LAMPIRAN
1. Personil penelitian 1. Personil Penelitian 1. Ketua peneliti Nama
: dr. Ferdinan Leo Sianturi
Jabatan
: Peserta PPDS – I Kedokteran Jiwa FK – USU/RSHAM
2. Anggota Penelitian 1. dr. Vita Camellia, Sp.KJ
2. Biaya Penelitian 1. Penyediaan obat-obatan
: Rp. 10.000.000
2. Akomodasi dan transportasi
: Rp. 5.000.000
3. Penyusunan dan penggandaan hasil
: Rp. 3.000.000
4. Seminar hasil penelitian
: Rp. 2.000.000
Jumlah
: Rp. 20.000.000
46 Universitas Sumatera Utara
3. Jadwal Penelitian Waktu
Maret
April – Juni
Juli
Agustus
Kegiatan
2010
2010
2010
2010
Persiapan
Pelaksanaan
Penyusunan Laporan Seminar Hasil
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENJELASAN KEPADA KELUARGA
Bapak/Ibu/Sdr/i Yth, Saya sedang meneliti tentang perbandingan efek risperidon dan haloperidol terhadap simtom positif pasien skizofrenik.
PENELITIAN PERBEDAAN EFEKTIFITAS RISPERIDON DAN HALOPERIDOL TERHADAP SIMTOM POSITIF PASIEN SKIZOFRENIK Dimana simtom positif adalah merupakan gejala-gejala utama dari pasien skizofrenik. Beberapa penelitian terdahulu telah menyebutkan bahwa risperidon terbukti lebih efektif didalam memperbaiki simtom positif pada pasien skizofrenik. Pada penelitian ini saya akan melakukan tes dengan menggunakan alat bantu penilaian PANSS sebelum diberi pengobatan dan
4
minggu
setelah
pengobatan.
Kemudian
saya
akan
menginformasikan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i hasil dari penilaian tersebut. Partisipasi pasien dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan
maupun
tekanan
dari
pihak
manapun.
Seandainya
Bapak/Ibu/Sdr/i menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak akan kehilangan hak sebagai pasien. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Sdr/i yang terpilih sebagai sukarelawan dalam penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.
Universitas Sumatera Utara
Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal-hal yang kurang jelas maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya: dr.Ferdinan Leo Sianturi, Departemen Psikiatri FK-USU, telepon 061- 7352028 atau telepon genggam 081397273298.
Terima kasih
Medan, .................2010
Universitas Sumatera Utara
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan
Umur
:
Alamat
:
Hubungan dengan pasien
:
Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian perbedaan efektifitas risperidon dan haloperidol terhadap perbaikan simtom positif pasien skizofrenik
dan setelah mendapat
kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, termasuk risikonya, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia bahwa pasien diikutkan dalam penelitian tersebut. Medan..................2010 Yang memberikan penjelasan
dr. Ferdinan Leo Sianturi
Yang membuat pernyataan
(.......................................)
Saksi-saksi : 1. ..........................................
.....................................
2. ..........................................
.....................................
Universitas Sumatera Utara
DATA SAMPEL PENELITIAN Nomor :
Tanggal
Nomor Medical Record : A. Data Demografik 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis Kelamin
: L/P
4. Alamat
:
5. Berat badan
:
/
(Tahun)
B. Diagnosis
: Skizofrenia
C. Pengamatan awal fase akut
: tanggal
Nilai PANSS dan simtom positif
:
Terapi
:
D. Pengamatan minggu pertama
: tanggal
Nilai PANSS dan simtom positif
:
Terapi
:
Efek samping
:
E. Pengamatan minggu kedua
: tanggal
Nilai PANSS dan simtom positif
:
Terapi
:
Efek samping
:
F. Pengamatan minggu ketiga
: tanggal
Nilai PANSS dan simtom positif
:
Terapi
:
Efek samping G. Pengamatan minggu keempat
: tanggal
Nilai PANSS dan simtom positif
:
Terapi
:
Efek samping
Universitas Sumatera Utara
POSITIVE AND NEGATIVE SYMPTOMS SCALE
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Berat Badan
:
Tanggal pemeriksaan
:
SKALA POSITIF (P) P1. WAHAM. Keyakinan yang tidak mempunyai dasar, tidak realistik dan aneh (idiosinkratik) Dasar penilaian : isi pikiran yang diekspresikan dalam wawancara dan pengaruhnya terhadap relasi sosial dan perilaku. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Ada satu atau dua waham yang samar-samar, tidak terkristalisasi dan tidak bertahan. Waham tidak mempengaruhi proses pikir, relasi sosial atau perilaku. 4. Sedang. Adanya serangkaian waham yang bentuknya kurang jelas dan tidak stabil atau beberapa waham yang berbentuk
Universitas Sumatera Utara
jelas yang kadang-kadang mempengaruhi proses pikir, relasi sosial atau perilaku. 5. Agak berat. Adanya beberapa waham yang berbentuk jelas yang dipertahankan dan kadang-kadang mempengaruhi proses pikir, relasi sosial atau perilaku. 6. Berat. Adanya suatu susunan waham yang stabil yang terkristalisasi, mungkin sistematik, dipertahankan dan jelas mempengaruhi proses pikir, relasi sosial atau perilaku. 7. Sangat berat. Adanya suatu susunan waham yang stabil, sangat sistematik atau sangat banyak, dan yang mendominasi bidang utama kehidupan pasien. Seringkali mengakibatkan tindakan yang tidak serasi dan tidak bertanggung jawab yang bahkan membahayakan keamanan pasien atau orang lain. P2. KEKACAUAN PROSES PIKIR. Kekacauan proses pikir ditandai oleh putusnya tahapan penyampaian maksud, misalnya sirkumstansial, tangensial, asosiasi longgar, tidak berurutan, ketidaklogisan yang parah atau putusnya arus pikir. Dasar penilaian : proses pikir kognitif verbal yang diamati selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Ringan. Proses pikir sirkumstansial, tangensial atau paralogikal. Adanya kesulitan dalam mengarahkan pikiran ke tujuan dan kadang-kadang asosiasi longgar dapat dijumpai dibawah tekanan. 4. Sedang. Mampu memusatkan pikiran bila komunikasi singkat dan terstruktur, tetapi menjadi longgar atau tidak relevan bila menghadapi komunikasi yang lebih kompleks atau bila dibawah tekanan minimal. 5. Agak berat. Secara umum mengalami kesulitan dalam menata pikiran yang terbukti dalam bentuk sering tidak relevan, tidak ada hubungan atau asosiasi longgar bahkan walaupun tanpa tekanan. 6. Berat. Proses pikir sangat menyimpang dan pada dasarnya tidak konsisten, mengakibatkan tidak relevan yang parah dan kekacauan proses pikir yang terjadi hampir terus menerus. 7. Sangat
berat.
Pikiran
sangat
kacau
sehingga
menjadi
inkoheren. Asosiasi longgar sangat jelas yang mengakibatkan kegagalan total dalam komunikasi, misalnya word salad atau mutisme. P3. PERILAKU HALUSINASI. Laporan secara verbal atau perilaku yang menunjukkan persepsi yang tidak dirangsang oleh stimuli dari luar.
Universitas Sumatera Utara
Dasar penilaian: laporan verbal dan manifestasi fisik selam wawancara dan juga perilaku yang dilaporkan oleh perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Satu atau dua halusinasi yang jelas tetapi jarang timbul, atau beberapa abnormalitas persepsi yang samar-samar lainnya yang tidak mengakibatkan penyimpangan (distorsi) proses pikir atau perilaku. 4. Sedang. Sering ada halusinasi tetapi tidak terus menerus dan proses pikir serta perilaku pasien hanya sedikit terpengaruh. 5. Agak berat. Halusinasi sering, dapat meliputi lebih dari satu organ sensoris dan cenderung menyimpangkan proses pikir dan/atau
mengacaukan
perilaku.
Pasien
dapat
memiliki
interpretasi bersifat waham atas pengalamannya ini dan bereaksi terhadapnya secara emosional serta kadang-kadang juga secara verbal. 6. Berat. Halusinasi hampir terus menerus ada, mengakibatkan kekacauan berat pada proses pikir dan perilaku. Pasien menganggapnya
sebagai
persepsi
nyata
dan
fungsinya
terganggu oleh seringnya bereaksi secara emosional dan verbal terhadapnya.
Universitas Sumatera Utara
7. Sangat berat. Pasien hampir secara total mengalami preokupasi dengan halusinasi, yang jelas mendominasi proses pikir dan perilaku. Halusinasi diikuti oleh interpretasi bersifat waham yang kaku dan memacu timbulnya respons verbal dan perilaku, termasuk kepatuhan terhadap halusinasi perintah. P4. GADUH GELISAH. Hiperaktiifitas yang ditampilkan dalam bentuk percepatan perilaku motorik, peningkatan respons terhadap stimuli, waspada berlebihan atau labilitas alam perasaan yang berlebihan. Dasar penilaian: manifestasi perilaku selama wawancara dan juga laporan perawat atau keluarga tentang perilaku. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Cenderung sedikit agitatif, waspada berlebihan atau sedikit mudah terangsang selama wawancara, tetapi tanpa episode yang jelas dari gaduh gelisah atau labilitas alam perasaan
yang
mencolok.
Pembicaraan
mungkin
sedikit
mendesak. 4. Sedang. Agitasi atau mudah terangsang yang jelas terbukti selama wawancara, mempengaruhi pembicaraan dan mobilitas umum atau ledakan-ledakan episodik yang terjadi secara sporadik.
Universitas Sumatera Utara
5. Agak berat. Tampak hiperaktifitas yang bermakna, atau sering terjadi
ledakan-ledakan
atau
aktifitas
motorik
yang
menyebabkan kesulitan bagi pasien tetap duduk untuk waktu yang lebih lama dari beberapa menit dalam setiap kesempatan. 6. Berat. Gaduh gelisah yang mencolok mendominasi wawancara, membatasi perhatian sedemikian rupa sehingga mempengaruhi fungsi sehari-hari seperti makan dan tidur. 7. Sangat berat. Gaduh gelisah yang mencolok, sangat serius mempengaruhi kegiatan makan dan tidur, serta jelas tidak memungkinkan interaksi interpersonal. Percepatan pembicaraan dan aktivitas motorik dapat menimbulkan inkoherensi dan kelelahan. P5. WAHAM KEBESARAN. Pendapat tentang diri sendiri yang berlebihan dan keyakinan tentang superioritas yang tidak realistik, termasuk waham tentang kemampuan diri yang luar biasa, kekayaan, pengetahuan, kemasyuran, kekuasaan dan kebajikan moral. Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan selama wawancara dan pengaruhnya terhadap perilaku. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Ringan. Terdapat luapan-luapan atau kesombongan tetapi tanpa waham kebesaran yang jelas. 4. Sedang. Perasaan superior yang jelas dan tidak realistik terhadap orang lain. Bisa terdapat beberapa waham yang kurang
berbentuk
tentang
kekhususan
status
diri
atau
kemampuan tetapi tidak bertindak sesuai. 5. Agak berat. Waham-waham jelas yang diekspresikan, tentang kehebatan
kemampuan,
status
atau
kekuasaan
dan
mempengaruhi sikap tetapi tidak mempengaruhi perilaku. 6. Berat. Waham-waham jelas yang diekspresikan, tentang superioritas luar biasa meliputi lebih dari satu parameter (kekayaan, kemasyuran dll), khususnya mempengaruhi interaksi dan mungkin bertindak sesuai. 7. Sangat berat. Proses pikir, interaksi dan perilaku didominasi oleh
pelbagai
waham
tentang
kemampuan
diri
yang
menakjubkan, kekayaan, pengetahuan, kemasyuran, kekuasaan dan/atau ketinggian moral yang bisa sampai berkualitas aneh (bizarre). P6. KECURIGAAN/KEJARAN. Ide-ide kejaran yang tidak realistik atau berlebihan, yang tercermin dalam sikap berjaga-jaga, sikap tidak percaya, kewaspadaan yang berlebihan berdasarkan kecurigaan atau waham jelas bahwa orang lain berniat mencelakakan.
Universitas Sumatera Utara
Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan dalam wawancara dan pengaruhnya terhadap perilaku. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Adanya sikap berjaga-jaga atau bahkan sikap tidak percaya yang diperlihatkan, tetapi pikiran, interaksi dan perilaku hanya sedikit terpengaruh. 4. Sedang.
Terdapat
ketidakpercayaan
yang
jelas
dan
mengganggu wawancara dan/atau perilaku, tetapi tidak terdapat bukti tentang adanya waham-waham kejaran. Kemungkinan lain, bisa ada petunjuk tentang waham kejaran yang samarsamar bentuknya, tetapi tampaknya tidak mempengaruhi sikap pasien atau relasi interpersonal. 5. Agak berat. Pasien memperlihatkan ketidakpercayaan yang mencolok, mengarah pada pemutusan relasi interpersonal, atau jelas ada waham-waham kejaran yang sedikit berdampak terhadap relasi interpersonal dan perilaku. 6. Berat. Waham-waham kejaran pervasive yang nyata, yang mungkin sistematik dan secara bermakna mempengaruhi relasi interpersonal. 7. Sangat berat. Rangkaian waham-waham kejar yang sistematik mendominasi proses pikir pasien, relasi sosial dan perilaku.
Universitas Sumatera Utara
P7. PERMUSUHAN. Ekspresi verbal dan nonverbal tentang kemarahan dan kebencian, termasuk sarkasme, perilaku pasif agresif, caci maki dan penyerangan. Dasar penilaian: perilaku interpersonal yang diamati selama wawancara dan laporan oleh perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Melampiaskan kemarahan secara tidak langsung atau ditahan,
seperti
sarkasme,
sikap
tidak
sopan,
ekspresi
bermusuhan dan kadang-kadang iritabilitas. 4. Sedang. Adanya sikap bermusuhan yang nyata, sering memperlihatkan iritabilitas dan ekspresi kemarahan atau kebencian yang langsung. 5. Agak berat. Pasien sangat mudah marah dan kadang-kadang memaki dengan kata-kata kasar atau mengancam. 6. Berat. Tidak kooperatif dan mencaci maki dengan kasar atau mengancam
khususnya
mempengaruhi
wawancara,
dan
berdampak serius terhadap relasi sosial. Pasien dapat beringas dan merusak tetapi tidak menyerang orang lain secara fisik. 7. Sangat berat. Kemarahan yang hebat berakibat sangat tidak kooperatif,
menghalangi
interaksi,
atau
secara
episodik
melakukan penyerangan fisik terhadap orang lain.
Universitas Sumatera Utara
SKALA NEGATIF (N)
N1. AFEK TUMPUL. Berkurangnya respons emosional yang ditandai oleh berkurangnya ekspresi wajah, gelombang perasaan dan gerak-gerik komunikatif. Dasar penilaian: observasi manifestasi fisik suasana afek dan respons emosional selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Perubahan ekspresi wajah dan gerak-gerik komunikatif tampak
kaku,
dipaksakan,
dibuat-buat
atau
kurangnya
gelombang. 4. Sedang. Berkurangnya corak ekspresi wajah dan sedikitnya gerak-gerik ekspresif yang tampak dalam penampilan yang tumpul. 5. Agak berat. Afek umumnya datar dengan hanya sekali-sekali tampak perubahan ekspresi wajah dan gerak-gerik komunikatif sedikit. 6. Berat. Pendataran dan defisiensi emosi yang mencolok yang tampak hampir sepanjang waktu. Kemungkinan terdapat pelepasan afek ekstrim yang tidak bergelombang seperti
Universitas Sumatera Utara
excitement, kemarahan atau tertawa yang tidak terkendali yang tidak serasi. 7. Sangat berat. Jelas tidak tampak perubahan ekspresi wajah dan adanya
gerak-gerik
komunikatif.
Pasien
terus
menerus
menampakkan ekspresi yang “tidak hidup” atau berwajah seperti “kayu” . N2. PENARIKAN EMOSIONAL. Berkurangnya minat dan keterlibatan, serta curahan perasaan terhadap peristiwa kehidupan. Dasar penilaian: laporan-laporan tentang fungsi dari perawat atau keluarga dan observasi perilaku interpersonal selam wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Biasanya kurang inisiatif dan sekali-sekali mungkin menunjukkan minat yang kurang terhadap peristiwa-peristiwa di sekitarnya. 4. Sedang. Pasien pada umumnya mengambil jarak secara emosional dengan lingkungan dan tantangannya, tetapi dengan dorongan masih dapat dilibatkan. 5. Agak berat. Pasien secara nyata memutus kontak emosional dari orang dan peristiwa-peristiwa di lingkungannya, resisten terhadap semua usaha untuk melibatkannya. Pasien tampak
Universitas Sumatera Utara
mengambil jarak, patuh dan tanpa tujuan tetapi dapat dilibatkan dalam
komunikasi,
setidak-tidaknya
secara
singkat
dan
cenderung untuk kebutuhan pribadi, kadang-kadang dengan bantuan. 6. Berat. Berkurangnya minat dan keterlibatan emosional yang mencolok yang mengakibatkan terbatasnya percakapan dengan orang lain dan sering mengabaikan perawatan diri sehingga pasien memerlukan supervisi. 7. Sangat berat. Pasien hampir secara keseluruhan menarik diri, tidak komunikatif dan mengabaikan kebutuhan pribadi sebagai akibat dari sangat berkurangnya minat dan keterlibatan emosional. N3. KEMISKINAN RAPPORT. Berkurangnya empati interpersonal, kurangnya keterbukaan dalam percakapan dan rasa keakraban, minat atau keterlibatan dengan pewawancara.
Ini
ditandai
oleh
adanya
jarak
interpersonal
dan
berkurangnya komunikasi verbal dan nonverbal. Dasar penilaian: perilaku interpersonal selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Percakapan ditandai oleh kekakuan, ketegangan atau nada
yang
dibuat-buat,
mungkin
kurangnya
kedalaman
Universitas Sumatera Utara
emosional
atau
kecenderungan
untuk
tetap
pada
taraf
impersonal dan intelektual. 4. Sedang. Secara khas pasien tampak bersikap menjauhkan diri, serta mengambil jarak interpersonal yang cukup jelas. Pasien mungkin menjawab pertanyaan secara mekanis, bertingkah bosan atau menunjukkan tidak berminat. 5. Agak berat. Ketidak terlibatan nyata dan jelas menghambat produktivitas wawancara. Pasien mungkin cenderung untuk menghindari kontak mata atau tatap muka. 6. Berat. Pasien sangat tidak perduli disertai adanya jarak interpersonal yang mencolok. Jawaban-jawabannya asal saja dan ada sedikit bukti keterlibatan nonverbal. Kontak mata dan tatap muka sering dihindari. 7. Sangat berat. Pasien secara total tidak terlibat dengan pewawancara. Pasien tampak sepenuhnya tidak perduli serta terus menerus menghindari interaksi verbal dan nonverbal selama wawancara. N4.
PENARIKAN
DIRI
DARI
HUBUNGAN
SOSIAL
SECARA
PASIF/APATIS. Berkurangnya minat dan inisiatif dalam interaksi sosial, yang disebabkan oleh pasivitas, apatis, anergi atau tidak ada dorongan kehendak. Hal ini mengarah
pada
berkurangnya
keterlibatan
interpersonal
dan
mengabaikan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
Dasar penilaian: laporan perilaku sosial dari perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Sekali-sekali menunjukkan minat dalam aktivitas sosial, tetapi inisiatif sangat kurang. Biasanya keterlibatan dengan orang lain hanya bila “didekati” oleh orang lain tersebut. 4. Sedang. Secara pasif ikut dalam sebagian besar aktivitas sosial tetapi
dengan
cara
ogah-ogahan
atau
secara
mekanis.
Cenderung untuk ada dibaris belakang. 5. Agak berat. Secara pasif berpartisipasi dalam hanya sedikit aktivitas sosial dan menunjukkan jelas tidak ada minat atau inisiatif. Umumnya menyendiri. 6. Berat. Cenderung menjadi apatis dan terisolasi, sangat jarang berpartisipasi
dalam
aktivitas
sosial
dan
sekali-sekali
mengabaikan kebutuhan pribadi. Kontak sosial yang spontan sangat sedikit. 7. Sangat berat. Sangat apatis, terisolasi secara sosial dan sangat mengabaikan perawatan diri. N5. KESULITAN DALAM PEMIKIRAN ABSTRAK. Hendaya dalam penggunaan cara berpikir abstrak atau simbolik, yang dibuktikan dalam kesulitan mengklasifikasikan, membentuk, generalisasi dan berpikir secara konkrit atau egosentrik dalam memecahkan masalah.
Universitas Sumatera Utara
Dasar penilaian: respons terhadap pertanyaan mengenai interpretasi persamaan dan peribahasa, dan penggunaan cara berpikir konkrit vs abstrak selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Cenderung menginterpretasikan secara harafiah atau semaunya sendiri tentang peribahasa yang lebih sulit dan mungkin mendapat kesulitan dengan konsep yang agak abstrak atau yang mirip. 4. Sedang.
Sering
mengartikan
menggunakan
sebagian
besar
cara
pikir
peribahasa
konkrit. dan
Sulit
beberapa
pengelompokan. Cenderung dialihkan oleh aspek fungsional dan gambaran yang mencolok. 5. Agak
berat.
Berpikir
terutama
dengan
cara
konkrit,
memperlihatkan kesulitan dalam sebagian besar peribahasa dan banyak pengelompokan. 6. Berat. Tidak mampu mengartikan peribahasa atau ekspresif figurative
apapun
dan
hanya
dapat
mengelompokkan
persamaan yang sangat sederhana. Proses pikir terpusat atau terpaku pada aspek fungsional, gambaran yang mencolok dan interpretasi idiosinkratik.
Universitas Sumatera Utara
7. Sangat berat. Hanya dapat berpikir konkrit. Tidak ada pemahaman peribahasa, persamaan-persamaan atau kiasankiasan yang umum, dan pengelompokan sederhana. Bahkan tanda-tanda yang mencolok dan fungsional pun tidak dapat dijadikan dasar untuk klasifikasi. Penilaian ini dapat diterapkan untuk meraka yang tidak dapat berinteraksi sedikitpun dengan pemeriksa, karena hendaya kognitif yang sangat mencolok. N6. KURANGNYA SPONTANITAS DAN ARUS PERCAKAPAN. Berkurangnya arus normal percakapan yang disertai dengan apatis, avolisi (tidak ada dorongan kehendak), defensif atau defisit kognitif. Ini dimanifetasikan oleh berkurangnya kelancaran dan produktivitas dalam proses interaksi verbal. Dasar penilaian: proses kognitif verbal yang dapat diobservasi selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan.
Menunjukkan
sedikit
inisiatif
dalam
percakapan.
Jawaban pasien cenderung singkat dan tanpa tambahan, membutuhkan pertanyaan langsung dan pengarahan dari pewawancara. 4. Sedang. Arus percakapan kurang bebas dan tidak lancar atau terhenti-henti. Pertanyaan terarah sering dibutuhkan untuk
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan respons yang adekuat dan untuk melanjutkan percakapan. 5. Agak berat. Pasien menunjukkan berkurangnya spontanitas dan keterbukaan
yang
mencolok,
menjawab
pertanyaan
pewawancara dengan hanya 1 atau 2 kalimat singkat. 6. Berat. Respons pasien hanya terbatas terutama pada beberapa kata
atau
kalimat
pendek
untuk
menghindari
atau
mempersingkat komunikasi (misalnya “saya tidak tahu”, “saya sedang tidak bebas berbicara”). Akibatnya terdapat hendaya berat dalam percakapan dan wawancara sangat tidak produktif. 7. Sangat berat. Kata-kata yang diucapkan sangat terbatas, paling banter sekali-sekali ada ungkapan sehingga percakapan tidak mungkin terjadi. N7. PEMIKIRAN STEREOTIPIK. Berkurangnya kelancaran, spontanitas dan fleksibilitas proses pikir yang terbukti dari kekakuan, pengulangan atau isi pikir yang miskin. Dasar penilaian: proses kognitif verbal yang diobservasi selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Ringan. Adanya kekakuan yang ditunjukkan dalam sikap atau keyakinan. Pasien mungkin menolak atau mempertimbangkan alternatif atau sulit untuk mengalihkan satu ide ke ide yang lain. 4. Sedang. Percakapan berkisar seputar tema yang itu-itu saja, yang berakibat kesulitan untuk mengalihkan ke topik baru. 5. Agak berat. Proses pikir kaku dan berulang-ulang sedemikian rupa sehingga walaupun pewawancara berusaha, percakapan hanya terbatas pada 2 atau 3 topik yang mendominasi. 6. Berat. Pengulangan yang tidak terkendali tentang tuntutantuntutan, pernyataan-pernyataan, ide-ide atau pertanyaanpertanyaan yang sangat mengganggu percakapan. 7. Sangat berat. Proses pikir, perilaku dan percakapan didominasi oleh pengulangan yang terus menerus dari ide yang terpaku atau
kalimat-kalimat
pendek
yang
itu-itu
saja
sehingga
komunikasi pasien menjadi sangat kaku, tidak serasi dan terbatas.
Universitas Sumatera Utara
SKALA PSIKOPATOLOGI UMUM (G)
G1. KEKHAWATIRAN SOMATIK Keluhan-keluhan fisik atau keyakinan tentang penyakit atau malfungsi tubuh. Ini mungkin berkisar dari rasa yang samar tentang perasaan tidak sehat sampai pada waham yang jelas tentang penyakit fisik yang parah. Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan dalam wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Kekhawatiran yang nyata mengenai kesehatan atau hal ihwal somatik, sebagaimana dibuktikan oleh pertanyaanpertanyaan yang sekali-sekali timbul atau keinginan kuat untuk mendapatkan penentraman. 4. Sedang. Keluhan mengenai kesehatan yang buruk atau malfungsi tubuh, tetapi tidak ada keyakinan yang bersifat waham, dan kekhawatiran yang berlebihan dapat diredakan dengan penentraman. 5. Agak berat. Pasien mengekspresikan berbagai keluhan atau sering mengeluh mengenai penyakit fisik atau malfungsi tubuh, atau pasien mengungkapkan satu atau dua waham jelas yang mengandung tema-tema ini tetapi tidak dipreokupasi olehnya.
Universitas Sumatera Utara
6. Berat. Pasien dipreokupasi oleh satu atau beberapa waham yang jelas tentang penyakit fisik atau malfungsi organik, tetapi afek tidak tenggelam sepenuhnya dalam tema-tema ini, dan pikiran dapat dialihkan oleh pewawancara dengan usaha. 7. Sangat berat. Waham somatik yang dilaporkan banyak dan sering, atau hanya beberapa waham somatik yang parah, yang sepenuhnya mendominasi afek dan pikiran pasien. G2. ANSIETAS Pengalaman subyektif tentang kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan (apprehension) atau ketidaktenangan yang berkisar dari kekhawatiran yang berlebihan tentang masa kini atau masa depan sampai perasaan panik. Dasar penilaian: laporan lisan selama wawancara dan manifestasi fisik yang terkait. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Mengekspresikan kecemasan, kekhawatiran yang belebihan atau ketidaktenangan yang bersifat subyektif, tetapi tidak ada konsekuensi somatik dan perilaku yang dilaporkan atau terbukti.
Universitas Sumatera Utara
4. Sedang.
Pasien
melaporkan
gejala
yang
jelas
tentang
kegelisahan yang tercermin dari manifestasi fisik ringan seperti tremor tangan yang halus dan berkeringat yang berlebihan. 5. Agak berat. Pasien melaporkan problem serius tentang ansietas yang
mempunyai
konsekuensi
fisik
dan
perilaku
yang
bermakna, seperti ketegangan yang mencolok, konsentrasi buruk, palpitasi atau tidur yang terganggu. 6. Berat. Pernyataan subyektif akan ketakutan yang hampir terus menerus yang disertai oleh fobia, kegelisahan yang mencolok atau pelbagai manifestasi somatik. 7. Sangat berat. Kehidupan pasien terganggu berat oleh ansietas yang
terjadi
hampir
terus
menerus
dan
sewaktu-waktu
mencapai derajat panik atau dimanifestasikan dalam serangan panik yang sebenarnya. G3. RASA BERSALAH. Rasa penyesalan yang mendalam atau menyalahkan diri sendiri terhadap perbuatan salah atau bayangan kelakuan buruk pada masa lampau. Dasar penilaian: laporan lisan mengenai perasaan bersalah selama wawancara dan pengaruhnya terhadap sikap dan pikiran. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Ringan.
Pertanyaan-pertanyaan
mengungkapkan
perasaan
bersalah yang samar atau menyalahkan diri sendiri untuk kejadian sepele, tetapi pasien tidak tampak terlalu khawatir. 4. Sedang. Pasien mengkspresikan rasa khawatir yang jelas atas tanggung
jawabnya
untuk
suatu
kejadian
nyata
dalam
kehidupannya tetapi tidak berpreokupasi dengan hal tersebut dan sikap serta perilakunya sama sekali tidak terpengaruh. 5. Agak berat. Pasien mengekspresikan rasa bersalah yang kuat yang disertai dengan mencela diri sendiri atau keyakinan bahwa dirinyan patut dihukum. Perasaan-perasaan bersalah tersebbut mungkin mempunyai dasar waham, mungkin diungkapkan secara spontan, mungkin merupakan sumber dari preokupasi dan/atau alam perasaan yang depresi dan tidak dapat diredakan dengan mudah oleh pewawancara. 6. Berat. Ide bersalah kuat yang mempunyai kualitas waham dan mengarah pada sikap putus asa atau rasa tidak berharga. Pasien yakin bahwa ia seharusnya mendapatkan hukuman yang berat untuk perbuatan salahnya dan bahkan menganggap situasi kehidupannya sekarang sebagai hukuman. 7. Sangat berat. Kehidupan pasien didominasi oleh waham rasa bersalah yang tidak tergoyahkan, untuk mana ia merasa patut mendapat hukuman yang drastis, seperti hukuman penjara seumur hidup, penyiksaan atau kematian. Mungkin disertai oleh
Universitas Sumatera Utara
pikiran-pikiran untuk bunuh diri atau yang berhubungan dengan itu,
atau
persoalan-persoalan
lain
yang
terkait
dengan
kesalahannya di masa lampau. G4. KETEGANGAN. Manifestasi yang jelas tentang ketakutan, ansietas dan agitasi, seperti kekakuan, tremor, keringat berlebihan dan ketidaktenangan. Dasar penilaian: laporan lisan membuktikan adanya ansietas dan karenanya derajat keparahan manifestasi fisik ketegangan dapat dilihat selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan.
Postur
kekhawatiran
dan
ringan
gerakan-gerakan seperti
rigiditas
menunjukkan yang
ringan,
ketidaktenangan yang sekali-sekali, perubahan posisi atau tremor tangan yang halus dan cepat. 4. Sedang. Suatu penampilan yang nyata-nyata gelisah yang terbukti dari adanya pelbagai manifestasi seperti perilaku tidak tenang, tremor tangan yang nyata, keringat berlebihan atau manerisme karena gugup. 5. Agak berat. Ketegangan yang berat yang dibuktikan oleh pelbagai manifestasi seperti gemetaran karena gugup, keringat
Universitas Sumatera Utara
sangat berlebihan dan ketidaktenangan, tetapi perilaku selama wawancara tidak terpengaruh secara bermakna. 6. Berat. Ketegangan berat sedemikian rupa sehingga taraf interaksi interpersonal terganggu. Misalnya pasien mungkin terus menerus bergerak seperti cacing kepanasan, tidak dapat tetap duduk untuk waktu lama atau menunjukkan hiperventilasi. 7. Sangat
berat.
dimnifestasikan
Ketegangan oleh
sangat
tanda-tanda
panik
mencolok atau
yang
percepatan
gerakan motorik kasar, seperti langkah cepat yang gelisah dan ketidakmampuan tetap duduk untuk waktu lebih lama dari semenit
yang
menyebabkan
percakapan
tidak
mungkin
diteruskan. G5. MANNERISME DAN SIKAP TUBUH. Gerakan atau sikap tubuh yang tidak wajar seperti yang ditandai oleh kejanggalan, kaku, disorganisasi atau penampilan yang bizarre. Dasar penilaian: observasii tentang manifestasi fisik selama wawancara dan juga laporan dari perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Kejanggalan ringan dalam pergerakan atau kekakuan sikap tubuh yang ringan.
Universitas Sumatera Utara
4. Sedang. Gerakan janggal yang terputus-putus atau sikap tubuh yang tidak wajar yang dipertahankan untuk suatu periode yang singkat. 5. Agak berat. Sekali-sekali tampak ritual bizarre atau sikap tubuh yang
berubah-ubah
atau
suatu
posisi
abnormal
yang
dipertahankan terus menerus untuk waktu yang agak lama. 6. Berat. Sering tampak pengulangan ritual bizarre, mannerism atau gerakan-gerakan stereotipik, atau sikap tubuh yang berubah-ubah yang dipertahankan terus-menerus untuk waktu yang agak lama. 7. Sangat berat. Fungsi terganggu berat oleh keterlibatan terus menerus yang jelas dalam ritual, mannerism atau gerakangerakan stereotipik atau sikap tubuh tidak wajar tertentu dipertahankan terus menerus dalam sebagian besar waktu. G6 DEPRESI. Perasaan sedih, putus asa, rasa tidak berdaya dan pesimisme. Dasar penilaian: laporan lisan tentang alam perasaan depresi selama wawancara dan yang teramati pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Ringan. Mengekspresikan kesedihan atau putus asa hanya bila ditanya, tetapi tidak terdapat bukti depresi dalam sikap keseluruhan atau cara bertindak. 4. Sedang. Perasaan sedih atau tidak ada harapan yang jelas, yang mungkin secara spontan diutarakan tetapi alam perasaan depresi tidak berdampak besar terhadap perilaku atau fungsi sosial, dan pasien biasanya masih dapat dibuat ceria. 5. Agak berat. Alam perasaan depresi yang jelas disertai oleh kesedihan yang nyata, pesimisme, kehilangan minat sosial, retardasi psikomotor dan sedikit pengaruhnya terhadap nafsu makan dan tidur. Pasien tidak mudah dibuat ceria. 6. Berat. Alam perasaan depresi yang mencolok disertai dengan perasaan
duka
nestapa
terus
menerus,
kadang-kadang
menangis, tidak ada harapan dan rasa tidak berharga. Sebagai tambahan terdapat pengaruh yang besar terhadap nafsu makan dan/atau tidur juga dalam fungsi motorik normal dan sosial, dengan kemungkinan tanda-tanda mengabaikan diri sendiri. 7. Sangat berat. Perasaan depresi yang sangat mengganggu sebagian besar fungsi utama. Manifestasinya termasuk sering menangis, keluhan-keluhan somatik yang jelas, gangguan konsentrasi, retardasi psikomotor, tidak ada minat sosial, mengabaikan diri sendiri, kemungkinan waham depresi atau nihilistik dan/atau kemungkinan pikiran atau tindakan bunuh diri.
Universitas Sumatera Utara
G7. RETARDASI MOTORIK. Penurunan aktivitas motorik seperti tampak dalam perlambatan atau kurangnya gerakan dan pembicaraan, penurunan respons terhadap stimuli dan pengurangan tonus tubuh. Dasar penilaian: manifestasi selama wawancara dan juga laporan oleh perawat dan keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Pengurangan gerakan dan pembicaraan yang ringan namun nampak. Pasien mungkin kurang produktif dalam percakapan dan gerak-gerik. 4. Sedang. Pasien jelas lambat dalam gerakan, pembicaraan mungkin ditandai oleh kurang produktif, termasuk respons yang lambat, berhenti yang lama atau lambatnya arus pembicaraan. 5. Agak
berat.
mengakibatkan
Pengurangan komunikasi
aktivitas sangat
motorik tidak
mencolok,
produktif
atau
membatasi fungsi dalam situasi sosial dan pekerjaan. Pasien biasanya dapat dijumpai sedang duduk atau berbaring. 6. Berat. Gerakan-gerakan sangat lambat berakibat aktivitas dan pembicaraan yang minim. Pokoknya, hari dihabiskan dengan duduk bermalas-malasan atau tiduran.
Universitas Sumatera Utara
7. Sangat berat. Pasien hampir tidak bergerak samasekali dan benar-benar tidak bereaksi terhadap stimuli dari luar. G8. KETIDAKKOOPERATIFAN Aktif menolak untuk patuh terhadap keinginan tokoh bermakna termasuk pewawancara, staf rumah sakit atau keluarga yang mungkin disertai dengan rasa tidak percaya, defensif, keras kepala, negativistik, penolakan terhadap otoritas, hotilitas atau suka membangkang. Dasar
penilaian:
perilaku
interpersonal
yang
diobservasi
selam
wawancara dan juga dilaporkan oleh perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Patuh tetapi disertai sikap marah, tidak sabar atau sarkasme. Mungkin ada penolakan yang tidak mengganggu, terhadap penyelidikan yang sensitif selama wawancara. 4. Sedang. Kadang-kadang terdapat penolakan langsung untuk patuh terhadap tuntutan-tuntutan sosial yang normal seperti merapikan tempat tidur, mengikuti acara yang telah dijadwalkan dan sebagainya. Pasien mungkin memproyeksikan hostilitas, defensif atau bersikap negatif. Tetapi biasanya masih dapat diatasi 5. Agak berat. Pasien seringkali tidak patuh terhadap tuntutan lingkungannya dan mungkin dijuluki orang sebagai “orang
Universitas Sumatera Utara
buangan” atau “orang yang mempunyai problem yang serius”. Ketidakkooperatifan tercermin dalam jelas-jelas defensif atau iritabilitas terhadap pewawancara dan mungkin tidak tersedia menghadapi banyak pertanyaan. 6. Berat. Pasien sangat tidak kooperatif, negativistik dan mungkin juga suka membangkang. Menolak untuk patuh terhadap sebagian besar tuntutan sosial dan mungkin tidak mau memulai atau mengikuti wawancara sepenuhnya. 7. Sangat berat. Resistensi aktif yang jelas berdampak serius terhadap benar-benar seluruh bidang fungsi utama. Pasien mungkin menolak untuk ikut dalam aktivitas sosial apapun, mengurus kebersihan diri, bercakap-cakap dengan keluarga atau staf dan bahkan untuk berpartisipasi dalam wawancara singkat sekalipun. G9. ISI PIKIRAN YANG TIDAK BIASA. Proses pikir ditandai oleh ide-ide yang asing fantastik atau bizarre, berkisar dari yang ringan atau atipikal sampai distorsi, tidak logis dan sangat tidak masuk akal. Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Ringan. Isi pikiran ganjil atau idiosinkratik atau ide yang lazim dalam konteks yang aneh. 4. Sedang. Ide-ide seringkali mengalami distorsi dan sekali-sekali cukup bizzare. 5. Agak berat. Pasien mengekspresikan banyak pikiran-pikiran asing dan fantastik (misalnya menjadi anak angkat raja, orang yang berhasil lolos dari kematian) atau beberapa pikiran yang sangat tidak masuk akal (misalnya mempunyai ratusan anak, menerima pesan radio dari angkasa luar melalui sebuah tambalan gigi). 6. Berat. Pasien mengekspresikan banyak ide yang tidak logis atau tidak masuk akal atau beberapa ide yang jelas berkualitas bizarre (misalnya mempunyai 3 kepala, menjadi seorang pengunjung dari planet lain). 7. Sangat berat. Proses berpikir dipenuhi dengan ide-ide yang tidak
masuk
akal
(absurd),
bizzzare,
dan
aneh
sekali
(grotesque) G10. DISORIENTASI. Kurang menyadari hubungan seseorang dengan lingkungan, termasuk orang, tempat dan waktu, yang mungkin disebabkan oleh kekacauan atau penarikan diri. Dasar penilaian: respons terhadap pertanyaan tentang orientasi. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi
Universitas Sumatera Utara
2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Orientasi umum adekuat, tetapi ada kesulitan tentang hal-hal yang spesifik. Sebagai contoh, pasien mengetahui lokasinya tetapi tidak mengetahui nama-nama staf rumah sakit tetapi tidak mengetahui fungsi-fungsi mereka; mengetahui bulan tetapi kacau tentang hari-hari dalam minggu dan urutan hari, atau salah tanggal yang lebih dari 2 hari. Mungkin ada penyempitan minat terbukti dari hanya mengenal lingkungan sempit tetapi tidak mengenal lingkungan yang lebih luas, misalnya kemampuan untuk mengenali staf tetapi tidak tahu nama walikota, gubernur atau presiden. 4. Sedang. Hanya mengenal sebagian orang, tempat dan waktu. Contohnya: pasien mengetahui dia berada di rumah sakit tetapi tidak tahu nama rumah sakitnya; tahu nama kota tetapi tidak tahu wilayahnya atau provinsinya; tahu nama terapis utama tetapi tidak banyak tahu perawat-peraawat langsung lainnya; tahu tahun dan musim tetapi tidak yakin dengan nama-nama bulan. 5. Agak berat. Jelas terdapat kegagalan dalam mengenal orang, tempat dan waktu. Pasien hanya mempunyai ide yang samar dimana ia ada dan nampaknya tidak kenal dengan sebagian orang dilingkungannya. Ia mungkin mengenal tahun dengan
Universitas Sumatera Utara
benar atau hampir benar, tetapi tidak tahu bulan sekarang, hari dalam minggu atau bahkan musim . 6. Berat. Kegagalan yang mencolok dalam mengenal orang, tempat dan waktu. Contoh, pasien tidak tahu dimana ia ada, kacau menyebut tanggal yang lebih dari 1 tahun, hanya dapat menyebutkan satu atau dua orang dalam kehidupannya sekarang. 7. Sangat
berat.
Pasien
tampak
mengalami
disorientasi
menyeluruh tentang orang, tempat dan waktu. Sangat kacau atau tidak mengenal sama sekali tentang lokasi, tahun sekarang dan bahkan orang yang sangat dekat seperti orang tua, suami/isteri, teman dan terapis utamanya. G11. PERHATIAN BURUK. Gagal dalam memusatkan perhatian yang ditandai oleh konsentrasi yang buruk, perhatian mudah teralih oleh stimuli eksternal dan internal dan kesulitan dalam mengendalikan, mempertahankan atau mengalihkan fokus pada stimuli baru. Dasar penilaian: manifestasi-manifestasi selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Ringan. Konsentrasi terbatas yang dibuktikan dengan sekalisekali peka terhadap gangguan atau perhatian goyah menjelang akhir wawancara. 4. Sedang. Percakapan dipengaruhi oleh kecenderungan untuk mudah teralih, kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi yang lama atas topik tertentu atau ada masalah dalam mengalihkan perhatian ke topik yang baru. 5. Agak berat. Percakapan sangat terganggu oleh konsentrasi yang buruk, mudah teralih dan kesulitan dalam mengalihkan fokus secara tepat. 6. Berat. Perhatian pasien hanya dapat dikendalikan untuk waktu yang singkat atau dengan usaha yang keras, disebabkan oleh sangat mudahnya terganggu oleh stimuli internal atau eksternal. 7. Sangat berat. Perhatian sangat terganggu bahkan percakapan yang singkatpun tidak mungkin. G12. KURANGNYA DAYA NILAI DAN TILIKAN. Hendaya kesadaran atau pemahaman atas kondisi psikiatrik dan situasi kehidupan dirinya. Dibuktikan oleh kegagalan untuk mengenali penyakit atau gejala-gejala psikiatik yang lalu atau sekarang, menolak perlunya perawatan atau pengobatan psikiatrik, keputusan ditandai oleh buruknya antisipasi terhadap konsekuensi, serta rencana jangka pendek dan jangka panjang yang tidak realistik. Dasar penilaian: isi pikiran yang diekspresikan selama wawancara.
Universitas Sumatera Utara
1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Mengetahui mempunyai gangguan psikiatrik tetapi dengan jelas meremehkan keseriusannya, maksud pengobatan, atau
pentingnya
memperkirakan
gejala
untuk
mencegah
kekambuhan. Perencanaan masa depan mungkin disusun dengan buruk. 4. Sedang. Pasien hanya menunjukkan pengenalan yang samarsamar atau dangkal dengan penyakitnya. Mungkin ada fluktuasi dalam pengertian bahwa ia sakit atau sedikit menyadari adanya gejala utama seperti waham, proses pikir yang kacau, kecurigaan atau penarikan diri dari lingkungan sosial. Pasien mungkin merasionalisasikan kebutuhan akan pengobatan dalam bentuk untuk meredakan gejala-gejala yang lebih ringan seperti ansietas, ketegangan dan kesulitan tidur. 5. Agak berat. Mengakui gangguan psikiatrik yang lampau tetapi menyangkal yang sekarang. Bila ditantang pasien mungkin mengakui adanya beberapa gejala yang tidak ada hubungannya atau tidak bermakna, yang cenderung untuk diterangkannya dengan misinterpretasi yang parah atau yang bercorak waham. Kebutuhan akan pengobatan psikiatrik juga tidak diketahuinya.
Universitas Sumatera Utara
6. Berat. Pasien menyangkal telah mengalami gangguan psikiatrik. Ia mengingkari adanya gejala psikiatrik apapun di masa lampau atau sekarang dan meskipun patuh, sebenarnya menyangkal perlunya pengobatan dan perawatan. 7. Sangat berat. Tegas-tegas menyangkal adanya penyakit psikiatrik di masa lampau dan sekarang. Perawatan dan pengobatan saat ini diberi interpretasi bersifat waham (contoh, sebagai hukuman untuk perbuatan salah, penyiksaan oleh algojo dsb) dan dengan demikian mungkin pasien menolak bekerja sama dengan terapis, menolak obat atau aspek pengobatan lain. G13. GANGGUAN DORONGAN KEHENDAK. Gangguan
dalam
dorongan
kehendak,
makan
dan
minum,
dan
pengendalian pikiran, perilaku, gerakan-gerakan, serta pembicaraan. Dasar penilaian: isi pikiran dan perilaku yang dimanifestasikan selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Terdapat bukti keragu-raguan dalam percakapan dan berpikir yang mungkin secara ringan menghambat verbalisasi dan proses kognitif.
Universitas Sumatera Utara
4. Sedang.
Pasien
seringkali
ambivalen
dan
menunjukkan
kesulitan yang nyata dalam mengambil keputusan. Percakapan mungkin terganggu oleh perubahan dalam berpikir dan konskuensinya verbalisasi serta fungsi kognitif jelas terganggu. 5. Agak berat. Gangguan dorongan kehendak mempengaruhi proses pikir dan juga perilaku. Pasien menunjukkan keraguan jelas yang mengganggu untuk memulai serta melanjutkan aktivitas motorik dan sosial dan yang juga dibuktikan oleh pembicaraan yang terhenti-henti. 6. Berat.
Gangguan
dorongan
kehendak
mempengaruhi
pelaksanaan fungsi motorik otomatis yang sederhana seperti berpakaian dan berhias dan secara mencolok mempengaruhi pembicaraan. 7. Sangat berat. Kegagalan kehendak yang hampir menyeluruh yang dimanifestasikan dalam inhibisi nyata pada gerakan dan pembicaraan, yang mengakibatkan imobilitas dan/atau mutisme. G14. PENGENDALIAN IMPULS YANG BURUK. Gangguan pengaturan dan pengendalian impuls yang mengakibatkan pelepasan ketegangan dan emosi yang tiba-tiba tidak teratur, sewenangwenang atau tidak terarah tanpa merisaukan konsekuensinya. Dasar penilaian: perilaku selama wawancara dan yang dilaporkan oleh perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi
Universitas Sumatera Utara
2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Pasien cenderung mudah marah dan frustasi bila menghadapi stres atau pemuasannya ditolak tetapi jarang bertindak impulsif. 4. Sedang. Dengan provokasi yang minimal pasien menjadi marah dan mencaci maki. Mungkin sekali-sekali mengancam, merusak atau terdapat satu atau dua episode yang melibatkan konfrontasi fisik atau perselisihan ringan. 5. Agak berat. Pasien memperlihatkan episode impulsif yang berulang-ulang, termasuk mencaci maki, pengrusakan harta benda atau ancaman fisik. Mungkin ada satu atau dua episode yang melibatkan serangan serius sehingga pasien perlu diisolasi, difiksasi dan bila perlu diberi sedasi. 6. Berat. Pasien sering agresif secara impulsif, mengancam, menuntut dan merusak, tanpa pertimbangan yang nyata tentang konsekuensinya.
Menunjukkan
perilaku
menyerang
dan
mungkin juga serangan seksual dan kemungkinan berperilaku yang merupakan respons terhadap perintah-perintah yang bersifat halusinasi. 7. Sangat berat. Pasien memperlihatkan serangan yang dapat membunuh orang, penyerangan seksual, kebrutalan yang berulang atau perilaku merusak diri sendiri. Membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
pengawasan langsung yang terus menerus atau fiksasi karena ketidakmampuan mengendalikan impuls yang berbahaya. G15. PREOKUPASI. Terpaku pada pikiran dan perasaan yang timbul dari dalam diri dan disertai pengalaman autistik sedemikian rupa sehingga terjadi gangguan orientasi realita dan perilaku adaptif. Dasar penilaian: perilaku interpersonal yang tampak selama wawancara. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan.
Keterlibatan
yang
berlebihan
dalam
kebutuhan-
kebutuhan atau masalah-masalah pribadi, seperti percakapan yang selalu kembali ke tema-tema egosentris dan ada pengurangan kepedulian yang diperlihatkan terhadap orangorang lain. 4. Sedang. Pasien sekali-sekali kelihatan terpaku sendiri seolaholah melamun atau sedang terlibat dalam pengalaman internal yang sedikit mempengaruhi komunikasi. 5. Agak berat. Pasien sering terlihat terkait dalam pengalaman autistik seperti yang dibuktikan oleh perilaku yang secara bermakna mengganggu fungsi sosial dan komunikasi, seperti terdapatnya pandangan kosong, menggumam atau berbicara sendiri atau adanya pola-pola gerakan stereotipik.
Universitas Sumatera Utara
6. Berat. Preokupasi yang mencolok dengan pengalaman autistik yang secara serius membatasi konsentrasi, kemampuan untuk bercakap-cakap dan orientasi lingkungan. Pasien mungkin sering tampak tersenyum, tertawa, menggumam, berbicara atau berteriak sendiri. 7. Sangat berat. Keterpakuan yang parah dengan pengalaman autistik yang sangat mempengaruhi seluruh bidang utama perilaku pasien. Pasien mungkin terus menerus berespons secara
verbal
dan
perilaku
terhadap
halusinasi
dan
menunjukkan sedikit kesadaran akan orang lain atau lingkungan eksternal. G16. PENGHINDARAN SOSIAL SECARA AKTIF. Penurunan keterlibatan sosial yang disertai adanya ketakutan yang tidak beralasan, permusuhan atau ketidakpercayaan. Dasar penilaian: laporan fungsi sosial oleh perawat atau keluarga. 1. Tidak ada. Definisi tidak dipenuhi 2. Minimal. Patologis diragukan; mungkin suatu ujung ekstrim dari batasan normal. 3. Ringan. Pasien tampak tidak enak dengan kehadiran orang lain dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian, meskipun dia masih mengambil bagian dalam fungsi sosial bila diperlukan. 4. Sedang. Pasien dengan malas mengikuti semua atau sebagian besar aktivitas sosial tetapi mungkin perlu dibujuk atau mungkin
Universitas Sumatera Utara
mengakhiri lebih awal sehubungan dengan ansietas, kecurigaan atau permusuhan. 5. Agak berat. Pasien dengan ketakutan atau marah, menjauhi banyak interaksi sosial walaupun orang-orang lain berusaha melibatkan
dia.
Cenderung
menghabiskan
waktu
sia-sia
sendirian. 6. Berat. Pasien mengambil bagian dalam sangat sedikit aktivitas sosial karena rasa takut, permusuhan atau tidak percaya. Bila didekati, pasien menunjukkan kecenderungan yang kuat untuk memutuskan interaksi, dan umumnya ia cenderung mengisolasi diri dari orang lain. 7. Sangat berat. Pasien tidak dapat dilibatkan dalam aktivitas sosial karena adanya ketakutan yang hebat, dan rasa permusuhan atau adanya waham kejaran. Bila mungkin, ia menghindari semua interaksi dan tinggal terisolasi dari orang lain. Dikutip dari: Pedoman definisi PANSS. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 1994.34
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Data Pribadi Nama
: Ferdinan Leo Sianturi
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat dan tanggal lahir
: Meranti, 11 Oktober 1975
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jl. Garuda Raya No. 8 P. Mandala
Telepon
: 061 - 7352028
Riwayat Pendidikan Tahun 1983 – 1989
: SD Negeri 04691 Meranti – Kisaran
Tahun 1989 – 1991
: SMP Kesatuan Meranti – Kisaran
Tahun 1991 – 1994
: SMA Negeri 1 Kisaran
Tahun 1994 – 2002
: Pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia
Tahun 2008 – sekarang
:Pendidikan Spesialis di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Riwayat Pekerjaan Tahun 2004 – 2006
:Dokter PTT sebagai dokter umum di Blud RSJ Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2006 – Sekarang
:Dokter PNS di di Blud RSJ Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
TABEL DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
PANSS
PANSS
PANSS
PANSS
dosis
Subjek
MR
Terapi
Nama
Umur
JK
BB
TB
BMI
TM0
PM0
TM1
PM1
ris
1
22486
1
JG
26
1
62
166
22.5
108
39
97
35
4 mg
2
28219
2
RH
38
1
57
162
21.7
128
36
115
32
3
24813
1
MT
22
1
58
162
22.1
102
32
91
28
4
23433
2
ST
27
1
63
168
22.3
108
30
97
27
5
22648
1
LK
45
1
62
168
21.9
105
35
94
31
6
24864
2
SW
42
2
58
164
21.6
101
26
90
23
7
28418
1
DR
36
2
61
168
21.6
103
35
92
31
8
22094
2
MS
25
2
59
165
21.7
122
30
109
27
9
28204
1
RW
22
2
60
166
21.8
109
28
98
25
10
28206
2
SK
41
1
61
166
22.1
94
21
84
19
11
27550
1
TS
34
1
55
161
21.2
128
36
115
32
12
28216
2
SS
25
1
66
172
22.3
108
32
97
28
13
15977
1
AL
42
1
66
171
22.6
93
29
83
26
14
23561
2
ST
34
2
66
172
21.2
108
39
97
35
15
28207
1
AP
23
2
60
165
22.1
96
27
86
24
16
23519
2
YL
22
1
58
164
21.6
116
33
104
29
17
28302
1
RP
22
1
57
164
21.2
98
21
88
19
dosis halo
10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg
PANSS
PANSS
dosis
dosis
PANSS
PANSS
TM2 92 109
30
PM2
ris
halo
TM3
33
6 mg
82 98
27
86
26
77
23
92
25
83
22
89
29
80
26
85
21
76
19
87
29
78
26
104
25
93
22
93
24
83
21
79
18
71
16
109
30
92
25
92
26
82
23
74
24
66
21
92
33
82
29
81
22
73
20
99
27
89
25
83
18
74
16
15mg 4 mg 15mg 6 mg 10 mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 4 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg
dosis
dosis
PANSS
PANSS
PM3
ris
halo
TM4
29
6 mg
59 76
25
61
16
59
19
63
22
60
18
61
21
73
19
54
18
56
14
64
21
59
20
55
20
64
27
57
17
63
21
54
14
15mg 4 mg 15mg 6 mg 10 mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 4 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg
dosis
dosis
PM4
ris
halo
21
6 mg 15mg 4 mg 15mg 6 mg 10 mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 4 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg
Universitas Sumatera Utara
Beda PANSS TM 0 & 4
Beda PANSS PM 0 & 4
49
18
52
11
41
16
49
11
42
13
41
8
42
14
49
11
55
10
38
7
64
15
49
12
38
9
44
12
39
10
53
12
44
7
18
28318
2
MS
43
1
59
165
21.7
102
32
92
28
19
28322
1
NR
18
1
55
160
21.5
94
21
84
19
20
12492
2
SD
40
1
58
166
21.1
128
36
115
32
21
27807
1
DH
33
1
55
156
22.6
98
25
88
22
22
28325
2
MM
26
2
63
164
23.4
121
36
109
32
23
27423
1
KM
25
2
55
160
21.5
110
34
99
30
24
27638
2
AA
22
1
60
162
22.9
127
35
114
31
25
28425
1
AD
24
1
62
164
23.1
108
30
97
27
26
26880
2
JS
35
1
55
160
21.5
124
31
111
27
27
27789
1
MN
30
2
63
164
23.4
110
32
99
28
28
28411
2
AD
32
1
55
160
21.5
120
27
108
24
29
28406
1
JS
25
1
55
158
22.1
108
32
97
28
30
28396
2
SY
23
2
58
160
22.6
126
34
113
31
31
28215
1
YK
40
1
55
160
21.5
101
26
91
23
32
24202
2
PM
51
2
61
164
22.7
114
22
102
20
33
27951
1
ZN
31
2
60
165
22.1
116
33
104
29
34
28349
2
IN
30
2
58
162
22.1
98
25
88
22
35
24610
1
FG
24
1
66
170
22.8
108
32
97
28
36
23095
2
FM
37
2
59
160
23.1
93
28
83
25
10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg 4 mg 10 mg
87
26
79
18
109
30
83
20
103
30
94
28
108
29
92
25
105
25
94
26
102
22
92
26
107
29
86
21
97
19
98
27
86
20
92
26
79
23
15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 4 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 10 mg
78
23
71
16
98
27
74
18
92
27
84
25
97
26
82
22
94
22
84
23
92
20
78
22
96
26
73
18
87
17
83
23
77
18
78
22
71
21
15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 4 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 10 mg
61
22
51
13
76
25
54
16
72
25
60
22
63
21
59
18
74
21
55
16
72
18
54
16
69
22
50
14
68
15
58
16
58
17
59
17
55
19
15mg 6 mg 15mg 6 mg 15 6 mg 15mg 6 mg 15mg 4 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 15mg 6 mg 10 mg
Universitas Sumatera Utara
41
10
43
8
52
11
44
9
49
11
50
12
64
14
49
12
50
10
55
16
48
9
54
16
57
12
51
12
44
7
58
17
40
8
49
15
38
9
37
28099
1
JB
33
1
60
162
22.9
128
36
115
32
38
22688
2
ZK
31
1
62
165
22.8
108
28
97
25
39
27723
1
RS
23
1
58
162
22.1
122
30
110
27
40
28188
2
AH
28
1
61
165
22.4
110
32
99
28
4 mg 10 mg 4 mg 10 mg
109
30
92
23
104
25
94
26
6 mg 15mg 6 mg 15mg
92
25
82
20
88
21
84
23
6 mg 15mg 6 mg 15mg
51
18
64
16
61
16
66
20
6 mg 15mg 6 mg 15mg
KET :
Terapi, 1 = Risperidon, 2 = Haloperidon JK (jenis kelamin), 1 = laki-laki, 2 = perempuan BB (berat badan) TB (Tinggi badan) BMI (Body Mass Index) PTM (PANSS Total Minggu 0) PANSS PM = PANSS Positif Minggu PANSS TM = PANSS Total Minggu I PANSS PM1 = PANSS Positif Minggu 1 PANSS TM 2 = PANSS Total Minggu 2 PANSS PM 2 = PANSS Positif Minggu 2 PANSS TM3 = PANSS Total Minggu 3 PANSS PM3 = PANSS Positif Minggu 3 PANSS TM 4 = PANSS Total Minggu 4 PANSS PM 4 = PANSS Positif Minggu 4 Beda PANSS Total Minggu 0 & 4 Beda PANSS Positif Minggu 0 & 4 Dosi halo = dosis haloperidol
Universitas Sumatera Utara
77
18
44
12
61
14
44
12
Dosis Ris = dosis risperidon Efek samping, 1 = tidak ada, 2 = ada
Universitas Sumatera Utara