SKRIPSI PENILAIAN IBU-IBU PKK KELURAHAN SUDIMARA JAYA CILEDUG TERHADAP TAYANGAN FEATURE WISATA KULINER DI TRANS TV (PERIODE MARET 2008)
Disususn Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi
DI SUSUN OLEH: NAMA
: TIKA SRI UTAMI
NIM
: 4410401-110
JURUSAN
: BROADCASTING
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA SATU BROADCASTING
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Tika Sri Utami
Nim
: 4410401-110
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: ”PENILAIAN IBU-IBU PKK KELURAHAN SUDIMARA JAYA CILEDUG TERHADAP TAYANGAN FEATURE WISATA KULINER DI TRANS TV”
Jakarta, Agustus 2008
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
(Dra. Diah Wardhani., M.Si)
i
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA SATU BROADCASTING
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Tika Sri Utami
Nim
: 4410401-110
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: ”PENILAIAN IBU-IBU PKK KELURAHAN SUDIMARA JAYA CILEDUG TERHADAP TAYANGAN FEATURE WISATA KULINER DI TRANS TV”
Jakarta, Agustus 2008
Ketua Sidang Nama : Ponco Budi Sulisto., M.Comn
(...................................)
Penguji Ahli Nama : Drs. Riswandi., M.Si
(...................................)
Pembimbing Nama : Dra.Diah Wardhani., M.Si
(...................................)
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STRATA SATU BROADCASTING
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Tika Sri Utami
Nim
: 4410401-110
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: ”PENILAIAN IBU-IBU PKK KELURAHAN SUDIMARA JAYA CILEDUG TERHADAP TAYANGAN FEATURE WISATA KULINER DI TRANS TV”
Jakarta, Agustus 2008
Disetujui dan diterima oleh : Pembimbing
(Dra.Diah Wardhani., M.Si)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra.Diah Wardhani., M.Si)
Ketua Bidang Studi
(Drs. Riswandi., M.Si)
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI BROADCASTING TIKA SRI UTAMI (4410401-110) Penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV peiode Maret 2008. xii hal+99 hal+30 lampiran+23 tabel+23 grafik+biografi penulis. Bibliografi : 22 buku (tahun 19772006). ABSTRACT Media penyiaran televisi adalah suatu organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Melalui televisi produk budaya dan pesan akan tersampaikan, yang dirangkum dalam suguhan program acara yang akan disiarkan. Dalam penelitian ini program acara Wisata Kuliner yang mengilhami penulis untuk menjadi bagian dari penelitian, mengingat program acara tersebut menerapkan fungsi komunikasi massa yaitu sebagai sosialisasi dan penyalusr nilai- nilai budaya.Tayangan feature Wisata Kuliner adalah tayangan yang membahas Nilai-nilai budaya seperti seputar masakan nusantara, menceritakan keunikan sebuah kota, mulai dari sejarah, arsitektur, hingga budayanya (adat istiadat). Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian Ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug, karena Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug tersebut memiliki latar belakang kegiatan yang erat kaitannya dengan content program yang di ulas dalam tayangan Wista Kuliner, khususnya menyangkut masakan dan budaya. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaiamana Penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV peiode Maret 2008. Kemudian tujuan penelitian ini untuk mengetahui Penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV peiode Maret 2008. Penilaian adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, dan bersifat evaluatif, mengandung nilai menyenangkan dan tidak menyenangkan. Dalam hal ini khalayak (penonton/receiver) akan menilai sesuatu positif jika merasa tertarik terhadap stimulus yang ada, dan sebaliknya akan menilai sesuatu negatif jika merasa tidak tertarik terhadap stimulus yang ada, serta akan menilai netral jika khalayak(penonton/receiver) merasa biasa saja terhadap stimulus yang ada. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuanititatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, dimana peneliti mengumpulkan data dari responden dengan menyebarkan kuesioner kepada 140 responden yang diambil dengan teknik sampling jenuh, kemudian data yang telah diperoleh diolah dengan menggunakan software SPSS, dan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahawa Penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV peiode Maret 2008, adalah sebanyak 80,71 % responden menilai positif.
iv
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini. Sholawat serta salam kepada pemimpin besar akhir zaman Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi penulis dan bagi seluruh umatnya didunia. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program strata satu pada Program Studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Adapun judul skripsi ini adalah Penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug Terhadap Tayangan Feature Wisata Kuliner di TRANS TV (Periode Maret 2008). Dengan selesianya penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dra. Diah Wardhani., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah sabar dalam membimbing penulis, serta telah banyak memberikan petunjuk, dan bantuan pemikiran serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 2. Drs. Riswandi., M.Si selaku Dosen Penguji Ahli dalam sidang, sekaligus Ketua Kaprodi Broadcasting yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan dalam skripsi ini. 3. Ponco Budi Sulistyo., M.Comn selaku Ketua Sidang yang telah banyak membantu memberikan masukan dan pengarahan dalam skripsi ini. 4. Ita Mayasari selaku Dosen teknik kamera berita yang telah memberikan bantuan link dengan pihak kru Wisata Kuliner TRANS TV.
v
5. Ibunda Tercinta, serta keluarga lainnya yang telah memberikan semangat, perhatian yang besar kepada penulis sampai selesainya skripsi ini. 6. Agus Herta Sumarto S.P, orang terdekat penulis yang telah setia dan banyak memberikan motivasi, harapan, serta mengajarkan makna cinta dan kehidupan. 7. Serta semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangannya, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulis di masa sekarang dan yang akan datang. Penulis mengharapakan skripsi ini dapat menambah pengetahuan yang berguna bagi semua pihak, penulis sendiri, dan yang membacanya.
Jakarta, Agustus 2008
Penulis
vi
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI………………………………..…………i LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI…………...…………………..………...ii LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI....……………..……......iii ABSTRACT.……………………………………………………….…………….iv KATA PENGANTAR………………………………………………......……….v DAFTAR ISI…………………………………………………………………….vii DAFTAR TABEL……………………………………………………………......x DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………......xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah……………………………….....………..1
1.2
Rumusan Masalah……………………………………...……….....9
1.3
Tujuan Penelitian……………………….…………………………9
1.4
Signifikansi Penelitian………………………….………………....9
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1
2.2
Komunikasi Massa…………………………..…………………...11 2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa…………………..……….11
2.1.2
Karakteristik Komunikasi Massa……………………..….14
2.1.3
Tujuan dan Fungsi Komunikasi Massa………………..…15
2.1.4
Media komunikasi Massa……………………..………….16
Televisi Sebagai Media Massa…………………………..……….17 2.2.1
Pengertian Televisi………………………………..……...17
2.2.2
Karakeristik Televisi………………………..……………17
2.2.3
Kelebihan dan Kekurangan Televisi…………………..…18
vii
2.2.4 2.3
2.4
Fungsi Televisi…………………..…………………….....20
Program Televisi…………………..……………………………..21 2.3.1
Pengertian Program Televisi ..………………………..….21
2.3.2
Karakteristik Program Televisi…………..………………22
2.3.3
Jenis-Jenis Program Televisi………………………..……23
Feature Televisi……………………..……………………………27 2.4.1
Pengertian Feature Televisi………………..…………….27
2.4.2
Perkembangan Feature……………….………………….27
2.4.3
Jenis-Jenis Feature Televisi…………..………………….29
2.4.4
Karakteristik Feature ……..…………..…………………31
2.5
Efek Komunikasi……..…………………………………………..31
2.6
Penilaian……………………...…………....……………………..33
2.7
Target Khalayak…………………..……………………………...35
BAB III METODOLOGI 3.1
Tipe Penelitian…………………….…………………………......36
3.2
Metode Penelitian………………..……………………….………36
3.3
Populasi dan Sampel…….………..…………......…….................37
3.4
Teknik Pengumpula Data……………………..………………….38
3.5
3.4.1
Data Primer……………………….……………………...39
3.4.2
Data Sekunder…………………..……………………......40
Teknik Analisa Data.......................................................................41 3.5.1
Pengolahan Data.................................................................41
3.5.2
Analisis Data......................................................................42
viii
3.6
Definisi dan Operasionalisasi Konsep...........................................43 3.6.1
Definisi Konsep..................................................................43
3.6.2
Operasionalisasi Konsep....................................................44
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1
Gambaran Umum TRANS TV.......................................................51
4.2
Program Wisata Kuliner.................................................................54
4.3
Hasil Penelitian..............................................................................56
4.4
4.3.1
Identitas Responden...........................................................57
4.3.2
Terpaan Media...................................................................61
4.3.3
Pengetahuan Responden.....................................................64
4.3.4
Akumulasi Pengetahuan.....................................................75
4.3.5
Sikap Responden................................................................77
4.3.6
Akumulasi Sikap................................................................88
4.3.7
Akumulasi Penilaian..........................................................89
Pembahasan....................................................................................90
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan....................................................................................97
5.2
Saran...............................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS
ix
DAFTAR TABEL 4.3.1
Identitas Responden...................................................................................57 4.3.1.1 Usia Responden..............................................................................57 4.3.1.2 Pendidikan Responden...................................................................59 4.3.1.3 Pekerjaan Responden.....................................................................60
4.3.2
Terpaan Media...........................................................................................61 4.3.2.1 Frekuensi Menonton.......................................................................61 4.3.2.2 Durasi Menonton............................................................................62
4.3.3
Pengetahuan Responden.............................................................................64 4.3.3.1 Waktu Tayang................................................................................64 4.3.3.2 Pembawa Acara..............................................................................66 4.3.3.3 Slogan Acara..................................................................................68 4.3.3.4 (a)Materi Tayang Episode Yogyakarta..........................................70 (b) Materi Tayang Episode Jawa Timur.........................................72 (c) Materi Tayang Episode Sumatra Utara.....................................73
4.3.4
Akumulasi Pengetahuan.............................................................................75
4.3.5
Sikap Responden........................................................................................77 4.3.5.1 Terhadap Pembawa Acara..............................................................77 4.3.5.2 Terhadap Slogan.............................................................................78 4.3.5.3 Terhadap Jenis Masakan-Minuman Nusantara..............................79 4.3.5.4 Terhadap Pengolahan Masakan-Minumana Nusantara..................81 4.3.5.5 Tentang keunikan Kota di Nusantara.............................................82 4.3.5.6 Tentang Sejarah Arsitektur Kota....................................................84 4.3.5.7 Tentang Kunjungan Wisata Mengenai Cerita Budaya...................85 4.3.5.8 Tentang Budaya Indonesia Yang Beranekaragam.........................86
x
4.3.6
Akumulasi Sikap........................................................................................88
4.3.7
Akumulasi Penilaian..................................................................................89
xi
DAFTAR GRAFIK
4.3.1
Identitas Responden 4.3.1.1 Usia Responden..............................................................................58 4.3.1.2 Pendidikan Responden...................................................................59 4.3.1.3 Pekerjaan Responden.....................................................................60
4.3.2
Terpaan Media 4.3.2.1 Frekuensi Menonton.......................................................................61 4.3.2.2 Durasi Menonton............................................................................63
4.3.3
Pengetahuan Responden 4.3.3.1 Waktu Tayang................................................................................64 4.3.3.2 Pembawa Acara..............................................................................66 4.3.3.3 Slogan Acara..................................................................................68 4.3.3.4 (a) Materi Tayang Episode Yogyakarta.........................................70 (b) Materi Tayang Episode Jawa Timur.........................................72 (c) Materi Tayang Episode Sumatra Utara.....................................74
4.3.4
Akumulasi Pengetahuan.............................................................................76
4.3.5
Sikap Responden 4.3.5.1 Terhadap Pembawa Acara..............................................................77 4.3.5.2 Terhadap Slogan.............................................................................78 4.3.5.3 Terhadap Jenis Masakan-Minuman Nusantara..............................80 4.3.5.4 Terhadap Pengolahan Masakan-Minumana Nusantara..................81 4.3.5.5 Tentang keunikan Kota di Nusantara.............................................83 4.3.5.6 Tentang Sejarah Arsitektur Kota....................................................84 4.3.5.7 Tentang Kunjungan Wisata Mengenai Cerita Budaya...................85
xii
4.3.5.8 Tentang Budaya Indonesia Yang Beranekaragam.........................87 4.3.6
Akumulasi Sikap........................................................................................88
4.3.7
Akumulasi Penilaian..................................................................................90
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Industri media massa saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dewasa ini orang dihadapkan kepada berbagai macam media massa yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Media massa tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi, pengetahuan dan hiburan. Akan tetapi dewasa ini media massa juga tidak jarang memberikan pengaruh yang besar terhadap sikap dan prilaku kepada pemirsa, pendengar, maupun, pembacanya. Salah satu media massa yang berperan dalam industri komunikasi adalah televisi. Televisi dalam mengemban fungsinya dianggap mampu menyiarkan informasi yang memuaskan. Hal tersebut dikarenakan karena faktor yang terdapat dalam media audio visual. Pertama faktor immediacy dan yang kedua adalah faktor realism .1 Immediacy mencakup pengertian lengsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung. Realism mengandung makna kenyataan. Informasi yang disiarkan sesuai dengan apa yang terjadi. Berdasarkan faktor immediacy dan realism yang terdapat dalam televisi dapat diketahui bahwa televisi adalah seperangkat alat elektronik yang mampu memberikan pengalaman menonton yang nyata dan sulit dilupakan.
1
Onong Uchanan Effendy, Televisi Siaran dan Praktek, Penerbit Alumni, Bandung, 1984, hal 8.
1
2
Media penyiaran televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audiennya, karena media penyiaran televisi memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi pada umumnya dan khususnya ilmu komunikasi massa. Media penyiaran televisi adalah suatu organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat .2 Melalui televisi produk budaya dan pesan akan tersampaikan, yang dirangkum dalam suguhan program acara yang akan disiarkan. Media juga berfungsi memberikan informasi bagi pemirsa. Khalayak sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus akan informasi tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar, kita belajar berbagai macam keterampilan melalui media.3 Telihat jelas bahwa fungsi media televisi pada intinya adalah sebagai hiburan, informasi, dan pendidikan. Fungsi media televisi sebagai hiburan bagi pemirsa yang membutuhkan kepuasan batin, dan fungsi informasi bagi mereka yang membutuhkan berita, serta pendidikan bagi mereka yang membutuhkan pengetahuan. Adapun fungsi televisi tersebut dapat terealisasikan dan terintregasi melalui program acara atau tayangan yang akan disiarkan di televisi. Di industri media penyiaran televisi, program acara merupakan hal yang terpenting bagi kelangsungan hidup televisi. Program adalah segala sesuatu hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan
2
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa sebuah analisis media televisi, PT.Rineka Cipta, Jakarta,1996, hal 24-25. 3 Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbosa Rekatama Media, Bandung, 2007, hal 18
3
audiensnya.4 Hal ini jelas bahwa program atau acara yang disajikan televisi mempengaruhi daya tarik audien untuk mengikuti program acara yang ditayangkan di televisi berdasarkan kebutuhanya masing-masing. Kebutuhan akan hiburan, informasi, dan pendidikan dalam program acara televisi merupakan kebutuhan yang mendasar yang kemudian direalisasikan lewat menonton, dari menonton itulah kemudian televisi memberikan pengaruh terhadap sikap dan prilaku audiennya agar dapat mengikuti sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. Ahmad Samsul Ulum mengatakan bahwa sulit dipungkiri betapa dahsyatnya pengaruh atau efek televisi terhadap pembentukan mental masyarakat, serta ikut mempengaruhi sikap pemirsa bahkan menciptakan persepsi dan penilaian..5 Maka tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa media televisi secara aktif ikut andil didalam transformasi budaya bangsa.6 Hal ini juga sejalan dengan teori kaum bahavioris, dimana sikap dan prilaku manusia tidak ada begitu saja sejak lahir, sikap dan prilaku manusia merupakan hasil dari pengalaman dan penginderaan dalam kehidupan sehari-hari yang didapat dari proses komunikasi,7 dalam hal ini proses komunikasi yang dimaksud adalah menonton televisi. Jalaludin Rakhmat juga mengatakan secara biologis sikap dan prilaku manusia merupakan hasil proses dan dinamika syaraf faali, hal itu disebabkan dalam diri manusia dibekali dengan syaraf yang berfungsi sebagai penerima rangsanng (sensor neuron), sel syaraf yang berfungsi sebagai penanggap rangsang (connector neuron), dan sel syaraf yang berfungsi sebagai
4
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelolah Radio dan televisi, Ramdina prakarsa, Tangerang, 2005. 5 www.rozix.wordpress.com 6 Koran Suara Merdeka 22 Agustus 2006. 7 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Edisi revisi, hal 45
4
penanggap rangsang (motor neuron). Maka setiap rangsangan yang diterima oleh organisme dapat dengan cepat di teruskan atau di tanggapi. Dengan berfungsinya secara harmonis ketiga struktur neuron tersebut jelas dapat di tarik kesimpulan pengalaman audio
visual
menonton televisi
dapat
memberikan pengaruh atau efek terhadap sikap dan prilaku audien. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap dan prilaku manusia salah satunya adalah teknologi. Pengaruh teknologi terhadap sikap dan prilaku manusia sering dibicarakan orang. Revolusi teknologi sering disusul dengan revolusi dalam sikap dan prilaku sosial.8 Salah satu contoh konkrit dari faktor teknologi yang dimaksud adalah pengaruh tayangan televisi terhadap sikap dan prilaku manusia, dimana televisi merupakan evolusi dari perkembangan teknologi. Pada intinya tayangan atau program acara yang ada di televisi memiliki tujuan yang jelas yang dapat memberikan pengaruh terhadap sikap dan prilaku manusia. Dengan demikian, apa yang menjadi target dalam menyampaikan informasi tentang pengetahuan, hiburan dan pendidikan tercapai dengan maksimal. Selain itu, televisi juga merupakan suatu media yang memiliki kelebihan secara audio visual, dengan menyajikan beragam jenis program televisi agar penonton dirumah tidak merasa jenuh, adapun salah satu jenis programnya adalah feature. Pengertian istilahnya sendiri, Feature, mengandung makna utama, istimewa, yang diutamakan, atau yang ditonjolkan, bahkan Evans mengartikan sebagai hal yang terkemuka atau mencolok (to be promonentin), dan Syake
8
Jalaluddin Rakhmat, Ibid
5
menambahkannya dengan pengertian disinctive (khusus atau tersendiri)9. Enslikopedi nasional menjelaskan suatu pengertian feature sebagai suatu ulasan, tinjauan atau mengenai suatu masalah atau peristiwa yang sedang hangat diberitakan oleh pers,atau di perbincangkan oleh khlayak. Dengan demikian feature dapat diartikan sebagai artikel atau tayangan yang khusus dan istimewa atau ditonjolkan untuk bisa menarik perhatian dan dinikmati pembaca (surat kabar,majalah), pendengar (radio), atau penonton (televisi), sehingga mereka mau menikmatinya dengan membaca, mendengar, atau menonton siaran yang sajikan.10 Feature menurut Jim Atkis Jr yaitu liputan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan audien atau pemirsa, melalui penjelasan rinci, lengkap, serta mendalam. Feature menurut Antonius Darmanto, merupakan suatu paket program yang mengangkat satu topik yang ditinjau dari berbagai segi permasalahan seperti: ekonomi, sosial, budaya, pendidikan,dan lain-lain, dengan memadukan berbagai format dasar (sub format) untuk penyajiannya; dimana aspek suara dan gambar merupakan bagian integral yang membentuk kesatuan karya audio dan visual.11 Pada intinya feature merupakan suatu jenis program acara yang boleh disajikan dengan merangkai beberapa form program sekaligus, misalnya wawancara, show, vox pop, puisi, musik, opini, dan ekspresi.12 Abstrak dari penjelasan diatas
adalah, dimana TRANS TV (PT
Televisi Transformasi Indonesia) sebagai salah satu stasiun televisi swasta 9
Kustadi Suhadang, Pengantar Jurnlistik, Bandung, Nuansa, 2004, hal 109. Kustadi Suhadang, ibid, hal 109. 11 Kustadi Suhadang, ibid, hal 109 12 R.M. Soenarto, Manajemen Penyiaran Televisi, Institurt Kesenian Jakarta, Jakarta, 2002, hal 59. 10
6
yang ke-8 dengan visi : menjadi telvisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder, menyampaikan program-program yang berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat, dan memiliki misi: yaitu stasiun televisi yang dapat di jadikan wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.13 Adapun salah satu bentuk realisasi atas visi dan misi TRANS TV dalam kiprahnya di dunia penyiaran Indonesia adalah dengan memproduksi tayangan-tayangan yang bermutu ,salah satu jenis program acara yang dibuat sendiri (in house production) adalah feature Wisata Kuliner. Tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV yang mulai tayang sejak tanggal 3 Juli 2006, adalah program televisi yang mengangkat tema beragam makanan, khususnya yang disajikan oleh warung-warung pinggir jalan dan berharga murah serta dipenuhi pelanggan. Istimewanya, tempattempat yang dikunjungi tersebar diseluruh pojok kota, kabupaten, kota provinsi, atau ibu kota. Program ini dipandu oleh Bondan Winarno, dan tayang dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 14:00 sampai dengan 14:30 WIB,dengan durasi 30 menit including commercial break, dan Wisata Kuliner Weekend yang tayang setiap hari Sabtu pukul 07:30-08:00.14 Uniknya program ini, pemirsa di ajak berkeliling tempat-tempat menarik diseluruh nusantara bahkan mancanegara sambil mencicipi kelezatan
13 14
www.transtv.co.id. www.transtv.co.id.
7
makanannya. Selain itu, program ini juga menceritakan keunikan sebuah kota, mulai dari sejarah, arsitektur, hingga budayanya. Tak hanya itu, Wisata Kuliner akan mengajak pemirsa mencari warung ataupun restoran yang khas dikota tersebut untuk sarapan pagi, makan siang, atau makan malam. Tak lupa pula pada akhir acara, program ini juga akan berkeliling ke berbagai toko ataupun kedai mencari makanan kecil khas kota tersebut untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Inilah tayangan feature Wisata Kuliner yang mengilhami penulis dalam membuat penelitian, yaitu untuk mengetahui bagaimana penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV. Dalam hal ini penulis memilih tayangan Wisata Kuliner, mengingat tayangan tersebut merupakan tayangan yang bersifat edutaiment artinya dapat memberikan hiburan dan mengandung unsur pendidikan. Selain itu tayangan Wisata Kuliner dalam proses penyampaian pesannya sesuai dengan salah satu fungsi dari komunikasi massa yaitu, sebagai sosialisasi dan pewaris nilai-nilai.15 Dalam hal ini adanya suatu proses sosialisasi dan pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi sebelumnya kegenerasi-generasi berikutnya.
Nilai-nilai
budaya
tersebut
seputar
masakan
nusantara,
menceritakan keunikan sebuah kota, mulai dari sejarah, arsitektur, hingga budayanya (adat istiadat). Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian Ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug, karena Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug tersebut memiliki latar belakang kegiatan yang erat kaitannya dengan content program yang di ulas 15
Sasa Djuarsa Sendjaja,Universitas Terbuka, Jakarta, 2004, hal 7.22-7.25
8
dalam tayangan Wista Kuliner, khususnya menyangkut masakan dan budaya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Cileug dengan berbagi ilmu keterampilan kepada ibu-ibu dan warga sekitar salah satunya adalah ketrampilan memasak. Wujud kecintan mereka terhadap masakan tidak hanya sekedar memasak untuk keluarga tetapi juga di ekspresikan melalui beragam kegiatan seperti perlombaan, demo masak yang diselenggarakan di aula kelurahan setempat, dan lomba masak tradisional (seperti tumpeng), serta lomba merias wajah dengan pakaian tradisional yang biasa diselenggarakan pada saat hari raya kemerdekaan dan hari Kartini. Mereka juga dalam beberapa kesempatan mengadakan rekreasi ketempattempat wisata yang rata-rata bernilai sejarah dan budaya. Dalam hal ini tayangan Wisata Kuliner sebagai jembatan bagi Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya untuk mendapatkan pengalaman lebih berupa pengetahuan seputar masakan dan budaya. Penulis juga membatasi penelitian ini pada periode Maret 2008, mengingat pada bulan tersebut tayangan Wisata Kuliner terdapat salah satu episode yang banyak mengulas Kota Yogyakarta, yang merupakan kota budaya. Yogyakarta adalah daerah istimewa yang sarat dengan sejarah dan peninggalan budaya pada masa lampau yang tetap terjaga, serta banyak menghasil kreasi berupa masakan dan kerajinan tangan16, hal tersebut sangat mencerminkan dan mewakili content program Wisata Kuliner yang berkonsep mengulas budaya nusantara, serta mencerminkan latar belakang kegiatan Ibuibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya yang memiliki ketertarikan tersendiri terhadap masakan dan budaya nusantara. 16
www.indofamily.net
9
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimana penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadapa tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV periode Maret 2008?”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penulis meneliti permasalahan ini adalah ingin mengetahui ”penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV peiode Maret 2008”.
1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1
Signifikansi Akademis Secara akademis khususnya bagi Fakultas Ilmu Komunikasi, penelitian ini diharapakan dapat memberikan kontribusi pengetahuan di bidang broadcasting mengenai penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner di TRANS TV.
10
1.4.2
Signifikansi Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi kepada stasiun televisi, khususnya TRANS TV demi eksistensi dan kemajuan tayangan feature Wisata Kuliner.
11
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi Massa 2.1.2
Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi terdiri dari beberapa jenis dalam konteksnya, salah
satunya adalah komunikasi massa. Pengetian komunikasi massa menurut DeFleur, komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikatorkomunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secra luas,
dan
secra terusmenerus,
menciptakan
makna-makna
yang
diharapakan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. pada prinsipnya17. Dalam teorinya DeFleur yaitu teori Stimulus-Respons (Rangsangan-Tanggapan), atau biasa disebut model S-R, yang pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audien. Model S-R dapat digambarkan sebagai berikut:18 S ----- O ----- R Gambar 3.1.1 Seperti yang telihat dalam gambar diatas, model ini memberikan gambaran tentang tiga (3) elemen penting : Stimulus-S (Rangsangan
17 17 18
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2004, hal 7.3 Sasa Djuarsa Sendjaja, ibid, hal 5.14
12
yakni pesan); Organisme-O (Penerima/ receiver); dan Respons-R (Tanggapan/Efek). Stimulus
berupa
rangsangan
yakni
pesan-pesan
yang
ingin
disampaikankan oleh media massa kepada khalayak untuk kemudian menimbulkan tanggapan berupa efek,yang meliputi tiga tataran yaitu, efek kognitif, afektif, dan behavioural19. Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep penilaian yang mengacu pada teori StimulusRespons, dimana penilaian bagian dari efek afektif dimana ada kaitanyya dengan emosi dan sikap. Penilaian yang dimaksud adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, Penilaian bersifat evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan dan tidak menyenangkan20. Dalam hal ini penonton akan menilai sesuatu positif jika merasa tertarik terhadap stimulus yang ada, dan sebaliknya akan menilai sesuatu negatif jika merasa tidak tertarik terhadap stimulus yang ada, serta akan menilai netral jika penonton merasa biasa saja terhadap stimulus yang ada. ebelum meneliti penilaian maka diawali dengn tahap pengetahuan untuk mengetahui pemahaman khalayak, pengetahuan yang dimaksud yang dimaksud adalah, apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau di persepsi khalayak. Prinsip stimulus-respons ini merupakan dasar dari teori jarum hipodemik, dalam teori ini isi media dipandang sebagai obat yang disuntikkan kedalam pembuluh darah audience, yang kemudian diasumsikan akan bereaksi seperti yang diharapkan. Hal pertama yang
19 20
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 217 Jalaludin Rakhmat, op,cit., 1996, hal 41.
13
mendasari konsep ini adalah gambaran mengenai suatu masyarakat modern yang merupakan agregasi dari individu-individu yang relatif terisolasi yang bertindak atas kepentingan pribadinya, yang tidak terlalu terpengaruh oleh kendala dan ikatan sosial. Kemudian hal kedua yang mendasari adalah suatu pandangan yang dominan mengenai media massa yang seolah-olah sedang melakukan kampanye untuk mobilisasi prilaku sesuai dengan tujuan dari berbagai kekuatan
yang ada dalam
masyarakat.21 Model S-R kemudian di modifikasi oleh DeFleur, dimana penerimaan khalayak atas berbagai stimulus yang disampaikan kepada media massa bebeda antara satu orang dengan orang lainnya, hal ini di karenakan pengaruh yang terjadi tidak semata-mata diakibatkan oleh adanya stimulus, tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor personalitas.22 Penerapan dari komunikasi massa berdasarkan teori S-R dalam penelitian ini adalah, suatu proses komunikasi diawali dengan rangsangan (stimulus) seorang pembawa acara yaitu Bondan Winarno dalam menyebarkan pesanpesannya mengenai hal yang berhubungan dengan wisata kuliner seputar masakan,sejarah arsitektur kota dan budaya nusantara, kepada Ibu-ibu PKK Kelurahan
Sudimara
Jaya
Ciledug
sebagai(receiver)
kemudian
menimbulkan efek (respons) berup penilaian. Dalam hal ini penulis mengangkat judul penelitian berupa penilaian Ibu-ibu PKK kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner.
21 22
Sasa Djuarsa Sendjaya, ibid. Sasa Djuarsa Sendjaya, ibid, hal 5.15.
14
Penilaian
tersebut
bersifat
evaluatif,
artinya
mengandung
nilai
menyenangkan (positif) dan tidak menyenangkan (negatif).
2.1.2
Karakteristik Komunikasi Massa Ada tujuh ciri khas atau kharakteristik dari komunikasi massa, diantaranya adalah: 23 1
Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural.
2
Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi.
3
Pola penyampaian pesan media massa secara cepat.
4
Penyampaian pesan melalui media massa cendrung berjalan satu arah.
5
Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi.
6
Penyampain pesan melalui media massa dilakukan secara berkala.
7
Isi pesan media massa mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek budaya, dalam penerapannya dipenulisan ini adalah stasiun penyiaran TRANS TV yang memproduksi program acara Wisata Kuliner yang memiliki content aspek budaya.
23
Sasa Djuarsa Sendjaya, op.cit., hal 7.5 - 7.9
15
2.1.3
Tujuan dan Fungsi Komunikasi massa Komunikasi yang dilakukan melalui media massa memilik tujuan dan fungsi, adapun tujuan dan fungsi komunikasi menurut Lasswell dan Wright (1975) adalah sebgai berikut : 24
1. Pengawasan Lingkungan. Fungsi
pengawas
lingkungan
menunju
kepada
upaya
pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi didalam dan diluar lingkungan suatu masyarakat. 2. Korelasi antar bagian
dalam masyarakat untuk menanggapi
lingkungan. Fungsi korelasi meliputi interpretasi terhadap informasi dan perskripsi (memberi petujuk atau alternatif) untuk mencapai konsensus dalam upaya mencegah konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi, karena adanya informasi tentang lingkungan tersebut. 3. Sosialisasi dan pewarisan nilai-nilai. Fungsi sosialisasi menunjuk pada upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai serta norma-norma dari suatu generasi kepada generasi yang berikutnya. 4. Hiburan. Fungsi hiburan menunjukkan pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan kepada khalayak yang luas.
24
Sasa Djuarsa Sendaaja, op.cit., h- 7.22-7.25.
16
Paul F. Lazarsfeld dan Robert K. Merton melengkapi fungsi komunikasi dari apa yangtelah di uraikan oleh Lasswell dan Wright yaitu, 25 5. Mengukuhkan status (status conferral). Dalam setiap masyarakat legitimasi atau pengukuhan status oleh masyarakat akan diberikan pada ide-ide, isu-isu, orang- orang, organisasi, atau gerakan tertentu, media massa memiliki fungsi untuk memberikan status masyarakat ini. 6. Memperkokoh norma-norma sosial. Media massa akan melaporkan adanya penyimpanganpenyimpangan dari norma-norma yang ada di masyarakat.
2.1.4
Media Komunikasi Massa Proses komunikasi massa dalam penerapannya menggunakan media komunikasi massa sebagai sarana untuk menyampaikan pesan, adapun media komunikasi massa tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, diantaranya adalah : 26 1. Media cetak. Terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid, poster, buklet, leaflet, spanduk, dan lain-lain. 2. Media elektronik. Terdiri dari film, radio, televisi, dan media elektonik yang baru berdasarkan
25
perkembangannya
seperti,
telematika,
komputer
Paul F. Lazzarfeld dan Robert K Merton, Mass Communication Popular Taste and Organized Social Action, 1971. 26 A. Alatas Fahmi, Yayasan Pengkajian Ilmu Komunikasi Massa Depan, 1997, hal 31-33
17
komunikasi, dan sejenisnya yang mencakup beberapa system teknologi ; sistem transmisi, (melalui kabel dan satelit), sistem miniaturisasi, dll.
2.2 Televisi Sebagai Media Massa 2.2.1
Pengertian Televisi Televisi adalah media massa yang menyampaikan pesannya secara Audio visual, artinya televisi dapat dilihat dan didengar sehingga memudahkan
masyarakat
dalam
menerima
pesan-pesan
yang
disampaikan televisi. 27 Televisi adalah bagian dari kebudayaan audio visual baru yang merupakan medium yang paling kuat pengaruhnya dalam membentuk sikap dan kepribadian baru masyarakat secara luas. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampikan sesuatu, seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan.28 2.2.2
Karakteristik Televisi. Sebagai media audio visual, televisi memiliki karakteristik sebagai berikut :29 1. Informasi
disampaikan
kepada
komunikan
melalui
pemancaran atau transmisi.
27
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, Jakarta 2003, hal 5. Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi,Grasindo, 1997, hal 7. 29 J.B. Wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi , Jakarta, Grafiti, 1996, hal 8-9.
28
proses
18
2. Isi pesan audio visual, artinya dapat didengar dan dilihat secara bersamaan pada waktu ada siaran. 3. Sifatnya periodik atau tidak dapat diulang. 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan), pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas. 5. Serentak dan global. 6. Meniadakan jarak dan waktu. 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sedang terjadi secara langsung dan orisinil. 8. Bahasa yang digunakan formal dan nonformal (bahasa tutur.) 9. Kalimat singkat, padat, jelas, dan sederhana. 10. Tujuan akhir dari penyampaian pesan untuk menghibur, mendidik, kontrol sosial, menghubungkan atau sebagai bahan informasi. 2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Televisi. 1
Keunggulan televisi Dilihat dari sisi pragmatis: a. Menyangkut isi dan bentuk,media televisi walaupun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realitas,dan tidak terbatas. b. Menyangkut
hubungan
dengan
khalayak,
media
televisi
mempunyai khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan, tanpa perhatian sepenuhnya, dan intim..
19
c. Media televisi memiliki tokoh berwatak (baik riil ataupun yang direkayasa), sementara media lain (khususnya film) hanya memiliki bintang yang direkayasa. Keunggulan televisi dilihat dari sisi teknologis: a. Mampu menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan, sehingga dapat mengantarkan secara langsung suatu peristiwa di suatu tempat ke berbagai tempat lain yang berjarak sangat jauh. b. Mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah jangkauannya dan mendorong khalayaknya memperoleh informasi dan melakukan interaksi secara langsung. 2
Kelemahan televisi.
Dilihat dari sisi pragmatis dan teknologis : a. Kecendrungan televisi untuk menempatkan khalayak sebagai obyek yang pasif, sebagai penerima pesan. b. Media televisi juga mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang
cepat
tanpa
mempertimbangkan
perbedaan
tingkat
perkembangan budaya dan peradaban yang ada diberbagai diwilayah jangkauannya. c. Media televisi bersifat sangat terbuka dan sulit dikontrol dampak negatifnya, karena kekuatan media ini, mampu menyita waktu dan perhatian khalyaknya untuk meninggalkan aktivitasnya yang lain pada waktu yang bersamaan.
20
d. Cepatnya perkembangan teknologi penyiaran televisi bergerak mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayaknya di berbagai wilayah yang berbeda. 2.2.3 Fungsi Televisi 1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia. Fungsi ini sering disebut fungsi informasi, dimana televisi mengamati kejadian yang ada didalam masyarakat dan dunia, untuk kemudian melaporkan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan. 2. Menghubungkan satu dengan yang lain Fungsi ini meliputi interpretasi terhadap informasi dan perskripsi (memberi petunjuk atau alternatif) untuk mencapai konsensus dalam upaya mencegah kosekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi, apabila berita yang disajikan dengan publisitas yang berlebihan dapat menimbulkan mobilisasi yang berlebihan pula. 3. Menyalurkan kebudayaan. Televisi disini berfungsi sebagai transmisi dalam mewariskan norma-norma dan nili-nilai budaya dari satu generasi ke generasi yang berikutnya. Televisi lebih proaktif, dimana televisi tidak hanya mencari, tetapi juga ikut mengembangkan kebudayaan, fungsi ini dilihat sebagai pendidikan. 4. Hiburan. Televisi disini berfungsi sebagai upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberiakan hiburan kepada khalayak. Hiburan
21
merupakan rekreasi,artinya berkat hiburan khlayak menjadi lebih bersemangat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang lain. 5. Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat. Fungsi kelima ini sering menjadi bahan diskusi, karena mudah disalahgunakan oleh seorang penguasa. Akan tetapi dalam situasi tertentu fungsi ini cukup masuk akal. Misalnya terjadi wabah penyakit disatu daerah, televisi bisa memberitakan berdasarkan fungsinya sebagai suatu pengawas. Berita mengenai wabah penyakit ini
kemudin
dapat
dihubungkan
dengan
keterangan
tentang
vaksinnasi, tetapi hal tersebut tidaklah cukup, televisi jug harus memberikan motivasi dan mengajukan supaya orang mau di bantu secara preventif. 30
2.3 Program Televisi. 2.3.1 Pengertian Program Televisi. Televisi dalam menjalankan fungsinya sebagai media massa memproduksi program acara sebagai wadah untuk menyampaikan pesanpesan yang ingin disampaikan, baik itu informasi, hiburan, maupun pendidikan. Program itu sendiri berasal berasal dari bahasa Inggris Programme atau Program yang berarti acara atau rencana. Program televisi adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program atau acara televisi yang
30
Ruedi, Hofmann, Dasar-dasar Apresiasi Program Televisi, Grasindo, Jakarta, 1999, hal 54-55.
22
disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran televisi. 31 Penerapannya dalam penulisan ini adalah stasiun televisi TRANS TV dengan memproduksi salah satu program yaitu feature Wisata Kuliner, yang diharapkan mampu menarik audien sesuai dengan definisi diatas. 2.3.2 Karakteristik Program Televisi. Televisi merupakan bagian dari media massa yang memiliki unsur audio visual dalam menyampaikan pesannya, pesan yang ingin disampikan oleh televisi dikemas melalui program televisi yang disajikan untuk khalayak. Adapun sifat dari
program telivisi adalah sebagai
berikut : 1. Karya artistik, dimana sebuah program memiliki nilai-nilai yang mengutamakan sisi art, keindahan, bersifat fiksi dan non fiksi, sasaran pada khalayak, memenuhi rasakagum, improvisasi tidak terbatas, isi pesan terikat kode moral, pengguna bahasa bebas, serta imajinasi kuat. 2. Karya jurnalistik, terdiri dari sifatnya, diantaranya ; bersumber dari berbagai peristiwa yang terjadi sebenarnya, mengutamakan ke aktualan informasi, faktual, terikat waktu, sasaran kepercayaan dan kepuasan, memenuhi rasa ingin tahu, improvisasai terbatas, isi pesan terikat pada kode etika, menggunakan bahasa jurnalistik.
31
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, op.cit., hal 97.
23
2.3.3 Jenis-jenis Program Televisi Televisi memiliki kelebihan dari segi audio visual, untuk itu stasiun televisi menyajikan beragam jenis-jenis program televisi untuk menarik khalayak agar tidak cepat jenuh dalam menonton, yaitu dengan menampilkan variasi program acara televisi. Adapun jenis-jenis program acara yang ditampilkan adalah : 32 1. Talk Show Talk show adalah program acara televisi menngenai perbincangan percakapan orang perorangan atau beberapa orang tentang suatu masalah yang hangat. 2. Reportase Reportase
adalah
suatu
program
acara
televisi
yang
menyajikan berita-berita aktual. 3. Feature Salah satu jenis program acara yang memiliki kekhasan dengan memadukan format dasar penyiaran diantaranya artistik audio, wawancara, show, fox pop, puisi, musik, nyanyian, dan sandiwara secara kreatif, dan kapan saja karena tidak terikat dengan aktualitas.
32
R.M. Soenarto, Manajemen Penyiaran Televisi, Institurt Kesenian Jakarta, Jakarta, 2002, hal 59.
24
4. Variety musik Variety musik berisi berbagai jenis lagu dan dipandu oleh satu atau dua orang presenter. Dalam program ini disispi lelucon, sulap,atau acara lain nonmusik, agar acara tidak membosankan, dan diselenggarakan dipanggung (stage) atau studio. 5. Sinetron drama Sinetron drama berisikan cerita fiksi atau nonfiksi (true story). Menurut istilah Festifal Film Indonesia jenis sinetron terbagi atas : a. Sinetron seri adalah sinetron yang terdiri dari bebrapa episode. Episode satu dan episode lainnya berdiri sendiri, tetapi memunculkan pemain-pemain tetap. b. Drama lepas adalah drama yang terdiri dari satu episodedan panjang durasi 90 menit. c. Drama serial Drama serial adalah drama yang terdiri dari beberapa episode, dimana satu episode dengan episode lainnya berhubungan atau bersambung. Dalam drama ini
penonton diajak untuk
menyaksikan secara continue sampai selesai, agar penonton mengetahui jalan cerita.
25
6. Sinetron Komedi Sinetron komedi adalah program televisi mengenai cerita dramatik berkarakter
ringan
dan
berisi
humor.
Adegan-adegannya
menyenangkan dan happy ending. 7. Video klip Video klip adalah format acara mengenai lagu-lagu yang diperdengarkan kepada audien dan tujuannya untuk mempromosikan lagu tersebut. 8. Stage play Stage play adalah program televisi yang aktivitasnya berlangsung di panggung dan para pemain hanya berada disekitar panggung, tetapi panggung dan dekorasi bisa diganti-ganti sesuai situasi. 9. Dokumenter Program dokumenter tersusun seperti membuat dokumentasi, pembuataanya direncanakan terlebih dahulu, disiapkan naskah, dilakukan pengumpulan data, survey, mencari referensi dan topik mengenai peristiwa kehidupan, sejarah maupun perilaku yang muncul di masyarakat. Dokumenter merupakan acara televisi yang mirip dengan feature yang membedakan acara ini dengan feature adalah adanya
26
hubungan sejarah atau masa lampau dengan topik yang akan ditayangkan dalam program dokumenter, selain itu dalam waktu penayangannya sebuah dokumenter memerlukan waktu tertentu, biasanya untuk mengingatkan pemirsanya pada kejadian tertentu. Sedangkan feature dapat ditayangkan kapan saja. 10. Dokudrama Dokudrama adalah program dokumenter yang didramatisir, diberi peran, ada dialog, dibuat set yang sesuai dengan adegan tertentu. 11. Musik Adalah program televisi yang berisikan konser musik seorang penyanyi atau sebuah group band. Dapat berlangsung di studio sebuah stasiun televisi maupun ditempat lain. 12. Kuis Adalah acara yang menampilkan suatu permainan dengan cara dan hadiah tertentu,acara ini juga menampilkan seorang tokoh atau para penontonnya sebagai peserta kuisnya. 13. Variety informasi publik Program ini sama dengan variety info bisnis, hanya diprogramkan nuntuk penerangan masyarakat luas atau public service dan tidak ada unsur komersialnya.
27
14. Olahraga Program ini berisikan pertandingan olahraga baik langsung maupun tunda, dan selain itu dapat disajikan seperti berita..Selain itu televisi memiliki program acara siraman rohani atau keagamaan, infotainment dan iklan. 2.4 Feature Televisi 2.4.1 Pengertian Feature Televisi Keanekaragaman program televisi merupakan karya yang bertujuan untuk mencerdaskan dan menginformasikan pemirsannya dengan memadukan kreativitas seni, teknologi dan hiburan. Segala sesuatu yang terjadi disekitar kita dapat dijadikan imajinasi ataupun ide cemerlang diatas kertas, dan kemudian dirubah menjadi program audio visual yang mudah di mengerti oleh pemirsanya, dalam hal ini salah satu jenis program audio visual tersebut adalah feature televisi. Feature adalah salah satu jenis program acara yang memiliki kekhasan dengan memadukan format dasar penyiaran diantaranya artistik audio, wawancara, show, fox pop, puisi, musik, nyanyian, dan sandiwara secara kreatif, dan kapan saja karena tidak terikat dengan aktualitas. 33 Feature menurut Jim Atkis Jr yaitu liputan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan ,ataupun yang menambah pengetahuan audien atau pemirsa, melalui penjelasan rinci, lengkap,serta mendalam.
33
R.M. Soenarto, Manajemen Penyiaran Televisi, op.cit., hal 59
28
Feature menurut Antonius Darmanto, merupakan suatu paket program yang mengangkat satu topik yang ditinjau dari berbagai segi permasalahan seperti: ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lain-lain, dengan memadukan berbagai format dasar (sub format) untuk penyajiannya; dimana aspek suara dan gambar merupakan bagian integral yang membentuk kesatuan karya audio dan visual. Dalam penulisan ini feature televisi yang akan di teliti oleh penulis adalah feature Wisata Kuliner yang mengangkat tentang aspek budaya, khususnya budaya kuliner Indonesia. 2.4.2
Perkembangan Feature Feature dalam perkembangannya merupakan gabungan antara unsur dokumentasi, opini, ekspresi. Karya puisi, musik, dan nyanyian merupakan ungkapan ekspresi dari pokok bahasan yang disajikan, namun kurang bernilai faktual. Unsur ekspresi biasanya lebih dipakai untuk menciptakan suasana. Sementara, opini dalam bentuk uraian, voxpop, atau wawancara dapat berupa sajian yang diharapkan saling memperkaya pandangan dan mempertajam pokok bahasan yang disajikan. Sebaliknya, kejadian-kejadian dan fakta-fakta merupakan unsur dokumentasi yang memberikan bukti dan memperkuat argumentasi mengenai pokok bahasan itu.34 Pada intinya perkembangan feature
dapt dilihat dari
pengemasan programnya yang menggabungkan beberapa unsur yaitu, dokumentasi, opini, dan ekspresi, yang pada akhirnya akan memberikan nilai daya tarik tersendiri untuk menarik audiennya.
34
Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, Jakarta, PT. Gramedia,1997, hal 24
29
2.4.3
Jenis-jenis Feature Televisi. Feature ditelevisi dibagi kedalam beberapa jenis: 35 1. Feature biografi (profil) Mengisahkan riwayat seseorang atau mengenai perjalanan hidup, keluarga dan apa saja yangtelah dicapainya. Selain ini dapat menyoroti kehidupan seseorang yang sifatnya unik dan luar biasa. 2. Feature How to do it (keahlian.) Feature yang berisiskan mengenai keahlian atau bagaimana cara melakukan sesuatu hal. 3. Feature Human interest Feature yang mengungkapkan sisi-sisi kemanusiaan seseorang dan dituangkan dalam sebuah siaran televisi. Human interest sebagai peristiwa yang cocok disiarkan oleh televisi,karena membuat khalayak menyaksikan secara langsung dan merasa dekat, walaupun kisah tersebut berasal dari tempat jauh Unsur-unsur human interest yang baik adalah : a. Hal-hal yang tidak bisa (unusualness) b. Berisi benturan (conflict) c. Berisi humor d. Masalah sex e. Romance f. Ketegangan (suspense) g. Cerita yang menimbulkan rasa simpati h. Mengandung tragedy
35
Fred Wibowo, op.cit., hal 33.
30
i. Manusia lanjut usia. 4. Feature mengenai flora dan fauna ( human touch) Feature yang mengisahkan keadaan suatu tumbuhan
dan
binatang serta cara hidupnya. Selain itu juga mengisahkan mengenai keunikan dan tingkah laku dari tumbuhan dan binatang tersebut. 5. Feature peninggalan sejarah Mengisahkan suatu peristiwa masa lalu dan masih berhubungan dengan masa kini. Feature sejarah dapat mengisahkan bangunanbangunan tua, prasasti ataupun perihal latar belakang nama suatu daerah. Feature sejarah mempunyai ciri-ciri : a. Faktanya harus aktual (dilihat daru hubungan sejarah.) b. Sifatnya unik, lain dari pada yang lain. c. Membuat cakrawala baru atas cerita yang sudah dikenal secara luas. d. Meluruskan anggapan atau pendapat umum yang keliru. e. Menawarkan
spekulasi
menarik
yang
umum
dalam
pengandaian/menjawab berbagai teka-teki sejarah. 6. Feature perjalanan dan petualangan. Feature yang mengisahkan perjalanan seseorang atau reporter kesuatu daerah atau objek wisata menarik yang disiarkan oleh televisi. Sementara feature petualangan melukiskan pengalamanpengalaman istimewa dan mencengangkan. Dalam penelitian ini penulis meneliti tayangan feature Wisata Kuliner yang termasuk dalm jenis feature perjalanan dan petualangan. Feature Wisata Kuliner mengisahkan perjalanan seorang reporter
31
dari satu daerah ke daerah lain yang menarik dan memiliki khas masakan nusantara yang banyak diminati oleh banyak orang dan disajikan diwarung-warung pinggir jalan dengan harga murah. Dalam tayangan feature Wisata Kuliner ini reporter melukiskan pengalamanpengalamannya yang istimewa ketika menicicipi masakan nusantara, dengan menunjukkan beragam ekspresi dan gesture wajah yang membuat penonton seolah-olah ikut merasakannya. 2.4.4
Karakteristik Feature Karakteristik feature menurut Kark Meters dari WRD-EFD Jerman sebagai berikut :36 1. Proses jalan ceritanya cendrung vertikal dan mendalam. 2. Mengungkapkan gambaran kualitatif (bergradasi dan khas.) 3. Diramu dalam satu topik kehidupan yang riil. 4. Menggambarkan satu kehidupan dalam satu episode. 5. Jalan ceritanya relative dapat diramalkan. 6. Diolah dengan sasaran untuk mengubah sikap audien. Hal ini sesuai dengan penelitian penulis.
2.5 Efek Komunikasi Massa Dalam proses komunikasi pada dasarnya khalayak lebih tertarik bukan kepada apa yang mereka lakukan kepada media, tetapi yang dilakukan media kepada mereka. Khalayak ingin tahu bukan untuk apa mereka membaca surat kabar atau menonton televisi, tetapi bagaimana surat kabar dan televisi menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau 36
Andi Baso Mappatoto, Teknik Penulisan Feature, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hal 3-4
32
menggerakan prilaku mereka. Hal inilah yang disebut sebagai efek atau pengaruh komunikasi. Efek atau dampak komunikasi itu sendiri dibagi menjadi tiga, antara lain: 1
Efek kognitif, efek yang terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau di persepsi khalayak Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi.
2
Efek afektif, merupakan efek yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai.
3
Efek behavioural, yaitu efek yang merujuk pada prilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berprilaku. 37 Selain itu efek atau dampak komunikasi juga diartikan sebagai
pengaruh
yang
ditimbulkan
pesan
komunikator
dalam
diri
komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan, yaitu
kognitif, dimana seseorang menjadi tahu tentang sesuatu yang
belum diketahui sebelumnya. Afektif, yaitu terbentuknya sikap seseorang akibat pesan yang diberikan komunikator, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu. Sedangkan kognatif atau tingkah laku, yaitu yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu. 38) Efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat
37 38
Jalaludin Rakhmat,op.cit., hal-217. Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi, Ghalia Indonesia, Jakarta,2004 hal-27.
33
antara pesan-pesan media dan reaksi audien.39 Penilaian yang diteliti dalam penulisan ini adalah bagian dari efek afektif, dalam hal ini bagaimana tayangan feature Wisata Kuliner dalam pengemasan dan content programnya yang dipandu oleh Bondan Winarno memberikan stimulus, kemudian diharapkan Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya memberikan respon berupa penilaian terhadap tayangan tersebut. 2.6 Penilaian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana penilaian Ibu-ibu PKK, dalam hal ini berkaitan dengan efek afektif, dimana merupakan efek yang timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai. Dalam hal ini penilaian atau nilai yang dimaksud sejajar kaitannya dengan sikap, maka penilaian adalah: 1. Penilaian yang dimaksud adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek. 2. Penilaian mempunyai daya pendorong atau motivasi, bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menetukan apakah orang harus pro dan kontra terhadap sesuatu, mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari. 3. Penilaian
mengandung
nilai
evaluatif:
menyenangkan dan tidak menyenangkan40.
39 40
Sasa Djuarsa Sendjaya, ibid, hal 5.14 Jalaludin Rakhmat, op,cit., 1996, hal 41.
artinya
mengandung
nilai
34
Sedangkan Sarlito Wirawan mengatakan bahwa penilaian adalah kesiapan pada seseorang untuk berindak secara tertntu terhadap hal-hal tertentu. Nilai ini dapat bersifat positif atau negatif. Nilai yang dianut oleh banyak orang adalah nilai sosial, sedangkan nilai yang dianut oleh satu orang tertentu saja disebut nilai individual.41 Penjelasan lain mengenai penilaian oleh Gerungan adalah, penilaians secara umum diartikan sebagai kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu. Penilaian ini berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang. Tingkah laku yang dapat terjadi dan akan diperbuat seseorang dapat diramalkan jika telah diketahui sikapnya. Penilaian belum merupakan suatu tindakan, tetapi baru berupa kecendrungan. Jadi, penilaian merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek tertentu. Dengan kata lain, nilai perlu dikenal telebih dahulu, kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru akan terbentuk sikap.42 Dalam hal ini tayangan feature Wisata Kuliner pada content programnya mengangkat tema beragam makanan yang ada di Indonesia, khususnya yang disajikan oleh warung-warung pinggir jalan dan berharga murah, serta memiliki keunikan tersendiri, dimana Bondan Winarno sebagai reporter tidak hanya menjelaskan beragam masakan saja, tetapi juga sambil mencicipi kelezatan masakannya . Abstrak dari penjelasan diatas adalah bagaimana tayangan feature Wisata Kluiner dalam pengemasan dan content programnya yang dipandu
41 42
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta, 2000, hal 94 Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan, Pustaka Setia, Bandung, 2006, hal121.
35
oleh Bondan Winarno memberikan stimulus, kemudian diharapkan Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya memberikan respon berupa penilaian terhadap tayangan tersebut. Dalam hal ini jika Ibu-ibu akan menilai taynagan Wisata Kuliner positif jika merasa tertarik terhadap stimulus yang ada, dan sebaliknya akan menilai tayangan tersebut negatif jika merasa tidak tertarik terhadap stimulus yang ada, serta akan menilai netral jika khalayak merasa biasa saja terhadap tayangan tersebut. 2.7 Target Khalayak Komunikasi melalui media massa dalam hal ini pengguna media televisi, adalah khalayak atau masyarakat yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural. Khalayak yang heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, suku ras, ataupun status sosial lainnya. Khalayak nyang bersifat anonim artinya antara satu dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Diantara pemirsa televisi satu dengan pemirsa televisi yang lain saling terpisah. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal, golongan, dan batasan-batasan yang lainnya.43 Dalam hal ini penulis mengambil khalayak Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug sebagai objek penelitian Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug adalah Wanita yang telah menikah, yang aktif dalam kegiatan PKK Sudimara Jaya dengan latar belakang kegiatannya memberikan pembinaan kepada para ibu-ibu rumah tangga Sudimara Jaya untuk menciptakan kesejahteraan keluarga bersama.
43
Sasa Djuarsa Sendaya, op.cit., hal 7.5.
36
BAB III METODOLOGI 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menanalisis dan menginterpretasikan.44
Dilihat dari segi pendekatan penelitian, penelitian
mengenai ”Penilaian Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature “Wisata Kuliner” di TRANS TV ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana datanya berupa angka, atau data kualitatif yang diangkakan.45 3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, metode penelitian survey adalah metode yang mengambil dari populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.46
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dalam populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.47
44
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 44. Sugiyono, op.cit, hal 14. 46 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, hal 64-65. 47 Sugiyono, op.cit.,hal 7 45
37
Metode survey membedah dan menguliti sketsa mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus ataupun dengan menggunakan sample. Unit yang digunakan dalam metode penelitian survey termasuk masalah kemasyarakatan (survey social), masalah komunikasi dan pendapat umum (survey pendapat umum) dan sebagainya.48 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan di duga.49 Populasi juga didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.50 Jadi populasi bukan hanya orang tetapi obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek dan subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek dan obyek itu. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug, mengingat Ibu-ibu tersebut memiliki
48
Muhammad Nazir,op.cit. Eko Setyanto, Metode Penelitian Komunikasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2001, hal 18. 50 Sugiyono, op.cit., hal 72
49
38
latar belakang kegiatan yang erat kaitannya dengan nilai-nilai sosial dan budaya. Alasan lain yang membuat peneliti memilih Ibu-ibu PKK karena Ibu-ibu tergolong orang dewasa51 yang merupakan target utama audien dari tayang feature Wisata Kuliner. Jumlah populasi Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya sebanyak 140 orang Ibu-ibu rumah tangga. 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.52
Sampel
yang
diambil
dari
populasi
harus
representatif.53 Jumlah sampel yang dipakai sebagai respoden dalam penelitian ini adalah sebanyak 140 orang, berdasarkan jumlah populasi sebanyak 140 orang Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel 54 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua yaitu:
51
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta, 1980, hal 277. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2004, hal 81. 53 Sugiyono,Ibid, hal 78 54 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2004, hal 81 52
39
3.4.1
Data Primer Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer melalui : 1. Kuesioner Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 55 Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sistem pertanyaan kuesioner yang bersifat tertutup, yang akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh kuisioner yang telah terkumpul. Pertanyaan dalam angket perlu dibuat positif dan negatif agar respoden dalam membeikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis.
56
Dalam penelitian ini kuesioner ditujukan kepada Ibu-
Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug.
55 56
Sugiyono, op.cit.,hal 135-136 Sugiyono, ibid.
40
3.4.2
Data sekunder Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder melalui : 1. Studi Kepustakaan Adalah proses pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian agar menunjang kelengkapan teoriteori yang diterapkan dalam penelitian, dan mencari berbagai pendapat ahli yang berkaitan dengan penelitian ini melalui bukubuku, literature,dll57. 2. Wawancara Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit
atau
kecil.58
Dalam
hal
ini
peneliti
mewawancari Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya untuk mengetahui berapa banyak anggota PKK yang aktif dan latar belakang kegiatan yang bertujuan untuk kesejahteraan keluarga khususnya sosial dan budaya.
57
Sugiyono, op.cit.,hal 129
58
Sugiyono, op.cit.,hal 130.
41
3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1
Pengolahan Data Pengolahan data diawali dengan
mengelompokan data yang
homogen dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden, setelah itu diolah dan dianalisis sehingga data tersebut mempunyai makna untuk memberikan pemecahan bagi masalah yang ada. Di dalam kuisioner yang diberikan kepada responden (sampel) terdapat pertanyaan yang memiliki jawaban bersifat tetutup, dimana responden hanya tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden
dalam
memberikan
jawaban
lebih
serius
dan
tidak
mekanistis.59 Hasil jawaban dalam kuisioner merupakan data primer, dengan menggunakan skala Likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan. Jawaban setiap item pertanyaan mempunyai tingkatan dari yang sangat positif (di beri skor 5) sampai dengan yang sangat negatif (diberi skor 1). Penilian jawaban responden tersebut dapat ditampilkan dalam skala penilaian sebagai berikut :
59
Sugiyono, ibid, hal 138.
42
ITEM INSTRUMEN
SKOR JAWABAN
Sangat Menarik
5
Menarik
4
Sedang
3
Tidak Menarik
2
Sangat Tidak Menarik
1
3.5.2 Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil.60. Berikut ini merupakan perhitungan untuk mengetahui interval dalam perhitungan sesuai bobot masing – masing item yang akan di akumulasi :
60
Sugiyono,Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2004, hal 142-143
43
Interval=
skor.tertinggi jmlh. per tan yaan skor.terendah jmlh. per tan yaan skala
Interval akumulasi pengetahuan :
6 5 6 1 4,8 5 5
Interval 30 24-29 18-23 12-17 6-11
Pengetahuan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Interval akumulasi sikap :
8 5 8 1 6,4 6 5
Interval 36-40 29-35 22-28 15-21 8-14
Sikap Sangat positif Positif Sedang Negatif Sangat negatif
Interval untuk akumulasi penilaian secara keseluruhan :
14 5 14 1 11,2 11 5
Interval 62-70 50-61 38-49 26-37 14-24
Penilaian Sangat positif Positif Sedang Negatif Sangat negatif
3.6 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.6.1
Definisi Konsep Definisi konsep berguna untuk menggambarkan konsep-konsep khusus penelitian yang akan diteliti. Definisi konsep juga mendukung atau menjelaskan latar belakang, gambaran singkat dari penelitian. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan definisi konsep sebagai berikut :
44
1. Penilaian adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, dan bersifat evaluatif, mengandung nilai menyenangkan dan tidak menyenangkan61. Dalam hal ini khalayak akan menilai sesuatu positif jika merasa tertarik terhadap stimulus yang ada, dan sebaliknya akan menilai sesuatu negatif jika merasa tidak tertarik terhadap stimulus yang ada, serta akan menilai netral jika khalayak merasa biasa saja terhadap stimulus yang ada . 2. Tayangan feature Wisata Kuliner, adalah program televisi dengan format feature yang mengangkat tema beragam makanan, yang tersebar diseluruh pojok kota, kabupaten, kota provinsi, atau ibu kota, serta mengangkat keunikan sebuah kota, mulai dari sejarah, arsitektur hingga budayanya. 3
Khalayak dalam komunikasi melalui media massa dalam hal ini pengguna media televisi, adalah khalayak atau masyarakat yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural. Dalam hal ini penulis mengambil khalayak Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug sebagai objek penelitian.
3.6.2 Operasionalisasi Konsep Berdasarkan definisi konsep yang telah dijelaskan penulis diatas, maka penejelasan tersebut dapat dijabarkan melalui operasionalisasi konsep penelitian. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan featureWisata Kuliner di TRANS TV” adalah sebagai berikut : 61
Jalaludin Rakhmat, op,cit., 1996, hal 41.
45
No
VARIABEL
DIMENSI
I
Karakteristi 1.Karakteri k
stik
responden
responden 1. Usia
INDIKATOR
1. Kurang dari 30 tahun. 2. 30 sampai 34 tahun 3. 35 sampai 40 tahun
Responden
4. lebih dari 40 tahun
2.
1. SD
Pendidikan
SKALA
2. SMP
terakhir 3. SMA responden 4. Perguruan Tinggi 3. Pekerjaan
1. Ibu Rumah Tangga 2. Pegawai
Responden. 3. Wirausaha II
Terpaan
Terpaan
Media
Media : 1.Frekuensi
-Sangat Tinggi, jika menonton 5-6
Sangat tinggi.
episode dalam seminggu.
Skor=5
-Tinggi jika menonton 4 episode
Tinggi. Skor=4
dalam seminggu.
menonton -Sedang, jika menonton 3 episode dalam
dalam seminggu.
Sedang. Skor=3
seminggu. . -Rendah, jika menonton 2 episode
2.Durasi
dalam seminggu.
Rendah. Skor=2
-Rendah Sekali, jika menonton l
Rendah sekali.
episode dalam seminggu.
Skor=1
-Sangat tinggi, jika menonton 26-
Sangat tinggi
30 menit (samapi selesai)
Skor=5
46
menonton -Tinggi, jika menonton 21-25 dalam
Tinggi. Skor=4
menit.
setiap -Sedang, jika menonton 16-20 tayangan.
Sedang. Skor=3
menit.
Rendah. Skor=2
-Rendah, jika menonton 11-15 menit.
II
-Rendah sekali, jika menonton 5-10
Rendah sekali.
menit.
Skor=1
Program
1.Pengetah 1.Sangat
Wisata
uan
Kuliner
tehadap
jam tayang Wisata Kuliner
jika
menjawab Sangat
tinggi
(a),hari penayangan lengkap 6 hari Skor=5 (senin
hari dan
tinggi
s/d
penayangan
sabtu) benar
dan
jam
(senin-jumat
jam 14:00WIB) dan (sabtu jam 07:30 WIB). 2.Tinggi, jika menjawab (b), hanya Tinggi. Skor=4 mengetahui 5 hari jam tayang yang benar (senin s/d kamis untuk reguler pukul 14.00) dan (sabtu untuk weekend), jam
(07:30
WIB). 3.Sedang jika menjawab (c), hanya mengetahui
4 hari penayangan Sedang. Skor=4 yang benar (senin s/d rabu untuk reguler jam 14:00) dan (sabtu untuk weekend jam 07:30), Rendah. Skor=2 4.Rendah jika menjawab (d), jika hanya
mengetahui
4
hari
47
penayangan yang benar rabu s/d sabtu namun jam tayang salah. 5.Sangat
rendah,
jika
memilih Rendah
menjawab (e),hari dan jam tayang
sekali
Skor=1
salah. 2.Pengetah 1 Sangat tinggi jika menjawab (a), Sangat tinggi uan
yaitu mengetahui Bondan Winarno dan Gwen sebagai pembawa acara.
tehadap
Skor=1
paling benar dan lengkap.
pembawa acara
2 Tinggi, jika menjawab (b), namun Tinggi. Skor=4 hanya memilih satu presenter saja yaitu Bondan Winarno. 3 Sedang, jika menjawab (c), yaitu Sedang. Skor=3 memilih Bondan Winarno yang benar sebagai presenter wisata kuliner dan Butet Kertaradjasa yang hanya sebagai bintang tamu 4 Rendah, jika menjawab (d),salah ,yaitu memilih Benu Boelu bukan Rendah. Skor = pembawa acara wisata kuliner tapi 2 pembawa acara kuliner di program lain. 5.Sangat
rendah, jika responden
memilih jawaban (e), sangat salah, Rendah sekali. yaitu Tora Sudiro, bukan pembawa Skor =1 acara Wisata Kuliner melainkan lebih dikenal sebagai aktor. Skor =1 3.Pengetah uan
1 Sangat tinggi menjawab (a), yaitu Sangat tinggi ”Mak Nyus! Slogan yang paling sering di ucapkan tiap segmen dan
Skor=5
48
tehadap slogan
tiap episode dalam seminggu. 2 Tinggi, jika menjawab (b), yaitu
Wisata
”Pokoke enak tenan!” slogan yang
Kuliner
diucapkan tidak setiap segmen dan Tinggi. Skor=4 3 s/d 4 episode dalam seminggu 3 Sedang, jika menjawab (c), ”Mantap!” slogan yang diucapkan Sedang tidak setiap segmen dan 2-1 episode Skor=3
dalam seminggu. 4 Rendah jika menjawab (d),Yaitu ”nyam..nyam..!
bukan
slogan Rendah wisata kuliner namun masih ada Skor = 2 kaitan dengan masakan. 5.Sangat rendah, jika menjawab (e), ”Wow Keren” sangat salah. Bukan Slogan Wisata Kuliner dan tidak
Rendah Skali. Skor = 5
ada kaitannya dengan masakan.
A.Episode Yogyakarta 4. Pengetahua n terhada
1. Berkunjung ke pasar Malioboro. 2. Mencicipi hidangan nasi gudeg . 3.Mencicipi
empal
ratengan
tayang
jika
tahu
materi
5
tayang.
Skor=5
daging, dan babat. materi
1.Sangat Tinggi,
4. Berkunjung ke keraton Yogya.
2.Tinggi
jika
5. Mencicipi baceman. tahu
4
materi
tayang. Skor=4
B.Episode Jawa Timur 1.Berkunjung ke tempat wisata
3. Sedang, jika
agribisnis Pasuruan. 2.Mencicipi
minuman
bandrek tahu
3
materi
Malang. 3. Mencicipi iga penyet. 4. Mencicipi minuman es cincau.
tayang. Skor=3
49
5. Mencicipi nasi mangut lele. 4. Rendah jika tahu
C.Episode Sumatra Utara. 1. Mencicipi daging burung belibis
2
materi
tayang. Skor=2
di RM Beringin. 2. Mencicipi hidangan roti ganda 5. Rendah sekali srikaya. jika hanya tahu 1 3. Mencicipi opak singkong di materi
pasar Pematang Siantar.
tayang.
4. Mencicipi kopi khas Pematang Skor=1 siantar. 5. Berkunjung ke pasar Pematang Siantar. 5. Penilaian
1.Penilaian
terhadap Sangat Menarik
responden
skor= 5
presenter wisata kuliner. 2.Penilaian
responden
terhadap Menarik = 4
slogan Wisata Kuliner. 3.Penilaian
responden
tehadap Sedang = 3
jenis masakan/ minuman. 4.Penilaian responden mengenai pengolahan
jenis Tidak Menarik =
masakan/minuman.
2
5. Penilaian responden mengenai Sangat
kunjungan
wisata
menceritakan
yang menarik = 1 keunikan
sebuah kota. 6.Penilaian responden mengenai
kunjungan menceritakan
wisata sejarah
yang dan
arsitektur bangunan sebuah kota.
tidak
50
13.Penilaian responden mengenai
kunjungan
wisata
yang
menceritakan budaya berbagai daerah. 14.Penilaian keanekaragaman Indonesia
terhadap budaya
51
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum TRANS TV Televisi Transformasi Indonesia atau TRANS TV adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia, yang dimiliki oleh kelompok usaha PARA atau PARA Group (PT. Para Inti Investindo). Kelompok usaha ini dimiliki oleh pengusaha Chairul Tanjung. Selain memiliki TRANS TV, PARA Group juga juga bergerak di bidang usaha perbankan seperti Bank Mega dan Bank Tugu serta beberapa usuha lainnya.62 Bentuk usaha TRANS TV adalah perseroan terbatas atau PT dengan nama PT Televisi Transformasi Indonesia. Stasiun ini melakukan siaran pertama kali pada tanggal 15 Desember 2001. Memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakuakn oleh tim departemen pemerintah. Stasiun ini merupakan stasiun televisi yang ke-8 yang memperoleh ijin mengudara secara nasional di Indonesia. Format siaran televsi stasiun ini tidak berbeda dengan stasiun televisi swasta lainnya, yakni dengan format produksi yang bervariasi seperti news, infotainment, dan drama. Pada dasarnya siaran TRANS TV menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa bisa menikmati bebrbagai tayangan hiburan drama maupun nondrama serta tayangan berita. Pada tahun pertama 2001, 50% tayangan stasiun ini berasal dari luar negri dan sisanya berasal dari produk lokal. Diakhir tahun 2005 TRANS TV telah memperkuat lini dan jam tayang dengan produksi inhouse. 62
www.transtv.co.id
52
Studio TRANS TV terletak di jalan Kapten Pierre Tendean kavling 12-14A, Jakarta Selatan diatas tanah seluas 2 hektare. Gedung Trans TV meupakan gedung pertama yang dirancang khusus bagi stasiun televisi. Gedung ini ditanam kabel-kabel termasuk kabel serat opik sepanjang 1300 meter guna menunjang sistem siaran digital. TRANS TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 Oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi dengan pola teknik selama beberapa jam per hari. Pada tanggal 25 Oktober 2001 mulai menyiarkan program bertajuk Trans Tune-in, sekaligus meluaskan jangkauannya hingga ke wilayah Bandung dan sekitarnya. Program Trans Tune-in dikemas dengan gaya radio untuk memperkenalkan TRANS TV pada masyarakat. Pada tahap ini dua pembawa acara membawakan kuis interaktif guna memikat calon penonton, sambil menyuguhkan rangkaian video klip. Seiring dengan bertambahnya jam siaran TRANS TV, “Trans Tune-In” berganti dengan “Transvaganza”. Dalam tahapan ini, TRANS TV mulai banyak menayangkan film-film asing serta program nondrama lainnya. Pada tanggal 15 Desember 2001 TRANS TV memulai siaran perdana tepatnya pukul 17:00 WIB dengan mengawali siaran langsung launching dari gedung TRANS TV memulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jumat. Pada bulan September 2002 TRANS TV mulai mengudara 20 jam setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu bisa 24 jam non stop. Siaran TRANS TV di bangun untuk bisa menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra produksi hingga pasca produksi serta siaran. TRANS TV hingga 2006 ini memiliki 30 stasiun transmisi yang tersebar dari Deli Serdang di Sumatera Utara hingga di Ternate Selatan, Maluku Utara.
53
4.1.1
Visi TRANS TV Menjadi telvisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder, menyampaikan programprogram yang berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan, serta kecerdasan masyarakat.
4.1.2
Misi TRANS TV Stasiun televisi yang dapat di jadikan wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
4.1.3
Steatment Positioning TRANS TV TRANS TV mempunyai steatment positioning ”Stasiun Milik Kita Bersama, TRANS TV”. Dengan makna yang terkandung didalamnya yaitu harapan untuk dapat lebih dekat dan terbuka dengan pemirsa melalui program-program berkualitas.
4.1.4
Logo TRANS TV Logo TRANS TV berbentuk berlian, melambangkan keindahan & keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pemantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab, mudah dikenali.
54
4.1.5
Penghargaan TRANS TV TRANS TV dalam kiprahnya di dunia broadcasting telah meraih sejumlah pengharagaan diantaranya adalah : 1. ASIAN TELEVISION AWARD 2004. Kategori best reality programme “Dunia Lain- Lawang Sewu”, dan nominasi best music programme Ðiva Dangdut Nirwana”. 2. FOR ALL NATION (FAN) CAMPUS. Kategori peduli narkoba – Oktober 2004. 3. CAKRAM. Kategori media pendatang potensial tahun 2002, dan kategori televisi terbaik tahun 2003. 4. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kategori syiar Ramadhan 1423 H, dan kategori siaran pendukung suasana Ramadhan terpuji. Kategori syiar Ramadhan 1424 H, dan kategori siaran menjelang buka puasa penghargaan III.
4.2 Program Wisata Kuliner Program Wisata Kuliner merupakan salah satu program acara yang ditayangkan oleh Televisi Tranformasi Indonesia atau TRANS TV. Program ini memulai tayanganya sejak tanggal 3 Juli 2006, yang on air setiap hari senin hingga jumat pukul 14:00-14:30 WIB, dan hari sabtu pukul 07:30-08:00 WIB. Program Wisata kuliner memiliki target utama audien yaitu, Female and Male (a, b, c+), dan secodary audince-nya untuk all people (semua kalangan). Program wisata kuliner merupakan program acara yang menayangkan sekaligus
55
menyajikan menu makan ala kadarnya tetapi juga dikemas secara menarik dengan menambahkan nuansa informatif dan edukatif.63 Program wisata kuliner dibuat untuk mencoba melakukan transformasi budaya dalam hal ini seni “makan”. Makan dan makanan sebagai salah satu produk budaya
terus mengalami evolusi dan transfomasi yang terintegratif
dengan globalisasi. Ungkapan “mangan ora mangan yang penting ngumpul” adalah ungkapan lama yang membudaya di masyarakat Indonesia dan seiring perkembangan jaman dan teknologi ungkapan tersebut mulai ditinggalkan dan sebagiannya tergerus ke dalam arus progres yang positif. Saat ini makan bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan perut atau hanya proses mengunyah dan menelan makanan atau hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia saja. Istilah “makan” sekarang mencakup pengertian yang lebih luas. Makan diidentikkan dengan suatu budaya dimana makan bisa dijadikan ajang untuk bergaul, bersosialisasi, bahkan untuk berwisata atau dengan kata lain makan telah menjadi gaya hidup.64 Berangkat dari transformasi budaya makan dan makanan tersebut, TRANS TV membuat program Wisata Kuliner yang bukan hanya menyajikan makanan tradisional atau eksotis tetapi juga menu-menu jajanan sehari-hari, makanan kecil, oleh-oleh khas suatu daerah, atau bahkan menu-menu internasional. Selain histori makanan, juga ada informasi berupa bumbu-bumbu khas di kodimen makanan yang menjadi ciri khasnya. Semuanya disajikan
dengan lengkap
disertai dengan melihat secara langsung proses pembuatan masakan (hanya untuk rumah makan yang mengijinkan).
63 64
Sumber : Data Tim kreatif Wisata Kuliner dalam production book “Wisata Kuliner” Sumber : Data Tim kreatif Wisata Kuliner dalam production book “Wisata Kuliner”.
56
Program Wisata Kuliner juga dilengkapi dengan gimmick-gimmick untuk memberikan
nuansa
hiburan.
Penayangan
gimmick-gimmick
tersebut
ditayangkan sesuai dengan tema yang sedang diliput sehingga program Wisata Kuliner tidak kehilangan “ruh”nya. Salah satu contoh gimmick-gimmick dalam acara tersebut adalah host (Bonadan Winarno) memakai wardrobe serta alat tradisonal ala Meksiko. Sedangkan untuk lebih memberikan infomasi kepada pemirsa, host pada program tersebut akan melakukan “chit-chat” dengan pemilik rumah makan atau pengujungnya. Program Wisata Kuliner memiliki dua tujuan utama. Pertama, memberikan informasi dan tips yang bermanfaat kepada pemirsa. Kedua, sebagai sarana yang menunjang bagi pengembangan hobi dan rekreasi. Program Wisata Kuliner mempunyai dua content utama yaitu food travelling dan tips. Dalam food travelling, host mengunjungi 3 sampai 4 rumah makan atau restoran yang memiliki kesamaan namun juga kontras. Host dalam content food travelling menjelaskan bahan-bahan, sejarah dan informasi mengenai masakan tersebut, menjelaskan dengan detail rasa makanan, harga, dan suasana restoran yang sedang dituju. Content yang kedua adalah tips, dimana pada acara tersebut menggali lebih dalam mengenai materi makanan dari supporting talent (pemilik resto) untuk mengetahui keistimewaan resep makanan dan cara me-maintain rumah makan.65
4.3 Hasil Penelitian Berdasarkan data yang telah diperoleh dari para responden, yaitu Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug, maka berikut ini merupakan penjelasan 65
Sumber : Data Tim kreatif Wisata Kuliner dalam production book “Wisata Kuliner”
57
yang berhubungan dengan penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayngan feature Wisata Kuliner. Penulis akan menjelaskan hasil penelitian survey tersebut kedalam bentuk diagram batang untuk lebih mempermudah pembaca mengetahui tinggi rendahnya persentase antara satu item jawaban dengan jawaban lainnya, dan tabel yang akan diuraikan satu persatu beserta analisanya, yang sebelumnya telah di olah menggunakan software SPSS. Hasil analisa yang akan dibuat nantinya akan diuraikan berdasarkan tabulasi yang sudah penulis buat. Uraian-uraian hasil penelitian ditujukan agar penjelasan mengenai hasil penelitian tersebut dapat di mengerti dengan mudah. 4.3.1
Identitas Responden Tabel 4.3.1.1 Usia Responden N = 140 No
Usia
1 kurang dari 30 tahun 2 30 sampai 34 tahun 3 35 sampai 40 tahun 4 lebih dari 40 tahun Total
Responden
Persentase
18 16 34 72 140
12.9 % 11.4 % 24.3 % 51.4 % 100.0
58
4.3.1.1 Usia Responden Diagram Batang 4.3.1.1
Usia Responden 60.0
50.0
51.4
Percent
40.0
30.0 24.3
20.0
10.0
12.9
11.4
0.0 kurang dari 30 tahun
35 sampai 39 tahun
30 sampai 34 tahun
lebih dari 40 tahun
Usia Responden
Berdasarkan hasil klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.1.1 yang ada pada halaman sebelumnya dapat di ketahui bahwa jumlah terbesar adalah responden yang menonton tayangan Wisata Kuliner dengan usia lebih dari 40 tahun sebanyak 72 responden atau 51,4 %. Kemudian urutan kedua diikuti oleh responden dengan usia 35 - 40 tahun yang berjumlah 34 responden atau 24,3%. Berikutnya adalah responden dengan usia kurang dari 30 tahun berjumlah 18 responden 12,9%. Dan urutan terakhir untuk reponden dengan usia 30 – 34 tahun berjumlah 16 responden atau 11,4%.
59
4.3.1.2 Pendidikan Terakhir Responden Tabel 4.3.1.2 N = 140 Pendidikan Responden No 1 2
Pendidikan Responden Persentase SD 33 23.6% SMP atau Sederajat 46 32.9%
3
SMA atau Sederajat
60
42.9%
4
Perguruan Tinggi
1
0.7%
140
100%
Total
Diagram Batang 4.3.1.2
Pendidikan Responden 50.0
42.9
Percent
40.0
32.9
30.0
20.0
23.6
10.0
0.0 SD
SMA atau Sederajat SMP atau Sederajat
Perguruan Tinggi
Pendidikan Responden
Dari hasil klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.1.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah terbesar adalah responden dengan pendidikan terakhir SMA atau sederajat sebanyak 60 responden atau 42.9%. Selanjutnya di posisi kedua adalah responden dengan
60
pendidikan terakhir SMP atau sederajat sejumlah 46 responden atau 32,9%. Kemudian urutan ketiga responden dengan pendidikan terakhir sejumlah 33 responden atau 23,6%. Terakhir adalah responden dengan jumlah paling sedikit yaitu 1 responden atau 0,7%, dengan pendidikan terakhir Perguruan Tinggi.
4.3.1.3 Pekerjaan Responden Tabel 4.3.1.3 N = 140 Pekerjaan Responden No
Pekerjaan
Responden
Persentase
1 Ibu Rumah Tangga
114
81.4%
2 3
4 22 140
2.9% 15.7% 100%
Pegawai Wirausaha Total
Diagram 4.3.1.3
Pekerjaan Responden 100.0
Percent
80.0
81.4
60.0
40.0
20.0 15.7 0.0 Ibu Rumah Tangga
Pegawai
Pekerjaan Responden
Wirausaha
61
Berdasarkan hasil klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.1.3 diatas dapat diketahui bahwa yang menempati urutan pertama adalah responden dengan pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 114 responden atau 81,4%. Selanjutnya urutan kedua adalah responden dengan pekerjaan wirausaha sebanyak 22 responden atau 15,7%. Dan terakhir adalah responden dengan pekerjaan sebagai pegawai berjumlah 4 orang atau 2,9%. Terpaan Media 4.3.2.1 Frekuensi Menonton Tabel 4.3.2.1 N = 140 Frekuensi Menonton dalam Seminggu No Frek. menonton dlm Responden Persentase seminggu 1 5 sampai 6 episode 24 17.1% 2 4 episode 37 26.4% 3 3 episode 35 25.0% 4 2 episode 20 14.3% 5 1 episode 24 17.1% Total 140 100% Diagram 4.3.2.1 Frekuensi Menonton dalam Seminggu 30.0 26.4 25.0 20.0
Percent
4.3.2
17.1
17.1 14.3
10.0
0.0 5 samp ai 6 ep isode 4 episode
3 episode
1 episode 2 episode
Frekuensi Menonton dalam Seminggu
62
Berdasarkan hasil klasifikasi pada tabel dan diagram batang 4.3.2.1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah terbesar adalah responden dengan frekuensi menonton 4 episode dalam seminggu sebanyak 37 responden atau 26,4%. Kemudian pada posisi berikutnya adalah responden dengan frekuensi menonton 3 episode dalam seminggu sebanyak 35 responden atau 25%. Selanjutnya untuk responden dengan frekuensi menonton 5-6 episode seminggu sebanyak 24 responden atau 17,1%, jumlah tersebut sama dengan frekuensi menonton 1 episode dalam seminggu. Pada urutan terakhir frekuensi menonton 2 episode dalam seminggu sebanyak 20 responden atau 14,3%.
4.3.2.2 Durasi Menonton Tabel 4.3.2.2 Durasi Menonton N = 140 No Durasi Menonton Responden Persentase setiap episode 1 26 sampai 30 menit 44 31.4% 2 21 sampai 25 menit
32
22.9%
3 16 sampai 20 menit
34
24.3%
4 11 sampai 15 menit
12
8.6%
5 5 sampai 10 menit
18
12.9%
Total
140
100%
63
Diagram 4.3.2.2
Durasi Menonton 40.0
Percent
30.0
31.4
24.3
22.9
20.0
12.9
10.0 8.6 0.0 26 sampai 30 menit
16 sampai 20 menit
21 sampai 25 menit
5 sampai 10 menit
11 sampai 15 menit
Durasi Menonton
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.2.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah terbesar adalah responden yang menonton 26-30 menit tayangan Wisata Kuliner pada tiap episode sebanyak 44 responden atau 31,4%. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang menonton 16 – 20 menit pada tiap episode sebanyak 34 responden atau 24,3%. Pada urutan ketiga adalah responden yang menonton 21 – 25 menit dalam tiap episode sebanyak 32 responden atau 22,9%. Kemudian di urutan keempat adalah responden yang menonton 5 – 10 menit pada tiap episode sebanyak 18 responden atau 12,9%. Di urutan yang terakhir adalah responden yang menonton 11 - 15 menit pada tiap episode sebanyak 12 responden atau 8,6%.
64
4.3.3
Pengetahuan Responden
4.3.3.1 Waktu Tayang Tabel 4.3.3.1 Waktu Tayang N = 140 No Waktu Tayang Responden Persentase 1 Senin-Jumat 14.00 & Sabtu 76 54.3% 07.30 WIB 2 Senin-Kamis 14.00 & Sabtu 27 19.3% 07.30 WIB 3 Senin-Rabu 14.00 & Sabtu 23 16.4% 07.30 WIB 4 Rabu-Sabtu jam 14.00 WIB 14 10.0% 5 Minggu 14.00 WIB 0 0% Total 140 100%
Diagram 4.3.3.1
Waktu Tayang 60.0
50.0
54.3
Percent
40.0
30.0
20.0 19.3 16.4 10.0 10.0 0.0 Senin-Jumat 14.00 &
Senin-Rabu 14.00 & S
Senin-Kamis 14.00 &
Rabu-Sabtu jam 14.00
Waktu Tayang
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.3.1 diatas dapat di ketahui bahwa jumlah terbesar adalah responden yang mengetahui waktu tayang
65
wisata kuliner (hari Senin-Jumat 14.00 & Sabtu 07.30 WIB) sebanyak 76 responden atau 54,3%. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan yang “sangat tinggi” tentang waktu tayang Wisata Kuliner, karena responden memilih jawaban 6 hari dan jam tayang dengan benar dan lengkap, maka diberi skor 5. Kemudian di urutan yang kedua sebanyak 27 responden atau 19,3 % yang mengetahui waktu tayang wisata kuliner (hari Senin-Kamis 14.00 & Sabtu 07.30 WIB). Responden dengan pilihan jawaban tersebut, termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan “tinggi” tentang waktu tayang Wisata Kuliner, karena mengetahui 5 hari dan jam tayang yang benar, maka di beri skor 4. Selanjutnya di urutan ketiga adalah sebanyak 23 responden atau 16,4%, yang mengetahui waktu tayang wisata kuliner (hari Senin-Rabu 14.00 & Sabtu 07.30 WIB). Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan “sedang” tentang waktu tayang Wisata Kuliner, karena hanya mengetahui 4 hari dan jam tayang yang benar, maka diberi skor 3. Di urutan keempat sebanyak 14 responden atau 10%, adalah responden yang mengetahui waktu tayang wisata kuliner (hari Rabu-Sabtu jam 14.00 WIB). Responden dengan pilihan jawaban tersebut, termasuk dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan “rendah” tentang waktu tayang, karena hanya mengetahui 3 hari dan jam tayang yang benar, sementara hari sabtu salah jam tayangnya, maka diberi skor 2. Pada urutan terakhir tidak ada responden yang memilih waktu tayang wisata kuliner pada hari minggu jam 14.00 WIB, karena termasuk dalam kategori jawaban yang sangat salah, maka di beri skor 1.
66
4.3.3.2 Pembawa Acara Tabel 4.3.3.2 Pembawa Acara N = 140 No Pembawa Acara Responden Persentase 1 Bondan .W & Gwen 51 36.4 % 2 Bondan Winarno 67 47.9 % 3 Bondan .W & Butet 13 9.3 % Kertarajasa 4 Benu Boelou 6 4.3 % 5 Tora Sudiro 3 2.1 % Total 140 100 %
Diagram 4.3.3.2
Pembawa Acara 60.0
50.0 47.9
Percent
40.0 36.4 30.0
20.0
10.0 9.3 4.3
0.0 Bondan .W dan Gwen
Bondan .W & Butet Ke
Bondan Winarno
Tora Sudiro
Benu Boeloe
Pembawa Acara
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.3.2 diatas dapat di ketahui bahwa diurutan pertama sebanyak 67 responden atau 47,9 % adalah responden yang menjawab pembawa acara Wisata Kuliner adalah Bondan Winarno, responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam ketegori responden dengan tingkat pengetahuan“tinggi” tentang nama pembawa acara, karena menjawab salah satu pembawa acara yang sering muncul, maka diberi
67
skor 4. Kemudian di urutan yang kedua sebanyak 51 responden atau 36,4 %, adalah responden yang menjawab pembawa acara Wisata Kuliner adalah Bondan Winarno dan Gwen. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk ke dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan “sangat tinggi” tentang pembawa acara Wisata Kuliner, karena mengetahui pembawa acara Wisata Kuliner secara benar dan lengkap, maka diberi skor 5. Selanjutnya di urutan ketiga, sebanyak 13 responden atau 9,3 % adalah responden yang menjawab pembawa acara Wisata Kuliner Bondan Winarno dan Butet Kertarajasa. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan “sedang” tentang pembawa acara Wisata Kuliner, karena Bondan Winarno memang benar presenter tayangan tersebut sementara Butet Kertarajasa hanya sebagai bintang tamu di tayangan Wisata Kuliner, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 3. Di urutan keempat, sebanyak 6 responden atau 4,3 % adalah responden yang menjawab pembawa acara Wisata Kuliner adalah Benu Boelou. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan “rendah” tentang pembawa acara Wisata Kuliner, karena Benu Boelou memang benar presenter kuliner di Trans Tv namun beda program tayangan, maka salah, untuk itu pilihan jawaban tersebut diberi skor 2 . Urutan terakhir adalah responden yang menjawab pembawa acara Wisata Kuliner adalah Tora Sudiro sebanyak 3 orang atau 2,1%, hal tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan “sangat rendah” tentang pembawa acara Wisata Kuliner, karena Tora Sudiro bukan pembawa acara kuliner, melainkan lebih di kenal sebagai aktor, maka di beri skor 1.
68
4.3.3.3 Pengetahuan Terhadap Slogan Tabel 4.3.3.3 N = 140 Slogan Acara No Slogan Responden Persentase 1 Mak Nyuss 100 71.4 % 2 Pokok'e Enak 27 19.3 % Tenan 3 Mantap 6 4.3 % 4 Nyam-nyam 4 2.9 % 5 Wow Keren 3 2.1 % Total 140 100 %
Diagram 4.3.3.3
Slogan Acara 80.0 71.4
Percent
60.0
40.0
20.0 19.3
0.0 M ak Nyuss
M antap
Pokok'e Enak Tenan
Wow keren Nyam-nyam
Slogan Acara
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram 4.3.3.3 di atas menunjukan pada urutan pertama sebanyak 100 responden atau 71,4 % yang menjawab slogan Mak Nyus pada Tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetauhan
69
”sangat tinggi” tentang slogan. Hal ini dikarenakan slogan tersebut paling sering diucapkan pada setiap segmen dan setiap episode dalam seminggu, maka diberi skor 5. Selanjutnya urutan kedua 27 responden atau 19,3 % yang menjawab Pokok’e Enak Tenan. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ”tinggi” tentang slogan. Hal ini dikarenakan slogan pokok’e enak tenan di ucapkan tidak setiap segmen dan hanya 4 sampai 3 episode dalam seminggu, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 4. Urutan ketiga sebanyak 6 responden atau 4,3 % yang menjawab Mantap. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ”sedang” tentang slogan, karena slogan Mantap di ucapkan tidak setiap segmen dan hanya 2 sampai 1 episode dalam seminggu, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 3. Berikutnya urutan keempat sebanyak 4 responden atau 2,9 % yang menjawab Nyam-nyam. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ”rendah” tentang slogan, karena slogan Nyam-nyam bukan slogan Wisata Kuliner tetapi masih ada hubungannya dengan kuliner, maka diberi skor 2. Terakhir sebanyak 3 responden atau 2,1 % yang menjawab Wow Keren. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ”sangat rendah” tentang slogan, karena bukan slogan Wisata Kuliner dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan masakan, maka diberi skor 1.
70
4.3.3.5 Materi Tayangan a. Materi Tayangan Episode Yogyakarta Tabel 4.3.3.5 (a) Pengetahuan Episode Yogyakarta N = 140 No 1 2 3 4 5
Materi Tayang Responden Persentase Tahu 5 materi tayangan 24 17.1 % Tahu 4 materi tayangan 44 31.4 % Tahu 3 materi tayangan 31 22.1 % Tahu 2 materi tayangan 25 17.9 % Tahu 1 materi tayangan 16 11.4 % Total 140 100 %
Diagram 4.3.3.5 (a)
Pengetahuan Episode Yogyakarta 40.00
Percent
30.00
31.43
22.14
20.00
17.86
17.14 10.00
11.43
0.00 Tahu 5 materi tayang
Tahu 3 materi tay ang
Tahu 4 materi tayang
Tahu 1 materi tayang
Tahu 2 materi tayang
Pengetahuan Episode Yogyakarta
Berdasarkan hasil klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.3.5 (a) dapat di ketahui bahwa jumlah responden terbesar pada urutan pertama sebanyak 44 responden atau 31,4 % adalah responden yang mengetahui 4 materi tayangan Wisata Kuliner episode Yogyakarta. responden dengan pilihan jawaban tersebut
71
termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ”tinggi” tentang materi tayang, maka pilihan jawaban tersebut di beri skor 4. Kemudian diurutan kedua sebanyak 31 responden atau 22,1 % adalah responden yang mengetahui 3 materi tayangan episode Yogyakarta. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ”sedang” tentang materi tayang, karena mampu menjawab 3 materi tayang, maka diberi skor 3 Selanjutnya di urutan ketiga sebanyak 25 responden atau 17.9 %, adalah responden yang mengetahui 2 materi tayangan episode Yogyakarta pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ” rendah” tentang materi tayang, karena hanya mampu menjawab 2 materi tayang, maka dpilihan jawaban tersebut diberi skor 2. Berikutnya posisi ke empat sebanyak 24 responden atau 17,1 % adalah responden yang mengetahui 5 materi tayangan episode Yogyakarta pada tayangan Wisata Kuliner. responden yang mengetahui 2 materi tayangan episode Yogyakarta pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ” sangat tinggi” tentang materi tayang, karena mampu menjawab 5 materi tayang, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 5. Di urutan terakhir sebanyak 16 responden atau 11,4 %, adalah responden yang mengetahui 1 materi tayangan episode Yogyakarta pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori reponden dengan tingkat pengetahuan ” sangat rendah” tentang materi tayang, karena hanya mampu menjawab 1 materi tayang, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 1.
72
Tabel 4.3.3.5 (b) N = 140 Episode Jawa Timur No 1 2 3 4 5
Materi tayang Responden Persentase Tahu 5 materi tayangan 13 9.3 % Tahu 4 materi tayangan 49 35.0 % Tahu 3 materi tayangan 39 27.9 % Tahu 2 materi tayangan 18 12.9 % Tahu 1 materi tayangan 21 15.0 % Total 140 100 % Diagram 4.3.3.5 (b)
Pengetahuan Episode Jawa Timur 40.0
35.0 30.0
Percent
27.9 20.0
15.0 12.9
10.0 9.3 0.0 Tahu 5 materi tayang
Tahu 3 materi tayang
Tahu 4 materi tayang
Tahu 1 materi tayang
Tahu 2 materi tayang
Pengetahuan Episode Jawa Timur
Berdasarkan hasil klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.3.5 (b) dapat di ketahui bahwa jumlah responden terbesar sebanyak 49 responden atau 35% adalah responden yang mengetahui 4 materi tayang episode Jawa Timur pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”tinggi” tentang materi tayang, karena mampu menjawab 4 materi tayang, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 4. Diurutan kedua sebanyak 39 responden atau 27,9 % adalah responden yang mengetahui 3 materi tayang episode Jawa Timur pada tayangan Wisata kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam
73
kategori responden dengan tingkat pengetahuan yang ”sedang”, karena responden hanya mampu menjawab 3 materi tayang, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 3. Selanjutnya diurutan ketiga sebanyak 21 responden atau 15 % adalah responden yang hanya mengetahui 1 materi tayangan episode Jawa Timur pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”sangat rendah” tentang materi tayang, karena hanya mampu menjawab 1 materi tayang, maka diberi skor 1. Berikutnya posisi keempat sebanyak 18 responden atau 12,9 % adalah responden yang mengetahui 2 materi tayang episode Jawa Timur pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”rendah” tentang materi tayang, karena responden hanya mampu menjawab 2 materi tayang, maka diberi skor 2. Di urutan terakhir sebanyak 13 responden atau 9,3 % adalah responden yang mengetahui 5 materi tayang episode Jawa Timur pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”sangat tinggi” tentang materi tayang, karena responden mampu menjawab 5 materi tayang, maka di beri skor 5. Tabel 4.3.3.5 (c) N = 140 Episode Sumatra Utara No 1 2 3 4 5
Materi Tayang Responden Persentase Tahu 5 materi tayangan 17 12.1 % Tahu 4 materi tayangan 41 29.3 % Tahu 3 materi tayangan 42 30.0 % Tahu 2 materi tayangan 17 12.1 % Tahu 1 materi tayangan 23 16.4 % Total 140 100 %
74
Diagram 4.3.3.5 (c) Pengetahuan Episode Sumatra Utara 40.0
30.0 30.0
Percent
29.3
20.0 16.4 10.0
12.1
12.1
0.0 Tahu 5 materi tay ang
Tahu 3 materi tay ang
Tahu 4 materi tay ang
Tahu 1 materi tay ang
Tahu 2 materi tay ang
Pengetahuan Episode Sumatra Utara
Berdasarkan hasil klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.3.5 (c) dapat di ketahui bahwa jumlah responden di urutan pertama sebanyak 42 responden atau 30% adalah responden yang mengetahui 3 materi tayang episode Sumatera Utara pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”sedang” tentang materi tayang, karena responden mampu menjawab 3 materi tayang, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 3. Selanjutnya diurutan kedua sebanyak 41 responden atau 29,3 % adalah responden yang mengetahui 4 materi tayangan episode Sumatera Utara. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”tinggi” tentang materi tayang, karena responden mampu menjawab 4 materi tayang, maka diberi skor4. Di posisi ketiga sebanyak 23 responden atau 16,4 % adalah responden yang mengetahui 1 materi tayangan Wisata Kuliner episode Sumatra Utara. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ” sangat rendah” tentang materi tayang,
75
karena responden hanya mampu menjawab 1 materi tayang, maka pilihan jawaban tersebut diberi skor 1. Diposisi selanjutnya sebanyak 17 responden atau 12,1 % adalah responden yang mengetahui 5 materi tayang episode Sumatera Utara pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”sangat tinggi” tentang materi tayang, karena responden mampu menjawab 5 materi tayang, maka diberi skor 5. Diposisi yang sama sebanyak 17 responden atau 12,1 % adalah responden yang mengetahui 2 materi tayang episode Sumatera Utara pada tayangan Wisata Kuliner. Responden dengan pilihan jawaban tersebut termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan ”rendah” tentang materi tayang, karena responden hanya mampu menjawab 2 materi tayang, maka diberi skor 2. 4.3.4
Akumulasi Pengetahuan
Tabel 4.3.4 N=140 Akumulasi Pengetahuan Reponden
Interval 30 24-29 18-23 12 -17 6-11
Derajat Pengetahuan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Total
Frekuensi 2 63 61 14 0 140
Presentase 1.43 % 45 % 43.57 % 10 % 0% 100 %
76
Diagram 4.3.4.1 Akumulasi Pengetahuan Responden 50
45
45
43.57
40 Presentase
35 30 25 20 15
10
10 5
1.43
0
0 Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Derajat Pengetahuan
Berdasarkan diagram batang dan tabel 4.3.4 dapat di ketahui bahwa pada urutan pertama terdapat 63 responden atau 45 % dengan total skor 24-29 termasuk dalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan tinggi. Selanjutnya di urutan kedua sebanyak 61 responden dengan total skor 18-23 termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahuan sedang, maka di beri. Kemudian diurutan ketiga sebanyak 14 responden atau 10 % dengan total skor 12-17 termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahua rendah. Kemudian di urutan keempat sebanyak 2 responden atau 1,3% dengan total skor 30 termasuk kedalam kategori responden dengan tingkat pengetahua sangat tinggi. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa responden terbanyak adalah pada tingkat pengetahuan yang TINGGI. Ini artinya Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug memiliki tingkat pengetahuan yang ”TINGGI” terhadap waktu tayang, pembawa acara, slogan, dan materi tayangan feature Wisata Kuliner.
77
Penilaian Responden 4.3.5.1
Pendapat Responden Terhadap Pembawa Acara Tabel 4.3.5.1 N = 140 Pendapat Terhadap Pembawa Acara No Pendapat 1 Sangat Menarik 2 Menarik 3 Sedang 4 Tidak Menarik 5 Sangat Tidak Menarik Total
Responden 50 69 21 0 0
Persen 35.7 % 49.3 % 15.0 % 0% 0%
140
100 %
Diagram 4.3.5.1 Pendapat Tentang Pembawa Acara 60.0
50.0 49.3
40.0
Percent
4.3.5
35.7
30.0
20.0 15.0
10.0 0.0 Sangat M enarik
M enarik
Sedang
Pendapat Tentang Pembawa Acara
Berdasarkan hasil klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.5.1 diatas dapat di ketahui bahwa jumlah responden terbesar adalah responden yang
78
memberikan penilaian Menarik terhadap pembawa acara Wisata Kuliner sebanyak 69 responden atau 35%. Diikuti dengan responden yang menilai Sangat Menarik sebanyak 50 responden atau 35,7 % Selanjutnya adalah responden yang menilai Sedang
sebanyak 21 responden atau 15 %.
Berikutnya responden yang menilai pembawa acara Wisata Kuliner Tidak Menarik dan Sangat Tidak sebanyak 0 %. 4.3.5.2 Pendapat Tentang Slogan Tabel 4.3.5.2 N = 140 Pendapat Tentang Slogan No Pendapat Responden Persentase 1 Sangat Menarik 46 32.9 % 2 Menarik 71 50.7 % 3 Sedang 21 15.0 % 4 Tidak Menarik 2 1.4 % 5 Sangat Tidak 0 0% Menarik Total 140 100 % Diagram 4.3.5.2
Pendapat Tentang Slogan 60.00
50.00
50.71
Percent
40.00
30.00
32.86
20.00 15.00
10.00 0.00 Sangat M enarik
M enarik
Sedang
Pendapat Tentang Slogan
Tidak M enarik
79
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.5.2 dapat di ketahui bahwa jumlah responden yang terbesar adalah responden yang memberikan penilaian menarik terhadap slogan Wisata Kuliner sebanyak 71 responden atau 50,7 %. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap slogan Wisata Kuliner sebanyak 46 responden atau 32,9 %. Berikutnya di urutan ketiga adalah responden yang memberikan penilaian sedang terhadap slogan Wisata Kuliner sebanyak 21 responden atau 15 %. Selanjutnya di urutan ke empat adalah responden yang memberikan penilaian tidak menarik sebanyak 2 orang atau 1,4 %, dan untuk reponden dengan jawaban penilaian sangat tidak menarik tidak ada atau 0 %.
4.3.5.3 Pendapat Terhadap Jenis Makanan & Minuman Nusantara Tabel 4.3.5.3 N = 140 Pedapat Tentang Jenis Masakan-Minuman Nusantara Persen 1 2 3 4 5
Pendapat Sangat Menarik Menarik Sedang Tidak Menarik Sangat Tidak Menarik Total
Responden Persentase 61 43.6 % 75 53.6 % 4 2.9 % 0 0% 0 0% 140
100.0
80
Diagram 4.3.5.3
Pendapat Tentang Jenis Masakan dan Minuman Nusantara 60.0 53.6
50.0
Percent
40.0
43.6
30.0
20.0
10.0 0.0 Sangat Menarik
Menarik
Sedang
Pendapat Tentang Jenis Masakan dan Minuman Nusantara
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.5.3 dapat di ketahui bahwa jumlah responden yang terbesar adalah responden yang memberikan penilaian menarik terhadap jenis masakan dan minuman nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 75 responden atau 53,6 %. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap terhadap jenis masakan dan minuman nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 61 responden atau 43,6 %. Berikutnya di urutan ketiga adalah responden yang memberikan penilaian sedang terhadap terhadap jenis masakan dan minuman nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 4 responden atau 2,9 %. Selanjutnya untuk reponden dengan jawaban penilaian tidak menarik dan sangat tidak menarik tidak ada atau 0 %.
81
4.3.5.4 Pendapat Tentang Pengolahan Masakan-minuman Nusantara Tabel 4.3.5.4 N = 140 Pendapat Tentang Pengolahan Jenis Masakan & Minuman No Pendapat Reponden Persentase 1 Sangat Menarik 49 35.0 % 2 Menarik 64 45.7 % 3 Sedang 22 15.7 % 4 Tidak Menarik 3 2.1 % 5 Sangat Tidak Menarik 2 1.4 % Total 140 100 %
Diagram 4.3.5.4
Pendapat Tentang Cara Pengolahan Masakan dan Minuman Nusantara 50.0 45.7 40.0
Percent
35.0 30.0
20.0 15.7 10.0
0.0 Sangat M enarik
Sedang M enarik
Sangat Tidak M enarik Tidak M enarik
Pendapat Tentang Cara Pengolahan Masakan dan Minuman Nusantara
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.5.4 dapat di ketahui bahwa jumlah responden pada urutan pertama adalah responden yang memberikan penilaian Menarik terhadap pengolahan jenis masakan dan
82
minuman nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 64 responden atau 45,7 %. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap pengolahan masakan dan minuman nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 49 responden atau 35 %. Berikutnya di urutan ketiga adalah responden yang memberikan penilaian sedang terhadap pengolahan masakan dan minuman nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 22 responden atau 15,7 %. Selanjutnya untuk urutan keempat adalah responden yang memberikan penilaian tidak menarik terhadap pengolahan jenis masakan dan minuman nusantara sebanyak 3 responden atau 2,1 %. Pada urutan terakhir adalah responden yang memberikan jawaban penilaian sangat tidak menarik terhadap pengolahan masakan dan minuman pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 0 %. 4.3.5.5 Pendapat Tentang Keunikan Kota di Nusantara Tabel 4.3.5.5 N = 140 Pendapat Tentang Keunikan Kota di Nusantara No Pendapat 1 Sangat Menarik 2 Menarik 3 Sedang 4 Tidak Menarik 5 Sangat Tidak Menarik Total
Responden 53 47 30 10 0
Persentase 37.9 % 33.6 % 21.4 % 7.1 % 0%
140
100 %
83
Diagram 4.3.5.5
Pendapat Tentang Wisata Mengenai keunikan Kota Nusantara 40.0 37.9 33.6
Percent
30.0
20.0
21.4
10.0 7.1 0.0 Sangat M enarik
M enarik
Sedang
Tidak M enarik
Pendapat Tentang Wisata Mengenai keunikan Kota Nusantara
Berdasarkan klasifikasi tabel dan diagram batang 4.3.5.5 dapat di ketahui bahwa jumlah responden pada urutan pertama adalah responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap wisata tentang keunikan kota di nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 53 responden atau 37,9 %. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang memberikan penilaian menarik terhadap wisata tentang keunikan kota di nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 47 responden atau 33,6 %. Berikutnya di urutan ketiga adalah responden yang memberikan penilaian sedang terhadap wisata tentang keunikan kota di nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 30 responden atau 21,4 %. Selanjutnya untuk urutan keempat adalah, responden yang memberikan penilaian tidak menarik terhadap wisata yang membahas tentang keunikan kota di nusantara sebanyak 10 responden atau 7,1 %. Pada urutan terakhir tidak ada satupun responden yang memberikan jawaban penilaian
84
Psangat tidak menarik terhadap wisata tentang keunikan sebuah kota pada tayangan Wisata Kuliner. 4.3.5.6 Pendapat Tentang Sejarah Arsitektur Kota Tabel 4.3.5.6 Pendapat Tentang Wisata Sejarah Arsitektur Kota No
Pendapat
1 2 3 4 5
Sangat Menarik Menarik Sedang Tidak Menarik Sangat Tidak Menarik Total
Responden Persentase 46 41 38 15 0
32.9 % 29.3 % 27.1 % 10.7 % 0%
140
100 %
Diagram 4.3.5.6
Pendapat Tentang Sejarah Arsitektur Kota 40.0
30.0
32.9 29.3
Percent
27.1 20.0
10.0
10.7
0.0 Sangat M enarik
M enarik
Sedang
Tidak M enarik
Pendapat Tentang Sejarah Arsitektur Kota
Berdasarkan tabel dan diagram batang 4.3.5.6 dapat di ketahui bahwa jumlah responden pada urutan pertama adalah responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap wisata tentang sejarah arsitektur kota nusantara pada
85
tayangan Wisata Kuliner sebanyak 46 responden atau 32,9 %. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang memberikan penilaian menarik terhadap wisata tentang sejarah arsitektur kota nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 41 responden atau 29,3 %. Berikutnya di urutan ketiga adalah responden yang memberikan penilaian sedang terhadap wisata tentang sejarah arsitektur kota di nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 38 responden atau 27,1 %. Selanjutnya untuk urutan keempat adalah responden yang memberikan penilaian tidak menarik terhadap wisata tentang sejarah arsitektur kota di nusantara sebanyak 15 responden atau 10,7 %. Pada urutan terakhir tidak ada responden yang memberikan jawaban penilaian sangat tidak menarik terhadap wisata tentang keunikan sebuah kota pada tayangan Wisata Kuliner. 4.3.5.7 Pendapat Tentang Kunjungan Wisata Mengenai Cerita Budaya Tabel 4.3.5.7 Pendapat Tentang Wisata Cerita Budaya No Pendapat 1 Sangat Menarik 2 Menarik 3 Sedang 4 Tidak Menarik 5 Sangat Tidak Menarik Total
Responden 66 52 22 0 0 140
Persentase 47.1 % 37.1 % 15.7 % 0% 0% 100 %
86
Diagram 4.3.5.7 Pendapat Tentang Cerita Budaya 50.0 47.1
40.0
Percent
37.1
30.0
20.0 15.7
10.0
0.0 Sangat Suka
Suka
Sedang
Pendapat Tentang Cerita Budaya
Berdasarkan tabel dan diagram batang 4.3.5.7 dapat di ketahui bahwa jumlah responden pada urutan pertama adalah responden yang memberikan penilaian sangat suka terhadap kunjungan wisata tentang cerita budaya nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 66 responden atau 47,1 %. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang memberikan penilaian suka terhadap kunjungan wisata tentang cerita budaya nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 52
responden atau 37,1 %. Berikutnya di urutan ketiga adalah
responden yang memberikan penilaian sedang terhadap kunjungan wisata tentang cerita budaya nusantara pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 22 responden atau 15,7 %. Selanjutnya untuk urutan trakhir adalah responden yang memberikan penilaian tidak suka dan sangat tidak suka terhadap kunjungan wisata tentang cerita budaya nusantara pada tayangan wisata kuliner adalah 0 % atau tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut.
87
4.3.5.8 Pendapat Tentang Budaya Indonesia Yang Beranekaragam Tabel 4.3.5.8 N = 140 Penilaian Terhadap Budaya Indonesia Yang Beranekaragam No
Pendapat
Responden Persentase
1 Sangat Menarik 2 Menarik 3 Sedang 4 Tidak Menarik 5 Sangat Tidak Menarik Total
63 73 4 0 0
45.0 % 52.1 % 2.9 % 0% 0%
140
100 %
Diagram 4.3.5.8
Pendapat Tentang Buday a Indonesia Yang Beranekaragam 60.0
50.0
52.1 45.0
Percent
40.0
30.0
20.0
10.0 0.0 Sangat Cinta
Cinta
Biasa Saja
Pendapat Tentang Budaya Indonesia Yang Beranekaragam
Berdasarkan tabel dan diagram batang 4.3.5.8 dapat di ketahui bahwa jumlah responden pada urutan pertama adalah responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap keanekaragaman budaya Indonesia yang pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 63 responden atau 45,0 %. Kemudian di urutan kedua adalah responden yang memberikan penilaian menarik terhadap keanekaragaman
88
budaya Indonesia pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 73 responden atau 52,1 %. Berikutnya di urutan ketiga adalah responden yang memberikan penilaian sedang terhadap keanekaragaman budaya Indonesia pada tayangan Wisata Kuliner sebanyak 4 responden atau 2,9 %. Selanjutnya untuk urutan trakhir adalah responden yang memberikan penilaian tidak menarik dan sangat tidak menarik terhadap keanekaragaman pada tayangan wisata kuliner adalah 0 % atau tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. 4.3.6 Akumulasi Penilaian Tabel 4.3.6 N = 140 Akumulasi Penilaian Responden Interval 36-40 29-35 22-28 15-21 8-14
Derajat Penilaian Sangat Positif Positif Netral Negatif Sangat Negatif Total
Frekuensi 34 96 10 0 0 140
Presentase 24.29 % 68.57 % 7.14 % 0% 0% 100 %
Diagram 4.3.6
Akumulasi Penilaian Responden
Presentase 80
68.57
70 60 50 40 30
24.29
20 7.14
10
0
0
Negatif
Sangat Negatif
0 Sangat Positif
Positif
Netral Derajat Sikap
89
Berdasarkan tabel dan diagram batang 4.3.6 dapat di ketahui bahwa pada urutan pertama terdapat 96 responden atau 68,57 % adalah responden yang menunjukan sikap positif. Selanjutnya di urutan kedua sebanyak 34 responden atau 24,29 % adalah responden yang menunjukkan sikap sangat positif. Kemudian diurutan ketiga sebanyak 10 responden atau 7,14 % adalah responden yang menunjkkan sikap netral. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug memiliki sikap yang ”POSITIF” terhadap tayangan feature Wisata Kuliner. Positif tersebut berarti Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya memiliki sikap yang baik terhadap pembawa acara, slogan, dan materi tayang Wisata Kuliner. 4.3.7 Akumulasi Penilaian Keseluruhan Terhadap Tayangan Feature Wisata Kuliner Tabel 4.3.7 N = 140 Akumulasi Penilaian Terhadap Tayangan Feature Wisata Kuliner
Interval Total Skor 62-70 50-61 38-49 26-37 14-25
Skala Penilaian Sangat Positif Positif Netral Negatif Sangat Negatif Total
Frekuensi 13 113 14 0 0 140
Presentase 9.29 % 80.71 % 10 % 0% 0% 100 %
90
Diagram 4.3.7 Akumulasi Penilaian Responden 90
80.71
80
Presentase
70 60 50 40 30 20 10
9.29 10
0
0
Negatif
Sangat Negatif
0 Sangat Positif
Positif
Netral Derajat Penilaian
Berdasarkan tabel dan diagram batang 4.3.7 dapat di ketahui bahwa pada urutan pertama terdapat 113 responden atau 80,71 % dengan total skor 50-61 termasuk dalam kategori responden dengan tingkat penilaian positif. Selanjutnya di urutan kedua sebanyak 14 responden dengan total skor 3849 termasuk kedalam kategori penilaian netral. Kemudian diurutan ketiga sebanyak 13 responden atau 9,29 % dengan total skor 62-70 termasuk dalam kategori penilaian sangat positif. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug memiliki tingkat penilaian yang ”POSITIF” terhadap tayangan feature Wisata Kuliner.
4.3.8 Pembahasan
Pada bab IV ini penulis akan membahas data yang dikumpulkan berdasarkan hasil penelitian terhadap para responden sehingga dapat diketahui bagaimana penilaian Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug Terhadap tayangan feature Wisata Kuliner.
91
Melalui hasil kusioner peneliti berhasil mengetahui keterangan mengenai identitas dari para responden. Mayoritas Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug beusia lebih dari 40 tahun sisanya berusia dibawah 40 tahun, dan dari segi pendidikan terakhir mayoritas tamatan SMA atau sederajat. Kemudian untuk pakerjaan sebagian besar Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug adalah murni sebagai Ibu Rumah Tangga. Pada penelitian ini berdasarkan teori Stimulus-Respons (RangsanganTanggapan), atau biasa disebut model S-R, yang pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audien. Dalam hal ini perkiraan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audien adalah, bagaimana penilaian Ibu-Ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug Terhadap tayangan feature Wisata Kuliner. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian khalayak (penonton/receiver) yang di timbulkan dari pengalaman menonton program televisi, dengan meneliti lebih awal tingkat pengetahuan mereka selanjutnya baru penilaian sacara keseluruhan. Dalam hal ini khalayak (penonton/receiver) akan menilai sesuatu positif jika merasa tertarik terhadap stimulus yang ada, dan sebaliknya akan menilai sesuatu negatif jika merasa tidak tertarik terhadap stimulus
yang
ada,
serta
akan
menilai
netral
jika
khalayak
(penonton/receiver) merasa biasa saja terhadap stimulus yang ada . Guna melihat secara dekat apa yang menjadi opini dalam hal ini penilaian khalayak (Ibu-ibu PKK Sudimara Jaya Ciledug) terhadap
92
tayangan Wisata Kuliner yang ditayangkan oleh stasiun Trans TV, maka dilakukan penelitian dengan metode survey dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu utama. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan mengenai penilaian komunitas Ibu-ibu PKK mengenai tayangan Wisata Kuliner yang ditayangkan oleh stasiun Trans TV. Untuk mendapatkan penilaian yang objektif maka sebelum melangkah ke penelitian penilaian secara keseluruhan terhadap tayangan Wisata Kuliner, maka terlebih dahulu dilakukan penelitian terhadap tingkat pengetahuan dan selanjutnya bagaiamana Ibu-ibu PKK tersebut menilai tayangan Wisata Kuliner. Pengetahuan merupakan bagian dari efek kognitif yaitu, suatu kondisi apabila terjadi perubahan mengenai apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi responden. Tingkat pengetahuan responden terhadap tayangan Wisata Kuliner. Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan responden dibagi kedalam lima kategori yaitu “sangat tinggi”, “tinggi”, “sedang”, “rendah”, dan “sangat rendah”. Kelima kategori tersebut mewakili lima interval skor yang diambil dari penjumlahan nilai pengetahuan responden. Nilai pengetahuan sendiri diambil dari bobot penilaian pada setiap pertanyaan dalam kuesioner yang ditanyakan kepada responden. Responden dengan bobot nilai 30 dikategorikan sebagai responden dengan tingkat pengetahuan “sangat tinggi”. Responden dengan bobot nilai antara 24-29 dikategorikan sebagai responden dengan tingkat pengetahuan “tinggi”. Responden yang memiliki nilai antara 18-23 dikategorikan sebagai responden dengat tingkat pengetahun “sedang”. Sedangkan responden dengan nilai antara 12-17 termasuk ke dalam kategori responden
93
dengan tingkat pengetahuan “rendah”. Bagi responden yang memiliki nilai 6-11 maka termasuk ke dalam kategori responden dengan tingkaat pengetahuan “sangat rendah”. Dari hasil penelitian di lapangan dengan melibatkan 140 responden, didapatkan jumlah distribusi tingkat pengetahuan setiap responden. responden dengan tingkat pengetahun “sangat tinggi” terdapat 2 orang atau 1,43%. Responden dengan tingkat pengetahuan “tinggi” sebanyak 63 orang atau sekitar 45%. Responden dengan tingkat pengetahuan “sedang” sebanyak 61 orang atau dengan kata lain ada sekitar 43,57%. Sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan “rendah” ada 14 orang atau setara dengan 10%, dan tidak ada responden dengan tingkat pengetahuan “sangat rendah”. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden dalam hal ini Ibu-ibu PKK Sudimara Jaya mempunyai tingkat pengetahun yang baik dan bisa dinilai cukup untuk dimintai penilaian dan penilaian mereka secara keseluruhan mengenai program tayangan “Wisata Kuliner”. Terdapat 90% Ibu-ibu PKK Sudimara Jaya mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai tayangan “Wisata Kuliner”. Hanya 10 % dari komunitas Ibu-ibu PKK Sudimara Jaya yang memiliki pengetahuan yang “rendah” mengenai tayangan “Wisata Kuliner”. Pengetahuan Ibu-ibu PKK Sudimara Jaya dinilai cukup mengenai tayangan “Wisata Kuliner” sehingga penelitian ini dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu penelitian mengenai sikap Ibu-ibu PKK mengenai tayangan “Wisata Kuliner”. Maka, sama seperti metode penelitian mengenai tingkat pengetahun responden, penelitian mengenai penilaian
94
responden juga dikategorikan kedalam 5 kategori yaitu “sangat positif”, “positif”, “netral”, “negatif”, dan “sangat negatif”. Responden dengan nilai 36 sampai 40 dikategorikan sebagai responden dengan derajat penilaian “sangat positif”. Responden dengan nilai antara 29-35 dikategorikan sebagai responden dengan derajat penilaian “positif”. Responden yang memiliki nilai antara 22-28 dikategorikan sebagai responden dengat derajat penilaian “netral”. Sedangkan responden dengan nilai antara 15-21 termasuk ke dalam kategori responden dengan derajat penilaian “negatif”. Bagi responden yang memiliki nilai 8-14 maka termasuk ke dalam kategori responden dengan derajat penilaian “sangat negatif”. Dari hasil penelitian terhadap sikap Ibu-ibu PKK Sudimara Jaya didapatkan 34 responden atau 24,29 % responden memiliki penilaian “sangat positif” terhadap tayangan “Wisata Kuliner”. Terdapat 96 orang atau 68,57 % responden memiliki sikap “positif “ dan hanya 10 responden atau hanya 7,14 % yang memilik penilain netral atau tidak mempunyai kesukaan atau ketidaksukaan terhadap tayangan “Wisata Kuliner”. Tidak ada responden (0%) yang memiliki penilaian negatif dan sangat negatif terhadap tayangan “Wisata Kuliner”. Total penilain responden berada pada kisaran penilaian positif dan sangat positif. Terdapat 92,86 % responden yang memberikan apresiasi positif terhadap tayangan “Wisata Kuliner” sehingga penelitian ini layak untuk dilanjutkan ke penelitian tahap berikutnya yaitu penelitian mengenai penilaian responden secara keseluruhan berdasarkan tahap pengetahuan
95
responden dan penilaian itu sendiri, dalam hal ini Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya mengenai tayangan “Wisata Kuliner”. Penelitian berikutnya adalah penelitian mengenai penilaian responden secara keseluruhan berdasarkan pengetahuan mereka terhadap tayangan Wisata Kuliner. Skala penilaian merupakan gambaran mengenai tingkat penilaian responden yang juga elah diteliti tingkat pengetahuannya terhadap tayangan Wisata Kuliner. Dalam penelitian ini, skala penilaian responden dibagi kedalam lima kategori yaitu “sangat positif”, “positif”, “netral”, “negatif”, dan “sangat negatif”. Kelima kategori tersebut mewakili lima interval skor yang diambil dari penjumlahan nilai penilaian responden. Nilai pengetahuan sendiri diambil dari bobot penilaian pada setiap pertanyaan dalam kuesioner yang ditanyakan kepada responden. Responden dengan nilai 62-70 dikategorikan sebagai responden dengan skala penilaian “sangat positif”. Responden dengan nilai antara 5061dikategorikan sebagai responden dengan penilaian “positif”. Responden yang memiliki nilai antara 38-49 dikategorikan sebagai responden dengat skala penilaian “netral”. Sedangkan responden dengan nilai antara 26-37 termasuk ke dalam kategori responden dengan skala penilaian “negatif”. Bagi responden yang memiliki nilai 14-25 maka termasuk ke dalam kategori responden dengan skala penilaian “sangat negatif”. Melalui hasil yang diperoleh dari penelitian ini, akhirnya diketahui bahwa mayoritas penilaian responden dalam hal ini Ibu-ibu PKK berada pada penilaian positif. Terdapat 80,71% responden yang memberikan penilaian positif terhadap tayangan “Wisata Kuliner”. Secara lebih terperincinya dapat digambarkan bahwa terdapat 9,29% responden yang
96
menilai “sangat positif” terhadap tayangan wisata kuliner. Sedangkan responden yang menilai “positif terhadap tayangan Wisata Kuliner terdapat 80,71%. Dari hasil penelitian tersebut bisa dikatakan tayangan Wisata Kuliner diterima secara positif oleh Ibu-ibu PKK dan tidak menutup kemungkinan mereka mempunyai loyalitas dan fanatisme terhadap tayangan Wisata Kuliner sehingga lebih jauhnya, pola hidup dan sikap mereka dipengaruhi oleh tayangan Wisata Kuliner.
97
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.1.1
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan pada bab iv, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap tayangan Wisata Kuliner di TRANS TV. Perhatian yang sangat besar ini dapat diukur dari dengan indikator utama, yaitu pengetahuan dan sikap Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya. Indikator tersebut adalah pertama bagaimana tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK mengenai program tayangan tersebut yang meliputi seluruh elemen dalam tayangan tersebut seperti slogan, pembawa acara, episode, dan materi tayangan. Tahap kedua yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat penilaian Ibu-ibu PKK terhadap tayangan Wisata Kuliner di Trans TV adalah sikap mereka. Sedangkan terakhir adalah penilaian mereka secara keseluruhan terhadap tayangan tersebut.
5.1.2
Berdasarkan dari hasil penelitian di bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pada tahap penelitian mengenai tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug menunjukkan mayoritas responden mengetahui mengenai waktu tayang, pembawa acara, slogan, dan materi tayang. Analisa data menunjukkan bahwa akumulasi tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK tersebut mayoritas berada pada tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap tayangan feature Wisata Kuliner.
5.1.3
Selanjutnya adalah penelitian pada tahap penilaian, adapun penilaian tersebut meliputi penilaian terhadap pembawa acara, slogan, dan materi
98
tayang. Hasil penelitian tingkat penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya terhadap tayangan Wisata Kuliner, didapatkan bahwa mayoritas responden menunjukkan penilaian yang positif terhadap tayangan feature Wisata Kuliner. 5.1.4
Setelah melalui tahap pengetahuan dan penilaian maka dapat diambil kesimpulan sesuai dengan akumulasi penilaian secara keseluruhan, bahwa mayoritas Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug memberikan penilaian yang positif terhadap slogan, pembawa acara dan materi tayangan feature Wisata Kuliner.
5.2 Saran Setelah mengetahui peolehan hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut : 5.2.1 Saran Akademis Semoga penelitian ini dapat menjadi masukan khususnya bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan metode yang berbeda seperti metode eksplanasi, agar penelitian ini dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi. Selain itu penelitian ini juga dapat di gunakan sebagai referensi untuk mengembangkan tema yang sama dari sisi yang berbeda, sehingga dikemudian hari bisa memberikan kontribusi yang baik bagi dunia broadcasting. 5.2.1 Saran Praktis a. Tayangan Wisata Kuliner kemungkinan besar telah merebut hati banyak para penonton TV salah satunya adalah Komunitas Ibu-ibu PKK Sudimara Jaya Ciledug. Hal ini merupakan prestasi yang sangat besar yang harus dipertahankan. Tayangan Wisata Kuliner masih
99
memiliki potensi yang masih bisa dikembangkan untuk meningkatkan prestasinya diantaranya adalah dengan terus menambah kreasi-kreasi khususnya dalam segi promo program tentang materi tayang yang akan ditayangkan, seperti pengolahan jenis masakan, keunikan kota, sejarah arsitektur kota, sampai dengan cerita budaya. b. Stasiun Trans TV bisa menambahkan program-program lain yang sifatnya langsung menyentuh hati pemirsa seperti program Wisata Kuliner. Bila Trans TV dapat menambah program-program sejenis Wisata Kuliner, maka tidak menutup kemungkinan Trans TV dapat menjadi televisi pilihan utama pemirsa di Indonesia
DAFTAR PERTANYAAN
Judul Penelitian: “Penilaian Ibu-ibu PKK Kelurahan Sudimara Jaya Ciledug terhadap tayangan feature Wisata Kuliner” di TRANS TV (periode Maret 2008). Petunjuk penggisian Kuisioner : 1. Bacalah soal dengan baik dan pahami maksudnya. 2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang dianggap benar. 3. Jika kesulitan menjawab soal tanyakan kepada pengawas. i.
Identitas Responden 1. Nama
:
2. Usia
: a. <30 tahun b. 30 – 34 tahun c. 35 – 39 tahun d. > 40 tahun
3. Pendidikan terakhir
: a. SD b. SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi
4. Status
: a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai c. Wirausaha
ii.
Terpaan Media 5. Frekuensi menonton Dalam satu minggu berapa kali Anda menonton tayangan Wisata Kuliner yang tayang di TRANS TV? a. Menonton 5 episode dalam seminggu b. Menonton 4 episode dalam seminggu c. Menonton 3 episode dalam seminggu d. Menonton 2 episode dalam seminggu
e. Menonton 1 episode dalam seminggu 6. Durasi Menonton Berapa lama Anda menonoton tayangan Wisata Kuliner yang tayang di TRANS TV ? a. Menonton 26 sampai 30 menit b. Menonton 21 sampai 25 menit c. Menonton 16 sampai 20 menit d. Menonton 11 sampai 15 menit e. Menonton 5 sampai 10 menit iii.
Program Wisata Kuliner 7. Hari apa, dan jam berapakah tayangan Wisata Kuliner di TRANS TV ditayangkan? a. Senin s.d Jumat jam 14:00 WIB, dan Sabtu jam 08:00WIB b. Senin s.d Kamis jam 14:00 WIB, dan Sabtu jam 08:00WIB c. Senin s.d Rabu jam 14:00 WIB, dan Sabtu jam 08:00WIB d. Rabu s.d Sabtu jam 14:00WIB e. Minggu14:00WIB 8. Siapakah nama pembawa acara tayangan Wisata Kuliner di TRANS TV? a. Bondan Winarno dan Gwen. b. Bondan Winarno c. Bondan Winarno dan Butet Kertarajasa d. Benu Boelu e. Tora Sudiro 9. Apakah slogan yang sering di ucapkan oleh pembawa acara Wisata Kuliner dalam tayangan Wisata Kuliner periode 2008? a. Mak nyusss…!
d. Nyam..nyam…!
b. Pokoke enak tenan…!
e.
c. Mantap…!
Wow Keren…!
10. Sebutkan materi Wisata Kuliner episode “Yogyakarta” periode Maret 2008 yang Anda ketahui! (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) 1. Berkunjung ke pasar Malioboro. 2. Mencicipi hidangan nasi gudeg . 3. Mencicipi empal ratengan daging dan babat. 4.Berkunjung ke keraton Yogyakarta 5. Mencicipi baceman. 11. Sebutkan materi Wisata Kuliner episode “Jawa Timur” periode Maret 2008 yang Anda ketahui! (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) 1. Berkunjung ke tempat wisata agribisnis Pasuruan. 2. Mencicipi minuman bandrek Malang. 3. Mencicipi iga penyet.. 4.Mencicipi minuman es cincau. 5.Mecicipi hidangan nasi mangut lele. 12. Sebutkan materi Wisata Kuliner episode “Sumatra utara” periode Maret 2008 yang Anda ketahui! (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) 1. Mencicipi daging burung belibis di RM Beringin. 2. Mencicipi hidangan roti ganda srikaya. 3. Mencicipi opak singkong di pasar Pematang Siantar. 4.Mencicipi kopi khas Pematang siantar. 5. Berkunjung ke pasar Pematang Siantar.. 13.Bagaimana pendapat Anda mengenai pembawa acara Wisata Kuliner dalam membawakan tayangan “Wisata Kuliner” periode Maret 2008? a. Sangat menarik
d. Tidak menarik.
b. Menarik.
e.Sangat tidak menarik
c. Sedang
14. Bagaimana pendapat Anda mengenai slogan “Wisata Kuliner” yang sering diucapkan oleh pembawa acara “Wisata Kuliner” ketika mencicipi masakan/minuman dalam tayangan tersebut? a. Sangat menarik
d. Tidak menarik.
b. Menarik.
e.Sangat tidak menarik
c. Sedang 15.Bagaimana pendapat Anda mengenai jenis masakan/ minuman yang berasal dari daerah tertentu/(tradisional) yang ada dalam tayangan wisata kuliner periode Maret 2008? a. Sangat menarik
d. Tidak menarik
b. Menarik
e. Sangat tidak menarik
.
c. Sedang 16. Bagaimana pendapat Anda mengenai cara pengolahan jenis masakan/minuman tertentu/(tradisional) dalam tayangan “Wisata Kuliner” periode Maret 2008? a. Sangat menarik
c. Sedang
b. Menarik
d. Tidak menarik
e.Sangat tidak menarik
17. Bagaimana pendapat Anda mengenai kunjungan wisata diseluruh nusantara yang menceritakan keunikan sebuah kota dalam tayangan “Wisata Kuliner” periode Maret 2008? a. Sangat menarik
d. Tidak menarik
b. Menarik
e.Sangat tidak menarik
c. Sedang 18. Bagaimana pendapat Anda mengenai kunjungan wisata diseluruh nusantara yang menceritakan sejarah dan arsitektur bangunan sebuah kota dalam tayangan “Wisata Kuliner” periode Maret 2008? a. Sangat menarik
d. Tidak menarik
b. Menarik
e.Sangat tidak menarik
c. Sedang
19. Bagaimana pendapat Anda mengenai kunjungan wisata diseluruh nusantara yang menceritakan budaya berbagai daerah dalam tayangan “Wisata Kuliner” periode Maret 2008? a. Sangat menarik
d. Tidak menarik.
b. Menarik
e.Sangat tidak menarik
c. Sedang 20. Bagaiman pendapat Anda terhadap budaya Indonesia yang beraneka ragam setelah menonton tayangan “Wisata Kuliner”? a. Sangat menarik b. Menarik c. Menarik d. Tidak menarik e. Sangat tidak menarik
CODING SHEET P→R↓
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 2 1 2
2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2
3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
4 4 2 5 2 2 3 3 4 1 1 3 2 3 5 4 4 1 5 5 2 3 2 2 5
5 3 4 2 2 3 1 1 1 1 1 4 3 3 4 1 5 1 5 3 2 1 3 5 2
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4
7 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4
8 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 1 2 5 5 1 1 5 2 5 5 1 5 3 2 1 5 5 2 3 3 1 5 5 5
10 2 1 5 3 1 1 3 2 3 2 1 3 4 1 2 3 3 1 1 4 2 3 4 4
11 1 2 5 3 1 2 3 1 3 3 1 3 3 2 2 3 2 2 1 3 1 2 3 3
12 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4
13 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 2 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3
14 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 3 5
16 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5
17 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3
18 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5
19 Ttl 1 4 19 5 18 5 30 4 26 4 18 4 18 4 25 4 18 5 25 4 24 5 17 5 24 4 24 5 20 5 17 4 25 5 24 5 20 4 20 4 24 4 18 4 25 5 25 5 25
Ttl 2 33 33 34 32 32 32 32 36 37 37 35 40 30 37 39 34 40 36 32 34 32 36 34 33
Ttl Akm
52 51 64 58 50 50 57 54 62 61 52 64 54 57 56 59 64 56 52 58 50 61 59 58
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 4 4 3 4 3 4 1 3 3 3 1 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
1 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 1 3 2 1 2 3 2 2
1 3 1 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3
5 1 3 2 2 5 5 2 3 3 2 1 3 2 2 5 2 2 4 1 2 1 3 5 3 5
2 1 2 2 2 4 4 2 2 1 2 1 2 3 1 3 5 1 2 2 1 3 5 3 3 5
5 5 3 4 3 5 3 4 4 3 4 5 3 5 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 5
4 5 2 5 5 5 3 5 4 5 3 3 3 2 5 4 2 4 3 3 4 5 2 2 5 1
5 5 5 4 5 4 5 5 5 3 3 2 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 1 5 2 5
5 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 5 3 3 3 2 3 2
4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3
2 3 3 5 4 5 4 3 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3
5 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 3 3 4 4 5 3
4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 2
4 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3
4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 4 4 4 4 3 4 5 2 4 5 4
4 4 3 3 3 4 3 3 4 5 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 3 5 5 2 5 3
4 3 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 5 4
4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4
25 26 20 26 24 27 21 24 24 20 21 20 21 24 27 25 16 20 19 24 23 24 16 21 22 19
33 33 32 29 33 34 33 35 34 36 34 34 32 28 33 35 34 36 32 34 29 35 29 30 40 27
58 59 52 55 57 61 54 59 58 56 55 54 53 52 60 60 50 56 51 58 52 59 45 51 62 46
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
4 3 1 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 1 1 1 3 3 2 4
3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1
1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1
3 3 2 2 1 5 2 4 5 5 3 2 5 2 4 3 3 1 3 2 4 1 5 1 3 2
1 3 5 1 1 3 2 5 5 4 1 1 3 1 1 4 3 3 3 2 1 5 3 5 1 1
3 3 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 4 5 5 2 5 5 4
5 3 3 4 4 4 5 3 1 1 5 2 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
5 1 1 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 2 3 3 2 4 1 1 2 4 1
4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 2 4 3 4 2 5 3 2 1 3 4 1 1 4 4 1
4 4 3 4 2 3 4 5 3 2 4 2 4 4 2 5 4 1 1 4 1 1 1 4 4 1
5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5
5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4
3 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
2 2 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 2 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5
2 2 5 5 5 4 2 5 5 3 2 5 3 5 2 3 4 4 5 3 5 4 3 5 5 4
3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 3 5 3 5 4 5 4 4 4 5 5
4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
24 19 18 23 24 24 25 24 19 16 24 22 25 26 20 24 21 20 18 22 23 17 15 24 26 16
28 28 36 37 38 30 30 37 35 31 28 39 31 38 26 33 33 35 39 33 36 37 31 35 37 37
52 47 54 60 62 54 55 61 54 47 52 61 56 64 46 57 54 55 57 55 59 54 46 59 63 53
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102
1 1 1 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 1 4 3 2 3 4 1
1 3 3 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 3 1 3 1 2 1 3
1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 1
4 1 4 4 2 2 1 1 4 5 3 5 5 1 5 5 3 5 2 2 3 1 5 1 4 4
2 1 1 4 2 3 1 2 2 5 3 5 1 5 5 4 1 1 1 1 4 1 1 1 3 3
5 5 3 3 5 3 5 5 2 2 3 2 2 5 2 2 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5
4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4
5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
1 4 1 4 2 1 4 5 5 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 2 4
1 1 1 3 4 1 5 5 5 2 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 5 5 3 2 3 3
1 4 1 4 4 1 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 5 4 3
4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 3 5 4 3 5 4 5 4 4
5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 5 5 3 3 3 3 4 3 4 5 4 5 4 3
4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4
4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 3 1 4
2 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 5 2 2 5 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3
2 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 3 3 3 5 5 4 4 3 3 3 5 3 4 4
5 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 3 4 5
5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4
17 23 15 23 23 16 28 30 26 19 22 20 24 25 20 22 26 26 24 26 27 28 22 25 20 24
31 38 32 33 30 40 32 40 33 33 34 34 31 33 35 33 35 32 33 29 29 31 35 29 30 31
48 61 47 56 53 56 60 70 59 52 56 54 55 58 55 55 61 58 57 55 56 59 57 54 50 55
103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128
1 4 2 4 1 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 3
3 1 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 4 2 3 2 1 3 1 3 2 3 3 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 3 3 2 3 3 3 4 1 3 4 4 1 2 5 1 2 1 2 2 3 3 2 2 4
1 2 1 1 2 5 3 2 3 2 3 4 3 1 5 4 2 3 1 2 2 3 2 2 1 2
5 5 5 5 3 5 5 5 2 5 4 2 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4
3 5 3 5 3 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5
5 4 3 5 3 2 1 2 2 4 4 3 2 4 1 1 2 3 4 2 1 4 2 5 3 4
4 4 4 4 4 4 1 1 5 2 4 3 4 3 1 1 1 2 4 4 1 2 4 5 3 2
3 4 5 3 4 2 1 1 2 4 3 4 1 4 1 1 1 3 2 4 1 4 3 5 3 2
3 5 3 5 3 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5
3 4 3 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 4 3 1 2 2 2 5 3 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4
3 5 3 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 2 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5
5 4 3 5 5 4 2 2 2 5 3 5 2 5 5 3 5 4 4 3 3 2 3 4 5 4
5 3 3 5 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 3 3 5 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5
25 27 25 27 22 22 18 17 20 25 24 21 22 26 17 15 17 22 23 24 17 24 23 29 22 22
33 35 28 35 31 25 32 32 28 40 34 34 31 40 35 28 40 34 32 32 31 31 31 38 38 38
58 62 53 62 53 47 50 49 48 65 58 55 53 66 52 43 57 56 55 56 48 55 54 67 60 60
129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 1
2 1 1 2 1 3 1 3 2 3 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1
4 3 1 3 3 2 2 1 3 3 4 3
1 3 1 3 5 2 3 1 3 2 3 3
2 3 5 4 3 2 5 5 4 4 2 4
4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4
5 2 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
4 5 3 5 4 5 4 5 3 4 3 5
2 5 3 3 3 3 5 4 4 3 3 2
ket : A =5, B=4, C=3, D=2, E=1
4 5 3 2 1 3 3 4 4 3 3 4
4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 4 4
4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 4 3
4 3 4 4 2 5 3 5 3 4 3 5
3 4 3 3 2 5 3 5 3 4 3 5
3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
21 24 24 23 20 22 27 27 25 23 20 24
30 32 34 37 29 38 32 39 30 35 31 35
51 56 58 60 49 60 59 66 55 58 51 59