SALAM REDAKSI
PENASEHAT Mayjen TNI Teddy Lhaksamana, W.K. - Pangdam Jaya/ Jayakarta PEMBINA Brigjen TNI Ibnu Triwidodo, S.IP. - Kasdam Jaya Kol Inf Aim Broto Guncahyo - Irdam Jaya Kol Inf I. G. Putu Dany Nugraha - Asintel Kasdam Jaya Kol Inf Yudha Fitri.- Asops Kasdam Jaya Kol Inf Amarullah, S.H.- Aspers Kasdam Jaya Kol Arm Saiful Rizal, S.Sos.- Asrendam Jaya Kol Czi Tri Hascaryo, S.IP.- Aslog Kasdam Jaya Kol Inf Arudji Anwar, S.H. - Aster Kasdam Jaya PIMPINAN REDAKSI Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo - Kapendam Jaya WAKIL PIMPINAN REDAKSI Letkol Caj Drs. Supadmo, M.Si - Wakapendam Jaya REDAKTUR PELAKSANA Mayor Caj (K) Yuni.P - Kasi Media Online Mayor Inf Aris Puji - Kasi Lisstra Mayor Inf Bunzamin Jayatri - Kasi Media Cetak Mayor Chb Junaedi - Kalaknis Mayor Inf Rahmat Triono - Kasi Pensat EDITOR & DESIGN LAYOUT Lettu Inf Eddy Sugiyarto, S.H. - Kaur Penpas PNS II/d Usin Ardiansah - Tur Komputer Mega Arindah Wongkar, S. Kom. STAF REDAKSI Kapten Inf Sugiri - Kaurdal Tuud Kapten Inf Karnadin - Kaur Media Cetak Pelda Mappalewa - Baminbit Sipensat PNS II/d Ghita Ardian, S.Kom FOTOGRAFER Serma Fajaryanto PNS III/a Arianto Adi ALAMAT REDAKSI Pendam Jaya / Jayakarta Jl. Mayjen Sutoyo No 5, Jakarta Timur Telp/Fax : 021-8094022 Website : www.kodamjaya.mil.id Email :
[email protected]
Redaksi “Majalah Jayakarta” menerima segala bentuk naskah/artikel, foto kegiatan, pengalaman pribadi dalam medan operasi dan lain-lain, semua naskah-naskah tersebut disertai foto dikirim via email:
[email protected] atau caraka.
Salam Redaksi Pembaca yang budiman, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kita berjumpa kembali dengan Majalah Jayakarta Kodam Jaya pada edisi ke XXVI Triwulan I TA 2016. Salam penghormatan, pada edisi kali ini redaksi telah menghimpun beberapa rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan Prajurit Kodam Jaya/Jayakarta diberbagai penugasan diantaranya, sebagai pemberitaan depan diawali Kodam Jaya Gelar Rapim TA 2016 dengan berbagai kebijakan pokok Pangdam Jaya, Kodam Jaya Kerahkan Prajurit Pada KTT OKI LB ke-5, Pangdam Jaya Pimpin Sertijab, dan Peringatan HUT ke 65 Dispenad. Informasi menarik lainnya yang perlu disimak adalah pemberitaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh satuan di jajaran Kodam Jaya diantaranya Satuan Pendam Jaya Latihan Citizen Journalism, Pomdam Jaya Sinergitas Dengan Ditlantas PMJ pada Pam Route, Provost Kodam Jaya Tertibkan Randis/Pribadi Area Makodam Jaya, Koramil Model Dapat Dijadikan Barometer Koramil Lainnya. Semua rubrik dan pemberitahuan tentang kegiatan Kodam Jaya/Jayakarta yang di ketengahkan ditunjang oleh foto - foto yang berkualitas, agar para pembaca sekalian, tidak cepat bosan dan merasa jenuh dalam menerima sajian Majalah Jayakarta. Redaksi mengharapkan semoga rubrik yang kami sajikan, dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah pengetahuan. Kami ingin Majalah Jayakarta mengalami peningkatan baik pada materi maupun desain yang kami sajikan untuk lebih berkualitas. Dengan demikian berbagai kritik, saran dan masukan dari pembaca akan sangat berarti bagi kami. KODAM JAYA/MARET 2016
1
DAFTAR ISI
Salam Redaksi................................................................................ Daftar Isi.......................................................................................... Berita Utama Pangdam Jaya Pimpin Rapim Kodam Jaya TA 2016............. Kodam Jaya kerahkan “Satgas PAM KTT LB OKI ke 5” Tahun 2016.................................................................................... Kodam Jaya Siapkan Rumdis bagi Prajurit dan PNS Aktif... Berita Kodam Pangdam Jaya Pimpin Acara serah terima jabatan.............. Aparat jamin keselamatan Eks Gafatar kembali ke tengah masyarakat.................................................................................... 65 Tahun Pengabdian Dinas Penerangan TNI AD................... Cegah DBD Kodam Jaya gelar Fogging/Pengasapan............ Persit HUT Persit ke 70 adakan pengobatan gratis kepada 1000 Pasien ........................................................................................... Yayasan Kartika Jaya Cabang XVIII Jayakarta Gelar Porseni Tingkat Taman Kanak-kanak...................................................... Berita Satuan Panggung Prajurit Rindam Jaya “Gemilang Roadshow 2016”. ............................................................................................. Pendam Jaya gelar syukuran pada HUT ke – 65 Penerangan TNI AD............................................................................................. Pendam Jaya tingkatkan kemampuan “Citizen Journalism”. .................................................................................. Provost Kodam Jaya tertibkan Randis/Pribadi di Makodam........................................................................................ Profil Satuan Koramil Model/Percontohan dapat dijadikan barometer bagi Koramil lainnya.................................................................... Prajurit Denzipur – 3/ATD Kodam Jaya disiapkan untuk mencegah sabotase.....................................................................
2
KODAM JAYA/MARET 2016
1 2
4 12 13
17 19 21 23
24 25
27 29 31 33
34 32
DAFTAR ISI
Wawasan Konsepsi piramida terbalik pada penyelenggaraan karier kedua sebagai solusi jitu dalam memecahkan stagnasi jabatan di TNI AD.............................................................................................................. 38 Pangeran Wiraguna................................................................................ 43 Mengetahui Sejarah Narkoba............................................................... 45 Kesehatan Apendisitis (Radang Usus Buntu)........................................................ 46 Teknologi Mengenal Panser Anoa Pindad............................................................ 52 HUBDAM JAYA/JAYAKARTA Sukses Mendukung KTT Luar Biasa OKI Tahun 2016....................................................................................... 56 Galeri Peristiwa Foto kegiatan pada pelaksanaan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) ke 5 Tahun 2016 di Jakarta.......................................................... 57 Renungan SELFIE itu kebanyakan berujung pada TAKABBUR, RIYA, sedikitnya UJUB...................................................................................... 60 Prestasi Tiga Srikandi Kodam Jaya Juara Menembak Pistol........................ 62 Serba-Serbi Cara Pendaftaran Online Penerimaan Prajurit TNI.......................... Mekanisme Seleksi Penerimaan Calon Prajurit TNI........................ Penerimaaan Taruna/Taruni Akmil Tahun 2016.............................. Panduan Penggunaan Medsos bagi Prajurit TNI..............................
64 65 66 67
Pengam Akun Pr
Berpikirlah tentang siapa sa membaca akun Medsos and pengamanan akun pribadi a disesuaikan dan diaplikasik jaringan Medsos. Jangan se (menyertakan) data pribadi seperti alamat, nomor tele dapat memicu anda, teman kejahatan. Tanpa mengatur sistem pen anda posting dapat dikonsu bahkan hingga teroris. Untu keamanan pada berbagai ja http//:www.tniad.mil.id/…
Penpas Mencegah Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Prajurit dan PNS Kodam Jaya/Jayakarta.......................................... 68
Perilaku dalam p
Semua p pada n Kita harus tentara se dengan ber
MEDIA SOSIAL
KODAM JAYA/MARET 2016
MENGUBAH
3
WAJAH DUNIA
Penggunaan media sosial (medsos) oleh prajurit TNI dan keluarganya, sedikit
PENEK
Banyak hal yang bisa anda sh perlu diperhatikan hal-hal se Berhati-hatilah terhadap s
BERITA UTAMA
PANGDAM JAYA PIMPIN RAPIM KODAM JAYA TA 2016
B
elum lama ini Kodam Jaya/Jayakarta menyelenggarakan acara Rapat Pimpinan (Rapim) tingkat Kodam Jaya, kegiatan ini merupakan lanjutan dari Rapat Pimpinan tingkat TNI Angkatan Darat yang diselenggarakan sebelumnya. Rapat pimpinan yang bersifat terbatas ini dihadiri seluruh pejabat teras Kodam Jaya mulai dari Pangdam Jaya, Kasdam Jaya, Irdam Jaya, Danrem 051/Wkt dan 052/Wkr, Pa Lo AU dan AL, Staf Ahli Pangdam Jaya, para Asisten Kasdam Jaya serta para Dansat dan Kabalak disatuan jajaran Kodam Jaya. Acara rapat diselenggarakan di aula Ahmad Yani Markas Kodam Jaya.
4
KODAM JAYA/MARET 2016
Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, W.K., selaku pimpinan rapat mengawali amanatnya dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta Rapim Kodam Jaya. Selanjutnya, setelah membacakan amanat Rapim Kodam Jaya TA 2016, Pangdam Jaya dengan ucapan “Basmallah” menyatakan bahwa pada hari ini tanggal 21 Januari jam 08.00 Rapat Pimpinan Kodam Jaya TA. 2016 secara resmi “di buka.”
BERITA UTAMA
Konteks penyelenggaraan Rapim Kodam Jaya TA 2016 bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas selama TA 2015, menyampaikan garis besar program dan anggaran serta menyampaikan Pokokpokok kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat pada tahun 2016. Selain tujuan, beberapa sasaran yang ingin dicapai pada rapim tersebut adalah:
Melalui Rapim ini, kebijakan TNI Angkatan Darat tahun 2016 menjadi dasar bagi pelaksanaan tugas-tugas pada tahun 2016 dan dapat dijabarkan lebih lanjut di tiap-tiap satuan. Diharapkan berbagai kebijakan pimpinan, termasuk program kerja dan anggaran TA 2016 dapat mewujudkan sasaran yang kita harapkan bersama dalam rangka pembinaan kekuatan dan kemampuan Kodam Jaya sesuai dengan lingkup tugas masingmasing, disertai dengan tertib administrasi untuk mencapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK RI. Selain itu, melalui Rapim Kodam Jaya tahun 2016 kita juga perlu mengintrospeksi terhadap pelaksanaan tugas selama tahun 2015. Segala kemajuan dan prestasi yang telah diraih, hendaknya dipertahankan dan bahkan terus ditingkatkan, sementara kekurangan yang ada harus diperbaiki pada tahun 2016 ini.
Pelaksanaan tugas pokok Kodam Jaya tentunya tidak terlepas dari visi pemerintah yaitu; terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Dalam mewujudkan visi tersebut, selanjutnya dijabarkan dalam 7 Misi dan 9 Prioritas Program Nawacita yang tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019, termasuk di dalamnya kebijakan pemerintah di bidang pertahanan yang menjadi program prioritas untuk TNI yaitu :
Pertama, peningkatan kesejahteraan prajurit. Kedua, pemeliharaan dan perawatan Alutsista/non Alutsista. Ketiga, kesiapan operasional satuan. Keempat, pendidikan dan latihan dalam rangka terwujudnya profesionalisme prajurit. Kelima, pengamanan perbatasan negara dan pulau terluar. KODAM JAYA/MARET 2016
5
BERITA UTAMA
Lima kebijakan Pemerintah di bidang pertahanan, empat kebijakan adalah menjadi prioritas Kodam Jaya ditambah dengan tugas pengamanan Ibukota Jakarta yang memiliki kekhususan, karena Kodam Jaya tidak memiliki pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan negara lain. Sesuai dengan Kebijakan Pemerintah di bidang pertahanan dan Kebijakan Panglima TNI serta kebijakan pembinaan kekuatan TNI AD, maka pengelolaan wilayah perlu kita sinergikan antara program pemerintah dengan program dan kegiatan yang direncanakan dengan melanjutkan program serbuan teritorial melalui pendekatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat sekaligus membangun sinergitas dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Demikian pula halnya, untuk mendukung kebijakan organisasi seperti peningkatan kesejahteraan prajurit, PNS dan keluarganya yang dikelola melalui aspek pelayanan kesehatan, perumahan dan pendidikan, kesemuanya adalah untuk menguatkan kepercayaan diri prajurit dan satuan serta meningkatkan profesionalisme terhadap pelaksanaan tugas di lapangan. Kali ini, Rapim Kodam Jaya/Jayakarta tahun 2016 mengedepankan tema; “Meningkatkan loyalitas, moralitas dan integritas guna mewujudkan Kodam Jaya yang kuat, hebat, profesional dan dicintai rakyat.“ Tema ini diharapkan mampu menjadi pendorong para peserta Rapim untuk semakin memantapkan keberhasilan tugas satuan dan kemajuan Kodam Jaya/Jayakarta pada Tahun Anggaran 2016. 6
KODAM JAYA/MARET 2016
Dalam kesempatan ini Pangdam Jaya mengajak kepada para peserta rapat, untuk memanfaatkan forum Rapim dengan melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2015, adapun hal yang terlewatkan pada tahun 2015 agar dapat diperbaiki dan dilaksanakan pada program kegiatan tahun 2016, guna meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kita bagi pembangunan Kodam Jaya/Jayakarta yang semakin sukses di masa yang akan datang. Ditekankan Pangdam Jaya, agar para peserta mengikuti Rapim Kodam Jaya ini dengan serius, semangat dan fokus serta penuh kebanggaan. Peran aktif peserta sangat menentukan kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan Rapim, serta berikan masukan dan pemikiran yang kreatif dan konstruktif dalam menentukan kebijakan maupun dalam implementasi pelaksanaan tugas di waktu mendatang. Juga kepada para Pimpinan Satuan yang merupakan pelaksana kunci, agar mampu melaksanakan tugas yang diemban dengan sebaikbaiknya. Kiranya keputusan dan hasil-hasil Rapim Tahun 2016 ini, dapat ditindaklanjuti oleh para Dansat/para Kabalak di jajaran Kodam Jaya/ Jayakarta. Rapim Kodam Jaya TA 2016 yang dilaksanakan selama satu hari juga membahas tentang bidang staf. Oleh karenanya, beberapa hal penting terkait masing-masing bidang staf, yang perlu dipahami dan dipedomani oleh para peserta Rapim meliputi:
BERITA UTAMA 3. Meningkatkan modernisasi Matsus Intelijen yang handal dan miliki daya saing tinggi. 4. Meningkatkan kemampuan pembinaan jaring Intelijen secara terpadu, terorganisir dan sistematis. 5. Meningkatkan kebutuhan anggaran Intelijen secara bertahap sebagai sarana menuju profesionalisme. 6. Meningkatkan kemampuan satuan Intelijen dalam rangka temu cepat, lapor cepat secara aman dan rahasia.
BIDANG INTELIJEN Kolonel Inf I. G. Putu Dany Nugraha - Asintel Kasdam Jaya Membahas tentang peningkatan profesionalitas dan kinerja aparat Intelijen, dengan senantiasa mengikuti perkembangan situasi yang terjadi, sehingga selalu siap dan tidak terdadak, optimalkan peran prajurit selaku Badan Pengumpul Keterangan (Bapulket) serta laksanakan kegiatan pembinaan jaring Intelijen secara baik agar dapat membantu tugas deteksi dini dan cegah dini.
7. Meningkatkan pengamanan setiap kegiatan dan operasi Intelijen untuk menghindari kerugian personel dan materil. 8. Meningkatkan proses pengamanan tubuh guna mencegah terjadinya tindakan represif pihak lain yang dapat pengaruhi tugas-tugas Kodam Jaya.
Bangun kerjasama, baik antar aparat Intelijen maupun dengan jawatan Inteljen dan komunitas lainnya serta manfaatkan Rapat Koordinasi Komunitas Intelijen Daerah (Rakor Kominda) secara optimal untuk menjaga soliditas komunitas Intelijen di daerah dengan mengedepankan peran pejabat daerah selaku penyelenggara Kominda, sehingga setiap permasalahan di daerah dapat dideteksi dan dicegah secara dini dengan penanganan terpadu dan terkoordinir. Membuat langkah pelaksanaan evaluasi secara terus menerus, tingkatan kepekaan dan kepedulian terhadap prajurit dan lingkungan untuk mencegah terjadinya pelanggaran, karena pada TA 2015 kecenderungan terjadi peningkatan angka pelanggaran, dan berkaitan tentang permasalahan Pengamanan tubuh harus tetap menjadi perhatian utama. Dalam rangka meningkatkan kinerja aparat Intelijen harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kemampuan aparat Intelijen dengan memadukan Human, Open Source dan Technique Intelligence sebagai landasan dalam melakukan kegiatan Intelijen. 2. Meningkatkan koordinasi secara intensif pada aspek perencanaan kegiatan Intelijen dengan tata organisasi, personel, sarana dan prasarana serta pangkalan.
BIDANG OPERASI
Kolonel Inf Yudha Fitri - Asops Kasdam Jaya Prajurit Kodam Jaya harus dapat menguasai Alutsista yang menjadi tanggung jawab satuan. Prajurit di satuan dituntut mampu mengawakinya secara profesional, melalui Transfer of Technology (TOT) dan Transfer of Knowledge (TOK). Dalam hal penguasaan alat dan teknologi dibutuhkan pelaksanaan program latihan secara sungguh-sungguh, realistis, keras dan terukur serta lakukan evaluasi latihan dengan jujur, benar dan teliti, sehingga kinerja satuan dapat diukur dan dipertanggungjawabkan. Upayakan peningkatan Binsat secara konsisten, benar dan efektif guna kesiapan dan kesiapsiagaan satuan secara maksimal. Untuk itu, pada bidang operasi dapat memperhatikan beberapa point penekanan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas latihan Satuan jajaran Kodam Jaya sesuai program latihan standarisasi (Proglatsi) satuan. KODAM JAYA/MARET 2016
7
BERITA UTAMA 2. Meningkatan kemampuan satuan jajaran Kodam Jaya dengan berbagai kemampuan mahir menembak dan kemampuan bela diri militer (BDM) diantaranya Yong Moodo. 3. Meningkatkan kualitas Binsat jajaran Kodam Jaya melalui penyelenggaraan lomba Binsat dan lomba Ton Tangkas guna menjamin siap operasi satuan dalam menghadapi tugas. 4. Mewujudkan kesiapan satuan jajaran Kodam Jaya sebagai Pasukan Pengaman Ibu Kota. 5. Meningkatkan pembinaan kemantapan satuan Kodam Jaya guna mendukung kesiapan operasional satuan Kodam Jaya. 6. Melaksanakan pemenuhan Alkap, Alkapsus dan Sarpras yang dibutuhkan untuk pelaksanaan latihan, operasi sesuai dengan tugas pokok dan karakteristik daerah operasi. 7. Mewujudkan kemampuan satuan Kodam Jaya dalam melaksanakan operasi Pam VVIP (WASKITA) dengan melaksanakan operasi Pam fisik jarak jauh dan bersifat tidak langsung dalam rangka menjamin keselamatan Pam VVIP di wilayah Jakarta.
penyelesaian perkara hukum melalui proses sidang in abstentia serta tegakkan hukum, disiplin dan tata tertib, sehingga setiap prajurit memperoleh kepastian dan perlindungan hukum. Selain penyelesaian pada pelanggaran hukum personel, harus pula ditingkatkan kemampuan pada rekruitmen dasar calon prajurit, hal lain yang menjadi bidang tugas staf personel sebagai berikut: 1. Melanjutkan penataan struktur satuan operasional Kodam Jaya sesuai dengan kualifikasi dan spesialisasi yang dibutuhkan. 2. Pemenuhan sasaran kekuatan Kodam Jaya dengan melalui penataan komposisi personel satuan operasi dan Satuan dukungan operasi sampai dengan komposisi ideal. 3. Menyiapkan SDM Kodam Jaya melalui penyediaan tenaga yang bersumber dari jalur umum, unggulan dan pedalaman melalui sistem seleksi yang profesional, akuntabel, transparan, jujur dan adil dalam rangka mendapatkan prajurit yang berkualitas. 4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan berbasis kompetensi dengan meningkatkan 10 komponen pendidikan. 5. Melengkapi dan memperbaiki Sarpras pendidikan (Rindam Jaya) secara bertahap. 6. Menyiapkan SDM Komando Kewilayahan sesuai dengan kompetensi dan klasifikasi psikologi yang diperlukan serta penguasaan Ilpengtek guna mendukung program serbuan teritorial. 7. Melaksanakan pembinaan karir melalui penerapan Tour of Duty dan Tour of Area sesuai dengan kompetensi dan klasifikasinya. 8. Meningkatkan penegakkan hukum, disiplin dan tata tertib prajurit melalui proses penyelesaian hukum yang adil bagi seluruh prajurit.
BIDANG PERSONEL
Kolonel Inf Amarullah, S.H. - Aspers Kasdam Jaya Laksanakan pembinaan personel secara profesional dan berkesinambungan, serta tingkatkan kesejahteraan Prajurit dan PNS beserta keluarganya melalui peran masing-masing satuan. Pada rekruitmen prajurit lakukan kegiatan werving prajurit dan PNS secara obyektif dan transparan untuk memenuhi kualitas calon prajurit dan PNS, berdayakan para Babinsa untuk membina dan menyiapkan calon-calon prajurit TNI AD pada postur yang ideal. Pada tingkat pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggota Kodam Jaya, lakukan percepatan proses 8
KODAM JAYA/MARET 2016
9. Meningkatkan penegakkan disiplin Prajurit dan tertib administrasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan, melanjutkan reformasi birokrasi TNI. 10. Menyusun program peningkatan kesejahteraan Prajurit Kodam Jaya dengan prioritas kegiatan pembangunan perumahan (Rumdis), peningkatan kualitas dan kuantitas kesehatan, penghasilan dan pendidikan. 11. Melaksanakan perawatan personel melalui peningkatan layanan dan dukungan Kesehatan yang memadai dan penyediaan perumahan.
BERITA UTAMA 12. Memberikan layanan secara terpisah pada kegiatan pelayanan Kesehatan bagi prajurit dan PNS Kodam Jaya beserta keluarganya yang diselenggarakan oleh BPJS di Rumkit jajaran Kodam Jaya.
2. Menyelenggarakan pemeliharaan Alpal secara maksimal untuk menjamin dan meningkatkan kesiapan operasional Alpal melalui perencanaan yang cermat, terinci dan tarnsparan.
13. Menyelenggarakan pemberian MPP/PDH dan PDTH secara cermat dan teliti dengan mengutamakan kepentingan organisasai.
3. Meningkatkan koordinasi dengan Mabesad dan unsur Pemerintah/non Pemerintah dalam kegiatan dukungan logistik pada kegiatan terpadu yang melibatkan Kodam Jaya dengan unsur lain.
14. Menyelengarakan penyaluran dengan membekali pengetahuan dan keterampilan prajurit yang akan melaksanakan alih status dan alih profesi. 15. Meningkatkan pembinaan PNS melalui pengembangan SDM, pola karier PNS dan penilaian kinerja PNS.
4. Membangunan fasilitas dan Sarpras dalam rangka pembentukan satuan baru sesuai Renstra, pemenuhan pangkalan satuan yang belum mencapai 60%, pembangunan Rumdis Prajurit, Sarpras pendukung, Alutsista baru, dan pulau terpencil serta Sarpraslat Satpur atau Satbanpur. 5. Melaksanakan pemeliharaan gedung, Rumdis dan Sarpras pangkalan dengan sistem blok pada satuan yang dipilih berdasarkan skala prioritas satuan setingkat Yon/Den. 6. Melaksanakan pengamanan aset-aset TNI AD c.q. Kodam Jaya, guna mengurangi kerugian dan kehilangan aset. 7. Melaksanakan dan melanjutkan upaya penertiban tanah dan bangunan Rumdis di jajaran TNI AD c.q. Kodam Jaya dan melanjutkan kegiatan sertifikasi tanah dan bekerjasama dengan pihak Kemhan RI serta BPN
BIDANG LOGISTIK
Kolonel Czi Tri Hascaryo - Aslog Kasdam Jaya Laksanakan pemeliharaan gedung, Rumdis dan sarpras pangkalan dengan sistem Blok pada satuan yang dipilih berdasarkan skala prioritas tiga satuan setingkat Yon/Den serta laksanakan tertib administrasi sesuai prosedur yang berlaku. Tingkatkan pengamanan fisik dan administrasi terhadap barang tak bergerak aset-aset milik TNI Angkatan Darat C.q. Kodam Jaya/Jayakarta, melalui pendataan ulang (ratifikasi) dan upaya sertifikasi tanah melalui koordinasi dengan instansi terkait sesuai kewenangan. Hindari penerimaan hibah di akhir tahun dan koordinasikan agar hibah dapat diberikan oleh pemberi hibah di awal tahun anggaran serta laksanakan koordinasi terhadap laporan BMN sehingga diperoleh data yang valid dan akurat sebagai berikut: 1. Meningkatkan prosedur dan mekanisme dukungan logistik oleh satuan untuk optimalkan pelaksanaan dukungan secara efektif dan efisien serta memudahkan satuan penerima.
BIDANG TERITORIAL
Kolonel Inf Arudji Anwar, S.H. - Aster Kasdam Jaya Kodam Jaya akan mendukung terus program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mewujudkan program swasembada pangan dan pertanggungjawabkan secara baik demi peningkatan pelaksanaan program Binter di wilayah. Melaksanakan serbuan teritorial (outbround) dengan sungguh-sungguh, cermat dan terencana sehingga dapat memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat dan lingkungan dalam rangka mewujudkan Kemanunggalan TNI Rakyat yang tangguh. KODAM JAYA/MARET 2016
9
BERITA UTAMA Dalam menjalankan tugasnya prajurit Kodam Jaya mengedepankan tingkat koordinasi, baik tugas-tugas pendampingan dan perbantuan kepada Pemda setempat, Kementerian dan lembaga lainnya dalam rangka pembangunan di wilayah serta pencapaian program swasembada pangan. Sementara dalam rangka mempotensikan Ketahanan Wilayah mengembangkan tingkat kerjasama dengan Pemda, swasta dan masyarakat terhadap peningkatan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan, agar masyarakat terutama generasi muda bangsa mengerti tentang pemahaman cinta tanah air sebagai berikut:
1. Melaksanakan Serbuan Teritorial dalam rangka mendukung kebijakan Presiden RI, melalui program dan kegiatan yang sinergi dengan Pemda serta lembaga lain dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 2. Meningkatkan kemampuan personel dan Satkowil dengan peningkatan kualitas pendidikan, latihan, dan penataran melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, serta lembaga non-pemerintah. 3. Meningkatkan peran Satkowil dalam tugas perbantuan kepada pemerintah di daerah dalam penanggulangan bencana, membangun dan memperbaiki infrastruktur di wilayah melalui program Bakti TNI dan kegiatan sosial kemasyarakatan sehingga terwujud kemanunggalan TNI-Rakyat (KTR). 4. Meningkatkan Ketahanan Pangan dengan membantu Pemda setempat dalam program peningkatan produktivitas (intensifikasi) menuju swasembada pangan melalui tugas pendampingan. 5. Meningkatkan semangat Bela Negara bagi seluruh komponen masyarakat melalui kegiatan Komsos, pendidikan dan penataran bela negara khususnya pembinaan terhadap Pramuka Saka Wira Kartika, KBT, organisasi pelajar dan Mahasiswa serta kepemudaan. 6. Meningkatkan kesiapan ketahanan wilayah melalui koordinasi serta sinergitas dalam pembinaan Tata Ruang Wilayah Pertahanan dan Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka Pertahanan Negara. 10
KODAM JAYA/MARET 2016
BIDANG PERENCANAAN DAN ANGGARAN
Kolonel Arm Saiful Rizal - Asren Kasdam Jaya
Pedomani aturan terkait percepatan pelaksanaan kegiatan/proyek TA 2016 dan TA 2017, penataan rencana penarikan dana (RPD), pengalihan pengelolaan administrasi belanja pegawai dari KPPN kepada Satker serta pedomani tata laksana PNBP umum dan PNBP Yanmasum. Pedomani Surat Edaran Kasad Nomor SE/ S/X/2013 tanggal 16 Oktober 2013 tentang mekanisme pelaksanaan anggaran belanja negara di lingkungan TNI AD dengan memanfaatkan Uang Persediaan (UP) sehingga pelaksanaan anggaran, khususnya DIPA petikan Satker Daerah tidak terlambat dalam pencairan anggaran sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan Renstra TNI AD Tahun 2015-2019 dengan prioritas kesejahteraaan, modernisasi Alutsista, kesiapan operasional dan Diklat. 2. Melanjutkan program pengembangan kekuatan Kodam Jaya menyesuaikan dengan Visi dan Misi Pemerintah dan Renstra Kodam Jaya Tahun 2015-2019 3. Melaksanakan penataan organisasi dan pengembangan gelar satuan Kodam Jaya yang efektif dan efisien secara bertahap dengan tetap berpedoman kepada Postur dan MEF TNI AD. 4. Melaksanakan program kerja dan anggaran Kodam Jaya TA 2016 dan menyusun RKA TA 2017 dan dokumen tahunan lainnya. 5. Melaksanakan monitoring sebagai bahan evaluasi dan pengendali dari program dan kegiatan. 6. Melanjutkan program Reformasi Birokrasi secara berkelanjutan. 7. Melaksanakan pengelolaan program dan anggaran berdasarkan prinsip tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran agar dapat dikelola secara efektif dan efisien.
BERITA UTAMA 8. Meningkatkan kesejahteraan prajurit dengan kelola anggaran, prioritas pemenuhan tambahan kalori, pembangunan perumahan prajurit, peningkatan pelayanan kesehatan dan Diklat.
BIDANG PENGAWASAN PEMERIKSAAN Kolonel Inf Aim Broto Guncahyo - Irdam Jaya
Efektifkan fungsi pengawasan secara melekat sesuai siklus manajemen modern untuk menghindari penyimpangan pelaksanaan Progja dan Anggaran, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan terhadap pengelolaan program dan anggaran. Laksanakan metode Wasrik yang korektif, preventif, proaktif serta bangun nuansa kemitraan selaku konselor dengan Objek Pemeriksaan. Berikan solusi dan jawaban, sehingga laporan yang disusun benar yang akuntabel dan sesuai ketentuan sebagai berikut: 1. Melaksanakan pendampingan dan pengawasan terhadap sistem pengelolaan keuangan sesuai dengan sistem dan mekanisme penyaluran dana secara berjenjang.
Harapan kedepan dari pelaksanaan Rapim ini dapat memantapkan langkah kita untuk mewujudkan Kodam Jaya/Jayakarta yang profesional, solid, sejahtera dan dicintai rakyat. Kita menyadari bersama bahwa masih banyak kekurangan, kendala maupun hambatan yang mempengaruhi pencapaian Progja dan Anggaran pada tahun 2015 yang lalu. Oleh karena itu, jadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk mencari inovasi dan solusi dalam mengatasi kekurangan yang ada. Eliminir setiap permasalahan pada masing-masing bidang dan fungsi, sehingga pencapaian sasaran program berjalan secara maksimal. Mari songsong tahun 2016 dengan semangat baru untuk berbuat yang terbaik dan maksimal dalam rangka mencapai seluruh sasaran Program Kerja dan Aggaran tahun 2016 yang sudah ditetapkan. Dengan demikian masing-masing satuan sesuai peran, fungsi dan tugas pokoknya, secara sungguhsungguh harus memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan dan kemajuan Kodam Jaya/Jayakarta.
2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). 3. Melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan Wasrik oleh BPK, Itjen TNI dan Itjenad. 4. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan temuan dan saran BPK dalam rangka meningkatkan opini WTP DPP menjadi WTP. KODAM JAYA/MARET 2016
11
BERITA UTAMA
KODAM JAYA KERAHKAN “SATGAS PAM KTT OKI Ke-5” TAHUN 2016 Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) ke 5 lebih sedikitnya 55 Negara, berada di Indonesia. Selain dari negara-negara Islam delegasi dari Amerika, Rusia, PBB dan Uni Eropa ikut menghadiri acara yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC).
S
esuai Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, dimana menjelaskan bahwa tugas pokok Tentara Nasional Indonesia adalah sebagai penegak kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan yang datang dari dalam maupun luar negeri. Pada pasal 7 ayat (1) disebutkan tentang tugas pokok TNI yaitu tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya pengamanan VVIP terhadap Presiden dan Wakil Presiden serta keluarganya, pengamanan objek vital negara yang bersifat strategis, pengamanan tamu negara setingkat Kepala Negara dan perwakilan negara asing yang berada di
12
KODAM JAYA/MARET 2016
Indonesia. Belajar dari pengalaman, Indonesia kembali diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah tempat penyelenggaraan kegiatan. Event berskala internasional yang dilaksanakan di Jakarta selama 2 hari, tentunya membutuhkan konsentrasi yang luar biasa terutama pada faktor pengamanan. Sebelumnya, tahun 2015 Indonesia pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika (KAA) dan New Asian African Strategic Partnership ke 10 di Jakarta dan Bandung. Negara luar memandang Indonesia sukses dalam penyelenggaraan acara tersebut. Kegiatan dengan perhelatan negaranegara di dunia, tentunya sangat mempertaruhkan martabat dan nama baik bangsa di mata internasional.
BERITA UTAMA
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengcecek kelengkapan Alpal yang digunakan Prajurit pada pengamanan KTT LB OKI
Bersinggungan dengan keberhasilan dan kesuksesan acara tersebut, sangat erat kaitannya dengan kondisi dan situasional keamanan dalam negeri yang menjadi tanggung jawab TNI dan Polri serta dukungan masyarakat Indonesia. Organisasi Kerjasama Islam (OKI), adalah sebuah organisasi dari negara-negara Islam yang berada di kawasan Asia dan Afrika yang didirikan pada tanggal 25 September 1969 di Maroko berdasarkan deklarasi Rabat. Pada waktu itu, anggota OKI berjumlah 57 negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya muslim. Salah satunya adalah Indonesia. Tujuan utama pembentukan OKI adalah memperjuangkan kemerdekaan yang utuh dan hakiki bagi rakyat Pelestina. Setelah hampir 47 tahun dari terbentuknya OKI, perlu di garis bawahi dan menjadi evaluasi bahwa kemajuan Palestina sudah mulai tampak nyata walau belum signifikan. Salah satu kemajuan itu, bahwa Palestina kemudian diakui sebagai negara anggota (member state) Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui resolusi Sidang Umum PBB di New York 10 September 2015. Berkaitan dengan dilaksanakannya Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI di Jakarta, Kodam Jaya melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka pemantapan dan pemeriksaan sarana dan prasarana (sarpras) yang akan dipergunakan prajurit pada pengamanan KTT LB OKI tersebut. Sebanyak 6 SSK pasukan yang terdiri dari; Brigif-1 PIK/JS (Yonmek 201/ JY, Yonmek 202/TM, Yonmek 203/AK), Yonkav-9/ Bu, Yonarhanudse-1/F, Pomdam Jaya, Yon Marinir dan Paskhas mengikuti apel gabungan di lapangan Jayakarta Makodam Jaya.
Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo, S.I.P., mewakili Pangdam Jaya selaku Panglima Operasi Satuan tugas Pengamanan KTT LB OKI 2016 memimpin apel gelar pasukan, dan melakukan pengecekan secara mendetail, baik materiil maupun personel yang dilibatkan dalam pengamanan KTT LB OKI 2016 pada Ring II. Pangdam Jaya menyampaikan dalam amanatnya bahwa, martabat dan nama bangsa Indonesia akan sangat dipertaruhkan pada perhelatan KTT LB OKI ini, maka berkaitan dengan tugas pengamanan yang menjadi tanggung jawab TNI Polri harus senantiasa menjadi titik perhatian. Untuk itu, tutup setiap celah yang dapat menyebabkan insiden sekecil apapun terhadap objek-objek dan fasilitas bagi tamu-tamu negara, setingkat Kepala Negara maupun delegasi dan undangan saat dilaksanakannya KTT LB OKI, perkuat selalu tingkat kewaspadaan dan lakukan check and recheck setiap saatnya.
Sadar akan kewajiban dan tanggung jawab yang besar ini, mendekati pelaksanaan KTT LB OKI ke-5 tahun 2016, dilaksanakan apel gabungan di lapangan Monas yang dipimpin secara langsung oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebanyak 10.150 Personel dilibatkan dalam apel tersebut yang terdiri dari pasukan TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta Polri. Panglima TNI menegaskan bahwa, “Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI merupakan kegiatan pengamanan berskala internasional. Oleh karena itu, keberhasilan dan kesuksesan penyelenggaraan akan berpengaruh terhadap martabat dan kredibilitas bangsa Indonesia.” Sebagai prajurit TNI menjaga nama baik bangsa, merupakan tugas yang mulia. Saat pelaksanaan KTT LB OKI, beberapa tokoh ulama, menghadiri KTT LB OKI seperti Ustad kondang yaitu K.H.Yusuf Mansyur, menyempatkan diri mengunjungi Poskotis dan memberikan apresiasi kepada Pangdam Jaya/Jayakarta selaku Pangalima Operasi Pengamanan KTT LB OKI sekaligus memberikan support kepada prajurit Kodam Jaya. Suasana dan kesan humanis tetap tercermin pada wajah-wajah Prajurit Kodam Jaya sepanjang pelaksanaan pengamanan meskipun dituntut selalu siap siaga. Sukses dan lancarnya kegiatan KTT Luar Biasa OKI ke-5, tidak terlepas dari sinergitas peran Prajurit TNI khususnya Prajurit Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga rekanrekan media, ujar Pangdam Jaya disela-sela menerima kehadiran K.H. Yusuf Mansyur. KODAM JAYA/MARET 2016
13
BERITA UTAMA
DITUTUPNYA
KTT LB OKI KE-5 TAHUN 2016 Berjalan Aman & Lancar
S
elama dua hari Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC). Perhelatan akbar ini telah membagi konsentrasi kebijakan pemerintah pada bidang politik, ekonomi dan sosial dalam negeri. Namun, bagaimanapun Indonesia telah menjadi sorotan negara luar sebagai negara yang demokratis.
memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh Prajurit TNI dan anggota Kepolisian Republik Indonesia, “Sukses dan lancarnya kegiatan KTT luar biasa OKI ke-5 tahun 2016 tak lepas dari unsur pengamanan, ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya selaku Panglima Operasi Pengamanan KTT OKI yang telah menjalankan tugasnya dengan baik.”
Berjalannya KTT luar biasa OKI dengan aman, tertib dan lancar merupakan prestasi buah dari hasil kerja keras yang dilaksanakan prajurit dan anggota kepolisian Republik Indonesia dimana selama masa persiapan, dilangsungkannya sidang KTT OKI sampai dengan ditutup telah memberikan kontribusi yaitu pada bidang pengamanan.
D i t e n g a h - t e n g a h Poskotis Pangdam Jaya selaku Pangops Satgaspam KTT OKI menyampaikan,” lelah yang kita berikan, terbayar dengan suksesnya kegiatan ini. Saya ucapkan terima kasih atas dukungan prajurit dan dari anggota Kepolisian yang dengan semangat dan tidak kenal lelah menjaga kehormatan bangsa, sehingga kegiatan berjalan aman, tertib, lancar dan sukses.”
Selesai menutup sidang Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI, Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Djoko Widodo,
Faktor lain yang mendukung suksesnya pelaksanaan KTT OKI ke-5 adalah do’a dari seluruh
Sinergitas anggota TNI-Polri, ditunjukkan pada pengamanan KTT LB OKI, sedang melepas lelah dibawah rimbunnya pohon
14
KODAM JAYA/MARET 2016
masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jakarta yang begitu kooperatif memberikan rasa nyaman kepada para tamu-tamu negara dan para undangan selama dilangsungkannya KTT luar biasa OKI. Masyarakat dapat mengerti, karena beberapa ruas jalan protokol yang biasanya dapat dilintasi kendaraan umum, maka selama dilangsungkannya KTT LB OKI jalan tersebut di tutup fungsinya untuk umum menjadi route para delegasi. ”Saat melihat pemandangan di trotoar jalan, diantara jarak yang telah ditentukan terdapat Prajurit yang sedang berjaga-jaga dengan mengenakan pakaian lorengnya, lengkap dengan senjatanya, pasti ada kegiatan yang penting skala nasional dan internasional,” yang saya tahu bahwa ada KTT OKI pak di Jakarta. Buat saya, selaku warga yang penting kondisinya aman saja, demikian kata Suprapto, warga Benhil yang hendak menuju ke arah Blok M mau dimintakan pendapatnya. Lain halnya dengan Ibu Warsiah, seorang pedagang kopi keliling, “Alhamdullilah pak, dagangan saya jadi laku, bapakbapak tentara dan Polisi yang lagi pada jaga suka pada ngopi dan minum teh.” Itulah beberapa kesan-kesan dari warga masyarakat diantara sela-sela pengamanan KTT OKI 2016.
Kerjasama yang solid anggota TNI-Polri dalam Pengamanan route pelaksanaan KTT LB OKI
BERITA UTAMA
KODAM JAYA SIAPKAN RUMDIS BAGI PRAJURIT DAN PNS AKTIF
S
ekitar dua tahun lalu, bangunan tinggi tegak dan menjulang 6 (enam) lantai dari muka bumi ini, adalah eks komplek perumahan BS (Batalyon Siliwangi) Cililitan. Komplek perumahan ini kemudian ditertibkan/digusur oleh Kodam Jaya/ Jayakarta. Penertiban ini dilakukan karena dianggap bahwa Komplek BS Cililitan, tidak lagi sesuai dengan hak pakai para pengguna, kebanyakan penghuninya diberdayakan oleh orang sipil/umum (hampir 95 %) bahkan disinyalir bahwa lokasinya sering dipergunakan sebagai sarang peredaran Narkoba. Oleh karena itu, di wilayah ini pernah dilaksanakan operasi gabungan antara TNI, Polri dan BNN untuk mengungkap kebenaran adanya jaringan Narkoba. Berdasarkan Surat Telegram Kasad Nomor ST/508/2006 tanggal 20 April 2006 tentang optimalisasi penggunaan rumah dinas dan mengamankan aset IKN TNI AD khususnya rumah dinas TNI AD dengan cara-cara Humanis. Maka belum lama ini, komplek perumahan Batalyon Siliwangi ditertibkan dan bangunan rumahnya kemudian diratakan dengan alat
berat, setelah sebelumnya melalui proses negosiasi dan evakuasi warga. Proses pengosongan komplek BS dari penghuninya pada awalnya memang mendapatkan perlawanan yang cukup keras dari sebagian warga perumahan komplek BS yang tidak setuju ditertibkan, bahkan sampai warga membakar ban-ban dan kursikursi bekas sebagai aksi protes terhadap pasukan Penindak Huru Hara (PHH) Kodam Jaya yang memang telah disiap siagakan sejak awal. Akhirnya penertiban dan pengosongan komplek perumahan Batalyon Siliwangi inipun dapat dilaksanakan, tanpa menimbulkan korban. Para penghuni bersedia dipindahkan/evakuasi, asalkan dibantu untuk memindahkan peralatan rumah tangga oleh prajurit Kodam Jaya hingga sampai pada tujuan. Saat ini, peristiwa dua tahun silam itu sudah dianggap sebagai sebuah kenangan. Namun, harapan kedepan dalam mewujudkan bentuk kesejahteraan prajurit dan PNS Kodam Jaya dengan fasilitas rusunawa yang dekat dengan pangkalan dapat terwujud. KODAM JAYA/MARET 2016
15
BERITA UTAMA
Hal senada dikatakan Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo, S.IP saat meninjau lokasi dan melihat secara langsung bagaimana saat dilaksanakan pendataan para calon penghuni rusunawa tersebut.
“Rasanya seperti baru kemarin, tetapi jika kita bersungguh-sungguh dalam rangka memperhatikan kesejahteraan Prajurit dan PNS Kodam Jaya semuanya akan terwujud,seperti bangunan tempat tinggal rusunawa ini.” Bentuk perlawanan warga asrama BS Cililitan
Semakin gencarnya Kodam Jaya melakukan penertiban terhadap rumah dinas prajurit, bukan berarti tanpa adanya dasar yang menjadi payung hukumnya. Beberapa rumah dinas yang telah ditertibkan ternyata memang peruntukkannya kurang tepat yang semestinya penempatan rumah dinas diperuntukkan bagi prajurit TNI yang masih berdinas aktif, bukan untuk ditempati oleh orang sipil yang tidak berhak, bahkan sampai dikontrakan dan dipergunakan sebagai tempat usaha yang telah menempatinya selama bertahun-tahun. Budaya seperti ini, dalam kehidupan prajurit semestinya lekas ditinggalkan, prajurit telah mengetahui sejak awal, semenjak masih berdinas aktif, agar kedepan saat terjadi regenerasi dalam penempatan rumdis tidak terdadak dan menjadi terlena merasa haknya kemudian di ambil secara paksa oleh institusi TNI AD.
Penertiban/pengusuran rumah dinas prajurit yang tidak sesuai penghuninya 16
KODAM JAYA/MARET 2016
Rusunawa yang berdiri di lokasi tanah eks Batalyon Siliwangi Cililitan ini, sebenarnya bukanlah pembangunan yang pertama untuk perumahan prajurit. Sebelumnya telah dibangunkan Rumdis di Makodam Jaya/Jayakarta. Selain itu, juga ada rusunawa di daerah Jati Warna Bekasi diperuntukkan bagi Prajurit Korem 051/WKT dan jajaran Kodim, perumahan ini sudah terisi penuh oleh penghuninya. Tidak berbeda jauh dengan Rumdis yang ada di Makodam Jaya dan rusunawa Jati Warna, pembangunan rusunawa di Cililitan projek pilotnya di serahkan satuan Zidam Jaya sebagai penanggung jawab pekerjaan. Pada rusunawa eks perumahan Batalyon Siliwangi ini ada 82 bagian pada tiap flatnya, sehingga dapat menampung 82 Kepala Keluarga. Secara menyeluruh ketiga blok/flat rusunawa tersebut terdapat 323 unit.
Warga menyadari harus berbuat apa
BERITA KODAM
PANGDAM JAYA PIMPIN ACARA SERAH TERIMA JABATAN Serah terima jabatan adalah bagian dari pembinaan personel, bertujuan untuk memperkaya pengalaman dan pengembangan karier Perwira. Terkait dengan itu, maka acara serah terima jabatan seyogianya dapat dipahami sebagai upaya mengoptimalkan pelaksanaan tugas, dan menguatkan profesionalisme para prajurit di satuan.
P
angdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, W.K. memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Korem 051/Wkt, Staf Ahli Pangdam Jaya Bidang Ilpengtek dan Lingkungan Hidup serta Kepala Ajendam Jaya. Selain acara serah terima, juga dilaksanakan acara tradisi corps penerimaan dan pelepasan Perwira Kodam Jaya. Kolonel Inf Rifki menggantikan Brigjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., sebagai Danrem 051/ Wkt. Kolonel Inf Ahmad Suprianto menggantikan Kolonel Arh Hindro Martono sebagai Staf Ahli Pangdam Jaya Bidang Ilpengtek dan Lingkungan Hidup. Letnan Kolonel Caj Anang Tjahyono, S.E., M.M. menggantikan Kolonel Caj Bambang Santoso
Agustinus, S.H., M.A., sebagai Kepala Ajendam Jaya. Selanjutnya, dilaksanakan acara lepas sambut Perwira Kodam Jaya; Kolonel Kav Andi Darmawangsa, S.I.P., M.M., dan Kolonel Inf Eko Natalius sebagai Staf Khusus Pangdam Jaya, Letnan Kolonel Caj Drs. Supadmo, M.Si., sebagai Waka Pendam Jaya serta pelepasan Kolonel Inf Drs. Moch. Amin dan Letnan Kolonel Ckm dr. Agus Ridho Utama, Sp. THT. Dalam amanatnya, Pangdam Jaya menyampaikan bahwa, pergeseran dan perpindahan personel merupakan bagian dari dinamika yang wajar di lingkungan TNI AD dan Kodam Jaya. KODAM JAYA/MARET 2016
17
BERITA KODAM
Acara seperti ini dimaksudkan, sebagai bagian dari upaya pembinaan personel serta wujud kepercayaan dan penghargaan dari Negara dan Pimpinan TNI Angkatan Darat kepada para Perwira yang bersangkutan. Pangdam Jaya berpesan, “jaga dan pertanggungjawabkan amanah ini,” karena mengandung nilai yang positif dalam rangka melestarikan nilai-nilai kejuangan, menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap satuan serta membangkitkan semangat untuk selalu meningkatkan kinerja sekaligus pengabdian kepada bangsa dan negara. Pangdam Jaya juga menegaskan kepada para pejabat baru, hendaknya dapat mempertanggungjawabkan jabatannya dengan baik. Jadikan kepercayaan ini sebagai motivasi dalam memacu semangat kerja, mempersembahkan karya-karya nyata serta sarana untuk menambah pengalaman dan kemampuan.
Teruslah mengembangkan ilmu dan kemampuan serta senantiasa memperbaiki hal-hal yang masih kurang, demi peningkatan kemampuan dan totalitas pengabdian.
Sementara, bagi Perwira yang pindah/mutasi, maknai hari ini sebagai momentum spesial yang membanggakan untuk senantiasa dikenang. Pengalaman yang diperoleh selama mengabdi di Kodam Jaya kiranya dapat dijadikan sebagai acuan dalam melanjutkan tugas di tempat yang baru.
Di penghujung perhatian/arahan Pangdam Jaya mengharapkan para pejabat yang baru saja dilantik, agar segera menyesuaikan irama dan dinamika tugas, sesuai dengan bidang dan fungsinya masing-masing.
18
KODAM JAYA/MARET 2016
Sebagai tanda soliditas dan kebersamaan, Pangdam Jaya menyampaikan penghargaan kepada Brigjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., Kolonel Arh Hindro Martono, Kolonel Caj Bambang Santoso Agustinus, S.H., M.A., Kolonel Inf Drs. Moch. Amin dan Letnan Kolonel Ckm Agus Ridho Utama, Sp. THT atas ketekunan dan semangat pengabdiannya selama ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para isteri masingmasing Perwira, yang telah dengan ikhlas dan setia mendampingi suami sekaligus mendarmabaktikan tenaga, waktu dan pikiran dalam mengembangkan organisasi Persit KCK PD Jaya.
BERITA KODAM
APARAT JAMIN KESELAMATAN EKS GAFATAR Kembali ke Tengah Masyarakat
P
emerintah Kota Bekasi dipimpin Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu memastikan aparat keamanan di wilayah hukum setempat akan melindungi para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) dari ancaman intimidasi saat mereka kembali ke masyarakat. “Apabila ada permasalahan yang menyangkut keamanan seperti intimidasi atau bentuk ancaman dari masyarakat yang tidak menyukai, silakan lapor ke Babinsa, Babinkamtibmas, Koramil atau kepolisian terdekat,” katanya di Bekasi. Acara pemulangan eks anggota Gafatar di wilayah Bekasi, dibagi dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama melepas 31 jiwa eks anggota Gafatar untuk ke masyarakat pasca menjalani pembinaan selama tiga hari di Panti Sosial Bina Karya Penghudi Luhur, Jalan Djoyomartono,
Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur. Dikatakan Syaikhu, selain dengan aparat TNI Polri para eks Gafatar itu juga dapat menghubungi kantor pemerintah daerah terdekat seperti Kecamatan atau Kelurahan bila ada permasalahan sosial. Bagi anak-anak eks Gafatar yang putus sekolah akan diarahkan ke Sudin Pendidikan, agar pendidikannya tidak terlantar. Diharapkan warga eks Gafatar bisa kembali ke keluarganya dan tidak kembali lagi ke organisasi Gafatar dengan alasan apapun. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa ajaran Gafatar menyimpang/menyesatkan. Tinggalkan proses penyimpangan masa lalu dan jangan pernah berkeinginan kembali lagi ke ajaran Gafatar.
KODAM JAYA/MARET 2016
19
BERITA KODAM
Di penghujung penyampaiannya Dandim
0509/Kab. Bekasi menghimbau kepada warga eks Gafatar untuk tidak percaya dengan imingiming yang berbau manis, namun dibelakangnya ada keinginan tertentu yang mungkin tidak diketahui dan yang terpenting kembali berbaur dengan masyarakat setempat.
Selain Wakil Walikota Bekasi, Dandim 0507/ Bekasi Letkol Inf Yuda Rismansyah mengingatkan untuk tidak segan-segan melapor kepada TNI apabila ada ancaman dari masyarakat di sekitar. “Kita akan melindungi mereka semaksimal mungkin yang penting mereka harus kembali lagi kepada masyarakat dan mengikuti aturan yang diterapkan dimasyarakat,” katanya.
Sementara itu, di wilayah Kodim 0509/ Kab Bekasi juga dilakukan pemulangan eks anggota Gafatar. Sebanyak 41 jiwa dari 9 Kepala Keluarga kembali dipulangkan dari penampungan Dinas Sosial Propinsi Jawa Barat kepada Dinas Sosial Kabupaten Bekasi yang akan dipulangkan ke keluarganya. Pemulangan ini dilakukan setelah pendataan ulang yang bertempat di GOR Wibawa Mukti Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Komandan Kodim 0509/Kab Bekasi Letkol Inf Nurdianto menyampaikan agar sekembalinya dari penampungan dan dikembalikan ke keluarga masing-masing, semua eks Gafatar diharapkan kembali hidup berdampingan dengan masyarakat di sekitar dan kembali pada ideologi Pancasila serta turut mendukung program-program pemerintah yang sudah berjalan. Acara pemulangan eks Gafatar dihadiri Kepala Dinas Sosial Wilayah Bekasi Edi Rochyadi, Kasat Reskrim Polresta Bekasi, Danramil 02 Tarumajaya, Danramil 08/Lemah Abang, Wadanramil 01/Tambun, Camat Cibitung, Camat Tarumajaya, Camat Cikarang Selatan dan Camat Cikarang Timur. 20
KODAM JAYA/MARET 2016
Pendataan Ulang eks anggota GAFATAR
Keluarga eks anggota GAFATAR yang berada di penampungan Islamic Center kota Bekasi, Jawa Barat
BERITA KODAM
65 TAHUN PENGABDIAN DINAS PENERANGAN TNI AD
B
idang pendokumentasian, publikasi, peliputan, pemberitaan dan penyebaran informasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan TNI Angkatan Darat adalah menjadi tugas dan tanggung jawab utama dari Satuan Penerangan TNI Angkatan Darat. Penerangan TNI Angkatan Darat yang mempunyai pusara Warastra Pesan Cakti dalam mengemban tugasnya akan terus mengikuti perkembangan jaman, baik dalam bidang teknologi informasi maupun melalui media sosial dan jejaring sosial lainnya. Satuan Penerangan adalah corong komando dalam penyampaian pesan informasi secara faktual tentang kegiatan yang dilakukan oleh institusi TNI Angkatan Darat berikut jajarannya secara up to date. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Penerangan TNI Angkatan Darat ke-65 yang dilaksanakan pada bulan Januari yang lalu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI MS Fadhillah, menuangkan tulisannya di Harian Pelita yang berjudul Refleksi Hari Jadi ke-65 Dispenad Merespon dan Mengawal Momentum Perubahan. Disampaikan dalam tulisannya tentang perjalanan dan kiprah serta tugas-tugas yang di emban organisasi Penerangan Militer, dari sebelum terbentuknya organisasi penerangan militer sampai dengan kondisi
satuan Penerangan saat ini. Tulisan tersebut sangat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi warga Penerangan TNI Angkatan Darat, sehingga mengetahui bagaimana peran dan tugas Satuan Penerangan. Pada tulisan tersebut dituangkan bahwa masa 65 tahun usia Penerangan jika dianalogikan ke umur manusia, angka 65 bukanlah usia yang belia dalam perjalanan kehidupannya. Usia ke-65 tahun sudah dianggap sebagai awal dari titik balik produktifitas sehingga manusia biasanya sudah memasuki masa pensiun. Selanjutnya tinggal menikmati sisa-sisa hidup yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, bagi sebuah organisasi angka tersebut dapat mewakili sebuah kematangan dalam mencapai tujuan. Sebab, semakin panjang umur organisasi maka semakin banyak pengalaman dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang bisa dijadikan pelajaran. Berkaitan dengan pengabdian, Penerangan TNI Angkatan Darat sudah dimulai sejak era perang kemerdekaan. Walaupun organisasi penerangan belum terbentuk secara resmi, namun eksistensi dan perannya dalam perjuangan bangsa, telah tertorehkan secara nyata. Ketika Tentara Keamanan Rakyat (TKR) KODAM JAYA/MARET 2016
21
BERITA KODAM
sudah terbentuk, eksistensi dan peran penerangan semakin meningkat dan mulai terorganisir, meski dengan kondisi personel dan peralatan yang sangat sederhana. Markas Besar Tentara (MBT) yang berada di Yogjakarta pada waktu itu telah memiliki bagian yang menjalankan kegiatan Penerangan Militer. Panglima Besar Jenderal Sudirman menunjuk Mayor Jenderal H. Anwar Tjokroaminoto sebagai Pimpinan Penerangan yang pertama. Seiring dengan perkembangannya fungsi dan peran penerangan yang semakin diperlukan untuk mendukung tugas-tugas TNI Angkatan Darat. Oleh karena itu, Pimpinan Angkatan Darat memutuskan dan kemudian membentuk organisasi penerangan melalui Penetapan Kasad Nomor : 8/Kasad/Pnt/1951 tanggal 13 Januari 1951, dengan nama Bagian Penerangan dan Penerbitan yang di pimpin oleh Letnan Kolonel Imam Sukarto. Cikal bakal inilah yang setiap tanggal 13 Januari diperingati sebagai hari jadi Penerangan TNI Angkatan Darat. Sesuai perkembangan waktu, ilmu komunikasi terus berkembang mengikuti tuntutan kebutuhan manusia dalam berkomunikasi yang juga semakin berubah dan kompleks. Saat ini, TNI merupakan salah satu dari sedikit lembaga pemerintah di Indonesia yang masih mempertahankan penerangan sebagai nama dari fungsi penyebaran informasi di institusinya. Sejak berakhirnya orde baru, banyak lembaga pemerintah yang meninggalkan istilah penerangan untuk mengidentifikasi fungsi komunikasi dan informasi publik. Fungsi tersebut berubah menjadi hubungan masyarakat (Humas) dengan menerapkan prinsipprinsip Public Relation dalam ilmu komunikasi. Sebagai contoh adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang sudah lama menggunakan istilah humas sebagai nama untuk lembaga komunikasi pada tubuh institusinya. Dalam ilmu komunikasi, penerangan dan Public Relation adalah dua hal yang memiliki maksud dan pengertian serta latar belakang sejarah yang berbeda. Dalam hal ini, TNI telah menyadari sepenuhnya bahwa Public Relation merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari dan harus terus dibangun kapasitasnya, untuk semakin mendekatkan diri dengan rakyat. Oleh karenanya, walaupun masih mempertahankan istilah penerangan, tetapi dalam implementasi peran dan fungsinya, institusi TNI telah menyisipkan fungsifungsi kehumasan di dinas penerangannya termasuk di Dispenad. Agar tidak terlalu menyimpang dari 22
KODAM JAYA/MARET 2016
prinsip-prinsip keilmuan serta tidak menimbulkan persepsi yang salah, Dinas Penerangan Angkatan Darat sedang mempertimbangkan perubahan nama atau istilah Penerangan yang berkonotasi satu arah menjadi komunikasi yang berkonotasi dua arah. Momentum lainnya adalah tingginya penilaian publik kepada TNI yang ditunjukkan oleh lembaga survei ternama pada tahun 2015 yang lalu, hal itulah yang harus terus dijaga oleh semua pihak internal TNI dan didukung dengan publikasi berbagai kegiatan positif yang dilakukan TNI diberbagai bidang. Disatu sisi, berbagai hal negatif yang berpotensi memperburuk citra TNI dimata publik harus terus ditekan oleh para Komandan Satuan. Penyelesaian berbagai permasalahan yang melibatkan anggota TNI dengan masyarakat harus dilakukan secara lebih terbuka dan transparan agar publik semakin percaya pada komitmen reformasi TNI. Disisi lainnya, berbagai kegiatan positif yang dilakukan oleh prajurit TNI untuk membantu masyarakat harus terus digiatkan dan dipublikasikan, agar masyarakat semakin yakin terhadap komitmen pengabdian TNI yang tidak hanya terkungkung pada kerangka “penggunaan senjata” saja, namun juga dalam bidang sosial kemasyarakatan. Disini, sangatlah jelas point-point yang terkandung dalam tulisan tersebut, bahwa fungsi dan peran Satuan Penerangan sangatlah dibutuhkan. Sehingga setiap personel Penerangan dituntut eksistensinya dapat mengetahui dan menguasai setiap perkembangan dan memberikan informasi yang berkaitan dengan TNI, terutama TNI Angkatan Darat. Satuan Penerangan Kodam Jaya/Jayakarta yang secara organisator berada dibawah naungan tanggungjawab Dispenad, dalam eksistensi perannya akan selalu proaktif mempublikasikan kegiatankegiatan yang dilaksanakan prajurit Kodam Jaya dalam rangka mendukung program-program TNI Angkatan Darat. Masa 65 tahun, sejak berdirinya Satuan Penerangan tentunya sangat banyak pengalaman berharga yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi warga Penerangan. Marilah kita jadikan momentum HUT ke-65 Dinas Penerangan Angkatan Darat sebagai motivasi dan semangat dalam meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi. Bangun citra TNI Angkatan Darat dan rebut simpati masyarakat (trust) dalam era informasi modern dan keterbukaan ini.
DIRGAHAYU PENERANGAN TNI AD KE-65
BERITA KODAM
Cegah DBD
Kodam Jaya Gelar Fogging/Pengasapan
M
engantisipasi serangan nyamuk Aides Aegepty, penyebab utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), prajurit Kesdam Jaya melaksanakan fogging/ pengasapan di seluruh gedung perkantoran jajaran Kodam Jaya. Fogging yang dilakukan berkaitan dengan datangnya musim penghujan, sehingga memudahkan jentik-jentik nyamuk cepat berkembang. Selain DBD, ada beberapa penyakit yang tumbuh subur saat datangnya musim penghujan seperti Cikungunya yang juga disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Kesehatan merupakan faktor utama bagi setiap manusia, tidak terlepas seorang prajurit ataupun PNS Kodam Jaya harus tetap menjaga kesehatan terutama kepada anak-anak. Pada prinsipnya upaya menjaga kesehatan menjadi tanggungjawab semua. Fogging/pengasapan sifatnya hanya untuk mencegah sementara saja, tidak bersifat permanen. Namun, menjaga dan merawat kebersihan lingkungan, baik dirumah maupun kantor dengan segala fasilitasnya, hal inilah yang semestinya dilakukan secara rutinitas. Karena, lingkungan yang kotor menjadi tempat bersarangnya segala penyakit.
Pada kegiatan Fogging yang dilaksanakan di Kodam Jaya, penyemprotan berturut-turut dari gudang Kesdam Jaya, Hubdam Jaya, Pendam Jaya, Denmadam Jaya, Bintaldam Jaya, Rusunawa dan Masjid Al-Jihad Makodam Jaya. Masih, pada sore harinya penyemprotan dilanjutkan ke seluruh gedung di area pangkalan Kodam Jaya. Komandan Detasemen Markas Letkol Inf Heru Agung mengatakan, bahwa pemeliharaan kebersihan pangkalan adalah menjadi tanggungjawab kita bersama. Berkaitan dengan fogging/ pengasapan yang saat ini dilakukan bertujuan untuk mencegah serangan nyamuk Aides Aegepty yang menyebabkan penyakit DBD. KODAM JAYA/MARET 2016
23
PERSIT
O
HUT Persit Ke 70 Adakan Pengobatan Gratis Kepada 1000 Pasien
rganisasi istri prajurit TNI AD atau yang lebih dikenal dengan Persit Kartika Chandra Kirana (KCK), lahir ditengah-tengah perjuangan bangsa Indonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur untuk merebut kemerdekaan dari penjajah. Pada perkembangannya, organisasi Persit tidak dapat dipisahkan dari TNI AD. Kelahirannya didorong oleh kesadaran bela negara dan ikut serta dalam mendampingi suami berjuang sesuai dengan sifat kewanitaannya. Kegiatan dapur umum dan palang merah, merupakan pilihan dalam perjuangan di jaman kemerdekaan. Saat ini, organisasi Persit semakin bertambah usianya, pada tanggal 3 April 2016 Persit Kartika Chandra Kirana akan berulang tahun ke 70. Hal ini, diharapkan dengan semangat HUT, anggota Persit KCK selalu mampu memposisikan perannya, tampil dalam mendukung tugas-tugas suami. Anggota Persit tidak hanya sekedar melahirkan, menyusui dan mengasuh anak saja, akan tetapi mampu menjadikan karakter manusia yang baru terlahir ke dunia, dengan karakter seorang ibu yang kuat dan mempunyai semangat yang tinggi. Dalam rangkaian kegiatan HUT ke 70 Persit KCK, dilaksanakan beberapa kegiatan yang dilandasi rasa kepedulian dan naluri cinta dari seorang Ibu, dipimpin Ketua Persit KCK PD Jaya Ny. Renny Teddy Lhaksmana, kegiatan Bakti Sosial berupa pengobatan 24
KODAM JAYA/MARET 2016
gratis, pemberian kursi roda, pemberian kaki palsu dan juga pemberian sembako gratis kepada segenap Warga masyarakat Desa Hegar Mukti (Bekasi). Acara pengobatan gratis yang digelar meliputi pengobatan umum, pengobatan gigi, pemeriksaan kandungan dan USG, khitanan massal, operasi bibir sumbing dan operasi katarak bagi lebih dari 1000 pasien. Disamping itu juga dalam kegiatan ini dilaksanakan pemberian 300 paket sembako. Lebih lanjut disampaikan oleh Ketua Persit KCK ”Sebagai istri prajurit TNI Angkatan Darat tidak dapat dipisahkan dari TNI Angkatan Darat, baik dalam melaksanakan tugas organisasi maupun dalam kehidupan pribadi. Oleh karena itu, istri prajurit TNI Angkatan Darat harus membantu TNI Angkatan Darat dalam mensukseskan tugasnya baik sebagai kekuatan Hankam maupun sebagai komponen pembangunan bangsa.” Kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemanunggalan TNI Rakyat, sebagai wujud kepedulian Kodam Jaya untuk selalu hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan solusi. Setelah kegiatan di Desa Hegar Mukti, acara peninjauan dilanjutkan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Galaxi. Di lokasi ini, Ketua Persit KCK PD Jaya meninjau pelaksanaan khitanan massal terhadap 50 anak. Selain itu, juga meninjau 50 pasien operasi bibir sumbing dan 50 Pasien operasi Katarak.
PERSIT
Yayasan Kartika Jaya Cab XVIII Jayakarta
Gelar Porseni
Y
serta sebagai upaya untuk mengajarkan resfek dan spontanitas dalam rangka menggali potensi bakat seni anak serta keberanian untuk tampil secara terbuka di depan umum.
Ketua Yayasan Kartika Jaya Ny. Reny Teddy Lhaksamana dalam sambutannya mengatakan, Yayasan Kartika Jaya Cabang XVIII Jayakarta yang bekerjasama dengan Ikatan Guru Taman Kanakkanak (IGTK), menyelenggarakan kegiatan Porseni ini prosfek dan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan potensi dan kreatifitas anak
Dalam lomba Porseni diharapkan, dapat menghantarkan anak sebagai generasi penerus dan sebagai aset bangsa yang beriman, sehat, jujur, cerdas, disiplin, kreatif, mandiri bertanggung jawab dan berwawasan global. “Melalui kegiatan yang obyektif seperti ini disertai evaluasi hasil belajar sesuai dengan tujuan pendidikan TK yang membantu membangun dasar-dasar pengembangan anak ke arah sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta, kegiatan Porseni semacam ini sangatlah tepat untuk diprogramkan,” demikian jelas Ny. Renny teddy Lhaksmana dihadapan 1.000 Anak-anak TK dan 50 orang Guru TK.
ayasan Kartika Jaya Cabang XVIII Jayakarta menggelar perlombaan olahraga dan seni kreatifitas (Porseni) tingkat Taman Kanakkanak (TK), kegiatan ini dibuka oleh Ketua Yayasan Kartika Jaya Ny. Reny Teddy Lhaksmana, bertempat di lapangan Jayakarta Markas Kodam Jaya, CililitanJakarta. Pada acara pembukaan seluruh sekolah Taman Kanak-kanak dibawah Yayasan Kartika Cabang XVIII Jayakarta turut dihadiri, para pembina sekolah, guru pembimbing dan anak didik.
KODAM JAYA/MARET 2016
25
PERSIT
Lebih lanjut disampaikan, bahwa anakanak yang saat ini berada di hadapan kita, ke depan mereka akan tumbuh menjadi lebih dewasa, saya mengharapkan kepada para guru pembimbing yang telah sangat sabar dan telaten, ajarkan anak kita ini dengan segala kemampuan ilmiah yang dimiliki pada porsi pendidikan TK, sehingga dengan begitu seorang anak akan memiliki jiwa sportivitas dan jiwa kesetiakawanan yang tinggi serta memiliki bakat dan talenta. Hal ini juga untuk antisipasi anak memasuki jenjang Sekolah Dasar. Ketua panitia lomba Porseni, Endah menyampaikan bahwa perlombaan olahraga yang di gelar meliputi gerak jalan dan lari estafet, sementara pada perlombaan seni kreatif meliputi menyanyi, membaca syair, menari dan mewarnai. Kegiatan perlombaan kreatifitas ini dilaksanakan setiap 2 tahun sekali dan Markas Kodam Jaya dijadikan sebagai tempat pelaksanaannya. Peserta yang mengikuti lomba ini ada 20 sekolah TK di jajaran Yayasan Kartika Jaya Cabang XVIII Jayakarta dan kemungkinan dalam waktu dekat ini kita akan adakan lomba untuk para Gurunya. 26
KODAM JAYA/MARET 2016
BERITA SATUAN
Panggung Prajurit Rindam Jaya
GEMILANG ROADSHOW 2016
Alunan musik berirama dangdut dan slow rock menggebrak dan menghentakan lapangan Chandradimuka Rindam Jaya (Condet-Jaktim). Ribuan massa tumpah kelapangan, berbaur menjadi satu dengan prajurit Kodam Jaya/ Jayakarta, bergoyang sambil menikmati tembang-tembang andalan dari artis ibukota yang disiarkan secara live di MNC TV
A
cara Gemilang Road Show 2016 yang disiarkan secara langsung MNC TV di penghujung bulan Januari merupakan gelar perdana pada tahun 2016 dan Rindam Jaya ditunjuk sebagai tempat lokasi penyelenggaraannya. Tak ayal lagi dengan menghadirkan sederatan artis dangdut papan atas Ibukota, maka lapangan Rindam Jaya berubah menjadi lautan manusia pada malam itu. Dewi Persik, Uut Permatasari,Via Vallens, Vega dan Duo Cantik membawakan tembang hitnya yang langsung merubah suasana dilembaga pendidikan Rindam Jaya, menjadi semua ikut bergoyang larut dalam alunan musik dangdut.
Selain sederetan artis dangdut Ibukota acara Gemilang Road Show 2016, juga diramaikan oleh pelawak Narji Cagur dan Dedeh selaku presenter, master Limbad serta grup Setia Band dengan vokalis Charlie Van Houten mantan vokalis ST12. Di awal acara Narji dengan gaya khasnya menyapa prajurit Rindam Jaya dengan menirukan yel yel prajurit yang disambut dengan suara lantang dari para prajurit. Belum lagi atraksi menegangkan yang dilakukan master Limbad, atraksi ini hanya boleh dilakukan oleh profesional, master Limbad menunjukkan kemampuannya dengan memegang arus listrik bertegangan tinggi. KODAM JAYA/MARET 2016
27
BERITA SATUAN
Di tribun yang telah disediakan Komandan Rindam Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Iwan Setiawan ikut menyaksikan acara sampai dengan selesai, ia merasa sangat bangga bahwa acara Road Show 2016 MNC TV yang disiarkan secara langsung dapat menghibur para prajurit dan masyarakat Ibukota. Danrindam Jaya berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, terutama MNC TV yang telah menjadikan Rindam Jaya sebagai tempat penyelenggaraan pagelaran akbar Road Show 2016 dan acara berjalan lancar serta sukses. Lebih lanjut disampaikan Danrindam, tentang profil dan tugas satuan Rindam Jaya. Rindam Jaya adalah lembaga pendidikan di bawah naungan Kodam Jaya/Jayakarta, dengan tugas pokoknya untuk mencetak para prajurit agar memiliki kemampuan profesional yang dapat diandalkan setiap saat. Selain itu Rindam Jaya juga kerjasama dengan beberapa instansi terkait dalam rangka kegiatan non program, seperti pelatihan Bela Negara, yang diprogramkan bagi warga masyarakat sipil dengan tujuan mengerti tentang pelatihan dasar-dasar kemiliteran, sehingga timbul jiwa militansi dan berwawasan kebangsaan serta cinta tanah air. Acara yang dimulai dari jam 19.00 Wib dan berakhir sampai dengan 24.00 Wib, telah menghibur masyarakat Jakarta dan prajurit Rindam Jaya. Hal ini dibuktikan dengan tidak bergesernya penonton yang menyaksikan acara Road Show 2016 MNC TV walaupun semakin larut malam, malahan lokasi pertunjukkan semakin berjubal oleh massa yang sengaja melepas acara weekend untuk mencari hiburan. 28
KODAM JAYA/MARET 2016
BERITA SATUAN
PENDAM JAYA GELAR SYUKURAN
PADA HUT Ke-65 PENERANGAN TNI AD
“Warastra Pesan Cakti”
merupakan pusara Penerangan Angkatan Darat yang mengandung arti bahwa Penerangan merupakan senjata ampuh untuk menyampaikan pesan dan publikasi guna mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat. Tanggal 13 Januari 2016, Penerangan Angkatan Darat berusia 65 tahun dan segenap keluarga besar Pendam Jaya/Jayakarta memperingatinya dengan menggelar acara syukuran yang dilaksanakan secara sederhana di Aula Sudirman Makodam Jaya. KODAM JAYA/MARET 2016
29
BERITA SATUAN
Kepala Penerangan Kodam Jaya/Jayakarta (Kapendam Jaya) Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo memimpin acara syukuran tersebut. Dalam amanat Peringatan HUT ke-65 Dinas Penerangan Angkatan Darat tahun 2016, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI MS Fadhilah mengucapkan selamat berulang tahun bagi warga Penerangan Angkatan Darat, disertai do’a dan harapan semoga Penerangan akan lebih mampu memainkan eksistensi peran dan fungsinya secara lebih optimal, dalam menghadapi tantangan dan tuntutan tugas yang semakin berat dan kompleks di masa yang akan datang.
Pada peringatan HUT ke-65 Penerangan TNI Angkatan Darat tahun 2016 mengusung tema “Melalui hari jadi ke-65 kita tingkatkan peran Penerangan Angkatan Darat guna memperkuat Kemanunggalan TNI-Rakyat.” Tema ini mendorong kepada Prajurit maupun PNS di satuan Penerangan agar terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan individual maupun secara tim, baik di bidang penerangan maupun teritorial terutama dalam mengamalkan 8 Wajib TNI di lingkungan masingmasing dalam rangka memperkuat Kemanunggalan TNI Rakyat. 30
KODAM JAYA/MARET 2016
Pada acara peringatan HUT ke-65 tahun Penerangan juga dihadiri oleh rekan-rekan wartawan. Beberapa agenda kegiatan yang digabungkan pada acara syukuran tersebut seperti; penerimaan Letkol Caj Drs. Supadmo, M.Si sebagai Wakapendam Jaya, pelepasan personel yang purna tugas atau memasuki masa pensiun dan pindah satuan, pertemuan rutin Persit Pendam Jaya, perayaan ulang tahun bagi personel Pendam Jaya diberikan kue tart yang dipotong dan disuapi secara langsung oleh Kapendam Jaya. Ungkapan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Kapendam juga memotong nasi tumpeng yang diserahkan kepada personel tertua Pendam Jaya dan wartawan. Ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dalam rangka memeriahkan hari jadi Penerangan Angkatan Darat. Perbedaan pada HUT ke-65 kali ini, seminggu sebelumnya Satuan Pendam Jaya menggelar beberapa perlombaan yang diikuti oleh personel Pendam dan perwakilan wartawan, seperti lomba tenis meja dari tiap seksi dan perwakilan wartawan, lomba pembuatan release berita, lomba sebagai reporter televisi dan lomba foto jurnalistik. Meskipun dengan kesibukan tugas dan waktu yang sangat terbatas, seluruh perlombaan terlaksana dengan baik. Kepada para pemenang lomba, diberikan piagam dan hadiah, khusus untuk lomba tenis meja diberikan piala bergilir Kapendam Jaya. Selain itu, personel Pendam Jaya juga mengikuti ziarah ke TMPN Kalibata dan donor darah yang dikoordinir Dispenad.
BERITA SATUAN
Prajurit & PNS Kodam Jaya Tingkatkan Kemampuan Citizen Journalism
S
atuan Pendam Jaya/Jayakarta bekerja sama dengan NET.CJ menyelenggarakan pelatihan jurnalistik warga (citizen journalism). Jurnalistik warga merupakan kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Tipe jurnalisme seperti ini menjadi paradigma dan trend baru tentang bagaimana pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita pada masa sekarang dan mendatang. Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Wakapendam Jaya/Jayakarta Letkol Caj Drs. Supadmo, M.Si. di Media Center Kodam Jaya, diikuti oleh insan penerangan atau personel yang membidangi tugas publikasi dari satuan Kowil, Satpur dan Banpur jajaran Kodam Jaya/Jayakarta. Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagi peserta pelatihan, tentang kemampuan mempublikasikan kegiatan pada satuan masingmasing melalui media televisi secara cepat tanpa mengurangi nilai berita yang dipublikasikan. Sebelum mendapat materi dari instruktur NET.CJ, peserta pelatihan mendapatkan penjelasan dari Kasimedia Online (Kasimedol) Mayor Caj (K) Yuni
yang ada di satuan. Selanjutnya dilanjutkan oleh Kaur IT Kapten Inf James Abunawar Bastian, S.Ikom., M.Si mengenai data website seluruh satuan serta pengenalan tentang pengetahuan website Kodam Jaya. Dari beberapa penjelasan personel Pendam Jaya, diperoleh fakta bahwa sebagian besar satuan Kodam Jaya belum memiliki website sendiri, walaupun memiliki website masih banyak yang kurang mengupdate isinya. Pada kesempatan itu, ada beberapa saran dari peserta tentang trik dan kiat bagaimana mendapatkan followers sebanyakbanyaknya di medsos terutama twitter, juga dalam memudahkan pencarian akun Kodam Jaya oleh pengguna media sosial.
Kapendam Jaya Kolnel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo menyerahkan Plakat Kodam Jaya kepada Bapak Thomas Herda Senior Produser NET.CJ
Prasetiowati, A.Md seputar publikasi yang dilakukan Pendam Jaya, melalui media online baik website maupun media sosial (medsos) yang saat ini tengah trend di masyarakat. Diharapkan insan penerangan lebih aktif dan kreatif lagi mempublikasikan kegiatan
Memasuki materi pembelajaran, para peserta pelatihan Citizen Journalism semakin antusias mendengarkan penjelasan dari tim NET. CJ yang langsung dipimpin oleh Senior Produser NET. CJ Thomas Herda. Dalam uraiannya, ia menyampaikan hal pokok bahwa siapapun bisa menjadi
wartawan dengan menggunakan sebuah smartphone atau HP berbasis tertentu. Atas dasar itu pihak manajemen NET membuat sebuah program untuk menampung dan manyalurkan informasi atau berita dari warga tanpa batas waktu dan tempat. KODAM JAYA/MARET 2016
31
BERITA SATUAN
Waka Pendam Jaya Letkol Caj Drs. Supadmo, M.Si. meyampaikan arahan kepada peserta pelatihan NET.CJ
Dasnita Sinaga menjelaskan bahwa seperti media sosial lainnya, kehadiran NET.CJ juga memfasilitasi interaksi antar anggota, tidak hanya memberikan komentar, memberikan peringkat dan berbagi video, tetapi juga bergabung dalam sebuah forum diskusi. “Silahkan kirim video berisi berita menarik, karena akan ada pemilihan video terbaik. Setiap aktivitas seperti mengunggah video, memberikan komentar video anggota lain, akan mendapatkan poin. Poin yang terkumpul menunjukkan keaktifan member di NET.CJ dan akan muncul dalam kolom “rank”. Setiap hari, video terpilih yang tayang di NET TV akan mendapatkan bonus poin serta honorarium (uang tunai)” ujar Senior Produser NET.CJ. Pada prakteknya sebuah proses pengiriman berita berupa video ke NET.CJ tidaklah sulit, bisa melalui email, whatsapp dan apilikasi yang disediakan, tergantung situasi dan kebutuhan. Dalam kesempatan pelatihan ini, yang menjadi titik fokus adalah pengiriman berita melalui aplikasi. Aplikasi yang bernama NET.CJ yang dapat di install di HP melalui fasilitas play store atau fasilitas lainnya. “Setelah aplikasi tersebut telah diinstall, sangat mudah untuk mengoperasionalkannya, sehingga siapapun dapat melakukan publikasi termasuk insan penerangan Kodam Jaya, tentunya tetap mengikuti syarat-syarat kaidah penulisan berita yakni 5W + 1H (who, what, when, where, why and how atau siapa, apa, bilamana/kapan, dimana, mengapa dan bagaimana) supaya bisa tayang di televisi,” ujar Thomas Herda menjelaskan. Peserta pelatihan dapat langsung mempraktekan dalam kelompok-kelompok kecil mulai dari pengambilan gambar video menggunakan HP, kemudian mengirimkan ke NET.CJ, tentunya melalui aplikasi yang sudah terinstall di HP anda. Ada beberapa kelompok yang diminta menyajikan hasil liputannya dan mendapatkan koreksi dari tim NET.CJ untuk perbaikan. 32
KODAM JAYA/MARET 2016
Senior Produser NET.CJ Tomas berikan arahan kepada para peserta pelatihan
Dalam rangka upaya peningkatan kemampuan insan penerangan di jajaran Kodam Jaya memang begitu diperhatikan oleh Kapendam Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo. Pelatihan jurnalistik warga penerangan juga pernah diadakan pada pertengahan 2015 bekerjasama dengan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI). Menurut Kapendam Jaya peningkatan kemampuan insan penerangan sangat dibutuhkan seiring dengan tuntutan tugas penerangan ke depan. “Prioritas kebijakan TNI, salah satunya adalah bidang penerangan yaitu pertempuran informasi di era kekinian, bahwa insan penerangan merupakan garda terdepan yang setiap harinya melaksanakan pertempuran informasi, berperang dan bertempur untuk memenangkan opini publik, dengan cara mempublikasikan kegiatan yang terarah dan menjaga reputasi dan citra TNI pada umumnya, dan pada khususnya Kodam Jaya/Jayakarta” jelas Kapendam Jaya saat menutup pelatihan. Diharapkan, selesai pelatihan para peserta dapat mempraktekan ilmu baru yang didapat dari pelatihan ini di satuan masingmasing.
Objek pengambilan gambar (shooting) mempergunakan HP untuk dikirim ke NET.CJ
BERITA SATUAN
Provost Kodam Jaya Tertibkan Randis/Pribadi di Makodam
G
una meminimalisasi pelanggaran yang dilakukan oleh personel Kodam Jaya dan menekan angka kecelakaan dalam berlalu lintas serta tertib administrasi, Provost Kodam Jaya dipimpin langsung Komandan Detasemen Markas Letnan Kolonel Inf Heru Agung menggelar operasi penegakan hukum peraturan lalu lintas dan tata tertib di lingkungan Makodam Jaya. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan disiplin prajurit di dalam maupun luar Kesatrian, Prajurit Kodam Jaya harus dapat menjadi contoh dalam budaya tertib dan disiplin berlalu lintas. Pemeriksaan yang dilakukan Provost ini meliputi pengecekkan surat-surat kendaraan seperti STNK, SIM serta kelengkapan kendaraan baik kendaraan dinas maupun pribadi. Dalam pemeriksaan ini, secara keseluruhan terlihat bahwa Prajurit dan PNS Kodam Jaya telah memiliki kesadaran untuk melengkapi surat-surat serta kelengkapan kendaraan. Di samping pemeriksaan surat-surat kendaraan, dalam operasi
kali ini Provost juga diinstruksikan untuk menertibkan kendaraan pribadi yang masih ditempelkan stiker/logo TNI. Para pengemudi di minta untuk melepaskan stiker tersebut. Dalam gelar operasi penegakkan hukum dan penertiban, tidak ditemukan kendaraan dinas maupun pribadi, baik itu kendaraan roda empat maupun sepeda motor yang tidak memiliki suratsurat kendaraan (STNK). Namun, ditemukan adanya beberapa pengemudi yang SIM nya telah mati. Hal ini, menandakan bahwa disiplin dan budaya tertib anggota Makodam Jaya telah tumbuh berkembang menjadi kesadaran yang tinggi. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini seluruh Prajurit dan PNS Kodam Jaya/Jayakarta dapat mempersiapkan kelengkapan administrasi yang kurang, seperti memperpanjang SIM yang mati, sehingga dapat meminimalkan pelanggaran yang terjadi diluar kesatrian Makodam Jaya.
KODAM JAYA/MARET 2016
33
PROFIL SATUAN
KORAMIL MODEL/ PERCONTOHAN
Dapat Dijadikan Barometer Bagi Koramil Lainnya Kodam Jaya/ Jayakarta melalui Kodim-Kodim telah menunjuk beberapa Satkowil setingkat Koramil sebagai Koramil Model dan dianggap layak sebagai Koramil percontohan, seperti; di wilayah Korem 051/WKT, Kodim 0504/JS menunjuk Koramil 06/Setia Budi, Kodim 0505/ JT menunjuk Koramil 03/Pasar Rebo, Kodim 0507/Bks menunjuk Koramil 05/Bantar Gebang, Kodim 0508/Dpk menunjuk Koramil 06/Cimanggis dan Kodim 0509/Kab. Bekasi menunjuk Koramil 01/Tambun sebagai Koramil Model. Di wilayah Korem 052/WKR, Kodim 0502/JU menunjuk Koramil 06/Kelapa Gading, Kodim 0503/JB menunjuk Koramil 06/Kalideres dan Kodim 0506/TGR menunjuk Koramil 18/Jatiuwung serta di wilayah Kodim 0501/JP BS menunjuk Koramil 02/Sawah Besar sebagai Koramil Model/ Percontohan.
S
ebanyak 9 (sembilan) Koramil telah ditunjuk sebagai Koramil Model/Percontohan di wilayah Kodam Jaya. Koramil ini akan menjadi barometer/ tolak ukur dalam setiap penugasan, terutama peran aparat teritorialnya yang telah mendapatkan pembelajaran dan pembekalan mengenai ilmu-ilmu kemampuan teritorial, komunikasi sosial, pembinaan teritorial di masing-masing Satuan Komando Kewilayahan. Mengapa disebut sebagai Koramil Model/ Percontohan ? Berdasarkan Bujuknik penyelenggaraan pendaya gunaan Koramil Model mengacu kepada Skep Kasad No.Skep/72/II/1994 tanggal 28 Februari 1994 dan Surat Telegram Kasad Nomor ST/299/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang perintah merencanakan dan menyelenggarakan pendayagunaan Koramil Model di Satkowil jajarannya. Sementara pengertian dari Koramil Model/ Percontohan itu sendiri adalah; bagian dari satuan pelaksana komando kewilayahan (Kowil) dan sebagai ujung tombak pelaksanaan pembinaan teritorial di wilayah, selain melaksanakan tugas pokoknya, juga bertugas menyelenggarakan pembekalan pelatihan bagi Prajurit yang baru masuk ke Satuan Komando Kewilayahan, perlu di latih di Koramil Model agar memiliki kemampuan teritorial sesuai yang diharapkan dalam pelaksanaan tugas-tugas di lapangan. Dengan maksud untuk meningkatkan 34
KODAM JAYA/MARET 2016
Mayor Inf Budi Winoto, S.H. Danramil 06/Setia Budi
kemampuan fungsi dan peran Apkowil dalam rangka pembinaan Binter, maka Koramil Model/Percontohan di tunjuk pada tiap-tiap Kodimnya. Untuk mengenal lebih jauh bagaimana kiprah Koramil Model/Percontohan, Redaksi Majalah Jayakarta (MJ) mengunjungi salah satu Koramil tersebut yakni; Koramil 06/Setia Budi yang termasuk dalam penunjukkan Koramil Model/Percontohan di wilayah Kodim 0504/JS. Tim Redaksi MJ di pimpin oleh Lettu Chk Edy S di terima oleh Kapten Arh Nasib Setia Budi (Wadanramil) dalam kunjungan, saat ini jabatan Danramil 06/Setia Budi masih belum terisikan, yang seharusnya di isi oleh Perwira berpangkat Mayor. Markas Koramil 06/Setia Budi terletak di Jl. Karbela No. I Jaksel, termasuk dalam wilayah yang potensial pada tingkat kesibukan dan potensi kerawanan, seperti unjuk rasa, dijadikan sebagai sasaran terorisme dan tawuran antar warga. Wilayahnya termasuk dalam segitiga pengamanan ekstra yaitu Kuningan, Rasuna Said dan Setia Budi dimana banyak terdapat objek vital nasional dan kedutaan besar negara asing serta gedung KPK yang memiliki aktifitas dan pantauan media dan publik yang sangat tinggi. Berkaitan dengan itu semua, Wadanramil menuturkan bahwa “Ia dan seluruh jajarannya, kerap melakukan komunikasi sosial kepada tiga pilar, para tokoh dan masyarakat agar tercipta sinergitas”.
PROFIL SATUAN
Pembekalan dan pembelajaran bagi anggota yang baru masuk Satkowil
Babinsa Koramil 06/Setia Budi melatih peraturan baris berbaris kepada ormas Pemuda Panca Marga (PPM)
Lebih jauh disampaikan Kapten Arh N. Setia Budi tentang upaya komsos dan Binter yang dilakukan oleh Koramil 06/Setia Budi. “Bahwasanya di wilayah Kecamatan Setia Budi terdapat satu Kelurahan yang sering terjadi tawuran antar warga, kejadian-kejadian sepele saja dapat menyulut aksi tawuran, hingga berkembang luas ke arah tindakan anarkhis, tanpa adanya penanganan oleh Apkowil, maka tidak ada penyelesaiannya. Dikhawatirkan merembet kearah SARA, untuk mencegahnya, tindakan yang dilakukan oleh Apkowil adalah melakukan negosiasi dengan para tokoh masyarakat dan mencairkan hubungan, sehingga upaya ini dapat meredam terjadinya tawuran antar warga yang kerap merugikan,” demikian jelas Wadanramil.
Penunjukkan Koramil 06/Setia Budi sebagai Koramil Model, jauh sebelum saya ditugaskan sebagai Wadanramil, pendapat saya, bahwa klasifikasi yang paling tepat penunjukkan Koramil 06/Setia Budi sebagai Koramil Model/Percontohan adalah disebabkan faktor pangkalan yang relatif dekat dengan Makodim agar mudah diawasi dan dikendalikan Komandan Kodim, pada waktu itu. Selain yang telah disampaikan oleh Kapten Arh N. Setia Budi, berkaitan dengan Koramil Model/ Percontohan, Tim Redaksi MJ mengejar pertanyaan tentang personel yang dimiliki oleh Koramil 06/Setia Budi dalam penyelenggaraan tupoksi dan proses pembelajaran Apter baru? dijelaskan olehnya, bahwa dalam program serta proses pembelajaran tentang Satkowil di bagi dalam empat kali pertemuan dalam tiap tahunnya/ pertriwulan, tetapi pada pelaksanaannya di agendakan selama satu bulan, yang terbagi dalam minggu pertama sampai dengan minggu keempat, secara bergiliran para prajurit Apter yang baru untuk menimba materi dari gumil disesuaikan dengan jadwal yang telah diberikan. Berkaitan dengan organik Koramil 06/Setia Budi saat ini masih terdapat kekurangan personel. Secara direktif kekuatan TOP Koramil 06/Setia Budi adalah 35 orang. Namun, kekuatan Nyata saat ini ada 15 orang. Dalam cakupan wilayah di Kecamatan Setia Budi terdapat delapan Kelurahan yakni; Kelurahan Karet Asem, Kuningan, Manggarai, Setia Budi, Guntur, Menteng Atas, Semanggi dan Karet Tengsin. Babinsa di Koramil 06/Setia Budi saat ini nyata berjumlah sebelas orang, idealnya jumlah Babinsa adalah 24 orang, dimana dalam satu wilayah Kelurahan diwakili oleh tiga personel Babinsa untuk mengcaver tugas-tugas dilapangan yang kian bertambah tinggi intensivitasnya.
Ditanyakan lebih dalam, bagaimana idealnya sebuah Koramil itu disebut sebagai Koramil Model/ Percontohan, mengapa Koramil 06/Setia Budi ditunjuk sebagai Koramil Model ? Wadanramil mengatakan, Koramil Model adalah Koramil yang digunakan untuk menyiapkan dan meningkatkan kemampuan bagi anggota baru yang masuk ke Satkowil, sebelum anggota tersebut ditugaskan kelapangan. Sebuah Koramil dipandang cocok sebagai Koramil Model/Percontohan, jika diantaranya Koramil tersebut memiliki : pangkalan yang relatif dekat dengan Makodim agar mudah diawasi dan dikendalikan, kondisi wilayah dari Koramil yang dipilih sebagai Koramil Model dapat mewakili Kodim (Koramil yang cocok adalah Koramil perbatasan antara kota dan desa), sebaiknya dipilih Koramil yang telah dimantapkan dan memiliki tempat penampungan (Barak) dan keputusan penentuan Koramil Model diserahkan sepenuhnya kepada para Dandim.
KODAM JAYA/MARET 2016
35
PROFIL SATUAN
PRAJURIT DENZIPUR-3/ATD DAM JAYA Disiapkan Cegah Sabotase
Simulasi penyelamatan sandera, Prajurit Denzipur-3/ATD Dam Jaya berusaha melepaskan bahan peledak
S
udah tidak diragukan lagi, banyaknya pengalaman tugas dalam menangani berbagai perhelatan akbar yang dihadiri oleh Presiden dari negara lain, Kodam Jaya menerjunkan pasukan Detasemen Zeni Tempur-3/ATD Dam Jaya, yakni pasukan Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan destruksi dimedan pertempuran. Kemampuan handal untuk menjinakkan dan melumpuhkan bahan peledak atau yang dikenal dengam EOD (Explosive Ordenance Disposal) menjadi salah satu tugas pokok prajurit Denzipur-3/ATD Dam Jaya dalam rangka pengamanan VIP/VVIP dan mencegah terjadinya tindakan sabotase dari pihak tertentu untuk mengganggu jalannya Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) ke-5 tahun 2016. Penyelenggaraan KTT LB OKI ke-5 yang diselenggarakan belum lama ini di Jakarta merupakan kegiatan skala internasional yang melibatkan 55 negara dari Asia dan Afrika serta delegasi dari Amerika, Rusia, PBB dan Uni Eropa. Kegiatan kenegaraan semacam ini, sangatlah membutuhkan tingkat konsentrasi pengamanan, terutama sterilisasi objek dengan profesional. Prajurit Denzipur-3/ATD Dam Jaya tidak hanya menggunakan nalar, tetapi kemampuan dan tingkat profesionalitas, baik perorangan maupun secara tim mengaplikasikan standar operasi penugasan guna mencegah terjadinya hal terburuk yang berakibat fatal. 36 KODAM JAYA/MARET 2016
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya aksi sabotase yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, maka Prajurit Denzipur-3/ATD Dam Jaya dengan penuh kesigapan memeriksa secara detail tiap-tiap objek di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), dimana tempat dilaksanakannya KTT LB OKI ke-5. Sehingga tidak ada istilah “Kecolongan” buat prajurit Kodam Jaya yang sedang melaksanakan tugas kenegaraan. ”Tutup dan waspadai setiap celah yang memungkinkan terjadinya insiden sekecil apapun terhadap fasilitas yang dipakai, ditempati dan dipergunakan oleh para Kepala Negara dan Tamu Negara, tingkatkan kesiapsiagaan prajurit dengan melakukan chek and rechek setiap saatnya,” demikian perintah Pangdam Jaya/Jayakarta selaku Pangops Satgas Pam KTT LB OKI dengan tegas kepada prajurit Kodam Jaya. Berikut ini kita melihat profil pasukan Denzipur-3/ ATD Dam Jaya. Sekilas dalam melaksanakan tugas penjinakkan bahan peledak/bom pasukan ini berpakaian seperti astronot bumi. Denzipur-3/ATD Dam Jaya markasnya terletak di daerah Cijantung (Jaktim). Satuan ini dipimpin oleh Perwira berpangkat Mayor dan di bantu oleh seorang Wakil Komandan dengan pangkat Kapten, berikut struktur orgas dari satuan Denzipur-3/ATD Dam Jaya.
PROFIL SATUAN
STRUKTUR ORGAS DENZIPUR-3/ATD DAM JAYA Dandenzipur-3/ATD Dam Jaya Mayor Czi Nooris Agus Rinanto Wadandenzipur-3/ATD Dam Jaya Kapten Czi Pratomo Wibisono Pasi Intel/Ops
Pasi Pers/Log
Lettu Czi Doddy Anggara
Lettu Czi Arni Fanani
Danton
Danton
Danton
Danton
Danton
Danton
Markas
Har
Ban
I
II
III
Sesuai TOP Denzipur-3/ATD Dam Jaya adalah berjumlah 255 orang dan memiliki kekuatan Nyata sebanyak 226 personel. Berhubungan dengan tugas pokok dari satuan Denzipur-3/ATD Dam Jaya yaitu melaksanakan kontruksi, destruksi dan nubika pasif yang berguna untuk memperbesar daya gerak satuan-satuan sendiri, selanjutnya memperkecil daya gerak musuh serta membantu mempertahankan kelangsungan hidup dan mempertinggi kemampuan operasional satuan Kodam Jaya. Satuan Denzipur-3/ATD Dam Jaya memiliki Visi sesuai sesanti yakni “Agni Tirta Dharma” yang memiliki arti membentuk satuan yang selalu siap melaksanakan tugas dalam cuaca panas maupun hujan yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Misi dari satuan Denzipur-3/ATD Dam Jaya diantaranya adalah; membentuk prajurit yang mampu melaksanakan tugas
Markas Denzipur-3/ATD Dam Jaya
sebagai kehormatan, prajurit yang rela berkorban demi Negara dan Bangsa, prajurit yang berdedikasi tinggi, prajurit yang profesional, prajurit yang terlatih, prajurit yang memiliki fisik prima dan prajurit yang mahir beladiri. Berkaitan dengan alat perlengkapan yang digunakan oleh satuan Denzipur-3/ATD Dam Jaya dalam kegiatan pengamanan, terutama pengamanan kegiatan kenegaraan Presiden dan Wakil Presiden beserta Ibu Negara di wilayah Kodam Jaya, Denzipur-3/ ATD saat ini telah menggunakan alat khusus jihandak yang terbaru. Namun, jumlah alat khusus terbaru sangat terbatas dan dengan padatnya frekuensi kegiatan, maka disarankan ke Komando Atas agar alat khusus Jihandak yang ada dapat ditambah jumlahnya, sehingga tugas pengamanan kegiatan Kenegaraan di wilayah Kodam Jaya akan menjadi lebih maksimal.
Prajurit Denzipur-3/ATD Dam Jaya lengkap dengan peralatan penjinak bahan peledak
KODAM JAYA/MARET 2016
37
WAWASAN
KONSEPSI PIRAMIDA TERBALIK PADA PENYELENGGARAAN KARIER KEDUA
oleh: Kolonel Inf Amarullah, S.H. Aspers Kasdam Jaya
Sebagai Solusi Jitu Dalam Memecahkan Stagnasi Jabatan di TNI AD
pada jabatan yang sesuai disebabkan ruang jabatan yang terbatas dan yang lebih parah mereka tidak akan mengerti akan kejelasan masa depan dalam organisasi.
O
rganisasi dan personel yang mengawaki adalah bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya akan saling mendukung dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tidak dapat dipungkiri personel yang mengawaki suatu organisasi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap lajunya organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Bila pengaturan dalam personel dan organisasi tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan sistematis serta terencana maka dapat dipastikan bahwa organisasi tersebut akan mengalami permasalahan personel yang lambat laun akan menurunkan kinerja organisasi. Organisasi yang sehat dapat seyogianya telah merencanakan pola pembinaan karier bagi personel yang mengawakinya sehingga kontribusi positif akan terus menerus diberikan oleh anggotanya. Pemberian penjelasan mengenai pola karier dan konsultasi karier harus dapat diberikan secara kontinyu, sehingga setiap orang akan mengetahui kemampuan dan jenjang karier yang akan dicapainya pada organisasi tersebut di masa mendatang. Jika organisasi tidak dapat menyelenggarakan konsultasi karier secara komprehensif maka dipastikan personel yang memiliki kemampuan tidak dapat ditempatkan 38
KODAM JAYA/MARET 2016
Organisasi militer adalah organisasi yang memiliki ke- khas-an tersendiri jika dibandingkan dengan organisasi lainnya. Mengapa demikian, hal ini disebabkan personel yang mengawakinya akan menghabiskan masa kariernya dalam organisasi tersebut. Namun di era kini, khususnya di TNI AD, sepertinya hal tersebut tidak dapat dilakukan, jika personel tersebut ingin berkarier militer untuk mendapatkan jabatan dan pangkat yang paling tinggi. Pola piramid yang ada dalam pembinaan karier yang merupakan bagian dari sistem pembinaan personel tidak dapat terlaksana dengan baik. Hal ini seperti yang telah disampaikan dalam ToR Evaluasi semester II bahwa terdapat 778 orang Personel berpangkat Kolonel yang eligible untuk diarahkan pada jabatan golongan Pati, namun tidak tersedia ruang jabatan Pati yang kosong. Begitu pula pada jabatan golongan IV/ Kolonel. Saat ini terdapat 362 personel berpangkat Letkol yang eligible untuk diarahkan pada jabatan golongan IV/Kolonel, namun ruang jabatan yang tersedia hanya berjumlah 15 ruang jabatan dalam struktur TNI AD. Keadaan ini menunjukkan bahwa pola pembinaan personel yang ada saat ini belum berjalan dengan baik.
WAWASAN Dalam menyikapi dan mencermati fenomena stagnasi jabatan yang terjadi saat ini, TNI AD telah berupaya untuk mencari solusi yang tepat guna menyelesaikan isu tersebut. Sebagai contoh, TNI AD telah mengeluarkan Buku Pedoman Penyelenggaraan Karier Kedua Perwira TNI AD. Secara realita second career merupakan salah satu jawaban dalam menyelesaikan permasalahan stagnasi jabatan. Jikalau permasalahan tersebut tidak segera diambil tindakan dan langkah-langkah yang komprehensif dan berkesinambungan maka permasalahan pembinaan karier akan menjadi “Bola Salju” bagi TNI AD. Pada pelaksanaannya, rencana pemberlakuan karier kedua bagi personel TNI belum dapat diimplementasikan dengan baik. Hal tersebut disebabkan beberapa permasalahan muncul diantaranya adalah: 1. Kurangnya sosialisasi tentang karier kedua Perwira TNI AD bagi Perwira di lingkungan TNI AD; 2. Kurangnya penyiapan personel TNI AD untuk berkarier di luar lingkungan militer; 3. Belum terintegrasinya pembinaan karier TNI AD dengan Aparatur Sipil Negara; 4. Belum optimalnya personel TNI AD untuk mengikuti pendidikan S-1, S-2, S-3 dan memanfaatkan kesempatan beasiswa pendidikan; 5. Belum adanya peraturan bersama antara TNI dan kementerian terkait sebagai penjabaran dari UU No 34 tahun 2004 tentang TNI dan UU No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Permasalahan diatas merupakan beberapa instrumen yang ada belum dioptimalkan dalam pelaksanaannya dan masih perlunya beberapa payung hukum yang dibutuhkan. Sosialisasi dan komunikasi secara intens perlu dilaksanakan di lingkungan internal TNI AD sehingga penyelenggaraan karier kedua bagi Perwira TNI AD dapat dilaksanakan untuk mengatasi beberapa permasalahan yang telah disebutkan diatas yang pada dasarnya adalah memecahkan stagnasi jabatan di level Perwira TNI AD. “Saya tidak mau orang lain yang menentukan nasib saya, saya yang akan menentukan nasib saya sendiri”, pernyataan tersebut mempunyai makna bahwa yang bertanggungjawab dalam menentukan nasib adalah kembali kepada personel itu sendiri. Hal ini mempunyai korelasi bahwa dalam penentuan karier kedua di lingkungan TNI AD, yang paling mengetahui adalah personel itu sendiri baik untuk tetap berdinas ataupun mengakhiri ikatan dinas. Institusi bertanggungjawab untuk memberikan informasi dan kesempatan kepada seluruh personel untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan baik di bidang militer dan non militer. Demikian halnya dengan pernyataan kedua yang disampaikan dalam
esai ini bahwa, “Kemampuan tidak akan berarti tanpa ada kesempatan”. Kemampuan seseorang dapat tereksplorasi dengan baik manakala ia berada pada tempat dan waktu yang tepat. Kesempatan tersebut tidak akan datang dua kali, sehingga apabila ada kesempatan, maka harus dapat dioptimalkan untuk memperoleh hasil yang paling maksimal. Seyogianya setiap orang tetap mengembangkan dirinya sehingga jika ada kesempatan yang datang secara tiba-tiba maka ia akan dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Kedua pernyataan tersebut memiliki hubungan erat dengan penyelenggaraan karier kedua di lingkungan TNI AD. Menentukan rencana ke depan, meningkatkan kemampuan dan mengoptimalkan kesempatan merupakan beberapa prasyarat untuk mencapai kesuksesan. TNI AD dalam hal ini bertanggungjawab untuk meningkatkan kemampuan personelnya sehingga akan meningkatkan kinerja organisasi. TNI AD memberikan kesempatan kepada personelnya untuk mengembangkan kemampuan di luar, permasalahan stagnasi jabatan juga akan dapat diselesaikan secara gradual dengan adanya keinginan dari masing-masing personel untuk berdinas dalam militer ataupun mengakhiri ikatan dinasnya dan berkarya di lingkungan instansi non militer ataupun pada bidang lainnya. Penyelenggaraan karier kedua khususnya bagi Perwira TNI AD mempunyai kaitan erat dengan pola binkar TNI AD. Karier kedua yang dilaksanakan seyogianya dapat mejadi solusi dalam permasalahan stagnasi jabatan yang terjadi saat ini. Bila pola binkar yang dilaksanakan saat ini menggunakan piramid yang memiliki makna bahwa semakin tinggi pangkat maka semakin sedikit ruang jabatan dan personel yang mengawakinya.
I
PAT
N
E AM
P
A M A
P
Pola Pembinaan Karier TNI AD KODAM JAYA/MARET 2016
39
WAWASAN Pada kenyataannya “piramid” tersebut tidak dapat disebutkan sebagai “piramid” disebabkan ruang jabatan yang tersedia dengan personel yang eligible berbanding terbalik. Kondisi ini apabila tidak segera disikapi dengan komprehensif maka akan memperlambat jalannya organisasi dengan banyaknya penumpukan personel pada suatu level kepangkatan.
PA
TI
PA
ME
I AT
P
N
PAM A
N ME ol)
PA ol & k tk
(le
A M A n)
P
tna
(le
Pola Pembinaan Karier TNI AD saat ini Mencermati permasalahan tersebut maka konsepsi pola binkar Perwira TNI AD dan penyelenggaraan karier kedua Perwira TNI AD harus dilaksanakan secara beriringan dan berdampingan. Ini berkaitan dengan jumlah personel ditinjau dari jenjang kepangkatan dan ruang jabatan yang tersedia. Penyelenggaraan karier kedua sudah dapat diberikan kepada Perwira di level Pama (Kapten) secara berjenjang, sehingga stagnasi jabatan semakin keatas tidak akan statis yang berimplikasi penumpukan personel pada level pangkat tertentu. Konsep pola binkar Perwira TNI AD dan penyelenggaraan karier kedua harus dilaksanakan secara berdampingan dengan pola “dua piramid”. Piramid pertama adalah pola pembinaan karier yang sudah ada saat ini dimana jenjang karier secara hierarki berada dari bawah ke atas. Piramid yang kedua adalah “piramid terbalik” yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan karier kedua bagi Perwira TNI AD. Kedua piramid tersebut diletakkan secara sejajar dengan tujuan semakin ke atas piramid binkar akan semakin mengecil sedangkan piramid penyelenggaraan karier kedua semakin ke atas semakin membesar. 40 KODAM JAYA/MARET 2016
Pola Penyelenggaraan Karier kedua TNI AD Dalam pelaksanaan sistem pembinaan personel, pola pembinaan karier Perwira dan pola penyelenggaraan karier kedua dilaksanakan secara berkesinambungan. Ini bertujuan agar dapat mengetahui perkembangan dari kedua pola tersebut. Pada pengembangan pembinaan karier TNI AD dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku sesuai dengan siklus daur ulang personel yaitu mulai dari; penyediaan tenaga, pendidikan, penempatan, perawatan (kesejahteraan moril) dan pemisahan/ penyaluran. Sedangkan dalam penyelenggaraan karier kedua, TNI AD harus dapat memberikan stimulus agar para Perwira mengembangkan kemampuannya di luar non militer, seperti peningkatan kemampuan di bidang kesarjanaan. Peningkatan kemampuan di bidang non militer akan sangat membantu manakala personel tersebut melaksanakan pengembangan karier kedua di luar non militer. Pada level Perwira pertama (Pama), TNI AD harus mendorong agar para Perwira di golongan tersebut mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya dengan mengikuti pendidikan S-1 sampai dengan S-3. Kemampuan tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan organisasi bagi TNI AD. Selain itu ilmu pengetahuan tersebut juga akan memberikan nilai tambah kepada Perwira-perwira tersebut, jika suatu waktu Perwira tersebut akan berkarier di luar militer. Sosialisasi tentang karier kedua Perwira TNI AD harus diberikan sejak dini yaitu mulai pada level Kapten ke atas, setelah Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) II). Pemahaman tersebut harus diberikan bahwa dalam pengembangan karier yang dilaksanakan, ruang jabatan yang ada berbanding terbalik dengan
WAWASAN jumlah personel yang eligible. Sosialisasi tentang karier kedua Perwira TNI AD harus dapat dilaksanakan secara sistematis dan detail sehingga setiap personel mengetahui tentang penyelenggaraan karier kedua Perwira TNI AD yang dilaksanakan oleh TNI AD. TNI AD dapat memberikan pemahaman dan informasi bahwa terdapat beberapa instansi pemerintahan yang menerima Perwira-perwira TNI AD baik yang masih berdinas aktif maupun mengakhiri ikatan dinas. Dengan pemahaman yang telah dimilikinya maka para Perwira tersebut sudah dapat merencanakan kariernya ke depan dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya. Di sisi lain, dengan bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut, maka akan memberikan nilai positif bagi Perwira yang memilih karier kedua Perwira TNI AD. Berkaitan dengan penyiapan personel untuk melaksanakan karier kedua Perwira TNI AD di bidang nonmiliter khususnya dalam bidang Aparatur Sipil Negara, TNI AD harus dapat membuat terobosan dengan melaksanakan komunikasi secara intens. Kondisi ini harus dapat dikembangkan dan ditingkatkan sehingga TNI AD mengetahui akan kebutuhan dan ruang jabatan serta persyaratan yang diinginkan dalam instansi tersebut. Apabila hal ini telah dapat dikomunikasikan dengan baik, maka pelaksanaan karier kedua Perwira TNI AD dapat dilaksanakan dengan baik. Sosialisasi tentang penyelenggaraan karier kedua Perwira TNI AD khususnya Buku Pedoman Penyelenggaraan Karier Kedua Perwira TNI AD harus dapat diberikan kepada seluruh Perwira, khususnya Perwira golongan Kapten ke atas (Perwira yang telah mengikuti Diklapa II). Hal ini berkaitan dengan perencanaan karier ke depan yang merupakan tanggung jawab dari organisasi dan Perwira itu sendiri. Setiap personel harus menyadari kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya sehingga pada akhirnya ia dapat mengeksplorasi kemampuannya. “Ability is nothing without opportunity”, kemampuan tidak akan berarti tanpa ada kesempatan. Seseorang yang memiliki kemampuan dan kelebihan tidak akan mencapai ataupun memperoleh hasil yang optimal jika tidak ada kesempatan. Demikian halnya dalam pengembangan karier baik di dalam militer dan non militer. TNI AD sebagai institusi bertanggungjawab untuk menyiapkan personelnya baik Perwira, Bintara dan Tamtama dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Jika personel TNI AD memiliki kemampuan dan pengetahuan militer dan non militer maka ia akan dapat berkarya baik dalam dinas kemiliteran dan non kemiliteran. Oleh karena itu pola pembinaan karier dan penyelenggaraan karier kedua harus dapat dilaksanakan secara berdampingan sehingga permasalahan stagnasi jabatan yang ada akan dapat diminimalisir sejak dini.
Dalam rangka pembinaan karier dan penyelenggaraan karier kedua yang berjalan beriringan, TNI AD telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada personel TNI AD untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilannya khususnya di bidang non kemiliteran (Pendidikan kesarjanaan S-1, S-2, S-3). Namun pada kenyataannya animo personel TNI AD khususnya di level Perwira masih terbatas. Kondisi ini disebabkan adanya ketentuan untuk lepas jabatan dan turunnya grade tunjangan kinerja apabila yang bersangkutan melaksanakan pendidikan lebih dari 6 bulan khususnya pendidikan Pascasarjana yang dilaksanakan Universitas Pertahanan Indonesia dan beberapa universitas lainnya dimana yang bersangkutan diharuskan untuk tidak dijabatkan pada jabatan struktrural. Apabila TNI AD telah merumuskan kebijakan khususnya bagi personel yang menempuh pendidikan pascasarjana dengan tunjangan pendidikan dan kepastian jabatan, maka hal tersebut akan memberikan stimulus kepada Perwira TNI AD untuk berlomba-lomba mengembangkan dan meningkatkan pengetahuannya. TNI AD harus dapat mengembangkan dan menyelaraskan pengetahuan dan keterampilan bagi personelnya baik dalam hal kemiliteran dan non militer. Ancaman yang terjadi saat ini tidak hanya bersifat tradisional yaitu berupa ancaman invasi negara lain, namun terdapat juga ancaman non tradisional yang memiliki kerawanan yang sama. Pemahaman akan ancaman militer dan non militer perlu untuk ditingkatkan dan dikembangkan melalui pendidikan akademis bagi personel yang mengawaki organisasi TNI AD. Pemahaman tersebut dapat dilaksanakan secara pararel dengan mensinkronisasikan antara pengetahuan tentang militer dan non militer. Pengetahuan non militer dapat diberikan kepada Perwira TNI AD dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menempuh pendidikan S-1 bahkan sampai dengan S-3. Secara langsung ataupun tidak langsung pengetahuan tersebut akan menigkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan organisasi TNI AD untuk mengantisipasi setiap perkembangan yang terjadi. Di sisi lain bagi Perwira itu sendiri, pengetahuan dan keterampilan di bidang non militer akan memberikan value added (nilai tambah) bagi dirinya. Perlu dipertimbangkan dalam pola pembinaan karier TNI AD tentang pendidikan kesarjanaan yang selaras dengan semakin tingginya jabatan. Dengan memiliki bekal pengetahuan yang mumpuni maka akan memberikan wawasan, cakrawala berpikir yang komprehensif kepada Perwira yang menduduki jabatan strategis. Keputusan-keputusan yang diambil dapat berdasar dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga output, outcome and impact dapat memenuhi KODAM JAYA/MARET 2016
41
WAWASAN sasaran yang ingin dicapai tanpa melupakan sudut pandang dari bidang militer. Setiap keputusan yang diambil seharusnya telah dapat dilihat dari beberapa “kacamata”, sehingga tidak akan terjadi Komandan yang salah dalam mengambil keputusan. Di lain pihak pengetahuan non militer yang dimiliki Perwira TNI AD akan mendukung terselenggaranya penyelenggaraan karier kedua sebagai salah satu solusi dalam permasalahan stagnasi jabatan yang ada saat ini. Nilai tawar dan nilai jual Perwira-perwira tersebut semakin tinggi apabila mereka ingin melaksanakan pengabdian di luar militer. Hal ini berkaitan dengan jabatan-jabatan yang dapat diisi oleh para Perwira tersebut yang tidak hanya “ahli” dalam bidang pengamanan. Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki maka ruang jabatan yang dapat diisi oleh Perwira TNI AD akan semakin variatif. Dalam penyelenggaraan karier kedua di TNI AD, regulasi sangat diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Sampai saat ini, regulasi yang ada masih bersifat secara umum dan belum dapat menjelaskan secara teknis mengenai pengimplementasian dari UU yang ada. Regulasi ini harus dapat dijadikan sebagai pedoman bagi TNI AD dan instansi pemerintahan lainnya khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan penyelenggaraan karier kedua. Selain dijadikan sebagai pedoman, sosialisasi terhadap regulasi tersebut juga memiliki nilai urgensi yang tinggi. Hal ini disebabkan jika regulasi tersebut belum tersosialisasi dengan baik maka akan berdampak terhadap permasalahan lainnya. Regulasi dalam penyelenggaran karier kedua Perwira TNI AD harus dapat dibuat dengan menselaraskan antara UU No 34 tahun 2004 tentang TNI dan UU No 5 tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Payung hukum dalam pengejawantahan UU tersebut sangat diperlukan sehingga dalam pelaksanaannya, TNI AD dapat bekerjasama dengan seluruh instansi Pemerintahan dan Lembaga Pemerintahan Non Kementerian yang ada. TNI AD harus dapat menginisiasi dan pro aktif untuk bekerja sama dengan instansi terkait khususnya dalam menerbitkan peraturan bersama dalam penempatan personel TNI AD yang dapat berdinas di luar instansi TNI AD baik berdinas aktif ataupun berdinas non aktif. Payung hukum yang ada harus dapat menjelaskan secara terperinci mengenai peluang dan karier bagi Perwira TNI AD yang memilih untuk berkarier di luar TNI AD. Regulasi dalam internal TNI AD pun diharapkan akan dapat selaras dengan pola pembinaan karier TNI AD. Kejelasan dalam peraturan yang dibuat akan memberikan kepastian bagi personel yang berkeinginan untuk menjadi Aparat Sipil Negara 42
KODAM JAYA/MARET 2016
(ASN) ataupun yang lainnya. Jika hal tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan komprehensif khususnya dalam pembuatan regulasi yang mengaturnya, maka dipastikan akan banyak terdapat kendala. Regulasi yang dibuat dan disetujui bersama harus dapat disosialisasikan, baik di dalam tubuh TNI AD sendiri ataupun instansi lainnya. Hal ini disebabkan jika terdapat salah satu bagian tidak menggunakan dasar yang sama, maka penyelenggaraan karier kedua tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Regulasi yang dibuat diharapkan dapat menjelaskan mengenai ruang jabatan yang dapat diisi oleh personel TNI AD khususnya Perwira. Informasi tersebut sangat diperlukan dalam rangka menyiapkan personel yang memiliki kemampuan sesuai dengan yang diinginkan oleh instansi terkait. Apabila keadaan telah berjalan dengan baik maka penyelenggaraan karier kedua di lingkungan TNI AD dapat berjalan dengan baik pula. Konsepsi “piramid” terbalik dalam penyelenggaraan karier kedua Perwira TNI AD diharapkan dapat dilaksanakan selaras dengan pola piramid pembinaan karier Perwira TNI AD. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai salah satu solusi dalam menentukan arah pembinaan karier Perwira TNI AD di masa mendatang. TNI AD bertanggung jawab dalam menyiapkan personelnya yang akan mengakhiri kariernya di bidang militer. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong personelnya untuk aktif mengembangkan kemampuan dirinya. Sosialisasi yang dilaksanakan secara optimal dan tepat sasaran dalam penyelenggaraan karier kedua TNI AD juga akan mendukung terselesaikannya permasalahan stagnasi jabatan yang ada. TNI AD sebagai institusi juga harus dapat berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait tentang ruang jabatan yang tersedia. Hal ini perlu dilakukan sehingga penyiapan bagi personel yang akan melaksanakan karier kedua dapat menduduki jabatan yang tepat. Selain itu TNI AD dapat memberikan reward bagi Perwira yang akan mengikuti pendidikan di luar kemiliteran. Hal ini akan dapat meningkatkan animo Perwira TNI AD untuk mengikuti pendidikan kesarjanaan di luar bidang militer (S-1, S-2, S-3). Keadaan ini akan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Perwira TNI AD untuk berkarier militer dan non militer. Regulasi dan peraturan bersama merupakan salah satu bagian yang terlalu penting untuk dilupakan dapat terselenggaranya karier kedua Perwira TNI AD. Regulasi tersebut harus menjadi pedoman bersama bagi TNI AD dan instansi terkait sehingga dalam pelaksanaanya akan tercapai sesuai dengan rencana yang diharapkan.
WAWASAN
Pangeran Wiraguna Tahukah anda nama Ragunan berasal dari nama Pangeran Wiraguna, yang nama aslinya adalah Hendrik Lucaasz Cardeel, seorang berkebangsaan Belanda yang mendapat gelar kehormatan dari Sultan Haji, nama lain dari Sultan Banten Abu Nasar Abdul Qahar, putra Sultan Ageng Tirtayasa. Cardel mendapat gelar ini karena ia menjadi tuan tanah pertama di kawasan tersebut. Menarik untuk disimak, bagaimana seorang berkebangsaan Belanda kelahiran Steenwijk, dianugerahi gelar begitu tinggi oleh Sultan Banten.
M
enara Masjid Banten pada tahun 1675 dari Banten terbetik berita, bahwa sebagian dari Keraton Surasowan, tempat bertahtanya Sultan Ageng Tirtayasa, terbakar. Diceritakan, setelah kebakaran itu datanglah Hendrik Lucaasz Cardeel, seorang juru bangunan yang mengaku melarikan diri dari Batavia, karena ingin memeluk agama Islam dan membaktikan dirinya kepada Sultan Banten. Bak pucuk dicinta, ulam tiba, Sultan Haji yang saat itu sedang membutuhkan ahli bangunan berpengalaman tertarik dan menerima kehadiran Cardeel. Dalam tradisi Kesultanan Banten, orang asing diberi dua pilihan: tetap memegang keyakinannya dan berbisnis dari luar tembok istana atau ia berpindah ke agama Islam. Dengan menjadi Muslim, ia dapat mengikat kontrak dengan istana, memperoleh ijin berdagang bebas dan berhak pula memperoleh pekerjaan bergengsi. Cardeel memilih opsi kedua. Cardeel bahkan menikah dengan orang pribumi Banten bernama Nilawati. Atas dasar kepercayaan, Cardeel ditugaskan untuk memimpin pembangunan istana Surasowan Banten, termasuk membangun bendungan dan istana peristirahatan di sebelah hulu Cibanten. Bendungan ini lambat laun dikenal dengan nama Bendungan dan Istana Tirtayasa. Keterampilan Cardeel dalam membangun sesuai permintaan Sultan Haji rupanya cukup menarik perhatian. Bahkan lebih dari itu, dalam sebuah riwayat, Sultan Haji sampai terkagum-kagum dengan karya besar Cardeel dalam membuat rancangan dan menuangkannya dalam bentuk bangunan. Cardeel juga mengusulkan pembangunan kelengkapan masjid Agung Banten, seperti menara serta bangunan tiyamah yang berfungsi sebagai tempat musyawarah dan kajian-kajian keagamaan.
Hingga, karena ketertarikan akan karya Cardeel ini, perhatian Banten yang waktu itu sedang berkonfrontasi dengan pemerintahan Batavia menjadi terlupakan. Padahal, pada saat yang sama, Belanda sedang berkonsentrasi ke Jawa Tengah dan Jawa Timur membantu Mataram menghadapi pemberontakan Trunojoyo di tahun 1677 sampai dengan 1681. Gelar Pangeran Aria Wiraguna Pada waktu itu, Sultan Haji memang belum diangkat menjadi Raja. Kekuasaan masih di tangan Ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Haji merasa sudah waktunya ia memimpin kesultanan Banten. Permintaan itu ditolak oleh ayahnya dan kemudian terjadilah perang perebutan tahta antara ayah dan anak. Dalam keadaan terdesak, Sultan Haji mengirim utusan untuk meminta bantuan kompeni Belanda. Utusan yang membawa amanat ke Belanda tak lain adalah Cardeel, sang arsitek istana dan bendungan itu yang sudah mendapat gelar Kiai Aria Wiraguna. Permintaan Sultan Haji melalui Cardeel ini diterima Kompeni. Belanda akhirnya membantu Sultan Haji merebut kekuasaan dari tangan ayahnya dan berhasil. Atas dasar jasa-jasa Cardeel, gelar Kiai Aria Wiraguna ditingkatkan menjadi Pangeran Aria Wiraguna. Kembali ke Batavia beberapa tahun kemudian, setelah sekian lama menetap di Banten, Cardeel alias Pangeran Wiraguna pamit pulang ke Belanda. Cardeel merasa keberadaannya di istana lambat laun makin banyak tidak disukai. Cardeel pun diijinkan pulang di tahun 1689. Bukannya pulang ke Belanda, setelah mendapat restu Pangeran Wiraguna ini malah kembali ke Batavia. Oleh Dewan Hindia kedatangannya disambut kembali. KODAM JAYA/MARET 2016
43
WAWASAN Gubernur Jenderal Champhuys yang berkuasa waktu itu kembali menetapkan dirinya sebagai orang Belanda yang beragama Kristen. Nilawati, istrinya, diceraikan dengan alasan telah berselingkuh. Namanya muncul pada tahun 1695 sebagai seorang asisten pribadi residen Batavia, seorang tuan tanah dan operator mesin potong dengan kontrak harus mensuplai kayu pada VOC. Dengan kekayaannya ia menguasai tanah luas di selatan Batavia. Dia di sana kemudian dikenal sebagai tuan tanah yang kaya raya. Semakin luas tanah yang dimiliki Pangeran Wiraguna, penduduk di sekitarnya menjulukinya daerah tersebut dengan sebutan tanah Wiraguna, yang lambat laun berubah menjadi tanah Ragunan atau wilayah Ragunan sedangkan Makam Pangeran Wiraguna atau Tumenggung Wiraguna dipercaya terletak di perempatan Kantor Surat Kabat Republika, Pejaten.
44
KODAM JAYA/MARET 2016
WAWASAN
Mengetahui Sejarah Narkoba
T
ahukah anda, istilah Narkotika berasal dari bahasa Yunani ”Narkoun” yang berarti membuat lumpuh, membuat mati rasa, sehingga sering diterjemahkan secara bebas dengan istilah yang keliru ”Obat Bius.” Sejak jaman purba manusia sebetulnya sudah mengenal dan menggunakan berbagai macam tumbuhan berupa daun, ranting, biji, akar, bunga atau getah dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang mengandung bahan yang berkhasiat mengurangi rasa sakit, menghilangkan rasa letih atau menimbulkan perubahan suasana batin dan membuat perilaku manusia berubah. Perjalanan dari waktu ke waktu terus berkembang, peradaban manusia semakin maju, pada tahun 1806 seorang Dokter dari Westphalia bernama Fiedrich Wilhelim menemukan modifikasi candu yang dicampur dengan amoniak yang dikenal dengan nama Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani bernama Morphius). Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di Amerika Serikat, Morphin digunakan untuk menghilangkan rasa sakit akibat luka perang. Kembali pada tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London merebus cairan Morphin dengan asam hidrat campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada seekor anjing, reaksinya yaitu; tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah.
Narkoba, Kokain (Ery Throxylor Coca) berasal dari tumbuhan Coca yang tumbuh di negara Peru dan Bolivia. Di negara asalnya Kokain biasanya digunakan untuk penyembuhan pada penyakit Asma dan Tubber Corosis (TBC). Namun, kemajuan teknologi kemudian candu dengan jenis Kokain di jual dalam bentuk obatobatan. Itulah sekilas bagaimana sejarah perjalanan Narkoba yang berevolusi dari waktu ke waktu.
Lebih terang-terangan lagi pada tahun 1898 pabrik obat “Bayer” produksi negara Jerman memproduksi secara resmi obat dengan nama Heroin, sebagai obat resmi penghilang rasa sakit. Tetapi kemudian Heroin tidak lagi dipakai sebagai obat, hanya Morphin saja. Rupanya perjalanan barang-barang Narkoba terus bermutasi, beberapa puluh tahun kemudian ditemukan jenis baru pada KODAM JAYA/MARET 2016
45
WAWASAN
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Definisi Narkoba terbagi dalam tiga penggolongan/ pengelompokan yakni; Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran serta hilang rasa. Psikotropika adalah zat baik alamiah maupun sintetis dan bukan Narkotika yang berkhasiat melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas, mental dan perilaku pemakainya. Zat Adiktif adalah bahan lain bukan Narkotika maupun Psikotropika yang penggunaannya dapat menyebabkan ketergantungan. Barang haram yang tergolong ke dalam Narkotika diantaranya dari jenis tanaman yakni; Ganja, Papaver dan Coca dan yang bukan dari jenis tanaman diantaranya Shabu, Heroin dan Morphin. Untuk jenis Psikotropika diantaranya; Ectasy, Ketamine, Ampetamine, Pil BK, Magadon, Dumolid dan Lexotan. Sementara bahan yang tergolong dalam Zat Adiktif diantaranya; Alkohol, Volatile Solvent (Lem Aibon) dan Spiritus. Dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan Narkoba berimplikasi pada kerja organ tubuh manusia, seperti; terjadinya gangguan fungsi otak dan
penurunan daya pikir, gangguan fungsi pernafasan, jantung dan pembuluh darah juga bagi pengguna Narkoba akan terganggu pada fungsi pencernaan serta menurunnya kekebalan tubuh. Sementara itu, perilaku yang ditimbulkan bagi pecandu Narkoba, memiliki temperamen yang tinggi lebih condong suka marah-marah dan pemurung, suka menyendiri dan pemberontak, dalam bergaul hanya kepada sesama pengguna dan kerap suka berbohong.
KETENTUAN PIDANA Bagi pengguna, pengedar dan Bandar Narkoba dikenakan ketentuan Pidana Hukum yang tercantum pada KUHP Pasal 111, 112 dan 113 serta mengacu kepada undang-undang RI nomor 35 tentang Narkotika. Pasal 111 (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (duabelas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). (2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Pasal 112 (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). 46
KODAM JAYA/MARET 2016
WAWASAN (2) Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Pasal 113 (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). (2) Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga). Kesimpulan penjatuhan pidana bagi pelaku kejahatan Narkotika Golongan I adalah; hukuman mati, ancaman pidana penjara seumur hidup, paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun. Pidana denda minimum Rp.800.000.000,00 (Delapan ratus juta rupiah) maksimum Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dan pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga). Bagi pelaku kejahatan Narkotika Golongan II adalah; hukuman mati, ancaman pidana penjara seumur hidup, paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun. Pidana denda minimum Rp. 600.000.000,00 (Enam ratus juta rupiah). maksimum Rp. 8.000.000.000,00 (Delapan miliar rupiah). dan pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga). Bagi pelaku kejahatan Narkotika Golongan III ancaman pidana penjara minimum 2 (dua) tahun dan maksimum 15 (lima belas) tahun, ancaman pidana denda minimum Rp. 400.000.000,00 (Empat ratus juta rupiah). Maksimum Rp. 5.000.000.000,00 (Lima miliar rupiah) dan pidana denda maksimum di tambah 1/3 (sepertiga). Begitu merebaknya peredaran Narkoba di tanah air dan meluasnya jaringan Narkoba internasional membidik Indonesia. Hal ini membuat aparat pemerintah yakni TNI, Polri, BNN, Bea cukai, pelabuhan dan bandara tidak akan pernah tinggal diam serta memberikan ruang dan gerak bagi para gembong/ bandar Narkoba leluasa memperjual belikan barang haram tersebut di bumi Indonesia, sehingga dapat merusak generasi muda penerus bangsa. Di tingkat aparat itu sendiri, sangat berat sanksi hukum yang akan diterimanya jika diketahui mengkomsumsi atau sebagai pengguna dan pengedar Narkoba, maka akan dipecat dari kedinasan aktif. Selain dipecat yang bersangkutan juga akan menjalani proses hukum selanjutnya.
KODAM JAYA/MARET 2016
47
KESEHATAN
Apendisitis (Radang Usus Buntu) PENGERTIAN Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur. Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering1. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena yang merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa fungsi apendiks sebenarnya. Namun demikian, organ ini sering sekali menimbulkan masalah kesehatan. Apendiks merupakan organ yang berbentuk tabung panjang dan sempit. Panjangnya kira-kira 10cm (kisaran 3-15cm) dan berpangkal di sekum. Apendiks menghasilkan lendir 1-2ml per hari. Lendir itu secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya dialirkan ke sekum. Adanya hambatan dalam pengaliran tersebut, tampaknya merupakan salah satu penyebab timbulnya appendisits. Di dalam apendiks juga terdapat immunoglobulin sekretoal yang merupakan zat pelindung efektif terhadap infeksi (berperan dalam sistem imun). Dan immunoglobulin yang banyak terdapat di dalam apendiks adalah IgA. Namun demikian, adanya pengangkatan terhadap 48
KODAM JAYA/MARET 2016
apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh. Ini dikarenakan jumlah jaringan limfe yang terdapat pada apendiks kecil sekali bila dibandingkan dengan yang ada pada saluran cerna lain. Apendisitis dapat mengenai semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Namun lebih sering menyerang laki-laki berusia 10-30 tahun. Tipe apendisitis: 1. Apendisitis akut (mendadak). Gejala apendisitis akut adalah demam, mual-muntah, penurunan nafsu makan, nyeri sekitar pusar yang kemudian terlokalisasi di perut kanan bawah, nyeri bertambah untuk berjalan, namun tidak semua orang akan menunjukkan gejala seperti ini, bisa juga hanya bersifat meriang, atau mual-muntah saja. 2. Apendisitis kronik. Gejala apendisitis kronis sedikit mirip dengan sakit asam lambung dimana terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada apendisitis akut. Penyebaran rasa nyeri akan bergantung pada arah posisi/letak apendiks itu sendiri terhadap usus besar, Apabila ujung apendiks menyentuh saluran kemih, nyerinya akan sama dengan sensasi nyeri kolik
KESEHATAN saluran kemih, dan mungkin ada gangguan berkemih. Bila posisi apendiks ke belakang, rasa nyeri muncul pada pemeriksaan tusuk dubur atau tusuk vagina. Pada posisi usus buntu yang lain, rasa nyeri mungkin tidak spesifik.
ETIOLOGI Apendisitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya. Diantaranya adalah obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks. Obstruksi ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras (fekalit), hiperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks,
striktur, benda asing dalam tubuh, dan cacing askaris dapat pula menyebabkan terjadinya sumbatan. Namun, diantara penyebab obstruksi lumen yang telah disebutkan di atas, fekalit dan hiperplasia jaringan limfoid merupakan penyebab obstruksi yang paling sering terjadi. Penyebab lain yang diduga menimbulkan apendisitis adalah ulserasi mukosa apendiks oleh parasit E. histolytica. Penelitian epidemiologi menunjukkan peranan kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya penyakit apendisitis. Tinja yang keras dapat menyebabkan terjadinya konstipasi. Kemudian konstipasi akan menyebabkan meningkatnya tekanan intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. Semua ini akan mempermudah timbulnya apendisitis.
PATOGENESIS Patologi apendisitis berawal di jaringan mukosa dan kemudian menyebar ke seluruh lapisan dinding apendiks. Jaringan mukosa pada apendiks menghasilkan mukus (lendir) setiap harinya. Terjadinya obstruksi menyebabkan pengaliran mukus dari lumen
apendiks ke sekum menjadi terhambat. Makin lama mukus makin bertambah banyak dan kemudian terbentuklah bendungan mukus di dalam lumen. Namun, karena keterbatasan elastisitas dinding apendiks, sehingga hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan menyebabkan terhambatnya aliran limfe, sehingga mengakibatkan timbulnya edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri di daerah epigastrium di sekitar umbilikus. Jika sekresi mukus terus berlanjut, tekanan intralumen akan terus meningkat. Hal ini akan menyebabkan terjadinya obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding apendiks. Peradangan yang timbul pun semakin meluas dan mengenai peritoneum setempat, sehingga menimbulkan nyeri di daerah perut kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif akut. Bila kemudian aliran arteri terganggu, maka akan terjadi infark dinding apendiks yang disusul dengan terjadinya gangren. Keadaan ini disebut dengan apendisitis ganggrenosa. Jika dinding apendiks yang telah mengalami ganggren ini pecah, itu berarti apendisitis berada dalam keadaan perforasi. Sebenarnya tubuh juga melakukan usaha pertahanan untuk membatasi proses peradangan ini. Caranya adalah dengan menutup apendiks dengan omentum, dan usus halus, sehingga terbentuk massa periapendikuler yang secara salah dikenal dengan istilah infiltrat apendiks. Di dalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. Namun, jika tidak terbentuk abses, apendisitis akan sembuh dan massa periapendikuler akan menjadi tenang dan selanjutnya akan mengurai diri secara lambat. Pada anak-anak, dengan omentum yang lebih pendek, apendiks yang lebih panjang, dan dinding apendiks yang lebih tipis, serta daya tahan tubuh yang KODAM JAYA/MARET 2016
49
KESEHATAN masih kurang, memudahkan terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua, perforasi mudah terjadi karena adanya gangguan pembuluh darah. Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut. Jaringan ini menyebabkan terjadinya perlengketan dengan jaringan sekitarnya. Perlengketan tersebut dapat kembali menimbulkan keluhan pada perut kanan bawah. Pada suatu saat organ ini dapat mengalami peradangan kembali dan dinyatakan mengalami eksaserbasi.
MANIFESTASI KLINIK Gejala awal yang khas, yang merupakan gejala klasik apendisitis adalah nyeri samar (nyeri tumpul) di daerah epigastrium di sekitar umbilikus atau periumbilikus. Keluhan ini biasanya disertai dengan rasa mual, bahkan terkadang muntah, dan pada umumnya nafsu makan menurun. Kemudian dalam beberapa jam, nyeri akan beralih ke kuadran kanan bawah, ke titik Mc Burney. Di titik ini nyeri terasa lebih tajam dan jelas letaknya, sehingga merupakan nyeri somatik setempat. Namun terkadang, tidak dirasakan adanya nyeri di daerah epigastrium, tetapi terdapat konstipasi sehingga penderita merasa memerlukan obat pencahar. Tindakan ini dianggap berbahaya karena bisa mempermudah terjadinya perforasi. Terkadang apendisitis juga disertai dengan demam derajat rendah sekitar 37,5 -38,5 derajat celcius. Selain gejala klasik, ada beberapa gejala lain yang dapat timbul sebagai akibat dari apendisitis. Timbulnya gejala ini bergantung pada letak apendiks ketika meradang. Berikut gejala yang timbul tersebut. 1. Bila letak apendiks retrosekal retroperitoneal, yaitu di belakang sekum (terlindung oleh sekum), tanda nyeri perut kanan bawah tidak begitu jelas dan tidak ada tanda rangsangan peritoneal. Rasa nyeri lebih kearah perut kanan atau nyeri timbul pada saat melakukan gerakan seperti berjalan, bernapas dalam, batuk, dan mengedan. Nyeri ini timbul karena adanya kontraksi m.psoas mayor yang menegang dari dorsal. 2. Bila apendiks terletak di rongga pelvis Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada rektum, akan timbul gejala dan rangsangan sigmoid atau rektum, sehingga peristalsis meningkat, pengosongan rektum akan menjadi lebih cepat dan berulang-ulang (diare). Bila apendiks terletak di dekat atau menempel pada kandung kemih, dapat terjadi peningkatan frekuensi kemih, karena rangsangannya dindingnya. 50
KODAM JAYA/MARET 2016
Gejala apendisitis terkadang tidak jelas dan tidak khas, sehingga sulit dilakukan diagnosis, dan akibatnya apendisitis tidak ditangani tepat pada waktunya, sehingga biasanya baru diketahui setelah terjadi perforasi. Berikut beberapa keadaan dimana gejala apendisitis tidak jelas dan tidak khas. 1. Pada anak-anak Gejala awalnya sering hanya menangis dan tidak mau makan. Seringkali anak tidak bisa menjelaskan rasa nyerinya. Dan beberapa jam kemudian akan terjadi muntah- muntah dan anak menjadi lemah dan letargik. Karena ketidakjelasan gejala ini, sering apendisitis diketahui setelah perforasi. Begitupun pada bayi, 80-90 % apendisitis baru diketahui setelah terjadi perforasi. 2. Pada orang tua berusia lanjut Gejala sering samar-samar saja dan tidak khas, sehingga lebih dari separuh penderita baru dapat didiagnosis setelah terjadi perforasi. 3. Pada wanita Gejala apendisitis sering dikacaukan dengan adanya gangguan yang gejalanya serupa dengan apendisitis, yaitu mulai dari alat genital (proses ovulasi, menstruasi), radang panggul, atau penyakit kandungan lainnya. Pada wanita hamil dengan usia kehamilan trimester, gejala apendisitis berupa nyeri perut, mual, dan muntah, dikacaukan dengan gejala serupa yang biasa timbul pada kehamilan usia ini. Sedangkan pada kehamilan lanjut, sekum dan apendiks terdorong ke kraniolateral, sehingga keluhan tidak dirasakan di perut kanan bawah tetapi lebih ke regio lumbal kanan. juga akan terasa nyeri. Nyeri tekan perut kanan bawah merupakan kunci diagnosis dari apendisitis. Pada penekanan perut kiri bawah akan dirasakan nyeri pada perut kanan bawah. Ini disebut tanda Rovsing (Rovsing Sign). Dan apabila tekanan di perut kiri bawah dilepaskan juga akan terasa nyeri pada perut kanan bawah.Ini disebut tanda Blumberg (Blumberg Sign).
PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan Fisik
KESEHATAN · Inspeksi : pada apendisitis akut sering ditemukan adanya abdominal swelling, sehingga pada pemeriksaan jenis ini biasa ditemukan distensi perut. · Palpasi : pada daerah perut kanan bawah apabila ditekan akan terasa nyeri. Dan bila tekanan dilepas · Pemeriksaan colok dubur : pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis, untuk menentukan letak apendiks, apabila letaknya sulit diketahui. Jika saat dilakukan pemeriksaan ini dan terasa nyeri, maka kemungkinan apendiks yang meradang terletak didaerah pelvis. Pemeriksaan ini merupakan kunci diagnosis pada apendisitis pelvika. · Pemeriksaan uji psoas dan uji obturator : pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui letak apendiks yang meradang. Uji psoas dilakukan dengan rangsangan otot psoas lewat hiperektensi sendi panggul kanan atau fleksi aktif sendi panggul kanan, kemudian paha kanan ditahan. Bila appendiks yang meradang menempel di m. psoas mayor, maka tindakan tersebut akan menimbulkan nyeri. Sedangkan pada uji obturator dilakukan gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi terlentang. Bila apendiks yang meradang kontak dengan m.obturator internus yang merupakan dinding panggul kecil, maka tindakan ini akan menimbulkan nyeri. Pemeriksaan ini dilakukan pada apendisitis pelvika. 2. Pemeriksaan Penunjang · Laboratorium : terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan test protein reaktif (CRP). Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan jumlah leukosit antara10.000-20.000/ml (leukositosis) dan neutrofil diatas 75%, sedangkan pada CRP ditemukan jumlah serum yang meningkat. · Radiologi : terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan. Pada pemeriksaan ultrasonografi ditemukan bagian memanjang pada tempat yang terjadi inflamasi pada apendiks. Sedangkan pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan apendikalit serta perluasan dari apendiks yang mengalami inflamasi serta adanya pelebaran sekum.
DIAGNOSIS Meskipun pemeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti, diagnosis klinis apendisitis masih mungkin salah pada sekitar 15-20% kasus. Kesalahan diagnosis lebih sering terjadi pada perempuan dibanding lakilaki. Hal ini dapat disadari mengingat pada perempuan terutama yang masih muda sering mengalami gangguan yang mirip apendisitis. Keluhan itu berasal
dari genitalia interna karena ovulasi, menstruasi, radang di pelvis, atau penyakit ginekologik lain.Untuk menurunkan angka kesalahan diagnosis apendisitis meragukan, sebaiknya dilakukan observasi penderita di rumah sakit dengan pengamatan setiap 1-2 jam. Foto barium kurang dapat dipercaya. Ultrasonografi dan laparoskopi bisa meningkatkan akurasi diagnosis pada kasus yang meragukan.
TATA LAKSANA Bila dari hasil diagnosis positif apendisitis akut, maka tindakan yang paling tepat adalah segera dilakukan apendiktomi. Apendektomi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu cara terbuka dan cara laparoskopi. Apabila apendisitis baru diketahui setelah terbentuk massa periapendikuler, maka tindakan yang pertama kali harus dilakukan adalah pemberian/terapi antibiotik kombinasi terhadap penderita. Antibiotik ini merupakan antibiotik yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. Setelah gejala membaik, yaitu sekitar 6-8 minggu, barulah apendektomi dapat dilakukan. Jika gejala berlanjut, yang ditandai dengan terbentuknya abses, maka dianjurkan melakukan drainase dan sekitar 6-8 minggu kemudian dilakukan apendisektomi. Namun, apabila ternyata tidak ada keluhan atau gejala apapun dan pemeriksaan klinis serta pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan tanda radang atau abses setelah dilakukan terapi antibiotik, maka dapat dipertimbangkan untuk membatalkan tindakan bedah.
KODAM JAYA/MARET 2016
51
TEKNOLOGI
Mengenal Panser Anoa Pindad
P
ANSER APS-2 (6X6) ANOA PINDAD, Panser APS-2 Anoa adalah panser kelas ringan buatan P.T. Pindad yang mempunyai kemampuan manufer yang cocok untuk digunakan negara Indonesia yang memiliki karakter medan serta jalan yang kecil dan sempit. Untuk mengenal lebih dekat, berikut adalah beberapa fitur yang dimiliki oleh Panser APS-2 Anoa berkapasitas 13 personel (1 Komandan, 1 pengemudi, 1 penembak dan 10 penumpang) dengan data sebagai berikut:
a. Pintu belakang Rampdoor. Pintu belakang dengan model rampdoor untuk sarana pembukaan cepat, keuntungannya pada saat ramp sudah terbuka, maka proses naik/turun awak/personel akan lebih mudah dan cepat namun pembukaan/ penutupan Ramp relative lambat karena menggunakan system hidrolik, pada panel depan dilengkapi LCD CCTV yang berfungsi untuk melihat keadaan belakang dalam mengendalikan penutupan rampdoor. Panser ini juga dilengkapi dengan pintu dan lubang pelolosan yang berjumlah 13 buah yang berfungsi sebagai jalan penyelamatan personel apabila terjadi hal-hal darurat pada panser. 52
KODAM JAYA/MARET 2016
b. Persenjataan. Versi angkut Personel (APC) dapat dilengkapi dengan persenjataan pertahanan diri dari serangan, senjata meliputi: 1) Sebuah senapan mesin berat SMB kaliber 7,62 mm atau 7,5 mm yang dipasang pada copula yang berputar. 2) Sebuah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm yang terpasang pada copula yang berputar. 3) Sebagai tambahan persenjataan dasar APC dilengkapi dengan 2 set (1 set=3 pod) smoke grenade pot yang ditempatkan masing–masing di sisi kanan, kiri, pintu depan.
TEKNOLOGI
4) Sebuah senjata AGL 40 mm pada copula. 5) Pelempar granat asap. Desain tabung pelontar granat asap dapat disusun segaris dengan pengaturan sudut gerak atas bawah dan arah sebaran terpasang pada body hull kendaraan dengan posisi 3 kanan di belakang atas pintu pengemudi dan 3 kiri di belakang atas pintu Komandan Kendaraan. c. Sabuk pengaman. Sabuk pengaman terdapat pada setiap kursi penumpang, terdapat 10 sabuk pengaman pada seluruh kursi penumpang APS 6 x 6. Perlengkapan ini sebagai fasilitas pengamanan bagi personel. d. Ban. Menggunakan ban merk Continental, ukuran 1400 x R 20 (Onroad and Offroad type Tubbeless) Runflate (sekat karet pejal di dalam) yang mempunyai kemampuan untuk meloloskan diri/escape selama 2 jam apabila ban kemps karena kena paku atau tertembak lawan dan masih mampu menempuh jarak sejauh 80 Km dari tempat kejadian. e. Sistem Rem. Panser 6 x 6 Pindad pada brake system menggunakan hydraulic pneumatic yaitu system udara mendorong minyak sehingga tekanan/injakan pada pedal rem lebih ringan tetapi menghasilkan tekanan/cengkeraman pada roda lebih kuat dan dilengkapi dengan hand brake yang bekerja juga secara pneumatic mekanik yang dapat menghentikan kendaraan dijalan tanjakan dan turunan terutama pada saat parkir. f. Exhaust Brake Retarder. Panser 6 x 6 Pindad ini dilengkapi dengan exhaust brake retarder yaitu system pengereman pada mesin dan transmisi untuk membantu pengereman pada pedal kaki sehingga kendaraan berhenti dengan lembut dan tidak mengejut pada saat di rem dan penumpang terasa nyaman.
g. Sistem Kemudi. Sistim kemudi menggunakan power steering yaitu hydraulic pada house steer untuk meringankan kemudi saat digerakkan belok kekiri maupun kekanan. h. Winch. Winch electric yang dipasang pada bagian depan kiri kendaraan di depan jok Komandan Kendaraan, Winch elektrik menggunakan remote control yang mudah pengoperasiannya, dengan adanya Winch sehingga dapat membantu/ mengatasikesulitan/trouble pada saat kendaraan selip atau dimedan offroad. i. Copulla. Copula yaitu dudukan Senjata Mesin Berat (SMB) yang bias bergerak berputar (Azimuth) dan gerak atas bawah (Elevasi) serta dapat membidik dan membendung serangan lawan. j. SpesifikasiPanser APS-2 Anoa: 1) Mesin : Diesel Engine (Renault Truck Dxi7, Euro 3, 320 HP) 2) Penggerak : 6 rodasimetris 3) Warna cat : Loreng 4) Dimensi : P x L x T (6×2,5×2,5) 5) Transmisi : Otomatis (ZF 6 HP 502), Torque conventer with lockup clutch 6) Jml percepatan : 6 maju 1 mundur 7) Kecepatan : 90 km/jam 8) Radius putar : 10 m 9) Daya tanjak : 60% (31°) 10) Kemiringan : 30% (17°) 11) Jarak tempuh : 600 km 12) Body : monocoque, plat baja tahan peluru (tebal 8-10 mm) 13) Suspensi : Independen.
KODAM JAYA/MARET 2016
53
TEKNOLOGI
HUBDAM JAYA/JAYAKARTA Sukses Mendukung KTT Luar Biasa OKI Tahun 2016 Kapten Chb Sigit Nugroho, M.Si.
O
rganisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25 September 1969, dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi manusia. Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam, khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antar negara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika. Sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan pada masalah politik, terutama masalah Palestina, dalam perkembangannya OKI menjelma sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerja sama di berbagai bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar negara-negara muslim di seluruh dunia. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-5 pada tahun 2016 diselenggarakan di Jakarta dengan diikuti sebanyak 57 kepala negara dan pemerintahan serta melibatkan dua organisasi internasional, kegiatan ini dinyatakan sukses pelaksanaannya oleh Presiden Republik Indonesia bapak Ir. Joko Widodo. Kodam Jaya/Jayakarta selaku satuan komando kewilayahan yang secara langsung bertanggung jawab didalam pengamanan ibu kota khususnya pengamanan VVIP memiliki peran yang cukup penting didalam mensukseskan kegiatan KTT luar biasa OKI ke-5 tahun 2016. Hal ini termaktub didalam tugas-tugas pokok Kodam Jaya di point ke enam yang berisi tentang penyelenggaraan pengamanan instalasi obyek vital TNI dan non TNI, Kegiatan Kenegaraan, keamanan 54
KODAM JAYA/MARET 2016
fisik Pejabat Penting Negara/VIP dan Tamu Negara, serta Pejabat Perwakilan Negara sahabat yang berada di wilayah Kodam Jaya/Jayakarta berdasarkan petunjuk serta kebijakan panglima TNI. Tidak ketinggalan peran Hubdam Jaya/Jayakarta sebagai satuan perhubungan tingkat Kodam yang menjamin kelancaran komunikasi selama kegiatan berlangsung baik itu dijajaran komando maupun satuan bawah. KTT OKI berlangsung selama dua hari yang dimulai pada tanggal 6 maret hingga tanggal 7 maret 2016, namun persiapan yang dilakukan oleh Hubdam Jaya jauh hari sebelum hari “H” tepatnya sekitar satu bulan untuk persiapan dan pengecekan saran dan prasarana komunikasi. Pada even tersebut Hubdam Jaya tidak saja menyiapkan sistem komunikasi yang handal namun mempersiapkan pula pemantauan situasi di JCC (Jakarta Convention Center) melalui CCTV (Close Circuit Television) yang dapat dipantau secara online melalui jaringan internet. Pemasangan CCTV cukup membantu kelancaran pengamanan di JCC, selain memudahkan dalam memantau situasi di seputaran wilayah JCC membantu pula pihak-pihak terkait apabila terjadi perubahan-perubahan situasi yang tidak diharapkan. Dukungan komunikasi yang diupayakan oleh Hubdam Jaya/Jayakarta menggunakan radio Icom digital, Tetra GSM dan Hytera digital. Dalam penyelenggaraan komunikasi kelompok komando memanfaatkan radio komunikasi Tetra GSM sebagai alat komunikasi utama dan Icom digital sebagai alat komunikasi cadangan sedangkan komunikasi untuk jajaran pendukung menggunakan Hytera digital sebagai alat komunikasi utama dan Icom digital sebagai alat komunikasi cadangan. Penyelenggaraan komunikasi harus mampu mendukung dan handal di sepanjang perjalanan pejemputan kepala negara dan pemerintahan peserta KTT OKI tahun 2016 hingga tempat peristirahatan (hotel). Terdapat dua rute penjemputan, yang pertama melalui rute bandara Soekarno Hatta – Tol Sedyatmoko – Tol dalam kota – hotel/tempat peristirahatan – kemudain ke JJC guna melaksanakan sidang, sedangkan rute kedua dimulai
TEKNOLOGI
jajaran pendukung acara KTT OKI tahun 2016. Radio Hytera digital dan radio GSM Tetra cukup membantu didalam pelaksanaan KTT OKI, suara yang jernih dan jangkauan yang luas menyebabkan optimalisasi radio dapat tercapai. SWR (Standing Wave Ratio) yang cukup baik sekitar 1 hingga 1,2 menyebabkan distribusi power ke antene dapat menghasilkan gain sebesar 50 watt rata-rata pada setiap repeater. Sepanjang rute mulai dari bandara Soekarno Hatta hingga bandara Halim Perdana Kusuma sudah dapat terlayani repeater dengan baik, hasilnya tidak lagi terdapat area blank spot yang dapat menghambat optimalisasi pengamanan disepanjang rute tersebut.
dari bandara Halim Perdana Kusuma – Cawang – Jl. MT. Haryono – hotel/tempat peristirahatan – kemudian ke JCC. Guna mendukung kelancaran komunikasi Hubdam Jaya menempatkan repeater ditempat-tempat strategis guna optimalisasi jangkauan komunikasi diantaranya Gedung Basarnas Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Mall Session City, Mall aman Anggrek, Mall Gajah Mada, Sultan Residence, Gedung BUMN dan Patria Park Residence. Komunikasi radio digital yang digunakan oleh hubdam Jaya/Jayakarta memiliki keunggulan dibandingkan dengan komunikasi radio analog, salah satu keunggulan yang menonjol adalah komunikasi digital terbebas dari spleteran (penumpukan frekuensi). Komunikasi radio digital sangat cocok diterapkan di kota besar seperti Jakarta mengingat penggunaan frekuensi sudah sangat padat yang berakibat sangat sulit mencari frekuensi yang benar-benar terbebas dari spleteran. Optimalisasi penggunaan radio Icom yang dimiliki oleh Hubdam Jaya/Jayakarta merupakan hal mutlak yang harus dilakukan didalam mendukung kegiatan KTT OKI tahun 2016, walaupun pada kenyataanya masih terdapat area blank spot yang belum dapat ditangani mengingat keterbatasan alat dan biaya. Guna mengatasi hal tersebut, Hubdam jaya bekerja sama dengan rekanan untuk meminjam radio digital Hytera dan radio GSM Tetra guna mendukung area komunikasi yang masih mengalami blank spot. Sebanyak 150 buah radio Hytera dipinjamkan kepada Hubdam Jaya untuk selanjut didistribusikan kepada
Masih berhubungan dengan dukungan komunikasi, Hubdam Jaya juga menyiapkan operator guna melayani check point rute. Sebanyak 70 orang anggota Hubdam Jaya menjadi operator check point rute, hal ini bertujuan untuk optimalisasi pelaporan check point yang cepat, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Penyediaan personel melibatkan unsur-unsur satuan perhubungan dibawah jajaran Hubdam Jaya/Jayakarta, diantaranya Detasemen Perhubungan Kodam Jaya/Jayakarta, Detasemen Perhubungan Korem 051/WKT, dan Detasemen Perhubungan Korem 052/WKR. Personelpersonel yang ditunjuk untuk menjadi operator di check point yang telah ditentukan memasuki kedudukan pada H-1 hingga H+1 pelaksanaan KTT OKI tahun 2016. Tugas dari masing-masing operator KODAM JAYA/MARET 2016
55
TEKNOLOGI
adalah melaporkan pergerakan kepala negara dan pemerintahan baik itu pada saat datang pada acara KTT OKI tahun 2016 hingga pergi meninggalkan tanah air usai pelaksanaan acara KTT. Tugas operator di check point tidaklah mudah, mereka harus stand by selama 1 X 24 jam didalam memberikan informasi yang akurat dari tempat yang telah ditentukan. Informasi ini sangat penting dikaitkan dengan keamanan dan posisi tamu negara, sehingga wajar apabila langsung dipantau oleh Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, tidak jarang Asops bertanya secara langsung kepada operator check point tentang kedudukan nyatanya dan kondisi lalu lintas yang terpantau.
RIG Hytera, RIG ICom, Telephon, Wifi Speedy, dan Televisi LED dengan fasilitas Indi Home. Untuk posko utama dimana didalamnya digunakan sebagai ruang rapat unsur pimpinan disediakan video conference yang tersambung dengan jalur Mabesad dan Mabes TNI sehingga sewaktu-waktu Panglima TNI ingin memberikan instruksi kepada unsur komando bawah dapat dilakukan melalui video conference. Didalam posko utama dipasang juga monitoring CCTV yang memonitor kegiatan di JCC dengan menggunakan televisi LED 60 Inchi, pemasangan ini bertujuan agar unsur pimpinan mudah dalam memantau situasi yang terjadi diseputaran JCC.
Pada pelaksanaan KTT OKI tahun 2016, Hubdam Jaya/Jayakarta menunjukan kemampuannya sebagai mata dan telinga Kodam Jaya/Jayakarta yaitu dengan memasang CCTV (Close Circuit Television) diseputaran gedung berlangsungnya KTT OKI tahun 2016. CCTV yang dipasang tidak hanya dapat dipantau di posko pengamanan KKT OKI namun juga dapat dilihat melalui jaringan internet, sehingga hasil pemantauan CCTV benar-benar real time dan dapat dipantau disemua tempat yang memiliki jaringan internet. Sebanyak 8 buah kamera CCTV yang terpasang mulai pintu masuk areal JCC (Jakarta Convention Center) hingga pintu keluar, pemasangan ini bertujuan untuk pengamanan di sekitaran gedung JCC terhadap segala aktifitas yang dapat mengganggu jalannya KTT OKI tahun 2016. CCTV yang telah terpasang diakses juga oleh Direktorat Perhubungan Angkatan Darat dalam rangka memonitoring dan turut mensukseskan pelaksanaan KTT OKI tahun 2016.
Keberhasilan tugas yang diemban oleh Hubdam Jaya/Jayakarta mendapat apresiasi positif Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Teddy Lhaksamana selaku Pangkoops Pengamanan KTT Luar Biasa OKI tahun 2016. Dalam press release nya Pangdam mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala daya dan upaya seluruh unsur Kodam Jaya sehingga pelaksanaan KTT OKI 2016 dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Tugas lain dari Hubdam Jaya/Jayakarta adalah menyiapkan posko pengendalian keamanan KTT luar biasa OKI tahun 2016 tingkat Kodam Jaya/Jayakrta, adapun fasilitas yang disediakan dalam posko berupa 56
KODAM JAYA/MARET 2016
Penghargaan dan apresiasi positif atas kinerja Hubdam Jaya patut disyukuri dan menjadi kebanggaan agar kedepan kinerja dan pengabdian yang dilakukan oleh Hubdam Jaya dapat terus ditumbuhkan dan prinsip pantang menyerah dapat terus dikobarkan. Semboyan “Cigra Apta Nirbaya” merupakan sesanti yang perlu dipedomani oleh setiap insan Hubdam Jaya sehingga dapat berbuat lebih baik dan optimal pada alat dan peralatan yang dimiliki dimana pada akhirnya akan mampu mendukung suksesnya tugastugas Kodam Jaya/Jayakarta mendatang yang pasti jauh lebih berat.
GALERI PERISTIWA
KTT LB OKI KE-5 Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Pangdam Jaya/Jayakarta selaku Pangops Satgas Pam KTT LB OKI ke-5 tahun 2016, sedang memeriksa kelengkapan persenjataan yang dipergunakan prajurit TNI dalam kesiapan dan kesiapsiagaan pengamanan para delegasi luar dan para Kepala Negara peserta Konferensi.
Pengecekan Panglima
TNI
personel, Jenderal
Gatot
Nurmantyo didampingi Pangdam Jaya/Jayakarta
selaku
Pangops
Satgas Pam KT TLB OKI, tampak prajurit Batalyon Detasemen Rudal 003/Dam Jaya siap mengamankan KTT.
Apel
gelar
pasukan
satgaspamwil-1 dalam rangka KTT LB OKI ke-5 tahun 2016 di lapangan Jayakarta Kodam Jaya, Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo, S.IP. mengecek pasukan bermotor Kodam Jaya yang tergabung dalam Tontaikam Brigif -1 Pengaman Ibukota/ Jaya Sakti. KODAM JAYA/MARET 2016
57
GALERI PERISTIWA
Prajurit Yonmek 201/JY, bergegas hendak mengambil perlengkapan, kesiap siagaan prajurit sangatlah dibutuhkan untuk kesuksesan tugastugas Pam VVIP.
Prajurit Yonkav 9/BU sedang berkomunikasi memberitahukan kepada pengunjung yang hendak masuk melalui Pintu 1 Istora, dijelaskan pintu tidak dapat dilalui selama pelaksanaan KTT LB OKI ke-5.
Prajurit Yonkav 9/BU, membantu menyeberangkan pejalan kaki yang akan menuju kearah tujuan.
58
KODAM JAYA/MARET 2016
GALERI PERISTIWA
Dalam kesibukan bertugas mengamankan KTT LB OKI prajurit tetap melaksanakan sholat secara bergantian.
Pomdam Jaya dan Ditlantas PMJ Atur Route KTT OKI
P
enyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI ke-5 tahun 2016 yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), membuat konsentrasi pengamanan route menjadi ekstra ketat. Seperti itulah protokoler yang diperlihatkan, nampak anggota Pomdam Jaya dan Ditlantas Polda Metro Jaya saling melakukan koordinasi dan bersinergis untuk mengatur route perjalanan para delegasi dan peserta KTT LB OKI. Hal ini dilakukan agar para peserta dan tamu-tamu undangan merasa nyaman.
KTT LB OKI ke-5 yang dilaksanakan selama dua hari, hingga tanggal 7 Maret 2016, dituntut kerjasama yang solid antara prajurit Pomdam Jaya (Polisi Militer) dengan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya dalam pengamanan route. Nampak anggota Polisi Militer Kodam Jaya sedang menjaga route yang akan dilewati tamu VIP/VVIP bersama petugas dari Ditlantas Polda Metro Jaya, demi suksesnya pelaksanaan KTT OKI ke-5 tahun 2016.
KODAM JAYA/MARET 2016
59
RENUNGAN
Selfie, Berujung Perbuatan Takabur, Riya dan Sedikitnya Ujub
S
elfie kini sudah menjadi gaya hidup atau trend bagi umat manusia di dunia, karena tidak lengkap rasanya jika melakukan aktivitas ke daerah/negara lain tanpa melakukan selfie. Demam selfie kini juga melanda siapa saja, termasuk para Muslimah begitu juga dikalangan kehidupan prajurit dan PNS Kodam Jaya/Jayakarta serta keluarganya. Tidak jarang selfie diunggah di sosial media sehingga bisa dilihat banyak orang. Lalu, bagaimana sebenarnya hukum selfie? Berfoto, baik Muslim maupun Muslimah, adalah perkara muamalah yang hukum asalnya boleh. Kaidah fikih menyebutkan, al-Aslu fil mu’amalah al-ibahah hatta yadullad dalilu ‘ala at-tahrim (asal hukum mu’amalah adalah boleh sampai ada dalil yang, mengharamkannya). Namun saat ini selfie tidak bisa pula dipungkiri, karena tuntutan zaman modern dan kebutuhan umat manusia akan foto sangat tinggi, seperti urgensi foto pada surat kabar, investigasi atau bahan bukti pihak kepolisian dan pengadilan, dokumentasi dan pencatatan sipil warga negara, serta hal-hal penting lainnya. 60
KODAM JAYA/MARET 2016
Semuanya itu mutlak membutuhkan foto sebagai alat dokumentasi, persoalan riya dan ujub adalah persoalan hati. Seseorang tidak bisa menilai foto orang lain apakah didasarkan riya atau kembali kepada si pemilik foto. Hanya dia dan Allah SWT saja yang lebih mengetahui tujuan dan niat dari foto selfienya, selama tidak ada niat atau tujuan yang mengarah pada perbuatan ujub, tentu saja selfie tidak bisa pula diharamkan. Persoalan selfie mengikut pada hukum asal dari foto itu sendiri, yakni mubah. Jika dikatakan halal maupun haram dari hukum asal tersebut bergantung dari tujuan dan niat dari si mukalaf (pelaku selfi). Ibaratnya, mubah menggunakan telepon seluler. Akan tetapi jika digunakan untuk berkomunikasi, hukumnya boleh. Jika digunakan untuk berdakwah, hukumnya (sunah), bahkan wajib. Namun, jika digunakan untuk menipu, menghina, atau melecehkan orang, hukumnya haram. Selfie juga masuk dalam kategori seperti itu. Jadi, tidak mustahil selfie bisa menjadi sunah,
RENUNGAN
contohnya, seorang anak yang merantau atau sedang menempuh pendidikan di daerah/negara lain sehingga jauh kehadirannya dari orang tua. Untuk mengobati kerinduan tersebut, si anak selfie di daerah perantauan dan mengirimkannya kepada orang tuanya. Bisa saja hal ini dihukumi sunah dan berpahala karena si anak telah melakukan kebaikan dengan selfie. Apabila kita berfoto selfie lalu mengunggah di media sosial, lalu berharap orangnyas berkeinginan untuk di-Comen, di-Like, di-View atau apalah, bahkan kita merasa senang ketika mendapatkan apresiasi, lalu berselfie ria dengan alasan ingin mengunggahnya sehingga jadi semisal selebriti/Artis, maka kita secara tidak langsung masuk ke dalam perangkap RIYA. Apabila kita berfoto selfie, lalu dengannya kita membanding-bandingkan dengan orang lainnya, merasa lebih baik dari yang lain karenanya, merasa lebih hebat karenanya, jatuhlah kita pada hal yang paling buruk yaitu TAKABUR, contohnya selfie yang diunggah ke media sosial dengan tujuan riya, takabur atau pamer karena telah melakukan kebaikan. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk Sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya di
hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali.” (QS an-Nisa’ [4]: 142) dan dari Ibnu Umar radliyalllahu anhuma bahwasanya Rosulullah SAW bersabda, “Adapun tiga hal yang membinasakan itu adalah kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujub (kekaguman) seseorang terhadap dirinya sendiri”. (HR ath-Thabrani di dalam al-Awsath). Selfie memang lebih banyak digandrungi kaum hawa khususnya, bagi ibu-ibu dan tidak ketinggalan juga bapak-bapaknya yang ingin berselfie-ria, dipesankan untuk menjaga adabadab Islami ketika berfoto. Misalnya, menutup aurat secara sempurna dan memastikan tidak ada aurat yang tersingkap/terbuka. Di samping menjaga akhlak dan sikap dengan baik, Muslimah dipesankan untuk tidak meniru pose-pose wanita jahiliyah sehingga berpotensi membangkitkan keinginan orang-orang jahat untuk berbuat negatif. Bagi Muslimah yang ingin mengunggah foto-fotonya ke internet juga perlu berhatihatian. Perlu diwaspadai para Muslimah agar tidak sembarangan mengumbar foto-fotonya di media sosial. Mengingat banyaknya pihak tidak bertanggung jawab memakai foto-foto wanita untuk tujuan negatif. Bisa juga orang yang memiliki penyakit hati akan membawa dampak buruk bagi si pemilik foto.
CONTOH SELFIE YANG TIDAK BOLEH SHARE/UP LOAD
KODAM JAYA/MARET 2016
61
PRESTASI
Tiga Srikandi KODAM JAYA JUARA MENEMBAK PISTOL
M
enjadi prajurit yang berprestasi tidaklah mudah, bahkan dari prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang menyandang sebagai atlet petembak pistol. Bagi ketiga Srikandi Kodam Jaya/Jayakarta yaitu Serka (K) Feni Maliana (Bintara Bekangdam Jaya), Serka (K) Rining Wardani (Staf Tuud Bekangdam Jaya) dan Sertu (K) Suspa Murtiana Nugraha (Batimin Kasdam Jaya). Ketiganya telah menorehkan prestasi sebagai juara lll lomba menembak pistol beregu putri martch 7 stage 3 Kasad Cup baru-baru ini di Madivif 1 Kostrad Cilodong. Capaian prestasi ini tidak terlepas dari latihan yang maksimal, disiplin yang tinggi dan tidak kenal lelah, saat mengikuti Training Camp (TC) selama 3 bulan. Motivasi berlatih ketiga Srikandi Kodam Jaya dan yang lainnya, didukung oleh Komandan Resimen Arhanud 1/Falatehan Kolonel Arh I Made Kusuma D.G dan Kasbrig-1 PIK/JS Letkol Inf Edwin Sumantha. Kedua pejabat Kodam Jaya ini menghadirkan motivator sekaligus instruktur yaitu Tjahjadi Lukiman bersama tim diantaranya William dan Hardy Sasmita 62
KODAM JAYA/MARET 2016
memberikan pencerahan kepada para atlet petembak Kodam Jaya/Jayakarta. Perlombaan menembak Piala Kasad Cup, merupakan program tahunan TNI Angkatan Darat, bertujuan untuk mengoptimalkan pembinaan para petembak yang handal. Proses penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Komando Utama, lomba tembak ini sebagai ajang kaderisasi untuk mempersiapkan para petembak berbakat dalam menghadapi lomba, baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Melalui pembinaan yang terencana, teratur, terarah dan berkelanjutan, diharapkan dapat meraih prestasi yang tinggi dalam berbagai event penting di masa yang akan datang. Petembak putri Kodam Jaya ini melakukan Training Camp (TC) di lapangan tembak 600 Divif-l Kostrad Cilodong selama 3 bulan. Lomba menembak ini dilaksanakan selama 7 hari belum lama ini yang diikuti para petembak dari seluruh jajaran TNI AD. Pada lomba kali ini diselenggarakan 7 materi yakni; menembak
PRESTASI
Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, W.K. berikan penghargaan kepada tiga Srikandi di Lapangan Jayakarta Makodam Jaya
pistol eksekutif untuk Pati, tembak tepat 20 m, tembak cepat 20 m dan menembak dengan senapan jarak 100 m (sikap tiarap, duduk lalu jongkok dan berdiri). Materi kedua menembak pistol untuk Perwira kaliber 9 mm meliputi materi tembak tepat 20 m dan tembak cepat 20 m. Materi ketiga menembak pistol putra kaliber 9 mm dengan empat materi meliputi; tembak tepat 25 m, tembak reaksi dan cepat 50 m, 25 m, 15 m, 10 m dan 5 m, tembak gerak dan cepat 25 m, 30 m, 20 m dan 15 m, tembak plat baja jarak 20 m. Materi keempat menembak pistol putri 5,56 mm meliputi lomba tembak tepat 20 m, tembak reaksi dan tepat 15 m, tembak gerak cepat 40, 25, 20, 15, dan 10 m serta lomba menembak plat baja jarak 20 m. Pada materi kelima menembak senapan laras panjang dengan senjata kaliber 5,56 mm. Ada lima materi yang dilombakan, pertama tembak tepat dan cepat jarak 300, 200, 100 m dan kembali ke 200 m, kedua tembak cepat rubah arah dan tembak gerak jarak 400, 300, 200, 100 dan 50 m, ketiga menembak dibalik perlindungan jarak 300, 200 dan 100 m, keempat tembak serangan rege jarak 500, 400, 300 dan 200 m dan kelima tembak plat baja jarak 200 m. Sedangkan materi keenam menembak senapan laras pendek (Karaben) dengan senapan kaliber 5,56 mm meliputi lima materi yaitu, tembak cepat jarak 100, 75, 50, 25 m, tembak gerak jarak 100,75, 50, 25 m, tembak sasaran bergerak 75, 50, 25 m, tembak serangan jarak 100, 75, 50, 25 m
dan tembak plat baja 100 m dan Materi lomba tembak terakhir atau ketujuh dengan senapan otomatis kaliber 7,62 mm meliputi tembak tepat jarak 500 dan 400 m, tembak cepat jarak 300 dan 200 m dan tembak plat baja 300 m. Pada nomor menembak pistol beregu putri Match 7 Stage 3, ketiga atlet putri Kodam Jaya dapat dikatakan telah memberikan motivator bagi prajurit Kodam Jaya lainnya, karena berhasil meraih juara III pada Kejuaraan Kasad Cup. Pada acara pembukaan lomba, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menyampaikan dalam amanatnya, Kasad berharap kepada para petembak dapat menjunjung sportifitas tinggi dan kedepankan profesionalitas, agar terciptanya atmosfir perlombaan yang sehat. Sementara itu, Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Teddy Lhaksmana W.K. memberikan motivasi dan semangat kepada para peserta petembak Kodam Jaya/ Jayakarta, “Yakinkan dirimu bisa, fokus kepada pertandingan ini dan jadilah kebanggan Kodam Jaya”, demikian tegas Pangdam. Selanjutnya, dikatakan menembak merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap Prajurit TNI AD tanpa terkecuali, setiap Prajurit harus dapat tampil dengan kemampuan terbaiknya, sehingga mencerminkan Prajurit Kodam Jaya yang profesional. KODAM JAYA/MARET 2016
63
SERBA-SERBI
64
KODAM JAYA/MARET 2016
SERBA - SERBI
KODAM JAYA/MARET 2016
65
SERBA-SERBI
66
KODAM JAYA/MARET 2016
SERBA - SERBI
MEDIA SOSIAL
MENGUBAH WAJAH DUNIA
Penggunaan media sosial (medsos) oleh prajurit TNI dan keluarganya, sedikit banyak telah membantu meningkatkan pemahaman masyarakat dunia tentang TNI. Pada saat yang sama, pemanfaatan medsos oleh prajurit TNI juga dapat meningkatkan kepekaan, kepedulian dan wawasan prajurit terhadap perkembangan dan dinamika situasi di seantero dunia. Namun karena sifatnya yang terbuka dan merupakan ruang publik yang mudah diakses siapa saja, jika tidak dilakukan dengan benar, cermat dan waspada, penggunaan medsos juga dapat membawa hal buruk, bahkan membahayakan bagi diri pribadi maupun satuan. Tidak ada larangan penggunaan medsos oleh prajurit dan keluarganya. Tetapi pastikan pemanfaatan medsos membawa manfaat positif dan konstruktif bagi kita semua.
PERMASALAHANNYA BUKAN KENAPA DAN BAGAIMANA KITA MENGGUNAKAN MEDSOS TETAPI BAGAIMANA KITA MEMANFAATKAN MEDSOS SECARA TEPAT DAN BIJAK
Panduan berikut ini menuntun setiap prajurit militer dan keluarganya tentang bagaimana berperilaku di Medsos sehingga tidak bertentangan dengan norma dan aturan kedinasan.
Pengamanan Terhadap Akun Pribadi Anda
!
Berpikirlah tentang siapa saja yang bisa membaca akun Medsos anda. Pengaturan pengamanan akun pribadi anda dapat disesuaikan dan diaplikasikan ke semua jenis jaringan Medsos. Jangan sekali-kali mem-posting (menyertakan) data pribadi yang sifatnya rahasia seperti alamat, nomor telepon, nomor rekening bank dsb. Hal ini dapat memicu anda, teman dan keluarga menjadi target tindak kejahatan. Tanpa mengatur sistem pengamanan yang tepat, seluruh hal yang anda posting dapat dikonsumsi oleh siapa saja, mulai dari sahabat bahkan hingga teroris. Untuk informasi tentang pengaturan sistem keamanan pada berbagai jaringan medsos dapat dilihat pada link : http//:www.tniad.mil.id/…..
Perilaku yang diperbolehkan dalam penggunaan Medsos Semua personel di lingkungan TNI harus tetap berpedoman pada nilai-nilai dasar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Kita harus senantiasa setia kepada NKRI dan menjaga rahasia tentara sekeras-kerasnya. Pada saat offline (tidak terkoneksi dengan internet) atau online (terkoneksi internet), ketika berdinas maupun tidak, dimanapun dan kapanpun kita hendaknya bertindak sesuai norma hukum, benar dan profesional. Pastikan anda selalu menggunakan bahasa yang santun sesuai norma kepantasan sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya.
PENEKANAN Banyak hal yang bisa anda share (berbagi) di Media Sosial, tetapi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Berhati-hatilah terhadap siapa saja yang dapat membaca akun pribadi anda. Apakah sudah diatur menjadi ‘personal’? Apakah isinya sudah layak? dsb. Bersikaplah sopan, konstruktif dan jujur serta tunjukanlah rasa hormat kepada institusi/satuan tempat anda bekerja. Pahami secara benar perbedaan antara fakta dan opini. Rujuk kepada saluran resmi atau staf penerangan tentang hal yang bersifat formal. Lindungilah privasi keluarga atau rekan sebagaimana anda melindungi privasi diri anda sendiri. Kualitas jauh lebih penting dari kuantitas. Artikel pendek tapi berkualitas jauh lebih baik daripada artikel panjang tetapi tidak bermakna. Patuhi kebijakan dan aturan yang ditetapkan oleh institusi/satuan anda.
Selalu meminta izin/persetujuan Dansatminkal bila anda mengunggah: Hal yang berkaitan dengan operasi atau gelar pasukan. Sesuatu yang menyatakan tentang opini anda terhadap bidang Pertahanan atau Militer. Hal yang menimbulkan kesalah pengertian terhadap institusi/satuan maupun institusi/satuan lain. Hal yang berkaitan dengan politik, sesuatu yang kontroversial, sensitif maupun berbau SARA.
Penggunaan Sosial Media
Sebagai Pribadi
Dalam relasi dan komunikasi pribadi sekalipun, serta apapun konteksnya, anda adalah bagian dari intitusi pertahanan/kemiliteran. Maka. ketika anda mengunggah foto pribadi, keluarga dan atau rekan yang mengenakan pakaian dinas dan atau atribut yang menunjukan kesatuan dimana anda berdinas (melalui, badge, pangkat atau logo yang tertera pada pakaian dinas anda atau pakaian seragam Persit KCK), hal ini secara jelas menunjukkan bahwa anda adalah anggota TNI AD atau keluarga TNI AD. Setiap orang yang membaca akun anda akan dengan mudah mengaitkan yang anda tulis dengan institusi atau satuan anda, sekalipun tulisan tersebut adalah pendapat pribadi. Rekan, teman dan keluarga anda sedikit banyak juga mudah dikaitkan dengan keberadaan anda sebagai anggota satuan atau institusi. Beri edukasi kepada mereka tentang resiko mengunggah informasi-informasi yang sifatnya rahasia.
Sebagai Profesional
Dalam dunia Medsos, apa yang anda posting mengacu pada instansi resmi atau satuan dimana anda bertugas. Tidak menutup kemungkinan anda mengunggah sesuatu yang dianggap mengatasnamakan satuan atau institusi militer. Pastikan semua materi yang akan diunggah sudah sesuai ketentuan dan sejalan dengan tujuan/sasaran satuan anda sebelum menjadi catatan publik. Sudah menjadi jati diri setiap prajurit bahwa anda adalah perwakilan serta duta institusi militer di setiap jenis saluran media sosial. Ketika anda mem-posting secara pribadi tentang institusi militer, tetap membutuhkan perijinan secara resmi dari institusi/satuan. Oleh karena itu, laksanakan konsultasi kepada komandan satuan maupun staf penerangan setempat tentang apa saja yang boleh anda share (menyebarkan) ke ruang publik.
LARANGAN
Dilarang melanggar aturan Pengamanan Berita, Kegiatan maupun Pengamanan Material dengan mengumbar informasi yang bersifat sensitif yang diperoleh dari satuan/institusi militer. Dilarang mengecam atau mendiskreditkan Institusi Pertahanan/ militer, termasuk men-share informasi yang bersifat sensitif dan provokatif. Dilarang men-share informasi resmi tentang pertahanan, sementara anda tidak memiliki kewenangan untuk hal tersebut. Dilarang komplain tentang kebijakan Pertahanan/Pimpinan TNI atau memberikan opini tentang kebijakan pemerintah di forum publik. Sampaikan permasalahan anda melalui rantai komando yang ada. Dilarang mengungkap lokasi kegiatan operasi militer. Pastikan bahwa setting lokasi otomatis (geo-tagging) dalam keadaan ‘off’. Dilarang menulis sesuatu yang menunjukkan kemarahan, penghinaan atau reaksi yang berlebihan. Dilarang menampilkan/menulis hal yang bersifat diskriminasi atau mengandung unsur SARA. Dilarang memplagiat tulisan/postingan orang lain.
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
67
KODAM JAYA/MARET 2016
Nomor : 05 / PENPAS / IV / 2016
MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN PRAJURIT DAN PNS KODAM JAYA/JAYAKARTA Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Obat terlarang adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, mengurangi bahkan sampai menghilangkan rasa nyeri, sehingga apabila dipergunakan secara terus menerus dapat menimbulkan ketergantungan (kecanduan). Dalam waktu lama mengkonsumsi Narkoba dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosial serta menimbulkan gejala paranoid yang dapat merusak syaraf otak, kanker hati dan gejala psikotik (gila) sampai over dosis akan menyebabkan kematian bagi penggunanya. Masalah Narkoba era kekinian semakin meningkat dan memprihatinkan, sehingga perlu menjadi perhatian bersama seluruh komponen bangsa. Pemerintah RI telah mengeluarkan UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkoba sebagai pengganti dari UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika untuk mencegah/membatasi peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berkaitan dengan semakin maraknya peredaran Narkoba yang hampir menyentuh kesemua kalangan, dipertegas kembali bagi Prajurit dan PNS di jajaran Kodam Jaya, Pangdam Jaya mengeluarkan Surat Telegram Nomor STR/303/2015 Tanggal 27 Maret 2015 tentang mencegah terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di lingkungan Kodam Jaya/Jayakarta. Dalam setiap kunjungannya kesatuan jajaran Kodam Jaya Pangdam Jaya selalu menekankan kepada Prajurit, PNS beserta keluarganya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran Narkoba di lingkungan Satuan maupun diluar Satuan, apalagi terindikasi adanya anggota sebagai pengedar atau pemakai Narkoba akan di pecat bahkan dipenjarakan. Untuk mencegah adanya kejadian seperti itu, ditekankan kepada para Dansat/Kabalak dijajaran Kodam Jaya/Jayakarta, agar melakukan langkah-langkah nyata sebagai berikut: Pertama, menambah Jam Komandan dan Bintal di Satuan masing-masing yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Prajurit dan PNS Kodam Jaya/Jayakarta kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga terhindar dari pengaruh Narkoba. Kedua, melaksanakan penyuluhan tentang bahaya Narkoba kepada Prajurit dan PNS Kodam Jaya/ Jayakarta secara berkala bekerjasama dengan BNN/BNNP/BNNK yang ada di daerah masing-masing, sehingga Prajurit dan PNS dapat memahami dampak negatif dari penyalahgunaan Narkoba. Ketiga, meningkatkan pengawasan terhadap perilaku anggota baik saat jam dinas maupun diluar jam dinas serta melakukan tes urine secara mendadak untuk deteksi dini dan mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba. Keempat, membuat dan mengkampanyekan slogan-slogan tentang perang terhadap Narkoba dan dampak negatif Narkoba kemudian dipasang/ditulis pada tempat yang mudah dilihat/dibaca oleh anggota satuannya. Kelima, menindak tegas anggota yang terbukti sebagai pengguna maupun pengedar Narkoba sesuai aturan yang berlaku (pemecatan). Demikian Lembar Penerangan Pasukan ini disampaikan agar dapat diinformasikan dan disebarluaskan keseluruh anggota satuan jajaran Kodam Jaya/Jayakarta dimanapun berada. SEMOGA BERMANFAAT.
Jakarta, 20 April 2016 Kepala Pendam Jaya/Jayakarta
Heri Prakos0 Ponco Wibowo Kolonel Inf NRP 11940025391072