Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya maka Laporan Kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2014 dapat diselesaikan. Penyusunannya didasarkan kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerintah. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Substansi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) DISPORA Kota Bandung Tahun 2014 dan maksud tujuan disusunnya LKIP adalah : 1. Sebagai media hubungan kerja organisasi yang berisi informasi dan data yang telah diolah; 2. Wujud tertulis pertanggungjawaban suatu organisasi instansi kepada pemberi wewenang dan mandat; 3. Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan program kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi instansi pemerintah; dan 4. Media informasi tentang sejauhmana penentuan prinsip-prinsip good gevermance termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang bersangkuan.
DISPORA Kota Bandung Pada akhirnya, tidak semua yang kita rencanakan berjalan sesuai dengan harapan, namun demikian dengan adanya LKIP ini kami harapkan dapat memperoleh umpan balik untuk peningkatan kinerja khususnya pada Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dan melalui penerapan perbaikan fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengukuran, data, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, pelaporan dan pencapaian
kinerja,
sehingga
dapat
meningkatkan
keberhasilan
dan
meminimalisir kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi pemerintah yang akuntabel dan yang lebih penting adalah meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Harapan kami Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2014 dapat memberikan penjelasan
yang sejelas-jelasnya dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Bandung,
Februari 2015
KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG
Dr. Ir. H. AJIE GIYATMIKO. S, M.Si Pembina TK.I NIP. 19620603 199603 1 001
| Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
Halaman Kata Pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1
1.2. Maksud dan tujuan
3
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
5
1.4. Isu Strategis
6
1.5 Pengembangan Sistem Informasi
7
Manajemen Pelayanan Publik, Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga 1.6 Landasan Hukum
7
1.7 Sistematika Penulisan
7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
7
2.1 Perencanaan Strategis Dispora
10
2.1 .1 Visi
11
2.1.2 Misi
12
2.1.3 Tujuan dan Sasaran jangka
13
Menengah 2.2 perjanjian kinerja 2014
16
2.2.1 Indikator Kinerja Utama
18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
22
3.1. Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemuda dan
22
Olahraga
3.2. Capaian indikator kinerja utama 2014
24
3.3 Analisis Capaian Kinerja Thn. 2014
29
3.3.1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
30
3.3.2 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2 | Laporan Kinerja Tahun 2014
33
DISPORA Kota Bandung 3.3.3 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3
43
3.3.4 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4
44
3.3.5 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5
46
3.3.6 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6
48
3.3.7 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7
49
3.3.7.1. Indikator Nilai Evaluasi AKIP
50
3.4
Akuntabilitas Keuangan
51
3.4.1
Program Kegiatan Penunjang
53
Pencapaian Pernyataan Kinerja BAB III Penutup
| Laporan Kinerja Tahun 2014
55
DISPORA Kota Bandung
1.1
Latar Belakang
Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras
dengan
tujuan
perbaikan
pelayanan
publik
sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Oleh karenanya, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat,
termasuk
dalam
pengembangan
akuntabilitas
melalui
penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah. Penyusunan
Laporan
Kinerja
Instansi
merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor tentang
Pelaporan
Keuangan
dan
Kinerja
Pemerintah 8
Tahun
Instansi
(LKIP) 2006
Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan LKIP dilakukan dengan mendasarkan Pendayagunaan tahun 2014
pada
Peraturan
Menteri
Negara
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
1 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas
Pemuda dan Olahraga Kota Bandung. Proses penyusunan LKIP dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran oleh Dinas Pemuda dan Olahraga untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah Dinas Pemuda dan Olahraga. LKIP menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban
kinerja
suatu
instansi
dalam
mencapai
tujuan/sasaran
strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan. Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, LKIP tingkat pemerintah derah disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
selambat-lambatnya tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Dinas Pemuda dan Olahraga
Kota Bandung
dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 pasal 17C mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan target kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga tahun 2014 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan 2 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2014, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga pada tahun mendatang. Pelaporan
kinerja
juga
dimaksudkan
sebagai
media
untuk
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung dalam satu tahun anggaran 2014 kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Target kinerja yang harus dicapai Dinas Pemuda dan Olahraga tahun 2014, merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2014–2018 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014. Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpanbalik bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dalam
rangka
meningkatkan
kinerja
instansi
pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LKIP didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada masing-masing unit satuan kerja yang ada di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi Dinas Pemuda dan Olahraga. Laporan kinerja juga merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi
yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja dipergunakan sebagai : 3 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung 1.
Sarana/instrumen penting untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat;
2.
Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat asas (konsisten);
3.
Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis
dengan
sasaran
kinerja
yang
terukur
secara
berkelanjutan; 4.
Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan
dari
setiap
pimpinan
instansi/unit
kerja
dalam
menjalankan misi, tugas/jabatan, sehingga dapat dijadikan faktor utama
dalam
evaluasi
kebijakan,
program
kerja,
struktur
organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/unit kerja; dan 5.
Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organisasi,
kebijakan
publik,
ketatalaksanaan,
mekanisme
pelaporan, metode kerja, dan prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan. Tujuan
penyusunan
LKIP
adalah
untuk
menilai
dan
mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Dinas Pemuda dan Olahraga. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan dari LKIP ini dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga. 4 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung 1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 pasal 17C Dinas
Pemuda
dan
Olahraga
Kota
Bandung
mempunyai
tugas
melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis bidang Pemuda dan Olahraga; 2. Penyelenggaraan sebagaian urusan pemerintahan pelayanan umum di bidang pemuda dan olahraga;
daerah
dan
3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang pemuda dan olahraga yang meliputi kepemudaan, keolahragaan serta sarana dan prasarana; 4. Pelaksanaan teknis administratif Dinas; dan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung adalah sebagai berikut : 1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat, membawahkan:
3.
4.
5.
a.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b.
Sub Bagian Keuangan dan Program
Bidang Kepemudaan, membawahkan: a.
Seksi Bina Prestasi dan Pemberdayaan Pemuda;
b.
Seksi Bina Organisasi Kepemudaan dan Kemitraan.
Bidang Keolahragaan, membawahkan: a.
Seksi Bina Olahraga Masyarakat;
b.
Seksi Bina Profesi, Organisasi dan Kemitraan.
Bidang Sarana dan Prasarana, membawahkan:
5 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung a.
Seksi Sarana dan Prasarana Kepemudaan;
b.
Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga.
6.
Unit Pelaksana Teknis Dinas;
7.
Kelompok Jabatan Fungsional
1.4. Isu Strategis Isu Strategis yang dihadapi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2014 adalah : 1. Peningkatan Prestasi, daya saing dan kemandirian pemuda, baik
individu, kelompok, komunitas maupun organisasi kepemudaan dalam pembangunan di bidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan, melalui pembinaan dan peningkatan kompetensi, keterampilan serta memberikan aksesibilitas untuk pengembangan kemandirian. 2. Peningkatan
prestasi dan ditingkat pelajar dan memasyarakatkan olahraga di Kota Bandung; dengan kegiatan strategis menyelenggarakan dan mengikutsertakan kompetisi olahraga secara teratur, berjenjang dan berkesinambungan bagi para pelajar
6 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung serta menyelenggarakan even mengolahragakan masyarakat.
untuk
memasyarakatkan
dan
3. Penyediaan
infrastruktur kepemudaan yang representatif sebagai sarana dan prasarana untuk melaksanakan interaksi, pengembangan diri, peningkatan kompetensi, keterampilan dan laboratorium kreatif di bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya; dan
4. Penyediaan
d a n O p t i m a l i s a s i infrastruktur keolahragaan yang terstandarisasi secara bertahap dan berkelanjutan di Kota Bandung
1.5 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Publik, Pemuda dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Inovasi menjadi kunci dalam reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja pelayanan publik. Karenanya, berbagai inovasi juga telah dikembangkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah membangun system informasi manajemen pemuda dan olahraga serta pengelolaan sarana prasarana olahraga dan kepemudaan. 1.6 Landasan Hukum
LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : 1.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung 6.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk TeknisPerjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
7.
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 20014-2018.
1.7 Sistematika Penulisan Penulisan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun 2014 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi BAB II
Perencanaan Strategi, IKU dan Perjanjian Kinerja Review Bab ini menyajikan ringkasan/ikhtisar rencana strategis, IKU dan perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan
BAB III
Akuntansi kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan evaluasi dan analisa capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
8 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
3.
4. 5.
6. 7. B.
terakhir; Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional / dengan kota/kabupaten lain; Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; Analisa ataefesiensi penggunaan sumber daya; Analisa Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Akuntabilitas Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja serta tingkat efektifitas dan analisis efisiensi anggaran.
BAB IV
Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Lampiran
1. Perjanjian Kinerja 2. Lain – lain yang dianggap perlu
9 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 2.1 Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung. Rencana
Strategis Dinas
Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2014 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Nomor 900/1662- Dispora Tahun 2014 tanggal 20 Juni 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2014 - 2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut 10 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana
Strategis Dinas Pemuda dan
Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel. Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018. Penyusunan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2014-2018 dengan melibatkan stakeholders
pada
saat
dilaksanakannya
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Dinas Pemuda
dan
Olahraga
(DISPORA)
Kota
Bandung
merupakan
hasil
kesepakatan bersama antara Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dan stakeholder. Selanjutnya, Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung tersebut akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Di dalam Renja Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang. 2.1.1 Visi Visi
adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa
mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus
mampu
dibangun
menuju
Bandung
sebagai
Kota
Jasa
Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”. 11 | Laporan Kinerja Tahun 2014
yang
DISPORA Kota Bandung
Visi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah:
Sebelum Review : ”Kota Bandung Berprestasi Dalam Bidang Pemuda dan Olahraga”
Setelah Review : ”Mewujudkan Pemuda dan Olahraga yang Berprestasi, Inovatif dan Sehat”
2.1.2 Misi Dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2014-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :
Sebelum Review
Setelah Review
• Meningkatkan prestasi dan peran serta kepemudaan; • Meningkatkan prestasi dan pemasyarakatan olahraga; • Meningkatkan sarana dan prasarana serta pengembangan teknologi informasi kepemudaan dan olahraga; • Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur dan pelayanan public di bidang kepemudaan dan keolahragaan; • Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
• Meningkatkan kemandirian Pemuda • Meningkatkan Olahraga yang Berkualitas, Berprestasi dan Memasyarakat; • Meningkatkan Pelayanan Publik dan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga; • Meningkatkan kinerja aparatur dan e-goverment;
12 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung 2.1.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemuda dan Olahraga Sebelum dan Setelah Review Tahun 2015 Visi dan Misi Dinas Pemuda dan Olahraga tersebut di atas dijabarkan kembali kedalam tujuan dan sasaran.Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada analisa isu-isu strategis. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
keberhasilan
tersebut
ditetapkan
tujuan,
sasaran,
indikator kinerja dan target kinerja lima tahunan, berikut dibawah ini tujuan, sasaran, indikator kinerja, dan target lima tahunan sebelum dan setelah Review :
13 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Pemuda dan OlahragaKota Bandung Tahun 2013-2018 SEBELUM REVIEW
NO
(1)
SETELAH REVIEW
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Misi 1 :Meningkatkan Prestasi dan Peran Serta Kepemudaan. 1.
Mengoptimalkan peran serta organisasi pemuda dalam meningkatkan pembangunan daerah.
Bertambahnya Potensi Organisasi/ Lembaga Kepemudaan Meningkatnya Peran Serta Pemuda dalam Pembangunan
Jumlah Aktif Organisasi Kepemudaan Bertambahnya Jumlah Partisipasi dan Keikutsertaan Pemuda Dalam Kegiatan Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan serta Mental Spiritual Pemuda Terbinanya Pemuda dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, Organisasi Kepelajaran dan Organisasi Komunitas Kreatif Lainnya Bertambahnya Jumlah Pemuda yang memiliki Pengetahuan dan Keterampilan dalam Bidang Kewirausahaan
Misi 2 :Meningkatkan Prestasi dan Pemasyarakatan Olahraga. 2.
Mewujudkan Prestasi Serta peningkatan kualitas organisasi dan tenaga keolahragaan serta pemassalan olahraga masyarakat.
Misi 1 :Meningkatkan Kemandirian Pemuda.
Meningkatnya Prestasi Kepemudaan dan Olahraga
Prestasi Olahraga di Tingkat Provinsi dan Nasional
Mewujudkan Kemandirian Pemuda dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Persentase Pemuda atau organisasi pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Misi 2 :Meningkatkan Prestasi dan Pemasyarakatan Olahraga. Mewujudkan Prestasi Olahraga Pelajar.
Mewujudkan Pemassalan Olahraga Masyarakat
14 | Laporan Kinerja Tahun 2014
Meningkatnya Kompetensi, Keterampilan dan Aksesibilitas pemuda dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar.
Meningkatnya event Olahraga masyarakat.
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat Persentase Kecamatan yang melaksanakan olahraga masyarakat secara rutin
DISPORA Kota Bandung SEBELUM REVIEW
NO TUJUAN
SASARAN
SETELAH REVIEW INDIKATOR KINERJA
TUJUAN
Misi 3 : Meningkatkan Sarana dan Prasarana serta pengembangan Teknologi Informasi Kepemudaan dan Olahraga
3.
Mewujudkan sarana dan prasarana kepemudaan dan olahraga yang representatif.
Meningkatnya Prasarana Olahraga yang representatif bertaraf internasional serta Gelanggang Kepemudaan yang representatif
Jumlah Sarana dan Prasarana Kepemudaan yang represetatif.
Jumlah Sarana dan Prasarana Olahraga;
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Misi 3 : Meningkatkan Pelayanan Publik dan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga
Mewujudkan sarana prasarana kepemudaan olahraga representatif terstandarisasi
dan dan yang dan
Jumlah Prasarana Olahraga Bertaraf Internasional; Jumlah Prasarana Olahraga yang represetatif;
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pemuda yang representatif Meningkatnya Sarana dan Prasarana Olahraga yang terstandarisasi Meningkatnya pengelolaan pelayanan SOR/GOR/GT
Jumlah Pendapatan dari Prasarana Olahraga dan Kepemudaan
kualitas dan pada
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda. Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Olahraga Persentase Sarana dan Prasarana Olahraga yang Terstandarisasi Indeks Masayarakat
Kepuasan
Misi 4 : Meningkatkan Kinerja Aparatur dan pengembangan e goverment 4.
5.
Terciptanya profesionalitas pemeliharaan dan pelayanan publik pada sarana-prasarana bidang pemuda dan olahraga Terciptanya tertib administrasi keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik serta Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja birokrasi
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Prosentase Temuan ditindaklajuti.
Nilai AKIP
Nilai AKIP
Mewujudkan Kinerja Aparatur yang Akuntabel BPK/
Inspektorat
Tertib Administrasi Barang / asset daerah
15 | Laporan Kinerja Tahun 2014
yg
Meningkatnya Kinerja Aparatur dan Mengembangkan EGovernment Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemuda dan Olahraga
DISPORA Kota Bandung 2.2 PERJANJIAN KINERJA 2014 Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah;
(3)
sebagai
dasar
penilaian
keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. DISPORA telah membuat perjanjian kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada.Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014.PerjanjianKinerja DISPORA tahun 2014 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2014 yang telahditetapkan. Secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran, indikator kinerja dan target DISPORA tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 2.2
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
Meningkatnya Kompetensi, Keterampilan dan Aksesibilitas pemuda dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Persentase Pemuda atau organisasi pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
2
Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar
Persentase cabang olahraga yang meraih dalam kompetisi Jawa Barat
NO
16 | Laporan Kinerja Tahun 2014
nomor pelajar medali tingkat
SATUAN
TARGET TAHUN 2014 0,1
Persentase
10 Persentase
DISPORA Kota Bandung SASARAN STRATEGIS
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET TAHUN 2014
3
Meningkatnya Event Olahraga Masyarakat
Persentase kecamatan yang melaksanakan Olahraga Masyarakat secara rutin
4
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pemuda yang representatif
Persentase kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasarana Pemuda
Persentase
5
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Olahraga yang terstandarisasi
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana olahraga
Persentase
Persentase Sarana dan Prasarana Olahraga yang Terstandarisasi
Persentase
7
Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan pada SOR/GOR/GT Meningkatnya kinerja aparatur dan e-goverment
30
40
20
Indeks Kepuasan Masyarakat
Angka
75,5
Nilai AKIP
Angka
65,1
Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemuda dan Olahraga
Angka
5
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG 100
Presentase
6
10 Persentase
75.5 50 0.1
10
10
30
20
0 1
2
3
65.1
40
4
tahun 2014 5
5
17 | Laporan Kinerja Tahun 2014
6
7
8
9
DISPORA Kota Bandung
2.2.1 Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari 18 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala
Dinas
Pemuda
dan
Olahraga
Bandung
Nomor
:
050/Kep.966-
Dispora/2014 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung 2014-2018. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung tahun 2014 adalah sebagai berikut :
19 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Tabel 2.3
Indikator Kinerja Utama Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2014 No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Penjelasan Formulasi Perhitungan
Alasan 1
2
3
4
Persentase Pemuda atau organisasi pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat
Persentase melaksanakan secara rutin
kecamatan yang Olahraga Masyarakat
Persentase Kecamatan yang Sarana dan Prasana Pemuda
memiliki
Persentase
Persentase
Persentase
Persentase
20 | Laporan Kinerja Tahun 2014
Berdasarkan Amanat UU 40/2009 kepemudaan
No. ttg
Berdasarkan Amanat UU No. 3/2005 ttg Sistem Keolahragaan Nasional Berdasarkan Amanat UU No. 3/2005 ttg Sistem Keolahragaan Nasional
Berdasarkan Amanat UU 40/2009
No. ttg
Pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi,politik,sosial dan kebudayaan Pemuda se-kota bandung
X 100%
Organisasi Pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi,politik,sosial dan kebudayaan Organisasi Pemuda se-kota bandung
X 100%
Program/ Kegiatan
Ket.
Program Pengembangan Keserasian Kebijakan Pemuda
dan
Program Pembinaan Pemasyarakatan Olahraga
dan
Kriteria pemuda yang meraih penghargaan adalah sbb : 1. Penghargaan di bidang ekonomi 2. Penghargaan di bidang politik 3. Penghargaan di bidang sosial 4. Penghargaan di bidang budaya Kriteria organisasi pemuda yang meraih penghargaan adalah sbb : 1. Penghargaan di bidang ekonomi 2. Penghargaan di bidang politik 3. Penghargaan di bidang sosial 4. Penghargaan di bidang budaya
Jumlah peroleh medali X 100% Jumlah medali yang diperebutkan Jumlah kecamatan yang melaksanakan Olahraga Masyarakat secara rutin Jumlah kecamatan se-kota Bandung
Jumlah kecamatan memiliki Sarana Prasarana pemuda
yang dan
X 100%
Program Pembinaan Pemasyarakatan Olahraga
dan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan
Kriteria olahraga masyarakat yang harus dilaksanakan secara rutin adalah sbb : 1. Kegiatan olahraga senam 2. Kegiatan olahraga sepeda
Kriteria sarana dan prasarana pemuda yang harus tersedia di kecamatan :
DISPORA Kota Bandung No
Indikator Kinerja Utama
Satuan Alasan kepemudaan
5
Persentase Kecamatan yang Sarana dan Prasana olahraga
memiliki
Persentase
Berdasarkan Amanat UU No. 3/2005 ttg Sistem Keolahragaan Nasional
Penjelasan Formulasi Perhitungan Jumlah kecamatan se-kota Bandung Jumlah kecamatan memiliki Sarana Prasarana olahraga
Ket.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana olahraga
1. Tersedianya ruang untuk berkomunikasi bagi pemuda di setiap kecamatan Kriteria sarana dan prasarana olahraga yang harus tersedia di kecamatan :
X 100%
yang dan
m
m X 100% Jumlah kecamatan Bandung
21 | Laporan Kinerja Tahun 2014
Program/ Kegiatan
se-kota
1. Lapangan Volly ball 2. Lapang tenis meja 3. Lapang bulu tangkis 4. Lapang basket 5. Sarana & Prasarana Kebugaran 6. Sarana dan prasarana olahraga tradisional
DISPORA Kota Bandung
3.1. AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan perubahan
yang
lebih
baik.Hal
ini
pada pencapaian
mengandaikan
bahwa
menuju
focus
dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana program/ kegiatan dan
sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai
rumusan perubahan,baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan
ini
juga
sejalan
dengan
prinsip
goodgovernance
di
manasalah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaanlayanan public yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban program/ kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada public telah dicapai. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung untuk membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web22 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung monev adalah bagian
kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian,
evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No.
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kode
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1.
91≤
Sangat Tinggi
2.
76≤90
Tinggi
3.
66≤75
Sedang
4.
51≤65
5.
≤50
Rendah SangatRendah
Skala Nilai Peringkat Kinerja SangatRendah
≤50
Rendah
51≤65
Sedang
66≤75
Tinggi
76≤90
Sangat Tinggi
91≤ 0
10
20
30
40
23 | Laporan Kinerja Tahun 2014
50
60
70
80
90
100
DISPORA Kota Bandung 3.2. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2014 Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung pada tahun 2014 mempunyai 4 (empat) indikator kinerja utama dan setiap indikator kinerja utama tersebut telah ditetapkan target kinerjanya. Pengukuran pencapaian target
kinerja
dilakukan
dengan
menghitung
persentase
realisasi
dibandingkan dengan target. Pada Tabel 3.2 disajikan capaian kinerja DISPORA beserta persentase pencapaiannya. Tabel 3.2 Tabel Pencapaian IKU DISPORA Tahun 2014 2014 No
Indikator
1 .
Persentase Pemuda atau organisasi pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
2 .
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat
3
Persentase kecamatan yang melaksanakan olahraga masyarakat secara rutin
4
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda
5
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana olahraga.
Capaian 2013
Capaian s/d 2014 terhadap 2018 (%)
Target
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir RPJM D 2018 (%)
NA
-
-
-
0,5
-
NA
10
20
200
30
33,33
NA
10
20
200
30
33,33
10
-
-
-
40
25
%
10
17
170
40
25
24 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
Tabel Grafik
Presentase
200
200
200
170
150 100
0.5
0
33.33 33.33 30 30
25 40
25 40
0
50
0
0 1
2
3
4
5
Indikator
1 0
2 0
3 0
4 0
5 0
% Realisasi
0
200
200
0
170
Target Akhir RPJMD 2018 (%)
0.5
30
30
40
40
Capaian s/d 2014 terhadap 2018 (%)
0
33.33
33.33
25
25
Sumber: Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Dispora Kota Bandung
Tahun
2014
Tabel 3.2
menunjukkan bahwa pencapaian kinerja utama
DISPORA dari 5 indikator kinerja utama yang dalam pencapaiannya melebihi target yang ditetapkan adalah sebanyak 2 indikator. Penjelasan terkait pencapaian masing-masing indikator kinerja utama DISPORA adalah sebagai berikut:
25 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung 1. Indikator: Persentase Pemuda atau organisasi pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
Target kinerja tersebut di atas pada tahun 2014 belum dapat diberikan target, Hal ini disebabkan indikator kinerja baru yang merupakan hasil reviu dengan Kemenpanrb. Sedangkan kriteria Pemuda atau organisasi pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan yang dijadikan sebagai acuan pengukuran adalah : 1) Mendapatkan penghargaan di bidang ekonomi 2) Mendapatkan penghargaan di bidang politik 26 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung 3) Mendapatkan penghargaan di bidang sosial 4) Mendapatkan penghargaan di bidang kebudayaan 2. Indikator: Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat
Target kinerja dengan indikator persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat pada tahun 2014 sudah tercapai dengan baik, dengan tingkat pencapaian target kinerja sebesar 20 persen atau persentase capaian sebesar 200 persen. 3. Indikator: Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda. Target kinerja dengan indikator persentase kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana pemuda pada tahun 2014 belum dapat diberikan 27 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung target, Hal ini disebabkan indikator kinerja baru yang merupakan hasil reviu dengan Kemenpanrb. Sedangkan kriteria sarana dan prasarana pemuda yang dijadikan sebagai acuan pengukuran adalah : Tersedianya ruang untuk berkomunikasi bagi pemuda di setiap kecamatan. 4. Indikator: Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana olahraga.
Target kinerja dengan indikator persentase kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana olahraga pada tahun 2014 sudah tercapai dengan baik, dengan tingkat pencapaian target kinerja sebesar 17 persen atau persentase capaian sebesar 170 persen. Sedangkan kriteria sarana dan prasarana olahraga yang harus dimiliki kecamatan yang dijadikan sebagai acuan pengukuran adalah : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Lapangan Volly ball Lapang tenis meja Lapang bulu tangkis Lapang basket Sarana & Prasarana Kebugaran Sarana dan prasarana olahraga tradisional
Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara rencana dan realisasi sebagai
kinerja
untuk
berikut :
28 | Laporan Kinerja Tahun 2014
seluruh
sasaran
adalah
DISPORA Kota Bandung Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU DISPORA Tahun 2014 Per Triwulan No 1
2
3
4
5
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Persentase Pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat Persentase kecamatan yang melaksanakan olahraga masyarakat secara rutin Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Olahraga
Satuan
persen
Target Tahunan
0,1
Triwulan
Target
Realisasi
Triwulan 1
-
-
Triwulan 2
-
-
Triwulan 3
-
-
Triwulan 4
-
-
-
-
Triwulan 1 Triwulan 2
-
-
10
20
200
10
20
200
10
13
130
10
15
150
17
20
117,65
20
20
100
-
-
-
-
-
-
-
-
Triwulan1
6
6
Triwulan 2
6
6
100
Triwulan 3
10
10
100
Triwulan 4
10
17
170
Triwulan 3 persen
10
Triwulan 4
Triwulan 1 persen
10
Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Triwulan 1
persen
-
Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
persen 10
Prosentase
100
3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 Evaluasi kinerja melalui analisa pencapaian indikator kinerja bertujuan mengetahui perbandingan antara target dan realisasi, serta kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pencapaian misi; dinilai dan dipelajari untuk perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. 29 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandinganpembandingan antara : -
kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.
-
kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
-
kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014, sebagaimana
telah ditetapkan dalam Renstra DinasPemuda dan
OlahragaKota Bandung Tahun 2013-2018 yang telah di-Reviu, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut : 3.3.1 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 1
Sasaran 1
Meningkatnya Kompetensi, Keterampilan dan Aksesibilitas pemuda dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
30 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung a. Realisasi Kinerja Tahun 2014 Tabel 3.4 Analisis Pencapaian Sasaran 1 Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Kompetensi, Keterampilan dan Aksesibilitas pemuda dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan Tahun 2014 No
1.
Indikator Kinerja
Existing Tahun 2013
Persentase Pemuda yang meraih penghargaan dibidang ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan
NA
Tahun 2014 Target -
Persentase Capaian Target Akhir Realisasi Kinerja RENSTRA 2018 -
-
Prestasi pemuda adalah masa depan dan potret bangsa. Masa depan akan bisa diraih dengan tekun bekerja keras, kemandirian dan semangat menumbuh kembangkan potensi diri. Prestasi terdiri dari prestasi akademik dan non akademik. Prestasi akademik, sebagaimana yang kita semua tahu, adalah yang berhubungan dengan nilai sekolah atau kuliah. Sementara prestasi non akademik biasanya lebih pada pengembangan kepribadian dan potensi diri. Sebagai
lembaga
pemerintah
yang
bertanggungjawab
dalam
pengembangan pemuda, DISPORA memberikan pembinaan kepada semua pemuda yang bertujuan meningkatkan serta pemberdayaan pemuda dalam pembangunan daerah serta dilaksanakan kegiatan sesuai target yang telah ditetapkan dan peraturan perundangan yang berlaku. Jumlah pembinaan kepada organisasi pemuda pada tahun 2014 sebanyak 80 organisasi, sedangkan data organisasi pemuda yang ada di Kota Bandung Tahun 2013-2014 sebagaimana tabel di bawah ini :
31 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Tabel 3.5 Data Jumlah Organisasi Pemuda di Kota Bandung Tahun 2013 – 2014 No. 1.
Uraian
Tahun 2014
80
84
2.
Organisasi Kemasyarakatan (OKP) Organisasi Kepelajaran
3.
Organisasi Kemahasiswaan
176
4
Organisasi Komunitas lainnya
129
500 400 300 200 100 0
Pemuda
2013
445
445
80
176
84
129
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP)
ORGANISASI KEPELAJARAN
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
ORGANISASI KOMUNITAS LAINNYA
1.
2.
3.
4
2013
2014
Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – bandung Raya Tahun 2013 - 2014 Keberhasilan kinerja suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat atau membandingkan dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu DisporaKota Bandung mencoba membandingkan realisasi capaian target “Meningkatnya
Kemandirian
Pemuda
dalam
Pembangunan
dengan
Kabupaten/Kota se-Bandung Raya dapat dilihat dari tabel di bawah ini : No.
Kabupaten/Kota
Jumlah Organisasi Pemuda (Tahun) 2013
1.
Kota Bandung
2.
Kota Cimahi
3.
Kabupaten Bandung
4.
Kabupaten Bandung Barat
32 | Laporan Kinerja Tahun 2014
2014
DISPORA Kota Bandung Permasalahan : 1.
Belum adanya sistem pembinaan pemuda secara komprehensif yang dapat memberi wadah bagi para pemuda untuk mengekspresikan aspirasi dan partisipasi didalam proses pembangunan dalam upaya untuk menciptakan keunggulan dan prestasi pemuda Kota Bandung;
2.
Organisasi pemuda yang mandiri menjadi salah satu tantangan yang harus dijadikan fokus bagi agenda pembangunan diberbagai bidang. Hal ini karena tanpa upaya serius untuk menjawab persoalan ini, pencapaian tujuan dan target pembangunan bisa jadi akan terganggu atau menjadi lebih lambat karena ada kelompok yang lebih tidak punya akses dan manfaat terhadap pembangunan; Solusi :
1.
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung perlu membangun system pembinaan
pemuda
efektifdengan
yang
berbagai
komprehensif,
pihakuntuk
sinergi,
memastikan
kontinu
dan
upaya-upaya
pengurangan kesenjangan pemudadalampembangunan 2.
Pengembangan strategi-strategi yang tepat untuk menjawab persoalan kepemudaan dengan mengembangkan model dan mendokumentasikan best practices upaya-upaya mengurangai permasalahan pemuda di berbagai bidang
3.3.2 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2
Sasaran 2 a.
Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar
Realisasi Kinerja Tahun 2014 Meningkatnya prestasi olahraga pelajar, merupakan tuntutan sebagai hasil dari pembinaan yang berkesinambungan maka secara teknis Dinas Pemuda dan Olahraga harus berperan aktif didalam pembinaan 33 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung setiap cabang olahraga sehingga akan meningkatkan prestasi insan olahraga untuk menciptakan keunggulan Kota Bandung didalam pembinaan olahraga. Tabel 3.7
Analisis Pencapaian Sasaran 2 Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
Existing Tahun 2012
1.
Persentase nomor cabang olahraga pelajar yang meraih medali dalam kompetisi tingkat Jawa Barat
22
Tahun 2014
Persentase Capaian Target Akhir Target Realisasi Kinerja RENSTRA 2018 10
20
20
30
Prestasi olahraga pelajar Kota Bandung selama kurun waktu 2012 hingga 2014 terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2014, perolehan medali Kota Bandung tercatat 66 Emas, 49 Perak dan 36 Perunggu naik dari angka tahun 2012. Prestasi olahraga pelajar menduduki peringkat pertama dari seluruh kabupaten kota di Jawa Barat. Tingginya perolehan medali ini didukung oleh Intensitas pembinaan lebih fokus dalam cabang olahraga yang berpeluang untuk mendulang medali emas relatif banyak, selain lebih memantapkan cabang unggulan utama yang dimiliki oleh Kota Bandung. Tabel 3.8
Data Perolehan Medali Kota Bandung Dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah Jawa Barat Tahun 2012 – 2014
No.
Uraian
Tahun 2012
2014
1.
Medali Emas
57
66
2.
Medali Perak
18
49
3.
Medali Perunggu
27
36
34 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
2012 Medali Emas
27 18
2014
57
Medali Perak Medali Perunggu
36 66 49
Medali Emas Medali Perak Medali Perunggu
Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – Jawa Barat Tahun 2012 - 2014 Keberhasilan kinerja suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat atau membandingkan dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu Dispora Kota Bandung mencoba membandingkan realisasi capaian target “Meningkatnya Prestasi olahraga pelajar” dengan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
35 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
66
36 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
37 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
4
4
2
PANAHAN
9
13
3
TINJU
13
4
SILAT
15
5
TAE KWON-DO
10
6
KARATE
19
21
7
KEMPO
43
32
8
BULU TANGKIS
9
BOLA BASKET
10
5
24
3
4
1 1
1
5
14
1 1
2
15
16
17
8
5
8
7
4
1
3
2
1
10
5
5
29
1
12
GULAT
7
6
12
13
TENIS MEJA
27
2
1
14
TENIS LAPANG
15
BOLA VOLLY
2
2
3 2
1
7
1
1
1
6
4
7
1
4
38 | Laporan Kinerja Tahun 2014
12
2
2
3
9
5
7
4
7
5
12
16
10
7
14
22
1
1
97
2
69
6
1
6
2 1
1
8
7 1
1
14
1
10
41 54
125 93 23
5
8
58
74
1 4
1
5
99
111
9
7
6 1
27
51
4
19
Jumlah Per Kabupaten/Kota
2
Kota Cimahi
26
2
1
Kota Tasikmalaya
Kabupaten Bandung Barat
Kota Sukabumi
Kabupaten Subang
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Bandung
25
3
2 2
1
3
6 3
1
24
2
5
8
3
23
14
2
1
10
22
2
5 3
21
2
1
1
11
3
2
6
6
20
3
2
CATUR ANGKAT BESI/BERAT
19
2
6 1
18
2
1 3
Kabupaten Cianjur
Kabupaten Garut
13
Kabupaten Bogor
12
Kabupaten Majalengka
11
Kota Bogor
1
10
Kabupaten Karawang
9
Kabupaten Purwakarta
8
Kabupaten Indramayu
7
Kabupaten Sumedang
6
Kota Cirebon
ATLETIK
5
Kota Bandung
1
4
Kabupaten Cirebon
3
Kota Bekasi
2
Kota Depok
Kabupaten Ciamis
1
Kabupaten Tasikmalaya
Kabupaten Bekasi
DATA SDM ATLET
Kabupaten Sukabumi
NO
Kota Banjar
Tabel 3.9 KABUPATEN / KOTA PER CABANG OLAHRAGA DI JAWABARAT TAHUN 2014
DATA SDM ATLET
7
71 57
1
73
7 1
18 44
DISPORA Kota Bandung
16
SENAM
3
17
BINARAGA
18
ANGGAR
19
DAYUNG
20
JUDO
21
HOKI
22
SEPEDA
23
GOLF
24
BILIAR
25
AEROSPORT
26
BOWLING
27
SEPATU RODA
28
SEPAK BOLA
29
MENEMBAK
30
BASSEBAL
31
SOFTBAL
32
FUTSAL
33
SEPAK TAKRAU
15
34
PANJAT TEBING
8
35
BALAP MOTOR
36
SQUASH
37
DRUM BAND
38
SPORT DANCE
39
BRIDGE
2
10
4
2 9
12
4 2
1
1
1
1
5
12
1
1
2
9
9
2
7
5
5
9 2
6
5
3
4
3 1
22 2
9 1
6
3
5
1
5
2 8
6
2
5
3
3
2
2
1
2
1
5
1 1
12
5
1
17
9
48
46
2
5 1
43
61
10
2
16
13
2
98
96 6
26
69
62
8
28
37
37 1
57
165
156
2
9
67
3
2
37
132
126
0 1
9
2
1
25 3
5 2
100
3
56
4 2
36
3
8
39 | Laporan Kinerja Tahun 2014
1
59
49 20
13
181
81
2
35
5
18
1 2
2
8
16 62
DISPORA Kota Bandung
40
TARUNG DERAJAT
41
RENANG
1
42
WUSHU
10
43
OLAHRAGA AIR Jumlah Per Cabang Olahraga
13
332
3
1 1
1 1
2
6
3
1 2
11
176
20
20
10
9
5
51
28
2
3
20
60
2
3
55
11
1
3
3 1
5
3
5
3
15
73
9
49
112
13
17
36
1176
31 92 25 49
44
Sumber : Bidang Olahrga Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat, 2014
40 | Laporan Kinerja Tahun 2014
5
129
20
51
48
-
DISPORA Kota Bandung
41 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Permasalahan : 1.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) keolahragaan dalam pembinaan prestasi cukup kritis, pendekatan ilmiah dalam pelatihan masih kurang diterapkan oleh pelatih cabang olahraga tertentu, sehingga parameter standar yang dibutuhkan untuk mengetahui taraf kualitas fisik, fisiologis dan psikologis atlet yang akan menunjang prestasi sulit diterapkan. Belum adanya sentra pembinaan bibit atlet berupa PPLP sangat menentukan regenerasi atlet berprestasi di kota Bandung, sehingga kesinambungan prestasi terbaik di Jawa Barat dapat terjaga.
2.
Sumber dana pembinaan olahraga prestasi, olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi masih dari pos dana hibah dimana peluncuran subsidi dana pada induk organisasi olahraga yang dibutuhkan untuk mendukung pembinaan tersendat-sendat, sehingga secara nyata dan signifikan menghambat kesinambungan dan waktu aktif berlatih yang menjadi standar pembinaan untuk pencapaian prestasi.
3.
Kesejahteraan atlet dan pelatih sebagai subjek pembinaan sangat kritis dan patut diperhatikan kondisinya, terutama dalam karier pekerjaan dan pendidikan, serta kualitas hidupnya sebagai top atlet/pelatih yang telah dan/atau akan menjunjung prestasi dan prestise olahraga Jawa Barat di forum nasional dan internasional. Solusi :
1.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
2.
Meningkatkan kerjasama dengan mitra kerja pembinaan organisasi olahraga, yaitu olahraga prestasi oleh KONI dan 43 Cabang Olahraga di Kota Bandung, olahraga pendidikan oleh Disdik dan Bapopsi dan olahraga rekreasi oleh Formi.
3.
Pembinaan prestasi berdasarkan skala prioritas cabang olahraga unggulan, baik yang bersifat individual maupun permainan berdasarkan program Kemenegpora dan Disorda Provinsi Jawa Barat.
42 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung 4.
Pembinaan lebih fokus dalam cabang olahraga yang berpeluang untuk mendulang medali emas relatif banyak, selain lebih memantapkan cabang unggulan utama yang dimiliki oleh Kota Bandung.
3.3.3 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3
Sasaran 3
Meningkatnya Event Olahraga Masyarakat
Keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat Kota Bandung yang Sehat dapat dicapai salah satunya dengan semakin meningkatnya event olahraga masyarakat yang dilaksanakan secara rutin di Tk. Kecamatan di Kota Bandung. Adapun kriteria pelaksanaan olahraga masyarakat secara rutin
adalah
ditargetkan
setiap
kecamatan
di
Kota
Bandung
dapat
melaksanakan kegiatan olahraga : a) b)
Kegiatan olahraga senam dilakukan satu (1) minggu sekali Kegiatan Jumat bersepeda
Tabel 3.10 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Event Olahraga Masyarakat Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
Existing Tahun 2013
1.
Persentase Kecamatan yang melaksanakan olahraga masyarakat secara rutin.
10
Jumlah
pembinaan
Tahun 2014
Persentase Capaian Target Akhir Target Realisasi Kinerja RENSTRA 2018
kepada
10
17
masyarakat
170
pada
60
tahun
2014
dilaksanakan terhadap 30 kecamatan dengan pencapaian sebesar 17 persen yaitu 5 kecamatan dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Pelaksanaan pembinaan olahraga masayarakat yang dilaksanakan Dispora 43 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung pada tahun 2014 diperoleh 5 kecamatan yang telah melaksanakan kegiatan olahraga masayarakat secara rutin disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.11
Data Kecamatan Yang Melaksanakan Olahraga Masyarakat Secara Rutin Tahun 2014 No.
Kecamatan
1.
Cibiru
2.
Ujungberung
Senam
Jumat Bersepeda
Olahraga Tradisional
Permasalahan : 1. Koordinasi program-program bagi peningkatan event olahraga masayarakat yang dilaksanakan secara rutin di tk. Kecamatan masih
perlu
ditingkatkan
efektivitasnya,
termasuk
untuk
penyediaan pelatih dan perbaikan serta penyediaan sarana dan prasarana olahraga ditingkat kecamatan. Solusi : 1. Intensitas pembinaan lebih fokus dalam olahraga masyarakat di tingkat
kecamatan
memasyarakatkan
yang olahraga
dapat
lebih
sehingga
meningkatkan
Bandung
Sehat
dan dapat
terwujud. 3.3.4 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4
Sasaran 4
Meningkatnya Sarana Prasarana Pemuda
Kebutuhan akan sarana dan prasarana pemuda dan olahragadi Kota Bandung dalam rangka menjadikan Bandung sebagai Juara menjadi penting, karena pembinaan kegiatan pemuda dan olahraga akan menjadi lebih baik dan holistik, mengingat bahwa untuk sebuah pembinaan yang memiliki target juara membutuhkan konsentrasi yang bersifat kontinu, terukur, dan 44 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung terarah. Dengan tersedianya sarana-prasarana pemuda dan olahraga dengan basis wilayah Kecamatan di Kota Bandung, maka diharapkan akan tercipta suatu pembinaan yang bersifat kontinu dapat direalisasikan karena akan lebih mendekatkan jarak dengan warga masyarakat yang memiliki minat dan bakat sehingga dapat diarahkan untuk berprestasi di bidang pemuda dan olahraga. Namun disisi lain, pengelolaan sarana - prasarana pemuda dan olahraga di Kota Bandung masih belum dikategorikan sebagai pengelolaan yang professional, karena masih menjadikan sarana tersebut sebagai sumber penggalian pendapatan asli daerah dan belum berorientasi kepada pelayanan sehingga ketersediaan sarana-prasarana yang ada belum optimal, baik dari sisi pemeliharaan, pelayanan, maupun pendapatan. Kebijakan akan ketersediaan sarana-prasarana pemuda dan olahraga dengan pola pendekatan wilayah Kecamatan akan memberikan dampak langsung
terhadap
lingkungan
hidup.
Dampak
langsung
terhadap
lingkungan hidup tersebut dapat diprediksi dengan akan terjadi perubahan ekosistem suatu area, terkonsentrasinya kegiatan manusia didalam satu area yang mengakibatkan adanya peningkatan aktivitas kehidupan social-budaya dan akan mengundang para pelaku ekonomi ke area tersebut. Tabel 3.12 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Sarana dan Prasarana Pemuda Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
1.
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana Pemuda
Existing Tahun 2013
Tahun 2014
Persentase Capaian Target Akhir Target Realisasi Kinerja RENSTRA 2018
3
-
-
-
Target Kinerja kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana pemuda merupakan target kinerja baru hasil reviu dengan Kemenpanrb sehingga belum dapat ditargetkan pada tahun 2014.
45 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Tabel 3.13
Data Kecamatan Yang Memiliki Sarana dan Prasarana Pemuda Tahun 2014 No.
Kecamatan
Sarana dan Prasarana Pemuda
Jumlah
1.
Sumur Bandung
Gelanggang Generasi Muda
1
2.
Lengkong
Gelanggang Taruna Karees
1
3.
Sarijadi
Gelanggang Taruna Bojonegara
1
Permasalahan : 1.
Pemanfaatan sarana dan prasarana Pemuda di tk. Kecamatan yang sudah tersedia masih perlu ditingkatkan pemanfaatannya sehingga dapat menjadi tempat bagi pemuda dalam mengorganisasikan dirinya secara bebas, merdeka dan demokratis sekaligus sebagai tempat bagi pemuda untuk pendewasaan diri agar kelak dapat menjadi pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, patriotis, demokratis, mandiri dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat.
2.
Kurangnya lahan yang dapat dijadikan sarana dan prasarana pemuda ditingkat kecamatan.
Solusi : 1.
Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pemuda di tingkat kecamatan dengan pengembangan koordinasi kepada dinas instansi lain yang berkaitan.
3.3.5 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 5
Sasaran 5
Meningkatnya Sarana Prasarana Olahraga
46 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Sarana dan Prasarana Olahraga Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
1.
Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasana olahraga Persentase Sarana dan Prasarana Olahraga yang Terstandarisasi
2.
Existing Tahun 2013
Tahun 2014
Persentase Capaian Target Akhir Target Realisasi Kinerja RENSTRA 2018 10
17
170
-
-
-
Kebutuhan akan sarana dan prasarana olahraga di Kota Bandung dalam rangka menjadikan Bandung sebagai Juara menjadi penting, karena pembinaan kegiatan olahraga akan menjadi lebih baik dan holistik, mengingat bahwa untuk sebuah pembinaan yang memiliki target juara membutuhkan konsentrasi yang bersifat kontinu, terukur, dan terarah. Dengan tersedianya sarana-prasarana olahraga dengan basis wilayah Kecamatan di Kota Bandung, maka diharapkan akan tercipta suatu pembinaan yang bersifat kontinu dapat direalisasikan karena akan lebih mendekatkan jarak dengan warga masyarakat yang memiliki minat dan bakat sehingga dapat diarahkan untuk berprestasi di bidang pemuda dan olahraga. Namun disisi lain, pengelolaan sarana - prasarana olahraga di Kota Bandung masih belum dikategorikan sebagai pengelolaan yang professional, karena masih menjadikan sarana tersebut sebagai sumber penggalian pendapatan asli daerah dan belum berorientasi kepada pelayanan sehingga ketersediaan sarana-prasarana yang ada belum optimal, baik dari sisi pemeliharaan, pelayanan, maupun pendapatan. Kebijakan akan ketersediaan sarana-prasarana olahraga dengan pola pendekatan
wilayah
Kecamatan
akan
memberikan
dampak
langsung
terhadap lingkungan hidup. Dampak langsung terhadap lingkungan hidup tersebut dapat diprediksi dengan akan terjadi perubahan ekosistem suatu 47 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung area,
terkonsentrasinya
kegiatan
manusia
didalam
satu
area
yang
mengakibatkan adanya peningkatan aktivitas kehidupan social-budaya dan akan mengundang para pelaku ekonomi ke area tersebut. Dari table 3.14 terlihat bahwa sarana dan prasarana olahraga dengan kriteria kecamatan yang memiliki sarana dan prasarana : lapang volley ball, lapang tenis meja, lapang basket, lapang kebugaran dan lapang futsal yang dimiliki di tingkat kecamatan baru 17 % dari 30 kecamatan di Kota Bandung. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga di tingkat kecamatan telah dilaksanakan sejak tahun 2011 akan tetapi dikarena belum dibuatnya kriteria sarana dan prasarana olahraga yang harus ada di tingkat kecamatan menyebabkan pembangunan sarana dan prasarana yang tidak Tabel 3.15
Data Kecamatan Yang Memiliki Sarana dan Prasarana Olahraga Tahun 2014 Sarana dan Prasarana Olahraga No. 1. 2. 3.
Kecamatan
Lap. Volly
Lap. Basket
Lap. Futsal
Lap. Tenis Meja
Lapang Olahraga Kebugaran
Sumur Bandung Lengkong Sarijadi
Tabel 3.16 Data Sarana dan Prasarana Olahraga Yang Terstandarisasi Tahun 2014 Kriteria
No.
1. 2. 3.
GOR/SOR
Sudah Sesuai Standar
Belum memenuhi Standar
Sumur Bandung Lengkong Sarijadi
3.3.6 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 6
Sasaran 6
Meningkatnya pelayanan publik dan profesionalitas pemeliharaan pada Sarana Prasarana Olahraga
48 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Selanjutnya pencapaian sasaran 6 Meningkatnya Pelayanan Publik dan profesionalitas pemeliharaan pada sarana dan prasarana olahraga satu indikator,dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran
Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat No
Indikator Kinerja
1.
Indeks Kepuasan Masyarakat
Persentase Tahun 2014 Existing Target Akhir Capaian Tahun 2013 Target Realisasi RENSTRA 2018 Kinerja 75,5
75,65
100,2
Berdasarkan tabel di atas target penilaian IKM yang direncanakan dengan skor 62, dari 150 responden yang disebar dengan 14 (empat belas) variabel sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi pelayanan, kedisiplinan kemampuan
Birokrasi
Nomor
persyaratan petugas petugas
KEP/25/M.PAN.2.2004,
pelayanan,
pelayanan, pelayanan,
kejelasan
yaitu
petugas
tanggungjawab
petugas
kecepatan
pelayanan,
prosedur pelayanan, pelayanan, keadilan
mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kenyamanan lingkungan, dan keamanan pelayanan. Sasaran survey adalah 27 Standar Operasional Pelayanan urusan kepemudaan, keolahragaan dan sarana prasara olahraga dan pemuda hasilnya mendapatkan skor IKM 79,73, maka mutu kinerja pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga secara menyeluruh mendapatkan kategori BAIK, capaian kinerja melebihi yang ditargetkan menunjukkan 128,60 persen berarti tercapai melebihi rencana yang ditetapkan. 3.3.7 Analisis Capaian Kinerja Sasaran 7
Sasaran 7
Meningkatnya kinerja aparatur dan e-goverment
49 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Tabel 3.14 Analisis Pencapaian Sasaran Antara Target dan Realisasi Meningkatnya Aparatur dan e-Government Tahun 2014 No
Indikator Kinerja
1. 2
Nilai AKIP Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemuda dan Olahraga
Persentase Tahun 2014 Existing Target Akhir Capaian Tahun 2013 Target Realisasi RENSTRA 2018 Kinerja 65,1
65,1
100
-
-
-
%
3.3.7.1. Indikator Nilai Evaluasi AKIP Hasil evaluasi AKIP yang disajikan adalah hasil evaluasi tahun 2013 karena untuk evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2014 biasanya Dinas Pemuda dan Olahraga mendapatkan hasil penilaian dari Inspektorat pada Triwulan 3 Tahun 2015. Indikator kinerja Nilai Evaluasi AKIP Tahun 2013 sesuai dengan yang diharapkan, walaupun belum mencapai kategori Baik, tahun 2013 baru termasuk dalam kategori Cukup Baik nilai 64,29 yang diperoleh dari 4 komponen besar manajemen kinerja meliputi Perencanaan Kinerja nilai 24,41; Pengukuran Kinerja nilai 16,37; Pelaporan Kinerja nilai 13,82; dan 9,69 untuk nilai Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi. Komponen Perencanaan Kinerja AKIP skor tertinggi 35%. Hasil evaluasi Tim Penilaian AKIP Inspektorat Dinas Pemuda dan Olahraga mendapat nilai 24,41 menurut Tim Penilai AKIP ada beberapa indikator yang dianggap belum memenuhi ketentuan, diantaranya adalah penyajian target tahunan dalam RENSTRA Revisi belum memuat keseluruhan substansi komponen target tahunan secara lengkap. Komponen Pengukuran Kinerja nilai yang diperoleh sebesar 16,37 nilai yang paling ideal 22,5%. Permasalahannya adalah indikator kinerja dan target kinerja jangka pendek, serta Perjanjian Kinerja belum menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU), padahal IKU Dispora sudah dibuat dan ditandangani Walikota Bandung, hanya karena tidak dilampirkan dalam 50 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Buku
LAKIP
dianggap
belum
menyusunnya.
Mekanisme
penyusunan
pengumpulan data kinerja harus dibuat SOP nya, dan reviu IKU belum pernah dilakukan, serta dilakukan pemantauan secara berkala. Komponen Pelaporan Kinerja nilainya sebesar 13,82; jika ingin mendapatkan nilai yang tinggi maka indikator ini harus berada di posisi 20%.
Nilai
tahun
2014
sebesar
9,69.
Temuan
Tim
Penilai
AKIP
permasalahannya adalah bahwa LKIP Dispora, antara target capaian kinerja dengan
Sasaran/Kinerja
Organisasi
belum
sesuai/ada
beberapa
sasaran/kinerja organisasi yang tidak mempunyai target kinerja. 3.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN Selama Tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan pencapaian target kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung DPA Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung total nilai sebesar
Rp. 130.011.240.000,- realisasi anggaran
mencapai Rp. 51.573.416.858,- atau serapan dana APBD mencapai 39,67%, dengan demikian SiLPA (Sisa Lebih Pendapatan dan Anggaran) Dinas Pemuda
dan
Olahraga
Tahun
2014
sebesar
Rp.
78.437.823.142,-.
Rendahnya penyerapan anggaran tersebut dikarenakan: 1. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga untuk wilayah kecamatan teranggarkan pada anggaran perubahan, sehingga tidak cukup waktu untuk pelaksanaannya. 2. Dalam proses lelang pelaksanan pembangunan sarana dan prasarana
olahraga GOR Bandung pada tahun 2014 masih terdapat kekurangan persyaratan untuk dilaksanakannya proses lelang. Diantaranya adalah proses penghapusan asset. Sedangkan untuk pembangunan lapangan tenis taman Maluku dalam rencana tata ruang wilayah (RT/RW) Kota Bandung termasuk dalam Ruang Terbuka Hijau (RTH).
51 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Setelah Reviu pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.15 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Berdasarkan Misi RENSTRA Tahun 2014 No.
Misi
1
Meningkatkan Prestasi Pemuda
2
Meningkatkan Prestasi dan Pemasyarakatan Olahraga Meningkatkan Pelayanan Publik dan Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga Meningkatkan Kinerja Aparatur dan pengembangan e goverment Jumlah :
3
4
Pagu Anggaran (Rp.) 550.000.000,3.071.806.800,413.043.200,-
Realisasi Anggaran (Rp.) 529.971.500,2.689.563.140,398.185.200,-
26.467.519.829,-
25.778.763.270,-
97,40%
83.302.440.000,-
9.504.893.730,-
11,41%
1.391.475.000,-
999.510.940,-
71,83%
1.152.450.000,-
1.145.155.500,-
99,37%
130.011.240.000,-
51.573.416.858,-
39,67%
Persen 96,36% 87,56% 96,40%
Dari tabel diatas diketahui realisasi anggaran Tahun 2014 sebesar 39,67 persen, sisa anggaran mencapai 60,33 persen, pemanfaatan anggaran kurang efisien karena pencapaian misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung dengan 8 target kinerja, tercapai diatas 100% persen 3 indikator kinerja
dengan
kategori
Memuaskan.
Selanjutnya
untuk
mengetahui
efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, dilihat dari capaian kinerja misi RENSTRA dan anggaran yang digunakan sebagaimana tabel dibawah ini :
52 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung Tabel 3.16 Efektifitas Anggaran terhadap Capaian Misi Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2014 No. I.
Kategori Misi 1
1 2 3 4 5
Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Agak Kurang
6
Kurang Misi 2
1 2 3 4 5
Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Agak Kurang
II.
6 III. 1 2 3 4 III. 1 2 3 4
Kurang Misi 3
Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik Misi 4
Memuaskan Sangat Baik Baik Cukup Baik
Jumlah Indikator 1 -
Presentase Capaian Kinerja -
2 1 -
170 % -
2 2 3 2 1
100 % 100 % -
Anggaran Realisasi (Rp.) Persen 3.617.719.840,-
25.778.763.270,-
89,66%
97,40%
11,41% 10.504.404.670,-
1.145.155.500,-
99,37%
3.4.2 Program Kegiatan Penunjang Pencapaian Pernyataan Kinerja Keberhasilan pencapaian Pernyataan Kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Tahun 2014 didukung dengan program/kegiatan sebagai berikut:
53 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
No.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
9. 10. 11. 12.
URAIAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Program peningkatan peran serta kepemudaan Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Peningkatan sarana dan prasarana kepemudaan JUMLAH
REALISASI ANGGARAN
TOTAL
%
SISA ANGGARAN
7,835,075,003.
6.390.338.137.
81.56
1.444.736.00
3.544.300.000.
2.405.283.791.
67,86
1.139.016.209.
315,000,000.
296.757.550.
94.21
18.242.450.
588,540,168.
332.475.000.
56,49
256.065,168.
1,152,450,000.
1,145,155,500.
99,37
7.294.500.
550,000,000.
529.971.500.
96,36
20.028.500.
3.071.806.800.
2.689.563.140.
87,56
382.243.660.
413.043.200.
398.185.200.
96,40
14.858.000.
1.379.590.000.
1.102.519.100.
79,92
277.070.900.
26.467.519.829.
25.778.763.270.
97,40
688.756.559.
83.302.440.000.
9.504.893.730.
11,41
73.797.546.270 .
1.391.475.000.
999.510.940.
71,83
391.964.060.
130,011,240,000.
51.573.416.853
39,67
78.437.823.142 .
54 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
Laporan Olahraga
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pemuda dan
(DISPORA)
Kota
Bandung
Tahun
2014
ini
merupakan
pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2014. Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
(AKIP).
Sebagai
upaya
untuk
penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung Tahun 2014 ini dapat menggambarkan kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandungdan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Dalam tahun 2014 Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung menetapkan sebanyak 7 (tujuh) sasaran dengan 9 (sembilan) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut : 55 | Laporan Kinerja Tahun 2014
DISPORA Kota Bandung
1 Tercapai Melebihi Target
4 indikator kinerja
2 Tercapai Sesuai Target
1 indikator kinerja
3 Tidak Tercapai
4 indikator kinerja
Adapun pengukuran dari indikator dalam mencapai target kinerja dilakukan secara terukur dan terencana sesuai dengan data yang dimiliki sehingga menunjang paliditas data dalam memcapai target dan sasaran sehingga pencapaian target dapat dipertanggungjawabkan. Secara umum telah mencapai nilai dalam kisaran > 85 – 100 yang termasuk dalam Interpretasi memuaskanDalam Tahun Anggaran 2014 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 130,011,240,000. dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 51.573.416.853 secara efektif telah mewujudkan capaian kinerja untuk menunjang pencapaian Misi dan Visi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung. Berdasarkan pagu indikatif Renstra jumah anggaran tersebut maka realisasi anggaran yang telah digunakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandungadalah 39,67 % dari anggaran indikatif yang direncanakan, hal tersebut menunjukan bahwa perencanaan Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung perlu dioptimal kembali agar lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja yang mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung. Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandungini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang diharapkan menjadi tolak ukur agar dapat lebih meningkatkan prestasi di masa-masa akan datang dan dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang telah membantu penyelesaian
LKIP
Dinas
Pemuda
56 | Laporan Kinerja Tahun 2014
dan
Olahraga
(DISPORA)
Kota
DISPORA Kota Bandung BandungTahun 2014 maka dapat diselesaikan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung kami.
Bandung, Februari 2015 KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BANDUNG
Dr. Ir. H. AJIE GIYATMIKO S, M.Si Pembina TK.I NIP. 19620603 199603 1 001
57 | Laporan Kinerja Tahun 2014