PETUNJUK PENULISAN KHUSUS UNTUK
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN MAGELANG
Penyusun Panitia
KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG 2012
ii
KATA PENGANTAR
Menulis karya ilmiah, sering kali menjadi kendala bagi sebagian besar mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di perguruan tinggi, hal ini diduga karena kurangnya pemahaman terhadap berbagai persyaratan penulisan yang berkaitan dengan metodologi, metode dan teknik penulisan ilmiah. Dengan diwujudkannya “Petunjuk penulisan” ini, semoga pemahaman mahasiswa terhadap persyaratan yang diperlukan dalam menyusun karya ilmiah menjadi makin meningkat, dan mampu mengeliminasi kepada kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan laporan. Selain hal tersebut, akan mempermudah bagi para dosen dalam melakukan bimbingan kepada mahasiswa yang menjadi tanggung jawabnya, dengan demikian akan diperoleh kesesuaian, keselarasan dan kesatuan pandang yang komprehensif tentang persyaratan penulisan ilmiah. Buku ini merupakan petunjuk yang harus digunakan oleh dosen pembimbing, para mahasiswa khususnya pada Jurusan Penyuluhan Peternakan di STPP Magelang, terutama dalam penyusunan proposal dan laporan. Kepada team penyusunan buku petunjuk serta semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan buku ini, disampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Akhirnya, terselip suatu harapan semoga buku ini bermanfaat bagi para mahasiswa STPP Magelang serta para pemerhati dibidang penulisan karya ilmiah. Magelang , Oktober 2012 Ketua STPP Magelang
Drs. Gunawan Yulianto, MM, MSi NIP 19590703 198001 1 001
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
iv
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................
1
BAB II. TATA CARA PENULISAN ..........................................................
3
A
Bahan dan Ukuran Naskah ............................................................
3
B
Syarat Pengetikan .......................................................................... 1. Jenis Huruf dan Spasi ................................................................ 2. Ruang Ketikan dan Idensi ......................................................... 3. Judul Bab dan Bagian-bagiannya ..............................................
4 4 6 7
C
Pemberian Nomor .......................................................................... 1. Nomor Halaman ........................................................................ 2. Nomor Bab dan Bagian-bagiannya ........................................... 3. Nomor Tabel dan Gambar ......................................................... 4. Nomor untuk Formulasi, Rumus atau Persamaan .....................
8 8 10 10 11
D
Penyajian Data Tabel dan Gambar ................................................ 1. Tabel (Daftar) ............................................................................ 2. Gambar ......................................................................................
11 11 13
E
Cara Sitasi atau Kutipan ................................................................ 1. Kutipan Langsung Pendek ......................................................... 2. Kutipan Langsung Panjang ........................................................ 3. Kutipan Tidak Langsung Pendek .............................................. 4. Kutipan Tidak Langsung Panjang ............................................. 5. Sumber Kutipan .........................................................................
14 15 15 16 17 17
F
Penulisan Daftar Pustaka ............................................................... 1. Sistematika Daftar Pustaka ........................................................ 2. Cara Menulis Pustaka ................................................................
17 18 19
BAB III. SEMINAR .....................................................................................
27
A
Seminar Proposal ...........................................................................
27
B
Seminar Hasil ................................................................................
27
C
Makalah .........................................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
29
LAMPIRAN .................................................................................................
30
iii
iv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1
Contoh penulisan Tabel ....................................................................
31
2
Contoh penulisan Gambar ................................................................
32
3
Contoh penulisan Daftar Pustaka secara lengkap .............................
33
4
Contoh penulisan Daftar Tabel / Gambar / Lampiran ......................
34
iv
1
I. PENDAHULUAN
Menulis untuk menghasilkan karya ilmiah, sangat tergantung pada penguasaan terhadap persyaratan yang diperlukan, diantaranya adalah : ketrampilan melakukan penyelidikan atau kajian, pengelolaan fakta, penguasaan subjek tulisan. Kepiawaian mengemukakan pendapat dalam bentuk tulisan serta pemahaman terhadap metode dan teknik penulisan ilmiah. Berdasarkan pengalaman dalam bimbingan, maka kendala utama bagi para mahasiswa atau calon penulis, adalah bagaimana mengorganisasikan dan menuangkan gagasan atau ide ke dalam bentuk tulisan ilmiah. Oleh sebab itu maka dalam buku ini akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan metode dan teknik penulisan ilmiah, dengan maksud untuk memberikan pemahaman bagi para mahasiswa atau calon penulis dalam mempersiapkan karya tulis ilmiah. Tulisan ini memuat berbagai hal yang berkaitan dengan teknik penulisan ilmiah yang sistematikanya telah disusun sedemikian rupa agar dapat dipahami secara jelas serta mudah untuk diimplementasikan. Pada BAB I, dikemukakan mengenai latar belakang arti pentingnya memahami metode dan teknik penulisan ilmiah serta menunjukkan secara singkat apa yang terkandung dalam tulisan ini, sementara pada BAB II, diuraikan tentang tatacara penulisan serta aturan-aturan pengetikan untuk mewujudkan karya ilmiah dan pada bagian akhir dari tulisan ini memuat beberapa contoh penulisan yang kiranya dipandang penting, yang semua itu terangkum dalam lampiran. Perlu diketahui, bahwa tulisan ini juga telah dikemas sedemikian rupa sehingga penulisannya telah disesuaikan dengan teknik penulisan ilmiah, akan
2
tetapi mengenai pemakaian huruf, ukuran kertas serta penggunaan spasi memang tidak sesuai, karena alasan format buku yang memuat tulisan ini adalah merupakan format khusus untuk buku pedoman penulisan di STPP Magelang. Apabila masih terdapat kesalahan tulis dalam penyajian materi ini serta dalam
penulisan
contoh-contoh
dalam
lampiran,
maka
sebagai
bahan
pertimbangan untuk menilik mana yang benar, kiranya ketentuan yang tertera dalam isi atau teks tulisan ini, yang dianggap sesuai.
3
II. TATA CARA PENULISAN
Penulisan merupakan tahap akhir dari penyelesaian suatu Laporan, dan untuk itu, perlu mengetahui tata cara penulisan yang meliputi : bahan dan ukuran naskah, syarat pengetikan, penomoran, penyajian data, cara sitasi dan cara penulisan daftar pustaka.
A. Bahan dan Ukuran Naskah
Naskah Laporan dibuat dan ditulis pada kertas putih dengan menempati halaman kertas tidak bolak-balik (satu lembar kertas, satu halaman), dan diberi sampul tebal. Kertas yang digunakan adalah HVS 80 g, yaitu kertas HVS yang setiap 1 m2 memiliki bobot 80 g, dengan ukuran naskah 21 cm x 28 cm. Pengecualian untuk penggunaan kertas yang baku tersebut di atas, apabila diperlukan secara khusus kertas-kertas yang lain seperti : grafik dan diagram, serta penggunaan format asli yang dilampirkan pada karangan ilmiah, seperti : gambar atau formulir. Naskah Laporan, diberi sampul yang terbuat dari kertas “buffalo” atau sejenisnya yang dipertebal dan diperkuat dengan karton serta dilapisi dengan plastik bening (transparan). Warna sampul disesuaikan dengan warna yang telah ditetapkan oleh masing-masing jurusan atau program studi, serta berdasarkan jenis laporan. Sebagai contoh, untuk Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang pada Program Studi Penyuluhan Peternakan, telah ditetapkan warna sampul sebagai berikut : 1.
Proposal Karya llmiah Penugasan Akhir (KIPA) adalah coklat tua
2.
Laporan Karya llmiah Penugasan Akhir (KIPA) adalah cokelat muda,
4
3.
Proposal Praktik Kerja Lapangan I (PKL I) adalah biru tua
4.
Laporan Praktik Kerja Lapangan I (PKL I) adalah biru tua
5.
Proposal Praktik Kerja Lapangan II (PKL II) adalah hijau tua
6.
Laporan Praktik Kerja Lapangan II (PKL II) adalah hijau muda
7.
Proposal Praktik Kerja Lapangan III (PKL III) adalah kuning tua
8.
Laporan Praktik Kerja Lapangan III (PKL III) adalah kuning muda
B. Syarat Pengetikan
1. Jenis Huruf dan Spasi
Penggunaan jenis huruf, termasuk bilangan dan satuan serta spasi yaitu jarak antar baris ketikan, seyogyanya mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
a. Huruf
Jenis huruf yang digunakan untuk penulisan naskah karya ilmiah, adalah tipe “Pica” yaitu ukuran huruf dimana pada setiap 1 inchi ketikan, berisi 10 huruf. Penggunaan jenis huruf demikian ini, apabila menggunakan komputer setara dengan font 12 untuk Arial atau font 14 untuk Times New Roman. Namun untuk panduan ini disepakati saja dengan penggunaan font 12 Times New Roman.
b. Bilangan dan satuan.
Penggunaan bilangan dalam karya ilmiah; diketik dengan angka, hanya saja untuk mengawali kalimat, maka penggunaan dan penulisannya dieja. Untuk menuliskan bilangan desimal, maka untuk memisahkan bilangan bulat dengan
5
pecahan desimal, digunakan tanda koma (,), bukan ”titik” (.). Pemakaian satuan, dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa diikuti dengan titik dibelakangnya (misalnya : m, g, kg, cal). Contoh penulisan bilangan dan satuan : 1) Untuk satuan jumlah
: 15 g gula, 1 ha lahan, 6 ekor sapi, 1000 cm.
2) Untuk desimal
: 14,20 kg beras, 73,42%, 1,5 kali gaji pokok.
3) Mengawali kalimat
: Lima ratus delapan puluh orang peserta gerak jalan....dst.
c. Jarak baris (spasi).
Jarak antara baris ketikan, pada proposal 1,5 spasi dan laporan 2 spasi, kecuali pada penulisan : kutipan langsung panjang, judul gambar, judul tabel, abstrak dan daftar pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi. Dalam hal penulisan proposal dan laporan juga dibenarkan menggunakan spasi khusus (lebih dari 2 spasi), misalnya pada jarak antara: 1) Pergantian dari bab ke sub bab 2) Pergantian dari sub bab yang satu ke sub bab yang lain 3) Pergantian dari sub bab ke anak sub bab 4) Pergantian dari anak sub bab yang satu ke anak sub bab yang lain
Dalam pergantian seperti tersebut di atas, spasi khusus (proposal 2,5 spasi dan laporan 3 spasi) dihitung dari baris terakhir dari kalimat dalam uraian pada bab atau bagian-bagiannya tersebut.
6
2. Ruang Ketikan dan Idensi
Ruang ketikan dalam kertas yang digunakan, adalah berukuran 14 cm x 21 cm, lebar ruang ketik dapat memuat sekitar 56 huruf dan panjang ruang ketik berisi sekitar 52 baris (dengan jarak 1 spasi) atau 26 baris (dengan jarak 2 spasi). Untuk itu, maka batas tepi ruang ketikan, diatur sebagai berikut : a. Tepi kiri
: 4 cm dari tepi kertas sebelah kiri atau 15 huruf
b. Tepi kanan
: 3 cm dari tepi kertas sebelah kanan atau 12 huruf
c. Tepi atas
: 4 cm dari tepi kertas sebelah atas atau 10 spasi
d. Tepi bawah
: 3 cm dari tepi kertas sebelah bawah atau 7 spasi
Ruangan ketikan ini, sering juga disebut sebagai halaman naskah, dan mengingat adanya prinsip ABC-nya karangan, yaitu accurate, brief dan clear yang artinya tepat, singkat dan jelas, maka ruang ketikan harus diisi penuh dari batas tepi kiri sampai batas tepi kanan dan dari batas tepi atas sampai batas tepi bawah. Dengan demikian, tidak akan ada ruangan yang terbuang kecuali apabila penggunaan idensi pada alinea baru, penulisan persamaan/formulasi, tabel, gambar, judul bab, sub bab, dan lain-lain yang dipandang khusus. Idensi yang berupa ruang kosong antara batas tepi ruang ketikan sebelah kiri sampai pada ketikan huruf pertama, adalah sebesar 6 ketukan dan barulah kemudian mulai mengetik kata atau kalimat pembuka alinea. Idensi berlaku untuk alinea baru dalam teks atau alinea baru dalam kutipan langsung panjang.
7
3. Judul Bab dan Bagian-bagiannya
Tiap bagian atau bab dalam suatu tulisan, dapat dibagi-bagi atas : sub bab, anak sub bab, sub anak sub bab, dan sebagainya, Untuk menentukan berapakah banyaknya sub bab atau anak sub bab, penulis dapat mempertimbangkan jumlah kata dalam bagian tulisan. Jika dalam satu bagian tulisan memakai lebih dari 300 sampai 600 kata, maka penulis tak perlu bimbang membaginya dalam beberapa sub bab.
a. Judul Bab.
Judul bab harus ditulis dengan huruf kapital semua, dan ditempatkan simetris di tengah-tengah antara batas tepi bagian kiri dan batas tepi bagian kanan dari ruang ketikan, serta berjarak 4 cm dari tepi bagian atas ruang ketikan. Dalam penulisan judul bab, tanpa menggunakan tanda baca dan tidak diakhiri dengan tanda titik.
b. Sub bab.
Penulisan judul sub bab, juga simetris di tengah-tengah antara batas bagian kiri dan tepi bagian kanan dari ruang ketikan, hanya saja huruf yang digunakan adalah huruf kecil dan setiap kata diawali dengan penggunaan huruf kapital kecuali untuk kata depan atau kata penghubung. Menulis sub bab juga tidak menggunakan tanda baca, tanpa diakhiri dengan tanda titik, dan semua kata pada sub bab dicetak tebal (bold).
8
c. Anak sub bab.
Judul anak sub bab diketik mulai dari batas tepi bagian kiri dari ruang ketik dan dicetak tebal (bold), menggunakan huruf kecil pada kata pertama anak sub bab, judul diawali dengan huruf capital dan setiap kata diawali dengan penggunaan huruf kapital kecuali untuk kata depan atau kata penghubung. Seperti halnya pada penulisan judul bab atau sub bab, maka untuk anak sub bab, juga tidak menggunakan tanda baca dan tidak diakhiri dengan tanda titik.
d. Sub anak sub bab.
Judul sub anak sub bab, ditempatkan pada bagian kiri ruang ketikan, penulisannya dengan menggunakan huruf kecil, dicetak tebal (bold), kata pertama diawali dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan titik. Pada penulisan bab, sub bab, anak sub bab dan sub anak sub bab, kalimat pertama yang mengawali uraian, selalu dimulai dengan alinea baru, dan diakhiri dengan tanda titik.
C. Pemberian Nomor
Pemberian nomor (penomoran), meliputi : nomor halaman, nomor bab, dan bagian-bagiannya, serta nomor tabel dan nomor gambar.
1. Nomor Halaman
Nomor halaman ditempatkan pada bagian kanan sebelah atas dari kertas yang digunakan, diketik dengan jarak : 3 cm dari tepi kertas bagian kanan dan 1,5 cm dari tepi kertas bagian atas. Untuk halaman yang terdapat judul bab, tidak
9
perlu diberi nomor, tetapi tetap diperhitungkan. Bahwa naskah karya ilmiah, terdiri dari 3 bagian, yaitu : bagian awal, bagian isi (utama) dan bagian akhir, dan tata cara pemberian nomor adalah sebagai berikut :
a. Bagian awal.
Bagian awal laporan dimulai dari halaman judul sampai ke abstrak, diberi nomor dengan menggunakan angka romawi kecil, misalnya : i, ii, iii, iv,...dan seterusnya.
b. Bagian isi (utama).
Bagian isi atau bagian utama dari naskah karangan ilmiah atau karya ilmiah, dimulai dari halaman pendahuluan sampai pada kesimpulan dan saran. penomorannya ditulis dengan menggunakan angka Arab, seperti: 1, 2, 3....dan seterusnya.
c. Bagian akhir.
Bagian akhir dari naskah karangan ilmiah atau karya ilmiah dimulai dari daftar pustaka sampai halaman terakhir lampiran, penomorannya ditulis dengan angka Arab, dan merupakan kelanjutan dari nomor halaman pada bagian isi atau bagian utama.
10
2. Nomor Bab dan Bagian-bagiannya
Nomor bab menggunakan angka Romawi, seperti I, II, III, IV,....dan seterusnya, yang ditempatkan di depan judul bab serta dipisahkan oleh tanda titik. Kata bab, tidak perlu dituliskan. Misalnya : I. PENDAHULUAN, II. TINJAUAN PUSTAKA. III. METODOLOGI, ...... dan seterusnya. Sub bab, menggunakan nomor dengan huruf kapital, dan ditempatkan di depan judul sub bab dan dipisahkan oleh tanda titik, misalnya : A. Pengertian Penyuluhan Pertanian. B. Metode Pendekatan Penyuluhan Pertanian, C. Sasaran Penyuluhan Pertanian, ..... dan seterusnya. Penulisan nomor anak sub bab, dengan menggunakan angka Arab, seperti : 1, 2, 3, ..... dan seterusnya, yang ditempatkan di depan judul anak sub bab dan dipisahkan oleh tanda titik. Sedangkan pemberian nomor pada sub anak sub bab, digunakan huruf kecil, seperti: a. b, c, ..... dan seterusnya, yang ditempatkan di depan judul sub anak sub bab dan dipisahkan oleh tanda titik. Jika dari sub anak sub bab perlu ada pembagian lagi atau rincian, maka dapat menggunakan angka Arab yang diberi tanda kurung, misalnya : 1), 2), 3), ..... dan seterusnya. Untuk bagian-bagian yang lebih rinci dari nomor-nomor ini, dapat digunakan dengan huruf kecil yang diberi tanda kurung a), b), c), .... dan seterusnya.
3. Nomor Tabel dan Gambar
Pemberian nomor pada Tabel atau Gambar, dapat dituliskan dengan menggunakan angka Arab (1, 2, 3,....dan seterusnya), yang ditempatkan antara tulisan Tabel atau Gambar, dengan judul Tabel atau Gambar. Urutan penulisannya sebagai berikut :
11
a. Tabel selang satu ketukan, nomor Tabel, titik, jeda satu ketukan, judul tabel. b. Gambar, selang satu ketukan, nomor Gambar, titik, jeda satu ketukan, judul Gambar.
4. Nomor untuk Formulasi, Rumus atau Persamaan
Ada kalanya dalam naskah karangan ilmiah atau karya ilmiah, dituliskan pula rumus-rumus matematis, persamaan reaksi, dan lain-lain, dan untuk hal ini, apabila diperlukan pemberian nomor, maka digunakan angka arab yang berada di dalam kurung, dan ditempatkan sebaris dengan rumus atau persamaan yang bersangkutan dan berada di dekat batas tepi ruang ketikan bagian kanan. Misalnya :
E = m . v ............................................................................. (1) M = (p + q) .......................................................................... (2) E = (p + q) v ........................................................................ (3)
D. Penyajian Data Tabel dan Gambar
Penyusunan Laporan Karya Ilmiah, ada kalanya untuk menyingkat dan memudahkan penulisan dan interpretasi data, maka data dapat disajikan dalam bentuk Tabel atau Gambar.
1. Tabel (Daftar)
Membuat dan menuliskan tabel (daftar), terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan dan ditaati, antara lain sebagai berikut : a.
Nomor tabel dan judul tabel, ditempatkan di atas tabel dan dalam posisi
12
simetris terhadap batas tepi bagian kanan dan kiri dari ruang ketikan, tanpa diakhiri dengan titik b.
Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka jarak antar baris digunakan spasi tunggal
c.
Di atas dan di bawah tabel diberi garis batas, dan di antara kedua batas tersebut (di bawah garis batas tabel bagian atas), diberikan ruang untuk menempatkan judul kolom yang juga diberi garis batas judul kolom
d.
Jarak antara baris terakhir dengan baris judul tabel di atas kolom batas tabel bagian atas, menggunakan spasi khusus (3 spasi)
e.
Pada prinsipnya, tabel (daftar) tidak boleh dipenggal dan disambung. Jika karena sesuatu dan lain hal terpaksa harus menyambung tabel (daftar), maka perlu diperhatikan bahwa : 1) dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan mencantumkan nomor tabel, diikuti dengan kata “lanjutan”, tanpa disebutkan judulnya dan mencamtumkan pula nomor kolom. 2) menggunakan kertas khusus yang cukup memuat tabel (daftar) dan dilipat dengan baik serta dianjurkan untuk ditempatkan dalam lampiran
f.
Tabel (daftar) yang dimuat menurut panjang kertas, maka bagian atas table (daftar) harus diletakkan di sebelah kiri kertas
g.
Kedudukan tabel (daftar) adalah simetris terhadap batas tepi sebelah kiri dan tepi sebelah kanan dari ruang ketikan
h.
Kolom-kolom diberi judul (nama) dengan menggunakan huruf kecil, kecuali pada huruf awal kata pertama yang menggunakan huruf kapital. Perlu dijaga
13
agar pemisahan antara kolom yang satu dengan kolom yang lain tertihat jelas, tanpa garis batas i.
Tabel yang kurang dari setengah halaman dapat ditempatkan langsung di bawah teks, sedangkan tabel (daftar) yang lebih dari setengah halaman, dianjurkan untuk menggunakan halaman tersendiri
j.
Tabel yang memuat sitasi atau kutipan dari data sekunder. harus mencantumkan sumber kutipan yang ditempatkan di bawah garis batas tabel bagian bawah di sebelah kiri.
2. Gambar
Penyajian data dapat berbentuk gambar, seperti : bagan, grafik, diagram, peta, foto, dan sebagainya. Pembuatan dan pengetikan untuk penyajian gambar, harus berpedoman pada aturan berikut ini : a.
Gambar ditempatkan pada ruang ketikan dan berkedudukan simetris terhadap tepi bagian kiri dan tepi bagian kanan ruang ketikan
b.
Nomor gambar yang diikuti judul gambar ditempatkan di bawah gambar dengan jarak 2,5 spasi, dalam posisi simetris dan tanpa diakhiri dengan tanda titik
c.
Judul gambar yang lebih dari satu baris, maka jarak antar baris yang satu dengan yang lain menggunakan spasi tunggal
d.
Keterangan gambar menyatu dengan gambar, dan ditempatkan di sebelah kanan gambar yang bersangkutan
e.
Gambar yang memerlukan ruang kurang dari setengah halaman, ditempatkan menyatu dengan teks yang menguraikan penjelasan gambar, sedangkan
14
gambar yang memerlukan ruang lebih dari setengah halaman, sebaiknya dicantumkan secara khusus pada halaman tersendiri. f.
Pada prinsipnya, gambar tidak boleh terpotong, dan jika gambar memerlukan ruang yang lebih luas dari kertas yang tersedia, maka perlu ditempatkan pada kertas khusus yang lebih luas (lebar), maka harus dilipat dengan rapi dan dianjurkan untuk ditempatkan dalam lampiran.
E. Cara Sitasi atau Kutipan
Sitasi atau kutipan merupakan bagian dari pendapat, ide (buah pikiran), definisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis atau pengarang yang telah terdokumentasi. Mengutip tulisan atau karangan orang lain, dapat dilakukan dengan cara langsung maupun tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan dari hasil karya orang lain yang telah terdokumentasikan dengan tanpa mengurangi satupun huruf atau angka yang terdapat dalam karya lain tersebut dan dilakukan secara utuh. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah kutipan dari hasil karya orang lain yang diambil dan disesuaikan dengan gaya bahasa dan gaya penyampaian atau penyajian dari penulis sendiri. Kutipan tidak langsung tidak mengutip secara keseluruhan dari kalimat-kalimat atau pernyataan yang terdapat dalam karya orang lain, akan tetapi dapat berupa ringkasan. Baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung, dapat disajikan secara pendek maupun secara panjang, dan perlu mencantumkan sumber kutipan.
15
1. Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek, adalah kutipan langsung yang disajikan dalam kalimat yang panjangnya tidak lebih dari 3 baris, dan dituliskan sesuai dengan bahasa aslinya. Kalimat yang dikutip, ditempatkan diantara tanda kutip (“............”) dengan jarak antar barisan sama dengan jarak antar baris dalam teks naskah, yaitu 2 spasi. Sumber kutipan dapat ditulis dengan metode “nama dan tahun”, dan ditempatkan di depan atau di belakang kutipan.
Contoh 1 :
Van Brechem and H. Soetanto (1987) mengemukakan bahwa : “Supplementation of fibrous crop residues might thus eventualy affect animal performance in a positive way through affect on the repartitioning of absorbed nutrients”.
Contoh 2 :
Hasil penelitian tentang pemanfaatan limbah pertanian menunjukkan bahwa “Supplementation of fibrous crop residues might thus eventualy affect animal performance in a positive way through affect on the repartitioning of absorbed nutrients” (Van Brechem and H. Soetanto, 1987).
2. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang disajikan dalam kalimat yang panjang (lebih dari 3 baris) dan menggunakan bahasa aslinya. Kutipan ini ditempatkan tidak menyatu dengan teks naskah, akan tetapi dituliskan
16
dalam alinea tersendiri, tanpa diberi tanda kutip dan jarak baris adalah satu spasi. Penulisan sumber kutipan, sama dengan pada sumber kutipan untuk kutipan langsung pendek.
Contoh 1:
Andi Djajanegara (1987) mengungkapkan tentang peranan reticulo rumen dalam pengaturan jumlah pakan yang dikonsumsi ternak ruminansia, yaitu bahwa : Rendahnya konsumsi jerami mungkin lebih ditentukan oleh keterbatasan kemampuan tubuh ternak untuk memanfaatkan energi sebagai akibat terbatasnya suplai zat makanan esensial daripada keterbatasan kemampuan Re Ru untuk menampung cernaan. Untuk mengatasi ini maka optimasi kapasitas hewan untuk memanfaatkan energi perlu diutamakan dan ini dapat dilaksanakan melalui suplementasi.
Contoh 2 :
Rendahnya konsumsi jerami mungkin lebih ditentukan oleh keterbatasan kemampuan tubuh ternak untuk memanfaatkan energi sebagai akibat terbatasnya suplai zat makanan esensial daripada keterbatasan kemampuan Re Ru untuk menampung cernaan. Untuk mengatasi ini maka optimasi kapasitas hewan untuk memanfaatkan energi perlu diutamakan dan ini dapat dilaksanakan melalui suplementasi (Andi Djajanegara, 1987).
3. Kutipan Tidak Langsung Pendek
Kutipan tidak langsung pendek, adalah kutipan tidak langsung yang disajikan dengan panjang tidak lebih dari satu alinea. Cara penulisan kutipan ini adalah masuk pada teks naskah penulis pada alinea yang sama, atau berdiri sebagai alinea khusus dengan jarak antar baris tetap 2 spasi. Penulisan sumber kutipan. seperti halnya pada penulisan sumber kutipan pada kutipan langsung.
17
4. Kutipan Tidak Langsung Panjang
Kutipan tidak langsung panjang: adalah kutipan tidak langsung yang disajikan lebih dari satu alinea. Cara penulisan kutipan ini ditempatkan pada alinea tersendiri, terpisah dari teks naskah penulis, dengan menggunakan jarak antar baris sebanyak 2 spasi.
5. Sumber Kutipan
Penulisan karya ilmiah, pada umumnya para penulis atau pengarang lebih menyukai pencantuman nama dan tahun terbitan, dengan ketentuan : a. Nama yang dicantumkan adalah nama keluarga (famili) dan tanpa mencantumkan gelar akademik. b. Bila nama penulis ada dua (dua orang penulis). maka penulis utama dituliskan nama keluarga, sedang nama penulis kedua ditulis nama diri dan nama keluarga dan nama diri (nama kecil) dapat disingkat, c. Untuk hasil karya yang ditulis lebih dari 3 orang (penulis pertama, kedua dan ketiga), maka untuk penulis pertama dituliskan nama keluarga, yang kemudian diikuti singkatan dkk (dan kawan-kawan) dan apabila penulis asing, diikuti dengan singkatan et.al (et al). Jadi untuk nama penulis kedua, ketiga dan seterusnya tidak perlu dicantumkan.
F. Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka, hal yang perlu diperhatikan adalah sistematika daftar pustaka dan cara penulisan sumber pustaka secara lengkap dari berbagai
18
sumber pustaka dalam daftar pustaka.
1. Sistematika Daftar Pustaka
Susunan daftar pustaka, mengikuti sistematika sebagai berikut : a. Semua sumber kutipan yang tertera dalam teks naskah harus dituliskan semua daftar pustakanya, dan sebaliknya apa yang telah tertulis dalam daftar pustaka harus ada dalam teks naskah. b. Daftar pustaka ditulis secara urut menurut abjad dari nama pengarang atau penulisnya, secara kronologis. c. Apabila huruf pertama nama pengarang sama dengan huruf pertama pengarang yang lain, maka dipertimbangkan huruf kedua nama pengarang, apabila hurufnya masih sama, maka dipertimbangkan berdasarkan huruf ketiga nama pengarang dan seterusnya sampai diperoleh nama yang urut abjad. d. Apabila satu pengarang menulis karya ilmiah lebih dari satu dalam tahun yang sama dan semuanya masuk dalam kutipan dalam teks, maka dalam daftar pustaka pada tempat tahun, diperi notasi huruf kecil urut abjad. e. Apabila dijumpai satu pengarang menulis lebih dari satu karya ilmiah pada tahun yang berbeda, maka dalam daftar pustaka untuk karya ilmiah yang memiliki tahun yang lebih baru dituliskan lebih dahulu. f. Untuk dua atau lebih pengarang yang sama, nama pengarang dituliskan satu kali saja, sedang daftar berikutnya cukup dengan memberikan tanda garis, sebagai tanda bahwa nama pengarangnya sama dengan nama pengarang di atasnya (sebelumnya).
19
2. Cara Menulis Pustaka
Pada dasarnya menulis pustaka dapat mengacu pada berbagai gaya dan sistem, misalnya: MLA Hardbook (MLA), American Psychological Association (APA) dan University of Chicago Manual of the Style (Chicago) dan sebagainya. Namun nampaknya gaya dan sistem penulisan pustaka di Indonesia telah melakukan kombinasi dari gaya dan sistem tersebut di atas, sehingga untuk tiap-tiap perguruan tinggi, bahkan untuk tiap-tiap fakultas memiliki sistem dan gaya penulisan sendiri-sendiri. Berdasarkan gaya dan sistem penulisan pustaka yang beragam tersebut, serta kemauan masing-masing perguruan tinggi untuk membuat acuan penulisan, maka terdapat berbagai macam gaya dan sistem. Namun pada dasarnya, berbagai gaya dan sistem penulisan tersebut mengandung suatu prinsip yang sama, yaitu bahwa untuk penulisan pustaka, memuat : nama pengarang, judul tulisan atau karangan, informasi penerbitan. Dalam tulisan ini gaya dan sistem penulisan pustaka mengikuti alur sebagai berikut : a) nama pengarang atau penulis, b) tahun penerbitan, c) judul tulisan/karangan atau judul buku atau judul pemberitaan, d) edisi (kalau ada), e) nama penerbit, f) kota tempat penerbitan.
a. Nama penulis/pengarang.
Nama pengarang atau penulis, bagi warga negara yang menggunakan nama keluarga, maka yang ditulis lebih dahulu adalah nama keluarga (famili), kemudian diikuti dengan nama asli atau nama diri yang dapat ditulis secara utuh atau dengan singkatan. Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya, nama pengarang ditulis : Anonim.
20
1). Penulis atau pengarang hanya satu orang, maka ditulis nama keluarga dan diikuti dengan nama asli, boleh disingkat atau ditulis utuh, seperti contoh berikut : Tan Hong Tong dapat ditulis Tan, H.T. Steel, Robert George Douglas dapat ditulis Steel, R.G.D. Torrie, James Hiram dapat ditulis Torrie, J.H. Saragih, Bungaran dapat ditulis Saragih, B. Pada contoh di atas, yang pertama nama keluarga dan yang kedua dan seterusnya adalah nama asli. 2). Penulis atau pengarang sebanyak 2 orang, maka ditulis seperti pada contoh berikut ini : Tan Hong Tong dan Albert Simatupang Steel, Robert George Douglas and J.H. Torrie Saragih, B. dan Sjarifuddin Baharsjah 3). Penulis atau pengarang sebanyak 3 orang atau lebih, maka semuanya harus dituliskan namanya, seperti contoh berikut: Steel, R.G.D., J.H. Tome, and K.A. Gornez Gomez, K.A., R.G.D Steel, J H. Torrie, and ftndi Hakim Nasution Brotowidjojo, M.D., Sutrisno Hadi, Slamet Soeseno, dan Komarudin Penulisan pengarang yang berasal dari Indonesia yang tidak lazim menggunakan nama famili, maka dapat disepakati sebagai berikut : 1) Nama yang hanya terdiri dari satu kata saja, dapat dituliskan langsung seperti apa adanya (misalnya : Soeharjadi) 2) Nama yang terdiri dari 2 kata yang menggunakan tanda penghubung (-),
21
ditulis apa adanya (misalnya : Sudarto-Daryono) 3) Nama yang terdiri dari dua kata atau lebih tanpa tanda penghubung (-), diasumsikan bahwa nama yang berada di belakang sebagai nama keluarga, sehingga penulisannya seperti contoh berikut : a) Nama : Sjarifuddin Djojonegoro, dalam penulisan daftar pustaka menjadi Nama : Djojonegoro, Sjarifuddin atau Djojonegoro, S. b) Nama : Bambang Edi Triyantoro, dalam penulisan daftar pustaka menjadi Nama : Triyantoro, Bambang Edi atau Triyantoro, B.E. c) Nama : Mukajat Djarubito Brotosiswoyo, ditulis menjadi Nama : Brotosiswoyo, Mukajat Djarubito atau Brotosiswoyo, M.D.
b. Menulis tahun.
Penulisan tahun yang dimasukkan dalam tulisan ini adalah tahun pada saat sumber pustaka tersebut diterbitkan atau beredar. Tahun penerbitan, dituliskan mengikuti penulisan nama yang diakhiri dengan
tanda titik diberi jeda satu
ketukan kemudian dituliskan tahun dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh penulisan sebagai berikut : 1) Saragih, Bungaran. 1999. atau Saragih, B. 1999. 2) Murtidjo, Bambang Agus, dan Irawan Wicaksono. 1997. atau Murtidjo, B.A., dan I. Wicaksono. 1997. 3) Steel, Robert George Douglas, Andi Hakim Nasution and Mohammad Barizi. 1984. atau Steel, R.G.D., A.M. Nasution and M. Barizi. 1984.
22
c. Menulis judul karangan/judul buku.
Judul karangan atau judul buku, ditulis setelah tulisan tahun penerbitan, dan dipisahkan oleh jeda satu ketukan, diakhiri dengan tanda titik serta setiap awal kata dimulai dengan huruf kapital. Apabila buku tersebut menunjukkan adanya nomor penerbitan (edisi atau cetakan) maka setelah penulisan judul, dipisahkan tanda koma, ditulis edisinya kemudian barulah diakhiri dengan tanda titik. Contoh penulisan, sebagai berikut : 1) Zanden, J.W.V. 1984. Social Psychology. 2) Kalau mengandung edisi (misalnya third edition), penulisannya : Zanden, J.W.V. 1984. Social Physocology, 3rd edition. 3) Soeradji dan M.S. Sosroamidjojo. 1974. Beternak Ayam dan Itik, Cetakan ke-3.
d. Data dan informasi penerbit.
Data dan informasi penerbit, ditulis berupa nama penerbit dan nama kota penerbit tersebut berada, dan hal ini ditempatkan setelah penulisan judul atau judul dan edisi. Cara penulisannya seperti pada contoh berikut : 1) Azahari, Asril. 1995. Teknik Penulisan llmiah. Universitas Terbuka, Jakarta. 2) Steel, R.G.D and J.H. Torrie. 1981. Principles and Procedures of Statistics, A Biometrical Approach, 2nd edition. Me Graw-Hill Book Company, London.
e. Pustaka yang lebih dari satu baris.
Menulis pustaka yang lebih dari atu baris, mengikuti aturan sebagai berikut :
23
1) Baris pertama dimulai dari tepi bagian kiri dari ruang ketikan, dan baris kedua dimulai dari tepi bagian kiri dari ruang ketikan setelah diberi ruang idensi (enam ketukan), atau apabila penulisannya dengan komputer dapat menggunakan tombol “Tab”, jadi baris kedua ini ditulis seperti menempatkan alinea baru. 2) Jarak antara baris dalam satu pustaka adalah satu spasi 3) Jarak antara pustaka yang satu dengan pustaka yang lain adalah 2 spasi, dihitung dari baris terakhir pustaka sebelumnya sampai baris pertama pustaka berikutnya 4) Daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut.
f. Penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber.
Pustaka, dapat bersumber dari berbagai sumber informasi, seperti : buku acuan, publikasi ilmiah (majalah, buletin, jurnal, dan sebagainya), makalah atau karya ilmiah dalam pertemuan, internet, dan sebagainya. 1) Sumbernya berupa buku, contoh cara penulisannya : Semangun, Haryono. 1989. Penyakit Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Zanden, J.W.V. 1984. Social Psychology, 3ra edition. Random House, New York Zarkasi, Ahmad Mirza. 2000. Komunikasi dan Penyuluhan Pembangunan (Editor : Daryono Eko Putro). Surya Aksara Media, Magelang. 2) Sumber berasal dari majalah atau jurnal, contoh penulisannya : Chao,
K.L. 1979. Crystalization of Zeolites from Nitrogeneous Aluminosilicatta, J. Chem. Sac. Faraday Trans, pp. 131-164. Academic Press, London
Sudjasaputra, S. dan A. Mansyur. 1970, Perluasan Areal Pertanaman Kearah Swa Sembada Cengkeh Indonesia. Ivtenara perkebunan No. 39: SI-59. BPPB, Bogor.
24
3) Sumbernya karangan/tulisan dalam buku, contoh penulisannya : Rozaq, Abdul. 2001. Pembangunan Pertanian Holistik, dalam Widodo Usman, I. F. Noor dan Bayu Mustika (Eds) : Pembangunan Pertanian di Era Otonomi Daerah, pp. 29-36. LP2KP Pustaka Karya. Yogyakarta Smith, H. 1981. Adaptation to Shade, In H.J. Gooleman (Ed): Phisioiogical Processes Limiting Plant Productivity, pp. 141-149. Butterworths, London 4) Sumbernya publikasi (dokumen) resmi, contoh penulisannya : Departemen Pertanian Republik Indonesia. 2004. Kebijakan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. BPSDMP, Jakarta STPP.
2002. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Tani di Kabupaten Magelang. STPP, Magelang
5) Sumbernya karya ilmiah (makalah, kertas kerja) dalam pertemuan : Adnan, M. 2000. Pendekatan Teknologi Sepadan untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa. Seminar Kesiapan Pembangunan Pertanian DIY Menghadapi Rencana Pelaksanaan Otonomi Daerah, 11 November 2000. Yogyakarta. Sudarman. 2004. Menggagas Hubungan Kerja SPP-STPP Dalam Rangka Pengembangan Pendidikan Pertanian. Rapat Teknis Pendidikan Pertanian, 23-25 Juli 2004, STPP, Magelang. 6) Sumbernya dari surat kabar, cara penulisannya : Siswanto, Joko. 2006. Penyebab Dibalik Hujan Lebat dan Banjir Besar. Kedaulatan Rakyat, Jum'at 3 Februari, p. 10, kolom 3-6, Yogyakarta. Tri Sedyoko. 2006. RUU Anti Pornografi Sebagai Filter. Wawasan, Selasa 7 Februari, p. 12, kolom 3-8, Semarang. 7) Sumbernya dari karya ilmiah yang tidak dipublikasikan, penulisannya: Hesti, A.W.W. 2005. Peran Sektor Swasta Di Thailand Dalam Pemulihan Ekonomi Dari Krisis 1997. Skripsi S-1 (Unpublished). FISIP-HI Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran", Yogyakarta. Suwansaenee, Boonlert. 1977. Job Discription , Performance, Involvement and Satisfaction of Provincial Development Officers in Thailand. Diss (Unpublished). University of the Philippines at Los Banos.
25
8) Sumberdari internet, contoh penulisannya sebagai berikut : Radelet, S. and J. Sachs. 1998. The Ouset of The East Asian Economic Cryses. Diakses 2 Mei 1998. http://www.hiid.harvard.edu/pub/other.pdf. Sussangkam, C.1999. Economic Crisis and Recovery in Thailand : The Role of IMF. Diakses 8 Agustus 1999, http://www.info.tdri.or.thanai.sp.htm
g. Pustaka untuk dua buku, satu penulis, tahun penerbitan sama.
Penulisan pustakanya, sama dengan penulisan pustaka dalam aturan penulisan ini. hanya saja pada bagian tahun, diberi tanda huruf kecil unit abjad untuk membedakannya satu dengan lain. Di samping itu, untuk penulis yang sama, pada penulisan yang kedua dan seterusnya tidak perlu dituliskan lagi nama penulis, akan tetapi cukup diganti. dengan tanda garis. Contoh penulisannya sebagai berikut : Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Ul Press, Jakarta. _________. 1988a. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. CV Rajawali, Jakarta. _________. 1988b. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian. CV.Rajawali, Jakarta.
h. Penulis sama, lebih dari satu tulisan, tahun penerbitan tidak.
Cara penulisannya sama dengan cara penulisan pustaka pada huruf “g” di atas, hanya saja untuk tahun yang lebih baru, ditulis lebih dahulu daripada untuk tahun yang lama. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :
Hakim, A. 2001. Statistik Deskriptif untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit Ekonomika, Jogjakarta.
26
________. 2000. Statistik Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit Ekonomika, Jogjakarta. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Makro. CV Rajawali. Jakarta.
Contoh untuk penulisan Daftar Pustaka secara lengkap, seperti tertera pada Lampiran.
27
III. SEMINAR
Selama kegiatan penulisan laporan mahasiswa diwajibkan membuat makalah dan seminar 2 (dua) kali yaitu seminar proposal dan seminar hasil yang dikonsultasikan dan disyahkan oleh pembimbing, kemudian didaftarkan ke Bagian Administrasi Akademik kemahasiswaan (BAAK) rangkap 4 (empat) atau disesuaikan keperluan. Pada saat pelaksanaan seminar pemakalah menunjuk peserta untuk menjadi satu orang sebagai pembahas utama, satu orang sebagai moderator dan satu orang sebagai notulen.
A. Seminar Proposal
Seminar
proposal
dilaksanakan
setelah
proposal
disetujui
oleh
pembimbing dengan bukti penandatanganan lembar persetujuan proposal.
B. Seminar Hasil
Seminar hasil dilaksanakan setelah laporan hasil disetujui oleh pembimbing
dan
dinyatakan
layak
untuk
diseminarkan
dengan
bukti
penandatanganan lembar persetujuan laporan.
C. Makalah
Pembuatan makalah seminar seyogyanya memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1.
Isi makalah ringkas, padat dan dapat mencakup inti persoalan yang ada di laporan, dalam 6 - 8 lembar.
28
2.
Gunakan spasi 1,5
3.
Penulisan bab tidak ganti halaman tetapi diteruskan di baris berikutnya
4.
Halaman depan harus memuat judul, nama dan nomer mahasiswa, pembimbing utama dan pemdamping, serta catatan kaki yang menunjukkan keterangan seminar, (contoh Disampaikan dalam rangka seminar proposal / hasil laporan ...... pada tanggal ............. di ................), tanda titik-titik disesuaikan dengan kondisi saat pelaksanaan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Adinegoro. 1996. Publisistik dan Jurnalistik, Jilid II, Penerbit Gunung Agung, Jakarta Anonim. 2001. Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Azahari, Azril. 1995. Materi Pokok Teknik Penulisan llmiah. Universitas Terbuka, Jakarta Brotowidjojo, M.D. 1985. Penulisan Karangan llmiah, Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta Burnet, Glaron, Richard Powers, John Ross. 1984. Agricultural News Writing, Revised Edition. Dept. of. Agrie Journalism University of Wisconsin, Kendall/Hunt Publishing Company, Iowa Campbell, W.G., Stephen V.B and Coral Slide. 1982. Form and Style: These, Reports, Term Papers. National Book Store, Manila Compbel, D.T. and Stanley J.C. 1996. Experimental and Quasi Experimental Design for Research. Rand Me Colley Publ. Co. Chicago Djarwanto. 1984. Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Penulisan Skripsi. Penerbit Liberty, Yogyakarta Ginting, Eliezer. 1993. Metode Penelitian. Makalah Lokakarya Nasional Pengembangan llmu Sosial di APP Magelang, tanggal 23-25 November Jones, W.P. 1960. Writing Scientific Papers and report 4th Ed. WM. C. Brown Co Publishers, Dubuque, Iowa, USA Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Penerbit PPM, Jakarta Mallo, Manase. 1986. Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka (UT), Jakarta pranowo, Sunarti dan Siti Rochmiyati. 2001. Teknik Menulis Makalah Seminar. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta Soeseno, Slamet. 1986. Teknik Penulisan llmiah Populer. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta Suryabrata, Suryadi. 1990. Metodologi Penelitian. Cetakan keiima. Penerbit C.V. Rajawali. Jakarta
30
LAMPIRAN
31
Lampiran 1. Contoh penulisan Tabel Contoh 1, Tabel yang judulnya tidak mengandung judul penelitian Tabel 1. Hasil analisis deskriptif variabel tentang hubungan antara faktor produksi dengan pendapatan petani Jumlah sampel
Variabel penelitian
Rata-rata
Simpangan Koefisien variasi baku
Jumlah ternak (UT)
60
3,85
0.74
(%) 19,22
Luas lanan (ha)
60
0,68
0,21
30,88
Jumlah keluarga (jiwa)
60
4,50
0.80
17,78
Tingkat kemampuan (0-50)
60
37,20
11,68
31,39
Pendapatan petani (x 10.000,-)
60
76,40
21.70
28,40
Rp
Sumber: Noviandrini (2003)
Contoh 2, Tabel yang judulnya tertera judul penelitian Tabel 2. Hasil analisis variansi Pengaruh Berbagai Macam Takaran Pemupukan Nitrogen terhadap Tinggi Tanaman Padi (Oryza Sativa) Sumber variansi Perlakuan Blok/ulangan Gaiat Total S
Derajat bebas 4 3 12 19
: berbeda nyata pada taraf nyata 0,05
Jumlah kuadrat 12.606 9.772 4.512 26.890
Rerata Hitung Tabel kuadrat 3131,5 8,328s 3,26 3282,0 8,728s 3,49 376,0
32
Lampiran 2. Contoh penulisan Gambar Contoh 1.
1999
2000
2001
2002
2003
Gambar 5. Perkembangan populasi sapi potong dan sapi perah di Desa Wringin Angker, Kecamatan Wingit
Contoh 2.
Gambar 7. Sebaran penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Wringin Angker, Kecamatan Wingit
33
Lampiran 3. Contoh penulisan Daftar Pustaka secara lengkap
DAFTAR PUSTAKA Adinegoro. 1996. Publisistik dan Jurnalistik, Jilid II, Penerbit Gunung Agung, Jakarta Anonim. 2001. Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Azahari, Azril. 1995. Materi Pokok Teknik Penulisan llmiah. Universitas Terbuka, Jakarta Brotowidjojo, M.D. 1985. Penulisan Karangan llmiah, Penerbit Akademika Pressindo, Jakarta Burnet, Glaron, Richard Powers, John Ross. 1984. Agricultural News Writing, Revised Edition. Dept. of. Agrie Journalism University of Wisconsin, Kendall/Hunt Publishing Company, Iowa Campbell, W.G., Stephen V.B and Coral Slide. 1982. Form and Style: These, Reports, Term Papers. National Book Store, Manila Compbel, D.T. and Stanley J.C. 1996. Experimental and Quasi Experimental Design for Research. Rand Me Colley Publ. Co. Chicago Djarwanto. 1984. Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Penulisan Skripsi. Penerbit Liberty, Yogyakarta Ginting, Eliezer. 1993. Metode Penelitian. Makalah Lokakarya Nasional Pengembangan llmu Sosial di APP Magelang, tanggal 23-25 November Jones, W.P. 1960. Writing Scientific Papers and report 4th Ed. WM. C. Brown Co Publishers, Dubuque, Iowa, USA Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Penerbit PPM, Jakarta Mallo, Manase. 1986. Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka (UT), Jakarta Pranowo, Sunarti dan Siti Rochmiyati. 2001. Teknik Menulis Makalah Seminar. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta Soeseno, Slamet. 1986. Teknik Penulisan llmiah Populer. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta
34
Lampiran 4. Contoh penulisan Daftar Tabel / Gambar / Lampiran
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1
Komposisi kimia jahe merah ................................................................
12
2
Komposisi kimia pakan campuran sendiri ...........................................
28
3
Rata-rata konsumsi pakan, PBB dan FCR ayam broiler umur 3 minggu ................................................................................................
32
Rata-rata konsumsi pakan, PBB dan FCR ayam broiler umur 4 minggu ...............................................................................................
33
Rata-rata konsumsi pakan, PBB dan FCR ayam broiler umur 5 minggu ...............................................................................................
35
Rata-rata Konsumsi pakan, PBB dan FCR ayam broiler umur 6 minggu ................................................................................................
37
4
5
6