PERSETUJUAN PEMBIMBING
Jurnal yang Berjudul UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN API-API (Avicennia marina ) TERHADAP BAKTERI (Staphylococcus aureus dan Escherchia coli)
Oleh : NUR RISCAH MANGGA 821411069 Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Dr. Lintje Boekoesoe, M.Kes NIP. 19690529 199403 2 002
Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc NIP : 19770422 200604 1 003
Mengetahui Ketua Program S1 Farmasi
Dr. Widysusanti Abdulkadir, M.Si.,Apt NIP : 19711217 200012 2 001
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN API-API (Avicennia marina) TERHADAP BAKTERI (Staphylococcus aureus dan Escherichia coli) Nur Riscah Mangga, Lintje Boekoesoe, Mohammad Adam Mustapa1 *)
Jurusan Farmasi, Program Studi S1 Farmasi, Fakultas ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo, email:
[email protected] ABSTRAK
Tanaman bakau Avicennia marina yang dikenal memiliki senyawa sebagai antibakteri umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir yaitu sebagai bahan makanan, bioformalin, sebagai obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun apiapi (Avicennia marina) terhadap pertumbuhan bakteri. Ekstraksi yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol selama 3x24 jam, dan dilanjutkan dengan uji skrining fitokimia. Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi agar menggunakan bakteri uji (Staphylococcus aureus dan Escherchia coli). Hasil uji dibandingkan dengan tabel klasifikasi respon hambatan menunjukkan pada konsentrasi 5% sampai konsentrasi 45% menunjukkan adanya respon hambatan pada bakteri uji Staphylococcus aureus. Pada konsentrasi 45% rata-rata diameter zona hambat sebesar 18 mm. Sedangkan pada bakteri uji Escherchia coli dari konsentrasi 5% tidak menunjukkan respon hambatan. Tetapi pada konsentrasi 15% sampai 45% menunjukkan adanya respon hambatan. Kesimpulan: Ekstrak metanol daun Avicennia marina menunjukkan adanya aktivitas sebagai antibakteri tetapi lebih sensitif terhadap bakteri gram positif. Kata kunci : Antibakteri, Avicennia marina, Staphylococcus aureus, Escherichia coli
PENDAHULUAN Banyaknya penyakit infeksi yang diderita
oleh
sebagian
Obat
tradisional
infeks mikroba.
digunakan
secara
semakin banyak pula kebutuhan akan
turun-temurun untuk mengobati berbagai
antibiotik. Pada realita saat ini pasien
penyakit,
kadang tidak memperhatikan pemakaian
disebabkan oleh mikroba patogen yaitu
antibiotik yang mengakibatkan antibiotik
penyakit infeksi. Penyakit infeksi pada
resisten terhadap mikroba.
jaringan kulit yang umumnya menyerang
antibiotik
Penggunaan
yang tidak rasional dapat
membuat mikroba patogen
masyarakat
salah satu
penyakit
disebabkan
yang
oleh berbagai
menjadi
miroba (Sintia, 2013). Mikroorganisme
2013). Adanya
patogen yang paling umum berperan
resistensi oleh patogen dengan antibiotik
dalam infeksi kulit sala satunya adalah
modern maka dari itu diperlukan keahlian
Staphylococcus aureus dan Escherichia
mencari, mendesain dan mengembangkan
coli yang menyebabkan diare (Pratiwi,
obat baru dari produk tumbuhan alami
2008).
resisten
1
masyarakat
untuk mengendalikan
(Rahmi,
Nur Riscah Mangga, 821411069. Dr Lintje Boekoesoe M.kes. Moh Adam Mustapa S.Si.,M.sc
1
Tanaman bakau merupakan pilihan
api-api dengan metode infudasi. Hal ini
terbaik untuk mengisolasi produk alami
dilihat bahwa mangrove jenis Avicennia
bioaktif
terhadap
marina
bakteri.
Indonesia
mikroba
khususnya
aktivitas
sebagai
negara
antibakteri. Berdasarkan pernyataan diatas
berbagai
maka perlu dilakukan penelitian lebih
spesies tanaman termasuk tanaman bakau
lanjut mengenai “Uji aktivitas antibakteri
yang berada di pesisir pantai. “Tumbuhan
ekstrak metanol daun api-api (Avicennia
bakau
marina) terhadap pertumbuhan bakteri”.
kepulauan
yang
merupakan
memiliki
kaya
(mangrove)
manfaat
bagi
manfaat
ekologi,
akan
memiliki
kehidupan
banyak
antara
lain
dan
obat.
pangan,
Tumbuhan bakau secara turun temurun dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan berkhasiat obat. Sebagian besar dari tumbuhan mangrove digunakan sebagai bahan obat” (Purnobasuki, 2005). Mangrove
(tumbuhan
METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan adalah gelas kimia, gelas ukur, gelas ukur, inkubator, autoklaf, neraca anlitik, oven, mikropipet, tabung reaksi, labu erlenmeyer, rotary
bakau)
evaporator, cawan poselin, cawan petri,
menempati area yang luas di sepanjang
pipet, pinset, jarum ose, hot plate, vortex,
pesisir pantai Indonesia yaitu 2500 km2
lampu bunsen, jangka sorong, botol kaca,
atau mencapai 25% dari total luas hutan
botol vial, batang pengaduk. Bahan yang
mangrove diseluruh dunia (Mufida 2013).
digunakan
Hal ini termasuk dikawasan propinsi
aquadest, bakteri, jamur, ekstrak daun api-
Gorontalo yang sebagian besar memiliki
api, etanol 75%, metanol, media Natrium
hutan
agar, Natrium broth, kertas cakram, kertas
mangrove
yang
sangat
luas
khususnya di daerah Pohuwato. Penelitian
sebelumnya
yang telah
marina) untuk pembuatan bioformalin sebagai antibakteri ikan segar menunjukan bandeng
yang
foil,
positif eritromisin Prosedur Kerja Penelitian
tentang ekstrak daun api-api (Avicennia
ikan
aluminium
saring wathman, kapas, tissu, label, kontrol
dilakukan oleh syafi’ul dan Rita (2012)
bahwa
adalah
diberi
bioformalin lebih awet dari ikan bandeng yang hanya diolesi dengan air. Bioformalin dibuat dengan menggunakan sampel daun
Eksperimental
ini
adalah
penelitian
laboratorium.
Sampel
penelitian ini menggunakan bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherchia coli
yang diambil dari biakan di Lab
Mikrobiologi
Farmasi.
Alat-alat
yang
digunakan disterilkan dalam oven
pada 2
1700C
selama ± 1 jam. Media
Natrium agar. Kertas cakram dengan
disterilkan dalam autoklaf pada suhu
ukuran 5 mm di tetesi ekstrak yang telah
1210C selama 15 menit.
di encerkan dengan berbagai konsentrasi
suhu
Pengambilan sampel daun api-api Avicennia
marina
habitat
persatu
menggunakan mikropipet
hutan
sebanyak 15µl, kemudian di tanam dengan
mangrove Desa Bumbulan Kecamatan
menggunakan pinset steril satu persatu
Paguat, Provinsi Gorontalo. Sampel daun
pada media agar agak ditekan-tekan dalam
api-api dibersihkan dan dicuci dengan air
cawan petri yang telah di inkubasi selama
yang mengalir kemudian di rajang dan
24 jam pada suhu 37oC. Pengamatan
dikeringkan. Daun Avicennia marina yang
dilakukan
dengan
cara
sudah
diameter
zona
hambat
kering
di
satu
ditimbang
250
gram
menghitung
dimaserasi selama 24 jam dengan metanol
menggunakan jangka sorong
sebanyak 3 kali pada suhu kamar. Setelah
SkriningFitokimia
di ekstrasi selama 3 x 24 jam ekstrak yang diperoleh
ekstrak
kental
kemudian
dihitung presentasi rendamen yaitu:
dengan
Kandungan fitokimia bagian-bagian mangrove
di
analisis
menggunakan
metode Harbone (1998) dan Trease dan evan (2002) dalam Awaludin et all (2011) untuk metode pengujian triterpen yaitu ekstrak 0,5 g ditambahkan 2 ml kloroform
Sampel dari ekstrak daun mangrove apiapi
yang
dibuat
dengan
beberapa
konsentrasi yaitu 5% b/v, 15% b/v, 25% b/v, 35% b/v, 45% b/v konsentrasi masingmasing dengan volume 10 ml.
aktivitas
positif
ditandai
dengan
terbentuknya
larutan berwarna merah pertama kali kemudian berubah menjadi biru dan hijau. Teknik Pengumpulan Data.
Pengujian Aktivitas Antimikroba Pengujian
dan asam sulfat 3 ml ditambahkan, reaksi
antimikroba
ekstrak daun api-api dilakukan dengan metode difusi agar. Jarum ose dipanaskan di ambil satu ose bakteri uji dari hasil biakan dan digores pada media yang berisi
Pengukuran yang ada dibandingkan dengan
klasifikasi
respon
hambatan
pertumbuhan bakteri yang ditunjukan pada tabel klasifikasi respon hambatan bakteri menurut
Greenwood,
1995
dalam
Rinawaty, 2010).
3
Tabel 1. Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Bakteri Diamter zona terang
Respon hambatan pertumbuhan
≤10 mm
Tidak ada hambatan
11-15 mm
Lemah
16-20 mm
Sedang
20 mm
Kuat
Pada pengujian aktivitas antibakteri
triterpenoid dan ditunjukkan warna
data
hasil
pengukuran
pengukuran
zona
merah dengan penambahan kloroform
dirata-ratakan
dan
dan asam sulfat. Berdasarkan hasil
klasifikasi
penelitian yang dilakukan Ravikumar
dibandingkan
dengan
respon
dianalissi
serta
dengan
et al (2011) dalam Mufida (2013)
metode deskriptif dalam bentuk
menunjukkan
tabel dan gambar.
terpenoid terkandung dalam jumlah banyak
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini hasil rendamen
bahwa
pada
senyawa
ekstrak
Avicennia
marina. Dan pada penelitian Sintia et
dari perbandingan berat awal dan berat
al
ekstrak
didapatkan
senyawa triterpenoid yang beraktifitas
14,68% seperti yang terlihat pada
sebagai antibakteri. Menurut Bagus et
tabel
all (2014) senyawa terpenoid dapat
kental
yaitu
Tabel 2. Rendamen Ektrak Daun Api-Api Berat
Metanol
Berat
Rendamen
sampel
(ml)
ekstrak
(%)
(gr) 250
2000 ml 36,70 gr
14,68 %
(2013)
menunjukkan
adanya
menghambat
pertumbuhan
mengganggu
proses
terbentuknya
membran
dan
atau
membran
atau
dinding
terbentuk
atau
dengan
dinding sel
tidak
sel, tidak
terbentuk
sempurna.
gram fitokimia
Dari
menunjukkan sampel daun api-api
Aktivitas
mengandung senyawa terpenoid. Pada
Avicennia marina terhadap bakteri
penelitian
Staphylococcus
aureus
adan
Escherchia
sebagai
berikut.
Hasil
fitokimia
uji
ini
skrining
hasil
positif
uji
skrining
mengandung
hasil
penelitian
antibakteri
coli
tentang
ekstrak
daun
4
Tabel 3 Diameter Zona Hambat Bakteri Staphilococcus aureus dan Escherchia coli Rata-
Replikasi
rata
Perlakuan
Ket
2
3
(mm)
Konsentrasi 5%
7
8
9
8
Ada
Konsentrasi 15%
8
10
11
9,6
Ada
Konsentrasi 25%
10
12
14
12
Lemah
Konsentrasi 35%
15
17
18
16
Sedang
Konsentrasi 45%
17
18
19
18
Sedang
Konsentrasi 5%
-
-
-
-
Tidak ada
Konsentrasi 15%
5
6
7
4
Ada
Konsentrasi 25%
6
7
8
7
Ada
Konsentrasi 35%
7
9
10
8,6
Ada
Konsentrasi 45%
11
11
11
11
Lemah
Kontrol Negatif
-
-
-
-
Tidak ada
Kontol positif
20
20
20
20
Kuat
aureus
1
Escherchia coli
Staphilococcus
Bakteri
Diameter Zona Hambat (mm)
Berdasarkan tabel diatas hasil yang
hambat yang terbentuk yaitu 16 mm
diperoleh
dan 18 mm. Hal ini menunjukkan
dari
antimikroba
pengujian
ekstrak
aktivitas
metanol
daun
bahwa
semakin
semakin
hambatan
terhadap
pada
hambat disebabkan. Sedangkan pada
pengujian
bakteri
Staphylococcus
kontrol negatif tidak terlihat adanya
aureus menunjukkan adanya rata-rata
zona hambat hal ini menunjukkan
diameter
kontrol
zona
hambat
setiap
pula
konsentrasi
Avicennia marina menunjukkan adanya bakteri,
besar
besar
negatif
adanya
metanol
zona
tidak
konsentrasi berbeda-beda, yaitu pada
beraktivitas sebagai antibakteri karena
konsentrasi 5% dan 15% memiliki rata-
dalam prosedur kontrol negatif metanol
rata diameter zona hambatan 8 mm dan
di biarkan menguap. Tetapi sebaliknya
9,6 mm. Berbeda pada konsentrasi 25%
pada
memilki
eritromisin
rata-rata
diameter
zona
kontrol
positif
menggunakan
menunjukkan
adanya
hambat 12 mm,dan pada konsentrasi
diameter rata-rata zona hambat yang
35% dan 45% diameter rata-rata zona
masuk dalam range klasifikasi respon
5
yang kuat yaitu 20 mm. Pada bakteri
semakin besar pula. Perhatikan gambar
uji Staphylococcus aureus semakin
dibawah ini.
tinggi konsentrasi diamter zona hambat Gambar 1 Rata-rata diameter zona hambat (mm) Bakteri S.aureus 25 20 15 10 5 0 Kontrol Negatif
Konsentrasi konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Kontol Positif 5% 15 % 25% 35% 45 %
Dari gambar diatas dapat dilihat
aktivitas sebagai antibakteri dengan
bahwa aktifitas antimikroba semakin
zona bening yang terbentuk masing-
tinggi konsentrasi semakin besar rata-
masing 4 mm, 7 mm, dan 8,6 mm
rata diameter zona hambat semakin
hingga pada konsentrasi 45% memiliki
mendekati kontrol positif.
zona hambatan sebesar 11 mm yang
Pada pengujian bakteri Escherchia
masuk pada range klasifikasi. Tetapi
coli zona hambat yang terlihat mulai
dalam hal ini tidak di kategorikan
pada konsentrasi 15% sedangkan pada
memiliki
konsentrasi
menunjukkan
kuat. Karena diduga senyawa dalam
adanya zona hambat hal ini di sebabkan
ekstrak lebih sensitif terhadap bakteri
senyawa
positif. Perhatikan gambar 2 Untuk
5%
yang
tidak
terkandung
dalam
aktivitas
antibakteri
ekstrak Avicennia marina dalam jumlah
zona
kecil tidak dapat menghambat bakteri
Eritromisin memiliki respon hambatan
gram negatif karena diduga senyawa
dengan diamter rata-rata sebesar 20 mm
antibakteri
dalam
yang
terkandung
dalam
hambatan
klasifikasi
ekstrak dalam konsentrasi minimum
termasuk
belum berefek pada bakteri
yang kuat.
gram
kontrol
yang
respon
klasifikasi
positif
hambatan
antimimikroba
Sedangkan kontrol negatif
negatif. Berbeda pada konsentrasi 15%,
menggunakan metanol tidak terbentuk
25%, dan 35% menunjukkan adanya
zona
hambat
sama
sekali.
6
Gambar 4.2 Rata-rata diameter zona hambat (mm) Bakteri E.coli 25 20 15 10 5 0 Konsentrasi konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi 5% 15 % 25% 35% 45 %
Kontrol Negatif
Kontol Positif
Dari gambar 2 diatas dapat dilihat
yang sudah tentu mengandung senyawa
bahwa aktifitas antimikroba semakin
murni
tinggi konsentrasi semakin besar rata-
dihasilkan
rata diameter zona hambat tetapi pada
Streptomyces
konsentrasi 5% tidak terlihat zona
antibiotik eritromisin lebih memiliki
hambat.
zona hambat lebih besar dibandingkan
Berdasarkan
gambar
1
dan
2
yaitu
ekstrak
zat
antibiotik
yang
suatu
strain
oleh
erythreus.
Sehingga
karenamerupakan
antibiotik
kontrol positif lebih besar dari pada
spektrum luas aktif terhadap bakteri
konsentrasi ekstrak
gram positif maupun gram negatif dan
hal ini di duga
ekstrak Avicennia marina mengandung
bersifat
senyawa yang bersifat bakteriostatik.
bakterisid.
Berdasarkan penelitian Bagus et all
antibiotik golongan makrolida yang
(2014) Avicennia marina lebih bersifat
mampu menghambat sintesis protein.
bakteriostatik. Di dalam ekstrak ini juga
Antibiotik yang memiliki mekanisme
masih ada beberapa campuran senyawa
kerja
seperti
oleh
mempunyai daya antibakteri sangat kuat
daun
(Bagus, 2014).
(Wibowo,
yang
diungkapkan
2009)
ekstrak
mangrove Avicennia marina banyak ditemukan
senyawa-senyawa
aktif
bakteriostatik Eritromisin
menghambat
maupun merupakan
sintesis
protein
Dari kedua uji bakteri dengan beberapa replikasi dapat dilihat bahwa
meliputi flavonoid, alkaloid, terpenoid,
pengujian
tannin, dan saponin daripada kulit,
Staphylococcis aureus lebih besar rata-
batang, getah, akar dan buah. Tidak
rata
seperti halnya kontrol positif eritromisin
dibandingkan
zona
menggunakan
hambat
yang
pada
bakteri
terbentuk pengujian
7
menggunakan bakteri Escherchia coli.
Hal ini didasarkan pada perbedaan
Hal ini disebabkan karena struktur
struktur
penyusun kedua bakteri ini berbeda
bakteri tersebut.
terutama pada dinding sel dan juga
DAFTAR PUSTAKA
Menurut
Adila,
V.Umamaheswara
(2012)ekstrak
metanol
et
all
Avicennia
penyususun
Rahmi
kedua
dkk.
Antimikroba
strain
2013.
Uji
Curcuma
spp.
marina lebih aktif pada bakteri gram
Terhadap Pertumbuhan Candida
positif.
albicans,
Kandungan
pada
membran
Staphylococcus
terluar dinding sel bakteri gram negatif
dan
berbeda dengan bakteri gram negatif
Kampus UNAND Limau Manis
Staphylococcus
Padang: Padang
aureus
memiliki
Escherichia
coli.
aureus Jurnal.
struktur dinding sel yang mengandung
Awaludin, asep dkk. 2011. Penapisan
lipid yang rendah (1-4%) sedangkan
Fitokimia dan antibakteri ekstrak
bakteri
gram
metanol
dengan
kandungan
negatif
berlapis
lipid
tiga
(11-22%)
mangrove
agallocha)
dari
muara
(Pratiwi, 2008).
porong.
KESIMPULAN
Brawijaya: Malang
Ekstrak
daun
adanya
api-api
menunjukkan
aktivitas
antibakteri
(Excocaria
Jurnal.
sungai
Universitas
Bagus, Adrianus Krisnata dkk. 2014. Daya
Hambat Ekstrak Daun
menggunakan dua bakteri uji yaitu
Mangrove
(Avicennia
marina)
Staphylococcus aureus dan Escherchia
Terhadap
Pertumbuhan
Bakteri
coli. Aktivitas antibakteri sudah terlihat
Mixed periodontopatogen. Jurnal
pada konsentrasi
Vol 8 No 1. Fakultas Kedokteran
bakteri
uji
menunjukkan
5% menggunakan
Staphylococcus adanya
aureus
zona hambat.
Rata-rata zona hambat yang terbentuk masuk
dalam
hambatan,
klasifikasi
berturut-turut
respon mendekati
Gigi
Universitas
Hang
Tuah:
Surabaya Pratiwi Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga: Yogyakarta Purnobasuki
H.
2004.
Potensi
control positif 20 mm. Tetapi berbeda
Mangrove Sebagai Tanaman Obat.
pada pengujian menggunakan bakteri
Biota Vol IX
uji
Escherchia
coli
daerah
zona
Rinawaty, Nanin Dwi. 2010. Daya
hambatan terlihat pada konsentrasi 15%
antibakteri
sedangkan
terhadap
konsentrasi
5%
tidak
menghasilkan daerah zona hambatan.
alginolyticus.
tumbuhan
majapahit
bakteri
vibrio
Skripsi
(online). 8
Institut
teknologi
sepuluh
November: Surabaya
L. Journal Vol.5 .
Acharya
Nagarjuna University
Sintia dkk. 2013. senyawa triterpenoid dari batang tumbuhan mangrove Avicennia marina yang beraktivitas anti
bakteri.
Jurnal.
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas
Padjadjaran:
Bandung Syafi’ul Rofik dkk. 2012. Ekstrak daun api-api (avecennia marina) untuk pembuatan antibakteri
Bioformalin
sebagai
ikan segar. Jurnal.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNWAHAS Wibowo,
dkk.
pohon
2009.
Pemanfaatan
mangrove
api-api
(Avicennia spp.) sebagai bahan pangan
dan
obat.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream /handle/123456789/45052/Pemanfa atan%20Pohon%20Mangrove.pdf? sequence=1.
Diakses tanggal 5
Juni 2015. Windayu, Mufidah Elfa. 2013. Aktivitas Antimikroba Kulit Batang Kayu Api-api Betina (Avicennia marina) terhadap Bakteri
dan
Fungi
Patogen secara In Vitro. Skripsi online.
IPG:
V.Umamaheswara
Bogor dkk.
2012.
Antibacterial activity of leaf and stem extracts of Avicennia marina
9
10