Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI PANAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI PADA SISWA KELAS IV SDN KRAS I TAHUN PELAJARAN 2014-2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGSD
OLEH: SANDY PRADANA PUTRA NPM: 11.1.01.10.0317
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI PANAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI PADA SISWA KELAS IV SDN KRAS I TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Sandy Pradana Putra 11.1.01.10.0317 FKIP – PGSD
[email protected] Abdul Aziz Hunaifi, S.S., M.A. dan Dra. Endang Sri Mujiwati, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi dari kenyataan di dunia pendidikan walaupun sudah banyak berganti beberapa kurikulum tetapi guru masih menerapkan metode ceramah atau menggunakan pendekatan teaching center yang mana guru menjadi narasumber dari segala pengetahuan yang akan diterima dan diketahui oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) terhadap kemampuan mengidentifikasi sumber energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilaksanakan di SDN Kras 1 Kediri, kelas IV semester 2 tahun ajaran 20142015. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk one-group pretes-postest. Subjek penelitian ini yaitu 30 siswa dengan rincian jumlah siswa laki-laki 12 siswa dan perempuan 18 siswa. Instrumen penelitian berupa tes tulis yaitu dalam bentuk pilihan ganda 25 soal. Uji analisis data dengan menggunakan uji-t diperoleh t.hitung (5,50) > t.tabel (2,045), maka H1 yang menyatakan terdapat pengaruh model pembelajaran Group Investigation terhadap kemampuan mengidentifikasi sumber energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) (1) Kemampuan mengidentifikasi sumber energi panas dalam kehidupan sehari-hari pada kelas IV SDN Kras 1 Tahun Ajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dinyatakan kurang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari pretest mendapatkan rata-rata di bawah KKM 75 yaitu 74,17. (2) Kemampuan mengidentifikasi sumber energi panas dalam kehidupan sehari-hari pada kelas IV SDN Kras 1 Tahun Ajaran 2014/2015 sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dinyatakan sudah tercapai maksimal. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari posttest mendapatkan rata-rata di atas KKM 75 yaitu 88,17. (3) Ada pengaruh yang sangat signifikan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) terhadap kemampuan mengidentifikasi sumber energi panas dalam kehidupan sehari-hari kelas IV SDN Kras 1 Tahun Ajaran 2014-2015. Hal ini diketahui berdasarkan perolehan dari (5,50) > (2,045) dengan taraf signifikan 5% maka Ho ditolak, sehingga Ha diterima.
Kata Kunci: model Group Investigation, sumber energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG MASALAH Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan,
manfaat
penggunaannya.
Sayangnya,
kenyataan di lapangan sangat berbeda
keberhasilan
dengan teori-teori serta niat yang hendak
pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh
dicapai. Ada banyak permasalahan yang
guru. Peran siswa merupakan hal yang
masih sering ditemui dalam kegiatan
sangat
tujuan
pembelajaran yang terjadi. Tidak menjadi
pembelajaran. Siswa sangat diharapkan
rahasia lagi bahwa pada saat pembelajaran
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
berlangsung, sangat jarang kita melihat
Menurut Sofan Amri (2013:254), “Proses
siswa yang aktif dalam pembelajaran.
pendidikan dilakukan peserta didik secara
Menurut Sofan Amri (2013:2), “Dampak
aktif dan menyenangkan”. Di samping itu,
lain dari proses pembelajaran tersebut
berhasil
adalah
vital
dalam
atau
mencapai
tidaknya
juga
sangat
siswa
lebih
sering
menonton
tergantung bagaimana seorang guru dapat
gurunya
mengelola kelas supaya tercipta suasana
memperhatikan guru mengajar. Hal ini
pembelajaran yang aktif.
menyebabkan
yang
mengajar
daripada
siswa
tidak
berani
Dengan porsi keterlibatan siswa
menyampaikan pendapat, ide, mengajukan
lebih
pertanyaan, dan menjawab”.
banyak
dalam
kegiatan
pembelajaran, maka siswa akan semakin
Pada
mata
pelajaran
Ilmu
aktif menerima materi pembelajaran yang
Pengetahuan Alam kelas IV sekolah dasar
disampaikan
akan
terdapat materi dengan Kompetensi Dasar
dituntun untuk menghubungkan materi
mendeskripsikan sumber energi panas
pembelajaran yang disampaikan kepada
dalam
kehidupan nyata yang di alami siswa
Kompetensi Dasar ini terdapat beberapa
tersebut. Salah satunya adalah dalam
indikator
pembelajaran ilmu pengetahuan alam.
antara lain: menjelaskan pengertian sumber
Dalam ilmu pengetahuan alam tentunya
energi panas, menyebutkan macam-macam
akan memuat lebih banyak materi yang
sumber energi panas, mengembangkan
berhubungan pada kehidupan sehari-hari.
sikap kerjasama dalam mendiskusikan
Saat ini ilmu pengetahuan alam sudah
manfaat
sangat sering digunakan dalam berbagai
membuat contoh sumber energi panas
hal. Sebagai contohnya adalah materi
sederhana.
tentang energi panas. Materi ini seharusnya
diharapkan siswa mampu mendeskripsikan
ditanamkan
pengertian
oleh
agar
guru.
siswa
Siswa
tidak
salah
memahami apa itu energi panas dan Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
kehidupan
sehari-hari.
pencapaian
sumber
yang
energi
Dengan
sumber
Dalam
diajarkan,
panas,
indikator
energi
dan
tersebut,
panas,
menyebutkan macam-macam dan manfaat simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sumber energi panas serta contoh sumber
pembelajaran.
energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
memahami materi yang disampaikan oleh
Berdasarkan
tidak
dapat
yang
guru secara sepenuhnya. Padahal yang
dilakukan terhadap proses pembelajaran
seharusnya terjadi adalah siswa dapat
dan
terlibat secara aktif mengikuti proses
hasil
observasi
Siswa
pembelajaran,
kemampuan
mengidentifikasi sumber energi panas
pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari pada siswa
keterampilan
kelas 4 SDN Lirboyo 1 dengan jumlah 38
strategi,
siswa, diketahui bahwa dari jumlah siswa
pembelajaran yang lebih relevan dengan
tersebut 51,5% mendapat nilai di bawah
karakter peserta didik. Semua itu dengan
KKM dan 48,5% siswa mendapat nilai di
harapan agar siswa dapat lebih mudah
atas KKM yaitu sebesar 70. Pembelajaran
mengidentifikasi materi tentang sumber
dikatakan tuntas apabila memenuhi target
energi panas. Masalah tersebut dapat
pencapaian kompetensi yaitu sebesar 75%,
diatasi
sedangkan pada objek yang diteliti hanya
pembelajaran yang menarik minat siswa
48,5%
untuk aktif dan komuniatif.
selisih
target
pencapaian
guru
model
dengan
dengan
bantuan
dalam
menerapkan
maupun
menggunakan
metode
model
kompetensi 51,5%. Jadi pembelajaran pada
Berdasarkan fenomena di atas, guru
materi mengidentifikasi sumber energi
seharusnya dapat lebih variatif dalam
panas di kehidupan sehari-hari di SDN
menggunakan model pembelajaran yang
Lirboyo 1 belum tuntas.
inovatif. Salah satu model pembelajaran
Belum tuntasnya pembelajaran IPA
inovatif
adalah
model
tersebut disebabkah oleh, guru
masih
Kooperatif.
menggunakan
dalam
kooperatif mempunyai variasi bentuk/tipe-
proses belajar mengajar yaitu dengan
tipe pembelajaran yang bermacam-macam.
metode
paradigma
pembelajara
lama
pembelajaran
Ketika
Atas dasar uraian tersebut, peneliti
proses belajar berlangsung siswa hanya
mencoba menerapkan model pembelajaran
hafalan langsung dihadapkan pada sebuah
kooperatif tipe Group Investigation untuk
buku teks, diiringi dengan penjelasan guru
meningkatkan kemampuan siswa dalam
dan diakhiri dengan pemberian tugas.
mengidentifikasi sumber energi panas
Desain
dalam kehidupan sehari-hari.
pembelajaran
ceramah.
Model
pembelajaran
yang
digunakan
justru membuat minat dan motivasi siswa berkurang. Guru mengandalkan buku saja tanpa menggunakan model atau metode yang dapat mendukung tercapainya tujuan Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Adapun langkah-langkah pelaksanaannya
II. METODE Dalam
penelitian
menggunakan eksperimen,
teknik dengan
ini,
peneliti
penelitian desain
kelas
sebagai berikut. a)
penelitian
Mencari Mean (M) atau nilai rata-rata Mx =
sebagai berikut.
MX= nilai rata-rata kelas eksperimen
Y1 ------ X ------- Y2
(x)
Keterangan:
My =
Y1
My = nilai rata-rata kelas kontrol (y)
: Nilai pre tes (sebelum menggunakan model Grup
b) Mencari standar deviasi x dan y
Investigation) Y2
2
SDy =
2
: Nilai post (setelah menggunakan model Grup Investigation)
X
SDx =
: Pengaruh model Grup Investigation
c)
Penelitian ini dilaksanakan secara
Mencari kuadrat standar kesalahan mean
kuantitatif karena data yang diperoleh SDmx =
adalah berupa angka. Peningkatan hasil
SDmy =
belajar untuk mendapatkan data yang baik diperlukan instrumen yang baik pula. Adapun instrumen yang digunakan dalam
d) Mencari standar kesalahan perbedaan
penelitian ini antara lain pre test dan post
mean
tes.
SDbm =
Pada penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah. Untuk rumusan masalah nomor
e)
Mencari nilai t
t=
satu dan dua dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain: penyajian data melalui tabel, grafik, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan ratarata dan standar deviasi. Sedangkan untuk rumusan masalah nomor tiga dianalisis dengan statistik inferensial menggunakan uji T. Teknik ini digunakan untuk penelitian eksperimen.
Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
Keterangan : M = mean Fx = mencari jumlah x Fy = mencari jumlah y N
= jumlah siswa
Mx =
nilai
rata-rata
kelompok
x(eksperimen) My = nilai rata-rata kelompok y (kontrol) SDx
= standar deviasi kelompok x
SDy
= standar deviasi kelompok y simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SDmx = standar kesalahan kelompok x
kegiatan
pembelajaran
menggunakan
SDmy = standar kesalahan kelompok y
model pembelajaran kooperatif tipe GI
SDbm = standar perbedaan mean
(Group Investigation) sangat mendukung kemampuan siswa dalam menguasai materi tentang
III. HASIL DAN KESIMPULAN Kemampuan
mengidentifikasi
sumber
energi
panas
dalam
kehidupan sehari-hari.
sumber energi panas dalam kehidupan
Hal
ini
membuktikan
bahwa
sehari-hari sebelum menggunakan model
adanya pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation kelas
kooperatif
IV SDN Kras 1 Tahun Ajaran 2014-2015
terhadap
belum tercapai secara maksimal. Data yang
sumber energi panas dalam kehidupan
diperoleh melalui pretest menunjukkan
sehari-hari pada siswa kelas 4 SDN Kras I
nilai
Tahun Ajaran 2014-2015, hal ini dapat
rata-rata
kelas
74,17.
Dari
tipe
Group
kemampuan
diketahui
tidak mencapai standar KKM (75) yaitu
diterapkan model pembelajaran kooperatif
sebanyak 15 siswa dari 30 siswa. Hal
tipe
tersebut disebabkan karena dalam kegiatan
mendapatkan nilai yang lebih baik dari
pembelajaran belum menggunakan model
pada
pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran kooperatif tipe GI (Group
pembelajaran,
pembelajaran
Investigation). Hasil analisis menunjukkan
penyampaian
adanya pengaruh signifikan pada taraf 5%,
materi dari guru belum jelas dan tidak
diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,50 > 2,045 .
terstruktur.
Penggunaan
masih
didominasi
guru,
Sedangkan
GI
hasil
mengidentifikasi
keseluruhan siswa hampir 50% siswa yang
kegiatan
dari
Investigation
(Group
sebelum
posttest
setelah
Investigation)
diterapkan
model
dan
model
pembelajaran
kemampuan
kooperatif tipe GI (Group Investigation)
mengidentifikasi sumber energi panas
dapat meningkatkan dan membantu siswa
dalam
dalam menguasai materi sumber energi
kehidupan
sehari-hari
sesudah
menggunakan model kooperatif tipe Group
panas
Investigation kelas IV SDN Kras 1 Tahun
sehingga kemampuan siswa meningkat,
Ajaran 2014-2015 terjadi
peningkatan.
maka dapat diinterpretasikan bahwa model
Data yang diperoleh melalui posttest
pembelajaran kooperatif tipe GI (Group
menunjukkan rata-ratanya 88,17. Lebih
Investigation) memberi pengaruh positif
dari 50% siswa yang mampu mencapai
pada penguasaan sumber energi panas
standar KKM (75) yaitu sebanyak 27 siswa
dalam kehidupan sehari-hari siswa kelas 4
dari 30 siswa. Hal ini karena dalam
SDN Kras 1 Tahun Ajaran 2014-2015.
Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
dalam
kehidupan
sehari-hari,
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menggunakan
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data,
1.
tipe
pembelajaran GI
(Group
penelitian ini dapat disimpulkan
Investigation)
bahwa :
tercapai maksimal. Hal ini dibuktikan
Kemampuan mengidentifikasi sumber
dengan nilai yang diperoleh dari
energi panas dalam kehidupan sehari-
posttest mendapatkan rata-rata di atas
hari pada kelas IV SDN Kras 1 Tahun
KKM 75 yaitu 88,17.
Ajaran
2014/2015
menggunakan kooperatif
model tipe
Investigation)
2.
kooperatif
model
sebelum pembelajaran
GI
dinyatakan
3.
dinyatakan
sudah
Ada pengaruh yang sangat signifikan dalam
penggunaan
(Group
pembelajaran
kurang
(Group
kooperatif
Investigation)
model tipe
GI
terhadap
maksimal. Hal ini dibuktikan dengan
kemampuan mengidentifikasi sumber
nilai yang diperoleh dari pretest
energi panas dalam kehidupan sehari-
mendapatkan rata-rata di bawah KKM
hari kelas IV SDN Kras 1 Tahun
75 yaitu 74,17.
Ajaran 2014-2015. Hal ini diketahui
Kemampuan mengidentifikasi sumber
berdasarkan
energi panas dalam kehidupan sehari-
perolehan
(5,50) >
dari
(2,045) dengan
hari pada kelas IV SDN Kras 1 Tahun
taraf signifikan 5% maka Ho ditolak,
Ajaran
sehingga Ha diterima.
2014/2015
sesudah
Investigation (GI) Dalam Upaya
IV. DAFTAR PUSTAKA
Meningkatkan Hasil Belajar Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan
Peserta Didik Pada Materi Pokok
Model Pembelajaran dalam
Bangun Ruang Kelas VIII MTs
Kurikulum 2013. Jakarta: PT.
Negeri 1 Semarang Tahun
Prestasi Pustakarya.
Pelajaran 2010/2011. Institut
Arikunto,
Suharsimi.
Penelitian
2010.
Suatu
Prosedur Pendekatan
Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Haffidianti, Yunita. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Group Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
Agama Islam Negeri Walisongo. Semarang Huda, Miftahul. 2011. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Irawan, Etsa Indra. 2008. Pembelajaran IPA FISIKA. Bandung: Yrama Widya simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989.
Slavin. Robert E. 2005. Cooperative
Jakarta: Balai Pustaka. Departemen
Learning Teori, Riset, dan Praktik.
Pendidikan dan Kebudayaan
Bandung: Nusa Media
Nugraheni. Aninditya Sri. 2012.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Penerapan Strategi Cooperative
Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
Learning dalam Pembelajaran
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Inovatif Berorientasi
Rositawaty. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat
Perbukuan,
Trianto. 2013. Model-Model Pembelajaran
Departemen
Pendidikan Nasional. Rusman, 2011. Model-Model
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wahyono, Budi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk SD/MI kelas IV/Budi Wahyono
dan
Pembelajaran Mengembangkan
Nurachmandani.
Profesional Guru. Jakarta: Rajawali
Perbukuan, Departemen Pendidikan
Pers.
Nasional.
Sandy Pradana Putra | 11.1.01.10.0317 FKIP - PGSD
Jakarta:
Setya Pusat
simki.unpkediri.ac.id || 10||