BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2015
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (q-to-q) pada triwulan I tahun 2015 terhadap triwulan IV tahun 2014 mengalami pertumbuhan negatif yaitu sebesar -1,31 persen. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di tingkat nasional yang juga tumbuh negatif sebesar -0,71 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (y-to-y) pada triwulan I tahun 2015 terhadap triwulan I tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 7,19 persen. Kenaikan pertumbuhan produksi di D.I. Yogyakarta lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang tumbuh sebesar 5,05 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2015 terhadap triwulan IV tahun 2014 (q-to-q) mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -0,40 persen. Pertumbuhan pada triwulan I 2015 ini berbanding terbalik dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil di tingkat nasional yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,64 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2015 terhadap triwulan I tahun 2014 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -2,09 persen.Angka pertumbuhan produksi IMK triwulan I tahun 2015 (y-on-y) di D.I. Yogyakarta tidak sejalan dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil di tingkat nasional yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,65 persen.
I.
Pendahuluan
Pada bulan Mei 2015, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk periode triwulan I (Januari – Maret) tahun 2015. BRS Pertumbuhan Industri Manufaktur pada triwulan I menyajikan data pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Selain itu BRS Industri Manufaktur juga menyajikan pertumbuhan di D.I. Yogyakarta maupun tingkat nasional. BRS ini terbit menurut klasifikasi industri yang digolongkan menjadi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) dengan jumlah tenaga kerja
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
1
20 orang atau lebih dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan.
II.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2015
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) Provinsi D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2015 terhadap triwulan IV tahun 2014 mengalami pertumbuhan negatif sebesar -1,31 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia (q-to-q), kinerja produksi Industri Besar Sedang Provinsi D.I. Yogyakarta lebih rendah, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia pada triwulan I tahun 2015 sebesar -0,71 persen. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan I Tahun 2015 – Triwulan IV Tahun 2014 (q to q)
6 4,12
4 2
0 -2 -4
0,58 -0,99
10
3,98
3,76
0,31
-0,71
-0,44
12
13-0,3
14
22
23
28
-2,06
IBS -1,31
-2,2 -3,06
-3,15
-4,41
-6
31
-4,28
-4,92 -6,64
-8 DIY
Nasional
Menurunnya indeks pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I Tahun 2014 (q-to-q) disebabkan karena beberapa jenis industri mengalami pertumbuhan negatif yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap total output IBS. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif diantaranya industri pakaian jadi, industri mesin dan perlengkapan ytdl, dan industri furnitur. Pada 2
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
triwulan I Tahun 2015, industri pakaian jadi mengalami pertumbuhan negatif sebesar -4,92 persen disusul dengan pertumbuhan negatif industri mesin dan perlengkapan ytdl serta industri furnitur yang masing-masing tumbuh sebesar -4,41 persen dan -4,28 persen. Jenis industri yang tumbuh positif adalah industri barang galian bukan logam, industri tekstil, serta industri karet, barang dari karet dan plastik dengan laju pertumbuhan masing - masing 3,98 persen, 0,58 persen dan 0,31 persen. Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan I Tahun 2015 (y on y)
8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10 -12
6,44
-0,71
-2,65
10
12
-0,85 13
14
22
-4,89
23
28
31
-4,41
-3,64
-10,09
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2015 dibanding triwulan I tahun 2014 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,19 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan I tahun 2015 lebih baik dibandingkan triwulan IV tahun 2014 yang mampu tumbuh sebesar 3,78 persen. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2015 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan I tahun 2015 (y-on-y) yaitu sebesar 5,05 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi dari jenis industri tekstil yang mampu tumbuh signifikan sebesar 6,44 persen sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan produksi IBS secara keseluruhan meskipun jenis industri yang lain mengalami pertumbuhan negatif. Laju pertumbuhan produksi industri besar dan sedang triwulan IV (y-on-y) tertahan oleh pertumbuhan jenis industri karet, barang dari karet dan plastik dengan pertumbuhannya -10,09 persen, industri pakaian jadi serta industri mesin dan perlengkapan ytdl pertumbuhannya melambat masing-masing sebesar -4,89 persen dan -4,41 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
3
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2014 dan Triwulan I Tahun 2015 Provinsi D.I. Yogyakarta (persen) Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y Triw IV 2014 Triw I 2015 Triw IV 2014 Triw I 2015 (4) (5) (6) (7)
No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1.
[10]
Industri Makanan
4.05
-0.99
2.10
-0.71
2.
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
-0.18
-0.44
-8.72
-2.65
3.
[13]
Industri Tekstil
1.54
0.58
0.69
6.44
4.
[14]
Industri Pakaian Jadi
-0.97
-4.92
4.40
-4.89
5.
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-2.55
0.31
-6.79
-10.09
6.
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
0.28
3.98
-1.09
-0.85
7.
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
3.85
-4.41
-3.82
-4.41
8.
[31]
Industri Furnitur
-3.58
-4.28
-3.97
-3.64
2.78
-1.31
3.78
7.19
Industri Besar dan Sedang (IBS)
Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan IV Tahun 2014 danTriwulan I Tahun 2015 (persen), Indonesia No.
q-to-q Triw IV 2014 Triw I 2015
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
1
[10]
Industri Makanan
2
[11]
Industri Minuman
3
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
4
[13]
Industri Tekstil
5
[14]
Industri Pakaian Jadi
6
[15]
7
[16]
8
[17]
Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas
9
[18]
10
[19]
11
[20]
(3)
Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
Triw IV 2014 (6)
y-on-y Triw I 2015
(4)
(5)
-1.67 -2.06 3.29 -0.76 -3.09 5.33
-2.06 -3.26 -3.15 -0.30 -3.06 -3.56
6.19 2.91 7.31 -6.57 0.20 5.01
7.08 6.32 3.83 -0.25 -3.00 5.07
(7)
1.09
-4.38
9.76
0.88
-6.35 0.26
2.61 -0.97
-0.30 6.99
-4.04 8.64
-0.12
-1.24
19.84
19.43
4.20
5.41
9.21
9.75
4.51
7.67
6.03
4.98
4.12 -6.64 -0.14
-3.87 9.88 7.88
-3.94 6.18 9.20
12
[21]
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
13
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
14
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
15
[24]
Industri Logam Dasar
-3.76 8.34 2.48
16
[25]
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
5.39
-0.87
8.11
13.01
17
[26]
Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik
18
[27]
Industri Peralatan Listrik
19
[28]
1.77 -4.74 -2.20
-5.74 17.70 5.32
-2.59 10.13 -2.22
20
[29]
21
[30]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya
-4.58 1.96 0.65
22
[31]
Industri Furnitur
23
[32]
24
[33]
4
8.30
-3.26
11.62
8.92
Industri Pengolahan Lainnya
-0.14 -1.51 5.14
-3.29 3.76 -1.50
-4.88 -0.50 1.79
-2.53 2.95 3.96
Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
4.65
1.02
-4.97
5.61
Industri Besar dan Sedang (IBS)
1.68
-0.71
5.53
5.05
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
III.
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan I Tahun 2015
Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan kekuatan strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Pembinaan usaha IMK harus terus dilakukan agar kendalakendala yang dihadapi berupa masalah permodalan, pemasaran, serta pengelolaan dapat segera teratasi. Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di D.I. Yogyakarta Triwulan IV Tahun 2014 dan Triwulan I Tahun 2015 No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
Industri Makanan
2
11
3
Triwulan IV 2014
Triwulan I 2015
q-to-q
y-on-y
q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
(6)
(7)
-1.77
3.62
1.04
6.93
Industri Minuman
-5.46
-0.83
-1.26
3.55
13
Industri Tekstil
10.14
-10.13
2.9
-5.53
4
14
Industri Pakaian Jadi
-2.39
7.95
-4.08
2.31
5
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
-1.14
-19.74
3.39
-18.53
6
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
-7.73
-25.08
5.49
-15.21
7
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
15.75
-36.6
-3.59
-44.17
8
18
-11.96
-4.94
2.19
-6.51
9
20
-11.6
-2.99
-8.58
4.16
10
21
-18.65
-27.84
0.08
-26.26
11
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-5.36
-19.47
-5.01
-25.61
12
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-10.8
-22.44
-9.15
-18.75
13
24
Industri Logam Dasar
-
-
-6.36
-6.36
14
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
-5.1
2.2
-2.34
-5.99
15
27
Industri Peralatan Listrik
-
-
7.12
7.12
16
28
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
9.22
52.01
-6.58
18.34
17
29
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer
-6.63
-6.1
2.34
4.84
18
31
Industri Furnitur
-3.15
-2.29
2.2
-2.2
19
32
Industri Pengolahan Lainnya
-4.54
-17.94
1.52
-17.89
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-4.67
29.16
16.94
23.89
-1.8
-2.54
-0.40
-2.09
20
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan triwulan IV tahun 2014 mengalami pertumbuhan -0,40 persen lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2014 yang mengalami
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
5
pertumbuhan -1,80 persen. Membaiknya pertumbuhan produksi triwulan IV disebabkan karena pertumbuhan yang cukup tinggi beberapa jenis industri IMK. Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan I Tahun 2015 (q to q) 20
16,94
15 10
7,12
5,49
5 0 33
27
16
23
20
-9,15
-8,58
28
-5 -10
-6,58
Sektor industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan yang mengalami pertumbuhan sebesar 16,94 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri peralatan listrik sebesar 7,12 persen, dan industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya yang mampu tumbuh sebesar 5,49 persen. Sementara jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri barang galian bukan logam yang mengalami kontraksi -9,15 persen; industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami pertumbuhan -8.58 dan industri mesin dan perlengkapan ytdl pertumbuhannya -6,58 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Indonesia yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,64 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2015 lebih rendah sebesar 1,04 poin. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I tahun 2014 (y on y) mengalami kontraksi sebesar -2,09 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 5,65 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2015 lebih rendah 7,74 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan I tahun 2015 (y on y) tertahan karena sebagian besar jenis industri mengalami penurunan pertumbuhan produksi yang cukup signifikan. Sebanyak 11 jenis dari 19 jenis industri IMK mengalami pertumbuhan negatif di mana sebagian besar mengalami pertumbuhan produksi negatif di atas 5 persen. Beberapa sektor industri yang pertumbuhannya negatif adalah industri kertas dan barang dari kertas; industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional; serta industri karet, barang dari karet dan plastik, masing-masing sebesar -44,17 persen, 26,26 persen dan -25,61 persen Sektor-sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan positif pada triwulan I Tahun 2015 dibandingkan triwulan I Tahun 2014 di antaranya:
6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
Industri reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan mengalami kenaikan sebesar 23,89 persen, Industri mesin dan perlengkapan ytdl naik sebesar 18,34 persen, Industri peralatan listrik tumbuh 7,12 persen, Industri makanan mengalami kenaikan 6,93 persen. Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan IV 2014 dan Triwulan I 2015 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Indonesia KODE
Jenis Industri
KBLI (1)
Triwulan IV 2014
Triwulan I 2015
Q to Q
Y on Y
Q to Q
Y on Y
(2)
(3)
(4)
(5)
10
Industri Makanan
3.01
7.60
2.00
9.46
11
Industri Minuman
2.99
14.20
2.62
20.14
12
Industri Pengolahan Tembakau
-63.11
-57.36
-0.90
-58.34
13
Industri Tekstil
3.54
10.57
0.54
11.47
14
Industri Pakaian Jadi
4.81
8.68
0.40
7.71
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0.04
3.86
-1.26
-0.20
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
-0.38
-2.79
1.07
-0.60
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
5.52
17.96
8.54
25.32
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
3.27
11.19
2.75
3.70
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
3.74
-2.06
2.78
8.79
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
7.91
-6.92
1.06
-3.88
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
4.58
-11.52
-0.36
-7.70
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
0.85
-5.59
-2.23
-4.98
24
Industri Logam dasar
-3.87
-1.11
0.57
-3.43
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
2.12
-4.12
-1.24
-6.26
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
5.23
-1.84
-3.53
-6.87
27
4.56
23.44
-2.04
11.39
11.04
-1.12
1.88
3.49
29
Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya) Industri Kendaraan Bermotor
2.92
9.14
1.45
8.41
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
4.20
2.07
-2.25
-4.21
31
Industri Furnitur
4.14
12.12
-0.29
10.87
32
Industri pengolahan Lainnya
0.48
-4.96
2.73
-2.24
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
3.60
20.52
2.36
16.11
INDONESIA
2.39
6.02
0.64
5.65
28
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015
7