1
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian teoritis 2.1.1
Hakikat Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli Suatu teknik dasar dalam permainan bola voli dimana di dalam permainan
yang sesungguhnya akan digunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian bola kepada teman untuk dipukul atau di smash ke daerah lawan. Teknik dasar ini sangat penting karena dengan hasil penyajian bola yang baik dan pembagian bola yang bagus maka suatu serangan dalam permainan bola voli akan sukses. Passing atas merupakan suatu teknik dasar dalam permainan bola voli dimana di dalam permainan yang sesungguhnya akan digunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian bola kepada teman untuk dipukul atau di smash ke daerah lawan, (Suhadi dan Sujarwo, 2009 :37). Menurut Subroto dan Yudiana (2010 :47), passing atas adalah cara memainkan diatas depan dahi dengan menggunakan kedua jari tangan. Teknik dasar passing atas merupakan keterampilan dasar yang sangat penting dikuasai oleh seorang pemin bola voli. Menurut Ahmadi (2007 :23) bahwa, passing atas adalah usaha seorang pemain bola voli dengan menggunakan suatu teknik tertentu yang mempunyai tujuan menyajikan bola yang dimainkan kepada teman seregunya. Adapun cara melakukan teknik passing atas adalah jari-jari terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk dan hamper saling berhadapan sebelum menyentuh bola,
2
lutut sedikit ditekuk hingga tangan berada dimuka setinggi hidung. Sudut antara sikut dan badan labih kurang 450. Bola disentuh dengan cara meluruskan kedua kaki dengan lengan. Cara mengumpan bola akan lebih bagus menggunakan jarijari kedua tangan, karena gerak jari-jari tangan paling mudah dikontrol dalam melaksanakan keputusan arah dan ketinggian bola umpan (Depdiknas, 2005 :6). Menurut Agus Mukholid (2007 :16), cara-cara melakukan passing atas adalah sebagai berikut : a. Sikap siap normal, pandangan kearah bola, dan tangan siap didepan dada. b. Pada saat akan melakukan passing segeralah menempatkan diri dibawah bola dan tangan diangkat/dinaikkan keatas depan kira-kira setinggi dahi. c. Jari-jari kedua tangan secara keseluruhan membentuk cekungan seperti setengah lingkaran bola. Jari-jari direnggangkan sedikit satu dengan yang lain dan kedua ibu jari membentuk suatu sudut. d. Pada saat bola berada diatas dan sedikit didepan dahi, lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. e. Perkenaan bola pada jari adalah di ruas pertama dan kedua, terutama ruas pertama dari ibu jari. f. Setelah bola berhasil di passing, maka dilanjutkan dengan meluruskan lengan kedepan atas sebagai suatu gerakan lanjutan. Menurut Husdarta dan Maryani (2012 :20), ada beberapa cara melakukan passing atas, yaitu sebagai berikut :
3
a. Berdiri menghadap arah datangnya bola, kedua kaki dibuka selebar bahu dengan salah satu kaki di depan, lutut agak ditekuk. b. Kedua tangan diangkat di depan-atas dahi, jari-jari tangan menghadap ke atas membentuk cekungan. c. Ketika bola tepat berada di depan-atas dahi, lakukan gerakan mendorong sampai sikut lurus. Perkenaan bola pada ruas jari pertama dan kedua. Dorongan lengan harus dibantu dengan lecutan pergelangan tangan untuk menghasilkan gerakan memantul. d. Setelah bola didorong dengan bantuan lecutan pergelangan tangan hingga sikut agak lurus, pindahkan berat badan dengan melangkahkan kaki ke depan, dan kembali dalam posisi siap. Teknik-teknik dasar permainan bola voli perlu dikuasai oleh setiap pemain. Dengan penguasaan tekhnik dasar bola voli diharapkan setiap atlet mampu menguasai permainan dalam praktik dilapangan, kondisi ini menjadikan setiap atlet mampu menyelesaikan pertandingan bola voli dengan baik. Selain itu juga, persiapan fisik juga merupakan suatu hal yang penting sebelum menghadapi suatu pertandingan, atlet sudah harus berada dalam suatu kondisi fisik yang prima untuk menghadapi intensitas kerja dan segala bentuk stress yang akan timbul dalam pertandingan, karena kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan setiap usaha peningkatan prestasi. Dalam mengembangkan unsur-unsur kondisi fisik disetiap cabang olahraga perlu ditentukan skala prioritas (unsur yang mendapat penekanan dan
4
diutamakan/dominan).
Adapun
komponen
fisik
yang
dianggap
sangat
mempengaruhi kemampuan passing atas adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/5109114_1829-8443.pdf Kekuatan adalah kapasitas kontraksi otot untuk mengatasi atau menetralkan tahanan, hambatan atau beban tertentu. Kekuatan otot menggambarkan kekuatan maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot (Sucipto, 2005 :15). 2. Daya tahan/Edurance Menurut Harsono (2008 :155), daya tahan merupakan keadaan kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah melakukan pekerjaan. 3. Daya ledak otot/power Daya ledak otot merupakan komponen gerak yang sangat penting untuk melaksanakan suatu aktivitas gerak dalam setiap cabang olahraga yang berat. (PAEDAGOGIA, Jilid 10, Nomor 2, Agustus 2007, halaman 163 – 172) Menurut Burke (2001 :23), daya ledak otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melakukan kerja secara eksplosif. Kemampuan ini dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan konstruksi otot. 4. Ketepatan Menurut M. Sajoto (2005 :18), ketepatan adalah pengendalian gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau
5
mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. 5. Kelenturan/flexibility Menurut Hari Setijono dkk. (2001 :46), kelenturan menyatakan kemungkinan gerak maksimal yang dapat dilakukan oleh suatu persendian. 6. Kecepatan/speed Kecepatan reaksi adalah gerakan yang dilakukan secepat mungkin setelah ada suatu pengaruh atau peristiwa. (JURNAL IPTEK OLAHRAGA, VOL.7, No.3, September 2005: 221-233) Menurut Harsono (2008 :21), kecepatan adalah kemampuan untuk berpindah atau bergerak dari suatu tempat ketempat lain dalam waktu yang singkat. 7. Kelincahan/agility Menurut Moeloek (1994 :3), kelincahan adalah kemampuan mengubah secara tepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan keseimbangan. 8. Koordinasi Menurut M. Sajoto (2005 :9), koordinasi adalah menyatakan hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. 9. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan (Sucipto, 2005 :16). 10. Reaksi/reaction Menurut M. Sajoto (2005 :10), reaksi adalah waktu tersingkat yang dilakukan untuk memberi jawaban kinetis setelah menerima suatu rangsangan.
6
2.1.2 Latihan Power Lengan Power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot melekukan kerja secara eskplosif. Dalam hal ini power lengan mempunyai peran yang kuat dalam menghasilkan passing atas yang baik, sebab tanpa power lengan yang bagus kita tidak dapat menghasilkan umpan untuk seorang spiker untuk melakukan pukulan. Menurut Sajoto (dalam Hartono, 2010 :4), bahwa power adalah kemampuan seseorang pada saat mempergunakan otot-ototnya untuk menerima beban kerja dalam rentang waktu tertentu. Power lengan adalah suatu istilah yang berasal dari kata explosion (inggris) yang artinya letusan, dan disadur kedalam bahasa indonesia untuk membahasakan tetang suatu kejadian yang sifatnya ada unsure letusan atau ledakan dari anggota tubuh misalnya lengan, dimana hal ini melibatkan unsur kekuatan dan kecepatan. Kemampuan tenaga eksplosif dikenal pula dengan istilah tenaga otot, hal ini sepadan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1992 :140) bahwa tenaga otot yaitu kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seorang dikatakan bertenagah (kemampuan tenaga eksplosif) adalah individu yang memiliki: a) Tingkat kekuatan otot yang tinggi b) Tingkat kecepatan tinggi c) Tingkat kemampuan yang tinggi dalam mengintegrasikan kecepatan dalam kekuatan otot.
7
Sehubung dengan itu maka dapat dilakukan bahwa power merupakan kombinasi antara kekuatan atau kecepatan sehingga proses pengembangan dilakukan dengan melati unsur kekuatan dan kecepatan. Sehubungan dengan pendapat sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan tenaga eksplosif lengan merupakan kemampuan meningkatkan kekuatan dan kecepatan otot dan suatu pola gerakan dalam waktu relative singkat dengan kekuatan maksimal, seperti dalam olahraga, lompat, lari, lempar dan lainlain. Menurut harre D. (1982:108) mengemukakan pendapatnya tentang pengertian kemampuan tenaga eksplosif yang menyatakan bahwa: “power is the ability of an athlete to overcome resistance by a high speed of contraction”. Pendapat tersebut dapat di artikan secara bebas kemampuan tenaga eksplosif adalah kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan suatu kontraksi kecepatan tinggi. Kontraksi kecepatan tinggi dari otot diartikan sebagai kemampuan otot yang kuat dan cepat dalam berkontraksi. Sesuai dengan pendapat diatas, di kemukakan pula oleh Harsono (1988:199) yang mengatakan bahwa “power hasil dari force kali velocity, dimana force adalah sepadan (equivalent) dengan strength dan velocity dengan speed”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan tenaga eksplosif ditentukan oleh kualitas kekuatan dan kecepatan otot termasuk kecepatan rangsang saraf maupun kontraksi otot. Telah dikemukakan bahwa untuk menentukan tenaga eksplosif, haruslah mengkombinasikan dua unsur kondisi fisik kekuatan dan kecepatan untuk menggerakkan gerakan yang optimal dalam suatu pola gerak, sehingga dalam
8
suatu pengembangan tenaga eksplosif dilakukan dengan peningkatan kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama. Hal ini sesua dengan pendapat Jansen C.R. (1983:168) bahwa “power can be increased by increasing
strength wiihout
sacrificing speed, by increasing speed of movement without sacrificing strength, or by increasing both speed and strength”. Pendapat diatas dapat diartikan secara bebas bahwa tenaga eksplosif dipengaruhi oleh dua unsur yaitu kecepatan dan kekuatan sehingga dalam proses pengembangannya dilakukan dengan peningkatan kekuatan tanpa mengabaikan kekuatan, atau peningkatan kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama. Lengan adalah suatu anggota gerak tubuh bagian atas atau disebut juga dengan “ekstrumintas superior” yang mana terdiri dari lengan atas dan lengan bawah. Dengan demikian kekuatan otot lengan meliputi pengukuran yang bersumbu pada persendian siku (articulatsio cubiti), dan persendian pada telapak tangan (articulatsio metta carpalialis), namun yang menjadi permasalahan pokok pada penelitian ini adalah daya ledak lengan. Dengan demikian sasaran yang dituju adalah kerja otot secara maksimal dalam kaitannya dengan kemampuan servis atas dalam permainan bola voli. Dengan demikian untuk melakukan suatu aktivitas fisik yang memadai, daya ledak (power) merupakan hal yang amat penting. Oleh karena mampu tidaknya seseorang dalam menjalankan kegiatan khususnya berolahraga seperti melakukan servis atas dalam permainan bola voli banyak ditentukan oleh faktor daya ledak lengan yang sempurna dari seseorang.
9
Dalam hal ini, power lengan mempunyai peranan yang amat penting dalam cabang olahraga, terutama dalam melakukan passing atas dalam permainan bola voli. Karena untuk melakukan suatu gerakan passing atas dalam permainan bola voli yang lebih sempurna,maka dibutuhkan kekuatan dan kecepatan dari lengan sebagai perantara terakhir dari aliran kekuatan secara bersama-sama dalam mengarahkan tenaga sehingga dapat menghasilkan passing atas yang tepat dan terarah dalam permainan bola voli. (http://ichaltecnik.blogspot.com/2012/09/skripsi-olahraga-kelentukan-togok.html). 2.1.3 Pengertian Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan salah satu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang, karena dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bias diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Sutarmin dan Sri Wahyuni (2010 :25) menjelaskan bahwa, “permainan bola voli adalah merupakan salah satu jenis permainan bola besar. Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu terdiri atas enam pemain.Setiap regu saling memantulkan bola yang melewati atas net atau jaring”. Walaupun begitu, permainan bola voli sangat cepat berkembang dan merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular di Indonesia setelah cabang olahraga sepak bola dan bulu tangkis. Bola voli dimainkan oleh dua team yang beranggotakan dua sampai enam orang dalam satu lapangan yang berukuran 18 meter persegi dan lebar 9 meter persegi dan bagi setiap tim dan kedua tim dipisahkan oleh sebuah net (Barbara dan Bonnie, 2004 :2). Tujuan utama dari setiap tim adalah memukul bola ke
10
daerah lawan sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola dan mendapatkan poin. Sejalan dengan hal tersebut, Muhajir (2007 :5) mengatakan bahwa “permainan bola voli cukup dikenal di Indonesia. Bola voli dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri atas enam pemain. Tiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar mendapatkan angka (poin). Regu yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang menang”. Sedangkan menurut PBVSI, (2005 :1). “Bola Voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam suatu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net”. Permainan bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk dipantulkan di udara hilir mudik diatas net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola didalam petak daerah lawan dalam rangka mencari kemenangan. Memantulkan bola di udara dapat mempergunakan seluruh anggota atau bagian tubuh dari ujung kaki sampai kepala dengan pantulan sempurna (Mukholid, 2004 :35). Permainan bola voli kalau dilihat dari segi permainan yang menggunakan net semuanya dapat dikatakan sama sebab diawali dengan melakukan service dan mendapat angka jika lawan tidak mampu mengembalikan bola lagi, hanya saja ada beberapa yang sangat menarik dari permainan ini, misalkan bentuk service yang beragam, bentuk serangan, maupun bentuk block yang merupakan bagian menarik buat di mainkan. Hal senada dikemukakan oleh A. Sarumpact, Zulfar Djazet, dan Imam Sadikun dalam Nur Afni Suprihatin, (2008 :10) bahwa: Prinsip permainan bola voli adalah memainkan bola dengan memvoli (memukul dengan tangan) dan
11
berusaha
menjatuhkan
ke
dalam
permainan
lapangan
lawan
dengan
menyebrangkan bola lewat atas net atau jaring, dan mempertahankannya agar bola tidak jatuh di lapangan sendiri. Bola harus benar-benar dipukul, tidak boleh ditangkap, dipegang atau dilempar. Menurut Amung Ma'mum dan Toto Subroto dalam Nur Afni Suprihatin, (2008 :10) bahwa prinsip dasar permainan bola voli adalah memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyakbanyaknya tiga kali sentuhan dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu diseberangkan ke lapangan lawan melewati jaring masuk sesulit mungkin. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bola voli adalah bentuk permainan dengan memantulkan bola diatas net dengan menggunakan seluruh bagian tubuh dengan pantulan sempurnah dan berusaha mencapai angka 25 untuk memenangkan permainan tersebut yang dilakukan oleh dua tim yang saling berlawanan di dalam lapangan yang di batasi oleh sebuah net. 2.1.4 Perlengkapan Permainan Bola Voli 1. Lapangan Menurut Agus Mukholid (2007 :18), lapangan permainan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter, dikelilingi oleh daerah bebas minimal 3 meter, dan ruang bebas dari rintangan sampai ketinggian minimal 7 meter dari permukaan lapangan permainan.
12
2. Net Menurut Sujarwadi dan Dwi sarjianto (2010 :9) “bahwa permainan bola voli ini menggunakan perlengkapan sebagai berikut” 1) Lebar net 1 meter dan panjang net 9,50 meter dipasang secara vertikal diatas garis tengah lapangan. 2) Mata jala berukuran 10 cm persegi dan berwarna putih. 3) Pita atas net selebar 5 cm berwarna putih 4) Antena adalah tongkat panjang dengan panjang 1,80 meter dan diameter 10 mm. antena ini terbuat dari fiber glas yang dipasang pada sisi luar setiap pita samping tepat diatas perpotongan garis samping dan garis tengah. Tinggi antena diatas net adalah 80 cm dan berwarna kontras sepanjang 10 cm 5) Tinggi tiang net putra 2,43 meter dan putri 2,24 meter 6) Tiang net harus didirikan kuat dan 50-1 meter dari setiap garis samping. 3. Bola Menurut Sri Wahyuni dan Sutarmin (2010 :11) “bola yang digunakan untuk permainan bola voli memiliki ketentuan sebagai berikut”: 1) Bola dari bahan kulit atau bahan yang biasa digunakan untuk membuat bola voli 2) Keliling bola
: 65– 70 cm
3) Berat
: 250 – 280 gram
4) Tekanan udara
: 0,30-0,325 kg/cm2 atau 294,3-318,82 mbar
13
Keliling bola, berat, tekanan udara, dan warna bola dan sebagainya untuk harus sesuai dalam suatu pertandingan. Dalam kompetisi resmi dipergunakan tiga bola, selain itu harus ada enam penjaga bola, empat ditempatkan disetiap sudut daerah bebas dan dua dibelakang para wasit. 2.1.5 Teknik Dasar Permainan Bola Voli Teknik merupakan suatu upaya pelaksanaan suatu gerak secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam setiap permainan, pengenalan teknik sangat penting. Alasannya, teknik merupakan kunci keberhasilan suatu permainan. Permainan akan mengalami ketidakseimbangan jika para pemain tidak menguasai teknik dasar permainan. Sementara itu, teknik dasar permainan bola voli adalah cara memainkan bola voli secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang optimal. Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik dasar. Teknik tersebut harus dikuasai oleh setiap pemain. Berikut ini beberapa teknik dasar dalam permainan bola voli. a. Servis Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan. Menurut Agus Mukholid (2007 :13), servis adalah pukulan atau penyajian bola sebagai serangan yang pertama kali kedaerah lawan dan sebagai tanda permulaan permainan. Menurut Husdata dan Maryani (2010 :17), servis adalah pukulan permulaan suatu permainan. Namun dari segi taktik, servis merupakan suatu serangan
14
awal. Hal tersebut didukung oleh teknik servis yang dapat langsung mematikan lawan. Servis terdiri atas tiga macam, sebagai berikut. 1) Servis dengan ayunan lengan dari bawah Servis dengan ayunan tangan dari bawah disebut juga underhand service. 2) Servis dengan ayunan lengan dari samping Servis dengan ayunan tangan dari samping disebut juga slider floating overhand. 3) Servis dengan ayunan lengan dari atas Servis adalah tindakan memukul bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung ke lapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukkan bola ke dalam permainan. Servis dengan ayunan tangan dari atas disebut juga floating overhand serve. b. Passing passing adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan tehnik passing yang baik, maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di set. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal. Menurut Agus Mukholid (2007 :15), passing dalam permainan bola voli adalah usaha seorang pemain bola voli dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman seregunya. Menurut Isnaini dan Suranto (2010 :4), passing dalam permainan bola voli merupakan usaha seorang pemain dengan menggunakan teknik tertentu untuk
15
mengoperkan bola ke teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri baik passing atas atau bawah. Menurut Husdarta dan Maryani (2010 :20), passing adalah teknik mengoperkan bola kepada teman satu tim. Passing merupakan langkah awal penyusunan serangan kepada lawan. Teknik passing terdiri atas dua, yaitu passing atas dan passing bawah. 1) Passing bawah Passing atas dilakukan ketika mengoperkan bola tinggi. Selain itu, passing atas dapat digunakan untuk teknik mengumpan. 2) Passing bawah Passing bawah biasanya dilakukan untuk mengoper bola-bola pendek. Teknik passing bawah ini sering digunakan untuk menerima bola dari servis lawan. Ada dua macam sikap awal dalam melakukan passing bawah, yaitu: passing bawah dengan sikap awal tangan ditekuk dan sikap awal tangan lurus. Kedua sikap awal ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung pada jenis servis yang akan dihadapi adalah tindakan pukulan terhadap bola yang lurus kebawah sehingga bola bergerak dengan cepat dan menukik meleati jaring menuju kelapangan lawan. c. Smash Smash adalah tindakan pukulan terhadap bola yang lurus kebawah sehingga bergerak dengan cepat dan menukik melewati jaring menuju kelapangan lawan.
16
Menurut Menurut Isnaini dan Suranto (2010 :6), smash adalah memukul bola ke lapangan lawan dari atas jaring dengan pukulan yang keras sehingga pihak lawan sulit untuk mengembalikannya. Menurut Agus Mukholid (2007 :16), smash adalah pukulan bola yang menaiki kearah lapangan lawan. Menurut Nuril (2007 :31) menjelaskan, bahwa “pukulan keras atau smash, disebut spike, merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan dalam memperoleh nilai oleh suatu tim”. Smash adalah serangan utama berupa pukulan keras ke daerah lawan. Teknik ini bertujuan untuk memenangkan pertandingan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan smash, yaitu langkah awalan, tolakan, saat memukul bola, dan pendaratan. d. Blocking Block adalah pertahanan di atas net. Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira-kira lawan akan memukul bola. Menurut Agus Mukholid (2007 :17), blok merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Sedangkan menurut Isnaini dan Suranto (2010 :7), blok merupakan teknik bertahan yang dilakukan diatas net. Menurut Hendry dalam Ma’mun dan Subroto (2001 :68) menjelaskan, bahwa “blocking yaitu mencoba menghalang-halangi serangan lawan dengan jalan menjulurkan tangan pada tempat yang diduganya menjadi arah jalannya bola”.
17
Sedangkan menurut Nuril (2007 :30) menjelaskan, bahwa “blocking merupakan benteng pertahanan utama untuk menangkis serangan lawan”. Blocking atau membendung bola merupakan upaya pertahanan serangan yang dilakukan suatu tim dari serangan keras lawan. Keberhasilan teknik block bergantung pada upaya blocker membaca arah serangan lawan. 2.2 Kerangka Berfikir Dari beberapa teori para pakar yang ada dapat memberikan berupa penjelasan bahwa untuk meningkatkan prestasi olahraga khususnya bola voli harus benar-benar mendapat tanggapan yang serius terutama dalam hal pelatihan terutama peningkatan power lengan. Yang berhubungan dengan hasil passing atas dalam permainan bola voli. Dalam hal ini sebagai contoh passing yang baik akan menghasilkan umpan yang baik pula sehingga dengan mudah seorang spiker dapat melakukan smash untuk menghasilkan angka kemenangan. Oleh sebab itu latihan yang pas akan menghasilkan power yang baik. 2.3 Hipotesis Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “terdapat pengaruh latihan Power Lengan terhadap kemampuan melakukan Passing Atas pada siswa Extrakurikuler SMP Negeri 7 Kota Gorontalo.