Pangan : segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman (UU Nomor 18 Tahun 2012).
Ketahanan Pangan : kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau (UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan).
Swasembada Pangan : Kemampuan memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri.
Kemandirian Pangan : Kondisi terpenuhinya pangan tanpa adanya ketergantungan dari pihak luar dan mempunyai daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi dunia.
Kedaulatan Pangan
: hak setiap orang, masyarakat dan negara untuk mengakses dan mengontrol aneka sumberdaya produktif serta menentukan dan mengendalikan sistem (produksi, distribusi, konsumsi) pangan sendiri sesuai kondisi ekologis, sosial, ekonomi, dan budaya khas masing-masing (Hines 2005 dalam Khudori 2008).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label Dan Iklan Pangan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
1. Bahan pangan tidak bias disubtitusikan; 2. Pertumbuhan penduduk yang masih meningkat; 3. Masih terjadinya kasus kerawanan pangan seperti gizi buruk, dan bencana alam; 4. Degradasi lingkungan dan perubahan iklim yang menurunkan kapasitas produksi pangan;
5. Kompetisi pemanfaatan bahan pangan sebagai sumber energy; dan 6. Perkembangan perdagangan regional dan global tidak boleh menjadi sumber utama bagi pemenuhan pangan nasional.
Sub Sistem Ketahanan Pangan
Indikator Capaian
Ketersediaan (availability)
Kecukupan jumlah Kecukupan mutu Kecukupan gizi Keamanan
Keterjangkauan (accessibility)
Keterjangkauan fisik, ekonomi, dan sosial Kesesuaian dengan preferensi Kesesuaian kebiasaan dan budaya Kesesuaian dengan kepercayaan
Pemanfaatan/Konsumsi (utility)
Kecukupan asupan (intake)/keragaman konsumsi Kecukupan pengolahan pangan Kualitas sanitasi dan higene Kualitas air
Tiga (3) Tahap:
1) ANTISIPASI : Pencegahan Sebelum/Pra Rawan Pangan 2) TANGGAP DARURAT :Saat Terjadi Rawan Pangan atau Bencana atau disebut Tanggap Darurat (Emergency Relief)
3) REHABILITASI : Penanggulangan Pasca Rawan Pangan atau Bencana (Rehabilitation)
Sementara
Khronis
Sementara tidak mampu memperoleh pangan yang cukup Dalam jangka waktu lama tidak mampu memperoleh pangan yang cukup
Gangguan iklim
Hama dan penyakit tanaman
KERENTANAN PANGAN
Bencana alam
Konflik, Perang. dll
KELEBIHAN PANGAN
KEKURANGAN PANGAN
• TURUNNYA HARGA • KERUSAKAN PRODUKSI
GIZI BURUK
RUMAH TANGGA TIDAK BISA AKSES DALAM PEMENUHAN PANGAN
GIZI BURUK
KEAMANAN PANGAN
GANGGUAN KESEHATAN
Diselenggarakan untuk menghindari terjadinya masalah pangan, dilakukan dengan:
a. Memantau, menganalisis, dan mengevaluasi ketersediaan pangan b. Memantau, menganalisis dan mengevaluasi faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan c. Merencanakan dan melaksanakan program pencegahan masalah pangan
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-2025 (UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional)
Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur
Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing efisiensi, modernisasi dan nilai tambah pertanian agar mampu bersaing di pasar lokal dan internasional untuk penguatan
ketahanan pangan Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan nasional dengan
mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup
di tingkat rumahtangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang didukung oleh sumber-sumber pangan yang beragam yang sesuai
dengan keragaman lokal (UU. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025)
Jenis Tanaman Tahun
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
Jenis Tanaman Tahun
Luas Panen Produktivitas (Ha) (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
Padi
2009
12.883.576
49,99
64.398.890
Kacang Hijau
2009
288.206
10,91
314.486
Padi
2010
13.253.450
50,15
66.469.394
Kacang Hijau
2010
258.157
11,3
291.705
Padi
2011
13.203.643
49,80
65.756.904
Kacang Hijau
2011
297.315
11,48
341.342
Padi
2012
13.445.524
51,36
69.056.126
Kacang Hijau
2012
245.006
11,60
284.257
Padi
2013
13.769.913
51,46
70.866.571
Kacang Hijau
2013
182.483
11,50
209.924
Jagung
2009
4.160.659
42,37
17.629.748
Ubi Kayu
2009
1.175.666
187,46
22.039.145
Jagung
2010
4.131.676
44,36
18.327.636
Ubi Kayu
2010
1.183.047
202,17
23.918.118
Jagung
2011
3.864.692
45,65
17.643.250
Ubi Kayu
2011
1.184.696
202,96
24.044.025
Jagung
2012
3.957.595
48,99
19.387.022
Ubi Kayu
2012
1.129.688
214,02
24.177.372
Jagung
2013
3.857.359
47,99
18.510.435
Ubi Kayu
2013
1.137.210
224,18
25.494.507
Kedelai
2009
722.791
13,48
974.512
Ubi Jalar
2009
183.874
111,92
2.057.913
Kedelai
2010
660.823
13,73
907.031
Ubi Jalar
2010
181.073
113,27
2.051.046
Kedelai
2011
622.254
13,68
851.286
Ubi Jalar
2011
178.121
123,29
2.196.033
Kedelai
2012
567.624
14,85
843.153
Ubi Jalar
2012
178.295
139,29
2.483.460
Kedelai
2013
554.132
14,57
807.568
Ubi Jalar
2013
166.332
142,27
2.366.410
Kacang Tanah
2009
622.616
12,49
777.888
Kacang Tanah
2010
620.563
12,56
779.228
Kacang Tanah
2011
539.459
12,81
691.289
Kacang Tanah
2012
559.538
12,74
712.857
Kacang Tanah
2013
520.621
17,43
907.207
Sumber : Badan Pusat Statitik
Luas, Produktivitas, dan Produksi Padi
Sumber : Badan Pusat Statitik
Luas, Produktivitas, dan Produksi Jagung
Sumber : Badan Pusat Statitik
Luas, Produktivitas, dan Produksi Kedelai
Sumber : Badan Pusat Statitik
Luas, Produktivitas, dan Produksi Kacang Tanah
Sumber : Badan Pusat Statitik
Luas, Produktivitas, dan Produksi Kacang Hijau
Sumber : Badan Pusat Statitik
Luas, Produktivitas, dan Produksi Ubi Kayu
Sumber : Badan Pusat Statitik
Luas, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar
Sumber : Badan Pusat Statitik
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Cabe Merah
22.406 25.484 26.706 24.817 28.405 33.372 35.911 33.399 29.259 36.705 32.390
Bawang Merah
20.305 22.589 36.200 41.555 31.362 29.497 49.196 60.768 33.943 26.126 28.964
Minyak Goreng
9.288
Daging Sapi
86.611 87.390 87.731 87.452 87.714 88.733 92.697 94.184 92.478 93.177 92.512
Telur Ayam Ras
19.025 19.553 18.253 17.442 17.540 18.496 20.712 20.599 19.898 19.224 18.432
Gula Pasir
12.330 12.212 12.131 12.265 12.368 12.388 12.390 12.305 12.273 12.316 12.077
Beras Medium
8.371
13.814 13.812 13.869 13.789 13.595 13.754 13.663 13.717 13.764 13.836
8.413
8.367
8.297
8.272
8.280
8.437
8.429
8.432
8.440
8.553
Sumber : Kementerian Perdagangan
Spekulan menaikan harga barang; Kurangnya pasokan harga cabai ke Pasar Induk Kramat Jati; Gagal panen/panen mundur akibat anomali cuaca; Kemacetan di jalur pantura; Permintaan barang di Sumatra tinggi; Kenaikan harga day old chick (DOC/ayam umur sehari) 50%, dari Rp4.000 menjadi Rp6.000.
Komoditas
Produksi 2015
Kebutuhan 2015
Beras
38,1
37,7
Minyak Sawit
31,8
5,2
Jagung
20,9
15,6
Gula
2,9
4,2
Kedelai
1,5
2,3
Kakao
1
0,4
Kopi
0,8
0,3
Teh
0,2
0,8
Sumber : Media Indonesia, 28 Agustus 2013
No
Holtikultura
Inflasi (%)
1
Bawang Putih
31,38
2
Cabai Rawit
12,55
3
Bawang Merah
11,30
Sumber : Kompas, 5 Maret 2013
Luas, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah dan Cabai 2009
2010
2011
2012
Luas Panen
Produksi
Produktivitas
Luas Panen
Produksi
Produktivitas
Luas Panen
Produksi
Produktivitas
Luas Panen
Produksi
Produktivitas
(Ha)
(Ton)
(Ton/Ha)
(Ha)
(Ton)
(Ton/Ha)
(Ha)
(Ton)
(Ton/Ha)
(Ha)
(Ton)
(Ton/Ha)
Bawang Merah
104.009
965.164
9,28
109.634 1.048.934
10
93.667
893.124
10
99.519
964.221
9,69
Cabai
233.904
1378727
5,89
237105 1.328.864
6
239.770
1.483.079
6
242.366
1.656.615
6,84
Komoditas
Perkembangan Volume Ekspor Bawang (Ton)
Perkembangan Volume Impor Bawang (Ton)
Tahun
Bawang Merah
Bawang Putih
Tahun
Bawang Merah
Bawang Putih
2007
9.357
136
2007
107.649
341.102
2008
12.314
13
2008
128.015
425.330
2009
12.822
186
2009
67.330
405.138
2010
3.234
284
2010
73.270
361.289
2011
13.792
214
2011
160.467
419.090
Perkembangan Nilai Ekspor Bawang (US$)
Perkembangan Nilai Impor Bawang (US$)
Tahun
Bawang Merah
Bawang Putih
Tahun
Bawang Merah
Bawang Putih
2007
3.491.809
27.092
2007
44.096.742
123.956.692
2008
4.533.837
3.175
2008
53.814.402
152.517.541
2009
4.347.608
39.957
2009
28.942.306
166.371.881
2010
1.814.425
75.745
2010
33.861.939
245.960.424
2011
6.594.469
58.493
2011
77.443.938
272.818.908
Sumber : Kementerian Pertanian
Negara Pengimpor
Volume (kg)
Nilai (US$)
China
410.109.368
239.400.794
India
3.424.619
1.700.331
Malaysia
1.124.747
1.085.261
Pakistan
203.000
81.200
8.165
6.124
87.862
68.529
414.957.761
242.342.239
Amerika Serikat Lainnya
Total
Sumber : Badan Pusat Statitik
No
Provinsi
Kabupaten
1
Sumatera Utara
Tobasa, Padang Sidempuan
2
Sumatera Barat
Agam, Solok
3
Jawa Barat
Cirebon, Kuningan, Majalengka
4
Jawa Tengah
Brebes, Tegal, Demak, Pemalang
5
DIY
Bantul, Kulon Progo
6
Jawa Timur
Nganjuk, Probolinggo, Mojokerto, Pamekasan, Malang
7
NTB
Bima, Lombok Timur
8
NTT
Rotendao, Lembata
9
Sulawesi Tengah
Kota Palu, Donggala, Sigi
10 Sulawesi Selatan
Enrekang, Jeneponto Sumber : Kementerian Pertanian