Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
ANALISIS PENERAPAN ESOP (EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM) TERHADAP REAKSI PASAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA Christian Herdinata Universitas Ciputra email:
[email protected]
ABSTRAK This research is written by the aim of to analyze the application of ESOP [Employee Stock Ownership Program] toward the market’s reaction and its link to the performance of the firms which go public at Bursa Efek Jakarta in 1 January 2000 - 31 December 2004. To analyze the ESOP application toward the market’s reaction, we use event study method. While EPS, ROA, and Sales growth methods with paired sample ttest and sign test analysis techniques is used for measuring the firms performance before and after the application of ESOP being announced. Moreover, we also use five IOS (Investment Opportunity Set) proxies and then we analyzed by common factor analysis. The result shows that the market tends to give the negative reaction the ESOP announcement and the firms performance after the announcement of using ESOP do not show a significant difference than before the use of ESOP. In addition the high growth potential firms that use ESOP tends to have a positive reaction by the investor compared with the low growth potential firms. Key words : ESOP, Market Reaction, Firms Performance, IOS
PENDAHULUAN ESOP merupakan program kepemilikan karyawan atas saham perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan sense of belonging sehingga mendukung peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini diduga akan mendapat sinyal yang positif (good news) dari para investor. Perkembangan dan fenomena ESOP yang masih relatif baru memerlukan pembuktian atas reaksi pasar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Disisi lain, ada perbedaan hasil penelitian ESOP terhadap kinerja perusahaan terkait dengan EPS dan masih jarang penelitian di Indonesia mengunakan EPS, ROA, dan Sales Growth sebagai pengukur kinerja perusahaan yang melaksanakan ESOP, padahal telah digunakan beberapa peneliti di luar negeri. Di samping itu, masih jarang atau bahkan belum ada penelitian di Indonesia yang mencoba mengelompokan perusahaan yang melaksanakan ESOP kedalam perusahaan berpotensi tumbuh tinggi dan rendah dengan proksi IOS (Investment Opportunity Set). Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan persoalan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana reaksi pasar diseputar pengumuman ESOP (Employee Stock Ownership Program) di Bursa Efek Jakarta ? 2. Bagaimana kinerja perusahaan sebelum dan sesudah pelaksanaan ESOP (Employee Stock Ownership Program) di Bursa Efek Jakarta ? 3. Bagaimana perbedaan reaksi pasar diseputar pengumuman ESOP (Employee Stock Ownership Program) antara perusahaan dengan tingkat potensi pertumbuhan tinggi dan perusahaan dengan tingkat potensi pertumbuhan rendah di Bursa Efek Jakarta ?
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ESOP (Employee Stock Ownership Program) ESOP adalah pemberian hak (opsi) kepada karyawan untuk membeli sebagian saham perusahaan dalam suatu periode tertentu pada tingkat harga yang sudah ditentukan ketika opsi diberikan (Telaumbauna, 2000:1). Pelaksanaan ESOP di Indonesia, menurut Tim Studi Penerapan ESOP Pasar Modal Indonesia - BAPEPAM (2002:63) dilakukan melalui program alokasi khusus bagi karyawan (employee stock allocation/ESA), program pemberian bonus dalam bentuk saham (share bonus plan), dan program pemberian opsi atas saham (stock option plan). Tujuan ESOP, yaitu memberikan penghargaan (reward) kepada karyawan atas kontribusi yang diberikan, menciptakan keselarasan kepentingan antara pihak karyawan dan pihak pemegang saham, meningkatkan motivasi karyawan, menarik dan mempertahankan karyawan kunci, serta sarana bagi sumber daya manusia untuk mendukung keberhasilan strategi bisnis perusahaan jangka panjang. Reaksi Pasar Terhadap ESOP Penelitian reaksi pasar terhadap pengumuman ESOP telah dilakukan Davidson & Woreell (1994) dan Yeo, et al. (1999) menemukan terdapat abnormal return positif dan signifikan disekitar pengumuman. Mehran (NCEO,1999) menguji abnormal return disekitar pengumuman ESOP selama periode 1971-1995 dan hasilnya 60% perusahaan pelaksana ESOP mengalami peningkatan harga saham pada 2 hari setelah pengumuman dengan rata-rata peningkatan 1,6%. Selanjutnya, Chang (2002) menemukan abnormal return positif dan signifikan diseputar pengumuman ESOP, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Pasar bereaksi positif diseputar pengumuman ESOP ESOP Terhadap Kinerja Perusahaan Penelitian ESOP terhadap ROA oleh Mehran (1999) menemukan 382 perusahaan ESOP mempunyai ROA 2,7% lebih tinggi dibanding tidak melaksanakan. Kruse et.al (2002) membuktikan ESOP menghasilkan peningkatan ROA lebih tinggi dibanding perusahaan tanpa ESOP. National Center for Employee Ownership (NCEO) di Amerika Serikat menemukan 146 perusahaan publik tahun 1985-1997 yang memberikan stock option memiliki produktivitas lebih baik yang diukur dengan ROA. Penelitian ESOP terhadap Sales Growth dilakukan Quarrey & Rosen (1987) menemukan perusahaan pelaksana ESOP memiliki Sales Growth 3,6% lebih cepat dibanding perusahaan serupa yang tidak melaksanakan. Penemuan tersebut didukung Kruse & Blasi (2001) meneliti 343 perusahaan pelaksana ESOP dan yang tidak melaksanakan, hasilnya ESOP meningkatkan Sales Growth lebih cepat. Disisi lain, penelitian ESOP terhadap EPS oleh Caughlan (1997), ditemukan ESOP dapat meningkatkan EPS, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Kinerja perusahaan sebelum pelaksanaan ESOP lebih rendah dibandingkan dengan kinerja perusahaan sesudah pelaksanaan ESOP Reaksi Pasar Terhadap ESOP Berdasarkan IOS Reaksi investor terhadap pengumuman ESOP didukung informasi atas potensi perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan berpotensi tumbuh tinggi memiliki aktiva riil dan peluang investasi yang lebih baik untuk perkembangan perusahaan dibanding perusahaan berpotensi tumbuh rendah. Disisi lain, perusahaan berpotensi ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
tumbuh tinggi cenderung mendominasi pangsa pasar dan berusaha meningkatkan kualitas produk dan layanan dibanding perusahaan berpotensi tumbuh rendah. Oleh karena itu, perusahaan berpotensi tumbuh tinggi akan cenderung dinilai positif oleh investor dibanding perusahaan berpotensi tumbuh rendah, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Terdapat perbedaan reaksi pasar diseputar pengumuman ESOP antara perusahaan yang berpotensi tumbuh tinggi dan perusahaan yang berpotensi tumbuh rendah di Bursa Efek Jakarta METODE PENELITIAN Sampel Pertama, terdaftar di BEJ periode 1 Januari 1999-31 Desember 2005. Kedua, mengumumkan ESOP periode 1 Januari 2000-31 Desember 2004. Ketiga, tidak melakukan pengumuman seperti laporan keuangan, right issue, dividen, merger, dan stock split pada 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman ESOP menghindari confounding effect. Keempat, memiliki kelengkapan data laporan keuangan. Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel
No 1 2 3
Proses Pengumuman pelaksanaan ESOP pada periode 1 Januari 2000 - 31 Desember 2004 Pengumuman lain pada lima hari sebelum (t-5) dan lima hari sesudah (t+5) pengumuman ESOP Sampel Akhir
Jumlah 36 (9) 27
Sumber : Data Sekunder Diolah
Tabel 2. Pengumuman ESOP Berdasarkan Waktu dan Jenis Industri No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Industri Pertanian Pertambangan Industri Dasar dan Kimia Aneka Industri Konsumsi Properti dan Real Estate Infrastruktur Keuangan Perdagangan Total
2000 1 2 1 1 3 8
Pengumuman ESOP 2001 2002 2003 1 2 1 1 1 1 1 5 1 1 5 2 7
2004 1 4 5
Sumber : Data Sekunder Diolah
Jenis dan Sumber Data Jenis data sekunder, yaitu : (1) tanggal pengumuman ESOP hasil RUPS diperoleh dari www.jsx.co.id; (2) harga saham penutupan harian tahun 1999-2005 dari Buletin Info Pasar Modal; (3) IHSG harian tahun 1999-2005 dari JSX Statistics; (4) harga saham dan return saham tahun 1999-2005 dari Pusat Pengembangan Akuntansi UGM; (5) laporan keuangan perusahaan go public tahun 1999-2005 ICMD
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
Teknik Analisis Pengujian H1 dan H3 terkait reaksi pasar (Harijono, 1999) dengan event study untuk mendeteksi abnormal return (AR), rumus yaitu : ARit Rit E ( Rit ) .Pengujian hipotesis H2, terkait kinerja perusahaan (EPS, ROA, Sales Growth) dilakukan t-test rumus yaitu : a) Earning Per Share EPSafter EPSbefore t – test = 2 after / n 2 before / n b) Return On Assets ROAafter ROAbefore t – test = 2 after / n 2 before / n c) Sales Growth SalesGrowthafter SalesGrowthbefore t – test = 2 after / n 2 before / n Klasifikasi perusahaan berpotensi tumbuh tinggi dan rendah menggunakan 5 proksi Investement Opportunity Set (Fitrijanti & Hartono, 2000; Subekti & Kusuma, 2002), sebagai berikut : 1. PPE/BVA = (nilai buku aktiva tetap) : (nilai buku totalm aktiva) 2. MVA/BVA = (total aktiva - total ekuitas + (jumlah saham beredar x harga penutupan saham)) : (total aktiva) 3. MVE/BVE = (jumlah saham beredar x harga penutupan saham): (total ekuitas) 4. PER = (harga penutupan saham) : (laba per lembar saham) 5. CAP/BVA = (tambahan modal saham dalam 1 tahun):(total aktiva) HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis 1 AAR yang tejadi selama event period cenderung negatif. Perhitungan t-hitung dan z-sign test ditemukan tidak signifikan. Pasar cenderung negatif diseputar pengumuman ESOP. Tabel 3. Perhitungan Average Abnormal Return Pada Event Period Periode -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
AAR -0.002 0.005 -0.006 -0.008 0.009 -0.020 -0.001 -0.006 -0.012 -0.004 -0.026
% Positif 0.484 0.616 0.392 0.366 0.616 0.158 0.490 0.384 0.299 0.454 0.128
T-Hitung -0.143 0.435 -0.483 -0.633 0.726 -1.625 -0.047 -0.469 -0.957 -0.314 -2.108
Z-Sign Test -0.192 1.347 -0.192 -0.192 1.347 -1.347 -0.577 -0.192 -1.732 0.192 -1.732
Ket : * Signifikan pada level α = 0.05 ( t-hitung > 1.706) & (z-tabel > 1.960) Sumber : Data Sekunder Diolah ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
Hal ini disebabkan ESOP merupakan fenomena yang relatif baru bagi investor, sehingga dianggap memiliki risiko dan belum ada kepastian keuntungan yang diperoleh. Investor juga memprediksi akan terjadi dilution effect dimana terjadi pengurangan laba untuk setiap lembar saham setelah dilaksanakan hak opsi (option right) karena jumlah saham yang beredar semakin bertambah dan program ESOP yang dilakukan dalam bentuk stock option plan akan mengaitkan imbalan dimasa mendatang yang memiliki risiko. Selain itu faktor diluar kontrol perusahaan yang mempengaruhi harga saham seperti kondisi politik, ekonomi, sosial, dan keamanan di Indonesia, serta harga saham yang ditentukan oleh pasar sering kurang rasional dimana cenderung bereaksi berlebihan. Saham bisa overpriced pada kondisi bullish dan under priced pada kondisi bearish. Grafik 1. Pergerakkan CAAR Pada Event Period Cumulative Average Abnormal Return (CAAR)
Value CAAR
0.150
Series1
0.100 0.050 0.000 -0.050
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
-0.100 -0.150
Event Period
Ket : Cumulative Abnormal Return Ht-5 dan H t+5 pada saat pengumuman ESOP
Hipotesis 2 Nilai mean EPS, ROA, Sales Growth sebelum pelaksanaan ESOP lebih besar dibandingkan sesudahnya dan terbukti nilai sign. (2-tailed) > 0.05 dan Exac.Sign > 0.05, tidak signifikan, H2 ditolak. Kinerja perusahaan setelah pelaksanaan ESOP tidak mengalami peningkatan. Hal ini karena waktu penelitian relatif singkat untuk menganalisis dampak kepemilikan saham atas kinerja perusahaan yang sifatnya jangka panjang. Selain itu, isu yang kurang menunjang bagi karyawan dan pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya antara lain masalah penentuan harga relatif sama dengan harga pasar reguler, nilai opsi saham sifatnya terkait pada kinerja perusahaan dimasa mendatang mengandung risiko dan jangka waktu menghalangi karyawan melaksanakan haknya dengan segera, serta proporsi jumlah saham yang ditawarkan relatif kecil dibandingkan jumlah karyawan dan pihak manajemen. Disisi lain, kondisi fundamental perusahaan pada tahun yang bersangkutan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, serta faktor makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar rupiah. Tabel 4. Hasil Uji Beda Mean Variabel Pengumuman ESOP Panel A : Uji Beda Mean EPS Sebelum ESOP EPS Sesudah ESOP Panel B : Uji Beda Mean ROA Sebelum ESOP ROA Sesudah ESOP Panel C : Uji Beda Mean Sales Growth Sebelum ESOP Sales Growth Sesudah ESOP
N
Mean
Nilat t
Sign.(2 tailed)
21 21
155.772 122.810
0.582
0.567
21 21
6.79E-02 3.71E-02
1.389
0.180
21 21
0.2615 0.1288
1.701
0.104
* Signifikan pada level α = 0.05 Sumber : Data Sekunder Diolah ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007 Tabel 5. Hasil Uji Sign Test Variabel
N
Negative Differences
Positive Differences
Ties
Exac.Sign
7
0
0.189
7
0
0.189
6
0
0.078
Panel A : Uji Sign Test EPS EPS
21
14
Panel B : Uji Sign Test ROA ROA
21
14
Panel C : Uji Sign Test EPS Sales 21 15 Growth
* Signifikan pada level α = 0.05 Sumber : Data Sekunder Diolah Hipotesis 3 Perusahaan berpotensi tumbuh tinggi memiliki AAR positif lebih dominan dibanding perusahaan berpotensi tumbuh rendah. Pergerakkan CAR menunjukkan selama event period pasar cenderung merespon positif terhadap pengumuman ESOP bagi perusahaan berpotensi tumbuh tinggi. Hal ini menunjukkan pertumbuhan perusahaan merupakan harapan yang diinginkan oleh investor. Perusahaan berpotensi tumbuh tinggi memiliki aktiva riil dan peluang investasi yang lebih baik untuk perkembangan perusahaan, dibanding dengan perusahaan berpotensi tumbuh rendah, hal tersebut akan membawa pengaruh pada kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan. Disisi lain, orientasi kedepan dari perusahaan berpotensi tumbuh tinggi sangat antusias menguasai pangsa pasar dari barang dan jasa yang diproduksi. Hal ini memberi pengaruh bagi investor untuk cenderung bereaksi positif pada perusahaan berpotensi tumbuh tinggi. Tabel 6. Reaksi Pasar terhadap Perusahaan Berpotensi Tumbuh Tinggi dan Rendah Periode t-5
Perusahaan Yang Berpotensi Tumbuh Tinggi AAR T-Hitung 0.043 2.253*
t-4
0.012
0.637
Perusahaan Yang Berpotensi Tumbuh Rendah AAR T-Hitung -0.022 -1.189 0.013
0.690
0.002 -0.003 -0.004 -0.023 0.004 -0.004 -0.005 0.004 -0.005
0.108 -0.160 -0.204 -1.257 0.203 -0.203 -0.257 0.198 -0.284
t-3 t-2 t-1 t=0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5
-0.011 0.004 0.011 -0.024 -0.007 0.005 -0.016 0.030 -0.044
0.599 0.234 0.601 -1.237 -0.371 0.238 -0.825 1.583 -2.320
Ket : * Signifikan pada level α = 0.05 (t-hitung > 1.833) Sumber : Data Sekunder Diolah
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007 Grafik 2. CAR Pada Event Period Perusahaan Tumbuh Tinggi dan Rendah Cumulative Average Abnormal Return 0.080
Value CAAR
0.060 0.040 0.020 0.000 -0.020 -5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
-0.040 -0.060 -0.080
Event P eriod
Se r ie s 1 Se r ie s 2
Ket : Cumulative Average Abnormal Return Ht-5 dan H t+5 pada saat pengumuman ESOP KESIMPULAN Pasar cenderung bereaksi negatif diseputar pengumuman ESOP. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman ESOP belum dianggap sebagai sinyal (signaling) yang memberikan keuntungan bagi investor di Indonesia. Selain itu, kinerja perusahaan sebelum dan sesudah pelaksanaan ESOP tidak berbeda secara singnifikan. Hal ini mengindikasikan program ESOP di Indonesia belum mampu mendorong kinerja karyawan dalam meningkatan EPS, ROA, dan Sales Growth. Disisi lain, terdapat perbedaan reaksi pasar diseputar pengumuman ESOP dimana perusahaan berpotensi tumbuh tinggi yang melaksanakan ESOP cenderung mendapat reaksi positif. Hal ini memperlihatkan investor memiliki prediksi bahwa iklim investasi yang lebih menguntungkan dimasa mendatang yaitu pada perusahaan yang berpotensi tumbuh tinggi. DAFTAR PUSTAKA Corey Rosen and Michael Quarrey, 1987. “How Well is Employee Ownership Working?”, Harvard Bussiness Review, September – Oktober 1997, No.5 Coughlan, John W, 1997. “ESO AND EPS”, Accounting Horizons Vol 11 No.1 (Maret) : 25-38. Davidson & Worell, 1994. “ESOP’s Fable : The Influence of Employee Stock Ownership Plans on Corporate Stock Price and Subquent Operating” Performance Human Resources Planing, Januari : 69-85 Fijrijanti, Tettet dan Jogianto Hartono, 2000. “Analisis Korelasi Pokok IOS dengan Realisasi Pertumbuhan Perusahaan, Kebijakkan Pendanaan dan Dividen”, Makalah Simposium Nasional Akuntansi III. 851-877 Harijono, 1999. “Event Study”, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 1999 – 2005 Irwan Rei, 2003. “Hati - Hati Menerapkan Opsi Saham”, SWA 02/XIX/ 23 Januari - 5 Februari, hal.56 Kruse,Douglash et all,2002.”Coorrelation With Improved Return On Assets”,Jurnal of Employee Ownership Law and Finance,Vol14. No.1
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
Kruse, Douglash and Blasi J, 2001. “ESOP correlation with sales growth and sales per employee”, Please refer to http://www.fed.org./onlinemag/may01/profiles.htm. Mangajun, Hesty, 2004. “Analisa Pelaksanaan Employee Stock Option Program (ESOP) Pada Emiten Atau Perusahaan Publik di BEJ Periode 1999-2001”, Skripsi S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Mekong Capital, 2002. “Introduction to Issuing Employee Stock Options for Vietnamese Companies” (Desember), hal:3 Subekti, Iman dan Suprapti, 2000. “Assosiasi Antara Potensi Pertumbuhan Perusahaan dengan Volume Perdagangan Saham dan Asimetri Informasi”. Simposium Nasional Akuntansi V. 356-370. Telaumbauna, Faosa F, 2000. “Opsi Saham Karyawan”, Bisnis Indonesia, 29 Mei 2000: 1 Tim Studi Penerapan ESOP Emiten atau Perusahaan Publik di Pasar Modal Indonesia, 2002. “Studi Tentang Penerapan ESOP (Employee Stock Ownership Plan) Emiten Atau Perusahaan Publik Di Pasar Modal Indonesia”, Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal.
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
Lampiran 1. Statistik Deskriptif Perusahaan Yang Melaksanakan ESOP Kode Saham ASGR AALI AUTO MTDL BMTR SULI SSIA SIPD BBCA INDF RALS DYNA DAVO CENT INAF BABP DYNA MKDO BBNI SHDA BBNI BNGA BNGA ISAT DYNA MKDO BBNI Rata-rata Standev Maximm Minimum
Jenis Industri
Tanggal Pengumuman ESOP
Perdagangan Pertanian Aneka Industri Perdagangan Perdagangan Industri Dasar Properti Industri Dasar Keuangan Konsumsi Perdagangan Industri Dasar Konsumsi Perdagangan Konsumsi Keuangan Industri Dasar Keuangan Keuangan Konsumsi Keuangan Keuangan Keuangan Infrastruktur Industri Dasar Keuangan Keuangan
03/02/2000 10/05/2000 12/05/2000 27/06/2000 29/06/2000 30/06/2000 17/07/2000 20/12/2000 17/04/2001 18/05/2001 19/06/2001 27/06/2001 27/11/2001 16/05/2002 20/05/2002 14/02/2003 26/06/2003 02/07/2003 28/08/2003 28/10/2003 05/12/2003 19/12/2003 27/04/2004 22/06/2004 25/06/2004 29/06/2004 06/09/2004
Jumlah Karyawan 1715 29477 6269 800 165 5787 1580 6062 21556 46000 19691 3238 269 106 983 556 2236 161 13483 756 13483 3400 4304 7820 2236 60 18763 7813.19 10979.01 46000 60
ESOP 8029000 12005000 374500 25662500 2483072 31372662 6461150 8784400 57650000 228900000 3500000 2875000 2271742 67500 2392500 1800000 4547000 685500 4340128 9417567 4137539 5196500 2840350 7763500 7564000 10450 4335400 16498776 44157704 228900000 10450
Kurun Waktu ESOP 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 3 bulan 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 0.97 0.14 1.00 0.25
Sumber : www.jsx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 1999-2005
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-12-11