifat fisiko kimia dapat
mendeteksi adanya pemalsuan minyak lemon.
Tabel 1 : Sifat Fisiko-Kimia Minyak Lemon Italia
1 Warna (Guenther 1949)
/
(1.10) Kunig lemon
Identifikasi Komponen Kimia Minyak Lemon Menurut Sastrohamidjojo ( 1985 ), salah satu instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi komponen utama flavour adalah kromatografi gas. Instrumen tersebut mempunyai keuntungan yaitu : (1) Memerlukan waktu yang relatif singkat untuk memisahkan komponen (20 - 60 menit), (2) Mempunyai kepekaan yang tinggi, (3) Memerlukan cuplikan dalam jurnlah sedikit sekali (hanya beberapa mikroliter). Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponen- komponen campuran dimana cuplikan berkesetimbangan diantara dua fase. Fase yang membawa
23
cuplikan adalah fase gerak, sedangkan fase yang menahan cuplikan secara selektif adalah fase cair. Bila fase gerak berupa gas, disebut Kromatografi gas. Sedangkan sebaliknya, kalau fase gerak berupa zat cair, disebut Kromatografi cair (Hendayana et. al. 1994). Kromatogarfi gas merupakan metode pemisahan suatu campuran menjadi komponen- komponennya diantara fase gerak dan fase diam. Fase gerak berupa gas yang stabil, sedangkan fase d i m berupa zat padat (Gas Solid Chromatography) atau berupa zat cair (Gas Liquid Chromatopgraphy) yang sukar menguap. Kromatograpi gas dapat juga digunakan untuk analisis kualitatif atau kuantitatif senyawa organik (Hendayana et. al. 1994). Metode injeksi yang digunakan untuk flavour dan minyak atsiri adalah split injection. Sebagian besar sampel yang melalui kolom akan dibuang, hanya sebagian kecil yang masuk melalui kolom ke kapiler (Jenings dan Shibamoto 1980). Salah satu contoh identifikasi dengan kromatografi gas terhadap minyak jeruk lemon dari daratan Argentina yang dilakukan oleh Kevin Bridgen (2001) adalah : Metoda file
: KBOILLOW
Nama Sampel : kb1028 lemon Misc info
: kb1028 lemon 2ml c5 to 50uls
Thresthold =14, luas cuttoff = 0
GC 5890 sistem and auto sampler Volume injeksi : 1 ml, splitless Tipe Kolom
: zTx5 reztec, 59.23 m, 0.22 mmID, 0,25 mikrro meter (tebal film)
Gas pembawa : Helium
Kecepatan aliran : 1 mlJmenit, 29.9 cddetik. Tekanan
: 186 kPa
Temperatur Injektor : 250 O C Temperatur Detektor : 280 O C Sistem spektrurn massa (MS) : Hp MS 5972 qudropole Injector Analisa minyak lemon dibandingkan dengan data book IIp Chemstation, Wiley 275 Library, data pengukuran yang diperoleh : Tabel 2 : Komposisi Minyak Lemon Argentina
1 COUMARIN) (Kevin Bridgen 200 1)