perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT DENGAN APLIKASI LECTORA INSPIRE DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi Kasus Di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul)
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh: Erlin Widiastuti NIM : S811108014
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT DENGAN APLIKASI LECTORA INSPIRE DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi Kasus Di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul)
TESIS Disusun oleh :
Erlin Widiastuti NIM : S811108014
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Dewan Pembimbing Jabatan Pembimbing I
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd
……………….
...………….
……………….
……………
NIP. 194404041976031001 Pembimbing II
Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd NIP. 196101241987021001 Telah dinyatakan memenuhi syarat Pada tanggal
Januari 2013
Mengetahui Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Dr.Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990032001
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN TIM PENGUJI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT DENGAN APLIKASI LECTORA INSPIRE DALAM PEMBELAJARAN IPA (Studi Kasus Di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul) TESIS Disusun oleh :
Erlin Widiastuti NIM : S811108014 Tim Penguji Jabatan
Nama
Tanda tangan
Ketua
: Dr. Nunuk Suryani, M. Pd NIP. 196611081990032001
…………………….
Sekertaris
: Dr. Suharno, M. Pd NIP. 195211291980031001
…………………….
Anggota Penguji
: 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd NIP. 194404041976031001
…………………...
2. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd NIP. 196101241987021001
……………………
Telah dipertahankan di depan penguji Dinyatakan telah memenuhi syarat Pada tanggal Januari 2013 Direktur Program Pascasarjana UNS
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. NIP. 196107171986011001
Dr. Nunuk Suryani, M. Pd NIP. 196611081990032001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Erlin Widiastuti
NIM
: S. 811108014
Program Studi
: Teknologi Pendidikan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Penerapan Media Pembelajaran Dengan Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA ( Studi Kasus Di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul) adalah betul-betul karya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Januari 2013 Yang membuat pernyataan
Erlin Widiastuti
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Berikan Kesempatan Bagi Seseorang untuk Sejenak Menengok ke Belakang Sebagai Bekal untuk Melangkah dengan Penuh Kematangan”
(Sri Sultan HB IX, dalam Tahta untuk Rakyat, 1982:128)
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan tesis ini untuk : Suami tercinta yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan do’a dalam setiap langkahku. Semoga Allah SWT selalu mengabulkan do’a-do’anya, demi kebahagiaan keluarga. Anak-anakku Tersayang yang telah memberikan semangat dan harapan, yang membuat hidupku semakin berwarna. Sahabat-sahabatku yang selalu membantu sehingga beban hidup ini terasa ringan. Teman-teman S2 Teknologi Pendidikan angkatan 2011 bersamamu memberikan satu tekad dan tujuan hanyalah kesuksesan bersama. Walaupun kelak kau tak ada di depan mataku, tetapi kau akan selalu ada di mata hatiku.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas karunia Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Penerapan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA ( Studi Kasus Di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul) untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan selesainya penyusunan tesis ini, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Prof. Dr. Ravik karsidi, M. Si, Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin dan motivasi untuk melanjutkan studi pada program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2. Prof. Dr. Ir Ahmad Yunus, M S, Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis dalam menempuh studi di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.
Dr. Nunuk Suryani, M. Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan fasilitas dan pengarahan dalam pelaksanaan dan penyusunan tesis ini.
4. Dr. Suharno, M. Pd, Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi arahan dalam penyusunan tesis ini. 5. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis dengan penuh ketelitian dan kesabaran.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis sampai dengan terselesaikannya tesis ini. 7. Suryanta, S. Pd. Kepala UPT TK dan SD Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Susanta, S. Pd. Kepala SD Negeri Baran I, yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian di wilayah yang dipimpinnya. 8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan dan bantuan sehingga terselesaikannya penelitian dan penyusunan tesis ini. Semoga segala upaya dan jerih payah Bapak dan Ibu mendapat karunia yang melimpah dari Tuhan Yang maha Esa. Dan penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari semua pihak terutama pada pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya penulis berharap semaga tesis ini dapat berguna bagi perkembangan pendidikan.
Surakarta, Januari 2013
Penulis
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSRAK Erlin Widiastuti, S. 811108014. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire Dalam Pembelajaran IPA (Studi Kasus Di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul). Pembimbing I: Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd. Pembimbing II: Prof Dr. Joko Nurkamto, M. Pd, Tesis Surakarta: Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendiskripsikan bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA; 2) mengetahui faktor apa yang menjadi hambatan dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire, dan 3) mengetahui sejauh mana penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Baran I ,yang terletak di Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul.Analisis data dilakukan secara diskriptif. Sumber data yang diperoleh dari tiga sumber, yaitu (1) peristiwa, (2) informan, (3) dokumen atau sumber tertulis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan: (1) Pengamatan/observasi. (2) wawancara (3) pengkajian dokumen. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan keajegan pengamatan dan trianggulasi data. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknis analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu meliputi: (1)reduksi data, (2) penyajian data dan (3) penarikan kesimpulan / verifikasi. Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan1) melalui penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire ternyata banyak keuntungan yang diperoleh, antara lain: (a) Media pembelajaran lectora inspire bila dirancang dengan baik, merupakan media pembelajaran yang efektif, dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.(b) Mendukung pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa. Dapat digunakan sebagai penyampai balikan langsung. (c) Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa menimbulkan rasa jenuh. 2) Hambatan dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire adalah motivasi belajar siswa yang masih rendah dan sarana prasarana yang belum memadai di banding jumlah siswa, 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, hal ini disebabkan karena melalui penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora ispire siswa lebih tertarik, selain itu siswa yang lamban dalam daya penerimaan dapat menyesuaikan diri. Kata Kunci: Pembelajaran IPA dan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Erlin Widiastuti. S811108014. The Use of Learning Media Based on ICT with the Aplication of Lectora Inspire in the Learning Process on Natural Science. (A Case Study in SD Negeri Baran I of Rongkop Subdistrict of Gunungkidul Regency).Principal Advisor: Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd. Co-advisor: Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd. Thesis Graduate Program in Education Technology, Sebelas Maret University. Surakarta. The objectives of this research are to: 1) describe how the teachers utilize the learning media based on ICT (Information and Communication Technology) with the application of Lectora Inspire in the learning process on Natural Science; 2) investigate how far the use of learning media based on ICT with the application of Lectora Inspire is able to improve the quality of the learning process on Naturl Science in SD Negeri Baran I of Rongkop subdistrict of Gunungkidul regency. The field research was conducted in SD Negeri Baran I which is located in Rongkop subdistrict of Gunungkidul regency. The analysis on the data was conducted in descriptive manner through stages, namely: data reduction, data display, and conclusion drawing/ verification. The results of this research are as follows: 1) the benefits of the use of learning media based on ICT with the application of Lectora Inspire if it is designed well are as follows: (a) becoming an effective learning media, ability to facilitate and improve the quality of the learning process, (b) ability to deliver direct feedback, and ( c) ability to repeat the learning material in accordance with the necessity without causing boredom. 2) the constraint in the utilization of learning media of learning media based on ICT with the application of Lectora Inspire lies in the factor of student’s motivation is low, infrastructure is inadequate compared to the number of student’s and 3) the use of learning media based on ICT with the application of Lectora Inspire is able to improve the quality of the learning process on Natural Science since it can cause the students to become more interested, in addition to the ability of the students who are slow in learning to adjust themselves. Keywords : Learning Process of Natural Science and learning media based on ICT with the application of Lectora Inspire.
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..
i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI……………………………
iii
PERNYATAAN…………………………………………………………..
iv
MOTTO …………………………………………………………………..
v
PERSEMBAHAN………………………………………...........................
vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
viii
ABSTRAK………………………………………………………………....
ix
ABSTRACT………………………………………………………………..
x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
xi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………
1
A. Latar Belakang ………………………………………………….
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………
8
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………….
9
D. Manfaat penelitian ……………………………………………...
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………. A. Kajian Teori …………………………………………………….
11 11
1. Media Pembelajaran ………………………………………
11
2. Media Pembelajaran Berbasis ICT…………………………
16
3. Media Pembelajaran Dengan Aplikasi Lectora Inspire……
24
4. Pembelajaran IPA…………………………………………..
41
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Penelitian Yang Relevan ………………………………………
48
C. Kerangka Pikir…………………………………………………..
51
BAB III
Metodologi Penelitian ………………………………………….
54
A. Tempat dan Waktu penelitian……………………………………
54
B. Jenis Penelitian……………………………………………….
55
C. Data dan Sumber Data…………………………………………
55
D. Teknik Pengumpulan Data………………………………...........
59
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data…………………………..
61
F.
Teknik Analisis Data……………………………………………
62
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN……………………..
64
A. Deskripsi Temuan Penelitian…………………………………….
64
B. Temuan Penelitian…………………………………….................
84
C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………....
98
D. Keterbatasan Penelitian…………………………………………
108
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN………………………..
110
A. Simpulan…………………………………………………….......
110
B. Implikasi……………………………………………………….....
112
C. Saran……………………………………………………………...
113
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
114
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………
116
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dalam era digital ini sangat menakjubkan terlebih di bidang e-learning. Sudah menjadi kebutuhan untuk belajar secara mandiri dan secara cepat pemutakhiran pengetahuan serta mengelola pengetahuan. American Society for Training and Development (ASTD) menerangkan bahwa “e-learning covers a wide set of applications and processes, such as Web-based learning, computer-based learning, virtual classrooms, and digital
collaboration.
intranet/extranet
It
includes
(LAN/WAN),
the
audio
delivery
content
and videotape,
via
internet,
satellite broadcast,
interactive TV, and CD-ROM”. Artinya bahwa e-learning meliputi aplikasi standar yang luas dan proses, seperti pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, ruang kelas virtual, dan kolaborasi digital. Hal ini termasuk pengiriman konten melalui internet, intranet / extranet (LAN / WAN), audio dan video, siaran satelit, TV interaktif, dan CD-ROM. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung juga telah dikembangkan sebagai upaya untuk mendukung dan mempermudah aktivitas kehidupan manusia dan organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan ICT tersebut, para guru dituntut untuk menguasai teknologi ICT agar dapat
mengembangkan
materi-materi
pembelajaran
berbasis
ICT
dan
memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran. Tujuannya adalah untuk
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas kepada pebelajar dalam belajar. Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan sudah mulai memasyarakat, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah,
sampai
ke
perguruan
tinggi,
meskipun
variasi
dan
fokus
pemanfaatannya berbeda-beda pada masing-masing institusi. Kehadiran dan kemajuan ICT di era komunikasi global dewasa ini telah memberikan peluang dan perluasan interaksi antara guru dengan siswa, antar siswa dengan siswa, begitu juga antara siswa dan sumber-sumber belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, dengan bantuan ICT proses penyampaian dan penyajian materi pembelajaran maupun gagasan dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Di sisi lain, kehadiran ICT sebagai teknologi baru memberikan tantangan kepada para guru untuk mampu menguasainya sehingga dapat memilih dan memanfaatkan ICT secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar yang dikelolanya. Dalam hal ini, profesionalisme guru tidak hanya mencakup kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga kemampuan mengelola informasi dan lingkungan (yang meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana) untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa sehingga menjadi lebih mudah. Oleh karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya ICT, telah memperkaya sumber dan media pembelajaran dalam berbagai bentuk seperti buku teks, modul, transparansi OHP, slide Power Point, gambar/foto, animasi, film/video, siaran televisi, siaran radio, hiperteks, halaman Web, program pembelajaran berbantuan komputer, dan software aplikasi pendukung pembelajaran, maka guru yang profesional harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
mampu memilih, mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggian ICT tersebut. Kemajuan
ICT
juga
telah
memungkinkan
memanfaatan
berbagai
jenis/macam media secara bersamaan dalam bentuk multimedia pembelajaran. Penggunaan multimedia interaktif yang memuat komponen audio-visual (suara dan tampilan) untuk penyampaian materi pembelajaran dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Multimedia interaktif juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen semu dan eksplorasi sehingga memberikan
pengalaman
belajar
daripada
hanya
sekedar
mendengar
uraian/penjelasan guru. Untuk itu Teknologi Informasi sangat berperan dalam pengembangan tersebut. Pengembangan sistem e-learning di DIY, saat ini masih menempatkan guru sebagai aktor penting dalam pendidikan dan pengajaran terutama untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah Pertama, dimana pengembangan kepribadian dan sikap masih perlu diwujudkan. Oleh karena itu sistem “blended learning” akan diterapkan. Akan tetapi pada sistem “blended learning” guru tidak dapat digantikan dengan teknologi komputer, karena Guru merupakan fasilitator yang masih memegang peran penting. Untuk mendukung penyajian materi ajar agar lebih mudah dipahami oleh siswa digunakan TIK. Dengan menyediakan materi ajar secara offline maupun online agar dapat didistribusikan dalam lingkup yang lebih luas. Sehingga mendukung proses pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) karena materi ajar dapat tersedia tanpa terkendala ruang dan waktu sekaligus keuntungan dari sistem berbasis kelas dapat digabungkan. Blended Learning mengacu pada pencampuran lingkungan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
belajar yang berbeda. Ungkapan tersebut memiliki makna spesifik yang didasarkan pada konteks yang digunakan. Blended belajar peserta didik dan guru memberikan lingkungan yang berpotensi untuk belajar dan mengajar lebih efektif. Guru sebagai “author” dari materi ajar berbasis TI dan sekaligus fasilitator untuk menyampaikan materi ajar dengan pemanfaatan TIK kepada para siswa di kelas maupun di luar kelas. Disamping itu guru juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar tersebut, misalnya dalam bentuk test untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan. Atau dengan kata lain Sistem “blended learning” tersebut akan menempatkan posisi Guru sebagai kunci penting dalam proses pembelajaran, baik secara offline (sistem kelas) maupun sistem online (e-learning). Dalam mendukung pengembangan sistem “blended learning”, maka konten digital harus dengan mudah dapat dikembangkan dan disebarluaskan pada stakeholder yang membutuhkan baik didalam maupun diluar kelas. Untuk itu, sistem “blended learning” yang dikembangkan harus memiliki kemampuan penyediaan sarana agar : 1.
Guru dapat membuat dan menyajikan materi ajar dengan tanpa harus melakukan programming. Materi bisa berupa teks, grafik, animasi, video, suara.
2.
Guru dapat melakukan pengujian terhadap materi ajar yang diberikan, dalam berbagai macam bentuk test seperti benar/salah, pilihan ganda, mencocokan (mathcing), tarik dan tempatkan (drag and drop), hot spot, isian singkat (fill in the blank).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
3.
Guru dapat mengelola penggunaan dan publikasi materi ajar/uji.
4.
Guru/siswa dapat mengakses materi ajar/uji yang dibutuhkan.
Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan konten digital antara lain: 1.
Sistem pembelajaran lebih interaktif
2.
Mampu menggunakan teks, suara, video, animasi dalam suatu kesatuan.
3.
Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak.
4.
Media Penyimpanan yang relatif mudah dan fleksibel.
5.
Membawa objek yang sangat besar atau berbahaya dalam lingkungan kelas.
6.
Menampilkan objek yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Software
Authoring
Tools
banyak
tersedia
dipasaran.
Semuanya
menawarkan keindahan dan kemudahan untuk mengembangkan konten digital untuk mendukung e-learning. Sofware Authoring Tools yang juga dikenal sebagai Authorware, sebuah program untuk membantu menulis hypertext atau multimedia aplikasi. Authoring tools biasanya memungkinkan untuk membuat aplikasi hanya dengan menghubungkan paragraf teks, ilustrasi, atau lagu. Dengan mendefinisikan objek hubungan yang satu sama lain, dan dengan urutan yang tepat, pengguna authoring tools dapat menghasilkan aplikasi grafis yang menarik dan bermanfaat. Kebanyakan authoring sistem juga bisa mendukung sebuah bahasa script untuk aplikasi yang lebih canggih. Biasanya alat authoring memerlukan pengetahuan teknis dan digunakan secara eksklusif untuk aplikasi yang menyajikan campuran tekstual, grafis, dan audio data. Akan tetapi kebutuhan proyek ini adalah authoring tool yang dapat digunakan oleh user secara mudah dan cepat tanpa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
membutuhkan keahlian pemrograman, seni desain, dan grafis yang tinggi dengan hasil konten digital yang tidak kalah professional dengan konten yang dihasilkan dari authoring yang membutuhkan pemrograman. Authoring tool dalam dunia e-learning disebut juga e-learning authoring tool
atau
e-learning
authoring
software.
E-learning
Authoring
tool
memungkinkan guru untuk mengembangkan konten digital dari berbagai macam media untuk menghasilkan konten digital yang interaktif dan professional. Guru juga dapat menggunakan kembali elemen-elemen digital yang sudah digunakan dari suatu mata pelajaran untuk membuat mata pelajaran lainnya. Hal ini sangat mendukung percepatan pengembangan konten untuk dapat mengikuti dinamika perubahan sistem belajar mengajar. Dengan authoring tool tersebut return on investment (pengembalian investasi)
komponen yang telah dibuat
oleh
programmer diluar atau dari sumber-sumber desain grafis akan lebih cepat diperoleh. Authoring tool lebih cocok digunakan sebagai “e-learning course creation tool” daripada hanya disebutkan sebagai authoring tool karena makna yang sangat luas. Authoring tool dibutuhkan untuk dapat mengembangkan konten digital yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat mengikuti dinamika perubahan sistem pembelajaran (custom conten). Dengan menggunakan authoring tool, konten digital dapat di aplikasikan kedalam berbagai macam variasi bentuk publikasi seperti CD, LMS, HTML, Zip, PodCast sehingga lebih meluas jangkauannya. Selain itu, Guru juga membutuhkan konten yang dapat dikembangkan secara cepat dan tingkat interaktif yang tinggi untuk memberikan simulasi sehingga mempercepat pemahaman siswa tehadap topik yang diinginkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Guru juga menginginkan pengembangan sistem secara cepat untuk mengikuti dinamika perubahan sistem. Authoring tool apabila dikelompokkan terdiri dari berbagai jenis yaitu tool yang mendukung simulasi, full-service authoring tools, web-based distance learning tools (virtual classrooms), atau powerpoint convertion tools. Sudah banyak pengembang konten digital saat ini menggunakan kombinasi berbagai macam tool seperti flash, software graphic design dan software pemrograman HTML untuk membuat konten multimedia yang interaktif. Sebagai salah satu contoh authoring tool adalah Lectora Inspire (Full Service Authoring Tools). Lectora Inspire merupakan software yang memberikan fasilitas untuk mendukung kebutuhan Full Service Authoring Tools (Layanan Authoring Tools penuh). Lectora digunakan untuk mengembangkan konten digital materi ajar dan materi uji berbentuk multimedia dinamis, mudah (user friendly) dan berkualitas tanpa membutuhkan keahlian desain seni dan grafis serta pemrograman yang tinggi untuk mengikuti dinamika perubahan sistem belajar mengajar. Lectora Inspire merupakan solusi yang paling cocok sebagai alat yang dapat membantu guru menerjemahkan instructional design menjadi bahan ajar dan materi uji yang bersifat interaktif tanpa harus terlibat keahlian yang terlalu teknis. Lectora Inspire dapat membantu pembuatan konten digital dalam bentuk video yang sangat dinamis serta konten multimedia yang berbasis animasi flash dengan sangat mudah tanpa diperlukan kehalian teknis yang tinggi. Karena Lectora Inspire telah terintegrasi dengan berbagai tool yang dibutuhkan untuk membuat konten multimedia yang bersifat interaktif dengan sangat mudah dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
cepat karena dibundling dengan Camtasia®, Snaglt®, Flypaper™. Konten .Lectora juga memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan susunan file multimedia untuk membuat konten yang lebih menarik. Beranjak dari permasalahan diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA”. (Studi Kasus Di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul) SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul adalah tujuan peneliti untuk melakukan penelitian tentang penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire karena dilihat dari kondisi lembaga pendidikan tersebut adalah satu-satunya Sekolah Dasar di Kecamatan Rongkop yang telah memanfaatkan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire.
B. Rumusan Masalah Sehubungan dengan hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang, dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA?
2.
Faktor apa yang menjadi hambatan dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
3.
Sejauh mana penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul?
C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan tersebut di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a.
Untuk mendeskripsikan bagaimana guru memanfaatakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA
b.
Untuk mengetahui faktor apa yang menjadi hambatan dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA dan bagaimana cara guru untuk mengatasi permasalahan tersebut.
c.
Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire mampu meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
D. Manfaat Hasil Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberi,
menambah
serta
mengembangkan khasanah pengetahuan dibidang pendidikan khususnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
masalah peningkatan dan persiapan kualitas sumber daya manusia, baik sebagai guru maupun sebagai siswa. 2.
Manfaat Praktis a.
Dengan diketahui adanya peningkatan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire
dapat
memberikan
petunjuk
bagi
para pengajar
untuk
menggunakan media pembelajaran yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. b.
Dengan diketahuinya media pembelajaran mana yang lebih baik untuk meningkatkan
kualitas
pembelajaran
maka
penggunannya
dapat
dikembangkan lebih lanjut. c.
Dapat menjadi masukan bagi guru dalam memperluas pengetahuan mengenai penggunaan media pembelajaran yang tepat bagi siswa untuk mendapatkan hasil belajar dan pengetahuan dibidang mata pelajaran IPA.
d.
Memberikan informasi bagi sekolah dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran IPA dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran
a.
Definisi Media Pembelajaran Menurut Heinich dalam I Wayan Santyasa (2007:3) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Sedangkan Criticos dalam I Wayan Santyasa (2007:3) mengemukakan media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Sejalan dengan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, media merupakan bagian yang cukup penting dalam memperbesar persentase tingkat keberhasilan proses belajar mengajar karena proses belajar juga merupakan proses komunikasi dimana pendidik berinteraksi dengan para peserta didiknya. Pemahaman siswa dalam memperoleh pengetahuan melalui proses belajar mengajar terdiri dari beberapa tingkat mulai dari yang abstrak sampai pada pengetahuan yang konkret. Dengan adanya media, diharapkan dapat membawa tingkat pemahaman siswa yang konkret.
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
b.
Fungsi Media Pembelajaran
Menurut I Wayan Santyasa (2007:3) dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Tiga kelebihan kemampuan media menurut Gerlach dan Ely dalam I Wayan Santyasa (2007:4) adalah: 1)
2)
3)
Kemampuan Fiksatif Dapat menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Kemampuan Manipulatif Media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnannya, serta dapat pula diulang – ulang penyajiannya. Kemampuan Distribusi Media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau radio. Menurut Azhar Arsyad (2009: 15) fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi. Menurut Azhar Arsyad (2009: 124) adapun manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. c.
Landasan Penggunaan Media Pembelajaran Dalam memilih dan menggunakan media, terdapat landasan tertentu sehingga media pembelajaran tersebut benar-benar dapat membantu proses pembelajaran bukan malah mempersulit proses pembelajaran. Menurut I Wayan Santyasa (2007:6) landasan-landasan tersebut adalah: 1) Landasan Filosofis Merupakan pendekatan humanis (kepribadian, harga diri, motivasi) 2) Landasan Psikologis Disamping memerhatikan kompleks, unik proses belajar, harus juga memperhatikan persepsi siswa/kebutuhan siswa sehingga dapat dipilih media yang tepat dalam rangka mencapai proses pembelajaran yang efektif. 3) Landasan Teknologis Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan, penerapan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber belajar. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen – komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi desain atau seleksi dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap.Komponen – komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik dan latar. 4) Landasan Empiris Berdasarkan landasan rasional empiris, pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
d.
Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Selain
harus
pembelajaran
mempunyai
pendidikan
juga
landasan, harus
dalam
mempunyai
memilih
media
pertimbangan-
pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran menurut
Syaiful Bahri Djamarah (2001:145) sebagai
berikut: a)
b)
c)
d)
e)
f)
Objektivitas Pemilihan media dilakukan secara objektif berdasarkan hasil penelitian atau percobaan. Program pengajaran Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamannya. Sasaran program Pemilihan media dilakukan dengan cara melihat kesesuaian media dengan tingkat perkembangan peserta didik yang menjadi sasaran program baik dari segi bahasa, simbol simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajiannya, ataupun waktu penggunaannya. Situasi dan kondisi Pemilihan media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi: (1) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya, dan lain-lain. (2) Situasi dan kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi dan kegairahannya. Kualitas teknik Pemilihan media perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat atau blm. Keefektifan dan efisiensi penggunaan Dalam pemilihan media juga harus diperhatikan keefektifan dan efisiensinya. Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2)
Kriteria pemilihan media pengajaran Menurut Sudjana dan Rivai dalam Djamarah dan Aswan Zain (2001:150),
dalam
memilih
media
pengajaran
sebaiknya
memperhatikan kriteria – kriteria sebagai berikut: a) b) c) d) e) f) 3)
Ketepatan dengan tujuan pengajaran Dukungan terhadap isi bahan pelajaran Kemudahan memperoleh media Keterampilan guru dalam menggunakannya Tersedia waktu untuk menggunakannya Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik
Prosedur Pemilihan Media Menurut Atwi Suparman (1997:180) dalam proses pemilihan media pengembang pembelajaran dapat mengidentifikasi beberapa media yang sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu. Langkah selanjutnya adalah memilih salah satu atau dua media diantaranya atas dasar berbagai pertimbangan sebagai berikut: a) Biaya yang lebih murah, baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan, b) Kesesuaian dengan metode pembelajaran, c) Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, d) pertimbngan praktis, meliputi (1) Kemudahan dipindahkan atau ditempatkan, (2) Kesesuaiannya dengan fasilitas yang ada di kelas. (3)Keamanan dalam penggunaannya. (4) Daya tahannya, (5) Kemudahan perbaikannya. e) ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya di pasaran serta ketersediaannya bagi peserta didik. Dalam melakukan proses analisis peserta didik yang menggunakan media pembelajaran agar pemanfaatan media pembelajaran tersebut efektif, harus ada arahan antara karakteristik peserta didik dengan metode, media, dan materi. Sedangkan hal-hal yang perlu dianalisis dalam proses ini meliputi: 1) karakteristik umum meliputi: usia, kelas, posisi, budaya, dan sosial ekonomi seorang siswa, 2) Kompetensi-kompetensi khusus yang terkait antara lain: kecakapan pre;rekuisit/kecakapan awal, sikap dan target kemampuan yang harus dicapai dalam suatu proses pembelajaran tertentu. 3) Gaya belajar, yang terdiri dari: tingkat kecemasan, bakat yang dimiliki peseta didik, tipe belajar apakah termasuk audio, visual, atau audio-visual.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
2. Media Pembelajaran Berbasis ICT
a.
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi, atau dalam bahasa Inggis dikenal dengan istilah Information and Communication Technologi (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi, teknologi informasi dan komunikasi mengandung pengertian luas , yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan pemindahan informasi antar media.
Tekonologi
informasi dan komunikasi (TIK) adalah terjemahan dari information and communication technology (ICT) yang dapat diartikan sebagai teknologi yang berfungsi atau yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung komunikasi atau penyampaian informasi (Hartoyo, 2010: 4). Lebih lanjut, Kent County Council (dalam Hartoyo, 2010: 8) mendefinisikan TIK sebagai cara, media, atau teknologi untuk menyimpan, mengembalikan, memanipulasi, meneruskan, dan menerima data atau informasi digital. Secara singkat TIK dapat didefinisikan sebagai teknologi yang berguna untuk mendukung proses komunikasi, atau penyimpaian informasi dari pengirim ke penerima informasi. TIK telah banyak diterapkan dalam berbagai tujuan pendidikan. Salah satu aplikasi multimedia yang sedang marak dikembangkan adalah bahan
ajar/tutorial dengan
alat
bantu
commit to user
komputer-multimedia yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
memungkinkan siswa mempelajari bahan ajar tertentu secara fleksibel menurut kebutuhan dan ketertarikannya sesuai dengan waktu yang dikehendaki, yang dikenal dengan Computer-Assisted Learning (CAL). Beberapa contoh aplikasi multimedia dalam pendidikan antara lain untuk pembuatan (1) materi bahan pembelajaran tutorial; (2) manual perbaikan dan perawatan; (3) abstrak, dan indeks ilmiah; (4) katalog atau petunjuk; (5) jadwal dan peta geografis; (6) bantuan atau pemberian informasi secara on-line, dan lain-lain. Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran setidak-tidaknya telah terjadi lima macam pergeseran di dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan, (2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) Pergeseran dari kertas ke on-line atau saluran, (4) Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata. Sebagai
media
pendidikan
komunikasi
dilakukan
dengan
menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet dan e-mail. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan mediamedia tersebut. Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria, yaitu : (1) E-learning
merupakan
jaringan
dengan
kemampuan
untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi; (2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar; (3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Dalam pembelajaran IPA
jika guru maupun siswa tidak dapat
menghadiri kelas, proses pembelajaran dapat dilaksanakan melalui perangkat ICT. Contoh koferensi video, guru dapat memantau siswa dalam proses belajar dengan melihat dan brkomunikasi secara langsung. Guru dapat juga menggunakan internet sebagai media untuk memberikan materi pelajaran, tugas, atau informasi lain untuk siswa. Sehingga, siswa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
tidak hadir pun dapat mengakses pelajaran atau informasi yang diberikan oleh guru. Dalam konteks pembelajaran, ICT berperan sebagai jembatan antara guru dengan siswa dalam melakukan proses pembelajaran. ICT juga dapat bertindak sebagai guru atau tutorial. Contoh dalam pembelajaran grammar. Selain itu ICT juga dapat menjadi buku referensi yang tak terbatas dan dapat diakses di mana pun serta kapan pun. Jika dikombinasikan dengan media lain contohnya video, TIK dapat berperan sebagai teman bagi siswa dalam permainan edukatif. Fitzpark dan Davies (dalam Hartoyo, 2010: 54-58) menguraikan delapan cara menggunakan ICT dalam media pembelajaran, yaitu presentasi, latihan,
Authoring, Computer Aided Asessment (CAA),
rujukan, penerbitan, komunikasi, dan simulasi Pendekatan belajar hendaknya menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses, berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya serta merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dalam setiap aktivitas belajar. Peran pengajar sebagai pemberi kemudahan (fasilitator) sedangkan proses belajar dijalani sendiri oleh peseta didik. Peserta didik aktif secara mental (berpikir) dan aktif secara fisik dengan menggunakan indera untuk belajar. Peserta didik pun aktif bersosialisasi dengan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok belajarnya. Peserta didik dirangsang untuk kreatif menciptakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
atau memodifikasi sesuatu berdasarkan hasil pemikirannya. Kreatifitas itu dapat berupa tulisan, gambar, atau hasil keterampilan. Proses belajar peserta didik harus efektif mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan sebelumnya. Proses belajar harus dilakukan dalam suasana dan kegiatan yang menyenangkan dengan melakukan belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Peserta didik pada dasarnya sebelum proses belajar dimulai sudah memiliki pengetahuan
atau
pengalaman
sebelumnya
dan
dengan
aktifitas
pembelajaran hal tersebut dapat dikembangkan. Peserta didik dapat berinteraksi dengan peserta didik lainya, dengan suatu objek atau lingkungannya dan mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya itu untuk memperoleh hasil belajar yang baru. Pendekatan
belajar
mengimplementasikan
aktif
kurikulum
seperti
ini
berbasis
sangat
efektif
dalam
ICT.
Semua
orang
membutuhkan kemampuan untuk menguasai ICT dan dengan belajar aktif memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk mengaplikasikan ilmu dan melatih keterampilan penguasaan ICT. Pembelajaran bisa dikatakan berhasil dengan baik jika semua peserta didik berpartisipasi secara aktif, baik fisik maupun mental, dalam setiap proses pembelajaran. Di samping peserta didik melakukan berbagai aktivitas fisik seperti menulis, membaca dan bekerja dengan komputer juga melakukan berbagai aktivitas mental seperti berpikir atau berkonsentrasi untuk mengerjakan suatu latihan atau memecahkan masalah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Menurut Baisoeti (1998;38) manfaat Pembelajaran Berbasis ICT itu terdiri atas empat hal, yaitu: 1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukanpertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. 2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan dosen/instruktur. 3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential toreach aglobal audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan.Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. 4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities) b. Pembelajaran Berbasis ICT Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional , pembelajaran interaktif dengan media komputer memiliki beberapa keuntungan, misalnya penggunaan komputer yang tepat akan mampu meningkatkan kemampuan siswa, kecepatan siswa dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
menguasai konsep yang dipelajari, dan retensi (daya ingat) yang lebih lama. Komputer merupakan salah satu media audio visual yang mampu mengemas bahan ajar dalam sebuah rangkaian animasi gambar atau suara sehingga membuat kesan menarik bagi siswa. Seperti yang dinyatakan oleh Kusumah (2004:3), bahwa komputer dapat memberikan pelayanan secara repetitif, menampilkan sajian dalam format dan desain yang menarik, animasi gambar dan suara yang baik, serta melayani perbedaan individual. Pembelajaran berbasis komputer adalah salah satu strategi atau bentuk pembelajaran dengan menggunakan media komputer untuk menyampaikan seluruh atau sebagian dari isi kandungan mata pelajaran. Pembelajaran berbasis komputer ini diperlihatkan dalam suatu tampilan yang menjadikan aktivitas pembelajaran menjadi lebih menarik dan berkesan. Pembelajaran ini akan memberikan nuansa baru yang mampu membangkitkan motivasi dan kreativitas siswa sehingga menuntut siswa terlibat aktif dan partisipatif dalam proses pembelajarannya. Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian siswa dalam PBM, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137). Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis : a) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti taperecorder. b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD. c. Keunggulan dan kelemahan ICT a)
Keuntungan bagi siswa: (1).
Interaksi siswa dengan guru bisa dilakukan melalui e-mail.
(2).
Interaksi siswa dengan siswa bisa dilakukan melalui milis.
(3).
Interaksi siswa dan siswa dengan guru bersama-sama.
(4).
Interaksi siswa dengan pelajaran akan lebih dekat.
(5).
Mendapat sumber belajar alternatif yang tersedia secara luas.
b)
Keuntungan bagi guru: (1).
Efisien dan efektif.
(2).
Memperkecil kesalahan persepsi.
(3).
Mengatasi masalah kekurangan alat.
(4).
Mengembangkan kompetensi guru di bidang ICT.
(5).
Mengembangkan ICT dengan belajar mandiri, berinisiatif, kreatif dan inovatif.
(6).
Berkomunikasi dengan sesama guru secara nasional maupun internasional.
(7).
Memperoleh materi ajar secara cepat dan murah berbasis ICT.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
c)
Kelemahan pemanfaatan ICT: (1).
Penggunaan
internet
memerlukan
infrastruktur
yang
memadai. (2).
Penggunaan internet mahal
(3).
Komunikasi melalui internet sering kali lamban.
3. Media Pembelajaran Dengan Aplikasi Lectora Inspire
Lectora adalah pembelajaran elektronik (e-learning) alat pengembangan, juga dikenal sebagai perangkat lunak authoring, dikembangkan oleh Trivantis. Corporation.www.btkp.diy.or.id/?act=hal_isi&hal=more_artikel&15 Authoring tool: “ Elearning Course Creation Tool”. Lectora digunakan untuk membuat kursus pelatihan online, penilaian, dan presentasi. Hal ini juga digunakan untuk konversi dari presentasi Microsoft PowerPoint ke dalam konten elearning. Konten yang dikembangkan dengan perangkat lunak authoring Lectora dapat dipublikasikan ke berbagai output seperti HTML, Executable Single File, dan CD-ROM. Konten Lectora kompatibel dengan standar industri elearning, seperti SCORM (Content Object Reference Model Sharable) dan AICC ( Aviation Industry Computer-Based Training Committee ). Lectora memungkinkan pengguna untuk membuat tes dan survei menggunakan setiap kombinasi benar / salah, pilihan ganda, pencocokan, hot spot, drag dan drop, esai, dan format jawaban singkat juga memungkinkan pengguna untuk membuat obyek pembelajaran interaktif dan lebih untuk melibatkan peserta didik dengan kegiatan layar untuk membuat skenario pembelajaran pembelajaran adaptif. Lectora dilengkapi seperangkat alat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
otomatis, termasuk Judul Wizards, Periksa Ejaan, Builder menu otomatis dan Daftar Referensi. Hasil tes dapat disampaikan melalui email, CGI script, XML, SCORM, AICC atau sistem LRN belajar standar-compliant manajemen. Versi Lectora meliputi: a.
Lectora Inspire. Lectora Inspire mencakup semua fitur dan fungsionalitas termasuk dalam Penerbit Lectora dan juga termasuk Camtasia ® untuk Lectora, Snagit ® untuk Lectora, dan flypaper ™ untuk Lectora.
b.
Lectora Profesional Publishing Suite. Lectora Professional Publishing Suite mencakup semua fitur dan fungsionalitas termasuk dalam Penerbit Lectora dan juga mencakup seperangkat alat media editing.
c.
Lectora Publisher. Lectora Publisher adalah versi standar Lectora.
Media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire merupakan media pembelajaran yang dibuat menggunakan program lectora inspire. Media pembelajaran tersebut termasuk dalam multimedia interaktif, artinya media pembelajaran yang menggunakan banyak media (teks, audio, image, video) dalam suatu tayangan informasi. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire merupakan proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan secara matang
menggunakan
software
lectora
inspire untuk
pembelajaran
commit to user
mencapai
tujuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Sekilas tentang lectora inpire. a. Antarmuka Lectora inspire
b. Membuat Title/ judul menggunakan title wizard 1. Buka Software Lectora Inspire Demo. Klik dua kali pada icon Lectora Inspire Demo yang ada di desktop.
2. Akan muncul halaman Getting Started With Lectora. Pada menu Create New Title, pilih Title Wizard.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
3. Selanjutnya akan muncul halaman pemilihan design template dari Media
Pembelajaran yang akan dibuat. Pilih salah satu, lalu setelah
itu klik “Start Wizard”
4. Setelah “Start Wizard” dipilih, akan muncul form pemberian nama pada
title/media pembelajaran. Beri nama pada Media pembelajaran, lalu tentukan pula dimana akan menyimpan media pembelajaran itu dengan memilih “Choose Folder”. Klik Next untuk melanjutnkan ke langkah berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
5. Langkah berikutnya adalah pengaturan ukuran halaman, apakah fixed
size, atau taller page with scrollbar. Fixed size berarti ukuran halaman telah ditentukan dan dikunci oleh lectora, sedang dengan memilih opsi taller page, kita bisa mengatur seberapa besar ukuran halaman pada media pembelajaran kita. Untuk lebih memudahkan, pilih Fixed size, lalu klik Next. Tampilan selanjutnya adalah pengaturan chapter dan page dalam media pembelajaran
c. Chapter, Section, Page
Pada sebuah buku, Chapter mengacu pada suatu bab. Pada pengembangan konten e-learning, chapter dapat diasumsikan satuan untuk KD (kompetensi dasar). Sedangkan section dapat digunakan untuk menyatakan bagian-bagian dari chapter. Chapter dan section berisi halaman-halaman (page). Pada title wizard, pengaturan jumlah chapter dan page dalam media pembelajaran dilakukan setelah pengaturan ukuran halaman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
Number of Chapters menentukan jumlah bab yang akan dibuat dalam sebuah media pembelajaran. Sementara Include Help berarti menambahkan sebuah halaman
“Help”
yang
berfungsi
untuk
menampilkan
panduan
navigasi/penggunaan media pembelajaran oleh user/pemakai, sehingga pemakai tidak akan kesulitan dalam mengakses konten-konten dalam media pembelajaran. Sedangkan dengan mencontreng “Include test at end of Title”, maka secara otomatis akan ada chapter Evaluasi yang dibuat oleh Lectora, di akhir media pembelajaran. Setelah itu, klik Next untuk memberikan penamaan pada setiap chapter sesuai dengan keinginan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Setelah selesai memberi nama pada setiap chapter yang ada pada media pembelajaran, maka langkah selanjutnya adalah klik finish. Akan tampil halaman awal media pembelajaran.
Untuk
menambahkan
chapter,
section,
maupun
page
pada
media
pembelajaran, gunakan fitur Add yang ada pada Menubar Lectora. Agar hasil penambahan chapter, section, maupun page sesuai dengan keinginan, pastikan untuk mengaktifkan halaman terakhir terlebih dahulu sebelum halaman yang akan di add, pada title explorer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
d. Text Formatting Sama
halnya
dengan
perangkat
lunak
pemrosesan
kata,
Lectora
memungkinkan untuk mengatur tampilan dan style suatu teks. Untuk menambahkan teks pada suatu halaman, langkahnya yakni aktifkan dulu halaman tersebut dengan mengekliknya di bagian title explorer, lalu setelah itu klik Add > Object > Text Block.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Untuk memulai pengetikan, klik dua kali pada text block tersebut. Lakukan pula pengaturan-pengaturan seperti yang ada pada perangkat lunak pemroses kata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
e.
Menambahkan Objek Objek yang ditambahkan pada title dapat berupa teks, gambar, animasi,
suara, video, dan lain sebagainya. Untuk menambahkannya, klik Add > Object > Pilih opsi penambahan yang di inginkan. Contoh saat akan menambahkan gambar pada halaman Welcome Page, maka langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Sorot halaman Welcome Page, klik menu Add > Object > Image. 2. Klik tanda segitiga di sebelah kanan “Import”, From file berfungsi untuk mengambil objek dari windows explorer, Media Library digunakan untuk mengambil objek dari library Lectora.
3. Setelah gambar terpilih, Klik Apply.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
4.
Langkah
tersebut
hampir
sama
dengan
langkah-langkah
untuk
menambahkan animasi, suara, dan video. Sedangkan untuk menambahkan obyek berupa tombol, kita dapat menempuh langkah mudah sebagai berikut: 1.
Sorot halaman welcome page pada title explorer.
2.
Klik Menu Tools > Button Wizard
3.
Pilih Custom color Button with Text agar dapat mengkustomisasi dan memberi nama pada tombol yang akan di buat. Selanjutnya klik Next.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
4.
Akan muncul opsi-opsi bentuk dari tombol yang akan dibuat, apakah itu rectangle (kotak), rounded rectangle (kotak elips), elliptical button (elips), dan chiseled button (bentuk tombol seperti pahatan). Setelah memilih salah satu, klik next.
5. Kemudian muncul pertanyaan apakah akan membuat single button (hanya 1 tombol) atau Multiple tombol (lebih dari 1 tombol). Pilih single button, lalu klik Next. 6. Muncul halaman untuk pengaturan nama dan warna tombol. Beri nama pada kolom text, dan atur warna pada kolom appearance sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu klik finish, maka tombol telah jadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Langkah ini bisa diulangi untuk membuat tombol-tombol yang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
f.. Inheritance (Pewarisan) Objek yang ditambahkan pada title dapat berupa teks, gambar, animasi, suara, video, dan lain sebagainya. Objek dapat ditambahkan pada level title, level chapter, level section, dan level page. 1. Objek yang ditambahkan pada level title akan muncul pada setiap page pada title. 2. Objek yang ditambahkan pada level chapter hanya akan muncul di setiap page pada chapter tersebut. 3. Objek yang ditambahkan pada level section hanya akan muncul di setiap page pada section tersebut. 4. Objek yang ditambahkan pada suatu page hanya akan muncul di page tersebut. Akan tetapi lectora juga memungkinkan untuk melakukan pengecualian melalui fasilitas exclude object. Sehingga bisa diatur, ada satu atau beberapa objek yang tidak nampak di halaman tertentu, sedang di halaman yang lain nampak. Contoh saat ingin menampilkan tombol “lanjut” pada setiap halaman pada media pembelajaran yang dibuat, kecuali pada halaman terakhir media pembelajaran itu. Langkahnya adalah tambahkan dulu objek tombol tersebut, langsung di bawah judul/title. Klik judul yang merupakan pohon direktori teratas pada title explorer, baru kemudian klik Tools > Button Wizard > lakukan langkah pembuatan tombol sebagaimana yang telah dijelaskan di bab sebelumnya. Setelah selesai pembuatan tombol, maka secara otomatis tombol akan tampak pada setiap halaman yang ada pada media pembelajaran. Tekan tombol F11 pada keyboard,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
untuk menampilkan hasil preview media pembelajaran kita, dan tombol Escape (ESC) untuk keluar dari mode preview tersebut. Selanjutnya sorot halaman terakhir pada chapter terakhir di media pembelajaran, maka akan muncul jendela page properties seperti gambar di bawah ini.
Pada tabulasi “Inherit”, ada tiga opsi yang tertera, yakni Inherit All objects from parent (artinya semua objek yang diletakkan diatas halaman ini akan ditampilkan/diwariskan), Inherit no objects form parent (artinya semua objek yang diletakkan di atas halaman ini tidak akan ditampilkan/diwariskan), dan exclude inherintance of certain object (artinya beberapa objek akan dikecualikan penampilannya di halaman ini). Pilih opsi yang ketiga ini, maka akan muncul kolom inherited yang menampilkan daftar objek yang diwariskan, serta kolom excluded yang menampilkan objek-objek yang dikecualikan. Klik objek tombol “lanjut” pada kolom inherited, kemudian klik tombol pindahkan, untuk memindahkan tombol “lanjut” ke kolom excluded, lalu klik Apply. Maka penampilan tombol “lanjut” akan dikecualikan pada halaman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
terakhir media pembelajaran. Tekan tombol F11 untuk melihat hasil tampilannya dalam preview mode.
g. Menambahkan Action Setiap objek pada page dapat saling dikenai aksi. Seperti tombol “lanjut” yang dibuat pada bab sebelumnya. Dengan adanya aksi, maka tombol tersebut dapat bermakna dan berfungsi. Tanpa adanya aksi, tombol tersebut hanya sebatas gambar biasa saja. Menambahkan aksi pada tombol “lanjut”, yakni jika di klik akan menuju halaman berikutnya, langkahnya adalah dengan menyorot tombol “lanjut” terlebih dahulu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Muncul Button Properties, klik pada tabulasi “On Click”. Beri Aksi Go To, dengan target Next Page. Maka setelah di Apply dan dijalankan dalam mode preview (F11), saat tombol “lanjut” diklik, akan muncul halaman berikutnya. h. Menambahkan Transition Transition adalah animasi atau gerakan-gerakan yang terjadi saat suatu halaman dimunculkan/ berpindah ke halaman berikutnya. Dengan adanya transisi, maka perpindahan antar halaman akan lebih menarik. Memberikan transisi pada halaman bisa dilakukan dengan menyorot halaman itu, lalu arahkan pada tabulasi “Transition” pada jendela Page Properties.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Terdapat opsi Transition Type untuk menentukan berbagai jenis transisi yang akan digunakan, serta kecepatan proses transisi itu. Setelah selesai memilih, klik Apply, dan jalankan di mode preview (F11) untuk melihat hasil dari tampilan transisi antar halaman. 4. Pembelajaran IPA
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Srini M. Iskandar (1996: 1) menyatakan kata Ilmu Pengetahuan Alam berasal dari kata “Natural Science” yang sering disingkat“science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam secara harfiah adalah ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.Webster’s: New Lollegiate Dictionary (Srini M. Iskandar, 1996: 2) menyatakan: “Natural science knowledge with the physical world and its phenomena”, yang artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalahpengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan di dalam Purnell’s: Concise Dictionary of
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Science (1983) tercantum definisi “Science the broad field of human knowledge, acquired bysystematic observation and experiment and explained by means of rules, law, principles, theories and hypotheses”, artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsipprinsip, teori-teori dan hipotesa-hipotesa. Ilmu Pengetahuan Alam adalah istilah yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapanpun dimanapun. IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati dengan indera. Kesimpulannya IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari tiga komponen yang saling berkaitan yaitu IPA sebagai produk, IPA sebagai proses ilmiah dan IPA sebagai sikap ilmiah. 1. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk Srini M. Iskandar (1996: 2) mengatakan IPA sebagai disiplin (produk) merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Bentuk IPA sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
produk adalah fakta, konsep, prinsip dan teori. Fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik, sementara konsep, prinsip dan teori merupakan hasil dari kegiatan analitik. Fakta dalam IPA adalah pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betulbetul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Contoh: ular termasuk golongan reptilia. Konsep Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Contoh: benda-benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan. Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-konsep IPA. Contoh: udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip yang menghubungkan konsep konsep udara, panas dan pemuaian. Hukum-hukum alam adalah prinsipprinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentatif (sementara) tetapi karena mengalami pengujian-pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hokum alam bersifat lebih kekal. Contoh: hukum kekekalan energy menyatakan bahwa dalam suatu interaksi tidak ada energi yang diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk lain. Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta, konsep dan prinsip. Teori merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk menjelaskan gejala alam. Contoh: teori quantum yang menggambarkan elektron seperti awan bermuatan negatif melingkupi inti atom.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
2. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses ilmiah IPA sebagai suatu proses merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah sehingga meliputi kegiatan bagaimana mengumpulkan data, menghubungkan fakta satu dengan yang lain, menginterpretasi data dan menarik kesimpulan. Srini M. Iskandar (1996: 10) menjelaskan cara kerja tersebut dikenal dengan metode ilmiah yang secara bertahap meliputi: 1) Menyadari adanya masalah dan keinginan untu memecahkannya. 2) Mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan masalah. 3) Merumuskan hipotesis. 4) Menguji hipotesis dapat ditempuh dengan cara melakukan eksperimen atau observasi. 5) Menarik kesimpulan. 6) Menyusun teori. Untuk
melakukan
proses
tersebut
diperlukan
beberapa
keterampilan antara lain: 1) Observasi adalah keterampilan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan menggunakan indera dan instrumen sebagai alat bantu. 2) Mengklasifikasi atau menggolongkan adalah keterampilan untuk melihat persamaan dan perbedaan suatu obyek sehingga dengan dasar tersebut obyek dapat dikelompokkan atau dipisahkan dari yang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
3) Menyimpulkan merupakan kemampuan untuk menyatakan hasil penilaian atas suatu obyek atau kejadian. 4) Menginferensi atau memprediksi merupakan kemampuan untuk membuat ramalan tentang kejadian yang akan datang berdasarkan hasil observasi, konsep atau prinsip yang diketahui. 5) Mengukur adalah keterampilan untuk menentukan kuantitas suatu obyek dengan membandingkan atau menggunakan alat ukur yang sesuai. 6) Menggunakan
hubungan
antar
ruang
dan
waktu
meliputi
keterampilan untuk menjelaskan posisi suatu benda terhadap benda yang lain, menjelaskan posisi benda terhadap waktu dan membuat dugaan keadaan yang akan datang berdasarkan apa yang telah diketahui saat ini. 7) Menggunakan bilangan meliputi operasi bilangan seperti tambah, kurang, kali dan bagi. 8) Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil belajar atau penemuannya pada orang lain. 9) Merancang penelitian merupakan keterampilan proses terintegrasi, karena membutuhkan keterampilan proses lain. 10) Melakukan
eksperimen
merupakan
terintegrasi. 3. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap ilmiah
commit to user
keterampilan
proses
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
Pelaksanaan
proses
Ilmu
Pengetahuan
Alam
agar
dapat
menghasilkan produk yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka perlu dilandasi dengan sikap ilmiah. Ciri sikap ilmiah dalam IPA antara lain obyektif terhadap fakta, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan, berhati terbuka, tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat, bersifat hati-hati dan ingin menyelidiki (Srini M. Iskandar, 1996: 12). c. Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Pembelajaran IPA untuk anak SD harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitifnya. Siswa diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA agar mereka dapat berpikir ilmiah dan memiliki sikap ilmiah. IPA untuk siswa SD didefinisikan oleh Paolo & Marten (Srini M. Iskandar, 1996: 15), yaitu: 1) Mengamati apa yang terjadi. 2) Mencoba memahami apa yang diamati. 3) Menggunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi. 4) Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Guru harus memahami alasan, mengapa IPA penting untuk diajarkan dan kegunaan-kegunaan yang dapat diperoleh dari pembelajaran IPA. Srini M. Iskandar (1996: 16) menyebutkan beberapa alasan yang menyebabkan suatu mata pelajaran dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
1) Mata pelajaran itu berfaedah bagi kehidupan atau pekerjaan siswa di kemudian hari. 2) Mata pelajaran itu merupakan bagian dari kebudayaan bangsa. 3) Mata pelajaran itu melatih anak berpikir kritis. 4) Mata pelajaran itu mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai kemampuan membentuk pribadi anak secara keseluruhan. Materi IPA kebanyakan mengajarkan konsep yang masih abstrak. Guru perlu menggunakan media untuk mengurangi tingkat keabstrakan konsep tersebut sehingga siswa lebih mudah memahami materi. d. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar E. Mulyasa (2010: 112) menyebutkan ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/ MI meliputi aspek-aspek berikut: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. 2) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. 3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya dan bendabenda langit lainnya. 5) Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat (salingtemas) merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana. 5. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Silabus
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan
(2009:
10-11)
menyebutkan tujuan pembelajaran IPA agar siswa memiliki kemampuan: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan Nya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. f. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
B. Penelitian Yang Relevan Sutrisno, Taufik Dermawan, Sugiyono Ardjok, 2007, penelitian yang berjudul “ Profil Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Menciptakan Perkuliahan yang Kondusif di Universitas Negeri Malang “. Hasil penelitian menyebutkan bahwa : Pemanfaatan media pembelajaran yang optimal akan menciptakan perkuliahan yang kondusif. Tujuan penelitian mengetahui (1) kualitas, relevansi, dan kuantitas pemanfaatan media pembelajaran ; (2) pemanfaatan media pembelajaran ditinjau dari persepsi, jenjang kepangkatan, pendidikan, dan jenis kelamin dosen ; (3) jenis media yang digunakan ; dan (4) hambatan
pemanfaatan
media
pembelajaran.
Populasi
penelitian
adalah
perkuliahan program S1 di Universitas Negeri Malang. Sampel diambil secara purposive pada 15 offering menggunakan angket. Hasil penelitian (1) kualitas dan relevansi pemanfaatan media pembelajaran masuk kategori baik; (2) ada korelasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
positif dan signifikan antara persepsi dosen dengan kualitas, relevansi, dan kuantitas pemanfaatan media pembelajaran ; (3) ada kecenderungan makin tinggi jenjang pendidikan dosen makin tinggi kualitas, relevansi, dan kuantitas pemanfaatan media pembelajaran ; (4) ada kecenderungan makin tinggi golongan pegawai dosen makin tinggi pula kualitas, relevansi, dan kuantitas pemanfaatan media pembelajaran ; (5) ada kecenderungan dosen laki-laki lebih tinggi dalam kualitas, relevansi, dan kuantitas pemanfaatan media pembelajaran ; (6) jenis media paling diminati dosen OHP ( 40%), LCD (20%), dan alat peraga (13,3%) ; dan (7%) hambatan pemanfaatan media meliputi pembuatan (26%), kesempatan (13,3%), ketersediaan peralatan (13,3%), dan hambatan lainnya (13,3%) Salminingsih, 2010. “Hubungan Pengetahuan dan Penggunaan Media Penbelajaran Berbasis ICT dengan Efektifitas Pembelajaran. Diperoleh hasil sebagai berikut. Koefisien korelasi antara Pengetahuan dan Penggunaan Media ICT (R=0,269) menunjukkah derajat yang rendah. Koefisien korelasi antara Pengetahuan dan Efektivitas (R=0,459) menunjukkah derajat yang sedang. Selanjutnya koefisien korelasi antara Penggunaan Media ICT dan Efektivitas (R=0,368) juga menunjukkah derajat yang rendah. Sedangkan koefisien korelasi secara bersama-sama antara variable Pengetahuan dan Penggunaan Media ICT dengan Efektivitas (R=0,524) menunjukkan derajat yang sedang. Hasil uji regresi antara variable Pengetahuan dan variable Penggunaan terhadap Efektifitas masing-masing diperoleh nilai R Square sebesar 0,211, dan R Square = 0,135. Artinya variable Efektivitas dipengaruhi oleh variable Pengetahuan sebesar 21,10%, dan variable Penggunaan Media sebesar 13,5%. Sedangkan hasil uji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
regresi berganda diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,275 artinya variable Efektivitas Pembelajaran dipengaruhi secara simultan oleh variable Pengetahuan dan Penggunaan Media ICT sebesar 27,5%. Penelitian ini menerima seluruh hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan antara variabel Pengetahuan tentang Media ICT dan Penggunaan Media ICT dengan efektivitas pembelajaran baik secara parsial (mandiri) maupun simultan (bersama-sama). Khoiron,
Muhammad,
2009,
Aplikasi
Pembelajaran
Berbasis
ICT
(information, communication and tecnology) dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Batu,. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Batu dilaksanakan didalam kelas. Faktor pendukungnya adalah tenaga pendidik atau guru, sarana dan prasarana yang memadai. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT di SMP Negeri 1 Batu adalah dengan cara melakukan pembinaan, mengkursuskan guru-guru, melakukan study banding ke sekolahsekolah, pelatihan workshop tentang ICT secara optimal. Adapun kontribusi Aplikasi Pembelajaran Berbasis ICT di SMP Negeri 1 Batu yakni dapat dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
C. Kerangka Berpikir Pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire yang dirancang dengan baik cenderung mampu meningkatkan kualitas belajar siswa, karena dengan menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire siswa lebih tertarik dan tidak jenuh. Berbagai animasi yang disediakan oleh perangkat komputer memungkinkan guru dapat mengapresiasikan bahan ajar dengan bantuan software dalam bentuk media pembelajaran yang menarik. Permasalahan timbul manakala guru tidak mempunyai
ketrampilan
dan
kemampuan
untuk
menggunakan
media
pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire sebagai alat peraga yang memungkinkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Kemungkinan
dalam
pemanfaatan penggunaan media pembelajaran
brerbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire terdapat hambatan baik yang berasal dari faktor sarana prasarana, guru dan siswa. Faktor sarana dan prasarana yang kurang memadai dibandingkan dengan jumlah siswa, dari faktor guru kemungkinan kurang siapnya guru untuk mengoperasionalkan sarana
media
pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire, dan dari faktor siswa kemungkinan hambatan terjadi manakala penggunaannya tidak mendapat pengawasan yang baik oleh guru. Peningkatan kualitas pembelajaran
dapat maksimal manakala guru
memiliki kemampuan untuk merancang bahan ajar dan menyajikan dalam bentuk lectora inspire yang dapat disajikan dalam komputer. Dengan menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dapat mengurangi rasa jenuh pada siswa, sehingga siswa lebih memiliki kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Guru yang mempunyai ketrampilan tentunya menyusun software dengan baik, sehingga siswa mudah untuk memahami apa yang disampaikan guru, sebaliknya guru yang tidak mempunyai kemampuan untuk menyusun media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora , justru mengalami kesulitan dalam penggunaan media pembelajaran. Jika media pembelajaran berbasis ICT
dengan aplikasi lectora
inspire diterapkan dalam proses pembelajaran maka diduga akan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dijelaskan dalam bentuk bagan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
ana
Sarana dan Prasarana
Siswa
KONDISI AWAL Hambatan : Kualitas belajar kurang
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Hambatan : Jumlah komputer dan siswa kurang memadai
Diterapkan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan aplikasi Lectora inspire
Di duga dengan diterapkan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan aplikasi Lectora inspire dapat meningkatkan kualitas belajar siswa
Gambar 1. Kerangka Berpikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Baran I Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Dipilihnya lokasi tersebut dengan alasan bahwa SD Negeri Baran I selain SD kategori Sekolah Setandar Nasional juga telah menerapkan pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire. 2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu pelaksnaan penelitian yaitu pada Tahun Pelajaran 2011/2012, yang akan dilakukan selama 6 bulan, dimulai pada bulan Juli 2012 sampai dengan Desember 2012, karena bulan –bulan tersebut pembelajaran masih aktif,sehimgga memudahkan dalam melakukan penelitian. Tabel 1. Rincian Kegiatan,Waktu, dan jenis kegiatan Penelitian No
Kegiatan
Bulan Jul 2012
Agus2012
Sep 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1
1
Pengajuan
x x x
Penyusunan Proposal Seminar
x x x
Proposal, revisi,
commit to user 54
Nov 2012
Des2012
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Judul,
2
Okt2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
pengesahan proposal 3
Penyusunan
X x x
Instrumen, Izin penelitian 4
Pengolahan
x x x
data 5
Penyusunan
x x X x x x x x x x x x
laporan hasil penelitian
B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan latar alami (natural setting). Penelitian ini mendeskripsikan Penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA (Studi kasus di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul).
C. Data dan Sumber Data 1.
Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan hasil wawancara, foto-foto kegiatan pengupayaan sekolah dalam program akutansi untuk menjadi sekolah berstandar nasional, atau tindakantindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru-guru dan Siswa Kelas IV
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Sesuai dengan pernyataan Suharsimi Arikunto (2002: 29) yaitu “ sumber data yang diperoleh dari tiga objek, yakni paper, place, dan person”, maka data yang dikumpulkan diperoleh dari : (1) dokumen tertulis berupa foto-foto, laporan-laporan yang dimiliki SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul yang berkaitan dengan implementasi; (2) tempat penyelenggaraan program pengembangan guru; (3) orang yang berupa ucapan secara lisan dan tindakan yang dilakukan kepada sekolah, guru-guru, siswasiswa. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti itu sendiri, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti lainnya. Data primer diperoleh dari pengadaan pengamatan aktivitas dan tindalan guru-guru dalam pengadaan in-house training, pelatihan internet, workshop, kegiatan belajar mengajar dan lain-lain. Selain pengamatan peneliti melekuken konsultasi dan bertanya kepada kepala sekolah, guruguru, dan siswa-siswa SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul yang berkaitan dengan fokus penelitian. Data sekunder diperoleh dengan melakukan pemotretan implementasi pembelajaran.
2.
Sumber Data Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang penting. Data tidak akan bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Adapun jenis sumber data menurut Sutopo (2002: 50) adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
a. Nara sumber (informan) Jenis sumber data yang berupa manusia responden
dikenal dengan nama
Istilah tersebut sangat akrab digunakan dalam penelitian
kualitatif, dengan pengertian bahwa peneliti memiliki posisi yang lebih penting. Responden posisinya sekedar memberikan tanggapan (respon) pada apa yang diminta atau ditentukan penelitinya. Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (nara sumber) sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan nara sumber di sini memiliki posisi yang sama dan nara sumber bukan memberikan sekedar tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapibia lebih bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang dimiliki. Nara sumber (informan) dalam penelitian ini adalah: kepala sekolah, guru,dan siswa SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. b. Peristiwa atau aktivitas Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitiannya. Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Peristiwa sebagai sumber data memang sangat beragam, dari berbagai peristiwa, baik yang terjadi secara sengaja ataupun tidak, aktivitas rutin yang berulang atau yang hanya satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
kali terjadi, aktivitas yang formal maupun yang tidak formal, dan juga tertutup ataupun yang terbuka untuk bisa diamati oleh siapa saja. Berbagai permasalahan memang memerlukan pemahaman lewat kajian terhadap perilaku atau sikap dari perilaku dari para pelaku dalam aktivitas yang dilakukaaan atau yang terjadi sebenarnya. Bukan hanya lewat informan yang diberikan oleh seseorang atau dari catatan- catatan yang ada mengenai aktivitas tertentu. Namun perlu dipahami bahwa tidak semua peristiwa bisa diamati secara langsung, kecuali ia merupakan aktivitas yang masih berlangsung pada saat penelitian dilakukan. Banyak peristiwa yang hanya terjadi satu kali, atau hanya berjalan dalam jangka waktu tertentu dan tidak terulang kembali. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
menggunakan media pembelajaran berbasis ICT
dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. c. Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip merupakan data tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA tersebut adalah perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, program tahunan,program semester,Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),buku pegangan guru, buku paket siswa atau buku referensi yang lain, media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memoeroleh data yang valid, data dikumpulkan melalui teknik sebagai berikut: 1.
Wawancara Wawancara yang dilakukan untuk menggali informasi dan memperoleh gambaran menyeluruh tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Sebagai nara sumber adalah: a.
Susanta, S. Pd Kepala SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul.
b.
Mujianta, S. Pd. M. Pd, Guru Kelas VI SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
c.
Veronika Retnowati, S. Pd. SD Guru Kelas IV SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
d.
Ema Desi Melia Rini, A.Ma Guru Kelas III SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
e.
Wasti, S. Pd. AUD, Guru Kelas II SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
f.
Sutarni, S. Pd. AUD, guru Kelas I SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
g.
Utami Andarini, A. Ma, Guru Penjas Orkes Kelas I-III SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
h.
Siswa Kelas IV SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
2.
Observasi (pengamatan) untuk mengamati secara langsung pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
3.
Analisis Dokumen: Analisis dokumen dilakukan terhadap semua informasi tertulis, baik yang tersurat maupun yang tersirat terkait penelitian. Pengumpulan data tentang penerapan media pembelajaran berbasis ICT
dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul, dilakukan melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut meliputi (1) gambaran umum tentang kondisi sekolah / lingkungan sekolah, (2) penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul, (3) faktor yang menjadi kendala dalam pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, (4) sejauh mana penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire mampu meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi demikian banyak dan kompleks serta masih bercampur-campur, maka dibuatlah reduksi terhadap data tersebut.dalam proses reduksi ini, dilakukan seleksi untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
memilih data yang relevan dan bermakna, yang mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan untuk menjawab pertanyaan. Begitu juga perlakuan peneliti terhadap transkrip itu penulis ambil sebagai data penelitian, cukup peneliti seleksi data-data yang relevan dengan tema peneltian yang kemudian peneliti masukkan dalam laporan penelitian. Setelah direduksi, ditentukan komponen yang terfokus untuk diamati dari isi wawancara yaitu mengenai
penerapan media pembelajaran berbasis ICT
dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. Sebelum dilakukan analisis dan penafsiran data, maka pemeriksaan keabsahan data terlebih dahulu dilakukan dengan Presistent Observation (ketekunan pengamatan), teknik trianggulasi, Member Check, Peer debriefing, Audit Trail. a. Presistent Observation (ketekunan pengamatan) yaitu mengadakan observasi secara terus menerus terhadap objek penelitian guna memahami gejala
lebih
mendalam
terhadap
berbagai
aktivitas
yangsedang
berlangsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini yang berkaitan dengan Penerapan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
b. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilaksanakan dengan cara membandingkan dan mengecek balik tingkat kepercayaan yang diperoleh dari sumber data yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk memperoleh data dari derbagai sumber yang berbeda,misalnya informan, peristiwa, sumber dokumen, dan kondisi dari lokasi. c. Member Check, yaitu menanyakan kembali. d.
Peer debriefing, yaitu membicarakan dengan orang lain yang mempunyai pengetahuan tentang pokok-pokok yang diteliti.
e. Audit trail, yaitu menguji keakuratan data agar data yang dianalisis betulbetul dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif mengikuti konsep Miles dan Huberman,(1992 :16) .Model interaktif yang mengklasifikasikan analisis data kedalam tiga tahap yaitu meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Analisa data dalam penelitian kualitatif merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan dinterpretasikan. Penelitian kualitatif memandang data sebagai produk dari proses memberikan interpretasi peneliti yang di dalamnya sudah terkandung makna yang mempunyai referensi pada nilai. Dengan demikian data yang dihasilkan dari konstruksi interaksi antara peneliti dan informan. Kegiatan analisis dalam penelitian kualitatif hanya merupakan dari konstrusi sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
1. Reduksi Data Reduksi
merupakan
proses
pemilihan,
penyusunan,
pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul. 2. Display data Data yang sudah direduksi kemudian ditampilkan atau disajikan dalam deskripsi yang sistematis sesuai dengan tujuan penelitian ini. 3. Verifikasi/Penarikan kesimpulan Kegiatan penarikan kesimpulan dan analisis data dilakukan dengan mencari pola, tema, hubungan, dan persamaan hal-hal yang terjadi. Model Analisis Interaktif seperti yang dikemukakan Sutopo ,(2002 : 96) terlihat seperti gambar berikut:
Pengumpulan Data Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan kesimpulan/ verifikasi
Gambar 2: Model Analisis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Temuan Penelitian 1. Lokasi SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, kabupaten Gunungkidul terletak di Dusun baran Wetan, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
SD Negeri Baran I berdiri pada tahun 1942 dan mulai beroperasi juga tahun 1942 dengan kepemilikan tanah merupakan tanah Sultan dengan status tanah Hak pakai.Luas seluruh bangunan 2, 758m 2 , yang berdiri diatas tanah seluas 3,750m 2.
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
2. Visi dan Misi SD Negeri Baran I a.
Visi TERWUJUDNYA SD BARAN I YANG BERPRESTASI, BERKARAKTER BERLANDASKAN IMTAK Indikator: 1) Berprestasi dalam perolehan nilai Ujian 2) Berprestasi dalam lomba akademik maupun non akademik 3) Berkarakter yang kuat sebagai Warga Negara Indonesia 4) Beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Misi SD Negeri Baran I 1) Menumbuhkembangkan penghayatan, pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 2) Menumbuhkembangkan budi pekerti dan karakter sebagai Warga Negara Indonesia dengan arif. 3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi siswa. 4) Melaksanakan bimbingan belajar dan pembinaan bakat siswa secara menyeluruh dan berkelanjutan sehingga potensi siswa berkembang secara optimal. 5) Menciptakan situasi dan kondisi sekolah yang kondusif sehingga tumbuh semangat kerja yang tinggi dan intensif pada semua warga sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
6) Menumbuhkembangkan pengetahuan dan kreatifitas siswa sesuai dengan potensi masing-masing. 7) Menerapkan manajemen parrtisipatif aktif pada semua warga sekolah dan komite sekolah. c.
Tujuan sekolah Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan
dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. SD Negeri Baran I sampai lima tahun mendatang (mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016) memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Peningkatan nilai rata-rata Ulangan Akhir Semester minimal + 1,00 2) Memiliki kompetensi dibidang SAINS. 3) Memiliki prestasi dibidang non akademik 4) Memiliki ketrampilan dan seni khususnya seni drumband. 5) Meningkatkan pemahaman,penghayatan serta pengamalan ajaran agama melalui intensifikasi kegiatan keagamaan, sehingga meningkat iman dan tagwanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 6) Memiliki kepribadian dan karakter sebagai warga Negara Indonesia. d. Rencana Operasional Pada tahun pelajaran 2012/2013diharapkan : 1) Presentase siswa naik kelas mencapai 100% 2) Meningkatnya rata-rata nilai ujian minimal 0,2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
3) Kelulusan siswa kelas VI mencapai 100% 4) Memiliki tim SAIN yang terbina. Terbinanya siswa yang berbakat non akademis (TPA, Olahraga, Kepramukaan).
e. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga dan kesehatan. Struktur kurikulum SD Negeri Baran I meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur kurikulum SD Negeri Baran I disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran meliputi lima kelompok mata pelajaran sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) sebagai berikut : 1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4) Kelompok mata pelajaran estetika 5) Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran N
Kelompok Mata
o.
Pelajaran
1.
Agama
dan
Mulia
Cakupan
Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Essa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama. 2.
Kewarganegaraan Kepribadian
dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian
dimaksudkan
untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran
dan
wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian
lingkungan
hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan
commit to user
pada
hukum,
ketaatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3.
Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan Teknologi
dan teknologi dimaksudkan untuk mengenal,
(IPA, Bahasa Indonesia, menyikapi, Matematika, IPS)
dan
mengapresiasi
ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.
4.
Estetika
Kelompok
matapelajaran
(SBK, Bahasa Jawa)
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
estetika
mengekspresikan
dan
kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan
mengapresiasi
dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual
sehingga
mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan
kebersamaan
yang
harmonis. 5.
Jasmani Kesehatan
Olahraga
dan Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan
kesehatan
dimaksudkan
untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan
narkoba.
HIV/AIDS,
demam, berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 7 dijelaskan bahwa : (1).
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di SD dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan.
(2).
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
(3).
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejujuran, dan muatan lokal yang relevan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
(4).
Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
(5).
Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, muatan lokal yang relevan. Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral
dari struktur kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah.
Struktur
kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 6 (enam) tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur Kurikulum SD Negeri Baran I disusun
berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut : a.
Kurikulum SD Negeri Baran I memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk
keunggulan
daerah,
yang
materinya
tidak
dapat
dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajarkan oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. b.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu.
c.
Pembelajaran pada kelas I sampai dengan III dilakukan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV samapai VI dilaksanakan melalui mata pelajaran.
d.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam
menambah
struktur
maksimum
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan empat
jam
pembelajaran
perminggu
keseluruhan. e.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38 minggu.
commit to user
secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
Struktur kurikulum SD Negeri Baran I disajikan pada tabel berikut : KELAS No
MATA PELAJARAN
/
ALOKASI
WAKTU
KET
I
II
III
IV
V
VI
1
Pend. Agama
3
3
3
3
3
3
2
PKn
2
2
2
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
6
6
5
5
5
5
4
Matematika
6
6
5
5
5
5
5
IPA
4
4
4
4
4
4
6
IPS
3
3
3
3
3
3
7
SBK (Seni Budaya & Ketrampilan) 2
3
4
4
4
4
8
Penjaskes
2
2
2
4
4
4
9
Muata Lokal a. Bahasa Jawa
2
2
2
2
2
2
b. Bahasa Inggris
-
-
2
2
2
2
c. PKK
-
-
-
-
2
2
d. TIK
-
-
-
2
-
-
PENGEMBANGAN DIRI
2*
2*
2*
2*
2*
2*
JUMLAH
30
31
32
36
36
36
* : Ekuivalen 2 Jam Pelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Selanjutnya sesuai peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang memiliki Kelainan dan memiliki Potensi Kecerdasan/Bakat Istimewa, ditetapkan bahwa : (1)
SDN Baran I sebagai Sekolah Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Jenjang Sekolah Dasar di Kabupaten Gunungkidul
(2)
Kurikulum dan Materi Pembelajaran untuk peserta didik yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata dilakukan dengan menggunakan kurikulum reguler dan yang sebagian lagi menggunakan
kurikulum yang telah
disesuaikan untuk pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang sebagian materi pembelajarannya memerlukan penyesuaian (duplikasi dan modifikasi) f. Jumlah siswa dalam 3 tahun terakhir Kelas
Jumlah Siswa 2010/2011
2011/2012
2012/2013
I
26
23
21
II
20
26
22
III
24
20
25
IV
29
22
19
V
24
29
23
VI
20
24
29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
g. Jumlah Rombongan Belajar Kelas
Jumlah
Keterangan
I
1
Rombongan Belajar
II
1
Rombongan Belajar
III
1
Rombongan Belajar
IV
1
Rombongan Belajar
V
1
Rombongan belajar
VI
1
Rombongan Belajar
h. Keadaan Guru / Karyawan Sebagai gambaran umum tentang keadaan guru yang mengajar di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul akan penulis kemukakan jumlah guru, status mengajar dan latar belakang pendidikannya. Jumlah seluruh staf pengajar atau tenaga edukatif sejumlah 12 orang, terdiri dari 9 guru tetap dan 3 orang guru tidak tetap. Keadaan Karyawan Penjaga Sekolah 1 orang, Staf Tata Usaha 1 orang.
B . Temuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, disampaikan temuan hasil penelitian yaitu pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA, Hambatan dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire. Temuan yang diperoleh adalah melalui observasi kelas pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2012/2013 selama kurang lebih 6 bulan, mulai bulan Juli sampai dengan bulan desember 2012, juga melalui wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru Kelas IV, dan 19 siswa kelas IV yang terlibat langsung dalam kegiatan penelitian tentang penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran IPA
di Sd Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten
Gunungkidul menggunakan pendekatan Kontekstual, dengan menerapkan 7 pilar dasar pembelajaran kontekstual yaitu, mengkonstruksi, bertanya, menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), refleksi, penilaian (authentic assessment). Pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul menerapkan berbagai metode pembelajaran antara lain metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan, karya wisata/out bond. Pengetahuan tentang pendekatan dan metode pembelajaran diperoleh melalui workshop, dan kegiatan KKG. Adapun media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, guru-guru di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul memanfaatkan ICT berupa pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
inspire, CD Pembelajaran, dan benda-benda di sekitar sekolah, KIT IPA, laboratorium IPA, Laboratorium Komputer, kebun dan lingkungan sekolah. Materi pelajaran atau bahan ajar IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul menggunakan berbagai sumber, antara lain buku-buku paket terbitan Erlangga, Buku BSE, dan buku-buku dari perpustakaan yang menunjang. Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar yang dipersiapkan oleh guru dalam mengajar IPA dengan membuat persiapan mengajar berupa penyusunan program tahunan, program semester berdasarkan kalender pendidikan yang telah disosialisasikan oleh Dinas Pendidikan ke sekolah. Guru-guru di SD Negeri Baran I program tahunan pada setiap awal tahun pelajaran, membuat program semester pada awal semester, dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada tiap minggu, yang akn digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Adapun diskripsi temuan penelitian berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire Dalam Pembelajaran IPA. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire Dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, kabupaten Gunungkidul, telah dimulai sejak awal tahun pelajaran 2009/2010 dengan adanya program ICT Eqep kerjasama antara Dinas Pendidikan Pemuda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi beserta Balai Teknologi dan Komunikasi Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Pada mulanya perangkat komputer beserta perlengkapannya baru empat unit yang meliputi laptop, dan LCD. Namun karena guru dan kepala sekolah memandang bahwa penggunaan media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire dianggap membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran, maka saat ini telah tersedia delapan unit perlengkapan untuk mendukung model pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire, setiap kelas sudah terpasang LCD dan setiap guru sudah difasilitasi satu guru satu laptop untuk keperluan pembelajaran. Pentingnya penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire diakui oleh Mujianta (wawancara tanggal 3 Oktober 2012) sebagai berikut: Sekarang ICT tidak hanya digunakan untuk efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan penyelenggaraan sekolah saja. ICT dapat digunakan untuk mempermudah menunjukkan pengetahuan, mengganti simulasi yang berbahaya, memberi daya tarik yang lengkap melalui desain multi media. Penyajian bahan ajar dalam bentuk multimedia dengan aplikasi lectora inspire dapat dirancang untuk keperluan presentasi dan dapat juga dirancang untuk pembelajaran mandiri. (catatan lapangan 02) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkah-langkah yang telah direncanakan sebelumnya. Dalm Rencana Pelaksanaan pembelajaran tersebut guru menjelaskan terlebih dahulu tentang kompetensi dasar
dan indikator pembelajaran serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, kemudian melanjutkan langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
a.
Kegiatan awal Pada tahap awal Guru memberi salam awal pembelajaran dan mengajak berdo’a bersama. Guru juga memberikan appersepsi tentang materi pembelajaran sebelumnya dengan cara (eksplorasi) menggali pengetahuan siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran sebelumnya dan kemudian menghubungkan dengan materi pembelajaran yang akan dibahas, pada saat itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk memahami dan memanfaatkan tentang pemahaman mereka tentang materi pembelajaran dalam hal ini materi “Rangka Manusia dan Fungsinya” Pada tahap ini guru juga memaparkan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan menjelaskan Kompetensi Dasar dan indikator yang harus dikuasai oleh siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Metode yang digunakan dalam tahap ini adalah ceramah bervariasi dan tanya jawab dengan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dalam hasil observasi, siswa sangat antusias dan ingin tahu tentang materi pelajaran tentang “Rangka Manusia dan Fungsinya” yang akan di pelajari. Hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan dari siswa selama kegiatan belajar mengajar.
b.
Kegiatan inti: Pada kegiatan inti, guru menggunakan model pembelajaran yang telah ditentukan dalam perencanaan pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah model CTL yang mencerminkan keaktifan siswa dalam kerja kelompok atau diskusi. Pembelajaran berlangsung secara “Student
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
Centered”. Guru membuat dan menerapkan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi Lectora Inspire seperti langkah – langkah berikut ini:
1. Buka Lectora, buat sebuah judul baru menggunakan title wizard lectora. Gunakan design aqua, dengan nama judul Rangka dan Fungsinya. Simpan di D:/Nama Anda/Rangka dan Fungsinya. 2. Buat 5 Chapter, isi test name dengan nama “Evaluasi”. Setelah itu, beri nama chapter: a. Chapter 1 -> Halaman Depan b. Chapter 2 -> Kompetensi Dasar c. Chapter 3 -> Indikator d. Chapter 4 -> Materi Ajar e. Chapter 5 -> Referensi/Pustaka f. Chapter 6 -> Pembuat Program 3. Masukkan animasi berupa jam dari Media Library Lectora di folder teratas Media pembelajaran (sebelum welcome page, di bawah langsung judul/title). Terapkan pewarisan pengecualian untuk halaman welcome page (jam tidak tampak di halaman welcome page,tetapi tampak di halaman yang lain).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
4. Buat isi dari welcome page sebagai berikut: Pada halaman welcome page, masukkan gambar “Gambar 1” (gambar rangka di tengah halaman) dari folder “Gambar, Video, Lagu dan Animasi untuk Test”. Sesuaikan ukurannya sehingga cocok dengan isi dokumen. 5. Buat isi halaman depan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
6. Buat isi halaman Kompetensi Dasar sebagai berikut:
7. Buat isi halaman Indikator sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
8. Setelah itu, pada Bab Materi Ajar, buat 3 halaman, beserta 3 tombol yang menyertainya. Tiga tombol tersebut adalah tombol “Pengertian Rangka”, “Bagian Rangka”, dan “Fungsi Rangka”. Isi dari halaman pertama , materi pengertian rangka, adalah sebagai berikut:
Gambar Rangka yang terdapat di halaman ini, bisa diambil di folder yang sudah disertakan dalam tes. 9. Halaman 2 Materi Bagian rangka, diisi dengan teks dan video, dimana video diambil dari folder yang sudah disertakan dalam tes, yakni video “rangka manusia.flv”. Berikut tampilannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
10. Halaman 3 Materi Fungsi Rangka, diisi dengan teks dan gambar. Gambar bisa diambil di folder yang sudah disertakan dalam tes. Berikut tampilannya.
11. Kemudian isi halaman pembuat program dengan teks dan foto sebagai berikut. Foto bisa diambil di folder yang sudah disertakan dalam tes. Khusus pada halaman Pembuat Program ini, masukkan file audio/lagu “Elegi Esok Pagi” dari folder yang sudah disiapkan. Sehingga saat di preview (F11), ada musik yang secara otomatis terdengar sebagai background, khusus di halaman pembuat program.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
12. Pada bab Evaluasi, buat isi halaman introduction sebagai berikut. Buat pula test timer 5 menit, sehingga akan muncul hitungan mundur 5 menit, setelah evaluasi dijalankan.
13. Selanjutnya tambahkan sebuah test section. Di dalam test section itu, buatlah 4 halaman, dimana di setiap halaman akan ada pertanyaan dengan tipe yang berbeda-beda. 14. Halaman pertama, buatlah soal dengan tipe true/false, sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
15. Halaman kedua, buatlah soal dengan tipe multiple choice, dengan jawaban yang benar adalah “b. Rangka Samping”.
16. Halaman ketiga, buat soal dengan tipe Fill in Blank, dengan jawabannya “otot”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
17. Buat soal keempat di halaman evaluasi, dengan tipe Matching
18. Terakhir, atur konfigurasi di halaman assessment results, agar tampil halaman lulus beserta nilainya, jika nilai peserta evaluasi di atas 50, atau tampil halaman tidak lulus beserta nilainya, jika nilai peserta evaluasi di bawah 50. Berikut keterangan saat Anda lulus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
Dan berikut hasil yang akan muncul bila Anda tidak lulus.
19. Di halaman Depan hingga halaman materi ajar, berilah transisi berupa box out yang sangat cepat (Fast). Dalam kegiatan pembelajaran ini tidak selalu dilakukan didalam kelas tapi juga bisa di lakukan di laboratorium komputer. Setelah guru memberi penjelasan dan contoh-contoh serta arahan, guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 siswa, masing-masing kelompok diberi lembar tugas untuk didiskusikan dengan anngota kelompoknya, dimana siswa akan memperoleh pengetahuan dari hasil sharing dan diskusi antar anggota kelompok yang anggotanya heterogen dalam hal kemampuan berfikir dan keaktifannya dalam belajar,sehinnga kerja sama dalam kelompok menjadikan siswa yang tadinya tidak tahu akan bertanya kepada siswa yang lebih tahu, dan yang tadinya tidak bisa menjadi bisa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Pada saat kelompok melakukan presentasi, kelompok lain menanggapi dan saling adu argumentasi untuk mempertahankan ide atau pendapatnya mengenai tugas yang telah diselesaikan secara kelompok. Pada tahap ini siswa menjadi sadar dan tahu bahwa pembelajaran atau pengetahuan yang diperoleh merupakan pengayaan ataupun revisi atas atas pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, sehingga siswa ditanamkan untuk bersikap terbuka terhadap masukan –masukan untuk memperoleh pengetahuan yang baru. c.
Penutup Pada tahap ini guru melakukan review terhadap tugas yang sudah
dilakukan oleh siswa, mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan mengadakan kegiatan elaborasi tentang materi pembelajaran yang kurang dipahami atau menanyakan hal-hal yang belum jelas, sehingga pada tahap ini memaparkan penguatan materi yang sudah dibahas atau membuat simpulan pembelajaran bila materi yang diberikan sudah dipahami oleh siswa. Setelah permasalahan selesai dibahas, guru memberikan tugas pengayaan berupa tugas indivual dan melaksanakan penilaian. Dalam pelaksanaan penilaian (authentik assessment) selama pembelajaran guru menilai pengetahuan yang dikembangkan siswa, keaktifan siswa selama proses pembelajaran, dan kerjasama dalam kelompok. Penilaian authentik ini diarahkan pada proses mengamati, menganalisa dan menafsirkan data yang telah terkumpul dalam proses pembelajaran. Suatu kenyataan bahwa siswa lebih menyukai bila guru menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire, hal ini seperti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
yang dikemukakan oleh siswa yang bernama Ratna Nur Pratiwi (wawancara tanggal 8 Oktober 2012) menyatakan bahwa: Saya dan teman-teman sebenarnya lebih senang bila dalam pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire, karena selain menarik bagi saya dan teman-teman juga penyajian materi akan terasa lebih nyata, tidak seperti media lain,misalnya gambar diam dan lain-lain.(catatan lapangan 14) Tidak hanya Ratna Nur Pratiwi yang mengatakan demikian, siswa lain bernama Vanadya Oktaviana juga menyatakan hal yang sama (wawancara tanggal 8 Oktober 2012), dan mendukung pernyataan Ratna Nur Pratiwi dalam pernyataan sebagai berikut: Pada dasarnya saya setuju dengan apa yang dikatakan teman saya Ratna Nur Pratiwi, dan memang kenyataannya teman-teman bila hanya diberi ceramah, biasanya mengantuk, tetapi dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire, terlebih ibu Guru pandai membuat gambar-gambar, teman-teman menjadi tertarik. Dan sebenarnya kami lebih senang bila belajar di laboratorium komputer pada mata pelajaran IPA (catatan lapangan 12)
2. Hambatan dalam Penerapan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA. Hambatan dalam penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul adalah: a.
Keadaan dan kemampuan awal siswa yang motivasi belajarnya masih rendah karena kebanyakan berasal dari keluarga ekonominya menengah kebawah
commit to user
yang keadaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
b.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran dikarenakan jumlah komputer yang ada belum memadahi dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada saat ini.
3. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul Melalui Penerapan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire.
Berdasarkan hasil observasi peneliti dan analisis dokumen yang diperoleh peneliti selama penelitian, dalam penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire telah berjalan dengan baik. Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Sekolah bahwa penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire telah tercermin dalam proses kegiatan belajar mengajar yang ada di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan berbagai teknik dan metode yang tepat, siswa menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respon terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Selain itu siswa harus mengikuti secara aktif kegiatan belajar mengajar untuk mengembangkan
kemampuan,
mengamati,
menginterpretasikan,
menggeneralisasikan materi hasil penerimaannya. Oleh karena itu tugas guru ialah harus bisa mengelola faktor variabel-variabel yang mendukung proses belajar mengajar, kegiatan belajar itu merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui fase-fase yang satu dengan yang lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Data yang diperoleh guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing. Penilaian kelas bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Penilaian kelas dapat dilaksanakan melalui teknik test dan non test. Test berupa test tertulis, test lisan, dan test perbuatan. Non test dapat berupa pemberian tugas, Pekerjaan Rumah, portofolio, unjuk kerja dan lain-lain. Penilaian kelas diperuntukkan untuk semua mata pelajaran dengan tidak meninggalkan karakteristik mata pelajaran tersebut. Setiap guru kelas melaksanakan penilaian pada setiap akhir Kompetensi dasar (KD) yang diajarkan untuk setiap mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan rangkuman hasil wawancara dengan Laraswati (wawancara tanggal 10 Oktober 2012) bahwa “Ya saya selalu melakukan test / penilaian untuk setiap akhir Kompetensi dasar (KD) dan dalam satu semester minimal 3-5 kali sesuai dengan kondisi mata pelajarannya” (catatan lapangan 08). Selain ulangan harian (UH) juga dilakukan penilaian dari pemberian tugas/PR. Pemberian tugas ini dilaksanakan pada jam sekolah atau di luar jam sekolah. Pekerjaan Rumah diberikan dalam rangka memotivasi siswa untuk terus belajar dan dikerjakan dirumah. Penilaian tugas/ PR minimal 5 kali dalam satu semester.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
Penilaian portofolio juga dilakukan kepada semua siswa, yakni penilaian hasil kerja siswa yang didokumenkan. Portofolio dilaksanakan minimal 5 kali satu semester sesuai dengan hasil musyawarah tentang portofolio antara guru dengan siswa. Ulangan Tengah semester juga dilakukan dan merupakan ulangan harian secara komprehensif. Untuk pengolahan nilai raport adalah sebagai berikut:
2 UH+UTS+(UAS/UKK) Nilai raport = ______________________________ 4
Keterangan: UH
= Ulangan harian
Tgs/PR
= Tugas/ Pekerjaan Rumah
UTS
= Ulangan Tengah Semester
UAS/UKK = Ulangan Akhir Semester/ Ulangan Kenaikan Kelas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
Tabel 1.Pengolahan Nilai Raport Mata Pelajaran IPA Kelas IV semester 1 Tahun Pelajaran 2011/2012
NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Wahyu Prihantoro Wahyu Winasih Febriantika Vida Utami Dedy Kurniawan Uswatul 'ainun Huda Muhamad Ikhsan Alvi Rahma Pramesti Inal Qoirul Barda Dika Kusniawati Ikhsan Fathoni Sevinka Niko Hergita S Alfian Yoga Permana Ratna Nur Pratiwi Aninda Rahma Safira Putri Setyarini Ahdiyaka Gita Ramadhan Tasya Eva Desiana Alin Seftiandari Vanadya Oktaviana Tamara Kusuma Riski Tegar Herjuno Sekti Tyara Amelia Prasetya Alvian Yudhistira P.S
R.UH (A) 82.8 75.2 77.4 79.8 77.2 83.8 92.6 81.2 76.8 77.8 87.6 94.8 96.0 81.6 75.0 76.8 80.6 80.8 85.0 83.2 84.0 83.8 80.8
2A 165.6 150.4 154.8 159.6 154.4 167.6 185.2 162.4 153.6 155.6 175.2 189.6 192.0 163.2 150.0 153.6 161.2 161.6 170.0 166.4 168.0 167.6 161.6
IPA KKM ( 75 ) UTS UAS 2A+B+C (B) (C) 86.0 85.50 337.1 82.0 71.00 303.4 83.0 77.50 315.3 83.0 72.50 315.1 82.0 73.50 309.9 84.0 79.00 330.6 86.0 74.00 345.2 83.0 88.50 333.9 73.0 65.50 292.1 71.0 65.00 291.6 91.0 82.50 348.7 91.0 78.50 359.1 92.0 97.50 381.5 83.0 69.00 315.2 70.0 67.00 287.0 69.0 70.00 292.6 81.0 66.00 308.2 80.0 78.50 320.1 81.0 79.00 330.0 76.0 81.00 323.4 85.0 80.00 333.0 86.0 78.50 332.1 79.0 76.00 316.6
2A+B+C 4 84.3 75.9 78.8 78.8 77.5 82.7 86.3 83.5 73.0 72.9 87.2 89.8 95.4 78.8 71.8 73.2 77.1 80.0 82.5 80.9 83.3 83.0 79.2
Metode tersebut disepakati untuk digunakan dalam pengolahan nilai raport. Ulangan harian per kompetensi dasar (KD) dilakukan dengan teknik (test tertulis, lisan, unjuk kerja, observasi, wawancara, penugasan (portofolio) yang menjadi data pribadi guru. Hasil dari penilaian yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus diremidi melalui perbaikan pembelajaran dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
penilaian. Ulangan Tengah Semester merupakan penilaian beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang sudah diajarkan dan dinilai pada tengah semester yang sama.Penilaian Ulangan Tengah Semester ini merupakan penilaian atas semua aspek atau aspek tertentu sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.Ulangan Akhir Semester/ Ulangan Kenaikan Kelas merupakan penilaian dari semua Kompetensi Dasar yang pernah diajarkan dan dinilai pada semester 1 dan semester 2 untuk Ulangan Kenaikan Kelas. Nilai yang tercantum dalam raport adalah nilai utuh yang sudah dirata-rata tiap aspek, semua nilai dinyatakan dengan angka skala 0-100. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester dikelas yang diikuti.
b.
Memiliki nilai rata-rata semua mata pelajaran minimal 71,00.
c.
Pada semester dua memiliki nilai semua mata pelajaran
KKM masing-
masing mata pelajaran. d.
Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian/budi pekerti dan pengembangan diri pada semester yang diikuti.
Bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut: a.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
b.
Memiliki nilai rata-rata semua mata pelajaran minimal 60,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
c.
Pada semester dua memiliki nilai semua mata pelajaran
KKM masing-
masing mata pelajaran. d.
Memiliki nilai minimal cukup untuk aspek kepribadian/budi pekerti pada semester yang diikuti. Menurut Nana Sujana (2008: 8) pentingnya penilaian dalam menentukan
kualitas pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian. Adapun prinsip penilaian yang dimaksud antara lain: a). Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interprestasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu-rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah kurikulum yang berlaku dan buku pelajaran yang digunakannya. b). Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap proses belajar mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan. ”Tiada proses belajar mengajar tanpa penilaian”, hendaknya dijadikan semboyan bagi setiap guru. Prinsip ini mengisyaratkan pentingnya penilaian formatif sehingga dapat bermanfaat bagi siswa maupun bagi guru. c). Agar diperoleh hasil belajar yang obyektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dangan tindak lanjutnya.Data hasil penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa. Oleh karena itu, perlu dicatat secara teratur dalam catatan khusus mengenai kemajuan siswa. Demikian juga data hasil penilaian harus dapat ditafsirkan sehingga guru dapat memahami para siswanya terutama prestasi dan kemampuan yang dimilikinya. Sejak dipergunakannya media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA, khususnya di kelas IV, yaitu tahun 2008/2009 (belum menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi lectora
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
inspire), tahun 2009/2010 (media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire). Dari data dokumentasi, dapat diketahui hasil selengkapnya kualitas pembelajaran IPA, siswa kelas IV, seperti tabel berikut: Tabel 2. : Daftar nilai raport kelas IV, tahun 2009/2010-2011/2012 No
Tahun
Nilai Raport
Keterangan
1
2009/2010
75
2
2010/2011
78
Naik
3
2011/2012
81
Naik
Sumber: SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul Dari data tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran IPA melalui penerapan media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul yang dimulai sejak tahun
pelajaran
2009/2010,
adalah
:
(1)
mempermudah
menunjukkan
pengetahuan, mengganti simulasi yang berbahaya, memberi daya tarik yang lengkap menyentuh seluruh modalitas manusia lewat desain multi media, (2) melalui media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire guru merasa terbantu dalam menyampaikan materi pembelajaran, (3) dalam kegiatan pembelajaran guru dapat menyajikan materi dengan efisien, selain itu siswa lebih tertarik, (4) siswa lebih memahami pengetahuan dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
C. Pembahasan 1. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA. Teknologi informasi adalah Segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan. Komputer merupakan salah satu media audio visual yang mampu mengemas bahan ajar dalam sebuah rangkaian animasi gambar atau suara sehingga membuat kesan menarik bagi siswa. Seperti yang dinyatakan oleh Kusumah (2004:3), bahwa komputer dapat memberikan pelayanan secara repetitif, menampilkan sajian dalam format dan desain yang menarik, animasi gambar dan suara yang baik, serta melayani perbedaan individual. Pembelajaran berbasis komputer adalah salah satu strategi atau bentuk pembelajaran dengan menggunakan media komputer untuk menyampaikan seluruh atau sebagian dari isi kandungan mata pelajaran. Pembelajaran berbasis komputer ini diperlihatkan dalam suatu tampilan yang menjadikan aktivitas pembelajaran menjadi lebih menarik dan berkesan. Pembelajaran ini akan memberikan nuansa baru yang mampu membangkitkan motivasi dan kreativitas siswa sehingga menuntut siswa terlibat aktif dan partisipatif dalam proses pembelajarannya. Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian siswa dalam PBM, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137). Umar
Hamalik
(1986),
Djamarah
(2002)
dan
Sadiman,
dkk
(1986),
mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis : a)
Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti taperecorder.
b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual. c)
Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD. Aplikasi pembelajaran berbasis ICT adalah proses belajar mengajar di sekolah
yang di dalamnya diterapkan metode pembelajaran berbasis ICT dengan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi. Information, communication and technology yang disingkat dengan kata ICT merupakan sistem komunikasi yang berteknologi canggih untuk memperoleh informasi dengan jaringan komputer maupun internet sehingga dapat bertukar informasi khususnya dalam pokok masalah ini adalah masalah pendidikan. ICT adalah sumber pembelajaran multimedia yang mampu menampilkan gambar dan suara. Gambarnya meliputi gambar bergerak dan berwarna, suara ditampilkan berupa suara verbal manusia, musik, dan suara non
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
manusia seperti suara binatang, suara alam dan sebagainya. Sebagai contoh Media Audiovision yang dikembangkan oleh Trivantis adalah Lectora Inspire. Melalui penggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire ternyata banyak keuntungan yang diperoleh antara lain: (1) Media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire bila dirancang dengan baik, merupakan
media
pembelajaran
yang
efektif,
dapat
memudahkan
dan
meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) Mendukung pembelajaran sesuai kemampuan siswa, (3) Dapat dipergunakan sebagai penyampai balikan langsung, (4) Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa menimbulkan rasa jenuh. Sedangkan Keterbatasan
pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul adalah: (1) keterbatasan bentuk dialog atau komunikasi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan lainnya, (2) Keterseringan menggunakan komputer dapat menyebabkan ketergantungan yang berakibat kurang baik bagi siswa, terutama dalam hal kebiasaan membaca buku, (3) Mengurangi interaksi sosial yang seharusnya merupakan bagian penting dalam pendidikan. Menyadari bahwa ICT merupakan perangkat yang berbasis teknologi, maka pengajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan harus yang benar-benar bermakna dan dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Sistem e-learning menarik, menyenangkan dan mendorong cara-cara belajar yang disiplin, dan lewbih efektif, sehingga dapat melahirkan budaya belajar yang unggul. Faktor internal dan eksternal pada fungsi proses belajar mengajar menunjukkan kesiapan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
seluruh komponen akan menjadi kekuatan dan peluang. Pada fungsi proses belajar mengajar ketenagaan yang menjadi titik lemah adalah kemampuan guru dalam pengoperasian komputer dengan aplikasi lectora inspire. Sehingga guru perlu dididik dan dilatih mengoperasikan komputer dengan aplikasi lectora inspire. Susunan bahan ajar yang disusun guru dengan aplikasi lectora inspire dapat segera disajikan dengan ICT. Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire adalah: membantu guru untuk memperjelas dalam menyampaikan informasi, dan dapat membantu proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2009:15), yang menyatakan bahwa: Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain: a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
2. Hambatan dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA. Hambatan dalam penerapan media pembelajaranberbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul adalah faktor Sumber daya Manusia, guru sebagai operator harus mampu mengopersikan perangkat keras dan perangkat lunak dan menyusun pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, keahlian guru dalam menyusun media pembelajaran dengan aplikasi lectora inspire sangat diperlukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
Guru yang terampil tentunya mampu meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam berpikir melalui media yang dipergunakan oleh guru sebagai alat bantu, mampu menarik perhatian siswa dan mampu melaksanakan pembelajaran dengan efisien. Hal ini sesuai dengan pendapat Masykuri (2001:21-22) tentang tujuan pengguanaan media pembelajaran berbasis ICT dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut: a) untuk meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam berpikir. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa anak-anak, khususnya di usia Sekolah Dasar, gaya belajar sebagian dari mereka berpikir secara konkrit yang membutuhkan bantuan berupa gambar-gambar atau benda-benda yang mewakili suatu ukuran tertentu. b) untuk memperbesar perhatian para siswa terhadap suatu materi dalam mata pelajaran. c) untuk meletakkan dasar-dasar yang penting dalam perkembanganpembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran dapat berjalan lebih mantap, apalagi dalam menanamkan konsep tertentu pada anak, d) memberikan pengalaman berpikir nyata yang dapat menumbuhkan kreativitas, kemandirian dalam belajarbdan kegiatan berusaha sendiri bagi siswa. e) menumbuhkan cara berpikir secara teratur dan berkesinambungan, f) membantu menumbuhkan pengertian dan pemahaman tentang suatu konsep yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan keragaman dalam belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
3. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop,
Kabupaten
Gunungkidul
Melalui
Pemanfaatan
Media
Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire. Proses belajar adalah perubahan di dalam diri siswa yang terjadi sebagai akibat pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Syah (dalam Setiani,2008:12), menyatakan bahwa “proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa”. Perubahan tersebut bersifat pasif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan yang sebelumnya. Pandangan bahwa hubungan proses belajar mengajar yaitu timbal balik antara guru dengan siswa dan antara siswa sendiri. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan berbagai teknik dan metode yang tpat, siswa menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respon terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Selain itu siswa harus mengikuti secara aktif kegiatan belajar mengajar untuk mengembangkan kemampuan, mengamati,
menginterpretasikan,menggeneralisasikan
materi
hasil
penerimaannya. Oleh karena itu tugas guru ialah harus bisa mengelola faktor variabelvariabel yang mendukung proses belajar mengajar, kegiatan belajar itu merupakan aktivitas yang
berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi
perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui fase-fase yang satu dengan yang lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Menurut Bruner (dalam Setiani, 2008:14) menyatakan “ ... dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
proses pembelajaran siswa menempuh tiga fase sebagai berikut a). Fase informasi b). Fase transformasi c). Fase evaluasi (tahap penilaian materi)”. Jika membicarakan mengenai belajar, tentu saja tidak akan terlepas dari bagaimana hasil belajar itu sendiri, dan jika membicarakan mengenai hasil belajar maka tidak akan pula terlepas dari membicarakan bagaimana prestasi belajar. Apalagi jika hal ini dibahas dalam konteks belajar di lingkungan pendidikan terutama di sekolah. Untuk mengetahui hasil belajar para peserta didiknya, maka guru akan mengukur hasil belajar para peserta didiknya tersebut dengan melakukan penilaian terhadap hasil belajar mereka misalnya melalui tes, dapat berupa tes pada setiap akhir pembelajaran, setelah selesai membahas satu pokok bahasan atau bab, atau pula dapat berupa tes pada setiap akhir semester atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ujian Akhir Semester (UAS). Kemudian setelah penilaian terhadap hasil belajar ini selesai barulah dapat dilihat sejauh mana prestasi para peserta didik tersebut. Bagaimana pula prestasi belajar para peserta didik ini jika dibandingkan dengan peserta didik yang lain. “Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu dari kata “prestatie”, dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha” (A. Muhamad : 2008). Kemudian M. Syah (dalam A. Muhamad:2008) menjelaskan bahwa ‘Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
’ Sedangkan menurut A. Muhamad (2008): Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu.
a. Jenis - jenis Prestasi Belajar Menurut Taksonomi Bloom dalam Sa’diyah (1992: 82-90), terdapat tiga domain pengembangan individu dalam proses belajar untuk mendapatkan perubahan dan pengembangan potensi diri yang dimiliki sehingga dapat diperoleh karakter yang dikehendaki. Ketiga domain itu adalah penetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Wilayah pengembangan intelektual (kognitif) meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Ilmu pengetahuan (pengenalan, perseptual, dan hapalan), yang meliputi pengetahuan tentang terminologi, ukuran fakta, kebiasaan, penggolongan jenis, metodologi, azas, dan kelaziman, serta teori dalam bentuk kemampuan menunjukan kembali. 2) Pengertian (pemahaman) yang meliputi terjemahan, penafsiran, dan ekstrapolation dalam bentuk kemampuan menjelaskan, menafsirkan, dan dapat mendefinisikan dengan bahasa sendiri. 3) Aplikasi (penerapan) dalam bentuk kemampuan memberikan contoh, menggunakan dengan tepat, dan memecahkan masalah. 4) Analisis, meliputi analisis unsur, analisis hubungan, dan analisis prinsipprinsip,
dalam
bentuk
kemampuan
menyimpulkan dan mengklasifikasikan.
menguraikan,
commit to user
menghubungkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
5) Sintesis (membuat perpaduan) meliputi hasil komunikasi tunggal, hasil atau rencana, hasil dari hubungan yang abstrak, dalam bentuk kemampuan menghubungkan, menyimpulkan, dan menggeneralisasikan. 6) Evaluasi/ kesimpulan meliputi pembuktian dari dalam luar, dalam bentuk menafsirkan , memberi kritik dan memberikan pertimbangan dan penilaian. Kelima aspek di atas merupakan fokus penelitian ini, walaupun penelitian tentang prestasi peserta didik ini berfokus pada domain kognitif saja atau bidang akademik siswa, penulis juga akan mengulas sedikit domain yang lain walaupun tidak diteliti dalam penelitian ini. Wilayah Pengembangan sikap (afektif) mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 1)
Receiving (penerimaan) yang meliputi kesadaran, kerelaan menerima, dan mengontrol perhatian yang terpilih, dalam bentuk kemampuan menunjukkan sikap menerima atau menolak.
2)
Responding (reaksi jawaban) yang meliputi menyerahkan dalam jawaban, kerelaan untuk menjawab, kepuasan dan tanggapan, dalam bentuk kemampuan
kesediaan
terlibat,
berperan
serta,
memanfaatkan
atau
meninggalkan. 3)
Valuing (penilaian) meliputi penerimaan suatu nilai, kecondongan untuk suatu nilai, kepercayaan akan hal-hal tertentu, dalam bentuk kemampuan memandang penting, bermanfaat, indah dan harmonis.
4)
Internalisasi (pendalaman) meliputi pemberian makna atau paham suatu nilai, organisasi sistem penilaian, dalam bentuk kemampuan meyakini, mengakui,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
dan mengingkari. 5)
Karakterisasi (penghayatan) nilai, lukisan yang sesuai dengan sifat, dalam bentuk kemampuan melembagakan atau meniadakan, meniadakan dalam pribadi atau tingkah laku sehari-hari. Wilayah Pengembangan psikomotor (keterampilan), yang mencakup aspek-
aspek berikut: 1) Imitation (peniruan), meliputi dorongan hari dan pengulangan terangterangan. 2) Manipulation
(memperbanyak)
meliputi
mengikuti
secara
langsung,
pemilihan, dan pendekatan. 3) Precision (ketelitian), memproduksi kembali dan memeriksa 4) Artixulation (pengucapan dengan nyata sesuai dengan apa adanya), meliputi mengurutkan dan menyelaraskan. 5) Naturalization (mengalamikan), meliputi otomatisasi dan menghias interior. Berdasarkan banyak wilayah pengembangan dalam proses belajar menurut Bloom di atas, meka prestasi belajar digolongkan dalam tiga jenis, yaitu: 1) Prestasi Kognitif, yang meliputi kemampuan pengetahuan, pengertian aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Prestasi afektif, yane meliputi kemampuan receiving, responding, valuing, internalisasi, dan karakterisasi. 3) Prestasi psikomotor, yang meliputi imitation, manipulation, precision, artixulation, naturalization.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
b. Indikator Prestasi Belajar Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dari data hasil belajar siswa sebagaimana terurai di atas, adalah mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan jenis prestasi yang hendak diungkap atau diukur. Adapun yang menjadi indikator prestasi menurut taksonomi Bloom (Winkel:1996:245-247) sebagai berikut: 1) Pengetahuan (knowledge), mengacu pada kemampuan mengenal, atau mengingat materi yang sudah dipelajari dari yang sedarhana sampai pada teori yang sukar. Yang penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan baik dan banar. 2) Pemahaman, mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. 3) Penerapan, mengacu pada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan. 4) Analisis, mengacu pada kemampuan menguraikan materi kedalaman komponen-komponen atau faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan di antara bagian yang satu dengan yang lainnya, sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. 5) Sintesis, mengacu pada kemampuan memadukan atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. 6) Evaluasi, mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu. c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Muhibin Syah, 1995:132), faktor yang mempengaruhi belajar siswa diantaranya : 1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa.
D. Keterbatasan Penelitian Dengan selesainya penelitian ini, peneliti menyadari bahwa ada beberapa permasalahan penelitian yang belum tersentuh atau kurang mendapatkan data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
yang akurat ataupun menyeluruh, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan kemampuan dalam penelitian. Oleh karena itu peneliti perlu menginformasikan keterbatasan – keterbatasan tersebut dalam penelitian ini. Dengan
adanya
keterbatasan
ini
diharapkan
dapat
disikapi
dan
ditindaklanjuti dalam penelitian lanjut, yang berkaitan dengan Penerapan Media Pembelajaran Berbasis ICT dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA. Adapun keterbatasan penelitian ini adalah : 1.
Kurangnya data penelitian yang memfokuskan mengenai penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire.
2.
Penelitian ini belum mendapatkan materi ataupun bahan ajar IPA dengan penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire secara menyeluruh.
3.
Peneliti tidak dapat mengikuti kegiatan secara menyeluruh dalam proses penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA. Sehingga kurang mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang kegiatan tersebut untuk menganalisis sejauh mana penerapan keberhasilan penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire secara menyeluruh di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpukan sebagai berikut: 1.
Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire Dalam Pembelajaran IPA. Melalui penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire ternyata banyak keuntungan yang diperoleh antara lain: (1) Media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire bila dirancang dengan baik, merupakan media pembelajaran yang efektif, dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) Mendukung pembelajaran sesuai kemampuan siswa, (3) Dapat dipergunakan sebagai penyampai balikan langsung, (4) Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa menimbulkan rasa jenuh. Sedangkan Keterbatasan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire di SD Negeri Baran I
Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul adalah: (1)
keterbatasan bentuk dialog atau komunikasi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan
lainnya, (2) Keterseringan menggunakan komputer dapat
menyebabkan ketergantungan yang berakibat kurang baik bagi siswa, terutama dalam hal kebiasaan membaca buku, (3) Mengurangi interaksi sosial yang seharusnya merupakan bagian penting dalam pendidikan.
commit to user 110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
2. Hambatan dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire dalam Pembelajaran IPA. Hambatan penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul adalah faktor sarana dan prasarana dan juga dari faktor siswa.
3.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Dengan Aplikasi Lectora Inspire. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa
nilai raport kelas Iv tiap
tahunnya pengalami kenaikan tahun 2009/2010 rata-rata 75, tahun 2010/ 2011 rata-rat 78,dan tahun 2011/2012 rata-rata naik menjadi 81. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, hal ini disebabkan karena dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire siswa lebih tertarik, selain itu dengan menggunakan media pembelajaran interaktif siswa yang lamban dalam daya penerimaannya
dapat
menyesuaikan
diri,
dengan
adanya
program
pembelajaran interaktif dengan aplikasi lectora inspire siswa dapat mengerjakan soal-soal latihan tanpa tergantung pada guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
B. Implikasi Adanya berbagai keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire memberikan implikasi bahwa bila setiap guru mengajar menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire, maka kualitas pembelajaran akan meningkat. Dengan adanya hambatan dalam penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Baran I kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul memberikan implikasi bahwamotivasi belajar siswa yang rendah dan sarana dan prasarana yang kurang memadai dibandingkan dengan jumlah siswa di SD Negeri Baran I Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkdul, sehingga hal tersebut menjadi hambatan dalam pengoperasian media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire. Adanya peningkatan kualitas pembelajaran sebagai akibat penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire, hal tersebut akan berdampak pada tuntutan masyarakat dan siswa agar setiap pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan aplikasi lectora, hal tersebut akan menambah biaya operasional sekolah khususnya dalam pengadaan sarana dan prasarana ICT.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
C. Saran 1.
Dengan adanya peningkatan kualitas pembelajaran sebagai akibat dari penerapan media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire dalam pembelajaran IPA maka disarankan agar
kemampuan guru dalam
membuat media pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi lectora inspire terus ditingkatkan. 2.
Guru harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi media pembelajaran yang saat ini banyak bertumpu pada media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
3.
Guru harus selalu meningkatkan kemampuan teknis agar dapat memanfaatkan dan mengoperasikan media pembelajaran baru berbasis ICT.
commit to user