1
EVALUASI TERHADAP KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS XI IA SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Teknologi Pendidikan oleh Mukhamad Arief 1102409034
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING i
2
Skripsi dengan judul “Evaluasi Kualitas Media Pembelajaran SMA Negeri di Kota Semarang ” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hari
: Jumat
Tanggal
: 10 Januari 2014 Semarang, 10 Januari 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Titi Prihatin, M. Pd NIP. 19630212 199903 2 001
Prof. Dr. Haryono, M. Psi NIP. 19561109 198503 2 003
Mengetahui, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Dra. Nurus sa’adah , M. Si NIP. 19561109 198503 2 003
ii
3
PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan siding panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 5 Febuari 2014.
Panitia : Ketua
Sekretaris
Drs. Budiyono, M. S NIP. 196312091987031002.
Heri Triluqman BS, S. Pd NIP. 19820114 2005011001.
Penguji I
Drs.Wardi, M. Pd NIP. 196003181987031002 Penguji II/Pembimbing I
Penguji III/Pembimbing II
Dr. Titi Prihatin, M. Pd NIP. 196302121999032001
Prof. Dr. Haryono, M. Psi NIP. 19561109985032003
iii
4
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 10 Januari 2014
Mukhamad Arief NIM. 1102409034
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Jika kamu tidak pernah melakukan kesalahan maka kamu tidak pernah melakukan apapun. (Mukhamad Arief) Persembahan : Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
v
6
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahamat, hidayah-Nya, kesempatan serta kemudahan, sehingga penulis dapat bekerja keras serta mampu menyelesaika skripsi yang berjudul “Evaluasi Terhadap Kualitas Media Pembelajaran di Kelas XI-IA SMA negeri se Kota Semarang” dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Hardjono, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 2, 5, 6, dan 12 Semarang. 3. Dra. Nurrussa’adah, M. Si., Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah
memberikan
kemudahan administrasi
dalam
penyusunan skripsi. 4. Dr. Titi Prihatin M. Pd., selaku Dosen Wali serta Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, selalu sabar membantu dan mengarahkan serta memberikan masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini. vi
7
5. Prof. Dr. Haryono, M. Psi., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi bimbingan, arahan, masukan terhadap kesempurnaan skripsi ini. 6. Drs. Wardi, M. Pd., selaku dosen Penguji, yang telah menguji skripsi ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam memberikan pengarahan dan petunjuk. 7. Drs. Hari Waluyo, M. M., kepala sekolah SMA negeri 2 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 8. Drs. Waino, S. Pd., M. Pd., kepala sekolah SMA negeri 5 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 9. Drs. H. Totok Widyanto, kepala sekolah SMA negeri 6 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 10. Dr. Titi Priyatiningsih, M. Pd., kepala sekolah SMA negeri 12 Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 11. Keluarga besar TP’09 tanpa terkecuali atas dukungan dan kebersamaanya. 12. Ibu yang selalu memberikan kasih sayang dan menjadi semangat hidup. 13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini. Sekecil apapun bantuan yang kalian berikan, semoga Tuhan pemilik semesta alam memberikan balasan yang berlipat. Semarang, 10 Januari 2014 Penulis
vii
8
ABSTRAK Arief, Mukhamad (2014). Evaluasi Terhadap Kualitas Media Pembelajaran di Kelas XI-IA SMA Negeri se Kota Semarang. Dosen Pembimbing I: Dr. Titi Prihatin M.Pd. Dosen Pembimbing II: Prof. Dr. Haryono, M.Psi Kata Kunci: evaluasi kualitas media pembelajaran Media pembelajaran adalah sebuah sarana yang dapat digunakan oleh pengajar dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga proses pembelajaran dikelas dapat berjalan dengan mudah dan terarah. Namun pada kenyataannya terkadang proses pembelajaran kurang dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang diperoleh dari digunakannya media tersebut kurang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kualitas media pembelajaran yang dibuat dan digunakan oleh pengajar untuk membantu pembelajarannya dikelas. Selaian itu ditujukan untuk menemukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi media tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatif Deskriptif. Hasil penelitian yang berupa angka-angka dari point angket yang telah diisi oleh siswa akan diolah dengan analisis deskriptif prosentase dan pemaparan hasil penelitiannya akan dijelaskan dengan metode Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas media yang dibuat mendapat kategori baik. Hal ini dilihat dari hasil pengolahan data angket yang telah dibagikan kepada siswa dengan indikator yang membahas kualitas media mendapatkan hasil rata-rata baik. Seperti daya tarik, tujuan pembelajaran, kesiapan isi materi, keterampilan dan kemampuan pengajar mempengaruhi kualitas dari media tersebut. Kualitas media dari SMA Negeri di kota Semarang mendapatkan kriteria baik. Namun masih ada beberapa indikator yang masih harus diperhatikan dan dikembangkan karena masih ada yang masuk dalam kategori cukup. Lalu fasilitas penuh dalam pengembangan media pembelajaran agar kualitas media tersebut semakin baik. sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik meningkat.
viii
9
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii PENGESAHAN ............................................................................................ iii PERNYATAAN ............................................................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................v KATA PENGANTAR .................................................................................. vi ABSTRAK .................................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii DAFTAR BAGAN....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
Latar Belakang ............................................................................1 Rumusan masalah ........................................................................5 Tujuan penelitian .........................................................................5 Manfaat penelitian .......................................................................5 Penegasan Istilah .........................................................................6 Sistematika Skripsi ......................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4
Media Pembelajaran ....................................................................9 Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran ..........................9 Pengertian media Pembelajaran .................................................10 Hakikat Media dalam Pembelajaran ..........................................12 Manfaat media Pembelajaran ....................................................15 ix
10
2.1.5 Langkah Pemilihan Media .........................................................18 2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi pemilihan Media ...............20 2.1.7 Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam pemilihan Media Pembelajaran .............................................................................22 2.1.8 Landasan Penggunaan Media Pembelajaran .............................24 2.1.9 Prinsip dalam Media Pembelajaran............................................26 2.1.10 Klasifikasi Media Pembelajaran ...............................................27 2.2 Evaluasi Media Pembelajaran ...................................................27 2.2.1 Definisi Evaluasi Media Pembelajaran .....................................28 2.2.2 Macam-macam Evaluasi ...........................................................33 2.2.3 Tahapan Evaluasi ......................................................................34 2.2.4 Tujuan Evaluasi ....................................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.2 3.3 3.3.1 3.3.2 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
Lokasidan Waktu Penelitian .....................................................40 jenis penelitian ..........................................................................40 Subjek Penelitian .......................................................................41 Populasi .....................................................................................41 Sampel .......................................................................................41 Teknik Sampling .......................................................................41 Variabel Penelitian .....................................................................42 Teknik Pengumpulan Data ........................................................44 Instrumen Penelitian ..................................................................44 Teknik Analisis Data .................................................................45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 4.2 4.3 4.3.1 4.3.2
Besaran Kualitas Media ............................................................47 Kualitas Media Pembelajaran ...................................................48 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Media ..................56 Pembahasan ...............................................................................58 Besaran Kualitas Media .............................................................59 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Media .................80
BAB V PENUTUP 5.1 5.2
Simpulan ...................................................................................87 Saran ..........................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................88 LAMPIRAN ..................................................................................................90
x
11
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 3.2 3.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20
Judul
Hal
Hasil Penetapan Sampel .............................................................43 Indikator dan Kisi-Kisi Kualitas Media Pembelajaran .............44 Kriteria Skor Analisis Deskriptif ..............................................46 Rangkuman Pengolahan Data Kualitas Media Pembelajaran ...47 Kualitas Media ...........................................................................56 Ketetapan Media ........................................................................59 Kepentingan Media ....................................................................62 Kelengkapan Media ...................................................................63 Daya Tarik Media ......................................................................64 Kesesuaian dengan Situasi Peserta Didik ..................................66 Kualitas Motivasi .......................................................................68 Fleksibilitas Media Pembelajaran ..............................................69 kualitas Interaksi Sosial dari Media ...........................................71 kualitas dari pemberian Tes dan penilaian .................................72 Pengaruh pada Peserta Didik .....................................................74 Pengaruh pada Pengajar .............................................................75 Kemudahan dalam Penggunaan .................................................76 Kualitas Tampilan ......................................................................77 Kualitas Pengelolaan Program ...................................................78 Kualitas Dokumentasi ................................................................79
xi
12
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 2.2 2.3
Judul
Hal
Sistem Pembelajaran .................................................................10 Proses komunikasi .....................................................................13 Proses Komunikasi 2 .................................................................14
xii
13
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Judul
Hal
Instrumen Penelitian ..................................................................91 Lembar Angket penelitian .........................................................93 Hasil Analisis Data Angket SMA N 2 Semarang ......................96 Hasil Analisis Data Angket SMA N 5 Semarang .....................99 Hasil Analisis Data Angket SMA N 6 Semarang ....................102 Hasil Analisis Data Angket SMA N 12 Semarang .................105 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase SMA N 2 Semarang ......108 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase SMA N 5 Semarang ......111 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase SMA N 6 Semarang ......114 Hasil Analisis Deskriptif Prosentase SMA N 12 Semarang ....117 Hasil Analisis Kualitas Media ...............................................120 Surat Ijin Observasi .................................................................122 Surat Ijin Penelitian .................................................................123 Dokumentasi ............................................................................125
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan Nasional
menetapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan inovatif, pengajar dapat meningkatkan potensi serta aktivitas belajar peserta didik. Hal ini merupakan tugas yang sangat penting bagi seorang pengajar sebagai motor penggerak berjalannya proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tugas utama seorang pengajar adalah mengajar, mendidik serta melatih peserta didik dalam mencapai kecerdasan kognitif, afektif serta psikomotorik yang optimal sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang pengajar harus mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam menguasai materi pelajaran, menyampaikan pelajaran serta melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan baik. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima
1
2
pesan. Pesan, sumber pesan, media, dan penerima pesan adalah komponenkomponen proses komunikasi. Dalam kegiatan pembelajaran pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi yang ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Berbagai macam sumber pesan diantaranya pengajar, peserta didik, orang lain, penulis buku, produser media dan sebagainya. Media pembelajaran atau media pendidikan merupakan saluran pesan tersebut sedangkan penerima pesannya adalah peserta didik bahkan pengajar itu sendiri. Sebuah pesan dituangkan oleh pengajar atau sumber lain ke dalam simbolsimbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan ataupun tertulis) maupun simbol non-verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi itu disebut encoding. Dalam proses penyampaian pesan tersebut, pengajar sebagai fasilitator dapat menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu sarana atau alat bantu pengajar untuk menyampaikan pesan atau informasi agar dapat diterima dengan baik dan menarik oleh peserta didik (Surya dan Wijaya, 2009:1). Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan berpengaruh dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran secara lebih optimal. Perkembangan media pendidikan pada awalnya hanya dianggap sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Alat bantu yang sering dipakai adalah alat bantu visual. Misalnya gambar, model, objek, dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta meningkatkan daya serap dan retensi belajar peserta didik. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi, perkembangan media pembelajaran mulai bervariasi.
3
Perkembangan media pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sumber daya pengajar, fasilitas di sekolah, lingkungan tempat atau lokasi sekolah, dan lain-lain. Namun lokasi berdirinya sebuah sekolah sangat mempengaruhi kualitas media pembelajarannya. Di daerah perkotaan dapat dipastikan bahwa sebuah sekolah dapat memiliki fasilitisas lebih unggul dibandingkan dengan sekolah yang berada dipinggir kota atau pedesaan. Pada kenyataannya di area perkotaan berbagai fasilitas yang mendukung dalam pembuatan media pembelajaran mudah didapatkan. SMA Negeri yang berada di kota Semarang rata-rata memiliki fasilitas yang sudah memenuhi untuk membantu jalannya digunakannya media pembelajaran interaktif dikelas. Seperti SMA 15 Negeri Semarang tempat praktik pengalaman lapangan oleh penulis, dimana di setiap ruang kelastelah disediakan alat LCD proyektor dan seperangkat komputer PC yang dapat digunakan untuk jalannya pembelajaran dikelas dengan media pembelajaran interaktif. Dari fasilitas yang telah ada tersebut, maka setiap pengajar akan menggunakan media untuk membantunya mengajar. Pengajar belum tentu tahu apakah media yang disajikan kepada peserta didikanya dapat memenuhi tujuan pembelajarannya. Kekuatan dan kelemahan dari media pembelajaran yang telah dibuat oleh pengajar biasanya dapat diketahui dengan jelas setelah peserta didik menerima media pembelajaran tersebut. Hasilnya apakah peserta didik mempunyai motivasi terhadap media yang dibuat oleh pengajar dalam proses belajar atau sebaliknya. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberikan petunjuk kepada pengajar tentang bagian-bagian mana dari
4
media pembelajaran tersebut yang sudah baik dan bagian mana yang memerlukan perbaikan. Pada akhirnya diharapkan pengembangan media pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun (Sadiman, 2010). Pada penelitian ini diadakan pada kelas XI IA (ilmu alam) karena ketika kelas sebelas mereka sudah pernah mendapatkan penglaman penggunaan media dikelas sepuluh, dan penggunaan media lebih cenderung banyak diberikan di jurusan ilmu alam seperti mata pelajaran fisika, kimia, biologi, dan matematika. Dengan adanya evaluasi kualitas dalam penggunaan media pembelajaran yang dilaksanakan dapat diukur keberhasilannya dan dapat ditingkatkan dengan dasar analisis dan evaluasi pembelajaran tersebut. Media pembelajaran yang dapat digunakan di kelas semestinya harus benar-benar media yang telah dievaluasi dengan sebaik-baiknya sehingga media tersebut benar-benar layak untuk digunakan. Penilaian (evaluasi) dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang digunakan tersebut dapat mencapai tujuan pendidikan atau tidak. Adakalanya pengajar memaksakan media tertentu yang kurang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan sehingga bukan peningkatan proses pembelajaran yang dirasakan, sebaliknya beragam masalah baru muncul misalnya, kurang tertariknya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, kesulitan peserta didik dalam memahami pelajaran. Kondisi seperti ini tentu bukan hal yang diharapkan oleh pengajar. Oleh karena itu evaluasi terhadap kualitas media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar sangat penting untuk dilaksanakan, agar dapat terciptanya media pembelajran yang lebih baik dan membuat pembelajaran dikelas semakin baik pula.
5
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang
akan dimunculkan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kategori kualitas media pembelajaran Interaktif di kelas XI IA SMA Negeri se Kota Semarang? 2. Bagaimanakah
faktor
yang
dapat
mempengaruhi
kualitas
media
pembelajaran Interaktif di kelas XI IA SMA Negeri se Kota Semarang?
1.3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah
1. Mengetahui bagaimana kategori kualitas media pembelajaran Interaktif di kelas XI IA SMA Negeri se Kota Semarang. 2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas media pembelajaran Interaktif di kelas XI IA SMA Negeri se Kota Semarang.
1.4.
Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini baik secara teoritis maupun
praktis antara lain: 1.4.1. Secara Teoretis Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah wawasan pengetahuan pengembangan media pemblejaran sehingga tercipta pembelajaran yang efektif, efisien, dan aplikatif.
6
1.4.2. Secara Praktis 1.4.2.1. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan serta pengalaman tentang penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah serta terhadap permasalahan nyata yang dihadapi di dunia pendidikan. 1.4.2.2. Bagi Pengajar dan Sekolah Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pengajar agar dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan aplikatif. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam meningkatkan keefektifan pengajar dalam membuat media pembelajaran. 1.4.2.3. Bagi Jurusan Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi Jurusan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswaKurikulum dan Teknologi Pendidikan.
1.5.
Penegasan Istilah Untuk memperjelas ruang lingkup permasalahan serta agar penelitian lebih
terarah, maka istilah-istilah dalam judul penelitian Evaluasi Kualitas Media Pembelajaran di SMA Negeri Se-Kota Semarang diberi batasan, yaitu: 1.5.1. Evaluasi Evaluasi pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan dengan suatu batasan masalah (Daryanto, 2008:6).
7
1.5.2. Kualitas Kualitas adalah "totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu atau kebutuhan yang tersirat" (The International Standards Organization). 1.5.3. Media Media adalah alat perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media disini dikhususkan pada media yang menggunakan teknologi. 1.5.4. Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
untuk
menyampaikan
ilmu
pengetahuan,
mengorganisasi
dan
menghubungkan sistem lingkungan sebagai proses belajar.
1.6.
Sistematika Skripsi Tujuan adanya sistematika penulisan skripsi ini adalah untuk memudahkan
peneliti dalam menyusun laporan yang sistematis sehingga diperoleh deskripsi yang jelas mengenai skripsi. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut: 1.6.1. Bagian Awal Berisi sampul, lembar berlogo, lembar judul, lembar pengesahan, lembar pernyataan, lembar motto dan peruntukan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
8
1.6.2. BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini dikemukakan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi. 1.6.3. BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini terdiri atas uraian tentang konsep, dalil, serta teori yang berisi referensi keefektifan pengajar dalam membuat media pembelajaran. 1.6.4. BAB 3 Metode Penelitian Pada bab ini terdiri atas metode penelitian, deskripsi metode penelitian yang digunakan, tahap penelitian, serta metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini. 1.6.5. BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini terdiri atas hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian mengenai evaluasi penggunaan media pembelajaran di SMA Negeri Se-Kota Semarang, deskripsi informasi tentang wawancara, dan observasi kepada pengajar dan peserta didik. 1.6.6. BAB 5 Penutup Pada bab ini terdiri dari simpulan dan saran-saran, serta pada akhir skripsi berisi daftar pustaka serta lampiran-lampiran.
9
BAB II KAJIAN TEORETIK
2.1.
Media Pembelajaran Berikut akan dijelaskan ruang lingkup yang berkaitan dengan media
pembelajaran. Hal pertama yang dijelaskan adalah bagaimana kedudukan media dalam sistem pembelajaran, kedua adalah pengertian dari media pembelajaran. Lalu yang ketiga adalah hakikat pembelajaran yang membahas tentang dasar terbentuknya media pembelajaran. Keempat adalah beberapa manfaat yang diperoleh dari media pembelajaran selanjutnya kelima adalah langkah pemilihan media. Selanjutnya yang keenam akan dibahas mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sebuah media pembelaharan. Yang ketujuh akan dibahas tentang hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan sebuah media. Selanjutnya diurutan delapan akan dibahas mengenai landasan penggunaan media pembelajaran. Kesembilan akan membahas mengenai prinsip dalam media pembelajaran dan terakhir adalah landasan penggunaan media pembelajaran. 2.1.1. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran “Sistem adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya” (Sadiman, 2010). Sebuah pembelajaran dikatakan sebagai sistem karena didalamnya mengandung komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-komponen
9
10
tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk lebih memahami sistem pembelajaran perhatikan gambar 2.1. berikut ini.
Materi
Tujuan
Metode
Evaluasi
Media
Gambar 2.1. Sistem Pembelajaran 2.1.2. Pengertian Media Pembelajaran “Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium” (Santyasa, 2007:3). Secara harafiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Sadiman dalam (Musfiqon, 2012:26) mengatakan “media adalah perantara dan pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan”. Jadi media merupakan alat perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas,
perlengkapan,
dan
prosedur
yang
saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran” (Hamalik, 2010:57). Menurut
11
Hamdani (2010), “pembelajaran merupakan usaha untuk membentuk tingkah laku yang diinginkan oleh pengajar dengan menyediakan lingkungan atau stimulus (rangsangan) yang mendukung”. Dari beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menghubungkan sistem lingkungan sebagai proses belajar. Gagne dalam (Musfiqon, 2012:27) menyatakan bahwa “media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar”. Sedangkan menurut Santyasa (2007:3) “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu perantara yang digunakan pengajar (pengirim pesan) dengan desain yang disesuaikan untuk meningkatkan perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik (penerima pesan) dalam kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai optimal. Dengan konsepsi yang makin mantap, fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu pengajar melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian seorang pengajar dapat memusatkan tugasnya pada aspek-aspek lain seperti pada kegiatan bimbingan dan penyuluhan individual dalam kegiatan pembelajaran.
12
2.1.3. Hakikat Media dalam Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memberoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu peserta didik sebagai pembelajar dan pengajar sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab sesuatu akan dikatakan hasil belajar kalau memenuhi beberapa ciri berikut : 1) belajar sifatnya didasari, dalam hal ini peserta didik merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen (retensi) betul-betul disadari sepenuhnya. 2) hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, instant, namun bertahap (sequensial). Seorang anak bisa membaca tentu tidak diperoleh hanya dalam sesaat namun berproses cukup lama, kemampuan membaca diawali dengan kemampuan mengeja, mengenal huruf, kata dan kalimat. Seseorang yang tiba-tiba memiliki kecakapan seperti lari dengan kecepatan tinggi karena akibat doping, bukanlah hasil dari kegiatan belajar namun efek dari obat atau zat kimia yang dikonsumsinya.
13
3) belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Seorang peserta didik
akan lebih
cepat memiliki
pengetahuan karena bantuan dari pengajar, pelatih ataupun instruktur. Dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara peserta didik dan pengajar. Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi karena pembelajaran adalah komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Kemp dalam Susilana (2009) mengambarkan proses komunikasi sebagai berikut Source of Massage
Message Encode
Message Recoived
Message of Massage
Gambar 2.2. Proses Komunikasi Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim atau sumber pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya. Melalui saluran (chanel) seperti radio, televise, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan memalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si penerima pesan. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran/chanel yang dimaksud adalah media. Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media pembelajaran (Sadiman,2010).
14
PENGAJAR
MEDIA
PESERTA DIDIK
Gambar 2.3. Proses Komunikasi Bagan di atas menunjukakan bahwa dalam proses pembelajaran itu terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode. Dalam system pembelajaran modern saat ini, peserta didik tidak hanya berperan sebagai komunikan atau penerima pesan, bisa saja peserta didik bertindak sebagai komunikator tau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu, maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah bahkan komunikasi banyak arah. Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan atau kompetensi, artinya, proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi perantara penerima pesan dengan sumber atau penyalur pesan lewat media tersebut. Menurut Berlo dalam Sadiman (2010), komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan adanya “area of experience” atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur pesan dengan penerima pesan.
15
2.1.4. Manfaat Media Pembelajaran Perolehan pengetahuan peserta didik akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya peserta didik hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengeti makna yang terkandung didalamnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi pada masing-masing peserta didik. Oleh sebab itu sebaiknya peserta didik memiliki pengalaman yang lebih konkrit sehingga pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan (Susilana, 2009). Santyasa (2007) mengatakan bahwa terdapat berbagai fungsi media dalam proses pembelajaran yang dapat memaksimalkan hasil belajar peserta didik diantaranya. 1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau misalnya gambar, potret, film, dan lain-lain. 2) Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi misalnya video kehidupan harimau. 3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil. 4) Menyajikan suara, gambar, dan video yang sukar didengarkan sehari-hari seperti denyut jantung, binatang buas, peristiwa alam yang sukar dijumpai. 5) Membantu dalam membandingkan suatu benda yang dalam kenyataan berbeda ukuran, bentuk atau warna.
16
6) Membantu dalam mempercepat atau memperlambat suatu peristiwa yang akan dipelajari, misal terjadinya penetasan telur, gerak komet. 7) Dengan media dapat membantu peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, kemandirian masing-masing. Sedangkan menurut
Sadiman (2010)
terdapat
dua
fungsi
media
pembelajaran yaitu: 1) Media Pembelajaran Sebagai Alat Bantu dalam Pembelajaran Media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar peserta didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain globe, grafik, gambar dan sebagainya. Kegiatan belajar peserta didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media. 2) Media Pembelajaran Sebagai Sumber Belajar Maksudnya adalah sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang
17
lebih rinci Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2007) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: 1) penyampaian materi pelajaran apat diseragamkan, 2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, 3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, 4) efisiensi dalam waktu dan tenaga, 5) meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, 6) media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, 7) media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, 9) merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, Arsyad sendiri dalam Arsyad (2007) mengemukakan manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut. 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata ke museum atau kebun binatang.
18
Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut kemp dalam Susilana (2009) adalah 1) penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar; 2) pembelajaran dapat lebih menarik; 3) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar; 4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek; 5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; 6) proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; 7) sikap positif Peserta didik terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan; dan 8) peran pengajar berubahan kearah yang positif. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam memanfaatkan media untuk proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan; 2) media pembelajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar; 3) media pembelajaran yang digunakan dapat merespon peserta didik belajar; 4) media pembelajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu peserta didik; 5) media pembelajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran. 2.1.5. Langkah Pemilihan Media Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran. Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Ali (1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pengajaran yaitu: 1) merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2) mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein atau tipe belajar peserta didik, 3) memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung, 4) menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa, 5) mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam
19
pengajaran, 6) mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipaka,. 7) menentukan media yang terpilih akan digunakan, 8) menulis rasional (penalaran) dalam memilih media tersebut, 9) menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa, dan 10) menuliskan rancangan pembicaraan dalam penggunaan media. Selaras dengan hal tersebut, Anderson dalam Susilana dan Riyana (2010) menyarankan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, antara lain. 1) Penerangan atau Pembelajaran Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima
informasi
tidak
ada
kewajiban
untuk
dievaluasi
kemampuan/keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar. 2) Tentukan Transmisi Pesan Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan alat bantu pengajaran atau media pembelajaran. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar.
Sedangkan
media
pembelajaran
adalah
media
yang
memungkinkan terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan
20
peserta didik atau pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media. 3) Tentukan Karakteristik Pelajaran Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda. 4) Klasifikasi Media Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masingmasing media. Berdasarkan persepsi dari manusia normal media dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas. Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya. 5) Analisis Karakteristik Masing-Masing Media Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
21
telah
ditetapkan.
Pertimbangan
pula
dari
aspek
ekonomi
dan
ketersediaannya. Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat. 2.1.6. Faktor yang mepengaruhi Pemilihan Media Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Professor Ely dalam Sadiman (2011) mengatakan bahwa pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya bahwa mendia merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis, ia menyarankan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai. Dalam hubungan ini Dick dan Carey dalam Sadiman (2011) menyebutkan bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertama adalah ketersediaaan sumber setempat. Kedua adalah apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dananya, tenaga dan fasilitasnya. Ketiga adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media bisa digunakan dimana pun
22
dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. Menurut Harjanto (1997) menyatakan
bahwa di dalam memilih media
pembelajaran perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: Produksi, Peserta didik, Isi dan Guru. Kesimpulannya adalah pemilihan media harus memiliki kriteria sebagai berikut: tujuan, keterpaduan, keadaan peserta didik, ketersediaan media, mutu teknis, biaya. 2.1.7. Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Pemilihan Media Pembelajaran Untuk menentukan pilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar mencapai tujuan pembelajaran. Pengajar diharuskan mempertimbangkan beberapa hal untuk hal tersebut. Menurut Zuhdy (2011) hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran adalah : 1) Pengetahuan kognitif dan keterampilan dari pengajar maupun peserta belajar. Jadi sebelum menentukan media yang akan
dipakai dalam
menyampaikan materi, pengajar harus mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri dan peserta didiknya untuk mampu menguasai materi dengan penyampaian melalui media yang akan digunakan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media dan penggunanya. 2) Kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu.
23
3) Level interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar. Seorang pengajar harus mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih, bisa terjadi interaksi yang baik antara pengajar dan peserta belajar. Karena, melalui interaksi ini dapat diketahui persentase keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien. 4) Strategi pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan akankah media yang dipilih mempermudah strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru yang terjadi akan sebaliknya. 5) Kompleksitas materi (content). Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan kepada peserta belajar. 6) Perubahan materi (content) secara dinamis. Selama proses belajar mengajar, biasanya akan terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi perubahan materi yang terjadi. 2.1.8. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran Berikut akan dijelaskan tiga macam landasan penggunaan media pembelajaran yaitu landasan filosofis, landasan psikologis teknologis, dan landasan empiris (Daryanto: 2010).
24
1) Landasan filosofis Dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, maka akan berakibat proses pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan pengajar terhadap peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika pengajar menganggap peserta didik sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi
yang berbeda dengan yang lain, maka baik
menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis. 2) Landasan psikologis Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, disamping memperhatikan komplesitas dan keunikan dari proses belajar, untuk memahami makna persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu: 1) Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian peserta didik serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, 2) Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman peserta didik.
25
3) Landasan teknologis Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah,
mencari
cara
pemecahan,
melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dapat dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi desain atau
seleksi, dan dalam pemanfaatan serta
kombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. 4) Landasan empiris Terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karateristik belajar peserta didik dalam menentukan hasil belajar peserta didik. Artinya peserta didik akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karateristik tipe atau gaya belajarnya. Peserta didik yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara peserta didik yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah pengajar. Akan lebih tepat dan menguntungkan peserta didik dari kedua tipe belajar tersebut jika
26
menggunakan media audio visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan pengajar, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karateristik pembelajar, karateristik materi pelajaran, dan karateristik media itu sendiri. 2.1.9. Prinsip dalam Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam sebuah pembelajaran harus bukanlah media yang tidak mempunyai dasar dalam pembuatan. Maksudnya sebuah media harus mempunyai tiang dasar sebagai patokan karena media pembelajaran. Menurut Sanjaya (2006) agar media pembelajaran dapat digunakan untuk pembelajaran siswa dengan optimal, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan di dalam media, di antaranya. 1) media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2) media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. 3) media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. 4) media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. 5) media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya.
27
2.1.10. Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Santyasa (2007) terdapat dua klasifikasi media pembelajaran yaitu media pembelajaran dua dimensi dan tiga dimensi. 1) Media pembelajaran dua dimensi Media dua dimensi adalah suatu media yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi 1) grafis, misalnya sketsa, gambar, grafik, bagan, poster, peta datar; 2) media bentuk papan, misalnya papan tulis, papan tempel, papan flanel, dan papan magnet; dan 3) media cetak, misaln ya buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram. 2) Media pembelajaran tiga dimensi Media tiga dimensi merupakan suatu media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Media pembelajaran tiga dimensi meliputi 1) media tiruan (model), misalnya mata manusia, proses peredaran planet-planet, globe, dan lain-lain; 2) specimen (benda contoh), misalnya akuarium, kebun percobaan, awetan dalam botol, awetan dalam cairan plastik, dan sebagainya; 3) peta timbul; 4) globe; 5) boneka misalnya wayang, boneka tangan.
2.2.
Evaluasi Media Pembelajaran Ruang lingkup yang akan dijabarkan dibawah ini adalah pengertian evaluasi
media pembelajaran, macam-macam evaluasi, tahapan evaluasi, dan terakhir tujuan evaluasi.
28
2.2.1. Definisi Evaluasi Media Pembelajaran Menurut Arikunto (2009 :2) “evaluasi yaitu mengukur dan menilai”. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk yang bersifat kualitatif. Jadi evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang. Dalam proses evaluasi ini terjadi penentuan kesesuaian pembelajaran dan belajar terhadap peserta didik. Menurut Walker dan Hess dalam Kustandi (2006) mengajukan kriteria dalam evaluasi courseware yang meliputi tiga komponen utama yaitu kualitas dari isi dan tujuan (quality of content and goals), kualitas pembelajaran (instructional quality), dan kualitas teknik (technical quality). Setiap kriteria yang disebutkan tersebut dibagi menjadi beberapa indikator evaluasi untuk kualitas media pembelajaran yang akan dijelaskan sebagai berikut. a. Kualitas isi dan tujuan Kualitas isi dan tujuan membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan muatan atau isi didalam sebuah media pembelajaran yang diberikan oleh pengajar sesuai dengan tujuan dari pembelajarannya. Adapun aspek yang diberikan dari kualitas ini adalah: 1) Ketepatan (accuracy), diperuntukkan untuk membahas fungsi atau tepat guna dengan adanya
sebuah media pembelajaran. Sebuah media
pembelajaran dibuat untuk membantu pengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
29
2) Kepentingan (importance) dari suatu media pembelajaran dapat mendukung atau menunjang proses belajar mengajar yang dilakukan pengajar kepada peserta didik dikelas. Media dapat membuat peserta didik menjadi lebih fokus dalam belajar serta dapat membantu pengajar untuk membuat pembelajaran dikelas lebih interaktif. 3) Kelengkapan (completeness) adalah berbagai unsur yang terdapat di dalam media, dimana di dalam media tersebut terdapat komponen–komponen seperti kompetensi dasar, pembahasan materi bahan ajar, evaluasi atau penilaian yang berbentuk contoh soal atau pembahasannya beserta latihan soal. 4) Daya tarik (interest) mengacu pada kemampuan media dalam memberi dorongan pada peserta didik untuk memperhatikan dan memahami apa yang disajikan dalam media sehingga peserta didika tidak akan merasa bosan bahkan tertarik untuk mempelajari media tersebut. 5) Kesesuaian dengan situasi peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kemampuan dari peserta didik, seperti kemampuan pemahaman peserta didik dan daya ingat peserta didik terhadap media pembalajaran yang diberikan. Hal ini penting dikarenakan jika pengajar tidak atau kurang memahami situasi
peserta didik maka
dapat
menghambat proses
pembelajaran di kelas. b. Kualitas pembelajaran Kualitas pembelajaran membahas tentang pembelajaran yang dilakukan peserta didik dan pengajar dengan diadakannya media. Untuk kualitas pembelajaran
30
dibagi beberapa aspek yang merupakan indikator evaluasi media pembelajaran, berikut akan dijelaskan aspek-aspek tersebut. 1) Kualitas motivasi, dapat menarik peserta didik untuk membangun dan mendorong dirinya agar bisa menjadi individu yang lebih baik, namun hal ini tidak lepas dari peran pengajar yang mampu memperkuat dorongan tersebut. Media yang disajikan disamping memaparkan materi ajar juga memberikan pesan-pesan yang dapat membangun karakter peserta didik untuk lebih baik lagi. 2) Fleksibilitas media, adalah mengajarkan peserta didik untuk membangun dirinya dalam berkembang mandiri. Maksudnya adalah penggunaan media tidak terikat oleh waktu, tempat, dan situasi tertentu. Sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang pengajar. 3) Kualitas interaksi sosial dari media pembelajaran, merupakan interaksi yang dihasilkan oleh hasil dipaparkannya media oleh pengajar kepada peserta didik dikelas, sehingga timbul interaksi sosial antar peserta didik satu dengan peserta didik lainnya dalam membahas materi dengan media yang disajikan oleh pengajar setelah kegiatan belajar mengajar. Namun tidak hanya antar peserta didik, interaksi sosial yang dimaksud disini juga dapat terjadi antara peserta didik dengan pengajar ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih efisien dan interaktif.
31
4) Kualitas pemberian tes dan penilaian, penggunaan media akan membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh sehingga pemahaman peserta didik pasti akan lebih baik. Hal ini akan berakibat pada peningkatan hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari pemberian tes dan penilaian lainnya. Sehingga dengan media yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah. 5) Pengaruh pada peserta didik, dimaksudkan bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar dapat memberikan perubahan pada peserta didik. Perubahan yang dimaksudkan tentu saja perubahan yang positif seperti pengingkatan pengetahuan, peningkatan nilai yang didapat, sikap dan lainlain. Dicontohkan seorang peserta didik yang semakin menjadi rajin dalam belajar karena diadakannya media dan karena rajin belajarnya membuat dia lebih disiplin dalam setiap hal yang dilakukan. 6) Pengaruh pada pengajar, media juga dapat berpengaruh terhadap pengajar. Karena pengajar juga andil dalam kegiatan belajar mengajar dikelas karena selaku pengelola media dan penyampai materi belajar. Pengaruh yang terlihat adalah mudahnya pengajar dalam menyampaikan materi daripada menggunakan model pengajaran konvensional (jika pengajar kurang kreatif dalam mengelola kelas) dan dapat membuat peserta didik jenuh didalam kelas tanpa adanya peran media. Pengajar juga bisa lebih terlihat profesional dan dapat menghidupkan kelas dengan lebih mudah dalam mengajar dikelas. Karena peserta didik dapat lebih tertarik dengan media yang pengajar sajikan dikelas.
32
c. Kualitas teknik Pada kualitas teknik membahas mengenai teknik dalam pengembangan media pembelajaran. Kemampuan seorang pengajar dalam berkreatifitas dalam membuat media pembelajaran akan dinilai dalam aspek ini. Pada aspek ini tidak hanya akan dibahas mengenai ketrampilan namun juga pada fasilitas yang mempermudah pengguna dalam menggunakan media pembelajaran tersebut. Kualitas teknik dibagi kedalam beberapa bagian, diantaranya : 1) Kemudahan dalam penggunaan, media yang telah dibuat oleh pengajar mampu dioperasikan dengan mudah oleh pengajar itu sendiri dan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar mandirinya di dalam kelas maupun di rumah. 2) Kualitas tampilan, mengacu pada sajian tampilan mulai dari penggunaan font, paduan warna, pemberian animasi, juga penggunaan tema latar atau backgroud media. Jika kualitas tampilan dari sebuah media dikatakan bagus, maka akan dapat menarik perhatian peserta didik untuk lebih serius mengamati media. Dari kualitas ini dapat mengacu pada aspek yang lain yaitu daya tarik media. Karena semakin tinggi kualitas tampilan maka kualitas daya tarik pada media juga ikut tinggi. Kualitas dari tampilan ini juga dapat membuat suasana kegiatan belajar lebih hidup dan tidak membosankan. 3) Kualitas Pengelolaan program, adalah kemampuan pengajar dalam menggunakan media yang bersifat interaktif terhadap peserta didik yang sedang mendengarkan pengajar menyampaikan materi dengan media. Disini
33
seorang pengajar dituntut tidak hanya dapat menggunakan media, namun pengajar dapat mengajar materi dengan jelas dan dapat membuat peserta didik paham sambil menjalankan program medianya. 4) Kualitas dokumentasi, meliputi tentang hasil tes peserta didik, hasil tugas kelompok, dan tugas quesioner ataupun yang telah didokumentasikan seperti gambar, foto dan sebagainya. 2.2.2. Macam-Macam Evaluasi Adapun macam-macam evaluasi media media pembelajaran dapat kita bagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Evaluasi formatif Asnawir (2002) mengemukakan bahwa “evaluasi formatif yaitu suatu proses untuk mengumpulkan informasi tentang aktifitas dan efesiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, maka data tersebut akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan efesien. 2) Evaluasi sumatif Evalusasi sumatif ini merupakan kelanjutan dari evaluasi formatif yang telah dijelaskan diatas. Setelah data digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan suatu program evaluasi, kemudian data tersebut digunakan untuk menentukan apakah media pembelajaran tersebut dapat
34
digunakan atau tidak pada situasi dan kondisi tertentu. Evaluasi semacam inilah yang disebut sebagai evaluasi sumatif. 2.2.3. Tahapan dalam Evaluasi Menurut Kemp dalam Susilana (2009) membagi tahapan evaluasi menjadi tiga tahap yaitu sebagai berikut. 1) Percobaan satu satu (one-to-one trials) Pada tahap ini dimaksudkan untuk kesan uji coba (try-out impression) dan diberikan kepada pembelajar (leaners) secara individual, dan teknik pengukurannya dengan cara observasi, survey, dan interview. 2) Percobaan kelompok kecil (small-group trials) Tahap evaluasi kedua ini dilakukan pada fase persiapan/versi draft, dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan kelebihankelebihan dari produk, diberikan kepada kelompok kecil berjumlah 8-20 peserta didik, dan teknik pengukurannya menggunakan cara-cara observasi, sikap, dan performance. 3) Percobaan lapangan (field-trials) Pada evaluasi tahap ketiga ini dilakukan saat produk jadi (lengkap/komplit), dimaksudkan untuk penilaian produk, diberikan kepada peserta didik kelas regular, dan teknik pengukuran menggunakan performance dan sikap.
yang utama
35
2.2.4. Tujuan Evaluasi Media Tujuan dari evaluasi media pengajaran menurut Arsyad (2003: 174) adalah sebagai berikut: 1) Menentukan keefektifan media pengajaran, 2) Menentukan apakah media dapat diperbaiki atau ditingkatkan, 3) Menetapkan apakah media itu cost-effektive dilihat dari hasil belajar peserta didik, 4) Memilih media yang sesuai untuk digunakan dalam proses belajar-mengajar, 5) Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu, 6) Menilai kemampuan pengajar menggunakan media, 7) Mengetahui apakah pengajaran benar-benar memberikan sumbangan terhadap hasil belajar, 8) Mengetahui sikap peserta didik terhadap media pengajaran. Kekuatan dan kelemahan dari media pembelajaran yang telah dibuat oleh pengajar biasanya dapat diketahui dengan lebih jelas setelah program tersebut dilaksanakan di kelas dan dievaluasi dengan seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan member petunjuk kepada pengajar tentang bagian-bagian mana dari media pembelajaran tersebut yang sudah baik dan bagian mana pula yang belum baik sehingga belum dapat mencapai tujuan dari pengembangan media pembelajaran yang diharapkan yang dalam hal ini terkait dengan percapaian tujuan pembelajaran yang telah disusun. Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan, baik pada waktu media tersebut sedang digunakan maupun setelah media tersebut digunakan. Perbaikan yang dilakukan setelah media ini selesai digunakan akan berguna untuk keperluan penyempurnaan media pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.
36
Terkait dengan uraian tersebut, Susilana (2009:207-212) berpendapat bahwa evaluasi media yang dilaksanakan pada dasarnya difokuskan kepada beberapa tujuan yaitu: 1) Memilih Media Pendidikan yang akan Dipergunakan oleh Kelas Tidak semua media yang dibuat oleh pengajar dan yang telah tersedia disekolah dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas. Media pembelajaran yang dapat digunakan di kelas semestinya harus benar-benar media yang telah dievaluasi dengan sebaik-baiknya sehingga media tersebut benar-benar layak untuk digunakan. Adakalanya pengajar memaksakan media tertentu yang kurang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan sehingga bukan peningkatan proses pembelajaran yang dirasakan, sebaliknya beragam masalah baru akan muncul misalnya komentar-komentar yang kurang penting yang terlontar dari peserta didik. Kondisi seperti ini tentu bukan hal yang diharapkan oleh pengajar. Oleh karena itu sebelum pengajar menggunakan media dalam proses pembelajaran alangkah lebih baik jika evaluasi terlebih dahulu secara cermat. Agar pembelajaran yang diterapkan pengajar kepada peserta didik dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi tujuan dari pembelajaran tersebut. 2) Untuk melihat prosedur penggunaan sesuatu alat Mekanisasi penggunaan suatu media merupakan salah satu bagian penting dalam pengembangan media yang harus devaluasi. Prinsipnya,
37
media pembelajaran yang dibuat harus mudah digunakan oleh pemakai. Tidak jarang menemukan media dengan tampilan yang begiru bagus namun pada saat akan digunakan mala macet atau bahkan susah untuk dioperasikan. Hal tersebut harus dihindari sehingga media yang telah kita gunakan tidak sia-sia hanya karena persoalan teknis. Oleh karena itu evaluasi media pun harus darahakan untuk melihat sejauh mana media yang digunakan memenuhi kelayakan teknis penggunaannya. 3) Untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan alat tersebut telah tercapai Setiap media pembelajaran tentunya memiliki karateristik dan manfaat yang berbeda antara media yang satu dengan yang lainnya terkait dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan dilakukan evaluasi kita akan dapat mengukur sejauhmana media yang ada dengan keunggulankeunggulannya tersebut dimanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Keberadaan media tersebut tentunya bukan sekedar untuk memamerkan berbagai media kepada peserta didik akan tetapi lebih diarahkan untuk menfasilitasi pengalaman belajar tertentu yang hanya bias diperoleh melalui media tersebut. 4) Menilai kemampuan pengajar menggunakan media pendidikan Evaluasi media pembelajaran akan diarahkan untuk menilai sejauh mana kemampuan seorang pengajar menggunakan media yang
ada
disekolah termasuk juga media yang telah dikembangkan sendiri. Seringkali dtemukan dalam kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media
38
pengajar kurang maksimal dalam menggunakannya. Hal tersebut mungkin saja diakibatkan karena pengetahuan dan keterampilan pengajar belum memadai atau bahkan tidak menguasasi bagaimana cara menggunakan satu media. Tidak jarang ada sekolah dengan fasilitas media yang memadai namun karena pengajarnya kuranag atau tidak mampu dalam menggunakan media-media yang ada, akhirnya media-media tersebut sia-sia karena tidak dapat digunakan dengan maksimal. Padahal jika keberadaan media tersebut ditunjang dengan kemampuan pengajar-pengajar dalam memanfaatkannya tentu akan sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan program pembelajaran disekolah itu yang berujung pada pencapaian mutu pendidikan secara keseluruhan. 5) Memberikan informasi untuk kepentingan administrasi Media pembelajaran dan pemanfaatannya harus dikelola dengan baik melalui proses pengadministrasian yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Keberadaan dan keberfungsian media di sekolah harus selalu dievaluasi secara berkala sehingga dapat membantu peningkatannya
kualitas
pembelajaran disekolah. Hasil evaluasi ini akan sangat bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan media termasuk aspek administrasinya. Sehingga media yang akan dibuat nanti memiliki kelebihan dari media sebelumnya.
39
6) Untuk Memperbaiki Alat Media itu Sendiri Evaluasi media pada akhirnya akan terkait dengan kondisi media itu sendiri. Media yang ada disekolah harus dievaluasi tingkat kelayakan pakainya setiap saat sehingga jika akan digunakan tidak ada masalah dan langsung dapat dipakai. Dengan demikian melalui proses evaluasi media ini akan dapat teridentifikasi secara lengkap media-media mana saja yang sudah rusak parah dalam kondisi rusak namun masih bagus dan layak dipakai.
40
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Kota Semarang. Waktu penelitian
akan dimulai pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 pada bulan Juli 2013 sampai bulan Agustus 2013.
3.2.
Jenis Penelitian Berdasarkan
lingkup
permasalahan
yang
diteliti,
penelitian
ini
menggunakan pendekatan kuantitatif yang disajikan dalam bentuk deskriptif. Peneliti bertujuan mendeskripsikan segala sesuatu yang berkaitan dengan Evaluasi Kualitas media pembelajaran SMA Negeri di Kota Semarang. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian ini lebih memusatkan pada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. “Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi” (Watson dalam Danim, 2002). Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan
40
41
kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisaai yang mempunyai nilai prediktif. 3.3.
Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan sesuatu yang sifat keadaannya sedang diteliti.
Subjek penelitian meliputi populasi dan sampel. 3.3.1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA Negeri di Kota Semarang yang berjumlah 16932 peserta didik. 3.3.2. Sampel Dalam penelitian, peneliti tidak melakukan penelitian pada seluruh subyek yang ada pada populasi, tetapi hanya beberapa bagian yang ada di populasi yang disebut sampel. Jadi hasil dari sampel adalah sebagian peserta didik SMA Negeri yang ada di kota Semarang.
3.4.
Teknik Sampling Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik area random sampling.
Dimana langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah membagi wilayah populasi menjadi empat wilayah, yaitu barat, timur, selatan, dan tengah. secara random diperoleh semarang barat adalah SMA Negeri 2 semarang, Semarang Timur SMA Negeri 6 Semarang, Semarang selatan diperoleh SMA Negeri 12 Semarang, dan Semarang tengah adalah SMA Negeri 5 Semarang. Selanjutnya dilakukan secara random juga untuk memperoleh kelas XI IA apa yang ada di
42
setiap sekolah tempat penelitian berlangsung. Dengan hasil seperti tabel dibawah ini : NO
Kelompok Sampel
Ʃ Kelas
Subyek
N
1
SMA Negeri 2
30
XI-IA2
32
2
SMA Negeri 5
29
XI-IA 3
32
3
SMA Negri 6
30
XI-IA 1
34
4
SMA Negeri 12
27
XI-IA 1
33
Jumlah
133
Tabel 3.1. Hasil Dari Penetapan Sampel
3.5.
Variabel Penelitian Variabel penelitian ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah kualitas media pembelajaran yang ada di SMA N 2 Semarang, SMA N 5 Semarang, SMA N 6 Semarang, dan SMA N 12 Semarang. Berikut tabel 3.2. yang akan menjelaskan tentang indikator dan kisi-kisi kualitas media pembelajaran.
43
Variabel Kualitas Media Pembelajaran
Indikator Ketepatan Kepentingan Kelengkapan Daya Tarik Kelayakan situasi pengguna Kualitas motivasi Fleksibilitas media Kualitas interaksi sosial dari media pembelajaran
Kualitas dari pemberian tes dan penilaian Pengaruh pada peserta didik Pengaruh pada pengajar
Kemudaha dalam penggunaan Kualitas dari tampilan Kualitas pengelolaan program Kualitas dokumentasi
Kisi-Kisi Tepat dalam fungsi Tepat dalam tujuan yang telah ditetapkan Diperlukan dalam pembelajaran Ketergantungan terhadap nmedia Kebutuhan materi tersedia Materi tambahan di dalam media Ketertarikan dalam belajar Tidak membosankan Sesuai dengan kemampuan peserta didik Dapat dipahami Dapat membuat peserta didik semangat belajar Selalu ingin mendapatkan hasil yang lebih baik Kemampuan media membuat pembelajaran mandiri Media tidak terikat runag,waktu dan tempet Terjadi pembahasan dengan teman sendiri setelah pembelajaran Terjadi pembahasan dengan guru setelah pembelajaran Hasil dari tes yang diperoleh lebih baik Pemahaman materi menjadi lebih mudah dan cepat Prestasi menjadi lebih meningkat Menjadi lebih percaya diri dalam pembelajaran Pengajar menjaditerlihat profesional Dapat membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif Petunjuk yang ada pada media pembelajaran Fasilitas yang ada pada media pembelajaran Penyajian warna, font, button Tata ruang dalam media pembelajaran Kolaborasi guru dengan media pembelajaran Kolaborasi guru dan media pembelajaran terhadap peserta didik Hasil yang diperoleh sepanjang digunakannya media pembelajaran
Tabel 3.2. Indikator dan Kisi-Kisi Kualitas Media Pembelajaran
44
3.6.
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket. Metode angket ini digunakan untuk mengetahui kualitas penggunaan media pembelajaran SMA Negeri di kota Semarang. Menurut Arikunto (2006:152) ada dua macam angket berdasarkan cara menjawab dengan kalimat, yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dan mengisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuannya sendiri, dengan menggunakan skala Linkert. “Skala Linkert ini digunakan untuk mengukur persepsi atau sikap seseorang” (Sukardi, 2008:146). Dengan skala ini peneliti ingin menilai sikap dan tingkah laku yang ingin diteliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden dan kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban dalam ukuran atau skala yang telah dimodifikasi dengan empat pilihan jawaban misalnya sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Dalam penelitian ini pertanyaan yang diberikan bersifat positif dan negatif, sehingga skor positif yang diberikan untuk masing-masing jawaban yaitu sangat setuju (SS=4), setuju (S=3), tidak setuju (TS=2), dan sangat tidak setuju (STS=1) dan skor negatif yang diberikan untuk masing-masing jawaban yaitu sangat setuju (SS=1), setuju (S=2), tidak setuju (TS=3), dan sangat tidak setuju (STS=4).
45
3.7.
Instrumen Penelitian “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 2006). Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian evaluasi terhadap kualitas media kelas XI IA di SMA Negeri se kota Semarang adalah lembar angket dari kualitas media pembelajaran.
3.8.
Teknik Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah dengan metode analisis
deskriptif prosentase. Metode ini digunakan untuk membahas hasil penelitian yang masih berupa data mentah atau data angka-angka hasil tes dan diperoleh gambaran hasil penelitian. Sehingga peniliti dapat menggambarkan bagaimana kualitas penggunaan media pembelaran tersebut. Adapun rumus yang digunakan adalah metode deskriptif prosentase (DP) (Ali, 1993:186) yaitu:
Keterangan : %
= Prosentase
n
= Nilai yang diperoleh
N
= Jumlah seluruh nilai
46
Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif prosentase yang diperoleh masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif prosentase kemudian ditafsirkan kedalam kalimat. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut. 1) Menentukan angka prosentase tertinggi
2) Menentukan angka prosentase terendah
3) Rentang prosentase : 100% - 25% = 75% 4) Interval kelas prosentase : 75% : 5% = 15% Untuk mengetahui kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam persen) dengan analisis deskriptif prosentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria sebagai berikut: No.
Prosentase
Kriteria
1
86% - 100%
Sangat Baik
2
71% - 85%
Baik
3
56% - 70%
Cukup
4
41% - 55%
Kurang
5
>25% - 40%
Sangat Kurang
Tabel 3.3. Kriteria Skor Analisis Deskriptif . Sumber: Ali (1984:186)
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Besaran Kualitas Media Berdasarkan hasil analisis data kualitas media pembelajaran SMA Negeri
Di Kota Semarang dapat di sajikan dalam tabel sebagai berikut.
No
Sumber Data (%)
Indikator
Rata-Rata (%) 71,60
1
Ketepatan
1 2 3 4 70,70 77,30 69,50 68,90
2
Kepentingan
69,50 78,10 68,00 60,60
69,05
3
Kelengkapan
68,40 72,30 73,20 70,50
71,10
4
Daya tarik
75,00 76,00 78,40 75,30
76,17
5
Kesesuaian dengan situasi peserta didik
70,30 74,60 65,80 75,00
71,42
6
Kualitas motivasi
71,88 75,78 77,70 71,21
74,14
7
Fleksibilitas media pembelajaran
69,92 75,78 64,19 66,29
69,04
8
Kualitas interaksi sosial dari media
70,70 70,31 72,72 73,86
73,39
9
Kualitas dari pemberian tes dan penilaian
70,70 74,61 67,91 70,45
70,91
10
Pengaruh pada peserta didik
75,20 72,27 72,80 68,75
72,25
11
Pengaruh pada pengajar
74,22 76,56 75,43 77,65
77,71
12
Kemudahan dalam penggunaan
77,34 77,73 74,26 74,63
75,99
13
Kualitas tampilan
77,75 79,49 77,00 72,84
76,77
14
Kualitas pengelolaan program
71,48 73,05 66,91 66,29
69,43
15
Kualitas dokumentasi
75,39 77,73 75,37 75,76
76,06
72,57 75,44 71,95 71,20
72,78
RATA-RATA
Tabel 4.4. Kualitas Media Pembelajaran
47
48
Keterangan : a) Sumber data 1 adalah SMA Negeri 2 Semarang b) Sumber data 2 adalah SMA Negeri 5 Semarang c) Sumber data 3 adalah SMA Negeri 6 Semarang d) Sumber data 4 adalah SMA Negeri 12 Semarang 4.1.1. Kualitas Media Pembelajaran Pada tabel 4.4 mengenai hasil kualitas media menunjukkan bahwa kualitas media di SMA Negeri kota Semarang memperoleh skor rata-rata 72,78% dengan kriteria baik. Skor tersebut didapatkan dari hasil rata-rata keempat SMA Negeri yaitu SMA Negeri 2 Semarang dengan skor 72,57% (kriteria baik), SMA Negeri 5 dengan Skor 75,44% (kriteria baik), lalu SMA Negeri 6 dengan skor 71,95% (kriteria baik), dan SMA Negeri 12 dengan skor 71,20% (kriteria baik). Dari keempat skor SMA tersebut dijumlah lalu dirata-rata dan menghasilkan skor untuk kualitas media pembelajaran SMA Negeri di kota semarang. Skor 72,78% tersebut juga bisa didapatkan dengan menjumlah dan meratarata dari hasil indikator kualitas media pembelajaran. Dari tabel 4.4 disebutkan terdapat 15 indikator untuk kualitas media.diantaranya ada ketepatan media, kepentingan media, kelengkapan media, daya tarik media, kesesuaian dengan pesertadidik, kualitas motivasi pada media, fleksibilitas media, kualitas dari pemberian tes dan penilaian, pengaruh pada peserta didik, pengaruh pada pengajar, kemudahan
dalam
penggunaan,
kualitas
pengelolaan
program,
kualitas
dokumentasi. Berikut akan dipaparkan indikator dari kualitas media dari tabel tersebut.
49
4.1.1.1. Ketepatan Media Pada tabel 4.4 mengenai kualitas media menjelaskan bahwa ketepatan media pembelajaran di SMA N 2 Semarang adalah 70,70% (kriteria cukup), SMA N 5 Semarang adalah 77,30% (kriteria baik), SMA N 6 Semarang adalah 69,50% (kriteria cukup), dan yang terakhir SMA N 12 Semarang adalah 68,90% (kriteria cukup). Diperoleh rata-rata prosentase ketepatan media dari keempat sekolah adalah 71,60% dengan kriteria baik sehidngga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran dari masing-masing sekolah sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 4.1.1.2. Kepentingan Pada tabel 4.4 menunjukkan kepentingan media pembelajaran di SMA N 2 Semarang adalah 69,50% dengan kriteria cukup, SMA N 5 Semarang adalah 78,10% dengan kriteria baik, SMA N 6 Semarang adalah 68,00% dengan kriteria cukup, dan SMA N 12 Semarang adalah 60,60% dengan kriteria cukup. Sebesar 69,05% yang dapat digolongkan dalam kriteria cukup merupakan rata-rata prosentase dari kepentingan media pembelajaran di keempat sekolah tersebut. Dengan pentingnya penggunaan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar yang akan dicapainya. 4.1.1.3. Kelengkapan Dengan diperoleh rata-rata prosentase sebesar 71,10% yang dapat digolongkan kriteria baik merupakan bukti bahwa kelengkapan media pembelajaran
50
dapat mendukung dan membantu bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Sesuai dengan hasil perhitungan diperoleh bahwa kelengkapan media pembelajaran sebesar 68,40% dengan kriteria cukup oleh SMA N 2 Semarang, sebesar 72,30% dengan kriteria baik oleh SMA N 5 Semarang, berikutnya diperoleh sebesar 73,20% dengan kriteria baik oleh SMA N 6 Semarang, dan yang terakhir adalah 70,50% dengan kriteria cukup oleh SMA N 12 Semarang. 4.1.1.4. Daya Tarik Penggunaan media pembelajaran dapat menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran. Hal ini terlihat pada diagram 4.4. yang menunjukkan dengan adanya prosentase daya tarik media pembelajaran di SMA N 2 Semarang yaitu 75,00% (kriteria cukup), SMA N 5 Semarang yaitu 76,00% (kriteria baik), sedangkan di SMA N 6 Semarang adalah 78,40% (kriteria baik), dan yang terakhir SMA N 12 Semarang yaitu 75,3% (kriteria baik). Dari data tersebut diperoleh rata-rata prosentase daya tarik media dari keempat sekolah yakni 76,17% dengan kriteria baik. 4.1.1.5. Kesesuaian dengan Situasi Peserta Didik Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan dalam dalam tabel 4.4 diatas. Dikatakan bahwa kelayakan penggunaan media pembelajaran di SMA N 2 Semarang adalah 70,30% dengan kriteria cukup, di SMA N 5 Semarang adalah 74,60% dengan kriteria baik, di SMA N 6 Semarang adalah 65,80% dengan kriteria
51
cukup, dan yang terakhir di SMA N 12 Semarang adalah 75% dengan kriteria baik. Diperoleh rata-rata prosentase kelayakan pengguna pada media pembelajaran dari keempat sekolah adalah 71,42% dengan kriteria baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran dari masing-masing sekolah sudah sesuai dengan situasi peserta didik, diantaranya tersedia waktu dalam menggunakannya serta sesuai dengan taraf berfikir peserta didik, sehingga makna yang terkandung di dalam media tersebut dapat dipahami oleh peserta didik. 4.1.1.6. Kualitas Motivasi Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada peserta didik. Hal ini terbukti dengan adanya hasil penelitian pada diagram 4.6. diatas bahwa di SMA N 2 Semarang yaitu 71,88% (kriteria baik), SMA N 5 Semarang yaitu 75,78% (kriteria baik), sedangkan di SMA N 6 Semarang adalah 77,70% (kriteria baik), dan yang terakhir SMA N 12 Semarang yaitu 71,21% (kriteria baik). Dari data tersebut diperoleh rata-rata prosentase kualitas motivasi yang ada di dalam media pembelajaran yakni 74,14% dengan kriteria baik. 4.1.1.7. Fleksibilitas Media Pembelajaran Sedangkan fleksibilitas media pembelajaran sangat mempengaruhi dalam penggunaan media itu sendiri. Dikarenakan peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang pengajar. Didukung dengan data hasil penelitian diperoleh bahwa prosentase rata-
52
rata terhadap fleksibilitas media pembelajaran sebesar 69,04% yang dapat digolongkan menjadi kriteria cukup. Sebesar 69,92% diperoleh SMA N 2 Semarang yang dapat tergolong dalam kriteria cukup, sedangkan SMA N 5 Semarang diperoleh 75,78% dengan kriteria baik, berikutnya sebesar 64,19% dengan kriteria cukup oleh SMA N 6 Semarang, dan yang terakhir adalah 66,29% dengan kriteria cukup pula oleh SMA N 12 Semarang. 4.1.1.8. Kualitas Interaksi Sosial dari Pembelajaran Kualitas sosial dari interaksi media pembelajaran dari keempat sekolah mempunyai rata-rata sebesar 73,39% yang dapat digolongkan menjadi kriteria baik. Dapat dilihat dalam tabel 4.4. bahwa kualitas interaksi sosial dari media pembelajaran di SMA N 2 Semarang sebesar 70,70% (kriteria cukup), SMA N 5 Semarang sebesar 70,31% (kriteria cukup), SMA N 6 Semarang sebesar 72,72% (kriteria baik), dan yang terakhir SMA N 12 Semarang sebesar 73,86% (kriteria baik). Sehingga dapat dikatakan bahwa media pembelajaran dari masing-masing sekolah dapat memperlancar interaksi atau hubungan yang saling mempengaruhi antara pengajar dengan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. 4.1.1.9. Kualitas dari Pemberian Tes dan Penilaian Dari tabel 4.4 diperoleh bahwa rata-rata prosentase kualitas dari pemberian tes dan penilaian sebesar 70,91% yang dapat digolongkan kriteria cukup. Penggunaan media akan membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh sehingga pemahaman peserta didik pasti akan lebih baik. Hal
53
ini akan berakibat pada peningkatan hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari pemberian tes dan penilaian lainnya. Sesuai dengan hasil perhitungan diperoleh bahwa kualitas dari pemberian tes dan penilaian sebesar 70,70% dengan kriteria cukup oleh SMA N 2 Semarang, sebesar 74,61% dengan kriteria baik oleh SMA N 5 Semarang, berikutnya diperoleh sebesar 67,91% dengan kriteria cukup oleh SMA N 6 Semarang, dan yang terakhir adalah 70,45% dengan kriteria cukup pula oleh SMA N 12 Semarang. 4.1.1.10. Pengaruh pada Peserta Didik Media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap peserta didik (tabel 4.4) yang ada di SMA N 2 Semarang sebesar 75,20% dengan kriteria baik, SMA N 5 Semarang sebesar 72,27% dengan kriteria baik, SMA N 6 Semarang sebesar 72,80% dengan kriteria baik, dan SMA N 12 Semarang sebesar 68,75% dengan kriteria cukup. Dengan nilai prosentase 72,25% yang dapat digolongkan dalam kriteria baik merupakan rata-rata prosentase dari pengaruh media pembelajaran terhadap peserta didik di setiap sekolah tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan diantaranya karakteristik peserta didik, yaitu sikap pribadi dan kematangan pada setiap anak didik; keterlibatan peserta didik dalam proses belajar lebih efektif; serta pengaruh media terhadap kehidupan sehari-harinya. 4.1.1.11. Pengaruh pada Pengajar Selain pengaruh terhadap peserta didik, pengajar juga ikut andil dalam penggunaan media pembelajaran sehingga menjadikan pengajar lebih produktif serta membantu pengajar dalam memberikan materi dikelas. Dengan diperoleh rata-
54
rata prosentase sebesar 77,71% yang dapat digolongkan kriteria baik membuktikan bahwa pengajar dapat memanfaatkan media pembelajaran secara optimal. Sesuai dengan hasil perhitungan bahwa SMA N 2 Semarang memperoleh 74,22% dengan kriteria baik, SMA N 5 Semarang 76,56% dengan kriteria baik, SMA N 6 Semarang 75,43% dengan kriteria baik, sedangkan SMA N 12 Semarang memperoleh 77,65% dengan kriteria baik pula. 4.1.1.12. Kemudahan dalam Penggunaan Dari tabel 4.4 menunjukan tentang kemudahan dalam penggunaan media, artinya media yang diperlukan mudah digunakan, bersifat mandiri dimana pengguna bisa menggunakannya tanpa bimbingan orang lain, seperti pengajar, teman, orang tua, dan sebagainya. Hal ini terbukti pada diagram 4.12. bahwa hasil penelitian di SMA N 2 Semarang yaitu 77,34% (kriteria baik), SMA N 5 Semarang yaitu 77,73% (kriteria baik), sedangkan di SMA N 6 Semarang adalah 74,26% (kriteria baik), dan SMA N 12 Semarang yaitu 74,63% (kriteria baik). Dari data tersebut diperoleh rata-rata prosentase kemudahan penggunaan media pembelajaran dari keempat sekolah yakni 75,99% yang tergolong kriteria baik. 4.1.1.13. Kualitas Tampilan Kualitas tampilan pada media pembelajaran dari keempat sekolah mempunyai rata-rata sebesar 76,77% yang dapat digolongkan menjadi kriteria baik. Untuk lebih jelasnya adalah sebesar 77,75% dengan kriteria baik oleh SMA N 2 Semarang, sebesar 79,49% dengan kriteria baik oleh SMA N 5 Semarang, sebesar 77,00% dengan kriteria baik oleh SMA N 6 Semarang, selanjutnya sebesar 72,84%
55
dengan kriteria baik oleh SMA N 12 Semarang. Hal ini dikarenakan media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun secara manipulasi, sehingga membantu pengajar untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan. 4.1.1.14. Kualitas Pengelolaan Program Kualitas pengelolaan program pada media pembelajaran dari keempat sekolah menegah tingakat atas mempunyai rata-rata sebesar 69,43% yang dapat digolongkan menjadi kriteria cukup. Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa kualitas pengelolaan program di SMA N 2 Semarang sebesar 71,48% (kriteria baik), SMA N 5 Semarang sebesar 73,05% (kriteria baik), SMA N 6 Semarang sebesar 66,91% (kriteria cukup), dan yang terakhir SMA N 12 Semarang sebesar 66,29% (kriteria cukup). Kemampuan pengajar dalam penggunaaan media pembelajaran yang digunakan selama proses pengajaran akan sangat mempengaruhi dari kualitas pengelolaan program tersebut. 4.1.1.15. Kualitas Dokumentasi Sedangkan kualitas dokumentasi diperoleh rata-rata prosentase sebesar 76,06% yang dapat digolongkan kriteria baik merupakan bukti bahwa dokumentasi media pembelajaran yang berupa nilai tugas individu maupun kelompok dapat terkoordinir lebih baik. Sesuai dengan hasil perhitungan yang diperoleh bahwa kualitas dokumentasinya sebesar 75,39% dengan kriteria baik oleh SMA N 2 Semarang, sebesar 77,73% dengan kriteria baik oleh SMA N 5 Semarang, berikutnya diperoleh sebesar 75,37% dengan kriteria baik oleh SMA N 6
56
Semarang, dan yang terakhir adalah 75,76% dengan kriteria baik pula oleh SMA N 12 Semarang.
4.2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Media Berdasarkan pengolahan data angket yang menggunakan analisis deskriptif
prosentase dapat disimpulkan bahwa keempat sekolah tersebut memiliki kualitas penggunaan media dengan kriteria baik, namun skor yang didapat berbeda. Berikut akan disajikan perbandingan skor perolehan kualitas media dari keempat SMA Negeri di Kota Semarang. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
72,57
SMA N 5 Semarang
75,44
SMA N 6 Semarang
71,95
SMA N 12 Semarang
71,2
Tabel 4.5. Kualitas Media Berdasarkan hasil pengamatan dari observasi yang dilakukan di keempat sekolah, telah dikaji beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas media pembelajaran disekolah tersebut. Pada tabel 4.5. memperlihatkan bahwa SMA Negeri 5 memiliki kualitas media tertinggi diantara SMA yang lain. Hal ini bisa terjadi karena SMA Negeri 5 memiliki fasilitas yang memadai diantara SMA-SMA yang lain, seperti ruang kelas yang nyaman dengan ac yang memberi kesejukan ketika proses belajar mengajar, lalu adanya LCD yang bisa dipakai dengan baik. selain itu SMA Negeri 5 mempunyai letak yang strategis yaitu di wilayah pusat
57
kota semarang. Dimana yang bersekolah di SMA Negeri 5 ditempati oleh anakanak orang kaya, sehingga pihak sekolah harus mampu memberikan fasilitas yang sesuai terhadap mereka. Ini terbukti dari hampir ke 15 aspek kualitas media SMA negeri 5 menepati posisi tertinggi dan berkriteria baik dan setelah dirata-rata SMA negeri 5 tetap menempati posisi tertinggi dari ketiga SMA Negeri yang lain dengan prosentase 75,44%. Untuk SMA Negeri 2 menempati posisi kedua setelah SMA negeri 5 Semarang. Prosentase yang didapat 72,57% dengan kriteria baik. Pada SMA Negeri 2 dilengkapi LCD proyektor di setiap ruang kelas. Para pengajar cukup sering menggunakan LCD tersebut dengan menampilkan media-media yang cukup menarik bagi para peserta didik. Isi materi yang ada didalamnya sangat dibutuhkan oleh para peserta didik. Hal ini dinyatakan oleh 4 peserta didik kelas XI IPS 2 bahwa pengajar di SMA Negeri 2 cukup sering menggunakan media ketika mengajar.materi yang disampaikan sesuai pada bab yang dibahas dan sesuai pada buku pegangan. Jadi para peserta didik lebih mudah memahami materi didalam buku pegangan dengan adanya media dan penyampaian materi oleh pengajar. Pada SMA Negeri 6 Semarang terdapat banyak pengajar yang interaktif, yang pandai menyampaikan materi kepada peserta didik. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari tiga peserta didik kelas XII IPA 1 yang menyatakan bahwa media yang disajikan oleh para pengajar terkadang kurang menarik,baik dari tampilan dan penyajiannya. Namun pengajar-pengajar di SMA Negeri 6 dapat mengatasi hal tersebut dengan penyampaian materi yang interaktif, dimana peserta didik selalu diajak untuk dapat memahami materi yang disampaikan. Jadi kekurangan yang
58
terdapat pada media yang dibuatdan ditampilkan ileh pengajar dapat teratasi dengan baik. SMA negeri 6 memperoleh skor prosentase sebesar 71,95% dengan kriteria baik. Pada SMA 12 masih ada beberapa pengajar yang jarang menggunakan media, namun juga ada sebagian pengajar yang sering menggunakan media ketika mengajar dikelas. Media yang disajikan para pengajar bersifat standart baik dari tampilan dan isi materi yang ada didalamnya. Jadi hasil yang didapat para peserta didik juga cukup baik. Hal ini dinyatakan oleh 4 peserta didik kelas X 6 bahwa nilai yang didapat standar dan cukup baik, materi yang didapat juga cukup baik. para peserta didik dapat memahami media yang disampaikan para pengajar pengguna media dengan baik. Untuk SMA Negeri 12 mendapatkan prosentase 71,20% dan mendapatkan kriteria baik Dari keempat sekolah dengan latar belakang wilayah, sumber daya pengajar, fasilitas sekolah yang berbeda, keempat SMA Negeri mendapatkan kriteria dengan kategori baik. hal ini dibuktikan dengan menghitung jumlah prosentase tiap SMA dan dirata-rata sehingga mendapatkan prosentase 72,78%. Dengan skor prosentase sebesar 72,78% dapat disimpulkan bahwa kualitas media pada SMA dikota Semarang masuk dalam kategori baik.geri yang ada di Kota Semarang tergolong baik.
4.3.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas, berikut akan dijelaskan tentang
pembahasan evaluasi kualitas media pembelajaran SMA Negeri di kota Semarang.
59
Pertama akan dijelaskan mengenai besaran kualitas media lalu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas media. 4.3.1. Besaran Kualitas Media Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulitas media pembelajaran di SMA Negeri di kota Semarang memperoleh skor 72,78%. Skor tersebut dapat dimasukkan kedalam kriteria baik, jadi disimpulkan bahwa kualitas media pembelajaran di SMA Negeri kota Semarang tergolong baik. skor tersebut dibuktikan dari hasil kualitas media dari empat sekolah yang dijadikan tempat penelitian, yaitu SMA negeri 2 Semarang (72,57%), SMA Negeri 5 Semarang (75,44%), SMA negeri 6 Semarang (71,955), dan SMA Negeri 12 Semarang (71,20%). Keempat SMA Tersebut memperoleh kriteria baik untuk kualitas media pembelajaran yang digunakan pengajar dikelas. Untuk lebih rinci mengenai hasilkualitas media pembelajaran, akan dijelaskan per indikator kualitas media. 1)
Ketetapan Media Ketetapan
media
merupakan
kesesuaian
dari
penggunaan
media
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Berikut tabel 4.6 akan memperlihatkan perbandingan tingkat ketetapan media pembelajaran di SMA Negeri 2 Semarang, SMA Negeri 5 Semarang, SMA Negeri 6 Semarang, dan SMA Negeri 12 Semarang.
60
Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
70,7
SMA N 5 Semarang
77,3
SMA N 6 Semarang
69,5
SMA N 12 Semarang
68,9
Tabel 4.6. Ketepatan Media Dari hasil penelitian diperoleh bahwa SMA Negeri 5 Semarang memiliki ketetapan media tertinggi diantara media SMA Negeri yang lain dengan prosentase 77,30% dan dengan kriteria yang baik. Jadi dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang ada di SMA Negeri 5 Semarang mampu memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran ini berkaitan dengan kurikulum yang digunakan (Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar), indikator pembelajaran, serta strategi yang digunakan. Hal ini sesuai dengan prinsip dalam media yang pertama yaitu “Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran” Sanjaya (2006). Selain itu berdasarkan hasil di SMA Negeri 5 Semarang diperoleh bahwa fasilitas di sekolah ini sangat menunjang dalam pembelajarannya. Terbukti dengan adanya hampir semua pengajar membawa laptop dan di setiap ruang kelas juga telah tersedia LCD dan proyektor. Sebaliknya di SMA 2 Semarang, SMA N 6 Semarang, dan SMA N 12 Semarang mendapatkan kriteria yang cukup dalam ketetapan media pembelajarannya. Hal ini dikarenakan fasilitas yang tersedia tidak selengkap di SMA N 5 Semarang. Selain itu, beberapa pengajar yang hanya menggunakan media
61
namun kebanyakan masih sering menggunakan menggunakan metode mengajar tanpa menggunakan bantuan media di kelas. Walupun begitu hal ini dapat menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran yang dicapai cukup memuaskan. 2)
Kepentingan Media Pada aspek kepentingan membahas pentinganya sebuah media yang
disajikan oleh pengajar kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Sebuah media dikatakan penting jika peserta didik merasa membutuhkan media yang diberikan pengajar guna membantunya dalam belajar. Media dikatakan penting bagi pengajar jika media tersebut dapat membantunya dalam proses mengajar. Hal ini tertuang dalam fungsi praktis media menurut Arsyad (2007) yaitu 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, 2) sebuah media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, interaksiantara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk dapat belajar mandiri dengan kemampuan dan minatnya, 3) dengan media pembelajaran akan dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu yang ada, 4) media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada para peserta didik tentang peristiwaperistiwa di lingkungan sekitar mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan pengajar, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya seperti melalui karya wisata atau berkunjung ke kebun binatang. Bagi SMA Negeri 12 Semarang, media mungkin masih menjadi nomor dua dalam pembelajaran mereka. Tak heran jika SMA Negeri 12 Semarang memiliki
62
prosentase terendah dengan skor 60,6 dengan kriteria yang cukup. Mungkin hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas atau kurang adanya sosialisasi pentingnya media dari pengajar bahkan pihak sekolah dapat menjadi salah satu faktor rendahnya skor ini. Jadi perlu adanya evaluasi di indikator ini mengingat skor yang jauh dari kariteria baik. Berbeda dengan peserta didik pada SMA Negeri 2, SMA Negeri 5, dan SMA Negeri 6 Semarang yang memiliki nilai prosentase lebih tinggi. SMA Negeri 5 memiliki prosentase tertinggi. Ini menandakan bahwa pengajar disana
telah memahami dengan
baik
fungsi
dan peran
media dalam
pembelajarannya dikelas. Peserta didik merasa membutuhkan media yang diberikan oleh pengajar. Hal ini disebabkan mereka cenderung lebih suka belajar dengan media sehingga mereka dapat memotivasi diri sendiri untuk meningkatkan hasil belajar yang akan dicapainya. Berikut untuk memperjelas pembahasan diatas akan disajikan tabel 4.7 tentang hasil penelitian dari kriteria ketetapan media pembelajaran di SMA Negeri 2 Semarang, SMA Negeri 5 Semarang, SMA Negeri 6 Semarang, dan SMA N 12 Semarang Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
69,5
SMA N 5 Semarang
78,1
SMA N 6 Semarang
68
SMA N 12 Semarang
60,6
Tabel 4.7. Kepentingan Media
63
3)
Kelengkapan media Kelengkapan media adalah berbagai unsur yang terdapat di dalam media,
dimana didalam
media tersebut
terdapat
komponen–komponen semacam
kompetensi dasar, pembahasan materi bahan ajar, evaluasi/penilaian yang berbentuk contoh soal atau pembahasannya beserta latihan soal. Pernyataan tersebut didukung dengan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan media oleh Zuhdy (2011). Yaitu Kompleksitas pada materi atau content yang ada dalam media. Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, pengajar harus mempertimbangkan keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan kepada peserta didik agar dapat berjalan dan berakhir optimal. Penetapan struktural yang diperlukan dalam media perlu dipertimbangkan dalam hal ini agar dapat mengurangi kendala yang bisa saja muncul. Berikut untuk lebih jelasnya perbandingan indikator kelengkapan di keempat SMA Negeri. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
68,4
SMA N 5 Semarang
72,3
SMA N 6 Semarang
73,2
SMA N 12 Semarang
70,5
Tabel 4.8. Kelengkapan Media Prosentase tertinggi adalah SMA Negeri 6 dengan 73,2, lalu ada SMA Negeri 5 dengan prosentase 72,3, SMA Negeri 12 dengan prosentase 70,1 dan
64
SMA negeri 2 dengan prosentase 68,4. Dari keempat SMA tersebut SMA 2 mendapat nilai prosentase terendah dengan kriteria cukup. Utuk SMA 2 hal ini disebabkan oleh media yang disajikan oleh pengajar kepada peserta didik hanya menyajikan materi ajar saja, sedangkan untuk evaluasi dilakukan dengan tes tertulis. Ini ditujukan untuk mempermudah pengajar dalam pembuatan media yang sederhana dengan power point , flipbook publisher atau sarana pembuat media yang lain yang lebih mengarah pada penyajian materi. Berbeda jika penyajian materi media menggunakan adobe flash ataupun menggunakan software yang lain yang lebih bisa mengembangkan kreativitas pengajar dalam membuat media yang akan digunakan. Berbeda dengan ketiga SMA negeri yang lain. Media yang dibuat lebih dari sekedar penyampaian materi. 4)
Daya Tarik Media Selanjutnya akan dijelaskan indikator Daya Tarik Media, namun
sebelumnya akan disajikan perolehan skor untuk indikator daya tarik dari keempat SMA Negeri. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
75
SMA N 5 Semarang
76
SMA N 6 Semarang
78,4
SMA N 12 Semarang
75,3
Tabel 4.9. Daya Tarik Media
65
Daya tarik media pada SMA Negeri 6 memiliki prosentase tertinggi dari pada SMA Negeri yang lain. Namun seilisih diantara keempat SMA negeri ini tidak terlalu jauh, SMA Negeri 6 mendapat 78,4%, SMA Negeri 5 mendapat 76%, SMA Negeri 12 mendapat 75,3%, dan SMA Negeri 2 mendapat 75%. Keempat SMA tersebut mendapatkan kriteria yang baik dalam daya tarik media. Bisa dikatakan pengajar selaku pembuat media telah mampu membuat media yang dapat menarik minat peserta didik untuk menikmati dan memperhatikan sajian media yang diberikan. Hal tersebut berkaitan dengan fungsi praktis media oleh Arsyad (2007) yang ke dua yaitu sebuah media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, interaksiantara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk dapat belajar mandiri dengan kemampuan dan minatnya. Dengan berhasilnya menimbulkan daya tarik media pada peserta didik, diharapkan dapat membuat peserta didik mampu untuk memahami materi dengan maksimal. Untuk daya tarik media itu sendiri adalah rasa atau perasaan yang memberikan dorongan pada peserta didik untuk memperhatikan dan memahami apa yang disajikan dalam media yang pengajar berikan. 5)
Kesesuaian dengan situasi peserta didik Dalam aspek kesesuaian dengan situasi peserta didik ini dimaksudkan
bahwa seorang pengajar sebelum menyajikan media harus sudah dapat mengetahui bagaimana kemampuan dari peserta didiknya, seperti kemampuan pemahaman peserta didik dan daya ingat peserta didik. Ini penting karena jika pengajar tidak atau kurang memahami, maka akan terjadi hambatan dalam pembelajaran dikelas.
66
Misalnya penyampaian materi yang diberikan terlalu tinggi pemahamannya sehingga mengakibatkan peserta didik tidak bisa memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut didukung oleh salah satu prinsip media yang dinyatakan oleh Sanjaya (2006) bahwa “Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa.”. Jadi seorang pengajar sebaiknya memberi sajian materi yang dapat dengan mudah diserap oleh peserta didiknya. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
70,3
SMA N 5 Semarang
74,6
SMA N 6 Semarang
65,8
SMA N 12 Semarang
75
Tabel 4.10. Kesesuaian dengan Peserta Didik Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa prosentase dengan kriteria baik untuk SMA Negeri 5 dengan skor 74,6% (kriteria baik) dan SMA Negeri 12 dengan skor 75% (dengan kriteria baik). Dapat dikatakan pengajar dari kedua SMA Negeri tersebut telah dapat memahami situasi peserta didiknya dengan baik. Untuk pengajar SMA Negeri 2 (skor 70,3% dengan kriteria cukup) dan SMA Negeri 6 (skor 65,80% dengan kriteria cukup) dapat dikatakan cukup memehami situasi dari peserta didiknya. Pemahaman seperti ini sangat membantu dalam proses belajar peserta didik, karena dengan adanya pemahaman kemampuan oleh pengajar peserta didik lebih bisa memahami apa yang dijelaskan oleh pengajar dengan lebih baik dan lebih mudah.
67
6)
Kualitas Motivasi pada Media Didalam kualitas motivasi ini berarti didalam media terdapat suatu hal yang
dapat menarik peserta didik untuk membangun dan mendorong dirinya agar bisa menjadi individu yang lebih baik, namun hal ini tidak lepas dari peran pengajar yang mampu memperkuat dorongan tersebut. Seperti halnya untuk media yang bersifat konstruktivis, media yang disajikan disamping memaparkan materi ajar juga memberikan pesan-pesan yang dapat membangun karakter peserta didik untuk lebih baik lagi. Sehingga pada akhirnya tidak hanya penyampaian materi yang tersampaikan dan membuat peserta didik pintar, namun juga dapat menghasilkan generasi-generasi yang berpendidikan lebih dan berkarakter kuat. Hal ini sangat beruguna untuk pengajar karena dapat lebih mudah dalam melakukan kegiatan mengajar dikelas dengan mengurangi kendala-kendala yang ada. Pernytaan tersebut sesuai dengan pendapat arsyad (2007) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Dari keempat SMA yang menjadi sampel penelitian diperoleh bahwa sekolah tersebut memiliki kualitas motivasi dengan kriteria yang baik. berikut perolehan skor darikeempat SMA Negeri tersebut.
68
Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
71,88
SMA N 5 Semarang
75,78
SMA N 6 Semarang
77,7
SMA N 12 Semarang
71,21
Tabel 4.11. Kualitas Motivasi pada Media Pada tabel 4.11. menjelaskan bahwa SMA Negeri 6 Semarang mendapat prosentase tertinggi dengan 77,70% dan kriteria yang baik. SMA Negeri 5 Semarang yaitu 75,78% (kriteria baik), sedangkan di SMA Negeri 2 Semarang yaitu 71,88% (kriteria baik), dan yang terakhir SMA Negeri 12 Semarang yaitu 71,21% (kriteria baik). Dari data tersebut diperoleh rata-rata prosentase kualitas motivasi yang ada di dalam media pembelajaran yakni 74,14% dengan kriteria baik. Dapat disimpulkan mengenai hal tersebut bahwa telah membuktikan bahwa media yang disajikan dan dibuat oleh pengajar SMA Negeri di kota semarang memiliki kualitas motivasi yang terbilang baik untuk para peserta didik. Media yang disajikan dan dibuat dapat membangun minat siswa untuk menjadi calon generasi bangsa yang lebih baik dan berkembang. 7)
Fleksibilitas Media Fleksibilitas media pembelajaran sangat mempengaruhi dalam penggunaan
media itu sendiri. Dikarenakan peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang pengajar.
69
Berikut akan disajikan tabel 4.11 mengenai prosentase fleksibilitas media di keempat SMA Negeri di kota Semarang. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
69,92
SMA N 5 Semarang
75,78
SMA N 6 Semarang
64,19
SMA N 12 Semarang
66,29
Tabel 4.12. Fleksibilitas Media Pada tabel 4.12. diperlihatkan bahwa prosentase tertinggi dengan kriteria baik diperoleh oleh SMA Negeri 5 dengan prosentase 75,78. Hal ini sangat jelas dengan fasilitas yang dimiliki oleh para peserta didik SMA Negeri 5 Semarang. Hampir semua peserta didik memiliki Laptop, tablet, dan fasilitas lain yang dapat digunakan secara pribadi . Karena maksud atau tujan dari fleksibilitas media adalah penggunaan media yang dapat dilakukan tanpa terikat suatu hal apapun seperti tempat, waktu dan pembimbing atau pengarah. Menurut Arsyad (2007) mengenai salah satu fungsi praktis media yang menyatakan bahawa “Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu”. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2007) mengenai manfaat media pembelajaran yaitu dengan adanya media maka pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Jadi setelah kegiatan belajar mengajar disekolah, selesai peserta didik dapat mempelajari materi yang ada pada media yang diberikan oleh pengajar lebih lanjut dirumah. Untuk urutan selanjutnya ada SMA Negeri 2
70
Semarang di urutan kedua, lalu SMA Negeri 12 Semarang diurutan ketiga, dan terakhir ditempati SMA Negeri 6 Semarang untuk aspek fleksibilitas media. Fasilitas yang dimiliki oleh para siswa atau dari pihak sekolah ini masih dalam kategori cukup memadai sehingga mengakibatkan rendahnya nilai fleksibilitas dari SMA Negeri yang lain dimana fasilitas yang mereka miliki lebih dari cukup. 8)
Kualitas Interaksi Sosial dari Media Pembelajaran Maksud dari aspek kualitas interaksi sosial dari media pembelajaran adalah
interaksi yang dihasilkan oleh hasil dipaparkannya media oleh pengajar kepada peserta didik dikelas, sehingga timbul interaksi sosial antar peserta didik satu dengan peserta didik lainnya dalam membahas materi dengan media yang disajikan oleh pengajar setelah kegiatan belajar mengajar. Namun tidak hanya antar peserta didik, interaksi sosial yang dimaksud disini juga dapat terjadi antara peserta didik dengan pengajar ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih efisien dan interaktif. Hal ini didukung oleh pendapat Zuhdy (2011) tentang tingkat interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta didik. Seorang pengajar harus mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih, bisa terjadi interaksi yang baik antara pengajar dan peserta didik. Karena melalui interaksi ini dapat diketahui persentase keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi dapat dijadikan sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.
71
Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
70,7
SMA N 5 Semarang
70,31
SMA N 6 Semarang
72,72
SMA N 12 Semarang
73,86
Tabel 4.13. Kualitas Interaksi Sosial dari Media Pada tabel 4.13. menjelaskan perolehan dan perbandingan skor pada kualitas interaksi sosial. Untuk prosentase kualitas interaksi sosial tertinggi didapat oleh SMA Negeri 12 Semarang dengan prosentase 73,86%, lalu ada SMA Negeri 6 Semarang dengan prosentase 72,72%. Kedua SMA ini mendapatkan kriteria baik dan dengan kata lain penggunaan media pada kedua sekolah ini telah menciptakan interaksi sosial yang baik dikelas. Hal ini tidak lepas dari kepandaian pengajar dalam menghidupkan situasi kelasnya dan kreatifitas pengajar dalam membuat media semenarik mungkian agar menarik minat peserta didik untuk selalu memperhatikan medianya tersebut. sedangkan untuk SMA Negeri 2 mendapat 70,70% dengan kriteria cukup dan SMA Negeri 5 mendapatkan 70,31% dengan kriteria cukup juga. 9)
Kualitas dari Pemberian Tes dan Penilaian Penggunaan media akan membantu peserta didik menyerap materi belajar
lebih mendalam dan utuh sehingga pemahaman peserta didik pasti akan lebih baik. Hal ini akan berakibat pada peningkatan hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari pemberian tes dan penilaian lainnya. Sebelumnya akan disajikan tabel 4.14
72
perolehan skor kualitas dari pemberian tes dan penilaian yang diperolehkeempat SMA Negeri d kota Semarang. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
70,7
SMA N 5 Semarang
74,61
SMA N 6 Semarang
67,91
SMA N 12 Semarang
70,45
Tabel 4.14. Kualitas Pemberian Tes dan Penilaian Media Kualitas dari pemberian tes dan penilaian pada SMA Negeri 5 menepati posisi tertinggi diantara SMA yang lain, yaitu dengan prosentase 74,61% dan kriteria baik. Dengan hasil seperti ini menjelaskan bahwa Peserta didik dapat menjawab soal-soal tes dari pengajar dengan baik dari mempelajari menggunakan media yang diberikan pengajar. Sehingga peserta didik di SMA Negeri 5 juga akan mendapatkan nilai yang baik atas jawabannya untuk tes yang telah dikerjakannya. Disini pengajar SMA negeri 5 Semarang bisa dibilang sukses dalam memberikan materi ajar karena para peserta didiknya dapat menjawabnya dengan baik. untuk SMA Negeri 2, 6, dan 12 mendapatkan kriteria cukup. Berarti pengajar disini cukup mampu menjalankan kegiatan mengajar dengan baik. hal ini dibuktikan dengan kualitas pemberian tes dan penilaian yang mendapat kriteria cukup. Pernyataan tersebut sesuai dengan Zuhdy (2011) mengenai hal yang dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran, yaitu tentang Kemudahan oleh pengajar dalam melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar peserta didik. Apakah dengan media
73
yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu. Namun hal ini tetap tidak dapat jauh dari niat belajar peserta didik dalam memahami materi yang diberikan pengajar dan belajar mandiri. 10) Pengaruh pada Peserta Didik Hamalik dalam Arsyad (2007) mengemukakan bahwa “pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”. Sesuai dengan pernytaan tersebut pengaruh pada peserta didik yang ditimbulkan diantaranya karakteristik peserta didik, yaitu sikap pribadi dan kematangan pada setiap anak didik; keterlibatan peserta didik dalam proses belajar lebih efektif; serta pengaruh media terhadap kehidupan sehari-harinya. Dicontohkan seorang peserta didik yang semakin menjadi rajin dalam belajar karena diadakannya media dan karena rajin belajarnya
membuat dia lebih disiplin dalam setiap hal yang dilakukan. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Kemp dan Dayton dalam Arsyad
(2007)
mengenai salah satu manfaat media pembelajaran, yaitu “Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.” Hal yang sama juga dikatakan oleh Arsyad (2007) mengenai fungsipraktis media yaitu “Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya”. Pada aspek ini peserta didik SMA
74
Negeri 2 mendapatkan prosentase 75,20% dengan kriteria baik dan paling tinggi prosentasenya daripada SMA Negeri yang lain. SMA Negeri lain yang mendapatkan kriteria baik adalah SMA Negeri 5 (76,56%) dan SMA Negeri 6 Semarang (75,43%). Untuk SMA Negeri 12 mendapatkan prosentase cukup dengan skor 68,75%. Jadi untuk kualitas media dalam pengaruh terhadap peserta didiknya SMA Negeri 12 masih belum baik. Berikut akan diberikan tabel 4.15 untuk memperjelas perbandingan perolehan skor tersebut. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
75,2
SMA N 5 Semarang
72,27
SMA N 6 Semarang
72,8
SMA N 12 Semarang
68,75
Tabel 4.15. Pengaruh pada Peserta Didik 11) Pengaruh pada Pengajar Media tidak hanya berpengaruh pada peserta didik, media juga dapat berpengaruh terhadap pengajar. Karena pengajar juga andil dalam kegiatan belajar mengajar dikelas karena selaku pengelola media dan penyampai materi belajar. Pengaruh yang terlihat adalah mudahnya pengajar dalam menyampaikan materi daripada menggunakan model pengajaran konvensional yang bisa dibilang monoton (jika pengajar kurang kreatif dalam mengelola kelas) dan dapat membuat peserta didik jenuh didalam kelas tanpa adanya peran media. Pengajar juga bisa lebih terlihat profesional dan dapat menghidupkan kelas dengan lebih mudah dalam
75
mengajar dikelas. Karena peserta didik dapat lebih tertarik dengan media yang pengajar sajikan dikelas. Seperti pendapat dari Kemp dan dayton dalam Arsyad (2007) mengenai salah satu manfaat media pembelajaran yaitu media pembelajaran dapat merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif dari sebelumnya. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
70,7
SMA N 5 Semarang
74,61
SMA N 6 Semarang
67,91
SMA N 12 Semarang
70,45
Tabel 4.16. Pengaruh pada Pengajar Dari gambar 4.16. diatas menunjukkan bahwa untuk keempat sekolah (SMA Negeri 2 Semarang, SMA Negri 5 Semarang, SMA Negeri 6 Semarang, dan SMA Negeri 12 Semarang) sudah bisa dikatakan telah memenuhi aspek ini. Hal ini terbukti pada keempat SMA Negeri tersebut telah mendapatkan kriteria baik untuk aspek pengaruh media pada pengajar. Pada aspek ini SMA Negeri 12 mendapatkan nilai prosentase tertinggi dengan prosentase 77,65%, lalu ada SMA negeri 5 dengan prosentase 76,56%, SMA Negeri 6 dengan prosentase 75,43%, dan SMA Negeri 2 dengan prosentase 74,22%. 12) Kemudahan dalam Penggunaan Kriteria baik diperoleh oleh keempat SMA Negeri pada aspek kemudahan dalam penggunaan. Menurut Sanjaya (2006) dalam strategi pembelajaran menyatakan prinsip media pembelajaran, salah satunya yaitu “media yang
76
digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya”. Pada aspek ini dimaksudkan bahwa media yang telah dibuat oleh pengajar mampu dioperasikan dengan mudah oleh pengajar itu sendiri dan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar mandirinya dirumah. Pengajar-pengajar pada keempat SMA tersebut telah dapat membuat media yang bisa dikatakan mudah dalam penggunaan. Hal ini dibuktikan oleh perolehan skor masing-masing SMA Negeri dengan hasil prosentase di atas rata-rata kriteria cukup dan dengan mendapatkan kriteria baik. Berikut rincian perolehan skor dengan perbandingan antar SMA yang disajikan dalam tabel 4.17 mengenai kemudahan dalam penggunaan. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
77,34
SMA N 5 Semarang
77.73
SMA N 6 Semarang
74,26
SMA N 12 Semarang
74,63
Tabel 4.17. Kemudahan dalam Penggunaan Pada tabel 4.17. menjelaskan bahwa hasil penelitian di SMA N 2 Semarang yaitu 77,34% (kriteria baik), SMA N 5 Semarang yaitu 77,73% (kriteria baik), sedangkan di SMA N 6 Semarang adalah 74,26% (kriteria baik), dan SMA N 12 Semarang yaitu 74,63% (kriteria baik). keempat SMA Negeri tersebut telah dapat memberikan media yang dapat digunakan dengan mudah.
77
13) Kualitas Tampilan Kualitas tampilan media pada keempat SMA Negeri di Semarang mendapatkan kriteria baik. kualitas tampilan media mengacu pada sajian tampilan mulai dari penggunaan font, paduan warna, pemberian animasi, juga penggunaan tema latar atau backgroud media. Jika kualitas tampilan dari sebuah media dikatakan bagus, maka akan dapat menarik perhatian peserta didik untuk lebih serius mengamati media. Sesuai dengan pendapat Arsyad (2007) dalam fungsi praktis media yaitu dengan media proses pembelajaran akan menjadi lebih jelas dan menarik. Dari kualitas ini dapat mengacu pada aspek yang lain yaitu daya tarik media. Karena semakin tinggi kualitas tampilan maka kualitas daya tarik pada media juga ikut tinggi. Kualitas dari tampilan ini juga dapat membuat suasana kegiatan belajar lebih hidup dan tidak membosankan. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
77,75
SMA N 5 Semarang
73,05
SMA N 6 Semarang
77
SMA N 12 Semarang
72,84
Tabel 4.18. Kualitas Tampilan Media Pada tabel 4.18. menunjukkan prosentase tertinggi didapat oleh SMA Negeri 5 dengan 79,49%, lalu ada SMA Negeri 2 mendapat 77,75%, SMA Negeri 6 memperoleh 77,00%, dan SMA Negeri 12 memperoleh 72,84%. Perbandingan SMA negeri 5 (tertinggi) dan SMA Negeri 12 (terendah) sebesar 72,84%. Hasil
78
tersebut menunjukkan bahwa keempat SMA Negeri tersebut membuktikan telah dapat membuat media dengantampilan yang baik. ini disebabkan para pengajar selaku pembuat telah pandai dalam berkreasi membuat media yang baik. 14) Kualitas Pengelolaan Program Pada pernyataan Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2007) mengenai salah satu manfaat media adalah Proses pembelajaran dengan menggunakan media akan menjadi lebih interaktif. Kualitas pengelolaan program disini adalah kemampuan pengajar dalam menggunakan media yang bersifat interaktif terhadap peserta didik yang sedang mendengarkan pengajar menyampaikan materi dengan media. Disini seorang pengajar dituntut tidak hanya dapat menggunakan media, namun pengajar dapat mengajar materi dengan jelas dan dapat membuat peserta didik paham sambil menjalankan program medianya. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
71,48
SMA N 5 Semarang
73,05
SMA N 6 Semarang
66,91
SMA N 12 Semarang
66,29
Tabel 4.19. Kualitas Pengeloaan Program Pada gambar 4.19. menunjukkan bahwa SMA Negeri 5 menunjukan prosentase tertinggi dengan kriteria baik sebesar 73,05%. Pada bukti ini membuktikan bahwa pengajar pada SMA Negeri 5 telah mampu mengelola media dengan baik. Pengajar di SMA negeri 5 tidak hanya sanggup menggunakan media,
79
namun juga dapat berkolaborasi denganbaik dengan media yang diigunakannya. Untuk kriteria baik berikutnya didapatkan oleh SMA Negeri 2 Semarang dengan prosentase sebesar 71,48%. Untuk SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 12 mendapatkan kriteria cukup. Sebesar 66,91% didapat oleh SMA negeri 6 dan sebesar 66,29% didapatkan oleh SMA Negeri 12 Semarang. Kedua SMA Negeri ini ( SMA Negeri 6 dan 12) bisa dibilang cukup dalam pengelolaan media dikelas. 15) Kualitas Dokumentasi Berikut akan disajikan tabel 4.20 perolehan dan perbandingan skor untuk kualitas dokumentasi. Sekolah
Prosentase
SMA N 2 Semarang
75,39
SMA N 5 Semarang
77,73
SMA N 6 Semarang
75,37
SMA N 12 Semarang
75,76
Tabel 4.20. Dokumentasi Media Kualitas dokumentasi SMA Negeri 5 Semarang memperoleh prosentase tertinggi sebesar 77,73% dengan kriteria baik. Pada kualitas dokumentasi ini meliputi tentang hasil tes peserta didik, hasil tugas kelompok, dan tugas quesioner ataupun yang lanyang telah didokumentasikan. Peserta didik SMA Negeri 5 Semarang memiliki dokumentasi yang bagus daripada SMA yang lain. Ini dibuktikan oleh hasil dari kualitas dokumentasi ini. Namun untuk ketiga SMA yang lain selisihnya tidak begitu jauh, SMA Negeri 12 mendapatkan prosentase sebesar
80
75,76%, SMA Negeri 2 mendapat 75,39%, dan SMA Negeri 6 mendapatkan 75,37%. Jadi disimpulkan bahwa keempat SMA negeri ( SMA negeri 2, 5, 6, 12) mendapatkan kriteria baik. jadi peserta didik telah memberikan hasil respon yang baik dengan adanya media tersebut. Hal tersebut didukung oleh pernytaan Zuhdy (2011) mengenai hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran, yaitu “Kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu”.
4.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Media Dari hasil yang diperoleh dari tiap indikator dan observasi di setiap sekolah tempat penelitian berlangsung, maka telah disimpulkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari media. 1) Ketetapan Media Pembelajaran dengan Tujuan Pembelajaran Media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh pengajar seharusnya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh kurikulum yang digunakan. Tujuan
dari pembelajaran sangat berkaitan erat dengan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator pembelajaran. Tujuan pembelajaran tersebut juga dapat mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tercapainya tujuan pembelajaran dapat berakibat pada maksimalnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik yang disebabkan adanya media pembelajaran ini.
81
2) Isi Bahan Pelajaran yang Lengkap Bahan pelajaran atau materi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi merupakan isi dari pengetahuan yang akan diterima peserta didik. Bahan pelajaran atau isi materi pembelajaran yang dikemas dalam media pembelajaran sebaiknya lengkap misalnya berisi penjelasan SK dan KD yang akan dicapai peserta didik, pembahasan materi yang lengkap dan jelas, terdapat contoh soal dan pembahasan serta soal-soal latihan yang dapat melatih peserta didik untuk berpikir kritis. Isi bahan pelajaran yang lengkap dapat mendukung peserta didik untuk lebih mudah memahami materi apa yang mereka pelajari. Isi dalam media harus sesuai alur dimana pada tampilan awal adalah cover lalu Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, selanjutnya terdapat pendahuluan yang berisi apersepsi, terdapat materi ajar yang dilengkapi dengan contoh soal dan pembahasannya, rangkuman materi dan di akhir terdapat evaluasi berupa soal latihan dan penilaian. 3) Sesuai dengan Taraf Berpikir Peserta Didik Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan kemampuan mental peserta didik. Hal ini ditujukan pada isi materi yang terdapat dalam media harus sesuai dengan kemampuan pemahaman peserta didik sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Media yang baik adalah media yang disesuaikan dengan level atau tingkat pemikiran dari si pemakai. Misalnya saja peserta didik yang duduk di kelas X SMA seharusnya hanya mendapatkan materi kelas X SMA saja, untuk materi kelas XI akan diberikan jika peserta didik tersebut sudah duduk di kelas XI. Disamping itu program multimedia haruslah sederhana dalam
82
pengoperasiannya sehingga semua peserta didik dapat menggunakan media tersebut dengan mudah. 4) Dapat Menarik Perhatian Peserta Didik Penggunaan media pembelajaran dapat menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran. Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis terhadap peserta didik. Dengan menariknya media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar yang akan dicapainya. 5) Media Bersifat Praktis, Mudah, dan Luwes Kriteria ini
menuntun para
guru untuk memilih media yang praktis,
mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru, dan dapat bertahan. Media yang dipilih sebaiknya praktis dapat digunakan di manapun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, bersifat mandiri dimana pengguna bisa menggunakannya tanpa bimbingan orang lain, seperti pengajar, teman, orang tua, dan sebagainya. Luwes atau fleksibel dapat berarti peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang pengajar. Selain
83
itu media pembelajaran dapat diinstalasi atau dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada. 6) Kemampuan Pengajar dalam Pengembangan Media Seorang pengajar yang mengembangkan sebuah media harus memahami teknik-teknik pembuatan media sehingga media tersebut dapat menarik perhatian peserta didik. Pertama seorang pengajar harus memiliki keterampilan dalam penggunaan alat pembuat media. Banyak fasilitas software yang dapat digunakan untuk membuat media seperti Adobe Flash, Microsoft Office Power Point, Flip Book Maker, atau software-software yang lain yang terbaru. Setelah pengajar dapat membuat media dengan alat pembuat media tersebut, pengajar juga harus memiliki keterampilan untuk dapat berkreasi dan berinovasi dalam membuat media dengan benar. Hal ini berarti sebuah media tersebut harus dibuat semenarik mungkin dan berbeda dengan yang lain agar dapat menarik minat peserta didik. Hal yang perlu diperhatikan seperti tampilan pada media adalah secara visual yang meliputi kolaborasi warna, tata letak, kejelasan font, variasi gambar; audio yang meliputi kualitas suara, efek musik; serta dilengkapi dengan variasi animasi. Hal ini bertujuan untuk membantu pengajar agar dapat menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan. 7) Keterampilan Pengajar dalam Penggunaan Media Pembelajaran Selain pengajar dapat membuat media yang bagus dan menarik, seorang pengajar juga harus dapat menggunakan atau mengoperasikan media tersebut dengan benar dan tepat. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru
84
yang menggunakannya. Media pembelajaran yang bagus dan didukung dengan fasilitas yang canggih tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar. Seorang pengajar juga harus dapat menghidupkan suasana pembelajaran agar lebih interaktif antara pengajar dan peserta didik sehingga peserta didik bisa lebih mudah mempelajari dan terasa lebih semangat mendengarkan dan memahami materi yang disampaikan. Penetapan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas media tersebut didukung dengan pendapat
Sanjaya (2006) mengenai prinsip yang perlu
diperhatikan dalam sebuah media. Antara lain 1) media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, 2) media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran, 3) media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa, 4) media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi, 5) media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya. Selain itu pendapat dari Zuhdy (2011) mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran. Pertama adalah mengenai Pengetahuan kognitif dan keterampilan yang dimiliki oleh pengajar maupun peserta didik. Jadi sebelum menentukan media apa yang akan dipakai dalam menyampaikan materi, pengajar harus mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri dan peserta didiknya. Makasudnya apakah pengajar mampu menguasai materi dengan penyampaian melalui media yang akan digunakannya tersebut. Sehingga tidak terjadi kesenjangan antara media
85
dan penggunannya. Lalu pertimbangan tersebut juga mengacu kepada peserta didik. Apakah peserta didik mampu memahami materi yang disampaikan dengan maksimal atau justru tidak dapat memahami materi dengan digunakannya media dengan materi didalamnya tersebut. Kemudian yang kedua membahas tentang kemudahan melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar. Apakah dengan media yang digunakan, pengajar dapat melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar dengan mudah sehingga sekaligus mempersingkat waktu. Ketiga membahas tentang level interaksi atau timbal balik antara pengajar dan peserta belajar. Maksudnya seorang pengajar harus mempertimbangkan akankah dengan media pembelajaran yang dipilih atau digunakan, bisa menimbulkan interaksi yang baik antara pengajar dan peserta didik. Karena, melalui interaksi ini dapat diketahui persentase dari keberhasilan penyampaian materi. Dengan kata lain, interaksi bisa juga dijadikan sebagai ajang evaluasi sehingga dipastikan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien. Keempat membahas strategi pembelajaran yang telah dibuat. Artinya dalam pemilihan sebuah media pembelajaran yang akan digunakan oleh pengajar, pengajar
harus
mempertimbangkan
akankah
media
yang
dipilih
dapat
mempermudah strategi pembelajaran yang telah disusun oleh pengajar atau justru yang terjadi akan sebaliknya. Selanjutnya adalah Kompleksitas materi. Sebelum menentukan media pembelajaran
yang
akan
digunakan,
pengajar
harus
mempertimbangkan
keoptimalan penyampaian materi yang akan dibawakan kepada peserta belajar.
86
Terakhir adalah mengenai Perubahan materi secara dinamis. Maksudnya adalah selama proses belajar mengajar, biasanya akan terjadi perubahan materi yang harus disampaikan. Oleh karena itu, dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat akan membantu pengajar mengimbangi perubahan materi yang terjadi.
87
BAB V PENUTUP
5.1.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut. 1) Kualitas dari media pembelajaran SMA Negeri di kota Semarang termasuk dalam kriteria baik. 2) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari media adalah ketetapan media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemampuan pengajar dalam pembuatan media, keterampilan pengajar dalam penggunaan media dalam pembelajaran, sesuai dengan taraf berpikir peserta didik, dan hasil dari penilaian.
5.2.
Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah
disebutkan di atas, disarankan hal-hal berikut. 1) Walaupun secara keseluruhan kualitas media dikatakan baik, namun masih terdapat indikator tertentu yang memperoleh kriteria cukup. Sehingga masih dibutuhkan adanya peningkatan kualitas pada media tersebut. 2) Sebaiknya sekolah memberikan fasilitas penuh dalam pengembangan media pembelajaran agar kualitas dari media tersebut semakin baik. Sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik meningkat.
87
88
DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. 1984. Prosedur Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. --------------------------. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Ashar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers. Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Daryanto. 2010. Media pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hamalik, Oemar. 2005 Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, Oemar. 2010. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Harjanto. 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah yang disajikan dalam workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan pada tanggal 10 Januari 2007. Sudjana dan Ahmad Rifa’i. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R &D. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
89
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2010. Media Pembelajaran (hakikat, pengembangan, pemanfaatan dan penilaian). Bandung: Wacana Prima. Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan. Bandung: Wacana Prima. Zuhdy dan Tafqih. 2011. Jurnal Pendidikan Islam. Ponorogo: Ponorojo.
90
LAMPIRAN
91
Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Nomor Teknik Item Pengumpulan Instrumen Pernyataan Data Siswa Angket
Sumber Data
Indikator 1. Kualitas media a. Kualitas isi dan tujuan 1. Ketepatan (accurancy)
1,2
2. Kepentingan (importance)
3,4
3. Kelengkapan
5,6
(completeness) 4. Daya Tarik (interest)
7,8,9
5. Kelayakan untuk situasi
10,11
pengguna (appropriateness to user’s situation) b. Kualitas pembelajaran 1. Kualitas
motivasi
12,13
(motivational quality) 2. Keluwesan
pembelajaran
14,15
(instructional flexibility) 3. Kualitas
sosial
interaksi (social
dari
16,17
pembelajaran quality
of
the
instructional interaction) 4. Kualitas dari pemberian
18,19
tes dan penilaian (quality of testing and assessment) 5. Pengaruh yang mungkin pada siswa (likely impact on student’s)
20,21,22,2 3,24
92
6. Pengaruh yang mungkin
25,26
pada guru dan mengajar (likely impact on teachers and teaching) c. Kualitas teknik 1. Kemudahan
pada
27,28
penggunaan (ease of use) 2. Kualitas
dari
tampilan
29,30,31,3 2,33,34,35
(quality of display)
,36 3. Kualitas dari manajemen program
(quality
of
program management) 4. Kualitas dari dokumentasi (quality of documentation)
37,38
93
Lampiran 2 DAFTAR ANGKET EVALUASI KUALITAS MEDIA
IDENTITAS Nama
:
Jenis Kelamin : Kelas
:
PETUNJUK A. Ini adalah aspek-aspek terapan Teknologi Pendidikan dalam pembelajaran di kelas. Menurut saudara seberapa Bapak/Ibu guru telah melakukan atau mengimplementasikan hal-hal tersebut dalam pembelajaran di kelas yang saudara ikuti ? Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom: NO.
RESPON
1.
Tidak pernah
2.
Pernah
3.
Cukup sering
4.
Sangat sering
RESPON NO.
PERNYATAAN 1
1,
Pembelajaran saya dikelas sering menggunakan media.
2.
Media yang digunakan sesuai dengan materi yang dibahas.
3.
Media yang digunakan guru sangat saya
2
3
4
94
perlukan dalam belajar. 4.
Saya tidak dapat belajar dengan maksimal tanpa adanya media.
5.
Semua materi yang saya cari ada pada media.
6.
Saya menemukan materi tambahan yang dibuku tidak saya temukan di media.
7.
Media guru membuat saya tertarik untuk
8.
Saya lebih mudah untuk memahami materi dengan media yang digunakan guru dalam pembelajaran.
9.
Media yang digunakan guru tidak membuat saya bosan dalam belajar.
10.
Dengan digunakannya media guru menjadi lebih mudah dalam mengajar.
11. 12.
Guru begitu tenang dalam menyampaikan materi dengan digunakannya media. Di dalam media guru terdapat pesan-pesan untuk memotivasi saya.
13.
Saya menjadi semangat belajar karena motivasi-motivasi yang ada dalam media guru.
14.
Guru sangat ahli ketika menggunakan media
15.
Tidak pernah terjadi hambatan oleh guru ketika menyampaikan materi dengan medianya.
16.
Saya sekarang bisa bersaing dengan temanteman yang lebih pintar setelah digunakannya media.
17.
Saya sering berdiskusi dengan teman-teman setelah pembahasan materi dengan media.
18.
Saya bisa mendapatkan nilai yang lebih
95
bagus setelah belajar dengan media guru. 19.
Dengan digunakannya media, saya tidak lagi mendapatkan nilai yang kurang bagus.
20.
Saya merasa lebih cepat memahami materi dengan digunakannya media dari guru.
21.
Saya merasa lebih semangat belajar dengan digunakannya media dari guru.
22.
Nilai saya menjadi meningkat dengan digunakannya media dari guru.
23.
Saya lebih menjadi percaya diri ketika ditanya teman-teman mengenai materi yang telah dibahas.
24.
Dengan digunakannya media materi yang dibahas menjadi cepat terselesaikan.
25.
Setelah digunakannya media proses belajar dikelas menjadi lebih interaktif.
PETUNJUK B. Berikut Ini adalah aspek-aspek terapan Teknologi Pendidikan dalam pembelajaran di kelas. Menurut saudara seberapa bagus Bapak/Ibu guru telah melakukan atau mengimplementasikan hal-hal tersebut dalam pembelajaran di kelas yang saudara ikuti ? Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom: NO.
RESPON
1.
Tidak bagus
2.
Kurang bagus
3.
Cukup bagus
4.
Sangat bagus
96
RESPON NO.
PERNYATAAN 1
26.
Petunjuk yang digunakan pada media.
27.
Fasilitas didalam media.
28.
Sajian tampilan pada media.
29.
Susunan didalam media.
30.
Animasi pada media.
31.
Kolaborasi atau perpaduan warna didalam media.
32.
Jenis font yang digunakan pada media
33.
Gambar yang ditampilkan pada media
34.
Video yang ditampilkan pada media
35.
Pengelolaan guru dikelas
36.
Interaksi antar siswa dan guru dikelas
37.
Pemahaman materi yang diperoleh setelah digunakannya media
38.
Nilai yang diperoleh setelah digunakannya media
2
3
4
97
Lampiran 3 HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 2 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS ISI DAN TUJUAN MEDIA KETETAPAN KEPENTINGAN KELENGKAPAN DAYA TARIK NO RESPONDEN P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 P3 Ʃ 1 Res-1 3 3 6 2 3 5 3 2 5 3 3 2 8 2 Res-⅓ 3 3 6 2 3 5 3 3 6 2 3 3 8 3 Res-3 2 3 5 2 3 5 2 2 4 2 2 3 7 4 Res-4 3 3 6 2 3 5 2 3 5 3 3 4 10 5 Res-5 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 9 6 Res-6 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 3 9 7 Res-7 2 3 5 4 2 6 2 3 5 3 2 2 7 8 Res-8 3 3 6 2 3 5 3 2 5 4 2 3 9 9 Res-9 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 3 9 10 Res-10 4 3 7 2 3 5 3 3 6 3 3 3 9 11 Res-11 2 3 5 2 3 5 3 3 6 3 4 4 11 12 Res-12 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 3 3 9 13 Res-13 3 2 5 2 4 6 2 3 5 4 3 3 10 14 Res-14 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 4 10 15 Res-15 3 3 6 3 4 7 3 2 5 3 3 3 9 16 Res-16 4 3 7 3 3 6 3 3 6 2 3 3 8 17 Res-17 2 3 5 3 3 6 3 2 5 3 2 3 8 18 Res-18 2 2 4 3 3 6 3 2 5 3 3 3 9 19 Res-19 2 3 5 2 3 5 3 3 6 3 3 3 9 20 Res-20 3 3 6 2 3 5 2 3 5 3 3 3 9 21 Res-21 3 3 6 3 2 5 3 2 5 4 3 3 10 22 Res-22 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 2 8 23 Res-23 2 3 5 3 3 6 2 3 5 3 3 3 9 24 Res-24 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 3 9 25 Res-25 3 2 5 2 3 5 3 3 6 3 3 3 9 26 Res-26 3 3 6 3 2 5 2 3 5 3 4 4 11 27 Res-27 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 3 3 9 28 Res-28 3 3 6 3 2 5 3 2 5 3 3 3 9 29 Res-29 3 2 5 4 3 7 3 3 6 3 4 4 11 30 Res-30 3 3 6 3 2 5 2 3 5 3 3 3 9 31 Res-31 2 3 5 4 3 7 3 3 6 3 2 2 7 32 Res-32 3 3 6 3 2 5 3 2 5 4 3 3 10 TOTAL 181 178 175 255
KELAYAKAN P1 P2 Ʃ 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 2 4 2 2 4 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 6 180
ƩƩ 30 31 27 32 32 31 29 30 33 32 33 34 31 33 33 33 29 29 31 31 32 31 29 30 31 33 33 31 35 31 30 32 969
98
KUALITAS MOTIVASI
NO RESPONDEN P1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 TOTAL
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI PENGGUNAAN MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 2 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS SOSIAL KELUWESAN DARI INTERAKSI KUALITAS DARI PENGARUH PADA SISWA PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBERIAN TES
P2
3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4
Ʃ
3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
6 4 6 6 4 7 6 5 5 5 7 6 6 5 5 6 6 8 7 6 4 5 6 5 5 6 7 7 5 6 5 7 184
P1
P2
2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2
Ʃ
2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
4 6 6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 7 6 5 6 5 4 5 7 6 5 5 6 6 6 6 5 5 179
P1
P2
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
Ʃ
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
6 6 5 6 4 6 6 6 5 6 6 5 5 5 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 6 6 181
P1
P2
3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3
Ʃ
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
6 6 5 6 4 6 6 6 5 6 6 5 5 5 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 6 6 181
P1
P2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4
P3
3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4
P4
3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
PENGARUH PADA GURU Ʃ
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3
12 13 11 10 12 13 11 13 12 12 12 12 12 12 11 13 11 11 12 13 14 12 12 12 12 11 12 12 12 12 12 14 385
P1
P2
3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
ƩƩ
Ʃ
3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 5 5 6 6 7 7 6 5 7 6 6 6 5 7 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 190
40 40 38 40 35 45 42 41 38 42 43 40 39 37 41 44 41 40 43 42 40 40 39 41 40 40 43 41 39 42 40 44 1300
99
HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 2 SEMARANG
NO
RESPONDEN
KEMUDAHAN PENGGUNAAN P1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 TOTAL
P2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ʃ 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 7 7 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6 6 198
KUALITAS TAMPILAN P1
P2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4
P3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3
P4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
P5 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
P6 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
P7 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3
3 3 3 4 4 23 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2
Ʃ 21 19 21 20 23 41 21 19 22 21 21 22 20 22 19 22 22 20 21 22 20 22 22 22 22 18 21 22 20 23 24 22 697
KUALITAS KUALITAS MANAJEMEN DOKUMENTASI PROGRAM P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ 2 3 5 3 2 5 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 6 2 2 4 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 3 5 4 4 8 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 4 7 2 3 5 4 3 7 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 2 5 4 3 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 4 7 4 3 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 3 5 3 4 7 3 3 6 4 3 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 4 6 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 4 7 3 2 5 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 2 4 3 2 5 3 3 6 2 3 5 183 193
ƩƩ 37 36 39 35 41 58 41 38 42 39 38 39 38 39 38 41 41 37 39 42 39 40 41 40 39 37 39 41 38 41 39 39 1271
100
Lampiran 4 HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 5 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS ISI DAN TUJUAN MEDIA KETETAPAN KEPENTINGAN KELENGKAPAN DAYA TARIK NO RESPONDEN P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 P3 Ʃ 1 Res-1 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 3 9 2 Res-⅓ 4 3 7 4 3 7 3 3 6 3 3 2 8 3 Res-3 3 4 7 3 4 7 3 2 5 3 4 3 10 4 Res-4 2 3 5 2 3 5 2 3 5 3 3 3 9 5 Res-5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 3 9 6 Res-6 3 3 6 3 2 5 4 3 7 4 3 4 11 7 Res-7 2 3 5 4 3 7 2 3 5 3 3 3 9 8 Res-8 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 3 9 9 Res-9 4 3 7 2 4 6 3 2 5 3 3 3 9 10 Res-10 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 4 10 11 Res-11 2 3 5 3 3 6 4 3 7 3 3 3 9 12 Res-12 4 3 7 4 2 6 3 3 6 3 3 3 9 13 Res-13 3 3 6 3 3 6 2 3 5 4 2 2 8 14 Res-14 3 4 7 4 2 6 3 3 6 3 2 3 8 15 Res-15 3 3 6 4 3 7 3 3 6 3 3 3 9 16 Res-16 3 3 6 3 4 7 3 2 5 2 3 3 8 17 Res-17 3 3 6 4 3 7 4 3 7 3 3 3 9 18 Res-18 3 3 6 4 4 8 3 3 6 2 4 3 9 19 Res-19 3 3 6 4 3 7 3 3 6 3 2 3 8 20 Res-20 2 3 5 4 3 7 4 3 7 4 3 3 10 21 Res-21 3 3 6 3 2 5 3 3 6 4 3 3 10 22 Res-22 3 3 6 3 3 6 3 2 5 4 3 4 11 23 Res-23 4 4 8 2 3 5 3 3 6 3 3 3 9 24 Res-24 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 4 3 11 25 Res-25 4 4 8 3 3 6 3 3 6 3 3 3 9 26 Res-26 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 2 4 8 27 Res-27 3 3 6 4 4 8 3 3 6 3 3 3 9 28 Res-28 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 3 3 8 29 Res-29 4 4 8 4 3 7 3 2 5 3 4 3 10 30 Res-30 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 3 9 31 Res-31 2 3 5 4 2 6 3 3 6 3 3 2 8 32 Res-32 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 3 10 TOTAL 198 200 185 256
KELAYAKAN P1 P2 Ʃ 3 3 6 4 3 7 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 4 3 7 3 3 6 3 3 6 4 3 7 3 2 5 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 191
ƩƩ 32 35 34 30 33 35 31 32 33 34 33 34 30 33 34 32 36 35 32 35 33 35 34 35 36 31 35 31 36 32 31 34 1030
101
KUALITAS MOTIVASI
NO RESPONDEN P1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 TOTAL
P2
3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
Ʃ
3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4
6 5 6 6 8 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 4 7 6 6 6 8 6 8 6 6 6 8 194
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 5 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS SOSIAL KELUWESAN PENGARUH PADA KUALITAS DARI PENGARUH PADA SISWA DARI INTERAKSI PEMBELAJARA GURU PEMBELAJARA PEMBERIAN TES N P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 P3 P4 Ʃ P1 P2 Ʃ N 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 12 3 3 6 4 3 7 3 3 6 4 3 7 3 3 3 3 12 4 3 7 3 2 5 3 2 5 3 3 6 3 3 2 3 11 3 4 7 2 3 5 3 2 5 2 3 5 3 2 3 3 11 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 12 2 4 6 4 4 8 2 3 5 4 3 7 4 4 3 2 13 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 3 2 11 3 3 6 3 4 7 3 2 5 3 4 7 4 3 4 2 13 3 3 6 3 3 6 2 3 5 4 3 7 3 3 3 3 12 2 2 4 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 3 3 11 2 3 5 3 3 6 3 3 6 2 3 5 4 3 2 2 11 3 4 7 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 2 11 3 3 6 4 3 7 2 3 5 3 3 6 3 3 3 3 12 3 3 6 3 4 7 3 3 6 4 3 7 3 3 3 3 12 3 4 7 3 4 7 3 3 6 3 3 6 4 3 2 2 11 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 4 3 3 3 13 3 3 6 3 3 6 3 2 5 2 3 5 4 3 3 2 12 2 3 5 3 2 5 2 3 5 4 3 7 3 4 2 2 11 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 3 3 12 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 2 3 2 10 4 3 7 3 2 5 2 3 5 4 3 7 3 3 3 3 12 4 3 7 3 3 6 3 3 6 2 2 4 4 3 4 3 14 3 4 7 4 3 7 3 2 5 3 3 6 3 3 2 3 11 3 4 7 3 4 7 3 3 6 2 3 5 3 3 3 3 12 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 2 2 10 4 3 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 2 2 10 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 3 2 11 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 2 4 3 3 3 2 11 2 2 4 3 3 6 3 3 6 3 4 7 3 3 3 3 12 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 12 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 3 2 11 3 3 6 2 3 5 3 2 5 3 3 6 3 3 3 2 11 3 3 6 194 180 191 370 196
ƩƩ
41 44 40 38 45 46 41 44 38 39 41 40 42 45 42 42 37 40 41 42 40 44 42 42 41 42 41 38 43 42 41 41 1325
102
HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 5 SEMARANG
NO
RESPONDEN
KEMUDAHAN PENGGUNAAN P1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 TOTAL
P2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ʃ 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
6 6 7 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 7 6 7 5 6 7 8 6 6 6 6 5 6 6 6 6 7 6 199
KUALITAS TAMPILAN P1
P2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4
P3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
P4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
P5 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
P6 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
P7 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3
3 3 3 4 4 23 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3
Ʃ 21 21 21 23 24 44 22 19 22 21 19 22 20 23 21 21 23 21 22 21 20 22 23 21 20 18 22 22 22 23 25 23 712
KUALITAS KUALITAS MANAJEMEN DOKUMENTASI PROGRAM P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ 2 3 5 3 3 6 2 3 5 2 3 5 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 2 4 3 4 7 3 4 7 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 4 7 3 4 7 4 3 7 2 3 5 3 3 6 2 3 5 3 3 6 2 3 5 4 3 7 2 4 6 3 4 7 2 4 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 2 3 5 3 3 6 3 2 5 3 4 7 3 3 6 4 3 7 3 3 6 3 3 6 3 4 7 3 3 6 3 4 7 4 4 8 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 4 7 3 4 7 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 2 5 3 3 6 3 3 6 187 199
ƩƩ 38 37 39 41 42 60 42 39 42 41 36 39 38 42 40 39 41 37 40 41 40 41 44 39 38 35 42 40 40 41 42 41 1297
103
Lampiran 5 HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 6 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS ISI DAN TUJUAN MEDIA KETETAPAN KEPENTINGAN KELENGKAPAN DAYA TARIK NO RESPONDEN P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 P3 Ʃ 1 Res-1 2 3 5 3 2 5 4 3 7 3 2 3 8 2 Res-⅓ 3 3 6 3 2 5 3 2 5 4 3 4 11 3 Res-3 3 4 7 3 2 5 4 3 7 4 3 3 10 4 Res-4 2 3 5 4 2 6 2 3 5 3 3 3 9 5 Res-5 3 2 5 4 2 6 3 3 6 3 3 4 10 6 Res-6 2 3 5 4 2 6 4 2 6 3 4 3 10 7 Res-7 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 3 9 8 Res-8 3 4 7 4 2 6 3 4 7 3 2 3 8 9 Res-9 2 3 5 4 2 6 3 3 6 3 3 4 10 10 Res-10 2 3 5 3 2 5 3 2 5 3 4 3 10 11 Res-11 3 3 6 4 2 6 2 3 5 3 3 3 9 12 Res-12 3 4 7 4 2 6 4 2 6 3 4 3 10 13 Res-13 2 3 5 3 2 5 4 3 7 4 3 3 10 14 Res-14 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 4 3 10 15 Res-15 2 3 5 4 2 6 4 3 7 3 3 3 9 16 Res-16 2 3 5 3 2 5 3 2 5 3 3 3 9 17 Res-17 2 3 5 4 2 6 2 2 4 3 3 3 9 18 Res-18 3 3 6 4 2 6 3 2 5 3 3 3 9 19 Res-19 3 3 6 3 2 5 4 3 7 3 3 3 9 20 Res-20 2 3 5 3 2 5 3 2 5 3 3 4 10 21 Res-21 3 2 5 3 2 5 4 3 7 4 3 3 10 22 Res-22 2 3 5 4 2 6 4 3 7 4 3 3 10 23 Res-23 3 3 6 4 2 6 3 3 6 3 3 3 9 24 Res-24 2 3 5 3 2 5 2 2 4 3 4 3 10 25 Res-25 2 4 6 2 2 4 3 3 6 3 3 3 9 26 Res-26 2 3 5 3 2 5 3 4 7 3 2 3 8 27 Res-27 3 3 6 3 2 5 2 3 5 3 3 3 9 28 Res-28 2 3 5 3 2 5 2 2 4 4 3 2 9 29 Res-29 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 4 3 10 30 Res-30 2 3 5 4 2 6 3 2 5 3 3 3 9 31 Res-31 2 3 5 3 2 5 3 3 6 3 3 4 10 32 Res-32 3 3 6 4 2 6 4 3 7 4 3 3 10 33 Res-33 3 3 6 4 2 6 3 3 6 3 3 3 9 34 Res-34 3 3 6 4 2 6 3 3 6 3 3 3 9 TOTAL 189 185 199 282
KELAYAKAN P1 P2 Ʃ 2 2 4 3 3 6 3 2 5 3 2 5 3 2 5 2 2 4 3 2 5 3 2 5 3 3 6 3 2 5 3 2 5 3 3 6 3 2 5 2 2 4 3 2 5 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 2 5 3 2 5 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 2 5 3 3 6 2 2 4 179
ƩƩ 29 33 34 30 32 31 31 33 33 30 31 35 32 31 32 30 29 32 32 31 32 33 33 29 31 31 30 29 33 31 31 34 33 31 1034
104
KUALITAS MOTIVASI
NO RESPONDEN P1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 Res-33 Res-34 Res-35 Res-36 Res-37 TOTAL
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI PENGGUNAAN MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 6 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS SOSIAL KELUWESAN DARI INTERAKSI KUALITAS DARI PENGARUH PADA SISWA PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBERIAN TES
P2
3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
Ʃ
3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
6 6 7 7 7 6 7 6 4 7 7 7 7 6 6 5 6 8 5 6 4 5 6 5 8 6 6 8 6 7 6 7 6 6 6 6 6 230
P1
P2
3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3
Ʃ
2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2
5 4 5 5 5 6 5 5 5 5 6 4 6 4 6 5 6 6 5 5 5 5 6 6 5 4 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 190
P1
P2
3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
Ʃ
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3
6 6 6 5 7 6 6 6 8 6 6 6 5 6 7 8 6 6 7 6 5 6 7 6 6 7 6 7 6 7 6 7 7 6 7 6 6 233
P1
P2
2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3
Ʃ
3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3
5 6 5 5 5 6 7 6 6 6 5 5 6 5 5 5 6 7 5 6 5 4 5 5 6 6 5 6 5 5 6 5 6 5 4 5 6 201
P1
P2
3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
P3
3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4
P4
3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3
PENGARUH PADA GURU Ʃ
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
12 12 11 11 11 14 12 13 10 11 11 11 11 13 12 12 11 11 12 13 12 10 10 13 11 10 10 12 13 14 11 12 10 13 12 11 13 431
P1
P2
4 3 2 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
ƩƩ
Ʃ
4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
8 7 5 7 8 7 7 6 5 7 6 8 7 6 7 6 8 6 7 6 5 6 7 6 7 7 7 6 6 7 7 6 7 7 7 6 6 244
42 41 39 40 43 45 44 42 38 42 41 41 42 40 43 41 43 44 41 42 36 36 41 41 43 40 39 44 41 46 41 42 41 42 41 39 42 1529
105
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
RESPONDEN
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 Res-33 Res-34 TOTAL
HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI PENGGUNAAN MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 6 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS KEMUDAHAN KUALITAS KUALITAS TAMPILAN MANAJEMEN PENGGUNAAN DOKUMENTASI PROGRAM P1 P2 Ʃ P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ 3 3 6 3 2 3 3 3 3 4 21 2 3 5 3 3 6 2 3 5 4 3 4 3 3 4 3 24 2 3 5 2 4 6 3 3 6 3 3 4 3 3 4 3 23 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 4 3 3 4 4 24 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 5 3 3 6 3 3 6 4 3 3 4 3 3 2 22 2 4 6 2 3 5 3 3 6 4 3 3 3 3 3 3 22 2 3 5 3 4 7 3 3 6 3 2 3 3 3 3 3 20 3 4 7 3 4 7 2 3 5 3 3 4 3 3 3 4 23 2 3 5 3 4 7 3 3 6 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 5 2 3 5 4 3 7 3 2 4 3 3 3 3 21 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 4 3 3 3 2 20 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 2 3 20 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 3 3 3 3 4 21 2 3 5 3 4 7 3 3 6 2 3 3 3 3 3 3 20 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 3 4 22 2 3 5 3 3 6 2 3 5 4 3 3 3 3 3 3 22 2 3 5 3 2 5 3 3 6 3 2 3 3 3 3 3 20 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 3 3 3 3 3 20 3 2 5 3 4 7 3 3 6 4 3 4 3 3 4 3 24 3 3 6 2 3 5 4 3 7 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 4 3 3 4 3 23 3 3 6 2 3 5 3 3 6 3 3 3 4 3 4 3 23 2 4 6 3 3 6 3 3 6 4 3 4 4 3 3 2 23 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 6 3 4 7 4 3 7 4 3 3 3 3 2 2 20 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 3 3 3 3 3 20 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 3 4 22 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 4 3 3 3 3 21 2 3 5 3 3 6 3 3 6 4 2 4 3 3 4 4 24 2 3 5 2 4 6 2 3 5 4 3 3 3 3 3 3 22 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 2 4 3 3 3 3 22 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 4 3 3 2 3 21 3 3 6 3 3 6 202 733 182 205
ƩƩ 38 40 41 41 38 39 40 40 40 37 39 37 37 39 37 39 37 37 38 41 39 40 41 40 39 38 38 37 39 38 41 39 39 39 1322
106
Lampiran 6 HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI PENGGUNAAN MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 12 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS ISI DAN TUJUAN MEDIA NO RESPONDEN KETETAPAN KEPENTINGAN KELENGKAPAN DAYA TARIK P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 P3 Ʃ 1 Res-1 2 3 5 2 3 5 3 2 5 3 3 3 9 2 Res-⅓ 2 2 4 3 2 5 3 3 6 3 2 4 9 3 Res-3 3 4 7 3 2 5 2 3 5 3 4 3 10 4 Res-4 3 3 6 2 2 4 2 3 5 3 3 3 9 5 Res-5 2 3 5 1 1 2 3 3 6 2 3 4 9 6 Res-6 3 3 6 2 2 4 3 2 5 3 2 2 7 7 Res-7 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 9 8 Res-8 3 4 7 2 2 4 4 3 7 3 3 3 9 9 Res-9 2 3 5 4 2 6 3 3 6 3 3 4 10 10 Res-10 2 3 5 3 1 4 3 3 6 3 2 3 8 11 Res-11 2 3 5 4 3 7 2 3 5 3 4 3 10 12 Res-12 2 3 5 4 2 6 3 2 5 3 4 4 11 13 Res-13 2 3 5 2 1 3 4 3 7 4 3 3 10 14 Res-14 3 4 7 3 2 5 3 3 6 3 2 3 8 15 Res-15 2 3 5 4 2 6 4 3 7 3 3 3 9 16 Res-16 3 2 5 1 2 3 3 3 6 3 2 3 8 17 Res-17 2 3 5 4 2 6 2 2 4 3 3 3 9 18 Res-18 3 3 6 4 2 6 3 2 5 2 4 2 8 19 Res-19 3 3 6 3 2 5 4 3 7 3 3 3 9 20 Res-20 3 3 6 1 2 3 3 2 5 4 3 4 11 21 Res-21 3 2 5 3 2 5 4 3 7 3 3 3 9 22 Res-22 2 3 5 2 2 4 2 3 5 4 2 2 8 23 Res-23 2 3 5 4 2 6 3 3 6 3 3 3 9 24 Res-24 3 3 6 3 2 5 2 2 4 3 4 3 10 25 Res-25 3 3 6 3 2 5 3 3 6 2 3 3 8 26 Res-26 2 3 5 3 2 5 3 3 6 3 2 3 8 27 Res-27 3 3 6 3 2 5 2 3 5 3 3 3 9 28 Res-28 3 3 6 2 3 5 2 2 4 4 3 2 9 29 Res-29 3 4 7 2 3 5 3 3 6 3 4 4 11 30 Res-30 2 3 5 3 2 5 3 2 5 3 3 3 9 31 Res-31 2 3 5 3 1 4 3 3 6 3 3 2 8 32 Res-32 2 3 5 4 3 7 3 3 6 4 2 3 9 33 Res-33 3 3 6 3 1 4 3 3 6 3 3 3 9 TOTAL 182 160 186 261
KELAYAKAN P1 P2 Ʃ 3 2 5 4 4 8 3 3 6 2 2 4 2 2 4 3 3 6 4 4 8 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 4 8 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 2 4 3 4 7 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 2 5 4 3 7 4 4 8 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 6 2 2 4 198
ƩƩ 29 32 33 28 26 28 34 33 33 29 33 33 33 32 33 28 28 32 33 31 32 28 32 30 32 32 31 30 35 30 29 33 29 987
107
KUALITAS MOTIVASI
NO RESPONDEN P1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 Res-33 TOTAL
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 12 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS SOSIAL KELUWESAN DARI INTERAKSI KUALITAS DARI PENGARUH PADA SISWA PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBERIAN TES
P2
2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3
Ʃ
3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 2
5 6 7 5 6 7 5 6 4 5 5 6 7 6 6 5 5 6 5 6 4 4 6 6 6 6 6 6 7 7 5 7 5 188
P1
P2
3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
Ʃ
3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3
6 4 5 6 5 6 5 5 4 6 6 5 5 4 6 5 7 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 6 4 6 6 6 5 175
P1
P2
3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3
Ʃ
3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2
6 6 6 5 6 6 5 6 7 5 7 6 7 6 5 7 5 7 5 6 5 6 5 6 6 6 7 6 6 6 7 5 5 195
P1
P2
3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3
Ʃ
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 5 6 6 6 7 4 5 6 6 5 6 6 5 5 5 6 6 6 6 7 4 6 5 6 6 6 5 5 6 5 6 6 186
P1
P2
2 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2
P3
3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
P4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
PENGARUH PADA GURU Ʃ
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2
11 12 11 11 10 13 9 11 11 11 9 11 13 12 10 12 11 9 12 11 12 11 11 12 10 9 12 10 12 10 12 12 10 363
P1
P2
3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
ƩƩ
Ʃ
4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
7 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7 6 6 6 7 6 6 6 7 6 6 5 7 6 7 7 6 6 5 6 6 6 6 205
41 39 41 39 39 46 34 39 38 40 39 40 44 39 39 40 40 39 40 40 40 35 40 40 41 39 42 39 39 41 41 42 37 1312
108
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
RESPONDEN
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 Res-33 TOTAL
HASIL ANALISIS DATA ANGKET EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 12 SEMARANG INDIKATOR KUALITAS TEKNIK KUALITAS KEMUDAHAN KUALITAS KUALITAS TAMPILAN MANAJEMEN PENGGUNAAN DOKUMENTASI PROGRAM P1 P2 Ʃ P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Ʃ P1 P2 Ʃ P1 P2 Ʃ 3 3 6 2 3 3 3 3 3 3 20 3 3 6 3 3 6 2 3 5 3 3 3 3 3 2 2 19 2 3 5 3 4 7 3 3 6 3 2 3 3 2 3 3 19 3 3 6 3 3 6 3 4 7 2 3 3 3 3 3 3 20 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 2 2 19 3 3 6 3 3 6 4 3 7 2 3 4 4 3 2 2 20 3 3 6 3 3 6 3 4 7 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 5 2 3 5 2 3 5 2 3 3 3 2 2 3 18 3 2 5 3 3 6 3 4 7 2 2 2 3 3 3 3 18 3 2 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 5 4 3 7 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 21 2 2 4 3 3 6 2 3 5 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 6 3 2 5 3 4 7 3 3 4 3 3 3 2 21 2 3 5 4 3 7 2 3 5 3 3 3 3 3 3 4 22 3 3 6 3 3 6 3 4 7 2 2 3 3 3 2 3 18 3 3 6 4 3 7 4 3 7 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 6 3 3 6 3 2 5 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 2 3 3 3 4 3 21 2 2 4 3 3 6 2 3 5 3 3 3 3 2 3 2 19 2 3 5 3 4 7 3 2 5 4 4 3 2 3 3 3 22 3 3 6 3 3 6 3 3 6 3 3 4 3 3 3 2 21 2 3 5 3 3 6 2 4 6 2 3 3 3 3 4 3 21 2 3 5 2 3 5 3 3 6 3 3 4 3 3 3 3 22 2 3 5 3 3 6 4 3 7 3 3 3 3 3 3 2 20 2 3 5 3 2 5 3 2 5 2 3 3 3 3 3 2 19 3 3 6 3 3 6 4 3 7 3 3 3 3 4 3 3 22 2 3 5 3 4 7 3 3 6 3 3 3 3 3 3 3 21 2 3 5 3 3 6 3 3 6 3 3 3 3 3 3 3 21 3 2 5 3 3 6 4 3 7 3 2 3 3 2 2 2 17 2 3 5 3 3 6 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 22 3 3 6 3 3 6 3 3 6 4 3 4 3 3 3 3 23 3 3 6 3 3 6 4 3 7 3 3 3 3 3 2 3 20 3 2 5 3 3 6 3 3 6 4 3 4 3 3 3 3 23 2 3 5 3 3 6 197 673 175 200
ƩƩ 38 36 37 38 37 39 38 34 36 39 35 36 40 39 38 40 37 37 36 39 38 37 39 37 36 41 38 38 35 38 41 38 40 1245
109
Lampiran 7
NO RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 JUMLAH RATA-RATA
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PROSENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 2 SEMARANG INDIKATOR KEPENTINGAN KELENGKAPAN DAYA TARIK KELAYAKAN PENGGUNA
KETETAPAN Ʃ
%
Kri te ria
Ʃ
6 6 5 6 5 6 5 6 6 7 5 6 5 6 6 7 5 4 5 6 6 6 5 6 5 6 6 6 5 6 5 6 181 5,66
75 75 62,5 75 62,5 75 62,5 75 75 87,5 62,5 75 62,5 75 75 87,5 62,5 50 62,5 75 75 75 62,5 75 62,5 75 75 75 62,5 75 62,5 75
Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Sangat Ba Cukup Baik Cukup Baik Baik Sangat Ba Cukup Kurang Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik
5 5 5 5 6 5 6 5 6 5 5 7 6 5 7 6 6 6 5 5 5 5 6 5 5 5 7 5 7 5 7 5 178 5,56
70,7
%
Kri te ria
62,5 Cukup 62,5 Cukup 62,5 Cukup 62,5 Cukup 75 Baik 62,5 Cukup 75 Baik 62,5 Cukup 75 Baik 62,5 Cukup 62,5 Cukup 87,5 Sangat Baik 75 Baik 62,5 Cukup 87,5 Sangat Baik 75 Baik 75 Baik 75 Baik 62,5 Cukup 62,5 Cukup 62,5 Cukup 62,5 Cukup 75 Baik 62,5 Cukup 62,5 Cukup 62,5 Cukup 87,5 Sangat Baik 62,5 Cukup 87,5 Sangat Baik 62,5 Cukup 87,5 Sangat Baik 62,5 Cukup 69,5
Ʃ
%
5 6 4 5 6 6 5 5 6 6 6 6 5 6 5 6 5 5 6 5 5 6 5 6 6 5 6 5 6 5 6 5 175 5,47
62,5 75 50 62,5 75 75 62,5 62,5 75 75 75 75 62,5 75 62,5 75 62,5 62,5 75 62,5 62,5 75 62,5 75 75 62,5 75 62,5 75 62,5 75 62,5 68,4
Kri te ria
Cukup Baik Kurang Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup
Ʃ
8 8 7 10 9 9 7 9 9 9 11 9 10 10 9 8 8 9 9 9 10 8 9 9 9 11 9 9 11 9 7 10 288 9
%
Kri te ria
Ʃ
%
66,7 66,7 58,3 83,3 75 75 58,3 75 75 75 91,7 75 83,3 83,3 75 66,7 66,7 75 75 75 83,3 66,7 75 75 75 91,7 75 75 91,7 75 58,3 83,3
Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Ba Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Ba Baik Baik Sangat Ba Baik Cukup Baik
6 6 6 6 6 5 6 5 6 5 6 6 5 6 6 6 5 5 6 6 6 6 4 4 6 6 5 6 6 6 5 6 180 5,63
75 75 75 75 75 62,5 75 62,5 75 62,5 75 75 62,5 75 75 75 62,5 62,5 75 75 75 75 50 50 75 75 62,5 75 75 75 62,5 75
75
70,3
Kri te ria
Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik
TOTAL Ʃ
%
30 31 27 32 32 31 29 30 33 32 33 34 31 33 33 33 29 29 31 31 32 31 29 30 31 33 33 31 35 31 30 32 1002 31,3
68,2 70,5 61,4 72,7 72,7 70,5 65,9 68,2 75 72,7 75 77,3 70,5 75 75 75 65,9 65,9 70,5 70,5 72,7 70,5 65,9 68,2 70,5 75 75 70,5 79,5 70,5 68,2 72,7 71,2
Kri te ria
Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik
110
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI PENGGUNAAN MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 2 SEMARANG INDIKATOR NO
ESPONDE
Ʃ
6 4 6 6 4 7 6 5 5 5 7 6 6 5 5 6 6 8 7 6 4 5 6 5 5 6 7 7 5 6 5 7 184 5,75
%
75 50 75 75 50 87,5 75 62,5 62,5 62,5 87,5 75 75 62,5 62,5 75 75 100 87,5 75 50 62,5 75 62,5 62,5 75 87,5 87,5 62,5 75 62,5 87,5 71,88
Kri te ria
Ʃ
Baik Kurang Baik Baik Kurang Sangat Baik Baik Cukup Cukup Cukup Sangat Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Kurang Cukup Baik Cukup Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Sangat Baik
4 6 6 6 5 6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 7 6 5 6 5 4 5 7 6 5 5 6 6 6 6 5 5 179 5,594
%
50 75 75 75 62,5 75 75 62,5 75 75 75 75 62,5 62,5 75 87,5 75 62,5 75 62,5 50 62,5 87,5 75 62,5 62,5 75 75 75 75 62,5 62,5 69,92
KUALITAS SOSIAL DARI INTERAKSI PEMBELAJARAN
Kri te ria
Ʃ
Kurang Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Cukup Kurang Cukup Sangat Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup
6 6 5 6 4 6 6 6 5 6 6 5 5 5 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 6 6 181 5,656
%
75 75 62,5 75 50 75 75 75 62,5 75 75 62,5 62,5 62,5 75 75 75 62,5 75 75 75 75 62,5 75 75 75 75 62,5 62,5 75 75 75 70,7
Kri te ria
Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik
KUALITAS DARI PEMBERIAN TES Ʃ
6 6 5 6 4 6 6 6 5 6 6 5 5 5 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 6 6 181 5,656
%
75 75 62,5 75 50 75 75 75 62,5 75 75 62,5 62,5 62,5 75 75 75 62,5 75 75 75 75 62,5 75 75 75 75 62,5 62,5 75 75 75 70,7
Kri te ria
Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik
TOTAL
PENGARUH PADA SISWA PENGARUH PADA GURU Ʃ
%
Kri te ria
Ʃ
12 13 11 10 12 13 11 13 12 12 12 12 12 12 11 13 11 11 12 13 14 12 12 12 12 11 12 12 12 12 12 14 385 12,03
75 81,25 68,75 62,5 75 81,25 68,75 81,25 75 75 75 75 75 75 68,75 81,25 68,75 68,75 75 81,25 87,5 75 75 75 75 68,75 75 75 75 75 75 87,5
Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
6 5 5 6 6 7 7 6 5 7 6 6 6 5 7 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 190 5,938
75,2
%
75 62,5 62,5 75 75 87,5 87,5 75 62,5 87,5 75 75 75 62,5 87,5 75 75 75 75 75 75 75 50 75 75 75 75 75 75 75 75 75 74,22
Kri te ria
Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Ʃ
%
40 40 38 40 35 45 42 41 38 42 43 40 39 37 41 44 41 40 43 42 40 40 39 41 40 40 43 41 39 42 40 44 1260 40,63
71,43 71,43 67,86 71,43 62,5 80,36 75 73,21 67,86 75 76,79 71,43 69,64 66,07 73,21 78,57 73,21 71,43 76,79 75 71,43 71,43 69,64 73,21 71,43 71,43 76,79 73,21 69,64 75 71,43 78,57 72,54
Kri te ria
Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
110
1 Res-1 2 Res-⅓ 3 Res-3 4 Res-4 5 Res-5 6 Res-6 7 Res-7 8 Res-8 9 Res-9 10 Res-10 11 Res-11 12 Res-12 13 Res-13 14 Res-14 15 Res-15 16 Res-16 17 Res-17 18 Res-18 19 Res-19 20 Res-20 21 Res-21 22 Res-22 23 Res-23 24 Res-24 25 Res-25 26 Res-26 27 Res-27 28 Res-28 29 Res-29 30 Res-30 31 Res-31 32 Res-32 JUMLAH RATA-RATA
KELUWESAN PEMBELAJARAN
KUALITAS MOTIVASI
111
112
112
Lampiran 8
113
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 5 SEMARANG INDIKATOR NO
ESPONDE
Ʃ
%
Kri te ria
Ʃ
6 75 Baik 5 5 62,5 Cukup 7 6 75 Baik 5 6 75 Baik 5 8 100 Sangat Baik 7 6 75 Baik 8 6 75 Baik 6 6 75 Baik 7 4 50 Kurang 6 6 75 Baik 5 6 75 Baik 6 6 75 Baik 5 6 75 Baik 7 6 75 Baik 7 6 75 Baik 7 6 75 Baik 6 4 50 Kurang 6 6 75 Baik 5 6 75 Baik 6 6 75 Baik 7 4 50 Kurang 5 7 87,5 Sangat Baik 6 6 75 Baik 7 6 75 Baik 7 6 75 Baik 6 8 100 Sangat Baik 6 6 75 Baik 6 8 100 Sangat Baik 5 6 75 Baik 6 6 75 Baik 6 6 75 Baik 6 8 100 Sangat Baik 5 194 194 75,78 6,063 6,063
%
62,5 87,5 62,5 62,5 87,5 100 75 87,5 75 62,5 75 62,5 87,5 87,5 87,5 75 75 62,5 75 87,5 62,5 75 87,5 87,5 75 75 75 62,5 75 75 75 62,5 75,78
Kri te ria
Cukup Sangat Cukup Cukup Sangat Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Sangat Sangat Sangat Baik Baik Cukup Baik Sangat Cukup Baik Sangat Sangat Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup
Baik
Baik Baik Baik
Baik Baik Baik
Baik
Baik Baik
Ʃ
6 6 5 5 6 5 6 5 5 6 6 6 5 6 6 6 5 5 5 6 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 180 5,625
%
75 75 62,5 62,5 75 62,5 75 62,5 62,5 75 75 75 62,5 75 75 75 62,5 62,5 62,5 75 62,5 75 62,5 75 75 75 75 75 75 75 75 62,5 70,31
Kri te ria
Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
KUALITAS DARI PEMBERIAN TES Ʃ
6 7 6 5 6 7 6 7 7 6 5 6 6 7 6 5 5 7 6 6 7 4 6 5 6 6 6 4 7 6 6 6 191 5,969
%
75 87,5 75 62,5 75 87,5 75 87,5 87,5 75 62,5 75 75 87,5 75 62,5 62,5 87,5 75 75 87,5 50 75 62,5 75 75 75 50 87,5 75 75 75 74,61
TOTAL
PENGARUH PADA SISWA PENGARUH PADA GURU
Kri te ria
Ʃ
%
Kri te ria
Ʃ
Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Baik Cukup Cukup Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Baik Kurang Sangat Baik Baik Baik Baik
12 12 11 11 12 13 11 13 12 11 11 11 12 12 11 13 12 11 12 10 12 14 11 12 10 10 11 11 12 12 11 11 370 11,56
75 75 68,75 68,75 75 81,25 68,75 81,25 75 68,75 68,75 68,75 75 75 68,75 81,25 75 68,75 75 62,5 75 87,5 68,75 75 62,5 62,5 68,75 68,75 75 75 68,75 68,75
Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Cukup
6 7 7 6 6 7 6 6 4 5 7 6 6 7 6 6 5 6 6 7 7 7 7 6 7 6 6 4 6 6 6 6 196 6,125
72,27
%
75 87,5 87,5 75 75 87,5 75 75 50 62,5 87,5 75 75 87,5 75 75 62,5 75 75 87,5 87,5 87,5 87,5 75 87,5 75 75 50 75 75 75 75 76,56
Kri te ria
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik
Ʃ
%
41 44 40 38 45 46 41 44 38 39 41 40 42 45 42 42 37 40 41 42 40 44 42 42 41 42 41 38 43 42 41 41 1284 41,41
73,21 78,57 71,43 67,86 80,36 82,14 73,21 78,57 67,86 69,64 73,21 71,43 75 80,36 75 75 66,07 71,43 73,21 75 71,43 78,57 75 75 73,21 75 73,21 67,86 76,79 75 73,21 73,21 73,94
Kri te ria
Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
113
1 Res-1 2 Res-2 3 Res-3 4 Res-4 5 Res-5 6 Res-6 7 Res-7 8 Res-8 9 Res-9 10 Res-10 11 Res-11 12 Res-12 13 Res-13 14 Res-14 15 Res-15 16 Res-16 17 Res-17 18 Res-18 19 Res-19 20 Res-20 21 Res-21 22 Res-22 23 Res-23 24 Res-24 25 Res-25 26 Res-26 27 Res-27 28 Res-28 29 Res-29 30 Res-30 31 Res-31 32 Res-32 JUMLAH RATA-RATA
KUALITAS SOSIAL DARI INTERAKSI PEMBELAJARAN
KELUWESAN PEMBELAJARAN
KUALITAS MOTIVASI
114
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PROSENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 5 SEMARANG NO INDIKATOR KUALITAS MANAJEMEN TOTAL RESPONDEN EMUDAHAN PENGGUNAA KUALITAS TAMPILAN PROGRAM KUALITAS DOKUMENTASI Ʃ % Kriteria Ʃ % Kriteria Ʃ % Kriteria Ʃ % Kriteria Ʃ % Kriteria 1 Res-1 6 75 Baik 21 75 Baik 5 62,5 Cukup 6 75 Baik 38 73,08 Baik 2 Res-2 6 75 Baik 21 75 Baik 5 62,5 Cukup 5 62,5 Cukup 37 71,15 Baik 3 Res-3 7 87,5 Sangat Baik 21 75 Baik 5 62,5 Cukup 6 75 Baik 39 75 Baik 4 Res-4 6 75 Baik 23 82,14 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 41 78,85 Baik 5 Res-5 6 75 Baik 24 85,71 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 42 80,77 Baik 6 Res-6 6 75 Baik 44 157,1 Sangat Baik 6 75 Baik 4 50 Kurang 60 115,4 Sangat Baik 7 Res-7 6 75 Baik 22 78,57 Baik 7 87,5 Sangat Baik 7 87,5 Sangat Baik 42 80,77 Baik 8 Res-8 7 87,5 Sangat Baik 19 67,86 Cukup 6 75 Baik 7 87,5 Sangat Baik 39 75 Baik 9 Res-9 7 87,5 Sangat Baik 22 78,57 Baik 6 75 Baik 7 87,5 Sangat Baik 42 80,77 Baik 10 Res-10 6 75 Baik 21 75 Baik 7 87,5 Sangat Baik 7 87,5 Sangat Baik 41 78,85 Baik 11 Res-11 6 75 Baik 19 67,86 Cukup 5 62,5 Cukup 6 75 Baik 36 69,23 Cukup 12 Res-12 6 75 Baik 22 78,57 Baik 5 62,5 Cukup 6 75 Baik 39 75 Baik 13 Res-13 6 75 Baik 20 71,43 Baik 5 62,5 Cukup 7 87,5 Sangat Baik 38 73,08 Baik 14 Res-14 6 75 Baik 23 82,14 Baik 6 75 Baik 7 87,5 Sangat Baik 42 80,77 Baik 15 Res-15 7 87,5 Sangat Baik 21 75 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 40 76,92 Baik 16 Res-16 6 75 Baik 21 75 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 39 75 Baik 17 Res-17 7 87,5 Sangat Baik 23 82,14 Baik 6 75 Baik 5 62,5 Cukup 41 78,85 Baik 18 Res-18 5 62,5 Cukup 21 75 Baik 5 62,5 Cukup 6 75 Baik 37 71,15 Baik 19 Res-19 6 75 Baik 22 78,57 Baik 5 62,5 Cukup 7 87,5 Sangat Baik 40 76,92 Baik 20 Res-20 7 87,5 Sangat Baik 21 75 Baik 6 75 Baik 7 87,5 Sangat Baik 41 78,85 Baik 21 Res-21 8 100 Sangat Baik 20 71,43 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 40 76,92 Baik 22 Res-22 6 75 Baik 22 78,57 Baik 7 87,5 Sangat Baik 6 75 Baik 41 78,85 Baik 23 Res-23 6 75 Baik 23 82,14 Baik 7 87,5 Sangat Baik 8 100 Sangat Baik 44 84,62 Baik 24 Res-24 6 75 Baik 21 75 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 39 75 Baik 25 Res-25 6 75 Baik 20 71,43 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 38 73,08 Baik 26 Res-26 5 62,5 Cukup 18 64,29 Cukup 5 62,5 Cukup 7 87,5 Sangat Baik 35 67,31 Cukup 27 Res-27 6 75 Baik 22 78,57 Baik 7 87,5 Sangat Baik 7 87,5 Sangat Baik 42 80,77 Baik 28 Res-28 6 75 Baik 22 78,57 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 40 76,92 Baik 29 Res-29 6 75 Baik 22 78,57 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 40 76,92 Baik 30 Res-30 6 75 Baik 23 82,14 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 41 78,85 Baik 31 Res-31 7 87,5 Sangat Baik 25 89,29 Sangat Baik 5 62,5 Cukup 5 62,5 Cukup 42 80,77 Baik 32 Res-32 6 75 Baik 23 82,14 Baik 6 75 Baik 6 75 Baik 41 78,85 Baik UMLAH 199 712 187 199 1297 77,73 79,46 73,05 77,73 77,94 TA-RATA 6,219 22,25 5,844 6,219 40,53
115
115 Lampiran 9
116
117
118
Lampiran 10
NO RESPONDEN 1 ⅓ 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 Res-33 JUMLAH RATA-RATA
KETETAPAN
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PROSENTASE EVALUASI PENGGUNAAN MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 12 SEMARANG INDIKATOR ISI DAN TUJUAN KEPENTINGAN KELENGKAPAN DAYA TARIK KELAYAKAN PENGGUNA
Ʃ
%
Kri teri a
Ʃ
%
Kri teri a
Ʃ
%
Kri teri a
Ʃ
%
Kri teri a
5 4 7 6 5 6 5 7 5 5 5 5 5 7 5 5 5 6 6 6 5 5 5 6 6 5 6 6 7 5 5 5 6 182 5,52
62,5 50 87,5 75 62,5 75 62,5 87,5 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5 87,5 62,5 62,5 62,5 75 75 75 62,5 62,5 62,5 75 75 62,5 75 75 87,5 62,5 62,5 62,5 75
Cukup Kurang Sangat Ba Baik Cukup Baik Cukup Sangat Ba Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Sangat Ba Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Sangat Ba Cukup Cukup Cukup Baik
5 5 5 4 2 4 6 4 6 4 7 6 3 5 6 3 6 6 5 3 5 4 6 5 5 5 5 5 5 5 4 7 4 160 4,85
62,5 62,5 62,5 50 25 50 75 50 75 50 87,5 75 37,5 62,5 75 37,5 75 75 62,5 37,5 62,5 50 75 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5 62,5 50 87,5 50
Cukup Cukup Cukup Kurang Sangat Kura Kurang Baik Kurang Baik Kurang Sangat Baik Baik Sangat Kura Cukup Baik Sangat Kura Baik Baik Cukup Sangat Kura Cukup Kurang Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Kurang Sangat Baik Kurang
5 6 5 5 6 5 6 7 6 6 5 5 7 6 7 6 4 5 7 5 7 5 6 4 6 6 5 4 6 5 6 6 6 186 5,64
62,5 75 62,5 62,5 75 62,5 75 87,5 75 75 62,5 62,5 87,5 75 87,5 75 50 62,5 87,5 62,5 87,5 62,5 75 50 75 75 62,5 50 75 62,5 75 75 75
Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Cukup Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Kurang Cukup Sangat Baik Cukup Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik Baik Cukup Kurang Baik Cukup Baik Baik Baik
9 9 10 9 9 7 9 9 10 8 10 11 10 8 9 8 9 8 9 11 9 8 9 10 8 8 9 9 11 9 8 9 9 298 9,03
75 75 83,3 75 75 58,3 75 75 83,3 66,7 83,3 91,7 83,3 66,7 75 66,7 75 66,7 75 91,7 75 66,7 75 83,3 66,7 66,7 75 75 91,7 75 66,7 75 75
Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Sangat Ba Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Sangat Ba Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Sangat Ba Baik Cukup Baik Baik
68,9
60,6
70,5
75,3
Ʃ
5 8 6 4 4 6 8 6 6 6 6 6 8 6 6 6 4 7 6 6 6 6 6 5 7 8 6 6 6 6 6 6 4 198 6
%
62,5 100 75 50 50 75 100 75 75 75 75 75 100 75 75 75 50 87,5 75 75 75 75 75 62,5 87,5 100 75 75 75 75 75 75 50 75
Kri teri a
Cukup Sangat Baik Baik Kurang Kurang Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Kurang Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang
TOTAL Ʃ
%
29 32 33 28 26 28 34 33 33 29 33 33 33 32 33 28 28 32 33 31 32 28 32 30 32 32 31 30 35 30 29 33 29 1024 31
65,9 72,7 75 63,6 59,1 63,6 77,3 75 75 65,9 75 75 75 72,7 75 63,6 63,6 72,7 75 70,5 72,7 63,6 72,7 68,2 72,7 72,7 70,5 68,2 79,5 68,2 65,9 75 65,9 70,5
Kri teri a
Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup
119
HASIL ANALISIS DISKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 12 SEMARANG INDIKATOR NO
ESPONDE
Ʃ
5 6 7 5 6 7 5 6 4 5 5 6 7 6 6 5 5 6 5 6 4 4 6 6 6 6 6 6 7 7 5 7 5 188 5,697
%
62,5 75 87,5 62,5 75 87,5 62,5 75 50 62,5 62,5 75 87,5 75 75 62,5 62,5 75 62,5 75 50 50 75 75 75 75 75 75 87,5 87,5 62,5 87,5 62,5 71,21
Kri te ri a
Ʃ
Cukup Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Cukup Baik Kurang Cukup Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Cukup
6 4 5 6 5 6 5 5 4 6 6 5 5 4 6 5 7 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 6 4 6 6 6 5 175 5,303
%
75 50 62,5 75 62,5 75 62,5 62,5 50 75 75 62,5 62,5 50 75 62,5 87,5 62,5 62,5 62,5 75 62,5 62,5 62,5 75 62,5 62,5 75 50 75 75 75 62,5 66,29
KUALITAS SOSIAL DARI INTERAKSI PEMBELAJARAN
Kri te ri a
Ʃ
Baik Kurang Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Kurang Baik Baik Cukup Cukup Kurang Baik Cukup Sangat Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Kurang Baik Baik Baik Cukup
6 6 6 5 6 6 5 6 7 5 7 6 7 6 5 7 5 7 5 6 5 6 5 6 6 6 7 6 6 6 7 5 5 195 5,909
%
75 75 75 62,5 75 75 62,5 75 87,5 62,5 87,5 75 87,5 75 62,5 87,5 62,5 87,5 62,5 75 62,5 75 62,5 75 75 75 87,5 75 75 75 87,5 62,5 62,5 73,86
Kri te ri a
Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Sangat Cukup Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Cukup Sangat Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Cukup Cukup
Baik Baik Baik
Baik Baik
Baik
Baik
KUALITAS DARI PEMBERIAN TES Ʃ
6 5 6 6 6 7 4 5 6 6 5 6 6 5 5 5 6 6 6 6 7 4 6 5 6 6 6 5 5 6 5 6 6 186 5,636
%
75 62,5 75 75 75 87,5 50 62,5 75 75 62,5 75 75 62,5 62,5 62,5 75 75 75 75 87,5 50 75 62,5 75 75 75 62,5 62,5 75 62,5 75 75 70,45
Kri te ri a
Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Kurang Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik
TOTAL
PENGARUH PADA SISWA PENGARUH PADA GURU Ʃ
11 12 11 11 10 13 9 11 11 11 9 11 13 12 10 12 11 9 12 11 12 11 11 12 10 9 12 10 12 10 12 12 10 363 11
%
68,75 75 68,75 68,75 62,5 81,25 56,25 68,75 68,75 68,75 56,25 68,75 81,25 75 62,5 75 68,75 56,25 75 68,75 75 68,75 68,75 75 62,5 56,25 75 62,5 75 62,5 75 75 62,5 68,75
Kri te ri a
Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup
Ʃ
%
7 87,5 6 75 6 75 6 75 6 75 7 87,5 6 75 6 75 6 75 7 87,5 7 87,5 6 75 6 75 6 75 7 87,5 6 75 6 75 6 75 7 87,5 6 75 6 75 5 62,5 7 87,5 6 75 7 87,5 7 87,5 6 75 6 75 5 62,5 6 75 6 75 6 75 6 75 205 77,65 6,212
Kri te ri a
Ʃ
%
Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
41 39 41 39 39 46 34 39 38 40 39 40 44 39 39 40 40 39 40 40 40 35 40 40 41 39 42 39 39 41 41 42 37 1312 39,76
73,21 69,64 73,21 69,64 69,64 82,14 60,71 69,64 67,86 71,43 69,64 71,43 78,57 69,64 69,64 71,43 71,43 69,64 71,43 71,43 71,43 62,5 71,43 71,43 73,21 69,64 75 69,64 69,64 73,21 73,21 75 66,07 71
Kri te ri a
Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup
119
1 Res-1 ⅓ Res-2 3 Res-3 4 Res-4 5 Res-5 6 Res-6 7 Res-7 8 Res-8 9 Res-9 10 Res-10 11 Res-11 12 Res-12 13 Res-13 14 Res-14 15 Res-15 16 Res-16 17 Res-17 18 Res-18 19 Res-19 20 Res-20 21 Res-21 22 Res-22 23 Res-23 24 Res-24 25 Res-25 26 Res-26 27 Res-27 28 Res-28 29 Res-29 30 Res-30 31 Res-31 32 Res-32 33 Res-33 JUMLAH RATA-RATA
KELUWESAN PEMBELAJARAN
KUALITAS MOTIVASI
120
121
Lampiran 11 HASIL ANALISIS DATA ANGKET DESKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 5 SEMARANG
NO 1 2 3
NO 1 2 3
PEROLEHAN KRITERIA JAWABAN RESPON HASIL TOTAL SANGAT SANGAT SANGAT SKOR BAIK CUKUP PRESENTASE BAIK KURANG KURANG kualitas isi dan tujuan 0 26 6 0 0 33,3 75,7 kualitas pembelajaran 0 27 5 0 0 41,41 73,93 kualitas teknik 1 29 2 0 0 40,53 77,94 KUALITAS MEDIA SMA N 5 SEMARANG 38,4133333 75,85666667 SUB INDIKATOR
HASIL ANALISIS DATA ANGKET DESKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 2 SEMARANG PEROLEHAN KRITERIA JAWABAN RESPON HASIL TOTAL SUB INDIKATOR SKOR SANGAT SANGAT SANGAT PRESENTASE BAIK CUKUP BAIK KURANG KURANG kualitas isi dan tujuan 0 14 18 0 0 31,3 71,2 kualitas pembelajaran 0 25 7 0 0 40,63 72,54 kualitas teknik 1 29 2 0 0 39,72 76,38 KUALITAS MEDIA SMA N 2 SEMARANG 37,2166667 73,37333333
KRITERIA Baik Baik Baik Baik
KRITERIA Baik Baik Baik Baik
HASIL ANALISIS DATA ANGKET DESKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 6 SEMARANG
NO 1 2 3
NO 1 2 3
PEROLEHAN KRITERIA JAWABAN RESPON SANGAT SANGAT SANGAT BAIK CUKUP BAIK KURANG KURANG kualitas isi dan tujuan 0 15 19 0 0 kualitas pembelajaran 0 16 18 0 0 kualitas teknik 0 34 0 0 0 KUALITAS MEDIA SMA N 6 SEMARANG SUB INDIKATOR
SKOR 31,5 48,8 38,8 39,7
HASIL TOTAL PRESENTASE 70,5 71,1 74,77 72,12333333
HASIL ANALISIS DATA ANGKET DESKRIPTIF PRESENTASE EVALUASI KUALITAS MEDIA DI SMA NEGERI SE KOTA SEMARANG SMA NEGERI 12 SEMARANG PEROLEHAN KRITERIA JAWABAN RESPON HASIL TOTAL SUB INDIKATOR SKOR SANGAT SANGAT SANGAT PRESENTASE BAIK KURANG BAIK KURANG KURANG kualitas isi dan tujuan 0 18 15 0 0 31,03 70,5 kualitas pembelajaran 0 18 15 0 0 39,75 71 kualitas teknik 0 25 8 0 0 37,72 72,55 KUALITAS MEDIA SMA N 12 SEMARANG 36,1666667 71,35
Kualitas Media SMA N Kota Semarang SEKOLAH PRESENTASE KRITERIA SMAN SMAN SMAN SMAN
2 Semarang 5 Semarang 6 Semarang 12 semarang RATA-RATA
75,86 73,37 72,12 71,53 73,22
Baik Baik baik Baik Baik
KRITERIA Cukup Baik Baik Baik
KRITERIA Cukup Cukup Baik Baik
122
Lampiran 12
123
Lampiran 13
124
125
Lampiran 14