JURNAL
PERBEDAAN METODE DRILL DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2BATUDAA PANTAI Sawir Y. Latif1), Risna Podungge2), Ucok Hasian Refiater3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sawir Y. Latif)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ucok Hasian Refiater)
[email protected]
Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan metode drill dan metode demonstrasi pada passing atasdalam permainan bola voli. Eksperimen penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Batudaa Pantai tepatnya pada siswa kelas VIII adapun jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang siswa. Adapun permasalahan yang diteliti yaitu terdapat perbedaan passing atas dalam permainan bola voli melalui metode drill dan metode demonstrasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai?.Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest Equivalent Group. Kata Kunci : Passing Atas, Permainan Bola Voli, Metode Drill, Metode Demonstrasi Abstract This study was an experimental study in order to determine the difference drill method and the method demonstration on passing atasdalam volleyball games. This research experiment conducted in SMP Negeri 2 Batudaa Beach exactly on eighth grade students as the number of samples are 30 students. The problems studied were passing above there is a difference in a game of volleyball through drill method and demonstration method in class VIII SMP Negeri 2 Batudaa Beach? The design study is pretest posttest Equivalent Group. Keywords : Passing Up, Volleyball Game, Drill Method, Method Demonstration 1. PENDAHULUAN Menjadi seorang pendidik adalah sebuah profesi yang membutuhkan proses pematangan pikiran dan keahlian akademik. Selain itu pendidik adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi kepada upaya pencerdasan generasi bangsa. Ditinjau dari sudut profesi pendidik, tantangan yang paling besar pada era globalisasi adalah adanya arus informasi yang semakin cepat, semakin akurat, dan semakin beragam. Pendidikan
jasmani merupakan salah satu komponen utama yang merupakan bagian dari bidang pendidikan. Pendidikan jasmani dan olahraga mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan manusia, karena pendidikan jasmani dan olahraga merupakan salah satu bentuk pendidikan sepanjang hayat, Sebab dapat meningkatkan dan memelihara pertumbuhan serta perkembangan kesehatan, jiwa dan raga. Dalam pendidikan jasmani dan olahraga bukan hanya mengenai keterampilan dan kemampuan setiap cabang olahraga, akan
tetapi ada beberapa aspek yang perlu ditanamkan dan dikembangkan yaitu, mental, kejujuran, keberanian, jiwa sportifitas, disiplin, kerjasama dan percaya diri. Saatini, olahraga adalah mata pelajaran yang sudah termasuk dalam kurikulum di setiap sekolah baik TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Salah satu tujuan dari pendidikan jasmani di lembaga-lembaga pendidikan diantaranya ialah untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui aktivitas jasmani yang diaplikasikan melalui cabang-cabang olahraga yang sudah memasyarakat di lingkungan suatu lembaga pendidikan atau sekolah yang bersangkutan. Dan pada kenyataannya, masyarakat sangat banyak mengharapkan peningkatan kemampuan peserta didik terutama dalam cabang olahraga yang digemari oleh masingmasing siswa. Oleh karena tuntutan masyarakat tersebut timbul persoalan mendasar yaitu bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan keterampilan cabang olahraga, sehingga alokasi waktu yang tersedia dan sarana pada satu sekolah dapat diefektifkan penggunaan dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal. Bagi guru bidang studi olahraga pada umumnya, sebagian besar waktu yang ada dipergunakan untuk mengajarkan olahraga permainan dari pada mengajar cabang-cabang olahraga yang lain. Hal ini dapat dimengerti karena permainanlah yang mempunyai banyak cabang yang harus diajarkan, disamping permainan banyak digemari oleh anak. Guru bidang studi olahraga banyak bergaul dengan anak-anak didik dilapangan permainan dalam suasana yang mengembirakan. Cabang olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat memasyarakat, oleh karena itu peningkatan keterampilan bermain bola voli para siswa di suatu sekolah sudah merupakan suatu keharusan setelah melihat tuntutan yang sangat besar dari masyarakat. Maka dari itu guru sebagai akademis atau penyelenggara pendidikan sekaligus sebagai motivator dalam proses pendidikan, dan mempunyai peran
penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sebagai upaya pendidikan kita berharap pendidikan jasmani dan olahraga khususnya pada permainan bola voli di lembaga pendidikan formal dapat berkembang lebih pesat lagi, agar menjadi landasan bagi pembinaan keolahragaan secara nasional. Pembelajaran pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi pada dasarnya memiliki persamaan dengan proses pembelajaran bidang studi lainnya, karakteristik tersendiri, misalnya dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan melibatkan aktifitas jasmani, dalam bentuk permainan, pada cabang-cabang olahraga termasuk olahraga tradisional. Manfaat permainan bola voli sebagai olahraga sekolah tidak perlu diragukan lagi, meskipun masih terdapat hal-hal yang kurang menguntungkan. Apabila hal-hal yang kurang menguntungkan itu diimbangi dengan tindakan yang tepat, maka tidak salah lagi permainan bola voli dipilih sebagai olahraga prioritas di sekolah menengah maupun sekolah dasar. Cabang olahraga bola voli termasuk cabang olahraga yang banyak dipertandingkan melalui pertandingan antar sekolah, dan berdasarkan pengamatan langsung di lapangan bahwa pada dasarnya siswa SMP masih belum mahir dalam hal penguasaan berbagai macam teknik dasar permainan ini secara baik dan benar. Hal ini dikarenakan pembinaan minat dan bakat pada cabang olahraga ini masih belum optimal dibanding dengan cabang olahraga yang lain. Salah satu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan jasmani, pendidikan olahraga dan pendidikan kesehatan adalah SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Akan tetapi dalam hal pelaksanaannya masih banyak kendala yang ditemui oleh guru, seperti halnya kekurangan bahan belajar, media pembelajaran atau bahkan menyangkut fasilitas olahraga, dimana kendala tersebut benar-benar menjadi penghambat utama berlangsungnya proses pembelajaran, sehinggatujuan yang ingin diraih melalui proses pembelajaran tersebut sangat sulit untuk dicapai. Hal ini tentu berpengaruh pada
kemampuan siswa dalam hal pengembangan bakat. Berdasarkan observasi di lapangan dari jumlah siswa 30 orang pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai, dalam penguasaan teknik dasar passing atas seperti yang terjadi di SMP Negeri 2 Batudaa Pantai khususnya untuk siswa kelas VIII, penulis melihat bahwa kurangnya kemampuan siswa dalam hal penguasaan passing atas yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan gerakan. Dalam hal pembinaan untuk meningkatkan kemampuan passing atas, ada banyak metode yang dapat digunakan termasuk metode drill dan metode demonstrasi. Dari kedua metode ini, memiliki maksud dan tujuan yang sama namun dalam pembelajaran terdapat perbedaan, dan untuk mengetahui metode manakah yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap passing atas dari kedua metode tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan formulasi judul :“Perbedaan Metode Drill Dan Metode Demonstrasi Terhadap Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai”. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : kedua metode yang diterapkan dapat meningkatkan passing atas, namun dari kedua metode tersebut salah satunya lebih meningkatkan passing atas. Program yang diterapkan hanya dalam 2 minggu, namun nampak perbedaan dari penerapan kedua metode tersebut. Fasilitas yang ada sudah memadai, hanya saja dalam pembelajaran para siswa kurang memperhatikan pelajaran. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah terdapat perbedaan antara metode drill dan metode demonstrasi dalam keterampilan passing atas permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai?
Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara metode drill dan metode demonstrasi dalam keterampilan passing atas permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini menambahkan kajian terhadap pengetahuan perbedaan metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini untuk mengetahui secara empirik perbedaan metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli.
2. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang bertujuan untuk menentukan data yang diperoleh melalui proses pengukuran untuk mendapatkan data yang objektif, kuantitatif dan hasilnya dapat diolah secara statistic dengan tujuan sejauh mana perbedaan metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Batudaa Pantai dan penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 16 Januari 2015 sampai tanggal 23 Januari 2015. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai yang berjumlah 95 orang yang terdiri dari 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara random atau secara acak sebanyak 30 orang. Dari ke 30 siswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok dan setiap kelompok berjumlah 15 orang. Menurut
Emzir (2013:41) bahwa populasi untuk studi korelasi dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat diterima, dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ttest dua sampel dan tiap kelompok menggunakan latihan yang berbeda. Rumus uji t dua sampel : ̅ ̅ = Riduwan,
.
2013:214
Keterangan : r = nilai korelasi X1 dengan X2 n1 dan n2 = jumlah sampel = Rata-rata sampel kelompok demonstrasi = rata-rata sampel kelompok drill S1 = standar deviasi sampel kelompok demonstrasi S2 = standar deviasi sampel kelompok drill = varians sampel demonstrasi
kelompok
= varians sampel kelompok drill Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variable yakni variable bebasdan variable terikat yang akan dipelajari keterkaitannya. Variable bebas terdiri dari dua variable yakni metode drill sebagai variable bebas pertama (X1) dan metode demonstrasi sebagai variable bebas kedua (X2). Sedangkan passing atas untuk kedua kelompok sampel sebagai variable terikat (Y). Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode pembelajaran drill merupakan metode pembelajaran dengan cara melakukan latihan secara berulang-ulang agar bisa mencapai sesuatu yang ingin dicapai. Latihan drill merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam mengajarkan permainan bola voli.
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara menceritakan dan memperagakan kepada siswa melalui demonstrasi proses dan hasil, serta memiliki metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri, sebagai metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, dan juga sebagai pemberian contoh dari seseorang, baik guru atau orang lain, kepada anak. Passing atas adalah menyajikan bola (mengoper bola) dengan menggunakan jarijari tangan. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut. a) Lembar pengamatan : dalam penelitian ini, lembar pengamatan digunakan untuk mengevaluasi keterampilan passing atas meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a) Berdiri tegak, kaki agak dibuka, b) Salah satu kaki agak ke depan, c) Kedua lutut agak ditekuk, badan agak ke depan, d) Kedua tangan berada di atas kepala, dan e) Siku ditekuk, jarijari tangan direnggangkan membentuk lengkungan setengah bola. Roji dan Yuliyanti (2014:20). Dengan ketepatan dalam melakukan gerakan sesuai patokan indikator penilaian. b) Dokumentasi : dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Teknik Analisis data Analisis terhadap data hasil peningkatan passing atas dalam permainan bola voli yang diperoleh melalui kegiatan penelitian ini adalah analisis deskriptif dan inferensial yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Analisis deskriptif Analisis deskriptif dalam kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan perhitungan terhadap rata-rata, simpangan baku, atau standar deviasi, pembuatan
distribusi frekuensi, modus, median, serta untuk deskripsi dalam bentuk histogram. 2) Analisis Inferensial Penggunaan analisis inferensial untuk mendapatkan perhitungan dan pengujian hipotesis, serta untuk kepentingan generalisasi hasil penelitian. Sebelum melakukan pengujian hipotesis Uji-t, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang berupa uji homogenitas varians populasi dengan menggunakan uji Bartlett. Rumus uji t: uji dalam penelitian ini dilakukan dengan pengujian kesamaan dua rata-rata. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: ̅ ̅ = Riduwan,
.
2013:214 Terima H0 jika : -ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel dengan taraf nyata α = 0,05, dengan derajat bebas db = n1 + n2 - 2. Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistika parametrik, maka pengujian homogenitas varians perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogen. Hipotesis Statistik H0 : μ1 = µ 2 : Tidak terdapat perbedaan antara metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Ha: μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan antara metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian Variable X1.1 (Kelompok Metode Demonstrasi Sebelum Tindakan) Yang menjadi skor data variable X1.1 dalam penelitian ini adalah skor data yang dijaring sebelum pelaksanaan eksperimen pada kelompok siswa yang mengikuti metode demonstrasi. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 2,8 dan skor terendah1,8. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 2,152; standar deviasi 0,32; median 2,095 dan modus 1,89. Distribusi data variable X1.1 dapat dilihat pada table berikut: Table 2: daftar distribusi frekuensi variable X1.1 No 1 2 3 4 5
Kelas Interval 1,80 – 2,00 2,01 – 2,21 2,22 – 2,42 2,43 – 2,63 2,64 – 2,84 Jumlah
Frekuensi
8 1 3 1 2 15
Dari table di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas kedua dan modus berada pada kelas pertama. Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor diatas skor rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya siswa kurang memiliki kemampuan melakukan gerakan passing atas di atas skor rata-rata yang dicapai sebelum eksperimen. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
kelompok demonstrasi pretest
Kelompok demonstrasi posttest
8 1
3
1
2
1,80 – 2,00 2,01 – 2,21 2,22 – 2,42 2,43 – 2,63 2,64 – 2,84
Gambar 4.1.1. Histogram Data Variabel X1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variable X1.2 (Kelompok Metode Demonstrasi Setelah Eksperimen) Dalam penelitian ini, yang menjadi skor data variable X1.2 adalah skor data yang dijaring setelah pelaksanaan eksperimen pada kelompok siswa yang mengikuti metode demonstrasi. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 4,6 dan skor terendah 3,6 setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 3,994; standar deviasi 0,31; median 3,895 dan modus 3,67. Distribusi data variable X1.2 dapat dilihat pada table berikut: Table 3: daftar distribusi frekuensi variable X1.2 No
1 2 3 4 5
Kelas interval 3,60 – 3,80 3,81 – 4,01 4,02 – 4,22 4,23 – 4,43 4,44 – 4,64 Jumlah
Frekuensi
6 3 1 4 1 15 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas kedua dan modus berada pada kelas pertama hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor diatas skor rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya siswa memiliki kemampuan melakukan gerakan passing atas diatas skor rata-rata yang dicapai setelah pelaksanaan eksperimen. Untuk jelasnya hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
6
3
1
4
1
3,60 – 3,803,81 – 4,014,02 4,02 – 4,224,23 4,22 – 4,434,44 – 4,64
Gambar 4.1.2. Histogram Data Variabel X1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variable X2.1 (Kelompok Metode Drill Sebelum Eksperimen) Yang menjadi skor data variable X2.1 dalam penelitian ini adalah skor data yang dijaring sebelum pelaksanaan eksperimen pada kelompok siswa yang mengikuti metode drill. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 3,2 dan skor terendah 1,6 setelah dilakukan analisis diperoleh skor ratarata 2,398; standar deviasi 0,46; median 2,277 dan modus 2,11. Distribusi data variable X2.1 dapat dilihat pada table berikut: Table 4: daftar distribusi frekuensi variable X2.1 No
1 2 3 4 5
Kelas interval 1,60 – 1,92 1,93 – 2,25 2,26 – 2,58 2,59 – 2,91 2,92 – 3,24 Jumlah
Frekuensi
2 6 0 5 2 15
Dari table diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ketiga, sedangkan modus berada pada kelas kedua. Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini lebih sedikit yang memperoleh skor diatas rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya siswa memiliki kemampuan melakukan gerakan passing atas dibawah skor rata-rata yang dicapai sebelum eksperimen. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
kelompok drill pretest
kelompok drill posttest 5
3 6 2
5 0
1,60 – 1,92
1,93 – 2,25
2,26 – 2,58
2,59 – 2,91
2,92 – 3,24
Gambar 4.2.1. Histogram Data Variabel X2.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variable X2.2 (Kelompok Metode Drill setelah Eksperimen) Dalam penelitian ini, yang menjadiskor data variable X2.2 adalah skor data yang dijaring setelah pelaksanaan eksperimen pada kelompok siswa yang mengikuti metode drill. Dari data yang diperoleh menunjukan skor tertinggi 4,2 dan skor terendah 2,6. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 3,354; standar deviasi 0,47; Median 3,213 dan modus 3,11. Distribusi data variable X2.2 dapat dilihat pada table berikut: Table 5: daftar distribusi frekuensi variable X2.2 No
1 2 3 4 5
Kelas interval 2,60 – 2,92 2,93 – 3,25 3,26 – 3,58 3,59 – 3,91 3,92 – 4,24 Jumlah
2,60 – 2,92
2
2,93 – 3,25
3,26 – 3,58
2
3,59 – 3,91
3,92 – 4,24
Gambar 4.2.2. Histogram Data Variabel X2.2 Pengujian PersyaratanAnalisis Penelitian bertujuan untuk mengukur perbedaan kemampuan siswa melakukan passing atas melalui metode demonstrasi dan metode drill. Karena itu pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji homogenitas varians populasi. Pengujian homogenitas ini dilakukan terhadap X1.1dengan X2.1; X1.1 dengan X1.2; X2.1 denganX2.2;dan X1.2dengan X2.2. secara lengkapnya hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5: daftar hasil pengujian homogenitas Homogenita χ2hitun χ2dafta Kesimpula s n g r X1.1 dengan Tidak 6,56 3,84 X2.1 Homogen X1.1dengan 3,41 3,84 Homogen X1.2 X2.1dengan 1,50 3,84 Homogen X2.2 X1.2 dengan Tidak 6,56 3,84 X2.2 Homogen
N o 1
Frekuensi
3 5 1 4 2 15 Dari table di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ketiga sedangkan modus berada pada kelas kedua. Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini lebih banyak memperoleh dibawah skor rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya siswa memiliki kemampuan melakukan gerakan passing atas dibawah rata-rata yang dicapai setelah pelaksanaan eksperimen. Untuk jelasnya, hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
4
1
2 3 4
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa harga
2 hitung
lebih kecil dari
2 daftar
pada
0.05
yakni X1.1dengan X1.2 dan X2.1dengan X2.2, sedangkan X1.1 denganX2.1 dan X1.2 dengan X2.2 harga dari
2 daftar
2 hitung
lebih besar
pada 0.05 . Dengan demikian
maka disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk sebagian variabel memiliki varians populasi yang homogen dan sebagian lagi tidak memiliki varian populasi yang homogen.
Pengujian Hipotesis Berdasarkan data hasil penelitian yang memiliki varians populasi yang homogen, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata melalui uji dua pihak. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan komparasi antara X1.1 dengan X1.2. hasil pengujian menunjukan harga thitung sebesar 2,18. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 1,70. Ternyata harga thitung lebih besar dari harga tdaftar atau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kurva berikut :
PEMBAHASAN Permainan bola voli adalah permainan yang menggunakan bola untuk di voli (dipantulkan) di udara hilir mudik di atas net (jaring), dengan maksud dapat menjatuhkan bola didalam petak daerah lawan, dalam rangka mencari kemenangan. Memvoli atau memantulkan bola dapat menggunakan seluruh anggota atau bagian tubuh dari ujung kaki sampai ke kepala dengan pantulan sempurna. Passing atas adalah menyajikan bola atau membagi-bagikan bola (mengoper bola) dengan menggunakan jari-jari tangan. Gerakan teknik pasing atas sebagai berikut. Berdiri tegak, kaki agak dibuka. Salah satu kaki agak ke depan. Kedua lutut agak ditekuk, badan agak ke depan. Kedua tangan berada di atas kepala. Siku ditekuk, jari-jari tangan
direnggangkanmembentuk lengkungan setengah bola. Dalam penelitian ini, penulis melakukan eksperimen terhadap dua metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi dan metode drill. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang perbedaan metode dalam meningkatkan passing atas. Eksperimen ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan,terdapat perbedaan antara metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli yang signifikan setelah pelaksanaan eksperimen, baik siswa yang mengikuti metode demonstrasi maupun siswa yang mengikuti metode drill. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis penulis berbunyi ; “ terdapat perbedaan antara metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai” diterima. Metode demonstrasi dan drill pada prinsipnya merupakan pembelajaran yang harus dikuasai oleh seorang pelatih yang ingin meningkatkan penguasaan dalammelakukan pembelajaran passing atas. Kedua metode pembelajaran ini memberikan dampak yang sangat berarti pada pembelajaransiswa pada permainan bola voli. Namun kenyataannya yang ditemui melalui penelitian ini, ternyata metode demonstrasi yang memberikan kontribusi yang sangat baik bila dibandingkan metode drill. Selama pelaksanaan, penulis menghadapi beberapa kendala diantaranya keterbatasan waktu pelaksanaan pembelajaran dan kurangnya disiplin siswa dalam melakukan pembelajaran praktek. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, baik dari segi menyusun penelitian, dan juga penelitian dilapangan. a. Waktu penelitian singkat dan terbatas b. Materi yang dijelaskan hanya terfokus pada metode pembelajaran bola voli
c. Model yang orientasi pada pembelajaran tersebut yaitu passing atas Selain variabel yang diteliti, adapun variable lain yang tidak dapat dikontrol yang mempengaruhi hasil penelitian tersebut. 4. KESIMPULAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen yaitu kelompok metode demonstrasi dan metode drill. Pengumpulan data dilakukan sebelum treatment dan setelah treatment. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran demonstrasi dan metode drill dapat memberikan dampak yang lebih tinggi terhadap skor capaian kemampuan siswa dalam melakukan passing atas. Hal ini ditunjukan dari hasil uji t test diperoleh nilai thitung sebesar -23,62. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh nilai tdaftar1,70. Ternyata nilaithitung lebih besar dari hargatdaftar atau nilai thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1.Dengan demikian, hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan dimana hipotesis penulis yang berbunyi terdapat perbedaan antara metode drill dan metode demonstrasi terhadap passing atas dalam permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. 5. REFERENSI Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2011. Paikem Gembrot (Mengembangkan Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya Anitah, Sri. 2009.Teknologi Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka. Aqib Zainal. 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya Aryanto Budi dan Margono. 2010.Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Chandra, Sodikin Dan Achmad Esnoe Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan VII. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Emzir. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : RajaGrafindo Persada Heryana, Dadan dan Giri Verianti. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan,Kementrian Pendidikan Nasional. Hidayat Yusuf, Sindhu Cindar Bumi, dan Rizal Alamsyah. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SMA X. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas Isnaini, FaridhadanSuranto. 2010. PendidikanJasmani, Olahraga, danKesehatan. Jakarta: PusatPerbukuan, KementerianPendidikanNasional Juari, Wagino, dan Sukiri. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional. Kurniadi Dedi, dan Suro Prapanca. 2010.Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Kusumawardana, Fauzi Usman Ardhi. 2010.Implementasi Metode Pembelajaran Drill Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Mata Diklat Plc (Programmable Logic Control) SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Yogyakarta : Jurnal Skripsi
Lasinem dan Sri Santoso Sabarini. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 4. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Mashar, Mohammad Ali dan Dwinarhayu. 2010.Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SMP IX 3. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Mitranto Edy Sih, dan Slamet. 2010.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Penjas Orkes. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas. Ngatiyono, dan Dian Putri Riswanty. 2010. Mari Sehat Bergembira 4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Roestiyah N.K. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Roji dan Eva Yuliyanti. 2014. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan: buku siswa. Untuk SMP/MTs Kelas VIII semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesional Guru) Edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers. Sagala Syaiful. 2013. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sani
Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Sarjana, Atmaja Budi danBambangTrijonoJokoSunarto. 2010. PendidikanJasmani, Kesehatan Dan Keolahragaan SMP IX. Jakarta : Pusat perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional Sarjiyanto Dwi, dan Sujarwadi. 2010. PendidikanJasmaniOlahragadanKese hatan. Jakarta: PusatPerbukuan, KementerianPendidikanNasional Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR. Suwarso Eso, dan Sumarya, 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Uno Hamzah B., dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara. Wisahati Aan Sunjata, dan Teguh Santosa, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta : Pusbuk, Kemdiknas Yamin Martinis. 2012.Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat : Referensi (GP Press Group)