Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan Laporan Kajian ke-5 Ar5 (Assessment Report 5) IPCC Pokja Basis Ilmiah
Salah satu kegiatan utama Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) adalah menyusun Laporan Kajian (Assessment Reports) yang komprehensif tentang dasar ilmiah, teknis dan sosial-ekonomi perubahan iklim, penyebabnya, potensi dampak dan strategi menghadapinya. IPCC juga menghasilkan Laporan Khusus, yang merupakan penilaian terhadap isu tertentu dan Laporan Metodologi, yang memberikan panduan praktis untuk persiapan penghitungan gas rumah kaca. Laporan Kajian Kelima (Assessment Reports 5) dirilis dalam empat bagian, diawali pada bulan September 2013 dan berakhir pada bulan November 2014. Terdiri dari laporan lengkap yang disiapkan oleh Kelompok Kerja (I, II dan III) dan Rangkuman untuk Pembuat Kebijakan serta Laporan Sintesis. Pokja-I Sain Basis, mengeluarkan laporannya pada tanggal 27 September 2013 di Jenewa, Swiss. Laporan Pokja-1 terdiri dari 14 bab, dihasilkan secara kolaborasi oleh lebih dari 209 ilmuwan sebagai penulis utama dan 50 editor pengkaji dari 35 negara. Lebih dari 9200 publikasi ilmiah dikutip dan 54.677 komentar dalam laporan ini.
Sejumlah catatan dari Laporan AR5 IPCC Pokja-1: Apakah perubahan iklim sedang terjadi sekarang? Ya, perubahan iklim sedang terjadi sekarang, bukti yang menjelaskan bahwa perubahan iklim sudah terjadi sangat banyak, yaitu : Suhu telah meningkat sekitar 0,8oC selama abad terakhir; Tiga dekade terakhir ini secara berturut-turut kondisinya lebih hangat dari pada dekade sebelumnya, dan telah tercatat bahwa 30 tahun terkahir ini cenderung periode terpanas dalam 1.400 tahun di wilayah belahan bumi utara; Terjadinya peningkatan frekuensi gelombang panas dan peningkatan intensitas curah hujan di berbagai daerah; Lautan menyerap banyak karbon dioksida sehingga kondisinya menjadi lebih asam; Tinggi permukaan air laut global telah meningkat sebesar 20 cm dimulai sejak awal abad yang lalu dan kenaikan ini mengalami percepatan; Wilayah gletser di seluruh dunia mengalami penyusutan dan kondisi permafrost yang mencair (permafrost merupakan lapisan tanah, sedimen atau batuan dan o termasuk didalamnya es atau materi organik yang secara permanen membeku dengan suhu dibawah 0 C); Tutupan salju musiman di wilayah belahan bumi utara mengalami penurunan; Lapisan es Laut Arctic di musim panas telah berkurang rata-rata sekitar 40% sejak tahun 1979 dan ini terjadi jauh lebih cepat daripada yang telah diantisipasi sebelumnya. Apakah manusia bertanggung jawab atas peristiwa ini? Ya, menurut laporan IPCC terbaru, dengan tingkat keyakinan sebesar 95% menegaskan bahwa aktivitas manusia merupakan penyebabnya. Sangat dimungkinkan bahwa aktivitas manusia mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perubahan iklim selama 50 tahun terkahir ini dan menyebabkan terjadinya kenaikan suhu global; Kondisi gas rumah kaca berada pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 800.000 tahun yang lalu. Konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) sekarang lebih tinggi 40% jika dibandingkan dengan era pra-industri dan peningkatan ini terutama disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil serta penggundulan hutan; Bukti yang lebih lanjut tentang pengaruh aktivitas manusia terhadap perubahan iklim ini juga dapat dideteksi pada kondisi atmosfer dan
pemanasan samudera, perubahan curah hujan, pencairan gletser dan tutupan es di Kutub Utara, serta terjadinya beberapa iklim ekstrem di bumi. Apa yang akan terjadi? Apabila emisi gas rumah kaca terus berlangsung dan pemanasan dunia akan terus berlanjut. Tanpa adanya upaya yang serius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, suhu global akan cenderung o o meningkat lebih dari 2 C pada abad berikutnya, bahkan bisa meningkat sampai 5 C; Risiko terjadinya beberapa kejadian ekstrem, terutama gelombang panas dan hujan deras, diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dalam beberapa dekade mendatang; Tinggi permukaan laut global diperkirakan akan meningkat mencapai 0,26-0,81 m pada akhir abad ini dan akan terus mengalami peningkatan pada abad-abad yang akan datang. Apakah penurunan pemanasan baru-baru ini dapat mengubah keyakinan dari kesimpulan yang telah didapatkan sebelumnya? Tidak, laporan IPCC telah menyatakan bagaimana percaya dirinya para ilmuwan terhadap masing-masing hasil temuannya; terdapat beberapa hasil penelitian yang cukup menarik perhatian, dimana tren kenaikan suhu sejauh ini lebih lambat di abad ke-21. Namun periode 10-15 tahun pengamatan dianggap terlalu pendek untuk dapat menarik suatu kesimpulan tentang perubahan iklim secara jangka panjang; Sistem iklim yang kompleks dan periode perlambatan serta percepatan dalam tren suhu global telah terjadi sebelumnya; Proses pemanasan global didominasi dengan masuknya energi panas ke lautan, mencakup kurang lebih 90% dari total pemanasan dan terdapat bukti bahwa laut terus menghangat selama periode ini; Selanjutnya, selama periode ini juga didapatkan banyak bukti fenomena perubahan iklim lainnya, seperti masih berlanjutnya peristiwa kenaikan tinggi permukaan air laut, mencairnya tutupan es di Laut Arctic pada musim panas yang telah memecahkan rekor terbaru pada tutupan es tingkat terendah dan terjadinya panas ekstrim di berbagai penjuru dunia, serta intensitas curah hujan yang selalu meningkat. Haruskah manusia khawatir? Ya, dampak iklim akan meningkat sejalan dengan berlanjutnya peristiwa perubahan iklim. Sebagian besar aspek perubahan iklim akan bertahan selama berabad-abad bahkan jika emisi gas rumah kaca dihentikan segera; Sebagian besar dari peristiwa perubahan iklim tidak dapat diubah; Risiko kerusakan akan senantiasa meningkat selama berabad-abad, terutama terjadinya proses kenaikan permukaan o air laut; Sebelum zaman es terakhir (120.000 tahun yang lalu) ketika suhu dunia sudah mencapai 2 C lebih hangat, permukaan air laut meningkat 5-10 meter lebih tinggi karena melelehnya lapisan es. Apa yang harus dilakukan? Berdasarkan bukti-bukti terbaru yang telah didapatkan, menekankan perlunya bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan individu untuk mengatasi perubahan iklim secara bersama-sama dengan cara mengurangi jumlah emisi. Model iklim menunjukkan bahwa: Membatasi dampak perubahan iklim akan membutuhkan usaha yang besar dan berkelanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara global; Dalam usaha ini, dunia internasional berpeluang untuk dapat mengurangi dan membatasi kenaikan suhu o global sampai 2 C atau kurang, sebagaimana yang telah di sepakati bersama. Emisi gas global kumulatif perlu dibatasi sampai 1.000 miliar ton karbon sejak periode praindustri. Aktivitas manusia telah mengemisikan setengah dari jumlah total emisi tersebut dan emisi pun meningkat; Kejadian-kejadian ini dapat memperkuat alasan bagi para pemimpin dunia internasional untuk bertindak sekarang juga dalam upaya mengurangi emisi karbon domestik dan juga mengamankan kesepakatan global yang mengikat secara hukum pada tahun 2015. Sumber : http://www.climatechange2013.org/images/report/WG1AR5_SPM_FINAL.pdf Dipersiapkan oleh: AGUS SUPANGAT Divisi Peningkatan Kapasitas, Penelitian dan Pengembangan-DNPI E-mail:
[email protected]; Telp: (021) 3511400
Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan Laporan Kajian ke-5 Ar5 (Assessment Report 5) IPCC Pokja Adaptasi
Salah satu kegiatan utama Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) adalah menyusun Laporan Kajian (Assessment Reports) yang komprehensif tentang dasar ilmiah, teknis dan sosial-ekonomi perubahan iklim, penyebabnya, potensi dampak dan strategi menghadapinya. IPCC juga menghasilkan Laporan Khusus, yang merupakan penilaian terhadap isu tertentu dan Laporan Metodologi, yang memberikan panduan praktis untuk persiapan penghitungan gas rumah kaca. Laporan Kajian Kelima (Assessment Reports 5) dirilis dalam empat bagian, diawali pada bulan September 2013 dan berakhir pada bulan November 2014. Terdiri dari laporan lengkap yang disiapkan oleh Kelompok Kerja (I, II dan III) dan Rangkuman untuk Pembuat Kebijakan serta Laporan Sintesis. Pokja-2 Adaptasi, mengeluarkan laporannya pada akhir bulan Maret 2014 di Yokohama, Jepang. Laporan Pokja-2 mengkaji dampak, kerentanan dan adaptasi dihasilkan secara kolaborasi oleh lebih dari 309 ilmuwan dari 70 negara, 50.444 komentar dalam laporan ini.
Sejumlah catatan dari Laporan AR5 IPCC Pokja-2: Apa temuan utama dari laporan AR5 IPCC Pokja-2 tersebut? Perubahan iklim telah berdampak pada ekosistem dan manusia di seluruh bagian benua dan samudera di dunia; Terjadinya peningkatan permukaan air laut akan berdampak pada masyarakat pesisir di seluruh dunia dengan timbulnya fenomena banjir, erosi pantai dan perendaman; Beberapa spesies akan menghadapi kepunahan dan kondisi laut akan mengalami pemanasan serta pengasaman; Perubahan iklim dapat menimbulkan risiko besar bagi kesehatan manusia, keamanan pangan global, dan pembangunan ekonomi; Tindakan untuk mengurangi emisi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan guna menghindari bahaya perubahan iklim. Tingkatan adaptasi yang diperlukan tergantung pada skala mitigasi; Adaptasi sangat penting untuk dilakukan guna menghadapi risiko perubahan iklim tetapi masih terdapat batasan bentuk adaptasi apakah yang dapat diterima. Apa sajakah macam-macam dampak yang sudah kita lihat? Laporan ini (IPCC) telah mengidenti!kasi dampak-dampak yang telah terlihat, meliputi: Spesies daratan dan spesies laut bergeser rentang geogra!snya serta pola migrasinya; Pola hujan berubah, salju dan es mencair, gletser menyusut, dan permaforst mencair; Pohon dan hutan terlihat mulai mati kembali, luasan karang menurun, dan beberapa spesies punah; Berdampak negatif terhadap menurunnya produksi gandum dan jagung secara global. Apakah risiko utama dari perubahan iklim? Risiko dari perubahan iklim di masa depan cukup signi!kan dan berpotensial menimbulkan dampak yang parah di seluruh wilayah dan berbagai sektor. Resiko utama meliputi: Banyaknya jumlah lahan dan meningkatnya resiko kepunahan spesies air tawar; Wilayah pesisir dan daerah dataran rendah akan semakin mengalami dampak buruk seperti perendaman, banjir pantai, dan erosi pantai karena permukaan laut naik; Pengasaman laut menimbulkan risiko besar terhadap ekosistem laut, terutama ekosistem di wilayah kutub dan ekosistem terumbu karang, jika kita tidak mengurangi emisi sampai pada level yang rendah; Di bawah rendahnya tingkat pemanasan, tanpa adanya proses adaptasi, maka produksi tanaman utama (seperti gandum, beras, dan jagung) diproyeksikan turun; Perubahan iklim diproyeksikan meningkatkan kejadian perpindahan manusia (bermigrasi) dan memicu kon"ik, seperti kemiskinan dan guncangan ekonomi; Perubahan iklim akan memperburuk masalah kesehatan manusia dan
menyebabkan peningkatan gangguan kesehatan di berbagai wilayah, misalnya melalui peningkatan gelombang panas dan kebakaran; Dampak perubahan iklim diproyeksikan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menjadikan usaha pengurangan angka kemiskinan akan lebih sulit. Apakah laporan IPCC memberitahu kita tentang bagaimana menanggapi fenomena perubahan iklim? Perubahan iklim menimbulkan risiko yang signi!kan namun melalui manajemen risiko yang baik dapat dihindari dampak terburuk. Kombinasi antara adaptasi dan mitigasi akan mengurangi skala risiko. Namun, beberapa risiko yang tidak dapat dihindari; Badai ekstrim, banjir, gelombang panas dan kekeringan menunjukkan bahwa kita sudah rentan terhadap kejadian iklim dan cuaca; Tindakan dan pilihan yang diambil di awal abad ini akan menentukan risiko apa yang akan kita hadapi di akhir abad nanti; Tindakan dini akan memungkinkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan dampak yang kemungkinan terjadi, tetapi ada batasan bagi kita untuk dapat beradaptasi. Beberapa risiko akan tetap terjadi sehingga kita tidak bisa mengandalkan hanya adaptasi saja; Negara miskin dan kaya, penduduk pedesaan dan perkotaan semua akan terkena dampak, diperlukan perencanaan dan adaptasi untuk membatasi risiko yang terjadi di masa mendatang. Apakah implikasi perubahan iklim untuk Indonesia? IPCC tidak fokus pada tiap negara. Terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji lebih dalam tentang identi!kasi perubahan iklim, risiko utama dari perubahan iklim untuk Indonesia, kondisi iklim di Indonesia, dan lain sebagainya. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mencegah dampak dan untuk beradaptasi? Dampak ekonomi global yang akan timbul akibat fenomena perubahan iklim sulit untuk diperkirakan karena cukup kompleks dan banyaknya variabel yang harus diperhatikan dan difahami; Hal ini diakui bahwa perkiraan dampak ekonomi yang akan timbul tidak sepenuhnya mempertimbangkan semua faktor dan cenderung mengabaikan biaya yang sebenarnya. Namun para ilmuwan setuju bahwa kerugian ekonomi akibat dampak iklim akan semakin besar jika proses pemanasan semakin meningkat; Selain itu juga terdapat tantangan yang cukup signi!kan dalam usaha untuk meperkirakan biaya adaptasi global sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Bukti menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan antara kebutuhan adaptasi global dengan dana yang tersedia untuk melakukan adaptasi . Apa yang telah berubah jika dibandingkan dengan laporan terakhir? Dibanding enam tahun yang lalu, laporan kali ini diperkuat dengan bukti tentang dampak yang telah diamati dan risiko masa depan perubahan iklim; penilaian substansinya lebih berdasarkan literatur ilmiah, teknis, dan sosial-ekonomi; jumlah publikasi ilmiah meningkat dua kali lipat antara tahun 2005-2010; mempertimbangkan bagaimana tindakan mitigasi dan adaptasi dapat membantu untuk mengurangi dan mengelola risiko yang akan terjadi, memanfaatkan setiap perubahan yang potensial dan memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari penerapan langkah mengatasi perubahan iklim, seperti peningkatan kualitas udara. Laporan ini lebih fokus pada risiko yang baru dan sangat berharga bagi pemerintah dan pembuat kebijakan. Sumber : http://ipcc-wg2.gov/AR5/images/uploads/IPCC_WG2AR5_SPM_Approved.pdf Dipersiapkan oleh: AGUS SUPANGAT Divisi Peningkatan Kapasitas, Penelitian dan Pengembangan-DNPI E-mail:
[email protected]; Telp: (021) 3511400
Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan Laporan Kajian ke-5 Ar5 (Assessment Report 5) IPCC Pokja Mitigasi
Salah satu kegiatan utama Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) adalah menyusun Laporan Kajian (Assessment Reports) yang komprehensif tentang dasar ilmiah, teknis dan sosial-ekonomi perubahan iklim, penyebabnya, potensi dampak dan strategi menghadapinya. IPCC juga menghasilkan Laporan Khusus, yang merupakan penilaian terhadap isu tertentu dan Laporan Metodologi, yang memberikan panduan praktis untuk persiapan penghitungan gas rumah kaca. Laporan Kajian Kelima (Assessment Reports 5) dirilis dalam empat bagian, diawali pada bulan September 2013 dan berakhir pada bulan November 2014. Terdiri dari laporan lengkap yang disiapkan oleh Kelompok Kerja (I, II dan III) dan Rangkuman untuk Pembuat Kebijakan serta Laporan Sintesis. Pokja-3 Mitigasi, mengeluarkan laporannya pada pertengahan bulan April 2014 di Berlin, Jerman. Laporan Pokja-3 mengkaji semua pilihan yang relevan untuk mitigasi perubahan iklim melalui pembatasan atau pencegahan dan peningkatan kegiatan untuk memindahkan emisi gas rumah kaca dari atmosfer. Dihasilkan secara kolaborasi oleh lebih dari 235 ilmuwan dari 57 negara, 38 315 komentar dalam laporan ini. Sejumlah catatan dari Laporan AR5 IPCC Pokja-3: Apa temuan utama dari Laporan Penilaian ke 5 Kelompok Kerja Mitigasi (AR 5 WG-III)? Emisi gas rumah kaca masih meningkat, dan sebagian besar dipicu oleh peningkatan kesejahteraan global; Suhu rata-rata akan meningkat sebesar 3o-5o pada akhir abad ini jika dibandingkan dengan pada era prao industri; Menahan kenaikan suhu di bawah batas 2 memungkinkan tetapi semakin sulit dilakukan dan akan memerlukan berbagai perubahan, termasuk penggunaan teknologi, institusi dan perilaku; Upaya mengurangi emisi perlu dilakukan di semua sektor dan seluruh wilayah. Pengurangan permintaan energi bisa dilakukan melalui beberapa cara, seperti langkah-langkah e!siensi energi (berperan besar terhadap penurunan emisi); Banyak negara memiliki kebijakan untuk mengurangi emisi, tetapi jauh lebih perlu penerapannya. Investasi dalam teknologi bersih perlu skala kebijakan yang besar-besaran dan mitigasi perlu diintegrasikan ke dalam pertimbangan politik yang lebih luas, seperti pertumbuhan, pekerjaan dan lingkungan; Menangani perubahan iklim membutuhkan tindakan internasional, ini adalah masalah “besar” dan membutuhkan kerjasama internasional untuk mengatasinya. Berapa besar emisi gas rumah kaca saat ini dan apa sumbernya? Ditunjukkan dengan jelas berapa emisi gas rumah kaca hari ini, dan dilaporkan bahwa: emisi tahunan, sekitar 50 miliar ton karbon dioksida ekuivalen, tidak pernah lebih tinggi; pembakaran bahan bakar fosil adalah sumber terbesar emisi (2/3 dari total keseluruhan emisi), dan sebagian besar karena untuk pertumbuhan, dengan kontribusi signi!kan dari industri dan pertanian; Pertumbuhan penduduk juga berdampak pada emisi, tetapi peningkatan emisi terutama disebabkan meningkatnya kesejahteraan global khususnya di Asia, telah keluar dari kemiskinan, maka akan diikuti dengan meningkatnya konsumsi energi dan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil; Di masa depan, jika kita tidak bergerak cepat untuk beralih ke teknologi rendah karbon, emisi global diproyeksikan akan terus meningkat. Peningkatan ini akan didorong terutama oleh kenaikan lebih lanjut dalam kemakmuran (bukan penduduk) di negara berkembang. Seberapa cepat kita harus mengurangi emisi gas rumah kaca? Laporan ini mempertimbangkan berbagai kemungkinan di masa depan yang berbeda (”skenario emisi”) mulai dari emisi tumbuh secara pesat sepanjang abad, sampai ke kondisi di mana decarbonisation menyebabkan penurunan cepat nilai emisi gas
o
rumah kaca. Ada sejumlah skenario emisi yang berbeda untuk menghindari melebihi target 2 - semua skenario ini mencapai emisi puncaknya secara global paling lambat tahun 2030 dan kemudian menurun dengan cepat: Pada tahun 2050 emisi global harus menjadi sekitar setengah kondisi emisi hari ini; “emisi negatif” - menghapus CO2 dari atmosfer melalui berbagai teknik - mungkin diperlukan dalam 250 tahun o dengan tetap di bawah target 2 ; upaya global saat ini untuk mengurangi emisi secara konsisten dengan menghindari peningkatan suhu melebihi 3o, tetapi masih banyak yang harus dilakukan jika ingin tetap di bawah o target yaitu 2 . Apakah mungkin untuk mengurangi emisi ke tingkat yang dibutuhkan? Pengurangan emisi gas o rumah kaca untuk membatasi pemanasan sampai 2 dengan tingkat sebelum era industri bisa terjadi, namun memerlukan perubahan; Teknologi energi terbarukan sudah bisa didapatkan dengan biaya yang terjangkau dan berkinerja tinggi dan memungkinkan untuk diimplementasi; Permintaan untuk mengurangi jumlah emisi dapat dicapai melalui e!siensi energi dan perubahan perilaku manusia sangat penting dalam pengurangan emisi sampai pada tingkat yang diperlukan. Pengurangan permintaan emisi tentunya akan mengurangi kebutuhan pembangkit listrik baru dan infrastruktur lain yang terkait; Decarbonisation listrik, melalui energi terbarukan, penangkapan dan penyimpanan (CCS) nuklir dan karbon, perlu segera dilakukan dengan cepat, mayoritas pembangkitan listrik harus disediakan oleh sumber karbon rendah pada pertengahan abad ini; Tenaga nuklir dapat memainkan peran besar dalam mengurangi jumlah emisi. Insulasi bangunan dan penerapan teknologi baru dalam konstruksi, dapat memainkan peran besar dalam mengurangi emisi dari bangunan. IPCC semakin optimis tentang kemampuan sektor transportasi untuk berperan dalam mitigasi; tindakan ambisius untuk mengurangi jumlah emisi akan menimbulkan manfaat tambahan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas udara dan ketahanan energi serta pmeningkatkan kesehatan manusia, ekosistem, ketersediaan sumber daya dan ketahanan sistem energi. Ongkos dan manfaat mitigasi? Ambisi dalam melakukan mitigasi akan sedikit memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global. Dipaparkan perkiraan para ahli tentang kondisi perekonomian global yang akan tumbuh sebesar antara 300% dan 900% pada tahun 2100. Kondisi yang akan terjadi terhadap tingkat pertumbuhan ini diperkirakan tingkat konsumsi global akan berkurang sekitar 5%, berarti pelaksanaan mitigasi tidak perlu dilakukan; Perkiraan ini tidak termasuk biaya gagal untuk mengatasi perubahan iklim - laporan hanya mempertimbangkan biaya tindakan, bukan biaya kegagalan untuk bertindak. Perbandingan antara biaya tindakan dan kegagalan disajikan dalam laporan sintesis pada bulan Oktober; Hal ini juga penting untuk dicatat bahwa biaya ini tidak termasuk manfaat dari tindakan iklim seperti udara bersih, gaya hidup sehat dan pasokan energi beragam yang menawarkan manfaat ekonomi. Bukti menunjukkan bahwa manfaat dari peningkatan kualitas udara sama dengan biaya mengambil tindakan. Selain itu mitigasi akan menghindarkan jutaan kematian prematur dari kualitas udara yang buruk selama abad ini. Apakah yang telah berubah sejak laporan terakhir? Langkah-langkah yang memadai untuk mengatasi emisi gas rumah kaca global masih belum diputuskan dan dilaksanakan sehingga sebagai hasilnya emisipun semakin meningkat; Dari tinjauan utama yang terakhir (dibandingkan dengan enam tahun yang lalu), laporan ini lebih diperkuat dengan bukti tentang bagaimana emisi dapat dikurangi (disebut “jalur emisi”) untuk menghindari kenaikan suhu melebihi batas 2o. Sumber: http://report.mitigation2014.org/spm/ipcc_wg3_ar5_summary-for-policymakers_approved.pdf Dipersiapkan oleh: AGUS SUPANGAT Divisi Peningkatan Kapasitas, Penelitian dan Pengembangan-DNPI E-mail:
[email protected]; Telp: (021) 3511400
Ringkasan untuk Pembuat Kebijakan Laporan Kajian ke-5 Ar5 (Assessment Report 5) IPCC Laporan Sintesis
Laporan Sintesis adalah puncak dari enam tahun bekerja. Laporan ini menggabungkan dan menyarikan pesan utama dari tiga publikasi sebelumnya yang dibuat kelompok kerja IPCC (basis ilmiah, dampak iklim, dan mitigasi perubahan iklim). Banyak ahli secara seksama telah menyajikan temuan dalam Laporan Sintesis. Dibandingkan dengan laporan sebelumnya, Laporan Sintesis menilai basis ilmiah yang jauh lebih besar dari literatur ilmiah, teknis, dan sosial ekonomi; jumlah publikasi ilmiah lebih dari dua kali lipat antara tahun 2005 dan 2010. Selama seluruh proses, termasuk Kelompok Kerja Basis Ilmiah, Adpatasi dan Mitigasi, 830 ahli dari 80 negara mengulas lebih dari 30.000 makalah penelitian yang diterbitkan untuk menghasilkan laporan IPCC yang berbeda. Laporan Sintesis telah disetujui dalam pertemuan di Kopenhagen dari 26 Oktober-1 November 2014. Lebih dari 100 pemerintah menghadiri pertemuan ini untuk membahas dan menyetujui laporan akhir
Sejumlah catatan dari Laporan Sintesis AR5 IPCC: Pengaruh Manusia pada sistem iklim jelas, dan emisi gas rumah kaca (karbon dioksida, metana, nitrogen oksida dan sejumlah gas industri) dari akti!tas manusia baru-baru ini adalah yang tertinggi dalam sejarah. Atmosfer dan lautan telah menghangat, jumlah salju dan es telah berkurang, permukaan laut telah naik, lautan menjadi lebih asam dan beberapa peristiwa cuaca ekstrim semakin sering ternjadi dan semakin kuat. Dan tanpa upaya besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, suhu global pada akhir abad ke-21 bisa lebih dari 4° C di atas suhu sebelum revolusi industri. Masyarakat dapat beradaptasi dengan mempersiapkan menghadapi beberapa risiko perubahan iklim dan ini sangat penting, tapi ini saja tidak cukup. Oleh karena itu kita perlu untuk secara signi!kan mengurangi emisi gas rumah kaca untuk membatasi skala perubahan iklim. Pilihan untuk mengurangi emisi, termasuk penggunaan sumber energi rendah karbon seperti angin, matahari dan nuklir, penghapusan dan penyimpanan karbon dioksida di mana bahan bakar fosil masih digunakan dan lebih e!sien penggunaan energi. Namun demikian skala perubahan yang diperlukan akan menimbulkan tantangan yang signi!kan pada teknologi.
Bagaimana iklim berubah dan bagaimana yang mempengaruhi kita? Suhu global telah meningkat sekitar 0,8° C selama abad terakhir dan laut telah meningkat sekitar 20 cm diperparah dengan di banyak daerah, salju dan pola curah hujan telah berubah, mempengaruhi pasokan air dari beberapa komunitas. Hal ini disebabkan karena salju, es, lapisan es dan gletser yang mencair di kutub dan di sekitar seluruh dunia. Lautan menjadi semakin asam karena menyerap lebih dan lebih banyak karbon dioksida. Peristiwa cuaca ekstrim berubah, gelombang panas yang berlangsung lebih lama dan menjadi lebih intens, dan peristiwa hujan deras menjadi lebih dasyat.
Apakah laporan ini memberitahu kita tentang penyebab perubahan iklim? Ya, jejak manusia telah ditemukan di hampir semua aspek perubahan iklim; pengaruh manusia, diamati terutama dari emisi gas rumah kaca, sangat mungkin telah menjadi penyebab utama peningkatan pada suhu global sejak pertengahan abad ke-20. Pengaruh Manusia juga telah ditemukan pemanasan di lautan, perubahan curah pola hujan dan mencairnya es di Kutub Utara. Selain itu emisi gas rumah kaca karena akti!tas manusia telah meningkat sangat besar sejak revolusi industri; Kadar CO2 yang sekarang tertinggi setidaknya dalam 800.000 tahun terakhir. Sebagian besar kenaikan emisi ini telah terjadi dalam 40 tahun terakhir, dengan emisi saat ini yang tertinggi dalam sejarah manusia. Bagaimana dengan masa depan? Tanpa tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita bisa melihat dampak yang parah, luas, dan pada masyarakat dan lingkungan global yang tidak dapat diubah; Suhu global bisa lebih dari 4°C di atas suhu sebelum revolusi industry dan berakibat gelombang panas akan terjadi lebih sering dan berlangsung lebih lama, meningkatkan risiko masalah kesehatan terutama pada populasi yang rentan. Curah hujan lebat akan menjadi lebih lebat dan lebih sering di banyak tempat, membuat banjir lebih parah. Samudra akan terus menghangat dan bertambah asam, berpengaruh negatif terhadap satwa liar laut dan perikanan. Permukaan laut rata-rata global akan terus meningkat, mengganggu masyarakat di daerah dataran rendah dan meningkatkan risiko banjir pantai atau rob dan gelombang badai, hal ini berakibat pada ketahanan pangan akan rusak akibat perubahan di lautan yang berpengaruh terhadap perikanan dan kekeringan dan peningkatan suhu mengurangi hasil panen global. Bagaimana kita dapat menanggapi perubahan iklim? Ada banyak pilihan yang tersedia untuk mengurangi risiko dampak berbahaya dari perubahan iklim di masa depan dan untuk mempersiapkan perubahan yang tidak dapat dihindari. Antara lain adalah; melakukan pengurangan substansial emisi gas rumah kaca dalam beberapa dekade mendatang, emisi rumah kaca global pada tahun 2050 perlu menjadi 40 sampai 70% lebih rendah dari tahun 2010, dan tingkat emisi mendekati nol atau di bawahnya pada tahun 2100. Ini berarti perlu emisi total CO2 untuk tetap kurang dari 2.900 GtCO2. Kita telah memancarkan emisi 1900 GtCO2, yaitu sekitar dua pertiga dari batas ini. Selain itu untuk mengurangi emisi termasuk menggunakan energi lebih e!sien dan beralih ke sumber energi rendah karbon seperti energi terbarukan, energi nuklir, dan energi fosil dengan penangkapan dan penyimpanan karbon dioksida pilihan untuk mengurangi emisi termasuk mengurangi karbonisasi cara kita menghasilkan listrik, menggunakan energi yang lebih e!sien dan mencoba untuk mengurangi jumlah energi yang digunakan semua. Sumber: http://www.ipcc.ch/pdf/assessment-report/ar5/syr/SYR_AR5_SPM.pdf Dipersiapkan oleh: AGUS SUPANGAT Divisi Peningkatan Kapasitas, Penelitian dan Pengembangan-DNPI E-mail:
[email protected]; Telp: (021) 3511400