PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADITS DENGAN MENERAPKAN METODE INDEX CARD MATCH DI KELAS V MI AL-HUDA NGENDROKILO KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh NAIMAH NIM 11408199
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jln. Tentara Pelajar No : 2 Telp. 23433.23706 Kode Pos 50721 Salatiga
Lamp. : 1 (satu) naskah Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi Salatiga, 09 Juli 2010 Kepada Yth. Ketua STAINS Di Salatiga
Assalamualikum Wr. Wb. Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa Nama
: NAIMAH
NIM
: 11408199
Program Pendidikan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADIST DENGAN MENERAPKAN METODE INDEX CARD MATCH DI KELAS VC MI AL-HUDA NGENDROKILO KECAMATAN KALIANGKRIK
KABUPATEN
MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah Skripsi Demikian untuk periksa Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pembimbing
HANUNG TRIYOKO, M.Hum, M.Ed NIP : 19730815 1999031003
PENGESAHAN KELULUSAN SKRIPSI Judul
:
Peningkatan
Prestasi
Belajar
Al-Qur’an
Hadits
Dengan
Menerapkan Metode Index Card Match Di Kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 Nama
:
Naimah
NIM
:
11408199
Program Studi
:
Pendidikan Agama Islam (PAI) Salatiga, 2 September 2010 Dewan Penguji
Ketua
Skretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dr. H. Sa’adi, M.Ag NIP. 19630420199203 1 003
Norwanto, M.Hum NIP. 19751015200212 1 006
Pembimbing
Hanung Triyoko, M.Hum, M.Ed NIP. 19730815 199903 1 003
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga dengan skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran orang lain diluar
referensi
yang
peneliti
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqasah skripsi. Demikian pernyataan ini di buat oleh peneliti untuk dimaklumi.
Salatiga, 09 Juli 2010 Peneliti
Naimah, NIM. 11408199
v
MOTTO
ٌيَزْ َفعِ اهللُ الَذِيْهَ آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَذِيْهَ اُوْتُوالْعِلْمَ دَرَجتٍ وَاهللُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْز “ Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan “
( Q.S. Al-Mujadalah: 11)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis persembahkan skripsi ini kepada : 1. Ayah, Bunda tercinta atas do’a supportnya ; 2. Suami tercinta yang memberikan dukungan dan do’a yang memotivasi untuk lebih maju ; 3. Anak-anak tersayang ( Muflikhatul Hidayah dan Muhamad Khadzik); 4. Kepala MI Al-Huda Ngendrokilo tempat mengajar dan Dewan Guru ; 5. Sahabat-sahabat dikelas 08 G ; 6. Para pembaca yang budiman ;
vii
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul : “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADITS DENGAN MENERAPKAN METODE INDEX CARD MATCH DI KELAS V MI AL-HUDA NGENDROKILO KECAMATAN KALIANGKRIK
KABUPATEN
MAGELANG
TAHUN
PELAJARAN
2009/2010 “. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang senantiasa mengharapkan syafaatnya di akhirat nanti. Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari pembimbing, para dosen, dan semua pihak yang menjadi motivator
dalam
penyusunan skripsi ini.untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Rektor STAIN Salatiga ; 2. Bapak Drs. Djoko Soetopo, Selaku ketua jurusan PAI Ekstensi Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga ; 3. Bapak Hanung Triyoko, M.Hum, M.Ed selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran selalu memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan ; 4. Ibu Aslamiyah, A.Ma selaku Kepala MI Al-Huda Ngendrokilo yang telah menyediakan sekolahnya untuk kegiatan Penelitian ;
viii
5. Suami tercinta yang selalu memberikan dukungan dan do’a yang meotivasi untuk lebih maju ; 6. Anak-anak tersayang Muflikhatul Hidayah dan Muhamad Khadzik yang senantiasa memberikan do’a ; 7. Bapak Fahrudin, S.Pd.I dan Ahmad Shodiq yang telah memotivasi dan mengorbankan waktunya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan ; 8. Sahabat-sahabat yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berdo’a semoga yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal sholeh yang digandakan Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 09 Juli 2010 Penulis
Naimah NIM :11408199
ix
ABSTRAK Naimah (11408199) “ Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur'an Hadits dengan Menerapkan Metode Index Card Match di kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 ”. Peneliti menggunakan penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Reaserch ). Tujuan penelitian ini adalah untuk mrngetahui sejauhmana pengaruh penggunaan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat kita ketahui dari meningkatnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, baik keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, maupun dalam mengerjakan soal latihan. Subjek Penelitian adalah siswa kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang yang berjumlah 22 siswa. Teknik pelaksanaan diawali dari pengumpulan data yang meliputi dokumentasi, tes (pretes dan post tes) dan pengamatan serta dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Tindakan dilanjutkan dengan pelaksanaan tiga siklus/tahap. Setiap tindakan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan bersama seorang rekan kerja yang membantu pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits meningkat dari 27,27% pada siklus I menjadi 45,45% pada siklus II, serta 68,18% pada siklus III. Aktifitas siswa dalam belajar meningkat dari 37,50% pada siklus I, 53,41% pada siklus II serta 67,04% pada siklus III. Prestasi belajar juga meningkat dari 59% pada siklus I, 68,87% pada siklus II, serta 79% pada siklus III. Maka penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits pada kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 ”.
x
ABSTRAK Naimah (11408199) “ Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur'an Hadits dengan Menerapkan Metode Index Card Match di kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sebelum diterapkan, dilaksanakan, serta untuk mengetahui apakah metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits. Subjek Penelitian adalah siswa kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang yang berjumlah 22 siswa. Teknik pelaksanaan diawali dari pengumpulan data yang meliputi dokumentasi, tes (pretes dan post tes) dan pengamatan serta dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Tindakan dilanjutkan dengan pelaksanaan tiga siklus/tahap. Setiap tindakan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan bersama seorang rekan kerja yang membantu pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits meningkat dari 27,27% pada siklus I menjadi 45,45% pada siklus II, serta 68,18% pada siklus III. Aktifitas siswa dalam belajar meningkat dari 37,50% pada siklus I, 53,41% pada siklus II serta 67,04% pada siklus III. Prestasi belajar juga meningkat dari 59% pada siklus I, 68,87% pada siklus II, serta 79% pada siklus III. Maka penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits pada kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010 ”.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………...… i PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………….. ii NOTA PEMBIMBING …………………………………………………... iii PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………….. v HALAMAN MOTTO ……………………………………………………. vi PERSEMBAHAN………………………………………………………… vii KATA PENGANTAR……………………………………………………. Viii ABSTRAK……………………………………………………………….. x DAFTAR ISI ……………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL ………………………………………………………... xiv DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………….. 4 C. Tujuan Penelitian……………………………………………… 4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan……………... 5 E. Kegunaan Penelitian…………………………………………... 7 F. Definisi Operasional ………………………………………….. 8 G. Metode Penelitian …………………………………………….. 10 H. Sistematika Penulisan ………………………………………… 17 xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran …………………………………… 19 1. Pengertian Belajar ………………………………………… 19 2. Teori Belajar ……………………………………………… 23 3. Ciri-ciri Belajar ………………………………………….. 25 4. Jenis Belajar ………………………………………………. 27 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar………………. 29 B. Al-Qur'an Hadits ……………………………………………… 30 1. Al-Qur'an …………………………………………………. 31 2. Hadits ……………………………………………………... 35 3. Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits ………………………… 40 C. Metode Index Card Match ……………………………………. 48 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ……………………………….. 52. 1. Perencanaan ………………………………………………. 52 2. Pelaksanaan ………………………………………………. 53 3. Pengamatan / Pengumpulan data …………………………. 54 4. Refleksi …………………………………………………… 54 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan ………………………………………………. 55 2. Pelaksanaan ………………………………………………. 56 3. Pengamatan / Pengumpulan data …………………………. 57 4. Refleksi …………………………………………………… 58
xii
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan ………………………………………………. 59 2. Pelaksanaan ………………………………………………. 59 3. Pengamatan / Pengumpulan data …………………………. 60 4. Refleksi……………………………………………………. 61 D. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus ……………………………………….. 62 1. Deskripsi Siklus I ……………………………………... 62 2. Deskripsi Siklus II …………………………………….. 65 3. Deskripsi Siklus III ……………………………………. 69 B. Pembahasan ……………………………………………….. 73 E. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………….. 74 B. Saran ……………………………………………………… 75 C. Penutup …………………………………………………… 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
:
Perhatikan Siswa Siklus I………………………………63
Table 2
:
Keaktifan Siswa Siklus I………………………………..64
Table 3
:
Hasil Belajar Siklus I……………………………………64
Tabel 4
:
Perhatian Siswa Siklus II………………………………..66
Table 5
:
Keaktifan Siswa Siklus II……………………………..…67
Table 6
:
Hasil Belajar Siswa Siklus II……………………….……68
Tabel 7
:
Perhatikan Siswa Siklus III………………………………70
Table 8
:
Keaktifan Siswa Siklus III………………………………71
Table 9
:
Hasil Belajar Siklus III…………………………………..71
Tabel 10
:
Perhatikan Siswa Siklus I,II dan III……………………..73
Table 11
:
Keaktifan Siswa Siklus I,II dan III………………………73
Table 12
:
Hasil Belajar Siklus I,II dan III………………………….73
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1
:
Perhatian Siswa Siklus I .......……………………………
63
Tabel 2
:
Keaktifan Siswa Siklus I .…....………………………….
64
Tabel 3
:
Hasil Belajar Siklus I ……….…………………………... 64
Tabel 4
:
Perhatian Siswa Siklus II .…..…………………………... 66
Tabel 5
:
Keaktifan Siswa Siklus II …...………………………….. 67
Tabel 6
:
Hasil Belajar Siklus II …………………………………..
68
Tabel 7
:
Perhatian Siswa Siklus III ….………………………….
70
Tabel 8
:
Keaktifan Siswa Siklus III ……………………………… 71
Tabel 9
:
Hasil Belajar Siklus III …….……………………………
Tabel 10
:
Perhatian Siswa Siklus I,II dan III ……………………… 73
Tabel 11
:
Keaktifan Siswa Siklus I,II dan III …………………….
73
Tabel 12
:
Hasil Belajar Siklus I,II dan III ………………………..
73
xiv
71
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
Surat Ijin Penelitian
2
Surat Keterangan Penelitian
3
Lembar Konsultasi
4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
7
Latihan Soal Metode konvensional
8
Latihan Soal PTK 1
9
Latihan Soal PTK 2
10 Lembar Observasi Perhatian 11 Lembar Observasi Keaktifan 12 Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa 13 Profil Madrasah 14 Data Guru 15 Daftar Siswa Kelas Lima
xv
Lampiran : 14 DATA KEPEGAWAIAN (PERSONALIA) Sekolah
: MI Al-Huda Ngendrokilo
No
Nama
Jabatan
Pangkat/ Gol Ruang
1
Aslamiyah, A.Ma
Kepala Madrasah
-
2
Subban Lathif, A.Ma
Guru Kelas VI
3
Naimah, A.Ma
4
Fahrudin, S.Pd.I
5
Nur Khamid, A.Ma
6
Ahmad Shodiq
7
Khofsatun
8
Sikkah Nurul I, A.Ma
Guru Kelas V Guru Kelas IV Guru Mata Pelajaran Guru Kelas III Guru Kelas II Guru Kelas I
L/ P
Pendid ikan
Tugas Mulai Mengajar
P
D.II
1 Januari 1995
L
D.II
24 Juli 2008
P
D.II
1 Januari 2005
-
L
S.1
16 Agustus 2006
-
L
D.II
20 Oktober 2009
-
L
SMA
28 Juli 2008
-
P
SMA
1 Januari 2000
-
P
D.II
10 Oktober 1987
Guru Muda/ II/b Pengatur / II/b
Mengetahui Kepala Madrasah
Aslamiyah, A.Ma NIP.-
xvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
:
Naimah
Tempat / Tanggal Lahir
:
Magelang / 08 Maret 1967
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Islam
Nama Ayah
:
Muh Soleh
Pekerjaan
:
Pensiunan Guru Agama
Alamat
:
Krajan, Ngendrokilo, Kaliangkrik, Magelang
Pendidikan
:
MI Islamiyah Girirejo Tahun Lulus 1981 MTs Islamiyah Girirejo Tahun Lulus 1984 PGA N Magelang Tahun Lulus 1987 PGSD/MI UMM, Tahun Lulus 2002
xvii
Lampiran : 13 PROFIL MADRASAH Nama Madrasah
: MI Al-Huda Ngendrokilo
NIS/NSM
: 112330814198
Propinsi
: Jawa Tengah
Otonomi
: Kabupaten Magelang
Kecamatan
: Kaliangkrik
Desa/Kelurahan
: Ngendrokilo
Jalan
:-
Kode Pos
: 56153
Status Madrasah
: Swasta
Akreditasi
: B Tahun 2005
Surat Keputusan/SK
: Kw.11.4/4/PP.03.2/623/8/150/2005
Penerbit SK
: Kanwil Depag propinsi Jawa Tengah
Tahun berdiri
: 1958
Kegiatan Belajar Mengajar
: Pagi
Bangunan Madrasah
: Milik Sendiri
Luas Bangunan dan Tanah
: 375 m2
Lokasi Madrasah
: Desa
Jarak ke Pusat Kecamatan
: 3 KM
Jarak Kepusat Otoda
: 14 KM
Terletak pada Lintasan
: Desa
Organisasi Penyelenggara
: LP Ma’arif
Mengetahui Kepala MI Al-Huda Ngendrokilo
Aslamiyah, A.Ma NIP.-
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada tuntutan dunia pendidikan. Dinamisasi jaman yang senantiasa melaju dengan cepat menuntut dunia pendidikan untuk selalu melakukan perubahan dalam mengatasi masalah-masalah pendidikan. Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses belajar mengajar diselenggarakan secara interaktif dalam proses belajar mengajar, artinya adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar (guru) yang melaksanakan tugas mengajar disatu pihak, dengan siswa, anak didik/subjek belajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain. Sardiman A. M. (1986:2) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam interaksi belajar mengajar antara lain : 1. Bagaimana guru harus dapat membimbing atau mengarahkan belajar siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan ; 2. Bagaimana bentuk bimbingan / pengrahan tersebut, terutama untuk menangani jumlah siswa yang besar ; 3. Dapatkah guru menyediakan waktu yang cukup ; 4. Apakah proses beajar mengajar itu sudah didukung oleh fasilitas yang sempurna. Idealnya proses belajar mengajar yang interakti seperti tersebut di atas seringkali sulit diwujudkan dalam praktik kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini karena proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa dalam
0
pelaksanaannya masih belum maksimal. Seperti halnya proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits masih ditemui adanya gejala rendahnya minat siswa sehingga hasil belajar dari mata pelajaran Al-Qur’an Hadits masih rendah. Hal itu disebabkan karena dipahami oleh guru dan siswa bahwa materi pendidikan Al-Qur’an Hadits hanya bersifat hafalan, disamping itu metode-metode pembelajarannya bersifat monoton. Dengan demikian mengakibatkan anak menjadi bosan, menganggap materi kurang menarik bahkan memberatkan. Akibatnya pembelajaran tidak interaktif, kurang menarik, dan terkesan hanya mengejar target penyelesaian pokok bahasan. Amin Abdullah, pakar keislaman mengatakan “ bahwa pendidikan agama kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama
yang
kognitif
menjadi
“makna”
dan
“nilai”
yang
perlu
diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai cara, media, dan forum. Pembelajaran lebih menitikberatkan pada aspek korespondensi tekstual yang lebih menekankan hafalan-hafalan teks keagamaan. (Muhaimin, 2001 : 90) Maka dari itu perlu dicai suatu strategi pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat disesuaikan dengan situasi dan kondisi terutama dengan mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar (Ismail SM., 2008 : 13). Dengan demikian proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat siswa akan lebih cepat memahami apa yang disampaikan oleh guru sehingga prestasi belajarnya akan meningkat. Selanjutnya Ismail SM., M.Ag mengatakan bahwa proses pembelajaran harus dibuat dengan mudah dan sekaligus menyenangkan agar siswa tidak tertekan dan merasa
1
bosan terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
سلَمَ قَالَ يَسِرُوْا وَالَ تُعَسِرُوْا وَبَشِرُوْا َ َعلَيْوِ و َ ُصلَي اهلل َ ِعنِ الن ِبي َ ُضيَ أهللُ عَنْو ِ َعنْ أَنَسٍ ر َ .وَالَ تُنَفِرُوْا ) (رواه البخاري Artinya : “ Dari Anas RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : dan mudahkanlah dan jangan kamu persulit, gembirakanlah dan janganlah kamu membuat lari “ (HR. Bukhori). (Ismail SM., 2008 : 13) Prestasi belajar Al-Qur’an Hadits akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan apabila dalam poses pembelajaran terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut. Maka dari itu, perlu penanganan secara serius agar peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai dan juga harapan akan terjadi peningkatan prestasi belajar khususnya mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dapat terwujud. Oleh karena itu diujicobakan penerapan berbagai metode pendidikan yang nantinya untuk diketahui dampak bagi proses dan hasil pendidikan. Untuk memahami permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya dengan menerapkan metode index card match di kelas.
2
Berdasarkan
latar
belakang
itulah,
maka
penulis
mencoba
membahasnya dengan mengadakan penelitian dengan judul : “ Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits dengan Menerapkan Metode Index Card Match di Kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 “.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 Sebelum Menggunakan Metode Index Card Match? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match Siswa Kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010? 3. Apakah metode Index Card Match dapat meningkatkan Prestasi Belajar AlQur’an Hadits Siswa Kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah:
3
1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum diterapkannya metode Index Card Match. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. 3. Untuk mengetahui apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits.
D. HIPOTESIS TINDAKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoritis. Dalam metode penelitian hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. (Sukardi, 2005 : 41). Menurut Suharsimi Arikunto hipotesis tindakan adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian melalui data yang terkumpul. (Suharsimi Arikunto, 1991 : 62). Berdasarkan kerangka teori di atas, maka hipotesa tindakan dalam penelitian ini adalah “ Terdapat Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits Dengan Diterapkannya Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kec. Kaliangkri Kab. Magelang “. 2. Indikator Keberhasilan Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dikategorikan menjadi tiga bidang, yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (sikap dan nilai), dan bidang psikomotor (ketrampilan, bertindak/berperilaku).
4
Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiga-tiganya harus Nampak sebagai hasil belajar siswa. Oleh karena itu ketiga aspek tersebut dipandang sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran yang nampak dalam perubahan tingkah laku. Secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). (Nana Sudjana, 2005 : 49). Maka dari itu dalam proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional tersebut dapat dicapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, guru perlu mengadakan tes formatif setelah menyajikan suatu pokok bahasan atau sub bahasan. Hal ini untuk mengetahui sejauhmana penguasaan bahan pelajaran yang disampaikan guru kepada siswa. Di samping itu juga bias dijadikan sebagai umpan balik bagi guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar. Adapun indikator yang dijadikan tolok ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil apabila : a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan instruksional telah dapat dicapai siswa, baik secara individu maupun klasikal. (Muh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, 1993 : 8). Sedangkan untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukan juga untuk
5
mengetahui keberhasilan mengajar guru, dapat menggunakan acuan tingkat keberhasilan sejalan dengan kurikulum yang berlaku sebagai berikut : a. Istimewa/maksimal, yaitu apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa. b. Baik sekali/optimal, yaitu apabila sebagian besar (85%-94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa. c. Baik/minimal, yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75%84% dikuasai siswa. d. Kurang, yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% yang dikuasai siswa. c. Dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa dalam belajar dan prosentase keberhasilan siswa dalam mencapai indikator tersebut, dapat dikatahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan siswa dan guru. (Muh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati, 1993 : 8).
E. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Secara Teoritis Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif terhadap pengetahuan agama khususnya tentang penerapan metode Index Card Match agar terjadi peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits maupun mata pelajaran lainnya di Madrasah Ibtidaiyah. 2. Secara Praktis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi:
6
a. Siswa Siswa dapat memperoleh pendidikan Al-Qur’an Hadits yang lebih menarik, menyenangkan dan dapat meningkatkan prestasi belajar. b. Guru Guru dapat membantu permasalahan yang dihadapi siswa dan mendapat tambahan wawasan serta keterampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutunya dalam mengajar. c. Sekolah Dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
F. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya penulis uraikan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Prestasi Belajar a. Peningkatan Berasal dari kata tingkat yang artinya berjenjang dari sesuatu yang
bersusun.
Peningkatan
adalah
proses,
cara,
perbuatan
meningkatkan. (W.J.S. Purwadarminto, 2007 : 1281). b. Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan. (W.J.S. Purwadarminto, 2007 : 910).
7
c.
Belajar Belajar
adalah
berusaha
(berlatih)
supaya
mendapat
kepandaian. (W.J.S. Purwadarminto, 2007 : 121). Sedangkan yang dimaksud peningkatan prestasi belajar oleh penulis adalah suatu proses untuk meningkatkan hasil yang diusahakan/dilakukan oleh siswa agar mendapatkan pengetahuan yang lebih dibandingkan sebelumnya. 2. Al-Qur’an Hadits Al-Qur’an Hadits merupakan satu mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah. 3. Metode Index Card Match Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Metode Index Card Match adalah salah satu strategi pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM dengan cara mencari jodoh kartu Tanya jawab, dengan tujuan untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok (Ismail SM., 2008 : 82).
8
G. METODE PENILITIAN 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. (Suharsimi Arikunto, 2008 : 3). Sekali lagi ditegaskan, bahwa yang dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilakukan oleh guru. (Suharsimi Arikunto, 2008 : 3). Adapun arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Dengan kata lain, Penelitian Tindakan Kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran bukan sekadar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung pengertian bahwa yang dilakukan berdasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya. (Suharsimi Arikunto, 2008 : 2). Maka sesuai dengan jenis penelitian yang dipakai yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian dari Hopkins, 1993 dengan menggunakan model spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Daur ulang dari penelitian diawali dengan perencanaan
tindakan
(planning),
penerapan
tindakan
(action),
mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation
9
and evaluation), dan melakukan refleksi (reflektif). (Supardi dalam PTK, 2008 : 104). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan pengamatan dan refleksi pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas dpaat dilihat pada gambar berikut:
10
Penjelasan alur di atas adalah: 1. Rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tujuan, termasuk instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Tindakan/Observasi, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa serta mengamati hasil dari diterapkannya metode Index Card Match. 3. Refleksi, peneliti mengkaji dan mempertimbangkan hasil dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rencana Perbaikan/direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing-masing putaran memiliki alur kegiatan yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing-masing putaran. Dibuat dealam tiga putaran dengan maksud untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. 2. Tempat, Subjek, dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan dalam melakukan kegiatan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan adalah MI Al-Huda Ngendrokilo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
11
b. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V yang berjumlah 22 dengan latar belakang pendidikan orang tua sebagian besar berpendidikan SD/MI, juga ada beberapa orang tua berpendidikan SMP/MTs. Mata pencaharian mereka kebanyakan sebagai petani dan ada sebagian kecil dari mereka sebagai pedagang. c. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan April, Mei, dan Juni Tahun 2010. 3. Langkah-langkah/Siklus Rencana Awal a. Menyiapkan materi pelajaran meliputi RPP dengan dilengkapi media, bahan, alat evaluasi, dan instrumen observasi serta refleksi. b. Melaksanakan apersepsi berupa pre tes terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan. c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar tentang materi Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan matode ceramah dan tanya jawab , kemudian diakhiri dengan post tes berupa evaluasi/uji kompetensi secara tertulis ataupun lisan. Tindakan d. Melaksanakan post tes berupa pembelajaran sebagai umpan balik guru setelah proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan alat evaluasi yang biasa digunakan.
12
Pengamatan e. Sebagian siswa yang duduk dibelakang tidak memperhatikan dan berbicara dengan teman dekatnya. f.
Ketika ditanya tentang materi pelajaran Al-Qur’an Hadits sebagian siswa mengatakan tidak paham sehingga tidak menjawab pertanyaan.
g. Hasil belajar kurang memuaskan, masih banyak siswa yang nilainya di bawah standar. Refleksi h. Bagaimana membuat siswa dapat memahami materi pelajaran AlQur’an Hadits, sehingga siswa dapat mengerjakan evaluasi/uji kompetensi dengan nilai yang memuaskan/di atas standar. SIKLUS 2 Rencana yang direvisi a. Mengubah skenario pembelajaran dari skenario pembelajaran yang biasa dilakukan diganti dengan skenario PAIKEM dengan menerapkan metode Index Card Match. Tindakan b. Memperkenalkan, menyampaikan materu Al-Qur’an Hadits dengan skenario pembelajaran PAIKEM dengan menerapkan metode Index Card Match. c. Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. Pengamatan d. Masih terdapat siswa yang bingung tentang pelaksanaan pembelajaran PAIKEM dengan menggunakan metode Index Card Match. 13
e. Melalui beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada siswa, sebagian siswa masih belum memahami bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAIKEM dengan metode Index Card Match. f. Siswa perlu penjelasan lebih rinci tentang pembelajaran PAIKEM dengan menerapkan metode Index Card Match. Refleksi g. Bagaimana membuat siswa memahami pelaksanaan pembelajaran PAIKEM dengan menerapkan metode Index Card Match. SIKLUS 3 Rencana yang direvisi Menjelaskan lebih rinci tentang pelaksanaan pembelajaran PAIKEM dengan menerapkan metode Index Card Match. 4. Instrumen Penelitan a. Observasi/Pengamatan Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. (Suparti, 2008 : 127). b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu merupakan rencana pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun setiap akan mengajar. Masing-masing RPP berisi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Hasil Belajar, Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Belajar Mengajar, dan Alat, Bahan/Sumber Belajar.
14
c. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman materi Al-Qur’an Hadits siswa Kelas V pada pokok bahasan Al-Qur’an Hadits. 5. Pengumpulan Data a. Dokumentasi Untuk melihat nilai Al-Qur’an Hadits sebelum penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga dapat mengetahui hasil belajar siswa. b. Tes Menggunakan lembar tes, yang dikerjakan siswa baik berupa tes awal (pre tes) maupun tes akhri (post tes). c. Pengamatan Menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh data penelitian aktivitas
siswa dan data
keterampilan guru selama proses pembelajaran. 6. Analisa Data Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif dan kualitatatif, kemudian hasil tes awal (pre tes) dan sesudah tindakan dianalisis dan dibandingkan. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: a. Tahap deskriptif, yaitu suatu tahap dimana peneliti mendeskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh.
15
b. Tahap klasifikasi, aitu tahap pengolahan data-data yang telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahan. c. Tahap analisis, yaitu tahap menganalisa data-data berdasarkan teori yang ada, dalam tahap ini membahas tentang data yang ada, kendalakendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut. d. Tahap interpretasi, yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dan penelitian. e. Tahap evaluasi, yaitu tahap menilai/mengevaluasi terhadap hasil interpretasi.
H. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan skripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut: 1. Bagian Awal Cakupan bagian awal meliputi: Halaman Judul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Moto Persambahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran. 2. Bagian Inti Bagian inti mencakup: BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian,
Hipotesis 16
Penelitian
dan
Indikator
Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian (Rancangan Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-langkah, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Data), dan Sistematika Penulisan. BAB II
KAJIAN PUSTAKA Berisi tentang materi Al-Qur’an Hadits Kelas V dan Metode Index Card Match.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Berisi tentang Deskripsi Pelaksanaan Siklus I (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/Pengumpulan Data, dan Refleksi), Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, Deskripsi Pelaksanaan Siklus III, dan Seterusnya. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi
tentang
Deskripsi
Pengamatan/Wawancara,
Per Refleksi
Siklus
(Data
Hasil
Keberhasilan
dan
Kegagalan), dan Pembahasan. BAB V PENUTUP Terdiri dari Kesimpulan dan saran 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir memuat: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Riwayat Hidup Penulis.
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Belajar mengajar merupakan aktifitas pembelajaran menuju hasil sesuai dengan yang diharapkan. Belajar selalu berkenaan dengan perubahanperubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik atau yang kurang baik, direncankan maupun tidak. 1. Pengertian Belajar Secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu, perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang diilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. ( Abu Ahmadi & Supriyono, 1991: 121). Definisi tentang belajar itu tidaksama antara ahli yang satu dengan yang lainnya dalam memberikan arti maupun pengertiannya, namun dari berbagai
definisi
tersebut
dapat
memberikan
memberikan kesimpulan dari arti belajar.
19
keleluasaan
dalam
Sebagai landasan mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, dibawah ini dikemukakan beberapa definisi belajar menurut para ahli : a. Berikut ini definisi belajar yang dikutip oleh Ngalim Purwanto,( 2003: 84), yaitu : 1. Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975), mengemukakan “ belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasr kecenderugan respon pembawaan, kematangan, atau keadaankeadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainnya.) 2. Menurut Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977) menyatakan bahwa “ belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus sama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performencenya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situsi tadi.” b. Definisi belajar yang dikutip oleh Muhibbin Syah, (2003: 65-66) 1. Menurut Caplin 1972 dalam Dictionary of Psichology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi, “ asquasition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience “
20
( belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relativ mantap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan keduanya adalah “ Process of acquiring responces as a result of special practice” ( belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus). 2. Belajar Menurut Wittig (1991) dalam bukunya psychology of Learning
mendefinisikan belajar
sebagai
“
any relatively
permanent change in an organism’s behavioral reportaire that occurs as a result of experience”. ( belajar ialah perubahan yang relative menetap terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman). c.
Definisi belajar yang dikutip oleh Abu Ahmadi & Widodo Supriyono (1991:119). 1. Belajar menurut James O Whitttaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau penglaman.
“ Learning may be defined
as the process by which behavior originates or is altered through training or experience “. d. Definisi belajar yang dikutip oleh Kunandar (2007: 320) 1. Belajar menurut Cronbach dalam bukunya yang berjudul Educational psychology sebagai berikut ” learning is shown by change in behavior as result of experience “ ( belajar sebagai
21
salah satu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman). e. Definisi belajar yang dikutip oleh Muh. Uzer Usman & Lilis Setyawati, (1993: 5). 1. Belajar Menurut Ernest R Hilgrard dalam bukunya Introduction to Psychology mengemukakan ” we may devine learning as the process by which an activity originates or is changed through responding to situation profile the change can not be attributed to growth or the temporary state of the organism ( as fatique or undea drugs )” belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya suatu kegiatan Karen a mereaksi suatu keadaan perubahan itu tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan (kematangan) atau keadaan organisme yang sementara”. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman langsung.
Belajar
merupakan
usaha
memperoleh
sejumlah
ilmu
pengetahuan yang dilakukan melalui proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang berorientasi pada lingkungan. Belajar pada intinya membedakan antara sebelum dan sesudah belajar serta dilakukan lewat kegiatan atau praktek yang disengaja. Dalam agama islam belajar merupakan kewajiban setiap muslim agar memperoleh ilmu pengetahuan sehingga dapat meningkatkan derajat
22
kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur‟an surat AlMujadalah ayat 11:
َِفْسَحٝ اىََْجيِسِ فَافْسَحُْ٘اِْٜوَ ىَنٌُْ جَفَسَحُْ٘ا فَِِْٞ آٍَُْْ٘ا إِرَا قَُِٖٝااىَزٝ َآٝ ٌَُِْْ آٍَُْْ٘ا ٍِ ْنَِٝ ْشفَعِ اهللُ اىَزٝ .ْوَ اّْشُزُْٗا فَاّْشُزُْٗاِٞ َٗإِرَا ق.ٌُْاهللُ ىَن ) : (اىَجادىة.ٌْشِٞ َٗاهللُ تََِا جَعََْيَُُْ٘ خَث.ٍَِْ أُْٗجُ٘ااىْعِيٌَْ دَسَجَثَِٝٗاىَز Artinya : “ Hai orang-orang apabila dikatakan kepadamu berlapanglapanglah dalam majlis , maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan berdirilah kamu maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dintaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 1989 : 910) Sabda Nabi Muhammad SAW :
ُِٔ َٗسَيٌََ طَيَةْٞ ََ اهللُ عَيٚ قَاهَ سَسُْ٘هُ اهللِ صَي: َعَِْ أََّسٍ تِِْ ٍَاِىلِ قاَه )ٌ ٍٗسيٛ (سٗآ اىثخاس.ٍَة َ َِ مُوِ ٍُسْيٌٍِ ٍَُٗسْيٚضةٌ عَي َ ِْٝاىْعِيٌِْ فَش Artinya : “ Dari Anas bin Malik berkata : bersabda Rosulullah SAW mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”. ( H.R. Bukhori dan Muslim). 2. Teori Belajar Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002: 17-27), ada beberapa tentang teori belajar, yaitu : 1) Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya Ahli-ahli Ilmu Jiwa Daya mengemukakan suatu teori bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan 23
cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk mengenal sesuatu hal. Daya-daya itu misalnya daya mengenal, daya mengingat, daya berpikir, daya fantasi, dan dan sebagainya. 2) Teori Tanggapan Menurut teori tanggapan belajar adlah memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya berulang-ulang dan sejelas-jelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan pandai, sedikit tanggapan berarti dikatakan kurang pandai. Maka orang pandai berarti yang banyak mempunyai tanggapan yang tersimpan dalam otaknya. 3) Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt Dalam belajar yang terpenting adalah penyesuaian pertama yaitu mendapatkan respon atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Belajar dengan pengrtian lebih dipentingkan daripada hanya memasukkan sejumlah kesan. 4) Teori Belajar dari R. Gagne Dalam masalah belajar, Gagne dalam bukunya “ The Conditioning of Learning (1977) memberikan dua definisi yatu : a) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b) Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. 5) Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Asosiasi 24
Teori Ilmu Jiwa Asosiasi berpendapat bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri atas penjumlahan bagian-bagian atau unsurunsurnya. Dari Ilmu Jiwa Asosiasi muncul dua teori yang sangant terkenal, yaitu teori Conectionisme dari Thorndike dan teori Conditioning dari Ifan P. Pavlov. Sedangkan teori belajar yang dikutip M. Dalyono ( 2001: 211) yaitu : a. Witherington, dalam buku Education Psychology mengemukakan : ” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.” b. Morgan,
dalam
buku
Introduction
to
Psychology
(1978)
mengemukakan : “ Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.” 3.
Ciri-ciri Belajar Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku , maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar. Berikut ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 15-16 yaitu : a. Perubahan yang terjadi secara sadar
25
Individu yang belajar akan menyadari perubahan pelajar atau individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional sebagai hasil belajar perubahan yang terajadi dalam individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya . d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanent. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan seluruh tingkah laku. 4. Jenis-jenis Belajar Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainnya,baik dkam
26
aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapakan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dlam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang bermacam-macam. Jenis-jenis belajar tersebut (M. Dalyono, 2001:225228) yaitu : a. Belajar Abstrak Belajar abstak adalah belajar yang menggunakan car-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. b. Belajar Keterampilan Belajar keterampilan adlah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot-otot/neuromuscular. Tujunnya adalah memeperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniyah tertentu. c. Belajar Sosial
Belajar sosial adlah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujunnya adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah sosial.
d. Belajar Pemecahan Masalah
27
Belajar pemecahan masalah adlah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secar sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuik memecahkan maslah secar rasional, lugas, dan tuntas. e. Belajar Rasional Belajar rasional adlah belajar dengan mengguinakan kemepuan berpikir secara logis dan rasional. Tujuannya ialah untuk memperoleh anekas rsgsm kecakapan menggunakan prinsip-orinsip dan konsepkonsep. f. Belajar Kebiasaan Belajar kebiasaan adadalah proses pembentukan kebiasaankebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif. g. Belajar Apresiasi Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (affective skills). h. Belajar Pengetahuan Belajar pengetahuan ialah belajar denag penyelidikan
mendalam
terhadap
objek
cara melakukan
pengetahuan
tertentu.
Tujuannya agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu. 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
28
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar (eksternal). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (Muh. Uzer Usman & Lilis Setyawati, 1993: 9-10) adalah : a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) yaitu : a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas (1) faktor intelektif
yang meliputi
faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta kecakapan, dan (2) faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, dan penyesuaian diri. b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) yaitu : c. Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan kelompok. d. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. e. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. f. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan. Dengan demikian faktor internal dan eksternal yang saling berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa. B. AL-QUR’AN DAN HADITS
29
Al-Qur‟an dan Hadits merupakan dua sumber untuk mengenali hukum dan ajaran Islam yang berkaitan dengan aqidah, konsep, ibadah, penetapan hukum, akhlak, adab sopan santun, dan bidang-bidang kehidupan lainnya. (Yusuf Qardhawi, 1997 : 15). Begitu luasnya kandungan Al-Qur‟an dan Hadits, sehingga siapapun yang selalu taat, patuh terhadap segala sesuatu ajaran yang terkandung di dalam Al-Qur‟an dan Hadits akan selamat baik ketika hidup di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu sebagai orang Islam wajib tunduk dan taat terhadap ajaran yang diajarkan Al-Qur‟an dan Hadits baik berupa perintah maupun larangan agar senantiasa selamat di dunia sampai akhirat. Wasiat Nabi Muhammad SAW ketika beliau sakitnya semakin parah :
ِ ِِِْٔٞ ىَِْ جَضِيُْ٘ا اَتَذًا ٍَا جَََسَنْحٌُْ تََِِٖا م ِحاَبَ اهللَ َٗسُ َْةَ َّثَْٝنٌُْ اٍَْشِٞجَشَمْثُ ف .)(سٗآ ٍاىل Artinya : “ Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.” (H.R. Malik). ( Direktorat Jenderal Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam , 1996: 19). Dengan demikian jelaslah bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh, patuh serta taat terhadap ajaran-ajaran yang terkandung di dalam AlQur‟an maupun Hadits.
1. Al-Qur‟an 30
a. Pengertian Al-Qur‟an Menurut bahasa, Al-„Ajaj berpendapat bahwa Al-Qur‟an merupakan bentuk masdar dari kata berarti bacaan yang dibaca
َْٚقُشْأُُ تََِ ْع
-َُقْشَأٝ-َ قَشَأ, maka Al-Qur‟an َُقُشْأ
ْ ٍَقْشُْأadalah: Sedang menurut istilah Al-Qur‟an
ِْٔٞ َ اهللُ عَيَِٚ صَيٜ اىَْ ِثَٚاْىقُشْأَُُ َُٕ٘ َمالًَُ اهللُ اىَُْعْجِزُ اىَََْْزهُ عَي ُِٔ تِاىحَ٘اجِشِ اىَُْحعثَذْٞ َحفِ اىََْ ْقُْ٘هِ عَي ِ اىََصَاَِٚٗسَيٌََ اْىََنْحُْ٘بُ ف .ِٔتِ ِحالََٗ ِج “Al-Qur‟an adalah kalamullah yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam mushaf-mushaf (lembaran-lembaran yang dijilid) yang disalin dengan jalan mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah”. (A‟la Subkhi Junaedi, Faza, dkk, 2004 : 3). Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, untuk diteruskan penyampaiannya kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini sampai akhir zaman. Oleh karena itu Al-Qur‟an adalah petunjuk paling lengkap bagi umat manusia. (Wisnu Arya Wardhana, 2004 : 46). Allah SWT menurunkan Al-Qur‟an untuk memastikan petunjukNya bagi perjalanan hidup manusia, sehingga kehidupan mereka dapat diatur dengan petunjuk dan agama yang diturunkan oleh Allah SWT. Dengan cahaya petunjuk-Nya Allah SWT memberikan petunjuk kepada umat manusia ke jalan yang lebih lurus, mengeluarkan manusia dari 31
kegelapan kepada cahaya yang terang benderang (Al-Qur‟an dan AsSunnah) ( Yusuf Qardhawi, 1997 : 19) Firman Allah SWT dalam surat Al-An‟am : 155 :
)
: ًََٕٗزَامِحةُ اَّْزَىَْْآُ ٍُث َشكٌ فَاجثَِعُ ُْ٘ٓ َٗاَجقُْ٘ا ىَعَيَنٌُْ جُشْحَََُُْ٘ (االّعا Artinya : “Dan Al-Qur‟an itu adalah kitab yang kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat”. (Al-An‟am : 155). (Al-Qur‟an dan Terjemahnya Departemen Agama RI, 1971 : 215).
b. Nama-nama Al-Qur‟an Kitab suci umat Islam (Al-Qur‟an ) tidak hanya memiliki satu nama, melainkan mempunyai beberapa nama ( Wisnu Aryawardhana ,2004 : 47 ) diantaranya sebagai berikut: 1) Al-Qur‟an Al-Karim artinya bacaan yang sempurna dan maha mulia. 2) Al-Furqon (kitab pembeda) antara yang halal dan yang haram, antara yang baik dan yang buruk, antara perintah yang wajib dikerjakan dan larangan-larangan yang harus ditinggalkan. 3) Adz-Dzikir (peringatan) bagi umat manusia agar selalu ingat kepada Tuhan. 4) Al-Huda artinya petunjuk di dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. 5) Al-Manzhilah (nasihat) karena di dalam Al-Qur‟an terdapat nasehat. 6) Al-Hikmah atau kitab kebijaksanaan.
32
7) Al-Khoir (kitab kebaikan) yang memberikan tuntunan kepada umat manusia tentang kebaikan. 8) As-Syifa‟ karena dapat berfungsi sebagai penyembuh obat/penawar bagi penyakit-penyakit yang menyesak di dada. 9) Al-Bayan keterangan memuat banyak sekali petunjuk, keterangan dan penjelasan serta pembeda antara yang hak dan yang batil. c. Fungsi Al-Qur‟an Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi. Maka agar manusia dapat menjadi khalifah di muka bumi ini dengan baik maka manusia memerlukan suatu pedoman atau petunjuk yang dapat menunjukkan ke arah kebaikan di dunia maupun di akherat nanti. Wisnu Arya Wardhana mengatakan “ untuk menjadi khalifah yang baik apabila petunjuk atau pedoman itu datangnya dari Allah SWT. Petunjuk atau pedoman tersebut tidak lain adalah Al-Qur‟an Al-Karim, kitab suci umat islam yang memang merupakan “hudan li an-nas” atau petunjuk bagi umat manusia tanpa memandang bangsa, suku atau golongan manusia. Al-Qur‟an sebagai “hudan li an-nas” adalah fungsi paling utama dari kitab suci Al-Qur‟an (2004 : 50-51). Firman Allah SWT :
ََُُْ٘عََْيٝ ََِِِْْٝ اىَزٍُِِْْٞثَشِشُ اىَُْؤَٝٗ ًََُْ٘ َاقِٜٕ ِٜ ىِيَحَِْٖٛذٝ َُإَُِ َٕزَااْىقُشْأ ) : ْشًا (االسشاءِٞاىصَيِحثِ أََُ ىٌَُْٖ اَجْشٌ مَث Artinya : “Sesungguhnya Al-Qur‟an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan membawa kabar gembira kepada orang33
orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (QS. Al-Isra‟ : 9). (Al-Qur‟an dan Terjemahannya, 1997 : 425-426). Berdasarkan dari uraian di atas, maka Pendidikan Agama Islam (Al-Qur‟an Hadits) sangat penting karena Al-Qur‟an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat Islam agar hidupnya selamat baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu materi Pendidikan Agama Islam (Al-Qur‟an Hadits) perlu diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat MI, MTs, MA bahkan sampai perguruan tinggi agama Islam. d. Tujuan Mengajarkan Al-Qur‟an Dr. Muhammad Abdul Qodir Ahmad dalam bukunya Thuruqu Ta’limi Al-Tarbiyah Al-Islamiyah menjelaskan tujuan mengajar AlQur‟an kepada anak didik mengarah pada : 1. Kemantapan membaca sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dan mengahafal ayat-ayat atau surat-surat yang mudah bagi mereka. 2. Kemampuan memahami kitab Allah SWT secara sempurna, memuaskan akal dan mampu menenangkan jiwa. 3. Kesanggupan menerapkan ajaran Islam dalam menyelesaikan problema hidup sehari-hari. 4. Kemampuan memperbaiki tingkah laku murid melalui metode pengajaran yang tepat.
34
5. Kemampuan memanifestasikan keindahan retorika dan uslub AlQur‟an. 6. Penumbuhan rasa cinta dan keagungan Al-Qur‟an dalam jiwanya. 7. Pembinaan pendidikan Islam berdasarkan sumber-sumbernya yang utama dari Al-Qur‟an Al-Karim. (Khabib Thoha, Saifuddin Zuhri, Syamsuddin Yahya, 2004 : 33). 2. Hadits a. Pengertian Hadits Menurut bahasa kata Al-Hadits artinya Al-Jadid (baru), AlKhabar (berita), pesan keagamaan, pembicaraan. Dalam ilmu hadits Al-Hadits adalah pembicaraan yang diriwayatkan atau diasosiasikan kepada Nabi Muhammad SAW. Segala sesuatu yang berupa berita yang dikatakan berasal dari Nabi disebut Al-Hadits. Boleh jadi berita itu berwujud ucapan, tindakan, pembiaran (taqrir), keadaan,kebiasaan, dan lain-lain.
ٍْشَاتٍ اَْٗ صِ َفةِِٝٔ َٗسَيٌََ ٍِِْ قَْ٘هٍ اَْٗ فِعْوٍ اَْٗ جَقْشْٞ َ اهللُ عَيَِٚ صَيِٜ اىْثَْٚفُ اِىِٞمُو ٍَا اُض (Muh. Zuhri, 2003 : 1). Sunnah Rasululloh SAW merupakan sumber hukum kedua bagi Islam setelah Al-Qur‟an Sunnah/Hadits merupakan penjelasan teoritis dan praktik aplikatif bagi Al-Qur‟an. Oleh sebab itu kita harus mengikuti dan mengamalkan hukum-hukum dan pengarahan yang diberikan oleh sunnah Rasululloh SAW. Mentaati Rasululloh SAW
35
adalah wajib sebagaimana kita mentaati apa yang disampaikan oleh Al-Qur‟an kepada kita. (Yusuf Qardhawi, 1997 : 62). Dalil yang mewajibkan kaum muslimin untuk mentaati Rasululloh SAW di samping mentaati Alloh SWT diantaranya :
ِ اْالٍَْشِْٚعُ٘ا اىشَسُْ٘هَ َٗاُٗىِْٞعُ٘ا اهللَ َٗاَطَِِْٞ آٍَُْْ٘ا اَطَُِٖٝاىَزََٝآٝ ) :(اىْساء...ٌٍُِْ ْن Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan taatilah Rasul-Nya dan Ulil Amri…” (Q.S. An-Nisa : 59).
) :(اىْساء...َُطِعِ اىشَسُْ٘هَ فَقَذْ اَطَاعَ اهللٝ ٍَِْ Artinya : “ Barang siapa mentaati rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Alloh…” (Q.S. An-Nisa : 80). b. Macam-macam Hadits Macam-macam hadits dalam buku Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits seperti yang dikutip A‟la Subkhi Junaedi, Faza, dkk, ( 2004 : 11-13) adalah sebagai berikut : 1. Hadits Qouliyah Yang dimaksud dengan hadits qouliyah adalah hadits Nabi Muhammad
SAW
dalam
bentuk
ucapan
atau
perkataan.
Maksudnya ialah ucapan atau perkataan yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai bidang, khususnya bidang aqidah dan syari‟ah. Contoh hadits qouliyah adalah :
)ٔٞ (سٗآ ٍحفق عي.ََّٙ٘ َاتِ َٗإِّ ََاَ ىِنُوِ اٍْشِئٍ ٍَاِْٞإََِّا اْالَعََْاهُ تِاى
36
Artinya : “ Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu (bergantung) dengan niat, dan bahwasannya bagi setiap orang itu akan memperoleh apa yang diniatkan”. (H.R. Bukhori-Muslim). 2. Hadits Fi‟liyah Yang dimaksud dengan hadits fi’liyah adalah hadits Nabi Muhammad SAW dalam bentuk perbuatan sebagai perwujudan dan ketentuan-ketentuan syari‟at yang memerlukan pelaksanaan praktis seperti kaifiyat (cara-cara) seperti sholat, manasik haji, dan lainlain. Contoh hadits fi’liyah adalah :
)ٛ (سٗآ اىثخاس.ْٜ اُصَِيِّْٜحَُْ٘اَٝصَيُْ٘ا مَََا سَا... Artinya : “….sholatlah kamu sekalian sebagaimana kamu sekalian melihat aku sholat. (H.R. Bukhori). 3. Hadits Taqririyah Taqririyah artinya keadaan atau sikap Nabi Muhammad SAW yang mendiamkan atau membiarkan perkataan/perbuatan sahabatnya, tanpa menegur atau menyanggah perkataan/perbuatan itu atau sikap persetujuan Rasululloh SAW terhadap ucapan atau perbuatan sahabat tersebut. Sikap persetujuan itulah yang dikenal dengan istilah hadits taqririyah. Contoh hadits taqririyah adalah sikap Rasululloh SAW membiarkan sahabat Khalid bin Walid dan kawan-kawan memakan daging biawak tanpa komentar untuk melarang atau menyuruhnya. c. Fungsi Hadits
37
Islam agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. ditandai dengan Al-Qur‟an banyak ungkapan ayat Al-Qur‟an yang isinya prinsip-prinsip kehidupan. Untuk merealisasikannya dalam bentuk prilaku orang islam melakukan “petunjuk-petunjuk praktis”. Karena itu Al-Qur‟an menunjuk sunnah NAbi sebagai petunjuk praktis tersebut. ( Muh. Zuhri, 2003: 13). Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa‟ ayat 59.
ِ اْالٍَْشِْٚعُ٘ا اىشَسُْ٘هَ َٗاُٗىِْٞعُ٘ا اهللَ َٗاَطَِِْٞ آٍَُْْ٘ا اَطَُِٖٝاىَزََٝآٝ
)
:(اىْساء...ٌٍُِْ ْن
Artinya : “ Wahai orang-orang yang
beriman, taatilah Alloh dan taatilah Rasul-Nya dan Ulil Amri…” (Q.S. An-Nisa : 59). Menurut Imam Al-Syafii (1977) untuk
memahami dan
mengamalkan kandungan Al-Qur‟an diperlukan informasi historis dan kronologi turunnya, dan informasi tentang penjelasan/sunnah rosul yang berkaitan dengan ayat yang dimaksud. Karena Rosul yang membawa Al-Qur‟an, maka beliau jugalah yang paling berhak mengulas dan memberi penjelasan. Dengan demikian sunnah Rosul berfungsi menjelaskan kandungan Al-Qur‟an. Karenanya sunnah Rosul tidak mungkin bertentangan dengan AlQur‟an ( Muh. Zuhri, 2003: 22). Kemudian menurut Muh. Zuhri, (2003: 23-25) kedudukan As-Sunnah terhadap A-Qur‟an adalah :
38
1.
Memberi bayan (penjelasan/rincian) kandungan Al-Qur‟an yang mujmal, contoh Al-Qur‟an memperintahkan orang islam sholat tetapi tidak menjelaskan waktu-waktunya dan bilangan raka‟atnya.
Penjelasan tersebut
terdapat
dalam sunnah
Rosulullah SAW. 2.
Takhsis (pengecualian) terhadap aam dalam Al-Qur‟an contoh warisan seorang laki-laki dua kali bagian anak perempuan kemudian
terdapat
sunnah
yang
mentakhsis
(mengecualikannya), kecuali ahli waris yang membunuh terwaris atau beda agama. 3.
Taqyid (pembatasan) terhadap kemutlakan Al-Qur‟an. Contoh kata tangan dalam ayat “pencuri pria dan wanita hendaklah kamu potong tangan mereka” adalah mutlak. Yang disebut tangan adalah dari jari-jari sampai pangkal lengan. Kemudian sunnah membatasi potongan tangan sampai pergelangan.
4.
Apa yang terkandung dalam sunnah menguatkan kandungan Al-Qur‟an seperti sunnah yang isinya mewajibkan sholat, haji, puasa, dan zakat.
5.
Didalam sunnah terdapat ketentuan agama yang tidak diatur dalam
Al-Qur‟an.
Artinya
Nabi
ditugasi
menjelaskan
kandungan Al-Qur‟an dalam hal-hal tertentu membuat ketetapan khusus sebagai wujud penjelasan hal-hal yang tidak tertuang secara eksplisit dalam Al-Qur‟an. Misalnya larangan
39
menikahi seorang wanita bersama bibinya dalam waktu yang sama, tidak terkandung dalam Al-Qur‟an tetapi hanya terdapat dalam sunnah. 3. Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Berdasarkan undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Dikemukakan bahwa tujuan pendididkan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab, (Darwan Syah, 2007: 5). Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan adanya kurikulum/silabus. Demikian juga dengan madrasah, agar madrasah tidak kehilangan relevansi program pembelajarannya maka disusunlah kurikulum/silabus Nasional Pendidikan Agama di madrasah yang berbasis kompetensi dasar yang mencerminkan keberagamaan peserta didik madrasah secara nasional. Standar ini diharapkan dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum Al-Qur‟an Hadits di madrasah sesuai dengan kurikulum daerah/madrasah. a. Pengertian Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan
Agama
Islam
pada
Madrasah
Ibtidaiyah
yang
dimaksudkan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al40
Qur‟an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku seharihari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. (Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004: 4) b. Tujuan dan Fungsi Pelajaran Al-Qur‟an Hadits 1. Tujuan Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari AlQur‟an dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadits. (Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004: 4) 2. Tujuan Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah (Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004: 4) berfungsi : a. Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis Al-Qur‟an dan Hadits; b. Mendorong, membimbing, dan membina kemauan dan kegemaran untuk membaca Al-Qur‟an dan Hadits;
41
c. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadits dalam perilaku peserta didik sehari-hari; d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang stingkat lebih tinggi (MTs). c. Ruang lingkup Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits Ruang lingkup pengajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah ( Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004: 5) meliputi : 1. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur‟an; 2. Hafalan surat-surat pendek; 3. Pemahaman kandungan surat-surat pendek; 4. Hadits-hadits tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, cirri-ciri orang munafik, dan amal sholeh. Adapun bahan Pelajaran Al-Qur‟an Hadits kelas lima Madrasah Ibtidaiyah (Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004: 11-12) meliputi : Standar Kompetensi : Mampu memahami arti surat-surat tertentu dalam Juz „Amma dan memahami hadits tentang menyayangi anak yatim. Kompetensi Dasar
Indikator
42
Materi Pokok
Mengenal Terjemah Surat AlKafirun
- Menerjemahkan surat Al-Kafirun - Menjelaskan pokok
Terjemah Surat AlKafirun
kandungan surat alKafirun - Mengamalkan isi kandungan surat alKafirun. Mengenal terjemah - Menerjemahkan surat
Terjemah
surat Al-Ma‟un
Surat Al-Maun
Al-Maun - Menjelaskan pokok kandungan surat AlMaun - Mengamalkan isi kandungan surat AlMaun.
Mengenal terjemah - Mengenal terjemah
Terjemah surat
surat At-Takatsur
At-Takatsur
surat At-Takatsur - Menerjemahkan surat At-Takatsur - Memahami kandungan
43
pokok surat At-Takatsur Hadits tentang
- Membaca Hadits
Hadits tentang
menyayangi anak
tentang menyayangi
menyayangi
yatim
anak yatim
anak yatim
- Menerjemahkan hadits tentang menyayangi anak yatim - Menjelaskan kandungan hadits tentang menyayangi anak yatim - Hafal hadits tentang menyayangi anak yatim - Menunjukkan prilaku suka menyantuni anak yatim
Standar Kompetensi : Mampu memahami arti surat-surat tertentu dalam Juz „Amma dan memahami lafal dan arti Hadits tentang taqwa, dan ciri-ciri orang munafiq. Kompetensi Dasar Melafalkan dan
Indikator - Melafalkan surat Al-
44
Materi Pokok Surat Al-„Alaq
hafal Surat Al„Alaq
„Alaq - Membaca surat Al„Alaq - Menghafal surat Al„Alaq
Mengenal Terjemah Surat AlQodar
- Menerjemahkan surat Al-Qodar - Menjelaskan pokok
Terjemah Surat AlQodar
kandungan surat AlQodar Memahami Hadits tentang taqwa
- Membaca Hadits tentang taqwa
Hadits tentang taqwa
- Menjelaskan kandungan hadits tentang taqwa - Hafal hadits tentang taqwa - Menunjukkan prilaku yang mencerminkan pemahaman terhadap isi hadits tentang taqwa Memahami Hadits tentang ciri-ciri
- Membaca Hadits tentang ciri-ciri orang
45
Hadits tentang ciri-ciri orang
orang munafiq
munafiq
munafiq
- Menjelaskan kandungan hadits tentang ciri-ciri orang munafiq - Hafal hadits tentang ciri-ciri orang munafiq - Menunjukkan prilaku pemahaman terhadap isi hadits
d. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MI Standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur‟an hadits berisi sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MI. kemampuan ini berorientasi kepada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada Allah SWT. Kemampuan-kemapuan yang tercantum dalam standar kompetensi ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar, umum, yang harus dicapai peserta didik di tingkat
MI.
kemampaun-kemampuan
(Direktorat
Kelembagaan Agama Islam, 2004: 5) tersebut meliputi :
46
Jenderal
1. Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya. 2. Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyyah baik secara terpisah maupun bersambung 3. Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam Juz „Amma 4. Memahami arti surat tertentu dalam Juz „Amma 5. Menerapakan kaidah-kaidah ilmu Tajwid dalam bacaan Al-Qur‟an 6. Memahami dan menghafal Hadits tertentu tentang persaudaraan, kebersihan, niat hormat kepada orang tua, silaturahmi, menyayangi anak yatim, taqwa, ciri-ciri orang munafiq, keutamaan memberi, dan amal sholeh. e. Pendekatan Pembelajaran Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang terpadu (Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2004: 5) meliputi : 1. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai sumber kehidupan 2. Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk memperaktekkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan isi Al-Qur‟a dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari
47
3. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang baik yang sesuai denagn jaran islam yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan Hadits yang dicontohkan oleh para ulama 4. Rasional,
usaha
meningkatkan
kualitas
proses
dan
hasil
pemeblajaran Al-Qur‟an dan Hadits dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserata didik sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran 5. Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati kandungan Al-Qur‟an dan Hadits sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik 6. Fungsional, menyajikan materi Al-Qur‟an dan Hadits yang memberikan manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas 7. Keteladanan,
yaitu
pendidikan
yang
menempatkan
dan
memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sebagai cerminan dari individu yang mengamalkan isi AlQur‟an.
C. METODE INDEX CARD MATCH 1. Pengertian Metode Salah satu penentu dalam proses pembelajaran adalah metode. Tanpa metode, suatu pesan pembelajaran tidak akan dapat berproses secara 48
efektif dalam kegiatan belajar mengajar kearah yang ingin dicapai. Strategi pembelajaran yang tidak tepat akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar mengajar. Oleh karena itu, metode yang ditetapkan oleh seorang guru baru mendapat suatu hasil yang optimal, jika metode itu bisa dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Berikut ini pendapat beberapa ahli tentang tentang pengertian metode, yaitu : a. Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “methodos”. Kata ini terdiri atas dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan (Armai Arief, 2002: 40). b. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. (Wina Sanjaya, 2006: 7). c. Metode adalah cara yang didalamnya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar). (Winarno Surakhmad, 1994: 96) Dari beberapa definisi tentang metode di atas bahwa metode adalah merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Makin baiknya dan tepat sebuah metode digunakan makin baik pula dalam pencapaian tujuan. Sehingga hasilnya akan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
49
2. Metode Index Card Match Telah diuraikan dimuka bahwa penggunaan metode dapat mempengaruhi terhadap proses belajar-mengajar serta keberhasilan dan hasil belajar yang dicapai. Maka disini peneliti atau penulis melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V (lima) Madrasah Ibtidaiyah dengan menggunakan metode active learning yaitu metode Index Card Match / pencocokan indeks dengan harapan agar terjadi peningkatan hasil belajar. Metode
Index
Card
Match
merupakan
sebuah
strategi
pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secar aktif, serta menjadikan belajar tidak terlupakan dengan cara meninjau ulang materi pelajaran yanag telah dipelajari. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya. (Mel Silberman, 2006: 250). Setrategi pembelajaran peninjauan kembali ini digunakan dengan melibatkan siswa dengan harapan agar materi yang telah disampaikan dapat lebih banyak melekat di dalam pikiran dari pada materi yang tidak, hal itu karena pembahasan kembali memungkinkan siswa untuk memikirkan kembali informasi tersebut dan menemukan cara untuk menyimpannya didalam otak. (Mel Silberman, 2006: 250) Langkah-langkah penerapan metode Index Card Match yaitu sebagai berikut :
50
a. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan kertas tersebut dibagi menjadi dua kelompok. b. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diperlukan sebelumnya pada potongan kertas yang telah dipersiapkan, setiap kertas satu pertanyaan. c. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang telah dibuat. d. Kocoklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban. e. Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini aktifitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta aka mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban. f. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya jila sudah ada yang menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada teman lain. g. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan mintalah setiap pasangan bergantian memabacakan soal yang diperoleh secara bergantian kepada teman-teman lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya, demikian seterusnya. h. Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut. (Ismail SM, 2008: 81-82). Tujuan penerapan strategi pembelajaran indek card macth ini adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok pelajaran. 51
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I Penelitian dilaksanakan di MI Al-Huda Ngendrokilo Kaliangktik pada kelas V dengan mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 April 2010 dengan pokok bahasan Surat AlQodr yang diikuti oleh 22 siswa. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Dalam perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut: a. Refleksi awal yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang selama ini dilakukan. Hasilnya menunjukkan adanya kelemahan serta kurangnya minat siswa dalam belajar. Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang nilainya kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) secara klasikal belum menunjukkan adanya ketuntasan belajar; b. Menentukan akar permasalahan dan mengkaji metode yang selama ini dipergunakan, yaitu kurangnya minat belajar siswa karena strategi proses belajar mengajarnya monoton dan masih menggunakan metode konvensional ( ceramah, tanya jawab, hafalan ); c. Menyusun kegiatan penelitian yang dilengkapi dengan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan 52
instrumen
pengumpulan
data
selama
penelitian
tindakan
ini
dilaksanakan; d. Menyiapkan bahan ajar dan buku-buku lain yang relevan dengan materi yang akan disampaikan. 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti masih menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang masih menggunakan metode konvensional (metode ceramah, Tanya jawab, penugasan). Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi: a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam; b. Guru mengabsen siswa; c. Guru melakukan apersepsi; d. Guru menerangkan materi pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan pokok bahasan Surat Al-Qodr; e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas; f. Kemudian guru bertanya kepada siswa dan mereka menjawab pertanyaan dari guru; g. Selanjutnya guru memberikan tugas secara individu berupa soal chek point dan Essay;
53
h. Setelah selesai guru membahas soal-soal latihan bersama siswa untuk mengetahui sejauhmana penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan; i. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 3. Pengamatan/Pengumpulan Data Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran terhadap hasil belajar AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode konvensional (metode ceramah, Tanya jawab, penugasan). Dalam observasi ini peneliti bekerjasama dengan guru lain (wali Kelas V), peneliti bertindak sebagai pengamat sedang wali kelas V bertindak sebagai guru. Kebanyakan siswa yang duduk di belakang kurang memperhatikan. Mereka ada yang berbicara dengan teman yang duduk disebelahnya. Ketika ditanya tentang materi Al-Qur’an Hadits yang telah disampaikan, kebanyakan siswa yang duduk di belakang tidak paham sehingga mereka tidak menjawab pertanyaan. 4. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I, hasil belajar siswa belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Nilai rata-rata dari seluruh kegiatan pembelajaran siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Baru sebagian siswa yang aktif dalam bertanya serta menjawab pertanyaan selama pembelajaran
54
berlangsung. Ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, siswa terlihat sibuk sendiri, suasana kelas agak ramai. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode konvensional belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Maka pada siklus II peneliti mencoba memperkenalkan strategi pembelajaran baru yaitu active learning dengan menerapkan metode Index Card Match.
B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II Pada siklus II ini penelitian dilaksanakan di MI Al-Huda Ngendrokilo Kaliangkrik pada tanggal 27 Mei 2010 dengan mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang diikuti oleh 22 siswa dengan pokok bahasan hadits tentang Taqwa. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut: a. Refleksi
kedua,
peneliti
melakukan
perenungan
pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi terhadap pembelajaran Al-Qur'an Hadits pada siklus pertama yang masih ada kelemahan; b. Menentukan akar permasalahan dan mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus I, yang sebagian besar siswa masih kurang memperhatikan proses belajar
mengajar
Al-Qur’an Hadits.
55
Peneliti mencoba
menggunakan strategi pembelajaran baru yaitu active Learning dengan menggunakan metode Index Card Match; c. Menyusun perbaikan Rencana Program Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan; d. Mempersiapkan potongan-potongan kertas sejumlah siswa dalam kelas, yang sebagian berisi pertanyaan bagian yang lain berisi jawaban. 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian pada siklus II ini peneliti menggunakan strategi pembelajaran active learning dengan menggunakan metode Index Card Match. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi: a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam; b. Guru mengabsen siswa; c. Guru melakukan apersepsi; d. Guru
memperkenalkan
dan
menjelaskan
pelaksanaan
strategi
pembelajaran active learning yang menggunakan metode Index Card Match; e. Kemudian guru melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan cara membagikan potongan-potongan kertas yang berisi pertanyaan dan potongan-potongan kertas lain yang berisi jawaban; f. Selanjutnya siswa mencari pasangan masing-masing yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban;
56
g. Setelah semua peserta menemukan pasangannya, kemudian siswa duduk berdekatan dan setiap pasangan secara bergantian membacakan soal dan jawaban yang diperoleh dengan suara keras kepada teman yang lain, sampai semua siswa mendapatkan giliran; h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun mengutarakan pendapatnya terhadap hasil pelaksanaan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match; i.
Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa secara individu berupa soal chek Point dan Essay.
j.
Guru mengklarifikasi dan membuat kesimpulan serta tindak lanjut;
k. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 3. Pengamatan/Pengumpulan Data Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Al-Qur'an Hadits. Dalam observasi ini peneliti bekerja sama dengan wali kelas V, peneliti bertindak sebagai guru sedang wali kelas bertindak sebagai pengamat setelah diamati pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match menunjukkan adanya keaktifan siswa. Ada beberapa siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, namun masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. Melalui beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada siswa ada
57
sebagian siswa belum memahami tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. 4. Refleksi Hasil dari siklus II dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match menunjukkan adanya kemajuan dibading dengan siklus I. Siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebagian siswa sudah aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, hasil belajar siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan, namun masih ada beberapa siswa yang kurang memahami pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. Dengan melihat perkembangan proses pembelajaran pada siklus II ini, maka masih perlu dilakukan perbaikan terhadap pembelajaran selanjutnya. Masih terdapat beberapa siswa yang malu karena mendapat pasangan lawan jenis, sehingga perhatian mereka menjadi berkurang. Kemudian guru menjelaskan bahwa pembelajaran ini ditujukan untuk melatih siswa agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap materi yang telah disampaikan.
C. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS III Siklus III ini penelitian dilaksanakan di MI Al-Huda Ngendrokilo Kaliangkrik dengan mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada tanggal 3 Juni 2010 yang diikuti oleh 22 siswa. Dengan pokok bahasan hadits tentang Ciri-ciri
58
orang munafik. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Rencana yang direvisi Pembelajaran pada siklus III ini diawali dengan penjelasan secara rinci tentang pelaksanaan pembelajaran Al-Qur'an Hadits dengan menggunakan Index Card Match. 2. Pelaksanaan Langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus III ini meliputi: a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam; b. Guru berdo’Al-Qur'an Hadits bersama dengan siswa yang dipimpin oleh salah satu siswa; c. Guru mengabsen siswa; d. Guru melakukan apersepsi; e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match; f. Guru membagikan potongan-potongan kertas yang berisi pertanyaan dan potongan-potongan kertas lain yang berisi jawaban kepada semua siswa; g. Siswa mencari pasangannya masing-masing yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban, kemudian mereka duduk berdekatan;
59
h. Kemudian setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan suara keras kepada teman-teman lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya. Demikian seterusnya. i.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun mengutarakan pendapatnya terhadap hasil pelaksanaan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match;
j.
Kemudian guru memberikan tugas berupa latihan soal yang sesuai dengan materi yang telah disampaikan melalui metode Index Card Match;
k. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan, guru mengadakan evaluasi apakah ada peningkatan hasil belajar dari siklus III bila dibandingkan dengan siklus I dan II; l.
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Pengamatan/Pengumpulan Data Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar materi pelajaran Al-Qur'an Hadits. Dalam observasi peneliti bekerja sama dengan wali kelas V, peneliti bertindak sebagai guru sedang wali kelas bertindak sebagai pengamat. Setelah diamati pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa. Siswa sudah tidak merasa malu/canggung walaupun berpasangan dengan lawan jenis. Mereka terlihat antusias dalam
60
mengikuti proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. 4. Refleksi Hasil dari siklus III dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits dengan pokok
bahasan
hadits
tentang
cirri-ciri
orang
munafik
dengan
menggunakan metode Index Card Match menunjukkan adanya kemajuan.. Siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas sehingga hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan kegiatan siswa yang menunjukkan bahwa nilai sebagian besar siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PERSIKLUS Hasil
penelitian ini menunjukkan tentang hasil belajar siswa yang
terdiri atas respon perhatian, keaktifan, dan hasil belajar siswa. Keaktifan siswa ini meliputi menjawab pertanyaan, bertanya, mengemukakan pendapat, dan mengerjakan tugas di sekolah. Pada siklus I proses belajar mengajar AlQur’an Hadits kelas V (lima) MI Al-Huda Ngendrokilo peneliti masih menggunakan metode konvensional ( ceramah, tanya jawab, tugas ). Sedangkan pada siklus II dan III peneliti menggunakan metode Index Card Match. Berikut ini diuraikan deskripsi dari siklus I-III, yaitu : 1. Deskripsi Siklus I a. Tujuan Siklus I 1) Untuk mengetahui perhatian siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan metode konvensional ; 2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode konvensional ; 3) Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunkan metode konvensional ; b. Hasil Siklus I Hasil pengamatan pada siklus I ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini :
62
Tabel 1 Perhatian Siswa
NO
KEMUNCULAN RESPON PERHATIAN PADA SIKLUS YA TIDAK
NAMA SISWA
1.
Ahmad Ghufron Naim
2.
Ahmad Ma'ruf
3.
Fatonah
4.
Hanifatun Nafiroh
5.
Hariyati
6.
Ismiyati
7.
M. Fuad Masykur
8.
M. Khusnul Mahmud
9.
M. Rofiq
10. M. Latif 11. Mukminin
12. Mukhofifah
13. Murniyati
14. Muthoharoh
15. Nur Muflihatul Azizah
16. Sarifatun Nadliroh
17. Siti Aniroh
18. Siti Undiroh
19. S. Suswanti
20. Taslimah
21. Titin Ariyanti
22. Wulan Rahayu
Jumlah
6
16
Rata- rata
27,27 %
73,73 %
63
Pada tabel 1, perhatian siswa diketahui rata-ratanya 27,27 %, menurut kategori perhatian berarti siswa dalam mengikuti proses pembelajaran perhatiannya masih kurang . Tabel 2 Keaktifan Siswa NO
Aspek yang Diamati
Frekuensi
Prosentase (%)
1.
Keaktifan bertanya
3
13,63
2.
Mengemukakan pendapat
2
9,09
3.
Menjawab Pertanyaan
6
27,27
4.
Mengerjakan Latihan
22
100
Jumlah
37,50
Pada tabel II ini, keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 37,50 %, menurut kategori keaktifan, berarti siswa dalam mengikuti proses pembelajarn siswa belum aktif. Tabel 3 Hasil Belajar Siswa NO
NAMA SISWA
SIKLUS I
1.
Ahmad Ghufron Naim
50
2.
Ahmad Ma'ruf
40
3.
Fatonah
65
4.
Hanifatun Nafiroh
60
5.
Hariyati
80
6.
Ismiyati
45
7.
M. Fuad Masykur
75
8.
M. Khusnul Mahmud
60
9.
M. Rofiq
40
10. M. Latif
70
11. Mukminin
60
64
12. Mukhofifah
65
13. Murniyati
80
14. Muthoharoh
80
15. Nur Muflihatul Azizah
55
16. Sarifatun Nadliroh
80
17. Siti Aniroh
30
18. Siti Undiroh
55
19. S. Suswanti
45
20. Taslimah
60
21. Titin Ariyanti
40
22. Wulan Rahayu
65
Jumlah
1300
Rata-rata
59,09
Nilai Tertinggi
80
Nilai Terendah
30
Pada tabel III diketahui hasil belajar siswa belum memuaskan nilai rata-rata kelas yaitu 59,09 dan masih ada sekitar 13 siswa dengan rentang nilai 30-60 dan nilainya masih dibawah KKM, sedang KKMnya 65. Ini berarti secara klasikal belum ada ketuntasan belajar. Dari tabel 1,2 dan 3 pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Selama proses pembelajaran di kelas masih ada sebagian besar siswa yang kurang memperhatikan bahkan belum aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dan juga belum berani mengemukakan pendapat. 2. Deskripsi Siklus II a. Tujuan Siklus II 65
1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match ; 2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match ; 3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match ; b. Hasil Siklus II Hasil pengamatan pada siklus II ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Perhatian Siswa KEMUNCULAN RESPON PERHATIAN PADA SIKLUS YA TIDAK
NO
NAMA SISWA
1.
Ahmad Ghufron Naim
2.
Ahmad Ma'ruf
3.
Fatonah
4.
Hanifatun Nafiroh
5.
Hariyati
6.
Ismiyati
7.
M. Fuad Masykur
8.
M. Khusnul Mahmud
9.
M. Rofiq
10. M. Latif
11. Mukminin 12. Mukhofifah
13. Murniyati
14. Muthoharoh
15. Nur Muflihatul Azizah 66
16. Sarifatun Nadliroh
17. Siti Aniroh
18. Siti Undiroh
19. S. Suswanti
20. Taslimah
21. Titin Ariyanti
22. Wulan Rahayu
Jumlah
10
12
Rata- rata
45,45 %
55,55 %
Pada tabel 4 perhatian siswa diketahui rata-ratanya 45,45 % , menurut kategori perhatian berarti siswa dalam mengikuti proses pembelajaran cukup memperhatikan. Tabel 5 Keaktifan Siswa NO
Aspek yang Diamati
Frekuensi
Prosentase (%)
1.
Keaktifan bertanya
8
36,36
2.
Mengemukakan pendapat
6
27,27
3.
Menjawab Pertanyaan
11
50
4.
Mengerjakan Latihan
22
100
Jumlah
53,41
Pada tabel 5 keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 53,41 %, menurut kategori keaktifan berarti siswa dalam mengikuti proses pembelajaran cukup aktif.
67
Tabel 6 Hasil Belajar Siswa NO
NAMA SISWA
SIKLUS I
1.
Ahmad Ghufron Naim
65
2.
Ahmad Ma'ruf
55
3.
Fatonah
80
4.
Hanifatun Nafiroh
65
5.
Hariyati
90
6.
Ismiyati
55
7.
M. Fuad Masykur
80
8.
M. Khusnul Mahmud
65
9.
M. Rofiq
55
10. M. Latif
80
11. Mukminin
65
12. Mukhofifah
70
13. Murniyati
85
14. Muthoharoh
90
15. Nur Muflihatul Azizah
70
16. Sarifatun Nadliroh
85
17. Siti Aniroh
45
18. Siti Undiroh
60
19. S. Suswanti
60
20. Taslimah
70
21. Titin Ariyanti
55
22. Wulan Rahayu
70
Jumlah
1515
Rata-rata
68,86
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
45
68
Pada tabel 6 diketahui hasil belajar siswa cukup baik, nilai rata-rata kelas yaitu 68,86 nilainya sudah mencapai KKM, hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai serta menunjukkan adanya peningkatan dari pada siklus I, walaupun masih ada sekitar 7 siswa yaitu, Ahmad Ma’ruf, Ismiyati, M. Rofiq, Siti Aniroh, Siti Undiroh, Slamet Suswanti, dan Titin Ariyanti yang nilainya masih dibawah KKM dengan rentang nilai 46-60. Dari tabel 4,5 dan 6 pada siklus II ini sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
yang cukup baik. Selama proses
pembelajaran di kelas beberapa siswa sudah aktif memperhatikan sudah ada siswa yang berani bertanya, menjawab pertanyaan serta mengemukakan pendapat, diantaranya Hariyati, Sarifatun Nadliroh, M. Fuad Masykur, Murniyati, dan Muthoharoh. Namun sebagian besar siswa masih kurang memperhatikan sehingga hasilnya kurang maksimal. 3. Diskripsi Siklus III a. Tujuan Siklus III 1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match ; 2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match ; 3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran AlQur’an Hadits dengan menggunakan metode Index Card Match ; b. Hasil Siklus III Hasil siklus III dapat diketahui pada tabel di bawah ini : 69
Tabel 7 Perhatian Siswa KEMUNCULAN RESPON PERHATIAN PADA SIKLUS YA TIDAK
NO
NAMA SISWA
1.
Ahmad Ghufron Naim
2.
Ahmad Ma'ruf
3.
Fatonah
4.
Hanifatun Nafiroh
5.
Hariyati
6.
Ismiyati
7.
M. Fuad Masykur
8.
M. Khusnul Mahmud
9.
M. Rofiq
10. M. Latif
11. Mukminin
12. Mukhofifah
13. Murniyati
14. Muthoharoh
15. Nur Muflihatul Azizah
16. Sarifatun Nadliroh 17. Siti Aniroh
18. Siti Undiroh
19. S. Suswanti
20. Taslimah
21. Titin Ariyanti
22. Wulan Rahayu
Jumlah
15
7
Rata- rata
68,18 %
31,82 %
70
Pada tabel 7 perhatian siswa diketahui rata-ratanya 68,18 %, menurut kategori perhatian berarti dalam mengikuti proses pembelajaran siswa memperhatikan dengan baik. Tabel 8 Keaktifan Siswa NO
Aspek yang Diamati
Frekuensi
Prosentase (%)
1.
Keaktifan bertanya
12
54,57
2.
Mengemukakan pendapat
10
45,45
3.
Menjawab Pertanyaan
15
68,18
4.
Mengerjakan Latihan
22
100
Jumlah
67,04
Pada tabel 8 keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 67,04 %, menurut kategori keaktifan berarti siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siswa sudah aktif. Tabel 9 Hasil Belajar Siswa NO
NAMA SISWA
SIKLUS I
1.
Ahmad Ghufron Naim
75
2.
Ahmad Ma'ruf
65
3.
Fatonah
90
4.
Hanifatun Nafiroh
80
5.
Hariyati
95
6.
Ismiyati
70
7.
M. Fuad Masykur
8.
M. Khusnul Mahmud
75
9.
M. Rofiq
65
100
10. M. Latif
90
11. Mukminin
75
71
12. Mukhofifah
80
13. Murniyati
90
14. Muthoharoh
95
15. Nur Muflihatul Azizah
80
16. Sarifatun Nadliroh
100
17. Siti Aniroh
60
18. Siti Undiroh
65
19. S. Suswanti
70
20. Taslimah
80
21. Titin Ariyanti
65
22. Wulan Rahayu
80
Jumlah
1745
Rata-rata
79,32
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
60
Pada tabel 9 ini diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah baik dengan rata-ratanya 79,32, hasil tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus II. Hasil nilai belajar ini menunjukkan adanya ketuntasan belajar yang mencapai 95,45 %, atau sekitar 21 siswa yang tuntas belajar. Dari tabel 7,8 dan 9 pada siklus III ini sudah menunjukkan hasil yang baik. Siswa sudah memperhatikan yang dibuktikan dengan keaktifan bertanya, mengemukakan pendapat, serta menjawab pertanyaan.
72
B. PEMBAHASAN Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara belajar dengan menggunakan strategi Actif Learning yang menerapkan metode Index Card Match memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut ini disampaikan beberapa tabel antara lain perhatian siswa, keaktifan siswa, dan belajar siswa. Tabel 10 Perhatian SIKLUS 1 II III Jumlah Keaktifan Siswa
JUMLAH 6 10 15 31
PROSENTASE 27,27% 45,45 % 68,18 % 46,97 %
Tabel 11 Keaktifan Siswa SIKLUS 1 II III Jumlah Rata-rata
JUMLAH 37,50 % 53,41 % 67,04 % 157,95 % 52,65
Tabel 12 Hasil Belajar SIKLUS 1 II III Jumlah
HASIL BELAJAR Jumlah Rata-rata 1300 59,09 1515 68,86 1745 79,32 4555 207,04
73
PROSENTASE 59% 68,87 % 79 % 68,96 %
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian kegiatan pembelajaran yang dilkukan pada siklus I,II,dan III bahwa perhatian, keaktifan, dan hasil belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dapat dismpulkan sebagai berikut : 1.
Sebelum
diterapkannya
metode
Index
Card
Match
(metode
konvensional) pada siklus I perhatian, keaktifan dan hasil belajar masih rendah yakni : a. Perhatian,
pada proses belajar mengajar dari 22 siswa sebesar
27,27%; b. Keaktifan, pada proses belajar mengajar dari 22 siswa sebesar 37,50%; c. Hasil belajar, pada proses belajar mengajar dari 22 siswa sebesar 59%. 2.
Langkah-langkah
strategi
pembelajaran
Active
Learning
dengan
menggunakan Metode Index Card Match adalah sebagai berikut : a. Guru membuat potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas yang ditulisi tentang materi pelajaran. Potongan kertas tersebut berisi pertanyaan bagian yang lain berisi jawaban. b. Guru mengocok semua kertas tersebut sehingga tercampur antara soal dan jawaban. Kemudian guru membagikan setiap peserta satu 74
kertas dan dijelaskan bahwa aktifitas yang dilakukan secara berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan sebagaian yang lain akan mendapatkan jawaban. c. Guru meminta peserta untuk mencari pasanganya, jika sudah menemukan pasangannya mereka diminta untuk duduk berdekatan dan dijelaskan agar mereka tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada teman lain. d. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan setiap pasangan diminta bergantian membacakan soal yang diperolah
secara
bergantian
kepada
teman-teman
lainnya.
Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya, demikian seterusnya. e. Guru mengakhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut.
3.
Setelah diterapkannya metode Index Card Match maka terdapat peningkatan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits pada kelas V MI Al-Huda Ngendrokilo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Berikut ini tabel perhatian keaktifan dan hasil belajar siswa dari siklus I, II, dan III : No
Siklus I
Siklus II
Siklus III
a.
27,27 %
45,45 %
68,18 %
75
b.
37,50 %
53,51 %
67,04 %
c.
59 %
68,87 %
79 %
Keterangan : Perhatian siswa pada Proses Belajar Mengajar pada siklus : a. Perhatian siswa pada Proses Belajar Mengajar pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 18,18% dari siklus II ke siklus III 22,73 % ; b. Keaktifan siswa pada Proses Belajar Mengajar pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 15,91 % dari siklus II ke siklus III 13,63% ; c. Hasil belajar siswa pada Proses Belajar Mengajar pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 9,87% ke siklus III 10,13% .
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh agar proses belajar mengajar AlQur’an Hadits lebih efektif, lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan hasil belajar, guru sebaiknya mengaktifkan siswa, salah satunya dengan menggunakan strategi Active Learning yang menerapkan metode Index Card Match ; 2. Untuk mengaktifkan siswa perlu melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar ; 3. Guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar ; 76
4. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut agar prestasi belajar siswa lebih baik ; 5. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
77
DAFTAR PUSTAKA A. M. Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 1991.
Psikologi Belajar.
Jakarta :
PT Rineka Cipta. Arief, Armai . 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Arya Wardana, Wisnu. 2004. Al-Qur’an dan Energi Nuklir.
Yogayakarta :
Pustaka Pelajar. Bahri Djamhara, Saiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta. Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Robbani Press. Departemen Agama Republik Indonesia. 1989. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : CV Naladana Departemen Agama Republik Indonesia. 2008. Syllabus A-Qur’an Hadits Jakarta : Nadia Media. Kosnandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Ngalim, Poerwanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya. Poerwadarminta, W.J.S. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Qordawi, Yusuf. 1997. Al-Qur’an dan As-Sunnah Referensi Tertinggi Umat Islam. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik Indonesia. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Predana Media. Siberman, Mel. 2006. Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Nusantara. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Ilmu Agama Islam Berbasis PAIKEM. Jakarta : Rasail Media Group. Subki, A’la, Junaedi, dkk. 2007. Ringkaasan Materi Latihan Soal Al-Qur’an Hadits. CV Gema Nusa. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo Ofset. Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Sinar Grafika Offset. Surukhmad,
Winarno.
1994.
Pengantar
Interaksi
Mengajar
Belajar.
Bandung : Tarsito. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Thoha,
Habib, Syaifudin Zuhri, Syamsudin Yahya. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta : Fakulats Tarbiyah IAIN WAli Songo Semarang.
Uzzer Usman, Moh. dan Lilis Stiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Zuhri, Muh. 2003.
Hadits Nabi Telaah Historis dan Telaah Metodologis.
Yogyakarta : Tiara Wacana