www.rni.co.id
EDISI 153, TAHUN XV MEI 2015
AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Visi & Misi Menjadi Kelompok Usaha yang terkemuka di Indonesia dalam bidang agribisnis, perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan, serta properti dan energi. 1. Memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional melalui pengembangan usaha di bidang agribisnis, perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan, serta properti dan energi. 2. Memenuhi harapan para pemangku kepentingan (stakeholder) melalui pengelolaan perusahaan secara profesional dengan orientasi pada kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang prima. 3. Berkomitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan.
Pelepasan Komut dan Dirut serta Penyambutan Komut dan Anggota Komisaris PT RNI
hal.
3
Peluang Phapros “GO International” di ajang CPhI South East Asia Jakarta - 2015
hal.
7
Pertumbuhan Penjualan Bersih Phapros Melebihi Rerata Industri Farmasi
9
hal.
Mata Rajawali BIOETANOL :
Energi Ramah Lingkungan
K
ebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak menga-kibatkan harga BBM berfluktuasi mengikuti harga pasar internasional. Pada saat kenaikan harga BBM selalu diikuti dengan kenaikan hampir semua barang dan jasa, sehingga angka inflasi juga ikut terkerek naik. Anehnya jika harga BBM diturunkan harga-harga tidak otomatis turun. Orientasi eksplorasi dan penggunaan energi nasional masih pada bahan bakar fosil. Padahal bahan bakar fosil banyak kekurangannya. Kontinuitas penggunaan bahan bakar fosil (fossil fuel) memunculkan paling sedikit dua ancaman serius: (1) faktor ekonomi, berupa jaminan ketersediaan bahan bakar fosil untuk beberapa dekade mendatang, masalah suplai, harga, dan fluktuasinya (2) polusi akibat emisi pembakaran bahan bakar fosil ke lingkungan. Polusi yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar fosil memiliki dampak langsung maupun tidak langsung kepada derajad kesehatan manusia. Polusi langsung bisa berupa gas-gas berbahaya, seperti CO, NOx, dan UHC (unburn hydro carbon), juga unsur metalik seperti timbal (Pb). Sedangkan polusi tidak langsung mayoritas berupa ledakan jumlah molekul CO2 yang berdampak pada pemanasan global (Global Warming Potential). Kondisi tersebut mau tidak mau memaksa umat manusia untuk memikirkan alternatif energi yang lebih terjamin pengadaannya serta ramah terhadap lingkungan Pemanfaatan Bioenergi merupakan salah satu solusi mengatasi masalah ketergantungan terhadap sumber energi fosil. Potensi bioenergi di Indonesia sangat besar, terutama yang berasal dari sektor pertanian baik dari sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan dan peternakan. Salah satu sumber energi yang sangat potensial dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai energi alternatif adalah Bioetanol. Bioetanol merupakan etanol (golongan alkohol) yang diproduksi dari bahan alami, terutama dari tumbuhan. Sumber bahan baku pembuatan Bioetanol dapat berasal dari bahan baku yang mengandung glukosa atau gula, pati dan bahan belignoselulosa. Sumber bahan baku bioetanol dari bahan bergula adalah tebu, aren dan sorgum Manis, yang dari bahan baku berpati berasal dari sagu, ubi kayu, ubi jalar dan jagung, sedangkan sumber bahan baku berlignoselulosa yaitu
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
jerami, bagas dan onggok. Bioetanol merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena memiliki angka oktan yang lebih tinggi dibanding premium. Angka oktan Bioetanol sebesar 115, sedangkan premiun 88 dan pertamax sebesar 98. Bioetanol dapat diperguna-kan sebagai aditif untuk peningkat nilai oktan yang mengandung timbal dan karsinogenik. Penggunaan Bioetanol dapat mengurangi efek gas rumah kaca karena siklus emisi gas rumah kaca lebih rendah 14-19% dibandingkan dengan premium. Di luar negeri, pewajiban pemanfaatan bioetanol untuk bahan bakar kendaraan sudah sangat besar. Contoh aplikasi bioethanol pada bahan bakar yang terbesar adalah di Brazil, yang sudah menggunakan pencampuran 85% (E-85) bioetanol ke dalam bahan bakar kendaraan. Sementara Thailand sudah mulai mengarah dari pewajiban pencampuran bioetanol sebesar 10% menjadi 20%. Filipina juga gencar mencanangkan mandatory blending bioetanol sebesar 10%. Adapun di Indonesia, kebijakan pencampuran bioetanol masih setengah hati. Regulasi sudah ada, namun belum benar-benar dilaksanakan. Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 tahun 2014, bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi wajib dicampur dengan minimal 1% bioetanol mulai Januari 2015. Sedangkan pencampuran BBM nonsubsidi yang harus dicampur dengan minimal 2% bioetanol mulai Januari 2015. Secara bertahap, sesuai Peraturan Menteri ESDM tersebut, pemanfaatan akan ditingkatkan menjadi 5% pada 2020 untuk bahan bakar bersubsidi dan 10% untuk bahan bakar nonsubsidi. Jika program ini berjalan sesuai target maka bisa dibayangkan besarnya kebutuhan bioethanol. Maka rencana PT Madu Baru untuk membangun Unit Dehidrasi agar dapat memproduksi bioethanol 99,5 % sebagai sebuah langkah strategis yang berkontribusi bagi program pemerintah yaitu Ketahanan Energi. Sangat ironis jika kita melihat perkembangan usaha PSA Palimanan, salah satu unit usaha PT Rajawali II yang memproduksi alkohol dan spiritus. Kondisi pabrik yang sudah sangat tua, didirikan hanya 50 tahun setelah Perang Diponegoro berakhir, tepatnya pada tahun 1883. Saat ini praktis yang mampu menopang berproduksinya pabrik adalah pelanggan dari negara Belanda yang khusus membeli arak. Jaminan suplai bahan bakunya sangat dibatasi dengan kebutuhan dana cepat, sehingga lebih banyak dijual sebagai tetes (molasses).
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
1
Hallo Rajawali
TERSENYUMLAH…………..
D
alam fisiologi, senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk menampilkan kebahagian dan rasa senang. Senyum itu datang dari rasa kebahagian atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia senyum, seseorang sendiri kalau senyum umumnya bertambah baik raut wajahnya atau menjadi lebih cantik/tampan ketimbang ketika dia biasa saja atau ketika dia marah. Tersenyum itu lebih gampang ketimbang cemberut karena otot yang dibutuhkan untuk gerakan senyum lebih sedikit ketimbang cemberut.
Tapi meski mudah dilakukan ternyata orang sulit sekali untuk tersenyum dan lebih sering menunjukkan ekspresi mengerutkan dahi atau cemberut. Beberapa ahli menyatakan dibutuhkan 43 otot untuk cemberut dan hanya 17 otot untuk tersenyum. Tersenyum bisa dilakukannya secara sadar ataupun tidak sadar yang dipandang sebagai suatu bentuk kebahagian dan keramahan. Sedangkan cemberut umumnya menunjukkan kesedihan atau ketidaksetujuan. Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wa Sallam tidak hanya menganjurkan umatnya untuk menebarkan senyuman dan menampilkan muka berseriseri kepada saudaranya. Rasulullah SAW adalah teladan
dalam perbuatannya tersebut. Beliau adalah sebaik-baik contoh dalam hal menebarkan senyuman dan menampilkan wajah yang berseri-seri.
dan berharga, yang tidak perlu dibeli dan bisa di bawa kemanamana. Tidak menimbulkan iritasi dan dapat menghambat penuaan dini secara alami.
Wajah tersenyum merupakan cermin dari hati dan perasaan yang tenang, senyum adalah ibadah yang paling mudah di lakukan dan mampu menyempurnakan kemuliaan akhlak. Senyum adalah kecantikan yang lahir dari hati dan jiwa, dan suatu anugrah yang dapat menenangkan perasaan, menyejukkan dan menentramkan hati yang sedang gelisah. Senyuman merupakan kosmetik wajah yang alami, tulus
Dalam hadits di sebutkan bahwa senyum adalah shadaqah, shadaqah termurah namun penuh berkah, karena kita dapat menyenangkan hati orang lain, menumbuhkan semangat dan memancarkan ketulusan hati. Namun perlu di garis bawahi, senyumannya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Yuk ! tersenyumlah…
Penanggung Jawab : Direksi PT RNI
Salam Redaksi
Pengarah : Sekretaris Korporasi
CORPORATE IMAGE
S
etiap perusahaan mempunyai citra yang disadari atau tidak telah melekat pada perusahaan tersebut. Tidak sedikit barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan begitu kuat citranya di benak masyarakat. Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen/masyarakat terhadap citra. Dengan demikian citra merupakan salah satu aset terpenting dari perusahaan atau organisasi yang selayaknya terus menerus dibangun dan dipelihara. Citra
2
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
yang baik merupakan perangkat kuat, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau perusahaan, melainkan juga dapat memperbaiki sikap dan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, artinya citra tidak datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat, dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra positif yang diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan secara serampangan pada saat tertentu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang. Karena citra merupakan semua persepsi atas objek yang dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses informasi dari ber-
Pimpinan Redaksi : Riatin Hajriyanto Redaktur : Edwin Adithia Hermawan bagai sumber sepanjang waktu. Kegiatan usaha, prestasi dan perkembangan perusahaan telah menjadikan beberapa anak perusahaan RNI telah berhasil membangun citra perusahaan yang baik. Pada edisi ini, lihatlah sepak terjang PT Phapros dan geliat PT Madu Baru, yang telah menjadikan keduanya sebagai perusahaan yang dikenal luas sebagai perusahaan yang sehat dan baik. Satu hal yang harus dipahami, sangat susah dan berat membangun citra perusahaan yang baik, namun amat mudah menghancurkannya… Itu !!
Dewan Redaksi : Giri Hardiyatmo Aris Kadarisman Gunadi Yusuf Rezka Eko Tri Yunanto Karpo Budiman Nursi Wartini Andi Pradipto Arimuko Sekretaris Redaksi : M Ahyani Koresponden : Seluruh Anak Perusahaan Sesuai SK : PTRNI NO.19/ SK/RNI/01/II/2014
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali Dalam rangka pelepasan Komisaris Utama dan Direktur Utama serta penyambutan Komisaris Utama dan Anggota Komisaris, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero menyelenggarakan acara Pisah Sambut, pada Rabu, 13 Mei 2015. bertempat di Gedung RNI Jakarta.
D
alam acara tersebut hadir Mirzawan Puri Dwi Nurtjahyo yang telah ditetapkan Kementerian BUMN sebagai Komisaris Utama PT RNI
ia meminta bantuan kepada seluruh jajaran, Komisaris, Direksi, dan Karyawan RNI agar dapat bersamasama dalam memperbaiki kondisi RNI. “Kondisi anak perusahaan harus menjadi
Pelepasan Komut dan Dirut serta Penyambutan Komut dan Anggota Komisaris PT RNI Berikut Susunan Komisaris dan Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia
pada tanggal 5 Mei 2015 menggantikan Soeparto. Selain itu, hadir pula anggota Komisaris baru RNI Suripto dan Ismed Hasan Putro.
prioritas utama, terutama pembenahan di PT Rajawali II dan PTP Mitra Ogan,” papar Mirzawan.
Pada sambutannya Mirzawan mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan dedikasi yang telah diberikan Komisaris Utama dan Direktur Utama terdahulu. “Terima kasih atas semua dharmabakti yang telah diberikan kepada RNI,” ujarnya.
Sementara, Suripto mengatakan, dirinya cukup terkejut ketika dihubungi Kementerian BUMN dan ditugaskan menjadi Komisaris RNI untuk melengkapi jajaran Komisaris yang sudah ada. Menurutnya, untuk membenahi RNI perlu dilakukan seirama dan satu tujuan.
Saat ini dirinya akan berusaha fokus dalam mengemban tugas yang sangat berat ini. Untuk itu
Dalam sambutannya, Ismed Hasan Putro mengatakan, tiga tahun lebih menjabat sebagai Dirut RNI telah
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
1. Komisaris Utama 2. Komisaris 3. Komisaris 4. Komisaris
: Mirzawan PDN : Junino Jahja : Ainun Naim : Suripto
1. Plt Direktur Utama 2. Direktur Keuangan & Asset 3. Direktur Operasional 4. Direktur SDM & Umum
: Djoko Retnadi : Dandossi Matram : Oki Jamhur Warnaen : Bambang Adi Sukarelawan
memberinya banyak pelajaran dan pengalaman hidup. “Banyak hikmah yang bisa diambil ketika sudah tidak menjabat sebagai Dirut RNI. Kesibukan yang saya rasakan sebelumnya karena terlalu focus mengurusi perusahaan menyita banyak waktu. Kini saya punya
lebih banyak waktu untuk beribadah seperti umroh, bertafakur, berefleksi, dan kontemplasi ” ujarnya. Acara tersebut berakhir dengan berfoto bersama dengan jajaran Direksi Anak Perusahaan dan Pejabat I tingkat dibawah Direksi.
Profil Anggota Komisaris PT RNI Suripto Meraih gelar Sarjana di Universitas Krisnadwipayana Fakultas Ekonomi, kemudian meraih gelar Master di International University of Japan. Mulai menjabat sebagai Komisaris PT RNI pada 5 Mei 2015. Aktif di Badan Intelejen Negara (BIN) sejak 1979, saat ini menjabat Deputi Ekonomi BIN. Sebelumnya pernah mengalami serangkaian penugasan BIN di luar negeri, seperti di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2003-2004, dan Brussel, Belgia pada tahun 2005-2007. RNI Milik Kita, Milik Bangsa
3
Kepak Sayap Rajawali
RNI Lakukan Sosialisasi Program Pensiun Iuran Pasti PT Rajawali Nusnatara Indonesia (Persero) melakukan sosialisasi dana pensiun Program Pensiun Iuran Pasti pada tanggal 1 April 2015 bertempat di Gedung RNI, Jakarta. Sosialisasi dilakukan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bringin Jiwa Sejahtera sebagai pihak yang akan mengelola Program Pensiun Iuran Pasti PT RNI.
K
epala Bagian SDM PT RNI Retno Widyowati mengatakan, sebelumnya ada arahan dari Kementerian bahwa pengelolaan Dana Pensiun (Dapen) yang menggunakan Program Pensiun Manfaat Pasti dialihkan menjadi Program Pensiun Iuran Pasti. “Pada 2013 ada surat edaran yang masuk, bahwa sejak 1 Januari 2013 kita tidak ikut lagi di Dapen Program Pensiun Manfaat Pasti yang diselenggarakan oleh pemberi kerja. Jadi, pegawai yang diangkat per 1 Januari 2013 tidak lagi menggunakan pengelolaan dapen yang lama,” ujarnya.
siun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPPK adalah dapen yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Sementara, DPLK yaitu lembaga yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perusahaan/pemberi kerja maupun perorangan. Model DPLK ini yang akan mengelola Dapen RNI dengan pola Iuran Pasti, dan pada 2015 telah diputuskan DPLK
Bringin Jiwa Sejahtera sebagai pengelola Dapen RNI. Lebih lanjut Steven menjelaskan, pada prinsipnya program Pensiun DPLK dapat diikuti oleh karyawan, baik secara kumpulan/perusahaan maupun perorangan. Keuntungan mengikuti Program Pensiun DPLK bagi Pemberi Kerja/Perusahaan diantaranya dapat melaksanakan program pensiun, tanpa mendiri-
kan dana pensiun sendiri. Iuran Perusahaan untuk karyawan dianggap sebagai biaya sehingga mengurangi Pajak Penghasilan Badan (PPh 25). Besarnya iuran bersifat fleksibel, dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan/ pemberi kerja. Sementara keuntungan bagi Karyawan, iuran dibukukan langsung atas nama rekening karyawan. Iuran karyawan menjadi faktor pengurang Pajak Penghasilan (PPh 21). Iuran dapat dipotong langsung dari gaji karyawan. Dapat memilih arahan investasi sesuai dengan keinginannya. Memperoleh manfaat pensiun bulanan tetap di saat pensiun sehingga penghasilan bulanan/kesejahteraan hidup di hari tua terjamin. Selain itu, hasil investasi tidak dikenakan pajak. Seperti yang telah dise-
Lalu apa perbedaannya pengelolaan Dapen sebelumnya dengan pola pengelolaan yang baru? Apa pula keuntungannya? Kemudian apa perbedaan iuran pasti dan manfaat pasti? Dalam pemaparannya, Persentator dari DPLK Bringin Jiwa Sejahtera Steven mengatakan, ada dua macam Dapen. Pertama, Dana Pen4
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali pengembangannya) pada saat Anda mencapai usia pensiun menjadi besar. Tujuan utama Anda tersebut akan dapat tercapai apabila Anda mulai menginvestasikan lebih awal. Maka program ini akan sangat cocok bagi yang muda karena usia kerja masih lama sehiangga kesempatan mengakumulasi masih panjang,” ujar Steven.
butkan, DPLK sebagai penyelenggara PPIP memiliki pengeolaan yang berbeda dengan pengelolaan yang telah diterapkan RNI sebelumnyaa, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang dijalankan oleh DPPK PT RNI. Perbedaan antara PPMP dan PPIP adalah dalam PPMP manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu baru dihitung iurannya, kemudian mengenal Past Service Liability (PSL), dan Ada perhitungan aktuaria.
Sedangkan PPIP, keuntungannya iuran ditentukan dahulu baru kemudian dihitung manfaatnya, pada saat pensiun dibelikan anuitas seumur hidup ke Perusahaan Asuransi Jiwa. Steven menambahkan, pola PPIP akan lebih menguntungkan karyawan.
ditetapkan lebih dahulu dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta. Manfaat pensiun ditetapkan berdasarkan akumulasi Iuran ditambah hasil hengembangannya dan jenis pensiun / anuitas yang dipilih.
Berbeda dengan PPMP yang lebih menguntungkan pemberi kerja atau perusahaan. Pasalnya, PPIP merupakan program investasi yang iurannya
“Berdasarkan konsep dasar Program Pensiun Iuran Pasti, tujuan utama Anda adalah bagaimana Anda dapat membuat akumulasi dana (iuran ditambah hasil
P
T Madubaru yang memiliki usaha pabrik gula dan pabrik spiritus, beroperasi sejak 29 Mei 1959 merupakan satu-satunya pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan kapasitas produksi 3.500 TCD, PT Madubaru turut membantu pemerintah dalam penyediaan kebutuhan pokok, khususnya gula pasir. Gula pasir produksi PT Maduba-
Namun, sejak terdaftar di Kantor Wilayah Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tanggal 26 Maret 2015, gula kristal putih produksi PT Madubaru mengalami modifikasi brand menjadi MK dengan tambahan tulisan “ISTIMEWA” di bawahnya. Tulisan MK tampil dengan warna merah dalam bingkai elips warna dasar putih. Sedangkan
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
“Teknisnya bisa deposito 100 persen, obligasi 100 persen. Atau 50-50 antara deposito dan obligasi atau deposito 75 persen obligasi 25 persen, atau sebaliknya,” ujar Steven.
tulisan “ISTIMEWA” tampil
Istimewa Yogyakarta yang memang Istimewa.
Logo tersebut melambangkan kebesaran jiwa dan keberanian, dilandasi niat yang tulus ikhlas, serta keteguhan sikap untuk memenuhi kebutuhan gula, sedang tulisan “ISTIMEWA” memaknai pabrik gula satu-satunya di Daerah
Semoga dengan logo baru ini membawa berkah bagi pemasaran gula MK di kemudian hari dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masarakat luas khususnya dalam penyediaan bahan pokok. (M.RUS-MB)
MK ISTIMEWA dengan warna hijau. ru dikenal dengan nama gula MK. Baik gula bulok maupun gula kemasan menggunakan Brand “MK”.
PPIP memiliki beberapa pilihan investasi atau jenis pengembangan dana pensiun melalui deposito dan obligasi. Berapa presentasi deposito dan obligasinya bisa disesuaikan. Steven menyarankan, agar lebih praktis RNI membentuk komite bersama yang kemudian akan memutuskan berapa presentasi deposito dan obigasi yang akan dipilih sebagai investasi.
Logo MK yang lama tanpa ada Tulisan Istimewa, dibawahnya RNI Milik Kita, Milik Bangsa
5
Kepak Sayap Rajawali
RNI Meriahkan Peringatan 60 Tahun KAA 19 April 2015. Ratusan ribu massa tumpah ruah menikmati hiburan dari berbagai band tanah air seperti Slank, Shaggy Dog, Ari Lasso, Endank Soekamti, Shandy Sandhoro dan musisi lainnya. Pesta rakyat tersebut dimanfaatkan RNI untuk
tempat media registration yang dimulai dari tanggal 17-22 April 2015. Di tempat itu para awak media, baik dalam maupun luar negeri, mengurus segala persyaratan administrasi selama bertugas meliput KAA. Sebagai sponsor RNI mem-
J
AKARTA – Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dilaksanakan pada 19 April 2015 sampai dengan 24 April 2015 bertempat di Jakarta dan Bandung telah usai dilaksanakan. Peringatan bersejarah tersebut berhasil menyedot banyak perhatian baik dari dalam maupun luar negeri ini. Ribuan media massa lokal dan internasional pun turut hadir mengekspos acara tersebut. Animo masyarakat yang begitu tinggi bisa terlihat sejak pembukaan hingga penutupan. Tidak ketinggalan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero, yang sejak awal berpartisipasi sebagai salah satu sponsor, juga turut memanfaatkan momen akbar tersebut sebagai sarana memperkenalkan berbagai produknya. Menjadi hal lumrah, kedatangan tamu dari berbagai negara menjadi semacam “kesempatan emas” bagi sebuah produk untuk memperkenalkan diri. Hingar bingar KAA 2015 ditandai oleh “Konser Asian African Drugs Free” yang di gelar di Monas, Jakarta pada 6
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
dilaksanakan di Bandung pada 24 April 2015. Ditandai dengan digelarnya acara sakral, Historical Walk, dimana seluruh pemimpin dan perwakilan negara yang hadir melakukan jalan kaki dari Hotel Savoy Homan sampai Gedung Merdeka, persis seperti yang dilakukan Soekarno dan ratusan delegasi 60 tahun lalu. Seluruh peliput, unsur keamanan, panitia, dan delegasi tumpah di kawasan Jalan Asia-Afrika Bandung yang telah ditutup dari kendaraan sehari sebelumnya. Untungnya, bagi yang ingin rehat sejenak, panitia menyediakan ruang khusus berupa Media Lounge di Gedung Kimia Farma yang berlokasi persis di samping Gedung Merdeka.
mengenalkan beberapa produk melalui pembagian sample. Produk seperti Raja Air menjadi sesuatu yang paling dicari ditengah cuca panas kala itu. Berikut juga Antimo Herbal yang merupakan produk anti masuk angin terbaru dari PT Phapros, menjadi teman yang pas bagi bapak polisi dan crew acara yang telah bekerja sejak malam hari. Keesokan harinya, kegiatan KAA mulai terkonsentrasi di kawasan Senayan, Jakarta. Jakarta Convention Center (JCC) menjadi tempat pembukaan dan pelaksanaan konferensi. Sementara, Istora Senayan menjadi
berikan support individual dengan menjadikan produk Raja Gula “Official Sugar Partner Asian African Conference Commemoration Indonesia 2015”. Support tersebut ditandai dengan dibuatnya Raja Gula kemasan khusus bertema KAA. Hal itu menjadikan Raja Gula edisi khusus tampil sebagai teman minum kopi dan minum teh para jurnalis yang melakuka regisrasi. Tidak hanya itu, Raja Air dan Raja Teh juga menjadi suguhan yang siap dikonsumsi di tengah sibuknya Istora Senayan saat itu. Puncak peringatan KAA
Di Media Lounge yang sejuk dan nyaman itu RNI mendapat space dari panitia untuk membuat booth dan melakukan branding produk, sekaligus tentu saja, dengan menyediakan produk RNI sebagai suguhannya. Tampil disana Raja Gula, Raja Air, Antimo Herbal, dan Teh Liki yang sudah siap minum. Tampak Raja Air, Teh Liki, dan Antimo Herbal sangat diminati, hingga tak terasa, menjelang sore persediaan kami pun hampir habis. Membanggakan melihat produk milik bangsa sendiri bisa dikenal dan dinikmati pada acara bertaraf internasional seperti Peringatan KAA. Sungguh kesempatan yang sangat langka dan monumental.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali
Peluang Phapros “GO International” di ajang CPhI South East Asia Jakarta - 2015 terbaru dalam produk mesin farmasi dan proses manufaktur bahan baku farmasi. Sedangkan InnoPack membawa penyedia solusi kemasan global dan inovasi terbaru mengenai pengemasan dan sistem pengiriman obat-obatan, labelling, sertatrack & trace pada masyarakat farmasi ASEAN. Ajang InnoPack menawarkan pengembangan bisnis, networking, promosi brand, dan edukasi.
I
ndonesia terpilih kembali menjadi tuan rumah penyelenggara Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhl SEA) 2015. Pameran yang berlangsung tanggal 8-10 April 2015 ini dibuka secara resmi oleh DirekturJenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Ibu Maura Linda Sitanggang. CPhI SEA 2015 merupakan ajang pameran industri bahan baku obat tingkat internasional. Pesertanyaberasal dari berbagai negara di Asia Tenggara. Indonesia sudah empat kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara ini. Bagi Indonesia, CPhI SEA merupakan peluang sekaligus tantangan bagi industri farmasi dalam negeri. Terlebih di saat memasuki era terbentuknya
masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Menghadapi MEA berarti industri farmasi Indonesia harus siap menghadapi persaingan yang lebih ketat dari sebelumnya. Karenanya, diperlukan kerjasama dari segala sektor dan jaringan yang kuat.
zil, Kolombia, Lituania dan Yordania.
Selain itu, industri farmasi dalam negeri juga perlumelakukan berbagai langkah percepatan agar tidak tertinggal dengan industri asing. Percepatan yang dimaksud di antaranya meningkatkan volume ekspor, dan memacu pertumbuhan pasar farmasi di dalamnegeri.
Para peserta rata-rata menampilkan produk bahan baku farmasi unggulan serta mesin-mesin, perlengkapan dan produkproduk kemasan. Sehingga diharapkan pameran yang digelar selama tiga hari ini akan mempertemukan para pengambil keputusan dari perusahaan manufaktur dan profesional di bidang R&D dengan para supplier internasional dalam industri bahan baku, layanan, dan solusi tenaga alih daya (transfer knowledge).
Mempertemukan pebisnis Acara CPhl SEA 2015 kali ini diikuti lebih dari 260 peserta dari 25 negara di dunia. Selain itu, juga diikuti lima paviliun negara dan grup termasuk negara baru seperti Bahrain, Bra-
Selain bahan baku farmasi, CPhl SEA 2015 juga menghadirkan pameran P-MEC dan InnoPack. P-MEC menghadirkan peralatan farmasi terbaik dari Eropa, India, dan China yang menyajikan teknologi
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Hal lain yang ditampilkandalam CPhl SEA 2015 kali ini adalah CPhl Supplier Finder Desk dan peluncuran perdana Indonesia Pharmaceuticals 2015 Reports. Supplier Finder Desk memudahkan pembeli menemukan produk dan layanan. Sedangkan Indonesia Pharmaeuticals 2015 Reports merupakan kolaborasi CPhl dan Global Business Report untuk menerbitkan analisa, fakta, dan data komprehensif mengenai industri farmasi di Indonesia. Phapros kembali menjadi exhibitor CPhI South East Asia 2015 Setelah terakhir membuka booth di tahun 2012, Phapros kembali menjadi exhibitor di ajang CPhI South East Asia 2015. Tema yang diangkat tahun ini adalah memperluas jaringan ekspor produk-produk Phapros, membuka peluang bisnis dan kerjasama dengan perusahaan farmasi asing, serta menawarkan jasa RNI Milik Kita, Milik Bangsa
7
Keluarga Rajawali Phapros juga melakukan soft launch produk Antimo Herbal, yang merupakan produk barutim OTC kerjasama antara Phapros dengan PT Jamu Djago dengan keunggulan cita rasa dan komposisi yang di kemas modern. Produk ini diharapkan menjadi The next rising star yang akan menjadi semangat baru di tim OTC khususnya.
toll manufacturing (makloon) di kapasitas Produksi
Phapros khususnya injeksi. Dalam kesempatan ini
CPhI 2015 memberikan banyak kesempatan Phapros untuk memperluas bisnis ekspor dan kerja sama stratejik lain. Hal ini dibuktikan dengan ban-
yaknya pihak asing baik dari seputaran ataupun di luar Asia Tenggara (seperti Bahrain) yang sangat tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Phapros. Bukan hanya itu, respon menggembirakan juga diberikan atas launchingnya produk Antimo Herbal, dan tidak sedikit yang berminat membawa produk ini go international. Semoga dengan diawali oleh CPhI South East Asia ini, Phapros makin melebarkan sayap bisnisnya dan membuat banyak terobosan baru di tahun 2015, Phapros Strive of Excellence.
RNI Jalin Kemitraan Waroeng Rajawali dengan TNI membuka gerai lainnya di beberapa kawasan dan komplek TNI bekerjasama dengan Koperasi setempat. Sebelumnya, RNI telah melakukan penjajakan dengan Puskop Kartika Udayana di Bali.
J
AKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terus berupaya meningkatkan program kemitraan minimarket Waroeng Rajawali dengan menggandeng berbagai kalangan. Baru-baru ini RNI bersama Tentara Nasional Indonesia meresmikan gerai Waroeng Rajawali yang merupakan hasil kemitraan dengan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Tentara Nasional Indonesia di Canti Dharma Park kawasan Indonesia 8
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, pada Selasa (7/4). Acara tersebut dihadiri oleh Pangalima TNI Jenderal Moeldoko dan dihadiri oleh Direksi RNI dan Direksi Rajawali Nusindo serta Komandan PMPP Brigjen AM Putranto. Program kemitraan Waroeng Rajawali dan Rajawali Mart akan terus dikembangkan, tak terkecuali kemitraan dengan keluarga besar TNI yang selama ini telah berjalan. Pihak manajemen menaragetkan akan
Kemitraan minimarket ini memang menjadi prioritas dalam rangka meningkatkan pertumbuhan gerai dan menumbuh kembangkan semangat inovasi dan wirausaha di masyarakat dan berbagai institusi. Adapun dalam kemitraan ini, posisi RNI sebagai supplier barang-barang, serta penyedia manajemen berikut sistemnya. Ketika sudah berdiri, nama minimarket bisa disesuaikan sesuai keinginan mitra. Seperti pada kerjasama ini PMPP memberi nama “UN Mart”. Semetara Jenderal TNI Moeldoko dalam sambutannya mengatakan, pada prinsipanya tugas
seorang komandan selain menjaga kesiapsiagaan pasukan adalah menjaga kesejahteraan pasukan. Oleh karenanya peningkatan peran koperasi melalui inovasi semacam ini perlu terus dilakukan mengiangat perubahan lingkungan yang kian dinamis. Sebelumnya, RNI sudah melakukan kemitraan Waroeng Rajawali dan Rajawali Mart dengan BPJS Ketenagakerjaan, Prabunara, Pondok Pesantren Albaghdadi, PT Pos Indonesia, Koperasi Kementerian BUMN, Majelis Ekonomi Mauhammadiyah, Inkopol, dan Inkopad. Gerai RNI juga didukung oleh institusi usaha milik negara seperti PT Telkom yang membangun jaringan internetnya, PT POS Indonesia dan PT Finnet yang memberikan fasilitas payment pay di gerai, perbankan seperti BRI, Mandiri dan BNI dengan ATM dan EDCnya.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali
Pembangunan Unit Dehidrasi Pabrik Alkohol Spiritus Madukismo perwakilan dari CV. Teknik Agung dan Pengurus Koperasi Bina Usaha. Pembangunan ini diserahkan kepada rekanan CV. Teknik Agung dari segi Teknis dan Koperasi Bina Usaha dalam pengerjaan sipilnya.
P
ada artikel terdahulu telah kami kupas, rencana PT. Madubaru untuk membangun Unit Dehidrasi agar dapat memproduksi Bioethanol 99,5% sebagai upaya ikut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun permintaan luar negeri. PT. Madubaru melalui PGPS (Pabrik Spirtus) Madukismo Yogyakarta sudah memproduksi alkohol sejak awal produksi tahun 1959an. Saat ini, Pabrik Spirtus tersebut telah mampu memproduksi alkohol men-
capai 8.000.000 liter per tahun. Hal itu mendorong PT. Madubaru untuk mengembangkan produksi Bioethanol 99.5%, mengingat energi alternatif saat ini merupakan hal yang penting ditengah penurunan ketersediaan Bahan Bakar Minyak Bumi (BBM).
Agar semuanya terintegrasi, Bagian Tanaman telah mempersiapkan bahan baku dengan menanam tebu yang ditanam di daerah tadah hujan yang tidak dimungkinkan dijadikan tebu giling, sebagai upaya mencukupi bahan nira tebu sebagai bahan
pokok produksi Bioethanol. Apabila telah beroperasi, diharapkan bisa memenuhi besarnya jumlah kebutuhan bioethanol di Terminal BBM Rewulu Yogyakarta yang melayani kebutuhan BBM wilayah DIY dan eks Karesidenan Kedu. Bila dilakukan pencampuran 1% bioethanol ( E-1) maka dibutuhkan ±25.000 liter bioethanol/hari di Terminal BBM Rewulu Yogyakarta. Diharapkan pembangunan Unit Dehidrasi ini berjalan lancar dan bisa beroperasi sesuai yang telah direncanakan sehingga bisa memenuhi kebutuhan BBM masyarakat. (M. Rus-MB)
Untuk mendukung rencana tersebut dan sebagai perwujudan rencana investasi di tahun 2015, maka telah dilakukan peletakan batu pertama Unit Dehidrasi oleh Direktur PT. Madubaru Rachmad Edi Cahyono, didampingi Kepala Bagian di Kerangka besi telah disiapkan dalam rangka persiapan lingkungan PT. Madubaru, pembangunan Stasiun Dehridasi
Pertumbuhan Penjualan Bersih Phapros Melebihi Rerata Industri Farmasi
P
T Phapros Tbk mencatatkan peningkatan penjualan bersih pada tahun 2014 sebesar Rp 578,139 miliar, dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai Rp 521,610 miliar. Dengan peningkatan penjualan bersih tersebut, laba
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
komprehensif perusahaan mengalami pertumbuhan dari Rp43,53 miliar menjadi Rp45,44 miliar serta peringkat kesehatan perusahaan juga meningkat dari A menjadi AA. Peningkatan kinerja ini disampaikan dalam RUPS, Rapat Umum Pemegang Saham PT Phapros Tbk, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Mei 2015 bertempat di Gumaya Hotel, Kota RNI Milik Kita, Milik Bangsa
9
Keluarga Rajawali
Semarang, Jawa Tengah. Direktur Utama PT Phapros, Iswanto, dalam laporan pertanggungjawaban di depan pemegang saham menyatakan bahwa pada tahun 2014 PT Phapros berhasil membukukan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 10,8%, lebih tinggi daripada pertumbuhan rerata penjualan industri farmasi nasional yang hanya 6,8%. Pertumbuhan penjualan bersih ini dinilai membanggakan karena dengan berlakunya BPJS Kesehatan terjadi pergeseran kebutuhan obat, dimana skema asuransi sosial yang digunakan lebih mengutamakan penggunaan OGB; yang dilihat dari sisi bisnis bermargin rendah. Di sisi lain, hal ini menunjukkan bahwa PT Phapros mampu beradaptasi dengan kenyataan bahwa pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan yang pada 2019 akan memberi jaminan kesehatan semesta bukan merupakan hambatan. Secara lebih detail, Iswanto 10 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
menyatakan bahwa dari keseluruan penjualan pada tahun 2014 sebesar Rp. 578.139.346 dengan rincian: penjualan produk OTC mencapai Rp. 89.541.132 (sebelumnya 104.362.895), produk ethical Rp. 155.972.117 (sebelumnya 191.738.515), produk OGB Rp. 296.455.446 (meningkat dari 191.388.084) dan produk Toll in Rp. 35.974.959 (meningkat dari 34.120.865). Sedangkan ekspor mencapai Rp.195.692.61 (dimana tahun sebelumnya tidak terdapat eksport). Secara kontribusi, share penjualan terbesar dicapai produk OGB sebesar 51,3%, disusul produk ethical 27,0%, produk OTC 15,5% dan produk Toll in 6,2%. Walau terjadi peningkatan proporsi penjualan bersih Obat Generik (OGB) pada tahun 2014, Phapros tetap menjaga portofolio penjualan produknya sehingga tetap memiliki kemampuan yang baik. Dibandingkan dengan peningkatan penjualan
Pada 2014, Penjualan Produk OGB mengalami peningkatan tinggi yakni 54,9%. Di sisi lain, Penjualan Produk Alpha dan Delta—yang merupakan kategori Produk Etikal Bermerek—masing-masing menurun 23,3% dan 12,3%. Sementara itu, Penjualan OTC juga mengalami penurunan. Penurunan penjualan obat tanpa resep yang mencapai 14,2% ini terutama disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi yang secara umum menurunkan daya beli masyarakat. Untuk toll-in manufacturing, pada 2014 Phapros berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 6,0%. Pendapatan toll-in manufacturing jika dibandingkan dengan anggran pada 2014, 9,5% lebih tinggi. Dengan peningkatan berkelanjutan fasilitas produksi, toll-in manufacturing diharapkan akan memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap penjualan bersih perusahaan. Dari perspektif Laba-Rugi, Laba Kotor perusahaan pada 2014 mencapai
Rp333,95 miliar atau mengalami peningkatan 4,0% dari Rp321,12 miliar. Suatu pencapaian yang membanggakan di tengah tekanan eksternal ganda yakni kondisi ekonomi makro yang kurang menguntungkan dan sistem pengadaan obat publik melalui e-Catalog yang relatif baru. Perubahan lanskap bisnis industri farmasi di Indonesia ini ditandai dengan meningkatnya permintaan OGB dan menurunnya permintaan kategori obat lain yang marginnya lebih tebal. Seiring peningkatan Penjualan OGB, Harga Pokok Penjualan [HPP] lini produk obat tanpa merek tersebut meningkat 44,3%. Faktor yang membuat total HPP meningkat tinggi disebabkan penurunan nilai tukar rupiah yang, pada gilirannya, meningkatkan beban pembelian bahan baku yang sebagian besar masih harus diimpor. Dalam hal permodalan, per 31 Desember 2014 posisi Total Ekuitas PT Phapros mencapai Rp 408.2 miliar atau meningkat 4,2% dibanding Rp 391.9 miliar pada akhir 2013. Peningkatan Total Ekuitas ini terutama disebabkan peningkatan Saldo Laba, yaitu dari Rp 282.37 miliar menjadi Rp 307.11 miliar. Laba per Lembar Saham (EPS) yang diraih PT Phapros jauh lebih tinggi bila dibanding dengan BUMN farmasi lain. Sedangkan ratio laba bersih terhadap penjualan, Phapros (7,9%), Kimia Farma (5,2%), Indofarma (0,1%).
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali
Dalam RUPS tersebut, Iswanto juga menyatakan berkomitmen untuk terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan dengan menerapkan Tata kelola Perusahaan yang baik (GCG) dan mengupayakan pencapaian yang maksimal terhadap Rencana Kinerja Jangka Panjang lima tahunan. Dengan basis pertumbuhan jangka panjang yang demikian kuat, Iswanto menyatakan bahwa dapat PT Phapros akan terus memfokuskan diri pada empat butir prioritas untuk mempertahankan kinerja operasional dan fungsional. Empat butir prioritas tersebut adalah : pertama, perluasan basis pendapatan usaha, yang dilakukan melalui Perluasan kerjasama dengan mitra strategis. Phapros juga meluncurkan Eucarbon Herbal Tablet yang merupakan hasil kerjasama strategis dengan F. Trenka, produsen obat terkemuka Austria—juga akan memperluas basis usaha Phapros di kategori produk obat OTC. Phapros
juga meluncurkan produk OTC andalan lainnya: Antimo Herbal. Kedua, Pengembangan portofolio produk yang dinamis, dengan mengembangkan produk masa depan, terutama produk Obat dengan Nama Dagang [OND] yang menjanjikan margin lebih tinggi. Pada 2014, selain meluncurkan dua produk obat OTC, Perseroan juga meluncurkan lima item produk Obat Etikal Bermerek—Spica Injeksi, Pro TB 4 Tablet, Pro TB 3 Kid Tablet, Meropros Injeksi, Diapros Tablet—dan satu produk OGB. Ketiga, Penajaman kemampuan penetrasi pasar dengan melakukan ekspor perdana ke Kamboja seiring pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA]. Diharapkan penetrasi ke pasar regional dapat lebih dalam ini menjadikan Phapros dapat mengibarkan diri sebagai salah satu kampiun industri farmasi regional. Dan terakhir, Peningka-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
tan kompetensi Sumber Daya Manusia dengan mempertahankan Proper Hijau untuk kali ketiga dan memenangkan berbagai award antara lain Penganugerahan Efisiensi Energi Tingkat Nasional dari Kementerian ESDM, dan menerima penghargaan serupa pada The 32nd AMEM di Laos, serta empat penghargaan manajemen mutu pada Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional [TKMPN] dan International Quality and Productivity Convention [IQPC] XVIII menunjukan bahwa pola pengembangan SDM di PT Phapros telah pada jalurnya untuk menghasilkan SDM yang mumpuni dibidangnya. Dalam kesempatan yang sama, Dewan Komisaris PT Phapros Tbk meyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban Tugas Pengawasan Dan Rekomendasi Atas Pengelolaan Usaha Tahun Buku 2014. Dalam laporan tersebut, Dewan komisaris menjabarkan tugas dan kewajibannya serta mengimplementasi-
kan kewenangannya dalam pengawasan, memberikan arahan serta persetujuan kepada manajemen, antara lain melalui Rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris dengan direksi. Dewan Komisaris juga memberikan persetujuanpersetujuan khusus secara tertulis seperti : Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015, surat pernyataan tentang tanggung jawab atas laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah ditelaah oleh Komite Audit; Persetujuan melepas dan menghapus buku atas beberapa aset yang sudah tidak ekonomis lagi atau telah rusak, persetujuan pengangkatan Kepala Satuan Pengawas Internal Perseroan, dan persetujuan pengangkatan anggota Komite Audit Perseroan. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi kepada Direksi atas Perolehan sejumlah penghargaan – penghargaan, Pencapaian kinerja Direksi atas laporan keuangan tahun buku 2014, serta Pencapaian Direksi dalam perbaikan internal seperti mempertahankan perolehan sertifikasi ISO 9001, ISO 14001,OHSAS 18001; memperoleh sertifikasi ISO 17025 mengenai Laboratorium Kalibrasi, memperluas pasar dengan merintis ekspor ke Kamboja, peningkatan dan perbaikan proses bisnis serta pengelolaan sistem informasi manajemen; serta meningkatkan pengelolaan proses pengendalian internal perusahaan. RNI Milik Kita, Milik Bangsa
11
Keluarga Rajawali
Area Manager Meeting PT. Phapros Tbk Membedah Tantangan di Era BPJS
S
ebagai upaya meningkatkan kualitas, baik dari sisi operasional maupun service excellent kepada pelanggan, PT. Phapros Tbk mengadakan acara Area Manager Meeting bertema Marketing Challenges in “BPJS Era” dengan sub tema Back to Basic, Creating Demand, Let’s Change & Don’t be afraid, yang bertempat di Hotel Grasia, Semarang, pada 26 – 28 Januari 2015. Area Manager Meeting tersebut dihadiri oleh tak kurang dari 70 peserta. Yang terdiri dari para Area Manager. Pada kesempatan
itu digelar workshop penyusunan TOP 2015, Kebijakan operasional, Implementasi dan Evaluasi Program kerja. Hasil workshop tersebut diharapkan melahirkan formula efektif serta efisien untuk mengantarkan PT Phapros meraih Penjualan dan Laba yang jauh lebih baik. Pada sesi awal pelaksanaan meeting, masing-masing direksi tampil memberikan sambutan yang sarat akan wawasan. Kemudia ada sesi di mana masing-masing departeman memaparkan presentasi terkait ide dan gagasan dalam mengembangkan PT Phapros
kedepan. Seperti terpapar dari hasil presentasi yang dilakukan Departemen Akuntansi & Keuangan dalam memberikan pemahaman tentang pengendalian Biaya. Disampaikan, untuk menghasilkan laba yang baik, maka mulai tahun 2015 Phapros akan lebih berkomitmen terhadap upaya pengendalian Biaya. Adapun Departemen IT membawakan presentasi mengenai Pengelolaan dan Control Basis IT melalui web, antara lain Task Management, Kerjasama Instansi, Kerjasama Rumah Sakit, dan
Mengantisipasi Bahaya Kebakaran Sedini Mungkin
B
encana kebakaran saat ini masih menjadi salah satu bencana yang ditakuti oleh masyarakat. Menurut data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penang12 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
gulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta, selama 2014 terdapat 1089 peristiwa kebakaran di Provinsi DKI Jakarta, dengan total korban meninggal 34 jiwa, luka-luka 79 orang, 9,694 kepala keluarga kehilangan
tempat tinggal dan kerugian material sebesar Rp 398,675,800,000,-. Adapun penyebabnya di dominasi oleh arus pendek listrik atau korsleting dan selebihnya adalah perilaku manusia yang tidak
Forecasting. Tidak lupa, Departemen SAI (Satuan Audit Internal) juga memberikan gambaran komprehensif tentang pentingnya implementasi CAPA (Corrective and Preventive Action). Diharapkan, penyusunan Strategi yang dilakukan dalam Area Manager meeting mampu menghadapi berbagai tantangan di era BPJS, dengan cara-cara Back to basic, Creating demand, Don’t be afraid dan Let’s Change. Seperti yang disampaiakan Komisaris Phapros yang juga marketer & praktisi bidang kesehatan Masrizal Ahmad Syarief, “Penyebab kegagalan adalah adanya keraguan Marketing dalam membangun jejaring, dan rasa takut atau khawatir menjadi satu langkah mundur sebelum bertanding”. mengindahkan keselamatan, seperti merokok dan membuang punting rokok di sembarang tempat, dan tabung gas yang bocor karena pemasangannya yang tidak tepat. Tingginya jumlah korban dan kerugian yang diakibatkan kebakaran menyebabkan Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali Jakarta lebih serius dalam melakukan upaya penanggulangan. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi melalui media elektronik, membuat alat pemadam kebakaran mini bagi masyarakat, melakukan pemeriksaan alat proteksi kebakaran juga kualitas instalasi listrik di pabrik-pabrik, perkantoran, pasar-pasar dan kawasan yang padat penduduk. PT Rajawali Nusnatara Indonesia (RNI) Persero, sebagai bagian dari unit bisnis dan perusahaan di DKI Jakarta menedukung penuh upaya tersebut. Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan gedung RNI yang terletak di kawasan Segitiga Emas Mega Kuningan merupakan salah satu gedung yang mempunyai potensi kebakaran katagori sedang. Gedung RNI yang mulai beroperasi sejak tahun 1990 memiliki struktur vertical yang tersusun dari 8 lantai dan memiliki ruang yang bersekat-sekat dengan material yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Instalasi listrik serta utilitas yang telah berumur lebih dari 20 tahun memiliki potensi bahaya terjadinya arus pendek. Namun, kontraktor yang membangun gedung RNI ini telah mempersiapkan peralatan proteksi kebakaran seperti instalasi alarm otomatis, detector asap dan panas, instalasi hydrant serta APAR (Alat Pemadam Api Ringan). APAR merupakan alat proteksi kebakaran untuk menangani kebakaran awal ketika api masih kecil dan belum merembet ke ruang lain. Kemasan APAR
yang berbentuk tabung ini memiliki berat yang berbeda serta jenis bahan yang berbeda pula. Berat APAR bervariasi, dari mulai 1,5 kg, 3 kg, 3,5 kg, 4 kg, 4,5 k, 6 kg, 9 kg, 30 kg dan 50 kg. Bobot ukuran APAR ini berpengaruh pada luas api yang akan dipadamkan. Misalnya APAR 9 kg digunakan untuk 5 m² luas api, jadi per kilogramnya dapat digunakan untuk 0,55 m². Isi bahan terdiri dari busa (foam), serbuk kimia (powder), CO2 (Carbon dioksida) dan hallon (bahan ini sudah dilarang karena dapat merusak ozon). APAR yang umum digunakan berisi serbuk kimia atau powder karena efektif untuk memadamkan kebakaran material kayu, kertas, karet, gas, minyak dan electrical yang tergolong pada klasifikasi kebakaran A,B dan C.
karan. Pelatihan ini melibatkan satuan pengaman, teknisi, petugas kebersihan (cleaning service), petugas taman, koordinator kendaraan, personil Bagian Umum PT Rajawali Nusindo dan PT Phapros Tbk. Tujuan pelatihan pemadam kebakaran ini adalah untuk mengenalkan dan melatih para karyawan agar dapat menggunakan APAR dengan benar dan tepat sasaran apabila terjadi kebakaran pada tingkat mula. Pelatihan tersebut dihadiri pula oleh Kepala Divisi SDM & Umum RNI Arief Setiyanto serta Kepala Bagian Umum RNI Fifin Suharnafi. Proses pelatihan pemadaman dilakukan secara bergantian dibawah arahan tenaga ahli dari CV. Bintang Timur sebagai ven-
dor pemenang pengadaan isi ulang dan penyediaan tabung baru APAR yang dipesan oleh RNI. Pelatihan ini sebagai pelayanan tambahan dari CV. Bintang Timur yang merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai perusahaan penyedia peralatan proteksi kebakaran. Melalui pelatihan ini diharapkan para karyawan terkait sudah dapat menggunakan APAR dengan benar dan tepat sasaran agar dapat mengantisipasi potensi kebakaran yang dapat terjadi sewaktuwaktu. Namun demikian, potensi bahaya kebakaran perlu ditekan seminimal mungkin dengan cara dilakukan pencegahan secara teknis maupun non teknis.
Oleh karenanya, dalam rangka mengantisipasi bahaya kebakaran di lingkungan Gedung RNI, pada tanggal 9 Januari 2015, bertempat di halaman belakang gedung RNI, Bagian Umum RNI mengadakan acara pelatihan pemadam keba-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
13
Keluarga Rajawali
Berdamai Dengan Risiko Semakin berkembangnya dunia usaha berdampak pada persaingan yang semakin ketat. Hampir dapat dipastikan, tidak ada lagi ruang kosong bagi mereka yang tak mampu berinovasi dan minim kreatifitas. Dunia usaha kontemporer, yang katanya modern, nyatanya hidup ditengah ‘primitifnya’ hukum rimba: siapa yang lemah akan dilahap yang kuat.
T
erlebih, dengan semakin mewabahnya zona perdagangan bebas yang seakan tidak dapat dibendung. Dunia seakan menjadi tanpa sekat. Bukan lagi rahasia, pada tahun ini para pelaku usaha Tanah Air akan memulai sebuah petualangan bisnis baru lewat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean atau yang akrab disebut MEA 2015. Artinya, kompetisi tidak lagi hanya melibatkan pemain lokal, lebih dari itu, corporate asing akan jadi lawan tanding dalam ring yang sama. Maka dari itu, agar
14 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
tidak dimakan para pemain besar, inovasi bahkan ekspansi menjadi harga yang tidak dapat ditawartawar lagi. Hal itu menjadi semacam jalan keluar agar bisa survive dan terus berkembang. “Menyongsong MEA perusahaan-perusahaan terus berlomba meningkatkan inovasi. Tidak sedikit pula yang berekspansi, atau memaksakan ekspansi. Padahal untuk berekspansi banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya, sejauh mana manajemen risiko sudah diterapkan,” kata Tri Budi.
Tri Budi adalah Kepala Bagian Manajemen Risiko PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Ia dan timnya menjadi salah satu garda pengingat terdepan agar manajemen RNI tidak salah dalam mengambil keputusan. Soal saran mitigasi risiko yang disampaikan ke pimpinan diterima atau tidak merupakan hal lain, ada kalanya diperhatikan, ada kalanya pula kena damprat karena dianggap menghambat. “Itu hal biasa, karena mungkin saja pemahaman potensi risiko yang telah diperhitungkan oleh pimpinan bisa berbeda
dengan seorang risk officer,” katanya. Manajemen risiko, begitu early warning system dunia usaha ini biasa disebut. Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan, karena dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan biasanya selalu diiringi dengan meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan. Tak dipungkiri, hal itu berakibat pada meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi. Prinsipnya, manajemen risiko hadir untuk melindungi perusahaan dari ketidakakuratan dalam pengambilan keputusan yang mungkin timbul. Saat ditemui di ruangannya, lantai 1 Gedung RNI, Jakarta, Tri Budi tengah sibuk merapihkan berkasberkas yang menumpuk di meja kerjanya. “Kekuatan manajemen risiko terletak pada identifikasi dan anali-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Cakrawala Rajawali sis risiko yang nantinya dapat ditentukan mitigasi risiko yang sesuai. Proses Analisis Manajemen Risiko tersebut lalu dituangkan kedalam kertas-kertas ini, menjadi laporan tertulis yang akan disampaikan kepada Direksi dan atau risk owner,”(pemilik risiko) kata Tri Budi seraya menunjukan beberapa dokumen terkait proses analisis manajemen risiko. Ia bertutur, salah satu tugas dari Risk Officer Manajemen Risiko adalah melakukan Proses Manajemen Risiko dari mulai identifikasi, analisis, evaluasi sampai mitigasi risiko terhadap pengembangan atau investasi usaha baru, serta melakukan analisis Risk Response terhadap permintaan Direksi dan Risk Owner atas kegiatan usaha RNI Group yang perlu mendapatkan mitigasi risiko. Risk owner dalam hal ini pemilik risiko, biasanya bisa divisi atau anak perusahaan yang bersangkutan. Misal, ketika perusahaan akan melakukan pengembangan usaha melalui kerjasama bisnis dengan pihak lain. Analisis risiko diperlukan untuk membedah berbagai potensi risiko yang bisa muncul saat proses kerjasama bisnis mulai berjalan. Tim akan melakukan asesmen identifikasi risiko yang berdasar pada hasil penelusuran lapangan, riset pustaka, historis risiko usaha sejenis, dan diskusi baik internal maupun bersama pakar. Indentifikasi tersebut mengerucut pada potensi-potensi risiko yang
kemudian dikelompokan kedalam beberapa kriteria. Apakah potensi risiko tersebut masuk kedalam aspek legalitas, operasional, bisnis, kegagalan kerjasama operasi, risiko kontraktual pelaksanaan proyek, risiko marketing, financial, force majeure, sampai risiko ketenagakerjaan. Kemudian, hasil pemetaan tersebut akan dikelompokan berdasarkan tingkatan, yang mana masuk kedalam kategori risiko rendah, menengah, dan tinggi. Risiko dengan tingkat rendah cukup dimonitor perkembangannya agar tidak menjadi risiko menengah. Untuk risiko dengan tingkat menengah, disamping melakukan pemantauan agar tidak naik menjadi tinggi, juga perlu disiapkan rencana mitigasinya. Sementara, risiko dengan tingkatan tinggi perlu disiapkan rencana mitigasi sambil terus dipantau dan dievaluasi secara berkala, apakah strategi perlakuan risikonya telah tepat dan efektif atau belum. Adapun mitigasi risiko merupakan masukan yang dapat menjadi acuan bagi risk owner dalam menangani potensi risiko dimaksud. “Pada dasarnya, ketika ada arahan atau rencana pengembangan bisnis baru maka saya bersama tim wajib membuat proses analisis manajemen risikonya. Meski tanpa diperintah. Akan keliru sekali bagi seorang Risk Officer apabila tidak melakukan itu,” ujar Tri Budi. Namun, pada prakteknya
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
aktivitas manajemen risiko tidak hanya melakukan analisis. Mengingat manajemen risiko merupakan serangkaian upaya yang terkordinasi, maka banyak hal-hal lain yang perlu dilakukan untuk mewujudkan tatakelola manajemen risiko yang baik dari tingkatan holding sampai anak perusahaan. Seperti, melakukan perencanaan beserta penerapan program, monitoring, me-review, dan secara berkelanjutan memperbaiki proses manajemen risiko pada seluruh bagian organisasi. “Detail dari aktivitas-aktivitas tersebut dituangkan dalam program kerja,” kata Tri Budi. Dunia manajemen resiko merupakan dunia yang penuh curiga. Tentu, curiga dalam konteks positif untuk menyelamatkan perusahaan. Sebuah dunia yang tidak pernah lelah membangun kesadaran bahwa setiap aktifitas perusahaan senantiasa dibayangi oleh risiko dan karenanya setiap individu, kelompok kerja, unit bisnis (anak usaha), maupun unit kerja RNI harus dapat mengelola risiko pada setiap proses bisnis yang dilaksanakannya. Untuk itulah bidang ini ada. Keberadaannya pun menjadi vital dalam menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian berbahaya yang mungkin terjadi. “Kami selalu dituntut bekerja dalam suasana ‘mempertanyakan’ apapun. Kami selalu curiga dan menimbun kekhawatiran, bukan untuk menghambat, tapi semata demi kemajuan perusahaan. Kami seperti
rem yang berfungsi mencegah agar hal berbahaya yang mungkin timbul tidak terjadi,” papar Tri Budi. Kini, lanjutnya, penerapan manajemen risiko di RNI terus disempurnakan. Idealnya bisa diterapkan di seluruh anak perusahaan, karena Manajemen Risiko yang ada di RNI tidak mungkin menjangkau seluruh Anak Perusahaan. Saat ini sudah ada beberapa Anak Perusahaan yang Manajemen Risikonya berperan aktif dalam menyampaikan mitigasi risikonya kepada pimpinan seperti yang ada di PT.Rajawali Nusindo dan PT. Phapros Tbk. Beberapa anak perusahaan ada yang mulai kearah sana, seperti PTP. Mitra Ogan dan PT.PG Rajawali II. Selain itu, tenaga profesional dalam bidang ini pun perlu ditambah baik jumlah maupun skill-nya. Pihaknya terus mengupayakan hal ini dengan mengikutsertakan Risk Officer RNI dalam berbagai pelatihan dan seminar manajemen risiko. Juga melalui studi banding penerapan manajemen risiko pada perusahaan lain yang sudah melaksanakan manajemen risiko secara konsisten. “Kualitas Risk Officer perlu terus ditingkatkan, standar formalnya mendapatkan sertifikasi dari lembaga sertifikasi ISO:31.000. Namun tidak hanya itu, menjadi Risk Officer di perusahaan dengan core business beragam seperti RNI diperlukan bekal latar belakang pengetahuan proses bisnis yang kaya,” tandas Tri Budi mengakhiri wawancara sore itu. RNI Milik Kita, Milik Bangsa
15
Bulu-Bulu Rajawali
Kadek Putra : Belanja Harus Bisa Kapan Saja dan Dimana Saja ditugaskan menjadi IT Support & SDM di personal Distribution Center (DC) Rajawali Mart area Bali.
H
ari ini harus lebih baik dari hari kemarin, begitulah motto Kadek Putra Dana, salah seorang karyawan Rajawali Mart area Bali. Pemuda yang bergabung sejak 13 Januari 2013 ini memulai karirnya dari personal gerai di Gerai Ngurah Rai Simpang Siur. Atas keahliannya dalam bidang informasi dan teknologi, ia kemudian
Pria kelahiran 31 Mei 1994 ini berpendapat, bisnis retail harus di bangun di atas sistem yang kuat dan terintegrasi antar divisi. Tanpa pondasi sistem yang kuat dan aplikatif, niscaya tidak akan dapat memberikan service level yang tinggi, baik internal antar departemen, maupun eksternal dalam memberikan kepuasan konsumen gerai dan para supplier. “Bisnis retail harus detail,” katanya. Selama bergabung dengan
Rajawali Mart Ia mengaku banyak belajar. Awalnya pria kelahiran Buleleng, Singaraja ini tidak mengerti seperti apa bisnis retail itu, ternyata dalam pelaksanaannya memang cukup rumit. Kerja tim, dukungan manajemen dan modal kerja yang cukup kuat sangat diperlukan untuk kelangsungan bisnis ini. Sebagai bagian dari tim IT, ia melihat keterhubungan tiga pilar utama yaitu, DC, Merchandiser dan Store Operation melalui suatu sistem teknologi informasi yang baik adalah suatu keharusan. “Dengan sistem yang bagus, maka risiko-risiko
Radokter
seperti selisih barang, kehilangan barang, keterlambatan pengiriman barang, kekosongan barang, dan kelebihan barang slow moving dapat dikurangi dan dihindari. Dengan begitu, kita lebih percaya diri untuk membuka kemitraan karena semua tersistem dengan baik. Sistem Rajawali Mart harus bisa lebih maju lagi sehingga proses berbelanja di Rajawali Mart lebih mudah dan bisa dilakukan dimana saja, oleh siapa saja dan kapan saja melalui pembelian on-line, misalnya,” ujar pria yang bercita-cita menjadi Manager Rajawali ini.
Dokter Rajawali Untuk Kesehatan Anda Oleh Dr. H. Herman Yuliantama
SAKIT DAN INFEKSI TELINGA PADA ANAK
S
akit telinga ternyata banyak dialami anakanak, dan menjadi penyebab orang tua tergesa menemui dokter. Umumnya sakit diakibatkan adanya infeksi di bagian tengah telinga yang dikenal sebagai otitis media. Apa Penyebab Sakit Telinga.
Otitis media adalah keadaan akibat infeksi di saluran Eustachian. Saluran tipis ini meghubungkan hidung dengan telinga. Ketika anak menderita pilek atau infeksi, saluran Eustachian tersumbat. Ini menyebabkan cairan terkumpul dan terinfeksi yang kemudian mengakibatkan sakit telinga.
16 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
Anak-anak lebih rentan terkena otitis media dibanding orang dewasa karena sistem kekebalan tubuh mereka masih sulit untuk melawan infeksi. Itu sebabnya, anak-anak lebih banyak mengalami infeksi saluran pernafasan, seperti batuk pilek. Saluran Eustachian anak yang lebih kecil lebih gampang tersumbat.
Pada anak yang lebih kecil dan belum dapat berbicara, otitis media sulit terdeteksi. Terlebih lagi, gejalanya mirip dengan kecapean dan ketidaknyamanan biasa. Berikut tanda-tanda yang bisa diketahui - Kerap menarik telinga - Rewel/ tidak nyaman - Tidak dapat tidur pada malam hari - Malas makan - Berkurang keseimbangan - Demam - Sering menangis - Kelelahan dan sulit tidur - Berkurang pendengaran
Gejala yang perlu diperhatikan Gejala utama otitis media - Sakit telinga - Demam tinggi 38°C atau lebih - Badan sakit - Kekurangan energi - Pendengaran berkurang
Cara penanganan Pada banyak kasus, otitis media dapat pulih tanpa perawatan dalam tiga atau empat hari.Tetapi jika Anda menganggap infeksi pada anak perlu diberikan pengobatan,
Infeksi telinga paling banyak diderita oleh anak usia 6-18 bulan, dengan 75% dari seluruh kasus otitis media dialami anak usia di bawah 10 tahun.
konsultasikan pada dokter atau apoteker. Meskipun antibiotik adalah obat yang tepat, jangan cemas jika dokter tidak meresepkannya. Dewasa ini, para ahli menyarankan untuk menunggu beberapa hari demi melihat apakah infeksi dapat pulih dengan sendirinya. Akan tetapi Anda tetap dapat membantu anak lekas sembuh dari sakit dan demam. Ahli menyarankan pemberian analgestik seperti parasetamol atau ibuprofen yang diformulakan untuk anak sebagai obat otitis media dan pereda demam. Hindari mengkonsumsi aspirin pada anak usia di bawah 16 tahun karena dapat meningkatkan resiko Sindrom Reye, sebuah kondisi penyakit otak dan liver parah.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA