PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI/JUNE 2013 SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR/ AND FOR THE PERIOD ENDED 30 JUNI/JUNE 2013 TIDAK DIAUDIT/UNAUDITED
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes ASET Kas dan setara kas - Pihak ketiga - Pihak berelasi Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 156.452 (31 Desember 2012: Rp 141.753) - Pihak ketiga - Pihak berelasi Investasi bersih dalam sewa pembiayaan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil (31 Desember 2012: Rp Nihil) Pihak ketiga Beban dibayar dimuka - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pajak dibayar dimuka Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset derivatif Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 57.923 (31 Desember 2012: Rp 53.332) Aset lain-lain - Pihak ketiga
30 Jun 2013
31 Des 2012
41,573 243,995
170,911 44,062
11,790,041 279
10,836,740 50,357
2c,2f,6 2c,2h 7 2s,7,26 2p,16a 2c,2j 10 2s,10,26 2c,2o,8 2p,16d
264,788
97,068
8,911 1,407 -
6,281 378 -
20,473 10,914 322,741 11,070
10,052 11,884 112,544 44,924
2i,9 2c 11
74,862
77,094
1,955
1,983
ASSETS Cash and cash equivalents Third parties Related parties Consumer financing receivables - net of allowance for impairment losses of Rp 156,452 (31 December 2012: Rp 141,753) Third parties Related parties Net investment in finance leases net of allowance for impairment losses of Rp Nil (31 December 2012: Rp Nil) Third parties Prepaid expenses Third parties Related parties Prepaid tax Other receivables Third parties Related parties Derivatives assets Deferred tax assets - net Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 57,923 (31 December 2012: Rp 53,332) Other assets Third parties -
12,793,009
11,464,278
TOTAL ASSETS
2a,2c,2d,2q 4 2s,4,26
2c,2e,2g 5 2s,5,26
JUMLAH ASET
Lampiran – 1/1 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes LIABILITAS Utang penyalur kendaraan - Pihak ketiga - Pihak berelasi Utang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Akrual Pihak ketiga Utang pajak - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Liabilitas derivatif Pinjaman - Pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan - Medium Term Notes (MTN) - Obligasi Imbalan kerja
30 Jun 2013
2c 42,082 113,244
77,272 106,045
75,799 135,454
76,882 99,570
2c,13
85,045
78,637
2p,16b 2p,16b 2c,2o,8
6,771 783 2,770
12,915 6,819 45,959
7,494,561
7,176,367
499,309 2,706,698 38,668
497,412 1,898,805 29,438
11,201,184
10,106,121
2s,26 2c 12 2s,12,26
2c,2m,14 2c,2l 15a 15b 2k,3,17
Jumlah liabilitas EKUITAS Modal saham biasa - nilai nominal Rp 1.000 per saham (Rupiah penuh) - Modal dasar – 2.000.000.000 saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh 800.000.000 saham Saldo laba: Cadangan wajib Belum dicadangkan Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya
31 Des 2012
19
800,000 2,000 786,939
2c,2o,8
2,886
Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES Payable to dealers Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Accrued expenses Third parties Taxes payable Corporate income tax Other taxes Derivatives liabilities Borrowings Third parties Securities issued Medium Term Notes (MTN) Bonds Employee benefits Total liabilities
EQUITY Share capital – par value of Rp 1,000 per share (full Rupiah amount) Authorised capital 2,000,000,000 shares Issued and fully paid 800,000 800,000,000 shares Retained earnings: 2,000 Statutory reserves 656,186 Unappropriated Accumulated other (100,029) comprehensive income
1,591,825
1,358,157
Total equity
12,793,009
11,464,278
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lampiran – 1/2 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Bunga bank Lain-lain
STATEMENTS OF COMPREHENSIF INCOME FOR THE PERIOD ENDED 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1 Jan – 30 Jun 2013
1 Jan – 30 Jun 2012
1 Apr – 30 Jun 2013
1 Apr – 30 Jun 2012
687,807 9,855 3,557 36,810
651,247 4,002 27,534
349,211 6,198 2,086 19,268
330,129 2,776 14,687
INCOME Consumer financing Finance leases Interest income Miscellaneous
738,029
682,783
376,763
347,592
Total income
(130,413) (369,384)
(121,282) (361,707)
(68,778) (190,788)
(66,438) (180,308)
2e,2g,5
(50,530)
(43,030)
(26,413)
(16,803)
2q 25
(1) (12,055)
343 (10,635)
2 (7,225)
327 (6,057)
EXPENSES General and administrative Interest and financing charges Allowance for impairment losses Gain/(loss) on foreign exchange - net Miscellaneous
(562,383)
(536,311)
(293,202)
(268,784)
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
175,646
146,472
83,561
78,313
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,16c
(44,645)
(37,269)
(20,795)
(19,851)
LABA BERSIH
131,001
109,203
62,766
58,462
2e,2n,2s, 2f,2n,21 2n,2s,26 22
Jumlah pendapatan BEBAN Umum dan administrasi Bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Laba/(rugi) selisih kurs - bersih Lain-lain
2n,2s,23,26 2n,24
Jumlah beban
(Beban)/pendapatan komprehensif lain: Lindung nilai arus kas Kerugian aktuarial program pensiun Pajak penghasilan terkait (Beban)/pendapatan komprehensif lain setelah pajak
2p
2o,8
Jumlah pendapatan/(beban) komprehensif LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2r
NET INCOME Other comprehensive (expense)/income
137,222 (331)
2q,15d
INCOME TAX EXPENSE
(34,223)
(66,164)
111,356
13,900
(2,852)
0
-
16,541
(27,839)
(3,475)
102,668
(52,475)
83,517
10,425
233,669
(56,728)
146,283
68,887
164
152
79
81
Cash flow hedge Actuarial loss from pension plan Related income tax Other comprehensive (expense)/ income net of tax Total comprehensive income/ (expense) BASIC EARNINGS PER SHARE (full Rupiah amount)
Lampiran – 3 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Akumulasi pendapatan kom prehensif lainnya/Accum Belum ulated other dicadangkan/ comprehenUnappropiated sive income
Saldo laba/ Retained earnings
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2012 Tambahan modal disetor
19
Kerugian aktuarial program pensiun Laba bersih komprehensif tahun berjalan setelah pajak
650,000
2,000
417,627
150,000
-
-
-
-
(2,852)
-
-
109,203
Saldo pada tanggal 30 Juni 2012
800,000
2,000
523,978
Saldo pada tanggal 1 Januari 2013
800,000
2,000
656,186
-
-
Kerugian aktuarial program pensiun Laba bersih komprehensif tahun berjalan setelah pajak Saldo pada tanggal 30 Juni 2013
2o,8
Modal saham/ Share capital
Cadangan wajib/ Statutory reserve
(248)
(74,148) -
-
Jumlah ekuitas/ Total equity
995,479
Balance as at 1 January 2012
150,000
Additional paid-in capital
(2,852)
Actuarial loss from pension plan
59,581
Comprehensive income for the year net of tax
(123,770)
1,202,208
Balance as at 30 June 2012
(100,029)
1,358,157
Balance as at 1 January 2013
(49,622))
-
(248)
Actuarial loss from pension plan
-
-
131,001
102,915
233,916
Comprehensive income for the year net of tax
800,000
2,000
786,939
2,886
1,591,825
Balance as at 30 June 2013
Lampiran – 1/4 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIOD ENDED 30 JUNE 2013 DAN 2012 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan: - Pembiayaan konsum en - Sewa pembiayaan Bunga bank Denda keterlambatan pembayaran Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan Lain-lain
2013
22
Jumlah Pengeluaran kas untuk: - Pembayaran kepada penyalur kendaraan dan premi asuransi - Beban usaha - Beban bunga dan keuangan - Beban pajak penghasilan - Lain-lain Hutang Pajak
2012
2,671,094 54,815 2,846 30,908
3,268,070 3,201 21,050
4,975 5,946
6,910 5,927
Cash flows from operating activities Cash received from customers: Consumer financing Finance leases Interest income Late payment penalties Recovery from written off receivables Others
2,770,589
3,305,158
Total
(3,275,015) (120,361) (363,768) (44,531) (658) -
(4,011,083) (84,447) (315,877) (27,432) (2,016) (25,558)
Cash disbursements for: Payments to dealers and insurance premium Operating expenses Interest and financing charges Income tax expense Others Taxes payable
Jumlah
(3,804,333)
(4,466,413)
Total
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
(1,033,749)
(1,161,255)
Net cash flows used in operating activities
141 (3,949)
597 (15,084)
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of fixed assets Purchase of fixed assets
(3,808)
(14,487)
Net cash flows used in investing activities
16
Arus kas dari aktivitas investasi Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
9 9
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari: - Penerimaan pinjaman - Penerimaan dari surat berharga diterbitkan - Tambahan modal disetor
19
Pengeluaran untuk: - Pembayaran pinjaman - Pembayaran obligasi - Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
5,755,913
2,726,833
1,200,000
1,300,000
-
150,000
(5,452,125) (389,000)
(2,785,862) -
(6,635)
(5,720)
1,108,153
1,385,251
Cash flows from financing activities Cash received from: Proceeds from borrowings Proceeds from securities issued Proceeds from issuance of shares Disbursements for: Payment of borrowings Payment of bonds Securities issuance cost Net cash flows provided from financing activities
Lampiran – 4/1 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIOD ENDED 30 JUNE 2013 DAN 2012 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan / Notes
2013
Kenaikan/ (penurunan) bersih kas dan setara kas
2012
70,596
Penyesuaian atas selisih kurs dari saldo kas
(1)
209,509
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalent
15,578
Adjustments of foreign exchange variance in cash
Kas dan setara kas pada awal tahun
4
214,973
67,761
Cash and cash equivalent at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada akhir periode
4
285,568
292,948
Cash and cash equivalent at the end of the period
For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent at end of the period comprise the following:
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari: Kas Kas pada bank Jumlah
4
6,835 278,733
2,704 290,144
Cash on hand Cash in banks
285,568
292,848
Total
Lampiran – 4/2 – Schedule Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM a.
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL INFORMATION a. Establishment and general information
PT Toyota Astra Financial Services (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Enimarya Agoes Suwarko, S.H., No. 30 tanggal 15 April 1994 dengan nama PT KDLC Bancbali Finance. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C27949.HT.01.01.Th.94 tanggal 19 Mei 1994. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 26 tanggal 10 Desember 2012 mengenai penambahan maksud dan tujuan Perseroan. Akta ini telah diterima dan dicatat dalam sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Mansia Republik Indonesia pada tanggal 23 Januari 2013 dalam surat keputusan No. AHU02220.AH.01.02.
PT Toyota Astra Financial Services (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 30 of Enimarya Agoes Suwarko, S.H., dated 15 April 1994 under the name of PT KDLC Bancbali Finance. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7949.HT.01.01.Th.94 dated 19 May 1994. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest by Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 26 dated 10 December 2012 the addition of the purpose and objectives of the Company. This Notarial Deed has been accepted and recorded in the system administration ol Legal Entity of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. AHU-02220.AH.01.02 dated 23 January 2013.
Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 420/KMK.017/1994 tanggal 18 Agustus 1994. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perseroan, sebagai perusahaan pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Pada saat ini, Perseroan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994.
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 420/KMK.017/1994 dated 18 August 1994. Under this license, the Company is allowed to engage in leasing, factoring, credit card business and consumer financing activities. Currently, the Company is mainly engaged in consumer financing activities. The Company started its commercial operation in 1994.
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Mega Plaza lantai 8, Jl. HR. Rasuna Said Kav C-3, Jakarta Selatan 12920.
The Company’s head office is domiciled in Mega Plaza, 8th floor, Jl. HR. Rasuna Said Kav C-3, Jakarta Selatan 12920.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Perseroan memiliki 23 kantor cabang .
As at 30 June 2013 and 31 December 2012, the Company has 23 branch offices.
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I dengan tingkat bunga tetap Seri A (2010) dan Seri B (2010), masing-masing sebesar Rp 500.000, dimana yang bertindak sebagai arranger adalah PT Kim Eng Securities.
On 23 August 2010, the Company issued Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I with a fixed interest rate Serie A (2010) and Serie B (2010) each amounting Rp 500,000, where PT Kim Eng Securities acted as arranger.
MTN Toyota Astra Finance I tahun 2010 tersebut telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 30 Juli 2010.
MTN Toyota Astra Finance I 2010 were registered in the Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) on 30 July 2010.
Lampiran – 5/1 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) a. Establishment (continued)
and
general
information
Perseroan telah menerbitkan Obligasi Toyota Astra Financial Services I tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi I”) sebesar Rp 1.200.000, Obligasi Toyota Astra Financial Services II tahun 2012 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi II”) sebesar Rp 1.300.000 dan Obligasi Toyota Astra Financial Services III tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III”) sebesar Rp 1.200.000. Obligasi I, II dan III dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) masing-masing berdasarkan Surat No. S7059/BL/2011 pada tanggal 24 Juni 2011, Surat No S-6536/BL/2012 pada tanggal 30 Mei 2012 dan dan Surat No S-108/D.04/2013 pada tanggal 8 Mei 2013 dari Otoritas Jasa Keuangan(OJK).
The Company issued Toyota Astra Financial Services I 2011 Bonds with a fixed interest rate (“Bonds I”) with principal amount of Rp 1,200,000, Toyota Astra Financial Services II 2012 Bonds with a fixed interest rate (“Bonds II”) with principal amount of Rp 1,300,000, and Toyota Astra Financial Services III 2013 Bonds with a fixed interest rate (“Bonds II”) with principal amount of Rp 1,200,000. Bonds I, II and III became effective based on the Capital Market Supervisory Board - Financial Institution (BAPEPAM-LK) Letter No. S-7059/BL/2011 dated 24 June 2011, Letter No S-6536/BL/2012 dated 30 May 2012 and Letter from Indonesia Financial Service Authority(OJK) No S108/D.04/2013 dated 8 mei 2013 respectively.
Obligasi I, II dan III tersebut masing-masing dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2011, 6 Juni 2012 dan 20 Mei 2013. Penerbitan Obligasi I, II dan III dilakukan sesuai dengan perjanjian Perwaliamanatan masingmasing No. 20 tanggal 8 April 2011, No. 09 tanggal 6 Maret 2012 dan No 57 tanggal 28 Februari 2013 dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi. Hasil penerbitan Obligasi I, II dan III tersebut di atas setelah dikurangi dengan biayabiaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja (pembiayaan konsumen). Obligasi I, II dan III dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.
Bonds I, II and III were listed on the Indonesian Stock Exchange on 8 July 2011, 6 June 2012 and 20 May 2013, respectively. The issuance of Bonds I and II were based on The Trusteeship Agreements No. 20 dated 8 April 2011, No. 09 dated 6 March 2012 and No. 57 dated 28 February 2013 respectively, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. as the Trustee for the Bond holders. The proceeds from Bonds I, II and III net of issuance costs were used by the Company for working capital (consumer financing). Bonds I, II and III were offered at par value in the primary market.
Lihat Catatan 15 untuk rincian surat berharga yang diterbitkan.
Refer to Note 15 for details of securities issued.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut
30 June 2013
b. Board of Commissioners, Directors and Audit Committee As at 30 June 2013 and 31 December 2012, the members of the Company’s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee are as follows: 31 December 2012
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Takuo Sasaki
Takuo Sasaki
Gunawan Geniusahardja Yasuhiro Yom oda Johnny Darmawan D.
Gunawan Geniusahardja Takeshi Fukuda Johnny Darmawan D.
Harry Wiguna
Harry Wiguna
Lampiran – 5/2 – Schedule
Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) b.
Board of Commissioners, Directors and Audit Committee (continued)
30 June 2013
31 December 2012
Buntoro Muljono
Buntoro Muljono
Wakil Presiden Direktur
Kazuo Noda
Kazuo Noda
Direktur Pemasaran dan Operasional
Kurnadi Tandudjaja
Kurnadi Tandudjaja
Direksi: Presiden Direktur
Direktur Keuangan dan Administrasi
Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Directors: President Director Vice President Director Marketing and Operational Director Finance and Administration Director
Tetsuo Higuchi
Tetsuo Higuchi
Harry Wiguna Candelario Tambis Lindawati Gani
Harry Wiguna Candelario Tambis Lindawati Gani
Audit Committee: Chairman Member Member
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.I.5.
The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with BAPEPAM-LK Regulation Number IX.I.5.
Lihat Catatan 26 untuk rincian jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2013 dan 2012.
Refer to Note 26 for details of total salaries and allowances paid to the Board of Commissioners and Directors for the year ended 30 June 2013 and 2012.
Pada tanggal 30 Juni 2013, Perseroan mempunyai 743 karyawan (2012: 723 karyawan).
As at 30 June 2013, the Company has 743 employees (2012: 723 employees).
Berdasarkan Surat Keputusan No. 016/CommApp/Leg/V/2011 tanggal 12 Mei 2011 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Dewan Komisaris PT Toyota Astra Financial Services, Kepala Audit Internal Perseroan pada Tanggal 30 Juni 2013 adalah Syafitri.
Based on Decision Letter No. 016/CommApp/Leg/V/2011 dated 12 May 2011 regarding Resolution of the Board of Commissioner of PT Toyota Astra Financial Services, the Head of Internal Audit as at 30 June 2013 is Syafitri.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur No. 011A/SK-DIR/HRD/IV2011 tertanggal 8 April 2011, Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 adalah Cokro Vera.
Based on Director’s Decision Letter No. 011A/SKDIR/HRD/IV/2011 dated 8 April 2011, the Corporate Secretary as at 30 June 2013 is Cokro Vera.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perseroan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 30 Juli 2013.
The Company’s financial statements were authorised to be issued by the Directors on 30 July 2013.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
Lampiran – 5/3 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of financial statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang merupakan perubahan terakhir atas Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP347/BL/2012 dated 25 June 2012 which is the latest change of the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP 554/BL/2010 dated 30 December 2010 and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 which was Regulation No. VIII.G.7 regarding “Guidelines for Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Entities”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai, yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under the historical cost, except for financial assets and liabilities at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments, which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan.
The statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings and securities issued.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
Figures in the financial statements are rounded to and expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Lampiran – 5/4 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar penyusunan (lanjutan)
b.
laporan
2. keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of financial statements (continued)
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi signifikan yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of significant estimates and assumptions that affects:
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,
-
the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements,
- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
-
the reported amounts of revenues and expenses during the reported period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula (lihat Catatan 3).
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates (refer to Note 3).
Perubahan kebijakan akuntansi
b.
Changes in accounting policies
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards
Berikut adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012:
The following are the changes impacted by the above new standards that are relevant and significant to the Company’s financial statements, which became effective starting 1 January 2012:
PSAK 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja”
SFAS 24 (Revised 2010) : “Employee Benefits”
Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Perseroan adalah sebagai berikut:
Several notable revisions which relevant to the Company are as follows:
a.
a.
Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial
Recognition of actuarial gains/(losses)
Standar yang direvisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan komprehensif lainnya.
The revised standard introduces a new alternative method to recognise actuarial gains/(losses), that is to recognise all actuarial gains/(losses) in full through other comprehensive income.
Seperti yang diperkenankan oleh standar, Perseroan memilih untuk mengubah kebijakan akuntansinya dengan mengakui segera seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan/beban komprehensif lainnya. Oleh karena itu, Perseroan telah mengakui secara prospektif seluruh kerugian aktuarial sebesar Rp 6.425 melalui pendapatan komprehensif lainnya, sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut.
As allowed by the standard, the Company has elected to change its accounting policy to recognize immediately all actuarial gains or lossess through other comprehensive income/expense. As such, the Company has recognised prospectively the full amount of actuarial losses of Rp 6,425 in other comprehensive income, in accordance with the transitional rules in the standards.
Lampiran – 5/5 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) Perubahan akuntansi pernyataan (lanjutan)
b.
pada pernyataan standar keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan
Pengungkapan
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies (continued) Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
b.
Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain:
Disclosures The revised standard introduces a number of additional disclosure requirements including disclosure of:
i.
Persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program;
i. The percentage or amount of each major category of investment making up total plan assets;
ii.
Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program keseluruhan;
ii. A narrative description of the basis used to determine the overall expected rate of return on assets;
iii.
Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan dua periode tahunan sebelumnya; dan
iii. The amounts for the current annual period and the previous two annual periods of present value of the defined benefit obligation and fair value of the plan assets; and
iv.
Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan dua periode tahunan sebelumnya.
iv. The amounts for the current annual period and the previous two annual periods of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets.
Perseroan telah memilih untuk mengakui keuntungan/(kerugian) aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Perseroan telah memberikan pengungkapan tambahan pada Catatan 17.
The Company has elected to recognise actuarial gains/(losses) in full through other comprehensive income. The Company has added additional disclosure in Note 17.
PSAK 60: Pengungkapan”
SFAS 60: Disclosures”
“Instrumen
Keuangan:
Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan menambahkan beberapa pengungkapan baru.
“Financial
Instruments:
The new standard consolidates and expands a number of existing disclosure requirements and adds some new disclosures.
Lampiran – 5/6 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) Perubahan akuntansi pernyataan (lanjutan)
pada pernyataan standar keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan
PSAK 60: “Instrumen Pengungkapan” (lanjutan)
Keuangan:
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes in accounting policies (continued) Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued) SFAS 60: “Financial Disclosures” (continued)
Instruments:
Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik perusahaan. PSAK 60 berisi pengungkapanpengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang penting antara lain:
The overriding principle of this standard is to disclose sufficient information to enable users of financial statements to evaluate the significance of financial instruments for an entity’s financial performance and position. SFAS 60 contains new disclosures on risks and risk management and requires reporting entities to report the sensitivity of their financial instruments to movements in risk. Some of the notable new requirements are:
1.
1.
2.
3.
Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; Penambahan pengungkapan untuk item-item yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelas aset dan kewajiban keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
2.
3.
Qualitative and quantitative disclosures of the impact of risk, including market risk, credit risk and liquidity risk; Enhanced disclosures for items affecting total comprehensive income so that gains and losses are separated by each category of financial instruments; and Disclosures of fair values of each class of financial assets and liabilities and disclosure of fair value hierarchy for financial instruments measured at fair value at the reporting date.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 dan akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan oleh DSAK-IAI. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk: 1. Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan atas aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang mengalami penurunan nilai; dan, 2. Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
On 19 October 2012, Financial Accounting Standard Board of Indonesian Accountant Institute (“DSAK-IAI”) issued enhancements to the SFAS 60 which will be effective on 1 January 2013. Early implementation of the enhancements is permitted by DSAK-IAI. The enhancements mainly relate to the disclosure of financial assets; including the withdrawal of requirements to disclose: 1. Fair value of collateral held as security for financial assets both “past due but not yet impaired” and “impaired”; and,
Untuk laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, Perseroan menerapkan PSAK 60 secara prospektif dari tanggal 1 Januari 2012 sesuai dengan ketentuan dalam standar. Perseroan juga memutuskan untuk melakukan penerapan dini atas PSAK 60 (yang dikeluarkan tanggal 19 Oktober 2012) seperti diperbolehkan dalam standar.
For the financial statements for the year ended 31 December 2012, the Company has applied SFAS 60 prospectively from 1 January 2012 in accordance with the provision of the standard. In addition, the Company has also decided to early adopt the improvements made to SFAS 60 (issued 19 October 2012) as permitted in the standard.
2. Carrying amount of financial asset that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
Lampiran – 5/7 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.
The Company classifies its financial instruments into financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan
Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories: (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
The Company has no financial assets categorised as held-to maturity and available for sale.
(i)
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading and financial assets designated by the Company as fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if its part of portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of shortterm profit taking. Derivatives are categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai "Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the profit or loss. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instrument are included directly in the statement of comprehensive income and are reported respectively as “Gains/(losses) from changed in fair value of financial instruments“ and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”.
Perseroan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diperdagangkan.
The Company has no financial assets categorised as held for trading.
Lampiran – 5/8 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan dan pendapatan administrasi. Selanjutnya, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan pembiayaan konsumen”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs, that are directly attributable to its acquisition and administration income. Subsequently, it is measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income from financial assets classified as loans and receivables are included in the profit or loss and are reported as “Consumer financing income”.
Pinjaman yang diberikan dan meliputi kas dan setara kas, pembiayaan konsumen, investasi dalam sewa pembiayaan, uang piutang lain-lain dan aset lain-lain.
Loans and receivables consist of cash and cash equivalent, consumer financing receivables, net investment in finance leases, advances, other receivables and other assets.
those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.
piutang piutang bersih muka,
(iii) Pengakuan
(iii) Recognition
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak reguler ketika mencatat transaksi aset keuangan.
Lampiran – 5/9 – Schedule
The Company uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iv) Penurunan nilai aset keuangan
(iv) Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Impairment losses are incurred only if there is ojective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy and default or delinquency in payments are considered as indicators that the receivable is impaired.
Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas piutang. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang signifikan secara individual yang mengalami penurunan nilai dihitung dengan menggunakan metode discounted cash flows.
The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment losses on individually significant impaired receivables is assessed using discounted cash flows method.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari piutang yang diberikan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at receivables original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognised in the profit or loss.
Lampiran – 5/10 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iv) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
(iv) Impairment of financial assets (continued)
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas piutang dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of collateralised receivables reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not forclosure is probable.
Untuk piutang yang tidak mengalami penurunan nilai dan piutang yang tidak signifikan secara individual, penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.
For receivables which have not objective evidence of impairment and individually insignificant receivables, the allowance for impairment losses was assesses collectively based on historical loss data.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to loans and receivables are classified into “Allowance for impairment losses”.
Lampiran – 5/11 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iv) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
(iv) Impairment of financial assets (continued)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan penyisihan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the profit or loss.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan ataupun periode yang telah lalu, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of receivable written off at current period or previous period are credited to the allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortised cost.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i)
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: (i) liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan; dan (ii) liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: (i) financial liabilities classified as held for trading; and (ii) financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Jika Perseroan pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
If the Company designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar kecuali liabilitas derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
The Company has no financial liabilities categorised as financial liabilities at fair value through profit or loss except for derivative, which is designated and effective as hedging instruments.
Lampiran – 5/12 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(ii) Financial liabilities measured at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss is categorised into financial liabilities measured at amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas penerbitan liabilitas keuangan. Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai beban keuangan.
Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs that are directly attributable to its issuance. After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method. Effective interest rate amortisation is recognised as financial interest expenses.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang penyalur kendaraan, utang lain-lain, akrual, pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan.
Financial liabilities measured at amortised cost are payables to dealer, other payables, accrued expenses, borrowings and securities issued.
Pengukuran nilai wajar
Measurement of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources such quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (offer price).
The quoted market price used for financial assets held by the Company is bid price. While for financial liabilities it uses offer price.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instrument.
Lampiran – 5/13 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all risks and reward have not been transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen dan investasi dalam sewa pembiayaan yang mengalami penurunan nilai, akan dilakukan ketika jaminan kendaraan ditarik atau telah dihapusbukukan.
Impaired consumer financing receivables and investment in finance lease are derecognised when the collateral asset have been repossessed or have been written-off.
Saling Hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classes of financial instruments
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Lampiran – 5/14 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Financial assets and liabilities (continued) Classes of financial instruments (continued)
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/ Class Sub - golongan/ (as determined by the Company) Sub - classes Kas dan setara kas /Cash and cash equivalent Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan/Net investments in finance leases Uang muka/Advances Piutang lain-lain/Other receivables
Aset keuangan/ Financial assets Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Aset lain-lain/Other assets
- Simpanan jaminan / Security deposit - Lain-lain/Others
Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges
Aset derivatif - lindung nilai atas arus kas/Derivative assets - hedging instruments in cash flow hedges
Utang penyalur kendaraan/Payable to dealer
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortised cost Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Utang lain-lain/Other payables
- Kantor pendaftaran fidusia/Fiduciary register office - Premi asuransi/Insurance premium - Pembiayaan bersama/Joint financing - Lain-lain/Others
Akrual/Accrued expenses Pinjaman/Borrowings Surat berharga yang diterbitkan/Securities issued Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai /Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges
Lampiran – 5/15 – Schedule
Liabilitas derivatif lindung nilai atas arus kas/Derivative liabilities - hedging instruments in cash flow hedges
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
2.
Kas dan setara kas
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Cash and cash equivalent include cash on hand and cash in banks, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings and securities issued.
Kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan surat berharga yang diterbitkan. e. Pembiayaan konsumen
Cash and cash equivalent
e.
Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Consumer financing receivables are stated at their outstanding balance less the portion of joint financings where the credit risk is assumed by joint financing providers in accordance with the financings portion (without recourse), unearned consumer financing income and the allowance for impairment losses.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from consumers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using effective interest rate method.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba dan rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year profit or loss at the transaction date.
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables category. Refer to Note 2c for accounting policy of loans and receivables.
Pembiayaan bersama
Joint financing
Pembiayaan konsumen yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama without recourse dinyatakan sebesar pokok pembiayaan konsumen yang diberikan sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Perseroan. Piutang pembiayaan bersama without recourse disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi.
Consumer financing under joint financing without recourse are stated at principal amount according to the portion of risk assumed by the Company. Joint financing receivables without recourse are presented on a net basis in the statements of financial position. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the profit and loss.
Lampiran – 5/16 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan
f.
Net investment in finance leases
Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2011), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.
Under SFAS 30 (Revised 2011), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengaliihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Leases are classified as finance lease if the leases transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan tangguhan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto Perseroan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Net investment in finance leases represent lease receivables plus the residual value at the end of the lease period and stated net of unearned lease income, security deposits and allowances for impairment losses. The difference between the gross lease receivable and the present value of the lease receivable is recognised as unearned lease income. The recognition of financing lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment as a lessor in the financing lease.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year profit or loss at the transaction date.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Net investment in finance leases are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for accounting policy of loans and receivables.
g. Penyisihan kerugian penurunan nilai
h.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
g.
Allowance for impairment losses
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan.
Refer to Note 2c for impairment of financial assets.
Piutang pembiayaan konsumen dan investasi dalam sewa pembiayaan akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih.
Consumer financing receivables and investment in finance lease are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible.
Beban dibayar dimuka
h.
Beban dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised and charged as an expense over the periods of benefit using the straight line method.
Lampiran – 5/17 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
2.
Aset tetap dan penyusutan
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Fixed assets and depreciation
Aset tetap, kecuali tanah, diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak atas tanah diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dan biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Initial legal costs incurred to obtain legal rights of land are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets other than land are calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot Peralatan kantor
20 5 5 5
Buildings and improvements Vehicles Furnitures and fixtures Office equipment
Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya-biaya renovasi besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Perseroan akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi-renovasi besar ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan.
Repairs and maintenance is charged to the income statements during the financial period in which they are incurred. The cost of major renovations is included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company. Major renovations are depreciated over the remaining useful lives of the related asset.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan dan kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the profit or loss.
Lampiran – 5/18 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
2.
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen. j.
k.
Piutang dari jaminan dikuasai kembali
kendaraan
yang
Fixed assets and depreciation (continued) The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use in the manner intended by management.
j.
Receivables from collateral vehicle
Ketika jaminan kendaraan ditarik karena konsumen tidak dapat memenuhi kewajibannya, piutang pembiayaan konsumen dan investasi dalam sewa pembiayaan direklasifikasikan menjadi piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih yaitu nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen dan investasi dalam sewa pembiayaan terkait dikurangi penyisihan penurunan nilai pasar atas jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
When collateral assets have been repossessed because customers cannot fulfill their obligations, consumer financing receivables and investment in finance lease are reclassified as receivables from collateral vehicles. Receivables from collateral vehicles are stated at net realisable value, which is carrying value of related consumer financing receivables and investment in finance lease’s deducted with provision for diminution in market value of collateral vehicles.
Selisih antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen dan investasi dalam sewa pembiayaan dengan nilai realisasi bersih dicatat sebagai “Penyisihan penurunan nilai pasar dari jaminan yang dikuasai kembali”.
Difference between carrying value of related consumer financing receivables and investment in finance lease with net realizable value is recorded as “Provision for diminution in market value of collateral vehicles”.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan dengan utang bersih pelanggan merupakan hak dari pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan dibebankan sebagai kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali.
In case of default, customers give the right to the Company to sell the vehicles or take any other actions to settle the outstanding receivables. Differences between the proceeds from sales of vehicles and the outstanding receivables if positive are refunded to customers. If negative, they are charged to loss from sale of collateral vehicles.
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Receivables from collateral vehicle are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for accounting policy of loans and receivables.
Imbalan kerja
k.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Lampiran – 5/19 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perseroan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumah minimal imbalan pension, pada dasarnya program pension berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti.
The Company is required to provide minimum pension benefits as stipulated in the Law No. 13/2003 which represents an underlying defined benefit obligation. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law represent defined benefit plans.
Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.
The Company has defined benefit and defined contribution pension plans. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi (Dana Pensiun Astra 1).
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation (Astra Pension Fund 1).
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut (Dana Pensiun Astra 2).
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions (Astra Pension Fund 2).
Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the statements of financial position date less the fair value of plan assets from existing pension program. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuarist using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Sejak 1 Januari 2012, seluruh keuntungan/ (kerugian) aktuarial diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai bagian dari saldo laba. Perlakuan ini diterapkan pertama kali pada laporan keuangan per 31 Desember 2012 (Lihat Catatan 2b).
Starting 1 January 2012, all actuarial gains/ (losses) are immediately recognised in other comprehensive income and presented as part of retained earning. This treatment iitially applied in the financial statement as at 31 December 2012 (Refer to Note 2b).
Lampiran – 5/20 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
l.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2012, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Prior to 1 January 2012, when actuarial gain or losses exceeding 10% of defined benefit obligations or 10% of the fair value of the program's assets are charged or credited to the profit and loss over the average remaining life of service of the relevant employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the profit and loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.
Perseroan juga memberikan imbalan pasca kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company also provides other postemployment benefits, such as service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
Surat berharga yang diterbitkan
l.
Securities issued
Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium Term Notes dan Obligasi.
Securities issued consist of Medium Term Notes and Bonds.
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan.
Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Additional cost directly attributable to the issuance of securities are deducted from the amount of securities issued. Refer to Note 2c for accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
Lampiran – 5/21 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Pinjaman
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Borrowings
Pinjaman disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. n.
Pengakuan pendapatan dan beban
Borrowings due immediately are stated at the amortised cost. Additional cost directly attributable to the borrowings is deducted from the amount of borrowings. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost. n.
Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan serta beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Income from consumer financing and finance leases and expense for all interest bearing financial instruments are recognised over the term of the respective contracts using the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs.
Potongan pendapatan premi asuransi ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak asuransi jiwa berdasarkan metode garis lurus.
Discount on insurance premium is deferred and recognised over the term of the respective life insurance contracts using straight line method.
Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan secara bruto pada laporan laba rugi.
Interest income and late payment penalties are recognised when realisation is certain. Interest income is presented on a gross basis in the profit or loss.
Pendapatan dan beban diakui pada terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Income and expenses are recognised as incurred on an accrual basis.
saat
Lampiran – 5/22 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
2.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Derivative financial instruments and hedging activities
Dalam rangka penerapan kebijakan manajemen risiko, Perseroan melakukan instrumen derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variable yang mendasari. Berdasarkan kebijakan tersebut, Perseroan tidak memiliki instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
For risk management purposes, the Company entered into derivative instruments in order to hedge the changes in underlying exposures. In accordance with that policy, the Company does not hold derivative financial instruments for speculative purposes.
Instrumen keuangan derivatif diakui pertamatama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative financial instruments are initially recognised in the statement of financial position at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. Derivatives are carried as assets when their fair value is positive and as liabilities when their fair value is negative.
Perseroan menggunakan instrumen keuangan sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.
The Company uses derivative instruments as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the spesified criteria to obtain hedge accounting treatment.
Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan melakukan dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.
The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya, dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%.
The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%.
Lampiran – 5/23 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
p.
2.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian atas instrumen derivatif tergantung kepada apakah derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan sifat dari risiko yang dilindung nilai.
The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument and the nature of the risk being hedged.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk bagian yang efektif, diakui sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di pendapatan komprehensif lainnya diakui sebagai bagian laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are effective, are recognised as part of other comprehensive income. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in other comprehensive income is recognised as profit or loss.
Lindung nilai arus kas
Cash flow hedges
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Laba atau rugi bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi. Jumlah akumulasi pendapatan komprehensif lain diakui sebagai keuntungan atau kerugian ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi pendapatan komprehensif lain yang ada diakui pada laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised as part of other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in profit or loss. Amount accumulated in other comprehensive income are recycled to the profit and loss account in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is recognised in profit or loss.
Perpajakan
p.
Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan ini diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The income tax expenses comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognized in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak penghasilan kini dihitung menggunakan peraturan pajak yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Manajemen melakukan reviu secara periodik atas posisi yang diambil pada Surat Pemberitahuan Tahunan sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku memerlukan intepretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Lampiran – 5/24 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
q.
2.
Perpajakan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode liabilitas (liability method), untuk semua perbedaan temporer yang muncul akibat perbedaan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya per tanggal pelaporan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau utang Pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using the liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax payable is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the appeal has been decided.
Penjabaran mata uang asing
q.
Foreign currency translation
Mata uang penyajian
Presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Company.
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit or loss
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing adalah Rp 9.929 (nilai penuh) dan Rp 9.670 (nilai penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) dan Rp 100,35 (nilai penuh) dan Rp 111,97 (nilai penuh untuk 1 Yen Jepang.
As at 30 June 2013 and 31 December 2012, the exchange rates used are the Bank Indonesia middle rates of Rp 9,929 (full amount) and Rp 9,670 (full amount, respectively, for 1 United States Dollar (US Dollar) and Rp 100.35 (full amount) and Rp 111.97 (full amount), respectively, for 1 Japanese Yen.
Lampiran – 5/25 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
2.
Laba per saham dasar
ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun sebesar 800.000.000 lembar saham (2012: 764.246.575 lembar saham) - dalam nilai penuh. s.
t.
Transaksi dengan pihak berelasi
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing net income for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year amounted 800,000,000 shares (2012: 764,246,575 shares) - in full amount.
s.
Transaction with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”
The Company has transactions with related parties. In accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding “Related Party Disclosure”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 26.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the Note 26.
Segmen pelaporan
t.
Reporting segment
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of entity which:
-
-
involves with business activities to generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);
-
operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and
-
separate financial information is available.
-
-
yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional utama untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Sejak 1 Januari 2011, Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional utama Perseroan adalah Direksi. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan penerapan PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” dan diterapkan secara retrospektif.
Starting 1 January 2011, the Company presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decision maker is Board of Directors. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS 5 (Revised 2009) “Operating Segments” and are applied retrospectively.
Sebelum 1 Januari 2011, sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya, sementara segmen geografis berkaitan dengan penyediaan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
Before 1 January 2011, a business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments, while geographical segment is engaged in providing services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.
Lampiran – 5/26 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a. Nilai wajar dari instrumen keuangan
a.
Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku (lihat Catatan 2c). b. Penyisihan kerugian penurunan nilai
Fair value of financial instruments Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such as discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate (refer to Note 2c).
b.
Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan reviu atas piutang pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaan yang diberikan pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas penyisihan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its consumer financing receivables and investment in finance lease receivables at each reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation when determining the level of allowance required.
Perseroan juga membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang yang diberikan, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2c).
The Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (refer to Note 2c).
c. Pensiun
c.
Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsiasumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2k dan 17).
Pensions Pension programs are determined based on actuarial valuation. The actuary valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others (refer to Notes 2k and 17).
Lampiran – 5/27 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
c. Pensiun (lanjutan)
4.
SIGNIFICANT (continued) c.
ACCOUNTING
ESTIMATES
Pensions (continued)
Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja.
Annual salary increment rate determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and length of service.
Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.
Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method and generally accepted.
Perubahan pada asumsi-asumsi tersebut di atas pada tahun-tahun buku berikutnya mungkin dapat menyebabkan penyesuaian terhadap jumlah tercatat kewajiban imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja.
Change in the above assumptions above in the following years may require adjustments to the carrying amount of the post employment benefit liabilities and the post employment benefit expenses.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS 30 Jun 2013
Kas/Cash on hand Bank/Cash in banks Pihak ketiga/Third parties Rupiah - PT Bank UOB Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Deutsche Bank AG, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Standard Chartered Bank, Jakarta - Citibank, N.A., Jakarta - PT Bank Mizuho Indonesia - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - Bangkok Bank Public Company, Ltd., Jakarta - The Hongkong Shanghai Banking Corporation, Jakarta Dolar AS/US Dollar - PT Bank Mizuho Indonesia - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - PT Bank Sumitom o Mitsui Indonesia - Citibank, N.A., Jakarta Yen Jepang/Japanese Yen - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
Pihak berelasi/Related party Rupiah - PT Bank Permata Tbk. Dolar AS/US Dollar - PT Bank Permata Tbk.
Lampiran – 5/28 – Schedule
31 Des 2012
6,834
2,353
17,815 5,912 3,889 2,490 1,498 1,060 862 352 239 150 123 87 69 24
155,812 6,353 536 144 2,647 50 1,389 108 239 51 26 1,038 32 16
109 47 10 -
107 5 1 1
3
3
34,739
168,558
41,573
170,911
243,978
43,953
17
109
243,995
44,062
285,568
214,973
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENT (continued)
Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 1,75% - 6,25% pada tahun 2013 untuk mata uang Rupiah (2012: 1,75% - 6.50%) dan 0,00% - 1,00% untuk mata uang Dolar AS (2012: 0,00% - 1,00%)
The bank accounts earned annual interest at rates ranging between 1.75% - 6.25% in 2013 for Rupiah currency (2012: 1.75% - 6.50%) and 0.00% - 1.00% for US Dollars (2012: 0.00% - 1.00%)
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
5.
Semua piutang pembiayaan konsumen Perseroan adalah dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berkut: 30 Jun 2013 Piutang pembiayaan konsumen - bruto konsumen - bruto Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain-pihak ketiga Dikurangi: Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: Pembiayaan sendiri: - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain-pihak ketiga
Bersih
All of Company’s consumer financing receivables are in Rupiah currency, with details as follow: 31 Des 2012
13,106,541 297
12,053,706 55,749
633,263
625,987
Consumer financing receivables gross Direct financing: Third parties Related parties Joint financing-third party
(1,724,376) (18)
(1,631,892) (5,392)
Less: Unearned income on consumer financing: Direct financing: Third parties Related parties -
(68,935)
(69,308)
Joint financing-third party
11,946,772 Penyisihan kerugian penurunan nilai
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
11,028,850
(156,452) 11,790,320
(141,753) 10,887,097
Allowance for impairment losses Net
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of consumer financing contracts for motor vehicles ranged between 12 - 60 months.
Piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The above consumer financing receivable - gross have the following settlement aging profile:
30 Jun 2013 < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun
6,282,951 4,581,744 2,875,406
6,421,604 3,951,680 2,362,158
13,740,101
12,735,442
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen - bruto adalah sebagai berikut: 30 Jun 2013 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 7 hari 8 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
31 Des 2012
10,893,446
< 1 year 1 - 2 years > 2 years
The aging analysis of the gross consumer financing receivables are as follows: 31 Des 2012 10,244,860
Current
2,168,147 332,850 185,136 60,345 100,177
1,920,570 334,547 142,222 41,664 51,579
Overdue: 1 - 7 days 8 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
13,740,101
12,735,442
Lampiran – 5/29 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
FINANCING
RECEIVABLES
Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
30 Jun 2013
6.
CONSUMER (continued)
31 Des 2012
Saldo awal Penambahan Penghapusan piutang
141,753 50,530 (35,831)
114,491 76,668 (49,406)
Saldo akhir
156,452
141,753
Beginning balance Additions Written-off receivables Ending balance
Suku bunga efektif per tahun untuk pembiayaan konsumen baru berkisar antara 6,73% - 13,13% untuk tahun 2013 (2012: 9,22% - 15,25%).
Effective annual interest rates for new consumer financing contracts ranged between 6.73% -13.13% for the year 2013 (2012: 9.22% -15.25%).
Perseroan hanya melakukan pembiayaan atas kendaraan bermotor. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraan bermotor yang dibiayai.
The Company only provides consumer financing on motor vehicle. The consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers on vehicles subject to finance whereby the Company receives Motor Vehicle of Ownership Certificates (BPKB).
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes the existing allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Termasuk di dalam saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto adalah piutang pembiayaan konsumen dari karyawan sebesar Rp 279 (2012: Rp 220).
Included in the balance of consumer financing receivables - gross is consumer financing receivables from employees amounting to Rp 279 (2012: Rp 220).
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN
6.
Rincian investasi bersih dalam sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The details of net investment in finance leases are as follows:
30 Jun 2013 Rupiah Piutang sewa pembiayaan bruto Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan
31 Des 2012
317,572 39,854
119,653 11,302
(52,784) (39,854)
(22,585 (11,302
Rupiah Net investment in finance lease receivables - gross Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposit
264,788
97,068
-
-
Allowance for impairment losses
264,788
97,068
Net
Penyisihan kerugian penurunan nilai Bersih
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisar antara 24 - 48 bulan.
The period of finance leases for vehicle contracts ranged between 24 - 48 months.
Lampiran – 5/30 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
6.
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya:
FINANCE
LEASES
31 Des 2012
105,816 83,469 128,287
31,108 31,049 57,496
317,572
119,653
Analisa umur piutang sewa pembiayaan bruto adalah sebagai berikut:
< 1year 1 - 2 years > 2years
The aging analysis of the gross finance lease receivables is as follows:
30 Jun 2013
7.
IN
Finance leases receivables - gross have the following settlement aging profile:
30 Jun 2013 < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun
NET INVESTMENT (continued)
31 Des 2012
Belum jatuh tempo
274,206
93,516
Current
Lewat jatuh tempo: 1 - 7 hari
43,366
26,137
Overdue: 1 - 7 days
317,572
119,653
Suku bunga efektif per tahun untuk sewa pembiayaan berkisar antara 8,16% - 14,42% untuk tahun 2013 (2012: 10,02% - 16,76%).
Effective annual interest rates for finance lease contracts ranged between 8.16% - 14.42% for the year 2013 (2012: 10.02% - 16.76%).
Pada saat transaksi sewa pembiayaan ditandatangani, penyewa pembiayaan memberikan uang jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewa pembiayaan pada saat transaksi berakhir bila penyewa pembiayaan menggunakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut, bila tidak, jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan.
At the signing of lease contracts, the lessee is required to pay a security deposit, which will be applied against the selling price of the leased asset at the end of the lease term if the lessee exercises his option to purchase the leased asset, otherwise, the security deposit will be refunded to the lessee.
Manajemen berkeyakinan bahwa investasi bersih dalam sewa pembiayaan dapat tertagih.
Management believes that net investment in finance lease will be collectible.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
7. 30 Jun 2013
Pihak ketiga Beban dibayar dimuka - Sewa - Lain-lain
Uang muka - Iklan dan promosi - Materai - Operasi - Lain-lain
PREPAID EXPENSES 31 Des 2012
3,138 893
3,550 893
4,031
4,443
465 171 2,966 1,278
880 98 46 814
4,880
1,838
8,911
6,281
Lampiran – 5/31 – Schedule
Third parties Prepaid expenses Rental Others -
Advances Advertising and promotion Stamp duty Operating Others -
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
BEBAN DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)
7.
30 Jun 2013 Pihak berelasi Beban dibayar dimuka - Asuransi Uang muka - Perjalanan dinas - Lain-lain
Jumlah
8.
PREPAID EXPENSES (continued)
31 Des 2012
45
247
90 1,272
39 92
1,362
131
1,407
378
10,318
6,659
Related parties Prepaid expenses Insurance Advances Business trip Others -
Total
Jangka waktu kontrak beban dibayar di muka - sewa kantor kepada pihak ketiga berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of prepaid expenses - office rental contracts with third parties ranged from 12 - 60 months.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF
8.
DERIVATIVES ASSETS AND LIABILITIES
Perseroan telah melakukan beberapa kontrak cross currency swap (CCS) dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho), Citibank, N.A., Jakarta (Citibank), dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (BOTM), PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, The Hongkong Shanghai Banking Corporation, Jakarta, Standard Chartered Bank.
The Company has entered into several cross currency swap contract (CCS) with PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho), Citibank, N.A., Jakarta (Citibank) and Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (BOTM), PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, The Hongkong Shanghai Banking Corporation, Jakarta, Standard Chartered Bank.
Perincian dari kontrak - kontrak tersebut pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The details of these contracts as at 30 June 2013 and 31 December 2012 are as follow:
30 Juni/June 2013 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties
Jumlah nosional (nilai penuh)/ Notional amount/ (full amount)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Nilai wajar/Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
Cross currency swaps - Citibank, N.A., Jakarta
USD
28,011,204
10-11-2010
08-11-2013
30,760
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
32,500,000
03-08-2010
05-08-2013
30,281
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
16,666,667
03-02-2012
03-02-2015
17,245
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
24,100,000
24-02-2011
24-02-2014
22,365
-
Lampiran – 5/32 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
8.
DERIVATIVES (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
30 Juni/June 2013 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties
Jumlah nosional (nilai penuh)/ Notional amount/ (full amount)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Nilai wajar/Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
Cross currency swaps (lanjutan/continued) - The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Standard Chatered Bank, Jakarta - Standard Chatered Bank, Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - Citibank, N.A., Jakarta
USD
30,600,000
11-03-2011
18-07-2014
23,455
-
USD
3,400,000
11-03-2011
18-07-2014
2,606
-
USD
13,500,000
21-01-2011
18-07-2014
7,707
-
USD
1,500,000
21-01-2011
18-07-2014
856
-
USD
30,000,000
13-05-2011
15-04-2014
36,604
-
USD
30,000,000
31-03-2011
25-03-2014
33,362
-
USD
10,000,000
04-04-2011
25-03-2014
11,194
-
USD
30,000,000
20-09-2011
15-04-2014
25,696
-
USD
15,447,992
26-02-2013
26-02-2016
2,583
-
USD
13,903,193
28-02-2013
26-02-2016
2,497
-
USD
20,103,093
11-04-2013
11-04-2016
2,322
-
USD
10,000,000
14-01-2013
12-07-2013
-
(1,451)
USD
10,000,000
17-01-2013
17-07-2013
-
(114)
USD
10,000,000
28-03-2013
27-09-2013
417
-
USD
54,000,000
14-02-2011
18-07-2014
27,009
USD
6,000,000
14-02-2011
18-07-2014
3,001
USD
50,000,000
20-12-2012
18-12-2015
10,785
-
USD
15,731,515
17-09-2012
17-09-2015
8,273
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
7,936,508
19-09-2012
21-09-2015
5,074
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
15,576,324
29-11-2012
30-11-2015
9,646
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
20,491,803
29-01-2013
29-01-2016
-
(1,205)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
20,661,157
07-02-2013
09-02-2016
9,003
-
322,741
(2,770)
Lampiran – 5/33 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
31 December/December 2012 Instrumen dan counterparties/ Instruments and counterparties
Jumlah nosional (nilai penuh)/ Notional amount/ (full amount)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Nilai wajar/Fair values Liabilitas Aset derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative assets liabilities
Cross currency swaps - Citibank, N.A., Jakarta
USD
28,011,204
10-11-2010
08-11-2013
12,651
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
32,500,000
03-08-2010
05-08-2013
12,346
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
16,666,667
03-02-2012
03-02-2015
3.953
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
5,000,000
12-05-2010
13-05-2013
2,202
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
3,333,333
03-02-2012
04-02-2013
1,559
-
- Citibank, N.A., Jakarta
UUSD
10,834,236
12-02-2010
08-02-2013
1,146
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
7,061,379
18-01-2012
18-01-2013
1,451
-
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
24,100,000
24-02-2011
24-02-2014
3,877
-
- The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - Citibank, N.A., Jakarta
USD
30,600,000
11-03-2011
18-07-2014
7,191
-
USD
3,400,000
11-03-2011
18-07-2014
799
-
USD
13,500,000
21-01-2011
18-07-2014
723
-
USD
1,500,000
21-01-2011
18-07-2014
80
-
USD
30,000,000
13-05-2011
15-04-2014
24,809
-
USD
30,000,000
31-03-2011
25-03-2014
20,700
-
USD
10,000,000
04-04-2011
25-03-2014
6,995
-
USD
30,000,000
20-09-2011
15-04-2014
12,062
-
USD
68,694,799
23-07-2009
23-01-2013
-
(3,969)
USD
54,000,000
14-02-2011
18-07-2014
-
(3,076)
USD
6,000,000
14-02-2011
18-07-2014
-
(342)
USD
10,000,000
28-09-2012
28-03-2013
-
(1,349)
USD
50,000,000
20-12-2012
18-12-2015
-
(23,208)
USD
15,731,515
17-09-2012
17-09-2015
-
(6,680)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
7,936,508
19-09-2012
21-09-2015
-
(2,377)
- Citibank, N.A., Jakarta
USD
15,576,324
29-11-2012
30-11-2015
-
(4,958)
112,544
(45,959)
Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing.
The Company entered into cross currency swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in interest rates and exchange rates from bank loans in foreign currency.
Lampiran – 5/34 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)
8.
DERIVATIVES (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest rate swap dan cross currency swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Nilai ini kemudian diakui pada laba rugi sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindungi nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut diakui di laporan laba rugi.
Changes in the fair value of the interest rate swap and cross currency swaps designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded as part of other comprehensive income. The amounts subsequently are recognised in profit or loss as adjustments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affects profit or loss.
Laba (rugi) bersih yang belum direalisasi dari aset dan liabilitas derivatif, pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 sudah memperhitungkan perubahan kurs utang bank dan utang obligasi yang dilindungnilai, masing-masing sebesar laba Rp 2.888 dan (Rugi Rp 100.029), dicatat sebagai “Lindung nilai arus kas” setelah dikurangi pajak tangguhan pada ekuitas.
The net unrealised gain (loss) from derivative assets and liabilities, as of 30 June 2013 and 31 December 2012 after considering the foreign exchange gain translation of related hedge loans amounting to Rp 2,888 and (loss Rp 100,029) are recorded as “Cash flow hedge” after deducting a deferred tax in the equity, respectively.
Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross currency swap dan interest rate swap akan diakui pada laporan laba rugi sepanjang periode tiga tahun kedepan sesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yang bersangkutan.
Gains and losses recognised in equity on cross currency and interest rate swaps will be released to the profit and loss account over the next three years following the maturity of the related loans.
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS
2013 1 Januari/ January
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ (Pengurangan)/ Additions (Deductions)
Pemindahan/ Transfers
30 Juni/ June
61
21,278
1829
42,123 12,428
Cost Direct ownership Land Buildings and improvements Vehicles
(1,486)
10,760 36,680
Furniture and fixtures Office equipment
(1,588)
123,269
21,217
-
-
40,258 11,637
36 893
(102)
10,582 36,634
178 1,532
120,328
2,639
10,098
1,308
130,426
3,947
(1,890) (1,588)
-
9,516
Construction in progress
132,785
14,539 4,471
1,857 1,220
(102)
-
16,396 5,589
Accumulated depreciation Buildings and improvements Vehicles
7,353 26,969
614 2,485
(1,483)
-
7,967 27,971
Furniture and fixtures Office equipment
53,332
6,176
(1,585)
-
57,923
77,094
74,862
Lampiran – 5/35 – Schedule
Net book value
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
2012 1 Januari/ January
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Kendaraan Perlengkapan dan perabot kantor Peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ (Pengurangan)/ Additions (Deductions)
Pemindahan/ Transfers
31 Desember/ December
31,980 10,089
1,256 2,975
(16) (1,674)
7,038 247
40,258 11,637
Cost Direct ownership Land Buildings and improvements Vehicles
9,512 29,910
796 6,218
(197) (1,624)
471 2,130
10,582 36,634
Furniture and fixtures Office equipment
98,388
11,874
(3,511)
13,577
120,328
4,364
19,311
(13,577)
10,098
102,752
31,185
16,897
629*)
-
(3,511)
3,691
21,217
-
Construction in progress
130,426
11,415 3,740
3,140 2,328
(16) (1,595)
-
14,539 4,473
Accumulated depreciation Buildings and improvements Vehicles
5,995 23,004
1,555 5,513
(198) (1,549)
-
7,352 26,968
Furniture and fixtures Office equipment
44,154
12,536
(3,358)
-
53,332
58,598
77,094
Net book value
*) Merupakan sisa saldo biaya pengurusan legal hak atas tanah yang direklasifikasi dari akun aset lainlain. Transaksi ini merupakan transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas.
*) Represents the remaining balance of initial legal cost to obtain land-use rights which was transferred from other assets. This represents transaction not affecting cash flow.
Konstruksi dalam proses pada 30 Juni 2013 yang sebagian besar terdiri dari peralatan kantor dan bangunan. Konstruksi tersebut diperkirakan akan selesai antara bulan September 2013 dan Oktober 2013 dengan persentase penyelesaian hingga saat ini adalah antara 80% - 90%.
Construction in progress as at 30 June 2013 mainly comprised of office equipment and building. Those constructions are estimated to be completed between September 2013 and October 2013 with current percentages of completion between 80% - 90%.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak yang berelasi, terhadap risiko kebakaran, pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 53.531 dan Rp 52.700). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As at 30 June 2013 and 31 December 2012, fixed assets, except land, are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against the losses arising from fire, strikes, riots and civil unrest based on certain policy package with sum insured of Rp 53,531 and Rp 52,700. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover ptential losses on the assets insured.
Tidak terdapat aset yang dijaminkan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan.
There are no fixed asset pledged as security collateral for the Company’s credit facilities.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap.
Management believes that there is no permanent diminution for fixed assets.
Lampiran – 5/36 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap.
Management believes that there is no permanent diminution for fixed assets.
Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the gain on sale of fixed assets are as follows:
30 Jun 2013 Harga perolehan - Bangunan dan prasarana - Kendaraan - Perlengkapan dan perabot kantor - Peralatan kantor
Akumulasi penyusutan - Bangunan dan prasarana - Kendaraan - Perlengkapan dan perabot kantor - Peralatan kantor Nilai tercatat asset tetap yang terjual - Hasil penjualan aset tetap
31 Des 2012
102 1,486
16 674 197 1,624
1,588
3,511
102 1,483
16 1,595 198 1,549
1,585 3 (144)
3,358 153 (1,052)
Laba dari penjualan aset tetap
141
10. PIUTANG LAIN-LAIN
Cost Buidlings and improvements Vehicles Furniture and fixtures Office equipment -
Accumulated depreciation Buidlings and improvements Vehicles Furniture and fixtures Office equipment Carrying value fixed asset sold Proceeds from sale of fixed assets -
899
Gain on sale of fixed assets
10. OTHER RECEIVABLES 30 Jun 2013
Pihak ketiga Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali Pembatalan premi asuransi Lain-lain
Pihak berelasi Piutang karyawan Pembatalan premi asuransi
31 Des 2012
12,304 3,272 4,897
4,661 1,558 3,833
20,473
10,052
4,333 6,581
6,463 5,421
10,914
11,884
31,387
21,936
Third parties Receivables from collateral vehicles Insurance premium cancellation Others
Related parties Loans to employees Insurance premium cancelation
Manajemen berkeyakinan bahwa piutang pembatalan premi asuransi dan piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dapat tertagih.
Management believes that insurance premium cancellation receivables and collateral vehicles receivables will be collectible.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS 30 Jun 2013
Pihak ketiga Simpanan jaminan Lain-lain
31 Des 2012
1,035 920
1,035 948
1,955
1,983
Lampiran – 5/37 – Schedule
Third parties Security deposits Others
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. UTANG LAIN-LAIN
12. OTHER PAYABLES 30 Jun 2013
Pihak ketiga Titipan konsumen Pendapatan yang ditangguhkan Kantor pendaftaran fidusia Utang premi asuransi Komisi Pemasok Pengembalian kepada pelanggan Lain-lain
Pihak berelasi Utang premi asuransi Lain-lain
31 Des 2012
20,302 10,741 7,285 4,616 5,383 5,194 2,685 19,593
25,928 9,449 7,298 6,975 5,383 4,528 3,043 14,278
75,799
76,882
135,248 206
99,272 298
135,454
99,570
211,253
176,452
Third parties Customer deposits Deferred income Fiduciary register office Insurance premium payable Commission Suppliers Refund to customer Others
Related parties Insurance premium payable Others
Utang ke Kantor Pendaftaran Fidusia adalah utang Perseroan sehubungan dengan pendaftaran perjanjian pengalihan fidusia atas kendaraan yang dibiayai.
Payables to the Fiduciary Register Office represents the Company’s payables in relation to registration fee for fiduciary agreements on financed vehicles.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related parties.
13. AKRUAL
13. ACCRUED EXPENSES 30 Jun 2013
Pihak ketiga Beban bunga dan keuangan Promosi Beban operasional Jasa profesional
14. PINJAMAN
31 Des 2012
51,764 5,621 21,240 6,420
54,226 15,209 3,109 6,093
85,045
78,637
Third parties Interest and financing charges Promotion Operating expenses Professional fees
14. BORROWINGS 30 Jun 2013
Pihak ketiga/Third parties Rupiah/Rupiah PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Citibank, N.A., Jakarta The Bank of Tokyo - Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta PT Bank Mizuho Indonesia Bangkok Bank Public Company, Ltd., Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Cerukan/Overdraft Deutsche Bank A.G., Jakarta Dolar AS/US Dollar The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta Citibank, N.A., Jakarta Japan Bank for International Corporation (JBIC) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Shizouka Bank
Biaya provisi yang belum diamortisasi/ Unamortised provision expenses
Lampiran – 5/38 – Schedule
31 Des 2012
200,000 217,000 40,000 470,000 588,000 280,000
885,000 357,000 320,000 325,000 470,000 80,000
537,066
480,134
1,541,542 1,803,853 632,909 888,191 297,870 7,496,431
1,584,978 1,612,484 580,200 386,800 96,700 7,178,296
(1,870) 7,494,561
(1,929) 7,176,367
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
Pada tahun 2013, pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan tingkat suku bunga per tahun antara 5,55% - 9,76% (2012: 5,60% - 9,50%) untuk mata uang Rupiah dan 0,78% - 1,77% (2012: 0,80% 2,12%) untuk mata uang Dolar AS. Tidak ada aset Perseroan yang dijaminkan untuk pinjaman ini.
In 2013, the above loans bear interest per annum at rates ranging from 5.55% - 9.76% per annum (2012: 5.60% - 9.50%) for loans in Rupiah and 0.78% 1.77% (2012:0.80%-2.12% ) for loans in US Dollar. There are no Company’s assets which being held as collateral for this borrowing.
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank ini mensyaratkan Perseroan, antara lain, untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan pemegang saham mayoritas, perubahan susunan direksi serta komisaris dan perubahan kegiatan usaha. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga gearing ratio maksimal 10:1 dan menyampaikan laporan lainnya. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman.
The loan facilities from these banks require the Company, amongst others, to provide written notice in respect of changes of majority shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business. Under the loan agreements, the Company is obliged to maintain gearing ratio at maximum 10:1 and other reporting obligations.The Company has complied with covenants on loan agreements.
Tidak ada pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.
There are no principal and interest of borrowings that have been due but not yet paid.
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000, atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 September 2013.
The Company has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit US Dollar 50,000,000, or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012. The facility will mature on 28 September 2013.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 30.000.000, atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini dicairkan dalam mata uang Rupiah dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2015.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit US Dollar 30,000,000, or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012. The facility is drawn in Rupiah and will mature on 31 July 2015.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 300.000 untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini dicairkan dalam mata uang Rupiah dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2014.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit amounting Rp 300,000 for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012. The facility is drawn in Rupiah and will mature on 30 April 2014.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 40.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini dicairkan dalam mata uang Dolar AS dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2014.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit amounting US Dollar 40,000,000 or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012. The facility is drawn in US Dollar and will mature on 25 March 2014.
Lampiran – 5/39 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013. Fasilitas ini dicairkan dalam mata Dolar AS dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2013.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit amounting US Dollar 50,000,000 or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013. The facility is drawn in US Dollar and will mature on 21 December 2013.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013. Fasilitas ini dicairkan dalam mata uang Rupiah dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 April 2014.
The Company also has an unsecured working capital facility from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia with a maximum credit limit amounting US Dollar 50,000,000 or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013. The facility is drawn in Rupiah and will mature on 8 April 2014.
Pada tanggal 30 Juni 2013, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Rp 200.000 dan Dolar AS 89.454,278 (2012: Rp 885.000 dan Dolar AS 40.000.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 30 June 2013, the total outstanding loan balance is Rp 200,000 and US Dollar 89,454,278 (2012: Rp 885,000 and US Dollar 40,000,000). The Company has hedged the loans in foreign currency.
Citibank, N.A., Jakarta
Citibank, N.A., Jakarta
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari Citibank N.A., Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 355.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 April 2015.
The Company has an unsecured working capital facility from Citibank N.A., Jakarta with a maximum credit limit amounting to US Dollar 355,000,000 or its equivalent in other currencies, for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012.The facility will mature on 16 April 2015.
Pada tanggal 30 Juni 2013, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Dolar AS 181.675.179 dan Rp 217.000 (2012: Dolar AS 166.751.168 dan Rp 357.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 30 June 2013, the total outstanding loan balance is US Dollar 181,675,179 and Rp 217,000 (2012: US Dollar 166,751,168 and Rp 357,000). The Company has hedged the loans in foreign currency.
The Bank of Tokyo- Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta
The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dengan SBLC berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 700.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini telah dilunasi pada 23 Januari 2013.
The Company has a SBLC working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 700,000 or its equivalent in other currencies for the years ended 31 December 2012. This facility is paid on 23 January 2013.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 600.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 19 Mei 2014.
The Company has an unsecured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 600,000 or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012. This facility will mature on 19 May 2014.
Lampiran – 5/40 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
The Bank of Tokyo- Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta (lanjutan)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta (continued)
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 600.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 19 Mei 2014.
The Company has an unsecured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 600,000 or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012. This facility will mature on 19 May 2014.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 400.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012.Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 19 Mei 2014.
The Company has an unsecured working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 400,000 or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012.This facility will mature on 19 May 2014.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dengan SBLC berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dollar AS 109.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2014. Fasilitas ini dijamin 90% oleh JBIC (Japan Bank for International Corporation).
The Company also has a SBLC working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit US Dollar 109,000,000 or its equivalent in other currencies (The facility will mature on 18 July 2014. The facility is guaranteed 90% by JBIC (Japan Bank for International Corporation).
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman dengan SBLC berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50,000,000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pad 18 Desember 2015.
The Company has a SBLC working capital facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit US Dollar 50,000,000 or its equivalent in other currencies for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012. This facility will mature on 18 December 2015.
Pada tanggal 30 Juni 2013 jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Dolar AS 159.000.000 sebelum dikurangi biaya provisi dan Rp 40.000 (2012: Dolar AS 163.906.771 sebelum dikurangi biaya provisi dan Rp 320.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 30 June 2013 the total outstanding borrowing balance is US Dollar 159,000,000 gross of provision expense and Rp 40,000 (2012: US Dollar 163,906,771 gross of provision expense and Rp 320,000) The Company has hedged the loans in foreign currency.
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000 atau ekuivalen dalam mata uang lainnya, untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2014.
The Company has an unsecured working capital facility from PT Bank Mizuho Indonesia with a maximum credit limit US Dollar 50,000,000 or its equivalent in other currencies, for the period ended 30 June 2013 and the year ended 31 December 2012.The facility will mature on 22 June 2014.
Pada tanggal 30 Juni 2013, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar Rp 470.000 sebelum dikurangi biaya provis (2012: Rp 325.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 30 June 2013, the total outstanding loan balance is Rp 470,000 gross of provision expense (2012: Rp 325,000). The Company has hedged the loans in foreign currency.
Lampiran – 5/41 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
14. PINJAMAN (lanjutan)
14. BORROWINGS (continued)
Bangkok Bank Public Company, Ltd., Jakarta
Bangkok Bank Public Company, Ltd., Jakarta
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman tanpa jaminan berupa modal kerja dari Bangkok Bank Public Company, Ltd, Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 300.000 masing-masing untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2014.
The Company has an unsecured working capital facility, from Bangkok Bank Public Company, Ltd, Jakarta with a maximum credit limit Rp 300,000 for the period ended 30 June 2013 and year ended 31 December, respectively. The facility will mature on 30 April 2014.
Perseroan juga memiliki fasilitas pinjaman modal kerja dengan SBLC dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 288.000 masing-masing untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2014.
The Company also has a SBLC working capital facility, with a maximum credit limit Rp 288,000 for the period ended 30 June 2013 and year ended 31 December, respectively,. The facility will mature on 30 April 2014.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 588.000 dan Rp 470.000.
As at 30 June 2013 and 31 December 2012 the total outstanding borrowing balance is Rp 588,000 and Rp 470,000, respectively.
Japan Bank for International Corporation (JBIC)
Japan Bank for International Corporation (JBIC)
Perseroan memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari JBIC, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 60.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 April 2014.
The Company has obtained an unsecured working capital facility from JBIC with a maximum credit limit US Dollar 60,000,000 and will be matured on 15 April 2014.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Dolar AS 60.000.000 sebelum dikurangi biaya provisi. Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 30 June 2013 and 31 December 2012 the total outstanding loan balance is US Dollar 60,000,000 gross of provision expense, respectively. The Company has hedged the loans in foreign currency.
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
Banking
Banking
Pada tanggal 30 Juni 2013, Perseroan memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC), dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 55.000.000 (2012: Dollar AS 20.000.000) atau ekuivalen dalam mata uang lainnya. Fasilitas ini dicairkan sebesar Rp 280.000 (2012: Rp 80.000). Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 30 June 2013, the Company has an unsecured working capital facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) with a maximum credit limit US Dollar 55,000,000 (2012: US Dollar 20,000,000) or its equivalent in other currencies. The facility has been drawdowned amounting Rp 280,000 (2012: Rp 80,000) The Company has hedged the loans in foreign currency.
Pada tanggal 30 Juni 2013, Perseroan memiliki fasilitas pinjaman modal kerja tanpa jaminan dari Shizuoka Bank, dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 30.000.000 . Fasilitas ini dicairkan sebesar Dolar AS 30.000.000 Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas pinjaman dalam mata uang asing.
As at 30 June2013, the Company has an unsecured working capital facility from Shizuoka Bank with a maximum credit limit US Dollar 30,000,000. The facility has been drawdowned amounting US Dollar 30,000,000. The Company has hedged the loans in foreign currency.
Deutsche Bank AG, Jakarta
Deutsche Bank AG, Jakarta
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, As at 30 June 2013 and 31 December 2012, the Perseroan memiliki fasilitas pinjaman cerukan dari Company has an overdraft facility from Deutsche Deutsche Bank AG, Jakarta dengan batas maksimum Bank AG, Jakarta with a maximum credit limit kredit masing-masing Rp 800.000 dan Rp 500.000. amounting Rp 800,000 and Rp 500,000, respectively. Fasilitas ini sudah dicairkan sebesar Rp 537.066 The facility has been drawdowned amounting Rp (2012: Rp 480.133). 537,066 (2012: Rp 480,133). Lampiran – 5/42 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN a.
15. SECURITIES ISSUED
MEDIUM TERM NOTES (MTN)
a. 30 Jun 2013
Nilai nominal - Seri A - Seri B
MEDIUM TERM NOTES (MTN)
31 Des 2012
500,000 -
500,000 -
500,000
500,000
Dikurangi: Biaya emisi MTN yang belum diamortisasi
(691)
Bersih
(2,588)
Nominal value Serie A Serie B Less: Unamortised MTN issuance costs
499,309
497,412
Net
1,898
6,504
Amortisation of MTN issuance cost (refer to Note 24)
Amortisasi biaya emisi MTN (lihat Catatan 24)
Berikut ini adalah rincian Medium Term Notes:
The following are details of Medium Term Notes:
Tingkat bunga per Surat tahun/ Jatuh berharga/ Nilai nominal/ Interest rate tempo/ Status/ Cicilan/ Securities Nominal value per annum Due date Status Installment MTN Seri A/ Rp 500,000 7.88% 27 Agustus Belum jatuh Pembayaran pokok MTN dilakukan secara MTN Serie A /August tempo/Not penuh pada saat jatuh tempo. yet due 2013 Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/MTN principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly. MTN Seri B/ Rp MTN Serie B
500,000
7.50%
28 Agustus Dibayar /August penuh/Fully paid 2012
Pembayaran pokok MTN dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/MTN principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly.
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I Seri A (2010) dan Seri B (2010), masing-masing sebesar Rp 500.000.
On 23 August 2010, the Company issued Medium Term Notes (MTN) Toyota Astra Finance I Serie A (2010) and Serie B (2010) each amounting Rp 500,000.
Beban bunga atas Medium Term Notes untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp 19.809 (30 Juni 2012: Rp 38,877).
The amount of interest expense incurred for the period ended 30 June 2013 for the MTN amounted to Rp 19,809 (30 June 2012: Rp 38,877).
Batasan-batasan yang diwajibkan dalam Medium Term Notes antara lain, untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan pemegang saham mayoritas dan perubahan susunan direksi serta komisaris, menjaga gearing ratio maksimal 10:1 dan menyampaikan laporan lainnya. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam Medium Term Notes.
Covenants on Medium Term Notes agreements, amongst others, to provide written notice in respect of changes of majority shareholders, changes of directors and commissioners, maintain gearing ratio at maximum 10:1 and other reporting obligations.The Company has complied with covenants required under Medium Term Notes agreements.
Tidak ada pembayaran pokok dan bunga Medium Term Notes yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.
There are no principal and interest of Medium Term Notes that have been due but not yet paid.
Tidak ada aset Perseroan yang dijaminkan untuk Medium Term Notes ini.
There are no Company’s assets which being held as collateral for this Medium Term Notes.
Lampiran – 5/43 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
OBLIGASI
b. 30 Jun 2013
Nilai nominal Obligasi Rupiah I - Seri B - Seri C Obligasi Rupiah II - Seri A - Seri B Obligasi Rupiah III - Seri A - Seri B - Seri C Jumlah Obligasi Dikurangi: Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
121,000 484,000 605,000
121,000 484,000 605,000
911,000 911,000
389,000 911,000 1,300,000
400,000 700,000 100,000 1,200,000 2,716,000
1,905,000
(9,301)
Bersih Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 24)
Nilai nominal/ Nominal value
Obligasi Seri JPY 4,000,000,000 B/Bonds Serie B
Tingkat bunga per tahun/ Interest rate per annum
(6,195)
Nominal value Rupiah Bonds I Serie B Serie C Rupiah Bonds II Serie A Serie B Rupiah Bonds I Serie A Serie B Serie C Total bonds Less: Unamortised bonds issuance cost
2,706,699
1,898,805
Net
2,816
4,262
Amortisation of bonds issuance cost (refer to Note 24)
Berikut ini adalah rincian utang obligasi:
Surat Berharga/ Securities
BONDS
31 Des 2012
The following are details of the bonds:
Jatuh tempo/ Due date
Status/ Status
Cicilan/ Installment
1.48%
23 Juli/July 2010
Dibayar penuh/Fully paid
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan semesteran/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid semi annually.
595,000
7.85%
12 Juli/July 2012
Dibayar penuh/Fully paid
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
Obligasi Seri Rp B/Bonds Serie B
121,000
9.00%
7 Juli/July 2013
Belum jatuh tempo/Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
Obligasi Seri Rp C/Bonds Serie C
484,000
9.50%
7 Juli/July 2014
Belum jatuh tempo/Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
TAFS I Obligasi Seri Rp A/Bonds Serie A
Lampiran – 5/44 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
OBLIGASI (lanjutan)
Surat Berharga/ Securities
b.
Nilai nominal/ Nominal value
TAFS II Obligasi Seri Rp A/Bonds Serie A
Tingkat bunga per tahun/ Interest rate per annum
Jatuh tempo/ Due date
BONDS (continued)
Status/ Status
Cicilan/ Installment
389,000
6.30%
15 Juni/ June 2013
Dibayar penuh/Fully paid
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
911,000
7.50%
5 Juni/ June 2015
Belum jatuh tempo/Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
400,000
6.60%
27 Mei/May 2014
Belum jatuh tempo/Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
Obligasi Seri Rp B/Bonds Serie B
700,000
7.60%
17 Mei/May 2016
Belum jatuh tempo/Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
Obligasi Seri Rp C/Bonds Serie C
100,000
7.65%
17 Mei/May 2017
Belum jatuh tempo/Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan/Bond principal is paid in full on due date. Interest is paid quarterly basis.
Obligasi Seri Rp B/Bonds Serie B
TAFS III Obligasi Seri Rp A/Bonds Serie A
Pada tanggal 24 Juni 2011, Perseroan menerbitkan Obligasi PT Toyota Astra Financial Services I (”TAFS I”) Tahun 2011 Seri A, Seri B dan Seri C, masing-masing sebesar Rp 595.000, Rp 121.000 dan Rp 484.000.
On 24 June 2011, the Company issued Bonds of PT Toyota Astra Financial Services I (“TAFS I”) Tahun 2011 Serie A, Serie B and Serie C, each amounting to Rp 595,000, Rp 121,000 and Rp 484,000, respectively.
Berdasarkan surat PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 484/PEF-Dir/III/2011 tertanggal 31 Maret 2011, TAFS I telah mendapat peringkat id AA-.
Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No.484/PEF-Dir/III/2011 dated 31 March 2011, TAFS I are rated at id AA-.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat untuk TAFS I sesuai dengan Akta Notaris 20 Linda Herawati, S.H. tanggal 8 April 2011.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the TAFS I based on the Notarial Deed of 20 Linda Herawati, S.H. dated 8 April 2011.
Pada tanggal 30 Mei 2012, Perseroan menerbitkan Obligasi PT Toyota Astra Financial Services II (”TAFS II”) Tahun 2012 Seri A dan Seri B masing-masing sebesar Rp 389.000 dan Rp 911.000
On 30 Mei 2012, the Company issued Bonds of PT Toyota Astra Financial Services II (“TAFS II”) Tahun 2012 Serie A and Serie B, each amounting to Rp 389,000 and Rp 911,000, respectively.
Lampiran – 5/45 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan) b.
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
OBLIGASI (lanjutan)
15. SECURITIES ISSUED (continued) b.
BONDS (continued)
Berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia No. RC22/DIR/III/2012 tertanggal 7 Maret 2012, TAFS II telah mendapat peringkat id AAA dan berdasarkan PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 396/PEF-Dir/III/2012 tertanggal 2 Maret 2012, TAFS II telah mendapat peringkat id AA.
Based on the letter of PT Fitch Rating Indonesia No. RC22/DIR/III/2012 dated 7 March 2012 TAFS II are rated at id AAA and based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No 396/PEF-Dir/III/2012 dated 2 March 2012, TAFS II are rated at id AA.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat untuk Obligasi Toyota Astra Financial Services II 2012 sesuai dengan Akta Notaris No. 09 Linda Herawati, S.H. tanggal 6 Maret 2012.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the Bonds Toyota Astra Financial Services II 2012 based on the Notarial Deed of No. 09 of Linda Herawati, S.H. dated 6 March 2012.
Berdasarkan PT Fitch Rating Indonesia dengan surat No. RC20/DIR/II/2013 tertanggal 19 Pebruari 2013, Obligasi Toyota Astra Financial Services II 2012 telah mendapat peringkat id AAA dan berdasarkan PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 178/PEF-Dir/II/2013 tertanggal 2 Pebruari 2013, Obligasi Toyota Astra Financial Services I 2011 dan Obligasi Toyota Astra Financial Services II 2012 telah mendapat peringkat id AA.
Based on the letter of PT Fitch Rating Indonesia No RC20/DIR/II/2013 dated 19 February 2013, Bonds Toyota Astra Financial Services II 2012 are rated at id AAA and based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No 178/PEFDir/II/2013 dated 2 Pebruari 2013, Bonds Toyota Astra Financial Services I 2011 and Bonds Toyota Astra Financial Services II 2012 are rated at id AA.
Pada tanggal 8 Mei 2013, Perseroan menerbitkan Obligasi PT Toyota Astra Financial Services III (”TAFS III”) Tahun 2013 Seri A, Seri B dan Seri C, masing-masing sebesar Rp 400.000, Rp 700.000 dan Rp 100.000.
On 8 May 2013, the Company issued Bonds of PT Toyota Astra Financial Services III (“TAFS III”) Tahun 2013 Serie A, Serie B and Serie C, each amounting to Rp 400,000, Rp 700,000 and Rp 100,000, respectively.
Berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia No. RC20/DIR/II/2013 tertanggal 19 Februari 2013, TAFS III telah mendapat peringkat id AAA.
Based on the letter of PT Fitch Rating Indonesia No. RC20/DIR/II/2013 dated 19 February 2013 TAFS III are rated at id AAA.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat untuk Obligasi Toyota Astra Financial Services III 2013 sesuai dengan Akta Notaris No. 57 Linda Herawati, S.H. tanggal 28 Februari 2013.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the Bonds Toyota Astra Financial Services III 2013 based on the Notarial Deed of No. 57 of Linda Herawati, S.H. dated 28 February 2013.
Beban bunga atas obligasi untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2013 adalah sebesar Rp 83,910 (30 Juni 2012 :Rp 57.222).
The amount of interest expense incurred for the period ended 30 June 2013 for the bonds amounted to Rp 83,910 (30 June 2012: Rp 57,222).
Tidak ada pembayaran pokok dan bunga obligasi yang telah jatuh tempo namun belum dibayarkan.
There are no principal and interest of bonds that have been due but not yet paid.
Lampiran – 5/46 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Dalam perjanjian perwaliamanatan untuk Obligasi Toyota Astra Financial Services I 2011 , Obligasi Toyota Astra Financial Services II 2012 dan Obligasi Toyota Astra Financial Services III 2013 juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terutang obligasi dan menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan, kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The trustee agreements for bonds Toyota Astra Financial Services I 2011, bonds Toyota Astra Financial Services II 2012 and bonds Toyota Astra Financial Services III 2013 provide several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1. Moreover, on the condition that the bonds principal are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends in the event that the Company defaults its bond obligations and sells or hands over more than 40% of the Company’s assets, except for daily operation activity. The Company has complied with the covenants on the trustee agreements.
16. PERPAJAKAN a.
16. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a. 30 Jun 2013
Pajak penghasilan badan
b.
31 Des 2012 -
Utang pajak
31 Des 2012 7,000
6,771 6,771
5,915 12,915
723 16 44
6,593 132 23 71
783
6,819
7,554
19,734
Beban pajak penghasilan
c.
30 Jun 2013 Kini – final Kini - non final Tangguhan (lihat Catatan 16d)
Corporate income tax
Taxes payable
-
Utang pajak lain-lain Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 4(2)
c.
-
b. 30 Jun 2013
Utang pajak penghasilan Pasal 25 Pasal 29 (lihat Catatan 16c) - 2012 - 2013
Prepaid tax
Corporate income tax payable Article 25 Article 29 (refer to Note 16C) 2012 2013 Other taxes payable Article 21 Article 23 Article 26 Article 4(2)
Income tax expense
30 Jun 2012
711 44,302 (369) 44,644
Lampiran – 5/47 – Schedule
800 35,473 995 37,268
Current - final Current - non final Deferred (refer to Note 16d)
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company's profit before income tax is as follows:
30 Jun 2013 Laba sebelum pajak penghasilan
c.
30 Jun 2012
175,646
Pajak dihitung pada tarif pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final
43,911 (889)
Beban pajak penghasilan
711
800
Non-deductible expenses Income tax Article 4 (2) - final
44,644
37,268
Income tax expense
c.
Income tax expense (continued) Reconciliations between income before tax, as shown in the statements of income, and estimated tax income are as follows:
30 Jun 2013
Beda tetap - Kesejahteraan karyawan - Beban lainnya yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak - Penghasilan bunga kena pajak final
30 Jun 2012
175,646
146,471
Temporary differences Fixed assets depreciation Provision for bonus -
4,130
3,891
Permanent differences Employee welfare -
1,241
637
Other expenses not deductible for tax purposes
(3,559)
(4,002)
177,208
141,891
Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan - kini
177,208 44,302
141,891 35,473
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
(37,531)
(28,066)
6,771
7,407
3,557
4,002
711
800
(711)
(800)
Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan pasal 4(2) - final Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
Income before income tax
(307) (4,799)
(250) -
Laba kena pajak
Utang pajak kini - Pasal 29
Tax calculated at tax rates Income subject to final tax
851
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan estimasi laba pajak adalah sebagai berikut:
Beda waktu - Penyusutan aset tetap - Provision bonus
36,618 (1,001)
Income before income tax
911
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
Laba sebelum pajak penghasilan
146,472
-
Lampiran – 5/48 – Schedule
-
Interest income subject to final tax Taxable income Taxable income Income tax expense-current Less: Prepaid tax Corporate income tax payable - Article 29
Interest income subject to final tax Income tax article 4(2) - final Less: Prepaid tax
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2013 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. d.
The 6 months period ended 30 June 2013 corporate income tax calculation is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Income Tax Return.
Aset pajak tangguhan
d.
30 Juni 2013 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba Dibebankan rugi/(Charged)/ ke ekuitas/ credited to Charged to income equity statements
Saldo awal/ Beginning balance Penyusutan aset tetap Provisi beban operasional Imbalan kerja karyawan Lindung nilai arus kas
2,721
Provisi beban operasional Imbalan kerja karyawan Provisi bonus Lindung nilai arus kas
-
2,577 3,058 6,397 (962)
83 (34,305)
514 -
44,923
(34,222)
370
31 Desember 2012 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba Dibebankan rugi/(Charged)/ ke ekuitas/ credited to Charged to income equity statements
2,293
-
1,082 3,047 1,633 24,716 32,771
Saldo akhir/ Ending balance
(144)
3,059 5,800 33,343
Saldo awal/ Beginning balance Penyusutan aset tetap
Deferred tax assets
11,070
Saldo akhir/ Ending balance
429
2,722
1,606 8,627
(98) 1,147 442 -
984 5,800 2,075 33,343
10,233
1,920
44,924
Manajemen berpendapat bahwa Perseroan akan mencatat laba kena pajak yang memadai di masa depan yang cukup untuk merealisasi perbedaan temporer yang diakui sebagai aset pajak tangguhan.
Fixed assets depreciation Provision for operating expense Employee benefits Cash flow hedge
Fixed assets depreciation Provision for operating expense Employee benefits Provision for bonus Cash flow hedge
Management believes that there will be sufficient future taxable income available to utilise the deferred tax assets attributable to temporary differences.
Lampiran – 5/49 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA
17. EMPLOYEE BENEFITS
Kewajiban imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The employee benefits obligation recognised in the statement of financial position is determined as follows:
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut:
Movements in the liability recognised in the statement of financial position are as follows:
30 Jun 2013
31 Des 2012
Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi Jumlah yang dibebankan pada beban Komprehensif lain Imbalan/iuran yang dibayarkan
29,438
18,423
9,234 331
5,396 6,425
Saldo akhir
38,668
(335)
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI
(806) 29,438
Beginning of the year Total expense charged in the income statements Total Expense charged in the other comprehensive income Contribution/benefit paid Ending balance
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION
Manajemen menilai performa segmen operasi berdasarkan beberapa indikator, seperti piutang, pendapatan dan beban usaha yang dihasilkan oleh segmen-segmen tersebut.
Management asses the performance of the operating segments based on several indicators, such as receivables, revenue and expenditures generated incurred by those segments.
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk Direksi yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen dan melakukan penilaian atas performanya. Semua informasi segmen operasi dilakukan dengan pihak eksternal.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the Directors, who are responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments information are performed with external party.
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha
Reporting format based on business segments
Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk usaha, sebagai berikut: pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, dan lain-lain.
The Company’s operating segments represent the business product, as follows: consumer financing, finance lease, and others.
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)
Reporting format based on business segments (continued)
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masingmasing segmen dalam pelaporan segmen Perseroan:
The following summary describes the operations in each of the Company's reportable segments:
•
Pembiayaan konsumen Termasuk dalam pelaporan segmen pembiayaan konsumen adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari pembiayaan konsumen.
•
Consumer financing Included in the consumer financing segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as a part of consumer financing.
•
Sewa pembiayaan Termasuk dalam pelaporan segmen sewa pembiayaan adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatribusikan sebagai bagian dari sewa pembiayaan.
•
Finance lease Included in the finance lease segment reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as a part of finance lease.
Lampiran – 5/50 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) •
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued) •
Lain-lain Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas kantor pusat seperti laba/(rugi) selisih kurs, laba/(rugi) penjualan aset tetap, pendapatan bunga bank dan beban pajak penghasilan.
Others Included in the other segment reporting is reporting segment information associated with head office activities such as gain/(loss) on foreign exchange, gain/(loss) on sale of fixed asset, interest income from banks and income tax expenses.
30 Juni/June 2013 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa pembiayaan/ Finance lease
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi Pendapatan Realisasi pendapatan Lain-lain
687,807 36,854
9,855 -
3,513
697,662 40,367
Statement of income Income Realised income Others
Jumlah pendapatan
724,661
9,855
3,513
738,029
Total income
Beban 123,418 6,176
-
819 -
124,237 6,176
Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban/(pendapatan) lain-lain - bersih
369,384
-
-
369,384
50,530
-
-
50,530
12,055
-
1
12,055
Expenses General and administrative expense (exclude depreciation) Depreciation Interest and financing charges Allowance for impairment losses Other expenses/ (income) - net
Jumlah beban
561,563
-
820
562,383
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
163,098
9,855
2,693
175,646
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(41,456)
(44,645)
INCOME TAX EXPENSES
LABA BERSIH
121,642
7,350
2,008
131,001
NET INCOME
Jumlah aset
11,807,618
264,788
720,606
12,793,012
Total assets
Jumlah liabilitas
11,079,229
-
121,955
11,201,184
Total liabilities
Beban umum dan administrasi (tidak termasuk penyusutan) Penyusutan
(2,505)
(684)
Lampiran – 5/51 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan segmen usaha (lanjutan)
Reporting format based on business segments (continued)
31 Desember/December 2012 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa pembiayaan/ Finance lease
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan laba rugi Pendapatan Realisasi pendapatan Lain-lain
1,333,809 60,519
977
8,858
1,334,786 69,377
Statement of income Income Realised income Others
Jumlah pendapatan
1,394,328
977
8,858
1,404,163
Total income
Beban Beban umum dan administrasi (tidak termasuk penyusutan) Penyusutan Beban bunga dan keuangan Penyisihan kerugian penurunan nilai Beban/(pendapatan) lain-lain - bersih Jumlah beban
234,458 12,536 725,998
172 532
2,740 -
76,668
-
22,864
(28)
Expenses General and administrative expense 237,370 (exclude depreciation) 12,536 Depreciation 726,530 Interest and financing charges Allowance for 76,668 impairment losses Other expenses/ 22,836 (income) - net
1,072,524
704
2,712
1,075,940
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
321,804
273
6,146
328,223
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(83,185)
(71)
(84,845)
INCOME TAX EXPENSES
LABA BERSIH
238,619
202
4,557
243,378
NET INCOME
10,901,463
97,068
465,747
11,464,278
Total assets
9,881,026
88,098
136,997
10,106,121
Total liabilities
Jumlah aset Jumlah liabilitas
(1,589)
Lampiran – 5/52 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
18. OPERATING SEGMENT INFORMATION (continued)
Bentuk pelaporan berdasarkan daerah geografis
Reporting segments
Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 23 cabang yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali:
Geographical segment consist of 23 branches that are located into 5 areas, namely DKI Jakarta, Jawa, Sumatera, Kalimantan and Bali:
30 Jun 2013 Pendapatan - Area DKI Jakarta - Area Jawa - Area Sumatera - Area Kalimantan - Area Bali Jumlah pendapatan
format
219,862 246,722 153,647 36,157 26,395
738,029
682,783
Aset selain instrumen keuangan - Area DKI Jakarta - Area Jawa - Area Sumatera - Area Kalimantan - Area Bali
Aset selain instrumen keuangan terdiri dari aset tetap. 19. MODAL SAHAM
on
geographical
30 Jun 2012
228,232 257,475 189,392 35,505 27,425
30 Jun 2013
based
Income DKI Jakarta area Jawa area Sumatera area Kalimantan area Bali area Total income
31 Des 2012
39,373 17,493 14,100 3,547 349
40,280 18,245 14,778 3,451 340
74,862
77,094
Non financial assets DKI Jakarta area Jawa area Sumatera area Kalimantan area Bali area -
Non financial asset consist of fixed asset.
19. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders as at 30 June 2013 and 31 December 2012 are as follow:
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
PT Astra International Tbk.
400,000
50%
400,000
Toyota Financial Services Corporation
400,000
50%
400,000 Toyota Financial Services Corporation
800,000
100%
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Lampiran – 5/53 – Schedule
Jumlah/ Total
800,000
Shareholders PT Astra International Tbk.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Sirkuler No. 006/CROS/Leg/II/2012 tanggal 29 Pebruari 2012, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal disetor dari Rp 650.000 menjadi Rp 800.000. Rapat ini telah disahkan dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 72 tanggal 26 Maret 2012, Akta ini telah didaftarkan untuk dicatat dalam sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 26 Maret 2012.
Based on the Circular Written Resolutions of the Sharehoders of the Company No. 006/CROS/Leg/II/2012 dated 29 February 2012, the General Meeting of Shareholders approved the increase in paid up capital from Rp 650,000 to Rp 800,000. This meeting was notarised by Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 72 dated 26 March 2012 and had been registered for approval by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on 26 March 2012.
Pada tanggal 28 Maret 2012, Perseroan telah menerima penambahan modal sebesar Rp 150.000.
On 28 March 2012, the Company has received capital injection amounting Rp 150,000.
Pada tanggal 9 April 2012, Perseroan menerima persetujuan atas penambahan modal dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-11932.
This increase of capital was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under Decision Letter No. AHU-AH.01.1011932 on 9 April 2012.
20. LABA PER SAHAM DASAR
20. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing the net profit attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares on issue during the year.
30 Jun 2013 Laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (dalam ribuan)*
30 Jun 2012
131,001
109,203
800,000
717,582
Net profit attributable to shareholders Weighted average number of ordinary share on issue (in thousands)*
164
152
Basic earnings per share (full amount)
Laba per saham dasar (nilai penuh)
* Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dihitung berdasarkan jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan. 21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
21. CONSUMER FINANCING INCOME
30 Jun 2013 Realiasi pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan dari pembiayaan bersama
* The weighted average number of ordinary shares on issue is calculated based on the number of ordinary shares outstanding during the year.
30 Jun 2012
656,486 31,321
621,808 29,439
687,807
651,247
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Realised consumer financing income Income from joint financing
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
Lampiran – 5/54 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN LAIN-LAIN
22. MISCELLANEOUS INCOME 30 Jun 2013
Denda keterlambatan pembayaran Pendapatan administrasi Lain-lain
30,908 5,902 -
21,050 5,926 558
36,810
27,534
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Late payment penalties Administration income Others
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 30 Jun 2013
Gaji dan imbalan karyawan Iklan dan promosi Penyusutan (Catatan 9) Komunikasi Transportasi dan perjalanan Sewa Jasa profesional Representasi dan jamuan Perbaikan dan perawatan Administrasi bank Perlengkapan kantor Pendidikan dan pelatihan Pajak Keamanan dan kontribusi Air dan listrik Rekrutmen Lain-lain
30 Jun 2012
51,337 47,066 6,175 4,751 3,807 2,880 2,756 1,984 1,807 1,694 1,249 1,195 965 849 749 724 425
47,792 44,778 5,219 4,694 3,097 2,534 3,370 1,540 1,170 1,468 1,018 970 825 620 328 797 1,062
130,413
121,282
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Salary and employee benefits Advertising and promotion Depreciation (Note 9) Communication Transportation and travelling Rent Professional fees Entertainment Repairs and maintenance Bank charges Office supplies Education and training Taxes Security and contribution Water and electricity Recruitment Others
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
24. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
24. INTEREST AND FINANCING CHARGES 30 Jun 2013
Pihak ketiga Bunga pinjaman bank Bunga surat berharga yang diterbitkan - Bunga Medium Term Notes (Catatan 15) - Bunga obligasi (Catatan 15) Amortisasi biaya emisi - Medium Term Notes (Catatan 15) - Obligasi (Catatan 15) Provisi dan administrasi
30 Jun 2012
30 Jun 2012
260,494
258,029
19,809
38,877
83,910
57,222
1,898 2,616 657
3,835 1,728 2,016
369,384
361,707
25. BEBAN LAIN-LAIN
Third parties Bank loan interest Securities issued interest Medium Term Notes interest (Notes 15) Bonds interest (Notes 15) Amortisation of issuance cost Medium Term Notes (Notes 15) Bonds (Notes 15) Provision and administration
25. MISCELLANEOUS EXPENSE
Beban lain-lain merupakan kerugian atas penjualan jaminan kendaraan yang diambil alih untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan 2012.
Miscellanous expense consists of losses from disposal of repossessed collateral vehicles for period ended 30 June 2013 and 2012.
Lampiran – 5/55 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN BERELASI
TRANSAKSI
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN
PIHAK
26. BALANCES AND RELATED PARTIES
Pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.
WITH
Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Company through ownership or management.
Berikut adalah rincian sifat dari hubungan berelasi: Pihak berelasi/ Related parties
TRANSACTIONS
The nature of related parties relationships are as follows:
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transactions
PT Astra International Tbk.
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
Penyaluran kendaraan Vehicle selling
PT Bank Permata Tbk.
Kepemilikan yang sama/ Sister company
Penempatan dana/ Placement of funds
PT Asuransi Astra Buana
Kepemilikan yang sama/ Sister company
Kerjasama asuransi/ Insurance cooperation
PT Serasi Autoraya
Kepemilikan yang sama/ Sister company
Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables
Karyawan/employees
Karyawan Perseroan/ Company’s employees
Pinjaman untuk kepemilikan kendaraan/ Financing for vehicle ownership
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak terkait adalah sebagai berikut:
The details of balances and transactions with parties that are associated with the Company are as follows:
30 Jun 2013
31 Des 2012
ASET Kas dan setara kas PT Bank Permata Tbk. Persentase terhadap total aset Piutang pembiayaan konsumen PT Serasi Autoraya Karyawan
Persentase terhadap total aset Beban dibayar dimuka dan uang muka PT Asuransi Astra Buana Karyawan
Persentase terhadap total aset
ASSETS 243,995
44,062
Cash and cash equivalents PT Bank Permata Tbk.
1.91%
0.38%
Percentage of total assets
279
50,137 220
Consumer financing receivables PT Serasi Autoraya Employees
279
50,357
0.00%
0.44%
Percentage of total assets
45 1,362
247 131
Prepaid expenses and advances PT Asuransi Astra Buana Employees
1,407
378
0.01%
0.00%
Lampiran – 5/56 – Schedule
Percentage of total assets
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DENGAN
PIHAK
26. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
30 Jun 2013 Piutang lain-lain Piutang karyawan PT Asuransi Astra Buana
Persentase terhadap total aset Jumlah aset yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total aset
31 Des 2012
Persentase terhadap total liabilitas Utang lain-lain Utang premi asuransi PT Asuransi Astra Buana Karyawan
Persentase terhadap total liabilitas Jumlah liabilitas yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total liabilitas
Other receivables Loans to employees PT Asuransi Astra Buana
4,333 6,581
6,463 5,421
10,914
11,884
0.09%
0.10%
Percentage of total assets
256,761
106,681
Total assets with related parties
2.01%
0.93%
Percentage of total assets
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan PT Astra International Tbk.
WITH
LIABILITIES 113,244
106,045
Payable to dealers PT Astra International Tbk.
1.01%
1.05%
Percentage of total liabilities
135,248 206
99,272 298
Other payables Insurance premium payable PT Asuransi Astra Buana Employees
135,454
99,570
1.21%
0.99%
Percentage of total liabilities
248,698
205,615
Total liabilities with related parties
2.22%
2.03%
Percentage of total liabilities
30 Jun 2013
30 Jun 2012
PENDAPATAN
INCOME
Pendapatan pembiayaan konsumen PT Serasi Autoraya
-
6,183
Consumer financing income PT Serasi Autoraya
Persentase terhadap total pendapatan
0.00%
0.90%
Percentage of total income
2,059
3,035
Interest income PT Bank Permata Tbk.
0.28%
0.44%
Percentage of total income
2,059
9,218
Total income with related parties
0.28%
1.34%
Percentage of total income
Pendapatan bunga bank PT Bank Permata Tbk. Persentase terhadap total pendapatan Jumlah pendapatan yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total pendapatan BEBAN Beban umum dan administrasi - Direksi - Amortisasi asuransi PT Asuransi Astra Buana Jumlah beban yang terkait dengan pihak berelasi Persentase terhadap total beban
6,852
6,842
255
338
EXPENSES General and administrative expenses Directors Insurance amortisation PT Asuransi Astra Buana
7,107
7,180
Total expenses with related parties
1.26%
1,32%
Percentage of total expense
Lampiran – 5/57 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus untuk menghadapi ketidakpastian pasar uang dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan.
The Company’s activities are exposed to few financial risks: foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses to mitigate the volatility of financial markets and to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh berbagai komite manajemen. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Perseroan secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors, supported by the various management committees. The Board of Directors has the responsibility to determine the basic principles of the Company’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the investment of excess liquidity.
(i) Risiko nilai tukar mata uang asing
(i)
Foreign exchange risk
Perseroan menyadari adanya risiko nilai tukar mata uang asing yang terjadi akibat fluktuasi mata uang, serta fluktuasi suku bunga sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap dari suku bunga Dolar AS dan Yen Jepang mengambang menjadi suku bunga Rupiah tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari arus kas pokok dan bunga pinjaman.
The Company is aware of market risk due to foreign exchange and interest rate fluctuation hence the Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts to hedge the US Dollar loans’ principal and interest from US Dollar floating rate and Japan Yen floating rate to Rupiah fixed rate.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Perseroan atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Termasuk di dalamnya adalah instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang.
The table below summaries the Company’s exposure to foreign currency exchange rate risk as at 30 June 2013 and 31 December 2012. Included in the table are the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by currency.
a. Dalam mata uang asal
a. 30 Jun 2013
Dolar AS (nilai penuh) Aset Kas dan setara kas Liabilitas Pinjaman Dikurangi: Lindung nilai
Aset bersih
In original currency
31 Des 2012
18,341
22,958
519,941,141
440,458,478
(519,941,141)
(440,458,478)
US Dollar (full amount) Assets Cash and cash equivalents Liabilities Borrowings Less: Hedging
-
-
18,341
22,958
Net assets
Yen Jepang (nilai penuh) Aset Kas dan setara kas
29,895
26,810
Japanese Yen (full amount) Assets Cash and cash equivalents
Aset bersih
29,895
26,810
Net assets
Lampiran – 5/58 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(i) Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
(i)
b. Dalam ekuivalen Rupiah
b. In Rupiah equivalent 30 Jun 2013
Dolar AS Aset Kas dan setara kas Liabilitas Pinjaman Dikurangi: Lindung nilai
Foreign exchange risk (continued)
31 Des 2012
183
223
5,162,496
4,259,233
(5,192,416)
(4,259,233)
Aset bersih
US Dollar Assets Cash and cash equivalents Liabilities Borrowings Less: Hedging
-
-
183
223
Net assets
Yen Jepang Aset Kas dan setara kas
3
3
Japanese Yen Assets Cash and cash equivalents
Aset bersih
3
3
Net assets
(ii) Risiko kredit
(ii) Credit risk
(a) Pengelolaan risiko kredit
(a) Credit risk monitoring
Perseroan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian pembiayaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaan secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.
The Company is exposed to credit risk from the defaulting consumers. The Company applies prudent financing policies, performs ongoing portfolio monitoring as well as manages the collection of consumer financing receivables and investment in finance lease receivables in order to minimise credit risk exposure.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificate of Ownership (“BPKB”) of the vehicle financed by the Company.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur maksimum risiko kredit pada nilai tercatat:
The following table breaks down the Company’s maximum exposure based on its carrying amount:
30 Jun 2013 Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
31 Des 2012
285,568
214,973
11,790,320
11,028,850
264,788 6,242 23,302 322,741 1,958
97,068 1,969 21,936 112,544 1,983
12,694,919
11,479,323
(156,452) 12,538,467
(141,753) 11,337,570
Lampiran – 5/59 – Schedule
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in financing lease Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
Less: Allowance for impairment loss
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
(a) Pengelolaan risiko kredit (lanjutan)
(a) Credit risk monitoring (continued)
Tabel di atas merupakan eksposur maksimum atas risiko aset keuangan bagi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tanpa memperhitungkan jaminan yang dikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut. Eksposur di atas berdasarkan nilai bruto sebelum dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan penyisihan nilai pasar yang sebagaimana dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The above table represents a maximum financial assets risk exposure to the Company at 30 June 2013 and 31 December 2012, without taking into account the collaterals held. The exposures set out above are based on gross amounts before allowance for impairment losses and provision for diminution in market value as reported in the statements of financial position.
(b) Konsentrasi risiko aset keuangan
(b) Concentration risks of financial assets
Berdasarkan eksposur maksimum risiko kredit
Based on maximum exposure of credit risk
Tabel berikut menggambarkan maksimum eksposur risiko kredit Perseroan:
The following table breaks down the Company’s maximum exposure on credit risk:
30 Jun 2013 Korporasi/ Corporate Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam Sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain
Ritel/ Retail
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Lain-lain/ Others
285,568
-
-
285,568
191,670
11,598,650
-
11,790,320
264,788 322,741 -
12,304 -
6,242 19,082 1,958
264,788 6,242 31,386 322,741 1,958
1,064,767
11,619,954
27,282
12,703,002
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(156,452)
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in financing lease Advances Other receivables Derivatives assets Other assets Less: Allowance for impairment loss
12,546,550 31 Des 2012 Korporasi/ Corporate Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam Sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain
Ritel/ Retail
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Lain-lain/ Others
214,973
-
-
214,973
235,658
10,793,192
-
11,028,850
97,068 112,544 -
4,661 -
1,969 17,275 1,983
97,068 1,969 21,936 112,544 1,983
660,243
10,797,853
21,227
11,479,323
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(141,753) 11,337,570
Lampiran – 5/60 – Schedule
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables Net investment in financing lease Advances Other receivables Derivatives assets Other assets Less: Allowance for impairment loss
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii)
Credit risk (continued)
Tabel di atas merupakan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tanpa memperhitungkan jaminan yang dikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut. Eksposur di atas berdasarkan nilai tercatat bersih sebelum dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan penyisihan nilai pasar yang sebagaimana dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The above table represents a maximum credit risk exposure to the Company at 30 June 2013 and 31 December 2012, without taking into account the collaterals held. The exposures set out above are based on net carrying amounts before allowance for doubtful accounts and provision for diminution in market value as reported in the statements of financial position.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, jumlah eksposur maksimum berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan.
As outlined above, the total maximum exposure is derived from consumer financing receivables and net investment in finance leases.
Manajemen yakin akan kemampuan Perseroan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following:
- Perseroan telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada. - Piutang pembiayaan konsumen - bersih dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan, yang merupakan portofolio terbesar, dilindungi oleh jaminan.
- The Company have set sufficient allowance for doubtful accounts to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on historical loss. - Consumer financing receivable - net and net investment in finance leases, which represent the biggest portfolio, are secured by collaterals.
(b) Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan)
(b) Risks concentration (continued)
of
financial
assets
Berdasarkan sektor geografis
Based on geographical sector
Tabel berikut menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit berdasarkan sektor geografis:
The following table breaks down the Company’s maximum credit risk exposure based on geographical sector: 30 Jun/Jun 2013
DKI Jakarta Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Jumlah
Jawa
Sumatera
Kalimantan
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Bali
278,305
1,014
2,715
231
104
282,369
3,862,710
4,341,632
2,993,161
322,989
269,828
11,789,820
Cash and cash equivalent Consumer financing receivables
248,489 4,076 11,653 322,741 1,958
5,881 6,036 -
6,161 10,476 -
1,257 3,038 -
3,000 183 -
264,788 4,076 31,386 322,741 1,958
Net investment in financing leases Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
,4,729,932
4,354,563
3,012,513
327,515
273,115
12,697,638,
Total
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(156,452) 12,541,186
Lampiran – 5/61 – Schedule
Less: Allowance for impairment loss
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii)
Credit risk (continued)
31 Desem ber/December 2012
DKI Jakarta Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Jumlah
Jawa
Sumatera
Kalimantan
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
Bali
212,084
343
2,474
26
46
214,973
3,523,675
3,995,832
2,633,760
494,185
381,398
11,028,850
Cash and cash equivalent Consumer financing receivables
88,958 1,969 10,642 112,544 1,983
4,710 5,558 -
3,400 4,080 -
1,540 -
116 -
97,068 1,969 21,936 112,544 1,983
Net investment in financing leases Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
3,951,855
4,006,443
2,643,714
495,751
381,560
11,479,323
Total
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
(141,753)
Less: Allowance for impairment loss
11,337,570
Perusahaan meghapusbukukan piutang pembiayaan konsumen atau investasi bersih dalam sewa pembiayaan dan penyisihan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Perusahaan menentukan bahwa piutang tersebut tidak dapat tertagih. Penentuan ini dilakukan berdasarkan status umur jatuh tempo.
The Company writes off consumer financing receivable or net investment in finance lease and any related allowance for impairment losses, when Company determines that the receivable is uncollectible. This determination is made based on the aging of past due status.
Berdasarkan kualitas aset keuangan
Based on quality of financial assets
Pada tanggal 30 Juni 2013, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
As at 30 June 2013, credit risk exposure relating to financial assets are divided as follows:
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain
2012 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Pas due but not penurunan nilai/ impaired Impaired
285,568
-
-
9,573,117
2,109,512
264,143
220,733 6,242 23,302 322,741 1,958
44,055 -
-
10,441,745
2,153,567
264,163
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah/ Total 285,568 Cash and cash equivalents Consumer financing 11,946,772 receivables Net investment in 264,788 finance leases 6,242 Advances 23,302 Other receivables 322,741 Derivative assets 1,958 Other assets 12,859,455
(156,452)
Less: Allowance for impairment loss
12,703,003
Pada tanggal 30 June 2013, rincian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan pengelolaan internal sebagai berikut:
Lampiran – 5/62 – Schedule
The credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” as at 30 June 2013 can be assessed by reference to the internal monitoring system as follows:
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
(b) Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) 30 Juni/June2013 Kualitas/ Quality 2
Kualitas / Quality 1 Piutang pembiayaan konsumen Kas dan setara kas Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Investasi bersih dalam sewa pembiayaan
(b) Risks concentration (continued)
9,359,077 285,568 6,242 31,386 322,741 1,958
Berdasarkan kualitas aset (lanjutan)
of
financial
assets
Jumlah/ Total
214,040 -
Consumer financing receivables Cash and cash equivalents Advances Other receivable Derivative assets Other assets Net investment in finance lease
9,573,117 285,568 6,242 31,386 302,741 1,958
213,665
7,068
220,733
10,220,637
221,108
10,441,745
keuangan
Based on quality of financial assets (continued)
Penjelasan pembagian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah: Kualitas 1 Aset keuangan yang selama 5 (lima) bulan pertama masa kontrak berjalan belum pernah menunggak dalam pembayaran angsuran atau direstrukturisasi; Kualitas 2 Aset keuangan lancar yang pernah menunggak dalam pembayaran angsuran atau pernah direstrukturisasi selama 5 (lima) bulan pertama masa kontrak.
Details for credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” are as follow:
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
An aging analysis of consumer financing, and financing lease receivable that are “past due but not impaired” on 30 June 2013 are set out below:
-
Quality 1 The financial assets during their first 5 (five) months contracts tenure have never been overdue in payment installment or restructured;
-
Quality 2 The financial assets that are current, however they had ever been overdue in payment installments or been restructured, during their first 5 (five) months contracts tenure.
30 Juni/June2013 Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables 1 - 7 hari 8 - 30 hari
1,826,362 283,151 2,109,513
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan/ Net investment in finance leases 43,366 688 44,054
Perusahaan meghapusbukukan piutang pembiayaan konsumen atau investasi bersih dalam sewa pembiayaan dan penyisihan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Perusahaan menentukan bahwa piutang tersebut tidak dapat tertagih. Penentuan ini dilakukan berdasarkan status umur jatuh tempo.
Lampiran – 5/63 – Schedule
Jumlah/ Total 1,869,728 283,839 2,153,567
1 - 7 days 8 - 30 days
The Company writes off consumer financing receivable or net investment in finance lease and any related allowance for impairment losses, when Company determines that the receivable is uncollectible. This determination is made based on the aging of past due status.
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
(c) Konsentrasi risiko aset keuangan (lanjutan) Berdasarkan kualitas aset (lanjutan)
(c) Risks concentration (continued)
of
financial
assets
keuangan
Based on quality of financial assets (continued)
Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movement of the allowance for impairment losses are as follows: 2013
Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables Korporasi/ Corporate
Ritel/ Retail
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan/ Net investment in finance lease
Jumlah/Total
Saldo awal Penambahan Penghapusan piutang
2,976 1,474 (1,165)
138,777 68,730 (54,340)
-
141,753 70,204 (55,505)
Beginning balance Additions Written-off receivables
Saldo akhir
3,285
153,167
-
156,452
Ending balance
(iii) Risiko tingkat bunga
(iii) Interest rate risk
Perseroan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Perseroan melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. Perseroan juga melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap untuk melindungi liabilitas bunga dalam mata uang asing atas ketidakpastian bunga.
Interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Company. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Company primarily uses interest margin and spread analysis, and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities. The Company also enters into cross currency swaps and interest rate swap to hedge the foreign currency interest loans from interest rate uncertainty.
Perseroan meminimilisasi eksposur tingkat bunga dengan mengutamakan ketersediaan dana yang berimbang sesuai dengan Panduan Transaksi/Kontrak Derivatif.
The Company minimalises interest rate exposure by priotising on matching funding availability in compliance with Derivative Contract/Transactions Guidelines.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo.
The following table summarises the Company’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts which are categorised by the earlier of contractual repricing date or maturity dates.
Lampiran – 5/64 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iii) Risiko tingkat bunga (lanjutan)
(iii) Interest rate risk (continued) 30 Juni/June 2013
Bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Bunga tetap/Fixed rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1 - 2 tahun/ years
Lebih dari 2 / Over than 2 years
Jumlah/ Total
Aset
Assets
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen-kotor Investasi dalam sewa pembiayaan-kotor Aset derivatif
285,568
-
-
-
285,568
-
5,284,243
4,017,125
2,645,405
11,946,773
-
81,087 190,679
66,366 81,879
117,335 50,182
264,788 322,740
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-gross Investment in finance leases-gross Derivative assets
Jumlah aset keuangan
285,568
5,556,009
4,165,370
2,812,922
12,819,869
Total financial assets
-
4,688,552
1,065,009
1,741,000
7,494,561
Borrowings
-
1,018,534 1,565
483,206 -
1,704,266 1,205
3,206,006 2,770
Securities issued Derivative liabilities
-
5,708,651
1,548,215
3,446,471
10,703,337
Total financial liabilities
2,617,155
(633,549)
2,116,532
Net
Liabilitas Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas derivatif Jumlah liabilitas keuangan Bersih
Liabilities
285,568
(152,642)
31 Desember/December 2012 Bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Bunga tetap/Fixed rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1 - 2 tahun/ years
Lebih dari 2 / Over than 2 years
Jumlah/ Total
Aset
Assets
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen-kotor Investasi dalam sewa pembiayaan-kotor Aset derivatif
214,973
-
-
-
214,973
-
5,368,272
3,458,033
2,202,545
11,028,850
-
21,563 29,797
24,077 78,794
51,428 3,953
97,068 112,544
Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-gross Investment in finance leases-gross Derivative assets
Jumlah aset keuangan
214,973
5,419,632
3,560,904
2,257,926
11,453,435
Total financial assets
-
4,126,231
1,808,976
1,241,160
7,176,367
Borrowings
-
1,003,940 5,319
482,007 3,418
910,270 37,222
2,396,217 45,959
Securities issued Derivative liabilities
-
5,135,490
2,294,401
2,188,652
9,618,543
Total financial liabilities
214,973
284,142
1,266,503
69,274
1,834,892
Net
Liabilitas Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Liabilitas derivatif Jumlah liabilitas keuangan Bersih
Liabilities
(iv) Risiko likuiditas
(iv) Liquidity risk
Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga timbul akibat ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Entitas dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegang saham.
Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its fundings and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its statements of financial position structure, by analysing and measuring liquidity risk based on its Internal Control Manual and Assets Liabilities Management Guideline from shareholders.
Lampiran – 5/65 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(iv) Risiko likuiditas (lanjutan)
(iv) Liquidity risk (continued)
Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai aset dan liabilitas keuangan berdasarkan arus kas masuk atau keluar:
The tables below provides information about financial assets and liabilities on a contractual basis in form of cash in or out flows: 30 Jun 2013
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen-kotor Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - kotor Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Lebih dari 2 tahun/ Over 2 years
1-2 tahun/years
Jumlah/ Total
285,568 5,284,243
4,017,125
2,645,405
285,568 11,946,773
81,087 6,242 31,386 190,679 1,958
66,366 81,879 -
117,335 50,182 -
264,788 6,242 31,386 322,740 1,958
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-gross Net investment in direct financing leases - gross Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
5,881,162
4,165,370
2,812,922
12,859,454
Total financial assets
Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
(156,452)
Jumlah aset keuangan
12,703,002
Less: Allowance for impairment losses Total financial assets
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual - pihak ketiga Liabilitas derivatif Pinjaman - pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan
155,326 211,253
-
-
155,326 211,253
85,045 1,565 4,688,552 1,018,534
1,065,009 483,206
1,205 1,741,000 1,704,266
85,045 2,770 7,494,561 3,206,006
LIABILITIES Payable to dealers Other payables Accrued expenses third parties Derivatives liabilities Borrowings - third parties Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
6,160,275
1,548,215
3,446,471
11,154,961
Total financial liabilities
1,548,041
Net
Bersih
(279,112)
2,617,154
(633,549)
31 Des 2012 Kurang dari satu tahun/ Less than one year ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen-kotor Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - kotor Uang muka Piutang lain-lain Aset derivatif Aset lain-lain Jumlah aset keuangan
Lebih dari 2 tahun/ Over 2 years
1-2 tahun/years
Jumlah/ Total
214,973 5,368,302
3,458,003
2,202,545
214,973 11,028,850
21,563 1,969 21,936 29,797 1,983
24,077 78,794 -
51,428 3,953 -
97,068 1,969 21,936 112,544 1,983
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables-gross Net investment in direct financing leases - gross Advances Other receivables Derivatives assets Other assets
5,660,523
3,560,874
2,257,926
11,479,323
Total financial assets
Dikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih
(141,753)
Jumlah aset keuangan
11,337,570
Less: Allowance for impairment losses Total financial assets
LIABILITAS Utang penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual - pihak ketiga Liabilitas derivatif Pinjaman - pihak ketiga Surat berharga yang diterbitkan
183,317 176,452
-
-
183,317 176,452
78,637 5,319 4,126,231 1,003,940
3,418 1,808,976 482,007
37,222 1,241,160 910,270
78,637 45,959 7,176,367 2,396,217
LIABILITIES Payable to dealers Other payables Accrued expenses third parties Derivatives liabilities Borrowings - third parties Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan
5,573,896
2,294,401
2,188,652
10,056,949
Total financial liabilities
86,627
1,266,473
69,274
1,280,621
Net
Bersih
Lampiran – 5/66 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(v) Nilai wajar instrumen keuangan
(v) Fair value of financial instruments
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, in an armslength transaction basis.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tersaji di laporan posisi keuangan Perseroan:
The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial instruments on the Company’s statements of financial positions:
30 Jun 2013 Nilai tercatat/ carrying value
Nilai wajar/ fair value
31 Des 2012 Nilai tercatat/ carrying value
Nilai wajar/ fair value
Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Uang muka Piutang lain-lain Aset lain-lain
Financial assets: 285,568
285,568
214,973
214,973
11,648,567
13,063,044
11,028,850
12,136,188
190,561 6,242 23,302 1,958
274,986 6,242 23,302 1,958
97,068 1,969 21,936 1,983
99,554 1,969 21,936 1,983
7,494,561
7,494,561
7,176,367
7,176,367
499,309 2,706,698 155,326 85,045 203,169
509,146 2,713,146 155,326 85,045 203,169
497,412 1,898,805 183,317 78,637 176,452
505,383 1,893,433 183,317 78,637 176,452
Liabilitas keuangan: Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan: - Medium Term Notes - bersih - Obligasi - bersih Utang penyalur kendaraan Akrual Utang lain-lain
Cash and cash equivalent Consumer financing receivables Net investment in finance leases Advances Other receivables Other assets Financial liabilities: Borrowings Securities issued: Medium Term Notes - net Bonds - net Payable to dealers Accrued expenses Other payables
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen bersih dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada rata-rata tertimbang dari tingkat suku bunga pasar yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan.
The fair value of consumer financing receivables net and net investment in finance leases are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates offered by the Company at statements of financial position date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets.
Nilai wajar dari pinjaman dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada pemakaian terakhir dalam mata uang masing-masing.
The fair value of borrowings are estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lenders for the last utilisation in each currency borrowings.
Nilai wajar obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
The fair value of bonds is estimated by using the last quoted market price.
Estimasi nilai wajar dari kas dan setara kas, uang muka, piutang lain-lain, utang penyalur kendaraan, akrual dan utang lain-lain dikarenakan jatuh temponya di bawah satu tahun, nilai tercatat merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya.
The estimated fair value of cash and cash equivalent, advances, other receivables, dealers, accrued expenses and other payables since the maturity is below one year, the carrying value is a reasonable approximation of fair value.
Lampiran – 5/67 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
(v) Fair value of financial assets and liabilities (continued)
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
a)
Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a)
Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
b)
Tingkat 2 Input diluar harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
b)
Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
c)
Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
c)
Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
30 Juni/June 2013 Nilai tercatat/ Carrying value Aset Aset derivatif
Liabilitas Liabilitas derivatif
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
Nilai wajar/ Fair value
322,741
-
322,741
-
322,741
322,741
-
322,741
-
322,741
2,770
-
2,770
-
2,770
2,770
-
2,770
-
2,770
(vi) Manajemen risiko permodalan
Assets Derivative assets
Liabilities Derivative liabilities
(vi) Capital risk management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbalan hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Ratio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasuk obligasi dan medium term notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as net debt (including bonds payable and medium term notes) divided by total capital. Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.
Lampiran – 5/68 – Schedule
PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2013 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
(vi) Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
(vi) Capital risk management (continued)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Entitas Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
30 Jun 2013 Pinjaman: Pinjaman yang diterima - bersih Obligasi Medium Term Notes (MTN) Jumlah pinjaman Jumlah modal
31 Des 2012 Debt: Borrowings - net Bonds Medium Term Notes (MTN) -
7,494,561 2,706,698 499,309
7,176,367 1,898,805 497,412
10,700,568
9,572,584
Total debt
1,591,826
1,358,157
Total capital
6.72
7.05
Gearing ratio
Gearing ratio
28. STANDAR AKUNTANSI BARU
8
Pada tahun 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal tanggal 1 Januari 2013. Pada saat ini, tidak terdapat dampak atas penerapan PSAK tersebut kepada Perseroan.
29. KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJEN Perseroan tidak memiliki komitmen dan liabilitas kontinjen yang signifikan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
NEW ACCOUNTING STANDARDS In 2012, the Financial Accounting Standard Board (DSAK-IAI) has issued PSAK 38 Business Combination of Entities Under Common Control which will be effective for financial statements beginning 1 January 2013. At this stage, there is no impact of this PSAK implementation to the Company.
29. COMMITMENTS AND CONTINGENT LIABILITY The Company has no significant commitments and contingent liabilities as at 30 June 2013 and 31 December 2012.
Lampiran – 5/69 – Schedule