RENCANA STRATEGIS DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2016-2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan, kesehatan
dan
kemampuan
sehingga
Rencana
Strategis
(RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 dapat disusun dan diselesaikan. Rencana
Strategis
(RENSTRA)
Dinas
Pendapatan
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 disusun dalam rangka memenuhi Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) ini juga diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman kepada segenap karyawan dan manajemen Dinas Pendapatan
Daerah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Kami menyadari bahwa Rencana Strategis (RENSTRA) ini masih belum sempurna. Segala saran dan kritik demi penyempurnaan Rencana Strategis (RENSTRA) ini akan diterima dengan senang hati.
Banjarbaru, September 2016 KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,
Drs. H. GUSTAFA YANDI, M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19661227 198602 1 004
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .............................................................
i
DAFTAR ISI
........................................................................
ii
PENDAHULUAN .....................................................
1
1.1. Latar Belakang ................................................
1
1.2. Landasan Hukum ...........................................
2
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................
5
1.4. Sistematika .....................................................
6
BAB I
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ......
8
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi .
8
2.2. Sumber Daya Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ............................ 20 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ............... 24 2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ......................................... 28 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ..... 30 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ............... 30
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
ii
3.2. Telaahan Visi Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ................................................. 53 3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga ....... 55 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ............................................. 59 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ............................. 61 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN ............................................................ 65 4.1. Visi dan Misi Daerah ......................................... 65 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan .............................................................. 84 4.3. Strategi dan Kebijakan ...................................... 84 BAB V RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ................................ 88 5.1. Rencana Program dan Kegiatan ...................... 88 5.2. Indikator Kinerja Program ................................ 92 5.3. Kelompok Sasaran .......................................... 93 5.4. Pendanaan Indikatif ......................................... 93 BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ...... 95 BAB VII PENUTUP ................................................................ 96 LAMPIRAN LAMPIRAN I Tabel Pencapaian Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015 RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
iii
LAMPIRAN II Tabel Pencapaian Belanja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
iiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan terbitnya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan negara diwajibkan untuk membuat Rencana Strategis (RENSTRA). Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah, karena itu memerlukan keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan zaman. Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan dengan menganalisa lingkungan yang ada, baik internal maupun eksternal untuk mengetahui tingkat kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada. Berdasarkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 maka Dinas Pendapatan sebagai salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dituntut untuk mempunyai Rencana Strategis (RENSTRA) yang dijadikan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan mendasar untuk diimplementasikan oleh seluruh komponen organisasi dalam rangka pencapaian tujuannya. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan tentang Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan untuk RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
1
periode tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu dan RPJMD, memuat Tujuan, dan Strategi yang realistis. 1.2. Landasan Hukum Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya didasari atas : 1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swantara Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 106); 2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
2
4) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 6) Peraturan Pembagian
Pemerintah Urusan
Nomor
38
Pemerintahan
Tahun antara
2007
tentang
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8) Peraturan
Pemerintah
Nomor
7
Tahun
2008
tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
3
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 537); 10) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5); 11) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1); 12) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor xx); 13) Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 031 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Unit Kerja Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi
Kalimantan
Selatan
(Berita
Daerah
Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2014 Nomor 31); 14) Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 029 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas dan Unsur-unsur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Unit Pelayanan Pendapatan Daerah.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
4
1.3. Maksud dan Tujuan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud untuk mengarahkan seluruh dimensi dan potensi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan cara mengintegrasikan antara kemampuan dari potensi sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya, agar lembaga ini mampu menjawab tuntutan perkembangan strategis dalam tataran regional, nasional, maupun global. Adapun tujuan disusunnya Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah : a. Menterjemahkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai selama tahun 2016-2021, yang disertai dengan program prioritas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan berpedoman pada RPJMD 2016-2021; b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam bentuk program dan kegiatan beserta kerangka pendanaannya selama tahun 2016- 2021. c. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan periode Renstra yang lalu.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
5
1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Pendapatan
Daerah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Berisi uraian tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Memuat tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan serta Tantangan dan Peluang Pelayanan yang ada pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
BAB III ISU-ISU POKOK
STRATEGIS DAN
BERDASARKAN
FUNGSI
DINAS
TUGAS
PENDAPATAN
DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Memuat tentang Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Memuat rumusan Visi dan Misi Daerah, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
6
BAB V
RENCANA INDIKATOR
PROGRAM KINERJA,
DAN
KEGIATAN
KELOMPOK
SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF Memuat tentang Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD Memuat tentang Indikator Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di
bidang
pendapatan
sesuai
dengan
azas
desentralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Uraian tugas sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai berikut : a. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan teknis di bidang pendapatan Daerah sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Gubernur dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pajak dan retribusi daerah. c. Merumuskan
dan
menetapkan
kebijakan
operasional,
mengkoordinasikan, dan memfasilitasi dalam rangka pembinaan dan pengembangan pendapatan daerah. d. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengoordinasikan, dan
memfasilitasi pengelolaan pajak dan
retribusi daerah. e. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan memfasilitasi penerimaan pendapatan bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak dan lain-lain pendapatan.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
8
f. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan, dan memfasilitasi pengembangan pendapatan daerah. g. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan memfasilitasi pembinaan dan pegawasan internal. h. Membina, mengawasi dan mengendalikan unit pelaksana teknis. i. Membina
dan
mengendalikan
pengelolaan
kegiatan
kesekretariatan, dan j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pendapatan Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pendapatan daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pajak dan retribusi daerah. c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pelayanan pajak dan retribusi daerah. d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi penerimaan pendapatan bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak dan lain-lain pendapatan. e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan fasilitasi pengembangan pendapatan daerah. f. Perumusan kebijakan operasional, pengaturan dan fasilitasi pembinaan dan pengawasan internal. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
9
g. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis, dan h. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program, rencana kerja dan laporan Dinas, pengelolaan urusan
keuangan,
urusan
ketatausahaan,
rumah
tangga,
perlengkapan, dan administrasi kepegawaian. Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah : a. Sub Bagian Program ; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan, menyusun program dan rencana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah; Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun rencana anggaran mengelola penatausahaan keuangan serta menyiapkan laporan pertanggungjawaban keuangan ; Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola urusan surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan, organisasi, tatalaksana dan perpustakaan, serta administrasi kepegawaian.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
10
Bidang Pajak dan Retribusi Bidang
Pajak
dan
Retribusi
mempunyai
tugas
melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pungutan pajak dan retribusi daerah serta intensifikasi pungutan pajak retribusi daerah. Unsur-unsur Organisasi Bidang Pajak dan Retribusi adalah : a. Seksi PKB/BBNKB; b. Seksi Pajak Daerah Lainnya; dan c. Seksi Retribusi. Seksi PKB/BBNKB mempunyai tugas menyiapkan bahan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pemungutan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor. Seksi Pajak Daerah Lainnya mempunyai tugas menyiapkan bahan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pemungutan pajak lainnya meliputi pajak air bawah tanah, pajak air permukaan dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor. Seksi Retribusi mempunyai tugas menyiapkan bahan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pemungutan retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi jasa tertentu. Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitas penerimaan dan pengelolaan dana perimbangan dan bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
11
Unsur-unsur Organisasi Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan adalah : a. Seksi Bagi Hasil Pajak; b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak; dan c. Seksi Lain-lain Pendapatan. Seksi Bagi Hasil Pajak mempunyai tugas menyiapkan bahan,
menyusun
rencana
penerimaan
dan
melaksanakan
pembukuan, pelaporan evaluasi penerimaan yang bersumber dari dana bagi hasil pajak. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak mempunyai tugas menyiapkan bahan, pelaporan dan evaluasi penerimaan yang bersumber dari dana bagi hasil bukan pajak. Seksi Lain-lain Pendapatan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan, pemungutan, pemasukan, pembukuan dan pelaporan pendapatan yang bersumber dari penerimaan lain-lain Pendapatan Asli Daerah, pendapatan dari BUMD dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Bidang Pengembangan Pendapatan Bidang Pengembangan Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pembinaan perencanaan pendapatan dan penerimaan daerah, pengelolaan data dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, pengembangan sistem informasi manajemen serta analisa dan pelaporan pendapatan dan penerimaan daerah.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
12
Unsur-unsur organisasi Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah adalah : a. Seksi Perencanaan Pendapatan; b. Seksi Sistem Informasi Manajemen; dan c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Seksi merencanakan,
Perencanaan
Pendapatan
menghimpun
dan
mempunyai
mengolah
data
tugas
informasi
pendapatan dan penerimaan daerah, memprediksi target pendapatan dan penerimaan daerah yang bersumber dari PAD, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Seksi Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas melaksanakan
dan
menyelenggarakan
pengelolaan
data,
pengembangan dan pengendalian sistem informasi manajemen pendapatan dan penerimaan daerah. Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas memantau dan menganalisa anggaran kas pendapatan sebagai perkiraan kemampuan pencapaian target pendapatan daerah, pengkajian data dan dokumentasi Pendapatan daerah, serta evaluasi dan penyusunan laporan pendapatan dan permintaan daerah. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pembinaan dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pembinaan dan pengawasan kegiatan pemungutan
pendapatan
dan
penerimaan
daerah,
meliputi
pelaksanaan hukum dan perundang-undangan di bidang pendapatan daerah, administrasi, keuangan dan material.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
13
Unsur-unsur
organisasi
Bidang
Pembinaan
dan
Pengawasan adalah : a. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Hukum dan Perundangundangan; b. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Keuangan dan Materiil; dan c. Seksi Evaluasi Hasil Pengawasan. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Hukum dan Perundangundangan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan serta menyusun laporan hasil pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang pendapatan daerah. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Keuangan dan Materiil mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan serta menyusun laporan hasil pembinaan dan hasil pengawasan di bidang keuangan dan material dalam kegiatan pendapatan daerah. Seksi Evaluasi Hasil Pengawasan mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun, mengkaji, menganalisa dan mengevaluasi serta menyusun laporan hasil pengawasan kegiatan pendapatan dan penerimaan daerah. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam
kelompok-kelompok
sesuai
dengan
bidang
keahliannya.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
14
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSURUNSUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Dinas Pendapatan Daerah memiliki 14 (empat belas) Unit Pelayanan Pendapatan Daerah dan 2 (dua) Kantor Pembantu tersebar di wilayah Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, dan pemungutan pajak dan retribusi pendapatan daerah lainnya. Unsur-unsur organisasi Unit Pelayanan Pendapatan Daerah adalah : a. Sub Bagian Tata Usaha; b. Seksi Pelayanan PKB/BBNKB; c. Seksi Pelayanan Pendapatan Lainnya; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan
program
dan
pelaporan,
mengelola
penatausahaan keuangan, surat menyurat dan kearsipan, rumah tangga, perlengkapan serta melaksanakan urusan administrasi kepegawaian dan ketatalaksanaan. Seksi Pelayanan PKB/BBNKB Seksi
Pelayanan
PKB/BBNKB
mempunyai
tugas
melaksanakan pendaftaran dan pendataan objek dan subjek pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, perhitungan, penetapan, penagihan, dan penerima pajak terhutang.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
15
Seksi Pendapatan Lainnya Seksi Pendapatan Lainnya mempunyai tugas melaksanakan pendataan dan pendaftaran objek dan subjek pendapatan lainnya, perhitungan, penetapan, penagihan dan penerimaan pendapatan daerah lain terhutang. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok sesuai dengan bidang keahliannya STRUKTUR ORGANISASI Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari : a. Kepala Dinas. b. Sekretariat. c. Bidang Pajak dan Retribusi. d. Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan. e. Bidang Pengembangan Pendapatan. f. Bidang Pembinaan dan Pengawasan. g. Unit Pelayanan Pendapatan Daerah. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
16
h. Kelompok Jabatan Fungsional. Kemudian pengaturan lebih lanjut tentang Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat telah diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatann dengan struktur organisasi sebagai berikut: a. Kepala UPPD. b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha. c. Kepala Seksi Pelayanan PKB/PBNKB. d. Kepala Seksi Pendapatan Lainnya.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
17
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERDASARKAN PERDA NOMOR 6 TAHUN 2008 sebagaimana telah diubah dengan PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 031 TAHUN 2014
KEPALA DINAS
SEKRETA RIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PAJAK & RETRIBU SI
SEKSI PKB / BBNKB
SEKSI PAJAK DAERAH LAINNYA
SEKSI RETRIBUSI
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANG AN
BIDANG PENGEMBANGAN PENDAPATAN
BIDANG PEMBINA AN DAN PENGAW ASAN
SEKSI BAGI HASIL PAJAK
SEKSI PERENCANAAN PENDAPATAN
SEKSI BINWAS HUKUM & PERUNDANG -UNDANGAN
SEKSI BAGI HASIL BUKAN PAJAK
SEKSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SEKSI BINWAS KEUANG AN & MATERII L
SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN
SEKSI EVALUA SI HASIL PENGAW ASAN
BIDANG DANA PERIMBANGAN DAN LAIN-LAIN PENDAPATAN
SEKSI LAIN-LAIN PENDAPATAN
SUB BAGIAN PROGRAM
UPPD SE KALSEL
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
18
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERDASARKAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 8 TAHUN 2008 sebagaimana telah diubah dengan PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 031 TAHUN 2014
KEPALA UPPD
SUB BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI PELAYANAN PKB/BBN-KB
SEKSI PENDAPATAN LAINNYA
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
19
2.2. Sumber Daya Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menyelenggarakan pelayanan didukung oleh : 1. Sumber Daya Manusia Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai 14 (empat belas) UPPD dan 2 (dua) KPPD yang tersebar di wilayah Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan. Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 438 orang dengan perincian sebagai berikut: 1. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 97 orang. 2. UPPD Banjarmasin I sebanyak 61 orang. 3. UPPD Banjarmasin II sebanyak 23 orang. 4. UPPD Marabahan sebanyak 24 orang. 5. UPPD Banjarbaru sebanyak 36 orang. 6. UPPD Martapura sebanyak 37 orang. 7. UPPD Pelaihari sebanyak 17 orang. 8. UPPD Rantau sebanyak 21 orang. 9. UPPD Kandangan sebanyak 19 orang. 10. UPPD Barabai sebanyak 20 orang. 11. UPPD Amuntai sebanyak 22 orang. 12. UPPD Paringin sebanyak 10 orang. 13. UPPD Tanjung sebanyak 13 orang. 14. UPPD Batulicin sebanyak 14 orang. 15. UPPD Kotabaru sebanyak 24 orang.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
20
JUMLAH PNS MENURUT JENIS KELAMIN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jenis Kelamin No.
Kantor Perempuan
Laki-laki
Jumlah
1
DINAS PENDAPATAN DAERAH
65
32
97
2
UPPD BANJARMASIN I
36
25
61
3
UPPD BANJARMASIN II
12
11
23
4
UPPD MARABAHAN
20
4
24
5
UPPD PELAIHARI
15
2
17
6
UPPD BANJARBARU
21
15
36
7
UPPD MARTAPURA
21
16
37
8
UPPD RANTAU
17
4
21
9
UPPD KANDANGAN
11
8
19
10
UPPD BARABAI
11
9
21
11
UPPD AMUNTAI
15
7
22
12
UPPD PARINGIN
9
1
10
13
UPPD TANJUNG
11
2
13
14
UPPD BATULICIN
8
6
15
15
UPPD KOTABARU JUMLAH
18 290
6 148
24 438
FORMASI JABATAN STRUKTURAL DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Eselonering No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kantor
Jumlah
DINAS PENDAPATAN DAERAH UPPD BANJARMASIN I UPPD BANJARMASIN II UPPD MARABAHAN UPPD PELAIHARI UPPD BANJARBARU UPPD MARTAPURA UPPD RANTAU UPPD KANDANGAN UPPD BARABAI UPPD AMUNTAI UPPD PARINGIN UPPD TANJUNG UPPD BATULICIN UPPD KOTABARU JUMLAH
IV a
IV b
III a
III b
II a
II b
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
21 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 76
21
JUMLAH PNS MENURUT GOLONGAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Golongan No.
Kantor
Jumlah I
II
III
IV
1
DINAS PENDAPATAN DAERAH
4
38
46
10
97
2
UPPD BANJARMASIN I
1
26
34
0
61
3
UPPD BANJARMASIN II
0
8
13
2
23
4
UPPD MARABAHAN
1
10
12
1
24
5
UPPD PELAIHARI
1
5
10
1
17
6
UPPD BANJARBARU
3
14
18
1
36
7
UPPD MARTAPURA
0
13
23
1
37
8
UPPD RANTAU
4
7
9
1
21
9
UPPD KANDANGAN
0
8
10
1
19
10
UPPD BARABAI
0
6
14
0
21
11
UPPD AMUNTAI
1
12
8
1
22
12
UPPD PARINGIN
0
5
5
0
10
13
UPPD TANJUNG
1
3
8
1
13
14
UPPD BATULICIN
0
7
6
1
15
15
UPPD KOTABARU JUMLAH
0 14
14 173
10 227
0 27
24 438
JUMLAH PERSONEL MENURUT PENDIDIKAN DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PENDIDIKAN No.
Kantor SD
SLTP
SM U
D. I
D.I I
D.II I
D.I V
S.1
S.2
S.3
JM L
1
DINAS PENDAPATAN DAERAH
4
5
38
0
0
5
0
34
11
0
97
2
UPPD BANJARMASIN I
1
2
37
0
0
5
0
15
1
0
61
3
UPPD BANJARMASIN II
0
0
13
0
0
1
0
5
4
0
23
4
UPPD MARABAHAN
1
1
13
0
1
0
0
7
1
0
24
5
UPPD PELAIHARI
0
1
9
0
0
0
0
5
2
0
17
6
UPPD BANJARBARU
0
3
22
0
0
0
0
10
1
0
36
7
UPPD MARTAPURA
1
1
23
0
0
1
0
9
1
0
37
8
UPPD RANTAU
0
1
9
0
0
1
0
10
0
0
21
9
UPPD KANDANGAN
0
2
9
0
2
2
0
2
2
0
19
10
UPPD BARABAI
0
0
14
0
0
1
0
5
0
0
20
11
UPPD AMUNTAI
0
1
15
0
0
1
0
4
1
0
22
12
UPPD PARINGIN
0
0
5
0
1
1
0
3
1
0
10
13
UPPD TANJUNG
1
1
7
0
0
1
0
2
1
0
13
14
UPPD BATULICIN
0
0
10
0
0
1
0
2
1
0
14
15
UPPD KOTABARU
1
1
13
0
0
0
1
7
1
0
24
JUMLAH
9
19
236
0
4
20
1
120
28
0
438
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
22
2. Sumber Daya Aset Aset yang dikelola Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri atas : a. Tanah b. Alat-alat besar c. Alat-alat angkutan d. Alat kantor dan rumah tangga e. Alat studio dan alat komunikasi f. Bangunan gedung g. Jalan dan jembatan h. Instalasi i. Jaringan j. Buku dan perpustakaan Tabel Rekapitulasi dan Mutasi Barang T.A. 2016 1
TANAH
22
Harga (ribuan Rp) 57.604.586.600,00
2
ALAT-ALAT BESAR
33
3.805.627.350,00
3
ALAT-ALAT ANGKUTAN
107
7.847.125.500,00
4
6
ALAT-ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI BANGUNAN GEDUNG
7 8
NO
5
Nama Barang
Jumlah
5.442 215
31.621.769.811,37 2.047.082.499,08
59
120.695.404.637,00
JALAN DAN JEMBATAN
3
347.846.585,00
INSTALASI
14
1.258.088.750,00
9
JARINGAN
16
1.163.153.704,00
10
BUKU DAN PERPUSTAKAAN
5
306.632.234,00
JUMLAH
5.916
226.697.317.670,45
Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terus dilakukan untuk mendukung kelancaran dan optimalnya pelayanan. Untuk meningkatkan dan memudahkan pelayanan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
23
kepada masyarakat wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor telah dibuka dan beroperasi Samsat Corner Duta Mall di Banjarmasin dan Samsat Corner di depan Q-Mall Banjarbaru. Selain itu pula telah beroperasi Samsat Payment Point yang tersebar di Kantor Cabang Pembantu Bank Kalsel yang tersebar di wilayah Kabupaten/Kota se Kalsel.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kalimantan Selatan
Pendapatan
Daerah
Provinsi
2.3.1. Jenis Pelayanan Dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya Dinas Pendapatan
Daerah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
memberikan beberapa bentuk layanan sebagai berikut: a. Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor. b. Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Angkut Atas Air. c. Pelayanan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. d. Pelayanan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Angkutan Atas Air. e. Pelayanan Pembayaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. f. Pelayanan Pembayaran Pajak Air Permukaan. g. Pelayanan Pembayaran Pajak Air Bawah Tanah. h. Pelayanan Pembayaran SP3 Dealer. i. Pelayanan Pembayaran Pendapatan dari Angsuran / Cicilan Penjualan Aset Daerah. j. Pelayanan Keberatan Pajak Kendaraan Bermotor. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
24
k. Konsultasi / Koordinasi dengan SKPD Mitra Kerja dan Pihak Terkait dalam Perencanaan Pendapatan. l. Konsultasi / Koordinasi dengan SKPD Mitra Kerja dalam penyusunan Anggaran. m. Konsultasi / Koordinasi dengan Kabupaten / kota terkait pembagian dana perimbangan. n. Konsultasi / Koordinasi dengan Instansi Pusat terkait dalam perencanaan pendapatan dan pembagian dana perimbangan. 2.3.2. Capaian
Program
Pembangunan
Prioritas
Kepala Daerah Pelaksanaan
program
pembangunan
prioritas
kepala daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah berkaitan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih. Visi dan Misi ini kemudian dijabarkan dalam prioritas kegiatan untuk mencapai Visi dan Misi tersebut. Prioritas yang menjadi tanggung jawab Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah : 1. Pelayanan. 2. Pendapatan Daerah.
Terkait dengan Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor. Selama Tahun 2011-2015
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
25
pelayanan yang telah dikembangkan dan beroperasi antara lain : 1. Mobil SAMSAT Keliling Mobil
SAMSAT
Keliling
telah
beroperasi
se Kalimantan Selatan. Beroperasi di wilayah-wilayah yang relatif jauh dari Kantor SAMSAT, sesuai dengan lokasi dan jadwal pelayanan. Layanan ini efektif dalam memecah konsentrasi antrian di Kantor SAMSAT dan mendekatkan
jarak Wajib
Pajak
yang lokasinya
berjauhan dengan Kantor SAMSAT. 2. SAMSAT Jemput Antar SAMSAT
Jemput
Banjarmasin,
Antar
Banjarbaru
beroperasi dan
di
wilayah
Martapura,
dengan
layanan mengambil Pajak Kendaraan Bermotor dan Mengantarkan
Kembali
Notice
Pajak
Kendaraan
Bermotor yang telah dibayar ke alamat Wajib Pajak. Layanan ini efektif bagi Wajib Pajak yang tidak dapat membayar Pajak Kendaraan Bermotor ke Kantor SAMSAT. 3. SAMSAT Corner Duta Mall Banjarmasin Tempat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor yang terletak di pusat perbelanjaan Duta Mall Banjarmasin, buka dari jam 09.00 WITA - 21.00 WITA. Dengan didukung ruangan yang luas dan lokas strategis, SAMSAT Corner ini efektif melayani Wajib Pajak yang sambil berbelanja di pusat perbelanjaan Duta Mall Banjarmasin. 4. SAMSAT Corner Depan Q Mall Banjarbaru RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
26
Tempat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor yang terletak di depan Q Mall Banjarbaru, buka dari jam 09.00 WITA-21.00 WITA. Dengan didukung lokasi yang strategis di depan Q Mall Banjarbaru yang memudahkan Wajib Pajak membayar Pajak Kendaraan Bermotor sambil berbelanja, SAMSAT Corner ini efektif memecahkan konsentrasi antrian untuk Kantor SAMSAT Banjarbaru dan Martapura. 5. Mobil Layanan Bersama Mobil Layanan Bersama merupakan hasil kerjasama Dispenda Prov. Kalsel dengan Bank Kalsel dimana pada mobil tersebut tersedia Teller dan ATM Bank Kalsel serta
petugas
SAMSAT
untuk
membayar
Pajak
Kendaraan Bermotor. Layanan ini menyediakan ATM dan Teller bagi Wajib Pajak yang perlu mengambil uang untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor atau sambil menyetor uang ke Bank Kalsel. Kendala pada layanan ini hanya melayani dua lokasi di wilayah Banjarmasin dengan jadwal berselang-seling, sehingga merepotkan Wajib Pajak dalam menunggu jadwal lokasinya. 6. Payment Point Payment Point juga hasil kerjasama Dispenda Prov. Kalsel dengan Bank Kalsel, melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor pada cabang Bank Kalsel Satui, Batulicin, Bati-Bati, Kandangan dan Negara. Layanan ini efektif mendekatkan jarak bagi Wajib Pajak yang lokasinya jauh dari Kantor SAMSAT. 7. SMS Informasi Pajak Kendaraan Bermotor RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
27
Menampilkan informasi tagihan Pajak Kendaraan Bermotor kepada Wajib Pajak dengan cara Wajib Pajak mengirim SMS ke nomor tertentu kemudian akan masuk SMS
yang
berisi
pemberitahuan
tagihan
Pajak
Kendaraan Bermotor. Layanan ini efektif dalam memberikan informasi tentang tagihan Pajak Kendaraan Bermotornya,
dan
dari
SMS
tersebut
terdapat
pendapatan pulsa yang dipotong dari Wajib Pajak. Adapun capaian pembangunan Program Prioritas Kepala Daerah terkait Pendapatan serta Pendanaan pada Dinas Pendapatan daerah Provinsi Kalimantan Selatan terlampir pada Lampiran II dan Lampiran III. 2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 1. Tantangan Tantangan yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan tugas dan fungsinya antara lain adalah sebagai berikut : a. Masih lemahnya kesadaran wajib pajak. b. Adanya
perbedaan
direncanakan
dengan
asumsi yang
dana
perimbangan
ditetapkan
oleh
yang
Menteri
Keuangan. c. Ekstensifikasi
pendapatan
daerah
terkendala
oleh
kewenangan dan kebijakan Pemerintah Pusat. d. Kebijakan pusat tentang Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) sering mengalami perubahan
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
28
e. Kebijakan pusat tentang harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Fluktuatif. 2. Peluang Selain adanya tantang tersebut di atas juga terdapat sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi tantangan dimaksud. Beberapa peluang yang dapat dimanfatkan dalam optimalisasi pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebagai berikut: a. Adanya UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 28/2009 b. Kemauan Politik Pemda untuk meningkatkan PAD untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya c. Bertambahnya Wajib Pajak d. Berkembangnya teknologi informasi yang pesat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pendukung penerimaaan pendapatan daerah.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
29
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Kota Banjarmasin sebagai ibukotanya, memiliki 11 kabupaten dan 2 kota. Sedangkan jumlah penduduk Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2014, berdasarkan data dari BPS Kalimantan Selatan ialah sebanyak 3.922.790 orang yang terdiri atas laki-laki sebanyak 1.987.127 orang dan permepuan sebanyak 1.935.663 orang. Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai potensi alam yang banyak antara lain : 1. Pertambangan (batubara, bijih besi dll); 2. Kehutanan; 3. Perkebunan (sawit, karet dll); 4. Pertanian (padi, jagung dll); 5. Peternakan (ayam, sapi dll). Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6), Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Unit Kerja Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diubah dengan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
30
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 031 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Unit Kerja Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 029 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas dan Unsur-unsur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Unit Pelayanan Pendapatan Daerah tercantum
Dinas
Pendapatan
Daerah
mempunyai
tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan sesuai dengan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, maka Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait seperti Pemerintah Pusat, Badan / Dinas Provinsi Kalimantan Selatan, Badan / Dinas Kabupaten / Kota, Kepolisian, Jasa Raharja dan Pihak-pihak yang terkait. Dalam melaksanakan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
tentunya
selalu
dihadapkan
pada
permasalahan.
Permasalahan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan antara lain yaitu : a. Tingkat kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak masih tergolong rendah yang dapat dilihat dari masih banyaknya tunggakan atas pajak kendaraan bermotor b. Belum validnya data potensi obyek Pajak Kendaraan Bermotor, terutama data kendaraan lama. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
31
c. Menurunnya daya beli masyarakat Kalimantan Selatan terhadap otomotif akibat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang berimbas pada menurunnya kemampuan masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor maupun dalam pembelian kendaraan baru dimana Pajak Kendaraan Bermotor merupakan Pendapatan Asli Daerah yang memberikan kontribusi paling besar bagi Pendapatan Daerah. d. Menurunnya sektor pertambangan akibat krisis global yang berimbas pada menurunnya pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Alat Berat/Besar. e. Kebijakan pusat tentang Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) sering mengalami perubahan. f. Kebijakan pusat tentang harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Fluktuatif. g. Adanya
perbedaan
asumsi
dana
perimbangan
yang
direncanakan dengan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. h. Ekstensifikasi pendapatan daerah terkendala oleh kewenangan dan kebijakan Pemerintah Pusat. i. Sarana dan prasarana pelayanan masih kurang memadai, baik dari jumlah maupun kualitas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan upaya-upaya, antara lain : a. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah Pusat. b. Mengembangkan sosialisasi perpajakan dan retribusi c. Meningkatkan
kemampuan
analisa
perencanaan
dana
perimbangan. d. Melakukan penyempurnaan data base obyek Pajak Daerah. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
32
e. Melaksanakan operasi gabungan untuk menjaring kendaraan yang menunggak pajak bekerjasama dengan pihak Kepolisian f. Melakukan sosialisasi pemungutan Pajak Daerah kepada wajib pajak/masyarakat melalui Media Elektronik dan media lainnya secara terus menerus dengan tujuan meningkatkan kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak tepat waktu g. Melaksanakan pengadaan unit kendaraan Samsat Keliling untuk mendekatkan pelayanan kepada Wajib Pajak/masyarakat. h. Untuk mempercepat proses pembayaran PKB telah bekerjasama dengan Bank Kalsel untuk membuka layanan Payment Point pada KCP Bank Kalsel di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Kota se Kalsel untuk pengesahan setiap tahunnya hanya dengan menunjukkan KTP dan STNK serta Notice Pajak. i. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
33
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Faktor yang mempengaruhi Aspek kajian
Capaian/kondisi saat ini
Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
97,317%
Standar yang digunakan
Realisasi Pendapatan Daerah terhadap target
Internal (kewenangan SKPD) Faktor Sumber Daya Manusia
Eksternal (diluar kewenangan SKPD)
Permasalahan pelayanan SKPD
Faktor Ekonomi & Faktor Dukungan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan DPRD serta SKPD terkait
- Tingkat kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak masih tergolong rendah yang dapat dilihat dari masih banyaknya tunggakan atas pajak kendaraan bermotor - Belum validnya data potensi obyek Pajak Kendaraan Bermotor, terutama data kendaraan lama. - Menurunnya daya beli masyarakat Kalimantan Selatan terhadap otomotif akibat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang berimbas pada menurunnya kemampuan masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor maupun dalam pembelian kendaraan baru dimana Pajak Kendaraan Bermotor merupakan Pendapatan Asli Daerah yang memberikan kontribusi paling besar bagi Pendapatan Daerah.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
34
Faktor yang mempengaruhi Aspek kajian
Capaian/kondisi saat ini
Standar yang digunakan
Internal (kewenangan SKPD)
Faktor Sarana dan Prasarana
Eksternal (diluar kewenangan SKPD)
Dukungan dari Pemerintah Daerah dan DPRD serta SKPD terkait
Permasalahan pelayanan SKPD
- Menurunnya sektor pertambangan akibat krisis global yang berimbas pada menurunnya pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Alat Berat/Besar. - Kebijakan pusat tentang Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) sering mengalami perubahan. - Kebijakan pusat tentang harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Fluktuatif. - Adanya perbedaan asumsi dana perimbangan yang direncanakan dengan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. - Ekstensifikasi pendapatan daerah terkendala oleh kewenangan dan kebijakan Pemerintah Pusat - Sarana dan prasarana pelayanan masih kurang memadai, baik dari jumlah maupun kualitas
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
35
Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan pelayanan Dinas Pendapatan Daerah, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya yang kemudian dianalisis melalui analisis lingkungan organisasi. Pada umumnya lingkungan itu dibagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Pembagian ini didasarkan pada besarnya pengaruh organisasi terhadap lingkungan-lingkungan tersebut. Lingkungan internal adalah lebih pada analisa intern organisasi dalam rangka menilai atau mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan dari tiaptiap divisi. Sedangkan lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada diluar organisasi dimana organisasi tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga perubahan yang terjadi pada lingkungan itu akan mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL Analisis lingkungan internal dimaksudkan untuk mengetahui dan mengidentifikasi elemen-elemen yang menjadi faktor kekuatan (strength) faktor kelemahan (weakness) dari suatu organisasi agar dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memilih dan merumuskan strategi yang tepat untuk terlaksananya organisasi dengan baik dan benar. Kondisi lingkungan internal ini terdiri dari 2 faktor strategis yaitu kekuatan dan kelemahan. Kekuatan adalah suatu keunggulan sumberdaya, keterampilan atau kemampuan lainnya terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar yang dilayani atau hendak dilayaninya oleh organisasi itu. Dengan kata lain kekuatan adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif yang memungkinkan organisasi memiliki keuntungan strategis RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
36
dalam mencapai sasarannya. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan
atau
kekurangan
dalam
sumber
daya,
keterampilan dan kemampuan lainnya yang secara serius menghambat
kinerja
efektifitas
organisasi.
Mengenai
lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) pada organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut : 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya terpenting
dalam
suatu
organisasi
karena
sangat
berpengaruh dan menentukan dalam keberhasilan dan kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan. Organisasi yang baik adalah yang memiliki sumberdaya manusia berkualitas dalam arti mempunyai kompetensi pendidikan yang
relevan
untuk
melaksanakan
tugasnya,
baik
pendidikan yang bersifat formal maupun yang bersifat fungsional serta memenuhi persyaratan jabatan lainnya. Adapun mengenai jumlah pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan saat ini secara kuantitatif dapat dikatakan cukup yaitu sebanyak 438 pegawai. Dengan melihat jumlah pegawai yang ada diharapkan sebagai kekuatan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. Meskipun dari segi jumlahnya dapat dikatakan relatif cukup, namun secara kualitatif masih dapat dikatakan kurang yaitu bila dilihat dari jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat fungsional dibidang pendapatan dan pengelolaan keuangan masih relatif kecil. Oleh karena itu untuk mendukung tugas pokok dan fungsi RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
37
Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan selaku organisasi yang menangani pendapatan daerah hendaknya pegawai yang ada diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan penjenjangan dan pendidikan teknis fungsional yang relevan dengan tugas pokok organisasi. Pendidikan dan pelatihan penjenjangan menjadi sangat penting, karena pada
hakekatnya
adalah
untuk
meningkatkan
atau
mewujudkan kemampuan managerial dan keseragaman kerja di seluruh jajaran Unit Pemerintah Daerah, sebab sebagai organisasi publik yang besar dan luas, pelatihan semacam
ini
sangat
dibutuhkan
dalam
rangka
mengoptimalkan pelaksanaan tugas. 2. Sarana / Prasarana Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari tentunya harus ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai seperti gedung kantor dan sarana mobilitas, perumahan dan perlengkapan lainnya. Ketersediaan fasilitas pendukung atau sarana fisik bagi penyelenggaraan
tugas
Kenyamanan dan
Dipenda
mutlak
diperlukan.
kelancaran dalam pelaksanaan tugas
sangat dipengaruhi oleh kondisi ketersediaan sarana dan prasarana dimaksud. 3. Dukungan Dana Agar dapat terselenggaranya secara optimal berbagai kegiatan yang menjadi lingkup bidang tugas Dispenda tentu saja tidak terlepas dari dukungan dana atau biaya operasional
yang
tersedia
dalam
APBD
Provinsi
Kalimantan Selatan. Mengenai besarnya dana tersebut RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
38
berfluktuatif pada setiap tahunnya. Adapun alokasi dana dari sumber pembiayaan belanja selama 2 Tahun Anggaran yaitu Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 43.645.212.500,dan untuk Tahun Anggaran 2015 meningkat menjadi Rp.
44.288.552.500,-.
Dengan
melihat
mekanisme
perubahan anggaran yang ada, maka secara legalitas formal Dispenda bisa dikatakan memiliki kekuatan formal untuk melakukan
peningkatan
anggaran
agar
dapat
mengoptimalkan kinerjanya. Secara umum alokasi dana belanja tidak langsung dan belanja langsung dipergunakan untuk menunjang kegiatan Operasional Peningkatan PAD. 4. Informasi Faktor informasi dapat dikategorikan sebagai hal yang penting, sebab dengan kejelasan dan kelancaran arus informasi akan dapat mendukung lancarnya proses pencapaian tujuan organisasi. Organisasi yang tidak memiliki informasi atau kebuntuan dalam informasi akan cenderung gagal dalam melakukan analisis lingkungan eksternal dan internalnya, karena aktifitas manajemen dalam
suatu
organisasi
akan
sangat
membutuhkan
informasi dalam pengambilan keputusan, pembuatan laporan dan sebagainya. Dispenda Provinsi Kalimantan Selatan sebagai instansi teknis pengelola keuangan daerah di dalam melaksanakan fungsinya, tentu saja harus didukung oleh informasi data yang akurat dan memadai, terutama
yang
penerimaan
berkaitan
keuangan
dengan
daerah
informasi
seperti
jumlah
potensi objek
pajak/retribusi daerah maupun jumlah wajib pajak/retribusi RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
39
daerah, sehingga didapatkan data yang riil dan valid. Sedangkan
secara
internal
penyampaian
informasi
dilakukan melalui hubungan vertikal, hubungan horizontal dan hubungan diagonal, sehingga terjalin komunikasi yang lancar di dalam arus informasi demi mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. B. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan Eksternal merupakan semua kekuatan yang timbul diluar batas kemampuan organisasi dan sulit untuk diramalkan sehingga membawa dampak yang dapat mempengaruhi keputusan serta tindakan didalam organisasi. Untuk itu perlu adanya
perhatian
yang
serius
terhadap
aspek
yang
melingkupinya. Pada lingkungan Eksternal mengandung dua faktor yaitu Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats). Adapun faktor-faktor yang ada dalam lingkungan Eksternal adalah : 1. Faktor Politik Bahwa setiap organisasi publik atau non profit dalam menjalankan kegiatannya tidak terlepas dari pengaruh berbagai keputusan politis yang digulirkan pemerintah atasannya atau kelompok-kelompok yang berkepentingan terhadap organisasi melalui upaya merubah undang-undang atau peraturan-peraturan yang sudah berjalan. Demikian pula halnya dengan organisasi publik seperti Dinas Pendapatan Daerah sebagai organisasi yang mengelola Pendapatan Asli Daerah pernah mengalami penurunan penerimaan
ketika
kebijaksanaan
pemerintah
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
pusat 40
memberlakukan perubahan terhadap aturan yang sudah ada dengan Undang-undang No. 18 Tahun 1997 yaitu menghapus pungutan retribusi, dengan tujuan untuk mendorong percepatan peningkatan ekspor non migas, namun
berimplikasi pada hilangnya PAD yang sangat
potensial. Seiring dengan diberlakukannya undang-undang No. 28 tahun 2009 sebagai revisi dari Undang-undang 34 tahun 2000 sudah tentu disambut gembira oleh daerah, karena daerah akan memiliki kewenangan untuk menggali dan mengembangkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerahnya. Di era otonomi pemerintah daerah diharapkan dapat mengatur rumah tangganya sendiri dengan menggali potensi sumber pendapatan Asli Daerah melalui penerbitan perda-perda yang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah
pusat
atau
pemerintah
atasan,
namun
menguntungkan bagi daerah tanpa merasa khawatir untuk dipolitisir
lagi
sebagaimana
yang
pernah
terjadi
sebelumnya. 2. Faktor Ekonomi Pertumbuhan
ekonomi
yang
cenderung
meningkat
membuka peluang bertambahnya pendapatan daerah, baik dari pajak daerah maupun retribusi daerah. Pertumbuhan ekonomi akan mendorong bertambahnya WP daerah, berdasarkan
pengalaman
pertumbuhan
ekonomi
empirik akan
semakin
semakin
tinggi
tinggi pula
peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
41
3. Faktor Teknologi. Faktor penting lainnya yang perlu dibahas berkenaan dengan lingkungan eksternal organisasi Dispenda adalah faktor teknologi. Adanya perkembangan teknologi dan informasi yang makin canggih, akan membuat kecepatan arus informasi dan ketepatan akurasi data dapat lebih terjaga dan sangat memudahkan serta membantu kepala dinas untuk mengambil keputusan-keputusan strategis, utamanya dalam upaya pengelolaan keuangan daerah. Pesatnya pembangunan dan percepatan di bidang informasi dan teknologi mau tidak mau harus diikuti dan diterapkan dalam upaya pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat sebagai objek pajak dan retribusi daerah. Namun permasalahan akan muncul jika ketersediaan faktor-faktor teknologi tersebut tidak diikuti oleh kapasitas teknologi tersebut yang memadai yang mana sangat penting kaitannya dengan pengelolaan keuangan daerah. Oleh karena itu upaya penambahan kapasitas menjadi upaya prioritas pada aspek teknologi ini, agar dapat melakukan adaptasi secara terus menerus. Berkaitan dengan teknologi tersebut, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan saat ini telah bekerjasama dengan PT. Telkom melalui anak perusahannya yaitu Telkom Sigma. C. ANALISIS SWOT Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi bagian dari masing-masing unsur SWOT baik sebagai kekuatan (S) dan Peluang (O), maupun sebagai unsur yang merupakan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
42
kelemahan
(W)
dan
Ancaman
(T)
selanjutnya
akan
diidentifikasi masing-masing faktor lingkungan dimaksud untuk kemudian diklasifikasi menurut unsur-unsur SWOT. Adapun identifikasi lingkungan Dinas Pendapatan Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : 1. Faktor Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan). a. Faktor Kekuatan (Strength). 1) Tersedianya SDM. Personil yang terlibat langsung dalam proses kegiatan pada organisasi ini relatif dapat dikatakan cukup, yaitu berjumlah 438 orang PNS. Dari potensi jumlah personil tersebut tentu saja merupakan asset organisasi yang dapat diberdayakan dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi terutama dalam hal peningkatan PAD. Namun bila hanya mengandalkan kuantitas saja tapi tidak diikuti oleh kualitas, maka tidak dapat diharapkan untuk meningkatkan hasil yang banyak. Untuk itu agar tugas-tugas berjalan secara optimal harus didukung oleh pegawai yang memenuhi persyaratan jabatan. Oleh
karena
itu
Dispenda
mengakumulasikan pegawainya maupun
baik
kekuatan melalui
pendidikan
harus
mampu
dan
kemampuan
diklat
penjenjangan
teknis,
sehingga
fungsi
Dispenda baik sebagai fungsi pelayanan maupun sebagai pengelola keuangan daerah dapat mengatasi berbagai tantangan dan hambatan serta dapat berjalan sesuai dengan misi yang diembannya. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
43
2) Tersedianya Dana. Dana adalah merupakan faktor pendukung yang penting didalam menjalankan roda organisasi. Untuk itu organisasi dituntut untuk
bisa mengelola
keuangan dengan baik dan mengalokasikannya secara efektif dan efisien sesuai rencana kegiatan yang benarbenar strategis dan dapat memberikan kontribusi
bagi
pencapaian
misi
organisasi.
Berbicara dana adalah sesuatu hal yang klise, karena bagaimanapun besarnya dana yang tersedia selalu dianggap tidak cukup bila tidak dikelola secara profesional. Adapun dukungan dana bagi organisasi Dispenda tidak terjadi masalah, karena bila melihat mekanisme perubahan anggaran yang ada pada 2 tahun
terakhir
menunjukkan adanya kenaikan
yang cukup, yaitu
Tahun Anggaran 2014 sebesar
Rp 43.645.212.500,- dan untuk Tahun Anggaran 2015 meningkat menjadi Rp. 44.288.552.500,-, yang berarti organisasinya berjalan secara dinamis dan ditandai pula dengan adanya kenaikan realisasi penerimaan yang berarti terjadi peningkatan bagi penerimaan PAD. 3) Komitmen Dispenda Sebagaimana daerah-daerah yang lain dalam upaya pembangunan didaerah pasca UU. No 32 Tahun 2004
yang
tidak
lagi
menggantungkan
diri
sepenuhnya pada pemerintah pusat telah membuat pemerintah daerah sangat berkepentingan untuk RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
44
menggali sumber-sumber yang mendukung upaya peningkatan PAD. Dispenda sebagai pengelola keuangan daerah bertanggung jawab dalam upaya menyediakan
keuangan
bagi
terlaksananya
pembangunan daerah. Hal tersebut dapat dilihat melalui komitmennya dengan mengerahkan segala daya dan upayanya baik secara ekstensifikasi, maupun secara intensifikasi dalam penagihan pajak melalui terobosan menjemput bola ke masyarakat dengan sistim samsat keliling dan samsat jemput antar. 4) Memiliki Program Kerja. Adanya program kerja yang dimiliki oleh organisasi akan dapat mengarahkan semua proses kegiatan dengan terencana dan terarah, terutama dalam memanfaatkan sumber daya baik yang berupa dana, tenaga kerja maupun sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi secara optimal. b. Faktor Kelemahan (Weakness). 1) Kualitas SDM Rendah. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan dapat dikatakan tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari aspek
pendidikannya,
dimana
dari
…
orang
pegawainya yang memiliki pendidikan formal lulusan
SMU
kebawah
sebanyak
264
orang
(60,27%), Sarjana Muda 25 orang (5,71%), Sarjana RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
45
121 orang (27,63%) dan Pasca Sarjana 28 orang (6,39%). Dampak dari kelemahan ini bisa menjadi faktor penghambat kinerja organisasi dan dapat berakibat menurunnya produktivitas organisasi juga berpengaruh pada terhambatnya berbagai kebijakan yang mengarah kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat, proses perencanaan operasional organisasi,
evaluasi
pekerjaan
dan
rendahnya
kapabilitas pegawai dalam hal pemahaman mandat organisasi. 2) Belum tersedianya data potensi yang valid Pada dasarnya target merupakan salah satu faktor penting bagi perwujudan produktivitas organisasi, dan dalam konteks Dispenda, produktivitasnya adalah PAD yang berhasil direalisasikan dari target yang
sudah
tersedianya
ditentukan data
mengakibatkan
sebelumnya.
potensi
realisasi
yang yang
Belum
valid
dapat
dicapai
tidak
maksimal, karena dalam penetapkan target tidak didasarkan atas potensi riil. Untuk itu dalam upaya peningkatan pajak dan retribusi daerah Dispenda harus memiliki data yang akurat mengenai perkiraan potensi yang sesungguhnya sehingga target yang direncanakan tidak terlalu jauh penyimpangannya dengan realisasi yang dicapai. 3) Pelayanan kepada masyarakat WP belum optimal. Kualitas pelayanan pada masyarakat khususnya WP dirasakan belum optimal dan belum memuaskan, RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
46
baik yang dilayani oleh Dispenda, UPPD maupun yang dilayani oleh Dinas/Instansi terkait. Hal ini belum sesuai dengan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang mudah, murah, tidak berbelit-belit, adanya kepastian, cepat dan tepat waktu dalam pengurusan adminstrasinya. Gambaran yang terjadi saat ini bahwa pelayanan kepada wajib pajak terutama untuk membayar PKB/BBNKB saat ini masih belum sesuai dengan harapan masyarakat karena prosedur dan proses yang ditempuh cukup panjang dan membutuhkan waktu yang relatif lama. 4) Kinerja Birokrasi Pada Umumnya Rendah Penilaian terhadap kinerja sangat berguna untuk menilai
kualitas,
kuantitas
maupun
motivasi
pelaksana. Akuntabilitas dari pelayanan publik yang rendah dapat dilihat dari fakta bahwa acuan aparat dalam memberikan pelayanan masih berdasarkan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) serta perintah atasan, bukan bertindak atas kepentingan
masyarakat
yang
nyata-nyata
merupakan subjek dan objek pajak. Aparat yang bertindak atas prinsip aturan cenderung melahirkan sikap kaku dan tidak mendorong lahirnya kreatifitas dalam pemberian pelayanan yang baik. Pelayanan publik dikatakan efisien apabila penerima pelayanan dapat dilayani dalam waktu
yang sesingkat-
singkatnya dan biaya yang semurah-murahnya. Namun dalam fakta banyak hal birokrasi pemerintah RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
47
gagal mewujudkan kinerja pelayanan publik yang baik. 2. Faktor Lingkungan eksternal (Peluang dan Ancaman) a. Faktor Peluang (opportunities). 1) Adanya UU No. 32 Tahun 2004 Kebijakan
UU
No.
32
Tahun
2004
yang
memberikan otonomi kepada kabupaten/kota dan Provinsi
untuk
tangganya
melaksanakan
sendiri
akan
urusan
mengakhiri
rumah suasana
sentralistis dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sangat penting, sebab konsekuensi dari kebijakan otonomi daerah adalah memberikan kewenangan yang luas kepada daerah didalam melaksanakan pemerintahannya secara lebih mandiri dan dalam pelaksanaan pemerintahan yang mandiri menuntut pembiayaan sendiri oleh daerah. Adanya kebijakan Undang-undang tersebut tentunya harus direspon oleh daerah (Eksekutif dan Legislatif) yang akan membuat dan menetapkan Perda mengenai Pajak dan Retribusi yang dapat dipungut dengan memperhatikan kondisi potensi riil daerah, sehingga dapat memaksimalkan penerimaan pendapatan asli daerahnya serta akan menumbuhkan kemandirian daerah dalam rangka meningkatkan kesejahterahaan masyarakat. 2) Adanya UU No. 28/2009 Berlakunya Undang-undang No.28 tahun 2009 sebagai revisi UU No.18/97 telah memberi peluang RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
48
kepada
daerah
untuk
menghidupkan
kembali
peraturan daerah yang pernah dihapus oleh UU No. 18/97. Bukti nyata dari adanya respon terhadap undang-undang
tersebut
adalah
dengan
telah
diintensifkan dan diekstensifkannya perda-perda yang berhubungan dengan upaya peningkatan penerimaan
daerah,
sebagaimana
yang
telah
dilaksanakan oleh Dispenda Provinsi Kalimantan Selatan
yaitu mengajukan beberapa macam
rancangan perda kepada DPRD untuk dibahas dimana hal ini sudah mendapat respon yang positif dan telah pula mendapatkan pengesahannya. 3) Kemauan Politik Pemda untuk meningkatkan PAD Adanya kemauan politik dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya
melalui upaya menggali dan
mengembangkan semua sumber-sumber penerimaan, menyempurnakan sistim dan prosedur pengelolaan pendapatan baik komponen pajak daerah, retribusi daerah maupun komponen pendapatan asli daerah lainnya.
Di
bidang
perpajakan
dengan
menyempurnakan ketentuan peraturan perundangundangan
yang
diikuti
dengan
peningkatan
kemampuan personil serta perangkat kerja lainnya. Sedangkan dibidang retribusi daerah adalah dengan melakukan
inventarisasi
sumber-sumber
obyek
retribusi yang disertai dengan penyusunan piranti lunak dan pengelolaan aset daerah yang dapat RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
49
dijadikan sumber obyek pendapatan. Selain dengan cara intensifikasi tersebut diatas komitmen Pemda yang lain dapat dilihat melalui upaya ekstensifikasi, yaitu dengan melaksanakan upaya pembangunan disektorsektor lain yang memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan berpengaruh positif dibidang
penerimaan
daerah
dengan
cara
menentukan skala prioritas pembangunan seperti pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, perdagangan dan industri serta membuka daerahdaerah
yang
terisolir
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan penerimaan daerah dan pendapatan masyarakat agar menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. 4) Bertambahnya Wajib Pajak Sehubungan disegala
dengan
bidang
yang
perekonomian,
yang
pengembangan
dunia
maraknya diikuti
pembangunan oleh
majunya
berdampak
kepada
usaha
yang
berarti
memungkinkan bertambahnya wajib pajak. Demikian pula halnya dengan Provinsi Kalimantan Selatan
yang
mengandalkan
Pajak
kendaraan
bermotor sebagai prioritas objek pajaknya melalui PKB dan BBNKB yang terus meningkat dari tahun ketahun. Hal ini dapat dilihat dengan terus bertambahnya
jumlah
penerimaan
dari
pajak
kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
50
bermotor, kesemuanya ini dapat mencerminkan bertambahnya wajib pajak. b. Faktor Ancaman (Threats) 1) Krisis Ekonomi Aspek Pertumbuhan ekonomi memberi pengaruh positif terhadap peningkatan PAD yaitu apabila kondisi
ekonomi
masyarakatpun kemampuan
baik
akan
maka
pendapatan
meningkat,
masyarakat
untuk
sehingga membayar
pajak/retribusi akan meningkat pula dan pada akhirnya penerimaan PAD dari sektor pajak dan retribusi daerah juga akan meningkat. Namun bila terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan dalam skala makro tidak hanya mempengaruhi fundamental perekonomian semata, namun berdampak pula pada berbagai
sendi
kehidupan
masyarakat,
seperti
melemahnya daya beli masyarakat, terjadinya pengangguran dan pemutusan hubungan kerja. Akibat dari semua ini pertumbuhan ekonomi tidak dapat berjalan sebagaimana diharapkan sehingga mempengaruhi penerimaan PAD. Dengan demikian krisis ekonomi juga merupakan salah satu ancaman yang dihadapi dalam upaya meningkatkan PAD. 2) Krisis Kepercayaan terhadap Pemerintah Dampak krisis ekonomi yang sangat serius dan lambannya langkah-langkah pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah, ditambah lagi dengan terjadinya berbagai tindak penyimpangan yang RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
51
dilakukan oknum-oknum birokrasi dalam melakukan tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) selama ini telah menyebabkan terjadinya krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Akuntabilitas pejabat pemerintah yang sangat rendah di mata publik,
merupakan
ancaman
tersendiri
bagi
pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya menggerakkan roda pemerintahan dan pembangunan di daerah, terutama yang berhubungan dengan upaya pemungutan pajak dan retribusi. 3) Tuntutan Masyarakat terhadap Fasilitas Pelayanan Sebagai konsekuensi dari perkembangan aspek sosial masyarakat yang dimanifestasikan pada tingkat
kemampuan
meningkatnya Peningkatan
kualitas ini
secara
masyarakat, hidup tidak
adalah
masyarakat. langsung
akan
menjadikan masyarakat kian kritis dan membuat kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan pelayanan umum yang berdampak pada tuntutan masyarakat akan adanya fasilitas pelayanan yang berkualitas
dari
pemerintah.
Sehingga
harus
dipikirkan bagaimana memberikan suatu bentuk pelayanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat sebagai subyek pajak maupun wajib pajak, sehingga tercipta ada semacam timbal balik yang saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat. Dengan
demikian
masyarakat
tidak
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
merasa
52
keberatan memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak kepada pemerintah. 3.2.
Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sesuai dengan visi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan terpilih, visi pembangunan jangka menengah Kalimantan Selatan yaitu : “MANDIRI DAN TERDEPAN” (KALSEL MAPAN). Makna dari KALSEL MAPAN adalah : a. Mandiri Mandiri keberdayaan
adalah
yang dapat
terwujudnya
kemampuan
atau
membangun, dan memelihara
kelangsungan hidup, berlandaskan kekuatannya sendiri. Upaya peningkatan
kesejahteraan
rakyat
haruslah
dijalankan
bersamaan dengan peningkatan kemandirian baik secara ekonomi dan sosial, yang dapat dilihat antara lain : Kemandirian
dari
segi
pembiayaan
pembangunan,
Kemandirian dari segi ketahanan pangan, Kemandirian dari segi energi. b. Terdepan Kata terdepan mempunyai arti kata paling muka, paling depan, terdahulu atau utama. Kata ini menunjukkan semangat bagaimana Kalsel yang selama ini dianonimkan dengan kata (kalah selalu), untuk bangkit menjadi salah satu provinsi termaju di Indonesia. Untuk itu diperlukan adanya semangat dan kerja yang luar biasa, dari seluruh komponen RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
53
aparat
pemerintah
daerah,
baik
provinsi
maupun
kabupaten/kota, seluruh komponen masyarakat lainnya untuk secara bersama-sama mendukung setiap gerak langkah pembangunan yang dilaksanakan di daerah. Misi antara lain : 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang agamis, sehat, cerdas, dan terampil. 2. Mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. 3. Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya. 4. Memantapkan
kondisi
sosial
budaya
daerah
yang
berbasiskan kearifan lokal. 5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik. Terkait dengan tupoksi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, maka misi yang relevan adalah Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik dimana di dalamnya mencakup tentang: 1. Pendapatan Daerah 2. Pelayanan kepada publik/masyarakat
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
54
Tabel 3.2. Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Mandiri dan Terdepan Misi dan Permasalahan No. Program Kepala Pelayanan SKPD Daerah - Belum validnya data 1. Misi 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
3.3.
potensi obyek Pajak Kendaraan Bermotor, terutama data kendaraan lama. - Menurunnya sektor pertambangan akibat krisis global yang berimbas pada menurunnya pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Alat Berat/Besar. - Sarana dan prasarana pelayanan masih kurang memadai, baik dari jumlah maupun kualitas
Faktor Penghambat
Pendorong
- Kinerja birokraksi pada umumnya rendah. - Kualitas SDM Rendah - Belum tersedian ya data potensi yg valid. - Pelayanan kepada WP belum Optimal Krisis ekonomi - Krisis kepercaya an pada pemerinta h - Tuntutan Masyarak at thd fasilias Pelayanan
- Komitmen Dispenda - Memiliki Program Kerja - Tersedianya personil - Tersedianya dana - Adanya UU No. 32/2004 - Adanya UU No. 34/2001. - Kemauan politik Pemda untuk meningkatkan PAD - Bertambahnya wajib pajak
Telaahan Renstra Kementeriaan/Lembaga Kementerian/Lembaga yang terkait erat dengan pengelolaan dan pendapatan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan adalah Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementeriaan Dalam Negeri). Visi dari Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah adalah : "Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah yang Partisifatif, Transparan, Efektif, Efisien, Akuntabel dan Kompetitif" Sedangkan Misi dari Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah adalah : 1. Mendorong peningkatan kualitas perencanaan anggaran daerah. 2. Mendorong peningkatan akuntabilitas, transparansi dan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
55
3. Mendorong peningkatan pendapatan daerah. 4. Mendorong
peningkatan
kualitas
pengelolaan
dana
perimbangan dan kemampuan fiskal daerah. 5. Mendorong peningkatan kualitas pengelolaan BUMD, BLUD, BMD. 6. Mewujudkan
pelayanan
teknis
dan
administratif
yang
berkualitas di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah. Tujuan dari Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah adalah : "Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah serta meningkatnya investasi dan kemampuan fiskal daerah yang kompetitif". dengan Sasaran sebagai berikut : 1. Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel
dan
transparan,
serta
efisien
dalam
pemanfaatan APBD; 2. Tersusunnya kajian sebagai bahan masukan Revisi UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; dan 3. Tersedianya peraturan yang mendukung investasi di daerah. Adapun Arah Kebijakan yaitu : 1. Meningkatkan
kualitas
dalam
memberikan
fasilitasi
pengelolaan anggaran daerah melalui penetapan pedoman dan standarisasi teknis, pemberian bimbingan teknis, penyediaan
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
56
data dan informasi keuangan dan evaluasi kinerja anggaran daerah; 4. Meningkatkan kualitas penyiapan rumusan kebijakan, fasilitasi pelaksanaan
kebijakan,
standarisasi,
bimbingan
teknis,
koordinasi, pemantauan dan evaluasi teknis di bidang pendapatan dan investasi daerah mencakup pajak daerah, retribusi daerah, pemberian insentif pajak daerah, investasi dan kekayaan daerah, BUMD dan BLUD, dana bergulir, kerjasama daerah, dan penyertaan modal daerah serta Pinjaman dan obligasi daerah; 5. Menyiapkan rumusan kebijakan dan standarisasi teknis serta fasilitasi, monitoring dan evaluasi DAU, DBH, DAK, dana transfer lainnya serta sinkronisasi kebijakan dan dukungan teknis; 6. Menyiapkan rumusan kebijakan serta standardisasi teknis dan fasilitasi di bidang akuntansi, pertanggungjawaban keuangan daerah, bantuan keterangan ahli, pemberian dukungan teknis, informasi keuangan daerah serta pembinaan dan evaluasi pengelolaan keuangan daerah; 7. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program, penyiapan data dan informasi, keuangan, kepegawaian, dan urusan rumah tangga serta penyiapan rancangan peraturan perundang-undangan. Untuk mencapai Visi dan Misi, Strategi yang dicapai adalah : 1. Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif,
transparan,
efektif,
efisien,
akuntabel
dan
kompetitif; RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
57
2. Meningkatkan kualitas aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah; 3. Memantapkan koordinasi, konsolidasi, dan keterpaduan program dalam peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah. Dari gambaran visi misi tujuan, sasaran arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, terlihat bahwa ada kesesuaian dengan tupoksi dari Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terutama yang terkait dengan Pendapatan Daerah. Beberapa misi yang sesuai dengan Renstra Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Mendorong peningkatan pendapatan daerah dan Mendorong peningkatan kualitas pengelolaan dana perimbangan dan kemampuan fiskal daerah Adapun arah kebijakan yang berkenaan dengan Pendapatan Daerah yaitu neningkatkan kualitas penyiapan rumusan kebijakan, fasilitasi pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan dan evaluasi teknis di bidang pendapatan dan investasi daerah mencakup pajak daerah, retribusi daerah, pemberian insentif pajak daerah, investasi dan kekayaan daerah, BUMD dan BLUD, dana bergulir, kerjasama daerah, dan penyertaan modal daerah serta Pinjaman dan obligasi daerah.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
58
Tabel 3.3. Telaahan Renstra Kementeriaan/Lembaga
No. 1.
2.
3.
3.4.
Sasaran Jk. Menengah Renstra K/L Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan, serta efisien dalam pemanfaatan APBD; Tersusunnya kajian sebagai bahan masukan Revisi UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; dan Tersedianya peraturan yang mendukung investasi di daerah
Faktor
Permasalahan Pelayanan SKPD - Kebijakan pusat tentang Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) sering mengalami perubahan. - Kebijakan pusat tentang harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Fluktuatif. - Adanya perbedaan asumsi dana perimbangan yang direncanakan dengan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. - Ekstensifikasi pendapatan daerah terkendala oleh kewenangan dan kebijakan Pemerintah Pusat
Penghambat
Pendorong
- Krisis ekonomi - Krisis kepercayaan thd Pemerintah
- Adanya UU No. 32/2004 - Adanya UU No. 34/2001.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Telaahan RTRW Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2015-2035 yang dimaksudkan adalah identifikasi faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ditinjau dari implikasi RTRW. Adapun maksud
dan
tujuan
dibuatnya
RTRW
Wilayah
Provinsi
Kalimantan Selatan tahun 2015-2035 itu sendiri adalah : 1. untuk
merencanakan
dan
mengarahkan
pembangunan
di Provinsi Kalimantan Selatan dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras seimbang dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memantapkan pertahanan dan keamanan, perlu disusun rencana tata ruang wilayah;
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
59
2. dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor, antar daerah/antar
wilayah, dan
antar lapisan
masyarakat, maka rencana tata ruang wilayah merupakan pedoman, acuan dan tolok ukur arahan penataan ruang serta arahan lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat; 3. dalam rangka pengembangan dan pemekaran wilayah dan sinergitas matra darat, laut dan udara. Mengingat tupoksi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tugas utama terkait dengan pelayanan dan pendapatan terutama pajak dan retribusi daerah, maka tidak terpengaruh oleh RTRW. Telaahan KLHS berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan terdapat program prioritas meliputi : 1) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumnber Daya Alam; 2) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi
Ekosistem
Pesisir;
3)
Program
Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 4) Program Pengendalian Kebakaran Hutan; 5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 6) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tugas utama terkait dengan pelayanan dan pendapatan terutama pajak dan retribusi daerah, maka tidak terpengaruh oleh KLHS.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
60
3.5.
Penentuan Isu-Isu Strategis Penentuan Isu-isu Strategis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki dua peran utama yang sangat esensial yaitu bagaimana meningkatkan pendapatan daerah secara optimal dan bagaimana meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak. Isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah: 1. Adanya krisis ekonomi internasional yang diakibatkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, anjloknya harga minyak dunia, serta turunnya harga batubara di pasaran dunia. 2. Adanya imbas dari perlambatan pertumbuhan perekonomian secara nasional kepada Provinsi Kalimantan Selatan yang mengakibatkan daya beli masyarakat Kalimantan Selatan menurun. 3. Adanya penurunan sektor batubara di Kalimantan Selatan dimana sektor batubara merupakan produk andalan dalam perekonomian Kalsel dan banyak masyarakat Kalsel yang menggantungkan hidupnya di sektor tersebut. 4. Masih
relatif
rendahnya
kesadaran
masyarakat
dalam
membayar pajak kendaraan bermotor. 5. Masih belum intensifnya pemungutan pajak kendaraan bermotor yang berakibat pada besarnya piutang pajak kendaraan bermotor. 6. Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia. 7. Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/ KPPD (Samsat) yang perlu dibenahi untuk memberikan kepuasan layanan bagi masyarakat RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
61
8. Masih perlunya penambahan kapasitas teknologi informasi dalam pengelolaan pendapatan. 9. Masih adanya gap penerimaan dana perimbangan akibat perbedaan asumsi terutama terkait bagi hasil bukan pajak yang menjadi hak daerah. Tabel 3.4.a Identifikasi Isu-isu Strategis Isu Strategis No. 1.
Dinamika Internasional Adanya krisis ekonomi internasional yang diakibatkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, anjloknya harga minyak, serta turunnya harga batubara di pasaran dunia
Dinamika Nasional
Dinamika Regional/Lokal
Adanya imbas dari perlambatan pertumbuhan perekonomian secara nasional kepada Provinsi Kalimantan Selatan yang mengakibatkan daya beli masyarakat Kalimantan Selatan menurun. Masih adanya gap penerimaan dana perimbangan akibat perbedaan asumsi terutama terkait bagi hasil bukan pajak yang menjadi hak daerah.
Adanya penurunan sektor batubara di Kalimantan Selatan dimana sektor batubara merupakan produk andalan dalam perekonomian Kalsel dan banyak masyarakat Kalsel yang menggantungkan hidupnya di sektor tersebut. Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Masih belum intensifnya pemungutan pajak kendaraan bermotor yang berakibat pada besarnya piutang pajak kendaraan bermotor. Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia. Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/ KPPD (Samsat) yang perlu dibenahi untuk memberikan kepuasan layanan bagi masyarakat Masih perlunya penambahan kapasitas teknologi informasi dalam pengelolaan pendapatan.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
62
Lainlain
Tabel 3.4.b. Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis No
Kriteria*)
Bobot
2
Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra provinsi/kabupaten/kota Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD
3
Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik
20
4
Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah
10
5
Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani
15
6
Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan
25
1
20 10
Total
100
Tabel 3.4.c. Nilai Skala Kriteria No
Isu Strategis
1
Adanya krisis ekonomi internasional yang diakibatkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, anjloknya harga minyak, serta turunnya harga batubara di pasaran dunia Adanya imbas dari perlambatan pertumbuhan perekonomian secara nasional kepada Provinsi Kalimantan Selatan yang mengakibatkan daya beli masyarakat Kalimantan Selatan menurun Masih adanya gap penerimaan dana perimbangan akibat perbedaan asumsi terutama terkait bagi hasil bukan pajak yang menjadi hak daerah Adanya penurunan sektor batubara di Kalimantan Selatan dimana sektor batubara merupakan produk andalan dalam perekonomian Kalsel dan banyak masyarakat Kalsel yang menggantungkan hidupnya di sektor tersebut Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Masih belum intensifnya pemungutan pajak kendaraan bermotor yang berakibat pada besarnya piutang pajak kendaraan bermotor Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia. Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/ KPPD (Samsat) yang perlu dibenahi untuk memberikan kepuasan layanan bagi masyarakat Masih perlunya penambahan kapasitas teknologi informasi dalam pengelolaan pendapatan
2
3 4
5 6 7 8 9
1
Nilai Skala Kriteria ke2 3 4 5 6
Total Skor 75
75
40
50
55
65
45 40
30
Tabel 3.4.d. Rata-Rata Skor Isu-Isu Strategis No.
Isu-Isu Strategis
Total Skor
Rata-Rata skor
1
Adanya krisis ekonomi internasional yang diakibatkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, anjloknya harga minyak, serta turunnya harga batubara di pasaran dunia Adanya imbas dari perlambatan pertumbuhan perekonomian secara nasional kepada Provinsi Kalimantan Selatan yang mengakibatkan daya beli masyarakat Kalimantan Selatan menurun Adanya penurunan sektor batubara di Kalimantan Selatan dimana sektor batubara merupakan produk andalan dalam perekonomian Kalsel dan banyak masyarakat Kalsel yang menggantungkan hidupnya di sektor tersebut Masih adanya gap penerimaan dana perimbangan akibat perbedaan asumsi terutama terkait bagi hasil bukan pajak yang menjadi hak daerah Masih belum intensifnya pemungutan pajak kendaraan bermotor yang berakibat pada besarnya piutang pajak kendaraan bermotor Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia
75
18,75
75
18,75
50
16,66
40
13,33
65
16,25
45
15
2 3
4 5 6
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
63
No.
Isu-Isu Strategis
Total Skor
Rata-Rata skor
7
Masih perlunya penambahan kapasitas teknologi informasi dalam pengelolaan pendapatan Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/ KPPD (Samsat) yang perlu dibenahi untuk memberikan kepuasan layanan bagi masyarakat
30
15
55
13,75
40
13,33
8 9
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
64
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1.
Visi dan Misi Daerah Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 sesusai Perda Nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005- 2025, yang merupakan kristalisasi, komitmen dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yaitu “Kalimantan Selatan 2025 Maju Dan Sejahtera Sebagai Wilayah Perdagangan Dan Jasa Berbasis Agroindustri”. Dalam Upaya mewujudkan visi pembangunan jangka panjang daerah provinsi Kalimantan Selatan maka Kepala Daerah menyusun Visi Pembangunan Jangka Menengah Lima Tahunan yang merupakan Tahap Ketiga dalam RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025, yang ditetapkan sebagai visi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan) Tahun 2016 – 2021 yaitu: “Kalsel Mapan
(Mandiri
dan
Terdepan)
Lebih
Sejahtera,
Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing” Di dalam visi tersebut secara umum mengandung pengertian “Pembangunan Biru (blue development) Menuju Kedaulatan
dan
Kemapanan
Berkelanjutan”,
yang
dapat
dijabarkan sebagai berikut : 1. Pembangunan Biru (blue development) adalah pembangunan yang
memperhatikan
mempertahankan
keberadaan
keragaman
sumber
(biodiversity),
inovasi
daya, dan
penciptaan lapangan kerja sekaligus melakukan upaya-upaya RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
65
penyelamatan lingkungan (konservasi) dan meningkatkan jasajasa lingkungan. 2. Ekonomi biru (blue economy) yaitu sistem ekonomi berbasis inovasi yang memanfaatkan SDA secara produktif dan efisien, tidak menghasilkan limbah dan emisi; dan pada saat yang sama mampu
menciptakan
lapangan
kerja,
menghasilkan
pertumbuhan ekonomi berkualitas, dan tidak memerlukan biaya tinggi. Di dalam Ekonomi Biru (blue economy) mengandung beberapa prinsip antara lain : (1) Pemerataan distribusi kesejahteraan yaitu mengupayakan distribusi kesejahteraan yang adil didalam suatu daerah untuk mengurangi perbedaan antara si kaya dan si miskin dan mencapai keadilan sosial serta ekonomi yang berkelanjutan; (2) Ekuitas dan keadilan ekonomi; (3) Ekuitas antar generasi; (4) Pendekatan pencegahan yaitu melalui identifikasi resiko dan
mencegah
terhadap lingkungan, dampak lingkungan degradasi
lingkungan;
(5)
Hak
untuk
berkembang untuk semua komponen; (6) Adanya kerjasama internasional; (7) Informasi, partisipasi dan akuntabilitas; (8) Adanya Konsumsi dan produksi berkelanjutan; (9) Strategis, terkoordinasi dan terintegrasi untuk memberikan perencanaan pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau dan pengentasan kemiskinan; (10) Mendefinisikan kembali kesejahteraan; (11) Kesetaraan gender; (12) Menjaga keanekaragaman hayati dan mencegah polusi dari setiap bagian dari lingkungan. 3. Kedaulatan
dan
Kemampuan
Berkelanjutan;
yaitu
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang memperhatikan
keseimbangan
antara
pencapaian
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
aspek 66
pertumbuhan
ekonomi
(economy
growth),
sekaligus
memperhatikan pemerataan kesejahteraan (social equity) dan kelestarian
dan
keberlanjutan
lingkungan
(ecological
sustainablity) yang dikenal dengan the living triangle. 4. Ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan adalah kondisi terpenuhinya Pangan bagi daerah sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan dan energi yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragama, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. a. Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. b. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. c. Ketahanan pangan adalah suatu upaya meningkatkan ketersediaan pangan, mengembangkan diversifikasi pangan, mengembangkan kelembagaan pangan, dan mengembangkan usaha pengelolaan pangan.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
67
Untuk mendukung Kalimantan Selatan yang mapan (Mandiri dan Terdepan) terdapat lima elemen utama pembangunan yaitu aspek kesejahteraan, aspek berkeadilan, aspek berdikari, aspek berdaya saing dan aspek berkelanjutan. Penjelasan dari masing-masing elemen adalah sebagai berikut: 1. Kemandirian / Berdikari Kemandirian
pembangunan
bermakna
terwujudnya
kemampuan atau keberdayaan yang dapat membangun dan memelihara kelangsungan hidup berdasarkan kekuatan sendiri. Upaya peningkatan kesejahteraan rakyat haruslah dijalankan bersamaan dengan peningkatan kemandirian baik secara ekonomi,
sosial,
yang
dapat
dilihat
dari
kemandirian
pembiayaan pembangunan, ketahanan pangan dan energi. Peningkatan kemandirian dapat diwujudkan oleh pemerintah provinsi dengan berbagai program pembangunan daerah untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Sampai saat ini kemiskinan dan pengangguran adalah hal yang berhubungan langsung dengan masalah pembangunan. Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, pemerintah harus mengembangkan sektor yang padat karya dengan tujuan untuk meningkatkan dan memeratakan pendapatan masyarakat dengan alat ukur Mandiri Pengangguran
(TPT),
kemiskinan
(jumlah
dan
tingkat
kemiskinan) dan pemerataan pembangunan (Gini Rasio). 2. Berdaya Saing Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam
saat
bersamaan
juga
dapat
memelihara
tingkat
pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
68
daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal. Provinsi Kalimantan Selatan pada periode ketiga RPJPD ingin mengembangkan tentang agrobisnis, hal ini dikarenakan Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu lumbung padi Nasional. Agrobisnis merupakan bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir. Agrobisnis terbagi dalam dua bidang yaitu peternakan dan budidaya. Di bidang peternakan misalnya, terdapat hewan-hewan yang bisa diambil manfaatnya, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, itik, bebek dan lain-lain. Sementara pada bidang budidaya, banyak jenis tanaman pangan yang dapat dibudidayakan, seperti durian, jeruk, rambutan, pepaya, dan lain-lain. Upaya pengembangan usaha pertanian dan turunannya berorientasi pada peningkatan produktivitas, kreatifitas dan inovatif, dengan memanfaatkan teknologi dan kualitas SDM masyarakat dalam mengelola sumber daya alam yang diukur dari pengeluaran konsumsi rumah tangga baik pangan dan non pangan. 3. Berkeadilan Tujuan pembangunan adalah mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera yang merata, materil dan spiritual berdasarkan Pancasila. Dikarenakan pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan masih terpusat di kota Banjarmasin, maka pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan belum dapat dikatakan
berkeadilan
bagi
seluruh
masyarakat
Povinsi
Kalimantan Selatan. untuk itu wilayah lainnya juga perlu dikembanangkan eselanjutnya walaupun sektor pertanian RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
69
mendominasi roda perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan. Tetapi sektor lainnya tetap juga dikembangkan agar dapat menyerap tenaga kerja dan berperan serta dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, yang ditunjang dengan Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di semua bidang pembangunan. 4. Sejahtera Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama di dalam pembangunan.
Pemerintah
didalam
setiap
implementasi
kebijakan selalu menjadikan kesejahteraan sebagai tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa indikator yang bisa dijadikan landasan
bahwa
kesejahteraan
masyarakat
mengalami
penurunan. Indikator tersebut adalah terjadi perlambatan tingkat pertumbuhan ekonomi, tingginya tingkat Inflasi terutama untuk kelompok
makanan,
gagalnya
kebijakan
dan
program
pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat akibat ditundanya atau dihilangkannya program sosial. 5. Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi
kebutuhan
sekarang
tanpa
mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Salah satu faktor yang
harus
kehancuran
dihadapi
adalah
lingkungan
tanpa
bagaimana
memperbaiki
mengorbankan
kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Hal tersebut diatas terkandung dua gagasan penting yaitu gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan esensial kaum miskin yang harus diberi prioritas utama dan gagasan keterbatasan, yang bersumber pada RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
70
kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebututuhan kini dan hari depan. Berdasarkan visi yang dijelaskan sebelumnya, maka ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021 sebagai berikut 6. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang agamis, sehat, cerdas, dan terampil. 7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik 8. Memantapkan kondisi sosial budaya daerah yang berbasiskan kearifan lokal 9. Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya. 10.Mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Penjelasan masing-masing dari misi di atas diuraikan sebagai berikut: 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, Cerdas dan Terampil Keberhasilan suatu bangsa atau daerah terkait dengan keunggulan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi saat ini menuntut adanya kesiapan masyarakat untuk menerima dan
mengadaptasi
perubahan
secara
global,
sehingga
masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan harus mampu memanfaatkan langsung
kemajuan-kemajuan
perkembangan
meningkatkan
kualitas
dari
teknologi. sumber
daya
hasil
Untuk
implikasi
itu,
upaya
manusia Provinsi
Kalimantan Selatan yang mandiri dan berdaya saing tinggi RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
71
serta memiliki akhlak mulia menjadi misi yang tidak terpisahkan dari pembangunan daerah di tengah kemajuan teknologi saat ini. Kemandirian merupakan salah satu indikasi dan kriteria manusia unggul, sedangkan ketaqwaan merupakan salah satu indikasi dan kriteria manusia agamis. 2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Birokrasi pemerintahan daerah tidak hanya menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas publik. Dalam melakukan reformasi birokrasi, pemerintah melakukan pembenahan
sistem
birokrasi,
mulai
dari
penataan
kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di samping itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga melakukan pembenahan manajemen kepegawaian, serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja aparatur pemerintah provinsi. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
72
3. Memantapkan
Kondisi
Sosial
Budaya
Daerah
Yang
Berbasiskan Kearifan Lokal Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Kalimantan Selatan sebagai Provinsi yang masih memegang teguh kearifan lokal sebagai identitas wilayah, kiranya perlu mengembangkan kebudayaan wilayah sehingga menjadi destinasi yang menarik. Walaupun ada upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang makin pragmatis dan konsumtif. Kearifan lokal yang menuntun masyarakat ke dalam hal pencapaian kemajuan dan keunggulan, etos kerja, serta keseimbangan dan keharmonisan alam dan sosial. Dalam hal keharmonisan sosial dan budaya, hampir semua budaya di Indonesia mengenal prinsip gotong royong dan toleransi. 4. Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitasfasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi
yang
dibangun
dan
yang
dibutuhkan
untuk
berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
73
Provinsi Kalimantan Selatan dalam perkembangannya perlu mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya dengan membangun infrastruktur wilayah yang merata dan berkeadilan. 5. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis Sumberdaya Lokal, dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Ketimpangan pembangunan antarwilayah sering terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah dan memiliki dampak langsung pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk melihat kesenjangan pendapatan penduduk adalah Rasio Gini, dengan analisis semakin mendekati angka 1 nilai rasio, maka semakin tidak merata pendapatan penduduknya. Pengembangan kemandirian ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan merupakan konsep dasar yang akan menunjang pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan daya saing dan sumberdaya yang dimiliki. Pengembangan dan pembangunan kawasan jasa dan perdagangan menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup serta memperkecil ketimpangan kesejahteraan antarwilayah di Provinsi Kalimantan Selatan. Kualitas lingkungan hidup merupakan keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung secara optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) berdasarkan tiga kriteria, yakni kualitas air, kualitas udara, dan luas tutupan hutan. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
74
Agar Pembangunan Kalimantan Selatan dalam 5 tahun kedepan dapat lebih terarah dan lebih fokus, maka ditetapkan 13 (tiga belas) prioritas pembangunan daerah yang akan menjadi acuan, yaitu : 1. Kalsel Cerdas 2. Kalsel Sehat 3. Kalsel Terampil 4. Kalsel Beriman 5. Kalsel dengan Pemda Berkinerja Baik 6. Kalsel Berbudaya 7. Kalsel Aman 8. Kalsel menuju Tuan Rumah PON 9. Kalsel dengan Infrastruktur yang Berkualitas 10. Kalsel Sentra Pangan 11. Kalsel Menuju Salah Satu Destinasi Wisata Nasional 12. Kalsel Menuju Daerah Industri, Perdagangan dan Jasa 13. Kalsel Menuju Lingkungan Berkualitas Penetapan tujuan dan sasaran merupakan tahap terpenting dalam perencanaan pembangunan yang menjadi dasar penyusunan kinerja pembangunan daerah untuk lima tahun mendatang dalam rentang waktu Tahun 2016-2021. Tujuan dimaksud merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi yang menunjukkan hasil akhir jangka waktu tertentu. Dengan memperhatikan permasalahan dan isu-isu strategis daerah. Pernyataan tujuan harus menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang dan juga diselaraskan dengan amanat pembangunan. RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
75
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Provinsi Kalimantan Selatan dari masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam suatu indikator beserta targetnya. Oleh karena itu, sasaran dinyatakan sesuai indikator secara spesifik, fokus, terukur, dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun. Setiap sasaran mencerminkan indikator kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Berdasarkan
visi
dan
misi
pembangunan
jangka
menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing misi dan prioritas pembangunan sebagai berikut: 1. Misi Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Agamis, Sehat, Cerdas dan Terampil Untuk mencapai Misi Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Agamis, Sehat, Cerdas dan Terampil dilaksanakan 4 (empat) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel Cerdas, Prioritas Kalsel Sehat, Prioritas Kalsel Terampil dan Prioritas Kalsel Beriman. Tujuan pada Misi ini : Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu bidang urusan terpenting. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan adalah dengan meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia baik di taraf nasional maupun internasional. Kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam menata, mengolah dan membangun provinsi Kalimantan Selatan secara kreatif dan produktif dengan memanfaatkan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
76
potensi daerah yang berkualitas sehingga mampu berdaya saing dalam semua aspek kehidupan untuk menekan tingkat ketergantungan anggaran dalam proses pembangunan. Guna meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia Provinsi Kalimantan Selatan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: 1) Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat 2) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 3) Meningkatnya kualitas daya saing tenaga kerja, 4) Meningkatnya pemahaman keagamaan 5) Meningkatnya Indeks Pembangunan dan Pemberdayaan Gender. 2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Untuk mencapai Misi Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan Yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik dilaksanakan 1 (satu) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel dengan Pemerintah Daerah Berkinerja Baik. Tujuan Misi ini : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik, maka pemerintah berprinsip pada keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, serta keserasian dan keterpaduan tugas
dan
fungsi
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan. Di samping itu, tata kelola penyelenggaraaan pemerintahan yang baik harus melibatkan peran masyarakat RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
77
yang mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan
informasi
mengenai
penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Lebih
lanjut,
guna
mewujudkan
sistem
pelayanan
pemerintahan yang akuntabel, maka sasaran yang harus dipenuhi untuk pencapaian tujuan ini adalah: 1) Meningkatnya Kualitas Layanan publik 2) Meningkatnya Pendanaan Daerah 3) Meningkatnya Kinerja Pembangunan Daerah 4) Terwujudnya Aparatur Pemerintah yang Professional dan Pemerintahan Akuntabel 3. Memantapkan
Kondisi
Sosial
Budaya
Daerah
yang
Berbasiskan Kearifan Lokal Untuk mencapai Misi Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal dilaksanakan 3 (tiga) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel Berbudaya, Prioritas Kalsel Aman, dan Prioritas Kalsel Menuju Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Tujuan Misi : a. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dalam pembangunan suatu daerah. Pemerintah Daerah di dalam setiap
implementasi
kebijakan
selalu
menjadikan
kesejahteraan sebagai tujuan yang hendak dicapai. Otonomi
daerah
atau
desentralisasi
memberikan
kesempatan bagi pemerintah daerah untuk membangun dan memprakarsai pembangunan daerahnya sendiri, sehingga RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
78
kesejahteraan masyarakat lebih cepat tercapai, karena pemerintah daerah mengetahui kebutuhan masyarakatnya. Sasaran : 1) Menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial 2) Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, perlindungan masyarakat 3) Terselenggaranya PON b. Meningkatkan
kualitas
kehidupan
yang
berbasiskan
kearifan lokal Budaya adalah kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal, yang berfungsi untuk mempertahankan diri (perlindungan), memperoleh kepuasan hidup, memenuhi kebutuhan hidup, mengelola/memanfaatkan LH, sebagai media adaptasi terhadap lingkungan alam, berisi etika sebagai penuntun prilaku dan mengembangkan daya cipta. Dengan demikian hakekat kebudayaan adalah perwujudan dan penyaluran kepribadian manusia, yang sejak dahulu lahir dari suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan, untuk itu diperlukan upaya perbaikan tingkah laku, melalui aturan-aturan
yang
bersikan
kewajibankewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan tindakan –tindakan yang diijinkan Kearifan budaya lokal harus dilestarikan sebagai salah satu upaya
peningkatan
kualitas
hidup
masyarakat.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
79
Transformasi kearifan budaya lokal
yang dikaji secara
multi disiplin dan transdisiplin dapat dikembangkan dan diterapkan
dalam
meningkatkan
kualitas
kehidupan
masyarakat. Sasaran : 1) Meningkatkan ketahanan budaya 2) Meningkatnya Etos Kerja, Moralitas, Sikap, Disiplin, Kreatifitas, dan Kepedulian 3) Meningkatnya Kerukunan Antar dan Inter Umat Beragama 4) Meningkatnya Kualitas Budaya Masyarakat 4. Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya Untuk mencapai Misi Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya dilaksanakan 1 (satu) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel dengan infrastruktur yang berkualitas. Tujuan pada Misi ini: Meningkatkan penyediaan dan pemerataan pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah sesuai dengan tata ruang. Keberhasilan pembangunan sangat berkaitan dengan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Pemerintah harus menciptakan kebijakan
pembangunan
meningkatkan
laju
yang
pertumbuhan
tepat
dalam
ekonomi
upaya sekaligus
menciptakan pemerataan pembangunan. Peningkatan laju ekonomi
tidak
Kemiskinan
selalu
tidak
dibarengi
dapat
dengan
dihilangkan
pemerataan.
dengan
hanya
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk mendukung RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
80
hal tersebut tidak lepas dari peran infrastruktur sebagai katalisator baik percepatan pembangunan perekonomian maupun pembangunan sosial yang bersifat pemerataan keseluruhan wilayah. Dengan keberadaan pembangunan infrastruktur diharapkan mendukung secara fisik terhadap pembangunan sektor lainnya. Lebih lanjut, guna mewujudkan pemerataan pembangunan seluruh wilayah, maka sasaran yang harus dipenuhi untuk pencapaian tujuan ini adalah: 1) Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Dasar. Sasaran ini diarahkan pada pembangunan infrastruktur dasar yang harus tersedia disetiap individu masyarakat, seperti ketersediaan air minum, ketersediaan prasarana sanitasi, ketersediaan listrik masyarakat, dan ketersediaan telekomunikasi. 2) Meningkatnya
Kuantitas
dan
Kualitas
Infrastruktur
Perekonomian. Sasaran ini diarahkan pada pembangunan infrastruktur yang mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian seperti ketersediaan sarana prasarana konektivitas antar wilayah, ketersediaan tampungan air dan ketersediaan pembangkit listrik yang memadai. 5. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis Sumberdaya Lokal, dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Untuk mencapai Misi Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah
Yang
Berbasis
Sumberdaya
Lokal,
Dengan
Memperhatikan Kelestarian Lingkungan yang dilaksanakan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
81
dengan 4 (empat) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel Sentra Pangan, Prioritas Kalsel Menuju Salah satu Destinasi Wisata Nasional,
Prioritas
Perdagangan
dan
Kalsel Jasa,
Menuju
dan
Daerah
Prioritas
Industri,
Kalsel
Menuju
Lingkungan Berkualitas. Tujuan Misi ini: a. Meningkatkan daya saing Perekonomian Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan daerah disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu daerah. Perkembangan teknologi saat ini, menuntut adanya kesiapan masyarakat untuk menerima dan mengadaptasi perubahan secara global.
Masyarakat
kemajuan-kemajuan
harus dari
mampu
hasil
memanfaatkan
implikasi
langsung
perkembangan teknologi. Untuk itu, upaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan berdaya saing tinggi menjadi tujuan yang tidak terpisahkan dari pembangunan daerah di tengah kemajuan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan kualitas daya saing perekonomian masyarakat
yang
berkelanjutan
maka
perlu
untuk
dilakukan penggalangan partisipasi masyarakat secara aktif dan membuka pintu kemitraan yang berasas “win-win solution”. Sasaran: 1) Terwujudnya Mandiri Pangan 2) Meningkatnya Kontribusi sektor pertanian RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
82
3) Meningkatnya
Kontribusi
Sektor
Industri,
Perdagangan dan Jasa 4) Meningkatnya Kontribusi Sektor Pariwisata 5) Meningkatnya
Nilai
Investasi
dalam
Aktivitas
Perekonomian b. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Daerah Tidak dapat dipungkiri, lingkungan yang sehat dan asri merupakan dambaan bagi semua orang. Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung secara optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Komponen-komponen di dalam lingkungan hidup yang membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem.
Suatu
ekosistem
akan
menjamin
keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi
kebutuhan
minimum
dari
kebutuhan
organisme. Lebih lanjut, guna mewujudkan lingkungan hidup yang sehat dan asri maka sasaran yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan ini adalah Menurunnya kerusakan dan pencemaran lingkungan dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
83
4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Untuk jangka menengah, maka tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ialah Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Adapun Sasaran Dinas Pendapatan
Daerah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
adalah
Meningkatnya pendanaan daerah. Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Misi 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Prioritas : Kalsel dengan Pemerintahan Daerah Berkinerja Baik Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Meningkatnya pendanaan daerah
Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD)
4.3.
Kond isi Awal
Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke1
2
3
4
5
53,24 %
56,32 %
58,37 %
58,33 %
58,31 %
58,28 %
Strategi dan Kebijakan Strategi
adalah
faktor
terpenting
dalam
proses
perencanaan yang merupakan rencana secara menyeluruh serta terpadu dari organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam mencapai tujuannya. Strategi meliputi penetapan kebijaksanaan program operasional, dan kegiatan aktivitas dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia, serta keadaan lingkungan yang dihadapi. Selanjutnya Strategi ini diharapkan dapat memberikan arahan dan dorongan kegiatan operasional bagi setiap pelaksana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan demikian akan timbul kesatuan gerak dan langkah seluruh RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
84
Kond isi Akhir 58,95 %
komponen organisasi, dalam rangka menuju visi yang telah ditetapkan. Strategi dirumuskan berdasarkan hasil analisis gambaran pelayanan SKPD, hasil perumusan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD.
Tabel. 4.3.a. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD). Peluang : 1. UU No. 32 Tahun 2004 2. UU No. 28/2009 3. Tujuan politik 4. Kuantitas Wajib Pajak
Tantangan: 1. Krisis ekonomi 2. Krisis kepercayaan terhadap pemerintah 3. Tuntutan masyarakat
Kekuatan : 1. Kuantitas SDM 2. Dana 3. Komitmen 4. Program Kerja
Alternatif Strategi : 1. Memberdayakan personil yang dimiliki untuk melakukan penagihan piutang Pajak Kendaraan Bermotor 2. Mengalokasikan dana untuk kegiatan publikasi tentang pelayanan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pajak bagi pembangunan
Alternatif Strategi : 1. Melakukan publikasi untuk mensosialisasikan pelayanan agar menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan kesadaran untuk membayar pajak
Kelemahan: 1. Kualitas SDM 2. Data yang valid 3. Belum optimal pelayanan 4. Birokrasi
Alternatif Strategi : 1. Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM baik dalam hal pelayanan maupun kinerja
Alternatif Strategi : 1. menyederhanakan thapan birokrasi terutama dalam hal pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor agar menarik minat masyarakat untuk membayar
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Strategi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan selama kurun waktu tahun 2016-2021 adalah Peningkatan kualitas Pengelolan Keuangan Daerah dengan rincian sebagai berikut :
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
85
Strategi Berdasarkan kekuatan dan peluang : 1. Memberdayakan personil yang dimiliki untuk melakukan penagihan piutang Pajak Kendaraan Bermotor 2. Mengalokasikan dana untuk kegiatan publikasi tentang pelayanan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pajak bagi pembangunan Strategi Berdasarkan kekuatan dan tantangan :
Melakukan publikasi untuk mensosialisasikan pelayanan agar menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan kesadaran untuk membayar pajak Strategi Berdasarkan kelemahan dan peluang :
Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM baik dalam hal pelayanan maupun kinerja Strategi Berdasarkan kelemahan dan tantangan :
menyederhanakan tahapan birokrasi terutama dalam hal pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor agar menarik minat masyarakat untuk membayar Dengan mempertimbangkan perkembangan keuangan
daerah, maka kebijakan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan selama periode tahun 2016-2021 yaitu Pengembangan sumber-sumber Pendanaan Pembangunan.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
86
Tabel 4.3.b. Strategi dan Kebijakan Misi 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik Prioritas : Kalsel dengan Pemerintahan Daerah Berkinerja Baik Tujuan
Sasaran
Strategi
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Meningkatnya pendanaan daerah
Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD)
Kebijakan Pengembangan sumber-sumber Pendanaan Pembangunan
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
87
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Program merupakan penjabaran dari kebijakan secara menyeluruh yang akan dilaksanakan oleh setiap badan, dinas dan lembaga
teknis
daerah
secara
terintegrasi
sesuai
dengan
kewenangan yang dimiliki. Program juga merupakan salah satu elemen perencanaan strategis bagi tercapainya kebijakan yang telah ditetapkan serta kemudian dijabarkan ke dalam kegiatan-kegiatan. Penyusunan program juga mengacu Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Program dan kegiatan strategis mengacu pada arah kebijakan umum pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2016-2021.
Program
dirumuskan
untuk
menjawab
permasalahan strategis dan isu strategis dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun Program pada RPJMD yang diusung oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
88
Program pada RPJMD tersebut dirincikan kembali ke program dan kegiatan pada SKPD dengan ditetapkan target capaian pada setiap tahun. Untuk mencapai target tersebut dialokasikan dana berupa pagu indikatif. Antara target yang telah ditetapkan dengan alokasi dana merupakan dua hal yang saling terkait satu dengan lainnya. Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 5 tahun ke depan, maka disusun program dan kegiatan sebagai berikut : 1. Kesekretariatan ; a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan : 1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 4) Penyediaan Alat Tulis Kantor 5) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 6) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor 7) Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan 8) Penyediaan Bahan Logistik Kantor 9) Penyediaan Makanan dan Minuman 10) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 11) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 12) Penyediaan Jasa Dokumentasi dan Publikasi Dispenda Provinsi Kalsel 13) Inventarisasi dan Penilaian Aset / Barang RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
89
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : 1) Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 2) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 3) Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Dinas 4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 5) Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Kendaraan
Dinas/Operasional 6) Pemeliharaan Rutin /Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 7) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor 8) Pemeliharaan Rutin / Berkala Mebeleur 9) Pemeliharaan Rutin / Berkala Komputer 10) Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor c. Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur,dengan kegiatan : Pendidkan dan Pelatihan Formal d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : 1) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2) Penyusunan Program Kerja 3) Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
90
2. Bidang Pajak dan Retribusi ; Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan : 1) Peningkatan Kualitas Pelayanan SAMSAT Provinsi Kalsel 2) Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor 3) Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah Lainnya dan Retribusi Daerah
3. Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan ; Sub Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan : 1) Peningkatan Penerimaan Bagi Hasil Pajak 2) Peningkatan Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak 3) Peningkatan Penerimaan Lain-lain Pendapatan
4. Bidang Pengembangan Pendapatan ; Sub Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan : 1) Penyusunan Perencanaan Pendapatan Daerah 2) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 3) Pelaksanaan Evaluasi Penerimaan Daerah
5. Bidang Pembinaan dan Pengawasan ; Sub Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan : Pembinaan, Pengawasan, Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
91
Dalam rangka mendukung upaya Pengarusutamaan Gender (PUG), maka dibuat data terpilah antara laki-laki dan perempuan yang diakomodir dalam kegiatan Peningkatan Penerimaan Lain-lain Pendapatan pada Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan terkait dengan adanya penerimaan Lumpsum Payment berupa pemungutan sumbangan pihak ketiga sebagai salah satu pendapatan daerah dari jenis penerimaan lain-lain pendapatan dimana pemungutan tersebut dilakukan oleh petugas pemungut pada masing-masing UPPD se Kalsel dengan perbandingan jumlah petugas pemungut sebanyak 8 (delapan) orang laki-laki dan 7 (tujuh) orang perempuan. Hal ini menandakan bahwa komposisi laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ini hampir sebanding.
5.2. Indikator Kinerja Program Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan oleh organisasi yang mana dalam hal ini adalah Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Indikator Kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja. Adapun indikator kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu: a. Meningkatnya Kualitas Administrasi Perkantoran. b. Meningkatnya Kualitas Dok. Perencanaan dan Laporan Kinerja dan Keuangan. c. Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Aparatur. d. Meningkatnya Sarana Prasarana Aparatur. e. Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD). RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
92
5.3. Kelompok Sasaran Kelompok Sasaran dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran adalah “Masyarakat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait”. 5.4. Pendanaan Indikatif Sedangkan Kegiatan,
Program dan
Pendanaan
Kegiatan, Indikator Kinerja
Indikatif/Kebutuhan
Dana
serta
Kondisi/Sasarannya pada Renstra Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 tertuang selengkapnya pada tabel berikut :
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
93
Tabel 5.2. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja (Outcome), Pendanaan Indikatif/Kebutuhan Dana serta Kondisi/Sasaran 2016-2021 INDIKATOR KINERJA
PROGRAM dan KEGIATAN Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 4 Penyediaaan Alat Tulis Kantor 5 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan 6 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 7 Penyediaan Bahan Bacaan dan peraturan perUndang-undangan
INDIKATOR OUTCOME Meningkatnya kualitas adm.i perkantoran Tersedianya administrasi surat menyurat Tersedianya sumber daya komunikasi, air dan listrik Tersedianya administrasi keuangan Tersedianya alat tulis kantor Tersedianya barang cetakan dan penggandaan Tersedianya komponen inst listrik dan penerangan Tersedianya bahan bacaan dan buku per Uuan
2016
2017
PENDANAAN INDIKATIF/ KEBUTUHAN DANA 2018 2019
2020
2021
KONDISI/SASARAN AWAL AKHIR
323.960.000 7.319.634.000
294.618.000 9.438.570.000
309.348.900 9.910.498.500
324.816.345 10.406.023.425
341.057.162 10.926.324.596
358.110.020 11.472.640.826
0% 0%
100% 100%
925.800.000 744.800.000 2.701.370.000
1.030.800.000 887.600.000 2.745.630.000
1.082.340.000 931.980.000 2.882.911.500
1.136.457.000 978.579.000 3.027.057.075
1.193.279.850 1.027.507.950 3.178.409.929
1.252.943.843 1.078.883.348 3.337.330.425
0% 0% 0%
100% 100% 100%
144.000.000
139.475.000
146.448.750
153.771.188
161.459.747
169.532.734
0%
100%
386.720.000
393.400.000
413.070.000
433.723.500
455.409.675
478.180.159
0%
100%
Tersedianya logistik kantor 1.314.770.000 Tersedianya makanan dan minuman 1.344.275.000 Terwujudnya keg koord dan konsul ke luar 765.645.000 daerah 11 Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah Terwujudnya keg koord ke dalam daerah 1.156.200.000 12 Kegiatan Penyediaan Jasa Dokumentasi dan Publikasi Tersedianya dokumentasi dan publikasi 817.925.000 13 Inventarisasi dan Penilaian Aset Barang Terinventarisirnya aset 201.230.000 Peningkatan Sarana dan Prasarana Meningkatnya Sarana Prasarana Aparatur 1 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Meningkatnya kuantitas sapras 813.650.000 2 Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya kuantitas sapras 3.707.470.000 3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Meningkatnya kualitas sapras 40.000.000 4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 6.772.260.000 5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Meningkatnya kualitas sapras 768.400.000 6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 228.000.000 7 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 39.500.000 8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleur Meningkatnya kualitas sapras 37.000.000 9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer Meningkatnya kualitas sapras 25.000.000 10 Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 4.215.850.000 Program Peningkatan Disiplin Aparatur Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Aparatur 1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya Terpenuhinya pakaian seragam 2 Pendidikan dan Pelatihan formal Meningkatnya kualitas SDM aparatur 458.000.000 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja danMeningkatnya Keuangan Kualitas Dok. Perenc. dan Lap. Kinerja dan Keu 1 Penyusunan laporan capaian kinerja Tersusunnya laporan capaian kinerja 27.450.000 2 Evaluasi Renstra SKPD Terevaluasinya renstra 3 Penyusunan program kerja Tersusunnya program kerja dan anggaran 34.600.000 4 Pelaksanaan Pengelolaan penatausahaan keuangan Terkelolanya penatausahaan keuangan 216.782.000 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD) Rasio pendapatan asli 1 Penerimaan Bagi Hasil Pajak Terwujudnya penerimaan bagi hasil pajak 232.000.000 daerah 2 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Meningkatnya pengembangan SIM 1.147.485.000 terhadap 3 Penyusunan perencanaan pendapatan daerah Tersusunnya rencana pendapatan daerah 161.335.000 pendapatan 4 Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak Terwujudnya penerimaan bagi hasil bukan pajak 560.213.000 daerah 5 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Terwujudnya penerimaan lain-lain pendapatan 174.250.000 6 Pelaksanaan Evaluasi Penerimaan Daerah Terevaluasinya penerimaan daerah 144.900.000 7 Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Terwujudnya penerimaan pajak dan retribusi daerah 325.770.000 8 Pembinaan, Pengawasan Pendapatan dan Pengelolaan Keu. Terbina dan terawasinya pendapatan dan pengelolaan keuangan 590.330.000 9 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Terwujudnya penerimaan pajak kendaraan bermotor 2.983.085.000 Nilai IKM rata- 10 Kualitas Pelayanan SAMSAT Prov.Kalsel. Meningkatnya kualitas pelayanan samsat 5.386.057.000 rata seluruh Samsat se Kalsel
1.276.220.000 1.374.025.000 2.789.247.500
1.340.031.000 1.442.726.250 2.928.709.875
1.407.032.550 1.514.862.563 3.075.145.369
1.477.384.178 1.590.605.691 3.228.902.637
1.551.253.386 1.670.135.975 3.390.347.769
0% 0% 0%
100% 100% 100%
1.858.120.000 857.416.250 201.230.000
1.951.026.000 900.287.063 211.291.500
2.048.577.300 945.301.416 221.856.075
2.151.006.165 992.566.486 232.948.879
2.258.556.473 1.042.194.811 244.596.323
0% 0% 0%
100% 100% 100%
900.050.000 3.707.470.000 40.000.000 7.028.533.700 1.439.253.500 292.000.000 39.500.000 55.250.000 256.270.000 4.215.850.000
945.052.500 3.892.843.500 42.000.000 7.379.960.385 1.511.216.175 306.600.000 41.475.000 58.012.500 269.083.500 4.426.642.500
992.305.125 4.087.485.675 44.100.000 7.748.958.404 1.586.776.984 321.930.000 43.548.750 60.913.125 282.537.675 4.647.974.625
1.041.920.381 4.291.859.959 46.305.000 8.136.406.324 1.666.115.833 338.026.500 45.726.188 63.958.781 296.664.559 4.880.373.356
1.094.016.400 4.506.452.957 48.620.250 8.543.226.641 1.749.421.625 354.927.825 48.012.497 67.156.720 311.497.787 5.124.392.024
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
480.900.000
650.000.000 504.945.000
530.192.250
556.701.863
750.000.000 584.536.956
0% 0%
100% 100%
28.950.000
30.397.500
31.917.375
33.513.244
41.600.000 250.202.000
43.680.000 262.712.100
45.864.000 275.847.705
48.157.200 289.640.090
35.188.906 25.000.000 50.565.060 304.122.095
0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100%
232.000.000 1.272.955.000 166.715.000 686.565.000 174.250.000 146.630.000 341.270.000 690.839.000 3.240.745.000 3.958.801.000
243.600.000 1.336.602.750 175.050.750 720.893.250 182.962.500 153.961.500 358.333.500 725.380.950 3.402.782.250 4.156.741.050
255.780.000 1.403.432.888 183.803.288 756.937.913 192.110.625 161.659.575 376.250.175 761.649.998 3.572.921.363 4.364.578.103
268.569.000 1.473.604.532 192.993.452 794.784.808 201.716.156 169.742.554 395.062.684 799.732.497 3.751.567.431 4.582.807.008
281.997.450 1.547.284.758 202.643.124 834.524.049 211.801.964 178.229.681 414.815.818 839.719.122 3.939.145.802 4.811.947.358
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
47.235.716.000
52.972.950.950
56.271.598.498
58.402.678.422
61.322.812.343
65.163.952.961
8 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 9 Penyediaan Makanan dan Minuman 10 Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
94
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penentuan indikator kinerja dan target kinerja Renstra Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2016-2021. Adapun Indikator Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kemandirian Pendapatan Daerah.
Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD No. 1.
Tujuan Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Sasaran Meningkatnya pendanaan daerah
Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja
1
2
3
4
5
6
Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD)
56,32 %
58,37 %
58,33 %
58,31 %
58,28 %
58,95 %
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
95
BAB VII PENUTUP Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Kalimantan
Selatan,
adalah
sebagai
pengatur
arah
perkembangan organisasi dalam meraih keberhasilan di masa mendatang dengan partisipasi dan respon dari semua stakeholdernya. Hal ini merupakan menifestasi dari respon Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan terhadap kondisi lingkungannya baik internal maupun eksternal, yang senantiasa berubah begitu cepat dan memerlukan pengamatan yang akurat, serta diagnosa lingkungan yang efektif. Selanjutnya Rencana Strategis ( RENSTRA ) ini diharapkan mampu memperoleh manfaat dari berbagai peluang yang ada, dan dapat memperkecil atau menghilangkan dampak-dampak negatif yang akan mengancam kesinambungan operasionalisasi organisasi. Untuk itu semua diperlukan dukungan penuh dari semua stakeholders dan terutama seluruh pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan akan dapat tercapai bila didukung oleh seluruh pegawai yang ada dan pihak-pihak yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung serta diiringi oleh sikap tawakal terhadap Allah SWT, sebagai penentu terhadap segala keberhasilan.
RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN | TAHUN 2016-2021
96
Lampiran I Tabel Pencapaian Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015
Uraian
Anggaran pada Tahun ke -
Realisasi Anggaran pada Tahun ke -
Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke -
Rata-rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (1) PENDAPATAN DAERAH 2.531.602.747.571,00 3.823.475.381.351,00 4.411.660.047.000,00 4.808.702.461.000,00 4.887.311.158.000,00 3.148.042.883.313,37 4.381.683.461.959,91 4.388.643.077.425,72 4.842.903.618.040,00 4.756.188.618.993,91 124,350 114,599 99,478 100,711 97,317 3.893.860.159.230,50 4.482.787.261.837,75 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1.468.951.157.571,00 2.270.670.729.591,00 2.687.435.878.500,00 2.920.893.545.000,00 2.934.170.710.000,00 1.868.594.744.036,27 2.517.557.134.201,11 2.540.111.836.810,72 2.948.443.941.504,00 2.694.010.483.420,91 127,206 110,873 94,518 100,943 91,815 2.336.987.827.665,50 2.703.292.715.772,75 Dana Perimbangan (DP) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
979.222.552.000,00 1.208.483.562.000,00 1.373.114.981.000,00 1.531.315.476.000,00 1.474.663.272.000,00 1.195.565.014.393,00 1.534.463.778.392,00 1.505.123.319.103,00 1.523.714.615.711,00 1.576.111.339.450,00 122,093 126,974 109,614 99,504 106,879 1.273.034.142.750,00 1.396.894.322.750,00 83.429.038.000,00 344.321.089.760,00 351.109.187.500,00 356.493.440.000,00 478.477.176.000,00 83.883.124.884,10 329.662.549.366,80 343.407.921.512,00 370.745.060.825,00 486.066.796.123,00 100,544 95,743 97,807 103,998 101,586 283.838.188.815,00 382.600.223.315,00
Lampiran II Tabel Pencapaian Belanja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015 No.
Program / Kegiatan
A 1
Program Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2 3
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
4
Penyediaan Alat Tulis Kantor
5
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
6
Anggaran (Rp) 2011 7.065.137.000
2012 8.904.124.500
2013 13.820.678.000
Realisasi (Rp) 2014 13.792.985.100
2015 15.436.664.500
2011
2012
5.392.968.984
6.520.870.654
2013 9.961.868.671
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata (%) Pertumbuhan (%) 2014 9.227.993.745
2015
2011
2012
2013
2014
2015
12.125.080.288
199.800.000
226.400.000
333.400.000
195.900.000
324.400.000
180.804.500
179.439.500
200.836.500
169.618.500
292.850.470
90,49
79,26
60,24
86,58
90,27
942.000.000
1.533.000.000
3.002.000.000
2.840.000.000
4.890.000.000
531.494.650
745.753.281
1.971.283.500
2.251.490.834
3.757.031.349
56,42
48,65
65,67
79,28
76,83
489.200.000
519.600.000
522.600.000
484.600.000
507.600.000
468.600.000
465.150.000
464.150.000
454.200.000
480.300.000
95,79
89,52
88,82
93,73
94,62
612.350.000
741.739.000
906.557.000
788.394.500
704.824.500
508.344.800
608.478.000
767.791.000
727.379.500
611.466.000
83,02
82,03
84,69
92,26
86,75
2.262.836.000
2.534.090.000
2.180.530.000
2.489.800.000
2.586.800.000
1.931.213.565
1.750.491.150
1.805.984.000
1.354.342.950
1.810.285.000
85,34
69,08
82,82
54,40
69,98
114.000.000
114.000.000
124.000.000
124.000.000
124.000.000
71.171.200
66.739.348
112.139.400
103.355.575
96.935.000
62,43
58,54
90,44
83,35
78,17
140.000.000
180.000.000
180.000.000
170.000.000
243.200.000
110.985.000
125.027.500
129.381.000
133.800.000
184.105.000
79,28
69,46
71,88
78,71
75,70
8
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyediaan Bahan Logistik Kantor
20.000.000
20.000.000
40.000.000
1.133.760.000
1.078.000.000
7.310.000
7.525.000
7.740.000
805.276.000
969.873.605
36,55
37,63
19,35
71,03
89,97
9
Penyediaan Makanan dan Minuman
533.520.000
661.900.000
1.307.316.000
1.067.400.000
869.310.000
310.540.600
480.574.700
788.753.050
453.978.500
641.272.500
58,21
72,61
60,33
42,53
73,77
550.000.000
750.000.000
845.880.000
1.250.000.000
1.032.086.000
510.047.803
706.951.000
516.042.500
864.353.962
996.650.381
92,74
94,26
61,01
69,15
96,57
359.000.000
560.880.000
950.000.000
1.323.200.000
1.236.200.000
339.203.956
534.555.000
949.492.900
1.021.846.700
1.205.620.000
94,49
95,31
99,95
77,23
97,53
12
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah Penyediaan jasa Dokumentasi dan Publikasi
500.031.000
208.650.000
1.806.300.000
1.538.030.600
1.198.254.000
191.800.000
183.300.000
1.364.900.000
691.172.724
739.578.883
38,36
87,85
75,56
44,94
61,72
13
Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS
192.400.000
631.365.500
1.260.680.000
226.552.910
495.547.675
768.926.621
117,75
78,49
60,99
14
Penyediaan Bahan Kesehatan
52.500.000
52.500.000
56.000.000
62.000.000
32.924.000
41.425.000
49.800.000
21.900.000
62,71
78,90
88,93
35,32
15
Kearsipan dan Perpustakaan
118.800.000
116.500.000
99.000.000
107.000.000
83,33
91,85
16
Inventarisasi dan Penilaian Aset Barang
170.000.000
308.915.000
213.100.000
463.490.000
4.900.000
138.414.500
73.023.200
48.378.500
210.212.100
3,27
81,42
23,64
22,70
45,35
B
22.762.102.000
19.261.522.400
18.471.282.000
5.820.071.959
17
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
1.605.050.000
393.450.000
1.409.900.000
1.213.250.000
1.334.750.000
1.222.219.000
337.705.500
1.125.043.500
807.150.000
1.200.718.250
76,15
85,83
79,80
66,53
89,96
18
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
2.027.642.700
6.200.449.500
11.259.790.000
8.382.762.400
4.792.585.000
1.418.332.285
4.934.239.927
10.106.167.270
5.822.395.946
4.287.510.700
69,95
79,58
89,75
69,46
89,46
19
Pengadaan Meubeler
20
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
21 22
7
10 11
150.000.000 8.331.626.000
11.544.164.500
931.270.000
8.910.207.754
19.210.508.925
14.675.892.236
15.899.057.936
616.384.000
66,19
55.000.000
75.000.000
75.000.000
45.000.000
60.000.000
47.417.000
36.388.000
58.020.000
39.592.700
23.165.000
86,21
48,52
77,36
87,98
38,61
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
782.600.000
948.600.000
1.498.550.000
3.422.450.000
4.937.922.000
616.266.480
791.024.237
1.294.751.605
2.737.979.585
4.011.639.830
78,75
83,39
86,40
80,00
81,24
Kendaraan
664.222.300
899.850.000
1.429.200.000
480.100.000
493.700.000
338.953.444
513.809.881
731.727.778
188.649.512
283.645.095
51,03
57,10
51,20
39,29
57,45
Perlengkapan
482.950.000
558.150.000
558.150.000
399.000.000
418.000.000
70.592.900
136.424.250
333.708.982
323.723.840
379.285.414
14,62
24,44
59,79
81,13
90,74
Peralatan Gedung
52.000.000
55.000.000
130.000.000
103.500.000
65.000.000
3.250.000
9.150.000
22.849.500
40.943.347
33.440.000
6,25
16,64
17,58
39,56
51,45
25
Pemeliharaan Rutin/Berkala Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala
Meubeler
50.000.000
40.000.000
40.000.000
20.000.000
40.000.000
35.866.000
26.275.000
26.500.000
19.850.000
29.190.000
71,73
65,69
66,25
99,25
72,98
26
Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer
27
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
23 24
C 28 D
Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Evaluasi Renstra SKPD
29
Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Penyusunan Program Kerja dan Laporan Akuntabilitas Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
31 E
55.000.000
45.000.000
15.000.000
26.000.000
8.060.000
13.842.727
11.209.000
9.967.528
12.538.000
17,91
25,17
24,91
66,45
48,22
2.318.665.000
6.316.512.000
5.180.460.000
6.303.325.000
1.442.730.850
2.111.348.232
5.500.531.290
4.685.639.778
5.637.925.647
88,19
91,06
87,08
90,45
89,44
377.400.000
375.750.000
178.850.000
377.400.000
375.750.000
178.850.000
79,82
88,34
81,20
96,73
651.240.000
437.040.000
516.812.000
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
28
30
45.000.000 1.635.891.000
Peningkatan dan Pemberdayaan Sumber Daya Insani Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
271.200.000 271.200.000 616.180.000
449.510.000
216.477.000 216.477.000 333.320.900
296.534.380
333.381.000 333.381.000 351.213.286
305.092.500 305.092.500 282.867.818
173.004.000 173.004.000 285.687.149
15.000.000
15.000.000
10.675.000
6.400.000
71,17
42,67
376.260.000
214.080.000
285.940.000
166.090.000
178.662.000
204.319.900
129.860.580
165.976.886
120.126.210
121.822.849
54,30
60,66
58,05
72,33
68,19
239.920.000
235.430.000
365.300.000
255.950.000
323.150.000
129.001.000
166.673.800
185.236.400
152.066.608
157.464.300
53,77
70,80
50,71
59,41
48,73
783.250.000
442.750.000
307.800.000
216.730.000
43,08
18,17
50,82
69,37
69,01
503.100.000 503.100.000 4.188.760.000
621.100.000
783.250.000
442.750.000
307.800.000
216.730.000
5.272.126.000
621.100.000
9.510.330.000
9.335.165.000
9.377.144.000
2.414.444.062
112.825.000 112.825.000 3.424.972.402
398.082.800 398.082.800 6.054.018.839
307.142.900
212.421.750
307.142.900
212.421.750
5.779.942.168
7.141.675.566
32
Optimalisasi Penerimaan Bagi Hasil Pajak
521.359.000
517.375.000
1.894.370.000
225.625.000
180.518.000
210.575.400
176.088.490
648.027.216
135.951.185
132.938.000
40,39
34,03
34,21
60,26
73,64
33
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
764.840.000
831.650.000
917.430.000
1.448.010.000
1.258.464.000
317.407.400
651.463.404
725.094.000
915.322.350
1.061.919.500
41,50
78,33
79,04
63,21
84,38
34
142.500.000
484.790.000
624.000.000
306.650.000
421.185.000
139.500.000
465.366.000
393.156.700
210.128.000
384.267.900
97,89
95,99
63,01
68,52
91,23
35
Peningkatan Kualitas Pelayanan Samsat Provinsi Kalsel Optimalisasi Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak
312.620.000
285.380.000
503.800.000
478.260.000
521.657.000
142.391.002
163.212.500
208.781.570
274.649.150
326.002.794
45,55
57,19
41,44
57,43
62,49
36
Pengadaan Samsat Corner
749.200.000
161.000.000
747.065.000
160.722.222
99,72
99,83
37
Optimalisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan
19.850.000
98.870.000
144.500.000
135.000.000
317.574.000
50.684.300
75.571.450
98.746.350
203.439.670
0,00
51,26
52,30
73,15
64,06
38
Pelaksanaan Evaluasi Penerimaan Daerah
99.500.000
241.340.000
217.660.000
153.000.000
144.220.000
64.022.000
99.010.220
103.190.179
111.231.400
117.788.057
64,34
41,03
47,41
72,70
81,67
39
Optimalisasi Pendapatan Daerah
275.760.000
164.840.000
200.140.000
219.450.000
156.681.000
159.869.835
101.379.700
115.493.100
131.035.800
117.564.844
57,97
61,50
57,71
59,71
75,03
40
Peningkatan Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Razia Kendaraan Bermotor
479.830.000
448.360.000
276.450.000
176.100.000
481.796.000
233.295.825
96.813.970
137.700.040
117.923.476
181.522.495
48,62
21,59
49,81
66,96
37,68
1.070.106.000
1.619.606.000
3.428.790.000
958.654.000
1.392.598.500
2.572.731.900
89,58
85,98
75,03
502.395.000
579.915.000
553.990.000
188.728.600
228.355.318
327.207.684
37,57
39,38
59,06
41 42 43 44 45
Pembinaan, Pengawasan, Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pelayanan Kesamsatan Optimalisasi Pemungutan Pajak dan Kendaraan Bermotor Alat Berat Optimalisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor JUMLAH BELANJA
20.704.803.000
27.062.225.000
47.905.000.000
642.580.000
516.336.000
251.040.260
402.582.000
39,07
77,97
1.781.760.000
2.309.522.000
1.171.935.500
2.081.996.640
65,77
90,15
1.416.780.000
815.191.000
266.060.600
270.533.666
18,78
33,19
2.190.950.000
2.254.000.000
1.935.195.875
1.861.120.000
88,33
82,57
43.645.212.500
44.288.552.500
30.578.931.367
35.836.926.689
14.177.535.905
19.481.887.190
36.309.073.521
0
Anggaran
Realisasi