Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
PENGARUH TUNJANGAN KINERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) GOWA Hasniati
STIE AMKOP Makassar
Abstrak Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa, instansi di bawah naungan Kementerian Pertanian RI merupakan salah satu instansi yang memperoleh Tunjangan Kinerja sebagai upaya mendukung terlaksananya reformasi birokrasi dalam rangka untuk meningkatkan kinerja pegawai sebagai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksana pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Tunjangan Kinerja yang terdiri dari Buku Kerja (Log Book), Sasaran Kerja Pegawai, Grade Tunjangan, Kedisiplinan dan Kehadiran berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai dan untuk mengetahui faktor kehadiran yang sangat dominan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan yaitu langsung mendatangi objek penelitian untuk mendapatkan data yang akurat serta kepustakaan dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Kata kunci : Tunjangan kinerja dan Kinerja. Abstract College of Education Agriculture (STPP) Gowa, an agency under the Ministry of Agriculture is one of the agencies that obtain performance benefits in an effort to support the implementation of bureaucratic reform in order to improve employee performance as governance, development practitioners and service delivery to the public. The purpose of this study was to determine the performance benefits consisting of Workbook (Log Book), Target Employee Work, Grade Allowance, Discipline and Attendance influence on employee performance and to determine the presence of a very dominant influence on employee performance. Data was collected by means of field studies which went straight to the object of study to obtain accurate data and literature by studying books and other resources related to the title of the study. Data used in this study are primary data and secondary data. Keywords: Benefit performance and Performance.
362
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
meningkatkan kinerja. Tunjangan Kinerja atau dengan kata lain Remunerasi telah mendapat persetujuan dari Presiden Republik Indonesia. Adapun aturan yang berkaitan dengan Tunjangan Kinerja atau Remunerasi Pegawai Negeri Sipil ini adalah Peraturan Presiden Nomor 77/2013 hingga Peraturan Presiden Nomor 103/2013. Dimana tujuan atau manfaat diberikannya Tunjangan Kinerja atau Remunerasi bagi Pegawai Negeri Sipil ini adalah mendorong agar Pegawai Negeri Sipil menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Tunjangan tersebut diberikan sebagai upaya mendukung dilaksanakannya reformasi birokrasi. Dalam Peraturan Presiden tentang Tunjangan Kinerja disebutkan bahwa Tunjangan Kinerja itu diberikan setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau dengan kata lain Aparatur Sipil Negara (ASN), dan yang termasuk Pegawai Negeri Sipil, TNI / Polri dan pegawai lainnya yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja secara penuh yang mempunyai jabatan tertentu di masing-masing Kementerian atau Lembaga. Pemerintah telah mengeluarkan persyaratan bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan pada kepada masyarakat, maka Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu dimotivasi dengan diberikannya tambahan penghasilan atau di kenal dengan Tunjangan Kinerja, tidak terkecuali Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era perubahan saat ini banyak sekali ditemukan permasalahan yang menyebabkan banyak organisasi mengalami kegagalan, baik yang disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan berbagai macam perubahan zaman maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya sumber daya manusia yang mereka miliki.Padahal harus diakui manusia atau sumber daya manusia adalah faktor terpenting yang dapat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Oleh sebab itu, berhasilnya suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh pendayagunaan sumber daya manusia.Suatu organisasi tidak mungkin terlepas dari tenaga kerja manusia, dengan demikian maka sumber daya manusia sangat penting diberikan arahan dan bimbingan dari manajemen organisasi pada umumnya dan manajemen sumber daya manusia pada khususnya. Untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau institusi, para pegawaiatau karyawan diberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Berbagai bentuk motivasiyang diberikan adalah dengan memenuhi keinginan pegawai antara lain berupa gaji atau upah yang layak, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang kondusif, pemberian penghargaan, pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan atau perintah yang wajar dari atasan ataupun juga mengupayakan insentif yang sesuai dengan jenjang karir pegawai atau karyawan. Saat ini, bagi Pegawai Negeri Sipil diberikan pula Tunjangan Kinerja yang juga diharapkan dapat 363
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 6 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai Kementerian Pertanian, Tunjangan Kinerja diberikan kepada pegawai yang mempunyai jabatan tertentu di lingkungan Kementerian Pertanian yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian. Tunjangan Kinerja diberikan kepada pegawai dengan mempertimbangkan penilaian prestasi kerja yang terdiri dari 2 (dua) unsur yaitu Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku kerja. Hari dan jam kerja Pegawai di Kementerian Pertanian dilaksanakan sesuai ketentuan perundangan-undangan. Pegawai wajib masuk dan pulang kerja sesuai ketentuan jam kerja dengan mengisi daftar hadir elektronik. Pegawai di wajibkan mengisi kegiatannya dalam buku kerja atau yang disebut Log Book pada setiap hari kerja. Selain itu Grade Tunjangan juga telah diatur dalan Undang-undang sesuai dengan kelas jabatan setiap pegawai.Serta disiplin Pegawai Negeri juga ditentukan dalam peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin. Hal tersebut dilakukan karena dengan adanya pemberian Tunjangan Kinerja, diharapkan Pegawai Negeri Sipil dapat lebih disiplin, profesionalisme dan dapat meningkatkan kinerja pegawai. B. Masalah Pokok Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah faktor Tunjangan Kinerja yang terdiri dari Buku Kerja (Log Book), Sasaran Kerja Pegawai, Grade Tunjangan, Kedisiplinan dan Kehadiran berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa? 2. Apakah faktor kehadiran yang dominan sangat berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui faktor Tunjangan Kinerja yang terdiri dari Buku Kerja (Log Book), Sasaran Kerja Pegawai, Grade Tunjangan, Kedisiplinan dan Kehadiran berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. 2. Untuk mengetahui faktor kehadiran yang sangat dominan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. TINAJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Pengertian Tunjangan Kinerja Tunjangan adalah sejumlah uang yang diberikan, biasanya secara berkala, dan bukan merupakan bagian dari gaji pokok. Dari berbagai bentuk tunjangan yang diberikan oleh pemerintah kepada Pegawai Negeri Sipil tersebut, akhir-akhir ini yang menjadi sorotan publik adalah tunjangan tambahan penghasilan, yang selanjutnya sering disebut sebagai “tunjangan kinerja”. Tunjangan kinerja diberikan dalam jumlah berbeda-beda
364
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
untuk setiap unit kementerian maupun non kementerian.Bahkan ada sebagian kementerian ataupun instansi yang belum mendapatkan tunjangan ini. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2012, pegawai lingkup Kementerian Petanian mulai diberikan Tunjangan Kinerja. Tunjangan Kinerja ini merupakan reward bagi Kementerian Pertanian yang telah melaksanakan sebagian program dan kegiatan Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mulai periode 2011. Menurut Peraturan Kementerian Pertanian Nomor 45 Tahun 2014, Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang merupakan fungsi dari keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan didasarkan pada capaian kinerja pegawai tersebut yang sejalan dengan capaian kinerja organisasi dimana pegawai tersebut bekerja.Tunjangan Kinerja diberikan kepada pegawai yang mempunyai tugas/pekerjaan/jabatan tertentu di lingkungan Kementerian Pertanian. Pada awalnya sudah ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 68 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja (TK) bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian. Untuk lebih meningkatkan kinerja, produktivitas pegawai serta efektivitas pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja (TK) Bagi Pegawai di
Lingkungan Kementerian Pertanian. Peraturan tersebut secara resmi akan diberlakukan mulai bulan Mei 2014. Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud, tidak diberikan kepada: a. Pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian yang tidak mempunyai tugas/pekerjaan/jabatan tertentu di lingkungan Kementerian Pertanian. b. Pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan. c. Pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian yang diberhentikan dari pekerjaan/jabatannya dengan diberikan uang tunggu (belum diberhentikan sebagai pegawai negeri). d. Pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian yang diperbantukan/ dipekerjakan pada badan / instansi lain di luar lingkungan Kementerian Pertanian. e. Pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalambebas tugasuntuk menjalani masa persiapan pensiun. Pengurangan atau pemotongan Tunjangan Kinerja diberlakukan pada : a. Pegawai yang tidak masuk kerja dalam sehari (4%). b. Pegawai yang tidak berada di tempat tugas selama jam kerja tanpa alasan kedinasan (0,5%). c. Pegawai yang terlambat masuk kerja (0,02% / menit < 90 menit dan 2% > 90 menit). d. Pegawai yang pulang kerja sebelum waktunya (0,02% / menit < 90 menit dan 2% > 90 menit). e. Pegawai yang tidak mengisi daftar hadir (2%). 365
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
f.
Pegawai yang dijatuhi hukuman i. Pegawai yang tidak menggunakan disiplin : seragam kerja (2%) - ringan (20%) Daftar Grade Tunjangan Kinerja di - sedang (40%) Lingkungan Kementerian Pertanian - berat (80%) sebagaimana ditetapkan dalam g. Pegawai yang melaksanakan cuti Peraturan Kementerian Pertanian besar (4% / hari) Nomor 06 Tahun 2016 yaitu h. Pegawai yang tidak mengikuti sebagai berikut : upacara bendera sesuai ketentuan di lingkungan unit kerjanya (2%) KELAS INDEKS TUNJANGAN KINERJA (Rp) JABATAN 15 14.721.000 14 11.670.000 13 8.562.000 12 7.271.000 11 5.183.000 10 4.551.000 9 3.781.000 8 3.319.000 7 2.928.000 6 2.702.000 5 2.493.000 4 2.350.000 3 2.216.000 2 2.089.000 1 1.968.000 Sumber: STTP Gowa, 2016 Sekolah Tinggi Penyuluhan B. Hipotesis Yang menjadi hipotesis pada Pertanian Gowa. penelitian ini adalah METODOLOGI PENELITIAN 1. Diduga bahwa faktor-faktor A. Lokasi Penelitian Tunjangan Kinerja yang terdiri dari Lokasi penelitian ini adalah Buku Kerja (Log Book), Sasaran Kantor Sekolah Tinggi Penyuluhan Kerja Pegawai, Grade Tunjangan, Pertanian (STPP) Gowa Jalan Poros Kedisiplinan dan Malino KM 7 Romanglompoa, Kehadiranberpengaruh Signifikan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Obyek yang diteliti dalam penelitian ini Sipil pada Sekolah Tinggi ialah seluruh Pegawai Negeri Sipil di Penyuluhan Pertanian (STPP) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa. (STPP) Gowa yang berjumlah 98 orang. 2. Diduga bahwa kehadiran yang Alasan memilih lokasi ini paling dominan berpengaruh sebagai tempat penelitian karena ingin terhadap kinerja pegawai pada mengetahui bagaimana pengaruh faktor
366
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Tunjangan Kinerja terhadap kinerja pegawai pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa dan Instansi ini merupakan salah satu penerima Tunjangan Kinerja sejak tahun 2012. Lamanya waktu yang direncanakan untuk melakukan penelitian yaitu sejak penelusuran pustaka, survey awal dan menyiapkan proposal, merancang dan menguji kuisioner sampai kepada pengumpulan dan analisa data selanjutnya. Pelaksanaan penelitian dan seminar hasil akan berlangsung selama 2 bulan yaitu dimulai dari bulan September 2016 sampai November 2016. B. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa. 2. Angket/Kuisioneradalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. 3. Wawancara/Interviewmerupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber
data untuk mengetahui kinerja mereka dalam bekerja. 4. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. C. Jenis Dan Sumber Data Jenis - jenis data yang digunakan dalam suatu penelitian adalah : 1. Data kualitatif ialah data yang tidak berbentuk angka yaitu, kuisioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Tunjangan Kinerja terhadap kinerja pegawai pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. 2. Data kuantitatif ialah data yang berbentuk angka, yaitu jumlah beserta volume pendukung yang diperoleh dari Kantor Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Tunjangan Kinerja terhadap Kinerja Pegawai. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis data kualitatif yang berasal dari 2 (dua) macam sumber data yaitu : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan langsung dari responden dalam lingkup Kantor Sekolah Tinggi (STPP) Gowa, yaitu para pegawai dengan cara mewawancarai para pegawai tersebut sebagai responden dan menyebarluaskan kuisioner untuk dijawab dan di isi responden sejujurnya serta melakukan observasi ke lapangan dimana lokasi penelitian berada. 2. Data Sekunder
367
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Data Sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut diperoleh dari sumber lain seperti dokumen-dokumen atau bukubuku yang mempunyai kaitan dan hubungan dengan penelitian ini. D. Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, Arikunto (2006). Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa yang berjumlah 98 orang, dan oleh karena populasi tidak cukup dari 100 orang maka diambil keseluruhan populasi menjadi sampel yaitu 98 orang Pegawai Negeri Sipil yang ada pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa.
E. Metode Analisis Berdasarkan permasalahan, tujuan dan hipotesis yang diajukan maka untuk membuktikan hipotesis digunakan metode analisis sebagai berikut : 1. Metode analisis Deskriptif, yaitu merupakan metode analisis data dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginperstasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. 2. Metode Regresi Linear Berganda, untuk memprediksi berubahnya variabel tertentu bila variabel lainnya berubah. Adapun formulasi regresi linear berganda (Sugiyono 1999), sebagai berikut :
Adapun uji statistik yang digunakan adalah Uji T (Uji Parsial). Uji ini digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan pengaruh antara variabel bebas (X1) secara parsial (sendiri-sendiri) dengan variabel terikat (Y). Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan T-hitung dengan Ttabel pada taraf signifikan 5%. Adapun persyaratan Uji-T adalah sebagai berikut :
1. Jika T-hitung > T-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dan ada pengaruh diantara kedua variabel yang akan diuji. 2. Jika T-hitung
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penentuan karakteristik responden sangat diperlukan dalam penelitian ini karena akan menjadi informasi tentang profil Pegawai Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. Karakteristik responden adalah profil terhadap obyek penelitian yang memberikan interprestasi terhadap 368
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
pertanyaan kuisioner yang diajukan Komposisi responden sesuai tingkat pemahaman pegawai. berdasarkan aspek jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: B. Responden Bedasarkan Jenis Kelamin Tabel. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-laki 65 66 Perempuan 33 34 Jumlah 98 100 Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel diatas 1. Responden Berdasarkan Usia menunjukkan bahwa responden Berdasarkan data primer yang mayoritas berjenis kelamin laki-laki dikumpulkan melalui wawancara, yaitu sebanyak 66 % dari total 98 diperoleh profil responden menurut usia responden yang berpartisipasi dalam sebagaimana tampak dalam tabel penelitian ini. berikut: Tabel. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%) 26 – 30 4 4 31 – 35 24 25 36 – 40 15 15 41 – 45 9 9 46 – 50 19 20 51 – 55 15 15 56 – 60 8 8 > 60 4 4 Jumlah 98 100 Sumber : Data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel diatas 2. Responden berdasarkan nampak bahwa responden berusia 31 – Pendidikan Terakhir 35 tahun adalah yang terbesar yaitu 25 Komposisi responden berdasarkan % dari total 98 responden yang Pendidikan terakhir dapat dilihat pada berpartisipasi dalam penelitian ini. tabel sebagai berikut : Tabel. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%) SLTA 12 12 Diploma III 3 3 Diploma IV 18 18 S1 22 23 S2 39 40 S3 4 4 Jumlah 98 100
369
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Berdasarkan tabel diatas 3. Responden Berdasarkan Jabatan nampak bahwa mayoritas pendidikan Komposisi responden terakhir responden adalah S2 yaitu berdasarkan Jabatannya dapat dilihat sebesar yaitu 40 % dari total 98 pada tabel sebagai berikut: responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Tabel. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan Jumlah Persentase (%) Ketua 1 1 Kepala Bagian 2 2 Kepala Sub Bagian 6 6 Fungsional Umum 51 52 Lektor 15 15 Lektor Kepala 16 17 Asisten Ahli 2 2 Pranata Laboratorium Pendidikan 4 4 Arsiparis 1 1 Jumlah 98 100 Sumber : Data Primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 5.5 diatas nampak bahwa jabatan Fungsional Umum adalah responden yang terbanyak berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 52 % dari 98 responden. C. Pembahasan Melalui uji F yaitu uji simultan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel Buku Kerja (Log Book), Sasaran Kerja Pegawai, Grade Tunjangan, Kedisiplinan dan Kehadiran terhadap kinerja pegawai pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa nilai F-statistik = 2,389 > F-tabel = 2,31, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh secara simultan antara Buku Kerja (Log Book) (X1), Sasaran Kerja Pegawai (X2), Grade Tunjangan (X3), Kedisiplinan (X4) dan Kehadiran (X5) terhadap Kinerja Pegawai. Selanjutnya berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai t hitung
variabel Buku Kerja (Log Book) (X1) = 2,384, Sasaran Kerja Pegawai (X2) = 2,378, Grade Tunjangan (X3) = 2,395, Kedisiplinan (X4) = 2,432 dan Kehadiran (X5) = 2,540. Nilai t hitung kehadiran lebih besar dibandingkan dengan nilai t hitung variabel Buku Kerja (Log Book), Sasaran Kerja Pegawai, Grade Tunjangan dan Kedisiplinan, sehingga Kehadiran yang dominan dalam mempengaruhi Kinerja Pegawai pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel Buku Kerja (Log Book), Sasaran Kerja Pegawai, Grade Tunjangan, Kedisiplinan dan Kehadiran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya pemberian tunjangan 370
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
kinerja dengan indikator yaituBuku Kerja (Log Book), Sasaran Kerja Pegawai, Grade Tunjangan, Kedisiplinan dan Kehadiran dapat meningkatkan kinerja pegawai sehingga SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab V, dengan menyebarkan 98 lembar kuesioner pada Pegawai Negeri Sipil di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Kelima (5) variabel yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, ditunjukkan dalam nilai :Buku Kerja (Log Book) (X1) = 2,384, dengan signifikan 0,004 < 0,05; Sasaran Kerja Pegawai (X2) = 2,378, dengan signifikan 0,002 < 0,05; Grade Tunjangan (X3) = 2,395, dengan signifikan 0,001 < 0,05; Kedisiplinan (X4) = 2,432, dengan signifikan 0,000 < 0,05 dan Kehadiran (X5) = 2,540, dengan signifikan 0,000 < 0,05. b. Berdasarkan uji parsial yang diperoleh, maka faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa adalah faktor kehadiran dengan nilai t hitung = 2,540 dan signifikasi 0,000 < 0,05. DAFTAR PUSTAKA Amiruddin, 2001, Pegawai Dalam Sosialisasi Masyarakat, Penerbit Andi, Yogyakarta Amstrong, Mischael, 1999,Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Sofyan dan Haryanto, PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
pegawai menjadi lebih giat dan semangat bekerja, dan yang lebih penting adalah meningkatkan sumber daya para pegawai. Berarti hipotesis diterima. Anwar Prabu. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Dharma, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, Phenand Convention Makassarindo, Jakarta. Futwengler, Dale, 2001, Penilaian Kinerja, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu, S.P, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Handoko, H.T, 2001, Manajemen Personalia, Edisi kelima, BPFE UGM, Yogyakarta Luthans, F. 2005,Organizational Behavior, New York, McGrawhill. Mangkunegara, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosda Karya, Bandung. Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006, Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia, Terjemahan Dian Angelia. Jakarta, Salemba Empat. Mamat, 2006, Penilaian Pelaksana Pekerjaan PNS, Pusdiklat Kepegawaian BKN, Jakarta. Mahsun, 2006, Manajemen Personalia, edisi ke Empat, BPFE, Yogyakarta. Nadler, 1999, The Handbook of Human Resource Manajemen, American Manajemen Association, New York. 371
Website http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 4 No.1 Jan – Mar 2017 [Jurnal Ilmiah AKSI STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9378
Nurlaila, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia I, Penerbit LepKhair. Nachrowi, 2001, Penerapan Faktorfaktor yang berpengaruh, Elex Media Komputindo, Jakarta. Prawirosentono, Suryadi, 1999, Kebijakan Kinerja Karyawan, Yogyakarta, BPFE. Robbins, Stephen P., 2006, Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta. Rivai, Vethzal & Basri. 2005,Peformance Appraisal: Sistem yang tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Rahmat, Mamat. 2011. Sasaran Kinerja Pegawai. Pusdiklat Kepegawaian BKN, Jakarta Sugiyono, 2000, Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung. Siswanto. S, 2010, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta. Sedarmayanti, 2007, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, Graha Ilmu, Jakarta. Simanjuntak, 2005, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP, 2010, Pedoman Penulisan Skripsi, Revisi VIII, Makassar. Republik Indonesia, Undang-undang No. 43 Tahun 1999 dan Undang-undang No. 8 Tahun 1974, Tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
Republik Indonesia, Peratuaran Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979. Tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Republik Indonesia, Peraturan Kementerian Pertanian, No. 68 Tahun 2012, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Lingkup Kementerian Pertanian. Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah, No. 77dan No. 103, Tahun 2013, Tentang Tunjangan Kinerja Lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Republik Indonesia, Peraturan Kementerian Pertanian, No. 45 Tahun 2014, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Lingkup Kementerian Pertanian. Republik Indonesia, Peraturan Kementerian Pertanian, No. 06 Tahun 2016, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Lingkup Kementerian Pertanian. http://definisimu.blogspot.co.id/2012/08 /definisi-kinerja.html wikipns.com/macam-macam-tunjanganpns/09092016.
372
Website http://journal.stieamkop.ac.id/