PERSETUJUAN PEMBIMBING APLIKASI EKSTRAK PELEPAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca) DENGAN DOSIS BERBEDA PENGARUH TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila
ARTIKEL JURNAL Oleh RIFAL PAKAYA NIM : 631410020
APLIKASI EKSTRAK PELEPAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca) DENGAN DOSIS BERBEDA PENGARUH TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila 1.2Rifal Pakaya, 2Hasim, dan 2Mulis 1E-Mail : Rifalpakaya11@yahoo,com 2Jurusan Budidaya Perairan , Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan , Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK RIFAL PAKAYA NIM. 631410020. Aplikasi Ekstrak Pelepah Pisang Ambon (Musa paradisiaca) Dengan Dosis Berbeda Pengaruh Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila di bawah Bimbingan Dr. Ir. Hasim, M.Si dan Mulis, S,Pi, M.Sc Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aplikasi ekstrak pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca) dengan dosis berbeda pengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini di laksanakan di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo. Metode penelitian menggunakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan. Metode pengujian di lakukan dengan cara perendaman ekstrak pelepah pisang ambon pada benih ikan lele sangkuriang yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila selama 1 minggu, perlakuan A (kontrol), perlakuan B (1 g ekstrak dalam 100 ml aquades), perlakuan C (5 g ekstrak dalam 100 ml aquades), perlakuan D (10 g ekstrak dalam 100ml aquades). Pengamatan melihat kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang setiap harinya selama seminggu dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai presentase kelangsungan dari benih ikan lele sangkuriang. Perlakuan A 7 %, perlakuan B 80 %, perlakuan C 93 %, perlakuan D 100 %. Hasil ANOVA memberikan indikasi bahwa berpengaruh nyata terhadap bakteri Aeromonas hydrophila. Sehingga perlu di lakukan uji lanjut dengan menggunakan BNT (Beda Nyata Terkecil). Selama proses perendaman ekstrak pelepah pisang ambon menunjukkan hasil presentase terbaik untuk kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Parameter kualitas air selama penelitian masih dalam kondisi normal untuk kehidupan benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Kata Kunci : Pisang Ambon, Ekstrak, Lele Sangkuriang, Aeromonas Kelangsungan Hidup. Rifal Pakaya1.2), Dr. Hasim, M.Si 2) , Mulis, S.Pi, M.Sc 2)
hydrophila,
I PENDAHULUAN Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah di budidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan: 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi. 2) teknologi budidaya relatif mudah di kuasai oleh masyarakat. 3) pemasarannya relatif mudah dan, 4) modal usaha yang di butuhkan relatif rendah. Ikan lele merupakan hewan yang memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap lingkungan, oleh karena itu lele sering di temukan di rawa-rawa, sungai, danau, bendungan, waduk, hingga di perairan payau. Sifat biologi lele sangkuriang sama dengan lele dumbo biasa, yakni tergolong omnivora (pemakan segala), (Mahyuddin dan Kholish, 2011). Penyakit ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung (Sachlan 1972 dalam Afrianto dan Liviawaty, 1992). Penyakit ikan tidak timbul sebagai kejadian mandiri tanpa adanya dukungan dari faktor lain tetapi merupakan hasil interaksi anatara jasad penyebab penyakit itu sendiri dan kondisi lingkungan hidupnya. Interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit (Afrianto dan Liviawaty, 1992). Masalah penyakit yang ada di kalangan budidaya tidak bisa hanya di abaikan begitu saja. Salah satu penyakit yang saling menyerang ikan lele sangkuriang ialah penyakit Aeromonas hydrophila. Penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Aeromonas telah banyak di jumpai menyerang ikan lele dan menimbulkan kematian massal pada lele di negeri kita. Wabah ini telah terjadi di akhir tahun 1981, menyerang ikan lele di pelihara di kolam maupun yang hidup di perairan umum (danau, sungai, waduk). Penyakit ini menimbulkan kerusakan pada organ dalam (hati, limpa), daging, dan menimbulkan gejala bisul-bisul yang menyebabkan borok-borok. Jadi akibatnya memang sangat parah dan sukar di obati. Untuk ikan yang terlanjur sakit,apabila belum begitu parah, dapat di obati dengan beberapa obat, antara lain antibiotik (Faisal, 2013). Pisang Musa paradisiaca merupakan tanaman buah berupa herbal yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara. pisang merupakan hasil pertanian utama dunia yang tumbuh dan di konsumsi oleh lebih dari 100 negara yang memilikiiklim tropis dan sub tropis. Di seluruh dunia sendiri lebih dari 1000 varietas pisang yang telah diakui (Anonim, 2008). Getah pelepah pisang sendiri mengandung tanin dan saponin yang berfungsi sebagai antiseptik (Djulkarnain,1998). Hal yang sama di nyatakan oleh Budi (2008) dalam Priosoeryanto et al., (2006) yakni getah pelepah pisang mengandung saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Selain itu, terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Oleh karena itu ekstrak getah pelepah pisang dapat digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial (Hananta, 2006). 1
II
METODE PENELITIAN Penelitian ini di lakukan selama 1 minggu yaitu mulai pada tanggal 22 februari sampai dengan 1 maret 2015. Tempat yang di lakukannya penelitian di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Gorontalo, pengujian bakteri di lakukan di Laboratorium Bakteri Stasiun
Karantina Ikan Kelas I Djalaludin Gorontalo, dan pembuatan ekstrak pelepah pisang ambon di lakukan di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. Perlakuan di lakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari empat perlakuan dan setiap perlakuan di ulang sebanyak tiga kali. Perlakuan yang di berikan adalah perendaman benih ikan lele sangkuriang dengan larutan ekstrak pelepah pisang ambon. Dosis yang akan di gunakan selama proses penelitian sebagai berikut: Perlakuan A = Kontrol Perlakuan B = 1 g ekstrak dalam 100 ml Akuades Perlakuan C = 5 g ekstrak dalam 100 ml Akuades Perlakuan D = 10 g ekstrak dalam 100 ml Akuades 1. Penelitian di laksanakan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak pelepah pisang ambon terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. 2. Penelitian di lakukan dengan perendaman selama 1 minggu dan di amati kelangsungan hidup benih ikan pada setiap hari. 3. Mengukur parameter kualitas air sebelum melakukan perendaman ekstrak pelepah pisang ambon. 4. Dosis dari perendaman ekstrak pelepah pisang, di amati pada dosis 1 g, 5 g, 10 g dalam 100 ml. Dosis berapakah yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. 5. Mengamati benih ikan yang mati setiap harinya di lakukan pada pagi hari. 6. Mengukur parameter kualitas air pada akhir setelah perendaman menggunakan ekstrak pelepah pisang ambon. Variabel yang di Amati Variabel yang di amati yaitu melihat kelangsungan hidup dari benih ikan lele sangkuriang yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila, selama pemberian ektrak pelepah pisang dengan dosis yang berbeda. 1) Kelangsungan Hidup Untuk menghitung kelangsungan hidup di gunakan rumus (Kabata, dkk., 1985 dalam Alifuddin, 2003), yaitu : SR= Nt / N0 × 100% Keterangan : SR : tingkat kelangsungan hidup ikan Nt : jumlah ikan hidup pada akhir N0 : jumlah ikan hidup pada awal Analisis Data Analisis data di lakukan dengan analisis sidik ragam (ANOVA)< selanjutnya di lakukan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Model matematika dari perlakuan tersebut yaitu sebagai berikut: BNT (α) = t (α) (dbgalat) ×
2𝐾𝑇𝐺 𝑛
III HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi bakteri di lakukan pada penelitian ini di lakukan dengan beberapa tahapan, yaitu pengambilan sampel di lokasi budidaya di kecamatan kabila, kemudian masuk pada tahap identifikasi bakteri di lakukan di Balai Karantina dengan menggunakan 5 ekor ikan sebagai sampel. Berdasarkan hasil identifikasi di peroleh hasil bahwa dominan terdapat bakteri Aeromonas hydrophila, Pada bagian dalam tubuh ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus ).
kelangsungan Hidup (%)
Perendaman di lakukan selama 1 minggu dengan menggunakan ekstrak pelepah pisang ambon dengan masing-masing wadah berisi 5 ekor benih ikan lele sangkuriang, penelitian ini di lakukan dengan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan pada perlakuan A (kontrol), perlakuan B (dosis 1 g ekstrak dalam 100 ml aquades), perlakuan C (dosis 5 g ekstrak dalam 100 ml aquades), perlakuan D (dosis 10 g dalam 100 ml aquades), Perendaman di lakukan selama 1 minggu dan pada semua pengamatan di lihat setiap harinya kelangsungan hidup dari ikan yang hidup. Berdasarkan hasil pengamatan kelangsungan hidup sebelum perendaman dan selama perendaman menggunakan ekstrak kental pelepah pisang ambon dapat di lihat pada gambar 9 Berikut ini :
120 100 A
Kont
B
1g
40
C
5g
20
D
10 g
93
80 80
60
0
100
7 A
B
C
D
Perlakuan Berdasarkan gambar 9 di atas, sebelum perendaman menggunakan ekstrak pelepah pisang ambon gejala klinis dari benih masih belum menunjukkan adanya kematian setelah melakukan perendaman dengan dosis yang telah di tetapkan mulai di lakukan pengamatan setiap hari pada pagi hari, pada hari ke 2 sampai hari ke 7, perlakuan A (kontrol) tingkat kelangsungan hidup benih ikan 7%, perlakuan B (dosis 1 g ekstrak dalam 100 ml aquades) tingkat kelangsungan hidup benih ikan 80%, perlakuan C (dosis 5 g ekstrak dalam 100 ml aquades) tingkat kelangsungan hidup benih ikan 93%, perlakuan D (dosis 10 g ekstrak dalam 100 ml aquades) tingkat kelangsungan benih ikan 100%. Dari hasil perendaman dengan dosis 10 g benih ikan yang terserang Aeromonas hydrophila bisa bertahan hidup dan di nyatakan sehat dengan gerakannya kembali lincah dan nafsu makan normal pakan yang di berikan bisa di cerna habis dengan baik. Menurut Hasanuddin Saanin yang dikutip oleh Djatmika et al (1986) dalam (Faisal, 2013). Ikan yang terserang penyakit ini menimbulkan kerusakan pada organ dalam (hati, limpa), daging, menimbulkan gejala bisul-bisul, dan perut kemerahan dan membusung. Jadi, akibatnya memang sangat parah dan sukar di obati. Pelepah pisang sendiri mengandung tanin dan saponin yang berfungsi sebagai antiseptik (Djulkarnain,1998), hal yang sama di nyatakan oleh Budi (2008) dalam Priosoeryanto et al., (2006) yakni getah pelepah pisang mengandung saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit. Selain itu, terdapat pula kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Oleh karena itu ekstrak getah pelepah pisang dapat digunakan untuk mengobati infeksi nosokomial (Hananta, 2006). Kandungan-kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka. Getah bonggol pisang bersifat mendinginkan.
Zat tanin pada getah batang pisang bersifat antiseptik, sedangkan zat saponin berkhasiat mengencerkan dahak, Kandungan lignin pada batang pisang membantu peresapan senyawa pada kulit sehingga dapat digunakan untuk mengobati luka memar, luka bakar, bekas gigitan serangga, dan sebagai antiradang (Gunawan, D dan Mulyani, 2004). Berdasrkan penjelasan di atas bahwa tanin bersifat sebagai antiseptik jadi kemungkinan bahwa senyawa tanin tersebut yang berpengaruh dalam proses penyembuhan perendaman ekstrak pelepah pisang terhadap benih ikan lele sangkuriang yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila, karena kandungan tanin paling banyak terdapat pada tumbuhan di bagian batang yang mudah dan daun yang mudah, di bagian batang yang tua juga mengandung tanin tapi hanya sedikit. Kualitas Air Hasil pengukuran kualitas air selama pemeliharaan benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) menunjukkan bahwa kisaran yang diperoleh masih berada pada batas yang baik bagi kehidupan benih ikan lele sangkuriang. Pengukuran kualitas air pada saat proses sebelum perendaman, perendaman dan setelah perendaman, pengukuran dilakukan setiap hari yaitu pagi, siang dan sore hari. Pengukuran meliputi suhu, pH dan DO. Untuk pengukuran parameter di lakukan pada awal dan akhir selama proses perendaman berlangsung.
Perlakuan A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 D1 D2 D3 IV
pH 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Kualitas Air Suhu DO (°C) (mg/l) 27 3,5 27 3,3 28 3,7 27 3,8 28 3,7 27 4,0 27 4,7 27 4,3 27 4,5 28 5,2 28 5,0 27 5,3
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan maka di simpulkan sebagai berikut : 1. Ekstrak pelepah pisang ambon (Musa paradisiaca) berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. 2. Dosis 10 g ekstrak pelepah pisang ambon sangat baik dan berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. DAFTAR PUSTAKA Afrianto dan liviawaty, 1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan. Kanisius. Yogyakarta. Anonimus, 2008. The Biologi Of Musa L. Departement of Health and Ageing
Anonim. 2011. Antiseptik Alami dari Batang Pisang.http://www.surabayapost.co .id/?mnu=berita&act=view&id=52dee84f39254939be8a3f2fe5146a6 &jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0 674a318d5[15April 2012]. Aninomus, 2005. Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi. Anwange, B.A., 2008. Chemical Composition of Musa sepiantum (Banana) Peels. J.Food Tech.2008.6(6). Anonim, 2012. Probiotik, manfaat dan cara pembuatannya. Sukajayafarm.worpress.com /2012/04/24/ membuat-starter-probiotik.diakses 20 september 2014 ; 10:00 Pm Austin B, Austin DA. 1993. Bacterial Fish Pathogens. In Disease in Farmed and wild fish. Ellis Horwood Ltd, Publisher,Chichester, England Djulkarnain,H,B., 1998. Pohon Obat Keluarga.Intisari.Jakarta. Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Bogor : Yayasan Dewi Sri. Faisal, Nur Fauzi. 2013. Pasti! Panen lele. Sahabat. Klaten. Galeri UKM. 2010. Mempercepat Pertumbuhan Ikan Budidaya Dengan Probiotik. Tersedia: http://galeriukm.web.id/unit-usaha/perikanan/mempercepat-pertumbuhan-ikan-budidaya-dengan-probiotik (19 februari 2012). Hastari, Siska. 2012. Uji aktivitas antibakteri ekstrak pelepah dan batang tanaman pisang ambon. Semarang. Hananta,D., Ika Listyarini, Lina Haryati., 2006. Efek Getah Pelepah Pisang (Musa sp) terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang. Kabata, Z. 1985. Parasires And Diseases Of Fish Cultured In The Tropics. Taylor dan Prancis. London And Philadelpia. Kurniawan, A., 2012. Penyakit Akuatik. UBB Pres. Pangkalpinang. Laili, F., 2011. Pengaruh Getah Pohon Pisang Ambon (Musa paradisiaca) Terhadap Waktu Perdarahan, Koagulasi dan penutupan luka pada mencit (Mus musculus), Yogyakarta. Lukito, AM. 2002. Lele Ikan Berkumis Paling Populer. Aggromedia. Jakarata. Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta. Moeler, 2010. External Prozoan diseases Of Fish http:// cichild-forum.com/index.php Prihartono. ER, Rasidik J, Arie U. 2000. Mengatasi Permasalahan Budidaya Lele Dumbo. Penebar Swadaya. Jakarta. Priosoeryanto,et al., 2006. Aktifitas getah batang pohon pisang dalam proses persembuhan luka dan efek kosmetiknya pada hewan. IPB. Bogor.
Rustaman, dkk. 2000. Laporan penelitian Analisis fitokimia tumbuhan Di kawasan gunung simpang Sebagai penelaahan keanekaragaman hayati. Bandung. Salau, B.A., Ajani, E.O., Akinlolu, A.A., Ekor, M.N., dan Soladoye, M.O., 2010. Methanolic Extract of Musa sapientum Sucker Moderates Fasting Blood Glucose and Body Weight of Alloxan Induced Diabetic Rats. ASIAN J.EXP.BIOL.SCI., Vol I(I)2010. Simanjutak, RH. 1989. Pembudidayaan Ikan Lele Sangkuriang dan Dumbo. Bharata. Jakarta. Suyanto, R. 1999. Budidaya Ikan Lele. Penebar. Swadaya. Jakarta. Suyanto, SR. 1991. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta. Waalkes,T.P., Sjoerdsma,A., Creveling,C.R., Weissbach,H., Undenfriend,S, 1985.Serotonin, Norepinephrine, and Related Compounds in Bananas. Science 127(3299). Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290. Wijaya, Arief Riza. 2010. Getah Pisang sebagai Obat Alternatif Tradisional Penyembuh Luka Luar Menjadi Peluang sebagai Produk Industri. Jurnal. Winarno F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Yunita, 2012. Laporan TANIN. Bogor.