Tugas Akhir- TI 091324
Skenario Kebijakan Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Industri Padat Karya di Kota Surabaya
Oleh : Dewi Indiana (2510100076) Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Budisantoso Wirjodirdjo, M. Eng Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tenaga kerja merupakan komponen penting dalam pembangunan nasional (Bappenas, 1998)
Untuk memastikan setiap pekerja/buruh mendapatkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (UU No. 13 Tahun 2003 ).
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
PENDAHULUAN
Latar Belakang
UMR
Beban industri semakin tinggi bagi yang tidak kompetitif
UMR ditetapkan setiap tahun
Industri Padat Karya Industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya (Cholid, 2013).
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
PENDAHULUAN
Latar Belakang Industri Padat Karya
+
30%
Kontribusi terhadap pertumbuhan industri nasional (Koran-Jakarta, 2012)
Menteri Perindustrian menegaskan industri padat karya mutlak harus dipertahankan untuk menjaga agar tingkat pengangguran tidak meningkat dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi maupun industri secara nasional (Fardaniah, 2013). Pada tahun 2013, pengembangan industri padat karya masih menjadi prioritas (Koran-Jakarta, 2012). Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah Seberapa jauh kebijakan penentuan UMR mempunyai pengaruh terhadap perkembangan industri padat karya
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
PENDAHULUAN
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan
§ Membuat skenario besaran Upah Minimum Regional (UMR) dan pengaruhnya terhadap perkembangan industri padat karya. § Memilih skenario kebijakan Upah Minimum Regional (UMR) yang dapat mengakomodasi kepentingan seluruh stakeholder.
Manfaat
§ Mendapatkan sebuah kebijakan yang akomodatif yang dapat memenuhi kepentingan seluruh stakeholder. § Dapat menjadi alat bantu bagi pembuat kebijakan dalam usaha mengembangkan pertumbuhan industri padat karya Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup Penelitian Batasan • Dampak adanya kebijakan Upah Minimum Regional (UMR) ditinjau dari industri padat karya yang ada di Kota Surabaya. • Industri padat karya yang menjadi fokus amatan penelitian ini adalah sektor industri makanan, minuman dan tembakau serta sektor industri tekstil, barang kulit dan alas kaki. • Stakeholder yang dipertimbangkan dalam penelitian ini yaitu industri, tenaga kerja dan pemerintah. • Penelitian ini bersifat result base.
Asumsi
Semua stakeholder yang terlibat dalam sistem yang diteliti dapat melihat secara objektif terhadap skenario yang dikembangkan. Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Model Konseptual INPUT TAK TERKENDALI § § § § § §
Tingkat inflasi Produktivitas Biaya bahan baku dan penolong Biaya bahan bakar, listrik dan gas Biaya sewa gedung, mesin dan alat Pengeluaran lain
INPUT TERKENDALI § § § § § §
Kapasitas produksi Jumlah produksi Pajak tak langsung Jumlah tenaga kerja di sektor industri Harga jual produk Peluang investasi di sektor industri padat karya
LINGKUNGAN § § § §
Kebijakan pemerintah Investasi Sektor non industri padat karya Sektor non industri
OUTPUT DIKEHENDAKI § § § § §
Skenario Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) dan Dampaknya terhadap Perkembangan Industri Padat Karya di Kota Surabaya
OUTPUT TIDAK DIKEHENDAKI § § §
MANAJEMEN/ PENGELOLAAN
Peningkatan penyerapan tenaga kerja Peningkatan PDRB Surabaya Peningkatan nilai tambah industri Peningkatan investasi Peningkatan pengeluaran perkapita
§
Penurunan tingkat penyerapan tenaga kerja Penurunan nilai tambah industri Penurunan PDRB Surabaya dan PDRB per kapita Penurunan konsumsi perkapita
Gambar 4.2 Diagram Input-Output Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Model Konseptual Kebutuhan Hidup Layak
+ Pendapatan sektor industri padat karya -
-
Tingkat konsumsi
Produktivitas +
Inflasi
+
(+) Biaya tenaga kerja
(-)
+ +
(-)
-
+
PHK + Pajak
(+)
+ +
Jumlah tenaga kerja
Tingkat pengagguran
(+) Investasi
(+) + Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya +
++
-
Penyerapan tenaga kerja +
+
-
+
UM R Surabaya
+
PDRB Surabaya
+ Pendapatan perkapita
Daya beli masyarakat +
+ Pertumbuhan industri +
+
Gambar 4.3 Causal Loop Diagram Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Stock Flow Diagram Model Ketenagakerjaan
-
+ +
Model Industri Padat Kary a
Model Upah Minimum Regional
-
+
Model Inv +estasi
Model Ekonomi Makro +
+
Model Ekonomi+ Masy arakat
-
-
Gambar 4.4 Framework Model Utama Sistem Penentuan UMR Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Stock Flow Diagram Submodel Upah Minimum Regional
Produktiv itas Kebutuhan Hidup Lay ak
1: Kebutuhan Hidup Lay ak 2: Upah Minimum 1: 2: 3: 4:
3: Produktiv itas
Persentase peningkatan KHL
Peningkatan KHL
4: Tingkat inf lasi
Tingkat inf lasi
7500000 9000000 1 0
Upah Minimum
4 4 1 1: 2: 3: 4:
1
4
1 1: 2: 3: 4:
500000 1000000 0 0
Perubahan KHL
2
2 4
3
1
3
3
3
2 2010.00
Page 1
Delay Upah Minimum
2
Peningkatan Upah Minimum
4000000 5000000 1 0
2013.75
2017.50 Time Submodel UMR
2021.25 2025.00 3:41 AM Tue, Jun 24, 2014
Gambar 4.5 Submodel Upah Minimum Regional
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Stock Flow Diagram Sumodel Industri Makanan Minuman dan Tembakau
1: Nilai input produksi
Kenaikan harga listrik Kenaikan harga bahan bakar
Jumlah produksi
3
60000000 3 2
Model Ketenagakerjaan.Pekerja di Ind makanan minuman tembakau
Perubahan kenaikan terhadap biay a
3: Nilai tambah Industri
Model Upah Minimum Regional.Upah Minimum
~ Kenaikan harga gas
2: Nilai output produksi
550000000
1: 2: 3:
Biay a bahan bakar listrik dan gas
3
1: 2: 3:
2
40000000
Proporsi biay a tunjangan dll
3
Total biay a bahan bakar listrik dan gas
Laju perubahan biay a bahan bakar listrik dan gas
1
300000000
1
2
Total biay a tenaga kerja
1 2
Tingkat perubahan pengeluaran lainny a
1: 2: 3:
Nilai tambah Industri
Pengeluaran lain
Nilai output produksi
1
1 2010.00
Nilai input produksi Perubahan pengeluaran lainny a
2
50000000 20000000
3
2013.00
Page 1 Nilai output sampingan
2016.00
2019.00
2022.00 2025.00 10:47 PM Wed, Jun 25, 2014
Time
Submodel Industri Makanan Minuman dan Tembakau
Total pengeluaran lain
Jumlah industri makanan minuman tembakau
Rasio nilai tambah
Total nilai output utama
Jumlah produksi
Delay jumlah produksi
1: Nilai input produksi 2
Kenaikan harga jual
Perubahan jumlah produksi
1: 2: 3:
2: Nilai tambah Industri 2
3: Nilai output produksi 2
30000000.00 3000000.00 30000000.00
Laju perubahan jumlah industri
2
Jumlah produksi
Tingkat perubahan jumlah industri
Total biay a bahan baku dan penolong
Total biay a sewa gedung mesin dan alat
Harga jual produk industri
Delay harga jual
2 2
1: 15000000.00 Laju perubahan2:harga 1500000.00 jual 3: 15000000.00
Rata rata kapasitas produksi
3
2
1 3
2 Perubahan kapasitas produksi
Biay a bahan baku dan penolong Laju biay a sewa
Jumlah inv estasi per ton kapasitas
Laju perubahan biay a bahan baku
Tingkat perubahan biay a sewa
3
~
~
Pengaruh jumlah industri terhadap harga
Pengaruh Peningkatan UMR terhadap harga jual
Jumlah industri makanan minuman tembakau
1: 2: 3:
0.00 0.00 0.00
3 3
1
1
1
1 2010.00
Page 1
2013.00
2016.00
2019.00 Time
2022.00 2025.00 12:37 PM Wed, Jun 25, 2014
Submodel Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki Model Investasi.Investasi di ind makanan minuman tembakau
~ Pengaruh perubahan jumlah produksi terhadap biay a sewa Perubahan harga bahan baku Perubahan jumlah produksi
Model Upah Minimum Regional.Peningkatan Upah Minimum
Gambar 4.6 Submodel Industri Padat Karya
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Stock Flow Diagram Submodel Ketenagakerjaan
Tingkat kelahiran Laju kelahiran
Laju kematian
Jumlah Penduduk Surabay a
Tingkat kematian
Model Upah Minimum Regional.Peningkatan Upah Minimum ~ Pengaruh peningkatan upah terhadap jumlah produksi per org Jumlah produksi per orang
Laju migrasi masuk
Laju migrasi keluar
~
Tingkat migrasi keluar
Tingkat migrasi masuk
Model Ekonomi Makro.Pertumbuhan PDRB perkapita 1: Pekerja di …minuman tembakau 2: Pekerja di Ind TPT dan alas kaki 3: Pekerja di sektor lain
1: 2: 3:
55000 19500 55000 2
2
Rasio ketersediaan tenaga kerja Jumlah pengangguran
3
35000 14000 35000
Rasio perubahan jumlah pekerja di sektor lain
3
3 1
15000 8500 15000 2010.00
Page 1
2013.00
1
1 2016.00
2019.00 Time
Submodel Ketenagakerjaan
Pekerja di Ind TPT dan alas kaki
Tenaga kerja terserap
~ Pengaruh peningkatan upah terhadap jumlah produksi per org 2
Pekerja di industri padat kary a
3 3
Perkembangan jumlah produksi per orang 2
Pekerja di sektor lain
2
1: 2: 3:
Jumlah produksi per orang 2 Jumlah angkatan kerja Pekerja di Ind makanan minuman tembakau
1 1: 2: 3:
Perubahan jumlah produksi perorang
Model Industri Padat Karya.Jumlah produksi
2 2
Perkembangan jumlah produksi per orang
Proporsi angkatan kerja
Model Industri Padat Karya.Jumlah produksi 2
Model Upah Minimum Regional.Peningkatan Upah Minimum
1 2022.00 2025.00 3:29 PM Tue, Jun 24, 2014
Gambar 4.7 Submodel Ketenagakerjaan
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Stock Flow Diagram Submodel Ekonomi Makro
Laju perubahan PDRB sektor lain
Laju perubahan PDRB sektor industri PDRB sektor industri PDRB sektor lain
1: PDRB I…an tembakau 2: PDRB In…an alas kaki 3: PDRB sektor industri
Tingkat perubahan PDRB sektor industri Tingkat perubahan PDRB sektor lain
1: 2: 3: 4:
4: PDRB sektor lain
200000000 3000000 200000000 1e+009
4 3
2
PDRB sektor industri padat kary a
2 2 PDRB Ind tekstil barang kulit dan alas kaki
PDRB Surabay a Pertumbuhan PDRB perkapita
Pertumbuhan PDRB
1: 2: 3: 4:
3
100000000 1500000 100000000 550000000
1 2 2
Delay PDRB Surabay a PDRB perkapita Delay PDRB perkapita
Model Industri Padat Karya.Nilai tambah Industri 2
4
3 4
1: 2: 3: 4:
0 0 0 100000000
1
2010.00 Page 1
Model Ketenagakerjaan.Jumlah Penduduk Surabaya
3 1
3
Pajak tak langsung PDRB Ind makanan minuman tembakau
4
1
1 4 2013.00
2016.00
2019.00 Time
Submodel Ekonomi Makro Model Industri Padat Karya.Nilai tambah Industri
Gambar 4.8 Submodel Ekonomi Makro Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
2022.00 2025.00 11:39 PM Tue, Jun 24, 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Stock Flow Diagram Submodel Ekonomi Masy arakat
1: Pengeluaran perkapita perbulan Model Ekonomi Makro.PDRB perkapita
Pengeluaran perkapita pertahun
Model Ketenagakerjaan.Jumlah Penduduk Surabaya
1: 2: 3:
2: Model Ekono…o.PDRB perkapita 3: Rasio penge…n PDRB perkapita
650000 450 0.11
Rasio pengeluaran perkapita dan PDRB perkapita
3 Pengeluaran perkapita perbulan
2
Model Industri Padat Karya.Kenaikan harga jual
Model Industri Padat Karya.Kenaikan harga jual 2
1: 2: 3:
610000 250 0.07
3 1
~ ~
Total pengeluaran
Pengaruh kenaikan harga terhadap konsumsi pangan
2
1
Pengaruh kenaikan harga terhadap konsumsi pangan 2
1
2
3
2 Konsumsi pangan
Konsumsi non pangan
1: 2: 3:
570000 50 0.02
1
Laju perubahan konsumsi non pangan
Page 1
3
2
2010.00 Laju perubahan konsumsi pangan
Perubahan konsumsi pangan
1
3 2013.00
2016.00
2019.00 Time
Submodel Ekonomi Masy arakat
Perubahan konsumsi nonpangan
Gambar 4.9 Submodel Ekonomi Masyarakat
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
2022.00 2025.00 12:37 PM Wed, Jun 25, 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Stock Flow Diagram Submodel Inv estasi
Jumlah inv estasi Surabay a
1: Jumlah i…asi Surabay a 2: Jumlah i… padat kary a 3: Inv esta…an tembakau 4: Inv estas…an alas kaki Perubahan jumlah inv estasi Laju perubahan inv estasi Proporsi investasi di ind tekstil barang kulit dan alas kaki
Delay jumlah inv estasi
1: 2: 3: 4:
7500000 3000 3.00 900.00
2 3
1 Tingkat perubahan inv estasi
1
Proporsi inv estasi di ind makanan minuman tembakau
Proporsi jumlah inv estasi di ind padat kary a
~ Jumlah inv estasi di ind padat kary a Proporsi inv estasi di ind tekstil barang kulit dan alas kaki
Perubahan jumlah investasi
1: 2: 3: 4:
4000000 1500 1.50 450.00
1: 2: 3: 4:
500000 0 0.00 0.00
Peluang inv estasi di ind tekstil barang kulit dan alas kaki
~
~
prospek usaha oleh investor
pengaruh peningakatan jumlah investasi
2 1
3
Inv estasi di ind makanan minuman tembakau
2
3
2 ~
Inv estasi di ind tekstil barang kulit dan alas kaki
1 3
pengaruh peningakatan jumlah inv estasi
prospek usaha oleh inv estor
Model Industri Padat Karya.Rasio nilai tambah 2
2
Peluang inv estasi di ind makanan minuman dan tembakau
3 1
Page 1
4
4 2010.00
2013.00
4 2016.00
4 2019.00
Time Submodel Inv estasi
Model Industri Padat Karya.Rasio nilai tambah
tingkat suku bunga kredit inv estasi
Gambar 4.10 Submodel Investasi
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
4
2022.00 2025.00 2:06 AM Wed, Jun 25, 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Verifikasi Model
Gambar 4.12 Verifikasi Model
Gambar 4.11 Cek Unit Variabel Model
Gambar 4.13 Verifikasi Formulasi
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Uji Kondisi Ekstrim 1: Upah Minimum 1: 2: 3:
9000000 3e+011 30000000
1: 2: 3:
5000000 1.5e+011 15000000
2: Model Indust…y a tenaga kerja 2 3: Model Industr…i input produksi 2
1 2
3
1 2 1
3
2 1: 2: 3:
1000000 0 0
2
3
1 2010.00
Page 1
1
2013.00
3
2
3
2016.00
2019.00
2022.00 2025.00 8:15 PM Thu, Jun 26, 2014
Time Untitled
a. Nilai normal 1: Upah Minimum 1: 2: 3:
1: Upah Minimum
2: Model Indust…y a tenaga kerja 2 3: Model Industr…i input produksi 2
1: 2: 3:
900000 2e+010 30000000
2: Model Indust…y a tenaga kerja 2 3: Model Industr…i input produksi 2
20000000 5e+011 30000000
2
1 1: 2: 3:
2
500000 1e+010 15000000
1 3
1
2
1: 2: 3:
10000000 2.5e+011 15000000
1 1
3
1
2
2 3
2 3
2
1
3 1: 2: 3: Page 1
100000 0 0
2 3 1 2010.00
1
2013.00
3
1: 2: 3: 2016.00
2019.00 Time
Uji Kondisi Ekstrim
b. Nilai ekstrim terendah
2022.00 2025.00 8:18 PM Thu, Jun 26, 2014
0 0 0
1
2
2010.00 Page 1
2
3 3
3 2013.00
2016.00
2019.00 Time
2022.00 2025.00 8:23 PM Thu, Jun 26, 2014
Uji Kondisi Ekstrim
c. Nilai ekstrim tertinggi
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Uji Perilaku/Replikasi Model Jumlah Pekerja di Ind Makanan, Minuman dan Tembakau
Metode Black Box (Barlas, 1996)
E = (S − A ) / A
Dimana : A = Data aktual S = Data hasil simulasi E = Variansi error antara data aktual dan data simulasi, jika E < 0.1 maka model dikatakan valid.
Tahun
Jumlah Pekerja Aktual
Jumlah Pekerja Hasil Simulasi
Error
2010
46930
46988
0.001
2011
19942
21770
0.092
2012
19413
21205
0.092
Rata-rata
28762
29988
0.062
Besar Upah Minimum Regional PDRB Ind Makanan, Minuman dan Tembakau
TAHUN
UMR Aktual
UMR Hasil Simulasi
Error
2010
1,031,500
1,027,296
0.004
2011
1,115,000
1,157,085
0.038
TAHUN
PDRB Aktual
PDRB Hasil Simulasi
Error
2012
1,257,000
1,270,750
0.011
2010
20,987,750.10
19,731,623.81
0.06
2013
1,740,000
1,642,448
0.056
2011
23,911,400.96
23,393,696.28
0.02
2014
2,200,000
2,227,254
0.012
2012
27,266,417.17
26,355,559.69
0.03
Rata-rata
1,468,700
1,464,967
0.024
Rata-rata
24,055,189.41
23,160,293.26
0.04
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Perancangan Model Simulasi
Uji Perilaku/Replikasi Model Jumlah Pekerja di Ind Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki Tahun
Jumlah Pekerja Aktual
Jumlah Pekerja Hasil Simulasi
Error
2010
8857
8,857
0.000
2011
16199
16,299
0.006
2012
18064
18,518
0.025
Rata-rata
14373
14558
0.010
Rata-rata error < 0.1 sehingga model valid
PDRB Ind Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki TAHUN
PDRB Aktual
PDRB Hasil Simulasi
Error
2010
901,550.67
883,943.72
0.02
2011
1,024,123.26
1,043,142.89
0.02
2012
1,143,622.39
1,061,329.47
0.07
Rata-rata
1,023,098.77
996,138.69
0.04
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Skenario Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) Eksisting
1
Skenario 1 : Skenario Pemberian Penangguhan UMR pada Sektor Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki Besar Nilai Tambah Industri
Grafik Nilai Tambah Industri 1: Nilai tambah Industri 2 1:
1 1
1:
1
2000000
1 1
1:
500000 2010.00
Page 1
Tahun
Kondisi eksisting
Skenario Penangguhan UMR
2021
2,684,331.44
2,937,751.20
2022
2,656,815.27
2,982,775.23
2023
2,433,464.47
2,847,535.07
2024
1,835,037.75
2,354,219.96
2025
806,264.28
1,463,104.35
2,083,182.64
2,517,077.16
3500000
2013.00
2016.00
2019.00 Time
2022.00 2025.00 6:10 AM Thu, Jun 26, 2014
Submodel Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki
Rata-rata Peningkatan
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
21%
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Skenario Penentuan Upah Minimum Regional (UMR) Eksisting
1
Skenario 2 : Skenario Pemberian Insentif Pajak pada Sektor Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki Grafik Nilai Tambah Industri 1: PDRB Ind tekstil barang kulit dan alas kaki 1:
3500000
1
1:
2000000
1
1
1 1
1:
500000 2010.00
Page 1
2013.00
2016.00
2019.00 Time
Submodel Ekonomi Makro
2022.00 2025.00 1:41 AM Thu, Jul 03, 2014
Besar PDRB Industri Tahun
Kondisi eksisting
Skenario Insentif Pajak
2021
2,612,277.86
2,620,333.78
2022
2,584,607.84
2,617,652.60
2023
2,361,547.58
2,385,764.87
2024
1,785,581.63
1,796,777.02
2025
780,999.90
800,707.09
Rata-rata
2,025,002.96
2,044,247.07
Peningkatan
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
0.95%
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
2
Skenario Pengendalian Besaran UMR (Besaran UMR di Bawah Eksisting)
Skenario 3 : Skenario Pengurangan UMR sebesar 10% 1: Kebutuhan Hidup Lay ak 2: Upah Minimum 1: 2: 3: 4:
3: Produktiv itas
1: Nilai input produksi
4: Tingkat inf lasi
7500000 8000000 1 0
2: Nilai output produksi
3: Nilai tambah Industri
550000000 650000000 60000000
1: 2: 3:
3
4
1 1: 2: 3: 4:
4000000 4500000 1 0
3
3
4
4
1
2
2
1 300000000 350000000 40000000
1: 2: 3:
1
3
2
2
1: PDRB Surabay a
2
1: 2: 3: 4:
500000 1000000 0 0
1: 2: 3: 4:
1
4
2
1
2 3
1
3
3
3
2010.00
2013.75
2017.50 Time
Page 1
50000000 50000000 20000000
1: 2: 3:
2 2021.25 2025.00 11:44 AM Thu, Jun 26, 2014
2
3
1
2: PDRB perkapita
3: Pertumbuhan PDRB
4: Pertumbu…B perkapita
2e+009 450 20
1
3
2010.00
2013.00
2016.00
2019.00
Page 1
2022.00 2025.00 11:44 AM Thu, Jun 26, 2014
Time
Submodel UMR
Submodel Industri Makanan Minuman dan Tembakau
1: 2: 3: 4:
1e+009 250 10
3
4
3
3 4
4
2
3 4
4
1
2 1 1: Nilai input produksi 2 1: 2: 3:
2: Nilai tambah Industri 2
3: Nilai output produksi 2
1: Tenaga kerja terserap
30000000.00 3500000.00 30000000.00
1: 2: 3:
2: Pekerja di industri padat kary a
3: Pekerja di sektor lain
1
95000 65000 55000
1: 2: 3: 4: 1
15000000.00 2000000.00 15000000.00
2
1 3
1: 2: 3:
0.00 500000.00 0.00
Page 1
1 2
2
1
2
3
1
1
1: 2: 3:
2013.00
2016.00
2019.00 Time
2022.00 2025.00 11:18 AM Thu, Jun 26, 2014
Submodel Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki
55000 35000 15000 2010.00
Page 1
3
2
2
1 2010.00
3
1
2013.00
2016.00
2019.00 Time
2016.00
2019.00 Time
Submodel Ekonomi Makro
3 1 3
3
2013.00
3
75000 50000 35000
2 3
2
1 1: 2: 3:
2
2
0 2010.00
3
2
2
1 1
Page 1
2
1: 2: 3:
0 50
2022.00 2025.00 11:44 AM Thu, Jun 26, 2014
Submodel Ketenagakerjaan
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
2022.00 2025.00 11:44 AM Thu, Jun 26, 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
2
Skenario Pengendalian Besaran UMR (Besaran UMR di Bawah Eksisting)
Skenario 4 : Skenario Pengurangan UMR sebesar 20% 1: Kebutuhan Hidup Lay ak 2: Upah Minimum 1: 2: 3: 4:
7500000 7000000 1 0
1: 2: 3: 4:
4000000 4000000 1 0
3: Produktiv itas
1: Nilai input produksi 2
4: Tingkat inf lasi
1
2
1
30000000.00 3500000.00 30000000.00
1: 2: 3:
15000000.00 2000000.00 15000000.00
2: Nilai tambah Industri 2
3: Nilai output produksi 2
2
4
4 4
1: 2: 3:
2
3
2 1
2
3 2
500000 1000000 0 0
3
1
3
2
1 1: 2: 3: 4:
2 3
4
3
2013.75
2017.50 Time
Page 1
0.00 500000.00 0.00
1: 2: 3:
3
2
2010.00
2021.25 2025.00 12:19 PM Thu, Jun 26, 2014
3 3
1: PDRB Surabay a
1
1: 2: 3: 4:
1
1
1 2010.00
2013.00
2016.00
2019.00
Page 1
2022.00 2025.00 12:19 PM Thu, Jun 26, 2014
Time
3
1: 2: 3:
2: Nilai output produksi
3: Nilai tambah Industri
450000000 550000000 60000000
1: 2: 3:
3 1
2
3
2
1: 2: 3:
70000 45000 35000
1: 2: 3:
50000000 50000000 20000000
2
Page 1
2016.00
2019.00 Time
2022.00 2025.00 12:19 PM Thu, Jun 26, 2014
Submodel Industri Makanan Minuman dan Tembakau
0 50
1 1
1
2 2013.00
2016.00
2
3
2
2
55000 30000 15000 2010.00
Page 1
2013.00
2016.00
2019.00 Time
Submodel Ekonomi Makro
3
1
2
0 2010.00
1
3 3
2
2
1
2 1: 2: 3:
2013.00
1: 2: 3: 4:
3
2 1
1 2010.00
1
1
2
2019.00 Time
4
2
4
Page 1 2
3
3
1
85000 60000 55000
1 3
3 4
1e+009 250 10
3: Pekerja di sektor lain
3 1
250000000 300000000 40000000
2: Pekerja di industri padat kary a
1
3
1: 2: 3:
1: Tenaga kerja terserap
4: Pertumbu…B perkapita
4 4
1: 2: 3: 4: 1: Nilai input produksi
3: Pertumbuhan PDRB
3
Submodel Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki
Submodel UMR
2: PDRB perkapita
2e+009 450 20
2022.00 2025.00 12:26 PM Thu, Jun 26, 2014
Submodel Ketenagakerjaan
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
2022.00 2025.00 12:19 PM Thu, Jun 26, 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
3 Skenario Peningkatan Besar UMR (Besar UMR di Atas Eksisting)
Skenario 5 : Skenario Penambahan UMR sebesar 10% 1: Kebutuhan Hidup Lay ak 2: Upah Minimum 1: 2: 3: 4:
3: Produktiv itas
1: Nilai input produksi 2
4: Tingkat inf lasi
7500000 10000000 1 0
1: 2: 3:
2: Nilai tambah Industri 2
3: Nilai output produksi 2
30000000.00 3000000.00 30000000.00
4 2 1
1: 2: 3: 4:
4000000 5500000 1 0
4 1
1: 2: 3:
15000000.00 1500000.00 15000000.00
2 3 3
2 3
3
1
3
3
3
2010.00
2013.75
2017.50 Time
Page 1
0.00 0.00 0.00
1: 2: 3:
2 2021.25 2025.00 11:46 AM Mon, Jul 07, 2014
3
1
2 2
1 500000 1000000 0 0
2
2
4
4
1: 2: 3: 4:
2
3
1
1: PDRB Surabay a
1
1
1 2010.00
2013.00
2016.00
2019.00
Page 1
2022.00 2025.00 11:51 AM Mon, Jul 07, 2014
Time
Submodel UMR
1: 2: 3: 4:
2: PDRB perkapita
3: Pertumbuhan PDRB
4: Pertumbu…B perkapita
2e+009 450 20
Submodel Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki
3
4
3
4 3
3
3 1: 2: 3: 4: 1: Nilai input produksi 1: 2: 3:
2: Nilai tambah Industri
3: Nilai output produksi
1: Tenaga kerja terserap
450000000 45000000 550000000
1: 2: 3:
2: Pekerja di industri padat kary a
2
3
1: 2: 3:
50000000 15000000 50000000
3
Page 1
2016.00
1: 2: 3: 2016.00
2019.00 Time
2022.00 2025.00 11:50 AM Mon, Jul 07, 2014
1
3
Submodel Industri Makanan Minuman dan Tembakau
2
50000 30000 15000 2010.00
Page 1
2013.00
2
2016.00
2019.00 Time
2
1 2013.00
2013.00
3
2
1 2010.00
2
0
3
3
2
2
Submodel Ekonomi Makro
1
3
3 1
2
1 1
Page 1 3
65000 45000 35000
1
2
0 50
2010.00
3
1: 2: 3:
2019.00 Time
1
2
1 1: 2: 3: 4:
1 1
4
1
1
2
2
4
3: Pekerja di sektor lain
1 250000000 30000000 300000000
4
80000 60000 55000
2
1: 2: 3:
1e+009 250 10
2 2022.00 2025.00 11:53 AM Mon, Jul 07, 2014
Submodel Ketenagakerjaan
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
2022.00 2025.00 11:53 AM Mon, Jul 07, 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
3 Skenario Peningkatan Besar UMR (Besar UMR di Atas Eksisting)
Skenario 6 : Skenario Penambahan UMR sebesar 20% 1: Kebutuhan Hidup Lay ak 2: Upah Minimum 1: 2: 3: 4:
3: Produktiv itas
4: Tingkat inf lasi
1: Nilai input produksi 2
7500000 10000000 1 0
1: 2: 3:
2: Nilai tambah Industri 2
3: Nilai output produksi 2
30000000.00 3000000.00 30000000.00 2
1 1: 2: 3: 4:
4000000 5500000 1 0
2
4 1: 2: 3:
4 1
4
15000000.00 1500000.00 15000000.00
2
500000 1000000 0 0
3
2
1: Tenaga kerja terserap 3
3
1
3
3
3
1: 2: 3:
2 2010.00
1
3
2
1
2013.75
2017.50 Time
Page 1
2021.25 2025.00 1:03 PM Thu, Jun 26, 2014
0.00 0.00 0.00
3
1
2
4
1: 2: 3: 4:
2
2
3
1
1: 2: 3:
85000 60000 55000
1: 2: 3:
70000 45000 35000
2: Pekerja di industri padat kary a
3: Pekerja di sektor lain
1
1 2010.00
2013.00
2016.00
2019.00
Page 1
2022.00 2025.00 1:15 PM Thu, Jun 26, 2014
Time
Submodel UMR
Submodel Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki
3
1
1
1 3 1
1: Nilai input produksi 1: 2: 3:
2: Nilai output produksi
3: Nilai tambah Industri
1: PDRB Surabay a
350000000
1: 2: 3: 4:
45000000
2: PDRB perkapita
3: Pertumbuhan PDRB
4: Pertumbu…B perkapita
2e+009 350 20
3
3
2
1: 2: 3:
200000000 3
30000000
1
2
3
1e+009 200 10
2 1: 2: 3:
2 1
50000000 15000000
2013.00
2016.00
2019.00 Time
2022.00 2025.00 1:11 PM Thu, Jun 26, 2014
Submodel Industri Makanan Minuman dan Tembakau
1
2
1
1 2010.00
Page 1
4
3
0 50
1 1
2
1
2
0 2010.00
Page 1
4
4
1
1: 2: 3: 4:
2 2013.00
Page 1
3
4
2013.00
2016.00
2019.00 Time
2
55000 30000 15000 2010.00
4
3 2
2
3 3
1: 2: 3:
3
1 2
1
1: 2: 3: 4:
3
3 2
2 3
2
2022.00 2025.00 1:15 PM Thu, Jun 26, 2014
Submodel Ekonomi Makro
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
2016.00
2019.00 Time
Submodel Ketenagakerjaan
2022.00 2025.00 1:59 PM Thu, Jun 26, 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Perbandingan Nilai Output Skenario No Nama Parameter
1 2 3 4 1 2 3 4
Eksisting 596,938,591
Skenario Skenario 1 Skenario 2 1.00% 3.45%
PDRB Surabaya Pertumbuhan 12 0.00% 3.03% PDRB Pada Industri Makanan Minuman danTembakau Nilai Tambah 43,293,329 0.00% 0.00% Tenaga kerja 19,437 0.00% 0.00% Jumlah produksi 10,459,246 0.00% 0.00% Harga jual 23,062,825 0.00% 0.00% Pada Industri tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki Nilai Tambah 1,823,715 10.12% 0.00% Tenaga kerja 17,661 0.00% 0.00% Jumlah produksi 337,135,047 0.00% 0.00% Harga jual 25,422 0.00% 0.00%
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Skenario 3 1.05% 1.58% 3.60% 2.00% 5.33% -0.39% 0.27% 0.01% 0.00% -0.04%
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Perbandingan Nilai Output Skenario No Nama Parameter
1 2 3 4 1 2 3 4
Eksisting 596,938,591
Skenario Skenario 4 Skenario 5 0.85% 0.56%
PDRB Surabaya Pertumbuhan 12 1.07% 1.60% PDRB Pada Industri Makanan Minuman danTembakau Nilai Tambah 43,293,329 5.98% -1.77% Tenaga kerja 19,437 3.00% -3.45% Jumlah produksi 10,459,246 7.65% -9.75% Harga jual 23,062,825 -0.31% 0.79% Pada Industri tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki Nilai Tambah 1,823,715 0.07% -0.04% Tenaga kerja 17,661 0.04% -0.05% Jumlah produksi 337,135,047 0.00% -0.05% Harga jual 25,422 -0.20% 0.29%
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Skenario 6 0.71% 0.06% -1.60% -15.69% -3.17% 0.22% -0.04% -0.08% -0.06% 0.36%
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Kriteria Skenario Akomodatif bagi Stakeholder • Untuk stakeholder industri yaitu peningkatan nilai tambah industri, peningkatan kapasitas produksi, dan kestabilan harga jual produk industri. • Untuk stakeholder tenaga kerja yaitu peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja dan peningkatan besar UMR setiap tahunnya. • Untuk stakeholder pemerintah yaitu peningkatan kinerja ekonomi makro, dan peningkatan penyerapan tenaga kerja
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Kesimpulan 1.
Terdapat dua model konseptual dan satu model simulasi yang dibuat dalam penelitian ini. Model konseptual yang didapatkan yaitu model input-output diagram dan causal loop diagram. Model simulasi yang didapatkan yaitu stock flow diagram. Diagram input-output terdiri atas input terkendali, input tak terkendali, output terkendali, output tak terkendali, dan lingkungan Diagram causal loop menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam sistem dan interaksi antar faktor tersebut. Faktor-faktor dalam sistem antara lain faktor-faktor dalam penentuan UMR dan dampaknya pada industri, penyerapan tenaga kerja dan perekonomian Kota Surabaya. Stock flow diagram menjelaskan hubungan antar variabel dalam bentuk yang lebih kuantitatif dimana terbentuk enam submodel yaitu submodel UMR, industri padat karya, ketenagakerjaan, ekonomi makro, ekonomi masyarakat dan investasi. Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Kesimpulan 2.
Terdapat tiga skenario penentuan UMR yang menghasilkan tiga skenario ptambahan dan skenario eksisting. Masing-masing skenario memiliki dampak terhadap perkembangan industri padat karya sebagai berikut. Skema penentuan UMR eksisting memberikan dampak peningkatan kinerja ekonomi Surabaya, industri makanan minuman dan tembakau serta kestabilan penyerapan tenaga kerja tetapi kinerja industri tekstil, barang kulit dan alas kaki menurun di tahun-tahun akhir simulasi yaitu dengan menurunnya nilai tambah pada industri ini Skema penentuan UMR eksisting disertai skenario pemberian penangguhan UMR pada industri tekstil, barang kulit dan alas kaki menunjukkan terjadinya peningkatan kinerja ekonomi Surabaya, industri makanan minuman dan tembakau serta kestabilan penyerapan tenaga kerja dan dapat meminimalisir penurunan kinerja pada industri tekstil, barang kulit dan alas kaki Skema penentuan UMR eksisting disertai skenario pemberian insentif pajak pada industri tekstil, barang kulit dan alas kaki menunjukkan kinerja industri yang tidak berbeda dengan kondisi eksisting namun terjadi peningkatan PDRB Surabaya Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Kesimpulan
2.
Skema pengendalian UMR (UMR di bawah eksisting) dengan skenario besaran variabel pengurang UMR sebesar 10% dan 20% memberikan dampak peningkatan kinerja industri padat karya. Skenario pengurangan UMR sebesar 10% dan 20% menyebabkan kinerja industri lebih baik dengan meningkatnya nilai tambah industri dan penyerapan tenaga kerja. Skema peningkatan besar UMR (UMR di bawah eksisting) dengan penambahan variabel penambahan UMR sebesar 10% dan 20% memperlihatkan kinerja industri yang menurun akibat melonjaknya biaya tenaga kerja. Kinerja industri mengalami penurunan dibandingkan kondisi eksisting meskipun kinerja ekonomi Surabaya masih menunjukkan trend positif.
Skenario yang terpilih yaitu skenario 1 karena skenario ini memberikan hasil paling baik di antara alternatif skenario yang lain. UMR melangalami peningkatan yang cukup besar namun kinerja industri padat karya dan kinerja ekonomi Surabaya menunjukkan trend yang positif.
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Sidang Tugas Akhir
Model Skenario Kebijakan
Saran 1. Penelitian ini bersifat result based sehingga model yang dikembangkan tidak dapat mengevaluasi proses yang ada di dalam sistem, penelitian selanjutnya yang bersifat process based akan dapat menyempurnakan evaluasi terhadap permasalahan yang ada di dalam sistem. 2. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan dampak penentuan UMR Surabaya terhadap daerah lain khususnya yang tingkat UMRnya lebih rendah dan mengkaji bagaimana kecenderungan industri di Surabaya untuk melakukan relokasi ke daerah dengan UMR yang lebih rendah. 3. Perlu dikembangkan model yang dapat secara rinci menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dan pada industri padat karya sebagai upaya untuk pengembangan industri dan ekonomi secara umum. 4. Alternatif skenario yang diujikan dalam model masih bersifat sendiri-sendiri, belum diperlihatkan dampak sistem ketika terdapat kombinasi skenario
Jurusan Teknik Industri INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014