K A T A PE N G A N T A R
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya maka Laporan
Kinerja
Dinas
Pemuda
dan
Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2016 dapat diselesaikan. Penyusunannya didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Instansi
Sistem
Akuntabilitas
Pemerintah.
Pelaksanaan
Kinerja lebih
lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Substansi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) DISPORA Kota Bandung Tahun 2016 dan maksud tujuan disusunnya LKIP adalah : 1. Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi informasi dan data yang telah diolah; 2. Wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi instansi kepada pemberi wewenang dan mandat; 3. Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan program kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi instansi pemerintah; dan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
4. Media
informasi
tentang
sejauhmana
penentuan
prinsip-
prinsip good gevermance termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang bersangkuan. Pada akhirnya, tidak semua yang kita rencanakan berjalan sesuai dengan harapan, namun demikian dengan adanya LKIP ini kami harapkan dapat memperoleh umpan balik untuk peningkatan kinerja khususnya pada Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dan melalui penerapan perbaikan fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengukuran, data, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, pelaporan dan pencapaian
kinerja,
sehingga
dapat
meningkatkan
keberhasilan
dan
meminimalisir kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi pemerintah yang akuntabel dan yang lebih penting adalah meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Harapan
kami
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Dinas
Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2016 dapat memberikan penjelasan
yang sejelas-jelasnya dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Bandung,
Februari 2017
KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG
H. DODI RIDWANSYAH, S.SOS. Si NIP . 19641006 198503 1007
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Kata Pengantar
Halaman
Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1
1.2. Maksud dan tujuan
3
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
5
1.4. Isu Strategis
6
1.5 Pengembangan Sistem Informasi
7
Manajemen Pelayanan Publik, Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga 1.6 Landasan Hukum
7
1.7 Sistematika Penulisan
8
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perencanaan Strategis Dispora
10
2.1 .1 Visi
11
2.1.2 Misi
12
2.1.3 Tujuan dan Sasaran jangka
13
Menengah 2.2 perjanjian kinerja 2016
16
2.2.1 Indikator Kinerja Utama
17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemuda dan
20
Olahraga 3.2. Capaian indikator kinerja utama 2016
22
3.3 Analisis Capaian Kinerja Thn. 2016
26
3.3.1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
27
3.3.2 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2
31
3.3.3 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3
39
3.3.4 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4
42
3.3.5 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5
44
3.3.6 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6
48
3.3.7 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7
49
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
3.4
Akuntabilitas keuangan
3.4.1 Program Kegiatan Penunjang Pencapaian
50 53
Pernyataan Kinerja BAB IV PENUTUP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
55
1.1
Latar Belakang Penilaian dan pelaporan
kinerja pemerintah daerah menjadi
salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras
dengan
tujuan
perbaikan
pelayanan
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
publik
sebagaimana
32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Oleh karenanya, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan masyarakat,
dorongan termasuk
yang dalam
lebih
besar
dari
pengembangan
berbagai
elemen
akuntabilitas
melalui
penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Penyusunan
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LKIP)
merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKIP dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi
secara
transparan
dan
akuntabel
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 1
Bandung. Proses penyusunan LKIP dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran oleh Dinas Pemuda dan Olahraga untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara
target dan realisasi kinerja setiap instansi
pemerintah, yang dalam hal ini adalah Dinas Pemuda dan Olahraga. LKIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan jawaban
kinerja
suatu
instansi
dalam
yang berisi pertanggungmencapai
tujuan/sasaran
strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan. Mengacu kepada
Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, LKIP tingkat pemerintah derah disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara dan
Reformasi Birokrasi
selambat-lambatnya tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Dinas Pemuda dan berdasarkan
Peraturan
Olahraga Kota Bandung
Daerah Nomor 13 Tahun
dibentuk
2009 pasal 17C
mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di
bidang pemuda dan
olahraga berdasarkan
asas
otonomi dan
pembantuan. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan
target
kinerja dan
melakukan
pengukuran
kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP
Dinas Pemuda dan Olahraga tahun 2016
dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 2
dalam Rencana Kinerja Tahun 2016, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga pada tahun mendatang. Pelaporan
kinerja
juga
dimaksudkan
sebagai
media
untuk
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung dalam satu tahun anggaran 2016 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Target kinerja yang harus dicapai Dinas Pemuda dan Olahraga tahun 2016, merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013–2018 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016. Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
instansi
pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LKIP didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada masing-masing unit satuan kerja yang ada di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung.
1.2 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi
dan
misi Dinas Pemuda dan
merupakan bentuk
Olahraga. Laporan kinerja juga
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi
yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal
terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja dipergunakan sebagai :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 3
1.
Sarana/instrumen
penting untuk melaksanakan reformasi dalam
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat; 2.
Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat asas (konsisten);
3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan; 4. Alat
untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau
kegagalan
dari
setiap
pimpinan
menjalankan misi, tugas/jabatan,
instansi/unit
kerja
dalam
sehingga dapat dijadikan faktor
utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi, dan
penetapan
alokasi
anggaran
setiap
tahun
bagi
setiap
instansi/unit kerja; dan 5. Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organisasi, kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja, dan
prosedur pelayanan masyarakat
berdasarkan
permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.
Tujuan
penyusunan
LKIP
adalah
untuk
menilai dan
mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Dinas Pemuda dan Olahraga. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan
beberapa
rekomendasi. Diharapkan
dihasilkan dari LKIP ini
rekomendasi yang
dapat menjadi salah satu masukan dalam
menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 4
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 pasal 17C Dinas
Pemuda
dan
Olahraga Kota Bandung
mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung mempunyai fungsi : 1.
Perumusan kebijakan teknis bidang Pemuda dan Olahraga;
2. Penyelenggaraan sebagaian urusan pemerintahan daerah pelayanan umum di bidang pemuda dan olahraga;
dan
3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang pemuda dan olahraga yang meliputi kepemudaan, keolahragaan serta sarana dan prasarana; 4.
Pelaksanaan teknis administratif Dinas; dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat, membawahkan:
3.
4.
a.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.
Sub Bagian Keuangan dan Program
Bidang Kepemudaan, membawahkan: a.
Seksi Bina Prestasi dan Pemberdayaan Pemuda;
b.
Seksi Bina Organisasi Kepemudaan dan Kemitraan.
Bidang Keolahragaan, membawahkan: a.
Seksi Bina Olahraga Masyarakat;
b.
Seksi Bina Profesi, Organisasi dan Kemitraan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 5
5.
Bidang Sarana dan Prasarana, membawahkan: a.
Seksi Sarana dan Prasarana Kepemudaan;
b.
Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga.
6.
Unit Pelaksana Teknis Dinas;
7.
Kelompok Jabatan Fungsional
1.4. Isu Strategis Isu Strategis yang dihadapi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2016 adalah : 1. Peningkatan Prestasi, daya saing dan kemandirian pemuda, baik
individu, kelompok, komunitas maupun organisasi kepemudaan dalam pembangunan di bidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan, melalui pembinaan dan peningkatan kompetensi, keterampilan serta memberikan aksesibilitas untuk pengembangan kemandirian. 2. Peningkatan
prestasi dan ditingkat pelajar dan memasyarakatkan olahraga di Kota Bandung; dengan kegiatan strategis menyelenggarakan dan mengikutsertakan kompetisi olahraga secara teratur, berjenjang dan berkesinambungan bagi para pelajar serta menyelenggarakan even untuk memasyarakatkan dan mengolahragakan masyarakat.
3. Penyediaan
infrastruktur kepemudaan yang representatif sebagai sarana dan prasarana untuk melaksanakan interaksi, pengembangan diri, peningkatan kompetensi, keterampilan dan laboratorium kreatif di bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya; dan
4. Penyediaan
d a n O p t i m a l i s a s i infrastruktur keolahragaan yang terstandarisasi secara bertahap dan berkelanjutan di Kota Bandung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 6
1.5 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Publik, Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Inovasi menjadi kunci dalam reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja pelayanan publik. Karenanya, berbagai inovasi juga telah dikembangkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah membangun system informasi manajemen pemuda dan olahraga serta pengelolaan sarana prasarana olahraga dan kepemudaan. 1.6
Landasan Hukum LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung ini
disusun
berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : 1.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Urusan
Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk TeknisPerjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
7.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 7
1.7 Sistematika Penulisan Penulisan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun 2016 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden Republik
Indonesia
Nomor
29
Tahun
2014
tentang
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara
Review Atas
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah,sebagai
berikut : BAB I
Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada
aspek
strategis
organisasi
serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi BAB II
Perencanaan Strategi, IKU dan Perjanjian Kinerja Review Bab ini menyajikan ringkasan/ikhtisar rencana strategis, IKU dan perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan
BAB III
Akuntansi kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan evaluasi dan analisa capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara
realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir; LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 8
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat
dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional / dengan kota/kabupaten lain; 5. Analisa
penyebab
peningkatan/penurunan
keberhasilan/kegagalan
atau
kinerja serta alternative solusi
yang telah dilakukan; 6. Analisa atas efesiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisa Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. B. Akuntabilitas Anggaran Pada sub
bab
ini
diuraikan
realisasi
anggaran
yang
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja serta tingkat efektifitas dan analisis efisiensi anggaran. BAB IV
Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Lampiran
1. Perjanjian Kinerja 2. Lain – lain yang dianggap perlu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 9
Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2.1 Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung. Rencana Pemuda
dan Olahraga
Dinas
Strategis Dinas
(DISPORA) Kota Bandung yang ditetapkan untuk
jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2013 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Nomor 900/1662-
Dispora Tahun 2014 tanggal 20 Juni 2014
tentang Penetapan Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 10
dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana
Strategis Dinas Pemuda dan
Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel. Renstra
Dinas
Pemuda
dan
Olahraga
(DISPORA) Kota Bandung
tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penyusunan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders
pada
saat
dilaksanakannya
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Dinas Pemuda
dan
Olahraga
(DISPORA) Kota
Bandung
merupakan
hasil
kesepakatan bersama antara Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung tersebut akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Di dalam Renja Dinas Pemuda
dan
Olahraga
(DISPORA) Kota Bandung dimuat program dan
kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. 2.1.1 Visi Visi
adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa
mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus
mampu
dibangun
menuju
Bandung
sebagai
Kota Jasa
yang
Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 11
Visi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah:
Sebelum Review : ”Kot a Bandung Berprestasi Dalam Bidang Pemuda dan Olahraga ”
Setelah Review : ” M e wujudkan Pemuda dan Olahraga yang Berprest asi, Inova tif dan Sehat ”
2.1.2 Misi Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :
Sebelum Review
Setelah Review
• Meningkatkan prestasi dan peran serta kepemudaan; • Meningkatkan prestasi dan pemasyarakatan olahraga; • Meningkatkan sarana dan prasarana serta pengembangan teknologi informasi kepemudaan dan olahraga; • Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur dan pelayanan public di bidang kepemudaan dan keolahragaan; • Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
• Meningkatkan kemandirian Pemuda • Meningkatkan Olahraga yang Berkualitas, Berprestasi dan Memasyarakat; • Meningkatkan Pelayanan Publik dan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga; • Meningkatkan kinerja aparatur dan e-goverment;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 12
2.1.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemuda dan Olahraga Sebelum dan Setelah Review Tahun 2016 Visi
dan
Misi
Dinas
Pemuda
dan
Olahraga tersebut
di
atas dijabarkan kembali kedalam tujuan dan sasaran.Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. pernyataan visi dan
misi serta
Tujuan ditetapkan mengacu kepada didasarkan pada analisa isu-isu
strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan dalam kurun
waktu yang lebih
diupayakan untuk
yang lebih spesifik, terukur,
pendek
dari
tujuan.
Sasaran
dapat dicapai dalam kurun
waktu
tertentu /
tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
keberhasilan tersebut
ditetapkan
tujuan,
sasaran,
indikator kinerja dan target kinerja lima tahunan, berikut dibawah ini tujuan, sasaran, indikator kinerja, dan target lima tahunan sebelum dan setelah Review :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 13
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Jangka M enengah Pelayanan Dinas Pemuda dan OlahragaKota Bandung Tahun 2013-2018 NO
(1)
SEBELUM REVIEW
SETELAH REVIEW
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Misi 1 :Meningkatkan Prestasi dan Peran Serta Kepemudaan. 1.
Mengoptimalkan peran serta organisasi pemuda dalam meningkatkan pembangunan daerah.
Misi 1 :Meningkatkan Kemandirian Pemuda.
Bertambahnya Potensi Organisasi/ Lembaga Kepemudaan Meningkatnya Peran Serta Pemuda dalam Pembangunan
Jumlah Aktif Organisasi Kepemudaan Bertambahnya Jumlah Partisipasi dan Keikutsertaan Pemuda Dalam Kegiatan Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan serta Mental Spiritual Pemuda Terbinanya Pemuda dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, Organisasi Kepelajaran dan Organisasi Komunitas Kreatif Lainnya Bertambahnya Jumlah Pemuda yang memiliki Pengetahuan dan Keterampilan dalam Bidang Kewirausahaan
Misi 2 :Meningkatkan Prestasi dan Pemasyarakatan Olahraga. 2.
Mewujudkan Prestasi Serta peningkatan kualitas organisasi dan tenaga keolahragaan serta pemassalan olahraga masyarakat.
Meningkatnya Prestasi Kepemudaan dan Olahraga
Prestasi Olahraga di Nasional
Mewujudkan Kemandirian Pemuda dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Misi 2 :Meningkatkan Prestasi dan Pemasyarakatan Olahraga. Tingkat
Provinsi dan
Mewujudkan Prestasi Olahraga Pelajar.
Mewujudkan Pemassalan Olahraga Masyarakat
Misi 3 : Meningkatkan Sarana dan Prasarana serta pengembangan Teknologi Informasi Kepemudaan dan Olahraga
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Meningkatnya Kompetensi, Persentase organisasi Keterampilan dan pemuda yang mandiri Aksesibilitas pemuda dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar.
Meningkatnya event Olahraga masyarakat.
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat Persentase Kecamatan yang melaksanakan olahraga masyarakat secara rutin
Misi 3 : Meningkatkan Pelayanan Publik dan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga
Page 14
NO
SEBELUM REVIEW TUJUAN
3.
Mewujudkan sarana dan prasarana kepemudaan dan olahraga yang representatif.
SASARAN Meningkatnya Prasarana Olahraga yang representatif bertaraf internasional serta Gelanggang Kepemudaan yang representatif
SETELAH REVIEW INDIKATOR KINERJA
TUJUAN
Jumlah Sarana dan Prasarana Kepemudaan yang represetatif.
Jumlah Sarana dan Prasarana Olahraga;
Mewujudkan sarana prasarana kepemudaan olahraga representatif terstandarisasi
SASARAN
dan dan yang dan
Jumlah Prasarana Olahraga Bertaraf Internasional; Jumlah Prasarana Olahraga yang represetatif;
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Olahraga yang terstandarisasi
Meningkatnya pengelolaan pelayanan SOR/GOR/GT
Jumlah Pendapatan dari Prasarana Olahraga dan Kepemudaan
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pemuda yang representatif
kualitas dan pada
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda. Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Olahraga Persentase Sarana dan Prasarana Olahraga yang Terstandarisasi
Indeks Masayarakat
Kepuasan
Misi 4 : Meningkatkan Kinerja Aparatur dan pengembangan e goverment 4.
5.
Terciptanya profesionalitas pemeliharaan dan pelayanan publik pada sarana-prasarana bidang pemuda dan olahraga Terciptanya tertib administrasi keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik serta Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Prosentase Temuan ditindaklajuti.
Nilai AKIP Nilai AKIP
Mewujudkan Kinerja Aparatur yang Akuntabel BPK/
Inspektorat
yg
Meningkatnya Kinerja Aparatur dan Mengembangkan EGovernment Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemuda dan Olahraga
Tertib Administrasi Barang / asset daerah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 15
2.2 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1)
meningkatkan akuntabilitas, transparansi,
dan kinerja
aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah;
(3)
sebagai
dasar
penilaian
keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. DISPORA telah membuat perjanjian kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada.Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. PerjanjianKinerja
DISPORA tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada
Rencana Kinerja Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran, indikator kinerja dan target DISPORA tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 2.2
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET TAHUN 2016
Meningkatnya Kemandirian Pemuda dalam Pembangunan Daerah
Persentase organisasi pemuda yang mandiri
Persentase
15
Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat Persentase kecamatan yang melaksanakan Olahraga Masyarakat secara rutin
NO 1
2
3
Meningkatnya Event Olahraga Masyarakat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
20 Persentase
Persentase
25
Page 16
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET TAHUN 2016
Meningkatnya Sarana Prasarana Pemuda
Persentase kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasarana Pemuda
Persentase
12
Meningkatnya Sarana Prasarana Olahraga
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana olahraga
Persentase
25
Persentase Sarana dan Prasarana Olahraga yang Terstandarisasi
Persentase
25
Angka
78
Nilai AKIP
Angka
70,5
Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemuda dan Olahraga
Angka
3
NO 4
5
6
7
Meningkatnya Pelayanan Publik dan profesionalitas pada sarana prasarana olahraga Meningkatnya Kinerja Aparatur dan EGoverment
Indeks Kepuasan Masyarakat
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG 78
80
75.5
70 60 50 40 30 20
15
20
25
25
25
12 3
10
0 presentase
2.2.1 Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur
Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007
tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 17
Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala Dinas Dispora/2014
Pemuda
dan
Olahraga
Bandung
Nomor :
050/Kep.966-
Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota
Bandung 2013-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung tahun 2016 adalah sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 18
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Utama Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2016 No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Penjelasan Formulasi Perhitungan
Alasan 1
Persentase mandiri
organisasi
pemuda
yang
Persentase
Berdasarkan Amanat UU 40/2009 kepemudaan
No. ttg
Organisasi Pemuda yang mandiri Organisasi Pemuda se-kota bandung
X 100%
Program/ Kegiatan Program Pengembangan Keserasian Kebijakan Pemuda
Ket. dan
Kriteria organisasi pemuda yang mandiri adalah dilihat dari sbb : 1. Kepengurusan 2. Aktifitas organisasi 3. Prestasi 1.
2
3
4
5
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat
Persentase melaksanakan secara rutin
kecamatan yang Olahraga Masyarakat
Persentase Kecamatan yang Sarana dan Prasana Pemuda
Persentase Kecamatan yang Sarana dan Prasana olahraga
memiliki
memiliki
Persentase
Persentase
Persentase
Persentase
Berdasarkan Amanat UU No. 3/2005 ttg Sistem Keolahragaan Nasional Berdasarkan Amanat UU No. 3/2005 ttg Sistem Keolahragaan Nasional
Berdasarkan Amanat UU 40/2009 kepemudaan
No. ttg
Berdasarkan Amanat UU No. 3/2005 ttg Sistem Keolahragaan Nasional
Jumlah peroleh medali X 100%
dan
Jumlah medali yang diperebutkan Jumlah kecamatan yang melaksanakan Olahraga Masyarakat secara rutin
X 100%
Jumlah kecamatan se-kota Bandung Jumlah kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasarana pemuda Jumlah kecamatan se-kota Bandung
Jumlah kecamatan memiliki Sarana Prasarana olahraga
dan
Kriteria olahraga masyarakat yang harus dilaksanakan secara rutin adalah sbb : 1. Kegiatan olahraga senam 2. Kegiatan olahraga sepeda
Kriteria sarana dan prasarana pemuda yang harus tersedia di kecamatan :
X 100%
yang dan
se-kota
Program Pembinaan Pemasyarakatan Olahraga
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana olahraga X 100%
Jumlah kecamatan Bandung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Program Pembinaan Pemasyarakatan Olahraga
1. Tersedianya ruang untuk berkomunikasi bagi pemuda di setiap kecamatan Kriteria sarana dan prasarana olahraga yang harus tersedia di kecamatan : 1. Lapangan Volly ball 2. Lapang tenis meja 3. Lapang bulu tangkis 4. Lapang basket 5. Sarana & Prasarana Kebugaran 6. Sarana dan prasarana olahraga tradisional
Page 19
3.1. AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah
bahwa
pembangunan
perubahan yang lebih baik.
diorientasikan
pada
pencapaian
menuju
Hal ini mengandaikan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip goodgovernance dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi
pemerintahan
telah
memenuhi tugas
dan
mandatnya
penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan masyarakat.
Sehingga, pengendalian dan
kegiatan menjadi
dalam
hasilnya oleh
pertanggungjawaban program/
bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan webmonev adalah bagian
kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian,
evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 20
Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan
laporan kinerja adalah pengukuran
kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja N o .
Interval Nilai Realisasi Kinerja
1
91≤
Sangat Tinggi
2
76≤90
Tinggi
3
66≤75
Sedang
4
51≤65
Rendah
≤50
5
Kode
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
SangatRendah
Skala Nilai Peringkat Kinerja SangatRendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 0
10
20
30
40
50
60
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
70
80
90
100
Page 21
3.2. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016 Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung pada tahun 2016 mempunyai 5 (lima) indikator kinerja utama dan setiap indikator kinerja utama tersebut telah ditetapkan target kinerjanya. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan menghitung persentase realisasi dibandingkan dengan target. Pada Tabel 3.2 disajikan capaian
kinerja DISPORA beserta persentase
pencapaiannya. Tabel 3.2 Tabel Pencapaian IKU DISPORA Tahun 2016
No
Indikator
d
Capaian 2015 s s
%
38.13
25
15
24
160
61
35
20
20
100
35
35
25
63
252
100
39.68
20
12
32
267
100
38.91
45
25
70
280
100
35.71
34
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 22
300
280
267
252
250 200
Realisasi (%) 160
Target Akhir (%)
150 100
100
50
61 38.13
35 35
100 39.68
100 38.91
100
35.71
Capaian s/d 2016 terhadap 2018 (%)
0 PRESENTASE Sumber: Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Dispora Kota Bandung Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan bahwa pengukuran kinerjan utama DISPORA dari 5 indikator kinerja utama yang dalam pencapaiannya melebihi target yang ditetapkan adalah sebanyak 5 indikator. Penjelasan terkait pencapaian masing-masing indikator kinerja utama DISPORA adalah sebagai berikut: 1. Indikator: Persentasi organisasi pemuda yang mandiri
Target kinerja tersebut di atas pada tahun 2016 adalah sebesar 15 % sudah tercapai dengan baik, dengan tingkat pencapaian target kinerja sebesar 24 persen atau persentase realisasi capaian sebesar 160 persen.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 23
2. Indikator: Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat.
Target kinerja dengan indikator persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat pada tahun 2016 sudah tercapai dengan baik, dengan tingkat pencapaian target kinerja sebesar
20
persen
atau
persentase
realisasi capaian
sebesar
100
persen. 3. Indikator:
Persentase
kecamatan
yang
melaksanakan
olahraga
masyarakat secara rutin. Capaian kinerja persentase
kecamatan
yang melaksanakan
olahraga
masyarakat secara rutin pada tahun 2016 sudah tercapai dengan baik, dengan
tingkat
pencapaian target
kinerja sebesar 63 persen
atau
persentase realisasi capaian sebesar 252 persen. 4. Indikator: Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda. Capaian kinerja persentase kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana pemuda pada tahun 2016
dapat dicapai melampau target
dengan tingkat pencapaian target kinerja sebesar 32 persen atau persentase realisasi capaian sebesar 267 persen. Hal
ini
disebabkan
diterapkannya Kebijakan akan ketersediaan sarana-prasarana
pemuda
dengan pola pendekatan wilayah Kecamatan serta dengan tersedianya sarana-prasarana
pemuda
dengan basis wilayah Kecamatan di Kota
Bandung, maka diharapkan akan tercipta suatu pembinaan yang bersifat kontinu dapat direalisasikan karena akan
lebih mendekatkan jarak
dengan warga masyarakat yang memiliki minat dan bakat sehingga dapat diarahkan untuk berprestasi di bidang pemuda dan olahraga.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 24
5. Indikator: Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana olahraga.
Capaian kinerja persentase
kecamatan yang memiliki sarana
prasarana olahraga pada tahun 2016
dan
dapat dicapai melampaui target
dengan tingkat pencapaian target kinerja sebesar 70 persen atau persentase realisasi capaian sebesar 280 persen. Hal
ini
disebabkan
diterapkannya Kebijakan akan ketersediaan sarana-prasarana Olahraga dengan pola pendekatan wilayah Kecamatan serta dengan tersedianya sarana-prasarana
olahraga
dengan basis wilayah Kecamatan di Kota
Bandung, maka diharapkan akan tercipta suatu pembinaan yang bersifat kontinu dapat direalisasikan karena akan
lebih mendekatkan jarak
dengan warga masyarakat yang memiliki minat dan bakat sehingga dapat diarahkan untuk berprestasi di bidang pemuda dan olahraga.. Sedangkan kriteria sarana dan prasarana olahraga yang harus dimiliki kecamatan yang dijadikan sebagai acuan pengukuran adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Lapangan Volly ball Lapang tenis meja Lapang bulu tangkis Lapang basket Sarana & Prasarana Kebugaran Sarana dan prasarana olahraga tradisional
Sementara
bila dilihat dalam kerangka
rencana dan realisasi sebagai
kinerja
untuk
triwulan, seluruh
perbandingan
antara
sasaran
adalah
berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 25
Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU DISPORA Tahun 2016 Per Triwulan No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Persentase Organisasi Pemuda yang mandiri
1
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat
2
Persentase kecamatan yang melaksanakan olahraga masyarakat secara rutin
3
4
5
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Olahraga
Satuan
persen
Target Tahunan
15
Triwulan
persen
25
12
80
Triwulan 2
17
15
88
Triwulan 3
20
20
100
Triwulan 4 Triwulan 1
25
24
96
5
0
0
10
10
15
15
100 100
20
20
100
44
0
0
49
0
0
58
9
16
63
0
0
25
25
100
26
27
104
30
31
103
32
32
100
Triwulan 1
50
30
60
Triwulan 2
55
Triwulan 3
60
65
108
Triwulan 4
70
70
100
Triwulan 4
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Triwulan 1 persen
12
Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
persen
25
Prosentase
15
Triwulan 3 20
Realisasi
Triwulan 1
Triwulan 2 persen
Target
58
105
3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 Evaluasi kinerja melalui analisa pencapaian indikator kinerja bertujuan mengetahui perbandingan antara target dan realisasi, serta kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pencapaian misi; dinilai dan dipelajari untuk perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk
rencana
maupun
realisasi. Analisis ini
menggambarkan tingkat
efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 26
maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandinganpembandingan antara : -
kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.
-
kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
-
kinerja suatu
instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di
bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2016, sebagaimana
telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pemuda dan
Olahraga Kota Bandung Tahun 2013-2018 yang telah di-Reviu, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut : 3.3.1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
Meningkatnya Kemandirian Pemuda dalam Pembangunan Daerah
Sasaran 1
a.
Realisasi Kinerja Tahun 2016 Tabel 3.4 Analisis Pencapaian Sasaran 1
Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Kemandirian Pemuda dalam Pembangunan Daerah Tahun 2016 No
1.
Indikator Kinerja Persentase Organisasi Pemuda yang mandiri
Existing Tahun 2015
25
Tahun 2016 Target
Realisasi
Persentase Capaian Kinerja
15
24
160
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Target Akhir RENSTRA 2018
61
Page 27
Prestasi pemuda adalah masa depan dan potret bangsa. Masa depan akan bisa diraih dengan tekun bekerja keras, kemandirian dan semangat menumbuh kembangkan potensi diri. Prestasi terdiri dari prestasi akademik dan non akademik. Prestasi akademik, sebagaimana yang kita semua tahu, adalah yang berhubungan dengan nilai sekolah atau kuliah. Sementara prestasi non akademik biasanya lebih pada pengembangan kepribadian dan potensi diri. Sebagai
lembaga
pemerintah
yang
bertanggungjawab
dalam
pengembangan pemuda, DISPORA memberikan pembinaan kepada semua pemuda
yang bertujuan meningkatkan serta pemberdayaan pemuda dalam
pembangunan daerah serta dilaksanakan kegiatan sesuai target yang telah ditetapkan dan peraturan perundangan yang berlaku. Jumlah pembinaan kepada organisasi pemuda pada tahun 2016 sebanyak 208 organisasi, sedangkan data organisasi pemuda yang ada di
Kota
Bandung Tahun 2013-2016 sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 3.5 Data Jumlah Organisasi Pemuda di Kota Bandung Tahun 2014 – 2016 No.
Uraian
Tahun 2014
2015
84
96
2.
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Organisasi Kepelajaran
445
445
3.
Organisasi Kemahasiswaan
176
176
4
Organisasi Komunitas lainnya
129
150
1.
100
Organisasi Komunitas Lainnya
176 176
100
Organisasi Kepelajaran
445 445
100 8496
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)
0
TAHUN 2016
129150
100
Organisasi Kemahasiswaan
2016
100
TAHUN 2015
200
300
400
500
TAHUN 2014
Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – Jawa Barat Tahun 2014 - 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 28
Keberhasilan kinerja suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat atau membandingkan dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu Dispora Kota Bandung mencoba membandingkan realisasi capaian target “Meningkatnya
Kemandirian
Pemuda
dalam
Pembangunan
dengan
Kabupaten/Kota se-Bandung Raya dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 3.6 Data Jumlah Organisasi Pemuda di Kota Bandung Tahun 2014 – 2016 No.
Kabupaten/Kota
Jumlah Organisasi Pemuda (Tahun) 2014
2015
2016 867
1.
Kota Bandung
80
834
2.
Kota Cimahi
29
29
29
3.
Kabupaten Bandung
47
47
47
4.
Kabupaten Bandung Barat
87
87
87
Tabel 3.7 JUMLAH ORGANISASI KEPEMUDAAN DAN SARANA DAN PRASARANA KEPEMUDAAN TAHUN 2014 – 2016
No
Kabupaten/Kota
Pemuda Pelopor
1
2
3
Kelompok Usaha Pemuda Produktif
Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan
Paskibraka
Organisasi Kepemudaan (OKP)
PPAN
Sarana dan Prasarana Kepemudaan
Jumlah
7
8
9
10
11
12
1
Kab. Bogor
1
7
-
9
-
-
-
17
2
Kab. Sukabumi
-
4
12
11
-
-
-
27
3
Kab. Cianjur
-
5
-
8
-
-
-
13
4
Kab. Bandung
-
10
4
12
20
1
-
47
5
Kab. Garut
-
10
4
9
-
2
-
25
6
Kab. Tasikmalaya
3
7
6
8
-
-
-
24
7
Kab. Ciamis
-
9
5
12
-
1
2
29
8
Kab. Kuningan
-
7
5
12
11
-
2
37
9
Kab. Cirebon
1
7
12
7
-
-
-
27
10
Kab. Majalengka
1
7
6
11
9
-
1
35
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 29
11
Kab. Sumedang
1
9
-
10
-
-
-
20
12
Kab. Indramayu
1
3
1
7
16
-
1
29
Kab. Subang
-
8
2
9
-
-
-
19
14
Kab. Purwakarta
1
8
12
11
-
1
-
33
15
Kab. Karawang
-
2
-
8
26
1
2
39
Kab. Bekasi
1
9
-
11
-
-
-
21
-
6
1
10
69
1
-
87
3
19
13
16 17
Kab Bandung Barat
18
Kota Bogor
-
4
-
11
-
1
19
Kota Sukabumi
2
4
2
7
-
-
20
Kota Bandung
-
129
2
12
705
3
8
847
21
Kota Cirebon
-
5
2
7
-
-
-
14
22
Kota Bekasi
3
4
-
9
29
2
-
47
Kota Depok
-
5
-
10
40
-
-
55
Kota Cimahi
-
7
-
10
3
3
6
29
25
Kota Tasikmalaya
-
8
2
8
-
1
-
19
26
Kota Banjar
-
5
2
9
-
-
-
16
23 24
-
15
Permasalahan : 1.
Belum adanya sistem pembinaan pemuda secara komprehensif yang
dapat
memberi
mengekspresikan
wadah
aspirasi
dan
bagi
para
partisipasi
pembangunan dalam upaya untuk
pemuda
untuk
didalam proses
menciptakan keunggulan
dan prestasi pemuda Kota Bandung; 2.
Organisasi pemuda yang mandiri menjadi salah satu tantangan yang harus
dijadikan fokus
bagi
agenda
pembangunan
diberbagai bidang. Hal ini karena tanpa upaya serius untuk menjawab persoalan
ini,
pencapaian
tujuan
dan
target
pembangunan bisa jadi akan terganggu atau menjadi lebih lambat karena ada kelompok yang lebih tidak punya akses dan manfaat terhadap pembangunan; Solusi : 1. Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung perlu membangun system pembinaan pemuda yang komprehensif, sinergi, kontinu dan
efektif dengan
berbagainpihak untuk memastikan upaya-
upaya pengurangan kesenjangan pemuda dalam pembangunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 30
2.
Pengembangan strategi-strategi yang tepat untuk
menjawab
persoalan kepemudaan dengan mengembangkan model dan mendokumentasikan best practices upaya-upaya mengurangai permasalahan pemuda di berbagai bidang
3.3.2 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2
Meningkatnya Prestasi Olahraga
Sasaran 2
Pelajar
a.
Realisasi Kinerja Tahun 2016 Meningkatnya prestasi olahraga pelajar, merupakan tuntutan sebagai hasil dari pembinaan yang berkesinambungan maka secara teknis Dinas Pemuda dan Olahraga harus berperan aktif didalam pembinaan setiap cabang olahraga sehingga akan meningkatkan
prestasi
insan
olahraga
untuk
menciptakan
keunggulan Kota Bandung didalam pembinaan olahraga. Tabel 3.8
Analisis Pencapaian Sasaran 2 Antara Target dan Realisasi M eningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar Tahun 2016 No
Indikator Kinerja
1.
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat
Existing Tahun 2012
35
Tahun 2016
Persentase Target Akhir Capaian Target Realisasi RENSTRA 2018 Kinerja
20
20
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
100
35
Page 31
Prestasi olahraga pelajar Kota Bandung selama kurun waktu 2013 hingga 2016 terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2016, perolehan medali Kota Bandung tercatat 67 Emas, 52 Perak dan 51 Perunggu naik dari angka pertama dari
tahun 2013. Prestasi olahraga pelajar menduduki peringkat seluruh kabupaten kota di Jawa Barat. Tingginya perolehan
medali ini didukung oleh Intensitas pembinaan lebih fokus dalam cabang olahraga yang berpeluang untuk mendulang medali emas relatif banyak, selain lebih memantapkan cabang unggulan utama yang dimiliki oleh Kota Bandung.
Tabel 3.9 Data Perolehan Medali Kota Bandung Dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah Jawa Barat Tahun 2015 – 2016 No.
Uraian
Tahun 2015
2016
1.
Medali Emas
66
67
2.
Medali Perak
49
52
3.
Medali Perunggu
36
51
67 68 70
52
60
51
51
50 40
38
30 20 10 0
2016
2015
Medali Emas 1 Medali Perak 2 Medali Perunggu 3 2015
2016
Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – Jawa Barat Tahun 2015 - 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 32
Keberhasilan kinerja suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat atau membandingkan dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu Dispora Kota Bandung mencoba membandingkan realisasi capaian target “Meningkatnya Prestasi olahraga pelajar” dengan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 33
5
TAE KWON-DO
10
6
KARATE
19
21
7
KEMPO
43
32
8
BULU TANGKIS
9
BOLA BASKET
10
5
8
5
8
1 1
2
7
4
1
3
2
1
10
5
29
1
3
12
GULAT
7
6
12
13
TENIS MEJA
27
2
1
14
TENIS LAPANG
15
BOLA VOLLY
1
16
SENAM
3
2
2
3 2
1
7
1
1
1
1
10
6
2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
7
4
7
5
14
4
7
1
2
3 10
9 4
12
2
16
10
7
14
9
22
1
1
97
2
69
6
1
6
2 1
1
8
7 1
1
8
1
14
1
10 4
5
41 54
125 93 23
5 4
58
74
1
7
2
5
99
111
3
1
6 1
27
51
4
19
2
3
6 3
1
2
5
5
8
3
12
2
2
2 4
26
2
5
5
25
2
1
1
11
24
3
2
6
6
23
3
2
CATUR ANGKAT BESI/BERAT
22
2
6 1
21
2
1 3
20
Jumlah Per Kabupaten/Kota
19
Kota Tasikmalaya
15
1
18
4
1 1
17
Kota Cimahi
SILAT
3
16
Kabupaten Bandung Barat
4
24
15
Kota Cirebon
13
1
5
14
Kota Bandung
TINJU
13
Kota Sukabumi
3
12
Kabupaten Subang
13
11
Kabupaten Kuningan
9
10
Kabupaten Bandung
PANAHAN
9
Kabupaten Cianjur
2
8
Kabupaten Garut
4
7
Kabupaten Bogor
4
6
Kabupaten Majalengka
ATLETIK
Kota Bogor
1
Kabupaten Karawang
5
Kabupaten Purwakarta
4
Kabupaten Indramayu
Kota Banjar
3
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Tasikmalaya
2
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Ciamis
1
Kota Bekasi
Kabupaten Bekasi
DATA SDM ATLET
Kabupaten Sukabumi
NO
Kota Depok
Tabel 3.10 KABUPATEN / KOTA PER CABANG OLAHRAGA DI JAWABARAT TAHUN 2016
DATA SDM ATLET
7
71 57
1
73
7 1
18 44
6
3
37
Page 34
17
BINARAGA
2
18
ANGGAR
19
DAYUNG
20
JUDO
21
HOKI
22
SEPEDA
23
GOLF
24
BILIAR
25
AEROSPORT
26
BOWLING
27
SEPATU RODA
28
SEPAK BOLA
29
MENEMBAK
30
BASSEBAL
31
SOFTBAL
32
FUTSAL
33
SEPAK TAKRAU
15
34
PANJAT TEBING
8
35
BALAP MOTOR
36
SQUASH
37
DRUM BAND
38
SPORT DANCE
39
BRIDGE
40
TARUNG DERAJAT
41
RENANG
1
42
WUSHU
10
9
12
2
1
1
1
3
5
1
1
5
12
1
1
2
9
9
2
7
5
5
9 2
5
3
4
22 2
6
9 1
1 2 8
6
2
5
3
3
2
2
1
2
1
5
1 1
69
62
12
5 8
1
17
9
48
46
2
5 1
43
61
10
2
16
13
2
98
96 6
26 37
37 1
28 165
156
2
57 67
3
2
9
132
126
0 1
9
2
1
25
5
3
2
4
3
2
100
56
36
3
181
81
2
1
3
1 1
1
6
11
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
16
8
62
59 1
2 3
1 2
49 20
13
8
13
35
5
18
1 2
2
5
2
3
55
11
1
3
3 1
5
3
31 92 25
Page 35
43
OLAHRAGA AIR Jumlah Per Cabang Olahraga
332
176
20
20
10
9
5
51
28
2
3
20
60
49
44 5
3
15
73
9
49
112
13
17
36
1176
129
20
51
48
-
Sumber : Bidang Olahrga Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat, 2014
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 36
Grafik 400 Jumlah Per Kabupaten/Kota 350
Kota Tasikmalaya
300
Kota Cimahi 181
250
Kabupaten Bandung Barat
165
Kota Cirebon 200 150
125 111 99
5 51
58
12 2 16
23 1
0
57
57 97 69
7
73
71
22
54 41
Kota Bandung
98
93 74
100 50
132
4
8 18 14
44 37 10 9
67
22 2 28 2
37
Kota Sukabumi
92
Kabupaten Subang
69
156
81
61 48
26 62 5 37 12 17 46 8
56
126 96 16 13
0
62 49
35 18 2 36 20 13
49
Kabupaten Kuningan
31 55 25 16 59 5 3 44 8
Kabupaten Bandung Kabupaten Cianjur
M
Kabupaten Bogor
M
M
Kabupaten Garut
Kabupaten Majalengka Kota Bogor Kabupaten Karawang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 37
Permasalahan : 1.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) keolahragaan dalam pembinaan prestasi cukup kritis, pendekatan ilmiah dalam pelatihan masih kurang diterapkan oleh pelatih cabang olahraga tertentu, sehingga parameter standar yang dibutuhkan untuk mengetahui taraf kualitas fisik, fisiologis dan psikologis atlet yang akan menunjang prestasi sulit diterapkan. Belum adanya sentra pembinaan bibit atlet berupa PPLP sangat menentukan regenerasi atlet berprestasi di kota Bandung, sehingga kesinambungan prestasi terbaik di Jawa Barat dapat terjaga.
2.
Sumber dana pembinaan olahraga prestasi, olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi masih dari pos dana hibah dimana peluncuran subsidi dana
pada
induk
organisasi olahraga yang dibutuhkan
untuk
mendukung pembinaan tersendat-sendat, sehingga secara nyata dan signifikan menghambat kesinambungan dan waktu aktif berlatih yang menjadi standar pembinaan untuk pencapaian prestasi. 3.
Kesejahteraan atlet dan pelatih sebagai subjek pembinaan sangat kritis dan patut diperhatikan kondisinya, terutama dalam karier pekerjaan dan pendidikan, serta kualitas hidupnya sebagai top atlet/pelatih yang telah dan/atau akan menjunjung prestasi dan prestise olahraga Jawa Barat di forum nasional dan internasional. Solusi :
1.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
2.
Meningkatkan kerjasama
dengan mitra
kerja pembinaan
organisasi
olahraga, yaitu olahraga prestasi oleh KONI dan 43 Cabang Olahraga di Kota
Bandung, olahraga pendidikan oleh Disdik dan Bapopsi dan
olahraga rekreasi oleh Formi. 3.
Pembinaan
prestasi
berdasarkan
skala
prioritas
cabang
olahraga
unggulan, baik yang bersifat individual maupun permainan berdasarkan program Kemenegpora dan Disorda Provinsi Jawa Barat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 38
4.
Pembinaan lebih fokus dalam cabang olahraga yang berpeluang untuk mendulang medali emas relatif banyak, selain lebih memantapkan cabang unggulan utama yang dimiliki oleh Kota Bandung.
3.3.3 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3
Sasaran 3
Meningkatnya Event Olahraga Masnyarakat
Keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat Kota Bandung yang Sehat dapat dicapai salah satunya dengan semakin meningkatnya event olahraga masyarakat yang dilaksanakan secara rutin di
Tk.
Kecamatan di
Kota
Bandung. Adapun kriteria pelaksanaan olahraga masyarakat secara rutin adalah ditargetkan setiap kecamatan di Kota
Bandung dapat melaksanakan
kegiatan olahraga : a) b)
Kegiatan olahraga senam dilakukan satu (1) minggu sekali Kegiatan Jumat bersepeda
Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Event Olahraga Masyarakat Tahun 2016 No
Indikator Kinerja
Existing Tahun 2015
1.
Persentase Kecamatan yang melaksanakan olahraga masyarakat secara rutin.
34
Tahun 2016
Persentase Capaian Target Akhir Target Realisasi Kinerja RENSTRA 2018 25
63
252
100
Jumlah pembinaan kepada masyarakat pada tahun 2016 dilaksanakan terhadap 30
kecamatan dengan pencapaian sebesar 63 persen yaitu 11
kecamatan dari 30
kecamatan yang ada di Kota
Bandung. Pelaksanaan
pembinaan olahraga masayarakat yang dilaksanakan Dispora pada tahun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 39
2016 diperoleh 11 kecamatan yang telah melaksanakan kegiatan olahraga masayarakat secara rutin disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.12 Data Kecamatan Yang Melaksanakan Olahraga Masyarakat Secara Rutin Tahun 2016 No.
Kecamatan
Senam
Jumat Bersepeda
Olahraga Tradisional
1.
Cibiru
√
√
√
2.
Ujungberung
√
√
√
3.
Regol
√
√
√
4.
Lengkong
√
√
-
5.
Bandung Kidul
√
√
√
6.
Buah Batu
√
√
√
7.
Cicendo
√
√
-
8.
Andir
√
√
-
9.
Panyileukan
√
√
√
10.
Gedebage
√
√
√
11.
Babakan Ciparay
√
√
√
Permasalahan : 1. Koordinasi program-program bagi peningkatan event olahraga masayarakat yang dilaksanakan secara rutin di tk. Kecamatan masih perlu ditingkatkan efektivitasnya, termasuk untuk penyediaan pelatih dan perbaikan serta penyediaan sarana dan prasarana olahraga ditingkat kecamatan.
Solusi : 1. Intensitas pembinaan lebih fokus dalam olahraga masyarakat di tingkat kecamatan yang dapat lebih meningkatkan dan memasyarakatkan olahraga sehingga Bandung Sehat dapat terwujud.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 40
Tabel 3.13 Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – Jawa Barat Tahun 2013 - 2016
No.
Nama Kabupaten / Kota
Jumlah Olahraga Tradisional
Jumlah Olahraga Masyarakat / Rekreasi
Jumlah Olahraga Kekhususan
1
Kabupaten Sukabumi
2
3
1
2
Kabupaten Bekasi
2
2
1
3
Kabupaten Ciamis
1
2
1
4
Kabupaten Tasikmalaya
1
2
1
5
Kota Banjar
1
3
1
6
Kota Depok
1
2
1
7
Kota Bekasi
1
3
1
8
Kabupaten Cirebon
2
3
1
9
Kabupaten Sumedang
2
2
1
10
Kabupaten Indramayu
1
2
2
11
Kabupaten Purwakarta
3
2
1
12
Kabupaten Karawang
2
3
2
13
Kota Bogor
1
2
2
14
Kabupaten Majalengka
3
2
2
15
Kabupaten Bogor
3
7
4
16
Kabupaten Garut
3
1
2
17
Kabupaten Cianjur
3
2
1
18
Kabupaten Bandung
2
3
1
19
Kabupaten Kuningan
3
1
1
20
Kabupaten Subang
3
2
2
21
Kota Sukabumi
3
9
2
22
Kota Bandung
5
22
5
23
2
2
3
24
Kota Cirebon Kabupaten Bandung Barat
2
2
2
25
Kota Cimahi
2
7
2
26
Kota Tasikmalaya
2
3
2
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 41
3.3.4 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4
Sasaran 4
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pemuda
Kebutuhan akan sarana dan prasarana pemuda dan olahraga di Kota Bandung dalam rangka menjadikan Bandung sebagai Juara menjadi penting, karena pembinaan kegiatan pemuda dan olahraga akan menjadi lebih baik dan holistik, mengingat bahwa untuk sebuah pembinaan yang memiliki target juara membutuhkan konsentrasi yang bersifat kontinu, terukur, dan terarah. Dengan tersedianya sarana-prasarana
pemuda dan olahraga dengan basis
wilayah Kecamatan di Kota Bandung, maka diharapkan akan tercipta suatu pembinaan yang bersifat kontinu dapat direalisasikan karena akan lebih mendekatkan jarak dengan warga masyarakat yang memiliki minat dan bakat sehingga dapat diarahkan untuk berprestasi di bidang pemuda dan olahraga. Namun disisi lain, pengelolaan sarana - prasarana pemuda dan olahraga di Kota
Bandung
masih
belum
dikategorikan
sebagai
professional, karena masih menjadikan sarana
pengelolaan
yang
tersebut sebagai sumber
penggalian pendapatan asli daerah dan belum berorientasi kepada pelayanan sehingga ketersediaan sarana-prasarana yang ada belum optimal, baik dari sisi pemeliharaan, pelayanan, maupun pendapatan. Kebijakan akan ketersediaan sarana-prasarana pemuda dan olahraga dengan pola pendekatan
wilayah Kecamatan akan memberikan dampak
langsung terhadap lingkungan hidup. Dampak langsung terhadap lingkungan hidup tersebut dapat diprediksi dengan akan terjadi perubahan ekosistem suatu area, terkonsentrasinya kegiatan manusia didalam satu area yang mengakibatkan adanya peningkatan aktivitas kehidupan social-budaya dan akan mengundang para pelaku ekonomi ke area tersebut.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 42
Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pemuda Tahun 2016 Existing Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
1.
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda
20
Tahun 2016
Persentase Capaian Target Akhir Target Realisasi Kinerja RENSTRA 2018 12
32
267
100
Target Kinerja kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana pemuda merupakan target kinerja baru hasil reviu dengan Kemenpanrb sehingga pada tahun 2015 ditargetkan 1 0 % kecamatan di Kota Bandung memiliki sarana dan prasana pemuda, pada tahun 2016 capaian kinerja dapat dilampaui melebihi target
yang
ditentukan
yaitu
12%,
hal
ini disebabkan
pembangunan
infrasruktur yang didalamnya termasuk pemabangunan sarana kepemudaan menjadi prioritas kegiatan Pemerintah Kota Bandung . Tabel 3.15 Data Kecamatan Yang Memiliki Sarana dan Prasarana Pemuda Tahun 2016 No.
Kecamatan
Sarana dan Prasarana Pemuda
Jumlah
1.
Sumur Bandung
Gelanggang Generasi Muda
1
2
Lengkong
Gelanggang Taruna Karees
1
3
Sarijadi
Gelanggang Taruna Bojonegara
1
4 5 6 7. 8.
Permasalahan : 1.
Pemanfaatan sarana dan prasarana Pemuda di tk. Kecamatan yang sudah tersedia masih perlu ditingkatkan pemanfaatannya sehingga dapat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 43
menjadi tempat
bagi pemuda dalam mengorganisasikan dirinya secara
bebas, merdeka dan demokratis sekaligus sebagai tempat bagi pemuda untuk pendewasaan diri agar kelak dapat menjadi pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, patriotis, demokratis, mandiri dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat. 2.
Kurangnya lahan yang dapat dijadikan sarana dan prasarana pemuda ditingkat kecamatan.
Solusi : 1.
Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pemuda di tingkat kecamatan dengan pengembangan koordinasi kepada dinas instansi lain yang berkaitan.
3.3.5 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5
Sasaran 5
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Olahraga
Tabel 3.16 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Sarana dan Prasarana Olahraga Tahun 2016 No
Indikator Kinerja
1.
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana olahraga Persentase Sarana dan Prasarana Olahraga yang Terstandarisasi
2.
Existing Tahun 2015
Tahun 2016
Persentase Capaian Target Akhir Target Realisasi Kinerja RENSTRA 2018
45
25
70
280
100
-
25
45
180
45
Kebutuhan akan sarana dan prasarana olahraga di Kota Bandung dalam rangka
menjadikan Bandung sebagai Juara menjadi penting, karena
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 44
pembinaan kegiatan olahraga akan menjadi lebih baik dan holistik, mengingat bahwa untuk sebuah pembinaan yang memiliki target juara membutuhkan konsentrasi yang bersifat kontinu, terukur, dan terarah. Dengan tersedianya sarana-prasarana olahraga dengan basis wilayah Kecamatan di Kota Bandung, maka diharapkan akan tercipta suatu pembinaan yang bersifat kontinu dapat direalisasikan karena akan lebih mendekatkan jarak dengan warga masyarakat yang memiliki minat dan bakat sehingga dapat diarahkan untuk berprestasi di bidang pemuda dan olahraga. Namun disisi lain, pengelolaan sarana prasarana
olahraga di Kota Bandung masih belum dikategorikan sebagai
pengelolaan yang professional, karena masih menjadikan sarana tersebut sebagai sumber penggalian pendapatan asli daerah dan belum berorientasi kepada pelayanan sehingga ketersediaan sarana-prasarana yang ada optimal, baik dari sisi
belum
pemeliharaan, pelayanan, maupun pendapatan.
Kebijakan akan ketersediaan sarana-prasarana olahraga dengan pola pendekatan wilayah Kecamatan akan memberikan dampak langsung terhadap lingkungan hidup.
Dampak langsung terhadap lingkungan hidup tersebut
dapat diprediksi dengan akan terjadi perubahan ekosistem suatu
area,
terkonsentrasinya kegiatan manusia didalam satu area yang mengakibatkan adanya peningkatan aktivitas kehidupan social-budaya dan akan mengundang para pelaku ekonomi ke area tersebut. Dari table 3.16 terlihat bahwa sarana dan prasarana olahraga dengan kriteria kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana : lapang volley ball, lapang tenis meja, lapang basket, lapang kebugaran dan lapang futsal yang dimiliki di tingkat kecamatan baru 45 % dari 30 kecamatan di Kota Bandung. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga di tingkat kecamatan telah dilaksanakan sejak tahun 2011 akan tetapi dikarena belum dibuatnya kriteria sarana dan prasarana olahraga yang harus ada di tingkat kecamatan menyebabkan pembangunan sarana dan prasarana yang tidak
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 45
Tabel 3.17 Data Kecamatan Yang Memiliki Sarana dan Prasarana Olahraga Tahun 2016 Sarana dan Prasarana Olahraga No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kecamatan
Kecamatan Sukasari Kecamatan Sukajadi Kecamatan Cicendo Kecamatan Andir Kecamatan Cidadap Kecamatan Coblong Kecamatan Bandung Wetan Kecamatan Sumur Bandung Kecamatan Cibeunying Kaler Kecamatan Cibeunying Kidul Kecamatan Astanaanyar Kecamatan Bojongloa Kaler Kecamatan Babakan Ciparay Kecamatan Bojongloa Kidul
Lap. Volly
Lap. Basket
Lap. Futsal
√ √ √ √ √ √ √
√
√
Lap. Tenis Meja √ √ √ √ √ √ √
Lapang Olahraga Kebugaran √ √ √ √ √
√ √
√
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
Kecamatan Bandung Kulon Kecamatan Regol Kecamatan Lengkong Kecamatan Batununggal Kecamatan Kiaracondong Kecamatan Arcamanik Kecamatan Cibiru Kecamatan Antapani Kecamatan Ujung Berung Kecamatan Rancasari Kecamatan Buahbatu Kecamatan Bandung Kidul Kecamatan Pantileukan Kecamatan Gedebage Kecamatan Mandalajati Kecamatan Cinambo
√ √ √ √ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √
Page 46
Tabel 3.18 Data Sarana dan Prasarana Olahraga Yang Terstandarisasi Tahun 2016 No.
1. 2. 3.
Kriteria GOR/SOR
Belum memenuhi Standar
Sudah Sesuai Standar
Sumur Bandung Lengkong Sarijadi
Tabel 3.19 Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – Jawa Barat Tahun 2013 - 2016
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Kabupaten / Kota
Kabupaten Sukabumi Kabupaten Bekasi Kabupaten Ciamis Kabupaten Tasikmalaya Kota Banjar Kota Depok Kota Bekasi Kabupaten Cirebon Kabupaten Sumedang Kabupaten Indramayu Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang Kota Bogor Kabupaten Majalengka Kabupaten Bogor Kabupaten Garut Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Kuningan
Jumlah Gedung Olahraga
Jumlah Stadion
Jumlah Lapangan
26 13 8
1 2 2
47 19 2
1
1
0
7 6 4 5
2 7 1 1
12 16 4 10
2
2
2
4
3
5
3
1
2
5 12
1 1
5 12
30 10 3 8 44 6
1 3 1 1 4 1
34 2 4 7 450 4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Keterangan
Gedung Olahraga Rusak Berat
Page 47
20 21 22 23 24 25 26
Kabupaten Subang Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kabupaten Bandung Barat Kota Cimahi Kota Tasikmalaya
6 2 9 24
2 1 4 8
4 7 254 16
2 11 44
1 4 1
3 10 73
3.3.6 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6
Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat
Sasaran 6
Selanjutnya
pencapaian
sasaran 6 Meningkatnya Pelayanan Publik
profesionalitas pemeliharaan pada sarana
dan prasarana olahraga
dan satu
indikator,dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.20 Analisis Pencapaian Sasaran
Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat No No
Indikator Kinerja Indikator Kinerja
1.
Indeks Kepuasan Masyarakat
Persentase Tahun 2016 Existing Target Akhir Capaian Tahun 2015 Target Realisasi RENSTRA 2018 Kinerja 75,65
78
77,64
99,5
Berdasarkan tabel di atas target penilaian IKM yang direncanakan dengan skor 78,
dari 75 responden yang disebar dengan 9 (Sembilan) indikator menurut
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tshun 2014, yaitu persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya/tariff, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana perilaku pelaksana, maklumat pelayanan, penanganan pengaduan, saran dan masukan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 48
Sasaran survey adalah 27 Standar Operasional Pelayanan urusan kepemudaan, keolahragaan
dan
sarana
prasara
olahraga
dan
pemuda
hasilnya
mendapatkan skor IKM 77,64 maka mutu kinerja pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga secara menyeluruh mendapatkan kategori BAIK, meskipun capaian kinerja tidak memenuhi yang ditargetkan menunjukkan 99,5
persen
berarti
sudah mendekati rencana yang ditetapkan. 3.3.7 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7
Meningkatnya Aparatur dan e-Goverment
Sasaran 7
Tabel 3.21 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Aparatur dan e-Government Tahun 2016 Persentase Tahun 2016 Existing Target Akhir Capaian Tahun 2015 Target Realisasi RENSTRA 2018 Kinerja
No
Indikator Kinerja
1. 2
Nilai AKIP Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemuda dan Olahraga
65,1
70.5
70,5
5
3
2
100
67
3.3.7.1. Indikator Nilai Evaluasi AKIP Hasil evaluasi
AKIP
yang disajikan adalah hasil evaluasi tahun 2016
karena untuk evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2017 biasanya Dinas Pemuda dan Olahraga mendapatkan hasil penilaian dari Inspektorat pada Triwulan 3 Tahun 2016. Indikator kinerja Nilai Evaluasi AKIP Tahun 2015 sesuai dengan yang diharapkan, walaupun belum mencapai kategori Baik, tahun 2016 baru termasuk dalam
kategori Cukup
Baik
nilai 70,5
yang diperoleh dari 4 komponen besar
manajemen kinerja meliputi Perencanaan Kinerja nilai 24,41; Pengukuran nilai 16,37;
Pelaporan Kinerja nilai 13,82;
dan
9,69
untuk
Kinerja
nilai Pencapaian
Sasaran/Kinerja Organisasi.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 49
Komponen Perencanaan Kinerja AKIP skor tertinggi 35%. Hasil evaluasi Tim Penilaian AKIP Inspektorat Dinas Pemuda dan Olahraga mendapat nilai 24,41 menurut Tim Penilai AKIP ada beberapa indikator yang dianggap belum memenuhi ketentuan, diantaranya adalah penyajian target tahunan dalam RENSTRA
Revisi belum memuat keseluruhan substansi
komponen target
tahunan secara lengkap. Komponen Pengukuran Kinerja nilai yang diperoleh sebesar 16,37 nilai yang paling ideal 22,5%. Permasalahannya adalah indikator kinerja dan target kinerja jangka pendek, serta Perjanjian Kinerja belum menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU), padahal IKU Dispora sudah dibuat dan ditandangani Walikota Bandung, hanya karena tidak dilampirkan dalam Buku LAKIP dianggap belum menyusunnya. Mekanisme penyusunan pengumpulan data kinerja harus dibuat SOP nya, dan reviu IKU belum pernah dilakukan, serta dilakukan pemantauan secara berkala. Komponen
Pelaporan
Kinerja
nilainya
sebesar
13,82; jika ingin
mendapatkan nilai yang tinggi maka indikator ini harus berada di posisi 20%. Nilai tahun 2016 sebesar 9,69. Temuan Tim Penilai AKIP permasalahannya adalah bahwa LKIP Dispora,
antara
target capaian kinerja dengan
Sasaran/Kinerja Organisasi belum sesuai/ada
beberapa sasaran/kinerja
organisasi yang tidak mempunyai target kinerja. 3.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN Selama Tahun 2016 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung
total nilai sebesar Rp.
139.067.826.261,- realisasi anggaran
mencapai Rp. 115.035.498.537,- atau serapan dana APBD mencapai 82,72%, dengan demikian SiLPA (Sisa Lebih Pendapatan dan Anggaran) Dinas Pemuda dan
Olahraga
Tahun
2016
sebesar
Rp.
24.032.327.724,-.
Rendahnya
penyerapan anggaran tersebut dikarenakan:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 50
1. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga untuk wilayah kecamatan teranggarkan pada anggaran perubahan, sehingga tidak cukup waktu untuk pelaksanaannya. 2. Dalam proses lelang pelaksanan pembangunan sarana
dan prasarana
Kepemudaan Gelangggang Generasi Muda (GGM) Bandung pada tahun
2016
mengalami gagal lelang, dikarenakan tidak ada peminat yang mengikuti proses lelang. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
Renstra
Bandung Setelah Reviu pada tahun
2016 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Berdasarkan Misi RENSTRA Tahun 2016 No. 1
2
3
4
Misi Meningkatkan Prestasi Pemuda
Meningkatkan Prestasi dan Pemasyarakatan Olahraga
Meningkatkan Pelayanan Publik dan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga Meningkatkan Kinerja Aparatur dan pengembangan e goverment Jumlah :
Pagu Anggaran (Rp.)
Realisasi Anggaran (Rp.)
Persen
2.117.500.000,-
1.790.650.220,-
84,56%
13.327.300.000,6.509.100.000,2.773.600.000,-
10.440.432.063,4.601.257.449,1.346.560.050,-
78,34% 70,69% 48,55%
547.979.000,-
343.560.600,-
62,70%
24.555.379.362,-
22.006.275.002
89,62%
62.916.585.500,-
57.786.003.588,-
91,85%
6.576.795.000,-
711.781.725,-
10,82%
19.743.587.399,-
16.008.977.840,-
139.067.826.261,-
115.035.498.537,-
81% 82,72%
Dari tabel diatas diketahui realisasi anggaran Tahun 2016 sebesar 82,72 persen, sisa anggaran mencapai 17,28 persen, pemanfaatan anggaran kurang efisien karena pencapaian misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 51
dengan 8 target kinerja, tercapai diatas 100% dengan kategori Memuaskan. Selanjutnya
persen 3 indikator kinerja
untuk
mengetahui
efektifitas
anggaran terhadap capaian Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, dilihat dari capaian kinerja misi RENSTRA dan anggaran yang digunakan sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Misi Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2016 No.
I.
Kategori
Misi 1 1 2 3 4 5 6
Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Agak Kurang
1 2 3 4 5 6 III. 1 2 3 4 III. 1 2 3 4
Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Agak Kurang
II.
Kurang Misi 2
Kurang Misi 3 Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik
Misi 4 Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik
Jumlah Indikator 1 2 1 2 2 3 2 1
Presentase Capaian Kinerja 170 % 100 % 100 % -
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Anggaran Realisasi (Rp.) Persen 3.617.719.840,-
25.778.763.270,-
89,66%
97,40%
11,41% 10.504.404.670,-
1.145.155.500,-
99,37%
Page 52
3.4.1 Program Kegiatan Penunjang Pencapaian Pernyataan Kinerja Keberhasilan pencapaian Pernyataan Kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota
Bandung Tahun 2016 didukung dengan program/kegiatan
sebagai
berikut: REALISASI No.
1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
URAIAN
ANGGARAN
TOTAL
%
SISA ANGGARAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Program peningkatan peran serta kepemudaan Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
12.537.637.399,-
9.523.941.747,-
75,96
3.013.695.652,-
4.074.600.000,-
3.765.207.893,-
92,41
309.392.107,-
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
300.725.000,-
213.263.800,-
70,92
87.461.200,-
898.025.000,-
728.075.000,-
81,08
169.950.000,-
91,92
154.110.600,-
84,56
326.849.780,-
78,34
2.886.867.937,-
1.907.600.000,-
2.117.500.000,-
13.327.300.000,-
1.753.489.400,-
1,790.650.220,-
10.440.432.063,-
6.509.100.000,-
4.601.257.449,-
70,69
1.907.842.551,-
2.773.600.000,-
1.346.560.050,-
48,55
1.427.039.950,-
547.979.000,-
343.560.600,-
62,70
204.418.400,-
24.555.379.362,-
22.006.275.002,-
89,62
2.549.104.360,-
62.916.585.500,-
57.786.003.588,-
91,85
5.130.581.912,-
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 53
13.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
25.000.000,-
14.
Peningkatan sarana dan Prasarana Kepemudaan
6.576.795.000,-
25.000.000,-
100
711.781.725,-
10,82
5.865.013.275,-
82,72
24.032.327.724,-
139,067,826,261,- 115.035.498.537,-
JUMLAH
0
Prestasi dan Penghargaan Dinas Pemuda dan olahraga Kota Bandung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dilakukan dan
potensi
Bandung
secara optimal dengan mengerahkan
yang dimiliki, sehingga
telah
memperoleh
sumber daya
Dinas Pemuda dan olahraga Kota
penghargaan
yang
diberikan
oleh
pimpinan maupun stakeholder atas prestasi yang dicapai, prestasi dan penghargaan selama kurun waktu 1 (satu) tahun tersebut, sebagai berikut: 1.
Prestasi Tingkat Internasional
No.
2.
Penghargaan
Tahun
Penghargaan
Tahun
Prestasi Tingkat Nasional
No. 3.
Prestasi
Prestasi
Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat
No. 1 2 3 4
Prestasi POPDA HAORNAS PASANGGIRI PENCAK SILAT PORPEMDA
Penghargaan
Tahun
JUARA UMUM JUARA UMUM JUARA UMUM JUARA UMUM
2016 2016 2016 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 54
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pemuda
dan
Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2016 ini merupakan pertanggung jawaban
tertulis
atas
penyelenggaraan
pemerintah
yang
baik
(Good
Governance) Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2015. Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2016 ini dapat
menggambarkan kinerja Dinas Pemuda dan
Olahraga
(DISPORA) Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Dalam
tahun 2016 Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota
Bandung menetapkan sebanyak 7 (tujuh) sasaran dengan 9 (sembilan) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 55
1 Tercapai Melebihi Target
5 indikator kinerja
2 Tercapai Sesuai Target
2 indikator kinerja
3 Tidak Tercapai
2 indikator kinerja
Adapun pengukuran dari indikator dalam mencapai target kinerja dilakukan secara terukur dan terencana sesuai dengan data yang dimiliki sehingga menunjang validitas data dalam mencapai target dan sasaran sehingga pencapaian target dapat dipertanggungjawabkan. Secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran > 85 – 100 yang termasuk
dalam
Interpretasi
memuaskan Dalam
Tahun
Anggaran
2016 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai
dianggarkan
melalui
Anggaran Pendapatan
dan
Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2016 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 139.067.826.261,-. dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 115.035.498.537,- secara efektif telah
mewujudkan
capaian
kinerja
untuk menunjang pencapaian Misi dan Visi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung. Berdasarkan pagu indikatif Renstra jumah anggaran tersebut maka realisasi anggaran yang telah digunakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) dari anggaran bahwa
Kota
indikatif yang direncanakan,
perencanaan
Dinas Pemuda dan
Bandung adalah 82,72 % hal
tersebut
menunjukan
Olahraga (DISPORA)
Kota
Bandung cukup optimal ,efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja yang mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang diharapkan menjadi tolak ukur agar dapat lebih meningkatkan prestasi di masa-masa akan datang dan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang telah membantu penyelesaian LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2016
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 56
maka dapat diselesaikan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak baik sebagai mengambil
stakeholders
ataupun
pihak
bagian dengan berpartisipasi aktif untuk
lain
yang
telah
membangun Kota
Bandung kami.
Bandung,
Februari 2017
KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG
H. DODI RIDWANSYAH, S.Sos.,M.Si. Pembina TK.I NIP. 19641006 198503 1007
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016
Page 57